Drs. Ahmadi Haruna
BULOA PUBLISHING
Penulis : Drs.Ahmadi Haruna Email:
[email protected] Blog: ahmadiharuna.co.cc Tim Pekerja : Drs.H.Abdul Latif, M.Si, MM. Drs.H.Saleh Gottang, M.Pd. Ir.H.Suprapto Budisantoso, M.Sc. Drs. H. Saggaf Saleh,.M.H Dr. Ir. H. Burhanuddin Mustafa, M.S. Ir.Murtala Ali M.Si. Dr.dr.H.Rachmat Latief, SpPD., M.Kes. Ir. H. Syukri Mattinetta Ir. Andi Muhammad Yamin, SE Ir. H.Muhammad Hasbi Ir. Irman Yasin Limpo Drs. Syamsuddin Umar Simon S. Lopang, S.H., M.H. Drs.Muhammad Firda Drs. H.A. Patahuddin M., M.Si. Drs. Tafiqurrahman Dra. Hj. Murlina PA Drs. H. Syamsibar, M.H. Ir. Sri Endang Dra. A. Suridahti, M.Si H. Agus Sumantri Drs. H. Ibrahim Beddu, M.M H. Mustari Soba, S.H., M.Si. Drs. H. Ilham A. Gasaling, M.Si. Drs. H. Mappagio, M.Si. Drs. H.M. Syuaib Mallombasi, M.M. Ir. Lutfi Halide, M.P Ir. H. Iskandar Ir. H. Syarif Burhanuddin, M.Eng Ir. H. Pallaguna. M.Si. Ir. H. Masykur A. Sulthan, M.S
Drs. H. Tautoto T.R.S., M.Si. Drs. H. Arifuddin Dahlan, M.M Ir. H. Tan Malaka Guntur, M.Si Dra. A. Murny Amien Situru, M.Si Ir. H. Muhammad Tamzil, MP. Ir. Asri A. Pananrang Drs. Ama Saing Drs. H. Moh. Yushar Huduri, M.Si Ir. Hj. Titien Sutarty, Dipl., M.M Drs. H. Jufri Rahman, M.Si. Ir. H. Muhammad Idrus Hafid dr. Enrico Merentek drg. Ayunsri Harahap Drs. M. Iqbal Aris, M.Si. Drs. Jayadi Haruna M.Si. Drs. Jasmin Cangara M.Pd.
Desain Sampul: Hendra Ahmadi
ISBN 978-602-18779-0-6
Penerbit: Buloa Publishing
[email protected] Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com Hak cipta dilindungi Undang-undang. Dilarang keras memperbanyak, mengutip atau menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Drs.Ahmadi Haruna seorang penyair Makassar, seorang pekerja teater dan seorang wartawan senior yang tak pernah lelah dan kenal menyerah dalam menjalankan tugas-tugas kewartawanannya. Kini menyuguhkan sebuah karya untuk kita semua. Sebuah buku kumpulan puisi “Katakan Sayang Sekali lagi” dimana 100 puisi ditujukan pada H.Syahrul Yasin Limpo atau lebih populer dipanggil “SYL” Beliau adalah Gubernur Sulawesi Selatan periode 2008-2013. Dan wakilnya adalah H.Agus Arifin Nu'mang. Sebagai seorang wartawan tentu saja kesehariannya dapat melihat banyak karakter, gerak dan ide-ide serta problematik yang mesti dihadapi SYL. Bagi Ahmadi Haruna H. Syahrul Yasin Limpo adalah sosok yang merakyat dan punya segudang ide cemerlang, serta seorang pemimpin yang tegas tetapi didalamnya tersimpan hati yang lembut dan tulus dalam memimpin. Demikian juga H.Agus Arifin Nu'mang, sosoknya lembut namun juga tegas dalam mengambil keputusan artinya
keduanya saling memahami dengan karakter masingmasing. Sebuah perpaduan yang luar biasa dan itulah yang dicoba ditangkap Ahmadi Haruna. Sebagai seorang penyair, Ahmadi Haruna mencoba merenung, memahami, lalu mengungkapkannya kedalam bait-bait puisi. Bukan memuja, juga bukan menghujat, Dia bicara fakta, bukan angan-angan ataupun sejenis halusinasi. Dengan 100 puisi yang dibuat untuk “Sayang” patut memang kiranya diabadikan dalam sebuah buku. Dan buku ini kelak tentu akan menjadi catatan sejarah penting buat anak cucu bangsa. Ketika berlangsung Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan tahun 2008 yang kemudian melahirkan gelar “Sayang” sebagai pemenang, ada kumpulan wartawan yang menamai diri “Komunitas wartawan pro - Sayang“ Mereka berpihak ke “Sayang”. Prinsipnya, wartawan memang harus independen, tidak memihak. Namun sebagai pribadi dalam komunitas wartawan dan keluarganya, dia punya hak memilih. Karena itulah sejumlah wartawan menggunakan haknya untuk berpihak ke “Sayang”. Lalu kapan Ia harus bertindak Independen ? Nah, ketika mereka menulis dan menyiarkan berita, pada saat itulah mereka mesti dapat menghasilkan berita yang berimbang. Tidak memihak. Dengan catatan, ketika “Sayang” memimpin, kelompok tersebut berkomitmen, akan mengkritisi SYL dan Agus Arifin Nu'mang bila dalam pemerintahannya ternyata
tidak konsisten dengan janji-janji politiknya. Dan mereka akan berbicara jujur dari apa yang dilakonkan. Ahmadi Haruna, sesungguhnya sedang berbicara jujur lewat bait-bait puisinya SYL dan pasangannya H.Arifin Nu'mang. Karena itulah saya merasa memiliki alasan kuat untuk mendukung dengan bekerja sama Koperasi Surat Kabar Tegas Makassar untuk menerbitkan buku ini.Selamat menikmati 100 Puisi Katakan Sayang Sekali Lagi.
Terus terang saya sedikit terperangah, ketika saya mendengar ada seorang penulis menawarkan sebuah konsep karya sastra berupa 100 puisi untuk diterbitkan buat diri saya bersama pasangan saya H.Agus Arifin Nu'mang. Namun dibalik sikap “Heran” rasanya saya pantas menuturkan rasa syukur kepada Allah Subbahana Wataala' dimana ada rekan dari insan pers yang juga seorang pekerja seni sastra, yang ternyata telah dan selalu melakukan pemantauan akan kerja saya dalam memimpin Sulawesi Selatan yang kini memasuki tahun kelima, yang kemudian melahirkan sebuah gambaran lewat karya sastra berupa puisi. Buku kumpulan puisi berjudul “Katakan Sayang Sekali Lagi” yang ditulis Ahmadi Haruna dari Forum Penulis Eksekutif PWI, saya menilainya sebagai sesuatu yang “unik” dimana kinerja saya, perjuangan saya bersama keluarga dan perjuangan paket duet saya H.Agus Arifin Nu'mang telah diteropong tajam kemudian diramu menjadi buku kumpulan puisi. Karya ini juga dapat
disebut sebagai “Cermin Besar“ yang disodorkan oleh Ahmadi Haruna. Dan disini kita diajak untuk berkaca akan tingkat kinerja selama lima tahun dan menjadi acuan untuk kerja di periode kedua. Selanjutnya mari bersama membaca dan melihat uraian dari isi buku yang kini hadir didepan kita. Kita cermati saksama, kalau ada kritikan kita terima dengan lapang dada dan jika ada support kita hendaknya jangan cepat berbesar kepala. Satu tahun kedepan merupakan waktu yang masih panjang, mudah-mudahan apa yang dinilai belum sempurna dapat dicapainya diperiode kedua.Hingga masyarakatpun nantinya tidak kecele akan kinerja pemerintah. Hanya saja perlu dimaklumi bersama, dimana kebijakan memang bukan untuk memuaskan semua orang namun untuk kebanyakan orang. Sebagai penutup saya ingin tekankan bahwasanya buku ini lahir, tanpa orderan, tanpa rekayasa, tanpa target tertentu untuk sebuah popularitas semu tapi murni inisiatif rekan - rekan pers yang ingin melihat kemajuan Sulawesi Selatan. Dan penulis menggambarkannya dalam bentuk karya sastra. Semoga buku ini tetap menyuguhkan evaluasi yang obyektif dan menjadi motivasi kinerja untuk merampungkan segala program yang belum memenuhi target. Amin.
SELAMAT MALAM SULAWESI SELATAN Selamat malam Sulawesi Selatan izinkan aku istrahat setelah seharian aku menerobos gang-gang wilayahku dan mendengar rintihan wargaku Selamat malam Sulawesi Selatan izinkan aku istrahat setelah seharian aku bertanda tangan setumpuk keputusan dan proposal bantuan dari berbagai elemen Selamat malam Sulawesi Selatan izinkan aku istrahat setelah seharian aku berbincang dengan para kontraktor dan leveransir yang terlalu banyak maunya Selamat malam Sulawesi Selatan izinkan aku pejamkan mata setelah seharian terlalu banyak jabat tangan dari orang yang minta balas jasa Selamat malam Sulawesi selatan izinkan aku pejamkan mata setelah seharian berdiskusi dengan aneka wajah dan karakter yang minta dikasihi Selamat malam Sulawesi Selatan izinkan aku tidur barang sebentar biar keputusanku esok hari adil dan demi kemaslahatan orang banyak April 2009
SURAT TERBUKA BUAT GUBERNUR Seharusnya aku melangkah ke Gubernuran tidak harus menulis puisi seperti ini seharusnya aku bertatap langsung dengan walikota tidak menulis syair seperti ini Gubernurku programmu tajam – hampir di seluruh bidang tidak terkecuali pendidikan dan kesehatan dan pariwisata sayangnya – pembantu tidak optimal dilapangan, akibatnya banyak laporan yang masuk sekedar angin surga menerpa telinga bapak. Ini penting untuk dimaklumi – biar segalanya tidak punya selisih antar laporan dan fakta dilapangan. Gubernurku, sekedar mengingatkan, mohon selektifitas pejabat diefektifkan bukan karena adanya kedekatan atau kekeluargaan hingga harus diberi kursi empuk sementara mereka tak mampu mengikuti irama bapak Gubernur, mohon dana Bos dicairkan sesuai jadwal Mohon pelayanan pendidkan gratis dan kesehatan diperhatikan, Soalnya bisa bisa menjadi sandungan bapak kedepan Demikian surat terbuka ini Semoga bapak merespon dan mohon maaf jika ada hal yang menyinggung.