BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengumpulan data, persentase siswa SMA Negeri 1 Paguyaman, Kabupaten Boalemo yang memberikan jawaban untuk tiap item tes yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini. Tabel 4: Persentase siswa Kelas XI IPA Yang Memberikan Jawaban Item Tes Tentang Laju Reaksi Persentase siswa yang Aspek yang diteliti
A. Konsep Konsentrasi (kemolaran larutan). 1. Menghitung konsentrasi larutan B. Konsep laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. 1. Konsep perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. 2. Menghitung laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. C. Menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhi laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis) melalui percobaan. 1. Menganalisis faktor-
Menjawab Benar
Menjawab Salah
Kriteria kemampuan Siswa
1
39,53
60,47
Sangat kurang
3
18,60
81,4
29,07
70,94
Sangat kurang
2
16,27
83,73
Sangat kurang
5
9,30
90,7
13
100
0
Sangat kurang
41,85
58,14
Sangat baik
6
34,88
65,12
Kurang
7
34,88
65,12
Kurang
15
100
0
Sangat baik
56,58
43,41
Nomor Soal
faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas permukaan) D. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi 1. Menafsirkan grafik laju reaksi E. Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. 1. Konsep faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan F. Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalis dan yang tidak menggunakan katalis. 1. Konsep Membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalis dan yang tidak menggunakan katalis. G. Menjelaskan pengertian, peranan katalis dan energi
4
11,62
88,38
Sangat kurang
Sangat kurang 8
18,6
81,4
16
46,51
53,49
32,55
67,45
9
10
18,6
32,55
Sangat kurang
81,4
Sangat kurang
67,45
Sangat kurang
pengaktifan dengan menggunakan diagram 1. Konsep peranan katalis dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram H. Menentukan orde reaksi 1. Menentukan orde reaksi I. Menjelaskan peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri 1. Menjelaskan peranan katalis pada industri Rata-rata Total
11
13,95
86,05
14
100
0
Sangat kurang
56,98
43,03
Baik
9,30
90,7
Sangat kurang
32,12
67,87
12
Catatan : Angka yang dicetak miring adalah harga rata-rata, dan angka yang dicetak merah adalah soal hitungan yang di identifikasi 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian Data pada Tabel 4 diperoleh persentase rata-rata total siswa yang mampu menjawab soal kimia materi Laju Reaksi sebesar 32,12%. Pembahasan lebih rinci untuk masing-masing aspek adalah sebagai berikut: 4.2.1 Konsep Konsentrasi (Kemolaran Larutan). Berdasarkan data pada Tabel 4 diperoleh rata-rata 29,07% siswa yang mampu menghitung kemolaran dan konsentrasi larutan. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Pemahaman siswa terhadap konsep kemolaran larutan dengan tepat dilihat dari jawaban yang diberikan. Fakta ini disebabkan siswa kurang memahami konsep kemolaran dengan baik terutama dalam menghitung konsentrasi larutan.
Pada Tabel 4 sebanyak 39,53% siswa yang menjawab benar pada soal nomor 1. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa dapat menghitung volume campuran setelah penambahan Air pada larutan NaOH. Sedangkan siswa yang menjawab salah sebanyak 60,47%. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh siswa sebanyak 13,9% obsen D, 4,4% obsen A, 34,9% obsen B yang merupakan jawaban benar, dan 44,2% obsen C. Ketidakmampuan siswa dalam hal ini bisa disebabkan karena siswa cenderung kurang memahami konsep kemolaran dengan baik terutama dalam menghitung volume campuran atau molaritas campuran. Berdasarkan jawaban yag diberikan bisa juga disebabkan karena pembelajaran yang diberikan oleh guru kurang menitikberatkan pada materi yang dianggap sulit oleh siswa. Pada Tabel 4 soal nomor 3 diperoleh sebanyak 18,60% siswa yang menjawab benar karena mereka memahami konsep kemolaran dengan tepat sehingga meskipun konsep dalam soal diubah, namun mereka masih mampu untuk menyelesaikannya. Sedangkan sebanyak 81,4% siswa yang menjawab salah. Kenyataan ini menandakan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Penyebab kesalahan ini yaitu siswa belum memahami konsep kemolaran dengan tepat. Dari fakta diatas dapat dijelaskan penyebab utama ketidakmampuan siswa terletak pada pemahaman siswa yang sangat kurang terhadap konsep kemolaran pada materi laju reaksi. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil persentase jawaban siswa tiap obsen yaitu sebanyak 23,26% memilih obsen A (jawaban benar), 39,5% obsen B, 23,26% obsen C serta D 9,3%.
4.2.2 Konsep Laju Reaksi Berdasarkan Perubahan Konsentrasi Pereaksi Atau Produk. Berdasarkan data pada Tabel 4 diperoleh rata-rata 41,85% siswa mampu memahami konsep laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. konsep laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk ditinjau dari laju bertambahnya konsentrasi produk dalam satu satuan waktu ketika penambahan pada reaktan kemudian menghitung laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi pereaksi atau produk. Hal ini termasuk dalam kategori sangat kurang. Penyebabnya adalah siswa kurang memahami masingmasing konsep yang terkandung dalam indikator. Pada soal nomor 2 mengenai laju bertambahnya konsentrasi produk dalam satu satuan waktu berdasarkan reaksi 4NH3(g) + 5O2(g) → 4NO(g) + 6H2O(g) maka laju NO akan bertambah. Berdasarkan hal tersebut persentase dari siswa menjawab benar sebanyak 16,27%. Sedangkan siswa yang menjawab salah sebesar 83,73%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut dapat dikategorikan sangat kurang. Penyebab kesalahan siswa dalam soal tersebut karena kurang memahami konsep laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi produk, dimana mereka menganggap bahwa laju berkurangnya konsentrasi H2O dalam satu satuan waktu (pilihan jawaban B) berdasarkan persamaan reaksi diatas. Persentase jawaban siswa tiap obsen yaitu: sebanyak 32,6% A, 11,6% B, 26,7% C, serta D hanya sebesar 13,9% jawaban benar yang dipilih oleh siswa
Soal berikutnya yang ditunjukan oleh soal nomor 5 yakni menghitung laju reaksi perubahan konsentrasi pereaksi atau produk berdasarkan persamaan reaksi 2A
+
B
→ A2B. Persentase siswa yang menjawab benar sebanyak 9,30%,
sedangkan siswa yang menjawab salah sebesar 90,7%. Fakta ini menunjukan bahwa pemahaman siswa pada aspek ini termasuk dalam kategori sangat kurang sehingga kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal hitungan khususnya menghitung laju reaksi belum tepat. Menentukan laju reaksi setelah 25% A bereaksi maka hal yang paling utama dicari adalah 25% zat A yang bereaksi setelah diketahui mol zat A mula-mula, untuk memperoleh sisa zat setelah bereaksi maka mol zat A mula-mula dikurangi mol zat a setelah bereaksi. Kemudian masukan formula rumus v = k[A][B] maka akan diketahui hasilnya. Namun hanya 6,9% yang menjawab benar yaitu obsen B, 34,9% obsen A, 27,9% C, dan D 20,9%. Soal nomor 13 Berdasarkan data pada Tabel 4 merupakan soal essay yang membutuhkan cara penyelesaian siswa dari minimal diketahui sampai benar menulis formula rumusnya. Dalam penyelesaian soal ini 100% siswa mampu menjawab benar. Selain pemahaman mereka mengenai penentuan konsentrasi campuran. Kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal khususnya hitungan dari penulisan minimal diketahui sampai benar menulis formula rumus pun hampir semua tepat. Fakta ini menunjukan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Jawaban yang diberikan mulai dari diketahui V1, V2, M1, M2 dan ditanya konsentrasi campuran hingga penyelesaian menggunakan formula rumus ditulis dengan tepat.
4.2.3 Menganalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi (Konsentrasi, Luas Permukaan, Suhu, Dan Katalis) Melalui Percobaan. Berdasarkan data pada Tabel 4 diperoleh rata-rata siswa yang menjawab benar 56,58%. Fakta ini menunjukan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tersebut termasuk dalam kategori cukup baik. Sementara rata-rata siswa yang belum mampu menjawab dengan benar atau salah sebesar 43,41%. Dari 56,58% siswa yang menjawab benar, sebanyak 34,88% siswa menjawab benar pada soal nomor 6, sedangkan sebesar 65,12% menjawab salah. Soal berikutnya yang ditunjukan oleh soal nomor tujuh yakni menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan persamaan reaksi CaCO3(s) + 2HCl(aq) CaCl2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
yang disediakan dalam bentuk tabel namun persentase
siswa yang menjawab benar sama dengan persentase siswa menjawab benar pada soal nomor 6 yaitu hanya sekitar 34,88%. Dan persentase siswa yang menjawab salah pun lebih besar dari persentase jawaban benar yaitu sebanyak 65,12%. Persentase tiap-tiap obsen sebanyak 25,58% A, 2,33% B, 32,56% B (pilihan jawaban benar), dan 25,58% untuk obsen D. Hal ini menunjukan bahwa masih kurangnya
pemahaman
siswa
dalam
menentukan
faktor-faktor
yang
memepengaruhi laju reaksi. Sehingga aspek ini dikategorikan sangat kurang. Kenyataan ini dikarenakan siswa mendapatkan kesulitan pada saat menentukan gambar wadah yang laju reaksinya dipengaruhi oleh faktor luas permukaan. Berdasarkan data pada Tabel 4 Soal nomor 15 merupakan soal essay yang membutuhkan analisis yang cermat oleh siswa. Persentase siswa dalam menyelesaikan soal ini sebanyak 100% siswa menjawab benar. Fakta ini
menunjukan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tersebut termasuk dalam kategori sangat baik.. Hal ini disebabkan karena dalam menentukan pengaruh laju rekasi berdasarkan gambar yang telah di sajikan maka ke-2 tabung hanya dipengaruhi oleh luas permukaan bidang sentuh yaitu antara kepingan dan serbuk MgCO3 serta suhu air yang berbeda yaitu 25C dan 35C karena pelarut yang digunakan sama. Hampir semua mereka menjawab yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan gambar tersebut adalah luas permukaan dan bidang sentuh yang berbeda. 4.2.4 Menafsirkan Grafik Dari Data Percobaan Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi Berdasarkan data pada Tabel 4 diperoleh rata-rata 11,62% siswa yang menjawab benar untuk soal nomor 4. Sedangkan sebanyak 88,38% siswa yang menjawab salah pada soal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Penyebab kesalahan siswa dalam soal tersebut karena kurang memahami konsep penentuan grafik orde reaksi berdasarkan persmaan reaksi NO2 g NO3 g N 2 O5 g yang merupakan grafik reaksi orde dua. Ketidakmampuan siswa dalam hal ini disebabkan karena siswa cenderung kurang memahami konsep penentuan orde reaksi. Mereka berpikir bahwa reaksi tersebut merupakan reaksi orde satu sehingga sebanyak 51,16% memilih obsen D, 25,58% obsen C, 9,3% obsen B, dan hanya sedikit siswa yang menjawab benar yaitu 11,6% menjawab obsen A. 4.2.5 Menjelaskan Pengaruh Konsentrasi, Luas Permukaan Bidang Sentuh Dan Suhu Terhadap Laju Reaksi Berdasarkan Teori Tumbukan.
Berdasarkan data pada Tabel 4 soal nomor 8 sebanyak 18,6% siswa yang mampu menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang sentuh dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan. Makin besar frekunsi tumbukan maka makin besar konsentrasi, makin luas permukaan, serta makin tinggi suhu sehingga semakin cepat rekasi dan banyak molekul yang mencapai energi pengaktifan. Namun hanya 23,36% menjawab benar (pilihan jawaban C), 26,7% memilih B, 41,86% D dan tdak ada satu pun yang memilih obsen A. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Pemahaman siswa terhadap konsep faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan dengan tepat dilihat dari jawaban yang diberikan. Fakta ini disebabkan siswa kurang memahami konsep laju reaksi berdasarkan teori tumbukan dengan baik sehingga siswa mengalami kesulitan saat menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tummbukan. Soal berikutnya yang ditunjukan oleh soal nomor 16 yakni menentukan laju pembentukan senyawa. Soal ini merupakan soal essay yang membutuhkan cara penyelesaian siswa dari minimal diketahui sampai benar menulis formula rumusnya. Dalam penyelesaian soal ini kebanyakan siswa hanya mampu menulis dari minimal diketahu dalam soal sampai apa yang ditanyakan dalam soal. Persentase siswa dalam menyelesaikan soal ini sebanyak 46,51% siswa menjawab benar. Sedangkan sebanyak 53,49% siswa yang menjawab salah pada soal tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Ketidakmampuan siswa dalam hal ini
disebabkan karena siswa cenderung kurang memahami konsep laju pembentukan senyawa. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata total siswa yang menjawab benar untuk konsep laju reaksi berdasarkan teori tumbukan sebanyak 32,55% dan siswa yang mengalami kesulitan atau menjawab salah sebesar 67,45%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut dapat dikategorikan sangat kurang. 4.2.6 Membedakan Diagram Energi Potensial Dari Reaksi Kimia Dengan Menggunakan Katalis Dan Yang Tidak Menggunakan Katalis. Berdasarkan data pada Tabel 4 diperoleh rata-rata 18,6% siswa yang menjawab benar untuk soal nomor 9. Sedangkan sebanyak 81,4% siswa yang menjawab salah pada soal tersebut. Hanya sedikit siswa yang mampu membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalis dan yang tidak
menggunakan katalis. Karena katalis berfungsi
menurunkan energi pengaktifan yaitu mempercepat laju reaksi dan menurunkan energi aktivasi namun tidak ikut bereaksi. Sebagian besar siswa memilih reaksi tanpa katalis yaitu sebanyak 51,26% obsen C, 6,9% D, 25,58% A, dan hanya sedikit yang memilih jawaban benar yaitu B sebanyak 13,9%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Ketidakmampuan siswa dalam hal ini disebabkan karena siswa cenderung kurang memahami energi potensial dari reaksi kimia dengan menggunakan katalis dan tanpa menggunakan katalis.
4.2.7 Menjelaskan Pengertian, Peranan Katalis Dan Energi Pengaktifan Dengan Menggunakan Diagram. Berdasarkan data pada Tabel 4 untuk soal nomor 10 diperoleh rata-rata 32,55% siswa yang mampu menentukan menentukan peranan katalis dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram. Sementara itu sebanyak 67,45% siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan peranan katalis dan energi pengaktifan dengan menggunakan diagram. Karena pengaruh katalis adalah menurunkan energi aktivasi tapi hasil reaksi tetap, hal ini tidak dipahami oleh siswa. Mereka hanya mampu menentukan defenisi katalis namun konsepnya belum dipahami dengan baik sehingga hanya 34,9% menjawab benar yaitu obsen B, sementara itu sebanyak 32,56% menjawab D, 2,33% C, 20,9% A. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. 4.2.8 Menentukan Orde Reaksi Berdasarkan data pada Tabel 4 soal nomor 11 sekitar 13,95% siswa yang mampu menentukan orde reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang. Pemahaman siswa terhadap konsep penentuan orde reaksi dengan tepat dilihat dari jawaban yang diberikan. Sebanyak 44,2% menjawab B, 27,9% menjawab D yaitu reaksi orde dua, 6,9% memilih A, dan hanya 13,9% yang menjawab benar obsen C yaitu reaksi orde satu. Fakta ini disebabkan siswa kurang memahami konsep penentuan orde reaksi dengan baik sehingga siswa mengalami kesulitan saat menentukan orde reaksi yang untuk reaksi X
Y
P
Q . Sedangkan sebesar
86,05% menjawab salah atau siswa mengalami kesulitan saat menentukan orde reaksi. Soal berikutnya yang ditunjukan oleh soal nomor 14 yakni menentukan orde reaksi. Soal ini merupakan soal essay yang membutuhkan cara penyelesaian siswa dari minimal diketahui sampai benar menulis formula rumusnya. Persentase siswa dalam menyelesaikan soal ini sebanyak 100% siswa menjawab benar. Fakta ini menunjukan pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Selain hal tersebut, cara penyelesaian soal siswa juga mendukung artinya mereka mampu menulis dari minimal soal itu diketahui sampai benar menulis formula rumusnya. Meskipun hasil akhir jawaban tersebut kurang tepat namun siswa sudah mampu dalam mengidentifikasi soal. Dari uraian diatas diperoleh rata-rata total siswa yang menjawab benar untuk konsep penentuan orde reaksi sebanyak 56,98% dan siswa yang mengalami kesulitan atau menjawab salah sebesar 43,03%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tersebut dapat dikategorikan cukup baik. 4.2.9 Menjelaskan Peranan Katalis Dalam Mahluk Hidup Dan Industri Berdasarkan data pada Tabel 4 soal nomor 12 diperoleh rata-rata 9,30% siswa yang mampu menentukan peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri. Sementara itu sebanyak 90,7% siswa yang mengalami kesulitan dalam menentukan peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri. Pemahaman siswa terhadap konsep peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri dengan tepat
dilihat dari jawaban yang diberikan yaitu sebanyak 53,5% memilih obsen B, mereka tidak berpikir bahwa penggunakan vanadium pentaoksida dalam pembuatan SO3 adalah sebagai katalis yaitu menurunkan energi aktivasi sehingga hanya 9,5% yang menjawab benar obsen C, sementara 6,12% memilih A, 9,5% memilih obsen D. Fakta ini disebabkan siswa kurang memahami peranan katalis dalam mahluk hidup dan industri. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada aspek tersebut termasuk dalam kategori sangat kurang.