RANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) BERBASIS OHSAS 18001-2007 DAN SISTEM INFORMASI WEB PORTAL STUDI KASUS DI DI KSO PERTAMINA EP - BBP Yuli Nurcahyo Jurusan Teknik Industri, FTI, Universitas Trisakti
[email protected]
ABSTRACT To anticipate and decrease the total amount of work accidents and occupational ilness, the Indonesian government requires that every company has an obligation to implement the Occupational Health and Safety Management System (OHS MS). In this regard, KSO Pertamina EP-BBP begin drafting a strategic step in reducing, managing and avoiding losses caused by workplace accidents began compiling Occupational Health and Safety Management System (OHS MS). The results of the study found the gap between the requirements of OHSAS 18001-2007 standard with OHS MS application in the enterprise. From the results of the evaluation of the data gap analysis of OHS conducted , then obtained the average value: 2.18 with medium-scale gap (partially complied with the requirements). This is due to the absence of the Occupational Health and Safety Management System designed effectively, and integrated. The design of OHS MS base on OHSAS 18001-2007 and the Information Systems made in the form of a web portal which was named Benakat Hebat Tanpa Insiden (KATAHATI). The results of the evaluation conducted found an average value of 3.06 (low gap or need to consistently adhere to the requirements), when compared with the previous OHS MS, then there is an increase in the average value: 0.88 of every element of the requirements of OHSAS 180012007. From the comparison of the old system with a new one, found an increase in compliance and implementation and improvements of OHS MS in the company. Keywords: OHS Management System (OHS MS), OHSAS 18001-2007, Information system, web portal
Rancangan sistem (Yuli Nurcahyo)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340
184
1.PENDAHULUAN Latar Belakang Minyak dan Gas (Migas) merupakan sumber daya alam strategis tidak terbarukan, serta menjadikan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak. Kegiatan usaha migas mempunyai peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata kepada pertumbuhan ekonomi nasional yang meningkat dan berkelanjutan (Undang-undang No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas). Pengembangan usaha migas bumi secara efektif dan efisien, diarahkan untuk peningkatan nilai tambah dengan tujuan untuk memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan penyerapan produk lokal, menunjang pembangunan daerah dan sektor pembangunan lainnya serta sekaligus mengembangkan penguasaan teknologi yang tepat (human capital) dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam rangka menunjang pembangunan berkelanjutan. Dalam kegiatan operasional usaha migas selain menyumbang pertumbuhan ekonomi, juga menyumbang dampak negatif (lagging indicator) terhadap pekerja seperti kejadian kecelakaan (kematian) yang tinggi. Berdasarkan data dari International Association of Oil and Gas Producer (OGP) pada tahun 2012 terjadi peningkatan kecelakaan fatal sebesar 27% (88 kematian) dibandingkan tahun 2011 (65 kematian). Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan fatal tersebut dari tahun 2010-2012 menurut data OGP disebabkan oleh : kurangnya identifikasi bahaya dan penilaian risiko; kurangnya supervisi; kurangnya standar kerja/prosedur; tidak sesuainya pengambil keputusan; kekerasan yang tidak disengaja (baik oleh individu maupun kelompok); serta kurangnya pelatihan/kompetensi pekerja. (International Association of Oil and Gas Producer, 2013).
merancangan pengembangan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berbasis Sistem Informasi menjadi sebuah sistem monitoring guna memantau peningkatan kinerja implementasi SMK3 KSO PEP-BBP sesuai persyaratan dan pemenuhan terhadap elemen OHSAS 18001:2007. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui upaya rancangan pengembangan Sistem Manajemen K3 mengacu pada persyaratan dan pemenuhan terhadap elemen OHSAS 18001:2007 yang berbasis sistem informasi, yang meliputi : • Untuk mengetahui gambaran implementasi SMK3 KSO PEPBBP berdasarkan persyaratan OHSAS 18001:2007 • Untuk mengetahui pemenuhan penerapan SMK3 KSO PEP-BBP berdasarkan persyaratan OHSAS 18001:2007 • Untuk mengetahui bentuk rancangan informasi SMK3 berdasarkan persyaratan OHSAS 18001:2007 yang diperlukan dalam membantu proses pemantauan kinerja SMK3 KSO PEP-BBP. • Untuk mengetahui dampak implementasi sistem informasi manajemen K3 berdasarkan persyaratan OHSAS 18001:2007 terhadap efektifitas pelaksanaan K3 dibandingkan dengan sistem yang sebelumnya di KSO PEP-BBP Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer yang didapat dari hasil wawancara dan observasi terhadap implementasi SMK3, serta menggunakan data sekunder berupa dokumen-dokumen seperti bukti pelaksanaan kegiatan Program K3 di KSO PEP-BBP dan Standar OHSAS 18001:2007.
Perumusan Masalah Pada penelitian ini yang menjadi rumusan permasalahan adalah bagaimana
Rancangan sistem (Yuli Nurcahyo)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 185
2. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) menurut Kepmenaker 05 tahun 1996 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Tujuan dari SMK3 sebagai alat ukur kinerja K3 dalam organisasi, pedoman implementasi K3 dalam organisasi, dasar penghargaan, dan sertifikasi. Banyaknya SMK3 menimbulkan kebutuhan untuk standarisasi sekaligus sertifikasi atas pencapaiannya. Untuk itu, dilahirkan OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment Series) (Ramli, 2010). Penerapan SMK3 dalam Organisasi Menurut Ramli (2010), implementasi SMK3 dalam organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja dengan melaksanakan upaya K3 secara efisien dan efektif sehingga risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat dicegah atau dikurangi. Program implementasi SMK3 dalam organisasi tertata dalam kerangka sistem yang baik sehingga hasil yang diperoleh juga baik. Kurang komprehensifnya kualitas penerapan SMK3 di dalam sebuah perusahaan mengakibatkan masih seringnya terjadi kecelakaan pada pekerja. Kebutuhan SMK3 ditentukan oleh faktor risiko dan tingkat kerumitan yang berkaitan dengan proses, unit kegiatan, dan sifat kegiatannya. Bagi organisasi kecil dengan skala kegiatan sederhana dan risiko rendah cukup membangun sistem manajemen yang sederhana dengan sistem pengawasan dan pengendalian K3 yang sederhana pula. Sedangkan untuk organisasi dengan tingkat risiko tinggi dimana
Rancangan sistem (Yuli Nurcahyo)
kegiatannya luas dan rumit, diperlukan sistem manajemen K3 yang komprehensif disertai dengan sistem pengendalian dan pengawasan yang intensif. Penerapan SMK3 mengacu pada elemen – elemen OHSAS 18001:2007 Setiap organisasi harus memiliki Sistem Manajemen K3 yang baik. Sehingga OHSAS 18001:2007 mensyaratkan organisasi untuk membuat pernyataan umum mengenai penetapan dan pengembangan SMK3 dalam organisasi. Adapun SMK3 mengacu persyaratan OHSAS 18001-2007 terdiri dari klausul (elemen-elemen) sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup 2. Referensi Publikasi 3. Istilah dan Definisi 4. Persyaratan-persyaratan sistem manajemen K3 4.1 Persyaratan Umum 4.2 Kebijakan K3 4.3 Perencanaan 4.3.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penetapan Pengendalian 4.3.2 Peraturan perundangan, standar dan persyaratan lainnya 4.3.3 Tujuan dan Program K3; 4.4. Implementasi dan Operasi 4.4.1 Sumberdaya, Peranan, Penanggunjawab, Pertanggungjawaban dan Wewenang 4.4.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran 4.4.3 Komunikasi, partisipasi, dan konsultasi 4.4.4 Pendokumentasian 4.4.5 Pengendalian dokumen 4.4.6 Pengendalian operasi 4.4.7 Kesiapsiagaan dan Tanggung Darurat 4.5 Pemeriksaan 4.5.1 Pengukuran dan pemantauan kinerja 4.5.2 Evaluasi Kepatuhan 4.5.3 Penyelidikan insiden, ketidaksesuaian, tindakan koreksi, dan langkah pencegahan 4.5.4 Pengendalian Catatan 4.5.5 Internal audit 4.6 Tinjauan manajemen.
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 186
Terkait klausul / elemen yang menjadi persyaratan OHSAS 1800118001 2007 dalam menajalankan SMK3 perusahaan adalah dimulai pada klausul/elemen 4.2. Dimana pada klausul/elemen 4.2 menerangkan tentang Kebijakan K3 organisasi/perusahaan, disinilah persyaratan klausul/elemen SMK3 dimulai untuk di tetapkan, di jalankan oleh organisasi. Persyaratan ini tidak dimulai dari elemen 1 , 2 dan 3 dikarenakan bahwa: - Elemen 1. Menerangkan tentang ruang uang lingkup standar OHSAS -
Elemen 2. Menerangkan tenatang referensi eferensi publikasi (bahan referensi)
-
Elemen 3. Menerangkan tentang istilah stilah dan definisi OHSAS 18001-2007
Elemen 4.1 Menerangkan tenatang persyaratan ersyaratan umum, organisasi wajib menetapkan SMK3. Merancang Pengembangan Berbasis Sistem Informasi
SMK3
Kerangka pikir dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan kerangka teori yang diambil dari persyaratan aratan standar OHSAS 18001:2007. Dimulai dengan melakukan lakukan kajian awal / initial review (gap analysis) dengan membandingkan sistem, sub-sistem, sistem, dan seluruh elemen Sistem Manajemen K3 (SMK3) perusahaan dengan elemen persyaratan standar OHSAS 18001:2007 untuk mendapatkan awal penerapan SMK3 Perusahaan; yang dilanjutkan evaluasi dan analisis tingkat pemenuhan penerapan SMK3 Perusahaan berdasarkan OHSAS 18001:2007; setelah itu dilakukan rancangan pengembangan Sistem Manajemen K3 Perusahaan berbasis Sistem Informasi
Rancangan sistem tem (Yuli Nurcahyo)
Gambar 1. Kerangka rangka berpikir
Adapun konsep pengembangan Sistem Manajemen K3 (SMK3) Perusahan berbasis Sistem Informasi dibagi menjadi 3 bagian utama input-proses proses-output. Gambar 2.. Perancangan Sistem Informasi
Tahapan Input Tahapan input meliputi data informasi elemen-elemen elemen Sistem Manajemen K3 Perusahaan yang didapat dari dokumen-dokumen dokumen internal maupun eksternal berdasarkan standar OHSAS 18001:2007. Dokumen internal meliputi kebijakan K3 perusahaan, data karyawan, Program K3, serta persyaratan K3 lainnya. Sedangkan dokumen eksternal eksterna meliputi peraturan-peraturan peraturan pemerintah dan standar-standar standar K3 yang berlaku. Tahapan Proses Tahapan proses meliputi penyimpanan data pada database dan pengolahan data dengan ●Net (Dot Net). Penyimpanan dilakukan terpusat pada satu server dengan akses menggunakan web portal,, sehingga bisa diakses oleh user dimana saja dan kapan saja. Tahapan Ouput Tahapan output akan menampilkan data yang telah disimpan pada database ke dalam bentuk yang dapat pat dipahami oleh user. Output model perancangan sistem informasi ini akan dapat menentukan performa indikator penerapan sistem
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 1411 187
manajemen K3 yang telah di laksanakan dan menjadikan langkah dalam memperbaikinya serta menentukan program – program K3 yang efektif ktif dan efesien. 3. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini:
dokumen) yaitu wawancara mendalam, m observasi langsung, dan telaah dokumen d Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan adalah peneliti sendiri dengan pedoman wawancara, daftar tilik, dan pedoman telaah dokumen (Standar OHSAS 18001:2007, dokumen-dokumen dokumen SMK3 perusahaan, dan bukti kegiatan Program K3). Peneliti menggunakan.
Analisis Data Data ata dan informasi yang merupakan intisari dari wawancara mendalam dan observasi serta telaah dokumen dikelompokkan dan diatur sesuai urutan yang seharusnya. Analisis data dilakukan dengan membandingkan data yang didapat dengan teori yang ada serta penelitian an yang pernah dilakukan sebelumnya. Penyajian Data Data yangg disajikan dalam bentuk tekstual atau narasi hasil analisis dan kutipan langsung dari informan secara deskriptif, serta dibentuk kedalam sebuah tabel dan gambar agar lebih mudah dipahami. 4. HASIL SIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini dilakukan wawancara kepada beberapa informan seperti dalam tabel berikut :
Tabel 4.1 .1 Karakteristik Informan Penelitian Gambar 3.1. Skema Kegiatan Penelitian
No
Informan
Jabatan
1.
Informan 1 Informan 2 Informan 3
General Manager Operational Manager Manajer Layanan Operasi Field Manager
2. Sumber Data Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer (hasil wawancara mendalam dan observasi) dan data sekunder (hasil telaah
Rancangan sistem tem (Yuli Nurcahyo)
3.
4.
Informan 4
Masa Kerja 3 4 4
4
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 1411 188
Hasil dan Pembahasan Kaji Awal (Gap ( Analysis)) Penerapan SMK3 KSO PEPPEP BBP berdasarkan OHSAS 18001:2007 Kegiatan kaji awal yang telah di rangkum dalam checklist evaluasi dan analisis tingkat pemenuhan penerapan SMK3 manual perusahaan berdasarkan OHSAS 18001:2007. Evaluasi dan analisis pemenuhan SMK3 menggunakan sistem rating analisis gap seperti dibawah ini :
Perancangan Pengembangan SMK3 Perusahaan Berbasis Sistem Informasi Perancangan SMK3 Perusahan berbasis Sistem Informasi dibagi menjadi 3 tahapan input-proses-output, output, adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Sistem Rating Analisis Gap (gap analysis)
Gambar Grafik 4.1 Hasil Evaluasi (Analisa Gap) Pemenuhan Elemen SMK3 berdasar OHSAS 18001
Dari hasil data evaluasi analisa gap SMK3 seperti diatas, didapatkan data nilai rata-rata (average): 2,18 dengan skala Gap Sedang (sebagian sebagian patuh terhadap persyaratan OHSAS 18001-2007 2007) masih di temukan ketidak patuhan terhadap persyaratan dan di perlukan perbaikan pelaksanaan SMK3 di perusahaan KSO PEP-BBP
Rancangan sistem tem (Yuli Nurcahyo)
Gambar 4.3. .3. Perancangan Sistem Informasi SMK3 Tahapan Input a. Kebijakan K3 1) Data Kebijakan K3 2) Data Manual K3 b. Perencanaan SMK3 1) Data Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Penetapan Pengendalian 2) Data Peraturan Perundangan, Standar dan persyaratan lainnya 3) Data Tujuan dan Program K3 c. Pelaksanaan / Implementasi dan Operasi 1) Data Sumberdaya, peranan, penanggungjawab, pertanggungjawaban dan wewenang. 2) Data Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran. Kesadaran 3) Data Komunikasi, Partisispasi dan Konsultasi 4) Data Dokumentasi K3 5) Data Pengendalian Dokumen 6) Data Pengendalian Operasional 7) Data Kesiapsiagaan dan Tanggung Darurat d. Pemeriksaan & Tindakan Perbaikan SMK3 1) Data Pemantauan dan Pengukuran Kinerja 2) Evaluasii Kepatuhan
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 1411 189
3)
Investigasi Insiden, Ketidak Sesuaian, Tindakan Perbaikan dan Tindakan Pencegahan 4) Pengendalian Catatan 5) Audit Internal e. Tinjauan Manajemen Tinjauan manajemen dilakukan secara menyeluruh dan tidak bersifat detail untuk isu tertentu. Kegiatan tinjauan manajemen tersebut di bangun beberapa langkah atau tahapan, yaitu: 1) Prosedur Tinjauan Manajemen 2) Rencana dan jadwal kegiatan tinjauan manajemen 3) Hasil kegiatan tinjauan manajemen yang di catat dalam notulensi rapat.
Gambar 4.4. Web portal KATAHATI Sistem Informasi SMK3 (HSE MS)
Tahapan Proses Tahapan proses rancangan ncangan sistem manajemen K3 di KSO PEP-BBP PEP yang diproses secara web portal.. Perancangan sistem informasi tersebut dengan menggunakan aplikasi program ●Net (Dot Net). ● Net (Dot Net)) adalah platform yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai fondasi baru bagi aplikasi Windows. Tahapan Output Pada tahapan Output, hasil asil perancangan SMK3 berbasis sistem informasi dalam bentuk web portal yang di beri nama Benakat Hebat Tanpa Insiden yang di singkat KATAHATI. Di dalam web portal KATAHATI, bentuk tampilan sistem informasi SMK3 yang telah di rancang adalah terdiri dari folder-folder folder yang berisi elemen-elemen elemen SMK3 yang telah memenuhi persyaratan OHSAS 18001-2007, yaitu: 1. 2. 3.
Kebijakan Perencanaan Implementasi Operasi Pemeriksaan Tindakan
4.
dan dan
Perbaikan 5.
Tinjauan Manajemen
Rancangan sistem tem (Yuli Nurcahyo)
Gambar Grafik 5.26. Hasil evalusi analisa gap setelah perancangan SMK3 berdasar OHSAS 18001-2007 2007 & Sistem Informasi Hasil evaluasi terhadap perancangan dan pelaksanaan SMK3 berbasis OHSAS 18001-2007 2007 dan Sistem Informasi didapatkan nilai rata-rata rata 3,06 , gap rendah dengan nilai kepatuhan yaitu perlu konsisten patuh terhadap persyaratan terhadap persyaratan OHSAS 18001-2007. 18001 Dengan demikian telah ada peningkatan kepatuhan dan perbaikan pelaksanaan SMK3 di perusahaan KSO PEP-BBP. PEP Adapun secara detail perbandingan antara SMK3 sebelum di buat perancangan dan sesudah perancangan SMK3 dapat di jelaskan seperti di bawah ini:
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 1411 190
1)
2)
Kebijakan K3
3)
Pelaksanaan SMK3
Perencanaan SMK3
Rancangan sistem (Yuli Nurcahyo)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 191
5)
Review Manajemen
KESIMPULAN
4)
Pemeriksaan & Tindakan Perbaikan SMK3
Dari hasil data evaluasi analisa gap SMK3 yang dilakukan, maka didapatkan nilai rata-rata (average): 2,18 dengan skala Gap Sedang (sebagian patuh terhadap persyaratan). Bila ditinjau Standar OHSAS 18001, dimana nilai maksimum : 4;00 (sangat patuh terhadap persyaratan), maka perlu adanya peningkatan dan perbaikan dalam penerapan SMK3 untuk memenuhi persyaratan OHSAS 18001-2007 yang efektif, terpadu, yang mudah diakses dan dievaluasi untuk perbaikan yang berkelanjutan. Setelah dilakukan perancangan dan pelaksanaan SMK3 berbasis OHSAS 18001-2007 dan Sistem Informasi hasil evaluasi yang dilakukan didapatkan nilai rata-rata 3,06 (gap rendah atau perlu konsisten patuh terhadap persyaratan). Yang mana standar standar OHSAS 180012007 nilai maksimal 4.00 (tidak ada gap atau Sangat patuh terhadap persyaratan) bila di bandingkan dengan SMK3 sebelumnya, maka terdapat peningkatan nilai rata-rata : 0.88 dari setiap elemen persyaratan OHSAS 18001-2007. Dari perbandingan sistem yang lama dengan yang baru, didapatkan adanya peningkatan kepatuhan dan perbaikan pelaksanaan SMK3 di perusahaan KSO PEP-BBP. Hasil perancangan SMK3 berbasis sistem informasi dalam bentuk web portal, yang di beri nama Benakat Hebat Tanpa Insiden di singkat KATAHATI . Sistem informasi SMK3-KATAHATI ini dapat menjadi sarana komunikasi dan sosialisasi
Rancangan sistem (Yuli Nurcahyo)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 192
kegiatan dan program K3 perusahaan kepada semua pekerja secara efektif dan efesien. Para pekerja dapat dengan mudah melakukan akses kebijakan K3, peraturan, regulasi, standar, prosedur K3 dan catatan aktifitas dan penerapan sistem manajemen K3 di perusahaan. Sistem informasi web portal KATAHATI memudahkan pengguna (user) dalam memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan SMK3 dengan efektif dan efisien, guna peningkatan daya saing dan strategi industry, khususnya industry Migas di Indonesia dan Internasional.
Rakyat Online, 16 Januari,http://kr.co.id/read/201231/per usahaan-diminta-jalankan-k3.kr (Diakses tanggal 10 Mei 2014) 3.
Dartini, 2007. Pengembangan Implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Radiasi Dan Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Di Laboratorium Jurusan Teknik Radiodiagnostik PolTekKes Semarang, Tesis. FKM Universitas Diponegoro Semarang.
4. Menjaga konsistensi format laporan harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan yang ada sehingga data yang dihasilkan akan tetap terpelihara nilai konsistensinya.
Dewi Rahayu, 2013. Perancangan SMK3 di PT. Asia Paper Mills, Tesis. FTI Universitas Atmajaya Yogyakarta.
5.
Meningkatkan sosialisasi dan pelatihan SMK3 dengan penggunaan sistem informasi web portal KATAHATI ini kepada semua karyawan/pekerja mulai level General Manager, para Manajer, level supervisor, dan pekerja lapangan agar pelaksanaan SMK3 lebih efektif, optimal dan memenuhi persyaratan OHSAS 18001 dan kebutuhan serta target perusahaan .
6.
Depnakertrans. (1996). Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 05/Men/1996 tentang Sitem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : Depnakertrans Republik Indonesia Ramli, Soehatman, 2010, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001, Dian Rakyat, Jakarta.
SARAN
Perkembangan sistem informasi kedepannya dapat berubah dari database informasi K3 menjadi sebuah database yang terintegrasi dengan data Departemen atau bagian lainnya di perusahaan ..
6.
Ridley, Jhon, 2008, Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Terjemahan, Edisi Ketiga, Erlangga, Jakarta.
7.
OHSAS project group. (2007). “Occupational Health & Safety Management System – Requirement”. British Standard OHSAS, London UK
6. DAFTAR PUSTAKA 1.
2.
Almani, Hasyrul. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Karyawan Unit Produksi Tonasa IV Terhadap Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di PT. Semen Tonasa Tahun 2013. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
. 8.
Moleong, Lexy J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif cet. ke-22. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Danar Widiyanto., 2014. Cegah Kecelakaan Kerja Perusahaan Diminta Jalankan K3.Kedaulatan
Rancangan sistem (Yuli Nurcahyo)
Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 193