HUKUM SEJARAH perspektif ALAL-QURAN Dr. Munawar Rahmat, M.Pd. NIP: 19580128.198612.1.001
SEKOLAH PASCASARJANA UPI 07 November 2013 14 Oktober 2014
Kisah--kisah dlm AlKisah Al-Quran sbg Hukum Sejarah – 1/2
Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan)nya termasuk orang-orang yang belum mengetahui. (Qs. 12/Yusuf: 3)
Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, yakni kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. (Qs. 11/Hud: 120)
Kisah--kisah dlm AlKisah Al-Quran sbg Hukum Sejarah – 2/2
Negeri-negeri (yang telah Kami binasakan) itu Kami ceritakan sebagian dari berita-beritanya kepadamu. Dan sungguh telah datang kepada mereka Rasul-rasul (yang Kami utus kepada) mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata; maka (tetapi) mereka tidak beriman kepada apa (Rasul) yang (memang sejak) dahulunya mereka telah mendustakannya. Demikianlah Allah mengunci mata hati orang-orang kafir. (Qs. 7/Al-A`raf: 101)
Substansi KisahKisah-kisah dlm Al Al--Quran – 1/4 Pertama, Kisah Qurani berkaitan dengan ajaran agama yang paling fundamental. Tuhan adalah Zat Yang Maha Ghaib (Qs. 3/Ali Imran ayat 179), yang tidak mungkin menampakkan DiriNya di muka bumi. Tuhan Yang Maha Mulia (Al-Karim, Dzul Jalali wal Ikrom) berkehendak kemuliaanNya itu tidak dimonopoliNya Sendiri tapi disebarkan pula kepada makhluk-makhlukNya dari bangsa Jin dan bangsa Manusia. Tapi untuk menjadi mulia makhlukmakhlukNya itu harus beribadah kepadaNya. Karena itulah dalam firmanNya Allah menegaskan Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya`budun = Tidak semata-mata Kami Ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka semua beribadah [menyembahKu] (Qs. Adz-Dzariyat ayat 56). Karena itu pulalah maka Allah membimbing makhlukNya agar dapat beribadah kepadaNya. Tapi karena Dia Al-Ghaib, tidak mungkin membimbing secara langsung kepada makhluk-makhlukNya, maka Dia lalu mengadakan KhalifahNya (wakilNya) atau RasulNya di muka bumi. ...
Substansi KisahKisah-kisah dlm Al Al--Quran – 2/4 ... KhalifahNya itu diajari Allah Al-Asma (Ilmu Agama yang benar), yang sebelumnya tidak diajarkanNya kepada para MalaikatNya. Karena dibekali AlAsma inilah maka para Malaikat yang semula protes mempertanyakan kelayakan Khalifah dari bangsa Manusia, akhirnya mereka semua rela sujud (tunduk, taat) kepada Nabi Adam (sebagai Khalifah/Rasul). Sebaliknya, Iblis dari bangsa Jin tetap menolak untuk sujud kepada Nabi Adam karena ia sombong dan merasa dirinya lebih baik. Akibatnya Iblis divonis sesat oleh Allah. Karena itulah ia kemudian bersumpah akan menyesatkan seluruh manusia dengan cara menciptakan pandangan yang baik, kecuali hambahambaNya yang ikhlas (Qs. 15/Al-Hijr ayat 39-40). Prediksi Iblis dibenarkan oleh Allah, bahwa mayoritas manusia mengikuti jejak Iblis (Qs. 34/Saba` ayat 20). Oleh karena itulah kisah penciptaan Nabi Adam sebagai Khalifah fil ardhi cukup dominan dalam Al-Quran, yakni dalam Qs. 2/Al-Baqarah ayat 30-34, Qs. 15/Al-Hijr ayat 28-40, Qs. Qs. 7/Al-A`raf ayat 11-18, Qs. 38/Shad ayat 71-83, 17/Al-Isra ayat 61-62, dan Qs. 18/Al-Kahfi ayat 50.
Substansi KisahKisah-kisah dlm Al Al--Quran – 3/4 Kisah berikutnya yang sangat dominan adalah penolakan umat manusia kepada para Nabi/Rasul, persis seperti iblis yang menolak sujud kepada Nabi Adam. Setiap kali Allah mendatangkan Nabi/Rasul, masyarakat manusia selalu beramai-ramai memusuhinya (Qs. 14/Ibrahim ayat 13; Qs. 2/Al-Baqarah ayat 87; Qs. 6/Al-An`am ayat 112). Nabi Nuh ditolak oleh kaumnya (Qs. 71/Nuh ayat 21-28). Nabi Hud ditolak oleh kaumnya (Qs. 7/Al-A`raf ayat 65-72). Demikian juga Rasul-Rasul lainnya. Nabi Muhammad, sebagaimana RasulRasul sebelumnya didustakan dan diolok-olok (Qs. 6/Al-An`am ayat 33-34, Qs. 22/Al-Hajj ayat 42-44, Qs. 13/Ar-Ra`d ayat 32, Qs. 15/Al-Hijr ayat 11). Manusia malah mengikuti ajaran leluhur (Qs. 43/Az-Zuhruf ayat 23; Qs. 34/Saba` ayat 34; Qs. 13/Ar-Ra`d ayat 43; Qs. 22/Al-Hajj ayat 42-44; Qs. 7/AlA`raf ayat 65-66; Qs. 23/Al-Mu`minun ayat 24). Mereka malah kaget dengan datangnya lagi Rasul (Qs. 7/Al-A`raf ayat 69; Qs. 38/Shad ayat 4; Qs. 72/Al-Jin ayat 7; Qs. 35/Fathir ayat 42). Manusia sebagaimana Iblis memandang rendah Rasul-Rasul (Qs. 14/Ibrahim ayat 10; Qs. 23/Al-Mu’minun ayat 32-33).
Substansi KisahKisah-kisah dlm Al Al--Quran – 4/4
Kisah berikutnya lagi yang dominan adalah perjuangan memurnikan tauhid, menghindari syirik, dan jihad menundukkan nafsu dan syahwat, dengan tokoh teladan para Nabi/Rasul dan orang-orang saleh. Ada yang dipaparkan dalam sebuah surat, seperti dalam Surat Yusuf, Surat Yunus, Surat Nuh, Surat Hud, Surat Ibrahim, Surat Al-Kahfi, Surat Maryam, Surat Al-Anbiya, dan Surat Luqman; ada juga yang dikisahkan dalam penggalan-penggalan surat-surat yang penjang maupun dalam surat-surat yang pendek. Tokoh yang dikisahkan ada seorang Nabi/Rasul atau orang saleh ada juga beberapa Nabi/Rasul dan orang-orang saleh.
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 1/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yakni syetan-syetan (dari bangsa) manusia dan jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah (pandangan yang tidak sejalan dengan Rasul) untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (Qs. 6/Al-An`am: 112)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 2/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al-Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (agama/ajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombongkan diri? Maka beberapa orang (di antara Rasul-rasul itu) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh! (Qs. 2/Al-Baqarah: 87)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 3/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) Rasul-rasul Kami berturut-turut. (Tapi) tiap-tiap seorang Rasul datang kepada umatnya, umat itu mendustakannya; maka Kami perikutkan sebagian mereka dengan sebagian yang lain. Dan Kami jadikan mereka buah tutur, maka kebinasaanlah bagi orang-orang yang tidak beriman. (Qs. 23/Al-Mu`minun: 44)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 4/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Ada 40 ayat yang menjelaskan bahwa setiap Rasul selalu dibunuh dan/atau didustakan!
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 5/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Bahkan yang sebenarnya, mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna, padahal belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (Rasulrasul); maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim itu. (Qs. 10/Yunus: 39)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 6/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
dan jika kamu mendustakan (Rasul), maka umat yang sebelum kamu juga telah mendustakan (Rasul-rasul); dan kewajiban Rasul itu tidak lain hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan seterang-terangnya! (Qs. 29/Al-Ankabut: 18)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 7/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH MANUSIA MENGOLOK-OLOK RASUL & AL-QURAN:
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia; maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (Qs. 18/al-Kahfi: 103-106)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 8/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu (hai Nabi/Rasul) seorang An-Nazhir (Sang Pemberi Peringatan, =Rasul) dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka." (Qs. 43/Az-Zuhruf: 23)
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 9/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Dan Kami tidak mengutus kepada suatu negeri seorang An-Nadzir (Rasul) pun, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu diutus untuk menyampaikannya". (Qs. 34/Saba`: 34)
dan mereka heran karena mereka kedatangan seorang Mundzir (Pemberi peringatan, Rasul) dari kalangan mereka (sendiri); dan orang-orang kafir berkata: “(Orang) ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".
Hukum Sejarah 1, NABI NABI/ /RASUL - 10/10 selalu diOLOKdiOLOK-OLOK, diINGKARi, diUSIR, diDUSTAkan, diBUNUH
Dan orang-orang kafir (orang-orang yang mengingkari Rasul) berkata kepada Rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami!" Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka (kepada para Rasul): "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu!” (Qs. 14/Ibrahim: 13)
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 1/8
Wahai Rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh! Sesungguhnya AKU Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan AKU adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-KU.
Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing). (Qs. 23/Al-Mu`minun: 51-53)
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 2/8
Maka hadapkanlah wajahmu kepada Agama yang Lurus. Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut Fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam Ciptaan Allah. (Itulah) Agama yang Lurus. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Agama yang Lurus). (Kamu harus mencari Agama yang Lurus, yakni) dengan kembali bertaubat kepada-Nya; dan bertakwalah kepada-Nya; serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah; yaitu orangorang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (Qs. 30/Ar-Rum: 32)
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 3/8
Sebelum mereka, kaum Nuh dan golongan-golongan yang bersekutu sesudah mereka telah mendustakan (Rasul-rasul); dan tiap-tiap umat telah merencanakan makar terhadap Rasul (yang diutus kepada) mereka untuk menawannya; dan mereka membantah (terhadap Rasul) dengan (argumentasi) yang batil untuk melenyapkan kebenaran dengan yang batil itu. Karena itu AKU azab mereka; maka betapa (pedihnya) azab-KU? (Qs. 40/Al-Mu`min: 5)
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 4/8 Umat Nabi Muhammad SAW: Hanya 1 dari 73 Golongan masuk Surga
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 5/8 Umat Nabi Muhammad SAW: Hanya 1 dari 73 Golongan masuk Surga
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 6/8 Umat Nabi Muhammad SAW: Hanya 1 dari 73 Golongan masuk Surga
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 7/8 Umat Nabi Muhammad SAW: Hanya 1 dari 73 Golongan masuk Surga
Hukum Sejarah 2, Pengikut RASUL bangga
memecah belah agama – 8/8
(ABUDAUD - 3991) : Irbadh berkata, "Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat bersama kami, beliau lantas menghadap ke arah kami dan memberikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh yang membuat mata menangis dan hati bergetar. Lalu seseorang berkata, "Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasihat untuk perpisahan! Lalu apa yang engkau washiatkan kepada kami?" Beliau mengatakan: "Aku
wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, senantiasa taat dan mendengar meskipun yang memerintah adalah seorang budak Habsyi yang hitam. Sesungguhnya orangorang yang hidup setelahku akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu hendaklah kalian berpegang dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin al-Mahdiyin. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah oleh kalian perkara-perkara baru (dalam urusan agama), sebab setiap perkara yang baru adalah bid'ah, dan setaip bid'ah adalah sesat." Diriwayatkan juga oleh Tirmidzi (Hadits 2600), Ibnu Majah (Hadits 42), Ahmad (Hadits 1652116522), dan Darimi (Hadits 95)
Pengikut Nabi Muhammad SAW
memecah belah agama (Hanya 1 dari 73 golongan yang selamat) Jika kita hitung secara kasar, berapa banyakkah orang yang sesat, dan berapa banyak pula orang yang selamat, dapat dihitung seperti berikut: Penduduk bumi saat ini sekitar 8 milyar manusia, 1 milyar di antaranya beragama 1. Islam. Katakanlah yang 7 milyar sesat. Artinya tinggal tersisa 1 milyar (yakni yang beragama Islam); Tapi kita tahu yang beragama Islam itu kebanyakan Islam KTP (tidak mengamalkan 2. Rukun Islam). Hitung saja: Islam KTP separohnya (500 juta) dan Islam yang mengamalkan Rukun Islam separohnya (500 juta). Artinya, tinggal 500 juta lagi yang tersisa (yakni umat Nabi Muhammad SAW); Jika makna 73 itu adalah 73 (bukan jumlah lain), umat Nabi SAW yang selamat 3. hanyalah 1 dari 73 golongan. Sebagai ilustrasi, jika masing-masing golongan mempunyai jumlah pengikut yang sama banyaknya, maka golongan yang selamat itu hanyalah sekitar 1/73 x 500 juta = sekitar 6,8 juta orang. (Betapa sedikitnya?!) Implikasinya, kita harus bersungguh-sungguh dalam beragama: merendahkan diri di hadapan Allah, rendah hati di hadapan manusia, tidak puas dengan keberagamaan sekarang, memohon pengampunan Allah, memohon dibukakan pintu HIDAYAH, dst
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 1: Mengikuti keberagamaan orangtua - 1/2
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". (Qs. 5/Al-Maidah ayat 104)
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku (yakni itba` kepada Rasul atau Ulil Amri), kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Qs. 31/ Luqman: 15)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 1: Mengikuti keberagamaan orangtua - 2/3
Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dan sesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka." Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang mundzir (Pemberi Peringatan, Rasul) pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya Kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka". (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya.” (Qs. 43/Az-Zukhruf: 22-24)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 1: Mengikuti keberagamaan orangtua - 3/3
(BUKHARI – 1270, 4402) : Abu Hurairah radliallahu 'anhu yang menceritakan bahwa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Tidak ada seorang anak pun yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah; maka kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi ...”
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 2: Mengikuti keberagamaan mayoritas
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah). (Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah Menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan dalam Ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui – Agama yang Lurus itu (Qs. 30/Ar-Rum: 30)
Dan jika kamu mengikuti (keberagamaan dari) kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (Qs. 6/Al-An`am: 116)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 3: Mengikuti keberagamaan Tokoh Idola - 1/2
Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia (pandangan yang tidak sejalan dengan Tuhan) menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. (Qs. 2/Al-Baqarah ayat 204)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 3: Mengikuti keberagamaan Tokoh Idola - 2/2
Dan (hati-hatilah nanti suatu) hari (di akhirat) orang yang zalim (=beragama yang sesat) menggigit dua tangannya (saking menyesalnya), seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu ketika di dunia) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul". Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu ketika di dunia) tidak menjadikan si fulan sebagai kholil (tokoh idola). Sesungguhnya dia (sang kholil itu) telah menyesatkan aku dari Adz-Dzikro ketika Adz-Dzikro itu telah datang kepadaku; dan adalah syetan (=sang tokok idola itu) tidak mau menolong manusia. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran ini sesuatu yang tidak diacuhkan. (Qs. 25/Al-Furqan: 27-30)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 4: Mengikuti keberagamaan berdasarkan pemikiran - 1/2
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti (Agama yang Lurus) kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. (Qs. 10/Yunus: 36)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 4: Mengikuti keberagamaan berdasarkan pemikiran - 2/2
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan di dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, kan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada Hari Kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkan kekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (Qs. 18/al-Kahfi ayat 13-16)
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 4: Mengikuti keberagamaan berdasarkan pemikiran – 3/4
(BUKHARI - 6763): Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Talid telah menceritakan kepadaku Ibn Wahb telah menceritakan kepadaku Abdurrahman bin Syuraikh dan lainnya dari Abul Aswad dari 'Urwah, ia berkata, " Abdullah bin Amru mendatangi kami dan kudengar ia berkata, 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Allah tidak mencabut Al-Ilmu setelah Dia berikan kepada kalian secara spontanitas (sekaligus), namun Allah mencabutnya dari mereka dengan cara mewafatkan Ulama yang sekaligus tercabut keilmuan mereka, sehingga yang tertinggal hanyalah manusiamanusia bodoh (bodoh menurut Allah/Rasul). Mereka dimintai fatwa, lalu mereka memberikan fatwa berdasarkan pikiran mereka sendiri (bukan berdasarkan Al-Ilmu dari lisan Rasul/Ulama Pewaris Nabi). Mereka sesat dan menyesatkan.”
Hukum Sejarah 3: 4 Pola berAGAMA Agama orangtua, mayoritas, tokoh idola, pikiran sendiri Pola 4: Mengikuti keberagamaan berdasarkan pemikiran – 4/4
(MUSLIM - 4828): Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah menceritakan kepada kami Jarir dari Hisyam bin 'Urwah dari bapaknya; aku mendengar 'Abdullah bin 'Amr bin Al 'Ash berkata: Saya pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
“Allah Azza wa Jalla menghapuskan Al-Ilmu tidak dengan cara mencabutnya secara langsung dari hati umat manusia. Tetapi Allah menghapuskan Al-Ilmu dengan mewafatkan Ulama (Pewaris Nabi), hingga tidak ada seorang ulama pun yang akan tersisa. Kemudian mereka akan mengangkat para pemimpin yang bodoh (bodoh menurut Allah/Rasul). Apabila mereka, para pemimpin bodoh itu dimintai fatwa, maka mereka akan berfatwa tanpa ilmu (dari lisan Rasul/Ulama Pewaris Nabi) hingga mereka tersesat dan menyesatkan.”
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 1/7
Dan kebanyakan dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan musyrik. (Qs. 12/Yusuf : 106)
Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir padahal ayatayat Allah dibacakan kepada kamu dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? (Qs. 3/Ali Imran: 101)
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 2/7
Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (hai Nabi/Rasul) hanyalah menyampaikan dengan terang. (Sebenarnya) mereka mengetahui nikmat Allah, (tetapi) kemudian mereka mengingkarinya; dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. (Qs. 16/An-Nahl: 82-83)
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 3/7
Apakah (sama orang-orang kafir dengan) orang-orang yang mempunyai bukti yang nyata dari Tuhannya dan diikuti pula oleh seorang saksi dari Allah, dan (padahal) sebelumnya (sebelum Al-Quran) telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepadanya! Dan barangsiapa di antara mereka dan sekutu-sekutunya kafir kepada Al-Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan bagi orang itu. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al-Quran itu. Sesungguhnya (Al-Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman. (Qs. 11/Hud: 17)
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 4/7
Dan (ingatlah suatu) hari (di akhirat, yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya (Malaikat, Jin, Manusia) kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu (ketika di dunia) menyembah kamu?" Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka: bahkan mereka telah menyembah jin; kebanyakan mereka (manusia) beriman kepada jin itu". (Qs. 34/Saba` ayat 40-41)
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 5/7
Dan (ingatlah) hari (di akhirat) di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (jin dan manusia), (dan Allah berfirman): "Hai bangsa jin, sesungguhnya kamu telah banyak (menyesatkan) manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari bangsa manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain, yakni dari bangsa jin) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (Qs. 6/Al-An`am: 128)
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 6/7
Dan (alangkah ngerinya) jika kamu (dapat) melihat ketika mereka (orang yang merasa beriman, padahal kafir) terperanjat ketakutan (pada saat kematiannya), maka mereka tidak dapat melepaskan diri dan mereka ditangkap dari tempat yang dekat (untuk disiksa di tempat sesat); dan (ketika merasakan sakitnya siksaan) mereka berkata (mengadu kepada Allah), "Kami beriman kepadaNya“ (tapi mengapa kami disiksa? Tuhan menyanggah): Bagaimanakah mereka dapat mencapai (keimanan kepada DiriNya Yang Al-Ghaib) dari tempat yang jauh itu. Dan sejatinya mereka itu kafir sebelum itu (ketika di dunia); dan mereka (hanya) menduga-duga tentang (Ada dan Wujud DiriNya) Yang Al-Ghaib dari tempat yang jauh. (Terjemah Qs. 34/Saba`: 51-54)
Hukum Sejarah 4, Orang yang beriman sedikit
kebanyakan musyrik – 7/7 ISLAM itu ASING (dianggap menyimpang)
(MUSLIM – 208): Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abbad dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Marwan al-Fazari, Ibnu Abbad berkata, telah menceritakan kepada kami Marwan dari Yazid yaitu Ibnu Kaisan - dari Abu Hazim dari Abu Hurairah dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.“ Diriwayatkan juga oleh Tirmidzi (Hadits 2554) dan Ibnu Majah (Hadits 3976)
ILUSTRASI TUHAN di dalam HAMBA HAMBA di dalam TUHAN
Keterangan Gambar: Manusia selalu dalam liputan Tuhan, persis seperti ikan dalam samudera: Hidup, bernafas, makan, tidur, hingga matinya pun dalam samudera