M e w a r t a k a n
O K T O B E R
Choir Group East
GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)
Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi:
Angelina Hanapie Julian Wibowo Christine Budihardjo Randy Danurahardja Novius Handy Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sacred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email:
[email protected]
I m a n
2 0 1 6 / N O . 2 9 2
Warnawarni Musim Gugur
d a n
W W W . U K I . C A
K a s i h
U K I T O R O N T O
ebuah perputaran Seperti sebuah roda, demikian pulalah semua ciptaan yang ada di dun ia ini selalu mengalami perubahan dari wa ktu ke waktu, selalu berputar. Ini menandakan bah wa tidak ada yang statis atau tetap melainkan din amis, selalu bergerak. Walaupun tampaknya sam a dan terulang lagi, namun setiap saat tidak per nah sama melainkan selalu berbeda. Perubahan ini juga membawa hal baru sekaligus mengingatkan kita bahwa tidak ada yang abadi di muka bumi ini . Seperti Sabda Yesus bahwa yang hari ada, besok sudah lenyap dan akan datang yang baru. Maka selalu ada dinamika antara yang lama dan baru, yang di tengahnya terjadi perubahan, pergantian Sebuah Refleksi Kehidupan Pergantian dan per atau regenerasi. putaran itu indah dan menja | Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ | di tanda nyata sebuah keh idupan, yang selalu berkembang. Tentu saja kita semua berharap bahwa perkembangan itu selalu me ngarah ke arah yang positif dan membahagiakan semua orang. Cobalah kita memperh atikan situasi Musim Gugur sekarang ini. Banyak orang pergi ke taman atau ke tem pat yang banyak pohon yan g daunnya sekarang sedang berwarna-warni karena bergan ti warna. Perubahan dan per gantian itu menarik banyak orang untuk mengambil foto keindahan pemandangan itu atau malah ikut pula difoto bersama. Semua orang kagum dan senang melihat indahnya warna-warni dedauanan itu.
S
Bersambung ke halaman 4,
Pastor Pamong Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ, (647) 532.1318
[email protected] Deacon Deacon Val Danukarjanto, (416) 497.2274
[email protected]
DEWAN PENGURUS UMAT KATOLIK INDONESIA Koordinator Damianus Indyarta, (416) 284.4707
[email protected] Sekretaris Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801
[email protected] Bendahara Evy Patuwo, (647) 323.3525
[email protected] WILAYAH TIMUR Ketua Wilayah Harty Tantono-Doyle, (647) 533.6246
[email protected] Seksi Liturgi Gabriella Eufrasia Laniewati, (647) 345.3896
[email protected] Seksi Bina Iman Natalia Yurita Saputra, (647) 293-5338
[email protected] Seksi Sosial Lusia Lie
[email protected], (416) 903.9718 Seksi Rumah Tangga Isabella Iman, (416) 838.6282
[email protected] Usher Janto Dinoto, (416) 402.7106
[email protected] WILAYAH BARAT Ketua Wilayah Michael Karta Lanson, (416) 917.3888
[email protected] Seksi Liturgi Stephanus Limpi, (416)827.2800
[email protected] Seksi Bina Iman Sri Ratna Sari Djunaedi, (647) 404.8901
[email protected] Seksi Sosial Christine Tanuwijaya, (647) 818.2608
[email protected] Seksi Rumah Tangga Rica Hendra, (647) 994.7789
[email protected] Usher Diana Lucas, (416) 824.4069
[email protected] BIDANG KHUSUS Mudika, Felicia Wirahardja
[email protected] PELAKSANA KHUSUS Ketua Lektor Lilian Tjokro, (905) 887.9546
[email protected] Ketua Sakristan/Pembagi Komuni Hendry Wijaya, (416) 450.6536
[email protected] Ketua Altar Server Budiman Widjaja, (416) 250.1655
[email protected]
Pembaca Yang Budiman, Sebanyak enam puluh delapan orang Warga UKI akan melakukan ziarah ke Tanah Suci Israel dan Eropa pada tanggal 29 Oktober 2016. Mari kita iringi dengan doa dan rasa syukur, agar perjalanan ziarah ini bukan hanya untuk kepentingan sendiri, namun merupakan kerinduan untuk menghadirkan Tuhan dan berkatNya untuk keluarga, masyarakat, negara dan Gereja. Allah Bapa Yang Maha Esa, kami haturkan doa kami dan memohon keselamatan selama perjalanan ziarah bagi keenam puluh delapan peserta* untuk mengalami kebaikan dan kasih setiaMu. Bimbinglah dan berkatilah perjalanan mereka, sebagaimana Engkau telah memberikan perlindungan dan penyertaan-Mu kepada para rasul, para pewarta InjilMu dan kepada utusanMu sampai ke ujung bumi. Semoga mereka tiba dengan selamat di tempat tujuan dengan aman dan damai. Mohon berkatMu juga untuk pendamping rohani Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ, dan para penyelenggara perjalanan. Semoga perjalanan yang akan mereka tempuh memberikan kegembiraan dan hati mereka dipenuhi dengan rasa syukur atas apa yang akan dilihat dan dirasakan. Berikan rahmat dan berkat untuk kerukunan diantara para peziarah, dan akhirnya kembali ke Canada dengan selamat dengan iman yang bertambah kepadaMu yang mencintai dan memelihara kehidupan kami. Amin * Rm Johanes, Sr. Elizabeth, Iwan, Lanny, Jusni, Cecilia, Darmo, Margaretha, Gregorius I, Maria I, Mikiwaty, Natalia, Lelly, Linda P, Rudy, Lenny, Hermanto, Linda O, Samsudin, Surijati, Bambang M, Denny, Greg S, Maria S, Alexander, Arleen, Ronald, Viana, Taufik, Lina, Sofjan, Lily, Janto, Felicia, Bengho, Ernawati, Bambang H, Juliawati, Adrian, Linda, Rudyanto, Liliek, Damianus, Marina, William, Rethy, Lenny A, Martini, Chindra, Lanny, Adrianto, Nani, Suliani, Tjik An Lie, Helena, Lianny, Busana, Sandrawati, Sudardi, Andiarti, Frans, Celine, Jacqueline, Fransiskus, Kristianto, Siu Yang, Juliana, Yanti.□
OKTOBER
HALAMAN
2016/NO.292
3
Maria.. Sang Pembela Kita Berjalan bersama Bunda Maria, Ratu Rosario | Oleh Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ |
O
rang katolik menyembah Maria! Sebagai umat Katolik, ungkapan itu sering kita dengarkan. Ungkapan itu sering muncul dari orang yang tidak seiman dengan iman katolik, walaupun terkadang juga mereka adalah sesama pengikut Kristus. Apakah benar kita menyembah Bunda Maria? Ungkapan itu membawa kita untuk merenungkan, bagaimana relasi kita dengan Maria, sebagai Bunda Allah dan Bunda kita semua. Tuhan Yesus menyerahkan Maria, ibuNya kepada muridNya dan kepada kita semua untuk menjadi ibu kita. Yesus, sang Putera sangat mencintai, mendengarkan dan menghormati ibuNya, apalagi kita manusia. Relasi istimewa antar Yesus dan Maria, inilah yang membuat Maria mendapat tempat istimewa dalam Sejarah Keselamatan manusia. Maria ambil bagian di dalamnya dengan menerima panggilan Allah melalui Malaekat Gabriel untuk menjadi Ibu Tuhan Yesus. Wanita sederhana dari Nazaret, yang seperti kita itu dengan rendah hati telah menjadikan dirinya ‘hamba Tuhan’ dan siap melakukan Kehendak Tuhan. Dengan sikap siap sedianya itulah, maka Maria siap menerima pedang yang menusuk jantungnya, yakni penderitaan bersama Yesus, Puteranya. Oleh sebab itulah kita semua sangat mencintai Maria, mengaguminya dan menjadi sungguh dekat dengan dia, sebagai ibu kita
semua. Sebagaimana Tuhan Yesus sungguh dekat dengan ibuNya, begitu pula kita semua, anak-anaknya, yang juga saudara dan saudari Yesus, selalu dekat dengan Bunda Maria. Jelas tidak ada ‘penyembahan Maria’ melainkan penghormatan dan ungkapan kasih sayang dan cinta kepada Bunda Maria. Bunda yang selalu menolong dan membela kita Maria sungguh hadir sebagai seorang ibu yang berhati mulia dan penuh cinta kepada semua manusia. Oleh sebab itulah Maria selalu mengingatkan manusia, kita semua agar jangan pernah menjauh dari Yesus, Puteranya. Tidak hentihentinya Maria mengingatkan manusia agar tidak tersesat dan masuk ke dalam jurang dosa. Itulah yang terjadi dalam setiap penampakan Bunda Maria kepada manusia supaya manusia sadar dan bertobat. Maria tidak hanya mengingatkan kita, ia juga membantu kita agar ke luar dari lembah dosa dan diselamatkan oleh Yesus, Sang Putera. Oleh sebab itulah banyak manusia memohon bantuan Bunda Maria untuk didoakan dan dituntun agar sampai kepada Yesus. Sebagai manusia, Maria sungguh tahu keadaan manusia yang menderita di dunia ini, sebagaimana dia sendiri mengalaminya. Maka hati Maria sungguh menjadi hati ibu yang penuh belaskasih kepada manusia. Maria selalu bersama dan dalam kesatuan dengan Puteranya dalam setiap
tindakannya. Maka Yesus tidak pernah menolak yang dimohonkan oleh ibuNya, karena Yesus tahu bahwa Maria telah melakukan yang terbaik. Di hadapan Yesus pula, Maria akan menjadi pendamping dan pembela kita agar kita diselamatkan. Doakanlah kami pendosa ini. Setiap kali kita berdoa Salam Maria, kita menyapa ibu kita dengan penuh kasih. Apalagi doa Salam Maria adalah doa yang dirangkai dari salam Malaekat Gabriel dan Elisabet, ibu Yohanes Pembaptis. Salam ini berisi pujian kepada Maria sebagai wanita yang telah dipilih Tuhan untuk mengandung Sang Penyelamat. Selanjutnya kita juga memohon kepada Maria agar senantiasa mendoakan kita “doakanlah kami”. Mendoakan kita berarti kita mohon agar Maria selalu menjaga kita dan memohonkan belaskasih Tuhan bagi kita. Bukankah kita juga selalu mohon didoakan kepada banyak orang, apalagi kepada Bunda Maria, bunda kita sendiri. Kita sadar bahwa kita berdosa, maka kita membutuhkan bantuan Bunda Maria yang suci dan Bersambung ke halaman 9,
OKTOBER
2016/NO.292
Kita ingin agar indahnya warna-warni itu terus bertahan, namun ternyata hanya bertahan sementara. Selanjutnya semua daun itu akan rontok dan tinggallah pohon dan rantingnya saja. Ingin agar keindahan itu tetap selamanya, namun ternyata tidak bertahan lama. Keadaan alam yang terus berputar dan berganti ini menunjukkan bahwa semuanya ini sementara. Bahkan sampai pada kehidupan kita manusia juga demikian, semuanya akan berakhir. Nmun demikian selalu dalam iman kita percaya dan memang nyata, bahwa selalu ada harapan akan hidup baru yang abadi. Indahnya kehidupan ini Jika kita memperhatikan pelangi, begitu indahnya karena warna-warninya. Warna yang beragam itu menjadi indah dalam kesatuan dan kebersamaan. Begitulah pula gambaran kehidupan kita manusia yang tidak pernah sama, baik secara pribadi maupun dalam kebersamaan. Kita perlu bersyukur bahwa dalam pribadi kita selalu ada perubahan dan perkembangan yang membuat kita semakin dewasa dalam segala dimensinya. Perhatiakanlah koleksi foto pribadi kita sejak bayi sampai sekarang, sungguh mengagumkan dan membahagiakan. Dalam hal ini kita diajarkan dan belajar untuk menerima realita perubahan dan perubahan yang terjadi. Inilah dinamika kehidupan setiap pribadi kita yang membuat kita semakin mampu mengenal diri kita sebagai manusia. Dengan menyadari perkembangan dan indahnya kehidupan kita yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, maka tentulah kita akan semakin mencintainya. Tuhan sang Pencipta kita sangat mencintai kita, maka kita pun yang menerima cinta Tuhan dalam kehidupan kita ini, jelas juga mencintainya. Tuhan Yesus
Sambungan dari halaman 1, Maria….
bersabda, “...cintailah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Maka mencintai diri sendiri menjadi pegangan kita dalam mencintai sesama kita. Tentu mencintai diri bukan berarti hanya memperhatikan diri dan menjadi egois! Kita tidak mungkin mencintai orang lain atau sesama kita jika kita tidak mulai dari diri kita sendiri. Karena apa yang kita perbuat pada diri kita, juga akan tercermin dalam perbuatan kita kepada sesama kita. Ketika kita mampu melihat dan mengalami indahnya hidup kita serta mencintainya, maka kita pun akan mudah mencintai sesama kita. Hidup bersama merupakan kehidupan yang membahagiakan, karena dengan mencintai sesama kita, semakinlah kita mencintai diri sendiri. Dengan perjumpaan dan mengenal orang lain, kita akan semakin mampu untuk merefleksikan diri kita sendiri. Kita manusia dikenal sebagai mahkluk sosial, yakni ciptaaan yang selalu hidup dengan ‘socius’, yakni teman atau orang lain. Sejak kita lahir, kita telah masuk dalam kebersamaan dengan orang lain dan mendapat kasih dari mereka semua. Oleh sebab itulah hidup bersama dalam keluarga dan komunitas serta berbagai kelompok yang ada selalu menggembirakan. Inilah kesempatan kita semakin memperkaya diri kita. Sebuah pohon yang mempunyai banyak daun dan berwarna-warni, tentulah sangat indah. Maka sesuatu yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan ketika manusia tidak mampu melihat keindahan dalam dirinya dan mencintainya. Realita ini juga terjadi di dalam kehidupan kita sekarang ini. Ada orang yang tidak dapat menerima
HALAMAN
4
realita dirinya dan bahkan membenci dirinya sendiri sehingga ingin membunuh dirinya. Jelas tidak selalu situasi kita baik, sehat dan gembira. Namun demikian situasi itupun menjadi bagian di dalam seluruh diri kita. Apapun situasi diri kita saat ini, itulah warna-warni kehidupan kita yang sungguh indah dan memperkaya kita. Begitu pula ketika kita tidak mampu melihat kasih di dalam diri orang lain sehingga selalu terjadi keributan dan kebencian, ini tanda jelas bahwa kita juga tidak mempu mencintai diri kita sendiri. Berbagai peristiwa di dalam kehidupan kita sekarang menunjukkan bahwa manusia sedang membenci dirinya sendiri sehingga manusia menghancurkan kehidupannya sendiri di dalam diri orang lain. Keadaan ini jelas menunjukkan bahwa kita tidak melihat indahnya warna-warni kehidupan kita dan sesama kita. Baiklah kita sadari kedaaan ini yang jelas menjauhkan kita dari Sang Pencipta. Bersyukur atas kehidupan Kinilah saatnya kita bersyukur atas berbagai warna di dalam kehidupan kita secara pribadi dan bersama. Tuhan telah memberikan kepada kita yang terbaik, yakni hidup yang sekarang ini menjadi diri kita. Maka relasi kita dengan Tuhan semakin hari
Bersambung ke halaman 8,
OKTOBER
2016/NO.292
wal kisah berdirinya kelompok Pendalaman Iman Ferry Surya di bulan Agustus 2007 adalah didorong keinginan untuk mendalami Kitab Suci di antara para keluarga Katolik muda di Wilayah Barat. Atas usulan Romo Aegidius Warsito dan Irwandi Pranadjaja selaku Koordinator Umat Katolik Indonesia Toronto pada saat itu kepada Alm. Ferry Surya dan Joyo Sudardi, maka dibentuklah kelompok Pendalaman Iman ini. Saat itu kelompok ini hanya beranggotakan 10 keluarga. Kegiatan belajar Kitab Suci, bernyanyi memuji dan menyembah Tuhan, dan saling berbagi pengalaman hidup bersama Tuhan (sharing), menjadi kegiatan yang dilakukan kelompok ini. Kelompok ini belum mempunyai nama pada awal berdirinya, biasanya ketika memberitahukan kegiatan hanya disebutkan “Ada Pendalaman Iman”, dan kata tersebut sudah menjadi kebiasaan untuk mengundang anggota baru. Setiap bulan di minggu ke dua (2), pada jam 5.00 p.m waktu setempat, adalah waktu yang ditentukan bagi kelompok ini berlangsung, dan dilakukan bergiliran di rumah para anggotanya. Di bulan Agustus 2008, Ferry Surya mendapatkan dirinya terkena penyakit kanker paruparu stadium 4. Sementara berjuang melawan
A
HALAMAN
penyakitnya, Ferry Surya tetap setia mengurus kelompok ini, serta terus berharap, percaya dan tetap bersandar pada Tuhan agar kesembuhan boleh terjadi. Kelompok Pendalaman Iman ini menjadi salah satu kekuatan baik di dalam doa-doa yang dipanjatkan maupun rasa solidaritas dan saling membantu dari semua anggotanya. Manusia berencana, tetapi Tuhan yang menentukan. Setelah 7 bulan berjuang, akhirnya Ferry Surya mendapatkan kesembuhan abadi. Dia meninggal dengan tenang dan damai pada tanggal 9 Februari 2009. Dan pada tanggal 14 Februari 2009 di saat doa tutup peti diberikanlah nama Ferry Surya (PI Ferry) pada kelompok ini oleh Romo Aegidius Warsito. Tongkat estafet koordinator diserahkan kepada Sri Ratna Sari untuk menjalankan kelompok PI Ferry. Dengan doa-doa, ketulusan, kebersamaan dan yang terutama adalah bimbingan Tuhan, kelompok ini bertumbuh kembang. Saat ini anggota PI Ferry lebih dari 20 keluarga, dengan semangat saling membangun dan persaudaraan yang kuat, yang dirasakan sebagai berkat dari Tuhan Yesus Kristus. Melewati usia 9 tahun, PI Ferry yang merupakan bagian dari UKI Toronto, sejak Februari 2016 dikoordinir oleh Bambang Micha, dan terus akan berkembang dengan
Ferry Surya
Kelompok Pendalaman Iman
5
Bersambung ke halaman 8,
OKTOBER
2016/NO.292
alam dalam Tuhan Yesus Kristus Yang terkasih seluruh saudara-saudari Umat Katolik Indonesia di Keuskupan Agung Toronto, Canada. Saya sampaikan Selamat dan Congratulation atas terlaksananya Bazaar UKI 2016 pada hari Sabtu, 17 September lalu. Semua sudah berjalan baik dengan berbagai dinamikanya. Walaupun cuaca tidak begitu baik, namun animo yang datang tetap banyak dan menggembirakan. Semua sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada pada pengunjung yang datang. Terima kasih kepada Panitia Bazaar berserta semua anggotanya yang telah bekerja keras sejak perencanaan sampai pelaksanaannya. Ini jelas kerja besar yang butuh pikiran, tenaga dan kreativitas. Semua sudah ditampilkan dengan baik dan menarik. Jika semua dikerjakan bersama dalam semangat sebagai satu Keluarga UKI, maka akan berjalan baik. Tuhan selalu akan memberkati usaha kita. Terima kasih pula kepada Mudika yang telah membantu dalam pelaksanaan Bazaar ini. Begitu pula para pekerja keras yang mempersiapkan sate, kerja yang liar biasa, terima kasih. Terima kasih kepada para Vendor yang telah bekerja dan memberikan makanan yang terbaik kepada semua yang datang. Begitu pula kepada semua yang telah menyempatkan diri untuk datang, terima kasih. Ini adalah kegiatan kita bersama dan membawa kebahagiaan bersama. Itulah yang utama dan bukan materi atau uangnya yang menjadi tujuan melainkan kesatuan, kebersamaan dan saling berbagi kasih. Tuhan memberkati seluruh kerja keras kita ini. Kita dapat belajar dari pengalaman ini untuk Team Bazaar melakukannya lebih baik di waktu mendatang. UKI 2016 Salam dan Berkat, Rm Yul.□
S
[Total penghasilan bersih Bazaar UKI 2016, $6,286.25]
HALAMAN
6
OKTOBER
2016/NO.292
HALAMAN
Felix Nugraha
Anthony Hartono
Mickha M ulia
7
di
ONE FAMILY – ONE GOAL!
Mudika Youth Day 2016 By: Felicia Wirahardja n Sunday, September 11, 2016, Mudika held the 2016 Mudika Awards! The awards are meant to show our appreciation to our Mudika members who have worked very hard this past year to help us grow in our catholic faith. Our theme this year was “One Family, One Goal”. This is our motto in which our goal is to grow together in Christ. Our Mudika members have continually helped each other develop and strengthen our faith with God, while guiding each other on our journey of new discoveries and the mysteries of life. We are so proud of our continued growth and hope that we will never stop! Here are the awards, nominees and winners!
O
Pope John Paul II Award Individuals who receive this award demonstrate a committed value for their work in Mudika and contribute many creative ideas which aid in the development and further success of Mudika. Mikha Muliadi (Winner) Giovanni Fabrianne Superman/Superwoman Award Individuals who receive this award have been to most or all major Mudika events throughout the year. Reiner “Martinus” Liman (Winner) Giovanni Fabrianne Ozyka Videlia Joan of Arc Award Individuals who receive this award demonstrate courage by not being afraid to stand up for what they believe in especially when it comes to their friends and their faith in
Giovanni Fabrianne
Christ. Felix Nugraha (Winner) Victoria Tijoe Clarissa Hartono St. Augustine Award Individuals who receive this award has shown significant positive changes after joining Mudika. This includes changes in their character, daily behavior and spiritual beliefs. This person also demonstrates a much closer relationship to God than before by staying committed to God and His ways. Anthony Tjokro Hartono (Winner) Victoria Tijoe Brian Liman St. Cecilia Award Individuals who receive this award demonstrate a strong passion for music by continually singing or playing instruments to their heart's desire despite what others may think of their abilities. Anastasia Devina (Winner) Anthony Tjokro Hartono Felix Nugraha The Olympics Award Individuals who receive this award demonstrate a strong passion for sports. They are continually active and have shown capabilities in one or more sports. Austin Atmaja (Winner) Jason Kurniawan (Winner) Michael Surya Rookie of The Year Award Individuals who receive this award are in their first or second year of being a part of Mudika. They have been active, passionate, and have great potential to be a future Mudika leader.
Reiner Liman
Females: Giovanni Fabrianne (Winner) Stella Leowinata Kineta Wirahardja Males: Evan Goldwin Widjaja (winner) Henry Julian Onggo Jason Kurniawan MOST VALUABLE MUDIKAN OF THE YEAR AWARD Individuals who receive this award demonstrate a great passion for Mudika day in and day out by continually going the extra mile in everything they do. This includes taking the initiative to contribute their time and ideas to help the planning and organization of Mudika events. They also demonstrate strong leadership and a great role model to others by always putting the needs of others before their own. They are enthusiastic and an essential part of Mudika's continual growth as a family of God. Anthony Tjokro Hartono (Winner) Kevin Widjaja Felix Nugraha After our awards ceremony we had a reception and got to know new members of our Mudika community. It was filled with lots of fun and laughter. We congratulate all the nominees and winners. We are very proud of what ALL of our Mudika members have accomplished this year, and we can’t wait for next year. If you know of any youths that would like to participate, or volunteer with our Mudika group, you are welcome to contact Feli, Yoan or Lyona at
[email protected]!
OKTOBER
2016/NO.292
HALAMAN
8
Sambungan dari halaman 5, Kelompok….
Sambungan dari halaman 4, Warna-warni….
bimbingan Romo Pamong UKI, Romo Johanes Juliwan Maslim, SCJ, serta bantuan Maya Adisuria dan Samuel Wardhana. Partisipasi anggota PI Ferry dalam kegiatan UKI seperti di Bazaar, koor mengiringi Misa UKI, berbagai lomba yang diadakan, bantuan di seksi Rumahtangga dan seksi Sosial UKI West, dan lain-lain. Dasar dari partisipasi aktif ini adalah keinginan untuk berbagi kasih dari setiap anggota kepada sesama, seperti Kasih Tuhan yang telah mereka terima dan alami selama ini. Beberapa anggota PI Ferry juga dipercaya untuk menjadi Pengurus UKI, sebagai Bendahara (Evy Patuwo), Seksi Bina Iman – West (Sri Ratna Sari Djunaedi), Seksi RumahTangga – West (Rica Hendra). PI Ferry terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar Kitab Suci bersama-sama, diadakan setiap bulan pada minggu ke dua. Informasi lengkap dapat menghubungi Bambang Micha (416) 709-7989.
seharusnya menjadi semakin dekat. Semakin kita akrab dan bersatu dengan Tuhan, semakin kita akan mengalami kasihNya dan semakin kita mencintai diri kita dan sesama kita. Bersyukur adalah bagian hidup kita yang tidak terpisahkan. Ketika kita kurang bersyukur, maka kita hanya melihat warna gelap dan kesedihan sehingga membawa pada putus asa. Apapaun situasi kita, selalu kita berada dalam kesatuan dengan Tuhan Yesus yang mencintai kita dan yang sudah mengalami kehidupan seperti kita sebagai manusia. Bersama Tuhan, hidup kita akan semakin bercahaya
Masih panjang perjalanan dan masih banyak kesulitan yang akan dihadapi oleh PI Ferry, namun bagi para anggotanya kasih Tuhan jauh lebih besar dari segalanya. Mereka yakin PI Ferry akan bermanfaat tidak saja bagi mereka namun juga bagi sesama, serta menunjang kegiatan pelayanan dan pertumbuhan iman anggota UKI Toronto. Diharapkan dari kelompokkelompok seperti inilah UKI Toronto akan terus berkembang ke arah yang Tuhan ajarkan kepada kita. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama -lamanya.” (Rom 11:36)□
dan penuh sukacita, juga dalam situasi yang tidak mudah.
Awal yang akan berakhir Daun yang berwarna-warni, yang indah itu, pada waktunya akan gugur dan menjadi kering. Seperti gugurnya dedauanan itu, begitupun kehidupan kita di dunia ini, pada waktunya akan gugur dan selesai. Kenyataan ini menunjukkan bahwa memang semua itu sementara dan tidak ada yang abadi selama di dunia ini. Namun demikian hidup kita di dunia ini merupakan sebuah awal untuk kehidupan kekal yang tidak akan berakhir lagi. Oleh sebab itulah sukacita dan kasih yang telah kita miliki selama perjalanan di dunia ini akan terus kita bawa dalam kehidupan nanti. Perjalanan awal di dunia jelas akan berakhir, maka jadikanlah hidup kita selama di dunia ini sungguh hidup yang indah dengan warna-warninya. Ini semua akan menjadi persembahan yang indah di akhir perjalanan kita di dunia ini dan bekal bagi hdup abadi di surga. Roh Kudus selalu menjadi pendamping kita yang tidak kelihatan namun selalu kita alami. Oleh sebab itulah kita harus semakin peka terhadap gerakan Roh di dalam diri kita yang membuat kita optimis, dinamis dan selalu baru. Teruslah berjuang untuk membuat hidup Anda menjadi indah dan berwarna. Tuhan memberkati.□
OKTOBER
2016/NO.292
HALAMAN
9
Mempergunakan Waktu dengan Bijaksana eberapa hari yang lalu saya mendengar berita bahwa seorang teman tengah terbaring di ICU. Dia menderita stroke dan sebelah tubuhnya tidak berfungsi. Ditambah dengan beberapa komplikasi, sungguh keadaannya tidak mudah... Entah mengapa, setiap mendengar berita seperti ini... Selain tentunya mendoakan yang terbaik, terutama kesembuhannya... Saya lagi-lagi diingatkan bahwa terkadang kita kurang menghargai apa yang ada di kehidupan ini... Butuh momen-momen tertentu untuk menyadarkan kita... Betapa hidup itu singkat dan hanya sekejap waktu saja... Maka dari itu, penting bagi kita untuk hidup dan mempergunakan waktu dengan arif. Sedapat mungkin berdamai dengan masa lalu, berdamai dengan keadaan, berdamai dengan diri sendiri... Sebuah niat di hati pula: untuk mengurangi 'complain' atau
B
keluhan... Kita berjuang dengan permasalahan-permasalahan kita, namun teman saya itu berjuang untuk bertahan hidup... Betapa yang terkadang saya keluhkan begitu sepelenya ketimbang apa yang menjadi perjuangan bagi banyak orang. Semoga kita senantiasa diingatkan untuk hidup di dalam jalan kebenaran Allah... Mempergunakan waktu dengan bijaksana... Karena tidak selamanya kita hidup di dunia ini... Teruslah memanfaatkan segenap waktu yang ada... Untuk kebaikan dan kasih kepada sekitar kita.□ (-fon-) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, 5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. 5:17 Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. --- Efesus 415-17□
UKI Thanks Giving Mass Sambungan dari halaman 3, Maria...
mulia untuk menolong kita. Rangkaian doa Salam Maria inilah yang akhirnya menjadi rangkai Doa Rosario. Ketika kita berdoa Rosario, sebenarnya kita sedang masuk ke dalam Misteri Keselamatan kita oleh Allah. Seluruh Doa Rosario merupakan ringkasan seluruh Injil yang kita renungkan dalam semua misteri Rosario. Setiap butir Rosario yang kita doakan, memasukkan kita ke
dalam Misteri Penyelamatan kita. Doa ini semakin membuat kita dekat dengan Bunda Maria dan bersatu dengan Allah Tritunggal. Marilah kita semakin mencintai dan menghormati Bunda Maria sebagaimana Bunda Maria sangat mencintai kita semua sebagai anak-anaknya. Bunda Maria, doakalah kami selalu semua anakmu yang berdosa ini. Amin.
OKTOBER
2016/NO.292
HALAMAN
10
Sebentar Lagi Holy Door Akan Ditutup ebagaimana kita tahu, Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Ilahi telah dibuka oleh Paus Fransiskus pada tanggal 8 Desember 2015 dan akan berakhir ( berpuncak ) pada Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta pada tanggal 20 November 2016. Sehubungan dengan ini, telah timbul percakapan dalam salah satu pertemuan di Bible Group Senior : "Kalau Tahun Suci berakhir; Holy Door ditutup, lalu bagaimana dengan Kerahiman Ilahi? Bukankah Allah Maharahim?" Tentu saja Tuhan Allah Maharahim dan Maha pengampun, asal kita bersedia mengakui kedosaan, kekurangan dan keterbatasan kita. "Kalau Holy Door ditutup, bagaimana kita bisa mendapatkan Indulgensi untuk mohon pengampunan bagi para orang tua yang ingin kami doakan?" Indulgensi tetap bisa diperoleh pada hari-hari tertentu, misalnya pada Peringatan Mulia Arwah Semua Orang Beriman (2 November). Setiap orang Kristiani dapat memperoleh Indulgensi penuh bagi orang yang sudah meninggal. Caranya : Mengunjungi makam dan / atau mendoakan arwah orang yang meninggal setiap hari dari 1- 8 November (Ziarah Batin November 2016 ) dan memenuhi beberapa syarat. "Kalau begitu, mengapa perlu diadakan Tahun Suci Yubileum ? " Anggap saja sekarang ini sedang SALE! SALE! SALE! Jadi manfaatkanlah kesempatan ini One Year Only ( sekarang tinggal beberapa minggu lagi ).
S
Dalam Tahun Kerahiman ini, syarat untuk memperoleh Indulgensi Penuh yaitu : 1. Mempunyai niat pribadi untuk memperoleh Indulgensi. 2. Menerima Sakramen Tobat (20 hari sebelum dan sesudah) dan sungguh menyesal atas dosa-dosa yang lalu. 3. Merayakan Ekaristi dan menerima Komuni Suci dengan Refleksi Kerahiman Ilahi. 4. Berdoa untuk intensi Paus (Aku Percaya - Bapa Kami - Salam Maria - Kemuliaan). 5. Mengunjungi Holy Door (sedapat mungkin dalam Jubilee of Mercy ini) 6. Melakukan Karya Spiritual dan Jasmani pelayanan kasih. 7. Melakukan pengakuan Iman, merenungkan kehidupan doa dan beribadah.□ Kiriman dari M.L.U.
“Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” (2 Tim 4:7) Telah berpulang ke rumah Bapa di surga:
Oma Rini Anna Maria Sulaiman (99 tahun) Lahir di Jakarta 30 April 1917 Tutup usia di Mississauga 3 Oktober 2016 Suami: Alm. Law Yung Hian Anak dan Menantu: Yanti Wibawa (Hong Lan) & Alm. Otto Wibawa Lenny Budaya & Alm. Chipto Budaya Fransiska Rumantir & Hank Rumantir Franswira Sukmawan & Linna Sukmawan Liliyati Sukmawan & Alm. John Soetanto Aris Sukmawan & Daisy Sukmawan Maria Teh & Adam Teh Frankie Sukmawan & Debby Sukmawan Beserta 18 grandchildren, 20 great-grandchildren dan 6 great-great-grandchildren tercinta
Ibu Theresia Sri Astuti Adisuria (89 tahun) Tutup usia di RS. Medistra Jakarta, 11 Oktober 2016, pukul 15.35 WIB Suami: Alm. Adisuria Anak dan Menantu: Maria Adisuria & Ernst Ong Ratna Adisuria & Ishak Jusuf Maya Adisuria & Rudy Setyadi Iis Adisuria & Freddy Sutjiawan Wiwie Adisuria & Budi Mulyadi Lenny Adisuria & Indra Ie Cucu & Cucu Mantu: Michael & Jane, Norman & Marenda, Adrian & Ina, Tasha & Tyo, Helena & Rudy, Monika, Inessa & Stephen, Timmy, Jason, Jeffrey, Kayla, Kevina, Kesia Cicit: Axell, Ashley, Cloe, Maeve, Elsie (+), Joshua, Daniel, Charlote, Carmella
Pengurus dan Keluarga besar UKI - Toronto menyatakan rasa duka yang mendalam. Semoga Tuhan memberikan pengampunan dan kedamaian abadi bagi Almarhumah, serta kekuatan dan penghiburan bagi seluruh keluarga yang ditinggalkan.
Mudika’s 30-hour famine By: Felicia Wirahardja On the last weekend of August, our Mudika group participated in a 30-hour famine at St. Anselm Church. From 10 AM on Saturday, August 27th until 4 PM Sunday, August 28th. The event was a great way to bond with each other and grow our faith in Christ. Our famine helped us focus on our faith, and God; we dedicated the famine to everyone’s personal intentions. We conquered our hungry and not tempted by food. We had various activities to keep ourselves busy, from arts and crafts, movies and sessions. We had three sessions, a talk on dating and relationships, non-violent communication, and the order of mass. We are so proud of our Mudikans who participated at this year’s famine! We had a lot of fun and hope to see you next year!
The first
three ho
urs activ
ity