TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KANKER PAYUDARA PADA SISWI KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 MAOSPATI MAOSPATI, MAGETAN Yeni Dhian Novitasari, Luluk Nur Fakhidah Mahasiswa AKBID Mitra Husada Karanganyar 2 Dosen AKBID Mitra Husada Karanganyar Jl Achmad Yani No.167. Papahan, Tasikmadu, Karanganyar Email :
[email protected] 1
ABSTRAK Kanker payudara merupakan kanker yang sering dijumpai dalam masyarakat Indonesia dan menempati urutan ke dua terbanyak setelah kanker leher rahim. Umur penderita kanker payudara termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun, yakni 130 kasus. Menurut riset yang telah dilakukan oleh Titah rahayu mengemukakan bahwa terdapat penderita kanker payudara yang berusia 18 tahun. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan cara wawancara pada beberapa siswi didapatkan hasil tingkat pengetahuan yang kurang tentang kanker payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati dan untuk mengetahui pengetahuan siswi berdasarkan umur. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian jenis observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Maospati pada bulan Maret 2010. Populasi adalah seluruh siswi Kelas XII IPA. Dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sample, besar sampel 110 siswi Kelas XII IPA. Instrumen penelitian berupa kuesioner dengan pertanyaan tertutup sejumlah 24 pertanyaan yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati Magetan dengan kategori cukup sebanyak 75 responden (68,2%). Tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi Kelas XII berdasarkan umur dengan tingkat pengetahuan cukup umur 17 tahun sebanyak 47 orang (71,2 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati Magetan mayoritas berumur 17 tahun dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 47 responden (71,2%). Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Kanker Payudara
MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
106
PENDAHULUAN Saat ini di negara berkembang telah terjadi pergeseran penyebab kematian utama yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular. Kecenderungan transisi ini dipengaruhi oleh adanya perubahan gaya hidup, urbanisasi dan globalisasi. Penyakit yang tergolong dalam penyakit tidak menular (degeneratif) yaitu Neoplasma (kanker), Diabetes mellitus, Gangguan mental, Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, dan lain-lain. Neoplasma (kanker) adalah tumor ganas yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel-sel tubuh. Keberadaan makanan instant, rokok, alkohol, makanan banyak lemak, makanan yang diawetkan, dan kegemukan merupakan faktor resiko tinggi penyebab terjadinya penyakit kanker. (Hendratmo, 2008) Menurut dr. Sutjipto, Sp.B.Onk. (2008), dalam Jurnal Kesehatan RS Kanker Dharmais, kanker payudara merupakan kanker yang sering dijumpai dalam masyarakat Indonesia dan menempati ke dua terbanyak setelah kanker leher rahim. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, pada tahun 1989 terdapat 7 juta penderita baru setiap tahun dan 5 juta orang meninggal akibat kanker payudara. (Hendratmo, 2008) Wiknjosastro (2007), mengemukakan umur penderita kenker payudara termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun, yakni 130 kasus. Terdapat juga penderita yang berusia 18 tahun, padahal di negara-negara lain, Eropa atau Amerika misalnya, jumlah penderita kanker payudara tidak begitu banyak dibanding dengan MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
jumlah penderita kanker jenis lain. (Titah Rahayu, 2010) Remaja adalah sumber daya manusia yang berpotensi tinggi, kesadaran mereka tentang kesehatan terutama penyakit kanker payudara perlu untuk ditumbuhkan. Seperti informasi yang penulis peroleh bahwa SMA Negeri 1 Maospati merupakan sekolah SMA yang terletak di Desa Sugihwaras, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan. Berdasarkan dari studi pendahuluan dengan cara wawancara pada beberapa siswi didapatkan hasil tingkat pengetahuan yang kurang tentang kanker payudara, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut dan penulis bermaksud mengadakan penelitian tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati BAHAN DAN METODE A. Landasan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra peraba, perasa, penglihatan, pendengaran dan penciuman. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2003) b. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan : 1) Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu 107
yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima, oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. 2) Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang dibuat dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). 4) Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis (synthesis) Sintesis menunjukkan pada sesuatu kemampuan untuk meletakkan bagianbagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau dengan kata lain adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. 6) Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penelitian-penelitian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan atau menggunakan kriteriakriteria yang telah ada. (Notoatmodjo, 2007) c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain 1) Tingkat pendidikan MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. 2) Informasi Seseorang yang mempunyai informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas. 3) Budaya Tingkah laku manusia atau sekelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap, kebiasaan dan kepercayaan. 4) Pengalaman Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang suatu yang bersifat non formal. 5) Sosial ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup, tergantung dengan hasil pendapatan. (Notoatmodjo, 2003) 6) Umur Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. (pro-healt, 2009) d. Cara memperoleh pengetahuan 1) Cara Tradisional a) Cara coba salah (trial and error) b) Cara yang paling tradisional, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba. c) Cara kekuasaan atau otoriter d) Pengetahuan diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintahan, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. e) Melalui jalan pikiran Induksi sempurna terjadi apabila kesimpulan diperoleh dari 108
penjumlahan, dari kesimpulan khusus sedangkan induksi tak sempurna terjadi apabila kesimpulan tersebut diperoleh dari lompatan pernyataan-pernyataan khusus. Deduksi yaitu pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus 2) Cara Modern Cara baru atau modern dalam mempengaruhi pengetahuan pada dewasa ini sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology). (Notoatmodjo, 2005) e. Cara Mengukur pengetahuan Pengetahuan dapat diukur dengan melalui wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi suatu objek yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita capai atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat pengetahuan. (Notoatmodjo, 2007) 2. Kanker Payudara a. Pengertian Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan tidak berirama, yang dapat menyusup ke jaringan tubuh normal dan menekan jaringan tubuh normal sehingga mempengaruhi fungsi tubuh. (Diananda, 2007) Kanker payudara (carcinoma mammae) adalah jenis kanker yang berasal dari kelenjar saluran dan jaringan penunjang payudara. (Ida, 2009). b. Faktor Resiko Faktor-faktor resiko terhadap kanker payudara: 1) Usia meningkat ( umur > 40 tahun) 2) Riwayat pribadi kanker payudara MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
3) Riwayat keluarga denngan kanker payudara 4) Menarche dini (usia < 12 tahun) 5) Terlambat menopause (usia > 53 tahun) 6) Terlambat hamil (usia > 30 tahun) 7) Nullipara 8) Hiperplasia duktus atau lobus pada biopsy 9) Status sosio-ekonomi tinggi 10) Obesitas (Rayburn, 2001) c. Tanda dan Gejala Kanker Payudara Gejala klinik dari kanker payudara adalah : 1) Teraba benjolan di payudara atau ketiak 2) Perubahan bentuk dan ukuran payudara yang luar biasa 3) Kerutan atau lekukan yang luar biasa pada payudara 4) Puting payudara tertarik kedalam 5) Puting susu mengeluarkan cairan 6) Eritema (merah muda atu kecoklatcoklatan) (Rayburn, 2001) d. Stadium Kanker Payudara Stadium kanker payudara menurut Wiknjosastro, 2007 adalah sebagai berikiut : 1) Stadium I Kanker payudara sampai 2 cm besarnya dan tidak mempunyai anak sebar 2) Stadium II Kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar ketiak. 3) Stadium III Kanker payudara 2 cm atau lebih dengan anak sebar di kelenjar ketik, infra dan supraklavikula, atau infiltrasi ke fasia pektoralis atau ke kulit, atau kanker payudara yang apert (memecah ke kulit).
109
4) Stadium IV Ukuran payudara dengan metastasis jauh, misalnya ke tengkorak, tulang punggung, paru-paru, hati, atau ginjal. e. Cara Mendeteksi Kanker Payudara Untuk mengetahui adakah kelainan pada payudara dapat dilakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan tiap bulan terutama bagi perempuan yang mempunyai riwayat keluarga menderita kanker payudara, sehingga bila terjadi keadaan abnormal pada payudara dapat segera memeriksakan diri. (Diananda, 2007) Apabila ditremukan tanda-tanda seperti benjolan yang tidak normal segera memeriksakan diri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan yang dilakukan selanjutnya adalah : 1) Mammografi Mammografi adalah pemeriksaan payudara dengan alat roentgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sedeerhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5-10 menit saja. (Diananda, 2007) 2) Biopsi / Aspirasi Jarum Halus Cara pemeriksaan ini menggunakan jarum halus untuk memeriksa benjolan, kemudian specimen dari jaringan yang diambil diperiksa di laboratorium untuk mengetahui tipe sel. (Danfort, 2002) 3) USG Ultrasonografi berguna terutama uutk menentukan adanya kista, kadang tampak kista sebesar 1-2 cm. (Sjamsuhidayat, 2004) 4) CT scan tulang dan Biopsi Sumsung Tulang Kanker payudara cenderung mengadakan metastasis pada tulang maka CT scan tulang dan biopsy sumsum tulang biasanya dilakukan. Hasil positif dari pemeriksaan in MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
menunjukkan bahwa kanker sudah bermetastasis. (Baradero, 2006) f. Pengobatan Umumnya, pengobatan kanker payudara terbagi menjadi dua golongan, yaitu pengobatan untuk kanker tahap awal dan pengobatan kanker untuk tahap lanjut. Jika kanker masih dini, maka operasi dapat dilakukan. Operasi dilakukan dengan cara Breast Conserving Therapy (BCT), pengangkatan seluruh jaringan dan sedikit jaringan payudara disekitarnya dilanjutkan dengan radiasi. Radioterapi atau dengan kemoterapi merupakan pilihan pengobatan untuk kanker tahap lanjut. Kemoterapi juga dapat dilakukan pada pasien kanker tahap awal untuk mengurangi kemungkinan terjadinya penyebaran sel-sel kanker yang pada awalnya terdeteksi. Terapi hormonal diberikan bila penyakit menjadi sistemik akibat metastasis jauh. (Diananda, 2007; Sjamsuhidayat, 2004) g. Pencegahan Tidak ada cara yang absolut, salah satu sarana untuk menghambat penyebaran sel kanker dan memperpanjang usia harapan hidup. (Doeljoni, 2005) Pola hidup sehat dilakukan dengan olahraga secara teratur, mengurangi konsumsi makanan berlemak, menghindari berat badan yang berlebihan dan menyusui bayi anda (bagi yang sudah mempunyai anak). (Diananda, 2007) B. METODE Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasional deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. 110
(Notoatmodjo, 2005). Metode pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati, Maospati, Magetan, Jawa Timur pada bulan Maret 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati dengan jumlah 151 siswi dengan umur 16-18 tahun. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampel yaitu siswi telah mendapatkan pelajaran Biologi. Jika jumlah populasi siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati, Maospati, Magetan sebanyak 151 orang, maka jumlah perkiraan sampel adalah 110 orang. 1. Kriteria Retriksi a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah karakter umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang termasuk kriteria inklusi antara lain : 1) Siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati yang hadir pada saat penelitian. 2) Siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati yang berusia 16-18 tahun b. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah untuk mengenalkan subjek yang tidak memenuhi kriteria inklusi (Nursalam, 2008). Kriteria eksklusi dari penelitian ini yaitu 1) Siswi SMA Negeri 1 Maospati kelas XII yang tidak bersedia menjadi responden 2) Siswi Kelas XII SMA Negeri 1 Maospati yang berusia <16 tahun atau >18 tahun. MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
Definisi Operasional dalam penelitian ini adalah Pengetahuan siswi tentang kanker payudara, meliputi: pengertian, faktor resiko, stadium kanker payudara, tanda dan gejala cara mendeteksi kanker payudara, pencegahan. Skala yang digunakan ordinal dengan kategori Baik, Cukup dan kurang. Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan menjadi baik, cukup dan kurang. Ketentuan tersebut menggunakan ketentuan normatif yang menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (standard deviation). Kemudian untuk mengetahui tingkat variasi data dapat dilakukan dengan rumus : SD =
( xi x) 2 (n 1)
Keterangan : SD : Standart deviasi : epsilon (jumlah) xi : data mentah x : mean (rata-rata) n : jumlah sampel (Sugiyono, 2007) Instrumen Penelitian adalah alat ukur atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. (Arikunto, 2006) 1. Alat ukur Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel bebas dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup dengan menyediakan dua alternatif jawaban dan responden hanya memilih satu jawaban ketentuan benar atau salah 111
yang sesuai dengan pendapatnya, bobot mendapat skor 1, jika salah mendapat nilai untuk jawaban benar: 1, skor 0. Sedangkan pertanyaan negative sedangkan salah : 0. (unfavourable) adalah pertanyaan yang Pertanyaan yang digunakan yaitu jika jawabannya benar mendapat skor pertanyaan positif (favourable) adalah 0, jika salah mendapat skor 1. pertanyaan yang jika jawabannya benar Tabel 1 Kuesioner Tingkat Pengetahuan siswi tentang kanker payudara Variabel Penelitian Tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara
Sub Variabel (C1)
Nomor
Jumlah
1,2,3,4,5,6,7,8 ,9,10,11,13,15 ,23
14 butir
12,14,16,17 (C2)
18,26,28,29,3 0
(C3)
19,20,21,22,2 4,25
4 butir
5 butir
(C4) 6 butir Keterangan a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen, suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini menggunakan validitas dengan analisis butir – butir, yaitu skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir yang dipandang sebagai nilai X dan skor total dipandang sebagi nilai Y. Selanjutnya dihitung menggunakan tehnik korelasi product moment. Nxy-x y rxy Nx2 x2 Ny2 y2
MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
rxy : koefisien korelasi antara variabel x dan y N : jumlah subyek atau banyaknya anggota sampel y : skor total xy : skor pertanyaan dikalikan jumlah responden yang diteliti x : skor pertanyaan Uji validitas menggunakan rumus korelasi product moment, sesudah didapat nilai korelasi tersebut signifikan atau tidak kita lihat signifikan product moment, butir soal dikatakan valid apabila rhitung lebih besar dari rtabel untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%, maka dapat disimpulkan instrumen kemampuan kerja tersebut reliabel dan dapat dipergunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2007). Uji validitas dan 112
reliabilitas kuesioner dilaksanakan di Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Barat, Barat, Magetan sebanyak 30 responden. Hasil pengujian validitas dari 30 item soal, terdapat 24 item soal yang valid, yang tidak valid sejumlah 6 item soal (nomor 10, 13, 14, 15, 17, 25) dengan nilai rhitung = 0,015-0,331. 24 item soal tersebut dengan rhitung = 0,3810,785 dinyatakan valid setelah dikonsultasikan dengan r tabel pada taraf signifikan 5 % dan n = 30 diperoleh r tabel (0,361), dimana rhitung > r tabel. b. Reliabilitas Teknik yang digunakan untu mencari reabilitas instrumen menggunakan rumus spearman – borwn : 11 2r 22 r11 1 1 1 r 2 2 Ket : r11 : reliabilitas instrumen 11 : rxy yang r 22 disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen. Instrumen dikatakan reliabel apabila antara 0–1. Semakin mendekati angka 1 maka kuesioner tersebut dikatakan semakin reliabel. Jika hasil penghitungan mendekati angka 0 maka dikatakan tidak reliabel. (Sugiyono, 2007) Hasil pengujian reliabilitas dengan rumus Spearman Brown yang dilakukan pada 30 responden dengan penghitungan SPSS 10 for windows didapat harga r11 Spearman Brown sebesar 0,941 maka instrumen tersebut
MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
sudah reliabel sebagai alat pengumpul data. (Arikunto, 2006) 2. Cara Pengukuran Cara pengukuran yang digunakan peneliti adalah terjun langsung ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner tingkat pengetahuan siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati tentang kanker payudara di Maospati, Magetan Pengolahan dan analisa data meliputi : a. Editing, meneliti kuesioner yang telah diberikan, kelengkapan jawabannya untuk mengetahui apakah ada kesesuaian antara semua pertanyaan yang diberikan dengan jawaban. b. Coding, memberikan kode angka pada alat penelitian untuk memudahkan dalam analisis data. c. Tabulating, memasukkan data jawaban responden tabel sesuai dengan skor jawaban dimana jawaban benar mendapat skor 1 dan jawaban salah skor 0. d. Analisa. Analisa secara deskriptif, ini nantinya akan menghasilkan distribusi dan persentase dari setiap variabel, dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut : f % x 100% n Keterangan: %: konstanta Σf : jumlah jawaban responden n : jumlah subyek penelitian Untuk menjelaskan tingkatan pengetahuan suatu kelompok didasarkan atas nilai rata - rata (mean) kelompok tersebut dengan menggunakan rumus:
113
xi n Keterangan : Me : mean (rata-rata) : epsilon (jumlah) xi : nilai ke i sampai ke n n : jumlah sampel Kemudian untuk mengetahui tingkat variasi data dapat dilakukan dengan rumus :
Me =
SD =
( xi x) 2 (n 1)
Keterangan : SD : Standart deviasi : epsilon (jumlah) xi : data mentah x : mean (rata-rata) n : jumlah sampel (Sugiyono, 2007) Data primer yang diperoleh dari tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara, dianalisis dengan Standart Deviasi. Dari data tentang tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori yaitu baik, cukup, kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normative yang menggunakan rata-rata (mean) dan simpangan baku (Standard Deviation). Untuk 3 kategori baik, cukup, kurang, maka menggunakan parameter : a. Pengetahuan baik, apabila nilai responden yang diperoleh (x) > mean+1 SD b. Pengetahuan cukup, apabila nilai mean-1 SD ≤ x ≤ mean+ 1 SD c. Pengetahuan kurang, apabila nilai responden yang diperoleh (x) < mean SD (Riwidikdo, 2008).
MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Maospati Kecamatan Maospati Kabupaten Magetan pada tanggal 30 Maret 2010 dengan judul “Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Payudara Pada Siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati” dengan jumlah responden sebanyak 110 responden dengan menggunakan alat ukur berupa kuesioner sebanyak 24 item pertanyaan, kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibuat persentase dengan kategori baik, cukup, kurang. Penelitian menghasilkan data tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara. Data tersebut kemudian dirangkum dalam bentuk distribusi frekuensi yang mencakup 3 kategori berdasarkan nilai mean dan standar deviasi. Kriteria Penilaian menurut Mean dan Standar Deviasi 1. Baik : Mean + 1 SD (18,4 + 2,3 = 20,6) dengan nilai > 20.6 2. Cukup
: Mean1SD≤Mean≥Mean+1S D 15,9 ≤ 18,4 ≥ 20,6 dengan nilai 15.9-20.6
3. Kurang : Mean – 1 SD (18,4 – 2,3 = 15,9) dengan nilai < 15.9 Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup yaitu sebanyak 75 orang siswi (68,2 %) dari keseluruhan responden. 114
Selanjutnya responden dengan tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 19 orang (17,3 %) dan responden dengan tingkat pengetahuan yang baik sebanyak 16 orang (14,5 %) Distribusi frekuensi berdasarkan umur menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 17 tahun sebanyak 66 orang (60 %) sedangkan responden yang berumur 16 tahun sebanyak 4 orang (3,6 %) dan responden yang berumur 18 tahun sebanyak 40 orang (36,4 %). Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan siswi berdasarkan umur menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dengan umur 16 tahun terdapat 1 orang (25 %), umur 17 tahun terdapat 10 orang (15,2%) dan umur 18 tahun terdapat 5 orang (12,5 %). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan umur 16 tahun terdapat 3 orang (75 %), umur 17 tahun terdapat 47 orang (71,2 %) dan umur 18 tahun terdapat 25 orang (62,5 %). Sedangkan responden yang memiliki tingkat pengetahuan kurang dengan umur 16 tahun tidak ada, umur 17 tahun terdapat 9 orang (13,6 %) dan umur 18 tahun terdapat 10 orang (25 %). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas siswi Kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati, Magetan berusia 17 tahun dan memiliki tingkat pengetahuan yang cukup sebanyak 47 responden (71,2%). B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian menunjukan tingkat pengetahuan MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
siswi tentang kanker payudara yang terdiri dari tingkat tahu, tingkat paham, tingkat aplikasi, tingkat analisis dan tingkat evaluasi didapatkan hasil bahwa mayoritas dalam kategori cukup sebanyak 75 responden (68,2%) dari keseluruhan responden. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra peraba, perasa, penglihatan, pendengaran dan penciuman. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Disini tanda dan gejala dari kanker payudara dapat dilihat dan diraba oleh manusia sendiri. (Notoatmodjo, 2003) Tingkat pengetahuan responden terhadap umur yang paling dominan adalah umur 17 tahun dengan tingkat pengetahuan yang cukup yaitu sebesar 47 responden (71,2%). Dapat kita lihat dari hasil pengisian kuesioner rata-rata responden yang masuk tingkat pengetahuan cukup dapat menjawab dengan benar setengah lebih dari kuesioner yang telah diberikan. Mereka mengerti tentang kanker payudara bukan hanya sekedar arti dari kanker payudara tetapi juga paham tentang tanda dan gejala, cara mendeteksi dini dan pengobatan kanker payudara. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambah usia akan semakin berkembang daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh juga semakin membaik. (pro-healt, 2009) 115
Responden yang berumur 16 tahun memiliki tingkat pengetahuan terhadap kanker payudara baik sebanyak 1 responden (25%) dari jumlah umur 16 tahun sebanyak 4 orang. Responden dengan umur 18 tahun memiliki tingkat pengetahuan yang kurang sebanyak 10 responden (25%) dari jumlah 40 responden dengan umur yang sama. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh pengalaman dan informasi yang didapat oleh seseorang. Seseorang yang mempunyai informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang luas dan sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang suatu yang bersifat non formal. (Notoatmodjo, 2003) Sehingga yang mempengaruhi pengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal bukan hanya umur tetapi juga informasi yang didapat, pengalaman yang diperoleh, dan juga rasa ingin tahu dari seseorang tersebut. Dari hasil tersebut di atas didapatkan bahwa tingkat pengetahuan siswi tentang kanker payudara di SMA Negeri 1 Maospati Magetan kelas XII IPA mempunyai tingkat pengetahuan cukup. Meskipun pada kenyataannya sekolah mereka terletak di tengah kota dan dekat dengan pusat-pusat informasi seperti toko-toko buku dan internet, tetapi mereka tidak mendapatkan pengetahuan tentang kanker payudara dari mata pelajaran bimbingan dan konseling di sekolah sehingga perlu bagi mereka mendapatkan pendidikan kesehatan tentang kanker payudara. MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan tentang kanker payudara pada siswi kelas XII IPA SMA Negeri 1 Maospati Magetan dengan mengambil responden 110 siswi dapat disimpulkan bahwa : 1. Ditinjau dari distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang kanker payudara mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebanyak 75 responden (68,2%). 2. Ditinjau dari distribusi frekuensi berdasarkan umur mayoritas responden berusia 17 tahun sebanyak 66 orang (60%). 3. Ditinjau dari distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang kanker payudara berdasarkan umur yang paling dominan responden berumur 17 tahun dengan tingkat pengetahuan cukup sebanyak 47 orang (71,2%) B. SARAN 1. Bagi siswi Diharapkan dapat menambah wawasan tentang kanker payudara yang dapat diperoleh melalui buku-buku referensi, internet, tenaga kesehatan sehingga dapat bertanggung jawab atas kesehatan diri dengan mengurangi makanan berlemak, tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol, olah raga teratur, secara dini untuk bisa memeriksa kesehatan 116
payudara (SADARI) dan berperilaku hidup sehat. 2. Bagi peneliti selanjutnya Harapan untuk kedepannya dapat diteliti lebih lanjut sehingga didapatkan hasil yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006. Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Baradero, Mary. 2006. Klien Gangguan Sistem Reproduksi dan Seksualitas. Jakarta : EGC Danforth, 2002. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika. Diananda, Rama. 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta : Katahati Doeljoni, 2005. Kanker Payudara. http://doeljoni.blogsome.com Hendratmo, 2008. http://eprints.undip.ac.id/1302 /. Kamis, 7 Januari 2010. Ida, 2009. Kanker Payudara. http://id.wikipedia.org/wiki/K anker_payudara diperoleh 28 Desember 2009. Notoatmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta , 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
MATERNAL VOLUME 6 EDISI APRIL 2012
, 2007. Kesehatan masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. , 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta. Pro_healt, 2009. Pengetahuan Faktorfaktor yang Mempengaruhi. http:// forbetteqhealt.wordpress.c6/ 2009 / 04 / 19 / pengetahuan – dan faktor-faktor – yang mempengaruhi/. diakses pada tanggal 30 Desember 2009. Rayburn,
2001. Obstetri dan ginekologi. Jakarta : Widya Medika Riwidikdo, 2008. Statistik Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendikia Sjamsuhidayat, 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC Sugiyono, 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Titah Rahayu, 2010. Rumah kanker. http://rumahkanker.com/index .php?option= com_content&task=view&id= 42&Itemid=1. Kamis, 7 Januari 2010. Wiknjosastro, 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
117