Wawancara Kerja Bahasa Inggris Tahun lalu saya pernah diwawancara oleh HRD-nya salah satu search engine terkenal di dunia. Awalnya bingung juga sih, karena semasa hidup saya tidak pernah diwawancara (khususnya wawancara kerja) dalam bahasa Inggris. Tapi kebetulan tetangga rumah (thank's to Mr. Andy Joice) adalah seorang native speaker di The British Institute (TBI). Walaupun akhirnya saya ditolak dengan alasan kurang pengalaman kerja di Linux, tetapi pengalaman berharga ini bisa juga saya bagi :D. Oh iya, berikut ini adalah kutipan surat penolakannya: Primarily, <--censored by me--> currently needs a candidate with slightly more work experience in Linux. Memang benar pengalaman kerja saya belum sampai perusahaan IT berbasis Linux dan sementara ini saya cuma menggeluti Linux untuk hobby saja. Dan saya juga jujur menjawab bahwa saya saat ini bekerja lebih banyak di bidang Windows. Aplikasi yang dibuat oleh perusahaan tempat saya bekerja sekarang berbasis Windows dan database SQL Server. Gak tau apa jadinya kalo saya berbohong pada saat wawancara dengan menjawab sebaliknya :p. Namun demikian, ada beberapa hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil khususnya dalam wawancara bahasa Inggris, yaitu: Dalam konteks wawancara (khususnya dalam bahasa Inggris), inti yang paling penting adalah komunikasi. Dan aturan baku komunikasi adalah kedua belah pihak mengerti apa maksud yang disampaikan Saya sempat panik karena Bahasa Inggris saya pas-pasan :p. Tapi Mr. Andy Joice memberi masukan kepada saya bahwa saya harus tetap percaya diri. Dan untuk membangkitkan rasa percaya diri tersebut, kita juga harus meng-afirmasikan (memberi keyakinan) diri kita sendiri bahwa pekerjaan ini akan menjadi milik kita. Sangat umum bahwa pertanyaan yang akan diajukan pertama kali adalah "Please tell me about your self?!". Ya, anda akan diminta untuk menceritakan tentang diri anda sendiri Ini merupakan kesempatan anda untuk menjelaskan (secara sepintas) tentang latar belakang anda. Jangan menceritakan terlalu detail tentang kehidupan anda, misalnya (saya punya saudara laki-laki yang bekerja di perusahaan a, dan sebagainya). Ingat, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang disiapkan si pewawancara untuk mencari point pertanyaan berikutnya. Perusahaan luar (asing), lebih tertarik akan pengalaman kerja anda. Bukan latar belakang pendidikan anda. Jadi sebisa mungkin anda jelaskan lebih banyak pengalaman kerja anda. Oh iya, jangan lupa gunakan kalimat past-tense karena pengalaman yang anda ceritakan adalah pengalaman masa lalu (yang sudah anda lalui). Pertanyaan berikutnya yang biasanya diajukan adalah "Tell me about the responsibilities of your latest job!"
Pertanyaan ini cukup jelas, anda diminta untuk menceritakan tugas dan tanggung jawab anda dalam pekerjaan anda sebelumnya. Jika anda sudah mengetahui mengenai posisi apa yang akan anda lamar, maka point pertanyaan ini lebih baik ditonjolkan sisi yang berhubungan dengan pekerjaan apa yang akan anda apply. Dalam wawancara yang saya alami, saya hanya diberikan dua pertanyaan umum seperti diatas dan sisanya pertanyaan teknis (ini karena posisi yang saya apply berhubungan dengan bidang teknis). Dan sudah menjadi tradisi orang luar, setelah pewawancara selesai dengan pertanyaannya, maka kita akan diberikan kesempatan untuk balik bertanya. Inilah kesempatan anda untuk mencari sejelas-jelasnya informasi tentang perusahaan dan tugas serta tanggung jawab anda jika anda mendapatkan pekerjaan tersebut. Dan, jika pekerjaan ini ada di luar negara anda, anda juga sebaiknya bertanya mengenai bagaimana fasilitas yang diberikan perusahaan dan perkiraan salary yang akan diterima. Saya sempat ragu untuk menanyakan hal tersebut, tapi Mr. Andy Joice memberikan masukan kepada saya bahwa mungkin budaya di Indonesia menganggap bertanya gaji di awal itu terasa kurang sopan, tetapi di budaya barat, adalah hak kita untuk bertanya hal tersebut. Beberapa pertanyaan yang biasa ditemukan dalam wawancara bahasa Inggris adalah: What is your greatest strength? Pertanyaan ini anda bisa anda jawab dengan menceritakan segala kelebihan anda misalnya "I work well under pressure, highly motivated, troubleshooter ...", dan sebagainya. What is your greatest weakness? Nah pertanyaan ini sangat menarik. Dalam wawancara kerja saya di perusahaan tempat saya bekerja sekarang, saya juga ditanyakan dua pertanyaan di atas (tapi dalam bahasa Indonesia). Dan ketika saya ditanya "Apa kelemahan anda?" saya menjawab "Saya tidak bisa bekerja ditempat yang ramai". Tentu saja jawaban saya itu salah (untungnya saya tetap diterima :D). Ini merupakan pertanyaan yang sulit, untuk menjawab pertanyaan ini anda harus menyiapkan sebuah kalimat yang menunjukan sisi lemah anda, tetapi justru itu juga merupakan kekuatan anda (bingung kan :D). Misalnya begini "I'm perfectionist, I have to do my work perfectly for my satisfaction". Perfectionist merupakan kelemahan, juga kekuatan yang kita tonjolkan. Atau anda bisa juga mengambil contoh lainnya dan yang paling penting, setelah selesai dengan kalimat yang menyatakan kelemahan anda, anda juga harus menyertakan pernyataan solusi dari anda pribadi untuk mengatasi kelemahan anda tersebut.
Tips Kupas Tuntas Wawancara Kerja Bahasa Inggris
Wawancara kerja dalam Bahasa Inggris bagi sebagian pelamar kerja kadang masih merupakan tahap yang mendebarkan, menegangkan atau bahkan momok yang menakutkan. Karena tahap wawancara merupakan tahap yang khusus yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan adjustment seorang pelamar dapat diterima atau gagal, tidak perduli hasil tes yang telah dilalui sebelumnya. Bagi pelamar kerja, sebenarnya hanya 3 cara yang dapat ditempuh untuk melewati tahap ini dengan melenggang. 1) Meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris Anda, baik melalui mekanisme otodidak maupun kursus. 2) mengantisipasi materi Pertanyaan dan menyiapkan Jawaban terbaik untuk wawancara kerja bahasa inggris. 3) Terus berlatih sehingga Anda dapat tenang dalam menyampaikan jawaban-jawaban terbaik Anda. Untuk itu, terkait dengan mekanisme kedua, berikut ini Tips kupas tuntas jenis tentang pertanyaan yang sering muncul dalam tahap wawancara kerja Bahasa Inggris yang – setidaknya – bisa memberikan gambaran dan arahan Anda sebagai para pencari kerja: 1. “Tell Me About Your Self!”. Pertanaan ini merupakan pertanyaan klise yang paling populer pada tahap wawancara kerja dalam bahasa inggris. Dalam hal ini Anda harus dapat mendiskripsikan diri Anda dengan singkat, baik dari sisi pribadi maupun profesional. Ceritkan tentang hal-hal yang telah Anda kerjakan, berhubungan dengan pekerjaan yang Anda lamar. Ceritakan dengan urutan masa lalu sampai dengan saat ini. Dan satu hal yang paling penting adalah jujur. Sebagai contoh misalnya seperti berikut ini : “I’m an experienced communications specialist with extensive knowledge of public information tools and techniques. I’ve developed comprehensive communication plans for major public events, written dozens of articles accepted by worldwide publications, and created specialized educational programs for adults and students. I am always eager to learn new methods and procedures, and have implemented continuous improvement techniques in my past positions that saved money and increased productivity. I like working with people and enjoy group projects, but am also a self-starter who doesn’t mind working on my own. I’m a volunteer with the local chapter of Special Olympics and enjoy participating in community events. My goals are to complete my Master’s Degree and broaden my experiences with community relations.” 2. “What experience do you have in this field?”. Sampaikan spesialisasi Anda/proyek yang pernah Anda kerjakan yang berhubungan dengan pekerjaan yang anda lamar. Namun apabila Anda tidak memilikinya, sebisa mungkin segera ditutup 3. “What do you know about this organization?”. Merupakan salah satu pertanyaan yang pewawancara perggunakan untuk mengetahui sejauh mana Anda mengenal perusahaan tempat Anda melamar. Untuk itu anda bisa menyiapkan diri dengan mempelajari profil perusahaan atau permasalahan-permasalahan hangat terkait dengan perusahaan tersebut melalui browsing internet atau brosur-brosur yang dapat Anda dapatkan di bagian front office, banking hall, dsb. 4. “Why do you want to work for this organization?”. Pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang bersifat mendalam bergantung seberapa jauh Anda memahami perusahaan dan job requirement yang ditawarkan. Selain itu, Anda dapat melengkapinya dengan jawaban yang dihubungkan dengan company career path dan tujuan karir jangka panjang pekerjaan Anda
5. “Explain how you would be an asset to this organization?”. Pertanyaan ini memberikan kesempatan kepada Anda untuk menguraikan kelebihan-kelebihan terkait dengan pekerjaan yang Anda lamar. 6. “Why should we hire you?”. Hampir mirip dengan pertanyaan no.5, sampaikan aset kelebihan Anda yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Namun jangan terpancing untuk menyebutkan/membandingkan kadidat-kandidat yang lain dengan diri Anda. 7. “Why do you want this position?”. Kembali, pengetahuan Anda tentang perusahaan ini dituntut untuk memberikan jawaban terbaik, yang akan membuat Anda unggul dibanding kandidat yang lain. Jelaskan spesifikasi kemampuan Anda sangat sesuai dengan visi & misi perusahaan. Misalnya, apabila anda pernah bekerja pada posisi sama di perusahaan sebelumnya, sampaikan bahwa Anda sangat berkeinginan meningkatkan kemampuan dan pengalaman yang telah Anda miliki, sehingga nantinya dapat memberikan kontribusi posisitf bagi perusahaan tersebut. 8. “Are you applying for other jobs?”. Pertanyaan ini sebetulnya hanya merupakan pancingan untuk mengatahui seberapa mantab Anda terhadap perusahan tersebut. Untuk itu, Anda jangan terlalu lama „bermain‟ di area ini, segera akhiri pertanyaan itu dengan jawaban “No, I am not!” 9. “What motivates you to do your best on the job?”. Pertanyaan ini sebenarnya mengarah kepada diri pribadi dan karakter Anda, namun contoh bagus dan sederhana dalam menjawab pertanyaan ini adalah Challenge (tantangan), Achievement (prestasi) dan Recognition (pengakuan diri). Ketiga jawaban singkat di atas akan dapat mencerminkan bahwa Anda seorang yang berdedikasi. 10. “Do your skills match this job or another job more closely?”. Yakinkan pada pewawancara bahwa Anda hanya tertarik pada satu posisi jabatan yang ditawarkan. Kalaupun Anda sejujurnya tertarik pula dengan posisi lain, hal ini tidak perlu disampaikan. Sekali lagi pertanyaan ini dipergunakan untuk menilai kesungguhan Anda terhadap posisi yang ditawarkan dan kesiapan Anda bekerja. 11. “What kind of salary do you need?”. Merupakan pertanyaan yang pasti diutarakan pewawancara di akhir sesi wawancara kerja. Pertanyaan ini cenderung membebani dan relatif sulit untuk dijawab. Sehingga sebisa mungkin tidak dijawab. Namun apabila pewawancara memaksa, Anda dapat menjawabnya seperti ini: “I think that‟s a tough question. Because I think it depend on the deatil of the job. So, Can you tell me the range for this position? “ 12. “Are you a team player?”. Jawabannya harus, “Yes, I am”. Karena dalam suatu organisasi perusahaan, anda sudah merupakan bagian dari sebuah tim besar, untuk itu Anda haruslah mampu dan dituntut untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan seluruh lini/unit kerja. Menyampaikan peran dan pengalaman Anda dalam sebuah tim, akan memberikan nilai tambah. 13. “What kind of person would you refuse to work with?”. Jangan menganggap remeh pertanyaan ini dan jangan terpancing untuk menyebutkannya. Karena begitu Anda menyebutkan kriterianya satu per satu, maka Anda akan dinilai sebagai seorang yang cengeng/perengek
(whiner) yang nantinya akan mencerminkan diri Anda sebagai seorang yang disloyalty terhadap perusahaan atau bekerja dengan berorientasi pada individu. Anda dapat menjawabnya dengan, “There is no person’s character that I don’t want to work with. I can work with everone” 14. “Tell me about a problem you had with a supervisor!”. Ini merupakan pertanyaan jebakan. Hanya merupakan testing, apakah Anda akan menjelek-jelekan atasan-atasan Anda sebelumnya. Karena apabila Anda dapat membuka aib dan kejelakan atasan Anda sebelumnya, bukan tidak munkin Anda akan menjelek-jelekan atasn Anda yang baru, suatu ketika. Untuk itu, tetap berpikir positif dan hapus memori-memori anda apabila Anda memang pernah bermasalah dengan atasan Anda sebelumnya. 15. “What is your greatest strength?”. Banyak jawaban untuk pertanyaan ini juga bagus, namun alangkah baiknya jika lebih difokuskan kepada hal-hal yang berhubungan dengan dunia kerja seperti : “my ability to prioritize, my problem-solving skills, my ability to work under pressure, my ability to focus on projects, my professional expertise, my leadership skills, my positive attitude”. 16. “What is your greatest weakness?”. Hati-hati dengan pertanyaan ini. Untuk menggali kelemahan Anda tersebut agar Anda sampaikan, Anda bisa menjawabnya melalui pernyataanpernyataan sikap-sikap positif misalnya seperti “I tend to expect others to work as hard as I do,” atau “I’m a bit of a perfectionist.” Lanjutkan dengan penjelasannya : “I’ve had trouble delegating duties to others because I felt I could do things better myself. This has sometimes backfired because I’d end up with more than I could handle and the quality of my work would suffer. But I’ve taken courses in time management and learned effective delegation techniques, and I feel I’ve overcome this weakness.” Dengan demikian Anda telah menyampaikan kelemahan Anda sekaligus Anda telah berhasil menanganinya sendiri. 17. “Tell me about your dream job”. Hindari jawaban pekerjaan yang spesifik. Jawaban yang terbaik misalnya adalah seperti “A job where I love the work, like the people, can contribute and can’t wait to get to work“. 18. “What has disappointed you about a job?” . Jawaban terbaik dari pertanyaan ini adalah “The jobs which is not enough of a challenge“. 19. “What qualities do you look for in a boss?“.Jawablah selalu dengan jawaban positif. Namun jawaban yang paling aman dan paling polulair adalah : knowledgeable, a sense of humor, fair, loyal to subordinates and holder of high standards. Karena semua boss berfikir mereka pasti telah memiliki kriteria tersebut. 20. “Tell me about your ability to work under pressure!”. Sampaikanlah bahwa terkadang Anda dapat berkembang ketika bekerja di bawah tekanan dan deadline. Berikan beberapa contoh kasus dimana Anda dapat berkembang dan mempelajari sesuatu atau hal baru yang belum pernah Anda ketahui sebelumnya, ketika pada saat yang sama Anda dituntut menyelesaikannya dengan batasan waktu.
21. “Why do you think you would do well at this job?”. Sampaikan beberapa alasan yang intinya tentang skills, interest dan experience. Misalnya ketika Anda melamar sebagai seorang geologist, uraikan bahwa Anda adalah lulusan berlatar belakang teknik geologi (skill) dan Anda aktif sebagai anggota hiking (interest) ketika masih kuliah atau Anda pernah magang kerja sebagai geologist di perusahaan multinasional. 22. “What is more important to you: the money or the work?”. Jawaban yang paling tepat dan tidak ada yang lebih baik selain : “Money is always important, but the work is the most important.” 23. “Are you willing to work overtime? Nights? Weekends?” Jawaban dari pertanyaan ini, sepenuhnya terserah Anda. Poinya adalah jujur, jangan hanya karena Anda ingin sekali diterima di posisi ini Anda rela menyatakan sanggup kerja lembur. Karena apapun jawaban yang anda berikan pada tahap wawancara ini, akan dijadikan pegangan pewawancara selanjutnya. 24. “Would you be willing to relocate if required?”. Yang perlu Anda lakukan adalah berfikir jernih, mempertimbangkan masak-masak kalau perlu berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga jauh hari sebelum tahap wawancara dilaksanakan, sehingga tidak menimbulkan kebimbangan ketika masuk dalam tahap wawancara yang – selalu – membutuhkan jawaban cepat, tangkas dan tepat, ataupun permasalahan di kemudian hari. 25. “What have you learned from mistakes on the job?”. Sampaikan bahwa anda sangat concern dengan hal tersebut. Hal yang telah anda lakukan dalam menghadapinya adalah 1) mengambilnya sebagai pengalaman yang akan memperkaya khasanah pengalaman Anda 2) Tidak mencari pembenaran dan tidak terjebak kepada poin siapa yang bersalah, namun mencoba untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Masa lalu memang penting tapi tidak untuk diperdebatkan, yang terpenting adalah masa depan yang lebih baik. 26. “Do you think you are overqualified for this position?”. Menyatakan bahwa kualifikasi Anda telah sesuai dengan posisi yang ditawarkan, merupakan jawaban tepat dan sekaligus mampu menampilkan Anda sebagai seorang yang menghargai kemampuan dan kualifikasi Anda 27. “How do you propose to compensate for your lack of experience?”. Pertama, pewawancara tidak akan pernah tahu pengalaman Anda apabila tidak pernah Anda sampaikan, untuk itu sampaikanlah (jika ada). Apabila anda memang seorang fresh graduate, sampaikan bahwa Anda seorang yang cepat memperlajari hal baru (quick learner) dan pekerja keras (hard worker) 28. “What position do you prefer on a team working on a project?”. Dalam hal ini Anda perlu jujur. Apabila memang Anda mampu dan memiliki kualifikasi, tampilkan diri anda. 29. “What is the toughest problem you’ve had to face, and how did you overcome it?”. Berikan contoh spesifik permasalahan, dimana anda menggunakan kemampuan dan keahlian anda untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Semakin besar permasalahan yang pernah Anda hadapi, tentunya semakin baik. Berikan penekanan kepada hasil positif yang telah Anda raih dari pengalaman tersebut. Sampaikan pula bahwa hal tersebut tidak terlepas dari kerjasama tim, namun tentu saja Anda perlu menggaris bawahi peran Anda di sana
30. “Do you have any questions for me?”. Sebisa mungkin Anda telah menyiapkan pertanyaan pada sesi ini, karena pertanyaan Anda dapat mencerminkan seberapa anusiasme Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Beberapa pertanyaan yang dapat Anda sampaikan misalnya seperti: 1) When do you expect to make your final decision? 2) How soon will I be able to be productive? 3) What do you enjoy most about working here? 4) Is there anything I’ve mentioned that makes you think I’m not the best candidate for this job? Namun jangan pernah mencoba menyampaikan 1) pertanyaan yang menunjukan bahwa Anda belum memahami perusahaan tempat Anda melamar. 2) pertanyaan yang justru berhubungan dengan Anda seperti “When will I be eligible for my first raise?” atau “How often will I be subjected to a performance review?”. Karena alih-alih memperoleh nilai lebih, Anda justru akan menghancurleburkan nilai yang telah Anda raih dengan susah payah sedari tahap awal wawancara berlangsung.
MENGHADAPI WAWANCARA DALAM BAHASA INGGRIS Apa susahnya wawancara kerja? Memakai baju yang bagus dan rapi, jangan sampai berkeringat dan tampak lusuh didepan pewawancara? Ya, memang. Namun masih ada hal yang lain. Bagaimana menjawab pertanyaannya? Mengapa susah? Wawancara jadi susah karena kita punya target, takut jawaban kita tik sesuai dengan maksud si pewawancara, khawatir dianggap tidak berkualitas. Bila wawancara berlangsung dalam bahasa Indonesia , kita masih bisa menjawabnya dengan senyum simpul menawan. Namun, jika harus menggunakan bahasa Inggris, kita tidak bisa hanya senyum-senyum saja. Akibatnya si pewawancara akan menganggap kita tidak mengerti apa yang ditanyakan. Pada blog ini, saya akan mencoba berbagi pengetahuan tentang bagaimana cara menghadapi wawancara kerja dengan menggunakan bahasa Inggris berdasarkan buku “Menghadapi Wawancara Kerja Dalam Bahasa Inggris” yang ditulis oleh Ule Sulistyo & Susana S. Berdasarkan buku tersebut, ada 9 hal yang akan menjadi topik pembicaraan dalam sesi wawancara kerja, diantaranya adalah Ice Breaker Questions, Personal & Education Background Questions, Questions On Knowledge About The Company, Career Objective Questions, Questions About Working Experience, Questions On Abilities & Achievements, Questions On The Position Being Applied, Questions On Salary, Dan Questions To Ask During The Interview. 1. Ice Breaker Questions Ice Breaker Questions adalah pertanyaan sederhana yang diberikan oleh pewawancara yang bertujuan untuk membuka percakapan dan sekaligus untuk mencairkan suasana yang tegang. Dalam sebuah wawancara, hal yang Anda perlu ingat adalah jangan pernah mendominasi sebuah wawancara kerja, baik pada sesi ini atau yang lainnya. Anda sebagai candidate harus bisa membuat seorang interviewer tertarik pada Anda tanpa Anda harus mendominasi jalannya wawancara. Dialogue: Interviewer : Hello, good afternoon. I hope you are in a good condition for today‟s interview. Have a seat, please. Candidate : Thank you, Sir. I am in my best condition. Interviewer : I am glad to here that. By the way, you are Ms. Jessyca, right? Candidate : Yes, Sir. My name is Jessyca Kumala Dewi. Interviewer : Ok. Are you applying for the accounting position? Candidate : Yes, Sir. I am applying for the accounting position. Interviewer : Oh, I see. So…any difficulties in finding this company? Candidate : Oh…it‟s easy to find this big company, Sir. Most people know about this company. Candidate : Really? I think we work really hard to achieve that. Well…I‟ll found your CV Ms. Jessyca. Ok, where do you live Ms. Jessyca Kumala Dewi? Interviewer : I live in Bekasi. By the way just call me Jessyca, Sir. Candidate : Very well. Point To Discuss: Walaupun Anda belum mengenal si pewawancara, jangan menanyaan namanya (kecuali diakhir wawancara). Selain itu jang gunaan ata sapaan Ms, Mrs atau Mr (harus diikuti oleh nama), jika Anda
tidak mengetahui nama si pewawancara. Sebaiknya gunakan kata Madam atau Sir. Jika Anda sudah mengetahui namanya, biasakan memanggil nama mereka dengan nama belakang/keluarga mereka.. Jangan menanyakan kabar si pewawancara (interviewer). Ingat tentang siapa yang mendominasi. Jangan menggunakan kata “Thank‟s.”, Anda harus menggunakan kata “Thank you, Sir/Madam.” Intinya, biarkan si pewawancara memulai ice break questions. Jangan lupa untuk memberikan feedbac (tanggapan) yang antusias. Sejak sesi ini, Anda perlu menunjukan sikap yang tegas tetapi sopan karena pewawancara mempekerjakan seseorang, 70% berdasarkan sikap mereka saat wawancara. Jadi tidak perlu sungkan untuk memulai menjabat tangan si pewawancara dan jangan lupa untu selalu tersenyum dengan ramah. 2. Personal & Education Background Questions Sekarang kita berbicara tentang diri Anda dan latar belakang pendidikan Anda yang Anda miliki. Hal yang perlu diperhatikan adalah apakah Anda dengan karakter yang Anda miliki, serta kegiatan-kegiatan yang Anda lakukan, aan cocok dengan pekerjaan yang nantinya akan Anda tekuni. Dialogue: Interviewer : Ok. Are you applying for the accountant position? Candidate : Yes, Sir. I am applying for the accountant position. Interviewer : So…I suppose you are still single, aren‟t you? Candidate : Yes, Sir. I am still single. Interviewer : Ok…so you don‟t have a dependent, right? Candidate : Yes, I don‟t have, Sir. Interviewer : Do you have any driving licenses or passport, Ms. Jessyca? Candidate : I have SIM A. As about my passport, it is still on a process, Sir. Candidate : All right…now tell me about your self. Interviewer : I graduated from Gunadarma University and I took accounting as my major. During my time at junior high school, I joined in OSIS as the OSIS leader, where I learnt a lot about leadership. I also took English couse since I was in elementary school until I graduated from university. On many occasions, I joined Accounting, Math and Bank of Indonesia contests and for Math contest I got the third trophy. And I was a delegation of my senion high school for fiendship gathering ASEAN Japan Korea Students in Al-Azhar. My best skills are at accounting and English. Candidate : Ok, that great. Let‟s talk about something else. So do you have any hobbies? Interviewer : Yes. I like reading articles on human psychology and sport, like tennis, swimming, fitness, many more. Candidate : By the way, do you think that your education background will make a good implication for this job? Interviewer : Absolutely. By learning accounting, I learnt about accounting system. The knoeledge on accounting will help a lot in journalism, account, posting and many more. And I can use English for the result. And then after I joining many organization I learnt about problem
solving,leadership, and many others. Point To Discuss: Sebutkan satu atau dua hobi Anda yang menunjang apa yang Anda lamar. Biasanya perusahaan mensyaratkan seseorang yang belum menikah namun yang tidak kalah penting adalah profesionalisme sehingga bagi Anda yang sudah meniah tidak perlu berkecil hati. Periksalah kelengkapan yang Anda miliki. Orang yang memiliki parport dan visa kerja luar negeri tentunya akan lebih diperhitungkan jika pekerjaan Anda menuntut Anda untuk tinggal di luar negeri, meskipun perusahaan mampu membiayai Anda. Jika ada permintaa “Tell me about your self”, ceritaan hubungan antara latar belakang pendidikan Anda dengan jenis pekerjaan yang Anda lamar. Selain pendidikan disekolah/universitas, atau berbagai keterampilan yang Anda kuasai, Anda mungkin bisa menyebutkan: · Kursus yang pernah Anda ikuti. · Seminar. · Lomba debat. · Pengalaman kerja. · Prestasi yang diraih. · Tranning/magang. · Organisasi. · Hobi. 3. Questions On Knowledge About The Company Sebelum melakukan wawancara kerja, carilah informasi tentang perusahaan yang Anda inginkan. Apakah perusahaan tersebut sesuai dengan karakter dan kepribadian Anda? Perusahaan nasional/internasional? Perusahaan public/swasta? Produk/jasa apa saja yang menjadi Andalan mereka? Apa kekuatan mereka? Orang seperti apa yang mereka cari? Makin banyak pengetahuan Anda tentang perusahaan yang Anda incar maka Anda makin yakin dengan apa yang Anda harus sampaikan saat wawancara kerja. Dialogue: Interviewer : All right, how did you know about this company? Candidate : I knew about this company from the Internet. Interviewer : What did the internet say? Candidate : The internate said, “This company is a futures company. Set up in 1982 and it deals with stocks and foreign exchange. The head office is in Singapore and have branches all around the world. It‟s a fast growing sinces it gives the customers big advantage. Interviewer : That‟s true, Ms. Jessyca. But this not the only company which deals with stocks and foreign exchange. So why do you apply and to work for this company? Candidate : From what I know, this is the biggest futures company in Indonesia. I believe that being the biggest, you will need people with attitude and those who are willing to wor in team. You have a lot of big things to be accomplished. Must be very challenging to be a part of your team.
Point To Discuss: Anda dapat mempelajari perusahaan yang Anda minati melalui internet (search: Google.com, Yahoo.com, WiseNut.com, msn.com, dll) atau melalui suart kabar, majalah, dan buku (SWA, Pemgusaha, Infobank, Financial Times, dan Business Weeks). Hal yang perlu kita sampaikan: · Jenis perusahaan. · Kapan mereka berdiri. · Produk/jasa seperti apa yang mereka hasilkan. · Letak cabang-cabang perusahaan. · Apa yang membuat mereka sukses. Hal yang tidak perlu disampaikan: · Jangan bebicara mengenai kelemahan perusahaan tersebut. · Jangan berbicara mengenai suku, ras dan agama yang Anda anut. · Jangan berbicara mengenai politik jika Anda tidak melamar pada lembaga politik. 4. Career Objective Questions Career objective adalah apa yang Anda inginkan dalam kehidupan karier Anda.mereka ingin mengetahui apakah Anda seseorang yang memiliki target tertentu dalam karier karena mereka menganggap bahwa orang yang memiliki target akan lebih menghasilkan untuk perusahaan dan memiliki semangat yang tinggi sehingga dapat lebih mudah diajak kerja sama, lebih produktif dan lebih menyenangkan. Dialogue: Interviewer : Ok then…Ms. Jessyca, what is your objective for your career? Candidate : I‟d like to give my contribution and to add good values to the company I am working for. I‟ve always thought, “You‟ll get what you put in.” Interviewer : That‟s a mature answer Ms. Jessyca. Candidate : Thank you, Sir. Interviewer : But it does not answer my question. Anyway, if we hire you how long will you work for us? Candidate : I always want to work at this company. So I will work at this company as long as we both have mutual achievement. Interviewer : Explain to us what you will give to this company. Candidate : I learnt that team work is not only for the people in the same level or in the same department. So I‟ll make the team work as a company team. Since I am good in managing people and making close relation towards other employees, I am sure that I can create a company team. Candidate : Good to hear it fro a young girl like you, Miss. So tell me what you should have to achieve your goal? Interviewer : To achieve ny goal, self-determination is really important. If you want something then you have to try to get it and give all that you have. Point To Discuss:
Sampaikan bahwa Anda akan memberikan nilai posotif Anda untuk pekerjaan yang Anda dapat. Sebaiknya setelah Anda mengungkapkan hal yang umum, Anda mulai mengungkapkan hal yang spesifik sesuai dengan apa yang hendak Anda kerjakan. 5. Questions About Working Experience Pada bagian ini, saya hanya akan menuliskan tentang working experience bagi Anda yang belum memiliki pengalaman bekerja dengan suatu instansi secara resmi, seperti magang, menjadi asisten dosen atau laboratorium, menjaga toko milik keluarga, ataupun hanya membantu dalam suatu organisasi, dll. Dialogue: Interviewer : I read from your CV that you are a fresh graduate, Ms. Jessyca. Candidate : Yes, I am, Sir. Interviewer : Did you have any experience job before? Candidate : Yes, Sir. I became a teacher in my junior high school as an English and Math teacher for free school in that school. Interviewer : Have you ever had difficulty with your headmaster or instructor before? How did you solve the conflic? Candidate : Actually, I didn‟t have any difficulties when I became a teacher in that school. Interviewer : Really…? Candidate : But I had a problem with my students. I had a little bit difficulte to teach them because they were an urchin. So they had a problem with their attitude. I tried to become their friend to be closer with them and then I could teached them easly. Candidate : Then, could they take the lessons? Interviewer : Yes, they could take slowly. Candidate : Was your headmaster satiefied with the result? Interviewer : Yes, Sir. He was proud of my effort. Point To Discuss: Pengalaman kerja bukan berarti pengalaman Anda digaji. Mungkin saja Anda pernah magang dan mengikuti pelatihan ketika Anda kuliah atau sekolah. Pengalaman bekerja sama dengan orang lain adalah salah satu nilai tambah bagi Anda. 6. Questions On Abilities & Achievements Dalam sebuah wawancara kerja, terkadang kita juga harus mengungkapkan tentang kelemahan diri sendiri. Itu bukan masalah besar, karena setiap manusia punya kelemahan.. Yang ingin diketahui pewawancara adalah apakah kelemahan itu aan menggangu pekerjaan Anda dan sejauh mana Anda dapat mengubah kelemahan itu menjadi kekuatan. Misalnya, Anda orang yang sulit mengerti, bagaimana itu bisa menjadi suatu kekuatan? Jika Anda sulit mengerti dan Anda berusaha untuk mengerti dan menggali lebih dalam biasanya Anda akan menjadi lebih tekun dan hasilnya akan menjadi lebih jeli. Apakah Anda belum punya pengalaman kerja? Itu merupakan kelemahan sekaligus kekuatan, karena seseorang yang belum punya pengalaman kerja mudah dilatih. Berbeda dengan mereka yang punya pengalaman kerja dan telah mengerjakan pekerjaannnya sesuai kebiasaan mereka. Kelemahan atau
kekuatan, tergantung bagaimana Anda menggunakannya. Bagaimana Anda mengetahui kelemahan diri Anda? Beranikah Anda menelaah kelemahan diri sendiri? Tanyalah orang-orang terdekat Anda yang lebih tahu tentang Anda, mereka pasti akan mengatakan yang sebenarnya. Dialogue: Interviewer : Ok, let me tell you about the job describtions first. As an accountant you must entry the data transations in the right post. You must work accurately. You will have many responsibilities to many department so you you will heve one assistant to help you. Candidate : Yes, Sir. I‟m well-experienced with those tasks. Interviewer : I‟m glad to hear that. So I‟m sure that you are familiar with this job. Now tell me a story that shows your strength? Candidate : Then was a day when my lecturer gave me a pile of task to do, and I had to finish it that day. The tasks were making 3 papers and one financial report. Interviewer : How did you handle that? Candidate : Things that I have learnt from my last jobs were being organized in time and the tasks. I distinguished between the most important tasks and yhe least one. Interviewer : Did you finish all the tasks? Candidate : Yes, Sir. Even though I had to miss my lunch for the retype tasks. Interviewer : oh… I hope you didn‟t get ill because of that. Candidate : No, Sir. It‟s not everyday. Interviewer : What makes you different from the other applicants, Ms. Jessyca? Candidate : I don‟t know about the other applicants, but I meet all the requirements you have asked, and I‟m ready to take order and advice from you. Interviewer : I wonder, do have any weeknesses? Candidate : Mmm… I don‟t think that I have any weaknesses in this job. Maybe my only weekness was that I coulden‟t stop until I have finished it. That way I‟m forced to organize the time and the tasks. Point To Discuss: Dalam mengungkapkan kekuatan Anda, Anda perlu mengidentifikasi dan mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan jenis pekerjaan yang Anda lamar. Yang harus diingat adalah, “There in no need to be arrogant! Be polite!”. Anda tidak perlu mengatakan bahwa Anda adalah kandidat terbaik dan memiliki keterampilan yang sempurna dalam pekerjaan tersebut. Anda cukup tunjukan bahwa Anda memiliki apa yang mereka butuhkan, sikap serius dalam pekerjaan dan siap menerima pekerjaan.ada tiga hal yang perlu Anda sampaikan, diantaranya adalah: · “Ya, saya mampu bekerja dibawah tekanan.” · “Itu membuat saya bekerja lebih keras.” · “Saya bisa menghindarinya karena saya punya manajemen waktu yang bagus.” Jangan segan untuk menyampaikan bahwa keberhasilan Anda adalah berkat kontribusi dari tim Anda..
Satu nilai plus lagi akan terukir dibena tim pewawancara, yakni “Teamwork Ability”. 7. Questions On The Position Being Applied Kita hamper tiba diakhir sebuah wawancara yang menuntut kejelian Anda untuk menjawabnya. Disini Anda akan belajar seputar pekerjaan Anda. Sebagian besar pertimbangan yang dilakukan oleh perusahaan yang mewawancarai Anda akan berakhir disini, apakah Anda akan cocok atau tidak dengan pekerjaan dan lingkungan yang akan Anda tekuni. Setelah itu baru akan dibahas masalah gaji. Dialogue: Interviewer : What is your ideal job? Candidate : It‟s been my dream to become an accountant. And being a good accountant is something that anyone can be proud of, and especially for the company that I‟ll join will be satisfied with my job. Interviewer : Are you interested in a fill time or part-time job? Candidate : Either is fine with me. Interviewer : Do you like to work alone on in a team? Candidate : I can do both. I enjoy both but it all depends on what I do. I usually need time by myself to calculate, to plan, and to analyze things. But afterwards, I‟d be ready to discuss things with others. Interviewer : How long do you want to work? Candidate : First, I would be very happy if I could wor here. I am going to work here as long as we both have a good mutualism relationship. Interviewer : Why do you want this job? Candidate : This is a perfect job for me. I have passion for it, so things become easier for me, even if you have different styles from what I‟m doing now. That is a start. When I know what I do, I will like it, I will be improving fast, and this will give you benefit. I don‟t have to bother my colleagues a lot, either. This way they will like me, and whe we like each others, things will get easier for the whole team. Tasks will get more interesting. Point To Discuss: Umumnya pada tahap ini, Anda lebih baik menceritakan hal-hal spesifik yang bisa Anda kerjakan dalam waktu dekat, baik untu perusahaan maupun untuk Anda sendiri. Hati-hati! Mungkin Anda akan mendapatkan pertanyaan jebakan. Lihatlah pekerjaan yang anada lamar, apakah condong untuk kerja tim atau tidak? Jangan menunjukan kelemahan Anda bahwa Anda tidak bisa bekerja sendiri atau bekerja bersama dengan orang lain. Katakana kapan Anda harus bekerja sendiri dan kapan Anda harus bekerja dengan tim. Ada dua hal yang Anda harus kemukakan, yaitu: · You have the skill! · You have the spirit! 8. Questions On Salary Pertimbangan tentang gaji tidak hanya dilihat dari kemampuan Anda saja, tetapi juga dari harga pasar
kemampuan yang Anda miliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah stAndar yang diberikan oleh pemerintah dan stAndar yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Faktor lain yang juga ikut berpengaruh terhadap “harga” Anda adalah tren bisnis masa kini. Dialogue: Interviewer : Tell me how much do you want for your salary? Candidate : Perhaps you could help me on this. How much salary that is appropriate with my expertise? Interviewer : Ok, for your position we give Rp 2,5 million monthly. Candidate : I love this job and I have skills to do the job well. So, I think I need to have more on the salary. Shall we have a talk on this? Interviewer : Of course, Ms. Jessyca. How much salary that you expect? Candidate : I was expecting Rp 3 million monthly. Interviewer : Fine with me, for a start we can have you take that Rp 3 million per month. And believe me, I;m expecting your capabilities in return. Candidate : You have my promise.. Point To Discuss: Di luar faktor-faktor tersebut, kita tidak bisa mengelak adanya stAndar gaji rat-rata. Namun sering kali kita tidak punya informasi berapa besar rentang gaji yang bisa kita peroleh untuk pekerjaan yang kita lakukan. Rentan gaji dapat dilihat dari stAndar gaji pemerintah, stAndar daerah, maupun dari penghargaan yang pernah Anda dapatkan sebelumnya. Melakukan survey gaji sebelum wawancara bisa banyak membantu Anda mendapatkan gambaran tentang rentan gaji yang Anda minta. 9. Questions To Ask During The Interview Pada bagian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu jenis-jenis pertanyaan yang boleh Anda tanyakan dan yang harus Anda hindari. 1) Pertanyaan yang Boleh Anda Ajukan · How would you measure a good new employee? · What should a new candidate, especially in this this position, achieve in the first month if she/he accepted? · I am aware that this company is going to be an international company, how is this affecting my position? · Who will I report to? · What is the vision and mission of this company? · How many people who will be working under me? · What is the next steps after this interview? 2) Pertanyaan yang Tidak Boleh Anda Ajukan Apa yang bisa perusahaan ini berikan pada saya · How soon before I could get promoted? · When do I get a raise? Saya tidak tahu apa-apa · If I become an accounting, who will teach me Excel? · I don‟t know anything about this company. Can you tell me a little about it?
· Who own‟s this company? · What should I do when I become an accountant?
Pertanyaan Wawancara Kerja Labels: Kerja , Surat Lamaran kerja pertanyaan wawancara kerja Saat kita melamar kerja tentunya saat ada panggilan pasti akan di adakan wawancara nahhhh inilah yang mungkin menentukan saat kita diterima dalam pekerjaan tersebut atau tidak. disini saya akan sedikit membantu dengan memberikan contoh pertanyaan wawancara kerja yang paling tidak anda akan tahu apa apa saja yang ditanyakan.
Disini saya punya ebook yang bisa silahkan di Download untuk sukses tes wawancara
cara menjawab pertanyaan wawancara kerja tentunya dibutuhkan keahlian dan trik tersendiri dalam Menjawab Pertanyaan Interview saat proses nahhh berikut saya sedikit memberikan tips menjawab pertanyaan wawancara kerja untuk anda silahkan anda baca baik baik dan semoga sukses dalam pekerjaan anda yang baru
Pertanyaan Wawancara Kerja dan Jawabannya 1. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda? Ini peluang Anda untuk “menjual” diri Anda. Uraikan dengan singkat dan jelas kelebihan yang Anda miliki, kualifikasi Anda dan apa yang dapat Anda sumbangkan bagi perusahaan tersebut. Hati-hati , jangan memberikan jawaban yang terlalu umum. Hampir setiap orang mengatakan mereka merupakan seorang pekerja keras dan memiliki motivasi. Berikanlah jawaban yang memperlihatkan keunikan yang Anda miliki.
2. Mengapa tertarik bekerja di perusahaan ini? Pertanyaan ini merupakan salah satu alat bagi si pewawancara untuk mengetahui apakah Anda mempersiapkan diri anda dengan baik. Jangan pernah datang untuk sebuah wawancara pekerjaan tanpa mengetahui latar belakang perusahaan. Dengan memiliki informasi yang cukup mengenai latar belakang perusahaan tersebut maka pertanyaan di atas memberikan kesempatan kepada Anda untuk memperlihatkan inisiatif, dan menunjukkan apakah pengalaman serta kualifikasi yang Anda miliki sepadan dengan posisi yang diperlukan.
3. Apa kelemahan utama Anda? Rahasia dalam menjawab pertanyaan di atas adalah dengan berkata jujur mengenai kelemahan Anda, tapi jangan lupa menjelaskan bagaimana Anda mengubah kelemahan tersebut menjadi kelebihan. Misalnya, bila Anda memiliki masalah dengan perusahaan terdahulu, perlihatkan langkah yang Anda ambil. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam mengenali aspek yang perlu diperbaiki dan inisiatif dalam memperbaiki diri Anda.
4. Mengapa berhenti dari perusahaan terdahulu? Walaupun Anda berhenti dari pekerjaan terdahulu dengan cara yang tidak baik, Anda harus berhati-hati dalam memberikan jawaban. Usahakan untuk memberikan jawaban yang diplomatis. Bila Anda memberikan jawaban yang mengandung aspek negatif, kompensasikan jawaban tadi dengan jawaban yang positif. Bila anda mengeluhkan tentang pekerjaan terdahulu, maka hal ini tidak memberi poin apaapa buat Anda.
5. Bagaimana Anda mengatasi masalah? Tidak mudah memberikan jawaban bila Anda mendapatkan pertanyaan seperti di atas, terutama bila Anda baru lulus dan tidak memiliki pengalaman kerja. Pewawancara ingin melihat apakah Anda dapat berpikir kritis dan mengembangkan solusi tanpa melihat jenis permasalahan yang Anda hadapi, bahkan walaupun Anda tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Gambarkan langkah-langkah yang Anda lakukan dalam memprioritaskan pekerjaan. Hal ini memperlihatkan bahwa Anda bertanggungjawab dan tetap dapat berpikir jernih walaupun sedang menghadapi masalah. 6. Prestasi apa yang dibanggakan? Rahasia dari pertanyaan di atas adalah dengan menyeleksi dan memilih secara spesifik prestasi yang berhubungan dengan posisi yang sedang ditawarkan. Walaupun Anda pernah menjuarai bola basket pada waktu kuliah, tetapi ini bukan merupakan sebuah jawaban yang diharapkan. Berikan jawaban yang lebih profesional dan lebih relevan. Pikirkan kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dan kembangkan contoh yang memperlihatkan bagaimana Anda dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. 7. Berapa gaji yang Anda harapkan? Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang tersulit terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman kerja yang cukup.Yang perlu Anda lakukan sebelum wawancara adalah mencari tahu pasaran gaji untuk posisi yang ditawarkan agar Anda dapat memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Beritahu pewawancara bahwa Anda terbuka untuk membicarakan mengenai kompensasi bila saatnya tiba. Bila terpaksa, berikan jawaban yang berupa kisaran angka, bukan angka tertentu.
8. Bisa ceritakan mengenai diri Anda? Mungkin pertanyaan di atas tampaknya mudah tetapi pada kenyataannya tidaklah semudah yang Anda
bayangkan. Yang pasti Anda harus menyadari bahwa pewawancara tidak tertarik untuk mengetahui apa yang Anda lakukan di akhir pekan ataupun dari daerah mana Anda berasal. Pewawancara berusaha mengetahui Anda secara profesional. Siapkan dua atau tiga poin mengenai diri Anda, baik pengalaman kerja maupun sasaran karir Anda dan tetap konsisten. Rangkum jawaban Anda dengan mengungkapkan keinginan Anda sebagai bagian dari perusahaan tersebut. Bila memiliki jawaban yang mantap maka hal ini dapat membawa Anda pada pembicaraan yang memperlihatkan kualifikasi Anda.
pertanyaan dalam wawancara kerja
1. Motivasi Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ? Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ? Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ? Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ? Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja. Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ? Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ? Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ? Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ? Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya ? Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai ? Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir) Apa arti bekerja bagi anda ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres) Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain : 1. 2. 3. 4.
Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ? Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya? Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?) Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya ? 5. Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ?
6. Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ? 7. Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ? 8. Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan ? 9. Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
3. Inisiatif Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain : 1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda mengetahuinya ? 2. Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja anda ? 3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti. 4. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) - untuk yang sudah pernah bekerja. Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
4. Sikap kerja Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain : 1. Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda, bagaimana anda menyikapinya ? 2. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda menyikapinya ? 3. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja) 4. Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja) Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
5. Kepercayaan Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :
1. Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ? 2. Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ? 3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda. 4. Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ? 5. Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ? 6. Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
6. Kemampuan Berpikir Analitis Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making). Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain : 1. Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana penyelesaiannya ? 2. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ? 3. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan. 4. Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan. 5. Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan. 6. Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit. 7. Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan. 8. Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ? 9. Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu ? Apa yang anda lakukan ? 10. Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ? 11. Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ? 12. Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ? 13. Bagaimana anda memecahkan masalah ? 14. Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ? 15. Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya ! 16. Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ? 17. Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting ? 18. Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi ? 19. Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir ? 20. Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang
sulit ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
7. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement) Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain : 1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ? 2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan ! 3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil. 4. Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ? 5. Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ? 6. Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah ! 7. Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda ! 8. Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ? 9. Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ? 10. Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja ? 11. Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ? 12. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang. 13. Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ? 14. Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ? 15. Mengapa anda mengambil risiko tersebut ? 16. Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ? 17. Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan ? 18. Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi). Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
8. Aspirasi Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain : 1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ? 2. Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
3. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ? 4. Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ? 5. Kenapa kami harus memilih anda ? 6. Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda ? 7. Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
9. Kelemahan Diri Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain : 1. Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ? 2. Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ? 3. Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
10. Sosialisasi Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain : 1. Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang. 2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ? 3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ? 4. Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
11. Kemandirian Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain : 1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
2. Mengapa anda memilih jurusan .... ? 3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda ? 4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ? Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
12. Kepemimpinan Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin. Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ? Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ? Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ? Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ? Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja ? Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ? Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda menghadapinya ? Atasan seperti apa yang anda harapkan ? Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan ? Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang ? Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ? Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ? Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil ? Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi
10 Pertanyaan yang Sering Diajukan Saat Wawancara Kerja Sebelum berangkat untuk wawancara kerja di satu perusahaan, sangat penting bagi Anda untuk membuat daftar pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan pewawancara, dan mempersiapkan jawabannya. Mempersiapkan jawaban yang baik akan membantu Anda untuk tidak panik, menjawab dengan baik, dan meningkatkan kepercayaan diri Anda. Berikut ini ada 10 pertanyaan wawancara yang paling sering ditanyakan untuk mencari kelemahan pencari kerja. Sepuluh pertanyaan ini sangat tepat untuk Anda gunakan untuk berlatih wawancara kerja. Sepuluh pertanyaan tersebut adalah: 1. “Apa kelemahan Anda?” Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan meminimalkan kelemahan dan menekankan pada kekuatan Anda. Sampaikan hal-hal profesional yang Anda anggap sebagai kelemahan anda daripada berkonsentrasi pada kualitas pribadi negatif. Kemudian, sampaikan pula bahwa Anda terus melakukan sesuatu untuk memperbaiki diri sendiri secara profesional dalam rangka memperbaiki kelemahan Anda tersebut. 2. “Ceritakan tentang diri Anda.” Mungkin pertanyaan ini terdengar standar dan sangat sederhana, namun kenyataannya tidak sesederhana pertanyaannya. Jangan menjawab dengan apa-apa yang sudah Anda tulis dalam CV, terutama apabila Anda diminta menjelaskan dalam waktu yang singkat dan dibatasi. Sampaikanlah fokus pada pendidikan, pengalaman kerja, dan kegiatan atau pekerjaan Anda yang terakhir. Di sela-sela menjelaskan, selipkan poin kelebihan Anda yang menonjol. 3. “Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?” Pertanyaan ini cukup menjebak, dan Anda harus benar-benar bisa memberikan alasan yang baik untuk menjawabnya. Cara terbaik menjawabnya adalah dengan merangkum semua pengalaman kerja Anda yang menurut Anda akan bermanfaat bagi perusahaan. Tunjukkan dengan penuh percaya diri dan terlihat bahwa Anda sungguh berharap bergabung di perusahaan ini. 4. “Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?”
Pewawancara menanyakan pertanyaan itu semata-mata untuk memastikan bahwa Anda sungguhsungguh tertarik pada pekerjaan ini dan bukan hanya sekedar coba-coba. Sebagai pelamar kerja Anda harus meyakinkan pewawancara bahwa Anda serius dan sangat tertarik dalam pekerjaan yang Anda lamar. Tunjukkan dengan bahasa verbal, dan juga bahasa tubuh yang mendukung pernyataan Anda. 5. “Apa visi Anda? Bagaimana Anda melihat diri Anda lima tahun ke depan?“ Daripada berbicara tentang masa depan yang jauh, akan lebih baik bila Anda menjawab dengan fokus ke visi jangka pendek atau menengah Anda. Sangat baik pula jika Anda melibatkan perusahaan dalam membahas tujuan profesional Anda. Contohnya, sampaikan bahwa Anda melihat diri Anda sebagai menjadi bagian dari perusahaan dan membantu dalam mencapai tujuan dan misi itu. Banyak pewawancara menanyakan pertanyaan ini untuk melihat motif sebenarnya dari si pelamar, apakah ia sungguh-sungguh ingin berkarir di perusahaan ini, atau hanya sebagai batu loncatan dan pengalaman untuk selanjutnya pindah ke perusahaan lain. 6. “Mengapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?” Ini pertanyaan yang cukup sulit, biasanya digunakan pewawancara untuk melihat profesionalisme serta kemampuan pelamar untuk tetap pada pekerjaan. Jangan sekali-kali menjawabnya dengan menyebutkan hal negatif tentang atasan atau perusahaan Anda saat ini atau sebelumnya. Lebih baik Anda menjawabnya dengan jawaban bijaksana bahwa Anda mencari kesempatan baru yang lebih baik untuk meningkatkan pengetahuan profesional Anda. 7. “Apakah Anda merasa puas dalam pekerjaan Anda?” Hati-hati menjawab pertanyaan ini, karena jawaban yang tidak meyakinkan bisa menyebabkan Anda kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan itu. Konsentrasilah untuk membahas pada hal-hal yang memotivasi Anda daripada berprasangka buruk pada pekerjaan Anda sebelumnya. Ini akan memberi kesan bahwa Anda adalah karyawan yang baik karena dapat menahan diri membuat pernyataan buruk tentang pekerjaan Anda sebelumnya, ditambah lagi ini akan memberikan perusahaan masa depan Anda ide-ide tentang bagaimana mememotivasi karyawan mereka. 8. “Apa yang dapat Anda lakukan untuk kami, yang calon lain tidak bisa tawarkan?”
Banyak pelamar bingung saat diajukan pertanyaan ini karena takut bahwa jawaban mereka tidak cukup baik seperti yang diharapkan perusahaan. Percaya diri dan fokuslah untuk membahas poin-poin positif diri Anda dan kualifikasi pekerjaan yang Anda anggap penting dan relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar. 9. “Apa tiga hal positif akan atasan terakhir Anda katakan tentang Anda?” Sebutkanlah sifat-sifat positif Anda baik sebagai pribadi dan sebagai seorang karyawan yang tidak hanya dilihat oleh atasan Anda sebelumnya tetapi juga oleh karyawan lain sejawat Anda. Ingat-ingat apa komentar positif dari atasan Anda sebelumnya yang ia sampaikan atau tertulis melalui penilaian kinerja Anda. 10. “Berapa gaji yang Anda cari? Atau berapa banyak gaji yang Anda harapkan?” Saat pewawancara menanyakan persyaratan gaji Anda, biasanya berarti mereka menyukai Anda dan mulai mempertimbangkan Anda untuk menjadi bagian dari perusahaan. Beberapa perusahaan bahkan akan menanyakan riwayat gaji Anda dari pekerjaan sebelumnya. Anda harus bisa bernegosiasi gaji. Bacalah tulisan tentang trik-trik bernegosiasi gaji. Persiapan yang baik akan membawa hasil yang baik pula. Pastikan Anda sudah memiliki jawaban yang baik, menuliskannya, dan berlatih sendiri ataupun dengan teman Anda sebelum berangkat menuju lokasi wawancara. Semoga berhasil.
WAWANCARA KERJA Menjawab dengan cerdas, taktis dan optimis
Meski anda merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk anda. Sebab kenyataannya, para tuan dan nyonya pintar ini seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya ? tidak smart dan taktis dalam menjawab pertanyaan. 1. Ceritakan tentang diri anda Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika kita membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar. "Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya," kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti "Di mata anda, siapa anda?" atau "Ceritakan sesuatu tentang anda", banyak pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri. "Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tak banyak yang bisa saya ceritakan tentang diri saya" seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar anda sebaiknya merendahkan diri sebisa mungkin, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara. "Tapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basibasi hanya menunjukkan bahwa anda sebenarnya tidak yakin dengan diri anda. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu," tegas Erina. Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan "Saya Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya bisa bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Diluar itu, saya senang musik, membaca dan traveling.Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya." Meski tak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. "Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah," kata Erina Collins. Kalau anda dipanggil untuk wawancara, sebisanya persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa anda menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbunga-bunga, berapi-api apalagi munafik. Pada kesempatan pertama, mereka biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa poin tentang kemahiran anda, hal-hal yang anda sukai dan inginkan untuk masa depan anda. Kalau telah menemukan poin-poin itu, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis. 2. Hati-hati pertanyaan jebakan Siapapun idealnya tak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tapi begitulah kenyataannya ketika anda diwawancara. Seringkali banyak hal tak terduga yang dilontarkan si
pewawancara dan membuat anda seringkali kelepasan bicara. Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja. "Ketika itu saya tanya 'apa yang membuat anda memutuskan pindah kerja? tadi anda bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?' dan pelamar itu menjawab 'saya tidak suka bos saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat gaji saya naik.' Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya," ungkap Erina. Poinnya, taktislah dalam memberi jawaban. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja anda yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau anda menjawab "saya menginginkan ritme kerja yang teratur dan terjadwal. Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tak ada masalah, tapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji." Atau kalau anda ditanya tentang kelemahan anda, lebih baik tidak menjawab "saya sering telat dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya "kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda." atau "saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat." Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sepele seperti "Sudah punya pacar? Ada niat menikah dalam waktu dekat?" sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya "Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini." Padahal, menurut Erina, jawaban itu bisa jadi penutup peluang kerja anda. "Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan mereka, terutama pada awal masa kerja. Jawaban bahwa anda akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus anda yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan," ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau anda menjawab "sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah." 3. Semangat dan bahasa tubuh Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara, karena memberi kesan bahwa anda seorang yang kaku dan defensif. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata anda, tentu saja dengan tidak berlebihan. Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata yang intens. Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Rilekslah dan sesekali tersenyum untuk menunjukkan bahwa anda pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata "saya merasa…" atau "saya kurang…" dan sebaiknya gunakan "saya pikir…", "menurut pendapat saya..", "saya yakin…", "saya optimis…". Katakata "saya merasa…" atau "saya kurang…" mengesankan anda lebih sering menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan. Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri anda dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara kerja. Selamat bersaing!
WAWANCARA KERJA: Menjawab dengan cerdas, taktis dan optimis
Meski saudara merasa pintar dan brilian, jangan keburu yakin bahwa semua pintu perusahaan akan terbuka secara otomatis untuk saudara. Sebab kenyataannya,saudara seringkali gagal dalam wawancara. Alasannya? tidak cerdas dan taktis dalam menjawab pertanyaan.
1. Ceritakan tentang diri saudara.<
Erina Collins, seorang agen rekruitmen di Los Angeles menyatakan seringkali ada perbedaan yang mengejutkan antara ketika saudara membaca lamaran seseorang dengan saat berhadapan dengan si pelamar.
"Pengalaman menunjukkan, surat lamaran yang optimis tidak selalu menunjukkan bahwa pelamarnya juga sama optimisnya" kata Erina. Ketika pewawancara menanyakan hal yang sederhana seperti "Di mata saudara, siapa saudara?" atau "Ceritakan sesuatu tentang saudara", banyak pelamar menatap pewawancaranya dengan bingung dan lalu seketika menjadi tak percaya diri.
"Saya merasa biasa-biasa saja" atau "tidak banyak yang dapat saya ceritakan tentang diri saya" seringkali menjadi jawaban yang dipilih pelamar sebagai upaya merendahkan diri. Selama ini banyak artikel karir konvensional yang menyarankan agar saudara sebaiknya merendahkan diri, sebagai upaya mencuri hati si pewawancara.
"Tetapi ini jaman modern. Jawaban yang terlalu merendah dan banyak basi-basi hanya menunjukkan bahwa saudara sebenarnya tidak yakin dengan diri saudara. Dan perusahaan masa kini tidak butuh karyawan seperti itu," tegas Erina.
Pengalaman Eliana Burthon, staf humas sebuah hotel berbintang di New York mungkin menarik untuk disimak. Ketika pewawancara memberinya satu menit untuk bercerita tentang dirinya, Eliana mengatakan "Saya Eliana Burthon, anak pertama dari lima bersaudara. Sejak SMA, saya aktif di koran sekolah. Disitu saya menulis, mewawancarai orang-orang di sekitar
saya dan berhubungan dengan mereka. Dari situ saya sadar alangkah menariknya dapat bertemu dengan orang banyak, berdiskusi dan mengetahui banyak hal dari mereka. Di luar itu, saya senang musik, membaca dan berwisata. Ketika kuliah, saya sering menulis pengalaman jalan-jalan saya, atau sekedar memberi referensi kaset yang sedang laris untuk koran kampus saya".
Meski tidak memberikan jawaban yang berbunga-bunga, apa yang diungkapkan Eliana tentang dirinya menunjukkan bahwa dirinya terbuka, ramah dan punya rasa ingin tahu. "Jawaban itu cerdas dan efektif untuk menggambarkan bagaimana dia menyatakan secara implisit bahwa dirinya merasa layak ditempatkan di posisi yang diincarnya. Pewawancara butuh jawaban seperti itu. Cukup singkat, tapi menunjukkan optimisme yang alamiah" kata Erina Collins.
Kalau saudara dipanggil untuk wawancara, maka persiapkan diri dengan baik. Rasa percaya diri dan menunjukkan bahwa saudara menjadi diri sendiri adalah yang terpenting. Pewawancara tidak butuh jawaban yang berbungabunga, berapi-api apalagi munafik.
Pada kesempatan pertama, pewawancara biasanya ingin melihat bagaimana si pelamar menghargai diri sendiri. Sebab itu, buatlah beberapa hal tentang kemahiran saudara, hal-hal yang saudara sukai dan inginkan untuk masa depan saudara. Setelah menemukan hal-hal yang menarik untuk dikemukakan, berlatihlah mengemukakan semua itu dalam sebuah jawaban singkat yang cerdas dan optimis.
2. Hati-hati pertanyaan jebakan
Siapapun idealnya, seseorang tidak suka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang memojokkan. Tetapi begitulah kenyataannya ketika saudara diwawancarai. Seringkali banyak hal tidak terduga yang dilontarkan si pewawancara dan membuat saudara seringkali kelepasan bicara.
Dalam hal ini, Erina memberi contoh pengalamannya ketika mewawancarai seorang pelamar tentang mengapa ia memutuskan pindah kerja. Ketika itu saya tanya ”apa yang membuat saudara memutuskan pindah kerja?” ”tadi saudara bilang, lingkungan kerjanya cukup nyaman kan?” dan pelamar
itu menjawab ”saya tidak suka atasan saya. Seringkali ia membuat saya jengkel dengan pekerjaan-pekerjaan tambahan dan itupun tidak membuat gaji saya naik”.Saya lalu berpikir, apa yang akan dia katakan jika suatu saat keluar dari perusahaan saya tentulah tak beda buruknya dengan apa yang dia ungkapkan pada saya tentang perusahaan lamanya," ungkap Erina.
Kelihatannya yang penting dalam menjawab pertanyaan adalah taktis. Jangan pernah memberi jawaban yang menjelekkan tempat kerja saudara yang lama atau apapun yang konotasinya negatif. Lebih baik kalau saudara menjawab "saya menginginkan suasana kerja yang teratur dan terjadwal.
Mengenai gaji, sebenarnya di tempat kerja yang lama tidak ada masalah, tetapi tentu saya senang kalau ada peluang untuk peningkatan gaji." Atau kalau saudara ditanya tentang kelemahan saudara, lebih baik tidak menjawab "saya sering telat dan lupa waktu." Tetapi jawablah lebih taktis, misalnya "kadang saya memang pelupa, tetapi beberapa waktu ini sudah membaik karena saya selalu mencatat segalanya di buku agenda." atau "saya sering kesal kalau kerja dengan rekan yang lamban, tetapi sebisanya kami berdiskusi bagaimana caranya menyelesaikan kerja dengan lebih cepat".
Dalam wawancara, si pewawancara selalu berupaya mengorek sedapat mungkin tentang kepribadian pelamar. Kadang pertanyaan sederhana seperti "apakah saudara sudah punya pacar? Apakah berniat menikah dalam waktu dekat?" sering ditanggapi buru-buru oleh si pelamar dengan menjawab misalnya "Sudah, rencananya kami akan menikah akhir tahun ini." Padahal, menurut Erina, jawaban itu dapat menjadi penutup peluang kerja saudara. "Perusahaan selalu ingin diyakinkan bahwa calon karyawannya hanya akan fokus pada pekerjaan, terutama pada awal masa kerja.
Jawaban bahwa saudara akan menikah dalam waktu dekat justru menunjukkan bahwa perusahaan bukanlah fokus saudara yang sebenarnya, tetapi hanya seperti selingan ujar Erina sambil menambahkan bahwa akan lebih baik kalau saudara menjawab "sudah, tapi sebenarnya saya ingin mempunyai pengalaman kerja yang cukup sebelum memutuskan untuk menikah."
3. Semangat dan bahasa tubuh
Dalam wawancara kerja, penampilan memang bukan nomor satu tetapi menjadi pendukung yang ikut menentukan. Karena itu selain berpakaian
rapi, tidak seronok, mencolok atau banyak pernik, tunjukkan bahasa tubuh yang baik. Jangan pernah melipat tangan di dada pada saat wawancara, karena memberi kesan bahwa saudara seorang yang kaku. Idealnya, tangan dibiarkan bebas untuk mengekspresikan kata-kata, tentu saja dengan tidak berlebihan.
Selama wawancara berlangsung, buatlah kontak mata sesering mungkin. Pelamar yang sering membuat kontak mata menunjukkan keinginan untuk dipercaya serta kesungguhan memberikan jawaban. Berbicara dengan santai dan sesekali tersenyum menunjukkan bahwa saudara pribadi yang hangat. Umumnya, perusahaan menyukai pelamar yang menyenangkan. Kurangi kata-kata "saya merasa..." atau "saya kurang..." dan sebaiknya gunakan "saya pikir...", "menurut pendapat saya..", "saya yakin...", "saya optimis...". Kata-kata "saya merasa ..." atau "saya kurang..." mengesankan saudara lebih sering menduga, menggunakan perasaan, tidak terlalu percaya diri dan tidak menguasai persoalan.
Cara berpakaian yang baik dalam wawancara. Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaankebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, terdapat beberapa saran yang dapat diingat, antara lain: a. Mohon dicari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai saudara. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan bebas. Hal ini penting, agar saudara tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapih dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa saudara menghargai wawancara ini. b. Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (mis.,mengkilap, ngejreng). c. Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rokbawah, kancing baju atasan). d. Berpakaian dengan disain yang simple (tidak telalu banyak pernik-pernik, karena ini bukan acara pesta). e. Tidak berlebihan dalam menggunakan wangi-wangian dan perhiasan. Berapa gaji yang saudara minta ? Bila dalam wawancara, Saudara ditanya berapa gaji yang saudara inginkan, bagaimana cara menjawab pertanyaan itu dengan baik tanpa menimbulkan kesan bahwa Saudara pencari gaji tinggi atau memberi kesan berapapun imbalan yang diberikan Saudara mau.
Pada umumnya perusahaan sudah mempunyai rentang standar gaji untuk jabatan-jabatan yang ditawarkan. Bagi pelamar untuk posisi yang lebih tinggi dan langka biasanya memiliki kekuatan tawar menawar yang lebih tinggi, sehingga dalam menjawab pertanyaan tersebut saudara harus memperoleh gambaran terlibih dahulu imbalan total yang akan saudara terima dalam setahun. Imbalan total adalah gaji dan tunjangan lain yang diberikan termasuk insentif dan bonus.Selain itu perlu ditanyakan apakah imbalan yang ditawarkan itu termasuk PPH atau netto.
Dalam menjawab pertanyaan tersebut jawablah imbalan yang saudara harapkan setahun. Berdasarkan harga pasar yang sesuai untuk jabatan tersebut serta nilai tambah yang saudara miliki. Jawablah dengan diplomatis: "Saya berpendapat perusahaan ini pasti sudah mempunyai standar imbalan bagi jabatan ini”
Berdasarkan pengalaman yang saya miliki dan kontribusi yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, saya mengharapkan imbalan yang akan diberikan adalah minimal Rp. .../tahun ditambah fasilitas-fasilitas lain sesuai dengan peraturan perusahaan.
Negosiasi mengenai gaji pada saat ini tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun saudara diharapkan mengumpulkan informasi terlebih dahulu agar dapat bernegosiasi dengan baik.
Variasi pertanyaan dalam wawancara. Bagi pelamar terutama bagi pemula pencari kerja perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapi.
Berikut ini kami berikan variasi-variasi pertanyaan yang kerap muncul dalam wawancara:
Pertanyaan mengenai riwayat pendidikan: *** Mengapa saudara memilih jurusan tersebut?
*** Mata pelajaran apa yang saudara paling sukai, jelaskan alasannya. *** Mata pelajaran apa yang kurang saudara sukai, jelaskan alasannya. *** Pada tingkat pendidikan mana saudara merasa paling berprestasi, mengapa? *** Apakah hasil ujian menggambarkan potensi saudara, jelaskan? *** Siapakah yang membiayai studi saudara? *** Bagaimana teman-teman atau guru mengambarkan mengenai diri saudara? *** Dalam lingkungan macam apakah saudara merasa dapat bekerja paling baik?
Pertanyaan mengenai pengalaman kerja: *** Ceritakan mengenai pengalaman kerja saudara *** Bagi yang belum pernah bekerja pada umumnya diminta untuk menceritakan mengenai aktivitas ekstra kurikuler selama studi. *** Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi saudara, mohon dijelaskan. *** Pekerjaan manakah yang paling menantang bagi saudara dan bagaimana saudara menyelesaikan hal tersebut *** Dengan kolega macam apakah saudara senang bekerja sama? *** Dengan boss macam apakah saudara senang bekerja? *** Bagaimanakah saudara memperlakuan anak buah saudara?
Pertanyaan mengenai sasaran saudara: *** Mengapa saudara ingin bekerja dalam industri ini? *** Apakah yang mendorong saudara melamar kepada perusahaan kami? *** Apakah yang saudara inginkan dalam 5 tahun mendatang? *** Apakah yang saudara inginkan dalam hidup saudara? *** Apa yang saudara lakukan untuk mencapai sasaran saudara?
Pertanyaan mengenai organisasi yang ingin saudara masuki: *** Apakah yang saudara ketahui tentang organisasi yang akan saudara masuki?
*** Menurut saudara faktor faktor sukses apa yang dibutuhkan seseorang untuk bekerja disini? *** Apakah yang saudara cari dalam bekerja? *** Bagaimana saudara dapat berkontribusi dalam perusahaan ini? *** Menurut saudara apa visi dan misi dari organisasi ini?
Nah, siap bersaing di dunia kerja? Yang penting, persiapkan diri saudara dengan baik dan jangan pernah meremehkan pertanyaan sekecil apapun dalam wawancara kerja itu. Selamat bersaing!
Contoh Wawancara Kerja ( Job Interview ) A.
Wawancara Pembuka Pada umumnya wawancara pembuka, pewawancara akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang singkat dan ringan saja sifatnya. Atau boleh dikatakan, sebenarnya pada bagian ini pewawancara hanya mengajukan pertanyaan untuk sekedar berbasa-basi semata. Tujuan pewawancara dalam hal ini adalah untuk mencairkan suasana tegang, gugup atau kaku pada diri pelamar sehingga pelaksanaan wawancara akan berlangsung dengan akrab dan santai, tanpa kehilangan keseriusan masalah yang akan mereka bahas nantinya. Hal ini biasanya dilakukan pewawancara, mengingat rata-rata atau kebanyakan pelamar akan merasa tegang, gugup dan nampak kaku pada saat ia memasuki ruangan wawancara dan pada awal berlangsungnya wawancara tersebut. Pewawancara yang baik akan berusaha menenangkan pelamar sehingga jalannya wawancara akan lancar. Adapun contoh-contoh ucapan atau pertanyaan yang kemungkinan diajukan oleh pewawancara pada bagian pembukaan ini , di antaranya adalah : 1. Silahkan masuk. Please, come in 2. Silahkan duduk Please have a seat 3. Apakah Anda telah menunggu lama ? Have you been waiting long ? 4. Jam berapakah Anda tadi berangkat dari rumah pagi tadi ? What time did you leave home this morning ? 5. Bagaimanakah keadaan cuaca saat Anda meninggalkan rumah ? How was the weather when you left home ? 6. Apakah Anda mendapat kesulitan untuk menemukan kantor kami ? Did you get any difficult in finding our office ? 7. Apakah Anda datang kesini dengan naik ( menumpang ) kendaraan umum ?. Did you come here be public transportation ? 8. Bagaimana keadaan lalu lintas dari rumah Anda hingga sampai ke kantor kami? How was the traffic from your house to our office ? 9. Apakah Anda siap untuk diwawancarai sekarang ? Are you ready to be interviewed now ? B.
Wawancara Tentang Latar Belakang Pelamar Latar belakang pelamar dapat memberikan informasi atau penjelasan yang bisa semakin jelas menggambarkan siapa sesungguhnya pelamar tersebut. Lewat jawaban – jawaban, “ apa dan siapa ” sesungguhnya diri pelamar akan nampak terlihat jelas, mengingat pertanyaan-pertanyaan pewawancara langsung menjurus pada diri pelamar berikut hal-hal yang melatarbelakangi pelamar tersebut. Oleh karena itu, tujuan pewawancara dengan menanyakan latar belakang pelamar dalam bagian ini adalah untuk mengetahui dan menilai serta memutuskan, apakah pelamar merupakan orang yang cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan tersebut. Juga, apakah pelamar dapat bekerja dengan baik jika ia diterima kelak. Pertanyaan-pertanyaan yang kemungkinan akan ditanyakan oleh pewawancara pada bagian latar belakang pelamar ini, diberikan contoh-contohnya seperti berikut dibawah ini : Perihal Keluarga ( About Family ) 1. Siapa nama Anda ? What is your name ? 2. Di manakah Anda bertempat tinggal ?
9.
Where do you live ? 3. Apakah Anda masih tinggal bersama orang tua Anda ? Do you still live with your parents ? 4. Apakah anda mempunyai saudara laki-laki dan saudara perempuan ? Do you have any brothers and sisters ? 5. Apakah pekerjaan ayah Anda ? What does your father do ? 6. Apakah pekerjaan ibu Anda ? What does your mother do ? 7. Apakah ibu Anda juga bekerja ? Does your mother work too ? 8. Apakah pekerjaan saudara laki-laki Anda ? What does your brothers do ? Apakah kakak perempuan Anda juga bekerja ? Does your elder sister work too ? 10. Di mana adik perempuan Anda bekerja ? Where does your younger sister work ? 11. Berapa usia Anda ? How old are you ? 12. Di mana Anda dilahirkan? Where were you born ?
C.
Pendidikan Dan Pelatihan ( Educational And Trainning ) Pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang sekolah formal dari pelamar, baik dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah jenjang atau tingkat terakhir yang dimiliki pelamar. Seorang pelamar yang belum banyak mempunyai pengalaman kerja sebelumnya, tentu akan ditanya perihal latar belakang pendidikannya ini, karena itulah sumber informasi berharga yang dibutuhkan pewawancara. Pelatihan adalah pendidikan non formal yang didapat melalui kursus-kursus keterampilan dan lain sebagainya. Meskipun sebenarnya pelamar telah menuliskan pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal, maupun juga pengalaman kerja yang dimilikinya dalam daftar riwayat hidup ( Curriculum Vitae ). Namun hal itu bukan jaminan bahwa pewawacara tidak akan menanyakan hal tersebut. Malah, justru hal-hal itulah yang biasanya menjadi bahan pertanyaan pewawancara. Pewawancara memang berhak dan sudah seharusnya merasa perlu untuk mengkonfirmasikan yang telah ditulis pelamar, baik di dalam surat lamaran kerjanya maupun di dalam daftar riwayat hidupnya. Berikut ini di berikan contoh-contoh pertanyaan pewawancara yang berhubungan dengan pendidikan serta pelatihan yang dimiliki pelamar. 1. 2. 3. 4. 5.
Tolong Anda jelaskan kepada saya, perihal latar belakang pendidikan formal Anda. Could you please tell me about your formal educational background. Saya rasa, sekarang mungkin waktu yang tepat untuk menjelaskan kepada saya perihal pendidikan Anda . I think, now might be a good time to tell me about educational program. Di mana dan kapan anda lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) ? Where and when did you graduate from Technical High School ? Apa mata pelajaran kesukaan Anda saat di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) ? What was your favorite subject when you were studying in Technical High School ? Mengapa Anda menyukai mata pelajaran tersebut ?
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
14. 15. 16.
Why did you like the subject ? Mengapa Anda tidak melanjutkan pendidikan Anda hingga ke perguruan tinggi? Why did you not continue your education to a University ? Kursus-kursus apa saja yang pernah Anda ikuti ? What courses did you use to take ? Apakah Anda puas dengan hasil kursus-kursus itu ? Are you satisfied whith the result of your courses ? Di mana Anda belajar computer ? Where did you study computer ? Bagaiman pendapat Anda mengenai lembaga dimana anda kini tengah mengikuti kursus computer itu ? What did you think about institution where you are taking computer course ? Berapa lama anda belajar bahasa Inggris ? How long did you study English ? Apakah anda masih tetap belajar bahasa inggris pada saat sekarang ini ?. Do you still study English at the moment ? Apakah Anda merasa bahwa keahlian yang telah Anda dapatkan tersebut akan dapat Anda terapkan dalam pekerjaan Anda nantinya ? Do you think that the skill you have got could be implemented in your job latter? Apakah Anda mengikuti pelatihan kerja ? Did you use to take job training ? Bagaimana pendapat Anda perihal pelatihan kerja itu ? What do you think of the job training ? Apakah Anda merasa bahwa pelatihan kerja itu berguna untuk Anda ?. Do you think the job training useful for you ?