Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT, Anak Karo Sumatra Utara Yang Berkarir di ITN Malang Cara bicaranya ceplas ceplos, ramah nan bersahaja, penuh optimistis, sederhana dalam berpenampilan. Itulah sekilas ciri khas Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT yang baru saja dilantik oleh Rektor ITN Malang menjadi dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) beberapa hari lalu. Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT, Anak Karo Sumatra Utara Yang Berkarir di ITN MalangDitemui di aula kampus I selepas pelantikan, pria kelahiran 18 Februari 1967 itu menceritakan perjalanan hidupnya mulai masa kecil di desa hingga “terdampar” dan berkarir di dunia akademis di Kota Malang. Menurut dosen yang akrab disapa Nusa tersebut, dirinya lahir di Karo, Sumatra Utara dari keluarga guru. “Orang tua saya guru SMP waktu itu,” tuturnya. Nusa kecil belajar di SDN 3 Binarya, Karo yang berjarak cukup jauh dari rumahnya. Saat itulah dia merasakan bagaimana pahitnya mengenyam pendidikan. Nusa harus pergi ke sekolah jalan kaki dengan jarak 2 kilometer untuk anak seusianya. Namun, semangat belajarnya tidak pernah surut, dia lalui semua itu dengan gembira. “Saat itu kan jarang angkutan ya. Mau tidak mau harus jalan kaki,” kenangnya. Selepas itu, dia melanjutkan ke SMP di derah yang sama. Masa ini, bapak dua anak tersebut sudah naik sepeda bersama temantemannya. Namun Nusa punya kisah tak terlupakan di sekolah ini. Saat itu mengikuti upacara bendera, Nusa tidak mengenakan sepatu akhirnya kakinya diinjak oleh gurunya. “Saat itu masih jarang yang pakai sepatu. Saya tidak pakai karena terasa panas di kaki. Ya akhirnya diinjak,” kisah suami Nurhaini Surbakti itu.
Setamat dari SMP, dia langsung melanjutkan studi ke SMA Katolik Santo Thomas 2 Medan. Masa-masa ini memberi kesempatan bagi Nusa untuk belajar mandiri. Dia tidak lagi tinggal di rumah bersama keluarga, melainkan ngekos. Saat ngekos dituntut memenuhi sendiri semua kebutuhannya, mulai dari masak sendiri, nyuci baju sendiri, dst. Nusa jarang pulang. Baru pulang biasanya selepas kenaikan kelas. Pada tahun 1986 dinyatakan lulus. Kemudian melanjutkan ke Universitas Sumatra Utara (USU) pada jurusan teknik sipil. Di kampus inilah, pria yang sekarang tinggal di Jl. Danau Ranau itu memperdalam pengetahuannya. Masa ini dia kembali sebagaimana masa kecilnya yaitu sekolah jalan kaki. Hanya saja tidak sejauh semasa Sekolah Dasarnya. Saat menuntaskan tugas akhir, dia mendapat pembimbing yang banyak memberikan jalan pengembangan keahliannya. Juga dipercaya menjadi asisten dosen bidang studi ilmu tanah, hingga akhirnya berhasil menuntaskan jenjang S1 pada 1991. Pasca itu ketua forum dosen kopertis VII wilayah MalangPasuruan itu mendapat ikatan dinas dan ditempatkan di ITN Malang. Sejak itu “petualangannya” di kota dingin ini dimulai. Sebenarnya inginnya mengabdi di almamaternya hanya saja sudah tidak ada tempat. Akhirnya dia memutuskan hijrah ke Malang. Pada tahun 1997 mendapat tugas belajar S2 dari kampus biru ke Institut Teknologi Bandung (ITB), dan lulus pada 1999. Pada tahun 2004 dipercaya menjadi dekan 2 FTSP selama 3 periode berturut-turut hingga tahun 2012. Kemudian melanjutkan studi S3 di univeristas Brawijaya (UB) lulus pada 2016. Dan tak lama setelah kelulusan langsung diangkat menjadi dekan FTSP. “Itulah perjalanan hidup saya, yang menurut saya mengesankan,” tuturnya. (Her)
Dr. Eng. Aryuanto Soetedjo, ST, MT: Target ITN Malang Jurnal Internasional Bereputasi Proyeksi meraih World Class University (WCU) pada 2035 membuat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang menyiapkan segala lini. Terutama di bidang penelitian dan karya ilmiah lainnya. Memang sejauh ini, kampus biru berhasil menaikkan kluster penelitiannya dari binaan ke utama. Namun tak membuat kampus beralamat di Jl. Sigura-gura ini berpuas diri. Salah satunya adalah dengan membekali para dosen terkait penelitian. Menurut Dr. Eng. Aryuanto Soetedja ST, MT salah satu lini penting menuju world class university adalah meningkatkan jumlah artikel yang terbit di jurnal internasional. Namun untuk masuk ke situ tidak mudah ada banyak teknik yang harus disiapkan mulai dari penggunaan bahasa Inggris dan konten penelitian yang bagus. “Target kita adalah Jurnal internasional bereputasi versi Dikti,” paparnya saat menjadi pembicara. Dalam acara sosialisasi bertajuk Program Hibah Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat, Pengelolaan Jurnal OJS dan Unggah RPS itu, Aryuanto juga menjelaskan skema pendampingan atau pembimbingan penulisan artikel internasional. Antara pendampingan dan pembimbingan, imbuh dosen ITN Malang itu, adalah dua hal yang dibedakan. Pembimbingan dapat dipahami sebagaimana layaknya saat bimbingan skripsi mahasiswa. Di mana yang menyediakan bahan dan melakukan penelitian adalah klien (orang yang dibimbing), sementara pembimbing hanya melakukan koreksi. Sementara dalam pendampingan lebih jauh terlibat dalam suatu artikel
penelitian. Klien hanya menyerahkan bahan-bahan yang masih mentah, yang kemudian diolah oleh pendamping menjadi laporan penelitian. “Perbedaan penting lainnya adalah kalau pembimbing namanya tidak dicantumkan dalam artikel. Sementara pendamping dicantumkan namanya,” tuturnya. Dan tak kalah pentingnya adalah soal bayaran bagi pembimbing dan pendamping. Pembimbing dapat fee lebih murah ketimbang pendamping. Sejauh ini pembimbing dibayar 2 juta rupiah, sementara pendamping 5 juta rupiah. (her)
ITN Malang Perkuat Postur Dosen, Targetkan Serap Rp 15 Miliar Keberhasilan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang dalam bidang penelitian dari Kluster Binaan naik ke Utama mengakibatkan potensi yang dimiliki ITN Malang dalam menyerap dana meningkat. Hal ini membutuhkan postur dosen baik kepangkatan dan tingkat pendidikan juga semakin ditingkatkan. “Dana penelitian untuk Kluster Utama sampai dengan Rp 15 Miliar, sedangkan dahulu di Klaster Binaan hanya Rp 2 Miliar. Potensi inilah yang harus bisa kita serap,” terang Fourry Handoko, ST, SS, MT, Ph.D ketua LPPM saat memberikan sosialisasi program hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, pengelolaan jurnal OJS, dan unggah RPS, di auditorium Kampus I ITN Malang, Senin (16/01). Fourry mengungkapkan, tahun ini persyaratan semakin mudah. Kalau dulu peneliti sibuk mengurus laporan pertanggung jawaban, sekarang yang dinilai adalah produk keluarannya. Keluaran ini bisa berbentuk jurnal nasional, jurnal
internasional, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HKI), dan Hak Cipta. Untuk itulah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) siap mendorong dosen untuk menghasilkan keluaran-keluaran tersebut. “Kita akan mempermudah dosen menghasilkan keluaran dengan melakukan pendampingan. Kita juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan sampai mereka bisa menulis jurnal,” paparnya, sembari menegaskan bahwa LPPM tidak akan memberikan dana bila tidak ada keluaran yang dihasilkan. Kinerja penelitian terbaik selama kurun waktu beberapa tahun terakhir ditorehkan ITN Malang dengan tercatatnya 18 jurnal internasional terindeks Scopus di tahun 2016. Kenaikan ini sangat fantastis menginggat di tahun 2015 hanya 6 jurnal internasional yang terindeks Scopus. Keluaran-keluaran tersebut nantinya akan membantu kenaikan pangkat bagi para dosen, sehingga target ITN Malang di tahun 2019/2020 naik ke Kluster Mandiri bisa tercapai. Ini tidak menutup kemungkinan melihat ITN Malang sekarang peringkat nomor empat kategori institut se-Indonesia setelah ITB, ITS, dan IPB. Sedangkan di Malang urutan ke tiga setelah UB dan UM pada kategori universitas.
Perubahan Jadwal Sayembara Logo Branding & Cinderamata IACAC 2016 ITN Malang PERUBAHAN JADWAL Batas Akhir Pengumpulan Karya dan Dokumen Sayembara: 3 Februari 2017
Pengumuman Seleksi 5 Nominator: 6 Februari 2017 Presentasi 5 Nominator: 9 Februari 2017 Pengumuman 3 Besar: 9 Februari 2017 LATAR BELAKANG Memasuki era pasar bebas yang telah dialami seluruh pelosok dunia, persaingan antar perguruan tinggi untuk mendapatkan kepercayaan sebagai perguruan tinggi yang terbaik dalam aspek keunggulannya tidak bisa dihindari lagi. ITN MALANG yang merupakan lembaga Pendidikan Tinggi yang Unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, bersiap mengedepankan potensi dan keunggulan untuk dipromosikan dan dipasarkan agar semakin banyak stake holder berkunjung di ITN MALANG. Memasarkan ITN MALANG berarti mendesain suatu perguruan tinggi agar mampu memenuhi dan memuaskan keinginan dan ekspektasi target marketnya. Target market suatu perguruan tinggi adalah untuk meningkatkan keunggulan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu berbasis teknologi yang berdaya saing global. Dengan dasar pemahaman di atas, ITN MALANG akan menggali dan mengeksplorasi berbagai gagasan inovatif dari segenap lapisan sivitas akademia untuk dapat dituangkan kedalam sebuah karya desain logo yang bertujuan untuk mempromosikan dan memasarkan ITN MALANG melalui Lomba Desain Logo Branding dan Cinderamata ITN MALANG. TUJUAN Menghasilkan identitas visual berbentuk logo branding dan cinderamata ITN MALANG sesuai visi yang mencerminkan ciriciri, potensi dan keunggulan ITN MALANG untuk mengikuti perkembangan jaman.
TEMA LOMBA Membangun citra ITN MALANG yang memiliki visi: Institut Teknologi Nasional Malang sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang Unggul dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berbudi luhur, berjiwa profesional dan berwawasan global. PESERTA LOMBA Mahasiswa ITN MALANG Dosen ITN MALANG Karyawan ITN MALANG (Juri dan panitia tidak diperkenankan mengikuti lomba) SYARAT PESERTA Perorangan / Kelompok Dosen / Mahasiswa / Karyawan ITN MALANG Menyertakan Fotokopi Identitas Diri (KTP / KTM / lainnya)
SYARAT DAN KETENTUAN Setiap peserta boleh mengirimkan lebih dari satu desain logo branding / cinderamata beserta lampiran penjelasan desain. Peserta wajib melampirkan Surat Pernyataan yang menjelaskan bahwa desain logo branding / cinderamata yang dilombakan adalah karya sendiri, belum pernah dipublikasikan dan belum pernah dilombakan sebelumnya. Melampirkan identitas diri, berupa nama lengkap, alamat, pekerjaan, nomor handphone/telp, alamat email, dan fotokopi KTP atau kartu identitas lainnya. Setiap desain logo branding / cinderamata yang telah dikumpulkan menjadi milik panitia penyelenggara. Panitia berhak melakukan penyempurnaan atas desain logo
branding / cinderamata yang terpilih sebagai pemenang. PENGIRIMAN KARYA NOMINASI Menyertakan CD file (softcopy) desain logo branding / cinderamata yang berisi : a. Folder Logo : Corel Draw / Macromedia Freehand / Adobe Illustrator dalam format CMYK; b. Folder Presentasi : JPEG 300 dpi / high quality; c. Folder Konsep Logo : Ms Word; Konsep logo diketik di kertas A4, huruf Tahoma 11 dengan jarak spasi 1,5. Cetak desain logo (hardcopy) dalam berbagai format beserta color guide logo branding / cinderamata pada kertas A4 masing-masing sebanyak 5 lembar. Surat pernyataan karya asli (format surat terlampir) ditandatangani di atas meterai Rp.6000,- (enam ribu rupiah). Fotokopi KTP. 10 (sepuluh) nominator yang mempresentasikan logo branding / cinderamata adalah orang / kelompok yang tertera di KTP, jika tidak bisa tampil, maka nominator pemenang tersebut dianggap gugur; Dokumen softcopy dan hardcopy dimasukkan ke dalam amplop coklat tertutup ditujukan kepada : Dewan Juri Lomba Desain Logo Branding dan Cinderamata IACAC 2016 ITN MALANG Jl. Bend. Sigura-gura No. 2 Malang Sistem Seleksi dan Penjurian Lomba Sistem seleksi dan penjurian lomba desain logo branding / cinderamata dilakukan secara bertingkat, seleksi awal adalah seleksi teknis administrasi dilakukan oleh panitia. Seleksi kedua dilakukan oleh dewan juri untuk mencari 10 (sepuluh) desain logo branding / cinderamata terbaik.
Presentasi 10 (sepuluh) desain logo branding / cinderamata terbaik dihadapan juri dan stake holder kemudian dilakukan seleksi akhir oleh dewan juri untuk mencari 3 (tiga) pemenang. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. HADIAH LOMBA Hadiah lomba Logo Branding ITN MALANG : Juara I : Rp. 3.000.000,- dan sertifikat Juara II : Rp. 750.000,- dan sertifikat Juara III : Rp. 750.000,- dan sertifikat Hadiah lomba Cinderamata ITN MALANG : Juara I : Rp. 3.000.000,- dan sertifikat Juara II : Rp. 750.000,- dan sertifikat Juara III : Rp. 750.000,- dan sertifikat Download: TOR LOMBA DESAIN LOGO BRANDING DAN CINDERAMATA ITN MALANG Formulir Pendaftaran dan Surat Pernyataan
Perubahan Jadwal Sayembara Pendopo NCC IACAC 2016 ITN Malang PERUBAHAN JADWAL Pemasukan Karya dan Dokumen Sayembara: 3 Februari 2017
Pembukaan Dokumen Sayembara : 4 Februari 2017 Penjurian Tahap I: 4 Februari 2017 Pengumuman 5 Nominator: 6 Februari 2017 Pameran Karya 5 Nominator: 6-11 Februari 2017 Penjurian Tahap II: 11 Februari 2017
Pendopo merupakan bagian dari sebuah rumah tradisional Jawa yang mempunyai arti penting, selain karena letaknya yang terdapat pada bagian paling depan dari sebuah rumah tinggal, fungsi sebuah pendopo adalah tempat untuk bersosialisasi dengan keluarga, kerabat maupuntetangga, demikian juga sebuah pendopo tidak hanya sekedar sebuah tempat tetapi mempunyai makna yang lebih dalam yakni mengaktualisasi kerukunan antara si penghunidenganmasyarakat sekitarnya/kerabatnya.Dalam era globalisasi ada satu pergeseran dalam makna, fungsi maupun bentuk dari sebuah pendopo. ITN-Malang
berkeinginan
menghadirkan
Pendopo
sebagai
kelengkapan Kampus II di Tasikmadu dengan ketentuan: 1. Sebagai fasilitas kemahasiswaan yang mampu menginspirasi kegiatan pengembangan inovatif dan kreativitas mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang. 2. Pendopo yang dapat menjadi rujukan bagi kegiatan kampus, dengan skala nasional maupun internasional. 3. Fasilitas yang mampu mengakomodasi layanan formal dan informal secara terpadu. 4. Desain Pendopo mencerminkan keunikan arsitektur lokal, sebagai wadah seni, olah raga dan budaya.
Selengkapnya download : 1. Kerangka Acuan Kerja Sayembara Konsep Desain Pendopo NCC IACAC 2016, ITN Malang 2. Formulir Pendaftaran Peserta
3. Site Plan NCC 4. File DWG Site Plan NCC
LPPM ITN Malang Atur Strategi Menuju Target Mandiri Litabmas Kinerja penelitian Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, institut berbasis teknologi ini langsung naik dua tingkat dari Klaster Binaan ke Klaster Utama. Rektor ITN Malang, Dr. Ir. Lalu Mulyadi MT., memberikan apresiasi kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ITN Malang atas kinerjanya. Rektor menyatakan hal ini dalam acara Sosialisasi Klaster Utama Kinerja Penelitian dan Peluangnya Bagi Dosen ITN Malang di auditorium Kampus I ITN Malang. Masuknya ITN Malang dalan Klaster Utama membuka peluang besar bagi dosen untuk lebih berinovasi dalam penelitian. Rektor berharap adanya dukungan dan kerjasama antara dosen peneliti dan LPPM, sehingga bisa mempertahankan klaster yang sudah diraih bahkan lebih meningkat lagi. Rektor juga menegaskan agar dosen dapat memanfaatkan dana yang tidak sedikit dalam Klaster Utama. “Jika tidak ada dukungan dari para dosen maka LPPM tidak ada artinya. LPPM bisa menjembatani untuk memanfaatkan dana yang sedemikian besar. Saya berharap dua sampai tiga tahun ke depan kita sudah bisa masuk Klaster Mandiri,” harapan rektor asli Lombok ini. Fourry Handoko ST, SS, MT, Ph.D, Ketua LPPM ITN Malang sangat faham akan tantangan LPPM ke depan. Menuju target Mandiri Litabmas (Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) 2019
banyak pembenahan yang sudah dan akan dilakukan LPPM. “Membangun gudang data Litabmas-online LPPM terintegrasi dengan fakultas dan prodi, akses pendanaan, pendampingan Litabmas, pendampingan reviewer, penguatan program HAKKI, penguatan LPPM,” terang Ketua LPPM di hadapan para dosen saat menjelaskan capaian dan rencana pengembangan LPPM ke depan. (sar)
Dua Dekan Baru Nyatakan Siap Wujudkan Mimpi ITN Malang Wajah sumringah terpancar dari dua dekan baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang baru saja dilantik di aula kampus I. Mereka adalah Dr. Ir. F. Yudi Limpraptono, MT sebagai dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) dan Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT sebagai dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Dalam sambutannya, keduanya menyatakan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan padanya. Yudi Limpraptono menyatakan dirinya siap bekerja dengan sebaik-baiknya pasca penetapan dirinya sebagai dekan. Pria asal Tumpang tersebut mengatakan bahwa akan melanjutkan program-program yang baik dari kepemimpinan sebelumnya, serta siap menjaga prestasi yang sudah dicapai sebelumnya. “Kami juga akan berusaha untuk meningkatkan prestasi, karena itu mohon kami masukan dan bimbingan saat memimpin nanti,” kata dia. Yudi juga menyadari bahwa peningkatan akreditasi ITN Malang dan untuk mencapai world clas university bukan tugas mudah. Mewujudkannya membutuhkan komitmen yang kuat. Namun demikian dirinya siap mewujudkan mimpi kampus biru itu. Alumni Doktoral
dari Universitas Indonesia (UI) itu juga berjanji akan membimbing dan mengawasi segala program yang diselenggarakan oleh program studi (prodi). Sementara Nusa Sebayang juga menyatakan kesiapannya dalam mewujudkan mimpi ITN Malang. Menurutnya ada yang perlu dipahami telebih dahulu soal Perguruan Tinggi (PT) antara 1990 dan era kekinian. Jika dulu standar PT hanya cukup dengan diakui dan disamakan, namun saat ini semuanya harus terukur. “Barangkali perubahan paradigma ini yang membuat kita kurang cepat lari. Tetapi dengan renstra yang sudah ditegaskan kita harus lari,” tuturnya. Pria yang juga alumni Universitas Sumatera Utara (USU) menyatakan akan menggunakan pola kepemimpinan yang bersahabat. Sehingga tidak ada lagi rasa sungkan antara bawahan dan atasan dalam menjalankan tugasnya masing-masing. “Saya pernah menjabat sebagai wakil dekan, jadi semua di jajaran dekanat adalah kolega saya semua, karena itu kita akan bersahabat,” tutur dia. (her)
Rektor ITN Malang: Dekan Baru Harus Siap 2035 ITN Malang World Class University Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor ITN Malang mengingatkan dua dekan yang baru saja dilantik, yaitu: Dr. Ir. F. Yudi Limpraptono, MT, dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT, dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Bahwa pasca resmi dilantik sudah menunggu tantangan bagi kemajuan kampus biru ke depannya.
Dalam sambutan di acara pelantikan dekan itu, Lalu menjelaskan renstra (rencana dan stretegi) yang akan dicapai ITN Malang dalam tahap-tahap perlima tahun hingga puncaknya di tahun 2035 mendatang, yaitu menjadi world class university. Untuk mencapai target ini, imbuh pria asal Lombok tersebut, ada tiga hal yang harus diperhatikan, di antaranya: peningkatan kualitas input dan output, penguatan institusi, dan pengembangan Sumberdaya Manusia. “Untuk mencapai tiga ini, tentu berkaitan dengan kurikulum dan sarana prasarana yang kita miliki. Kita sudah bertahap memperbaikinya,” tuturnya. Sementara target dalam waktu dekat yaitu pada 2019 mendatang 13 persen program studi sudah mendapat nilai A. Menurut pria yang juga alumni Universitas Teknologi Malaysia (UTM) itu, paling tidak ada dua jurusan yang sangat potensial untuk itu, yaitu teknik arsitektur dan teknik elektro. “Dengan target ini, tangga perjuangan kita jelas. Dan pada 2020 mendatang ITN Malang sudah mendapat akreditasi A,” pungkasnya. Untuk mewujudkan semua itu, Lalu menyadari bahwa memerlukan usaha keras dari setiap elemen temasuk dari para dekan. Kerjasama internal harus terus ditingkatkan, perlu membiasakan diri berkonsultasi dengan atasan dan berkoordinasi dengan sejawat. Selain itu berbagai bentuk kejasama harus dengan pihak luar harus terus digenjot. Sejauh ini ada empat universitas Malaysia mengikat kerjasama dengan ITN Malang. Di antaranya: Universitas Selangor (Unisel), Universitas Teknologi Malaysia (UTM), Universitas Pahang, dan Universitas Toen Hussain Oon. “Saat ini kita sedang menjalin kerjasama dengan Universitas Riau. Karena memang kampus ini menjalain relasi dengan NUS (National University of Singapore). Untuk ke NUS kita harus melalui Universitas Riau,” katanya. (her)
Selamat! ITN Malang Resmi Lantik Dekan FTI dan FTSP Baru Bahwa saya akan memegang teguh rahasia sesuatu, yang menurut sifat dan perintah harus dirahasiakan. Saya tidak akan menerima pemberian atau apapun juga dari seseorang yang patut diduga bersangkutan dengan jabatan. Dalam menjalankan jabatan, saya akan lebih mengutamakan kepentingan negara, nusa dan bangsa, masyarakat dan lembaga ketimbang pribadi dan golongan saya. Itulah sumpah jabatan pelantikan dekan baru Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang yang dipimpin langsung oleh Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor ITN Malang. Dua dekan baru yang dimaksud ialah Dr. Ir. F. Yudi Limpraptono,MT sebagai dekan Fakultas Teknik Industri (FTI) menggantikan Ir. Anang Subardi, MT dekan sebelumnya. Dan Dr. Ir. Nusa Sebayang, MT sebagai dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) menggantikan Ir. Sudirman Indra, MSc dekan sebelumnya. Keduanya ditetapkan dengan SK (Surat Keputusan) P2PUTN (Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional) bernomer: 170109/P2PUTN/B/2017 dan 170108/P2PUTN/B/2017. Acara pelantikan ini berlangsung di aula kampus satu dan diikuti oleh semua jajaran civitas akademik ITN Malang beserta para karyawan lainnya. Selain Rektor ITN Malang, turut hadir wakil rektor I, Dr. Ir. Kustamar, MT, wakil rektor II, Dr. Ir. Julianus Hutabarat, MSIE, wakil rektor III, Dr. Eng. Ir. I Made Wartana, MT. Selain jajaran rektorat juga hadir perwakilan P2PUTN, kepala humas, Elizabeth Catur Yulia, dan dari jajaran fakultas dan para ketua jurusan, serta mahasiswa. Yang menarik adalah acara spesial ini juga dihadiri oleh pasangan masing-masing dekan anyar. Di antaranya: Agnes Hilda Setyawati (istri Yudi Limpraptono) dan Nurhaini Surbakti S.Sos
(istri Nusa Sebayang). Semoga dengan pelantikan ini, ITN Malang semakin jaya dan semakin meraih prestasi baik di level nasional hingga internasional. Selamat bekerja buat dua putra tebaik dan selamat mengemban amanah dengan baik. (her)
Menwa Satuan 825 Siap Amankan Acara Besar ITN Malang Kehadiran Resimen Mahasiswa atau Menwa satuan 825 menjadi sesuatu yang berharga bagi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Pasalnya, UKM ini tidak hanya berhasil mendidik para mahasiswa menjadi disiplin dan berwibaya tetapi juga memberikan pengamanan yang penting dalam setiap acara besar di kampus biru tersebut. Menurut Ayu Ambarwati, wakil komandan Menwa ITN Malang bahwa tugas utama Menwa bagi kampus adalah melakukan pengamanan. Dan menjadi petugas saat upacara-upacara tertentu yang digelar oleh ITN Malang. “Saat PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru), Wisuda kita selalu menjadi bagian pengaman. Jika ada acara lain kami juga mengamankan, namun biasanya panitia mengajukan permohonan dulu ke kami,” tutur mahasiswi asal Malang tersebut saat ditemui di Mako Menwa ITN Malang. Selain pengamanan adalah pendidikan bagi mahasiswa yang menyangkut kedisiplinan dan kekuatan jasmani. Karena itu, sampai saat ini Menwa ITN Malang tetap rutin melakukan latihan jasmani (Jasmil) tiap minggu. Acara ini diikuti oleh semua anggota yang kini berjumlah 18 orang. “Belakangan ini, kami juga diminta latihan bela diri Jujiksu oleh Pak Rektor,” papar gadis berjilbab itu.
Dalam kesempatan itu, Ayu juga menceritakan proses rekrutmen yang dilakukan dalam setiap tahunnya. Di antaranya tes fisik, kesehatan, tulis, dan wawancara. Setelah dinyatakan lulus di tes ini peserta akan mengikuti pra-pendidikan berupa pengenalan materi oleh para pengurus Menwa ITN. “Pengenalan ini penting agar nanti saat pendidikan selama 3 minggu peserta tidak kaget dengan materi yang diterima,” imbuhnya. Setelah itu masuk ke Raid Baret yaitu perempuan baret, ini diselenggarakan oleh gabungan korwil Malang. Terakhir penempuan Raid oleh satuan dan peresmian sebagai anggota. Rekrutmen yang panjang ini adalah tanda bahwa untuk menjadi anggota Menwa tidak main-main. (her)