wienarno | Track History of Science in Islamic WorldJejak Perja Copyright Winarno PTP
[email protected] http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/13/jejak-perjalanan-sains-dalam-dunia-islam/
Track History of Science in Islamic WorldJejak Perjalanan Sains dalam Dunia Islam The transformation of civilization touched the Arab nation. Historians noted the occurrence of major changes in the form of extraordinary achievement in science and technology. At first, there's not much in touch with science. The arrival of Islam led them on a variety of literature.
The term of science or knowledge contained in the scriptures and traditions, encourage scientific tradition stretching. They absorb knowledge from diverse sources. Muslim traders and explorers played a major role in advancing the passions of change in Muslim Arab society in the early days.JAKARTA -Transformasi peradaban menyentuh bangsa Arab. Para sejarawan mencatat terjadinya perubahan besar berupa pencapain luar biasa di bidang sains dan teknologi. Pada awalnya, tak banyak yang bersentuhan dengan ilmu pengetahuan. Kedatangan Islam mengantarkan mereka pada beragam literatur.
Istilah ilmu atau ilmu yang terdapat dalam kitab suci dan hadis, mendorong geliat tradisi keilmuan. Mereka menyerap ilmu pengetahuan dari beragam sumber. Pedagang dan penjelajah Muslim berperan besar dalam memajukan gairah perubahan di kalangan masyarakat Arab Muslim pada masa awal.
They came from Mecca, Medina, and Yemen. After traveling across the desert, they reached Egypt, Mesopotamia, and Syria, known as the center of ancient civilization. Of those areas, a variety of scientific thought or engineering instruments brought old and was introduced to the Arabian peninsula.
At the same time, new groups emerged in the Muslim community, namely circles of educated scholars, philosophers, and intellectuals. The figures are very interested in the benefits of an ancient civilization. They emerged as key drivers of accelerating the progress of science in the Islamic world.
Only a short time, rapid development occurred in the political, social, cultural, and thoughts. Muhammad Abdul Jabar Beg, guest researcher at Cambridge Universtity,
page 1 / 6
wienarno | Track History of Science in Islamic WorldJejak Perja Copyright Winarno PTP
[email protected] http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/13/jejak-perjalanan-sains-dalam-dunia-islam/
England, in his The Origins of Islamic Science states, Muslims not only change the mindset, but also world-view.
According to him, this attitude encourages them to assess and study the heritage of ancient civilizations they found. Activity continued until the Caliphate in the 8th century AD. The ruling gave a big contribution to the development of disciplines.
The book titled Great Pioneer Muslim Scientists in the Field of Modern Science historian Ehsan Masood's work reveals, one feature of the construction period of Islam that is absorbing advantages of other civilizations, modify, and innovate. Islam gave birth to a number of leading scientists in the field of science and technology.
Science center cities, popping up across the Islamic world, from Damascus, Basra, Cordoba to Cairo. Intellectual activity peaked during the reign of the Abbasid dynasty which marked the incessant movement of foreign scientific literature in translation.
Some of the classical Muslim scholars specifically noted the phenomenon of changes in Arab society, especially the tendency will pen search for knowledge. They were, among others, Ibn Qutaibah, AlKhawarizmi, and Ibn Al-Qifti. The work of Ibn Qutaibah entitled AlMa'arif review them in historical perspective.
In the book of this science encyclopedia, Ibn Qutaibah disclose various ancient thinking, including legends, myths, and beliefs that are known in the early Muslim community. There is also a science-related studies, for example, the theory of creation, astronomy, and earth science.
Description of Ibn Qutaibah a scientific reference Muslim scholars followed, even affect the development of science in the Western world. Meanwhile, the book Mafatih AlUlum (Key Science), compiled AlKhawarizmi, viewed as the work of Muslims first to examine the origin of Islamic science.
page 2 / 6
wienarno | Track History of Science in Islamic WorldJejak Perja Copyright Winarno PTP
[email protected] http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/13/jejak-perjalanan-sains-dalam-dunia-islam/
The idea was then expanded AlQifti through his work, chronicle AlHukama. He wrote a detailed biographies of 144 famous philosopher and scholar on ancient Greece until the Caliphate. According to him, the process of knowledge transfer in the early days of Islam took place more rapidly in the Arabian Peninsula region.
Region adjacent to the centers of ancient civilization. Ancient knowledge in the arts, technology, and thinking, disam passed on by the hukama (elders) through stories, tales, and myths, from generation to generation. Information Happenings knowledge and technology that also originated from the nomadic and Islamic merchants.
Menye Arab nation but the ancient science with Ulum Al Awa'il, who soon adapted to local traditions and began to be used widely. For example, the wheel and sailing ships that were discovered found Mesopotamian civilization. Similarly, the standard scales of the Sumerians. Arabic numeral system originated from the ancient Indian civilization. The process of transition Al Qifti noted, until the end of the 7th century AD, the Arabs still in the process of knowledge transfer, either orally, not with scientific writing. Great curiosity and scientific spirit which swelled to increase the intensity of interaction between Muslims and the science of ancient technology.
The spread of Islam is increasingly widespread progressively increased the number of people from various regions to embrace this religion. This will multiply the treasures of foreign knowledge can be absorbed. Muslims became so close to the tradition, history and science of ancient civilizations.
"For example, Caliph Yazid ibn Khalid started the study of chemistry which he gets from ancient literature," explained Mohammed Abdul Jabar Beg. The historical record reveals, the caliph is one of the first chemical experts in the Islamic world. He has a big role in the development of science.
Caliph Yazid ibn Khalid lead scientists from Damascus, Syria and Cairo, and Egypt to translate the books in chemistry, medicine, literature and astronomy of ancient Greek and Coptic into Arabic. Furthermore, the Muslim scholars to develop their own thinking and innovation. (Republika.co.id, 13/09/2010)
page 3 / 6
wienarno | Track History of Science in Islamic WorldJejak Perja Copyright Winarno PTP
[email protected] http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/13/jejak-perjalanan-sains-dalam-dunia-islam/
Mereka berasal dari Makkah, Madinah, dan Yaman. Setelah mengadakan perjalanan melintasi gurun pasir, mereka mencapai Mesir, Mesopotamia, dan Suriah yang dikenal sebagai pusat peradaban kuno. Dari wilayah-wilayah itu, berbagai pemikiran ilmiah maupun teknik instrumen lawas dibawa dan diperkenalkan ke jazirah Arab.
Di saat yang bersamaan, muncul kelompok baru di masyarakat Muslim, yakni kalangan terpelajar yang terdiri dari ulama, filsuf, dan cendekiawan. Para tokoh ini sangat tertarik dengan keunggulan peradaban kuno. Mereka menjelma sebagai pendorong utama percepatan kemajuan ilmu di dunia Islam.
Hanya dalam waktu singkat, terjadi perkembangan pesat di bidang politik, sosial, budaya, dan pemikiran. Muhammad Abdul Jabar Beg, peneliti tamu di Cambridge Universtity, Inggris, dalam tulisannya The Origins of Islamic Science menyatakan, Muslim tak hanya mengubah cara pikir, tetapi juga pandangan dunia.
Menurut dia, sikap ini mendorong mereka mengkaji dan mempelajari warisan peradaban kuno yang mereka temukan. Kegiatan itu terus berlangsung hingga masa kekhalifahan pada abad ke-8 Masehi. Para penguasa memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bidang ilmu.
Buku berjudul Ilmuwan Muslim Pelopor Hebat di Bidang Sains Modern karya sejarawan Ehsan Masood mengungkapkan, salah satu ciri periode pembangunan Islam yakni menyerap keunggulan peradaban lain, memodifikasi, dan melakukan inovasi. Islam kemudian melahirkan sejumlah ilmuwan terkemuka di bidang sains dan teknologi.
Kota-kota pusat ilmu, bermunculan di seantero dunia Islam, mulai dari Damaskus, Basra, Kordoba hingga Kairo. Kegiatan intelektual mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah yang ditandai gencarnya gerakan penerjemahan literatur ilmiah asing.
Beberapa cendekiawan Muslim klasik secara khusus mencatat fenomena perubahan yang terjadi pada masyarakat Arab, terutama kecenderungan akan pen
page 4 / 6
wienarno | Track History of Science in Islamic WorldJejak Perja Copyright Winarno PTP
[email protected] http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/13/jejak-perjalanan-sains-dalam-dunia-islam/
carian ilmu. Mereka itu antara lain Ibnu Qutaibah, AlKhawarizmi, serta Ibnu Al-Qifti. Karya Ibnu Qutaibah berjudul AlMa’arif mengulas hal tersebut dalam perspektif sejarah.
Pada buku ensiklopedia ilmu ini, Ibnu Qutaibah menyingkap beragam pemikiran kuno, termasuk legenda, mitos, dan kepercayaan yang diketahui komunitas Muslim pada masa awal. Terdapat pula kajian terkait ilmu pengetahuan, misalnya, teori penciptaan, astronomi, maupun ilmu bumi.
Deskripsi dari Ibnu Qutaibah menjadi rujukan ilmiah para sarjana Muslim berikutnya, bahkan memengaruhi perkembangan sains di dunia Barat. Sedangkan, buku Mafatih AlUlum (Kunci Ilmu), yang disusun AlKhawarizmi, dipandang sebagai karya umat Islam pertama yang meneliti asal mula sains Islam.
Gagasan itu lantas diperluas AlQifti lewat karyanya, Tarikh AlHukama. Ia menuliskan secara perinci sebanyak 144 biografi filsuf dan cendekiawan kondang pada masa Yunani kuno hingga masa kekhalifahan. Menurut dia, proses transfer ilmu pada masa awal Islam berlangsung lebih pesat di kawasan Semenanjung Arab.
Wilayah itu berdekatan dengan pusat-pusat peradaban kuno. Pengetahuan kuno dalam bidang seni, teknologi, dan pemikiran, disam paikan oleh para hukama (tetua) melalui cerita, dongeng, dan mitos, dari generasi ke generasi. Informasi ihwal pengetahuan dan teknologi itu juga berasal dari para pengembara dan pedagang Islam.
Bangsa Arab menye but sains kuno itu dengan Ulum Al Awa’il, yang segera disesuaikan dengan tradisi setempat dan mulai digunakan secara luas. Misalnya, roda dan kapal layar yang dite mukan peradaban Mesopotamia. Begitu pula standar timbangan dari bangsa Sumeria. Sistem angka Arab berasal dari peradaban India kuno. Proses peralihan Al Qifti mencatat, hingga akhir abad ke-7 Masehi, orang-orang Arab melakukan proses peralihan pengetahuan masih secara lisan, belum dengan tulisan ilmiah. Keingintahuan yang besar dan semangat keilmuan yang membuncah mampu meningkatkan intensitas interaksi antara umat Islam dan sains teknologi kuno.
page 5 / 6
wienarno | Track History of Science in Islamic WorldJejak Perja Copyright Winarno PTP
[email protected] http://wienarno.staff.ipb.ac.id/2010/12/13/jejak-perjalanan-sains-dalam-dunia-islam/
Penyebaran agama Islam yang kian luas semakin menambah jumlah orang dari berbagai wilayah untuk memeluk agama ini. Hal itu akan memperbanyak khazanah pengetahuan asing yang dapat diserap. Umat Islam menjadi begitu dekat dengan tradisi, sejarah, dan sains peradaban kuno.
“Sebagai contoh, Khalifah Khalid bin Yazid mengawali studi kimia yang diperolehnya dari literatur kuno,” urai Muhammad Abdul Jabar Beg. Catatan sejarah mengungkapkan, sang khalifah merupakan salah satu pakar kimia pertama di dunia Islam. Ia memiliki peran besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Khalifah Khalid bin Yazid mendorong para ilmuwan dari Damaskus, Suriah dan Kairo, serta Mesir untuk menerjemahkan buku-buku bidang kimia, kedokteran, dan astronomi dari literatur Yunani kuno dan Koptik ke dalam bahasa Arab. Selanjutnya, kaum cendekia Muslim mengembangkan pemikiran dan inovasinya sendiri. (republika.co.id, 13/9/2010)
page 6 / 6