1
PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, & KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN TERHADAP MINAT CALON MAHASISWA MEMILIH PERGURUAN TINGGI UNSIQ DI WONOSOBO, JAWA TENGAH DENGAN VARIABEL MODERASI RELIGIUSITAS
ULIL ARCHAM Fakultas Ekonomi, Universitas Sains Ilmu Al-Qur’an, Jawa Tengah di Wonosobo
PENGARUH SIKAP, NORMA SUBYEKTIF, & KONTROL PERILAKU PERSEPSIAN TERHADAP MINAT CALON MAHASISWA MEMILIH PERGURUAN TINGGI UNSIQ DI WONOSOBO, JAWA TENGAH DENGAN VARIABEL MODERASI RELIGIUSITAS ULIL ARCHAM Program Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Abstract This research was conducted at the high school / vocational class XII in Wonosobo with the title: "Influence of Attitude, Subjective Norms, and perceived Behavior Control for Selecting Prospective Student Interests UNSIQ in Wonosobo, Central Java with Variable Moderation Religiosity". Purpose of this study was to determine the influence of attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control to select and determine whether interest reliusitas able to be moderating influence attitudes, subjective norms, and perceived behavioral control to enthusiasm choose. Analyzer used Structural Equation Modeling (SEM). From the research and data analysis we concluded that: Attitude positive and significant effect on the interest choose. The better the students' attitudes toward the better interest UNSIQ Wonosobo choose. Subjective norms positive and significant effect on the interest choose. The better the students' subjective norm against the better interests of Wonosobo UNSIQ choose. Perceived behavioral control and significant positive effect on the interest choose. The better the students' perceived behavior control against the better interests of Wonosobo UNSIQ choose. Religiosity moderating influence students' attitudes towards interest choose to UNSIQ Wonosobo. Religiosity moderate the influence of subjective norms on students' interest in choosing to UNSIQ Wonosobo. Religiosity moderate the effect of perceived behavioral control to select students to UNSIQ interest Wonosobo. Based on the conclusion, to increase the interest of students choose UNSIQ Wonosobo choose the things that build attitudes, subjective norms and behavioral control should be improved than before. The third factor is a key factor for the success of universities to recruit students and can not be denied in the business world universities at this time, because nothing is more important to a college except put the image as well as the hallmark of higher education through the curriculum and college performance as one of commitment. Future research should be conducted on different objects in addition to universities that are religious, to be able to describe the system and the actual process of selecting a college and also studied moderating aspects of religiosity in college.
Keywords : Attitudes, Subjective Norms, perceived Behavior Control, Behavioral and Religiosity interest.
2 PENDAHULUAN
dipengaruhi oleh beberapa variabel yang mendahului minat calon mahasiswa tersebut. Pada tataran praktis, perkembangan dan persaingan pada dunia pendidikan khususnya pada jenjang perguruan tinggi saat ini mengarah tidak hanya menawarkan sistem pendidikan pada umumnya saja namun berkembang dengan munculnya segmen spesifik berupa pendidikan tinggi yang menawarkan adanya kultur religius dalam proses pendidikannya. Salah satu universitas yang menjadi fokus peneliti adalah Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah (UNSIQ) di Wonosobo. Keberadaan universitas tersebut dari tahun ke tahun mengalami tren yang positif. Hal tersebut menunjukkan adanya pertumbuhan minat dari masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi pada segmen kampus yang menawarkan kultur religius di dalamnya. Adapun data perkembangan jumlah mahasiswa yang kuliah di UNSIQ dari tahun 2012 hingga 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Latar Belakang Pendidikan merupakan tuntutan dalam masyarakat modern, baik dari segi politik maupun dari segi ekonomi (Hamalik, 2004). Maka dari itu, pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih keberadaan pendidikan tinggi adalah sebagai desiginer sekaligus pencetak sarjana yang akan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dimasa mendatang. Menurut Wijaya (2008) dewasa ini persaingan antar perguruan tinggi semakin atraktif. Masyarakat akan semakin tidak mudah dalam menentukan pilihan terhadap suatu perguruan tinggi yang tepat. Pilihan ini tergantung dari minat calon mahasiswa untuk memilih perguruan tinggi yang dipengaruhi oleh banyak variabel yang mendahuluinya sehingga siswa dalam menentukan pilihannya akan tepat dan sesuai dengan harapan. Calon mahasiswa berminat untuk kuliah di sebuah perguruan tinggi Tabel 1.1: Perkembangan Jumlah Mahasiswa UNSIQ Tahun 2012-2014 No. Tahun Jumlah Mahasiswa 1 2012 3.570 orang 2 2013 4.490 orang 3 2014 5.830 orang Sumber: Data Primer Seperti terdapat pada tabel 1 Di atas, Dilihat dari teori perilaku yang sering bahwa penilaian masyarakat terhadap Unsiq dikenal dengan istilah TPB (Theory of Planned menunjukkan adanya arah yang positif. Hal itu Behavior), variabel pendahulu dari minat terlihat dari trend peningkatan jumlah seseorang menurut (Ajzen, 2005), terdiri dari mahasiswa yang masuk ke Unsiq dari tahun ke tiga faktor yaitu sikap, norma subjektif dan tahun. Salah satu pertimbangan yang menjadi kontrol perilaku persepsian (Perceived aspek pemilihan tersebut karena keberadaan Behaviour Control atau PBC). Minat secara Unsiq yang secara spesifik menawarkan kultur harfiah diartikan sebagai maksud, pamrih, atau religius di dalamnya sehingga aspek tujuan (Chaplin, 2002). Pada teori Reasoned religiusitas inilah yang menjadi salah satu Action Fishbein dan Ajzen (dalam Eagly & pertimbangan dalam menguatkan keyakinan Chaiken, 1993) mengasumsikan minat memilih Unsiq. dipengaruhi oleh sikap dan norma subyektif. Faktor yang mempengaruhi minat selain sikap
3 dan norma subyektif di atas, Ajzen (1988) melengkapinya dengan PBC (Perceived Behavioral Control) dan teori inilah yang dikenal dengan Planned Behavior Theory, yaitu persepsi individu mengenai mudah atau tidaknya individu untuk melakukan perilaku dimana perilaku tersebut diasumsikan merupakan refleksi dari pengalaman yang telah terjadi sebelumnya dan juga hambatanhambatan yang diantisipasi. Ajzen (1988) menjelaskan bahwa minat sangat berpengaruh terhadap perilaku yang tampak. Ketika individu memutuskan untuk memilih perguruan tinggi, pembentukan minat akan dipengaruhi oleh faktor personal dan pengaruh sosial. Minat yang ada dalam setiap individu pun berbeda-beda. Howard and Kendler (1974) (dalam Yusuf, 2006) mengemukakan bahwa sikap merupakan kecenderungan (tendency) untuk mendekati (approach) atau menjauhi (avoid), serta melakukan sesuatu, baik secara positif maupun negatif terhadap suatu lembaga, peristiwa, gagasan atau konsep. Beberapa penelitian tentang sikap seperti penelitian Nurul Huda et. al., (2012) Menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat memilih pada membayar zakah. Hasbulah Norazlan et al., (2014) menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat memilih. Norma subjektif didefinisikan sebagai persepsi individu tentang tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005). Alqasa Khaled Mohammed et al., (2014) menemukan bahwa sikap dan norma subyektif mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap niat memilih. Wang Yun (2014) menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian
mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih konsumen. Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) menghubungkan bagaimana mudah atau sulit akan mengeluarkan perilaku yang pasti (Ajzen, 1991). Menurut Nazar dan Syahran (2008), kontrol keperilakuan menunjukkan mudahnya atau sulitnya seseorang melakukan tindakan dan dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu disamping halangan atau hambatan yang terantisipasi. Giantari et al., (2013) penelitiannya menemukan bahwa control perilaku persepsian memunyai pengaruh signifikan terhadap minat membeli dan kepercayaan. Giang Nguyen Thi Huong dan Tran Ho Ngoc (2014) menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih konsumen Vietnam terhadap produk hijau. Glock dan Strak (1966) dalam Djamaludin dan Suroso (2004) mendefinisikan religiusitas sebagai sebagai komitmen religius (yang berhubungan dengan agama atau keyakinan iman) yang dapat dilihat melalui aktivitas atau perilaku individu yang bersangkutan dengan agama atau keyakinan iman yang dianut. Penelitian tentang religiusitas seperti penelitian Zhou, et al (2013), menganalisis pengaruh TPB dengan faktor moderasi human value. Hasil penelitiannya menemukan bahwa humam value memoderasi pengaruh antara dua anteseden niat memilih: sikap dan kontrol perilaku persepsian terhadap minat membeli makanan organik. Kedua anteseden tersebut memiliki dampak kuat pada niat memilih antara konsumen dengan nilai-nilai humam value yang kuat dari kalangan konsumen dengan yang lemah disamping itu hasil penelitiannya terdapat keterbatasan bahwa human value tidak memoderasi pengaruh norma subjektif dengan minat konsumen. Penyebabnya dimungkinkan
4 karena faktor sampling yang menggunakan minat konsumen dalam mengkonsumi produk makanan organik belum familiar di benak konsumen. Berdasarkan hal tersebut, Zhou, et al (2013) menyarankan untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan kajian lebih lanjut dengan menggunakan sampel dengan kasus yang secara umum konsumen sudah familiar dengan keberadaannya. Oleh karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk melengkapi keterbatasan yang terjadi pada penelitian yang dilakukan Zhou, et al (2013). Lebih spesifik, Schwartz (2012) menjelaskan bahwa religisuitas adalah bagian dari human value, khususnya untuk aspek nilai tradisi. Oleh karena itu, jika pengembangan TPB diterapkan dalam kasus empiris dalam penelitian ini maka religiusitas akan lebih tepat dijadikan sebagai variabel moderasi yang mempengaruhi model TPB tersebut. Pilkington et al. (2012) menyatakan secara teoritis bahwa aspek religiusitas menjadi variabel penguat dalam memilih, seseorang dalam menentukan pilihan salah satunya dipengaruhi oleh aspek agama/spiritual. Berdasarkan penelitian dari Zhou, et al (2013), diketahui bahwa keberadaan religiusitas merupakan salah satu aspek dari human value. Seperti diketahui bersama, bahwa nilai keagamaan sebagai salah satu faktor non akademis telah menggerakan seseorang untuk memilih perguruan tinggi. Dengan melihat potensi dan kecendrungan orang tua yang menghawatirkan pergaulan dan keinginan untuk memberikan bekal kepada anak dengan ilmu agama maka perguruan tinggi dengan muatan keilmuan agama Islam dengan basis pesantren menjadi bagian dari alternatif pilihan setelah lulus dari sekolah menengah tingkat atas (SMA/SMK).
Tujuan penelitian 1. Menganalisis pengaruh sikap terhadap minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo. 2. Menganalisis pengaruh norma subjektif terhadap minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo. 3. Menganalisis pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo. 4. Menganalisis apakah religiusitas mampu menjadi variabel moderasi pengaruh sikap terhadap minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo. 5. Menganalisis apakah religiusitas mampu menjadi variabel moderasi pengaruh norma subjektif terhadap minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo. 6. Menganalisis apakah religiusitas mampu menjadi variabel moderasi pengaruh kontol perilaku persepsian terhadap minat calon mahasiswa kuliah di Unsiq Wonosobo.
Pengembangan Hipotesis Pengaruh Sikap terhadap Minat Memilih Menurut the theory planned behavior, tindakan individu pada perilaku tertentu ditentukan oleh niat individu tersebut untuk melakukan perilaku. Niat itu sendiri dipengaruhi sikap terhadap perilaku, norma subyektif yang mempengaruhi perilaku, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Sikap terhadap perilaku menunjukkan tingkatan seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau yang kurang baik tentang perilaku tertentu (Ajzen, 1991). Sikap merupakan evaluasi positif atau negatif dalam melakukan perilaku (Nazar dan Syahran, 2008). Menurut Nazar dan Syahran (2008), sikap terhadap perilaku menunjukkan tingkatan seseorang mempunyai
5 evaluasi yang baik atau yang kurang baik tentang perilaku tertentu. Menurut Nazar dan Syahran (2008), sikap terdiri dari dua elemen yaitu ide yang sangat baik dan sesuatu yang diinginkan. Ide yang sangat baik menunjukkan bahwa seberapa jauh seseorang berpikir bahwa melakukan perilaku di masa yang akan datang merupakan ide yang sangat baik. Sesuatu yang diingikan menunjukkan seberapa jauh seseorang berpikir bahwa melakukan perilaku di masa yang akan datang merupakan sesuatu yang sangat diinginkan. Kedua hal tersebut kemudian mengarah pada apa yang disebut dengan minat, yaitu minat untuk melakukan sesuatu yang berujung pada perilaku. Lebih lanjut, menurut Havelka (2004), sikap menunjuk pada penilaian tingkat perasaan mengenai sasaran perilaku. Sikap merupakan evaluasi seseorang secara menyeluruh untuk melakukan suatu perilaku (Pavloe dan Fygenson, 2006). Sikap setiap individu mengenai tujuan, tindakan, atau peristiwa bisa menunjukkan arah positif ataupun negatif dan hal tersebut akan berjalan searah yang merupakan evaluasi subyektif dari setiap individu (Gurung, 2006). Jika sikap seseorang cenderung positif maka akan menghasilkan sebuah tindakan positif pula yang didasarkan pada minatnya. Keterkaitan antara sikap dan minat akan berjalan searah sesuai dengan keputusan sikap yang diambil oleh seseorang. Maka, dapat disimpulkam bahwa variabel sikap adalah sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi minat individu dengan arah positif. Nurul Huda et. al., (2012) Menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat memilih pada membayar zakah. Hasbulah Norazlan et al., (2014) menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pemgaruh signifikan terhadap minat memilih. Wu Shwu-Ing and Jia-Yi Chen, (2014)
menemukan bahwa Persepsi manfaat konsumsi hijau memiliki dampak signifikan positif terhadap sikap konsumen. Persepsi risiko konsumsi hijau memiliki dampak signifikan negatif terhadap sikap konsumen. keyakinan normatif dan tanggung jawab moral keduanya memiliki dampak signifikan positif terhadap norma-norma subjektif konsumen. Kontrol kekuatan dan kontrol keyakinan keduanya memiliki dampak signifikan positif pada kontrol perilaku konsumen. Sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku ketiganya memiliki dampak positif yang signifikan pada niat perilaku konsumen. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis mengenai hubungan antara sikap dan minat adalah sebagai berikut : H1: Sikap berpengaruh positif terhadap minat siswa memilih UNSIQ Pengaruh Norma Subjektif terhadap Minat Memilih Pada konsep theory of planned behavior, faktor penentu intensi kedua adalah persepsi seseorang terhadap tekanan sosial untuk untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu atau bisa disebut dengan norma subjektif (Ajzen, 2005). Menurut Ajzen (2005) norma subjektif ditentukan oleh adanya keyakinan normatif (normative belief) dan keinginan untuk mengikuti (motivation to comply). Keyakinan normatif merupakan harapan-harapan yang berasal dari referent atau orang dan kelompok yang berpengaruh bagi individu (significant others). Sedangkan motivation to comply berkaitan dengan bagaimana individu ingin mengikuti harapan dari significant others. Alqasa Khaled Mohammed et al., (2014) menemukan bahwa sikap dan norma subyektif mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap niat memilih. Wang Yun (2014) menemukan bahwa sikap, norma
6 subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih konsumen. Peter Ogutu Robert et al., (2014) menemukan bahwa sikap dan norma subyektif mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku memilih. kontrol perilaku persepsian, norma subyektif dan gender tidak memoderasi antara pengaruh sikap terhadap perilaku memilih. H2: Norma subjektif berpengaruh positif terhadap minat siswa memilih UNSIQ
Syahran (2008), kontrol keperilakuan menunjukkan mudahnya atau sulitnya seseorang melakukan tindakan dan dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu disamping halangan atau hambatan yang terantisipasi. Kontrol perilaku persepsian dapat memberikan pemahaman terhadap seseorang mengenai mudah atau tidaknya suatu informasi yang diberikan. Sama halnya dengan UNSIQ, apabila bisa memberikan pelayanan pendidikan yang baik maka mahasiswa yang melanjutkan di perguruan tinggi tersebut semakin meningkat. Giantari et al., (2013) penelitiannya menemukan bahwa control perilaku persepsian memunyai pengaruh signifikan terhadap minat membeli dan kepercayaan. Kima Eojina et al., (2013) menemukan bahwa sikap dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih dan norma subyektif tidak berpengaruh terhadap perilaku memilih dan sikap memedisi pengaruh norma subyektif terhadap niat memilih. Giang Nguyen Thi Huong dan Tran Ho Ngoc (2014) menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih konsumen Vietnam terhadap produk hijau. Affedi Noor Afzainiza et al., (2014) menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap perilaku memilih pada produk halal. Hal itu berarti bahwa kontrol perilaku persepsian dapat dijadikan variabel pendukung dalam perumusan hipotesis berikutnya, yaitu sebagai berikut: H3: Kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif terhadap minat siswa memilih UNSIQ
Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian terhadap Minat Memilih Dalam teori perilaku perencanaan (theory of planned behaviour) ini mengasumsikan bahwa kontrol perilaku persepsian (perceived bahavioral control) mempunyai implikasi motivasional terhadap niat dan minat. Orang-orang yang percaya bahwa mereka tidak memiliki sumber-sumber data yang ada atau tidak mempunyai kesempatan-kesempatan untuk melakukan perilaku tertentu mungkin tidak akan membentuk niat dan minat perilaku yang kuat untuk melakukannya walaupun mereka mempunyai sikap-sikap positif terhadap perilakunya dan percaya bahwa orang lain akan menyetujui seandainya mereka melakukan perilaku tersebut. Dengan demikian, diharapkan terjadi hubungan antara kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) dengan niat dan minat yang tidak dimediasi oleh sikap dan norma subjektif (Azwar, 2003). Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) didefinisikan sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan perilaku (Ajzen, 1991). Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral Pengaruh Sikap terhadap Minat Memilih control) menghubungkan bagaimana mudah dengan Moderasi Religiusitas atau sulit akan mengeluarkan perilaku yang Berdasarkan penjelasan teori dari pasti (Ajzen, 1991). Menurut Nazar dan Allport dan Ross (1967), agama merupakan
7 suatu sistem keyakinan yang dianut dan tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam menginterpretasi dan memberi respons terhadap apa yang dirasakan dan diyakini. Semakin kuat keyakinan seseorang terhadap sutu perlakuan maka sikap akan pilihan orang akan semakin kuat dalam membangun intensi untuk memilih. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013), bahwa keberadaan aspek agama yang merupakan bagian dari human value dapat menjadi variabel moderasi dalam hubungannya dengan TPB, khususnya dalam pengembangan hipotesis ini adalah kaitannya dengan sikap. Penelitian lain terkait peran variabel religiusitas sebagai variabel moderasi pernah dilakukan juga oleh Momtaz (2011). Dalam penelitian ini keputusan memilih kuliah di Unsiq Wonosobo berangkat dari pengtahuan dan ungkapan perasaan yang terbentuk dalam sikap untuk memilih Unsiq Wonosobo. Sikap memilih tersebut akan menjadi kuat ketika ada nilai yang diyakini yaitu nilai agama yang akan memperkuat intensi mahasiswa untuk memilih Unsiq. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H4 : Religiusitas memoderasi hubungan sikap terhadap minat siswa memilih UNSIQ Pengaruh Norma Subjektif terhadap Minat Memilih dengan Moderasi Religiusitas Norma subjektif didefinisikan sebagai persepsi individu tentang tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005). Norma subjektif ditentukan oleh kombinasi antara normative belief individu dan motivation to comply. Norma subjektif akan mengerahkan seseorang memiliki intensi berperilaku dan menentukan suatu pilihan. Seperti dijelaskan pada hipotesis sebelumnya, penelitian yang pernah dilakukan oleh Zhou (2013), bahwa keberadaan aspek agama yang
merupakan bagian dari human value dapat menjadi variabel moderasi dalam hubungannya dengan TPB, khususnya dengan variabel norma subjektif. Penelitian lain terkait peran variabel religiusitas sebagai variabel moderasi pernah dilakukan juga oleh Momtaz (2011). Norma subjektif akan menguat atau melemah pengaruhnya terhadap intensi pilihan calon mahasiswa kuliah di Unsiq karena adanya nilai agama yang diyakini. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H5 : Religiusitas memoderasi hubungan norma subjektif terhadap minat siswa memilih UNSIQ Pengaruh Kontrol Perilaku Persepsian terhadap Minat Memilih dengan Moderasi Religiusitas Kontrol perilaku persepsian merupakan persepsi seseorang terhadap suatu fenomena atau objek. Persepsi tersebut berkaitan dengan mudah dan sukarnya, ada dan tidak adanya kesempatan, bisa dan tidaknya suatu perilaku itu dilaksanakan. Kontrol perilaku persepsian akan mengerahkan seseorang memiliki intensi berperilaku dan menentukan suatu pilihan. Seperti dijelaskan pada hipotesis sebelumnya, penelitian yang pernah dilakukan oleh Zhou (2013), bahwa keberadaan aspek agama yang merupakan bagian dari human value dapat menjadi variabel moderasi dalam hubungannya dengan TPB, khususnya dengan variabel kontrol perilaku persepsian. Penelitian lain terkait peran variabel religiusitas sebagai variabel moderasi pernah dilakukan juga oleh Momtaz (2011). Kontrol perilaku persepsian akan menguat atau melemah pengaruhnya terhadap intensi pilihan mahasiswa kuliah di Unsiq karena adanya nilai agama yang diyakini. Oleh karena itu, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: H6 : Religiusitas memoderasi hubungan kontrol perilaku persepsian terhadap minat siswa memilih UNSIQ
8 Kerangka Pikir
Sikap
Religiusita s
Norma Subjektif
Minat Memilih
Kontrol Perilaku Persepsian Gambar 1.: Model Penelitian
METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Metode Penelitian Populasi Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XII di tingkat sekolah menengah atas (SMA/MAN dan SMK) di Kabupaten Wonosobo sebagai wilayah yang menjadi target Universitas Sains Al Quran Jawa Tengah (UNSIQ). Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah siswa di kelas XII pada sekolah menengah atas baik SMA/MAN dan SMK di Kabupaten Wonosobo adalah sebanyak 6705 siswa. Sampel Peneliti dalam menentukan sampel menggunakan teknik probabilitas (probability sampling). Cooper dan Schlinder (2008) mendefinisikan probability sampling sebagai prosedur penentuan besar sampel dimana setiap anggota dari sebuah populasi target penelitian memiliki peluang yang sama untuk diikutkan
sebagai sampel terpilih dalam sebuah penelitian. Menurut Hair et al, (2010) jumlah minimal penggunaan sampel dengan menggunakan analis SEM adalah 100-200 maka dalam penentuan jumlah adalah 5 sampai 10 kali parameter. Rumus untuk mencari jumlah parameter dalam suatu model SEM adalah : ∑ faktor loading + ∑ koefsien jalur = jumlah parameter Dalam penelitian ini, memiliki faktor loading sebanyak 26 dan koefisien jalur sebanyak 6 sehingga ada 32 parameter. Oleh karena itu, berdasarkan pedoman tersebut di atas, maka jumlah sampel minimal untuk penelitian ini adalah: 5 x 32 estimated parameter = 160 responden atau jumlah sampel maksimal untuk penelitian ini adalah: 6 x 32 estimated parameter = 192 responden. Teknik Analisis Data Alat pengukuran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
9 pengukuran skala interval. Skala interval adalah skala yang tidak hanya mengelompokkan individu menurut kategori tertentu dan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran (magnitude) perbedaan preferensi antarindividu (Sekaran, 2003). Data yang bersifat interval dapat dihasilkan dengan suatu teknik, yaitu agree disagree. Skala ini merupakan bentuk lain dari bipolar adjective dengan harapan agar respon yang dihasilkan dapat merupakan intervally scalled data. Caranya dengan memberikan hanya dua kategori ekstrim (Ferdinand, 2006). Untuk menguji model dan hipotesis digunakan analisis SEM. Dalam pengujian model dengan menggunakan SEM. Structural equation modeling (SEM) dengan menggunakan AMOS versi 16.00. Pengujian Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam model ini, perlu diuji hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antar variabel melalui uji t yang lazim dalam model-model regresi, yaitu .74 e1 e2
x2
e4 e5
x3
.82 .83 .83
e6 e7
x4 x5
.91 .90 .87 x7 .89 .89
Sikap
x6
.81 .76
e8 e9
.82
x8
.79
.22
x10
e13
.93
x11
.82 .86
.91 x12
.93
.20 Norma Subyektif .43
e14
x14
.79 e15
x15
.88 e16
.78 e17
.94 x16.88 x17
Gambar 2
.90 .89
Kontrol Prilaku Persepsian
x19 x20
.94 .94 x21 .93
x13
.82
Minat Memilih
e18
.87
.91 .93 .51 .96
.87 e11
x18
z1
x9
.79 e10
e12
Setelah model dianalisis melalui confirmatory factor analysis dan dapat dilihat bahwa masing-masing indikator dapat didifinisikan kontruk laten, maka sebuah full model SEM dapat dianalisis. Hasil pengolahan AMOS 16.00 adalah sebagai berikut :
.86 .90 .90 .91 .91
.80 e3
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
STRUCTURAL EQUATION MODELING MODEL MINAT MEMILIH Standardized estimates
x1
.81
dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai signifikansi alfa (0,05). Pada uji dengan menggunakan SEM dengan menggunakan software AMOS nilai t hitung diterjemahkan dengan nilai critical ratio (C.R.) yang kemudian dibandingkan dengan t tabel dan nilai signifikansi alfa (0,05) dibandingkan dengan P (probability) dari hasil output. Oleh karena itu ketentuan pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Hipotesis diterima apabila: Nilai P < Nilai alfa 0,05 Hipotesis ditolak apabila: Nilai P > Nilail alfa 0,05
x22 x23
e19
.93 .88 .88 .87
e20 e21 e22 e23
UJI HIPOTESA Chisquare = 249.562 Probability = .116 DF = 224 CMIN/DF = 1.114 GFI = .903 AGFI = .880 TLI = .995 CFI = .995 RMSEA = .024
Structural Equation Modeling Faktor-faktor yang mempengaruhi minat memilih
10 E. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan level of significance 95% atau = 0,05.
Tabel 1 Nilai–nilai C.R (Critical Ratio) Variabel 1 Sikap Minat memilih 2 Norma Subyektif Minat memilih 3 Kontrol Perilaku persepsian Minat memilih 4 Religiusitas Momoderasi Sikap Minat memilih 5 Religiusitas Momoderasi NS Minat memilih 6 Religiusitas Momoderasi KPP Minat memilih Sumber : Data Primer yang diolah
CR 3,171 2,746 5,935 4,240 4,902 4,632
p 0,002 0,006 0,000 0,000 0,000 0,000
Adapun penjelasan hasil pengujian hipotesis berdasarkan tabel 1 di atas adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh sikap terhadap minat memilih Nilai C.R untuk pengaruh variabel sikap terhadap minat memilih pada Tabel 4.19 di atas sebesar 3,171 dengan nilai p sebesar 0,002 < 0,050. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa indikator sikap yang terdiri dari: Sikap kognitif yaitu berfikir untuk berperilaku memilih Unsiq adalah berguna, menyenangkan, baik, bernilai dan bijak. Sikap afektif yaitu perasaan ketika mahasiswa memilih Unsiq adalah berguna, menyenangkan, baik. Bernilai dan bijak, akan dapat meningkatkan minat memilih siswa dalam memilih UNSIQ Wonosobo. Dengan demikian semakin baik sikap siswa terhadap INSIQ Wonosobo, maka semakin tinggi minat memilih. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Huda et. al., (2012) Menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pengaruh signifikan terhadap minat memilih pada membayar zakah. Hasbulah Norazlan et al., (2014) menyimpulkan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku mempunyai pemgaruh signifikan terhadap minat memilih. Wu Shwu-Ing and Jia-Yi Chen, (2014) menemukan bahwa Persepsi manfaat konsumsi hijau memiliki dampak signifikan positif terhadap sikap konsumen. Persepsi risiko konsumsi hijau memiliki dampak signifikan negatif terhadap sikap konsumen. keyakinan normatif dan tanggung jawab moral keduanya memiliki dampak signifikan positif terhadap norma-norma subjektif konsumen. Kontrol kekuatan dan kontrol keyakinan keduanya memiliki dampak signifikan positif pada kontrol perilaku konsumen. Sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku ketiganya memiliki dampak positif yang signifikan pada niat perilaku konsumen. 2. Pengaruh norma subyektif terhadap minat memilih Nilai C.R untuk pengaruh variabel norma subyektif terhadap minat memilih pada Tabel 4.19 di atas sebesar 2,746 dengan nilai p sebesar 0,006 < 0,050. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih diterma. Hal ini menunjukkan bahwa indikator norma subyektif yang terdiri dari: Pandangan masyarakat, pandangan keluarga dan pandangan teman, akan dapat meningkatkan minat memilih
11 siswa dalam memilih UNSIQ Wonosobo. Dengan demikian semakin baik norma subyektif siswa terhadap INSIQ Wonosobo, maka semakin tinggi minat memilih. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Alqasa Khaled Mohammed et al., (2014) menemukan bahwa sikap dan norma subyektif mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap niat memilih. Wang Yun (2014) menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih konsumen.
3. Pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih. Nilai C.R untuk pengaruh variabel kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih pada Tabel 4.19 di atas sebesar 5,935 dengan nilai p sebesar 0,000 < 0,050. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih diterma. Hal ini menunjukkan bahwa indikator kontrol perilaku persepsiaan yang terdiri dari: Pengalaman, kesempatan, kemampuan dan antisipasi halangan, akan dapat meningkatkan minat memilih siswa dalam memilih UNSIQ Wonosobo. Dengan demikian semakin baik kontrol perilaku persepsian siswa terhadap INSIQ Wonosobo, maka semakin tinggi minat memilih. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Giantari et al., (2013) penelitiannya menemukan bahwa control perilaku persepsian memunyai pengaruh signifikan terhadap minat membeli dan kepercayaan. Giang Nguyen Thi Huong dan Tran Ho Ngoc (2014) menemukan bahwa sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat memilih konsumen Vietnam terhadap produk hijau.
4. Religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap minat memilih Hasil analisis SEM religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap minat memilih adalah sebagai berikut:
12 STRUCTURAL EQUATION MODELING MODEL MINAT MEMILIH Religiusitas Sebagai Variabel Moderasi Standardized estimates
UJI HIPOTESA Chisquare = 186.210 Probability = .124 CMIN/DF = 1.129 GFI = .913 AGFI = .889 RMSEA = .026
.00 interaksi1
.04
1.00
int1
e24
e25
e26
eint1
.81 x24
.82 x25
.90
.82 x26
.90 .91
22.65 Religiusitas .00
.75 e1 e2
.80
e3
x2 x3
.81 e4
.83
e5 e6
.83
e7
e9 e10
x4 x5
.80 e8
.82
x1
.80
.77 .79 .80
.91 x6 .90 .87 x7 .89 .89
25.13 .87 .89 .90 .90 .91 Sikap
.58
x18
z1
.91 .93 .57 .96 .23 .53
Minat Memilih
e18
.87 x19
e19
.93 x20
.94 x21 .93
e20
.88
.94
e21
.88
x22
e22
.87
x8
x23
e23
x9 x10
Gambar 3 Structural Equation Modeling religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap minat memilih. Berdasarkan pada gambar diatas terlihat pengaruh sikap terhadap minat memilih bahwa model adalah a very good fit dengan memilih kuliah pada UNSIQ Wonosobo dapat nilai chi-square = 182,210 dengan probability diterima. 0,124 atau model adalah fit dengan data. Hasil penelitian ini sejalan dengan Kriteria goodness fit lainnya GFI, AGFI, penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013), CMIN/DF, TLI, CFI dan RMSEA sesui dengan bahwa keberadaan aspek agama yang yang dipersyaratkan. merupakan bagian dari human value Signifikansi nilai parameter dapat dilihat memoderasi pengaruh sikap dan kontrol pada lampiran 8. Variabel interaksi sikap dan perilaku persepsian terhadap minat memilih. religiusitas berpengaruh signifikan terhadap minat memilih dengan nilai parameter sebesar 0,002 dengan probabilitas 0,000 < 0,05 dengan 5. Religiusitas memoderasi pengaruh norma demikian signifikan. Hal ini berarti variabel subyektif terhadap minat memilih religiusitas merupakan moderating variable pengaruh sikap terhadap minat memilih. Hasil analisis SEM religiusitas Dengan demikian hipotesis keempat yang memoderasi pengaruh norma subyektif menyatakan bahwa religiusitas memoderasi terhadap minat memilih adalah sebagai berikut:
13 STRURURAL EQUATION MODELING MODEL MINAT MEMILIH Standardized estimates
e24
e25
.83
e26
.82
x24
x25
.80
UJI HIPOTESA Chisquare = 72.622 Probability = .127 DF = 60 CMIN/DF = 1.210 GFI = .946 AGFI = .918 TLI = .996 RSMEA = .033
x26
.90 .90
.91 .00 .06
1.00
int2
Interaksi 2
Religiusitas
eint2
15.32
.82
.58
.00
x18
.87 e11
.51
x11
.83 e12
.93 .91
x12
.92
16.49 Norma Subyektif
.22
.84 e13
x13
e18
.87 .91 z1 x19 e19 .93 .93 .57 .96 x20 e20 Minat .88 .94 Memilih e21 .94 x21 .88 .93 x22
e22
.87 x23
e23
Gambar 4 Structural Equation Modeling religiusitas memoderasi pengaruh Norma Subyektif terhadap minat memilih. Berdasarkan pada gambar diatas terlihat bahwa model adalah a very good fit dengan nilai chi-square = 72,622 dengan probability 0,127 atau model fit dengan data. Kriteria goodness fit lainnya GFI, AGFI, CMIN/DF, TLI, CFI dan RMSEA sesui dengan yang dipersyaratkan. Signifikansi nilai parameter dapat dilihat pada lampiran 8. Variabel interaksi norma subyektif dan religiusitas berpengaruh signifikan terhadap minat memilih dengan nilai parameter sebesar 0,003 dengan probabilitas 0,000 < 0,05 dengan demikian signifikan. Berarti variabel religiusitas merupakan moderating variable pengaruh norma subyektif terhadap minat memilih. Dengan demikian hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa religiusitas memoderasi
pengaruh norma subyektif terhadap minat memilih siswa memilih UNSIQ Wonosobo dapat diterima. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013), bahwa keberadaan aspek agama yang merupakan bagian dari human value memoderasi pengaruh sikap dan kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih. 6. Religiusitas memoderasi pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih Hasil analisis SEM religiusitas memoderasi pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih adalah sebagai berikut:
14 STRURURAL EQUATION MODELING MODEL MINAT MEMILIH Standardized estimates
e24
e25
.81 x24
e26
.80 x25
.90
UJI HIPOTESA Chisquare = 93.047 Probability = .048 CMIN/DF = 1.292 GFI = .934 AGFI = .903 TLI = .993 CFI = .995 RSMEA = .039
.84 x26
.89 .92
Religiusitas
.00 .05 Interaksi 3
1.00 eint3
int3
.51
18.64
.82
.00 x18
19.07 .61 .82 e14
x14
e15
x15
e16 e17
.80 .90 .89 .85 .92 x16.90 .81 x17
Kontrol Prilaku Persepsian
.31
z1
.91 .93 .60 .96
Minat Memilih
e18
.87 x19
e19
.93 x20
.94 x21 .93
e20
.88
.94
e21
.88
x22
e22
.87 x23
e23
Gambar 5 Structural Equation Modeling religiusitas memoderasi pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih. Berdasarkan pada gambar diatas terlihat persepsian terhadap minat memilih siswa untuk bahwa model adalah baik dengan nilai chi- memilih UNSIQ Wonosobo dapat diterima. square = 93,047 dengan probability 0,048 atau Hasil penelitian ini sejalan dengan model kurang fit dengan data. Kriteria penelitian yang dilakukan oleh Zhou (2013), goodness fit lainnya GFI, AGFI, CMIN/DF, bahwa keberadaan aspek agama yang TLI, CFI dan RMSEA sesui dengan yang merupakan bagian dari human value dipersyaratkan. memoderasi pengaruh variabel kontrol perilaku Signifikansi nilai parameter dapat dilihat persepsian terhadap minat memilih. Hal yang pada lampiran 10 Variabel interaksi kontrol sama Momtaz (2011), menemukan bahwa perilaku persepsian dan religiusitas kontrol perilaku persepsian akan menguat atau berpengaruh signifikan terhadap minat memilih melemah pengaruhnya terhadap intensi pilihan dengan nilai parameter sebesar 0,002 dengan mahasiswa kuliah di Unsiq karena adanya nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dengan demikian agama yang diyakini. signifikan. Berarti variable religiusitas merupakan moderating variable pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minata perilaku. Dengan demikian hipotesis keenam yang menyatakan bahwa religiusitas memoderasi pengaruh kontrol perilaku
15 V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini adalah : 1. Sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih. Semakin baik sikap siswa terhadap UNSIQ Wonosobo semakin baik minat memilih. 2. Norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih. Semakin baik norma subyektif siswa terhadap UNSIQ Wonosobo semakin baik minat memilih. 3. Kontrol perilaku persepsian berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat memilih. Semakin baik kontrol perilaku persepsian siswa terhadap UNSIQ Wonosobo semakin baik minat memilih. 4. Religiusitas memoderasi pengaruh sikap terhadap minat memilih siswa kepada UNSIQ Wonosobo. 5. Religiusitas memoderasi pengaruh norma subyektif terhadap minat memilih siswa kepada UNSIQ Wonosobo. 6. Religiusitas memoderasi pengaruh kontrol perilaku persepsian terhadap minat memilih siswa kepada UNSIQ Wonosobo. B. Implikasi 1. Impikasi teoritis Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa pengembangan model TPB regligiusitas mampu memoderasi sikap, norma subyektif dan kontrol perilaku persepsian yang merupakan faktor humam value yang telah disesuaikan dengan sampel keberdayaan masyarakat yang memiliki
budaya religi yang kuat yaitu agama Islam. 2. Implikasi Manajerial Berdasarkan kesimpulan di atas, untuk meningkatkan minat memilih siswa memilih UNSIQ Wonosobo maka hal hal yang membangun sikap, norma subyektif dan kpntrol perilaku harus lebih ditingkatkan dari sebelumnya. Ketiga faktor tersebut merupakan faktor kunci bagi keberhasilan perguruan tinggi untuk menjaring mahasiswa dan tidak dapat dipungkiri dalam dunia bisnis perguruan tinggi saat ini, karena tidak ada yang lebih penting lagi bagi sebuah perguruan tinggi kecuali menempatkan citra serta cirri khas perguruan tinggi melalui kurikulum dan kinerja perguruan tinggi sebagai salah satu komitmennya. C. Keterbatasan Penelitian ini tidak luput dari suatu kelemahan dan keterbatasan. Dari hasil pembahasan tesis ini maka dapat disampaikan beberapa keterbatasan penelitian sebagai berikut : 1. Dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan SEM, terdapat 1 kriteria dalam model yang berada pada penilaian marginal yaitu AGFI (0,880). 2. Penelitian ini bergantung sepenuhnya pada pengukuran subjektif (berdasarkan persepsi). Meskipun pengukuran subjektif (berdasarkan persepsi) dapat dibenarkan dan banyak penelitian empiris (terutama diluar negeri) membuktikan kebenaran ini, namun tetap saja pengukuran subjektif rentan terhadap munculnya bias. D. Saran Untuk Penelitian Mendatang Penelitian mendatang sebaiknya dilakukan pada obyek yang berbeda selain perguruan tinggi yang sifatnya keagamaan,
16 untuk lebih dan proses sebenarnya moderating tinggi.
dapat menggambarkan sistem Azwar, S. 2003. Sikap Manusia Teori dan pemilihan perguruan tinggi Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta: dan juga diteliti aspek Penerbit Pustaka Pelajar. religiusitas pada perguruan Baron, Robert A & Byrne, Donn. 2003. Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Penerbit PT. Gelora Aksara Pratama. DAFTAR PUSTAKA Brown, Stephen P. 1964. Antecedents and Afendi Noor Afzainiza, Farah Lina Azizan and Consequences of Attitude Toward the Aflah Isa Darami, (2014) Determinan Ad: A Meta-analysis, Journal of of Halal Purchase Intention: Case in Consumer Research, 19 (June), 34-51. Perlis, International Journal of Busines and Sosial Research (IJBSR), Volume 4 Calhoun, J & Acocella, J. 1995. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan No. 5, pp. 118-123 Kemanusiaan(Edisi ketiga). Semarang: Ajzen, Icek. 1988. Attitudes, Personality, dan PT IKIP Semarang Press. Behavior. Chicago: Dorsey Press. Chaplin, J.P. 2002. Kamus Lengkap Psikologi. Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Behavior. Organizational Behavior and Human Decision Process 50, 179-211. Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. 2008. Business Research Methods, Academic Press. International Edition. New York, USA: Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and McGraw Hill. Behavior, (2nd edition). Berkshire, UK: Open University Press-McGraw Hill Departemen Pendidkan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Education. Penerbit Balai Pustaka. Albery, I. P. & Munafo, M. 2011. Key Concepts in Health Psychology. Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. London: Sage Publishing. Allport, G., & Ross, J. 1967. Personal Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Penerbit PT. Rineka Religious Orientation and Prejudice. Cipta. Journal of Personality and Social. Djamaludin Ancok dan Suroso F.N, 2004 Psychology, 5, 432-443. Psikologi Islam Solusi Islam Alqasa Khaled Mohammed, Filzah Mohd Isa, AtasProblem-Problem Psikologi, Siti Norezam Othman and Ali Hussein (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), hlm. 76 Saleh Zolait, (2014), The impact of students’ attitude and subjective norm Eagly, A.H. & Chaiken, S. 1993. The Psychology of Attitudes. Fort Worth: on the behavioural intention to use Harcourt Brace Jovanovich College services of banking system Int. J. Publishers. Business Information Systems, Vol. 15, No. 1, pp. 105-122
17 Elmubarok, Zaim. 2009. Membumikan Havelka, Douglas. 2004. Students Beliefs and Pendidikan Nilai. Bandung: Penerbit Attitudes Toward Technology. Alfabeta. Information Systems Education Journal. Vol 1 No. 40. December 27. Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief, attitude, intention, and behavior: An Honkanken, Pirjo, Verplanken, Bas, & Olsen, introduction to theory and research. Svein O. 2006. “Ethical values and Reading. MA: Addison-Wesley. motives driving organic food choice”,Journal of Consumer Behavior, Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Volume 5, Sep-Okt 2006, 420-43. Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 16.0. Badan Penerbit Humalik, Oemar. 2004. Pendidikan Guru Universitas Diponegoro. Semarang. Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Jalaluddin. 2002. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Gurung, Anil. 2006. Empirical Investigation of the Relationship of Privacy Security, Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi and Trust with Behavioral Intention to Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit transact in E-Commerce. The Andi Offset. University Of Texas at Arlingon. Kim, S. F., David, S. W., and Zafer, B. E. Giantari I Gusti Ayu Ketut, Djumilah Zain, 2004. The influence of religion on Mintarti Rahayu and Solimun (2013), attitudes towards the advertising of The role of perceived behavioral control controversial products. European and trust as mediator of experience on Journal of Marketing. Vol. 38 No. 5/6, online purchasing intentions pp. 537-555. relationship a study on youths in Kima Eojina, Sunny Ham, Il Sun Yang, and denpasar city (Indonesia) International Jeong Gil Choi (2013) The roles of Journal of Business and Management attitude, subjective norm, and perceived Invention Volume 2. No. 1 pp. 2319 – behavioral control in the formation of 8028 consumers’ behavioral intentions to Hasbullah Norazlan, Abdul Jumaat Mahajar read menu labels in the restaurant and Mad Ithnin Salleh (2014) industry, International Journal of Extending the Theory of Planned Hospitality Management journal Vol 35 Behavior: Evidence of the Arguments 203-213 of its Sufficiency International Journal Liliweri, Alo. 2005. Makna Budaya dalam of Humanities and Social Science Vol. Komunikasi antar Budaya. Yogyakarta: 4, No. 14; pp. 101-105 PT. LKiS Pelangi Aksara. Hair, Joseph F., William C. Black, & Barry J. Liu, Y. 2008. An Integrated Model of Behavior Babin. 2010. Multivariate Data of China’s Green Consumers Based on Analysis: A Global Perspective. TPB. Ecological Economy. Vol. 2, pp. Pearson Education, Limited. United 80-82 (in Chinese). State.
18 McEachan, R.R.C., Conner, M., Taylor, N.J. Peter Ogutu Robert, Ogutu Martin and Njanja and Lawton, R.J. 2011. Prospective Lilly, (2014), The Moderating Effect Of prediction of health-related behaviours Subjective Norms, Perceived with the theory of planned behaviour: a Behavioural Control And Gender On meta analysis. Health Psychology The Relationship Between Attitude Review. Vol. 5 No. 2, pp. 97-144, doi: Towards Internet Advertising And 10.1080/17437199.2010.521684. Purchase Intention Of University Students In Kenya, European Journal of Momtaz, Yadollah Abolfathi, Tengku-Aizan Business Management Vol. 2, Issue 1, Hamid, Rahimah Ibrahim, Nurizan pp 1-37 Yahya, Sen Tyng Chai. 2011. Moderating effect of religiosity on the Presley, Adrien, Datha Damron-Martinez, Ling relationship between social isolation Zhang. 2010. A Study of Business and psychological well-being. Mental Student Choice to Study Abroad: A Health, Religion & Culture. Vol. 14, Test of the Theory of Planned Behavior. No. 2, February 2011, 141–156 Journal of Teaching in International Business, 21:227–247. Muhibbin-Syah. 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung: Penerbit Rosdakarya.
PT.
Remaja Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Natawijaya, Rochman. 1980. Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarte: Departemen Sarwono, S. W. 1999. Psikologi Remaja. Edisi Pendidikan dan Kebudayaan RI. revisi 8. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Pustaka. Nazar & Syahran. 2008. Pengaruh Privasi, Keamanan, Kepercayaan, dan Schiffman, Lean, & Leslie Lazar Kanuk. 2007. Pengalaman terhadap Niat untuk Consumer Behavior, seventh edition. Bertransaksi secara Online. Tesis. New Jersey: Patience Hall International, Yogyakarta: Program Pascasarjana Inc. Universitas Gajahmada. Schwartz, S.H. 2012. An overview of the Nurul Huda, Nova Rini, Yosi Mardoni and Schwartz theory of basic values. Online Purnama Putra, (2012) The Analysis of Readings in Psychology and Culture. Attitudes, Subjective Norms, and Vol. 2 No. 1, p. 11. Behavioral Control on Muzakki’s Sekaran, Uma. 2003. Research Methods for Intention to Pay Zakah International Business – Metode Penelitian untuk Journal of Business and Social Science Bisnis. Terjemahan oleh Kwan Men Vol. 3 No. 22 pp. 101-105 Yon. 2006. Penerbit Salemba Empat. Pavlou, P. A. & Fygenson, M. 2006. Jakarta. Understanding and Predicting Setyobroto, Sudibyo. 1989. Psikologi Electronic Commerce Adoption: An Olahraga. Jakarta: Penerbit PT. Anem Extension of The Theory Of Planned Kosong Anem. Behavior. MIS Quarterly, 30 (1), 115143.
19 Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Penerbit Rineka Putra. Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional Wang Yun, (2014), Consumers’ Purchase Intentions of Shoes: Theory of Planned Behavior and Desired Attributes, International Journal of Marketing Studies; Vol. 6, No. 4, pp 50-58 Wijaya, Tony. 2009. Analisis Structural Equation Modeling Menggunakan AMOS.Universitas Atma Jaya Yogyakarta.Yogyakarta. Wu Shwu-Ing and Jia-Yi Chen, (2014) A Model of Green Consumption Behavior Constructed by the Theory of Planned Behavior International Journal of Marketing Studies; Vol. 6, No. 5, pp 119-132 Yusuf, S. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya. Zhou, Yanfeng, John Thogersen, Yajing Ruan, Guang Huang. 2013. The moderating role of human values in planned behavior: the case of Chinese consumers’ intention to buy organic food. Journal of Consumer Marketing. 30/4 (2013) 335–344.