Pmeiitim Giai dan Makatcc 198I,iO.92-i437
n:NI';Ml!r\N
VJTAMIN ANTI BFJRI- REKI DI INDONESIA
dilmnvkan -m
Lcbetulon &h A'ijkndn prJa ivhvn 1.67~)' L&nm h ? b e r ~ p o kewt.lk~lan g i z i . tahurr ini d L a ~ . *s&.gai nun1 pennnlaan in3nrnir~a n i U m i - + r i I'etapi a h pula i w p u s l o h n yang mr?tlpcu h! f a u n 18.97. M o Fijkwban melnprrkan tenman gang menunjuXbrLtr m u m Oerideri dirPWan. sflaput p m k (Irun) pa& henrs piling. K&hesilan Bijkman mnremukan %Ian musul: ix [pat'.gungkf~pan beriberi.jupgra didnggap s(u.gui i,ud p e n . g m l a s aL esntial k~ m.psl Miam m&nun=V(b~ain. All= -nycc U+&. Eijkzran. (18550-4Y~Vi~ dhnurrnh? hadmh noted. hanyo M a p buhn M.11.m m i v @ dafrr.1. padrs tnhvn 1 W . !'s%dapad p m nhAi dl. Inrlcmesvl menDpnai p??&yebob, p m m g u h o n !iura, p?ngC+dan hi-*%. sartu, nw.@sinqkut )?nmrton sal anli pehy*at L~rsrbuidi inrlonrsia. d i ~ u dt11n.m ~ t,rl+an n mi.
PENDANUGUAN
Dda.m nejarah gizi, Indoncaia dikerral arhrt.gui negara temput d i t e n ~ u k ~ n pcrtama k d i visa.min antiberiberi atau yang disebut sebngai vitamin UI menurut urudon peaemuan, ~ ~ ~ e u nlenurut rin fu:rgsi, bhi~minmenunit atniktizr kirnianya (1). Knltm. antara indonesla dengan penemuarr v l t m i n antiberlberl dijalir~ rneldui n s m a Bikn~m yang diahadikan wbrrgai penemu vitamin ini psdn. t&.un 1896. Dr. C. Eijkrnan (1858-1980) yang ketike. icu rrrwih bertugaa a e b a ~dokter di Rurnah Snkit h g k a l a n Dwal IIiiidia Belanda, Rainvia (Jakarta), Xemudian menjadi direktw pertanla !dboratorium p~rhologi dm haktcriologi y m g ktlusue didirikun pemerintd pada tahun 1890 wbagai
--1,
jarann penclitinn u ~ ~ t uprrnecal~an k ~ n a r a l a h beriberi di Indonesia waktu itu beriberi diduga disebabkan infeksi; n a m a laboratorium diganti menjadi Eijkman Institute padn tahun 1938 t c n k h i r menjadi guru bessr. l~igiene di U n i v e n i t w Utrrcht, Kctl~erland, dianugerahi Hadiah Kobel . berkat tcrnuannya itu hanya beberaps bulan sebclum meninggal pada tahun 1930. . Kcberhuilan Eijkrnan n ~ e n e m u k a npcnyebab beriberi dianggap snngat penting bukan saja dari wpck pcncegnhnn penyakit ini, melainkan juga dalam cakrawala yang Iebil) lum. pengcnalan at- unsur keempat ynng penting dalam makanan vitamin aebclumnya baru dikenal karbohidrat, l e n ~ a k dpn protein --, serta ksnsup "tidak cukupn s e b a p i dasar untuk menilsi pentingnyn boltan panpan yang berbeda ( 2 ) . Beriberi Lelal: berjanskit 1 . u ~di Timur Jauh sejak abad ke-4 sesudah Masehi (31. s t m e n t a r e penyebabnya baru diketnbui menjelang abad kc-20. Belum diketnhui sejnk kapan heriberi mulai berjangkit di Indonesia. l r ~ f o r m a ~ i Lertua. ~ e p a n j a n ~yang : dapat ditclusuri, mengenai kejadiarl beriberi di I n d o n r i a terdapat dalen? karya tuiis L i ~ ~ d m a (41 n ynng diterbitknn pada tahun 16.54. Yang pasti. beriberi berjangkit luos di kalangnr~ serdadu pribumi dan n a r c p i d u n semenjak pccah perang Aceh (]ti731 dan peran: Batak I . Bcrbagai pendapat dikemukakan paro ahli tentang asal dan sehnh beriberi. serta pcngubatun maupun penccgahannya Udara dingin, infeksi, n c u n . bnbkan kokok a y a m diasumsikan bcrpcrnn dalam ctiologi beriheri; mandi uap. berjemur di sinar matuhsri. latihnn josmani, m i n ~ u mquiniw d m m t h y h blue kcduanya nbat mularia pengotlongan fevakussi). des infrksi: penggantien pint11 ruurrg n 5 n a p , d m I a i - i n disarankan untuk pengobstan maupun p e n c e p h a n . Lpayn pengungkapnn penycbab beriberi secara ilmiah tmelalui penclitinni sudnh dimulsi ~ e j a kt a h u n 18b0-an retapi baru tahun 1910-an dapat dipastikan. Meskipun bcriberi tidak lagi merupakan masalnh gizi di 111donesia dewasa ini, p e t u ~ a . gid nlaupun pcminnt gisi-pangan di ncgeri tempat ditemukan zat anti penyakit temebut. agaknya, mnsih layak dan putut mengetahui lral ikhwal y a n g bcrkcnaan d e n g w kejudian bcriberi p a d a m m a scbelum ditcmukan vitamin ?%IF. m e m b a s a nanla l n d o n a i a ke tingkat pergizian interns~ional. Tulisan ini mcngungkapkan pendapat p a r a ahli di Indonesia p a d a m n s a 1850-194U tentang asal, sebab, pengobatan dan pencegahnn beriberi. serta kiseh s i ~ x k a t Drosn oenemuan vitrrmin nnrihrrihrri di lndonnir
--
--
--
.
--
P E Y Y E B A B BERIBERI Ka.u.5 hcrihcri di Indonesia diiaporknn p e n a m a kali oleh Lirldman (3) pada bai~un lo&. T~arri "engamatiul terhadap kcjadian beriberi pada buruh di Pulau Bnngka pad', Lahun l S 3 , Lindman beranggapan bahwa faktor iklim memegnsng peranill, pcnling dalam kejadinn tenebut. lnfcksi d m "mimma" (mcun yang kclunr dnri tanah a t a u n w a ) acrta lain-lain "penynki~. ynng
-
berassl dari t e m p a t bunng sampnh " dinnggapnya s c b a p i penyebab u t a m a penyakit beriberi. Menanggapi pendapat Lindman itu. Remelot Moens (4). 1859, mengemukaknn keyakinan pribadinya bahwa beribcri disellabkan "uddingin", "mnonlight miasmic", maupun "kelainan darah" (blond diaorder). Pendapnt lain dikemukakan oleh W a ~ s i n k (51, lii61. Ata- dnsar hasil o b ~ c n r a s i klinik pada pcndcrita beriberi di kdnngon nngkatan laut Bclanda yang kctika itu bertugas di lndonrsia. i s bernnggspan b d l w a malaria mrrupaknn penyebab u t a m a beriberi. D u a tahun sesudah Wasrink mengemukakan teorinya, \;an liappen (61 mclaporkan kejadian beriKeri p a d a orang Cina yang bnru didatang-karl ke pulau Rangkn z e b a p i bor~rli pertambangan S u n p i Ola. Tiga pululr ~ u j u ldi~ nntara nicreka meninggal dunia. Van Iiappen bernnggapan b a l ~ w a faktor iklim. discrtai makanan ynng kurang dan pakaian yang minim. snngal penting dalam etiologi beriberi. hnggapan serupa dikemukanan olell Den Jongh (71 dcngan t a m b d t a n "miruma",dnn scjenisrlya tcebagai "nccusative agenr Sereiah mempelajwi sejarah penelitian dart mcngkaji r ~ u d i yang berkennnaan dengan beriberi, Swnving ( ) 1671. menyimpulkan bahwa heriberi disebablan udara tidak segar akibat terlampau banyak o m g yang ringgd dalam satu r u a n p rumah sakit. pcnjarn mapun barak r a n g berventilasi b u n k . l a menynranknn a g a r jendela dan pintu s a r a n a akomodmi tersebut dignnti dengan kayu a t a u t e r d i besi. P e n d a p a t ynng mulai mengarsh p a d a hubungan makanan d c n w beribcri dikemukakan oleh Gelpke (9). 1880. Selama pelayaran nnatar ~ a t a v z ( J a k a r t a ) dnn Atchin (Aceh) i a n ~ e n g s m a t ikejadian beriberi di k a p d . Angka kematinn sangat t i n i ; ~ dan "infectious ap;entN (trichina) i s d u e sebagai penyebab. P e n d a p a t ini dikritik oleh \;an der Elst (10). Menurut y n n g disebut ternkhir ini, beriberi bukan disebabkan keracunan ikan, melainkan karena i k m "jelek. makanan tidak lengkap, mungkin toksik". Pcndapat itu i a dasarknn dari pcngamatnn bahwa penggnntian maknnan angkatan laut ynng scmula terdiri dari nrui d m ikan menjadi mti, m e n t e p . snyur dan daging, t e r n y a t a menurunkan prcvalcnsi beriberi. Mcnurut \'an der Elst, makanan ymlg kurang menyebrbknn nnemi d m suatu cksudat (exudate, yang pada g i l i m n y a meaimbulkan tekanan p a d a tulnng belakang. P c n d a p a ~aerupa p a d a tahun van= sama. 1880. dikcmnknksn olch Van J.rmt. ( 1 1 1 v a n e r n m v r h ~ ~ t . kurang protein dnn lcmak sebagai penyebab anemi. W d a u belum tepat, Van Lecnt sudnh mulni meniti pada jalur ynng benar. Tetapi d u a tnhun kcmudinn. Iiiii2: mumcul tiga pendapat yang s d i n g berbeda d m tidak a d a kaitmi d e n w m a k n r ~ m . Setelah mempelnjari sejarah dun catatan autopsi kasus beriberi, Erni (I:!) sampai p u l a simpulan bnhwa cacing usus berperan penting d d a m etiologi beriberi. Pendapat demikinn disnnggah Schaffer (131, l a b . Sebagni jan:aban a1.u songgnhnn itu, Erni mempertajam asumsinya bahwa cacing u s u ~mcnycbabkan "pernicous anemiaw m e l d u i pengrusakan dinding usus, y a n g seianjutnya mengnkibatkan kejadinn beriberi-pendapal ini tidak dilandasi hmil studi.
".
-
Pendapat lain dikemukakan oleh Stannnhaus (14). Dari pembandingan h u i l pemerikssln mayat k u u s beriberi di Jakarta d m Jepang, S t a n n a h a u s beranggapan bahwa beriberi a d d a h penyakit "miumitik yang nlenularm (infectious miasmitic). Sementara itu. Schneider (15), berdasarkan pengamatan di pulau Ambon. menyehut kondisi-kondisi atmosfir sebagai penyebab u t a m a beriberi. P u d a tahun 1884, d d e m lapomn pendahuluan rnmgenai sebab d m u a l (nature) beriberi Fiebig (16) menyatakan beriberi sebagai ppliomyelitis menularn(infeclious poliomyelitis). I s mencoba menunjang teorinya ilu melalui studi ekstensif p e m e r i k s d mayal. Sejak pecah perang Acclr pada tahun 1873 dan pcrang Hatali pada t a h ~ r n 1876 (171, beriberi menjadi malapetaka dalam ketelrtaraan dan penjarb Untuk lnembantu pcnanggulangiln m a s d u h iLul pemerintsh Helaoda mengutua ke l n d o n n i a satu komid yang herdiri dari dua alrii bakteorolngi, Prof. Dr.Pekelharing dun P r o t Dr. Winkler, keduannya dari Cnivenirw Urreeht. Dengan dibantu dun orang dokter L e n t m Belanda di Indonesia br. Eijkman dan Dr. Romeny, mereka meneliti scbab dan aqal malapelaka itu. 'Electricd irritability" mercka .anggop sebagai g e j d c dini beriberi. Selamu bcrade. di Indonesia Pekelharing d a r ~ Winkler mengalami gcjala dini itu. Mercka berharil mengisolasi microkokkus k h u ~ u s dari d m h penderita beriberi, mengembungbiakkan dan menginokulasikannya p a d s binatang percobaan. Binatnng tenebut tidak sakit parah, namun mengakibatkan degenerasi s a d . Mereka yakin telah menemukan c a m mencegah beriberi (I&). Sebagai tindak ianjut penelitian Pekelharing dkk.. Van Eecke (19) dibebani tugus mengorgwisnsi penditian bakteriologi pada pellderita beriberi yang dimwat di Institute Beriberi, Bogor. Di lembaga ini dirawat 1200 penderita beriberi. Van Eeeke berhasil mengisolasi beberapa kokkus, tetapi, inokula~ipada binatang percobran menunjukkan hasil yang tidak menentu. Tanggapan pertamn atns temuan Pekelharing dan Winkler disempaikan oleh Fiebig (20) pada tahun 1889. l a tidak yakin bahwa beriberi disebabkan mikro-organisme. Iiarcna tanggapan itu tidak didasari hasil studi, Pekelharing dan Winkler menyarankan agsr Fiebig melakukan ekperirnen sendiri, dun jika mengkritik hendaknya atas hasil ekperimen, hukan uta. leori dugaan b e l a k s Tahun 1890 Fiebig mempcrbaharui kritiknya dengan merujuk mi k e w d a n Ei,ikmn.n di n t ~ l n ~ rH a n ~ k m . mmtl~.pnt.lrmn hmnil rrrntrqr, Pekelhsring dan Winkler, serta percobnun di Holland dengan menggunakan "mikmkokkus beriberiR yang baru diisolasi, yang hluilnya tidak konkluaif (221. Mnkipun Eijkman termusuk salah srorang tim penelilian yang dilakukan Pekelharing dan Winkler, ia scndiri ~ e r m a s u k yang sangsi akan hasil yang mereka dapat. Eijkman meragu kan kelayakan metode listrik dalam mengidentifikasi g e j d a beriberi. Pengembmgbiakan mikro-organisme yang didugs menjadi penyebab beriberi ternyata sangst sulit; binatang percobam yang diinokulasi dengan "baksil" tidak menunjukan g e j d a klinik beriberi (23). Sampai tahun 1890. sebab-mwabab dan a s a l - m u d beriberi belum
terungkapkan. Anklitltomu a t a u parasit osus, miasmala, infeksi, depresi moral, keracunan, kelembaban udara, dan r a n g berasal dari tanah (soil emanation), termasuk hal-ha1 yang dipandang sebagai penyebab beriberi. Namun demikian, studi-studi yang penrab dilnkukan telah nlerangsang bnnyak penelitian-penelitian yang semakin mengardl pada pengungkapan p e r m makanan dalam etiologi beriberi. Gelpke ynng p a d a tnhun 1880 menganggap trichina dalam iknn sebagai perantam infeksi (infectious agent) (9), dalam tulisnn tnhun 1890 124) mengemukakan bahwa beriberi dan makannn s d i n g berhubungm. Peranan ikan d d n m makanan tidak lagi d i a s ~ ~ m s i k msebagai penyebab pernntara (csusitive agent); hnnya tinggal nmi y a n g perlu dipertimbmgkan. B e r w rangsum tentara. yang disimpan lebih dari setahun l ~ a n y n mcnjadi rusak apabila. ditlimpan d d a m w.akt.u yang lebih l a m a Eijkman yang ditugasi melanjutkan penelitian Pekelharing dan Winkler.seluma melakukan percobaan i n c k u i a ~ i mikro-organisnre khunus yang diduga selragw pcnyebab beriberi, mcngnmati hahwa semua hiniltang pcrrohaannya jatoh snkit. Dalam ballyak ha], p e n v a k i ~ i ~ u mirip d c n g m heriberi. Mula-mula knki. kemudian otot-otot pernafasan mcnjadi lumpuh. Selama percobnnn binatang-binatang tersebul diberi makan nasi putih. Setelah pakan binatang itu diganti dengan p a k m a y a m sepcrti ynng biasa dibcrikan oranK J a w s --berm mernh --penyakit sembuh. Gcjda-gcjda itu dapat direproduksi: jika diberi beras putill (berm giling), binatnng-bina~ang jatuh sakit: setelah diberi beras tumbuk penyakit itu ~ e m b u h . P a d a x a k t u itu f a k ~ o r pcnyebab sakit ynng telah d i ~ c r i m a hanyalah zat raeun, dan Eijkman (2.5) belum dapat melepmkan konsep ini. la bclum mengaitkan kejadinn itu dengan kemungkinnn karena kekurnngnn zat-zat makannn pada ha1 limn tlrhun sebelumnya, 1885, laksamnna Jcpang. Takaki, telah berhasil mclcnyapkan beriberi dari nngkatan laul Jepang melalui perbaiknn makannn (26j. I a juga belum yakin sepenubnya apakah polincuritis pada ayarn identik dengan beriberi p a d a m a n u s i a Setelah menelnuh berbagai teori ynng dikemukaknn p a r e ilmuwan mengcnai asal beriberi, dnn mempelajari laporan beberapa dokter serta pejabat p e m e r i n ~ n h tentang kejadian beriberi, di masyarakat, umum, Fiebig (27), 1890, berpcndapat bahwa beriberi disebabknn karena makan nasi r a n g rlimnsnk d m ~ ne i r .nmrtr. Eijkrnwn (%%I. 1 C 9 1 w-nysn-1, CL.~.M~PP pendapat itc kartna pada percobaan yang in lakuknn Lernyata binatangbinatang y a n g diberi makan nasi yang d i m a ~ s k dengan air suling juga menunjuknn gejala beriberi. Sebab lain dikemukakan ole11 van Haeften (29) p a d a tahun 1894: di samping iklim dnn racun, suku ( r m ) juga berperar. h e a r dalam etiologi beriheri. P e n d a p a t itu in kemukakan setelah menelaah bebcrapa literntur beriberi, terma-uk l a p o r m penelitian Pekelllaring dan Winkicr (Ibj. Dsri percobaan lanjutan padu tnhun 1896. Eijkman sarnpai pada simpulnn bnhwa "cfek penyebab sakit" bukan padn pemasakan beras, melainkan bcrhubungnn dengan kctidakadaan "selaput pcrak" berwarna me&
.
.
.
-
(katul) xkrliling bcras. I s mendnga babwa katul b e w mengnndung zat yang esensial b a s kehidupan dan knehatan. Tetapi Eijkman belum berhasil menficnali zat itu, d m masih bcrpendapat bahwa bcriberi disebabkan berbagai jenis racun y a n g berasal d a r i pemecahan karbohidrat dalam usuu. Racun itu, menurut. Eijkman, dapat dinetralkan olch zat yang terdapat ,drlarn kulit nri her= (rice bran). Diet daging dapal sebagian mcnyembuhkan beriberi; hanya pati kcntang y a n g mcngandung faktor pelindung; semenhara garam a t a u daging in duga sebagai faktor pcngurang. Eijkman. mencoba mengisolasi zat racun itu dail empcdal birtstang percobasn dan dnri beras yang difermenttlJi, tetapi tidak berltnsil (30). Dengan wumsi bahwa berm berperan dalam etiolbgi bcriberi seba+ m a n a dikernukakan Eijkman. Vordcrntan (311, 1 8 7 mclakukan sun,ey di IUU penjara di .lawn d m Madura. Di penjanr y a n g rnakahan penghuninya sebagian bcrupa beras merah tidak terjadi bcriberi; p a d s 1000 -aarapidana yang rne1tda.pa1 heras tumbuk hanya 0.009% yang mCndwita beriberi. scmentarn. pada t~arapidana yang lcbih banyak dan yang m e n d a p a ~ jahah berm giling? angka itu banya 2.7%. Tidak tampak ltubungan a n t a r a beriberi dengan usin l ) a n ~ u n a n , kcpadatan pcnghuni, ventiltui, maupun number nnsi Ijenis b e m i . Meski i s tnlju--dnri lihcratur-babn,a pcnggantian begiling dengan berm tumbuk mcnyembuhkan beriberi, Vordcrman sependapat dcngan Tamson (32),1896, y a n g menyebut beriberi sebagai penyakit menular (berdasarkan pcngamatan babwa jumlah ~ e n d e r i t abcriberi bertambah setelah di manyang s a m a dirawat pendcritn baru yang mengidap beriberi berat). Hnsil penelitian Eijkman scperti dikcmukakan di a t a s tidak begitu saja diterima sepenuhnya oleh para ilmuwan; perdebatan mengenai scbab maupun mal beriberi masih t c m s bcrlanjut. Gelpkc (33): 1897. t e t a p p a d a teorinya bahwa beriberi disebabkan infeksi setelah makan nasi basi a t a u ikan busuk. l a jugs tidak sctuju dengan Van D iren yang bcrpcndapat. bahwa bcriberi disebabkan kcracunan nasi. Dalam mempcrkuat teorinya, Gelpkc merujuk p a d a kenyatsan bahwa 24 j u t a penduduk di Jawa makan nasi putih (bcras giling) tetapi mcreka tidak menderita bcriberi. Eksperimen Eijkman dinilainya "tidak benu". hanya didasari dorongan kcinginan m e m e c a h k w masalah yang tidak tcrpecahkati. licssler (34), 1897, juga ~ i d a kyakin akan peranan b e r a d d a m ctiologi beriberi. demikian ~ u l at e r h a d a ~ oendaoat Van Dieren. Menurut k'aster. beriberi disebabkan infeksi, bukan karena makan nasi; t e r m menerus makan nasi dapat menyembuhkan beriberi; statistik Vorderman hanya mcnunjukkan betap? kecil peranan b c n u d d a m etiologi beriberi. Van Gorkum (35). 1896, termasuk penyanggah simpulan Eijkman. I s juga tidak scpendapat denVan Dieren yang menyebut,keracunan s e b a ~ penyebab bcriberi. D a t a statistik yang d i k e m u k a k w Vorticrman --tentang diniiainys prevalensi beriberi di b c b c n p a ),enjars di J a w a dan Mndum. "tidak d a p a t dipercaya". Eksperimen Eijkman disebutnya schagai karyu yanp; dapat dimasukkan dalarn literatur beriberi d e n p n sikap bati-hati; polineuriti3 gallinarum tidak d a p a t disamakan d e n ~ a n beriberi. Penyakit
--
-
beriberi disebutnya scbn+ penyakit menular. Srtelah dipcrbaiki makanan p a ~ u k a n Belanda yan6 bcnugas di Aceh, beriberi menghilang. Namun Salm (36) lidak yakin bahwa berm bcrperan dalam etioloe beriberi. Is bcrpendapal. bahwa hilangnya beriberi di Aceh dincbabknn "faktor yang bclum dikcnal". In juga tidak pcrcaya bahwa pcnjangkitan hcribcri di d u o penjara di Jawu disebabkan oleh kurang makan, tetapi oleh iaktor y a n g bclum dikcnal itu. Ketidakynkinan aka11 peranan kekurangw gizi dalam eliologi beriberi dikemukakan pula ole11 Koks (37), 1934. l a beranggapan beriberi bukan karenn sebab lain daripada vitamin. Tetapi ia merekomendasi Keras giling tidak semjrurna (unpolished rire) yang diimpor dari .lepang sebagai makarlan yang srrngat haik bagi orang Indonesia. Grijns tcrmasuk pendukung lcori Eijkman dar! herandil b e a r dulam pengungkapan penyebab beriberi. Percobaan Grijns ($81. 1b98, menunjukknn 1,ahwa pembcrian scdikit saja e a t yang terdapat dalam kulir. uri b e r w mnmpu mencegah timbulnya beriberi pada b i n a t w g pereobann. Zat itu tirlnk lerkait, dcngnn karhohidrat, protein, lcmak, maupun mineral; tidak pula hanva terdapnt dalum beras, tetapi juga dalaln k a c w g hijau (phaseolus rudiatusi. Dari penelitinn-penelirian selanjutnya Grijna (39), 1901. mendapat bar" kepastian balrwa beriberi bukan disebabkan i~enlhusukanbera? --berm t a n p a kulit ari. dapat menimbulkan beriberi. Iiarbohidrar tidak diperlukan untuk diet-diet y m g menimbulkan beriberi. Zat yang mencegdl beriberi bukan protein. Pigrnen merah kulit ari berm bukan ant aktif pencegah beriberi. Beriberi disebabkan kckurangan aat makanun idefisit), lapar sehagian. Grijns, scperti juga Eijkman, sampai tahun 1909, belum berhmil mengenali zat aktif penccgah beriberi (401. Baru pada tahun 1911 ia bcrhosil mengisolnsi zat aktil itu dari dedak b e r a (411, dan p a d a tahun 1914 memastikan bahwa beriberi dan polineuritis keduanya disebabkan karena kekurangan cat gizi (42). Dua tahun kcmudian, 1916, Eijkmnn menyebulkan 7.at 1.ertentu yang bcnifat mencegah polincuritis sebami "vitamin". Hulshoil Pol tcrmasuk ilmuwan yang turut meratakan jalan mcnuju pengungkapan peranan g i d dalam etiologi beriberi. In discbur P o s t m u s achagai p m e m u pertama. akcivitas antiberiberi d d a m kacang l~ijau. T e n a r i k pada l a p o r w Roeltited y a n g menyatakan b a l ~ w a pekerju tambang sembulr dari beribcri setelsh diberi makan kacang hijau. Hulshoff Pol (43i, 1906. nrnrl.ri~* n r n v ~ k i l - Y ~ P ; P-mhc-;pp L P - ~ ~ hc1:9?. mclak~lknn rknrGmm 150 g r s m sehari tcrbukti efektif mencegah p e r k c m b a n ~ a n bcriberi pada. 76 orang suhyek. Ijesinfeksi dan suyur ridak efektif untuk rnencegah beriberi. P a d a tahun 1907 Hulshoff Pol ( 4 4 ) mempcrluas ekperimennya dengan bahan lain. Jagung ternyata tidak memiliki aktiviras antiberiberi. Dari percobaan selanjutnya 1909, Hulshoff Pol (45) mendapat s i m p u l a ~ bahwa ~ kacang hijau juga efektif umtuk menyembuhkan polineuritis gallinarum p a d a ayam. Tetapi i a m m g a r n a t i bcberapa ketidaksamnan g c j d a klinik a n t a r a "beriberi pada manusia" dan "beriberi p a d a ayam". l a juga rnembantah teori infeksi atdasar ekpcrimen, retapi hasilnya kurang meyakinkan. P a d a tiga kelompok kecil binatang percobaan y a n g diberi beras yang diasamkan, beriberi lcbih ,
-
cepat berkembang dibmding dengan pada kelompok lain yang diberi makan berm giling sempurna tidak diasamkan. Tetapi, pada kelompok lebib b n a r yang dibcri minum air extrak be* yang dilrsamkan, hasilnya tidak konklusif (46). De Haw (47). 1909, termlrsuk yang berjasa dalam menyanggah teori toksik brriberi. I s tidak menrmukan antigen maupun antihodi d d a m d a d maupun brrbagui organ penderita beriberi.
Cpnya pengobatar~ dan pencegal~an beriberi. aeperri juga pada kebanyaknn penyakit deiisiensi lainnya, tampaknya, berkembang selarns dengan pemnhaman akan sebab-musabab dan a ~ a l - m u a s a l p e ~ ~ y a k itu. il Sanlpai t a l ~ o n 1654, menurut Lindman (31, faktor iklim bcrperan venting dalam eticlcgi beriberi. Inicksi, miasma (racun yang kcluar dalam land11 dan "kclembaban yang menimbulknn penyakit" (ill-making dumpness) dianggap sehagai penyehab u t a m a beriberi. Membiarkan darall keluar (blood lertingj, ran-at listrik iclectricd t r e a t n r c n ~ l dan m c n y r u t irnrnsage) termasuk beberapa cara pcrawatan beriberi yang dikembangkan pada mass itu. Sebelum tabun 1864, Preager beranggapan, makanan hewani segas dalam jumlah yang rukup mcmberi perlindungan terhadap beriberi. Tetapi, Den jongh (7). 1864, menentang pendapat seperti itu karenk in beranggapan beriberi ditrebabkan oleh miasma, iklim buruk, atau scmacanlnya. Swaving is)? 1871, yang n ~ e n g a t a k a n beriberi disebabkan udara buruk akibat t e r l d u banyak orang ditempatkan dalam s a t u ruangan yang bewentilasi buruk, mcngusulkan a g a r pintu ruang-nginap seperti itu diganti dengnn kayu atsu teraii besi. Schneider 1682, r a n g beranggapan bahwa beriberi erat kaitannya dengan kondisi atmosfir, menyarankan a g a r ruang-nginap nardpidana pang mengidap beriberi dikosongkan. l a jugn menganjurkan pengobatrrn dengan quinine R ~ R U amenic, dan perawatan dengru, m e n y r u t , latihan jasmani, mandi uap, d m berjemur pada sinar matahari. Sementara Fiebig (1s) y w g menyebut beriberi sebagai poliomyelitis mcnular, menganjurkan pemakaian diuretikg -am saiisilat, dan mandi air dingin. P a d a dckade 1890-an. n e n m n a r m ohrt-nhmrmn timi. dnlnm F-vnfFberiberi cendrrung semakin banyak diwnakan. Haga (48). li192, menganjurkan penggunaan diuretin, sementara T h u r (49). lij93, r n e n w j u r k a n penggunaan "methylene blue" (obar khusus untuk malariaj dengan dosis t i p kali 0.2 g per hari. Dc Cock (50), 1894, berhasil mengekstraksi glukosida dari Scaevala koeningen (frutrasni), t a n a m a n obat y w g d i y n a k a n m a y s r a k a t Ambon untuk pengobatan beriberi. Tetapi, in tidak dapat memastikan a p n k a i ~c a t - w t itu yang menjadi s a t aktif penyembull beriberi. P a d a permulaan. ekstrak t a n s m a n itu menunjukkan hasil baik. tetapi, kemudian, tidak a d a d e k y a n g d a p a t diamati. B e r d a ~ s r k a n pada tandaanemia dan oedema Hamilton (51), 1896, m e n g y n a k a n t a n d a penyakit
(la,
-
-
quinine dan prcpsrst zat besi. Sebagai upaya pcnce6ahnn beriheri, Van Haeften ( 2 9 ) , 1894, yang percaya akan peranan faktor iklim, ras dan racun dalam e~iologi beriberi, menganjurkan desinfeksi dan pengosongan (cvekuasi) emp pat-tempa~ menginap orang-orang y a n g kejmgkitan brribrri. Keherhasilan Eijkman rneltgungkapkan kaitun a n t a r polineuritis d e n g w beras m e m b a r a cakrnwala baru, tidak llanya rnendoroog kemajuan perkembangan penelitian mengenai ~ e b a b - m u s a b a b beriberi: tetapi juga ackaligus dalam pengobatan dan p e n c e g ~ h n n penyakit tenebut. -Setelah Eijkman pada tahun 1890 melaporkan temuannya itu, kemudian disusul laporan \'orderman yang menyatakun, bahwa di penjara yang penghuninya mendapat jatah herw tumbuk hanya sedikit %tau Iiampir tidak ditemukan kasus beriberi, acmentara. di perljs.ra s a n g penghuninyn mrndapat jsrnh hcrm giling reringkali tprjadi beril~cri, h e r k e r n t > a n ~pcndapat scar kepada tentn.ra pribumi d a r ~ narnpidann diberikan rungsum rnakanan yang letrill banyak mengnndune protein dan lernak-s e l ; r r ~ denjian ~ pemaharnan wuktu itu b a h e n yung disehut gizi baik adalah maknnan yang kuya akan lcmak dan protein. Menurut Eijkman ( 5 2 ) , lbYa, belum saatnya bcrbuat sepeni itu; hanya setclali pencohaan ickpcriment;mi) masnlnl! beriberi dapat dipecal~kan. Kcndati drmikian, in tidak kcberntan menggantikan rnakanan narapidana dari berm Riling rnenjadi bera. tuml,uk. lrjicoha yang dilakukan Wullcr 1531, 19Ub. rnenunjukkan bahwa setelah binntnng percobnan tidak lagi diheri kacang hijau, beriberi k e m b d i berjangkit. A t = dmar itu. ia menyara~tkan a w r kepada para narnpidana diber; tambahan makanan herlrpa kacang hijau. Tahun 190% Wullcr (54) melaporkan keberhasilannya menyembuhkan beriberi pada narapidana di penjara Menado setelah kacang 11ijau disertakan pada makanan penderita. Sekitar tahun IYlb, rangsum makanun tenLaru dip;;~nti dari b e r c ~ u m b s i k nlenjadi beras giling. Sekalipun diikuti suplementasi bahan pariwn lain seperti kcntang, kacang-kacangan d m sayur-ssyuran, p e n ~ g a n t i a n beras t e n c b u t menyebabkan beriberi berjangkit k e m b d i . Kcputusan komandan tentarn Hidia Rclanda itu dikeritik oleh Eijkman (S), 1920, d m Schuffner i56), 1920. Yang disehut terakhir ini menging*lkan bahaya pemherian diet seperti itu dan rnengcmukakan besar manfaat berm tumbuk. Berkenaan dcr~gart p e n a ~ a n t i a n bera." itu. H o n t I . 1921. rnrnpltsrrllwn 9 p . r i-prd" t-rt-a ~ r i b u m idibeil jatah makanan berupa dun bagian hem giling sempurna. dan sacu ba$an berm tumbuk. sebngaimana yang diberikan kepada pekerjn~ e k e r j a di Bataafse Petroleum Company, I
-
-
-
pcnccgahan beriberi. P a r a ilmuwarr di Indonwin, setelah ~cknologi p ~ n ~ i s o l a s i a\,itamin n B1 ditemukan oleh Suauki e(. al. pada tahun 1912 i59), juga bcrhlwil m c n ~ s o l t w i vitamin ini dari ballan-hahm pangan I n d o n a i a P e m h u a t a n preparat vitamin, baik bcrupa lablet maupun ampul, mulai mereka kembangkan. Andisis kandungan vitamin B1 dalarn makannn Indonesia. juga semakin banyak dilakukan. Donath (GO), 1930, setelah mnganalisis kandungan vitamin B1 dalam berm dan jagung, m e n y a r a n k a n a& bahan p,pngan ini di supiementnsi dengan bahan pangan lain agar susunap.8iii makanan menjadi seimbang. Setelah m e n p m a t i b a h r a pencucian sebentnr sajs tclah dapat menycbahkan kclrilangan sejumlah llcsar vitamin nntihuririk. dan kclrilanglur itu lebih s e d i k i ~ pada berm tumbuk dibanding pads %as giling, Van Veen (GI), 1933, mrmbcri petunjuk t r n t a n g cara ymig baik memasak dan mengukus naui. l a menyarankan agar berm turnbuk digunakan dalam makarlan kclompok m q a r a k a r yang iebih b n a r ( m a s feeding). Uerdasarkan pertimbangan bahwa pernedian protein dan aneurin inamu vitamin B1 bcrdavsrkan f u n p i n y n ) pcnduduk pulau Jawa aemakin bcrkurang akibal. makim naJi putih lbcras giling aempurnn) dan mcningkatt?ya konsumsi gaplek--akibat r e s n i 'ekonomi-Van Vren lG2), 1940 mcnganjurkan penerapan teknoiogi aederhana. p e l n t a r i a r ~ kadar vitamin B1 dalam berm stperti yarrg dilakukan di Indis, yaitu dengan cara 'parboilinKn.
Sampai kedatangan kedua ahli bakteriologi, Prol.l)r Pekelhnring d m Prof.Dr. Winkler, di I n d o n n i a rekitar tahun lit85, pendapat tentang aval d m sebnb r e r t a c a m pengobatan maupun pencegallan beriberi masih did%-arkan a t = duga t a u pengumatan. F p a y a pengungkapan sccara ilmiah (melalui penelitian) mal dan sebab beriberi dilakukan pertamakali alch kedua profesor itu. Scperti telalr dikamukakan, penelitian r a n g dibanl.u ole11 Eijkman d m Komcny itu bclum mengha~ilkan inlormmi p a n s dapat digunakan untuk pemecahan masalah beriberi. Penelitian lanjutan yung dilakukan oicll \:an Eeckc (19), dan oleh Eijkman ('23) jusrru melemahkan temuan Pekelharing dan M'inkler vane telah memka "akini dxna.~. d i o ~ n x k n n . I C ~ * P H ~ lnn.1n.nn c a r a pemecahan m a d a h beriberi. Jalan menuju kc s n r h penemuan pcnycbab beriberi seyerti yang kita kenal sckarsng ini ~ c r b u k a secara kebctulan pada tshun 1890. U'aktu itu. Eijkman melakukan penelitian dengan a y a m sebagai binatmrg percobnun. Untuk menghemat biaya, i a memanlaatkan sisa makanan dari bangsal rumah sakit t e m p a t n y a bertugsli. Semua ayamnye jatuh sukit dengan gejala mirip gcjala beriberi. Iictika direktur baru rumah sakit melarang pcmberian sisa makanan dnri ~ m a hsakit, Eijkman m e n ~ a n t i makanan nyamnya dengan pakan a y a m seperti y a n g diberikan orang Jaws--berm merah. Bcherapa hari kemudian, k n e h a t s n aysm-ayamnys. pulih kembali. Fenomena ini
.
merangsang Eijkman melakukan percobaan lanjutan. Hnsilnya mcmang s n u i , dcngan asumsi, tetapi penafsirannya lain schingga lncrarlan her= dalaln eLiologi beriberi belum terungkap. Eijkman. ~ n u a i d e n v n any;gapan p a d a mnsa itu, mapih belum dapnt melepas tcori racurl ~ e b a w i~,rnyebab beribcri
-
-
(271. P c n e l i ~ i a n salnpni tahun 1896 menuntun Eijkman tiba padn simpultul bahwa kaitan bcras dengan beriberi terletak bukan pnda pernasakan. melainkan p a d a kctidakadaan sclaput pernk (bran) bcrns giling. Selaput itu, menurut Eijkmnn, mengnndung eat s a n g dapat menua~arknn racun s a n g ~ e r b e n t u k sewaktu pcmecdmn karbohidrat dalam u ~ u z (YO). Sempai suat itu Eijkman masih m c o p n g g a p racun s e l a g s i penyebnl, hrrileri, walau ia tidak berha5il mcncmukan ?,at rncun itu dalam empedal ayatn mal:pun bexi= yang dilcrmcntasi (221. Survey makanan di beberapa penjara di .lawn dan Maciura-dilakuka~r olel! Forderman ta1:un 1896-Lidah mertdukong terrtuan Eijkmmi seperli dikcmuknkan di atas. r)i penjara yang pcngl,~loinya mcndapa: jatah her= merah memnng tidak d i t e m u k a ~ kasup ~ beriberi: padn IUOLI n a r a p i d ~ ayang mendnpat berw tulnbuk llanya 0.009!i. dan nnrapidana yang m e l ~ d a p a tberm gilit~gangka itu l ~ a n y a2 . 7 8 ( 3 1 ) . P a d a tabu11 1899, Eijkman sudah sampai p s d a kcyakinan ballwa penyebab u t a m a beriberi terletak pada n ~ a k a n a n , d m b e r u tumbuk merupakan bahan yang mujarab untuk penycmbuhan penyakit i ~ u(63). P a d a lahun itu jug% Cirijns (a)ela ah d a p a t mcmbuktikan bahwa 7.a~ yang Lerdapat dalam berss tumbuk itu Lidak ada kaitan d c n ~ a n protein, lemak. ksrbc~hidrat. mallpun mineral. . pcnelitian stlanjutnya, p a d a tahun 1901 Grijns (39) dapal memnstikan bahwa beriberi buknn karena makar! nasi basi. Zat s a n g dapal. mcncegah hcriheri tidak hanya terdapal dalam bera: tetnpi jugs dalam kacang hijau dun kedelni. !icrlua karanx-karanp;nn ini, datam kadar protein yang samn, berbeda rcaksi sepanjang yang berkenaan dcngan aktifitas anli beribcri. M n k i pnda tahun 1899 E i j k m w lelnh menyatakan bahwa beriberi disebabkan oleh makanan, sampai tahun 1906- ia mnsih men6aitkan beriberi dengan keracunan. Anggapan itu in barn tinggalkan setclah Grijnz I641 p a d a ~ a h u n1905 mcnmnakaokan konsm "drfiilmsi" -rhnpv; " r l y r h ~ hhr*ih-4. Petunjuk y a n g scmakin m e n g d pada keberhnsilan mcngenali c a t y a n g berfungsi sebngai pcnccgah beriberi diungkapknn oleh Grijns iG5) p a d a tnhun 1911 ketika i s berhasil mengisolasi cat itu darj kulit ari b e w . Zat aktif itu dapat diisolasi dengan alkohol tetapi tidak dcngnn "petrolcurrr ctller". Tetapi. karena yang didapat dcmikian kecil, Grijns belum d a p a t mernastikan apakah zat itu yang bcrperan mencegah beriberi kcpastian didapat oleh Sucuki dkk (59) pada ~ a h u r :1912 dan menyebut zat itu sebagai "oryzanin". J i k a pada tahun-tahun sebelumnyn Eijkman belum dapat memastikan apakah polineuritis gallinarum identik dengan beriberi, d m mnsih beranggapan pcnyakit ini discbabkan keracunan, baru pada taliun 1916,
--
berdasarkm Ilasil percobaan pada burung, i s dapat men~astikan b a l ~ a a penyakit itu bukan disebabkan keracunan, melainkan k a n a k e t i a d m zat antineuritik tertcntu yang disebutnya sebagai "vitaminn. liepastian itu ia dapatkan meldui pcrcobaw pada burung dcngun menggunakan ragi (yeast). Burung-burung percobsan yung diberi rugi terhindar dsri beriberi sekdiput~ bilk semua makanan lain lidnk diberikan (68). H d lain yang berkaitan dcngah vitamin antiberiberi d m yang didapatkan di Indonesia, scrta diitkui di lingkat intcrnssiond, nnuara luin:(n) kpberhmilan Jansen Donath (67) pada tahun 1926 menciptakan teknologi isolasi vitamin 5 1 dcngan c a m yang lebih cfektil, dan mcmbuat vitamin ini dalam bentuk kristal; mcrcka pula yang pcrtamrl. kali menyebut vitamin antibcriberi sebrrgai 'ancorin" ( b ) kchcrl~asilnn Jansen dan Donath menciptakan metodn penakjiran knndungil~~ vitnrnin R 1 d d a m bahan m a k u n m alami ( 6 8 ) dun (c) cura mcngkonpersikan ancurin ke thiochmmc dalam memperhitungkan kadar v i r s n ~ i n B1 pada t d l u n 193t (89). Penelitiun-penclitian selanjutnya meliputi ujicoha manlaat prcparat. vitamin B1 ciptasn Jan3en d m Donnth: penclitian kadar vitamin 5 1 bcrbagai bdlnn m s k a n ~ tIndonesia; kecukupan 'itamin B1; dan efek p e m u n k w t.erhada;~ kadar vitamin A1 dalam ballan makanar~ Indonesia
Dalnm sejurah gizi ( I ) , penemuw vitamin BI olch Eijkman diacu ke tshun 1897, k d u Eijkmnn melaporkan keberltssilannya menyembuhkw penyakit pada ayam percobnun dengun gejala mirip gejula beriberi pada manusia. Sepehi dikemukakan tcrduhulu, pcristiwa itu, menurut dokun~en mli, berlangsung tahun I890 (25). Jika perisliwa itu yang digunakan scbagai p a t o k m , maka penemuan vitamin B1 s e m n t i n y a tahun 1890. bukan tahun 1896 atau 159i sepeni dikemukakan oleh McCollum (1). Tahun yang disebul t r n k h i r adalah tahun ketika Eijkman sampui pada simpulan bahwa yang penting dalam bet-= aebagai penyrbab beriberi bukan pemssakan melainkan ketidakadssn selaput perak sekitar hutir beras (SO). Tahun 1890 juga dinru oleh Da\,idson EL al. (70) rcbagai n w d penemuan vitamin Hi.
1. McCollum. E.1'. A history of nutrition. Boston: Houghton Mimin,1956. 2. Robinson, F.A. The vitamin B c o m p l u . New York: John Wiley 6: Son. 1951. 3. Lindman, L. Rnchrijving der ophet eiland B a n k r waargcnomen beriberi (Description of beriberi u r c u r i ~ ~ gin the Island of b a n k a in 1953). Geneeskundig Tijdschrift voor Netherlands Indie. 1854,3:21. 4. Bemelot Moens, J.G.Th. Bnehouwingen der mededelingen omtrcnt beriberi voorkomendr in het lu'ederlands Tijdschift voor Geneeskundc benevens enige
5
"
.
-
opmerkingen omtrent dezc ziekte (Considerntion on report3 concerniog beriberi in t h e lu'ederlands Tijdschrift Genecskunde, wit11 some remarks on this disease). G e n n a k . Tijdsch. Ned. Ind. 1859.7:366. 5. Waasink, G. Klinischc wnarnemingen. Beriberi (Clinical observation on beriberi). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1861,6:472 6. Van Iiappen, E.F.J. Beriberi onder de mijnwerkem in het district Socngei Ola, eiland Banka (Beriberi in m i n e n of Soengei 01% lsland of Banka). Gencesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1863,10:510. i. Den Jongh, J.M. Wsarnemingen voor beriberi iObsen,ation on beriberi). Geneesk. Tijdscb.Ned. Ind. J864.13:825. 8. Swaving, C. Een historisch kritisch onderzoek betreffendc beriberi, paralysis mephitica (Hist.orical researcl~ and criticism of 3tudies or1 beriberi). G e n e a k . Tijdsch. Ncd. Ind. 1671,14:49. 9. Gclpke. C.O. beriberi. Gcnemk. Tijdsch. Ned. Ind. liiS(i.19:256. iLi. Vnn dcr Elst. A. Einige beschouwingcn over bet opstt:l "beribyrin van T)r. Gelpkc iSome remarks on t h e article "beriberi" by Dr. Gelpke). G c n c a k . Tijdsch. Ned. lnd. !880,20:12. 1 1 . Van I,eent, F.3. Medelin~en over bcriberi (licporr on beriberi). Garccsk. Tijdsch. Ned. Ind. 16&0.203272. 12. Erni, H . Beriberi, perniziose Anemia und eir~gewcidrurmer IBeriberi, pernicous anemia. and intestinal worms). Genemk. Tijdsch. Xed. Ind. 1882.24:l 7 i . 13. Schdfcr. J.C.T. Enigc opmerkingcn amleiding van l1et upstel "beriberi, pernious anemia und eingeweidewurmer" van H. Erni (Sume remarks on t h e a r ~ i c l e by Erni: "Beriberi, pernious ancmilr, and intestinal worms). G e n e u k . Tijdscb. Ned. Ind. 1883,2586. 14. Stwncshaus. Beriberi. Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1882.23:169. 16. Schneidcr, F. Beriberi. Geneesk. Tidjsch. Ned. Ind. 1682.23:189. 1 C . Fiebig, F.J.h4. Voorlopig rnededeling omtrent d r uorznkcn en her wezcn der beriberi (Preliminary report on tllc cause and the nature of bcriberi). Genenk. Tijdsch. Ned. Ind. 18&,24:223. Poaponegoro, Mehvabi Djuned; dan Nugroho Susunto. S e j d i Nasional Indonesia, ed. ke-4. Jakarta: B d a i P u s t a k q 19b4. 16. Pekelharing, C.A.; and C. Winkler. Ondenoek nnnr de aard en de oorzrak der beriberi i S t ~ ~ d i enn s the nmrtlrr.??-- d h++heri!. "rrcrl::: !8Zi. 19. Van Eecke, J.W.F.J. Mededelingen uit het beriberi g n t c h t t e Buitenzorg. Enigr hijdrage tot dc kennis van dc oonaken en de nnrd der beriberi (Report from t h e Beriberi Institute, Buitenz.org. Contribution to t h e causes and nature of beriberi). C e n e a k . Tijdsch. Ned. Ind. 1888,27:71 and 1689,26:145. 20. Fiebig. F.J.M. G n c h i c h t e and kritiek der bscteriologischen erlonchung d n bcriberikrankhcit (History of and criticism of bacteriological irivntip;ntion on beriberi). Gelbeak. Tijdsch. Ked. Ind. lba9;2r:249. 21. Pekelbaring. C.A.; and C. Winkler. Een paar opmerkingen naar aanleiding van Dr. Fiebig% kritiek (Some remarks on Dr. Fiebig's criticism). G e n e a k . Tijdsch. Ned. Ind. 1889,29:814.
22. Fiebig, F.J.M. Antwon a u l die bemcrwungen der Herren Pckclharing und Winkler cu meiner kritick ihrcr bacteriologischen untenuchungen der beriberikrankheit (Reply to tlte remarks of Mnsrs. Pekelharing and Winkler concerning my criticism of their bac.Leriological investigations on beriberi). Gcneek. Tijdsch. Ned. Ind. 1890,30:221. 23. Eijkman, C. Beriberi. Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. llc89.29:76. 24. Gelpke, C.O. Ein beitrng aur bcstrcitune der beriberi (Contribution to the fight againts beriberi). Geacesk. Tijdsch. Ned. Ind. lir90,30:144. 35. Eijkman, C. Polyneuritis bij hoendem (Polyneuritis in hens). Gencc~k. Tijdsch. Ned. lnd. l890,30:495. 26. Ijikutip ole11 Robinson d d a m : The vitamin R-complex. Sew York: John Wilry & Son, 1951. 27. Fiebig, F.J.M. Beriberi onder dekdwabevolking in Nederlands lndie (Beriberi among t h e Indonesia population in the Netherlands Indieei. Geneesk. Tijdsch. Xed. Ind. 1890,30:432. 25. E i j k m w , C. Verslag over de ondcnoekingen verricht in 11et Laborntoriun~ voor Pathologische Anatomic en Bac~eriologie (Report on investigrrtions from the Pathological and Bnctcriological Laborotory). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1691.31:294. 29. Vm1 Haeften, F.W. Referaat van enice pubblicatie over beriberi (Abstracts of some publicalions on bcriberi). Gcneak. Tijdsch. Ned. Ind. 1894,34:853. 30. Eijkman, C. Polyneuritis bij hoendem (Polyneuritis in hens). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1896,36:214. 31. Vorderman, A.G. Ondercoek naar het verband tumen de aurd der rijstvocding in de gcvangcnimen op J a v a en Madurn en he1 voorkomen van bcriberi onder de geinterneerdcn i l n v a t i g u i o n the relation of thr ricc diet t o the occurranee of bcriberi in the prisionr of J a v a and Madura). Batavia, 1897. 32. Tamson, 3.A. Hijdragc tot d r contagiosi~citvan bcriberi iContril,utions ro the infectious character of beriberi). Genenk. Tijdsch. Xed. Ind. 1696.36:86. 33. Gelpke, C.O. Uber de ctiologie der beriberi. Gclpke contra Van Dieren (On the etiology of beriberi: Gelpke contra Van Dieren). Geneesk. Tijdsch. Ned. lnd. 1897.37:lOti. 34. Keuler. H.J. Beril~eri. geen rijstvergiftiging (Beriberi. not a ricc poisiningi. Genenk. Tijdsch. Ned. lnd. 1897,37:539. 35. \:an Gorkurn. W.J. Arrihrri in d r ~--!~ny:?i-zer: OF i=-:-..i i ? c ~ . I ! ~ e ~i ii, prisons on Java). Geneesk. Tijdsch. Ned. lnd. 189&,38:70Y. 36. Salm, A.J. lets over Atjeh en de beriberi (On beriberi in Atchin). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1919,59:131. 37. Koks, M.Th. Waardebepaling van rijst 3 en 4 (Determination of the valuc of rice, I11 and IV). Geneak. Tijdsch. Ned. Ind. 1934,i4:787. a.Grijna, G. In beknopt ovenicht van de w e r k ~ a r m cden vcrricht i n he1 Labora~porium voor Pathologische Anatomic en Bacteriologic t e Weltevrcden gedurcnde het jssr 1898 (From the r e p o n of the Laborntory for Pathology an2 Bacteriology for the year lb98). Gcneesk. Tijdxh. Ned. Ind. 1899,39:194. 39. Grijns, G. Over polyneuritis gallinarum (On polyneuritis gallinarum). Gcneak. T~jdach.Ked. lnd. 1901,Jl:l.
',
I
;
-
40. Grijns, G. Over polyneuritis gallinarum t o n polyncuritis gallinnrum). Genenk. Tijdsch. Ned. Ind. 1909149:16. 41. Grijns, G. Over polyneuritis gallinarum (On polyneuritis gallinarum). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1911,51:591. 42. Grijns, G. Enigc oprncrkingen over beriberi en ovcr polyneuritis gallinarum (Some remarks on beribcri and on polyncuritis gallinarum). Genecsk. Tijdsch. Ned. lnd. 1914,54:1. 43. Hulshoff Pol, M.M.D.J. Beriberi en katjang idjoe (Beriberi ur kacang hijau). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1906,46:477. 44. Hulshoff Pol, M.M.D.J. .Beriberi ell djagoeng (mais) voeding (Beriberi in relation to corn as food). Gcncesk. Tijdncb. Ned. Ind. 1907.47:466. 45. Hulshoff Pol, M.M.D.J. Polyneuritis gallinarum en beriberi (Po1yneurit.i~ gallintrrum nnd beriberi). Geneesk. Tijdsch. Xed. Ind. 1909,49:116. 46. Hulshoff Pol, M.M.D.J. let? over de ctir.logie van polyncuritis in verband me1 verzuurde rijst vocdin:: ( O n t h e etiology of beriberi in relation t o soured rice). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1912,52:11. 47. De Haan, J.; and G. Grijns. . O v e r he: ontbreken van antigen en zogenaamde anti-soften bj beriberi en bj kippcn-neuritis (The absence of antigen in beriberi and in polyneuri~isl. Geneesk. Tijdsch. Red. lnd. 1909,49:256. 48. Hagn, J. Over diuretine ( O n diuretin). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1892,32:31 and 1893,33:417. v,an beriberi 49. Thur, W.W.E. lets over methyleenblauw-bebundling (Mcthylenc blue in treatment of beriberi). Gcneesk. Tijdsch. Ncd. Ind. 1&93.33:92. Scaevola Koeningei (Bcpatjida), een nieuw 60. De Cock, H. Folia genenmiddle bij beriberi (Leaf of Scaevola K o e n i n ~ e i (bepatjeda), a new medication in the treatment of beriberi). Gencesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1894,34:745. 51. Hamilton of Silvcnonhill. K.W. Wnsrnemingen ovcr beriberi (Observations on beriberi). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1895,7:192. 52. Eijkman, C. Nogmaals beriberi en vocding (Once again beriberi and nutrition). Gcneesk. Tijdsch. S e d . Ind. 169b,S&277. 53. Wuller, F.H. Katjang idjoe en beriberi (Kacang hijau and beriberi). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1906.4~:53. 54. Wuller, F.H. K a t j a n ~ idjoe en beriberi (Kaeang hijau and beriberi). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1909,49:596. 55. Eijkman, C. Zilvervliesrijst op aan-vitaminen-rijke bijvoeding? (Unpolisl~ed rice or vitamin-rich suplementary food?). Geneesk. Tijdsclr. Ned. Ind. 1920,60:489. bijvoeding? 56. Schuffner, W.A.P. Zilvervliesrijst op aan vitaminen-rijke (Unpolished Gee or viramin-rich suplementwy food?). G e n e n k . Tijdsch. Ned. Ind. 1920,60:779. 57. Horst, M.D. IS vemtckking van zilvewliarijst aan lndisehe militairen rnogelijk een noodzakelijk? (Is i t necessary or pos~iblc t o supply Indonesian Soldien with unpolished rice?). Geneesk. Tijdsch. Xed. Ind. 1921,61:119.
58. Kop. W.A. Het ~ i t a m i n e g e h d t cvan nardapplen iThe vitamin conrent of potatoes). Gencnk. Tijdsch. Ned. Ind. 1920,60:9. 59. Suzuki, U.; T. Shimamurs; and S. Ohdake. Biochem. zeitschr. Dikutip olch McCollum d d a m (1). 60. Donath, M'.F. Een en ander omtrent de voedingswaarde van rijst en mais (Some remarks on the nutritional values of rice and muize). Landbouw 1930,5:905. 61. \'an V n n , A.G. lnvloed van het wassen en stomen op het B1 vi~amingehalte van rijstsoorten van verschillendc s l i j p g r d (The effect. of washing and steaming on the'vilamin R1 conten of varieties of rice with varied degress of milling). Geneesk. Tijdsch. Ned. Ind. 1933.75:945. 62. Van Veen, A.G. De rijstkwatir IT!>c rice problem). Geneesk. Tijdwh. Ned. Ind. 1940.60:1696. 63. Eijkman, C. Ann de Heer W.J. Vun Gorkum, nnsr amleiding van diens critick of Vorderman'~ verslag ( T o W.J. Van Gorkum with reference LO his criticism of the report of Vorderman). Genenk. Tijdsch. Ned. Ind. 1&99,39:256. 64. Grijns, G. Xieuwe ondenoekingen met betrekking tot. de etiologic der beriberi (Sew investigations concerning the etiology of, beriberi). Gencnk. Tijdsch. Ned. Ind. 1908,48:680. 66. Grijns, G. Over polyneuritis gallinnrum (On polyneuritis gallinarum). Gcnenk. Tijdsch. Ned. Ind. 1911,51:591. 66. Eijkman, C. lnvloed van de voeding en van polyneuritis gallinarum (Influence of feeding and fasting on the origin of polyneuritis gallinanrm). Gencnk. Tijdsch. Red. Ind. 1916,56:257. 67. Jansen, B.C.F.; and W.F. Donath. Over de isolering van het antiberiberi vitaminc (Isolation of anti-beriberi vitamin). Hnndelingen van het E e n t e Xedcrlands-Indisch Natuumetenschapplijk. C o n g r n Gehouden te Batavia, Oktober, 1926,4:185. 88. Jansen, B.C.P.; and W.F. Donath. Over de isolering van het antiberiberi vitamine (Isolation of anti-beriberi vitamin). Clenmk. Tijdsch. h'ed. Ind. 1926,66:810. 69. Jansen. B.C.P. Over de quantitative bepalingen van viraminea, in he6 bijzonder van aneurine (antiberiberi vitamine) (The quantitative determinations of vita.mins, aneurin in psrticular). Mededeelingen van dc Dienst der Volksgezondheit in Ncderlands Indie. 193S.?5:186. 70. Davidson, Sir SrmIey; A.P. Meikeljohn; and R Passmore. Human nutrition and dietetics. Edinburgh and London: Livingstone, 1961.