#t
:lli
'v
OKTOBER - 2006
NOMOR : 3
ISSNNO. 01260537
iaP
VOLUME 28
DF .co m
4"
PERANAN AGROFORESTRIDALAM MEMPERTAHANKAN BIODIVERSITAS DALAM TANAH DAFTAR ISI
ev
IrrtensifikasiPertanian,BiodiversitasTanahdan FungsiAgro-ekosistem 185
Dapatkah Sistem Agroforestri Berbasis Kopi MempertahankanDiversitas Cacing Tanah Setelah Alih Guna Hutan Menjadi Lahan Pertanian? lf idyatmani Sih Dewi, Bagto Yanuwiyadi, Didik Suprayogo dan Kurniatun Hairiah
198
ne
Meine van Noordwiik dttn Kurniqtun Hairiah
Meningkatnya Sebaran Hama Rayap Odontotermes$pp. Setelah Alih Guna Hutan Menjadi Agroforestri Berbasis Kopi: Efek Perubahanlklim Mikro dan KetersediaanMakanan terhadap KerapatanPopulasi Fitri KhusyuAini, F.X. Susilo, Bagto Yaniwiyadi, dan Kurniotun Hqiriah
221
w.
Alih Guna Lahan llutan Menjadi Agroforestri Berbasis Kopi di Surnberjaya Menurunkan KelimpahanSemutMyrmicine Pemangsa F.X. Susitodan M. Hazairin
238
Alih Guna LahanHutan Menjadi l,ahanPertanian:Keragamandan KelimpahanNematoda 252
Dampak Alih Guna Hutan Menjadi Agroforestri Kopi Terhadap Tingkat Nitrifikasi: Inventori Populasidan Aktivitas Bakteri Nitrifikasi riah ... . . Purwanto,Eko l{andayanto,Didik Suprayogodan Kurniatun Hairiah
26-l
ww
I Gede Swibawa, Titik Nur Aeny, Imam Mashyuda,F.X. Susilo dun Kurniatun Hairiah
PengendalianHama Xylosandrus compactuspada Agroforestri Kopi Multi Strata SecaraHayati: Studi kasusdi KecamatanSumberjaya,LampungBarat SubektiRahayn,Anang Seticrwan,EndangA. Husaenidan S. Suyanto.-.'...
286
Layanan Lingkungan Agroforestri BerbasisKopi: CadanganKarbon dalam Biomasa Pohon dan Bahan Organik Tanah (Studi Kasus Ddri Sumberjaya,Lampung Barat). Kuinialun Hairiah, Subekti Rahqyu, dan Berlian
298
AGRIVITAVOLUME2S No3
DF .co m
252
OKTOBER-2006
ISSN:0126-0537
ALIH GUNA LAHAN HUTAN MENJADI LAHAN PERTANIAN: Keragamandan KelimpahanNematoda (FOREST CONVERSION TO AGRICULTURAL LAND: Diversity andAbundanceof Nemototles)
I GedeSwibawar), Titik Nur Aenyr),ImamMashyudar), F.X.Susilor) danKurniatun Hairiah2) r)' ,, ,"r";.,r1:T proteksiTahaman, Fakultaspertanian, Jurusan Lampung ^!lTl":g, " Universitas Brawijaya,Fakultaspeftanian, Jurusan Tanah,Matang E-mai|: i gswi bawa@yaho o,cont ABSTRACT
Keywords:
ww
w.
ne
ev
iaP
Forest conversioninto agriculturalland creates mosaics of land use systems in Sumberjaya. The sudden changes may affect nematodecommunity eithertlre parasiticnematode (herbivore) or the free-living predator. This researchwas conductedto studythe effect offorest changes into agricultural land use system orr abundanceand diversity of soil nematode in Surnberjaya(West Larnpung). The researchwas conductedfrom March to December2004. Soil sampleswere taken basedon stratifiedgrid system from soil layer of 0-20 cm depthof five land use systemsincluding naturalforest.disturbedforest, Imperata grassland, agroforestry coffee, and monoculture coffee. The result showed that tlre diversity of soil nematodesin Sumberjayawas high (103 genera)and rhatabundance uuii.d fro. 190 to 636 individualper 300 cc of soil. The changefrom forest irrtocoffee monoculturesystem decreasednematodesdiversity(numberof genera and families)from 6l generaand24farniliesin the natural forest to 29 generaand l4 families only in monoculturecoffee system.More intensiveland use managementwas followed by declining of nematodes diversity. Tlre forest change into monoculture coffee system increased the abundanceof plant parasiticnematodes.whereas the abundance of bacterivore (free-living) nematodesdecreased.Tlrere was a tendencythat the abundanceof plant parasiticnematodeswas negatively correlatedto litter mass, while the bacterivorenematodesabundancewas positively correlatedto litter mass,soil organic matter, soil water content,and soil porosity.
Teraf
Land use change, natural forest, agroforestry coffee based system. abundance and diversity of nematodes ABSTRAK
. 4!ih gurra lahan hutan di Sumberjaya menyebabkanterbentuknyamosaik_mosaiksistern penggunaan lalran (SpL) pertanian. Intensitas pengelolaan lalrandidugamenyebabkan perubahan komunitasnematodabaik yang menguntungkarr maupun yang Inerugikanbagi tanaman.Tujuan dari penelitianirri, untuk mempelajaripengaruh alih gunahutanmenjadilahanpertarrian'tedldap kelirnpahan dan keragaman nematoda pada berbagaisistempenggunaanlahan. penelitianini dilakukandi Sumberjaya (Lampung BaraQ,pada -dengan 'O"i.*U"r-' bulan Maret sampa'i ZOO+. Contoh tanah diarnbil pada kedalaman0 _ 20 crn dari lima macamsistempenggunaanlahan,yaitu hutan alami, hutan terganggu, alang_aiang, agroforestri,dan kopi monokultur rnengfunakai sistem stratified grid. Flasil [Jnelitian menunjukkanbahwa di Surnberiayadidapatkan keragamandan kelirnpal.run n.,ruioia yang tinggi yaitu mencapai 103 genus dengan leliilrpalian berkisar190- 636 individu per 300 cc tanah.Alih guna lahanhutanmenjadisistemkopi rnonokultur menurunkankeragaman(umlah genusdan famili) nematoda yaitu dari 6l genus dan 24 famili {i lrutan alami menjadi 29 ginus dan 14 farnili di kopi monokultur. peningkatan intensitas pengelolaan lalran menurunkan keraqarnan nematoda. Alih guna lrutan menjadi kopi monokultur rnenyebabkankelimpahannematoda herbivora (parasit tumbuhan) meningkat, tetapi menurunkan kelirnpahan nematode bakterivoia
DF .co m 253
dkk' : Alih GunaHutan......'...... I GedeSwibawa
(kelompok free-living). Ada indikasi bahwa kelimpihan nematoda herbivora (parasit tumbuhan)berkorelasinegatifdenganberatmasa seresah, sedangkan kelimpahan nematoda bakterivora berkorelasi positif dengan masa seresah,bahan organik tanah, kadar air, dan tanah. porositas Kata kunci: Alih guna hutan, hutan alami, agroforestri berbasis koPi, kelimpahan dan keragaman nematoda PENDAHULUAN
ww
w.
ne
ev
iaP
Alih guna hutan Yang terjadi di mosaikterbentuknya menyebabkan Sumberjaya (Verbist (SPL) lahan mosaiksistempenggunaarl SPLyaitu minimalada8 kelompok at a1.,2004), semakataualanghutanalami,hutanterganggu, alang, agroforestrikopi, kopi monokultur, tanaman pangan atau palawija, tanaman lahan lainnya sayuran,dan penggunaan pertanianmem(Afarrdi,2004).Adanyakegiatan hayatidan fungsiekosistem keragaman pengaruhi lahan (Giller et al., 1997), karena adanya perubahanjenis dan kerapatantanamanyang petanicenderung ditanam.Padalahanpertanian, mikro agar sesuai mengubahkondisi iklim 'dipilih' (Jackson e/ jenis yang tanaman dengan jumlalt jenis dan al., 2005). Berkurangnya tanamanyang ditanampada lahan pertanian' dan jumlah masukan keragaman menyebabkan yang masukke dalamtanahjuga bahanorganik komunitasbiota mengubah berkurang,sehingga penting dalamtanah. proses-proses tanah dan kebun menjadi yang dialih-gunakan Hutanalami akar biomassa menurunkan kopi di Sumberjaya, menurunkan 2004) dan et. al., (Suprayogo tanahsekitar50 di perrnukaan seresah ketebalan yang ada di hutanyaitu seresah Yodariketebalan (Hairiah et al., 2004). ha' Mg sekitar 2.1 ketersediaan dan tanah lingkungan Perubahan bahan organik tanah tersebutmempengaruhi dinarnikarantaimakananbiotatanahdanfungsi ekosistem tanah. Hairiah et al. (2006) ketebalan melaporkanbahwamempertahankan dapat mempertahankan permukaan tanah di seresah jumlah aktivitascacingpenggalitanah,sehingga tanah)meningkatdan pori mako tanah(porositas
limpasan permukaan berkurang. Terbukanya permukaan tanah menyebabkan peningkatan populasiOdontothermesspp. sejenis rayap yang berpotensi menjadi hama pada lahan-lahan pertaniandi Sumberjaya(Aini et a|.,2A06)' Nematodatanah merupakanmesofauna (panjangtubuh0.15- 5.00mm, lebar2-100pm, dan berat 20-60 ng) (Goodey, 1963) berperanan besar dalam dinamika rantai makanan biota tanah, karena nematode berada dalam jaringjaring makananperombakanbahan oragnik dan mereka berada pada berbagai tingkat tropik (lngham, 1996). Komunitas nematoda terdiri atas kelompok fre e livin g nematoda (fungiv ora, bakterivora,predator,omnivora) dan nematoda herbivora ataurhizovora yaitu kelornpok parasit tumbuhanyang memakanakar tanaman(Yeates at al., 1993). Menurut Lavelle dan Spain (2001), kelompok .fre" living (terutama nematodafungivora dan nematodabakterivora) berperan dalam mengendalikan kelimpahan mikroba prornbaksehinggadapat mengaturlaju perombakan bahan organik di dalam tanah. Pada umumnya keberhasilan dan kesehatan produksi tanaman pertanian ditentukan oleh keseimbangankomunitasorganismatanalr yang bermanfaatdan organismapatogerr.Pemahaman dalam tanah dan akan berubahnyaproses-proses organismatanah sebagaiakibat alih guna lahan sangatdibutuhkarr,agar pengelolaantanah tidak hanya difokuskan pada penanggulangansatu jenis organismayang merugikansaja. Pemaharnan yang lebih terpadu yang berhubungan dengan lingkungan dan ketersediaan makanannya mungkin akan lebih menguntungkan(Desaeger et al., 2004\. Penelitian kearah pemahaman proses dan perubahan komunitas nematoda setelahalih guna hutanmenjadi lahanpertanian di Indonesiamasih belurn banyak dilakukan. Maka penelitian ini perlu dilakukan untuk Apakalt menjawab tiga pertanyaan: (l) kelimpahan dan keragamannematoda berubal: bila hutan alami dialih-gunakanmenjadi lalran pertanian?, (2) Bila YA, bagaimaria bentuk perubahan kelirnpahan kelompok nematoda iungsional? dan (3) mengapaterjadi perubahan?
I GedeSwibawadkk. : Alih Guna Hutan "..','......
BAHAN DAN METODE
sampling tersebut adalah hutan alami (HA), hutan terganggu oleh aktivitas manusia (HT), agroforestrikopi (AF), kopi monokultur (KM), sistem pertanianpalawija (TP), sistem tanaman sayuranatau hortikultura (HR), dan alang-alang mewakili lahan-lahan terdegradasi (AL). Karakteristik masing-masing SPL diuraikan dengan lengkap dalam Dewi et al. (2006). Tingkat intensitas pengelolaan lahan (LUD dikelompokkan berdasarkannilai indeks (Ir-ur) yang berhubungan dengan lamanya lahan ditanami tanaman semusim per tahunnya (Ruthenberg, 1980), penggunaan air irigasi, kondisi keseimbanganltara, penggunaanenergi eksternal dan bahan agrokimia (Evizal,2005; Van Noordwijk dan Hairialr,2006).
ev
iaP
1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari kegiatan penelitian Conservation Sustainable Managentent of Below Ground Biodiversity (CSM-BGBD), Universitas Lampung. Survei dilakukan di KecamatanSumberjaya,Lampung Barat, sedangkan analisis Iaboratorium yang meliputi ekstraksi, penghitungan,dan identifikasi nematoda dilakukan di Laboratorium Nematologi dan Bakteriologi Tumbuhan, Jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Kegiatan penelitian ini berlangsung bulan Maret sampai Desember 2004. wilaYah Penelitian dilakukan di Surnberjaya(Lampung Barat) yang merupakan bagian dari DAS Way Besai; letak geografidan kondisi iklimnya diuraikan secara lengkap dalam Afandi et al. (2005) dan Dewi et al. (2006). Pengukurandilakukan pada berbagai lokasi yang terdapat satu window (bagian dari benchmark\ CSM-BGBD. Sistem penggunaan lahan (SPL) yang termasuk dalam window
DF .co m
254
2. Pengambilan Contoh Tanah (Soil Cores'1 Pengambilan contoh tanah dilakukan pada bulan Maret 2004 yaitu pada pertengahan musim hujan. Contoh tanah(soil cores) diambil dari setiap SPL pada kedalarnan 0-20 cm. Karakteristik kesuburan tanah masing-masing SPL disajikanpadaTabel l.
ne
Tabel 1. IndeksIntensitaspengelolaanlahan(161)dan karakteristikkesuburantanahpadakedalaman020 cm padabeberapaSPL di Sumberjaya Tabte L lndexof Land(Jselntensity(luiandcharacteristicof soilfertilityin0-20cmdepthof dffirent land usesyslemsin Sumberiaya
Sistern Penggunaan Lahan(SPL)
0 0 . ls 0.40 1.47 4.77
w.
HA AL HT AF KM
Ilur *
Pori totalx**
75 6l 70 59
s8
KadarAir
50 55 4l 49
Total c **
4.73 2.52 2.58 2.27 3.33
Berat Kering Seresah*+** (Mg lra-r)
9.77 3.68 9.92 4.01 2 . 7|
ww
kopi,dan AF = agroforestri AL = alang-alang, Keterangan:HA : hutanalami,HT: hutanterganggu, 'r"r'= * : : personal) (2005, komunikasi Budidarsono KM kopi monokultur;sumberdata **{' = (2004, personal), komunikasi (2005, CSM-BGBD tidakdipublikasikan), Afandiet al. !t*** : Dewiet al. (2006) Notes: HA = naturalforest, HT = disturbedforest, AL = imperatq grqs$ land, AF = agroforestry coffee, and KM = monaculture coffee; source ofdata * = Budidarsono (2005,personal communication), ** = Afandi et al.,(2005, unpublished), *'t* = CSM-BGBD ( 2004, personal communication),***a = Dewi et al. (2006)
GunaHutan """"""""""' I GedeSwibawadkk' : Alih
menjadi Kelompokfungsi uematodadikelompokkan jamur pemakan (herbivora)' ;m6uhan ;;;il; p"makan bakteri (bacterivora) pemakan iil;iltdt dan tain'(predator)'dan pemakantumbuhan il;; hewan(omnivora).
dan PenetaPan Peubah Keragaman KelimPahanNematoda Peubah keragamannematoda rneliputi (a) iumlah genus. (b) indeks keragaman (H')' yaitu 11'=-)Ri log"pi' i'rrun'non-wea'ier (Hz)' Hz = dan (c) indekskeragamanSimpson . dimanapl adalahproporsigenus -f"g" (tp,') yangditemukan' ke i, dil-s adalahjumlah genus nematodaheliputi kelimpahan f.titpunun cc tanah' dan seluruh genus nematodatiap 300
4.
iaP
setiap SPL diambil lima- titik Dari -rrr"nggunuitun metode stratified grid contoh dan.padasetiap ;;;:;;; (arario"iet aI',200s), contoh' sub-titik 12 ii,ii.- Jit"rt ditentukan lahan setiap di tanah contoh ilun ;;ttt;";;*f dengan yang titik ;t"rbti iada .tu*u yang lain' r""-".Uifln contohtanahdin biota t..utu lengkapdalamAini et al" ffi d;;kun " irn8oi p"J" setiap tuu-titit contoh tanalt t.ngg*lufun cetok kebun sampai fi#tl zo""tttt dari ataspermukaantanah' ffi;I"*"; dilakukanpenggaliantanah' seresah il;lirm dari keduabelas dlsingkirkan'Tanah il;;; sebanyak diambil rata' d"icampur '-. 5"f-iiti-r. untuk plastik""",oh kantong dalarn altimpan ii"o contoh ;;"r"1.-l;uiil ru"3utdi laboratorium' dan penguapan dari terhindar tanahdiupayakan tanah ;i;r rnataharilangsung-Contoh ;{e; kondisi pada laborat-orium Jiriri* ke ;;;; (air ttt.tiggunuLonkendaraanber-AC ;ilk condition)'
DF .co m
255
ww
w.
ne
ev
tlan Identifikasi 3. Ekstraksi,Penghitungano Nematoda mengftstraksi dan isolasinematoda da1 oleh.Hlang diuraikan yang gunakanmetode Nematoda modifikasi' iedikit a#;?;bmt a"ttgun metode cc tanahmeng-gunakan aLfito"f"i aarigO-0 gula' larutan d.els1,-' dan.sentrifugasi ;;;;;;." I 5 ml' SuJp"nrin.*atodahasilEktttuktidijadikanbawah nematodadilakukan di Penehitungan 10;edah stereodenganperbesaran ;tkil;kd Populasi iii'L"fi untuk setiap3 ml srrspensi'. kali 3 dari rata-rata nematodarnerupakan Dari setiap 5'-. dikalikan yang oengl'titungan secara 5""i"'rt, ido inoivlou nematodadiambil dibuat ;;;;;;""ggunakan kait nematodauntuk 2 padagelasobjekberukuran preparatpermanen yang lm'x 6 cm yang ditutupgelas.penutup gomarab' dilekatkanmenggunakan sampal dilakul
i;i;;;^il" ii;i;;;;M"
relatif kelomPok .fungsi' fungsidihitung relatifkelornpok
yangdiambil nematodacontoh O"ti f OOindividLr keragaman indeks acak. Penghitungan ;;;; ?an Simpton lne'ggunakan ;i;;;";-wiever and^.Richnestversi Diversiry ip'iritt ;*ram 1998)' andSeabY' 2.37Henderson 5. AnalisisData ragam dianalisis Datahasilpengukuran nilai pemisahan dan Oitanjutfanatngin uji gunakan di i as i*l"rt e]'ir. Analisisie gresi-kore.l iutensitas ffii< *"nitui liubun[an tingklt .. lingkrrngan p".g.f"i""it lahandan Iarakteristik peubahnematoda'Setnuaanalisis tanahdengan l3 pada ;;;;tiik *"""ggunakanprogramMinits,b (p< 0'01)' nyata singat i^t"i"v^i" Cp?oosl atatr HASIL 1. KeragamanNematoda contoh ii"tii .ft,taksi dan isolasi nematoda kelima untuk cm 20 0 iun"ft A"ri kedalaman di diketahuibaliwa daerah Jpi ai Sumberjaya yang tersebut ada 103 genus nematoda'geuus ke dalam29 famili'Keragatnau tergolong tinggi' di lahanhutanalami cukr-rp n"fru,oA"u di diperoleh yang genus ;;[i,"t 60Yodariseluruh padaSPLini (61 s"turutlbenchmark,ditemukan 24 famili)' genus,
I GedeSwibawadkk. : Alih GunaHutan.............
DF .co m
256
Famili
No.
HT
AL
2.58 0.21 |.93 0.86 0.21 6.22
2.22
16.1 10.0 18.9
2.71 2.96 0.25 1.97
4.85 15.5
0.32 5.50
Kelompok Fungsi*
Jumlah Genus
I I I I I I I I I I
4 I I 5
2 2 2 a J J
L
7 I I
2
a
I I I
I
2 I
J
a J
J
8
ev
Criconematidae Hetroderidae Meloidogynidae Hoplolaimidae Neotylenchidae Pratylenchidae Rotylenchulidae Trichodoridae Tylenchidae Tylenchulidae Anguinidae Aphelenchidae Aphelencoididae Axonolaimidae Camacolaimidae Cephalobidae Diplogasteridae Ironidae Leptolaimidae Monhysteridae Panagrolaimidae Plectidae Rhabditidae Teratochepalidae Belondiridae Mononchidae Nygolaimidae Tripylidae Dorylaimidae
3
I
J
2
a J
a J
a J
8
a J
2
ne
w.
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1l 12 13 l4 l5 16 17 l8 19 20 2l 22 23 24 25 26 27 28 29
HA
iaP
padalimasistempenggunaan laharrdi Sumberjaya nematoda Tabel 2. Keragaman Table2. NematodediversityofJive land usesystemsin Sumberjaya
a J a J
4 4 4 4 5
0.43 0.2s
0.21 2.15 1.50 0.86
0.66 0.22 2.24
0.22 12.3 0.22 20.9
0.2r 0.21 1 . 7 2 0.22
a J
1 . 0 7 3.94
1 2 14 103
0.s9 10.6
4.13
5.18 8.s5
0.74
0.99 1.23 0.25 0.25 1.72 1.23 2.15 4.19 3 . 6 5 0.25 62.9 6 3 . 8
KM
3.56 12.98
,.:o ,.?t
I 2
Jumlahtakson(famili)
Jumlahtakson(genus) H' Hz
8.81 7. 9 3 0.44 4.63 0.22 0.86 0.74 2 . 3 6 s . 6 7 12.3 0.22 0.43 0.25 0.64 0.49 | . 7 6
AF
0.65 0.65
_ 0.s9 0.29
0.32 032 o.sq 14.6 r5.3 0.59
27.8 23.0
1. 1 0 1 . 9 4 1. 18 0.66
0.21 0.25 6.44 3.69 7.27 s.gg 2.-6s ZJ 2l 24 t6 t4 45 6l 53 34 29 1.98 |.79 2.14 l.9t L88 4.56 5.53 6.28 5.03 5.32
ww
** =bakterivora,4= Kelerangan:* I =herbivora,2=fungivora,3 predator,dan5=omnivora; HA = hutanalami,HT = hutanterganggu,AL = alang-alang,AF : agroforestrykopi, KM = kopi monokultur,H' = indekskeragamanShannon-Weaver, dan H2 : indeks keragaman Simpson ** Notes:*l=herbivore,2=fungivore,3=bacterivore,4=predator,and|=omnivore; = = = HA natural forest, HT disturbedforest, AL imperata grass land, AF = agroforestry coffee, and KM = monoculturecolfee, H' = Shannon-ryeaverdiversity index,H2 = Simpsonsdiversityindex
I GedeSwibawadkk. : Alih GunaHutan """"""
- 6'28' Simpson (Ht berkisar antara 4'56 berarti tersebut iemakin tinggi keduanilai index senrakin lahan komunitas ri-matoda pada suatu beragam. SPL yang memiliki nilai tertinggi untuf kedua indeks keragamanini ialah alang= alang yaitu H'=2.14 dan Hz 6.28, sedangkan SPL"yang memiliki indeks terendah masingmasing hutan terganggu(H': 1'79) dan.hutan = alami-tidakterganggu(Hz 4'56) (Tabel 2)' S"dangtan agt6foieitti berbasiskopi memiliki H ' : 1 . 9 1 d a nH z : 5 . 0 3 . Hasil analisis cluster berdasarkan kekayaanjenis (genus) nematodamenunjukkan bahwa kelima SPL rnerniliki kesanraan (simitarity) yang tinggi yaitu lebih. besar dari dSX. Tingkat kesamaanini mengindikasikan dari dua SPL' persentasi 'lt4enurut genut yang sama Johnson et al. (1912) dua SPL yang jenis nematodaZ73o ' rnemiliki nilai kesamaan alami memiliki Hutan identik. dikatakan tergangguyaitu hutan dengan kesamaantinggi 98%, sedangkankopi monokultur denganalangalang deng*annilii gZN. Agroforestri kopi l"satt,aun jenis dengan alang-alang r.*iliki yaitu 87% dan dengan monokultur kopi dan 1). (Gambar yaitu 86% hutan
ne
ev
iaP
diperoleh53 PadaSPLhutanterganggu (21 45 alang-alang (23 famili), senus .genus Fu*ifil,'ugtoforesirikopi 34 genus(16 famili)' au" t"pi"*onokultur 29 genus(14 famili)' g.iOututtun kelompok fungsinya nematoda vane ditemukan,meliputi l0 famili berperan parasittumbultan(herbivora),3 farnili iun*iuotl, ll famili bakterivora,4 famili "rUieui pi.Eutor,' Aun 1 famili omnivora' Farnili mempunyaiproporsi frhabditidae(bacterivora) hutanalami dan lahan Di SPL. 5 di lertinesi masingRlrabditidae famili hutun""t.rgunggu komunitas dali 64%o dan 63Yo mlncapai tna.ine n"'nutiauyangditemukan.Famili Tylenchidae 0rerbivore)din Dorylaimidae(omnivore)proforsinya tinggi di SPL alang-alarg,sedangkan Criconematidae (bacterivora), FanaeiotairnlJae Ho(herbivore), Pratylenchidae lherbfvore), piolaimidae (herLivore),Aplielenchidae(futinggi di lahanagroforstri lnlpot.) proporsinya Jumlah genus monokultur' kopi f.5rji dan dan Rhabditidae, Tylenchidae, famili n"matoda dan 11, l2t masing-masinq yaitu Dorylaimidae jumlah genus pada dari banyak lebih i4 n"nut, uuni t.rtutuk famili lainnya(Tabel2 di atas)' Indeks keragaman Shannon-Weaver (H') berkisarantara | '79 - 2'14 dan indeks
DF .co m
257
w.
AL HT HA Lahan SistemPenggunaan
ww
lahan(SPL) di Sumberjaya penggunaan (similarity)berbagai-sistem kesamaan Gambarl. Dendrogram = hutanterga'ggu'AL : = HT alami' hutan t"t uyuunjenisigenus)nematodi HA berdasarkan kopi,danKM = kopi monokultur AF = agroforestii alang-alang, (SPL)in Sumberiaya'basedon similarity (Figure 1. Similaritydendrigramof ,ruurol iind use,yrir^' = AL : species(genera)richness;fu,e7 yqt alforest,HT disturbedforest' indexof nematodes = land,',qp :'isrofoi"t'y coffee'and KM monoculturecoffie) imperata gras;s
dkk.: AlihGunaHutan............. I GedeSwibawa
- 424 ribu individu nematoda.Alih guna hutan menjadi SPL pertanian berpengaruh nyata (p<0.05) terhadap kelimpahan (seluruh) nematoda.Kelimpahan nematodadi lahan alangalang (636 individu/3O0 cc tanah) dan kopi monokultur (488 individu/300 cc tanah) lebih tinggi secara nyata (p<0.05) dari pada kelimpahannematodadi lahanhutan alami (260 individu/300 cc tanah) atau hutan terganggu (267 individu /300 cc tanah). Namun demikian, kelirnpahannematodadi agroforestrikopi (190 individu /300 cc tanah) tidak berbeda nyata dengan kelimpahan di hutan alami dan hutan terganggu. Data ini menunjukkan bahwa alih guna hutan menjadi , agroforestri kopi tidak menyebabkanpeningkatankelimpalran(seluruh) nematoda,tetapi apabila kopi dikelola secara monokulturatau lahandiberakanrnenjadialangalang, maka kelimpahan (seluruh) nematoda meningkat(Gambar2). Alih guna hutan menjadi SPL peftanian terhadap kelimpahan relatif kelompok fungsi nematoda berpengaruhnyata (p<0.05) terutama untuk nematoda herbivora (parasit tumbuhan), nematoda fungivora (p<0.05) dan sangat nyata (p<0.01) untuk nematoda bakterivora. Namun demikian. alih guna hutan rnenjadi lahan pertanian tidak berpengaruhnyata terhadap kelimpahan relatif nematoda predator, dan nematoda omnivora.
ev
iaP
Peningkatankelimpahannematodakhususnya di alang-alang sejalan dengan hasil penelitian Yeates (1996), bahwa kelimpahan nematoda di padang rumput empat kali lebih tinggi kelimpahannematodadi hutan. Dari hasil analisis cluster (Gambar l) tampak bahwa kelimpahan nematode pada alang-alangsangat dekat dengan kopi monokultur. Hal tersebut, mungkin bisa dijelaskandari kondisi lingkungan tanah ke dua SPL yang mirip, dimana permukaantanah terbuka,suhu udara dan tanah yang sama tingginya dan kadar air tanah yang samarendahnya(Dewi et a1.,2006; Aini et al., 2006), kondisi yang cocok untuk perkembangan nematoda (Beer et al., 1998). Berdasarkannilai similarity keragaman genus nematoda, maka SPL di Sumberjaya dapat dikelornpokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu: (l) SPL hutan, yang terdiri dari hutan alami dan hutan terganggu;(2) SPL pertanian,yang terdiri dari alang-alang,kopi monokultur, dan agroforestri kopi.
DF .co m
258
ne
2. Kelimpahan Nematoda Kelimpahannematodadi SPL pertanian di Sumberjayaberkisar 190 - 636 individu per 300 cc tanah. Dengan kata lain, sampai kedalaman20 cm tiap meter persegitanah SPL peftaniandi Sumberjayadihuni oleh antara127
ci
1000 , .i
E sool i E8 600l
IT
w.
Es
I
fYii Q + o o l ,|
r|
II III
ww
E'ol r -l -|-I-I KM
Gambar 2. Kelimpahan (seluruh) nematoda di lima sistem penggunaan lahan (SPL) di Surnberjaya;HA : hutan alarni, HT : lrutan terganggu,AL : alang-alang,AF : agroforestrikopi,dan KM = kopi monokultur. (Figure 2. Nematodes abtmdance (total) on five land use systems (SPL) in Sumberjaya; HA : nalural forest, HT : disturbed forest, AL : imperata grassland, AF : agroforestry coffie, and KM: monoculturecoffee)
100 masing-masing19 dan 24 individu per nematoda relatif n"rnut-oduconioh. Kelimpahan iungivorajuga tampaknyata lebih tinggi di kopi
contoh) nematoda moi'okultur it: inaiuiau/100 dibandingkandengandi hutan alami dan hutan 1'2 tergangguyang masrng-masingmengandur-rg nematoda individu 100 Oun' flO inAiviOu per contoh.Sebaliknya,kelirnpahanrelatif nematoda dan bakterivoradi alang-alang,agroforestrikopi 2'7 dan 35,32 kopi monokultur (masing-masingindividu per 100 nematodacontoh) sangatnyata (p<0.01) lebih rendah dibandingkan dengan hutan kelimpahannya di hutan alami dan individu 60 dan 7l t"rgunggu (masing-masing 'n.*utodu contoh) (Gambar 3)' pe; idO
iaP
fungsi Kelimpahan relatif kedua kelompok di n.*uroOu yang disebut terakhir ini rendah 6'0 r",i"p Sni, yaitu masing-masing 1'0 untuk contoh per' 100 nematoda i"Ji"ia" untuk n.rnutodu predator dan 0'5-6'0 individu nematodaomnivora(Gambar3)' Kelimpahan relatif nematodaherbivora (parasit tumbuhan) paling tinggi .dijumpai di 100 iit',on ulung-alangyaitu 59 individu per oleh diikuti kemudian n.*u,oOu contJh, yaitu agrofbrestri kopi dan kopi monokultur 100 per individu niosing-masing36 dan 30 ketiga n"nlutidu .ontott. Dibandingkandengan iPL tersebut, kelimpahan relatif nematoda tidak herbivora di hutan alami dan hutan yaitu (p<0,05) rendah lebih terganggu nyata
DF .co m
I Gede Swibawadkk. : Alih Guna Hutan """"""'
I P t n F v t r B vI P r l O m
'6Et3 cn=
Fguo E Hou Ec oo
*,2
ne
g 930
ev
90
! E.-?r s
w.
0
ww
lahan di lima sistempenggunaan Gambar3. Kelimpahanrelatif (KR) kelompokfungsi-nematoda : Pr = bakterivora. Bv fungivora, pt: herbivorai;;r"rit timbyh_*r),Fv (spl-) di Sumberjaya; = alang-alang' : AL : predator,danOm : omnivora,HA : hutanalami,HT hutanterganggu, kopi,danKM = kopi monokultur' Ai = agroforestri gr.oupsonfive landusesystems(SPL)in (Figure3. RelativeoiOrnaLi", (KR)of nematotdefunctional :Tungivoie,Bv = bacterivore'Pr : predator' Sumberjaya;pt : herbivoreiplint parasftiil, tr, AL = imperatagrassland' and Om = omnivore,: HA = rotu'oi'to'ut;'HT:"disiy'ffbedforest' = cffie) AF : agroforestrycoffee,and KM monoculture
DF .co m
260 I Gede Swibawa dkk. : Alih Cuna !trtan
bakterivora berkorelasi negatif dengan tingkat intensitas pengelolaan lahan dengan nilai r masing-masing -0.45 dan -0.49, sedangkan nematoda fungivora kelimpahan relatif positif dengan tingkat intensitas berkorelasi nilai r :0.54. Hasil lahan dengan pengelolaan analisis regresi menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat intensitas pengelolaan lahan, semakinrendah keragaman(umlah genus) dan kelimpahan relatif nematoda bakterivora Garnbar4,{ dan 48, tetapi keragamanjenis dan kelimpahan relatif nematoda fungivora justrur meningkat(Garnbar4C).
3. Hubungan Tingkat Intensitas Pengclolaern Lahan (LUI) dengan Keragaman dan Kelimpahan Nematoda
iaP
Keragaman(umlah genus)dan kelimpahan relatif nematoda fungivora dan nematoda bakterivora dipengaruhi oleh tingkat intensitas pengelolaan lalran. Berdasarkan tingkat intensitaspengelolaanlahan SPL di Sumberjaya menunjukkan urutan sebagai berikut: hutan alami (HA)< alang-alang (AL) terganggu(HT) < agroforestrikopi (AF) < kopi Keragaman monokultur (KM) (Tabel l). nematoda, dan kelimpalran relatif nematoda
(B)
9s
E-,0r
c)
ii8a
i+
.=6 isE o L
E: v c I
t8l
<sz E (!
El
ev
y = 4,94- 0,61x R2= 0,62
Vi
pz,
A
I
A
al
i
y = 8,93- 1.65x R'= 0,47
l
c
qJ
Y-
1.0 1.5 IndeksLUI
2.5
0.5
1.0 1.5 lndeksLUI
2.0
2.5
ne
(c)
2.0
o oo xo
:E
6'F =(l) LL;
a
(vo
w.
V<
E
y = 0,33+ 1,21x R'= 0,87
:
';
.,o
;;
,i'..0zs
ww
lndeks LUI
(lumlahgenus)nematoda pengelolaan lahan(11g1) dengankeragaman Gambar4. Hubunganintensitas (A), kelimpahanrelatif nernatodabakterivora(B) dan dengankelimpalranrelatif nematoda fungivora (C); dataditransformasike ./x + I (Figure 4. Relationship beween land usesystemintensity (lt-u) and nematodediversity (number of genera) (A), relative abundanceof bacterivore nematodes(B), and relative abundanceof fungivore nematodes(C); data were transformed into J * * t 1
DF .co m 26r
Hutan """"""' I Gede Swibawa dkk' : Alih Guna
dengan beberaPa Koefesienkore|asi(r)antarakeragamandankelimpahannematoda 0-20 cm karakteristik 'Co-rrelatfonkesuburantanahpadakedalaman diversity, nematodes abundance and nematode cofficient (r) between (Table 3' characteristic of ioil fertility at 0-20 cnt soil depth)
Tabel 3.
Keragamandan KelimPahan(Kel') Netnatoda
fffi.-un
l(arakteristikKesuburanTanah Berat Bahan Kadar Porositas (Total Pori)
Tanah
(umlahgenus)
Kel. relatif nematodaherbivora
Kel. relatifnematqlaigklel!.vel3
Air (0-20 Organik
0 . 58 **
-0.42* 0.62x*
0.56*x
Kering
Seresah
0.56*x - 0 . 5*1* 0 . 6 5* *
*.=.fratnyltaj^.l,ot)
4.
iaP
; ** = signrficance (p < 0'01) N;lr;t * : significan""7pt o'os1and Hubungan Faktor Lingkungan Tanah tlengan Keragaman dan KelimPahan Nematoda
w.
ne
ev
Faktor lingkungan tanalt mempengaruhi 56 % keragamandan kelirirpahinnernatoda'Sekitar Sumberjaya di nematoda keragaman variii iryata denganberat kering seresahdi U"tttuUungun tanan' rcelirnpahannematodaherbivora ;il;k# gtatnyaberal.kering ifr"*"1 berkurarrg denganmenin : -0'51--) dan (r tanah i"*.ai di perriLrkaan (r: cm 0-20 kedalaman kadar air tanahpada 0.42'\. Demikian halnya dengan.penurunan relatif nematoda bakterivora t rii*punun (p<0'001) il"rflu[ungun erat dan sangat nyata di seresah b-e'-al..!"ring freningkatnya ;;;g;" = -0'65")' tanah air kadar (i tunutl o.r'iuf."un = -0,162")' t.O"laman 0-20 cm (r ["J" uairuno,ganik tqa.h (r-=.!'56") dan ffi;"";;; porositistanah(r = 0.58") (Tabel3 di atas) PEMBAHASAN
ww
kelintpahan Perubahan keragantan dan hutan lahan guna alih nematodasetelah Alih guna hutanrnenjadilahanpertanian dan menyebabkari perubatran keragaman sistem intensif semakin nematoda, kelimpahan oanngunuutt tahan lnenurunkan keragaman iem?odu dalam tanah tetapi sebaliknya justru kelimpahan (seluruh genus) nematoda jenis meningkat.Sumberjayamemi I iki kekayaan nemitodayarrglebih tinggi dari Jun t "iitpuhan
*d
oada di beberapaSPL pertanian di Selandia (1996)' buru yung telali dilaporkanoleh Yeates nuri rltuiutl SPL yang diarnatiditemukan 103 senusnematodayangtirgolong dalam29 famili' ft.elimpahanne'natodadalam tanah (0-20 cm) r."l"p.i 190 - 636 individuper,300.cc.tanah atau 127 - 424 ribu individu m-'' Pada lahanlahan di SelandiaBaru yang mencakuphutan' 44 semak,dan padangrumput, hanya ditemukan senus (Yeates, 1996), tetapi kelimpahan - 4'2 iuta individuriyatinggi yaitu mencapai| m-2 teruiarnadi hutan dan di padang rumpllt' Surnu halnya dengan yang . dijumpai di iun b.tjuyu,'di SelandiaBaru juga diperoleh nilai tnOix keragaman nematoda ShannonWi.u., dan Sirnpion di padang rurnput lebih tinjgi dari pada di hutan. Nilai kedua indeks oleh keragaman genus tersebut dipengaruhi adan-ya genJs dominan, sehingga walaupun lebih rendah dari irtf"f, g"enusdi alang-alang. genus oadadi liutatt natnunkerenatidak terdapat rnaka 2)' lo,tinun (proporsirryatinggi) (Tabel keragaman alang-atang nrerniliki indeks Sfiuinon-frieverdan Sirnpsonyang lebih tinggi dari padadi hutan. Kelirnpahannematoda(selurul-rgenus) lipat lebih banyakdari pada 'paa"lalranltutandua kali ai lahan kopi monokultur, atau pada lahan ierdegradasialang-alang,tidak. ada. perubaha4 nnu,u bila hutan diubah menjadi uunn'unrofot..tri kopi (Gambar 3)' Pada prinsipnya memperlahankankeragaman nematoda "it"f tergantung pada keragaman- tanaman yang ditanam yang mempunyai pola sebarantajuk
I GedeSwibawadkk. : Alih Gunal{utun
jamur, sehingga meningkatkan ketersediaan makananbagi nematodafungivora (Porazinka et al.1999). Kelimpahan relatif nematodaherbivora meningkat bila hutan diubah menjadi SPL pertanianterutamakopi monokultur dan alangalang. Criconematidae,Belonolaimidae, dan Pratylenchidaemerupakantiga famili nematoda parasit tumbuhan yang dominan di lahan kopi monokultur. Diduga bahwa perbedaankuantitas dan kualitas akar tumbuhan inang yang tumbuh di dua SPL tersebut menyebabkankelimpahan nematoda parasit tumbuhan lebih tinggi dari pada di hutan. Kelimpahan nematoda parasit tumbuhan dipengaruhi oleh faktor fisik dan kirnia tanah, sehingga seringkali merugikan petani. Serangan nematoda parasit tumbuhan lebih besar terjadi pada tanamanyang tumbuh padatanah-tanahtidak subur atau tanamanyang kahathara dan keracunanaluminiurn(Desaeger et al., 2004). Rendahnyakelimpahan relatif nematodaparasittumbuhanpada hutan mungkin berhubungan dengan tingginya diversitas kualitas perakaran tanaman, darr banyaknya seresah di permukaan tanah (Tabel l). Kelimpahan relatif nematoda ini berkorelasi negatif denganberat kering seresah(r : -0,51). Menurut Sayre(1971) bahanorganik (termasuk seresah) merugikan bagi nematoda parasit tumbuhankarenaselamaprosesdekomposisinya dihasilkan zat bersifat toksik bagi nematoda parasit tumbuhan. Selain itu, bahan organik dalam tanah juga memacu biota antagonis nematodaparasit tumbuhan untuk berkembang biak. Rahayuningtias(2002) melaporkanbahwa pupuk kompos cukup efektif unruk mengendalikan populasi nematoda puru akar padatanamantebu.
ww
w.
ne
ev
iaP
yang berbeda. Dengan rapatnya penutupan permukaan tanah oieh kanopi pohon, maka kelembaban udara dan tanah pada sistem agroforestri lebih tinggi dari pada sistem monokultur (Schroth et al., 2000), dan kandungan bahan organik tanahnyajuga lebih tinggi (Hairiah et al., 2004). Kedua kondisi tersebut penting untuk mempertahankan keragaman nematoda baik yang bermanfaat maupun yang merugikan. Menurut Desaegere/ al. (2004), tanaman kopi, cengkeh, lada dan pisang merupakan inang nematoda di Asia, sehingga turnpangsari teh dengan tanaman tersebut meningkatkan serangan nematoda Raclopholus similis dan Ratylenchulus rendormis, Namun, bila Gliricidia sepium, Leucaena leucocephala, Calliandra calothyrsus dan Inga edulis ditanam sebagaitanaman pagar dalam budi daya pagar, maka serangan nematoda berkurang. Berkurangnya serangan nematoda tersebut, mungkin disebabkan oleh substansiberacunyang ada di seluruh bagian tanamanGliricidia (Schrothet a|.,2000\. Kelirnpahan nematoda fungivora dan bakterivora di agroforestri kopi lebih tinggi dibandingkan dengan di hutan (Gambar 3). Temuan ini berbeda dengan pendapatIngham (1996) yang menyebutkan bahwa kelimpahan nematodafungivora umumnya lebih tinggi di hutan daripada di lahan pertanian.Peningkatan kelimpahannematodafungivora sejalandengan laju prosesdekomposisibahan organik; namun peningkatannya lebih lambatbila dibandingkan dengan kelompok nematoda bakterivora (Porazinkaet al., 1999). Wang and McSorley, (2005) juga menyebutkanbahwa kelimpahan nematodafungivora akan meningkatbila proses dekomposisi bahan organik berjalan lambat. Kecepatan dekomposisi bahan organik dipengaruhi oleh kualitasnya, dekomposi berjalan lambat bila seresahmemiliki nisbah CAI rendah, kandungan lignin dan polifenol yang tinggi (Handayanto, 1994). Kelimpahan relatif nematodafungivora yang lebih tinggi di lahankopi dari padadi hutan,didugadisebabkan oleh kadar air tanahnyayang lebih rendah(Tabel 1); daripada oleh kecepatan dekomposisinya. Kecepatandekomposisiseresah di kebunkopi sedikit lebih cepatdari pada di hutan (Hairiah et al., 2006). Kadar air tanah yang lebih rendah di kebun kopi lebih sesuai bagi pertumbuhan
DF .co m
262
Mempertahankan ketebalan seresah untuk mengurangipopulasi nematode herbivore Ketebalan seresahdi permukaan tanalr mempunyaifungsi gandabagi biota tanah,yaitu mempertahankan kadar air tanah dan mempertahankan keragaman mikrorganisma tanah dafam tropik rantai makanan.Dewi et al. (2006) melaporkanbahwa keragamankadar air tanah pada lokasi penelitian ini berhubungan erat dan nyata denganberat kering seresahyang ada di permukaantanah(Rz: 0.57) (Gambar5).
I GedeSwibawa dkk. : Alih Guna Hultn """
100
""'
y = 36 + 2,49x R2= 0,57 a a a
s80 c,
F60 .= <40 (E It
9zo 12
3
DF .co m
263
15
BeratKeringSeresah,Mg ha'1
iaP
kadarair tanahpadaberbagaisistempenggunaan Gambar5' Hubunganberatkering seresahdengan lahan water content in various land use systems) (Figure 5. Relationship betweenlitter dry weight and soil
ww
w.
ne
ev
kadar air Selairrdapat mempertahankan nematoda bagi menguntungkau tanah yang blkterivoral seresahjuga rnerupakan substrat bagi bakteri perombak yang menjadi. sumber ,',..r.k.,,,,t'tnematoda bakterivora' Kelimpahan bakteri perombak mungkin rneningkat-dengan h:rrrvaknyaseresah dan bahan organik tanah' ,.t,i,tggu nematodabakterivoramendapatcukup *akairin untuk berkembangpesat' Hal tersebut clapatdilihat dari hasil analisis korelasi yang menunjukkanbahwa kelimpahanrelatif nematoda bakteri-vora berkorelasi positif dengan bahan organik dan berat kering seresah (Tabel 3)' Mlnurut Gupta dan Yeates (1978) nematoda j g bakterivoraberperanpentingdalam aring-jarin la organik' bahan perombakan makanan mikro bertindak sebagai predator mikro yang sangat memakan bakteri perombak sehingga aktif dapat menjaga keberlangsunganjaring-jaring rul*n* p"iotUut * bahanorganik(Wardle,2002; Lavelle dan Spain,2001). Porazinkaet al' (199'9) melaporkan bahwa kelimpahan nematoda bakteiivora cepat meningkatbila kompos sampah ntmah tangga diaplikasikan di lalran pertanian' Ingtram (l-9-96) menyebut nematoda ..pernakan ba-kteri sebagai nematoda oportunistik karena kelimpahannyasangat dipengaruhi oleh sistem perombakanbahanorganiktanah'
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bagi bahwa seresalrmemegang perart penting kelimpahannematodadi dalam tanah terutama nemaioda herbivora dan bakterivora' Bagi nematoda bakterivora keberadaatlseresahmenguntungkanpartumbuhanpopulasinya,tetapi (parasit ,JUutifnlu bagi nernatodaherbivora tumbuhan) keberadaan seresah bersifat Olelr kerena itu alih guna hutan merugikan. -,ornyebabkan penurullan massa seresah yung iuplt ..nguntungkan bagi nematoda.parasit tumbuhan sehingga memicu peningkatan kelimpahannya' Nematoda parasit tumbuhatt dapat menjadi hama karena secara langsung menimbulkan kerusakantanaman atau rnenjadi jamur dan agrevator dan incitor bagi infeksi b-akteri patogen yang merugikan produksi tanamall. KESIMPULAN
DAN SARAN
SurnberjaYa. keragaman dan Di kelimpatrannematodatinggi yaitu .l^Oi.eenls berkisarintara 190-636individu ;;u*; kelirnpahan p.r5OOcc tarialr.Alih gunalahanhutanrnenjadikopi monokultur menurutikan keragaman (umlalt senusdan farnili) nematodayaitu dari 6l genus "dan 24 farnili di hutan alami menjadi29 genus Jan la famili di kopi monokultur' Peningkatan
I Gede Srvibawa dkk. : Alih Guna lIutan
intensitas pengelolaan lahan menurunkan keragamannematoda.Alih guna hutan menjadi kopi monokultur menyebabkan kelirnpahan nematda herbivora (parasittumbuhan)meningkat tetapikelimpahannematodabakterivora( kelompok free-living) menurun. Ada indikasi bahwa kelimpahan nematoda herbivora (parasit tumbuhan) berkorelasi negatif dengan massa seresah, sedangkan kelimpahan nematoda bakterivora berkorelasi positif dengan massa seresah,bahan organik tanah, kadar air, dan porositastanah.
DF .co m
264
Beer,J., Muschler,R., Kass,D. and Somarriba, E. (1998)Shademanagement in coffee and cacaoplantations.Agrofor Syst 38: 139-164. Desaeger, J., Rao, M.K., dan Bridge.J.2004. Nematodesand other soilborne
in Agroforestry.ln: van N
Cadisch, G., Ong, C.K. (eds.). ground interactions in tropical ecosystems.Concepts and models
multipleplantcomponents. pp 264-
Dewi, W.S., Hairiah, K., Yanuwiyadi,
Suprayogo,D. 2006. Alih guna menjadiagroforestri: Dapatkahag
tri berbasiskopi mempertahankan sitas cacing tanah di Sumberj
iaP
UCAPAN TERIMAKASIH
ev
Tulisan ini merupakan sebagian hasil (outconte)dari kegiatanpenelitian "Conservation and SustainableManagementof Below-ground Biodiversity (CSM-BGBD)" yang diselenggarakan di tujuh negara tropika yaitu Brasilia, Meksiko, Pantai Gading, Kenya, Uganda, India, dan Indonesia. Kegiatan penelitian ini dikoordinasioleh Tropical Soil Biology and Fertility Institute of CIAT (TSBFCIAQ denganpembiayaandali Global Environment Facility(GEF)danpelaksanaannya didukungoleh Uniled Nations Environntent Programme (UNEP1
ne
DAFTAR PUSTAKA
ww
w.
Afandi (2004). Benchmark description: Benchmark and window level information. Progress Report project, (unpublished) CSM-BGBD UniversitasLampung. Afandi, Utomo, M.and Susilo,F.X. 2005. Bioplrysical clraracterizationof benchmark areaof CSM-BGBD Projectin Indonesia. Paper presentedat CSM-BGBD Annual Meeting, Manaus-Brazil,1l - 16 April 2005. Aini, F.K., Susilo,F.X., Yanuwiadi,B. dan Hairiah,K. 2006. Meningkatnyapotensi sebaran hama rayap Odontotermes spp. setelah alih guna hutan menjadi agroforestri berbasis kopi: Apakah perubahan iklim mikro lebih mempengaruhi perubahan populasi daripada ketersediaanmakanan?Agrivita (dalam proses)
A G R I V I T A , 2 (83 ) : 1 9 8
Evizal, R., Budidarsono,S., Prasmatiwi,F-
2005. Land use history, intensity. socio-economic backeround of
BGBD SumberjayaWindow, Benchmark, Indonesia. CSMIndonesian Report. Paper presented
CSM-BGBDAnnual Meeting,M Brazil,II-16 April2005(unpublished).
Giller, K.E,., Beare, M.H. Lavelle, P. A.M,N. and Swift, M.J. 1997 Agricultural intensi-fikcation, soil biodiveristy,and agroeco-system functionA p p l .E c o l .6 : 3 - 1 6 . Goodey, J.B. 1963. Soil and freshwater nematodes.Mathuen& Co Ltd., London., JohnWiley & Sons,INC, New York. Gupta,V.V.S.R. and Yeats,G.W., 1998. Soil microfaunaas bioindicatorsof soil health. In: Pankhurst,C.8., Doube, B.M., and Gupta, V.V.S.R. (eds.). Biological indicator of soil health). Cabi International, UK. p. 201-234 Hairiah, K., Sulistyani, H., Suprayogo, D., Widianto, Purnomosidhi,P., Widodo, R. H., and van Noordwijk, M. 2006. Litter layer residencetime in forest and coffee agroforestrysystem in Sumberjaya,West Lampung. Forest Ecology and Management224: 45-57.
liutan ""' I Gede Swibawadkk' : Alih Guna
Berlian' Hairiah, K., Suprayogt' D', Widianto' Widodo' Suhara' E., Mardiastuning,A'' R.H., PrayogB'C', dan Rahayu'S' 2004' lahan Alih guna lahan hutan menjadi agrofoiestri berbasis kopi: Ketebalan dan serasah, populasi cacing tanah tanah'Agrivita (16) 1: 68makroporositas
R'' Poranzinka,D.L', Duncan,L'W', Mcsorley' Nematode and Graham, J.H' 1999' and communities as indicators of status ofa soil ecosysteminfluenceby processes agricultural management practices' AppliedSoil EcologYl3: 69-86' S. 2002' Pengaruhpenggunaan Rahayuningtias, terhadap populasi organik pupuk nematoda parasit pada tanaman. tebu (Saccharum officirrarum L')' Publikasi it*iut't. Program Pascasarjana,Universitas BrawijaYa.Malang' H. 1980. Farming System in the Ruternberg,trop'i".. 3'd edition' Oxford University Press'Oxford. R.M. 1971. Biotaic influencesin soil Sayre, ' .enviro,rment. In: Zuckerman,R'M'' Mai' W.F' and Rohde, R'A' (eds')' Plant Parasitic Nematodes Volume I: Morand fologY, AnatomY, Taxonomi' and York fcoiogy. AcadernicPress'New
iaP
80. Handayanto,E.' l9g4' Nitrogen mineralization from legume tree prunings of -different quality.FhO thesisUniversityof London' . 230 P. Species Henderson,P.A. and Seaby,R'M' 1998' Version diversity and richness(Program 2.3). PISCES ConservationLtd' IRC House. Pennington'Lymengton' S041 8 GA. UK. 2003' Huang, S.P. and Cares, J'E' "Methodology for soil nematodediversity Plant evaluations' Depart-tnent of Patholohy Universidade de Brasilia'
DF .co m
265
ww
w.
ne
ev
(unPublished)' 'e' 1996'.The soil food web: It is tngha,n, importance tn ecosystem healt' .(http:// rain.org:80/-sals/ingham'html)'Agustus 2005. Jackson,L., Bawa,K.. Pascual,U' and Perrings' C. 2005. Agro-BiodiversitY' A new scienceagendafor biodiversityin support of sustainable agroecosystems'40 p' (httP://www.diversitaslture'html) inteinational.org/cross-agricu Ferris' J'M' and V.R' Ferris, S'R., Johnson, 1972. Nematode community structureof basedon forestwoodlots'I' Relationships nematodes on coefficients similarity species. Journal of Nematology4 (3) : 175-182. Lavelle,P. and Spain,A.V. 2001' Soil Ecology' Kluwer Academic Publisher' Dordrecht' Boston.London. Mai. W.F. and Lyon, H.H. 1975' Pictorialkey to genera of plant-parasiticnematodes" ComstockPublishingAssociates,Cornell UniversitYPress.
London. Aguilar' Schroth,G., Krauss,U', Gasparotto'L'' and Pest 2000" K' J.A.D., and Vohland, humid of system diseasesitr agroforestry tropics' AgroforestrySystern50: 199-241' of M.R. 1986' Tylenchidaparasites Siddiqi, 'plant and insect'Commonwealthlnstitute ParasitologY, St' Albans United tf Kingdotn. D', Widianto, Purnomosidhi' P'' Supra,"-ogol 'wldodo, R.H., Rusiana,F ', Aini' Z'2" Khasanah,N. dan Kusuma'' Z' 2004' Degradasisifat fisik tanah sebagaiakibat alili fungsi lahan hutan menjadi sistem kopi monokultur: Kajian pe-rubahan (1) : rnukropororitastanah' Agrivita 26 6I -68. 2006' van Noordrvijk. M dan Hairiah' K' hitensifikasipertanian,biodiversitastanah dan fungis agro-ekosistem' Agrivita (dalarnProses)' S' Verbisi, 8., iutra, A' E' dan Budiharsono' dan lahan fungsi alih 2004' Penyebab akibatnya terhadap fungsi daerah aliran sungaiipes) pada lansekapagroforestri l: ( berbasiskopi di Sumatera'Agrivita l6) 29-38.
I GedeSwibawadkk. : Alih GunaHutan '............
Yeates, G.W., 1996. Diversity of nematode fauna under three vegetation types on a pallic soil in Otogo, New Zealand.New Zealand Journal of Zoology ( 23): 401407. Yeates,G.W, Bonger, T, De Goede, R.G.M.. Freckman,D.W., and Georgieva,S.S., 1993. Feedinghabits in soil nematode families and genera:An outline for soil ecologists.Joumal of Nernatology25(3): 315-331.
ww
w.
ne
ev
iaP
Wang, K.H. and McSorley, R. 2005. Effect of soil ecosystemmanagementon nematodes pests,nutrient cycling, and plant health. APSnet Featrure. http:/edis.ifas.ufl'edu., Agustus,2005. EcosYstem and 2002. D.A. Wardle, communities: Linking the aboveground and belowground component. Princeton UniversitvPress,Princetonand Oxford.
DF .co m
266