DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
i
DAFTAR ISI
Halaman Kata Pengantar…..………................................................................................................... i Daftar Isi ..................................................................................................................... … ii Daftar Gambar ….…...................................................................................................................... iv Petunjuk Penggunaan Modul …………........................................................................................... v Peta Konsep ….............................................................................................................................. vi A. PENDAHULUAN A.1 Deskripsi Singkat ……………..………………………………………………………….……………………………… 1 A.2 Prasyarat Kompetensi …………………………………….……………………….………………………………… 2 A.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ……….………………..…….……………………………… 2 A.4 Relevansi Modul ……..………………………............................................................................... 3 B. KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1 : BRIEFING DAN KEBERANGKATAN 1.1 Uraian dan Contoh a. Briefing Operasi ………………………………………………………..………………………………… 4 b. Resume Briefing Operasi ………………………………………………………………………..………. 5 c. Pembagian Tugas …………………………………………………………………..……………………. 8 - Komandan Patroli …………………………………………………………………..……………… 8 - Pembantu Komandan Patroli .………………………………………………..………………… 9 - Nahkoda ……………….………………………………………………………………..………………. 9 - Mualim I ………………………………………………………………………………..……………… 12 - Mualim II ……………………………………………………………………………..…………………. 13 - Mualim III (Juru Mudi) …………………………………………………………..………………… 14 - Kepala Kamar Mesin ……………………………………………………………..………………. 16 - Juru Motor I …….…………………………………………………………………..…………………. 18 - Juru Motor II …..…………………………………………………………………..…………………. 19 - Juru Minyak ………………………………………………………………………..………………….. 21 - Kelasi / Juru Masak ……………………………………………………………..………………….. 22 - Operator Radio……………………………………………………………………..…………………..24 d. Keberangkatan Kapal Patroli ………………………………………………..…………………………26 1.2 Latihan …………………..…………………………………………………………………………………………. 28 1.3 Rangkuman …..……………………….…………………………………………………………………………………… 28 1.4 Tes Formatif …….………………………………………………………………………………………………………… 28 1.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ………………….......................................................... 32 DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
ii
KEGIATAN BELAJAR 2 : LAPORAN POSISI, SASARAN PATROLI DAN SASARAN PENEGAHAN 2.1 Uraian dan Contoh a. Prosedur Pelaporan Posisi …………………………………………………………………………..… 33 b. Sasaran Patroli …………………….……………………...……………….………………………….….. 35 c. Sasaran Penegahan ……. ………………..………………….………………………………………….. 36 2.2 Latihan …………………………………………………………………………………………………………………38 2.3 Rangkuman ……………………………………………………………………………………………………….. 38 2.4 Tes Formatif …………….………………………………………………………………………………………… 39 2.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……………..................................................................43 KEGIATAN BELAJAR 3 : ADMINISTRASI PELAKSANAAN PATROLI 3.1 Uraian dan Contoh a. Laporan Patroli Laut ……………………………………………………………………………………………. 44 b. Jurnal Kapal Patroli …….………………………………..……………….…………………………………… 47 c. Administrasi Lainnya ………………………………..…………………….…………………………………... 50 3.2 Latihan ………………..…………………………………………………………………………………………….. 55 3.3 Rangkuman …………………………………………………………………………………………………….. 55 3.4 Tes Formatif …………………….……………………………………………………………………………………… 55 3.5 Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……………................................................................ 59 PENUTUP ………..…………………………………………………………………………………………………………………… 60 TES SUMATIF ………………………………………………………………………………………………………………………… 61 KUNCI JAWABAN Formatif ……..………………….………….………………………………………………………………………………………… 67 Sumatif …….…………………….………….………………………………………………………………………………………… 68 DAFTAR PUSTAKA ……..………………................................................................................................ 69
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 :
Format Resume Briefing Patroli Laut ………………………………………………...…….. 6
Gambar 1.2 :
Contoh Pengisian Resume Briefing Patroli Laut .……………...…........……….…..
Gambar 3.1 :
Laporan Patroli ………………………………………...…...............................……………. 45
Gambar 3.2 :
Buku Laporan Patroli .……………………………...…...……………………………….………. 46
Gambar 3.3 :
Jurnal Kapal ……………………….…………………...…...………………………………………… 47
Gambar 3.4 :
Contoh Pengisian Jurnal Kapal ………………………..………………………………………. 49
Gambar 3.5 :
Surat Perintah Patroli ………..………………………………………………………………….... 51
Gambar 3.6 :
Surat Perintah Berlayar ……………………………………………………………………………. 53
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
iv
7
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Modul ini telah disusun secara sistematis mulai penghentian sarana pengangkut, penegahan hingga penyegelan dan tindak lanjut penindakan. Dalam upaya memperoleh hasil belajar yang optimal pada mata diklat Pelaksanaan Patroli Laut, kami sarankan agar Anda membaca terlebih dahulu peta konsep yang terlampir pada modul ini. Pemahaman pada peta konsep yang telah tersedia akan memudahkan Anda untuk mempelajari materi-materi pada modul ini sehingga diharapkan dapat memenuhi standar kompetensi yang diharapkan.
Perlu Anda ketahui modul ini merupakan rangkaian tidak terpisahkan dengan modul yang lain yaitu Persiapan dan Penggunaan Kapal Patroli serta modul Penindakan Dalam Patroli Laut. Modul ini disusun untuk diklat teknis substantif spesialis Spesialis Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut yang akan diberikan dalam enam tatap muka (6 JP). Tentu sangat baik bila sebelum pembelajaran di kelas dimulai, Anda membaca modul ini terlebih dahulu sehingga proses pembelajan di kelas dapat lebih efektif.
Untuk mengetahui sejauh mana penguasaan Anda pada modul ini, pada tiap-tiap selesai kegiatan belajar telah tersedia tes formatif dan pada akhir modul ini diberikan tes sumatif sebagai sarana untuk mengukur hasil belajar Anda secara mandiri. Demi mencapai tujuan hasil pembelajaran yang optimal pada peserta diklat, para Widyaiswara dengan tangan terbuka siap untuk membantu Anda baik di kelas maupun di luar kelas untuk memahami materimateri yang tersaji dalam modul ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
v
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
vi
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
A.
PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Luasnya lautan dalam wilayah teritorial Republik Indonesia yang merupakan bagian dari daerah pabean Indonesia merupakan tantangan tugas yang tidak ringan untuk diemban Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Pada sisi yang lain masih cukup banyak pegawai
Bea
dan
Cukai
yang belum memahami
hak dan kewajiban serta wewenangnya dalam kegiatan patroli dan pemeriksaan kapal dan/atau barang diatasnya.
Modul ini membahas tentang pelaksanaan patroli laut mulai dari kegiatan briefing operasi, keberangkatan kapal patroli, laporan posisi kapal patroli, komunikasi kapal patroli dengan pangkalan, sasaran patroli, sasaran penegahan, hingga administrasi kegiatan patroli laut.
Modul Pelaksanaan Patroli Laut ini ini disusun secara khusus untuk diajarkan pada DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut. Modul ini penting untuk diajarkan agar para pegawai yang bertugas dalam patroli laut memiliki bekal yang memadai untuk melaksanakan tugas, mengingat begitu luasnya lautan Indonesia dengan ragam permasalahan pelanggaran aturan kepabeanan yang tidak sedikit.
Untuk memberikan gambaran yang lengkap atas materi Pelaksanaan Patroli Laut, modul ini disusun dalam tiga kegiatan belajar (KB). Materi yang akan disajikan pada kegiatan belajar pertama berkaitan dengan briefing operasi, resume briefing operasi, pembagian tugas Komandan patroli, Nahkoda dan Anak Buah Kapal (ABK), serta keberangkatan kapal patroli. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
1
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Kegiatan belajar kedua berisi prosedur pelaporan posisi, sasaran patroli, dan sasaran penegahan. Selanjutnya pada kegiatan belajar ketiga akan dijelaskan laporan patroli laut, jurnal kapal patroli, dan dministrasi lainnya.
Perlu pembaca ketahui bahwasanya materi pada modul ini telah disusun secara sistematis sesuai dengan urutan kegiatan penindakan pada patroli laut sehingga diharapkan dapat dengan mudah dipahami baik oleh peserta diklat maupun oleh pegawai lainnya.
I.
PRASYARAT KOMPETENSI
Untuk mempelajari modul ini idealnya Anda telah ditunjuk sebagai Peserta Diklat Kepatuhan Internal dan telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Pangkat minimal II/c b. Telah lulus diklat tingkat dasar sebagai pelaksana pemeriksa atau telah mengikuti Program Diploma III Bea dan Cukai c. Usia maksimal 50 tahun d. Berkepribadian tanggap, tegas dan cekatan e. Sehat jasmani dan rohani
2. STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Standar kompetensi Setelah
mengikuti
pembelajaran
ini
peserta
diharapkan mampu
menjelaskan pelaksanaan patroli laut.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
2
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Kompetensi Dasar Kompetensi dasar yang diharapkan dari peserta setelah mempelajari modul ini adalah mampu menjelaskan: 1. briefing operasi 2. tugas Komandan Patroli, Nahkoda, dan Anak Buah Kapal (ABK) 3. tata cara laporan posisi kapal patroli 4. sasaran patroli dan sasaran penegahan 5. administrasi patroli laut
3. RELEVANSI MODUL
Relevansi modul terhadap pelaksanaa tugas yang akan dilakukan peserta diklat adalah sebagai berikut : 1. Materi modul ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan yang lengkap tentang pelaksanan pada patroli laut. 2. Materi modul ini dilengkapi dengan petunjuk praktis pelaksanaan patroli laut untuk memudahkan siswa memahami materi dimaksud. 3. Materi modul ini dilengkapi dengan ilustrasi dan gambar yang berkaitan dengan kegiatan pelaksanaan patroli laut yang telah dilaksanakan pada beberapa kegiatan patroli di lapangan.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
3
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
B. KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR
1 BRIEFING DAN KEBERANGKATAN Indikator keberhasilan : 1. 2. 3. 4.
1.1
Mampu menjelaskan briefing operasi Mampu menjelaskan resume briefing operasi Mampu menjelaskan pembagian tugas komandan patroli, Nahkoda dan ABK Mampu menjelaskan keberangkatan kapal patroli
Uraian dan Contoh
A. Briefing Operasi Hal penting yang harus dilakukan sebelum keberangkatan kapal patroli adalah briefing operasi. Briefing operasi dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota patroli laut untuk memberikan bekal pengetahuan dan arahan yang berhubungan dengan target dan sasaran dalam operasi yang akan dilakukan.
Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi atau Kepala KPPBC atau pejabat yang ditunjuk memberikan pengarahan singkat
kepada Komandan
Patroli, Pembantu Komandan Patroli, Nahkoda, dan Anak Buah Kapal (ABK) paling lambat satu jam sebelum pelaksanaan patroli, dan hasilnya dituangkan ke dalam format Resume Briefing Patroli Laut. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
4
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Sebelum melaksanakan patroli laut, Komandan Satuan Tugas Operasi (Kasi Penindakan atau pejabat Bidang Penindakan dan Sarana Operasi yang ditunjuk)
memberikan
pengarahan
singkat
(briefing)
kepada
Komandan
Patroli/Nahkoda, KKM, Radio Operator, dan Pembantu Kopat. Materi yang disampaikan pada briefing antara lain meliputi : 1.
Rencana dan target operasi.
2.
Situasi
dan
perkiraan
keadaan
serta
petunjuk-petunjuk
tentang
penyelundupan dan kegiatan lain di daerah target. 3.
Informasi intelijen sehubungan dengan cara bertindak target, modus operandi, dan informasi intelijen lainnya.
4.
Teknik navigasi, komunikasi, menetapkan sasaran, menghentikan SP, pemeriksaan, pengamanan dan penyelamatan.
5.
Penjelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta ketertiban dalam melaksanakan tugas.
6.
Penjelasan tentang peraturan-peraturan kepabeanan dan cukai, dan peraturan lain yang penegakan hukumnya dititipkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
B. Resume Briefing Operasi Hasil briefing yang telah dilakukan selanjutnya dituangkan ke dalam Resume Briefing Patroli Laut.
Resume Briefing Patroli Laut
hal-hal yang
berkaitan dengan kesiapan kapal untuk melaksanakan operasi, kesiapan logistik, kesiapan Komandan Patroli, Nahkoda, dan ABK untuk melakanakan tugas, hingga penentuan sasaran dan target operasi yang diharapkan dapat dicapai dalam suatu patroli laut.
Selengkapnya format Resume Briefing Patroli Laut
dapat Anda lihat pada gambar 1.1 dibawah ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
5
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Gambar 1.1 Format Resume Briefing Patroli Laut
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH KHUSUS KEPULAUAN RIAU Jln. Jend. Ahmad Yani Meral Tg. Balai Karimun Kode Pos 29164
Telepon: (0777) 31833 Faksimili: (0777) 21055
RESUME BRIEFING PATROLI LAUT
No
Keterangan
1.
Kapal patroli telah memenuhi syarat untuk berlayar
2.
Kesiapan Kopat, Nahkoda, dan ABK BC
3.
Kesiapan logistik,persenjataan, segel dan alat komunikasi
4.
Pembagian sektor patroli
5.
Penyampaian Target Operasi - dari Kabid PSO/Kasi Penindakan - dari inisiatif tim patroli - ronda laut rutin
6.
Pengaturan Teknik : - ronda laut - monitoring Target Operasi - penyergapan Target Operasi - penindakan Target Operasi
Ya (ada)
Tidak (tidak ada)
Alasan
*Diisi dengan menggunakan tanda check list () Tanjung Balai Karimun, .......................... 2010 Kepala Seksi Penindakan ......................................... NIP. ................................. Ditetapkan di Pada tanggal
: :
Kepala Kantor ……………….. NIP. …………. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
6
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Gambar 1.2 Contoh Pengisian Resume Briefing Patroli Laut
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR WILAYAH KHUSUS KEPULAUAN RIAU Jln. Jend. Ahmad Yani Meral Tg. Balai Karimun Kode Pos 29164
Telepon: (0777) 31833 Faksimili: (0777) 21055
RESUME BRIEFING PATROLI LAUT No
Keterangan
Ya (ada)
1.
Kapal patroli telah memenuhi syarat untuk berlayar
√
2.
Kesiapan Kopat, Nahkoda, dan ABK BC
√
3.
Kesiapan logistik, persenjataan, segel dan alat komunikasi
√
4.
Pembagian sektor patroli
√
5.
Penyampaian Target Operasi - dari Kabid PSO/Kasi Penindakan - dari inisiatif tim patroli - ronda laut rutin
√
6.
Pengaturan Teknik : - ronda laut - monitoring Target Operasi - penyergapan Target Operasi - penindakan Target Operasi
√
Tidak (tidak ada)
Alasan
*Diisi dengan menggunakan tanda check list () Tanjung Balai Karimun, .......................... 2010 Kepala Seksi Penindakan ......................................... NIP. ................................. Ditetapkan di : Tanjung Balai Karimun Pada tanggal : 17 Agustus 2010 Kepala Kantor ……………….. NIP. …………. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
7
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
C. Pembagian Tugas Dalam rangka melaksanakan tugas patroli laut Komandan Patroli, Nahkoda, dan ABK Kapal Patroli memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab sebagaimana ditetapkan Kepala Kantor Wilayah / Kepala Kantor Pabean.
1.
Komandan Patroli •
Tugas :
Memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan patroli agar mencapai sasaran yang ditetapkan berkoordinasi dengan Nahkoda Bea dan Cukai. •
Wewenang : 1.
Menetapkan daerah/tempat-tempat yang dipatroli.
2.
Menentukan kapal-kapal yang perlu diperiksa.
3.
Menunjuk petugas untuk memeriksa kapal.
4.
Menetapkan apakah kapal yang diperiksa terdapat pelanggaran atau tidak.
5.
Membuat surat bukti penindakan.
6.
Menginstruksikan pemakaian senjata api berkoordinasi dengan Nahkoda.
•
Tanggung jawab : Kepada Kepala Seksi Penindakan selaku Komandan Tugas.
•
Kualifikasi Teknis :
1.
Pelaksana Pemeriksa
2.
Mempunyai kecakapan dalam hal kepemimpinan.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
8
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
2.
Pembantu Komandan Patroli •
Tugas : 1.
Membantu pelaksanaan tugas Komandan Patroli.
2.
Mempersiapkan
perlengkapan
patroli
antara
lain
berupa
perlengkapan segel, perlengkapan pemeriksaan, dan perlengkapan persenjataan. 3.
Melakukan Pemeriksaan kapal atas perintah Komandan Patroli.
4.
Membuat dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan kepada Komandan Patroli yang akan digunakan.
5.
Memberikan masukan kepada Komandan Patroli demi kepentingan tercapainya hasil operasi patroli.
6.
Membuat surat bukti penindakan yang ditandatangani oleh Komandan Patroli
7. •
Membuat konsep Laporan Patroli dan Laporan Hasil Patroli
Tanggung jawab : Kepada Komandan Patroli.
•
Kualifikasi Teknis : Pelaksana Pemeriksa
3.
Nahkoda •
Tugas : 1.
Memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan, kemampuan dan ketrampilan
serta
kesehatan
yang
mengacu
pada
peraturan/undang-undang kelautan. 2.
Berada di kapal selama
berlayar, kecuali dalam keadaan
memaksa. 3.
Memastikan bahwa kapalnya telah memenuhi syarat laik laut.
4.
Mengawasi dan meneliti penyelenggaraan buku harian dek, buku harian kamar mesin, dan buku harian radio.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
9
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
5.
Memperhatikan dan memelihara kondisi kapalnya tetap laik laut untuk berlayar.
6.
Menjaga keselamatan kapal dan Anak Buah Kapal.
7.
Melengkapi dan menyimpan di kapal dokumen berupa Surat Perintah Berlayar (SPB), surat-surat perintah lainnya, buku-buku yang lazim untuk dunia pelayaran yang diperlukan, dan buku-buku petunjuk pemeliharaan dan pemakaian komponen-komponen serta peraturan kedinasan lainnya yang berkaitan dengan tugas di kapal.
8.
Mengatur/menyelenggarakan dinas jaga laut dan jaga darat di kapal, misalnya sebagai berikut :
Jaga Laut Jam 00.00 s.d. 04.00 = Jaga Larut Malam = Mualim I Jam 04.00 s.d. 08.00 = Jaga Dini Hari
= Mualim
III
/
III
/
Juru Mudi Jam 08.00 s.d. 12.00 = Jaga Pagi Hari
= Mualim II
Jam 12.00 s.d. 16.00 = Jaga Siang Hari
= Mualim I
Jam 16.00 s.d. 20.00 = Jaga Sore Hari
= Mualim
Juru Mudi Jam 20.00 s.d. 24.00 = Jaga Malam Hari = Mualim II
Jaga Darat (di kapal) Jam 17.00 s.d. 08.00 = Perwira
jaga, Kelasi, dan Juru
Minyak. •
Wewenang : 1.
Menegakkan hukum dan bertanggung jawab atas keselamatan keamanan penumpang, kebersihan kapal dan barang muatan yang menjadi kewajibannya.
2.
Mengenakan tindakan disiplin atas pelanggaran yang dilakukan setiap anak buah kapal yang meninggalkan kapal tanpa seizin Nahkoda, tidak kembali ke kapal pada waktunya, menolak perintah penugasan, tidak melaksanakan tugas dengan baik, berperilaku tidak tertib, dan berperilaku tidak layak terhadap seseorang.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
10
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
3.
Memberikan usulan/masukan kepada Kepala Pangkalan/Kepala Kantor dalam pembuatan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) untuk Anak Buah Kapal yang dipimpinnya.
4.
Membuat usulan mutasi Anak Buah Kapal yang dipimpinnya.
5.
Untuk tindakan penyelamatan, berwenang/berhak menyimpang dari rute yang telah ditetapkan dan mengambil tindakan lainnya yang diperlukan.
6.
Menggunakan pandu laut dalam hal terdapat keraguan mengenai alur keluar masuk perairan pelabuhan.
7.
Berhak menolak untuk melayarkan kapalnya apabila mengetahui kapal tersebut tidak memenuhi persyaratan kelaik lautan.
8.
Diberi kewenangan khusus
untuk membuat catatan setiap
kelahiran, setiap kematian serta menyaksikan dan mencatat surat wasiat. •
Larangan : 1.
Selama dalam tugas atau apabila ada bahaya yang mengancam, Nahkoda
dilarang
meninggalkan
kapalnya,
kecuali
apabila
kepergiannya itu diperlukan secara mutlak atau ia terpaksa berbuat demikian untuk menyelamatkan jiwanya. 2.
Dilarang membawa barang untuk kepentingannya sendiri, kecuali izin dari atasannya.
3.
Mengangkut penumpang, kecuali telah mendapat izin berdasarkan surat keputusan
mengenai pengangkutan penumpang yang
dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai u.p. Direktur Pencegahan dan Penyidikan atau pejabat yang ditunjuk. 4.
Meninggalkan kapal pada saat jam kantor, kecuali mendapatkan izin dari atasannya.
5. •
Melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
2.
Pelaksana Pemeriksa
3.
Pernah menduduki jabatan serendah-rendahnya Mualim I dan mempunyai kecakapan dalam hal kepemimpinan.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
11
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
4.
Mualim I •
Tugas : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat serta menaati perintah lainnya dari Nahkoda.
2.
Membantu dan melaksanakan semua perintah Nahkoda, bertindak sebagai Nahkoda kapal apabila Nahkoda berhalangan melakukan tugasnya.
3.
Segera
memberitahukan
kepada
Nahkoda
untuk
tindakan
penyelamatan kapal apabila terjadi keragu-raguan atau cuaca buruk dalam tugas jaga laut/berlayar. 4.
Mengoreksi peta laut sesuai petunjuk dari berita pelaut Indonesia.
5.
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan Buku Harian Deck.
6.
Melaksanakan tugas
Check List satu
jam sebelum kapal
berangkat/tiba. 7.
Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keutuhan inventaris deck dan ketertiban administrasinya.
8.
Mengatur petugas jaga kapal pada saat kapal berlayar dan berada di pangkalan/pelabuhan, sehingga setiap saat kapal tersebut siap digerakkan.
9.
Mengontrol
kesiapan
anak
buah
kapal
dalam
kegiatan
pemeriksaan alat angkut. 10. Memimpin langsung pelaksanaan pekerjaan harian deck untuk pemeliharaan dan perawatan kapal beserta perlengkapannya. 11. Mengatur jadwal latihan pemadam kebakaran, alat keselamatan lainnya dan orang jatuh ke laut. 12. Memimpin penurunan sekoci dan alat keselamatan lainnya serta memeriksa
seluruh
anak
buah
kapal
menggunakan
jaket
pelampung (life jacket) jika terjadi musibah kapal. 13. Memimpin anak buah kapal jika terjadi kebakaran dan kebocoran di kapal.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
12
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
•
Wewenang : 1.
Dapat memindahkan kapalnya pada saat cuaca buruk demi keselamatan kapal apabila merasa mampu.
2.
Melarang orang-orang yang berada
di atas kapal apabila
mengganggu ketertiban dan keamanan kapal. 3.
Memerintahkan petugas jaga lainnya jika dipandang perlu untuk tugas kedinasan.
4.
Melarang orang-orang melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
5. •
5.
Mengambil tindakan yang tepat untuk keselamatan kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Pelaksana Pemeriksa
2.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
3.
Pernah menduduki jabatan serendah-rendahnya Mualim II.
Mualim II •
Tugas : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat serta menaati perintah lainnya dari Nahkoda.
2.
Menyiapkan dan memelihara peta-peta laut, buku-buku navigasi dan alat bantu navigasi lainnya guna persiapan kapal berlayar
3.
Bertanggung jawab atas penyediaan bahan makanan, air tawar yang mencukupi sesuai kebutuhan tugas berlayar.
4.
Menyiapkan kebutuhan perlengkapan kapal dan anak buah kapal.
5.
Pendataan kembali administrasi kapal, misalnya Surat Perintah Berlayar, laporan siap berlayar, laporan tiba, daftar penumpang, dan lain-lain.
6.
Berada di anjungan kapal (ruang kemudi) untuk membantu olah gerak kapal mengganti mualim jaga pada saat terjadi musibah kebakaran dan kebocoran.
7.
Berada di sekoci penolong dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan pada saat kapal mengalami musibah tenggelam.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
13
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
8.
Menyiapkan obat-obatan untuk keperluan PPPK.
9.
Segera melaporkan kepada Nahkoda untuk tindakan penyelamatan kapal apabila terjadi keragu-raguan atau cuaca buruk dalam tugas jaga laut / berlayar.
10. lkut melakukan pemeriksaan terhadap alat angkut yang diperiksa. •
Wewenang : 1.
Dapat memindahkan kapalnya pada saat cuaca buruk demi keselamatan kapal apabila merasa mampu.
2.
Melarang
orang-orang
yang
berada
diatas
kapal
apabila
mengganggu ketertiban dan keamanan kapal. 3.
Memerintahkan petugas jaga lainnya jika dipandang perlu untuk tugas kedinasan.
4.
Melarang orang-orang melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
5. •
6.
Mengambil tindakan yang tepat untuk keselamatan kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Pelaksana Pemeriksa
2.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
3.
Pernah menduduki jabatan serendah-rendahnya Mualim III.
Mualim III / Juru Mudi •
Tugas : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat sertia menaati perintah lainnya dari Nahkoda.
2.
Membantu tugas Mualim I dan Mualim II dalam rangka persiapan kapal.
3.
Merawat dan mempersiapkan perlengkapan kapal berupa tali temali, jangkar, dan peralatan kerja.
4.
Bertanggung jawab atas kesiapan semua alat penolong dan alat pemadam kebakaran.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
14
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
5.
Melaksanakan tugas Check List satu jam sebelum kapal berangkat / tiba.
6.
Mengurus dan menjaga agar kapal selalu dalam keadaan bersih.
7.
Membawa salah satu tabung pemadam kebakaran menuju lokasi apabila terjadi kebakaran di kapal.
8.
Menyiapkan bahan dan peralatan untuk menanggulangi kebocoran.
9.
Menyelamatkan dokumen kapal dan journal deck serta barang inventaris lainnya apabila kapal mendapat musibah tenggelam.
10. Segera melaporkan kepada Nahkoda untuk tindakan penyelamatan kapal apabila terjadi keragu-raguan atau cuaca buruk dalam tugas jaga laut/berlayar. •
Wewenang : 1.
Dapat memindahkan kapalnya pada saat cuaca buruk demi keselamatan kapal apabila merasa mampu.
2.
Melarang orang-orang yang berada di atas apabila mengganggu ketertiban dan keamanan kapal.
3.
Memerintahkan petugas jaga lainnya jika dipandang perlu untuk tugas kedinasan.
4.
Melarang orang-orang melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
5. •
Mengambil tindakan yang tepat untuk keselamatan kapal.
Larangan : 1.
Meninggalkan kapal saat bertugas tanpa seizin Nahkoda.
2.
Membawa barang-barang di luar kepentingan dinas kecuali ada izin dari Nahkoda.
3.
Mengambil dan/atau menghilangkan barang inventaris kapal baik di sengaja atau tidak di atas kapal.
4.
Dilarang mengurangi dan/atau menghilangkan alat bukti baik disengaja atau tidak dari alat angkut yang diperiksa.
5.
Dilarang melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
15
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
•
7.
Kualifikasi Teknis : 1.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
2.
Pengalaman berlayar selama 1 tahun.
Kepala Kamar Mesin (KKM) •
Tugas : 1.
Menaati dan melaksanakan perintah Nahkoda dan bertindak dengan
kecakapan,
kecermatan
dan
kebijaksanaan
yang
diperlukan untuk melakukan tugasnya. 2.
Menaati segala peraturan dan ketentuan yang berlaku dalam dunia pelayaran guna menjamin kesanggupan berlayar dan keamanan kapal.
3.
Menyelenggarakan Buku Harian Mesin.
4.
Mengelola semua instalasi di dalam kamar mesin dan peralatan teknis lainnya.
5.
Menyimpan
semua
peraturan
dan
ketentuan
mengenai
pemeliharaan dan perbaikan motor induk dan instalasi yang ada di dalam kamar mesin. 6.
Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keutuhan inventaris kamar mesin dan ketertiban administrasinya.
7.
Bertanggung jawab memegang handle mesin induk di anjungan untuk olah gerak kapal apabila terjadi musibah kebakaran dan kebocoran kapal serta saat melakukan pemeriksaan alat angkut.
8.
Membantu Mualim I untuk menurunkan sekoci apabila terjadi musibah tenggelamnya kapal.
9.
Bertanggung jawab segala pelaksanaan pemeliharaan maupun perbaikan instalasi mesin yang dilakukan oleh ABK, teknisi darat dan pihak ketiga.
10. Bertanggung jawab setiap permintaan BBM, minyak pelumas, dan suku cadang yang dipergunakan untuk keperluan kamar mesin. 11. Mengusahakan agar sebelum kapal bertolak dari pelabuhan telah tersedia BBM, air tawar dan minyak pelumas yang cukup untuk suatu masa pelayaran yang akan ditempuh. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
16
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
12. Setibanya kapal dari tugas berlayar, bersama-sama Nahkoda membuat laporan tiba kapal. 13. Memimpin langsung pekerjaan pemeliharaan dan perawatan harian dari semua peralatan kamar mesin. 14. Menyelenggarakan dan mengawasi giliran jaga darat bagi juru motor dan juru minyak. 15. Membuat laporan kepada Nahkoda mengenai pemakaian bahan bakar setiap hari. 16. Bertanggung jawab atas kelancaran jalannya motor induk, motor bantu,
serta
seluruh
peraturan
yang
berada
di
bawah
pengawasannya dengan melakukan giliran jaga laut bagi juru motor dan juru minyak. 17. Memeriksa kebenaran pencatatan penunjukan semua meteran yang ada di kamar mesin pada Buku Harian Kamar Mesin. 18. Segera memberitahukan kepada Nahkoda kapal, apabila terjadi hal-hal darurat di kamar mesin. •
Wewenang : 1.
Dapat mernindahkan kapalnya pada saat cuaca buruk demi keselamatan kapal apabila merasa mampu.
2.
Melarang orang-orang yang berada
di atas kapal apabila
mengganggu ketertiban dan keamanan kapal. 3.
Memerintahkan petugas jaga lainnya jika dipandang perlu untuk tugas kedinasan.
4.
Melarang orang-orang melakukan kcgiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
5. •
Mengambil tindakan yang tepat untuk keselamatan kapal.
Larangan: 1.
Meninggalkan kapal saat bertugas tanpa seizin Nahkoda.
2.
Membawa barang-barang di luar kepentingan dinas kecuali ada izin dari Nahkoda.
3.
Mengambil dan atau menghilangkan barang inventaris kapal baik disengaja atau tidak disengaja di atas kapal.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
17
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
4.
Mengurangi dan/atau menghilangkan alat bukti baik disengaja atau tidak dari alat angkut yang diperiksa.
5. •
8.
Melakukan kegiatan vang melanggar hukum di atas kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Pelaksana Pemeriksa
2.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
3.
Pernah menduduki jabatan serendah-rendahnya Juru Motor I.
Juru Motor I •
Tugas : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat serta menaati perintah lainnya dari Kepala Kamar Mesin/Nahkoda.
2.
Menaati dan melaksanakan perintah Kepala Kamar Mesin dan Nahkoda.
3.
Bertindak sebagai Kepala Kamar Mesin apabila Kepala Kamar Mesin berhalangan rnelakukan tugasnya.
4.
Mencatat temperatur/suhu mesin induk, motor bantu di kamar mesin pada Buku Harian Mesin waktu bertugas.
5.
Melaksanakan tugas
Check List satu
jam sebelum kapal
berangkat/tiba. 6.
Memimpin awak kamar mesin dalam melakukan tugas harian kamar mesin.
7.
Mempersiapkan semua perlengkapan kamar mesin waktu kapal disiapkan untuk berlayar sesuai perintah Kepala Kamar Mesin.
8.
Memberitahukan kepada Kepala Kamar Mesin apabila terjadi halhal darurat di Kamar Mesin.
9.
Melaksanakan perbaikan di dalam kamar mesin jika terjadi kerusakan mesin dan instalasi lainnya.
10. Menyiapkan pompa kebakaran dan semua pompa penghisap air di kamar mesin (menggantikan petugas jaga mesin ) jika terjadi musibah kebakaran dan kebocoran kapal. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
18
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
11. Menyiapkan mesin Out Boat serta jurnal mesin dan inventaris kamar mesin pada saat meninggalkan kapal apabila terjadi musibah tenggelamnya kapal. 12. Berada di kamar mesin guna mengawasi mesin induk, motor bantu serta instalasi lainnya pada saat kapal sedang melakukan pemeriksaan alat angkut. •
Wewenang : 1.
Dapat memindahkan kapalnya pada saat cuaca buruk demi keselamatan kapal apabila merasa mampu.
2.
Melarang orang-orang yang berada diatas apabila mengganggu ketertiban dan keamanan kapal.
3.
Memerintahkan petugas jaga lainnya jika dipandang perlu untuk tugas kedinasan.
4.
Melarang orang-orang melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
5. •
9.
Mengarnbil tindakan yang tepat untuk keselamatan kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Pelaksana Pemeriksa
2.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
3.
Pernah menduduki jabatan serendah-rendahnya Juru Motor II.
Juru Motor II •
Tugas : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat serta menaati perintah lainnya dari Kepala Kamar Mesin / Nahkoda.
2.
Membantu pelaksanaan tugas Juru Motor l.
3.
Menyiapkan perlengkapan kamar mesin apabila kapal siap berlayar.
4.
Membantu
mempersiapkan
laporan
setibanya
kapal
pangkalan/pelabuhan.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
19
di
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
5.
Menjaga dan memelihara kebersihan kamar mesin dan merawat motor penggerak serta semua instalasi.
6.
Mempersiapkan salah satu pipa/selang kebakaran ke lokasi kebakaran apabila terjadi musibah kebakaran.
7.
Membantu menanggulangi kebocoran apabila terjadi musibah kebocoran kapal.
8.
Berada di kamar mesin dan siap mematikan mesin induk dan mesin bantu serta membantu penurunan sekoci apabila terjadi musibah tenggelamnya kapal.
9.
Membantu Juru Motor I di kamar mesin pada saat kapal sedang melakukan pemeriksaan alat angkut.
10. Melaksanakan tugas-tugas
lainnya
yang
diperintahkan oleh
atasannya. 11. Melaksanakan tugas jaga laut pada saat kapal berlayar dan tugas jaga darat pada saat kapal berada di Pangkalan/Pelabuhan. •
Wewenang : 1.
Dapat memindahkan kapalnya pada saat cuaca buruk demi keselamatan kapal apabila merasa mampu.
2.
Melarang orang-orang yang berada diatas apabila mengganggu ketertiban dan keamanan kapal.
3.
Memerintahkan petugas jaga lainnya jika dipandang perlu untuk tugas kedinasan.
4.
Melarang orang-orang melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
5. •
Mengambil tindakan yang tepat untuk keselamatan kapal.
Larangan : 1.
Meninggalkan kapal saat bertugas tanpa seizin Kepala Kamar Mesin/Nahkoda.
2.
Membawa barang-barang di luar kepentingan dinas kecuali ada izin dari Nahkoda.
3.
Mengambil dan/atau menghilangkan barang inventaris kapal baik disengaja atau tidak di atas kapal.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
20
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
4.
Mengurangi dan/atau menghilangkan alat bukti baik disengaja atau tidak dari alat angkut yang diperiksa.
5. •
10.
Melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
2.
Pelaksana Pemerika
Juru Minyak •
Tugas : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat serta menaati pcrintah lainnya dari Juru Motor/Kepala Kamar Mesin dan Nahkoda.
2.
Membantu Juru Motor dalam memelihara kebersihan kamar mesin. motor induk, motor bantu, serta semua peralatannya.
3.
Membantu melaksanakan perbaikan pada semua instalasi kamar mesin.
4.
Membantu mempersiapkan semua perlengkapan dan peralatan kamar mesin pada saat kapal siap berlayar.
5.
Melakukan tugas jaga laut/darat secara bergilir dengan Juru Motor.
6.
Melaksanakan tugas Check List satu jam sebelum kapal berangkat / tiba.
7.
Memberitahukan Kepala Kamar Mesin/Juru Motor bila terjadi hal darurat di kamar mesin.
8.
Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh atasannya.
9.
Membantu di kamar mesin untuk menyiapkan tabung dan selang kebakaran ke lokasi kebakaran pada saat kapal mengalami musibah kebakaran.
10. Menyiapkan
bahan
dan
peralatan
yang
diperlukan
untuk
menanggulangi kebocoran dan membantu juru motor di kamar mesin pada saat kapal mengalami musibah kebocoran. 11. Membantu menurunkan sekoci dan alat keselamatan lainnya dan turun ke sekoci untuk rnelayani mesin out boat pada saat peninggalan kapal. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
21
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
12. Membantu tugas Pembantu Kopat pada saat pemeriksaan. •
Larangan : 1.
Meninggalkan kapal saat bertugas tanpa seizin Kepala Kamar Mesin/Juru Motor Jaga.
2.
Membawa barang-barang di luar kepentingan dinas kecuali ada izin dari Nahkoda.
3.
Mengambil dan atau menghilangkan barang inventaris kapal baik disengaja atau tidak di atas kapal.
4.
Mengurangi dan/atau menghilangkan alat bukti baik disengaja atau tidak dari alat angkut yang diperiksa.
5. •
11.
Melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Pelaksana Pemerika
2.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
Kelasi dan Juru Masak •
Tugas Kelasi : 1.
Melaksanakan dinas jaga laut dan darat serta menaati perintah lainnya dari Mualim/Nahkoda.
2.
Menaati dan melaksanakan semua perintah Nahkoda dan Mualim.
3.
Menaati dan melaksanakan perintah Nahkoda dan perwira jaga lainnya dalam mengemudikan kapal.
4.
Ikut mengawasi dan menghindari kemungkinan kapal dalam keadaan darurat, yang dapat membahayakan keselamatan kapal.
5.
Ikut
mengawasi
dan
memperhatikan
sekeliling
kapal
dan
memberitahukan perwira jaga bila ada hal yang mencurigakan yang dapat mengancam keselamatan kapal. 6.
Melaksanakan pekerjaan sehari-hari untuk menjaga kebersihan kapal.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
22
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
7.
Memasang dan mempersiapkan daprah, tali temali demi menjaga keselamatan kapal dari benturan dengan kapal lainnya maupun dermaga/kade.
8.
Melakukan tugas jaga darat dan laut secara bergilir.
9.
Bila mendengar alarm ataupun perintah sandar segera menyiapkan tali temali, daprah untuk merapat ke kapal lain.
10. Membawa tabung kebakaran menuju lokasi kebakaran dan berada di ruang kemudi (anjungan). 11. Membantu menanggulangi kebocoran di lokasi kebocoran dan berada di ruang kemudi (anjungan) membantu Mualim II pada saat terjadi musibah kebocoran. 12. Menyiapkan tangga untuk turun menuju sekoci dan melayani davit sekoci saat menurunkan sekoci pada saat peninggalan kapal. 13. Mengamati sekitar lokasi pemeriksaan menggunakan senjata laras panjang dan menyiapkan daprah untuk kegiatan manouver pada saat pemeriksaan. 14. Melaksanakan tugas lain yang diperintatrkan oleh atasannya. •
Tugas Juru Masak: 1.
Menaati dan melaksanakan semua perintah Nahkoda dan perwira kapal.
2.
Menjaga kebersihan ruang dapur, merawat seluruh peralatan dapur dan bertanggung jawab atas keutuhannya.
3.
Membuat laporan apabila terjadi kerusakan/kehilangan peralatan dapur.
4.
Melapor kepada Nahkoda dan perwira kapal atau anak buah kapal lainnya bila terjadi hal darurat di ruang dapur.
5.
Menyediakan dan menyiapkan bahan makanan untuk keperluan semua petugas patroli.
6.
Menyediakan makanan dan minuman bagi semua petugas patroli.
7.
Menyelamatkan ruang dapur dan membawa tabung kebakaran menuju lokasi kebakaran pada saat terjadi musibah kebakaran.
8.
Membantu menanggulangi kebocoran di lokasi kebocoran pada saat terjadi musibah kebocoran.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
23
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
9.
Menurunkan ke laut life raft (rakit penolong) kanan/kiri dan menyiapkan keperluan bahan makan untuk di sekoci pada saat peninggalan.
10. Mengamati sekitar lokasi pemeriksaan menggunakan senjata laras panjang pada saat pemeriksaan.
•
Larangan Kelasi dan Juru Masak : 1.
Meninggalkan kapal saat bertugas tanpa seizin Mualim/Nahkoda.
2.
Membawa barang-barang di luar kepentingin dinas kecuali ada izin dari Nahkoda.
3.
Mengambil dan/atau menghilangkan barang inventaris kapal baik di sengaja atau tidak di atas kapal.
4.
Mengurangi dan/atau menghilangkan alat bukti baik disengaja atau tidak dari alat angkut yang diperiksa.
5. •
12.
Melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
Kualifikasi Teknis : 1.
Pelaksana Pemeriksa
2.
Memiliki Sertifikat minimal ANT (Ahli Nautika Tingkat) IV
Operator Radio •
Tugas : 1.
Menaati dan melaksanakan semua perintah Nahkoda.
2.
Menerima dan mencatat serta melaporkannya kepada Nahkoda setiap berita yang diterima.
3.
Mengirim setiap berita yang telah ditandatangani oleh Nahkoda sesuai aksi serta tembusannya.
4.
Bertanggung-jawab atas pengiriman berita keluar/masuk dan pengisian Buku Harian Radio.
5.
Menaati
ketentuan-ketentuan
telekomunikasi
dan
aturan
konvensi lainnya
intemasional
tentang
berhubungan
dengan
telekomunikasi. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
24
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
6.
Mengadakan hubungan dengan pangkalan untuk melaporkan kejadian-kejadian penting selama pelayaran.
7.
Mengadakan hubungan dengan kapal lain atau stasiun radio lain untuk menerima atau meneruskan berita.
8.
Menjaga kerahasiaan setiap isi berita yang diterima maupun keluar.
9.
Secara berkala melakukan dinas monitor.
10. Menjaga dan merawat agar semua perangkat telekomunikasi selalu dalam keadaan baik dan siap pakai. 11. Selepas jaga harus menghubungkan pesawat alarm otomatis ke antena dan memeriksa apakah pesawat itu bekerja dengan baik, dalam hal kapal dilengkapi dengan pesawat alarm otomatik. •
Larangan: 1.
Meninggalkan kapal saat bertugas tanpa seizin Mualim/Nahkoda.
2.
Membawa perangkat telekomunikasi dari kapal di luar kepentingan dinas kecuali ada izin dari Nahkoda.
3.
Mengambil dan/atau menghilangkan barang inventaris kapal baik disengaja atau tidak di atas kapal.
4.
Dilarang mengurangi dan/atau menghilangkan berita yang diterima maupun dikirim baik disengaja atau tidak.
5.
Menyebarkan berita yang diterima maupun dikirim tanpa seizin Nahkoda.
6.
Mengurangi dan/atau menghilangkan alat bukti baik disengaja atau tidak dari alat angkut yang diperiksa.
7. •
Melakukan kegiatan yang melanggar hukum di atas kapal.
Kualifikasi Teknis : Pelaksana Pemeriksa
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
25
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
D. Keberangkatan Kapal Patroli Persiapan Patroli Patroli yang dilaksanakan oleh Satuan Tugas Patroli Bea dan Cukai dilakukan dengan mengacu pada rencana setiap tahun anggaran. Agar pelaksanaan patroli tersebut dapat dilakukan secara efektif dan efisien, maka hal-hal yang harus diperhatikan di dalam tahap persiapan adalah :
1.
Pembentukan Tim Tim dibentuk oleh komandan patroli atau atasan komandan patroli, dimana jumlah tim ditentukan berdasarkan kebutuhan yang ada, sesuai dengan kondisi masing-masing patroli.
2.
Surat Tugas Surat Tugas harus diterbitkan dan ditandatangani oleh pajabat yang berwenang. Fungsi surat tugas adalah sebagai dasar yuridis dari suatu kegiatan
patroli
yang
akan
dilaksanakan.
Surat
Perintah
untuk
melaksanakan Patroli Bea dan Cukai harus memuat hal-hal sebagai berikut a. Nomor Surat Perintah b. Dasar dan Pertimbangan c. Nama, Pangkat, dan NIP Pejabat Bea dan Cukai yang diberi perintah d. Perintah yang harus dilaksanakan e. Tempat dimana tugas dilaksanakan f.
Jangka waktu penugasan
g. Sarana yang digunakan termasuk senjata api h. Pakaian yang digunakan oleh Pejabat/pegawai yang diberi perintah i.
Kewajiban pelaporan hasil patroli
j.
Tempat dan tanggak penerbitan surat Perintah
k. Jabatan, tanda tangan, nama, dan NIP pejabat pemberi perintah serta cap dinas l.
Tembusan kepada pihak-pihak yang terkait (apabila dianggap perlu)
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
26
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
3.
Persiapan sarana dan prasarana a. Formulir-formulir Berita Acara Penyegelan, Berita Acara Penegahan, dan Berita Acara Serah Terima b. Segel-segel c. Sarana Patroli
(Kapal Patroli, Kendaraan roda empat, Pesawat
terbang) d. Alat-alat komunikasi e. Senjata f.
Teropong
Keberangkatan Kapal Patroli Sebelum berangkat Komandan Patroli dan Nahkoda memeriksa ulang kesiapan kapal dan perlengkapan patroli. Apabila terdapat permasalahan segera melaporkan kepada Kepala Seksi Penindakan. Semua anggota/ABK kapal patroli kecuali
Komandan
Patroli
dilarang
menggunakan
alat
komunikasi
lain
(handphone) selama melaksanakan tugas patroli, dan hanya diperkenankan menggunakan alat komunikasi yang tersedia di kapal patroli.
Dalam hal terdapat permasalahan yang berkaitan dengan kapal patroli, Kepala Seksi Penindakan melaporkan permasalahan tersebut kepada Kepala Pangkalan Sarana Operasi/Kepala KPPBC atau pejabat yang ditunjuk. Komandan Patroli wajib melaporkan kesiapan keberangkatan kepada Kepala Seksi Penindakan.
Setelah mendapat perintah berangkat dari Kepala Seksi Penindakan, Komandan Patroli langsung memerintahkan kapal menuju sektor patroli yang ditetapkan. Dalam perjalanan menuju sektor patroli yang ditetapkan, apabila melakukan penegahan harus berkoordinasi dengan Kepala Seksi Penindakan dan/atau kapal patroli yang bertugas di sektor tersebut.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
27
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
1.2
Latihan Agar Anda dapat lebih memahami materi pada kegiatan belajar 1, coba kerjakan latihan-latihan berikut ini. 1. Jelaskan kegiatan apa yang dilakukan dalam briefiing operasi? 2. Sebutkan hal-hal apa saja yang dituangkan dalam resume briefiing operasi? 3. Sebutkan apa saja tugas Komandan Patroli? 4. Sebutkan apa saja wewenang Nahkoda! 5. Agar patroli dapat dilaksanakan secara efektif, sebutkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam persiapan patroli!
1.3. Rangkuman Pelaksanaan patroli laut didahului dengan briefing operasi. Hasil briefing operasi selanjutnya dituangkan dalam resume briefing patroli laut. Petugas pada kapal patroli meliputi Komandan Patroli, Nahkoda, dan Anak Buah Kapal. Agar pelaksanaan operasi berjalan lancar maka tiap-tiap petugas pada kapal patroli harus mengetahui tugas, wewenang dan larangan yang diembannya
masing-masing. Kegiatan patroli dapat berjalan efektif
bilamana didahului dengan pembentukan tim, penyiapan administrasi, dan dukungan sarana dan prasarana operasi yang memadai.
1.4. Tes Formatif Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 1, kerjakan tes formatif berikut dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar. 1. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a. briefing operasi dilakukan setelah keberangkatan kapal patroli b. briefing operasi dilakukan secara terbatas pada pimpinan patroli c. briefing operasi dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota patroli d. briefing operasi tidak wajib dilakukan setiap kali akan dilakukan patroli DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
28
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
2. Yang tidak benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a. briefing operasi diberikan oleh Komandan Patroli b. briefing operasi dilakukan sebelum keberangkatan kapal patroli c. briefing operasi dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota patroli a. briefing operasi wajib dilakukan setiap kali akan dilakukan
patroli 3. Hal-hal berikut ini termasuk yang dicantumkan dalam resume briefing patroli laut kecuali … a. Kesiapan persenjataan b. Kesiapan logistik c. Anggaran yang dibutuhkan dalam patroli laut d. Kelaikan kapal patroli 4. Memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan patroli agar mencapai sasaran yang ditetapkan adalah tugas … a. Nahkoda b. Juru Mudi c. Wakil Komandan Patroli d. Komandan Patroli 5. Memastikan bahwa kapalnya telah memenuhi syarat laik laut adalah tugas … a. Kepala Kamar Mesin b. Mualim I c. Nahkoda d. Komandan Patroli
6. Menyelenggarakan Buku Harian Mesin adalah tugas … a. Kepala Kamar Mesin b. Nahkoda c. Juru Motor I d. Juru Minyak
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
29
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
7. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keutuhan inventaris deck dan ketertiban administrasi adalah tugas … a. Nahkoda b. Mualim I c. Komandan Patroli d. Wakil Komandan Patroli
8. Tugas Wakil Komandan Patroli adalah … a. mengendalikan patroli agar mencapai sasaran yang ditetapkan b. menjaga keselamatan kapal dan Anak Buah Kapal c. mengontrol
kesiapan
anak
buah
kapal
dalam
kegiatan
pemeriksaan alat angkut d. memberikan masukan kepada Komandan Patroli demi kepentingan tercapainya hasil operasi patroli.
9. Yang tidak bertugas elakukan jaga darat dan laut secara bergilir adalah tugas ... a. Juru Minyak b. Kelasi c. Mualim d. Juru Motor 10. Menjaga dan merawat agar semua perangkat telekomunikasi selalu dalam keadaan baik dan siap pakai adalah tugas ... a. Operator Radio b. Kelasi c. Mualim d. Juru Motor
11. Mempunyai kualifikasi sebagai Pelaksana Pemeriksa dan mempunyai kecakapan dalam hal kepemimpinan adalah syarat sebagai ... a. Nahkoda b. Komandan Patroli c. Mualim d. Semua petugas patroli DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
30
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
12. Larangan menyebarkan berita yang diterima maupun dikirim tanpa seizin Nahkoda dikenakan secara khusus kepada ... a. Kelasi b. Mualim c. Juru Motor d. Operator Radio
13. Formulir yang harus tersedia sebelum keberangkatan kapal patroli adalah sebagai berikut kecuali ... a. Berita Acara Penyegelan b. Berita Acara Penegahan c. Berita Acara Penyelidikan d. Berita Acara Serah Terima 14. Yang tidak tercantum dalam Surat Tugas patroli laut adalah ... a. hasil pelaksanaan tugas patroli laut b. nama, Pangkat, dan NIP Pejabat Bea dan Cukai yang diberi perintah c. tempat dimana tugas dilaksanakan d. jangka waktu penugasan 15. Yang tepat dari pernyataan dibawah ini adalah ... a. Komandan Patroli dan Nahkoda kadang-kadang memeriksa ulang kesiapan kapal dan perlengkapan patroli. b. Sebelum keberangkatan kapal, Komandan Patroli dan Nahkoda memeriksa ulang kesiapan kapal dan perlengkapan patroli. c. Bilamana perlu Komandan Patroli dan Nahkoda dapat memeriksa ulang kesiapan kapal dan perlengkapan patroli. d. Sebelum keberangkatan kapal, Komandan Patroli dan Nahkoda dapat memeriksa kesiapan kapal dan perlengkapan patroli.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
31
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
1.3
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus dibawah ini.
TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal
Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:
91 %
s.d
100 %
:
Sangat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
:
Baik
71 %
s.d.
80,99 %
:
Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
:
Kurang
0%
s.d.
60 %
:
Sangat Kurang
Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 1 ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
32
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
KEGIATAN BELAJAR
2 LAPORAN POSISI, SASARAN PATROLI, DAN SASARAN PENEGAHAN Indikator keberhasilan :
1. Mampu menjelaskan prosedur pelaporan posisi 2. Mampu menjelaskan sasaran patroli 3. Mampu menjelaskan sasaran penegahan
2.1
Uraian dan Contoh
A. Prosedur Pelaporan Posisi Selama patroli Komandan Patroli wajib melaporkan keberadaan posisi kapal patroli setiap 2 (dua) jam kepada stasiun radio EK-2/Pusdalops. Komandan Patroli dapat menggunakan komunikasi lain berupa handphone selama melaksanakan tugas patroli untuk pertukaran informasi demi kepentingan dan keberhasilan operasi patroli.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
33
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Komandan
Patroli
bertanggung
jawab
terhadap
kelancaran
dan
keberlanjutan komunikasi masuk atau keluar melalui radio selama 24 jam per hari, baik antar kapal, EK-2/Pusdalops ke kapal, atau dari kapal ke EK2/Pusdalops. Selanjutnya berita yang diterima dari Kapal Patroli dilaporkan kepada Kepala Seksi Penindakan pada Kantor Wilayah DJBC.
Dalam pelaksanaan patroli harus diingat bahwa suatu kegiatan patroli dilakukan untuk melaksanakan pengamanan, dengan cara berkeliling, yang tujuannya adalah untuk melakukan upaya mencegah, mencari, dan menemukan pelanggaran.
Dalam melakukan patroli terdapat beberapa kemungkinan yang akan ditemukan, antara lain :
1.
adanya orang-orang yang sedang menunggu tumpukan barang,
2.
adanya orang-orang yang sedang memuat barang ke atas sarana pengangkut,
3.
adanya orang-orang yang sedang mengangkut barang menuju sebuah rumah atau bangunan,
4.
adanya orang-orang yang sedang menurunkan/mengeluarkan barang dari sebuah sarana pengangkut/rumah/bangunan,
5.
kendaraan yang sedang melaju meninggalkan kawasan yang diawasi oleh Bea dan Cukai.
Bila hal-hal tersebut diatas menimbulkan kecurigaan, maka hal-hal yang harus dilakukan adalah : 1.
mendekati dan memperhatikan apa yang terjadi,
2.
bila kecurigaan semakin kuat telah terjadi pelanggaran di bidang kepabeanan dan cukai, maka tunjukan surat tugas/perintah dan kartu identitas,
3.
melakukan wawancara singkat,
4.
bila diperoleh bukti awal yang kuat, maka orang, barang dan sarana pengangkut dibawa kantor untuk pemeiksaan lebih lanjut,
5.
mencatat dan merekam segala hal yang berkaitan di tempat kejadian.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
34
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
B. Sasaran Patroli Dalam
pelaksanaan
patroli
laut,
sasaran
yang
menjadi
obyek
pengawasan harus terdefinisi dengan benar. Petugas patroli harus dapat membedakan sarana pengangkut yang akan ditarget dan harus dapat memastikan di peraian mana keberadaan suatu sarana pengangkut yang diawasi.
Mengacu pada lokasi obyek patroli, secara umum sasaran patroli laut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Dalam wilayah perairan Indonesia
Sasaran patroli yang berada dalam perairan Indonesia meliputi Sarana Pengangkut berbendera Indonesia, Sarana Pengangkut berbendera asing, dan Sarana Pengangkut tanpa bendera. Tidak termasuk sasaran patroli bilamana obyek adalah kapal perang.
2.
Dalam wilayah perairan internasional
Sasaran patroli yang berada dalam perairan Internasional meliputi Sarana Pengangkut berbendera Indonesia dan Sarana Pengangkut tanpa bendera. Sarana pengangkut berbendera asing dalam wilayah perairan internasional dapat menjadi sasaran patroli dalam rangka pengejaran tidak terputus (hot pursuit). Sama dengan sasaran patroli pada perairan Indonesia, kapal perang tidak termasuk sasaran patroli Agar kegiatan patroli laut dapat berjalan efektif dan efisien maka hendaknya informasi sasaran sudah dapat diperoleh kapal patroli sebelum dilakukannya patroli laut. Disinilah fungsi intelijen darat dan laut guna optimalisasi kegiatan patroli sesuai dengan rencana dan target yang telah ditentukan. Informasi sasaran patroli dapat disampaikan pada saat briefing operasi atau setelah keberangkatan kapal patroli melalui
media
komunikasi dengan
pangkalan. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
35
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
C. Sasaran Penegahan Sasaran penegahan adalah sarana pengangkut yang diduga atau dicurigai, atau berdasarkan informasi telah atau akan melakukan pelanggaran terhadap Undang-undang Kepabeanan, Undang-undang Cukai dan setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan lain yang penegakan hukumnya dititipkan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Penting untuk diketahui bahwa saat ini upaya penyelundupan barang impor atau ekspor sudah semakin beragam. Petugas patroli hendaknya memiliki pengetahuan yang memadai atas modus-modus tindak pelanggaran ini yang apabila kurang sigap dalam mengantisipasi hal tersebut maka pencapaian target operasi kurang maksimal.
Berapa modus penyelundupan yang menjadi target operasi laut DJBC diantaranya:
1.
Mengangkut barang impor atau ekspor tanpa manifest. Pada kasus importasi modusnya dengan membawa barang impor yang sama sekali tidak tercantum dalam manifest. Atau membawa barang impor yang sebagian tercantum dalam manifest. Atau membawa barang impor yang tidak tercantum dalam manifest dan disembunyikan dalam ruanganruangan kapal. Sedangkan pada kasus eksportasi dengan membawa barang ekspor yang tidak tercantum dalam manifest.
2.
Mengangkut barang impor atau ekspor yang tidak tercantum dalam manifest dengan membawa manifest ganda dan menyerahkan manifest yang tidak benar kepada petugas.
3.
Mengangkut barang impor dengan menggunakan manifest ganda. Modus ini dilakukan dengan cara kapal mengangkut barang impor sandar dan clereance di pelabuhan kantor A (tanpa bongkar dan penyelesaian kewajiban kepabeanan) kemudian melanjutkan ke pelabuhan kantor B menggunakan Surat Izin Berlayar (SIB) antar pulau, atau kapal mengangkut barang impor, sandar, pindah kapal dan clereance di pelabuhan kantor A (tanpa penyelesaian kewajiban kepabeanan) kemudian melanjutkan ke
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
36
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
pelabuhan kantor B menggunakan SIB antar pulau, atau kapal mengangkut barang impor ke pelabuhan tujuan di pelabuhan kantor B namun clereance dan SIB dibuat seolah-olah telah diselesaian di pelabuhan kantor A. 4.
Mengangkut barang impor dengan modus antar pulau.
5.
Mengangkut barang eks-impor yang seluruhnya atau sebagian belum diselesaikan kewajiban kepabeanannya.
6.
Mengangkut barang impor berupa narkotika atau psikotropika secara ilegal.
Dalam hal suatu sasaran dilakukan penegahan, Komandan Patroli memerintahkan Pembantu Komandan Patroli untuk melakukan pengamanan terhadap sarana pengangkut dan dokumen-dokumen yang ada di sarana pengangkut yang dapat dijadikan sebagai barang bukti
dalam proses
penyelidikan dan penyidikan, serta Nahkoda kapal yang ditegah membuat Surat Pernyataan Penyerahan Manifest dan Dokumen Kapal.
Apabila diperlukan, Komandan Patroli berkoordinasi dengan Nahkoda kapal patroli untk memerintahkan kepada ABK kapal patroli untuk membantu pelaksanaan tugas. Nahkoda dan ABK kapal patroli diutamakan bersiaga di Kapal Patroli dengan tetap memperhatikan tugasnya di kapal patroli.
Terhadap penegahan tersebut wajib dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh Komandan Patroli yang sekurang-kurangnya meliputi:
1.
Laporan Kejadian
2.
Berita Acara Pemeriksaan
3.
Laporan Penindakan
4.
Surat Bukti Penindakan
5.
Berita Acara Serah Terima Sarana Pengangkut / Barang
Apabila pada saat penegahan terjadi kejadian-kejadian penting, maka Komandan Patroli menginformasikan kepada Pusdalops (Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi, Kepala Seksi Penindakan atau pejabat lain yang ditunjuk).
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
37
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Pada saat penegahan dilakukan, Komandan Patroli menempatkan minimal 2 (dua) orang ABK Kapal Patroli yang dilengkapi dengan senjata api di sarana pengangkut yang ditegah dalam rangka pengamanan selama proses penarikan ke Pangkalan. Selama perjalanan menuju Pangkalan, Komandan Patroli atau Nahkoda selalu melakukan komunikasi dengan ABK Kapal Patroli yang ditunjuk untuk mengamankan kapal yang ditegah tersebut.
Sesampainya di dermaga pangkalan, Komandan Patroli menyerahkan hasil tangkapan kapal patroli dan laporan penangkapan kepada Kepala Seksi Penindakan dan/atau Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi. Dalam hal tangkapan hasil patroli diserahkan ke KPPBC terdekat, Komandan Patroli menyerahkan laporan penangkapan, berkas penindakan, tersangka, dan barang bukti kepada Kepala Seksi Penindakan dan Penyidikan KPPBC terdekat.
2.2. Latihan 2 1.
Jelaskan cara kerja pelaporan posisi kapal patroli?
2.
Jelaskan dua jenis peraiaran yang menjadi area patroli laut?
3.
Jelaskan dalam hal apa kapal patroli dapat melakukan pengejaran atas kapal berbendera asing di perairan internasional?
4.
Jelaskan dalam apa penegahan dilakukan oleh kapal patroli?
5.
Sebutkan modus-modus pelanggaran kepabeanan yang biasa terjadi pada sarana pengangkut!
2.3. Rangkuman
Kapal patroli harus melaporkan posisi kapal secara rutin tiap dua jam sekali. Sasaran patroli meliputi sarana pengangkut yang berada di perairan Indonesia baik yang berbendera Indonesia maupun yang berbendera asing. Sarana pengangkut berbendera asing di perairan internasional bukan sebagai sasaran patroli kecuali dalam hal hot pursuit. Sasaran penegahan adalah sarana pengangkut yang diduga atau dicurigai, atau berdasarkan informasi telah atau akan melakukan pelanggaran.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
38
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
2.4
Tes Formatif
Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 2, kerjakan tes formatif berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
1. Komandan Patroli wajib melaporkan keberadaan posisi kapal patroli setiap … a. 8 (delapan) jam b. 6 (enam) jam c. 4 (empat) jam d. 2 (dua) jam
2. Yang bertanggung jawab terhadap kelancaran dan keberlanjutan komunikasi masuk atau keluar melalui radio pada kapal patroli selama 24 jam per hari adalah … a. Komandan Patroli b. Wakil Komandan Patroli c. Nahkoda d. Operator Radio
3. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a. Komunikasi
dalam
pelaporan
posisi
kapal
patroli
hanya
menggunakan media radio. b. Selain menggunakan radio, Komandan Patroli dapat menggunakan hand phone untuk berkomunikasi selama patroli laut. c. Komunikasi dalam pelaporan posisi kapal patroli sebaiknya hanya menggunakan media radio. d. Komunikasi dalam pelaporan posisi kapal patroli sebaiknya menggunakan hand phone.
4. Yang tidak termasuk sasaran patroli adalah … a. sarana pengangkut berbendera Indonesia yang berada di perairan Indonesia.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
39
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
b. sarana pengangkut berbendera asing yang berada di perairan Indonesia. c. sarana pengangkut berupa kapal perang yang berada di perairan Indonesia. d. sarana pengangkut tanpa bendera yang berada di perairan Indonesia. 5. Yang termasuk sasaran patroli adalah … a. sarana pengangkut berbendera asing yang berada di perairan Internasional. b. sarana pengangkut berbendera asing yang berada di perairan Internasional. c. sarana pengangkut berupa kapal perang yang berada di perairan Internasional. d. sarana pengangkut berbendera Indonesia yang berada di perairan Internasional.
6. Sarana pengangkut berbendera asing yang berada di perairan Internasional … a. dapat dilakukan pengejaran dalam rangka hot pursuit b. dapat dilakukan pengejaran dalam kondisi apapun c. dapat dilakukan pengejaran bila diijinkan oleh negara tetangga d. tidak dapat dilakukan pengejaran dalam kondisi apapun 7. Yang tepat dari pernyataan tentang hot pursuit dibawah ini adalah … a. pengejaran sarana pengangkut berbendara asing di perairan Internasional b. pengejaran sarana pengangkut berbendara asing dari perairan Indonesia hingga perairan Internasional secara tidak terputus c. pengejaran sarana pengangkut berbendara Indonesia dari perairan Indonesia hingga perairan Internasional secara tidak terputus d. pengejaran sarana pengangkut berbendara Indonesia di perairan Internasional
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
40
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
8. Yang tepat dari pernyataan dibawah ini adalah … a. kegiatan dan hasil intelijen darat tidak berkaitan dengan kegiatan patroli laut b. kegiatan dan hasil intelijen laut kurang berhubungan dengan kegiatan patroli laut c. kegiatan dan hasil intelijen darat mendukung kegiatan patroli laut d. kegiatan dan hasil intelijen laut kurang mendukung kegiatan patroli laut
9. Penegahan dilakukan terhadap … a. setiap sarana pengangkut yang membawa barang impor/ekspor b. sarana pengangkut yang mengangkut barang-barang impor /ekspor tertentu c. sarana pengangkut yang terbukti melakukan pelanggaran d. sarana pengangkut yang diduga telah melakukan pelanggaran
10. Bila kedapatan sarana pengangkut membawa barang impor atau ekspor yang tidak tercantum dalam manifest maka … a. dilakukan penegahan b. tidak perlu dilakukan penegahan c. dapat dilakukan penegahan d. bilamana perlu dilakukan penegahan
11. Penegahan dilakukan bilamana sarana pengangkut … a. membawa barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya b. membawa barang impor berupa narkotika atau psikotropika secara ilegal c. membawa barang antar pulau d. membawa barang impor yang telah diselesaikan kewajiban pabeannya
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
41
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
12. Yang tidak termasuk sasaran penegahan adalah … a. sarana pengangkut yang membawa barang impor dengan menggunakan manifes ganda b. sarana pengangkut yang membawa barang impor atau ekspor tanpa manifes c. sarana pengangkut yang membawa barang impor tanpa dokumen pemberitahuan pabean d. sarana pengangkut yang membawa barang impor atau ekspor yang tidak tercantum dalam manifes
13. Surat Pernyataan Penyerahan Manifest dan Dokumen Kapal dibuat oleh… a. ABK kapal patroli b. ABK kapal yang ditegah c. Nahkoda kapal patroli d. Nahkoda kapal yang ditegah
14. Dalam hal dilakukan penegahan, Komandan Patroli memerintahkan Pembantu Komandan Patroli untuk melakukan pengamanan terhadap … a. sarana pengangkut dan dokumen yang ada di sarana pengangkut b. sarana pengangkut c. dokumen kapal yang ditegah d. ABK kapal yang ditegah
15. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a. atas suatu penegahan sebaiknya dibuatkan Berita Acara b. atas
suatu penegahan
wajib
dibuatkan Berita
Acara
yang
ditandatangani oleh Nahkoda c.
atas suatu penegahan wajib dibuatkan Berita Acara yang ditandatangani oleh Komandan Patroli
d. atas suatu penegahan tidak wajib dibuatkan Berita Acara
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
42
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
2.5
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci dibawah rumus.
TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal
Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:
91 %
s.d
100 %
:
Sangat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
:
Baik
71 %
s.d.
80,99 %
:
Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
:
Kurang
0%
s.d.
60 %
:
Sangat Kurang
Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 2 ini dengan baik. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
43
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
KEGIATAN BELAJAR
3 ADMINISTRASI PELAKSANAAN PATROLI Indikator keberhasilan :
1. 2. 3. 4.
3.1
Mampu menjelaskan laporan patroli laut Mampu menjelaskan jurnal kapal patroli Mampu menjelaskan administrasi lainnya Mampu mengaplikasikan administrasi patroli laut
Uraian dan Contoh
A. Laporan Patroli Laut Setiap kegiatan patroli yang telah dilaksanakan harus dilaporkan oleh Komandan Patroli atau Nahkoda kepada Pejabat pemberi tugas patroli. Laporan patroli berisi seluruh kegiatan yang berkaitan patroli misalnya melakukan pengejaran, penindakan atas sarana pengangkut yang diduga melakukan pelanggaran berupa penegahan, penyegelan dan penindakan lainnya.
Untuk membuat laporan tersebut sudah tersedia format yang digunakan sebagaimana gambar 3.1 dibawah ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
44
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Gambar 3.1 Laporan Patroli
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
45
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Laporan patroli yang telah dibuat selanjutnya dibukukan pada suatu Buku Laporan Patroli. Buku Laporan Patroli memuat seluruh laporan yang telah dibuat. Buku Laporan Patroli tersebut sudah tersedia dengan format sebagaimana gambar 3.2 dibawah ini. Gambar 3.2 Buku Laporan Patroli
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
46
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
B. Jurnal Kapal Patroli Selanjutnya Tim patroli juga membuat Jurnal Kapal Patroli untuk mencatat kegiatan harian selama pelaksanaan patroli. Untuk membuat jurnal kapal patroli telah tersedia format sebagaimana gambar 3.3 dibawah ini. Gambar 3.3 Jurnal Kapal
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR ………………………….
JURNAL KAPAL Berlayar di perairan ……………………………
Hari ……………… Tanggal ……………
PERBAIKAN HALUAN
JAM
HB
HK VAR
DEV
MSW
RPM
KECEPATAN RATARATA/JAM DLM MIL
ARAH ANGIN DAN KEKUATAN JENIS AWAN, KEADAAN CUACA DAN LAUT
PENGUKURAN TANGKI
BAHAN
AIR
BAKAR
TAWAR
PENENTUAN TEMPAT KEDUDUKAN, BARINGAN, PERISTIWA, DAN KEADAAN LAIN YG PENTING
Nahkoda
Nama ………………….. NIP …………………….. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
47
PARAF MUALIM JAGA
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Keterangan : •
VAR : variasi, di peta setiap tahunnya bergerak, selisih ditulis
•
DEV : deviasi utara sejati dengan utara yang ada dikompas kapal, karena selalu ada selisih tergantung areal sekitarnya (pengaruh magnit bumi)
•
MSW : jumlah VAR + DEV
•
HK
•
RPM : rotasi per menit untuk mesin induk (kanan dan kiri)
: haluan kemudi
Untuk memperjelas pembahasan tentang Jurnal Kapal Patroli, berikut ini tersedia contoh pengisian jurnal kapal patroli sebagaimana terlihat pada gambar 3.4 dibawah ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
48
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Gambar 3.4 Contoh Pengisian Jurnal Kapal
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KANTOR ………………………….
JURNAL KAPAL Berlayar di perairan …Selat Durian…
Hari … Minggu … Tanggal … 25-10-2009…
PERBAI KAN HALUAN
JAM
HB
HK VAR
DEV
MSW
RPM
KECEP ATAN RATARATA/J AM DLM MIL
ARAH ANGI N DAN KEKUATAN JENIS AWAN, KEADAAN CUACA DAN LAUT
PENGUKURAN TANGKI
BAHAN
AIR
BAKAR
TAWAR
PENENTUAN TEMPAT KEDUDUKAN, BARING AN, PERIS TIWA, DAN KEADAAN LAIN YG PE NTING
tetap mengapung & stop ME : 00°55°32S-
13.00
105°09.8 -sda-
14.00
tetap mengapung pos : 00°54’25S105°07.9
15.00
Start ME ka/ki utk
16.00
ronda laut
17.00
187°
18.00
187°
GPS pos : 01°12.8S105°05’4E (P.P Tujuh) GPS pos : 01°30.2S105°03’2E (P.P. Tujuh)
19.00
187°
20.00
154°
21.00
103°
22.00
103°
23.00
158°
24.00
117°
GPS pos : 01°12.8S105°05’4E (P.Pemuja) GPS pos : 01°46.5S105°01’2E (Tg.Ular) GPS pos : 02°04.9S105°01’8E (Tg Kelien)
Nahkoda Nama : udin NIP DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
: 19700102…………..
49
PARAF MUALIM JAGA
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
C. Administrasi Lainnya Administrasi lain yang penting untuk diperhatikan adalah penyimpanan Surat Perintah Patroli yang harus dijaga selama kegiatan patroli dan diarsip setelah patroli selesai dilaksanakan. Pejabat Bea dan Cukai yang berwenang menerbitkan Surat Perintah Patroli antara lain:
1.
Direktur Jenderal atau Pejabat yang ditunjuk,
2.
Pejabat Eselon II pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang menangani Pencegahan Penindakan dan Penyidikan atau Pejabat yang ditunjuk,
3.
Kepala Kantor Wilayah,
4.
Pejabat Eselon III pada Kantor Wilayah yang menangani Pencegahan Penindakan dan Penyidikan atau Pejabat yang ditunjuk, atau
5.
Kepala Kantor Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuk.
Format Surat Perintah Patroli dapat Anda lihat sebagaimana gambar 3.5 dibawah ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
50
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Gambar 3.5 Surat Perintah Patroli
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
51
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Selain Surat Perintah Patroli, surat perintah yang juga penting untuk diadministrasikan adalah Surat Perintah Berlayar. Surat Perintah Berlayar adalah surat perintah dari Pejabat yang berwenang kepada Nahkoda untuk menjalankan kapal dalam suatu kegiatan patroli laut. Di dalam Surat Perintah Berlayar dimuat jenis kapal patroli yang digunakan, siapa yang menjadi Komandan Patroli dan waktu pelaksanaan patroli laut.
Selengkapnya
format Surat Perintah Berlayar
dapat
Anda
lihat
sebagaimana gambar 3.6 dibawah ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
52
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Gambar 3.6 Surat Perintah Berlayar
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
53
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
Lembar Lanjutan Surat Perintah Berlayar
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
54
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
3.2
Latihan
Agar Anda dapat lebih memahami materi pada kegiatan belajar 3, kerjakan latihan-latihan berikut ini.
1. Jelaskan siapa yang berkewajiban membuat Laporan Patroli! 2. Sebutkan penindakan apa saja yang dilaporkan pada Laporan Patroli! 3. Sebutkan informasi apa saja yang dicatat pada Buku Laporan Patroli! 4. Jelaskan fungsi Jurnal Kapal Patroli! 5. Jelaskan surat perintah apa saja yang penting untuk disimpan dan diarsip selama kegiatan patroli laut!
3.3
Rangkuman Kegiatan administratif pada saat patroli laut penting untuk dilakukan. Nahkoda atau Komandan Patroli wajib membuat Laporan Patroli Laut untuk setiap kapal patroli yang melaksanakan tugas patroli laut. Laporan Patroli Laut yang telah dibuat dibukukan pada suatu Buku Laporan Patroli Laut. Atas kegiatan harian kapal patroli, Nahkoda wajib membuat Jurnal Kapal Patroli yang berfungsi merekam seluruh aktivitas dan keadaan yang terjadi selama patroli. Nahkoda juga harus menyimpan Surat Perintah Berlayar dan surat-surat lain yang lazim digunakan untuk kegiatan pelayaran. Sesuai dengan isi perintah, Surat Perintah Patroli disimpan oleh Komandan Patroli selama pelaksanaan patroli laut berlangsung.
3.4
Tes Formatif
Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 3, kerjakan tes formatif berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
1. Dokumen yang berisi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan patroli laut mulai pengejaran, penegahan, penyegelan dan penindakan lainnya disebut …
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
55
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
a. Jurnal Kapal Patroli b. Buku Jurnal Kapal Patroli c. Laporan Patroli d. Buku Laporan Patroli
2. Yang membuat Laporan Patroli adalah … a. Nahkoda b. Komandan Patroli c. Komandan Patroli atau Nahkoda d. ABK
3. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a. Laporan Patroli dapat dibukukan pada Buku Laporan Patroli b. Laporan Patroli sebaiknya dibukukan pada Buku Laporan Patroli c. Laporan Patroli tidak mesti dibukukan pada Buku Laporan Patroli d. Laporan Patroli harus dibukukan pada Buku Laporan Patroli
4. Yang tidak termuat dalam Laporan Patroli adalah … a. pengejaran sarana pengangkut b. penegahan sarana pengangkut c. penyegelan sarana pengangkut d. penyidikan sarana pengangkut 5. Yang tercantum dalam Buku Laporan Patroli adalah … a. uraian hasil patroli b. lamanya patroli laut c. jumlah petugas yang melaksanakan patroli d. tindak lanjut hasil patroli 6. Dokumen yang digunakan untuk mencatat kegiatan harian selama pelaksanaan patroli disebut … a. Jurnal Kapal Patroli b. Buku Jurnal Kapal Patroli c. Laporan Patroli d. Buku Laporan Patroli DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
56
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
7. Yang tidak tercantum dalam Jurnal Kapal Patroli adalah … a. Variasi (VAR) b. Kendala Pelayaran (KP) c. Haluan Kemudi (HK) d. rotasi per menit untuk mesin induk (RPM)
8. Keadaan kapal tetap mengapung pada posisi tertentu dicantumkan pada Jurnal Kapal pada kolom … a. Variasi (VAR) b. Penentuan tempat kedudukan c. Deviasi (DEV) d. Haluan Kemudi (HK)
9. Yang benar dari pernyataan dibawah ini yang berkaitan dengan kolom “jam” pada Jurnal Kapal adalah … a. sebaiknya diisi setiap jamnya b. tidak mesti diisi setiap jamnya c. harus diisi setiap jamnya d. dapat diisi setiap jamnya 10. Kolom pada Jurnal Kapal yang hanya diisi dengan informasi “187° atau 103°” adalah …
a. Variasi (VAR) b. Penentuan tempat kedudukan c. Haluan Kemudi (HK) d. Deviasi (DEV) 11. Surat Perintah dari Pejabat yang berwenang kepada Nahkoda untuk menjalankan kapal dalam suatu kegiatan patroli laut disebut … a. Surat Tugas Patroli b. Surat Tugas Berlayar c. Surat Perintah Patroli d. Surat Perintah Berlayar
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
57
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
12. Informasi yang tercantum dalam Surat Perintah Berlayar dan juga tercantum dalam Surat Perintah Patroli adalah …
a. yang menjadi Komandan Patroli b. yang menjadi Komandan Nahkoda c. yang menjadi Pengendali Operasi d. yang menjadi Komandan Patroli dan Nahkoda
13. Yang termuat dalam Surat Perintah Berlayar …
a. yang menjadi Nahkoda b. yang menjadi Pengendali Operasi c. kekuatan persenjataan d. sarana-sarana yang digunakan dalam patroli
14. Yang tidak termuat dalam Surat Perintah Berlayar …
a. yang menjadi Pengendali Operasi b. jenis kapal patroli yang digunakan c. yang menjadi Komandan Patroli d. waktu pelaksanaan patroli laut
15. Yang tidak berwenang menerbitkan Surat Perintah Patroli adalah …
a. Pejabat Eselon II pada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang menangani Pencegahan Penindakan dan Penyidikan b. Komandan Patroli c. Pejabat
Eselon
III
pada
Kantor
Wilayah
yang
menangani
Pencegahan Penindakan dan Penyidikan d. Kepala Kantor Bea dan Cukai atau Pejabat yang ditunjuk
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
58
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
3.5
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci dibawah rumus.
TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100% Jumlah keseluruhan Soal
Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:
91 %
s.d
100 %
:
Sangat Baik
81 %
s.d.
90,00 %
:
Baik
71 %
s.d.
80,99 %
:
Cukup
61 %
s.d.
70,99 %
:
Kurang
0%
s.d.
60 %
:
Sangat Kurang
Bila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 % atau lebih, maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 3 ini dengan baik. Selanjutnya kerjakan latihan sumatif yang tersedia untuk mengukur tingkat keberhasilan Anda atas seluruh kegiatan belajar dalam modul ini.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
59
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
PENUTUP Kegiatan patroli laut beserta pemeriksaan sarana pengangkut laut merupakan salah satu unit kerja yang sangat penting dalam penegakan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai pada lingkup kerja DJBC.
Target dari mata diklat ini sesuai dengan yang terurai dalam modul adalah diharapkan peserta dapat menjelaskan pelaksanaan patroli laut dan mampu mengaplikasikan pengadministrasian dokumen dalam rangka patroli laut. Modul Pelaksanaan Patroli laut ini merupakan satu rangkaian tidak terpisahkan tujuan modul sebelumnya yaitu Persiapan dan Penggunaan Kapal Patroli serta modul Penindakan dalam Patroli Laut.
Akhirnya semoga modul ini bermanfaat khususnya bagi peserta Diklat Teknis Substantif Spesialis Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut dan umumnya bagi pegawai DJBC di seluruh Indonesia.
Tingkatkan kompetensi dan integritas. Jadilah yang terdepan dalam peningkatan kinerja dan citra. Semoga rahmat Allah Swt - Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai kita semua.
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
60
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
TES SUMATIF Setelah Anda belajar keseluruhan modul Pelaksanaan Patroli Laut, untuk menguji hasil belajar Anda kerjakan tes sumatif berikut ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang benar.
1.
2.
Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a.
briefing operasi dilakukan setelah keberangkatan kapal patroli
b.
briefing operasi dilakukan dengan melibatkan seluruh anggota patroli
c.
briefing operasi dilakukan secara terbatas pada pimpinan patroli
d.
briefing operasi tidak wajib dilakukan setiap kali akan dilakukan patroli
Hal-hal berikut ini termasuk yang dicantumkan dalam resume briefing patroli laut kecuali …
3.
a.
kesiapan persenjataan
b.
anggaran yang dibutuhkan dalam patroli laut
c.
kesiapan logistik
d.
kelaikan kapal patroli
Memimpin, mengarahkan, dan mengendalikan patroli agar mencapai sasaran yang ditetapkan adalah tugas … a. Nahkoda b. Komandan Patroli c. Juru Mudi d. Wakil Komandan Patroli
4.
Memastikan bahwa kapalnya telah memenuhi syarat laik laut adalah tugas … a.
Kepala Kamar Mesin
b.
Mualim I
c.
Nahkoda
d.
Komandan Patroli
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
61
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
5.
Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keutuhan inventaris deck dan ketertiban administrasi adalah tugas …
6.
a.
Nahkoda
b.
Mualim I
c.
Komandan Patroli
d.
Wakil Komandan Patroli
Menjaga dan merawat agar semua perangkat telekomunikasi selalu dalam keadaan baik dan siap pakai adalah tugas ...
7.
a.
Kelasi
b.
Mualim
c.
Operator Radio
d.
Juru Motor
Mempunyai kualifikasi sebagai Pelaksana Pemeriksa dan mempunyai kecakapan dalam hal kepemimpinan adalah syarat sebagai ...
8.
a.
Nahkoda
b.
Komandan Patroli
c.
Mualim
d.
Semua petugas patroli
Formulir yang harus tersedia sebelum keberangkatan kapal patroli adalah sebagai berikut kecuali ...
9.
a.
Berita Acara Penyegelan
b.
Berita Acara Penegahan
c.
Berita Acara Penyelidikan
d.
Berita Acara Serah Terima
Yang tidak tercantum dalam Surat Tugas patroli laut adalah ... a.
nama, Pangkat, dan NIP Pejabat Bea dan Cukai yang diberi perintah
b.
hasil pelaksanaan tugas patroli laut
c.
tempat dimana tugas dilaksanakan
d.
jangka waktu penugasan
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
62
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
10. Komandan Patroli wajib melaporkan keberadaan posisi kapal patroli setiap… a.
8 (delapan) jam
b.
6 (enam) jam
c.
2 (dua) jam
d.
4 (empat) jam
11. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a.
Selain menggunakan radio, Komandan Patroli dapat menggunakan hand phone untuk berkomunikasi selama patroli laut.
b.
Komunikasi dalam pelaporan posisi kapal patroli hanya menggunakan media radio.
c.
Komunikasi dalam pelaporan posisi kapal patroli sebaiknya hanya menggunakan media radio.
d.
Komunikasi
dalam
pelaporan
posisi
kapal
patroli
sebaiknya
menggunakan hand phone.
12. Yang tidak termasuk sasaran patroli adalah … a.
sarana pengangkut berbendera Indonesia yang berada di perairan Indonesia.
b.
sarana pengangkut berbendera asing yang berada di perairan Indonesia.
c.
sarana pengangkut tanpa bendera yang berada di perairan Indonesia.
d.
sarana pengangkut berupa kapal perang yang berada di perairan Indonesia.
13. Sarana
pengangkut
berbendera
asing
yang
berada
di
perairan
Internasional… a.
dapat dilakukan pengejaran dalam rangka hot pursuit
b.
dapat dilakukan pengejaran dalam kondisi apapun
c.
dapat dilakukan pengejaran bila diijinkan oleh negara tetangga
d.
tidak dapat dilakukan pengejaran dalam kondisi apapun
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
63
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
14. Yang tepat dari pernyataan tentang hot pursuit dibawah ini adalah … a.
pengejaran
sarana
pengangkut
berbendara
asing
di
perairan
Internasional b.
pengejaran sarana pengangkut berbendara Indonesia dari perairan Indonesia hingga perairan Internasional secara tidak terputus
c.
pengejaran sarana pengangkut berbendara Indonesia di perairan Internasional
d.
pengejaran sarana pengangkut berbendara asing dari perairan Indonesia hingga perairan Internasional secara tidak terputus
15. Yang tepat dari pernyataan dibawah ini adalah … a.
kegiatan dan hasil intelijen darat mendukung kegiatan patroli laut
b.
kegiatan dan hasil intelijen darat tidak berkaitan dengan kegiatan patroli laut
c.
kegiatan dan hasil intelijen laut kurang berhubungan dengan kegiatan patroli laut
d.
kegiatan dan hasil intelijen laut kurang mendukung kegiatan patroli laut
16. Penegahan dilakukan terhadap … a.
setiap sarana pengangkut yang membawa barang impor/ekspor
b.
sarana pengangkut yang mengangkut barang-barang impor /ekspor tertentu
c.
sarana pengangkut yang terbukti melakukan pelanggaran
d.
sarana pengangkut yang diduga telah melakukan pelanggaran
17. Penegahan dilakukan bilamana sarana pengangkut … a.
membawa barang impor berupa narkotika atau psikotropika secara ilegal
b.
membawa barang impor yang belum diselesaikan kewajiban pabeannya
c.
membawa barang antar pulau
d.
membawa barang impor yang telah diselesaikan kewajiban pabeannya
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
64
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
18. Yang benar dari pernyataan dibawah ini adalah … a.
atas suatu penegahan sebaiknya dibuatkan Berita Acara
b.
atas
suatu
penegahan
wajib
dibuatkan
Berita
Acara
yang
Acara
yang
ditandatangani oleh Nahkoda c.
atas suatu penegahan tidak wajib dibuatkan Berita Acara
d.
atas
suatu
penegahan
wajib
dibuatkan
Berita
ditandatangani oleh Komandan Patroli 19. Dokumen yang berisi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan patroli laut mulai pengejaran,
penegahan, penyegelan
dan penindakan
lainnya
disebut… a.
Laporan Patroli
b.
Jurnal Kapal Patroli
c.
Buku Jurnal Kapal Patroli
d.
Buku Laporan Patroli
20. Yang membuat Laporan Patroli adalah … a.
Nahkoda
b.
Komandan Patroli
c.
ABK
d.
Komandan Patroli atau Nahkoda
21. Yang tercantum dalam Buku Laporan Patroli adalah … a.
lamanya patroli laut
b.
uraian hasil patroli
c.
jumlah petugas yang melaksanakan patroli
d.
tindak lanjut hasil patroli
22. Dokumen yang digunakan untuk mencatat kegiatan harian selama pelaksanaan patroli disebut … a.
Buku Jurnal Kapal Patroli
b.
Laporan Patroli
c.
Jurnal Kapal Patroli
d.
Buku Laporan Patroli
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
65
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
23. Yang tidak tercantum dalam Jurnal Kapal Patroli adalah … a.
Variasi (VAR)
b.
Kendala Pelayaran (KP)
c.
Haluan Kemudi (HK)
d.
rotasi per menit untuk mesin induk (RPM)
24. Yang termuat dalam Surat Perintah Berlayar adalah … a.
yang menjadi Pengendali Operasi
b.
kekuatan persenjataan
c.
yang menjadi Nahkoda
d.
sarana-sarana yang digunakan dalam patroli
25. Yang tidak termuat dalam Surat Perintah Berlayar adalah … a.
jenis kapal patroli yang digunakan
b.
yang menjadi Pengendali Operasi
c.
yang menjadi Komandan Patroli
d.
waktu pelaksanaan patroli laut
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
66
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
KUNCI JAWABAN
TES FORMATIF KB 1
KB 2
KB 3
1.
c
1.
d
1.
c
2.
a
2.
a
2.
c
3.
b
3.
b
3.
d
4.
d
4.
c
4.
d
5.
c
5.
d
5.
a
6.
a
6.
a
6.
a
7.
b
7.
b
7.
b
8.
d
8.
c
8.
b
9.
c
9.
d
9.
c
10.
a
10.
a
10.
c
11.
b
11.
b
11.
d
12.
d
12.
c
12.
d
13.
c
13.
d
13.
a
14.
a
14.
a
14.
a
15.
b
15.
b
15.
b
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
67
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
KUNCI JAWABAN
TES SUMATIF 1.
b
16.
d
2.
c
17.
a
3.
b
18.
d
4.
c
19.
a
5.
b
20.
d
6.
c
21.
b
7.
b
22.
c
8.
c
23.
b
9.
b
24.
c
10.
c
25.
b
11.
a
12.
d
13.
a
14.
d
15.
a
DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
68
Modul Pelaksanaan Patroli Laut
DAFTAR PUSTAKA Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan. UU Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1996 Tentang Penindakan di Bidang Kepabeanan. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 1996 tentang Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Kepabeanan dan Cukai. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 tentang Senjata Api Dinas DJBC. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 30/KMK.05/1997 tentang Tata Laksana Penindakan di Bidang Kepabeanan. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 92/KMK.05/1997 tentang Pelaksanaan Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Kepabeanan dan Cukai. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-08/BC/1997 tanggal 30 Januari 1997 tentang Penghentian,Pemeriksaan, dan Penegahan Sarana Pengangkut dan Barang di atasnya, serta Penghentian Pembongkaran dan Penegahan Barang. Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor KEP-58/BC/1997 tanggal 3 Juni 1997 tentang Patroli Bea dan Cukai. Instruksi Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor INST-15/BC/2000 tanggal 30 Juni 2000 tentang Pedoman Penggunaan dan Pembinaan Kapal Patroli Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Keputusan Kepala Kantor Wilayah DJBC Khusus Kepulauan Riau Nomor KEP-60/WBC.04/2009 tanggal Mei 2009 tentang Tata Laksana Kegiatan Patroli Laut. Majalah Warta Bea dan Cukai Edisi 405 bulan Agustus 2008 tentang Patroli Laut DJBC. Majalah Warta Bea dan Cukai Edisi 419 bulan Oktober 2009 tentang Menuju Patroli Laut DJBC Yang Berdaya Guna, Berhasil Guna dan Optimal. DTSS Patroli dan Pemeriksaan Sarana Pengangkut Laut
69