TUGAS AKUISISI PENGETAHUAN SISTEM PAKAR A. Topik
: SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT AYAM DENGAN METODE INFERENSI FUZZY MAMDANI Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali jenis hewan yang dipelihara oleh masyarakat, seperti contohnya adalah ayam. Ayam merupakan hewan unggas yang paling banyak dipelihara masyarakat baik secara tradisional yang sering disebut ayam kampung sampai peternakan besar yang berupa ayam pedaging atau petelur, karena populasinya yang cukup banyak bila dibanding hewan lain. Oleh karena itu penyakit yang menyertainya juga semakin kompleks, dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang bisa menular kepada manusia dan mengakibatkan kematian seperti penyakit flu burung (avian influenza). Representasi pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode wawancara dan studi pustaka berbagai sumber dari jurnaljurnal yang memilik metode yang sama. Sistem pakar diperlukan untuk mendapatkan pengetahuan kepakaran dari ahlinya dalam menyelesaikan permasalahan diagnosa penyakit sedangkan inferensi fuzzy Mamdani digunakan untuk pengolahan pengetahuan agar diperoleh konsekuensi atau kesimpulan.
B. Pakar
: Ade dahlan
C. Literatur • Suraya, November 2012, “SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT THT BERDASARKAN GEJALANYA UNTUK MENENTUKAN ALTERNATIF PENGOBATAN MENGGUNAKAN TANAMN OBAT”, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi (SNAST) Periode III • Ahmad Kamsyakawuni, Rachmad Gernowo, Eko Adi Sarwoko, 2012, “APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT HIPERTIROID DENGAN METODE INFERENSI FUZZY MAMDANI”, Jurnal Sistem Informasi Bisnis Vol 2 • Adhi Sadewo Broto, Agustus 2010, “PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK ANALISA PENYAKIT DALAM”, Jurnal UNIVERSITAS DIPONEGORO
D. Daftar Pertanyaan 1. Apa saja penyakit yang biasanya ditemukan pada ayam yang bapak ternak? 2. Dari penyakit yang bapak sebutkan gejalanya seperti apa saja? 3. Apa sebabnya ayam kadang tidak mau makan dan minum dan bagaimana cara mengatasinya? 4. Apakah ada jenis penyakit ayam yang menular terhadap yang sehat? 5. Bagaimana proses penularan ayam sakit terhadap ayam sehat? Melalui organ tubuh atau perantara apa? 6. Apakah gender dan umur berpengaruh pada jenis penyakit ayam? 7. Apakah suhu dan lingkungan berpengaruh pada peternakan ayam? 8. Apa yang membedakan ayam sehat dan sakit? Cirinya seperti apa? 9. Contoh penyakit apa yang penularannya di akibatkan kotorannya? dan apa tandanya? 10. Apakah ada perbedaan kotoran ayam yang terkena penyakit dengan yang ayam yang sehat? Jika ada seperti apa bedanya? 11. Bagaimana tindakan yang dilakukan ketika melihat ayam sakit? 12. Berapa lama waktu dari mulai ayam yang terlihat sakit sampai mati atau sehat kembali? 13. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan ayam? 14. Obat apa saja yang digunakan untuk mengobati ayam yang terkena penyakit? 15. Apakah ada potensi penyakit ayam yang disebabkan oleh makanan atau tidak? Jika ada contohnya apa? 16. Ketika ayam sakit apakah diberi obat ataupun vitamin khusus? Contohnya seperti apa? 17. Berapa hari sekali ayam diperiksa untuk memonitor kondisi kesehatannya? Apa ada jadwal periodik khusus? 18. Dari data penyakit yang Bapak jelaskan tadi, penyakit apakah yang sering muncul di peternakan ini? 19. Untuk kasus ayam mati mendadak penyebabnya apa dan termasuk jenis penyakit apa? 20. Apa ciri-ciri ayam yang sehat dan bagus untuk dipotong?
E. Jawaban 1. Penyakit yang biasanya ditemukan pada ayam yang saya ternak adalah : a. Penyakit Snot Penyakit Snot Atau Coryza Di Sebabkan Oleh Bakteri Haemophillus Gallinarum. Penyakit Snot Dapat Menyerang Ayam Semua Umur Dan Terutama Menyerang Anak Ayam, Biasanya Penyakit ini Muncul Akibat perubahn Musim Dan Banyak Di Temukan Di Daerah Tropis. Perubahan Musim Biasanya Akan Mempengaruhi Angka Kesehatan Ayam Morbiditas Kawanan Unggas Bervariasi Antara 1-30%. Moralitas Atau Angka Kematian Yang Di Timbulkan Oleh Penyakit Mencapai 30%. b. Penyakit Ngorok Atau Chronic Respiratory Disease ( CDR ) Penyakit Biasa Juga Di Sebut Juga Dengan Chronic Respiratory Disease ( CDR ) atau Mikoplamosis atau Sinusitis atau Air Sac.Penyakit Cronic Respiratory Disease Di Sebabkan oleh Bakteri Microplasma Galisepticum. Biasanya Menyerang Ayam Usia 4-9 Minggu. c. Penyakit Berak Kapur (Pullorum) Pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang dikenal dengan nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari. d. Penyakit Gumoro Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, terutama bagian fibrikus dan thymus. Kedua bagian ini merupakan pertahanan tubuh ayam. Pada kerusakan yang parah, antibody ayam tersebut tidak terbentuk. Karena menyerang system kekebalan tubuh, maka penyakit ini sering disebut sebagai AIDSnya ayam. Ayam yang terkena akan menampakan gejala seperti gangguan saraf, merejan, diare, tubuh gemetar, bulu di sekitar anus kotor dan lengket serta diakhiri dengan kematian ayam.
e. Penyakit Telelo Penyakit Telelo atau Newcastle Disease (ND) biasa juga disebut dengan istilah penyakit Samper Ayam ataupun Pes Cekak. Dimana penyakit ini merupakan suatu infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan f. Flu Burung Flu burung adalah infeksi yang disebabkan oleh sejenis virus influenza avian g. Penyakit Ngorok adalah penyakit yang disebabkan penurunan daya tahan tubuh ayam
2. Gejalanya adalah : a. Penyakit Snot Ayam Secara Klinis Yang Telah Terinfeksi Menunjukan Tanda Sebagai Berikut : • Pengeluaran Cairan air Mata ( Mata Berbusa ). • Ayam Terlihat Mengatuk Dengan Sayap Turun Dan Mengantung. • Keluar Lendir Dari Hidung, Kental Berwarna Kuning Dan Bebau Khas. • Pembengkaan Di Daerah Sinus Infra Orbintal. • Ada Kerak Di Dalam Hidung. • Napsu Makan. • Ayam Ngorok Dan Sukar Bernafas. • Pertumbuhan Melamban ( Kecentet ). • Perubahan Patologi • Pada Kasus Ini Patut Di Jumpai Konjungtivitis dan Peradangan Pada Kelopak Mata ( Periorbital Fascia ). Pada Kasus Kronis Di Jumpai Sinusitis Yang Bersifat Serosa Sampai Kaseosa. b. Penyakit Ngorok Atau Chronic Respiratory Disease ( CDR ) • Ngorok Basah • Adanya Leleran Hidung Lengket • Terdapat Eksudat Berbuih Pada Mata • Ayam Suka Mengeleng gelengkan Kepala. • Pada Kasus Kronis Mengakibatkan Kekurusan Dan Kekurangan Cairan Bernanah Dari Hidung. c. Penyakit Berak Kapur (Pullorum) • Nafsu makan menurun • Feses (kotoran) kotoran berwarna putih seperti kapur • Kotorannya menempel di sekitar dubur berwarna putih • Kloaka akan menjadi putih karena feses yang telah keringkering • Jengger berwarna keabuan • Mata menutup dan nafsu makan turun • Badan anak ayam menjadi lemas • Sayap menggantung dan kusam • Lumpuh karena artritis • Luka bergerombol d. Penyakit Gumoro • Nafsu makan berkurang. • Ayam tampak lesu dan mengantuk. • Bulu tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu pantat. • Peradangan di sekitar dubur dan kloaka.biasanya ayam akan mematoki duburnya sendiri. • Jika tidur, paruhnya menempel di lantai dan keseimbangan tubuhnya terganggu. • Diare berlendir. • Ayam suka mematuk di sekitar kloaka. e. Penyakit Tetelo • Gangguan pernapasan dimulai dengan mengengap-engap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas. • Ayam tampak lesu. • Nafsu makan menurun.
• Produksi telur menurun. • Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah. • Jengger dan kepala kebiruan • Kornea menjadi keruh • Sayap turun • Otot tubuh gemetar • Kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang. • Leher terpuntir. f. Flu Burung • Sakit perut • Diare • Pendarahan gusi • Pendarahan hidung • Nyeri dada g. Penyakit Ngorok • Ayam terlihat kurang segar, pucat lesu pada wajahnya. • Dalam waktu kurang dari 2 jam,ayam mulai kurang bergairah baik saat makan maupun saat aktifitas. • Timbul suara ngorok dan pilek (seperti bersin-bersin yang berketerusan). • Ayam terlihat kedinginan (demam) dapat ditandai dengan bulunya mulai mengembang dan biasanya ayam mulai tertunduk meringkuk seperti ayam yang sedang tidur. • Keluar lendir dari mulut,mata/kelopak mata serta mencret (akibat ayam susah makan). • Pencernaan kurang baik ditandai dengan kotoran masih utuh,sebagai salahsatu contoh,misal ayam diloloh beras,maka akan masih ada beras - beras yang utuh dalam kotoranya.
3. Apa sebabnya ayam kadang tidak mau makan dan minum dan bagaimana cara mengatasinya? Biasanya karena perjalanan jauh, biasanya peternak ayam membeli bibit dari jauh, karena perjalanan jauh ayam stres karena itu ayam tidak mau makan dan minum. Cara menanggulanginya yaitu: 1. Biarkan ayam di dalam pagar rumah/sangkar kemudian beri air dulu untuk semalaman. 2. Besok pagi-pagi ditaruh diluar (setelah shubuh) sambil diberi makan dan tambahkan air minum. 3. Coba komunikasi sama ayamnya, belai-belai kepalanya, badannya agak lama. 4. Saat kita beri makan, jangan ditungguin / diliatin dia mau makan atau tidak. Karna kalau baru, pasti dia takut sama majikannya. 5. Biarkan ayam keluar disekeliling/halaman rumah. Lebih bagus lagi kalau ada ayam-ayam lainnya. Tapi bisa juga karena ayam mengalami sakit Cara penangannya yaitu: 1. Beri pucuk pepaya yang sudah dicampurkan garam sedikit, lalu suapkan ke ayam (heri#bara). 2. Untuk bisa menambah nafsu makan ayam kesayangan Anda coba beri 1/4 tablet CDR atau tempe busuk yang dicampur dengan parutan lengkuas. 3. Ayam harus dibuat lapar agar mau makan sendiri. Pagi-pagi tidak usah sarapan, lalu beri makan telat menjelang magrib atau kalau perlu malam hari. Beri sedikit saja supaya besok benar-benar lapar. 4. Jika keesokkan harinya masih tidak mau makan ulangi tahap ke-3. 5. Biasanya dalam 2-3 hari, nafsu makan akan kembali normal. 6. Agar ayam gemuk dan padat, bisa diberi voer. Pastikan bahwa ayam tidak cacingan. 7. Beri vitamin penambah nafsu makan ayam, jika tidak ada bisa diberi vitamin nafsu makan untuk anak atau dengan daun pepaya muda yang ditumbuk. 8. Coba diberi bawang merah yang sudah diiris kecil-kecil untuk diberikan ke ayam pada pagi-sore. 9. Beri temulawak 1 ruas jari yang sudah dibakar. 10. Bisa juga dengan perasan kunyit atau jika ayam mengalami cacingan beri obat cacing. Pakannya juga bisa ditambahi irisan daun pepaya.
4. Ada, yaitu: penyakit snot, penyakit berak kapur (pullorum), penyakit gumoro, penyakit telelo, flu burung, dan penyakit ngorok
5. Penularan melalui pernafasan dan dapat melalui udara secara kontak langung ayam yang berada dalam satu kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut.
6. Untuk gender kurang berpengaruh terhadap penyakit. Karena penyakit datang tergantung dari kekebalan tubuh ayam, tetapi ada juga penyakit yang datang pada usia 1-10 hari seperti penyakit berak kapur, ada juga penyakit yang menyerang ayam pada usia 4-9 minggu seperti penyakit ngorok.
7. Ya, suhu dan lingkungan sangat berpengaruh pada ayam. 8. Apa yang membedakan ayam sehat dan sakit? Cirinya seperti apa? a. Mata Ternak sehat memiliki sorot matanya bersih dan cerah, kondisi bola mata baik, bersih dan tidak terdapat kelainan-kelainan mata, seperti berair, bercak kemerahan pada kornea mata, adanya selaput putih seperti katarak, ataupun adanya kotoran dan luka di sudut mata. Posisi bola mata benar-benar berada di tengah, dan mata selalu berekasi cepat dengan pupil jika ada pergerakan di depannya. Pada ternak sehat, pupil mata akan bereaksi jika ada pergerakan atau cahaya di depannya. b. Rambut atau Bulu Ternak yang sehat memiliki rambut yang tidak kusut, halus, bersih, tidak kusam, dan mengkilap. Secara normal, rambut ternak memang rontok ketika ditarik, tetapi jumlahnya tidak banyak. Kerontokan bulu dalam jumlah banyak dapat menjadi ciri hewan yang kurang sehat. c. Nafsu Makan Ternak yang memiliki nafsu makan yang baik adalah salah satu ciri ternak yang sehat, karena gejala awal ternak yang sakit adalah penurunan nafsu makan. d. Pergerakan Banyaknya gerak atau aktivitas ternak dapat menjadi salah satu indikator kesehatan ternak. Apabila ternak banyak bergerak dan tidak nglentruk, kondisi ternak dapat dianggap sehat, sedangkan ternak yang cenderung diam dan kurang agresif merupakan ciri ternak yang kurang sehat. Perilaku ternak sehat dapat dilihat dari aktivitas yang kuat, merespon jika dipegang, disentuh, ditarik. Keserasian bentuk tubuh akan mempengaruhi gerak, yang tampak dari posisi tubuh yang tegak, kuat dan semua bagian tubuh didukung dengan baik oleh kaki yang lurus, kuat serta simetris baik kaki depan dan kaki belakang. e. Kulit Kulit ternak elastis dan tidak ada luka fisik/cacat. Ketika disentuh atau ditarik kulit ternak sangat kenyal, dan posisi kulit akan kembali ke keadaan yang semula (normal) dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan warna kulit yang terjadi secara abnormal juga merupakan indikator ternak yang kurang sehat. Umumnya kerusakan pada kulit banyak disebabkan oleh kekurangan vitamin A yang menyebabkan terjadinya proses penandukan pada kulit. Kondisi ini umumnya terjadi karena kebersihan ternak yang tidak terjaga, iritasi yang disebabkan oleh luka, infeksi dan peradangan pada kulit yang tidak kunjung sembuh.
f. Membran Mukosa Mukosa hidung dan mata tampat tidak berbau, halus, mengkilat dan tidak pucat. Cermin hidung yang sehat selalu tampak basah. g. Kotoran/ Feses Ternak yang sehat fesesnya tidak lembek (tidak diare). h. Berdiri atau berjalan seimbang Sikap berdiri menggambarkan keseimbangan dan posisi tubuh yang simetris. Dari berbagai sisi sikap berdiri ternak yang sehat harus seimbang dengan posisi tubuh yang harmonis. Keserasian bentuk tubuh tampak dari posisi tubuh yang tegak, kuat dan semua bagian tubuh didukung dengan baik oleh kaki yang lurus, kuat serta simetris baik kaki depan dan kaki belakang. Sikap berdiri ini dengan jelas menunjukkan keadaan tubuh ternak yang simetris, harmonis, padat dan berdiri sesuai dengan posisi yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
9. Biasanya penyakit kapur, itu penyakit yang biasanya terlihat dari warna kotoran yang ada terlihat diare pada ayam berwarna putih dan setelah kering menjadi serbuk putih. 10. Perbedaan kotoran ayam yang terkena penyakit dengan ayam yang sehat adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bentuk kotoran yang berlendir Warna putih biasanya berpenyakit pullorun Warna hijau biasanya berpenyakit kolera Ada merah-merahnya biasanya berpenyakit cacingan atau korisa Warna hitam biasanya berpenyakit kurangmakan cenderung cacingan Bentuk ada cacingnya biasanya bepenyakit cacingan
11. Ayam yang terjangkit penyakit harus langsung dipisahkan, karena dapat menularkan penyakitnya melalui bulunya. Karena biasanya bulu halusnya yang rontok akan dimakan ayam yang lainnya sehingga penyakit bisa menular melalui bulu tersebut.
12. Kalau ada ayam yang sakit biasaanya diberi Rodalon Antiseptic, yaitu:Obat pembasmi kuman, bakteri, fungi, dan virus penyebab penyakit pada ternak unggas seperti: tetelo, cholera, thypus, muntah berak, dan penyakit umum lainnya. Cara pengobatannya yaitu ayam dibersihkan bulunya kemudian dimandikan dengan air yang sudah diberi rodalon antiseptic tadi. Kemudian ayam disuntikkan doping atau suplemen penguat pada malam hari. Penyembuhan setelah diberikan obat biasanya berkisar antara 1-2 hari.
13. Faktor apa saja yang mempengaruhi kesehatan ayam adalah : a. Penyebab fisik • luka yang diakibatkan benturan atau jatuh • penanganan yang tidak baik, yang mengakibatkan luka pada ayam.
b. Penyebab kimiawi Terkena racun dari makanan atau minuman yang terjangkit bahan kimiawi yang beracun.
c. Bahan biologis Penyebab penyakit yang berupa agen biologis antara lain bakteri, virus. penyakit ini biasanya menular pada populasi ayam yang lain.
14. Cara penangannya penyakit ayam adalah : a. Penanganan penyakit tetelo: Ayam yang sakit dipisahkan, diberikan obat herbal seperti daun pepaya, gula jawa dan temulawak yang direbus secara terus menerus sampai sehat kembali. Ayam yang daya tahan tubuhnya baik bisa sembuh kembali. Disamping itu juga diperlukan vaksin penyakit ND untuk pencegahan pada umur 4 hari, 4 minggu dan 4 bulan. b. Penanganan penyakit kolera/ berak hijau: Penyakit ini merupakan penyakit pencernaan sehingga pengobatannya mengunakan koleridin yang bisa di dapatkan toko obat hewan maupun di toko pakan ternak atau unggas bila perlu bisa ditambah obat herbal seperti daun pepaya dan temuireng yang direbus. c. Penanganan penyakit fox / cacar unggas / patek : Penyakit ini secara tradisional dapat disembuhkan dengan mengolesi minyak tanah pada bagian yang sakit secara rutin. Hal ini bisa di lakukan pagi, siang dan sore atau bisa juga pagi sore saja, dalam waktu 3-4 hari insyaAllah sembuh. d. Penanganan penyakit snot: • Ayam yang terkena penyakit ini dapat disembuhkan dengan obat amplikol yang bisa di dapatkan toko obat hewan maupun di toko pakan ternak atau unggas. • Dengan mengenal gejala dan pengobatan yang tepat merupakan bentuk dari usaha kita agar ayam bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
15. Penyebab infeksi bawaan makanan yang paling umum adalah : Bakteri Campylobacter, Salmonella, E.coli O157:H7, dan grup virus yang bernama Calicivirus. Campylobacter adalah bakteri patogen yang menyebabkan demam, diare dan nyeri kejang pada daerah abdomen. Bakteri ini adalah penyebab paling umum bagi penyakit diare di dunia. Bakteria ini hidup nyaman di dalam saluran pencernaan burung-burung sehat. Salmonella adalah bakteri yang banyak tersebar di saluran pencernaan burung, reptil dan mamalia. E. Coli O157:H7 adalah bakteri patogen yang bersarang pada ternak dan sejenisnya. Calicivirus atau Norwalk-like virus adalah penyebab umum lain dari foodborne illness, walaupun jarang terdiagnosa akibat tidak tersedianya tes laboratorium secara luas.
16. Iya tentu saja, itu juga untuk membuat ayam sembuh dan menangani penyebaran kepopulasi ayam yang lain. Contohnya diberi vitamin D, yang biasanya ayam lemes yang diakibatkan tulang yang rapuh pada ayam.
17. Kondisi ayam diperiksa secara periodik selama 2 hari sekali oleh dokter unggas. 18. Penyakit yang biasanya muncul adalah bulu rontok dan berak kapur. 19. Pada saat peralihan musim itu biasanya penyebab ayam banyak mati mendadak, seperti manusia ayam juga dapat terserang penyakit yang diakibatkan peralihan musim. Dengan ketahanan tubuh ayam yang buruk inilah yang membuat ayam gampang terkena virus, penyakit ini biasanya dinamakan tetelo dan biasanya flu burung juga mengakibatkan ayam mati mendadak.
20. Ciri-ciri ayam yang sehat untuk dipotong adalah: a. b. c. d. e. f. g.
Bulu ayam bersih dan tidak ada kotoran yang menempel Bebas dari jamur pada kulit dan kaki ayam Kaki besar dan basah Ayam terlihat aktif Berat badan sesuai standart umur biasanya 37 gram Bulunya cerah dan tidak kusam Bulunya lengkap dan tidak rontok
F. Langkah Validasi Pada tahap ini, pengetahuan yang sudah direpresentasikan tersebut dikonfirmasikan kembali ke pakar untuk diverifikasi serta diperiksa validasinya. Validasi sistem dilakukan sebagai proses pengujian kinerja atau tingkat keberhasilan sistem. Proses validasi sistem dilakukan setelah desain dan implementasi terhadap sistem. Proses validasi terhadap sistem dilakukan dengan memasukkan data uji kedalam sistem. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem memiliki tingkat keberhasilan, berdasarkan data uji yang telah dimasukkan kedalam sistem. Pada SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT AYAM DENGAN METODE INFERENSI FUZZY MAMDANI ini tingkat keberhasilan sistem ditentukan berdasarkan ketepatan diagnosa. Perhitungan ketepatan diagnosa diperoleh dari perbandingan antara hasil diagnosa sistem yang sama dengan diagnosa pakar dibandingkan dengan banyaknya data yang diujikan dikalikan 100%. Validasi sistem dirumuskan dengan menggunakan (Ahmad Kamsyakawuni, Rachmad Gernowo, Eko Adi Sarwoko, 2012).
Validasi(%) = (𝐴/𝐵) ∗100%