PLSBS USULAN PROGRAM LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH REVISI
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN GURU SD MUHAMMADIYAH 4 BATU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN ABK MELALUI LESSON STUDY
Oleh : Dr. Endang Poerwanti, M.PD ( NIDN 0023095301) Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.PD (NIDN 0019115302) Arina Restian, M.Pd
DIUSULKAN MELALUI PROGRAM BLOCK GRANT FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG April 2014
HALAMAN PENGESAHAN PLSBS Judul : Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Guru SD Muhammadiyah 4 Batu Mengelola Pembelajaran ABK Melalui Lesson Study 1. Nama Mitra Program IbM (1) 2. Ketua Tim Pengusul a. Nama b. NIDN c. Jabatan/Golongan d. Jurusan/Fakultas e. Perguruan Tinggi f. Bidang Keahlian g. Alamat Kantor/Telp/Faks/E-mail h. Alamat Rumah/Telp/Faks/E-mail 3. Anggota Tim Pengusul a. Jumlah Anggota b. Nama Anggota I/bidang keahlian c. Mahasiswa yang terlibat 4. Lokasi Kegiatan/Mitra a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) b. Kabupaten/Kota c. Propinsi d. Jarak PT ke lokasi mitra (km) 5. Jangka waktu Pelaksanaan 6. Biaya Total Luaran yang dihasilkan Mengetahui, Kaprodi PGSD-FKIP-UMM
: SD Muhammadiyah IV Batu : Dr. Endang Poerwanti, M.Pd : 0023095301 : Lektor kepala i/IV-C : Pendidikan Guru Sekolah Dasar/FKIP
: Universitas Muhammadiyah Malang : Psikologi Pendidikan : Jl.Raya Tlogomas No.246 Malang 65144/(0341) 464318 psw.123 : Dinoyo Permai Kav. 3 Malang/ 08123380148/
[email protected] : Dosen 1 orang : Dr. Siti Fatimah, M.Pd / TEP : 2 orang (Rochma & Nawang) : Jl. Masjid No 17 Bumiaji Batu : Batu : Jawa Timur : 15 km : 8 Bulan : Rp. 8.000.000,: 1 Laporan Pelaksanaan LS. 2. Video pembelajaran Malang, 10 April 2014 Ketua Tim Pengusul
Dr.Ichsan Anshory AM,M.Pd NIP.1953031919810301
Dr. Endang Poerwanti, M.Pd NIP.195309231982032001 Menyetujui Dekan
Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes NIP.196201121990021001
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................
1
Halaman Pengesahan .....................................................................................
2
Daftar Isi .........................................................................................................
3
Ringkasan .......................................................................................................
4
Bab 1. Pendahuluan ........................................................................................
5
Bab 2. Target dan Luaran ................................................................................
8
Bab 3. Metode Pelaksanaan ............................................................................
9
Bab 4. Kelayakan Perguruan Tinggi ..................................................................
10
Bab 5. Biaya dan Jadwal Kegiatan ...................................................................
11
5.2 Anggaran Biaya .....................................................................................
11
5.3 Jadwal Kegiatan ....................................................................................
11
Daftar Pustaka ................................................................................................
12
Lampiran 1 .....................................................................................................
12
1.1 Biodata ketua Pelaksana ...........................................................................
12
1.2 Biodata anggota 1 .....................................................................................
15
RINGKASAN Anak berkebutuhan khusus (ABK) awalnya dikenal dengan istilah anak cacat, anak berkelainan atau anak luar biasa, yang didefinisikan sebagai anak yang menyimpang dari criteria normal secara signifikan, baik dari aspek fisik, psikis, emosi dan sosial, sehingga untuk mengembangkan potensinya diperlukan adanya layanan pendidikan khusus. Selama ini, pendidikan bagi ABK disediakan dalam tiga lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Berkelainan (SLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), dan Pendidikan Terpadu. Perkembangan terbaru pemerintah menggulirkan program pendidikan inklusi yaitu, ABK dididik bersama-sama anak normal di Sekolah Reguler. Persoalan yang muncul adalah, guruguru di SD reguler tidak dididik secara khusus untuk menghadapi siswa ABK, sehingga penyelenggaraan sekolah Inklusi menjadi persoalan tersendiri bagi guru dan sekolah. Kebijakan yang Pendidikan inklusi tertuang dalam Permendiknas nomor 70 tahun 2009 adalah mengikut sertakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk belajar bersama-sama dengan anak normal di kelas dan sekolah reguler. Persoalan yang muncul adalah, guru-guru di sekolah reguler tidak dididik dan dipersiapkan secara khusus untuk mengelola pembelajaran bagi ABK, sehingga sekolah yang ditunjuk Dinas pendidikan atau berinisiatif untuk menjadi sekolah Inklusi banyak mengalami kesulitan. Permasalahan itu juga dialami oleh SD Muhammadiyah 4 Batu. Hal ini juga terkait dengan kebijakan Dinas Pendidikan Kota Batu yang mengharuskan Sekolah untuk menerima ABK belajar bersama anak lain di sekolah reguler. Kegiatan yang dapat membantu memecahkan permasalahan para guru dalam mengelola pembelajaran untuk ABK ini adalah dengan melaksanakan kegiatan Lesson Study dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran individual bagi ABK, karena lesson study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Dengan cara pemecahan masalah secara berkelompok, maka guru dapat saling bekerjasama dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi khususnya pembelajaran ABK Lesson study dirancang dalam empat siklus yang setiap siklus tersusun atas beberapa kegiatan. Lesson study tersusun atas 4 kegiatan yang disingkat PDCA; P (plan) atau perencanaan dimana secara berkelompok guru menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama, D (do) adalah pelaksanaan pembelajaran domana salah satu guru akan bertindak sebagai model dan diamati oleh guru-guru yang lain, C (check) adalah refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya, hal ini akan bergantung dari ketajaman analisis para pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Tindak Lanjut (Act) dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah pengetahuan baru atau keputusan guna perbaikan dan peningkatan pembelajaran. Pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran untuk ABK ini akan bermanfaat dalam mengimplementasikan permendiknas dan kebijakan dinas pendidikan menyongsong pelaksanaan program “Education for All”.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Standar kompetensi profesional guru kelas SD-MI yang ditetapkan Direktorat Ketenagaan, Dit-Jen DIKTI Tahun 2006, yang juga tertuang dalam
Peraturan Menteri
DIKNAS Nomor 16 tahun 2007, salah satunya adalah Kemampuan memahami perbedaan individual peserta didik, baik segi kognitif, dan emosional terhadap perkembangan peserta didik, termasuk pengenalan perkembangan abnormal pada anak usia SD/MI, yang dalam dunia pendidikan disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan upaya optimalisasi dalam pembelajaran. Selanjutnya PERMENDIKNAS nomor 70/2009 tentang Pendidikan Inklusif, dalam pasal
2 menyatakan pendidikan inklusif
bertujuan untuk memberikan
kesempatan seluas-luasnya kepada semua siswa yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan social, atau memiliki kecerdasan dan bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Anak berkebutuhan khusus (ABK) awalnya dikenal dengan istilah anak cacat, anak berkelainan atau anak luar biasa, yang didefinisikan sebagai anak yang menyimpang dari criteria normal secara signifikan, baik dari aspek fisik, psikis, emosi dan sosial, sehingga untuk mengembangkan potensinya diperlukan adanya layanan pendidikan khusus. Selama ini, pendidikan bagi
ABK disediakan dalam tiga
lembaga pendidikan, yaitu Sekolah
Berkelainan (SLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), dan Pendidikan Terpadu. Perkembangan terbaru pemerintah menggulirkan program pendidikan inklusi yaitu, ABK dididik bersama-sama anak normal di Sekolah Reguler. Persoalan yang muncul adalah, guruguru di SD reguler tidak dididik secara khusus untuk menghadapi siswa ABK, sehingga penyelenggaraan sekolah Inklusi menjadi persoalan tersendiri bagi guru dan sekolah. Permendiknas nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif, dalam pasal 10 menegaskan bahwa menjadi tanggung jawab pihak otoritas untuk menyediakan kesempatan bagi guru menerima pembinaan agar dapat menghadapi situasi yang sulit. Kenyataan kewajiban tersebut belum dilakukan secara sungguh sungguh oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kabupaten-Kota. Berbagai permasalahan dari sekolah inklusi telah 2
terpotret lewat dua penelitian terdahulu yang telah dilakukan yaitu “Pemetaan kompetensi guru SD dalam mengelola pembelajaran di sekolah inklusi” dan “ Problematika implementasi pendidikan inklusi di Sekolah Dasar”. Kesimpulannya menyatakan bahwa secara umum guru belum memiliki kompetensi yang memadai dalam mengelola pembelajaran di sekolah inklusi yang meliputi pengetahuan dan pemahaman tentang : (1) Kemampuan asesmen awal / diagnosis awal (2) metode pembelajaran inovatif dan kreatif sesuai kebutuhan (3) kompetensi umum dan wawasan luas tentang ABK (4) kemampuan mengembangkan PPI (5) pengenalan alat peraga (6) asesment hasil belajar ABK (7) pemahaman psikologi anak, psikologi perkembangan, dan psikologi abnormal dan perlunya pengalaman eksplorasi keunikan ABK. Penelitian Kedua kesulitan yang dialami oleh guru adalah mengenali jenis dan tingkat kelainan ABK, dan bagaimana membelajarkan ABK baik dalam perencanaan pembelajaran individual maupun pelaksanaannya. Permasalahan umum tersebut juga dialami oleh SD Mitra yaitu SD Muhammadiyah 4 Kota Batu, ditambah adanya persoalan khusus yang mendesak untuk segera mendapat penanganan dan diperlukan pembinaan dan pendampingan. Persoalan yang dialami oleh SD Muhammadiyah 4 Kota Batu adalah bahwa, sekolah yang tergolong SD favorit dan memiliki kelas paralel masing-masing tiga rombongan belajar pada setiap kelas, dengan jumlah siswa diatas 600 (641 siswa). Sebagai sekolah yang dianggap maju, wajib menyelenggarakan pendidikan untuk ABK dan sekolah telah mulai menerima ABK mulai tahun ajaran 2012-2013. Tahun tersebut tercatat sebanyak 17 siswa ABK ada di kelas 1. Karena guru tidak memiliki kompetensi khsusus dalam mengelola pembelajaran untuk ABK, 17 siswa ini disatukan dalam kelas khusus yang diajar secara khusus, dengan bantuan guru khusus juga, hanya pada pelajaran tertentu siswa berkomunikasi dengan teman lain. Model ini jelas tidak sesuai dengan semangat dan paradigma pendidikan inklusi yang mengharuskan siswa ABK belajar bersama anak normal di kelas reguler. Penyelesaian permasalahan ini dicoba melalui lesson study, karena lesson study merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan secara kolaboratif dan berkelanjutan oleh sekelompok guru. Dengan cara pemecahan masalah secara berkelompok, maka guru dapat saling bekerjasama dalam memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi khususnya pembelajaran ABK.
3
B. Tujuan Tujuan
yang di harapkan dari kegiatan Lesson Study ini adalah peningkatan
pengetahuan dan keterampilan guru SD Muhammadiyah 4 Batu dalam mengelola pembelajaran untuk ABK, hal
ini akan
bermanfaat dalam mengimplementasikan
permendiknas dan kebijakan dinas pendidikan menyongsong pelaksanaan program “Education for All”.scientifik berbasis tematik Integratif.
C. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah Guru Kelas I SD Muhammadiyah 4 Batu yang berjumlah 6 orang
D. Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dalam program Lesson Study berbasis sekolah ini adalah optimalisasi pelaksanaan Kurikulum 2013, khususnya di SD Muhammadiyah 4 Malang. PLSBS dilaksanakan dalam empat siklus yang setiap siklus tersusun atas beberapa kegiatan. Lesson study tersusun atas 4 kegiatan yang disingkat PDCA; P (plan) atau perencanaan dimana secara berkelompok guru menyusun perencanaan pembelajaran secara bersama, D (do) adalah pelaksanaan pembelajaran domana salah satu guru akan bertindak sebagai model dan diamati oleh guru-guru yang lain, C (check) adalah refleksi untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya, hal ini akan bergantung dari ketajaman analisis para pengamat terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Tindak Lanjut (Act) Dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah pengetahuan baru atau keputusan guna perbaikan dan peningkatan pembelajaran. Hasil akhir yang di harapkan adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru SD Muhammadiyah 4 Batu Pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran untuk ABK, hal ini akan
bermanfaat dalam
mengimplementasikan permendiknas dan kebijakan dinas pendidikan menyongsong pelaksanaan program “Education for All”.
4
BAB 2 TARGET DAN LUARAN
Target dan luaran dari program LSBS ini berupa Perencanaan Pembelajaran Individual Untuk satu Tema, dan hasil pelaksanaan pembelajaran yang berupa rekaman pembelajaran dan laporan PLSBS yang dikembangkan angkan oleh guru SD Muhammadiyah 4 Kota Batu. Adapun penjelasan setiap target dan luaran dapat dijabarkan sebagai berikut. No
Target
1.
Tersusunnya 4 Rancangan pembelajaran Tematik Integratif untuk satu tema, dengan pendekatan scientifik.
2.
Terrekamnya 4 kegiatan ‘do’ atau pelaksanaan pembelajaran
2.
Tersusunnya makalah yang merupakan “Best Practices” pembelajaran ABK di Kelas I SD
Luaran Dengan pelatihan dan pendampingan , pada program LSBS ini akan disusun dan dikembangkan 4 Rancangan pembelajaran Individual untuk satu tema, Sehingga luarannya adalah 4 set RPP /PPI untuk 4 kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam 4 siklus dalam Lesson Study. Dalam pelaksanaan Lesson study pada Langkah ‘do’ maka kegiatan pembelajaran akan direkam untuk materi rfleksi dan laporan. Ada 4 rekaman pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam 4 siklus. 1 makalah “Best Practices” pengalaman tentang pembelajaran Scientific berbasis Tematik Terpadu di Kelas I SD sebagai bentuk desiminasi hasil dan mengkomunikasikan ke khalayak lebih luas
Target luaran ini sesuai dengan tujuan Program Lesson Study Berbasis Sekolah ini yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru SD Muhammadiyah 4 Batu dalam pembelajaran ABK, yang tujuan akhir adalah meningkatkan kemandirian sekolah dalam melaksanakan Pendidikan Inklusi.
BAB III. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan Program Lesson Study Berbasis Sekolah ini akan diawali dengan workshop mengenai pembelajaran ABK di Kelas I SD, dengan materi memahami perkembangan ABK, dan jenis jenis ABK, karekteristik setiap jenis ABK dan faktor penyebabnya, bagaimana mengelola pembelajaran ABK, dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan secara intensif untuk mengembangkan RPP pada kegiatan pembelajaran yang telah disepakati. Rincian dari metode pelaksanaan Program Lesson Study berbasis sekolah adalah sebagai berikut. 1. Melakukan need asesmen untuk melihat kemampuan awal guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk ABK, serta untuk menetapkan darimana materi pelatihan akan disusun dan dilakukan 2. Melakukan Lokakarya
dengan
materi utama pengenalan siapa ABK dan bagaimana
pembelajaran untuk ABK 3.
Pendampingan dalam pelaksanaan Lesson Study sebanyak empat Siklus. Setiap siklus terdiri atas 4 kegiatan yang disingkat PDCA; P (plan), D (do), C (check), dan A (act). Tahapan kegiatan dalam lesson study dijelaskan sebagai berikut. 3.1.
Perencanaan (Plan) ; Dalam tahap perencanaan, 6 orang guru kelas 1 yang tergabung dalam tim Lesson study berkolaborasi untuk menyusun PPI dan RPP yang mencerminkan pembelajaran individual untuk ABK, diawali dengan berbagi pengalaman tentang pelaksanaan pembelajaran ABK pada tahun ajaran sebelumnya. Hasil berbagi pengalaman dan permasalahan harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga PPI/ RPP menjadi sebuah perencanaan yang benar-benar matang, dalam melaksanakan pembelajaran individual untuk ABK.
3.2.
Pelaksanaan (Do) Pada tahapan yang kedua, terdapat dua kegiatan utama yaitu: (1) pelaksanaan pembelajaran melaksanakan pembelajaran individual untuk ABK, yang dilakukan oleh salah seorang guru yang disepakati untuk mempraktikkan PPI/RPP yang telah disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh anggota Tim lesson study.
3.3.
Refleksi (Check). Kegiatan refleksi dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta lesson study, dipimpin oleh Tim Lesson Study dari UMM, kegiatan
diawali dengan penyampaian kesan-kesan pengajar yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses pembelajaran yang dilakukannya, dilanjutkan dengan tanggapan dan komentar para observer dengan didukung oleh bukti-bukti yang diperoleh dari hasil pengamatan. Proses Plan berikutnya akan bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3.4. Tindak Lanjut (Act) Dari hasil refleksi dapat diperoleh sejumlah pengetahuan baru atau keputusan-keputusan penting guna perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran, baik pada tataran individual, maupun menajerial. Kelayakan Pengusul 1. Kualifikasi Tim Pelaksana LS ini dilaksanakan oleh oleh 2 orang dosen tetap program studi pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai berikut: a. Ketua Peneliti 1) Nama
: Dr. Endang Poerwanti, M.Pd
2) Pangkat/Golongan/NIP
: IV C/Pembina Utama Muda
3) Jabatan
: Lektor Kepala
4) Bidang Ahli
: Psikologi Pendidikan
5) Fakultas/Jurusan
: FKIP/ PGSD
6) Waktu untuk Kegiatan ini
: 10 jam/minggu
b. Anggota Pelaksana 1) Nama
: Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd
2) Pangkat/Golongan/NIP
: IV A/Pembina
3) Jabatan
: Lektor Kepala
4) Bidang Ahli
: Teknologi Pembelajaran
5) Fakultas/Jurusan
: FKIP/ PGSD
6) Waktu untuk Kegiatan ini
: 10 jam/minggu
Dari ke empat pelaksan di atas baik ketua dan anggota memiliki kualifikasi professional di bidang Pendidikan ke SD an termasuk perkembangan Peserta Didik dan ABK serta peningkatan kualitas pembelajaran di SD melalui Lesson Study.
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, PLSBS merupakan salah satu bentuk Pengabdian kepada masyarakat, yang merupakan salah satiu komponen yang harus dilaksanakan. Yaitu bentuk pembinaan terhadap guru SD muhammadiyah dalam melaksanakan pembelajaran individual untuk ABK.
. Dukungan lembaga (Universitas Muhammadiyah Malang) dalam
kegiatan PLSBS ini adalah. a. Universitas Muhammadiyah Malang, Memiliki Lembaga Penelitian dan Pengabdian yang terakreditasi secara Nasional, memberikan jaminan pemberian konsultasi, seleksi proposal dan koordinasi dari semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen, Hal ini juga didukung oleh Tim reviewer di tingkat Fkultas yang cukup handal. b. Perpustakaan, Pusat Internet akan membantu dalam penyediaan fasilitas untuk pencarian referensi, komunikasi dengan sekolah sampel, tempat pertemuan, kegiatan FGD, dan beberapa referensi yang dibutuhkan. c. Pusat Pengembangan Mutu Pendidikan (PPMP-UMM) adalah Klinik pendidikan yang handal yang siap membantu dan memberi solusi bila ada permasalahan terkait dengan pengembangan mutu pendidikan d. Tim PLSBS memiliki komunikasi yang baik dengan SD Mitra, dan mengenal persis permasalahan dan kebutuhannya karena sama-sama berada dalam lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.
BAB V. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya Total dana yang diperlukan dalam PLSBS INI adalah Rp 8.000.000,- ( Delapan Juta rupiah) dengan keterangan sebagai berikut. No 1 2 3 4
Jenis Pengeluaran Gaji dan upah Bahan habis pakai dan peralatan Perjalanan Pertemuan/Lokakarya/Seminar Jumlah
Biaya yang Diusulkan 2.400.000,3.200.000,1.200.000,1.200.000,8.000.000,-
5.2 Jadwal Kegiatan Adapun proses pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan yaitu mulai penyusunan proposal sampai dengan pelaporan direncanakan sebagai berikut:
No. Uraian Kegiatan 1.
Penyusunan proposal
2.
Sosialisasi ke sekolah-sekolah
3.
Workshop Pembelajaran Scientific
4.
Pelaksanaan Lesson Study
7.
Penyusunan laporan
8.
Pengumpulan laporan
Bulan ke1
2
3
4
5
X
X
X
6
7
8
X
X
X X
X
DAFTAR RUJUKAN
Sudrajad, A. 2008. Lesson study untuk meningkatkan proses dan Hasil Pembelajaran. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/22/lesson-study-untuk-meningkatkanproses-dan-hasil-pembelajaran/. Syamsuri, I. dan Ibrohim. 2008. Lesson study (Studi Pembelajaran). Malang: FMIPA Universitas Negeri Malang. Wikipedia.2007. Lesson study. Online: http://en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor: 20 Tahun 2003, tentang, SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), Penerbit Fokusmedia Bandung. BPSDMTK, 2014, Implementasi Kurikulum 2013, Materi Pelatihan Guru SD
Lampiran 1 I. Daftar Riwayat Hidup Tim Pelaksana KETUA A. IDENTITAS PRIBADI 1. N a m a 2. Tempat & Tgl Lahir
3. Jenis kelamin
: Dr. Hj. Endang Poerwanti, M. Pd. : Sragen, 23 September 1953
4. A g a m a 5. Alamat Rumah 6. NIP /NIDN 7. Pangkat /Jabatan 8. Instansi Tempat Bekerja 9. Mata Kuliah yang Diampu
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
: Perempuan : Islam. : Dinoyo Permai Kav. 3 Malang : 195309231902032001/ 0023095301 : IV-C /Lektor Kepala pada FKIP-UMM. : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-UMM : 1. Perkembangan Belajar Peserta Didik 2. Metodologi Penelitian Pendidikan 3. Penelitian Kualitatif 4. Pengukuran Psikologi
No
Jenjang Pendd
Lembaga Pendd
Lulus
Spesialisasi
1 2. 3. 4.
Sarjana Muda Sarjana Magister Doktor
IKIP Neg. Solo UNS Sebelas Maret IKIP Jakarta Univ Negeri Yogyakarta
1975 1977 1991 2011
Bimb.& Penyuluhan Psi Pendd & Bimb
Penelitian & Ev Pendd. Penelitian & Ev Pendd
C. PENELITIAN PENDIDIKAN (5 tahun terakhir) No
Tahun
Dana (Juta)
1. Ketua peneliti : Representasi Pengembangan Penelitian Kecerdasan Majemuk dalam pembelajaran tematik di Fundamental TKdi TK DIKTI
2009
36
2. Anggota peneliti : Paradigma Pendidikan Karakter Penelitian Dalam Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal di Fundamental SD Kota Malang DIKTI
2009
34.5
Judul Penelitian
Sponsor
3. Anggota Peneliti : Paradigma ”Educational For All” dalam Praktek Pembelajaran Inklusi di Sekolah Dasar Kota Malang
Pnlt. Fund DP-3M DIKTI
4. Ketua Peneliti : Pemetaan Kompetensi mengajar Guru SD dalam mengelola pembelajaran di sekolah Inklusi
Dana Internal UMM
2010
10
5. Ketua Peneliti : Model pembinaan SD Muhammadiyah di Kota Malang untuk menjadi Sekolah PPL bagi Mahasiswa PGSD
Dana Internal UMM
2011
9
2010
25.05
6. Ketua Peneliti : Klusterisasi Nilai Moral Universal sebagai Evaluasi Reflektif pendidikan Karakter di TK 7. Ketua Peneliti : Pengembangan Prototipe Sekolah Dasar Latihan Berbasis Pendidikan Inklusi bagi mahasiswa PGSD -UMM
Pnlt. Fund DP-3M DIKTI Dana Internal UMM
2012
30
2012
12
D. PENULISAN ARTIKEL DI MAJALAH (5 th terakhir) No
Judul Tulisan
Peran
Terbitan
1
Profesionalisme Guru
Penulis
Majalah “Didaktik” FKIP-UMM
2
Klusterisasi Nilai-nilai Moral Universal Sebagai Landasan Pengembangan Model Pendidikan Karakter
Penulis
Tahun 2008 2008-sekarang 2008 - 2010 2009 2010 2011 2012 2012 2013
Tahun
Jurnal Internasional Digest pendidik Pusat pengajian Ilmu Pendidikan Universiti Sains Malaysia,
Pebruari 2010 Juli 2011
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kegiatan Pendampingan Pengembangan Rencana pengembangan Sekolah (Kepala SMP se Indonesia Timur)(Dikdasmen) Instruktur PLPG Guru SD Rayon 044 untuk Kabupeten Malang, Blitar Education Advisor LAPIS PGMI untuk Wilayah Indonesia Timur (Aus AID) Pendampingan Pembelajaran Tematik di kelas bawah SD Muhammadiyah 9 Malang (Biaya UMM) Ibm Peningkatan pemahaman guru SD Kota Malang tentang Pendidikan Inklusif (Biaya UMM) Ibm Peningkatan kemampuan pemahaman guru SD Muhammadiyah Kota Malang tentang Penembangan Budaya Sekolah (Biaya UMM) Peningkatan Kemampuan Guru SD Muhammadiyah dalam menyusun Proposal PTK berbasis Karakter (Dana Kemendiknas) Peningkatan Kemampuan Guru SD Kota Batu menyusun Perangkat Pembelajaran berbasis Karakter (Dinas pendidikan Kota Batu) Ibm Pemetaan dan Penyiapan SD Muhammah Se Malang Raya Untuk Menjadi sekolah PP bagi Mahasiswa PGSD (Biaya UMM)
E. PEMAKALAH SEMINAR (5 th Terakhir) Judul Materi
No 1. 2.
BIPA sebagai media komunikasi Lintas Budaya (Konferensi Internas BIPA) Model pendidikan Vocasional sebagai upaya mempersiapkan siswa SMA memasuki dunia kerja ( Simposium Nas Hasil penelitian Kebijakan)
Peran
Pnyelenggara
Th
Durasi
Pemakalah
Pusat Bahasa Jakarta
18–20 Juli 2007
3 hari
Pemakalah
Balitbang Depdiknas jakarta
24-26 Juli 2007
3 hari
3.
Perilaku Gender dalam Pengolahan Pangan dan Pencegahan Penyakit pda Masyarakat Sub urban di Malang. Multiple Intelligence Indicator System as the Reflective Evaluation for Life Skill Teaching and Learning Quality in Kindergarten
4.
UGM- Seminar Pangan Nas Yogyakarta
16-17 Jan 2008
Pemakalah
Universitas Sain Malaysia
25-27 3 hari April 2008
Sem-Internas Balai Bahasa NTB Sem- Internas Kekayaan Bu daya Bhs Ibu
6-8 Juli 2010
3.hari
Pebruari 2011
Balai bahasa Bandung
Seminar Internasional UNESA Seminar Internas pedagogik Prak tis (UPI) Konggres Nasional bahasa jawa Sem- Nasional Cakrawala Pembelajaran berkualitas Siposium Pembangunan Kota Malang Seminar Internas
Mei 2011
UNESA
Juni 2011
UPI
Pemakalah
5.
Pengemasan Pembelajaran Bahasa untuk Berfikir Lokal & Bertindak Global
Pemakalah
6.
Dilema Penggunaan Bilingual dalam Pembelajaran Anak Usia Dini
Pemakalah
7.
Pemetaan Kompetensi Guru SD dalam Mengelola Pembelajaran ABK di Sekolah Inklusi Pemahaman Perkembangan Peserta Didik sebagai Upaya Optimalisasi Proses dan Hasil Belajar Meretas Nilai-nilai Moral dan Pendidikan Karakter Dalam Naskah Wulangreh dan Wedhatama
pemakalah
8. 9. 10.
11.
Evaluasi Mengajar dosen oleh Maha siswa sebagai upaya mening katkan kualitas Pembelajaran di PGSD-UMM Implementasi Pendidikan Inklusi di SD Kota Malang
12. Universal Moral Values as the Pillars of Character Education in the Perspective of Javanese Culture
pemakalah pemakalah pemakalah
Pemakalah Pemakalah
2 hari
1-3 Pem Desember prov 2011 25 – 28 DIKTI septembe r 2012 5- 8 Nopembe r 2012 13 Maret 2013
Pemkot UNS
F. DIKTAT/ BUKU YANG DITULIS (5 tahun terakhir) 1. 2. 3. 4.
Assesmen Pembelajaran SD (Buku Nasional PGSD- PJJ. 2007) Perkembangan Belajar peserta Didik (Buku Nasional PGSD- PJJ. 2010) Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (Buku Nasional PGSD- PJJ. 2011) Pembelajaran Kelas Rangkap (Buku Nasional PGSD- PJJ. 2011)
Malang, 8 Mei 2014 Yang Membuat
DR. Endang Poerwanti, M.Pd N.I.P. 195309231902032001
ANGGOTA 1
A. IDENTITAS PRIBADI 1. N a m a 2. Tempat & Tgl Lahir
: Dr. Siti Fatimah Soenaryo, M.Pd : Bangkalan / 19 November 1953
3. Jenis kelamin
: Perempuan
6. NIP /NIDN 7. Pangkat /Jabatan 8. Instansi Tempat Bekerja 9. Mata Kuliah yang Diampu
: Islam. : Jl. Notojoyo /Tegalgondo Gondang No.253, RT.05RW.02, Kec. Karangploso, Kab. Malang : 19531119198103-2001/ 0019115302 : IV-A /Lektor Kepala pada FKIP-UMM. : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-UMM : 1. Manajemen Berbasis Sekolah 2. Psikologi Pendidikan 3. Pengantar Pendidikan 4. Budaya Sekolah
4. A g a m a 5. Alamat Rumah
B. RIWAYAT PENDIDIKAN No
Jenjang Pendd
Lembaga Pendd
Lulus
Spesialisasi
1 2. 3.
Sarjana Magister Doktor
IKIP Malang IKIP Malang Universitas Negri Malang
1980 1992 2010
Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Luar Sekolah TEP PPS-UM
C. PENELITIAN PENDIDIKAN (5 tahun terakhir) No
Judul Penelitian
2.
3.
Sponsor
Ketua Peneliti1. : Penerapan Strategi Pembelajaran Teman Sebaya Dalam Penyampaian Perkuliahan Ketua Peneliti : Pembelajaran Dengan DP2M bermain Kecerdasan Majemuk Anak Prasekolah Ketua Peneliti : Model Pengembangan DP2M Pembelajaran PAUD Berbasis Masyarakat Di Kota Malang
Tahun 2012 2007 -2013
Tahun
Dana (Juta)
2011
Pribadi
2011
2012
KEGIATAN PROFESIONAL/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Kegiatan Pelatihan dengan Tema Peningkatan Guru SD Muhammadiyah Dalam Pembelajaran Berwawasan Inklusi Instruktur PLPG
8
2013
Pengembangan Sekolah Muhammadiyah Melalui Peningkatan Mutu Pembelajaran, PTK dan Karya Ilmiah di SD Muhammadiyah 4 dan SD Muhammadiyah 9 Kota Malang
E. PEMAKALAH SEMINAR (5 th Terakhir) No
Judul Materi 13. Narasumber Pelatihan Pendidik Karakter Bangsa Bagi Guru TK PKK se Kabupaten Malang 14. Narasumber Talk Show Interaktif di Stasiun Televisi ATV Madiun dan RRI Madiun
Peran
Penyelenggara
Th
Durasi
Pemateri
Ketua PKK Kab Malang
Pemateri
ATV Madiun
19 Oktober 1 hari 2011 2 Oktober 2011 1 hari
Malang, 24 April 2014 Yang Membuat
Dr. Siti Fatimah Soenaryo
N.I.P. 195311191981032001