PARIWARA IPB Terbit Mingguan
PARIWARA IPB/Juli 2016/ Volume 322
Halal Bil Halal di Lingkungan IPB
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof.Dr. Herry Suhardiyanto menyampaikan permohonan maaf kepada segenap warga IPB dalam acara Halal Bil Halal IPB Perayaan Idul Fitri 1437 H, Rabu (13/7). Acara yang digelar di Graha Widya Wisuda Kampus IPB Darmaga Bogor ini mengangkat tema “Rekatkan Hati Menuju Harmoni”.
bahwa Halal Bil Halal adalah cara kita dalam mensyiarkan Idul Fitri. Ulama kelahiran tahun 1944 ini mengatakan, Idul Fitri menjadi momentum bagi kita dalam menghormati hak asasi manusia. “Allah tidak mengampuni dosa seorang hamba jika diantara sesama tidak saling memaafkan,” tegasnya.
Dalam sambutannya rektor mengatakan, bulan Ramadan merupakan bulan penuh nilai kesholihan juga nilai-nilai sosial. “A l h a m d u l i l l a h s e t i a p b u l a n Ramadan, IPB rutin melakukan santunan kepada anak yatim dan dhuafa di 17 desa lingkar kampus, dan kepada para anak yatim dari warga IPB,” ujarnya.
Acara yang mendaulat duet pembawa acara Dekan Fakultas Peternakan (Fapet), Dr. M Yamin dan Direktur Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis, Dr Arif Daryanto ini dihadiri ribuan dosen, tenaga kependidikan, jajaran pejabat di lingkungan IPB, mantan Rektor, dan mitra-mitra IPB.
Dalam kesempatan ini, rektor mengajak seluruh warga IPB untuk terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Dikatakannya, tahun 2016 merupakan tahun penuh tantangan dan perubahan. “Untuk itu mohon partisipasi dan dukungan semua pihak,” harap rektor. Hadir menyampaikan tausiyah Halal Bil Halal IPB ini adalah KH. Hasyim Muzadi, salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pengasuh Po n d o k Pe s a n t r e n A l - H i k a m , M a l a n g , J a w a T i m u r. D a l a m tausiyahnya, ia menyampaikan
Media Komunikasi Internal Institut Pertanian Bogor
Halal Bil Halal ini kian marak dengan penampilan hadrah dari desa lingkar kampus IPB, lantunan sholawat Badar para Wakil Dekan di lingkungan IPB, juga lagu-lagu religi persembahan Paduan Suara IPB. Sebuah puisi yang ditulis Wadek Bidang Sarana, Kerjasama dan Pengembangan FEM IPB, Prof M Firdaus ber judul "Mengharap S e ny u m m u " d e n g a n s ya h d u dilantunkan oleh Wadek Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fema IPB, Dr. Titik Sumar ti. Lantunan indah Al Qur'an disajikan oleh juara MTQ nasional yang merupakan putra KTU Unit Arsip IPB. (dh)
Sholat Idul Fitri di IPB
Sholat Idul Fitri di Institut Pertanian Bogor (IPB) 1 Syawal 1437 H diselenggarakan oleh DKM Al Hurriyyah di pelataran parkir Graha W i d y a W i s u d a , Ka m p u s I P B Darmaga. Ribuan jamaah baik warga kampus (mahasiswa, dosen, pegawai) maupun warga lingkar kampus memadati lokasi sholat yang menghadirkan Dr. Hasim, DEA (dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - FMIPA IPB) sebagai imam sekaligus khatib. Dalam khutbahnya, Dr Hasim mengingatkan jamaah untuk mengagungkan Alloh SWT. Saat puasa Romadhon kita berada pada puncak kemampuan yang paling baik yaitu kemampuan menahan nafsu marah, nafsu makan, maupun nafsu terhadap harta dengan perintah untuk menunaikan zakat fitrah di akhir Romadhon. Keindahan Romadhon dan Idul Fitri juga ditampakkan oleh DKM Al Hurriyyah diantaranya dengan membagikan 1.000 paket zakat fitrah dan bingkisan Hari Raya bagi warga kampus dan warga lingkar kampus IPB Darmaga.(sn)
Penanggung Jawab : Yatri Indah Kusumastuti Pimpinan Redaksi: Siti Nuryati Redaktur Pelaksana: Ahsan Saifurrohman Editor : Nunung Munawaroh Reporter : Siti Zulaedah, Dedeh H, Awaluddin, Waluya S, Aris Solikhah, Reza Fahmi Fotografer: Cecep AW, Bambang A Layout : A Saifurrohman Sirkulasi: Agus Budi P, Endih M, Untung Alamat Redaksi: Humas IPB Gd. Andi Hakim Nasoetion, Rektorat Lt. 1, Kampus IPB Darmaga Telp. : (0251) 8425635, Email:
[email protected]
2
PARIWARA IPB
Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB Diluncurkan di India Indonesia. Produksi satelit memakai fasilitas yang ada di LAPAN dan pengujian dengan fasilitas Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia (LIPI). S a t e l i t L A PA N -A 3 / L A PA N - I P B memiliki fungsi utama melakukan pemantauan lahan pertanian pangan Indonesia melalui pencitra pushbroom 4 kanal multispektral (Red, Green, Blue dan Nearinfrared) dengan resolusi 18 meter dengan lebar cakupan 108 km dan kamera visibel dengan resolusi tinggi (3.5 meter).
Setelah mengalami penundaan selama 12 hari, akhirnya pada hari Rabu (22/6), generasi terbaru satelit eksperimen LAPANA3/LAPAN-IPB diluncurkan dari Bandar Antariksa Sriharikota, India. Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB ini diluncurkan menggunakan roket peluncur PSLV milik ISRO-India bersama-sama dengan 21 satelit lain yang berasal dari berbagai negara. S a t e l i t L A PA N -A 3 / L A PA N - I P B dikembangkan atas kerjasama LAPAN dan Institut Pertanian Bogor dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perancangan dan pembangunan satelit oleh bangsa Indonesia agar mampu menguasai teknologi keantariksaan, baik untuk tujuan eksperimental maupun operasional. LAPAN bertanggung jawab dalam desain, perancangan, produksi, pengujian, peluncuran, sampai p e n e r i ma a n d a ta s a te l i t. I PB bertanggung jawab dalam pengembangan algoritma, pemanfaatan, dan aplikasi data satelit. Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, desain, perancangan, produksi, dan pengujian LAPANA3/LAPAN-IPB dilakukan oleh ahli Indonesia dengan fasilitas di
Program pengembangan satelit ini membuktikan kemampuan sumberdaya manusia Indonesia dalam merancang bangun satelit berukuran mikro (microsatellite) dengan berat 100 kg. Pengembangan satelit ini juga merupakan upaya mewujudkan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian. Teknologi satelit akan mendukung akurasi data dalam perencanaan masa tanam lahan persawahan yang akan berimplikasi langsung pada peningkatan ketahanan pangan. Hal i n i t e n t u nya a k a n m e m b a n t u pemerintah dalam menentukan berbagai kebijakan terkait pangan, misalnya terkait impor beras. Setelah peluncuran satelit LAPANA3/LAPAN-IPB ini, pada tanggal 2526 Oktober 2016 di IPB akan digelar simposium yang ke-3 dengan tema “The 3rd International Symposium on LAPAN-IPB Satellite, For Food Security and Environmental Monitoring 2016”. Simposium internasional ini akan fokus untuk meningkatkan penggunaan dari teknologi satelit di bidang per tanian, kehutanan, perubahan iklim, dan sumberdaya laut dalam hal ketahanan pangan . Ini akan terkait dengan estimasi lahan pertanian dan produktivitas sumberdaya laut serta sistem Monitoring, Pelaporan dan Verifikasi (MRV) dari program Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD).(dh)
Peminat Ujian Talenta Masuk IPB Naik 53 Persen
Selain jalur undangan (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri/SNMPTN) dan jalur ujian tertulis (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri/SBMPTN), Institut Pertanian Bogor (IPB) juga membuka jalur penerimaan mahasiswa baru melalu Ujian Talenta Masuk IPB (UTMI). Tahun ini (2016), peminat jalur UTMI naik sebesar 53 persen dibandingkan tahun lalu. “Jumlah peserta UTMI tahun ini sebanyak 5823 siswa, naik 53% dibandingkan peserta tahun lalu,” ujar Direktur Administrasi Akademik, Dr.Ir. Drajat Martianto. Ujian UTMI digelar Sabtu (18/6) dan diadakan di enam lokasi. Yakni lokasi ujian di Bogor yang terbagi dalam beberapa titik seperti Kampus IPB Darmaga, Kampus Baranangsiang, Kampus Gunung Gede, Kampus Cilibende, SMPN 3 Bogor, SMAN 3 Bogor dan MAN 2 Kota Bogor. Lima lokasi lainnya dilaksanakan di Bekasi, Karawang, Cirebon, Ta s i k m a l a y a d a n S u k a b u m i . "Peserta test di kelima kota tersebut mencakup 28 persen peserta. Paling banyak di Bekasi sebanyak 1114 peserta. Ribuan peserta ini akan memperebutkan sekitar 320 kursi yang tersebar di berbagai Program studi atau tingkat kompetisi rata-rata sekitar 1:18,” terangnya.(zul)
3
PARIWARA IPB
Peringkat IPB Meningkat di QS Asian University Ranking 2016
Kabar Gembira. IPB berhasil raih posisi peringkat 191 dalam QS Asian University Ranking. Peringkat ini naik cukup tajam dari sebelumnya yaitu di posisi 201-220 di Asia. Tahun ini peringkat IPB cukup baik antara lain dalam hal faculty/student, inbound exchange berjumlah 84 dan outbound student mobility berjumlah 397, dan proporsi dosen bergelar doktor terhadap jumlah dosen keseluruhan yang mencapai 64,9 persen. Demikian disampaikan Rektor IPB, Prof.Dr. Herry Suhardiyanto, (15/6).
dalam membangun IPB, tapi beberapa indikator d alam p e me r in gk atan memang penting untuk d i p e r h a t i k a n . “Pemeringkatan dapat menjadi salah satu cermin tapi bukan hal yang paling utama. Yang jelas, IPB terus bergerak maju meningkatkan peran dan kontribusinya dalam memecahkan berbagai persoalan bangsa. Selain itu, secara sistematis IPB melaksanakan berbagai p r o g r a m u n t u k peningkatan prestasi dan reputasi akademik, antara l a i n m e l a l u i internasionalisasi dan publikasi hasil riset”.
Wakil Rektor IPB Bidang Riset dan Ker jasama, Prof.Dr. Anas Miftah Fauzi menyampaikan sesuai dengan ranah keilmuan IPB di bidang life science, jumlah publikasi dan sitasi lebih dari 50 persen. Ia menyatakan rasa syukur b a h w a d a l a m pemeringkatan by subject on Agriculture and Forestry oleh lembaga yang sama, posisi IPB Selain itu, tambah Rektor, sangat baik yaitu naik peningkatan mutu peringkat dari 101-150 akademik menjadi menjadi 51-100 dunia. perhatian utama. Pada R e k t o r m e n g a t a k a n , saat ini di IPB sudah ada 6 meski pemeringkatan p r o g r a m s t u d i y a n g bukanlah tujuan utama t e r a k r e d i t a s i s e c a r a
internasional yaitu oleh ABET, IUFoST, IMaREST, JABEE, SWST, ABEST21 dan 14 program studi yang disertifikasi oleh AUN QA. Selain itu, sebanyak 8 laboratorium di IPB terakreditasi ISO 17025. Adapun unit yang sudah tersertifikasi SMM ISO 9001:2008/2015 yaitu 8 fakultas, 16 departemen, 2 Program Profesi dan Profesional (Program Profesi Dokter Hewan dan Program Manajemen Bisnis), 1 vokasi (Program Pendidikan Diploma), 6 direktorat dan kantor, serta 2 Pusat Studi. Hal ini merupakan bagian dari upaya IPB untuk memenuhi standar internasional dalam penyelenggaraan program dan layanan akademik. Saat ini satu fakultas dan dua departemen sedang d a l a m p r o s e s sertifikasi.(dh)
ONMIPA-PT2016:BiologiMeneruskanTradisi'Medalist' (perak), Wenang Maharsiwi (perunggu), dan Siswadi Aji Hutomo (perunggu). Kesuksesen ini melengkapi tradisi dua tahun sebelumnya, di mana Tim Biologi selalu memperoleh medali.
Tim Olimpiade Nasional Bidang MIPA – Perguruan Tinggi (ON MIPA - PT) Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menorehkan sejarah di ajang tingkat nasional
tersebut. Pada ajang yang diselenggarakan pada 2426 Mei 2016 ini, tim Biologi menyabet tiga medali, yaitu satu medali perak dan dua medali perunggu. Prestasi g e m i l a n g i n i dipersembahkan oleh Ekky Ilham Romadhona
Tim Biologi terdiri dari lima mahasiswa yang lolos seleksi tingkat wilayah, Siswadi Aji Hutomo, Fahamah Syarifa, Ekky Ilham Romadhona, Ismael S h a l e h , d a n We n a n g Maharsiwi. Ekky Ilham Romadhona adalah peraih medali (medalist) perak pada ajang yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, ajang ini adalah partisipasi kedua
k a l i nya b a g i We n a n g Maharsiwi. Ketua Tim Pembina Biologi ON MIPA-PT, Dr. Windra Priawandiputra, mengatakan bahwa kesuksesan ini adalah hasil usaha bersama tim pembina dan mahasiswa yang telah mengikuti b e r b a g a i t a h a p pembinaan. Selain Tim Biologi, Tim ON MIPA-PT dari IPB lainnya juga berhasil meraih medali. Tim Kimia berhasil memperoleh dua medali perunggu dan Tim Fisika memperoleh honorable mention.***
4
PARIWARA IPB
IPB Tempat Seleksi Pendamping Desa 2016 sehingga seleksi penerimaan pendamping desa dapat berhasil dengan baik.
Institut Pertanian Bogor (IPB) adalah salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang ditunjuk langsung sebagai penyelenggara seleksi penerimaan pendamping desa tahun 2016 untuk wilayah Jawa Barat oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Te r t i n g g a l d a n Transmigrasi Republik Indonesia. Kegiatan ini berlangsung tanggal 28 Mei dan 4 Juni 2016 di Kampus IPB Darmaga Bogor.
Ketua pelaksana seleksi penerimaan pendamping desa tahun 2016 untuk wilayah Jawa Barat, Dr. Z a e n a l E f e n d i menyampaikan, peran perguruan tinggi negeri sangat membantu, karena dinilai sebagai institusi yang paling bisa dipercaya (netral). Ia menegaskan dipilihnya IPB sebagai tempat seleksi, karena infrastruktur sebagai alat pendukung sudah lengkap seperti ruang sudah tercukupi, tenaga pengawas sudah cukup,
Dr. Zaenal yang juga Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Manajemen ( F E M ) I P B i n i menambahkan seleksi awal tercatat 7.180 orang, sementara yang hadir sekira 4000-an, kemudian terseleksi menjadi 1.667 orang. Jumlah terakhir inilah yang kemudian mengikuti seleksi psikotes, untuk memilih tenaga pendamping profesional siap terjun memfasilitasi pembangunan dan p e m b e r d a y a a n masyarakat desa dengan berbekal keahlian diri sebagai pendamping profesional.
pendamping desa, harapannya ke depan IPB terkenal sebagai kampus rakyat, memiliki peran dalam pengembangan masyarakat (Community Development). Pemilihan pendampingan desa ini identik dengan apa yang selama ini menjadi kompetensi IPB,” ujar Dr Zaenal. Menurutnya, tenaga pendamping profesional yang terdiri dari pendamping kabupaten dan pendamping kecamatan memiliki posisi penting dan strategis dalam menentukan kinerja program. Untuk itu, proses rekrutmen terhadap pendamping harus diatur secara ketat agar diperoleh tenaga pendamping sesuai kualifikasi yang dibutuhkan.(Awl)
“Sebagai penyelenggara seleksi penerimaan
Peresmian Pusat Studi Agraria LPPM IPB Sekolah Bisnis IPB, Kamis (10/6). Menteri mengatakan, negara ini hampir kehilangan kearifan lokal dengan melupakan sebagai negara agraris. Untuk itu, terangnya, melalui Pusat Studi Agraria, harus ada redisain tentang negeri agraris ini. “Desain besar membangun negara agraris. Bagaimana melahirkan kebijakan-kebijakan pro agraria. Pusat studi ini jadi energi baru,” tandasnya.
Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Republik Indonesia, Ferry Menteri juga mengatakan, pusat ini opensif menciptakan Mursyidan Baldan mendukung h a r u s penuh berdirinya Pusat Studi k e s e i m b a n g a n s t r u k t u r Agraria Lembaga Penelitian dan p e n g u a s a a n l a h a n d a n Pengabdian kepada Masyarakat pemanfaatan Lahan. “Kemana lagi (LPPM) Institut Pertanian Bogor jika bukan ke lembaga pendidikan ( I P B ) . H a l t e r s e b u t seperti IPB,” pungkasnya. disampaikannnya dalam acara peresmian Pusat Studi Agraria R e k t o r I P B , P r o f. D r. H e r r y LPPM IPB, di Ruang Mahoni Gedung S u h a r d i y a n t o s e b e l u m n y a
menyampaikan bahwa pendirian Pusat Studi Agraria di IPB merupakan tantangan dari Menteri Agraria agar mengelola persoalan agraria menjadi lebih baik. Menurut r e k t o r, a g ra r i a b u k a n h a nya melakukan masalah-masalah teknis, tetapi juga terkait masalah sosial ekonomi dan politik. Saat ini, terang rektor, telah ada 21 pusat studi di IPB. Dengan membentuk Pusat Studi Agraria, rektor berharap dapat mengembangkan pendekatanpendekatan baru, energi baru, pemikiran baru dalam menghadirkan solusi dan opsi yang berbeda dengan masa lalu. “Semoga dapat memberikan kontribusi terbaiknya,” ujar rektor. (dh)
5
PARIWARA IPB
DepartemenITKIPB MengikutiSidangKomisi IstilahKelautan
HimitekaIPBdalam WorldOceansDay2016
psikologi. Sedangkan Komisi Penyelarasan Istilah terdiri dari b i d a n g i l m u d a s a r, b i d a n g manajemen, keuangan, dan perbankan, dan bidang teknologi informasi.
Bahasa menunjukkan Bangsa. Demikian istilah yang sering kita dengar. Pengembangan kosakata dan istilah merupakan kegiatan dalam perencanaan bahasa (language planning) khususnya pengembangan bahasa. Dalam pengembangan kosakata dan peristilahan biasanya dibentuk kelompok kerja yang membahas kosakata dan peristilahan tertentu sebelum dibakukan dan digunakan. Pada umumnya, konsep ilmu pengetahuan modern yang dipelajari, digunakan, dan dikembangkan oleh pengguna ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) di Indonesia dilambangkan atau dituliskan dengan istilah asing. Untuk itu diperlukan pemadanan atau pengindonesiaan istilah ilmu tertentu. Hal ini terungkap dalam ra p a t ke r j a Pe n g e m b a n g a n Ko s a k a t a d a n I s t i l a h y a n g diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan dan Pelindungan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2427/5) di Bandung. Rapat kerja ini membahas tiga bidang ilmu, yakni kelautan, manajemen, dan
Rapat kerja Sidang Komisi Ilmiah I dibuka oleh Prof.Dr. Dadang Sunendar, M.Hum selaku Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Untuk komisi kelautan dibagi dalam bidang Biologi Laut, Geologi Laut, Oseanografi Fisika, dan Akustika Kelautan. Kegiatan Sidang Komisi Ilmiah tersebut menghadirkan Dr. Henry M. Manik (Institut Pertanian Bogor) dan Dr. Irsan S. Brodjonegoro (Institut Teknologi Bandung) sebagai Tim Pakar untuk bidang Akustika Kelautan, Dr. Tri Prartono, serta didampingi oleh narasumber bahasa dari Badan Bahasa. Komisi bidang ilmu akustika kelautan bertugas untuk menyusun taksonomi, menginventarisasi istilah bidang ilmu akustika kelautan berdasarkan taksonomi, mencari dan membahas konsep istilah ya n g t e l a h d i i n v e n t a r i s a s i , mendefinisikan istilah berdasarkan konsep dan konteks, serta memadankan istilah berdasarkan konsep, konteks, dan definisinya. “Pembuatan kamus istilah bidang Ilmu Akustika Kelautan sangat penting dilakukan karena akan m e m u d a h k a n d a l a m berkomunikasi kepada mahasiswa, peneliti, dan stakeholder”, ungkap Dr. Henry M. Manik yang mengajar dan meneliti dalam bidang Akustika Kelautan, Teknologi SONAR, dan Instrumentasi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB.***
Tanggal 8 Juni dirayakan sebagai Hari Laut Sedunia atau World Oceans Day. Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Kelautan (Himiteka) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) turut merayakannya dengan menggelar kegiatan Survey Lapangan Ekspedisi Himiteka dan monitoring transplantasi terumbu karang. Survey Ekspedisi dilaksanakan pada Hari Minggu-Senin, tanggal 5-7 Juni 2016 di Gugusan Pulau Harapan (P.Harapan, P.Kelapa, P. Kelapa Dua). Survey juga dilakukan di pulau-pulau yang termasuk dalam Seksi Pengelolaan III Resort Pulau Perak Kepulauan Seribu bagian utara, yaitu Pulau Pelangi, Papatheo, Sepa Besar, Perak, dan Putri Timur. Selain survey lapangan, tim juga melakukan monitoring lokasi transplantasi terumbu karang di Pulau Kelapa Dua. Transplantasi yang dilakukan sejak sembilan bulan lalu menunjukkan pertumbuhan yang sangat lambat, bahkan hampir tidak ada hasilnya. Sebanyak 100 bibit lebih yang ditransplantasi, semuanya tidak tumbuh secara maksimum. Hal tersebut diduga kuat karena minimnya pemantauan serta perawatan secara sistematis pasca penanaman. Dengan minimnya pemantauan, tim tidak dapat mengetahui pasti penyebab tidak maksimalnya kegiatan transplantasi. Belajar dari pengalaman ini, Himiteka berencana melakukan transplantasi karang sesuai dengan hasil evaluasi agar mendapatkan hasil yang diharapkan, yaitu berhasilnya transplantasi terumbu karang untuk kelestarian Laut Indonesia.***
6
PARIWARA IPB
reuni@bioipb:
Anjangsana Alumni di Rumah Baru Sementara itu, Ketua Departemen B i o l o g i , D r. I m a n R u s m a n a , menyampaikan beberapa capaian departemen kepada para alumni seperti Biologi Prima Akreditasi (seluruh Program Studi telah terakreditasi A), hosting jurnal HAYATI J Biosci di ScienceDirect Elsevier, dan berbagai capaian prestasi mahasiswa, dosen, dan staf kependidikan.
Ratusan alumni Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) dari berbagai angkatan hadir memeriahkan reuni@bioipb (22/5). Kegiatan ini adalah kegiatan reuni akbar pertama kali yang diselenggarakan di Auditorium FMIPA dan lingkungan gedung baru Departemen Biologi. Hadir pada kesempatan ini, alumni Departemen Biologi (dulu disebut
jurusan) angkatan IPB 16 sampai dengan 48. Ketua panitia, Dr. Berry Juliandi, menyebutkan bahwa reuni ini adalah saat yang tepat memperkenalkan rumah baru Departemen Biologi bagi alumni l a m a ya n g d u l u m e n g e n ya m pendidikan di Kampus Baranangsiang, Kampus Gunung Gede, bahkan di Biotrop.
Keseruan kegiatan dimulai saat para alumni menyampaikan cerita masamasa indahnya berkuliah di Departemen Biologi. Dari mulai kegiatan praktikum, kebersamaan bersama dosen, sampai cerita bagaimana menemukan pasangan hidup di departemen. Penampilan mahasiswa aktif juga turut menceriakan reuni@bioipb. Pada reuni@bioipb ini dikenalkan pula BIOFA, beasiswa alumni Departemen Biologi, pemberian penghargaan kepada mahasiswa berprestasi, dan juga pembahasan mengenai gugus kerja alumni Departemen Biologi.***
Departemen Agribisnis FEM IPB Gelar Seminar dan Pameran Kewirausahaan Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan Seminar dan Pameran Mata Kuliah Praktik Ke w i r a u s a h a a n , Minggu (5/6) di Level 2 Departemen Agribisnis Kampus IPB Darmaga Bogor. Acara ini digelar sebagai tugas akhir dari 38 kelompok dalam satu semester Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan. Seminar ini sudah memasuki tahun ke-3. Koordinator Mata Kuliah Praktik Kewirausahaan, Dr. Burhanuddin, berharap melalui tema yang diusung yaitu “Yang Muda Yang Berwirausaha” seminar ini mampu mewujudkan learning outcome dari mata kuliah tersebut. Kepala Divisi Kewirausahaan Departemen Agribisnis FEM IPB, Dr. Rachmat Pambudy menyambut baik
kegiatan ini. “Jangan berhenti pada titik ini, karena kita baru memulai,” tuturnya. Pada akhir kegiatan diumumkan tiga kategori penghargaan yakni Kelompok Terbaik, Presenter Terbaik dan Social Media Entrepreneur Award. Kelompok Terbaik berhasil diraih oleh kelompok Musimpanen Creative Lab, Masrum dan Saung Sayur. Presenter terbaik diraih oleh perwakilan dari Green Craft, Masrum, dan Musimpanen Creative Lab. Social Media Entrepreneur Award berhasil diraih oleh Saung Sayur dengan penilaian berdasarkan sosial media yang interaktif. Pada acara penutupan, Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB, Dr. Dwi Rachmina memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan lebih lanjut produk dan jasa pasca mata kuliah tersebut. G u g u s B i s n i s d a n Ke w i ra u s a h a a n ( G - B I K E ) Departemen Agribisnis FEM IPB dapat menjadi sarana pendampingan bagi mahasiswa untuk mengembangkan produk dan jasa agar diterima oleh masyarakat luas.***
7
PARIWARA IPB
Pemutakhiran Konten Web Unit Kerja
D a l a m u p a y a meningkatkan ranking perguruan tinggi berdasarkan Webometric, Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali menggelar pemutakhiran konten web unit kerja, (27-28/6). Wa k i l Re k t o r b i d a n g Sarana dan Bisnis IPB, Dr. Arif Imam Suroso, menyampaikan bahwa IPB kaya akan informasi sehingga warga IPB harus membudayakan update website. Direktur Integrasi Data dan Sistem Informasi
(IDSI) IPB, Dr. Idat Galih Permana menyampaikan kegiatan pemutakhiran konten web ini bukan kali per tama. Kegiatan ini sudah yang ketiga kalinya yang dimulai sejak bulan Februari 2016 lalu. Dikatakannya, banyak hal yang bisa memperkaya konten, misalnya banyaknya tulisan dan karya ilmiah yang dipublikasikan. Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas (Biro HPH) IPB, Ir. Yatri Indah Kusumastuti, M.Si memberikan paparan cara membuat content yang menarik dan berkualitas, baik isi maupun gambarnya. (dh)
Ratusan Kelompok PKM Ikuti Monev
D i r e k t o r a t Kemahasiswaan (Ditmawa) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Bagi PKM yang lolos nantinya akan maju untuk bersaing di tingkat Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas). Monev berlangsung tanggal 17-19 Juni di Fakultas Per tanian (Faperta) Kampus IPB Darmaga. Direktur Kemahasiswaan IPB, Dr. Sugeng Santoso menyampaikan, peserta yang mengikuti Monev meliputi 17 kelompok PKM dari Universitas
S u r y a Ta n g e r a n g , Universitas Pakuan (Unpak) dan Universitas Djuanda (Unida), serta 205 kelompok dari IPB. L e b i h l a n j u t disampaikannya bahwa untuk lolos ke Pimnas ditentukan oleh nilai proposal, nilai laporan kemajuan dan nilai Monev. Dalam kesempatan terpisah, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Ke m a h a s i s w a a n I P B , P r o f. D r. Yo n n y K o e s m a r y o n o mengatakan, Pimnas ke29 ini akan diikuti oleh 440 tim PKM dari seluruh Indonesia. “Ini adalah kesempatan kedua IPB menjadi tuan rumah. Pertama kali IPB menjadi tuan rumah yakni Pimnas ke-1 tahun 1987. Setelah beberapa puluh tahun, kesempatan itu hadir l a g i ,” u j a r P r o f. Yonny.(dh)
Rakernas ILMAGI VIII di IPB
I k a t a n L e m b a g a Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VIII (2-4/6) di Kampus Institut Pertanian Bogor
(IPB). Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 73 orang yang berasal dari 18 perguruan tinggi yang memiliki Program Studi (Prodi) Gizi
s e - I n d o n e s i a y a n g tenderisasi. tergabung dalam Dalam kegiatan NGD keanggotaan ILMAGI. d i d a h u l u i o l e h Rakernas kali bertema brainstorming oleh dr. “Green Nutritionist, Great Naufal Muharram Nurdin, Leader”, yang diharapkan S. Ke d , M . S i m e n g e n a i d a p a t m e m b e n t u k “Peran dan Kompetensi Ahli anggota yang memiliki G i z i d a l a m m e n j a w a b jiwa kepemimpinan yang T a n t a n g a n M E A ” . selaras dengan lingkungan S e m e n t a r a s e m i n a r untuk kelangsungan hidup m e r u p a k a n k e g i a t a n jangka panjang. pemberian materi Rangkaian kegiatan terdiri mengenai “Green dari rapat kerja nasional, Leadership”. Hadir sebagai Nutrition Group Discussion narasumber diantaranya ( N G D ) , d a n s e m i n a r. adalah Prof.Dr. Hardinsyah Rakernas berupa pengenalan program kerja d a r i P E R G I Z I PA N G A N k e p a d a a n g g o t a Indonesia yang juga Guru k e p e n g u r u s a n I L M A G I Besar Gizi Masyarakat IPB. 2 0 1 6 - 2 0 1 7 d a n ***
8
PARIWARA IPB
Mahasiswa IPB Lakukan Penelitian Blue Carbon dengan Metode Akustik
Karbon sejatinya dapat diserap dengan berbagai mekanisme alam. Tidak hanya diserap oleh hutan dan tanaman darat lain, ekosistem di laut juga berperan dalam proses penyerapan karbon ini. Proses ini terjadi di lingkungan laut, dan disebut sebagai "blue carbon". Salah satu ekosistem laut yang dapat menyerap karbon tersebut adalah lamun. Seper ti tanaman darat lain, lamun juga dapat mengakumulasi karbon.
Pengertian dari blue carbon adalah karbon yang diserap ekosistem pantai dan laut dan mencakup lebih dari 55 persen karbon hijau di dunia. Stok penyerapan karbon dapat diestimasi dengan melihat luasan lamun yang tersebar di perairan. Dua orang mahasiswa Program Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) Program Studi Te k n o l o g i K e l a u t a n , Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB
Hipma IPB Gelar Bakti Sosial Ramadan
Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis (Hipma) Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar bakti sosial, Jumat (10/6). Kegiatan sosial ini bertempat di Panti Asuhan Tarbiyatul Yatama, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Turut hadir dalam kegiatan ini diantaranya Pembina/Komisi Kemahasiswaan Departemen, Feryanto, M.Si, sejumlah dosen, dan pengurus Hipma. Dalam kesempatan ini diserahkan sejumlah santunan berupa keperluan sehari-hari panti asuhan. Ketua Hipma, Fahrizal Amir, mengatakan acara ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi dan meningkatkan kepedulian kepada saudara-saudara lain yang membutuhkan, terutama pada momentum Ramadan ini.***
yang tergabung dalam tim Blue Carbon telah melakukan riset mengenai penyerapan karbon oleh l a m u n . T i m i n i beranggotakan Angga Dwinovantyo dan Steven Solikin, dan telah berhasil melakukan penelitian sebaran jumlah lamun dengan metode akustik. Di bawah bimbingan promotor Dr. Henry Manik, penelitian dilakukan di perairan sekitar Karimunjawa, Jawa Te n g a h , b e k e r j a s a m a dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir (P3SDLP) Balitbang KP Kementerian Kelautan dan Perikanan. Saat ini, metode perhitungan jumlah lamun menggunakan teknologi akustik adalah yang paling baik dan akurat. Dengan metode akustik, sebaran
lamun dapat diestimasi per area berdasarkan k a r a k t e r i s t i k penghamburan suaranya. Promotor Dr. Henry Manik mengatakan bahwa lamun memiliki karakter tersendiri dan berbeda dari objekobjek di bawah air seperti terumbu karang dan pasir dalam menghamburkan sinyal suara, sehingga dapat terlihat seberapa besar luasannya. Setelah jumlah lamun dihitung kemudian langkah selanjutnya adalah membuat rencana zonasi konservasi agar lamun tersebut dapat dilindungi dan dapat terus menyerap k a r b o n . Ke d e p a n nya , diharapkan tim riset ini dapat melakukan riset di tempat lain sehingga diketahui potensi dan pemanfaatan, serta kontribusi lamun dalam mengatasi perubahan iklim.***
UKM Lawalata IPB Berbagi Kasih
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lawalata Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar bakti sosial di Kampung Mekar Jaya, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor (18/6). Kampung ini merupakan tempat dimana para anggota UKM Lawalata Akses berita dan foto IPB melakukan kegiatan terkini pada laman: panjat tebing maupun www.ipb.ac.id, susur gua selama ini. www.humas.ipb.ac.id, Bakti sosial berupa www.ipbmag.ipb.ac.id pemberian sembako www.media.ipb.ac.id bagi para lansia dan janda, serta uang tunai bagi para yatim piatu.***