UPAYA PENINGKATAN BELAJAR MENGGIRING BOLA BASKET MELALUI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA SATRIA DHARMA PERBAUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017
ANDI NUR ABADY S.Pd, M.Pd
[email protected] Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi Stok Bina Guna Medan
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk Peningkatkan hasil belajar menggiring bola melalui penerapan variasi pembelajaran pada siswa kelas XI IPA SMA Satria Dharma Perbaungan Tahun Ajaran 2016/2017. Metode penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dari analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan variasi pembelajaran, siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya pada materi menggiring bola basket. Dari hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa pada siklus I sebesar 64,71 %, kemudian meningkat pada siklus II menjadi 86,27 %. Hasil belajar menggiring bola basket siswa secara keseluruhan masih mencapai 64,22 %. Kemudian pada siklus II berdasarkan hasil refleksi ternyata membawa peningkatan menjadi 76,37 %. Kata kunci : Menggiring Bola Basket,Variasi Pembelajaran.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang kompleks dan saling membutuhkan. Kehidupan manusia dapat berkembang melalui belajar dari pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal balik agar komunikasi dapat berjalan dengan baik dan kedua-duanya harus aktif, serta mempunyai arah dan tujuan komunikasi itu sendiri di perlukan dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa, apabila proses belajar-mengajar dapat tercapai.Guru hendaknya dapat menciptakan
lingkungan belajar yang dapat merangsang dan mendorong siswanya dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam proses pembelajaran permainan bola basket terutama pada materi menggiring bola adalah kesulitan yang dialami siswa tersebut terletak pada pergelangan tangan pada saat persentuhan dengan bola. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan peneliti di SMA Swasta Satria Dharma Perbaungan, dalam praktek olahraga bola basket terutama teknik menggiring bola yang dilakukan siswa, ternyata masih banyak siswa yang kurang mengerti dan salah melakukannya.
Dari data yang diperoleh peneliti, menunjukkan ketuntasan belajar passing bawah bola voli oleh siswa kelas XI IPA hanya 13,37 % atau tiga belas koma tiga tujuh siswa saja dengan KKM 73 dengan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 85. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam variasi pembelajaran. Kondisi ini disebabkan pembelajaran yang dilakukan guru selama ini masih kurang mendukung terhadap peningkatan proses belajar siswa. Hal ini dapat dilihat peniliti ketika melakukan Praktek Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) dan hasil observasi dilapangan kepada Guru penjas Pak Samino,S.Pd di SMA Swasta Satria Dharma Perbaungan. Selama ini guru masih menggunakan metode mengajar konvensional ( metode lama), seperti metode ceramah dan komando.
c) Mengacu mengembangkan serta mengikat perhatian siswa pada pelajaran yang mereka ikuti d) Menumbuh rasa ingin tau siswa pada hal-hal baru sedang dipelajari e) Menumbuhkan perilaku belajar posistif pada diri siswa f) Meningkatkan partisifasi siswa dalam interaksi kegiatan pembelajaran g) Memperlancar dan memperjelas komunikasi antara guru dan siswa. Sehubungan variasi,
dengan
selanjutnya
pengertian
diungkapkan
oleh:
Ahmadani (2007 :65 ), mengatakan bahwa: “Permainan yang bagus dan menarik seperti yang dipermainkan oleh para pemain basket yang handal, tentu tidak terjadi seketika,
KAJIAN TEORI
melainkan ada proses yang mesti dilalui
Seperti yang disampaikan dalam hakikat variasi diatas, mengemukakan bahwa pengaruh variasi tindakan dan perubahan guru dalam bidang kegiatan pembelajaran terhadap siswa sangatlah efektif untuk mengacu, mengembangakan atau mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Variasi tindakan dan perbuatan guru itu, baik yang disadari maupun yang terjadi secara spontan. Dengan demikian mempunyai manfaat seperti yang dikemukakan oleh : Simaremare. (2007 :23), untuk: a) Mengurangi kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran
meliputi teknik dasar, mendisiplinkan diri,
b) Meningkatkan motivasi siswa
berlatih baik fisik maupun strategi dan teknik secara teratur”. Sama juga halnya seperti
melatih
teknik
dasar
seperti
menggirng/dribbling bola untuk melatih keterampilan tersebut salah satunya cara adalah berlatih menggunakan variasi latihan yang berbeda-beda. Jenis-jenis
variasi
pembelajaran
yakni : 1.Dribel Crossover 2.Dribel Dalam Segi Empat 3.Dribel Melingkar 4.Dribel Dengan Pola Slalom
Sehubungan dengan kenyataan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Menggiring Bola Basket Melalui Variasi Pembelajaran Pada Siswa Kelas XI SMA Swasta Satria Dharma Perbaungan Tahun Ajaran 2016/2017”.
lain dan kegiatan mengajar yang dilakukan
METODE PENELITIAN
pada tahap ini, sehingga didapat kesimpulan
Peneliti ini dilakukan di SMA Swasta Satria Dharma Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Jln Akasia no 08 Jambur Pulau Kecamatan Perbaungan, no telpon 7990730. Penelitan dilaksanakan pada tanggal 20 dan 27 Januari, semester genap tahun ajaran 2016/2017. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Semester genap SMA Swasta Satria Dharma Perbaungan tahun ajaran 2016/2017sebanyak 1 kelas,dengan jumlah siswa sebanyak 51 orang. Dalam hal ini Peneliti menggunakan teknik total sampling untuk menentukan sampel yaitu siswa kelas XI IPA yang berjumlah 51 orang. Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas maka penelitian terdiri dari beberapa tahap yang berupa suatu siklus sebagai berikut:
dari tindakan yang dilakukan dari hasil tes
Siklus I Tahap perencanaan Tindakan I (Alternatif Pemecahan I) Dengan memberikan perlakukuan
2. Pelaksanaan Tindakan II
latihan variasi dribel bola basket yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani disekolah
tersebut
sementara
peneliti
bertindak sebagai observasi (pengamat) dibantu oleh guru pendidikan jasmani yang
merupakan pengembangan dan pelaksanaan dari program pelaksanaan pebelajaran yang telah disusun. Hasil yang dapat dari tahap tindakan dan observasi dikumpulkan dan dianalisa
hasil belajar I. Hasil refleksi ini digunakan sebagai dasar untuk tahap perencanaan pada siklus II. Siklus II Setelah dilaksanakan siklus I dan hasil
belum
penguasaan
sesuai
terhadap
tingkat
yang telah ditetapkan, maka
dalam hal ini dilaksanakan siklus II dengan tahap-tahap sebagai beriku: 1. Tahap
perancanaan
Tindakan
II
(Alternatif Pemecahan II) Dari hasil analisis data pada refleksi I maka dibuat kembali rencana tindakan II untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada siklus I.
Pemberian tindakan II ini merupakan pengembangan dan pelaksanaan dari program perencanaan yang telah disusun. Pada tahap ini berakhiri dengan pemberian tes hasil belajar II yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.
Adapun kriteria-kriteria penilaian tes menggiring bola basket sebagai berikut:
bola
Lembar Penilaian Tes Deskriptor Indika tor Sikap kepala
Sikap badan
Bena r/ Salah
Jumah skor
1. Kepala tetap terangkat 2. Kepala lurus 3. Kepala rileks tidak kaku 4. Pandangan bebas ke arah sasaran 1. Badan sedikit dibungkukkan 2. Badan rileks tidak kaku 3. Kedua bahu selaras (tidak lebih tinggi sebelah) 4. Badan mengarah ke depan
Sikap tangan
Proses geraka n tangan terhad ap
1. Siku berada dekat badan 2. Jari rileks diregangkan 3. Batalan jari yang berkontak langsung dengan bola, bukan telapak tangan 4. Tangan yang bebas ditempatkan dalam melindungi bola 1. Bola ditekan kebawah tidak dipukul 2. Gerakan menekan berpangkal dari Siku
Pengu asaan bola
3. Pergelangan membantu siku saat menekan bola 4. Jari mengontrol dan mengunci kekuatan bola 1. Pantulan bola tidak terlalu tinggi (tidak lebih dari dada) 2. Pantulan bola tidak terlalu rendah 3. Bola tidak terlalu dekat dengan badan 4. Bola tidak liar Jumlah
Sumber : Ahmadani ( 2007 : 17 ) PEMBAHASAN Berdasarkan tabel deskripsi hasil pretest menggiring bola basket di atas dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran
menggiring
bola
dalam
permaian bola basket masih tergolong rendah. Dari 51 orang siswa yang menjadi sampel dalam penelitian ini, ternyata hanya 16 orang siswa (31,37 %) yang memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya 35 orang siswa (68,63 %) belum memiliki ketuntasan
belajar.
Nilai
Persentase
Peningkatan Hasil (PPH) rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 58,92 %.
1. Siklus I
KESIMPULAN
Dari data hasil belajar siklus II yang
Berdasarkan hasil penelitian dan
didapat terlihat bahwa kemampuan siswa
pembahasan
dalam melakukan tes hasil belajar secara
penerapan
klasikal sudah meningkat. Dari 51 siswa
memperbaiki
terdapat 44 siswa (86,27 %) yang telah
menggiring bola pada permainan bola basket
mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 7
siswa kelas kelas XI IPA SMA Swasta
siswa (13,73 %) yang belum mencapai
Satria Dharma Perbaungan T.A 2016/2017.
ketuntasan belajar
SARAN
2. Siklus II Dari data hasil belajar siklus II yang di dapat terlihat bahwa kemampuan siswa dalam melakukan tes hasil belajar secara klasikal sudah meningkat. Dari 51 siswa terdapat 44 siswa (86,27 %) yang telah mencapai ketuntasan belajar, sedangkan 7 siswa (13,73 %) yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dalam siklus II ini proses belajar mengajar berjalan lebih baik jika dibandingkan dengan siklus I. Jika pada siklus I aktivitas siswa secara keseluruhan hanya 69,71 % kemudian meningkat pada siklus II menjadi 76,37%. 100.00%
dapat Variasi
disimpulkan
bahwa
Pembelajaran
dapat
proses
pembelajaran
Disarankan kepada guru pendidikan jasmani
SMA
Perbaungan
Swasta
untuk
Satria
Dharma
mempertimbangkan
penggunaan variasi latihan menggiring bola dalam permainan bola basket, karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Ahmadani, Nuril. (2007). Permainan Bola Basket. Surakarta, Era Intermedia.. Arikunto, Dkk. (2008). Penelitian Tindakan
80.00%
Kelas. Jakarta, PT Bumi Aksara.
60.00% 40.00%
Tuntas
20.00%
Tak Tuntas
0.00%
Arikunto,
Suharsimi.
Penelitian
(2002).
Suatu
Prosedur
Pendekatan.
Praktik Jakarta Rineka Cipta. Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung, CV Yrama Widya.
Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus