TINGKAT KEPUASAN NELAYAN TERHADAP PELAYANAN KEBUTUHAN OPERASIONAL PENANGKAPAN IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KARANGANTU, KOTA SERANG
DEDE SEFTIAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang adalah karya saya sendiri dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor,
Februari 2012 Dede Seftian
ABSTRAK DEDE SEFTIAN, C44070007. Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang. Dibimbing oleh MOCH. PRIHATNA SOBARI dan DINIAH. Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karangantu resmi meningkat statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu sejak tahun 2010. Seiring dengan peningkatan status ini, pelayanan yang lebih baik harus diberikan kepada pelanggan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan keragaan teknik dan produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus, mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pelabuhan, menganalisis kinerja pelayanan dan mengukur tingkat kepuasan nelayan. Penelitian dilakukan pada Bulan Maret – April, September, dan Desember 2011 menggunakan studi kasus. Analisis data menggunakan analisis teknis, importance and performance analysis (IPA) dan customer satisfaction index (CSI). Ada dua unit penangkapan ikan yang memanfaatkan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu, yaitu dogol dan jaring rampus. Dogol terdiri atas sayap, badan, kantong, tali ris, tali selambar, pelampung dan pemberat. Jaring rampus terdiri atas badan jaring, tali ris, tali selambar, pelampung, dan pemberat. Produktivitas dogol secara umum lebih baik dibandingkan jaring rampus. Nilai IPA terdiri atas tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Nilai tingkat kepentingan berkisar antara 105 – 145. Nilai tingkat kinerja berkisar antara 31 – 130. Hasil analisis CSI menunjukkan tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan PPN Karangantu berkisar antara 0,41 – 0,74. Masih ada pelayanan kebutuhan yang bernilai kurang baik, yaitu pelayanan kebutuhan BBM dan es sebesar 0,47 dan 0,48.
Kata kunci: kinerja PPN Karangantu, pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan, tingkat kepuasan nelayan
©Hak cipta IPB, Tahun 2011 Hak cipta dilindungi Undang-Undang 1) Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber: a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah. b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. 2) Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa seizin IPB.
TINGKAT KEPUASAN NELAYAN TERHADAP PELAYANAN KEBUTUHAN OPERASIONAL PENANGKAPAN IKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) KARANGANTU, KOTA SERANG
DEDE SEFTIAN C44070007
Skripsi Sebagai salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
SKRIPSI
Judul Skripsi
: Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang
Nama Mahasiswa
: Dede Seftian
NRP
: C44070007
Program Studi
: Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap
Disetujui:
Pembimbing I
Pembimbing II
Ir. Moch. Prihatna Sobari, M.S. NIP. 19610316 198601 1001
Dr.Ir. Diniah, M.Si. NIP. 19610924 198602 2001
Diketahui: Ketua Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Dr.Ir. Budy Wiryawan, M.Sc. NIP. 19621223 198703 1001
Tanggal lulus: 16 Februari 2012
KATA PENGANTAR Status Pelabuhan Perikanan Karangantu sejak tahun 2010 meningkat menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), sehingga diharapkan meningkat pula kinerjanya dalam melayani kebutuhan nelayan. Kepuasan nelayan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah menggunakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan dan membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan setelah merasakan atau menggunakannya. Parameter keberhasilan kepuasan nelayan terhadap pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu dinilai berdasarkan tingkat kinerja yang diberikan oleh pihak pengelola pelabuhan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1) Ir. Moch. Prihatna Sobari, M.S. dan Dr.Ir. Diniah, M.Si. selaku Komisi Pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingannya; 2) Julia E. Astarini, S.Pi., M.Si., selaku Dosen Penguji dan Vita Rumanti Kurniawati, S.Pi., M.T., selaku Komisi Pendidikan yang telah memberikan masukan dan sarannya terhadap perbaikan skripsi; 3) Kepala PPN Karangantu, Bapak Amir, Bapak Tukimun, Mas Ilham, Mas Faisal, nelayan dogol dan nelayan jaring rampus yang telah membantu dalam mengumpulkan data selama melakukan penelitian; 4) Kedua orangtua tersayang dan sanak saudara atas doa, pengertian dan semangat yang telah diberikan; 5) Hana Raisa Karima atas bantuannya dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan selama penelitian dan dalam penyelesaian skripsi ini, serta temanteman Departemen PSP yang telah memberikan doa dan semangat. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak lepas dari kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran untuk penyempurnaan skripsi ini sangat diharapkan. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkan untuk pengembangan strategi pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu. Bogor,
Februari 2012 Dede Seftian
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 19 September 1989 dari Bapak Suryadi Karyo dan Ibu Suprilowati. Penulis merupakan putra kedua dari tiga bersaudara. Penulis lulus dari SMA Martia Bhakti Bekasi pada tahun 2007 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Undangan Saringan Masuk IPB (USMI). Penulis memilih Program Studi Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap, Depertemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Selama perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi dan kegiatan yang ada di lingkungan IPB. Pada tahun 2007 – 2008, penulis menjadi anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulutangkis. Pada tahun 2009/2010, penulis aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (Himafarin) menjabat sebagai Badan Pengawas Himpro (BPH). Penulis menjadi asisten mata kuliah Manajemen Operasi Penangkapan Ikan (MOPI) pada tahun 2010. Penulis juga aktif dalam kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB tahun 2011. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul “Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu, Kota Serang”, dibimbing oleh Ir. Moch. Prihatna Sobari, M.S. dan Dr.Ir. Diniah, M.Si. Penulis dinyatakan lulus dalam Sidang Ujian Skripsi yang diselenggarakan oleh Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor pada tanggal 16 Februari 2012.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ......................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xx
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xxii
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ..................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................
3
1.3 Tujuan ................................................................................................
4
1.4 Manfaat ..............................................................................................
5
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara ........................................................
6
2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan .................................
6
2.3 Pelayanan ...........................................................................................
7
2.4 Kepuasan Pelanggan .........................................................................
8
2.5 Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan ..........................................................................
11
2.6 Unit Penangkapan Ikan ......................................................................
12
2.6.1 Kapal .......................................................................................... 2.6.2 Alat penangkapan ikan .............................................................. 2.6.3 Nelayan ......................................................................................
12 13 15
3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI ................................................
16
4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................
18
4.2 Metode Penelitian ...............................................................................
18
4.3 Metode Pengambilan Contoh .............................................................
18
4.4 Jenis dan Sumber Data .......................................................................
19
4.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................
20
4.6 Analisis Data ......................................................................................
21
4.6.1 Analisis teknis............................................................................ 4.6.2 Importance and performance analysis (IPA) ........................... 4.6.3 Customer satisfaction index (CSI) ............................................
21 21 26
4.7 Batasan Operasional ...........................................................................
27
ix
Halaman 5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang .............................................................
30
5.1.1 Letak geografis .......................................................................... 5.1.2 Kependudukan .......................................................................... 5.1.3 Kondisi umum perikanan tangkap Kota Serang .......................
30 30 31
5.2 Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu
31
5.2.1 Letak geografis .......................................................................... 5.2.2 Struktur organisasi dan tenaga kerja ......................................... 5.2.3 Unit penangkapan ikan ............................................................. 5.2.4 Daerah dan musim penangkapan ikan ...................................... 5.2.5 Kondisi perikanan tangkap di PPN Karangantu .......................
32 32 34 37 38
6 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Riil Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di PPN Karangantu .................................................................................
41
6.2 Analisis Teknis ...................................................................................
45
6.2.1 Deskripsi unit penangkapan ikan ............................................... 6.2.2 Metode pengoperasian ............................................................... 6.2.3 Daerah dan musim penangkapan ikan ....................................... 6.2.4 Produktivitas unit penangkapan ikan .........................................
45 51 53 55
6.3 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di PPN Karangantu ........
56
6.3.1 Dimensi keandalan (reliability) ................................................. 6.3.2 Dimensi cepat tanggap (responsiveness) ................................... 6.3.3 Dimensi jaminan (insurance) .................................................... 6.3.4 Dimensi empati (emphaty)......................................................... 6.3.5 Dimensi kasat mata (tangible) ...................................................
57 73 86 98 110
6.4 Tingkat Kesesuaian Atribut Pelayanan Untuk Menentukan Prioritas Peningkatan Atribut Pelayanan yang Mempengaruhi Kepuasan Nelayan ...............................................................................................
127
6.5 Importance and Performance Analysis (IPA) ...................................
133
6.6 Customer Satisfaction Index (CSI) ...................................................
145
7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ........................................................................................
151
7.2 Saran ...................................................................................................
152
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
153
LAMPIRAN ................................................................................................
155
x
DAFTAR TABEL Halaman 1
Penilaian tingkat kinerja terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan ..............................................................
22
Penilaian tingkat kepentingan terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan ..............................................................
22
3
Penilaian tingkat kesesuaian terhadap atribut kepuasan nelayan ..........
23
4
Penilaian responden terhadap atribut tingkat kinerja ............................
24
5
Penilaian responden terhadap atribut tingkat kepentingan....................
24
6
Kriteria tingkat kepuasan nelayan .........................................................
27
7
Variabel atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPP Karangantu ........................................................................
29
Jumlah penduduk berdasarkan kepadatan penduduk, jenis kelamin dan rasio jenis kelamin per kecamatan di Kota Serang pada tahun 2009 .......................................................................................................
31
Komposisi pegawai PPN Karangantu berdasarkan pendidikan dan golongan pada tahun 2010 ....................................................................
34
10 Frekuensi kedatangan kapal yang mendarat di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 ................................................................................
35
11 Perkembangan alat penangkapan ikan di PPN Karangantu pada tahun 2005 – 2010 ...........................................................................................
36
12 Jumlah nelayan yang melakukan kegiatan operasi penangkapan ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 ........................................
36
13 Volume dan nilai produksi ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 ...........................................................................................
39
14 Komponen produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu berdasarkan data primer tahun 2011 .....................
56
15 Rentang skala penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja .........
57
16 Ketersediaan solar di PPN Karangantu pada tahun 2005 – 2010..........
57
17 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu .......................................................
58
18 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu .......................................................................
59
19 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu.........................
60
2
8
9
xi
Halaman 20
Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu.........................
61
21 Produksi air bersih di PPN Karangantu tahun 2005 – 2010 .................
61
22 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu ................................................
62
23 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu ................................................................
62
24 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu .................
63
25 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu ............................
63
26 Ketersediaan es di PPN Karangantu tahun 2005 – 2010 ......................
64
27 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu ............................................................
65
28 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu ...........................................................................
65
29 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu .............................
66
30 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu ........................................
66
31 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan dermaga atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu .........................................
67
32 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan dermaga atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu .................................................
67
33 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu...................
68
34 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu .............................
68
35 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas TPI di PPN Karangantu .........................................................
69
36 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI di PPN Karangantu ...........................................................
70
37 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu ..........................
70
38 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu .....................................
71
xii
Halaman 39
Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu ...............................................
71
40 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu ...............................................................
72
41 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu.................
72
42 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu ...........................
73
43 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu .................................
74
44 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu .................................
74
45 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu .....................................................
75
46 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu..............................................................
75
47 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan dan kecepatan waktu penyediaan air bersih di PPN Karangantu .................
76
48 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih di PPN Karangantu ...........................
76
49 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu ..........................................
77
50 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu .....................................................
77
51 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu .......................................
78
52 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu .......................................
78
53 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu .....................................................
79
54 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu..............................................................
79
55 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu .............................
80
56 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu .............................
80
57 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu ......................................
81 xiii
Halaman 58
Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu .....................................................
81
59 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu ....................................
82
60 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu ....................................
82
61 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu .....................................................
83
62 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu..............................................................
83
63 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu ...........................
84
64 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu ...........................
84
65 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu ....................................
85
66 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu .....................................................
85
67 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu ........................
86
68
Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu...................................
86
69 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu ................................................................................
87
70 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu ....................................................................................
87
71
Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu .................
88
72 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu ...........................
88
73 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu .....................................................................
89
74 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu ................................................................................
89
75 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu ............................
90
76 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu .......................................
90 xiv
Halaman 77 78
Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu ....................................................................................
91
Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu ............................................................................................
91
79 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu ..................
92
80 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu .............................
92
81 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu .................................................................
93
82 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu ................................................................................
93
83 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu ..........................
94
84 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu ....................................
94
85 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu ................................................................................
95
86 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu ....................................................................................
95
87 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu ................
96
88 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu ...........................
96
89 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ...............................................................
97
90 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ................................................................................
97
91 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu ...........
98
92 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu ...........
99
93 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu .....................
99
94 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu ............................................
100
95 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu ...
100 xv
Halaman 96
Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu ...
101
97 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu ..............
101
98 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu.....................................
102
99 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu ...............
102
100 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu ...............
103
101 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu ..........................
103
102 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu ................................................
104
103 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu .....
104
104 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu .....
105
105 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu ...............
105
106 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu ......................................
106
107 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu ............
106
108 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu ............
107
109 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu .......................
107
110 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu..............................................
108
111 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ...
108
112 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ...
109
113 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu .............
109
114 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ....................................
110 xvi
Halaman 115 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga solar di PPN Karangantu ................................................................................
110
116 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan biaya atau harga solar di PPN Karangantu .............................................................
111
117 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu ................................................................................
111
118 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu ....................................................................................
112
119 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu .......................................................................
112
120 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu ....................................................................................
113
121 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu .....................................................................
113
122 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu ................................................................................
114
123 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu .....................................................................
114
124 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu ....................................................................................
115
125 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu .....................................................................
115
126 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu .....................................................................
116
127 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu ....................................................................................
116
128 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu ............................................................................................
117
129 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu ....................................................................................
117
130 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu ............................................................................................
118
131 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu ................................................................................
118
132 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu ....................................................................................
119
133 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu .......................................
119 xvii
Halaman 134 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu .......................................
120
135 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu .................................................................
120
136 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu ....................................................................................
121
137 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu .................................................................
121
138 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu .................................................................
122
139 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu ..........................................................
122
140 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu.........................................................................
123
141 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu ....................................................................................
123
142 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu ............................................................................................
124
143 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu.........................................................................
124
144 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu ....................................................................................
125
145 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu ...............................................................
125
146 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu ................................................................................
126
147 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu ...............................................................
126
148 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu ................................................................................
127
149 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ...............................................................
127
150 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu ...............................................................
128
151 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan BBM ........................
129
152 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan air bersih ..................
130
153 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan es .............................
131
xviii
Halaman 154 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan dermaga ...................
132
155 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan TPI...........................
132
156 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan keranjang .................
133
157 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan BBM ......................................................................................................
134
158 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan air bersih .....................................................................................................
136
159 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan es ..
138
160 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan dermaga .................................................................................................
140
161 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan TPI .........................................................................................................
142
162 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan keranjang ...............................................................................................
143
163 Customer satisfaction index (CSI) terhadap pelayanan kebutuhan BBM di PPN Karangantu ................................................................................
145
164 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu ....................................................................................
146
165 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu ............................................................................................
147
166 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan dermaga di PPN Karangantu ....................................................................................
148
167 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan TPI di PPN Karangantu ............................................................................................
149
168 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan keranjang di PPN Karangantu ....................................................................................
150
xix
DAFTAR GAMBAR Halaman 1
Diagram konsep kepuasan pelanggan .....................................................
9
2 Desain alat tangkap dogol .......................................................................
13
3 Konstruksi alat tangkap jaring rampus ....................................................
14
4 Kerangka pendekatan studi .....................................................................
17
5 Diagram kartesius importance/performance ...........................................
25
6 Bagan struktur organisasi PPP Karangantu.............................................
33
7 Bagan struktur organisasi PPN Karangantu ............................................
33
8 Perkembangan jumlah nelayan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 .............................................................................................
37
9 Peta daerah penangkapan ikan ................................................................
38
10 Komposisi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Karangantu pada tahun 2010 ...............................................................................................
39
11 Kondisi SPDN Mina Bakti di PPN Karangantu ......................................
41
12 Kondisi water treatment di PPN Karangantu .........................................
42
13 Kondisi pabrik es di PPN Karangantu ....................................................
43
14 Kondisi dermaga di PPN Karangantu .....................................................
43
15 Kondisi TPI di PPN Karangantu .............................................................
44
16 Kondisi keranjang di PPN Karangantu ...................................................
44
17 Alat tangkap dogol di PPN Karangantu ..................................................
46
18 Konstruksi alat tangkap dogol di PPN Karangantu.................................
46
19 Kapal dogol di PPN Karangantu .............................................................
47
20 Konstruksi jaring rampus di PPN Karangantu ........................................
50
21 Kapal jaring rampus di PPN Karangantu ................................................
51
22 Peta lokasi pengoperasian dogol dan jaring rampus ...............................
55
23 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan BBM di PPN Karangantu .....................................
135
24 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu ...............................
137
25 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu ..........................................
139
xx
Halaman 26 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan dermaga di PPN Karangantu ................................
141
27 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan TPI di PPN Karangantu ........................................
143
28 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan keranjang di PPN Karangantu ..............................
144
xxi
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Tata letak fasilitas di PPN Karangantu .....................................................
156
2 Fasilitas PPN Karangantu pada tahun 2011 ..............................................
157
3 Perhitungan produktivitas unit penangkapan ikan ....................................
158
4 Contoh perhitungan importance and performance analysis (IPA) untuk atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM .................................
160
5 Contoh perhitungan customer satisfaction index (CSI) untuk atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM ............................................
161
xxii
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan Perikanan Karangantu merupakan suatu pelabuhan yang terletak di Kota Serang dan berperan penting sebagai pusat kegiatan perikanan yang memasok sebagian besar kebutuhan ikan di wilayah Provinsi Banten. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 311/Kpts/Org/5/1978 tanggal 25 Mei 1978, Pelabuhan Perikanan Karangantu secara resmi dioperasionalkan dan menjadi unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan nama pelabuhan perikanan pantai (PPP) Karangantu. Semakin berkembang dan meningkatnya kegiatan operasional pelabuhan, maka pada tanggal 30 Desember 2010 melalui Peraturan Menteri Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia Nomor: PER.29/MEN/2010, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karangantu telah resmi meningkat statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu (PPN Karangantu 2011a). Seiring dengan peningkatan status ini, seyogyanya tingkat pelayanan terhadap pelanggan pun akan meningkat. Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan pelabuhan kepada nelayan adalah penyediaan kebutuhan operasional penangkapan ikan. Pelabuhan perikanan dengan pelayanan primanya diharapkan dapat memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan nelayan untuk kegiatan penangkapan ikan. Pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan, meliputi kebutuhan pada saat keberangkatan dan pada saat kepulangan. Pelayanan yang diberikan oleh PPN Karangantu antara lain pelayanan tambat dan labuh kapal perikanan, pembongkaran hasil tangkapan, perbaikan kapal atau docking kapal, pengisian kebutuhan penangkapan (BBM, air, es, dan lain-lain), pelelangan ikan, perizinan kapal, pasar ikan dan kios nelayan. Penelitian ini mengambil dua aspek yang terkait dengan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan, yaitu pelayanan yang diberikan pada saat keberangkatan menuju ke fishing ground atau daerah penangkapan ikan dan pelayanan yang diberikan pada saat kembali ke fishing base atau pelabuhan. Pelayanan yang diberikan pada saat keberangkatan menuju ke daerah 1
penangkapan ikan terdiri atas tiga komponen, yaitu berupa BBM, es dan air bersih. Pelayanan yang diberikan pada saat kembali ke pelabuhan terdiri atas tiga komponen, berupa dermaga, tempat pelelangan ikan (TPI) dan keranjang atau basket. Solar merupakan salah satu komponen penentu dalam keberhasilan operasi penangkapan ikan. Es merupakan komponen yang digunakan untuk mendinginkan ikan agar tetap terjaga mutu hasil tangkapan yang akan didaratkan di pelabuhan perikanan. Air bersih digunakan untuk air minum dan untuk mencuci ikan hasil tangkapan selama kegiatan operasi penangkapan ikan. Ketiga hal tersebut merupakan kebutuhan penting bagi nelayan pada saat keberangkatan menuju fishing ground. Dermaga digunakan sebagai lokasi pendaratan ikan hasil tangkapan. Tempat pelelangan ikan (TPI) menjadi lokasi nelayan melelangkan hasil tangkapannya dengan kondisi dan sistem pelelangan tertentu. Keranjang merupakan wadah yang digunakan untuk menampung hasil tangkapan. Berdasarkan laporan tahunan statistik PPN Karangantu tahun 2011b, pengunaan air, bahan bakar minyak (BBM) dan es dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 mengalami fluktuasi. Penurunan produksi terjadi tahun 2006 untuk penggunaan air, BBM dan es. Peningkatan kembali terjadi pada penggunaan ketiga bahan logistik sampai dengan tahun 2008. Penggunaan air tetap meningkat sampai dengan tahun 2009, akan tetapi hal ini tidak terjadi pada penggunaan bahan logistik bahan bakar minyak dan es pada tahun tersebut. Pada tahun 2010, penggunaan BBM, air bersih dan es kembali mengalami peningkatan. Pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2010, penyaluran logistik bahan bakar minyak berasal dari luar pelabuhan. Pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, penyaluran logistik es dan air bersih berasal dari luar dan dalam pelabuhan. Terdapat tujuh kelompok unit penangkapan ikan yang memanfaatkan pelayanan PPN Karangantu, yaitu bagan, jaring insang (gillnet), payang, dogol, jaring rampus, jaring rajungan dan pancing. Namun, unit penangkapan ikan yang memanfaatkan jasa pelabuhan pada saat keberangkatan hingga pelelangan adalah dogol dan jaring rampus. Jumlah dogol yang mendaratkan ikan hasil tangkapan di PPN Karangantu adalah 44 unit pada tahun 2010 dengan volume produksi 1.218,564 ton atau 48,61% dari total produksi di PPN Karangantu. Jumlah jaring rampus yang mendaratkan ikan hasil tangkapan di PPN Karangantu adalah 64 unit 2
pada tahun 2010 dengan volume produksi 250,607 ton atau 10% dari total produksi yang dihasilkan di PPN Karangantu (PPN Karangantu 2011b). Pemberian pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang memuaskan bagi nelayan jaring rampus dan dogol menjadi penting oleh pemberi jasa atau pihak pelabuhan. Kemampuan pelayanan meliputi kondisi prima dalam penyampaian, tindakan dan penepatan janji terhadap nelayan. Kepuasan nelayan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelabuhan dalam memberikan pelayanan suatu produk, sehingga faktor ini harus dapat dipenuhi oleh pihak pelabuhan untuk menjaga dan meningkatkan kinerja pelabuhan dengan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan nelayan. Sampai tahun 2011, tahun kedua berstatus PPN, belum diketahui bagaimana kepuasan nelayan sebagai pelanggan dalam pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan, sehingga perlu diadakan suatu kajian untuk mengukur tingkat kepuasan nelayan dan menganalisis kinerja pihak pelabuhan dalam memberikan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan. Analisis kinerja PPN Karangantu dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menyesuaikan kuantitas dan kualitas kapasitas fasilitas sesuai dengan kebutuhan nelayan. Oleh karena itu, penelitian mengenai “Tingkat Kepuasan Nelayan terhadap Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di PPN Karangantu, Kota Serang” untuk unit penangkapan jaring rampus dan dogol sangat perlu dilakukan.
1.2 Perumusan Masalah Pelabuhan Perikanan Karangantu merupakan salah satu pusat pendaratan ikan yang berlokasi di Kota Serang dan menjadi pelabuhan yang meningkat kelasnya dari Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karangantu menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu. Beralihnya status menjadi PPN, pihak pengelola pelabuhan harus memiliki strategi pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Unit penangkapan ikan yang memanfaatkan jasa pelabuhan pada saat keberangkatan hingga kembali adalah dogol dan jaring rampus. Pemberian pelayanan yang memuaskan bagi nelayan dogol dan jaring rampus menjadi penting oleh pihak pemberi jasa atau pengelola pelabuhan. Kepuasan nelayan 3
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kinerja pelabuhan dalam memberikan pelayanan suatu produk, sehingga faktor ini harus dapat dipenuhi oleh pihak pelabuhan untuk menjaga dan meningkatkan kinerjanya dengan memberikan pelayanan yang baik terhadap kebutuhan nelayan. Pengukuran tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan sangat dibutuhkan dalam mengevaluasi kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan, serta menyesuaikan kuantitas dan kualitas kapasitas fasilitas sesuai dengan kebutuhan nelayan. Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1) Bagaimana keragaan teknis dan produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus yang memanfaatkan jasa pelabuhan? 2) Berapa tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang diberikan oleh PPN Karangantu? 3) Atribut pelayanan apa saja yang perlu ditingkatkan untuk menambah kepuasan nelayan? 4) Berapa tingkat kepuasan nelayan terhadap atribut-atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu?
1.3 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah 1) Menggambarkan keragaan teknis dan produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu. 2) Mengukur tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang diberikan oleh pengelola PPN Karangantu. 3) Menganalisis kinerja pelayanan yang dapat meningkatkan kepuasan nelayan sebagai konsumen. 4) Mengukur tingkat kepuasan nelayan terhadap pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan.
4
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai informasi mengenai kondisi dan pelayanan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan bagi pihak pengelola PPN Karangantu dan pihak penyedia kebutuhan operasional penangkapan ikan. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengukur dan meningkatkan kepuasan nelayan sebagai konsumen terhadap pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan, sehingga dapat menyusun strategi kebijakan pelayanan yang baik dan tepat di masa yang akan datang.
5
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelabuhan Perikanan Nusantara Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) merupakan pelabuhan perikanan tipe B atau kelas II. Pelabuhan ini dirancang untuk melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatan perikanan di Laut Teritorial dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Fasilitas tambat/labuh di pelabuhan ditujukan untuk kapal perikanan berukuran 30 – 60 GT. Panjang dermaga 150 – 300 m dengan kedalaman kolam lebih dari 3 m. Jumlah ikan yang didaratkan sekitar 40 - 50 ton per hari atau sekitar 8.000 – 15.000 ton per tahun. Di Indonesia terdapat 12 PPN, antara lain adalah PPN Ambon, PPN Bitung, PPN Brondong, PPN Kejawanan, PPN Palabuhanratu, PPN Pekalongan, PPN Pemangkat, PPN Prigi, PPN Sibolga, PPN Tanjung Pandan, PPN Ternate dan PPN Tual (Diniah 2008).
2.2 Kegiatan Operasional di Pelabuhan Perikanan Operasionalisasi adalah suatu bentuk implementasi dari kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan di PP/PPI dalam melayani kebutuhan masyarakat pengguna fasilitas pelabuhan yang membutuhkannya. Kegiatan operasional di PP/PPI hendaknya berorientasi pada kepentingan masyarakat pengguna jasa PP/PPI (Murdiyanto 2005). Berdasarkan Direktorat Jenderal Perikanan (1994a), kegiatan operasional yang berlangsung di pelabuhan perikanan meliputi: 1) Pendaratan ikan Pendaratan ikan yang dilakukan di pelabuhan perikanan sebagian besar berasal dari kapal penangkapan ikan yang mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan tersebut dan sebagian kecil berasal dari PP/PPI yang dibawa ke pelabuhan tersebut dengan menggunakan sarana transportasi darat. 2) Penanganan, pengolahan dan pemasaran ikan Sesuai dengan salah satu fungsinya sebagai tempat pembinaan dan pengawasan mutu hasil perikanan, penanganan ikan segar di pelabuhan perikanan dilakukan dengan metode pendinginan. Metode ini dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu pendinginan dengan es, pendinginan dengan udara dingin dan 6
pendinginan dengan air dingin. Tujuan dari pengolahan ikan adalah untuk mempertahankan mutu ikan, sehingga pada waktu pemasaran menjadi lebih lama dan meninggikan nilai jualnya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan di pelabuhan perikanan bersifat lokal, nasional dan ekspor. Sistem rantai pemasaran yang terdapat di beberapa pelabuhan perikanan di Indonesia, antara lain: a. TPI Pedagang besar Pedagang lokal Pengecer Konsumen b. TPI Pedagang besar Pedagang lokal Konsumen c. TPI Pengecer Konsumen 3) Penyaluran perbekalan Pengisian perbekalan yang berkaitan dengan fasilitas pelabuhan perikanan saat ini adalah penyaluran BBM, penjualan air bersih, penjualan es dan suku cadang. Pelayanan perbekalan ini umumnya disediakan oleh pihak UPT Pelabuhan, KUD, Koperasi Pegawai Pelabuhan, BUMN dan pihak swasta.
2.3 Pelayanan Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud, cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, dan konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi pelayanan tersebut. Keunggulan suatu pelayanan bergantung pada keunikan dan kualitas yang diperlihatkan oleh pelayanan tersebut. Kualitas adalah sebuah kata bagi penyedia jasa atau pelayanan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan dengan baik (Supranto 2006). Menurut Rangkuti (2006), konsumen mempunyai kriteria yang pada dasarnya identik dengan beberapa jenis pelayanan yang memberikan kepuasan kepada para pelanggan. Kriteria tersebut adalah: 1) Reliability (Keandalan) Kemampuan perusahaan untuk memberikan jasa secara tepat, akurat dan dapat diandalkan sesuai dengan yang dijanjikan. 2) Responsiveness (Cepat tanggap) Kemampuan karyawan untuk membantu konsumen menyediakan pelayanan dengan cepat sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen.
7
3) Insurance (Jaminan) Kemampuan dan kesopanan karyawan serta sifat yang dapat dipercaya atas pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan untuk melayani konsumen dengan rasa percaya diri. 4) Emphaty (Empati) Karyawan harus memberikan perhatian secara individual kepada konsumen dan mengerti kebutuhan konsumen. 5) Tangible (Kasat mata) Penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil dan alat-alat komunikasi.
2.4 Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara pelayanan atau produk yang dirasakan dan yang diharapkannya (Kottler 2002). Menurut Rangkuti (2006), kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu harapan pelanggan akan kinerja suatu produk dan kenyataan yang pelanggan terima setelah menggunakan produk tersebut. Kualitas produk yang dirasakan pelanggan akan menentukan persepsi pelanggan terhadap kinerja, yang kemudian akan berdampak pada kepuasan pelanggan. Pada dasarnya kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Penilaian kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan berkaitan erat dengan konsep kepuasan pelanggan, sebagaimana dilihat pada Gambar 1 (Rangkuti 2006). Kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan mutu, mutu mempunyai dampak langsung pada keunggulan suatu produk. Kepuasan pelanggan bergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pelanggan. Bila produk jauh lebih rendah dari harapan pelanggan, maka pelanggan akan merasa tidak puas. Bila produk sesuai dengan harapan, maka pelanggan akan merasa puas. Bila produk melebihi harapan, maka pelanggan akan merasa sangat puas. Pelanggan yang merasa puas akan membeli 8
ulang dan memberi tahu orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk tersebut (Santoso 2005).
Tujuan perusahaan
Kebutuhan dan keinginan pelanggan
Produk Harapan pelanggan terhadap produk
Nilai produk bagi pelanggan
Tingkat kepuasan pelanggan Sumber: Rangkuti (2006)
Gambar 1 Diagram konsep kepuasan pelanggan.
Tingkat kepentingan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan terhadap kebutuhannya akan pelayanan yang akan dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja pelayanan tersebut. Tingkat kepentingan pelanggan terhadap atribut pelayanan yang akan diterima, dapat ditentukan berdasarkan pengalaman dan saran yang diperoleh. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan selama menggunakan beberapa tahapan pelayanan tersebut. Ketidakpuasan yang diperoleh pada tahap awal pelayanan dapat menimbulkan persepsi negatif untuk tahapan pelayanan selanjutnya (Rangkuti 2006). Menurut Rangkuti (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah 1) Nilai Pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu produk yang didasarkan pada suatu persepsi pelanggan atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan yang telah diberikan oleh produk tersebut. 9
2) Daya saing Daya saing suatu produk dapat terjadi apabila keunikan serta kualitas pelayanannya disesuaikan dengan manfaat serta pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan. 3) Persepsi pelanggan Proses individu untuk memilih, mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus yang diterima melalui alat inderanya menjadi suatu makna. 4) Harga Suatu produk dapat dinilai kualitasnya oleh pelanggan dari harga yang ditetapkan oleh produsen. 5) Citra Citra dari suatu produk dapat mempengaruhi persepsi produk terhadap kualitasnya 6) Tahap pelayanan Kepuasan pelanggan ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan oleh pelanggan selama menggunakan beberapa tahap pelayanan. Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, efisien dan efektif, terutama untuk pelayanan publik. Tingkat kepuasan pelanggan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan penyediaan pelayanan yang tanggap terhadap kebutuhan pelanggan (Rangkuti 2006). Menurut Umar (2003), pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan enam konsep, yaitu: 1) Kepuasan pelanggan secara keseluruhan Dilakukan dengan cara menanyakan pelanggan mengenai tingkat kepuasan atas jasa yang bersangkutan, serta menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan secara keseluruhan terhadap jasa yang diterima. 2) Dimensi kepuasan pelanggan Dilakukan dengan empat proses, yaitu: Pertama, mengidentifikasi dimensidimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua, meminta pelanggan untuk menilai jasa perusahaan berdasarkan beberapa faktor, seperti kecepatan atau keramahan 10
pelayanan jasa yang diberikan terhadap pelanggan. Ketiga, meminta pelanggan menilai jasa pesaing berdasarkan faktor-faktor yang sama. Keempat, meminta pelanggan menentukan dimensi-dimensi yang berada di kelompok penting dalam menilai kepuasan pelanggan secara keseluruhan. 3) Konfirmasi harapan Kepuasan pelanggan tidak diukur secara langsung, tetapi berdasarkan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual jasa yang dijual perusahaan. 4) Minat pembelian ulang Kepuasan pelanggan diukur berdasarkan pelanggan melakukan pembelian ulang atas jasa yang sama. 5) Kesediaan untuk merekomendasikan Cara ini merupakan ukuran yang penting bagi jasa yang pembelian ulangnya relatif lama, seperti jasa pendidikan tinggi. 6) Ketidakpuasan pelanggan Dilakukan dengan sesuatu hal yang menjadi komplain pelanggan, biaya garansi serta kerusakan barang.
2.5 Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di Pelabuhan Perikanan Pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan pada umumnya adalah pelayanan yang terkait dengan operasional fasilitas, sehingga pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pengguna pelabuhan. Pelayanan di pelabuhan perikanan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pelayanan yang bersifat langsung kepada nelayan atau pengusaha perikanan untuk menyediakan kebutuhan barang dan jasa, serta pelayanan kepada masyarakat umum di pelabuhan dengan menggunakan metodologi yang bersifat massal agar nelayan atau pengusaha perikanan lebih mampu untuk memajukan usahanya dengan fasilitas yang tersedia di pelabuhan (Murdiyanto 2005). Aktivitas pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan adalah kegiatan untuk menyediakan kebutuhan pada waktu penangkapan ikan. Pelayanan yang dibutuhkan meliputi berbagai kegiatan pada saat keberangkatan menuju fishing ground atau daerah penangkapan ikan, seperti ketersediaan bahan bakar 11
minyak (BBM), air bersih dan es, serta kegiatan pada saat kembali ke fishing base atau pelabuhan, seperti kondisi dermaga, kondisi tempat pelelangan ikan (TPI) dan ketersediaan keranjang atau basket (Direktorat Jenderal Perikanan 1994a). Penyediaan sarana dan prasarana kebutuhan operasional penangkapan ikan di beberapa pelabuhan perikanan di Indonesia, pengaturan dan pengelolaannya diserahkan kepada pihak PERUM Prasarana Pelabuhan Perikanan setempat. Sektor swasta dan KUD merupakan pihak ketiga yang bisa melakukan permohonan sewa kepada pihak pelabuhan (Direktorat Jenderal Perikanan 1994a). Mekanisme dalam penyediaan kebutuhan perbekalan di pelabuhan perikanan di Indonesia dapat disalurkan secara langsung oleh pihak pelabuhan dan secara tidak langsung, seperti agen penjual atau nelayan membeli di luar pelabuhan perikanan (Ashshiddiqi 2003).
2.6 Unit Penangkapan Ikan Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis dalam operasi penangkapan ikan, yang terdiri atas kapal, alat penangkapan ikan dan nelayan. Ketiga unsur tersebut akan saling berkaitan dan akan berpengaruh terhadap keberhasilan operasi penangkapan ikan.
2.6.1 Kapal Kapal merupakan suatu bangunan terapung yang dapat digunakan untuk kegiatan pencarian fishing ground, pengoperasian alat penangkapan ikan, mengejar gerombolan ikan dan wadah hasil tangkapan. Menurut Undang-Undang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang digunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan, dan penelitian atau eksplorasi perikanan. Perahu atau kapal penangkap ikan adalah perahu atau kapal yang digunakan untuk kegiatan operasional penangkapan ikan atau binatang laut atau tanaman air lainnya (Ayodhyoa 1981).
12
2.6.2 Alat penangkapan ikan Alat penangkapan ikan merupakan suatu alat atau peralatan yang digunakan untuk kegiatan menangkap atau mengumpulkan ikan (Diniah 2008). Jenis alat penangkapan ikan yang dioperasikan di PPN Karangantu adalah jaring rampus, dogol, bagan perahu, bagan tancap, payang, pancing, sero, jaring insang tetap, dan alat tangkap lainnya. Alat penangkapan ikan yang dioperasikan dengan trip sehari di PPP Karangantu adalah dogol dan jaring rampus (PPN Karangantu 2011a). 1) Dogol Dogol merupakan suatu jenis alat penangkapan ikan yang menyerupai payang, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Konstruksi alat tangkap dogol berbentuk kerucut, terdiri atas bagian kantong (bag), badan jaring (body), dua lembar sayap (wing) yang berada di kedua sisi mulut jaring, dan tali penarik (warp) (Subani dan Barus 1989). Desain alat tangkap dogol untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
a
b
A
c
d
B
Keterangan gambar : A : Kantong (bag) b : Tali ris bawah (ground rope) B : Kaki atau sayap (wing) c : Bibir atas (upperlip) a : Tali ris atas (head rope) d : Bibir bawah (underlip) Catatan : Bibir atas lebih menonjol ke depan Sumber: Subani dan Barus (1989)
Gambar 2 Desain alat tangkap dogol. Alat tangkap dogol dioperasikan dengan cara melingkari dasar perairan yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan demersal dan udang. Dalam
13
pengoperasiannya, alat tangkap dogol ditarik ke arah perahu sehingga hasil tangkapannya akan dinaikkan ke atas geladak perahu (Subani dan Barus 1989). 2) Jaring Rampus Jaring rampus merupakan jenis dari alat tangkap jaring insang yang dioperasikan di dasar perairan dengan cara menghadang ruaya ikan. Berdasarkan pola renang ikan, pengoperasian jaring insang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaring insang hanyut yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan pelagis dan jaring insang dasar yang ditujukan untuk menangkap jenis ikan demersal (Ayodhyoa 1981). Menurut Nomura dan Yamazaki (1977), jaring rampus yang dioperasikan di dasar perairan diklasifikasikan ke dalam jaring insang dasar. Konstruksi jaring rampus berbentuk empat persegi panjang yang memiliki ukuran mata jaring yang sama pada seluruh bagian jaring, terdiri atas pelampung yang berada di bagian atas jaring dan pemberat yang berada di bagian bawah jaring (Subani dan Barus 1989). Konstruksi alat tangkap jaring rampus untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.
b
c a d
e Keterangan gambar : a : Badan jaring (mono filament) b : Pelampung c : Tali ris atas d : Tali ris bawah e : Pemberat Sumber: Subani dan Barus (1989)
Gambar 3 Konstruksi alat tangkap jaring rampus.
14
Proses pengoperasian alat tangkap jaring rampus terdiri atas dua tahap, yaitu setting dan hauling. Pada waktu setting dilakukan penurunan alat tangkap jaring rampus, tali ris atas yang terdapat pelampung dan tali ris bawah yang terdapat pemberat. Ketika hauling dilakukan pengangkatan jangkar, tali ris atas, tali pemberat, dan hasil tangkapannya (Direktorat Jenderal Perikanan 1994b).
2.6.3 Nelayan Nelayan merupakan orang yang secara langsung melakukan operasi penangkapan ikan. Berdasarkan asal daerahnya, nelayan dikelompokkan menjadi nelayan asli dan nelayan pendatang. Nelayan asli merupakan penduduk setempat yang telah turun temurun memiliki profesi sebagai nelayan, sedangkan nelayan pendatang merupakan nelayan yang berasal dari luar wilayah tersebut (UndangUndang No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan). Berdasarkan waktu kerjanya, nelayan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu nelayan penuh, nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan tambahan. Nelayan penuh adalah nelayan yang seluruh waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan. Nelayan sambilan utama adalah nelayan yang sebagian besar waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan. Nelayan sambilan tambahan adalah nelayan yang sebagian kecil waktu kerjanya digunakan untuk melakukan operasi penangkapan ikan (Diniah 2008).
15
3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu di Kota Serang menyediakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan berupa pelayanan kebutuhan BBM, air bersih, es, dermaga, TPI dan keranjang, serta memberikan pelayanan yang optimal sesuai kebutuhan nelayan untuk mencapai pemenuhan kepuasan nelayan. Kepuasan nelayan yang terbentuk merupakan hasil dari penilaian kinerja pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu. Penilaian didasarkan pada tanggapan nelayan terhadap atribut pelayanan yang ditawarkan dan dikelompokkan menjadi lima dimensi, yaitu : 1) Dimensi reliability (keandalan), meliputi: (a) Ketersediaan produk atau kapasitas fasilitas (b)Keterampilan pegawai 2) Dimensi responsiveness (cepat tanggap), meliputi: (a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan produk (b)Ketepatan jumlah produk yang disediakan 3) Dimensi insurance (jaminan), meliputi: (a) Keramahan pegawai (b)Keamanan 4) Dimensi emphaty (empati), meliputi: (a) Kemudahan untuk proses pemesanan atau penggunaan fasilitas (b)Kemudahan penyampaian keluhan 5) Dimensi tangible (kasat mata), meliputi: (a) Biaya pelayanan atau harga produk (b)Kondisi fasilitas (c) Kebersihan fasilitas Tanggapan nelayan terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu, dianalisis menggunakan importance and performance analysis (IPA). Analisis ini akan memberikan informasi mengenai 16
nilai tingkat kepentingan dan nilai tingkat pelaksanaan (kinerja) terhadap atribut pelayanan yang diberikan. Nilai-nilai yang didapat dimasukkan ke dalam diagram kartesius importance and performance yang terbagi menjadi empat kuadran. Tingkat kepuasan nelayan PPN Karangantu secara keseluruhan dianalisis menggunakan customer satisfaction index (CSI), yaitu pendekatan yang mempertimbangkan tingkat kepentingan dari atribut-atribut kualitas jasa yang diukur. Kerangka pendekatan studi dapat dilihat pada Gambar 4.
Pengelola Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang Keragaan teknik dan produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus Pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan pada saat keberangkatan (BBM, air bersih dan es) dan pada saat kembali (dermaga, TPI dan keranjang) Atribut pelayanan dikelompokkan menjadi lima dimensi: 1) Dimensi reliability (keandalan), meliputi: (a) Ketersediaan produk atau kapasitas fasilitas (b) Keterampilan pegawai 2) Dimensi responsiveness (cepat tanggap), meliputi: (a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan produk (b) Ketepatan jumlah produk yang disediakan 3) Dimensi insurance (jaminan), meliputi: (a) Keramahan pegawai (b) Keamanan 4) Dimensi emphaty (empati), meliputi: (a) Kemudahan untuk proses pemesanan atau penggunaan fasilitas (b) Kemudahan penyampaian keluhan 5) Dimensi tangible (kasat mata), meliputi: (a) Biaya pelayanan atau harga produk (b) Kondisi fasilitas (c) Kebersihan fasilitas
Penilaian nelayan terhadap pelayanan
Tingkat kepentingan
Tingkat kinerja
Importance and Performance Analysis (IPA) & Customer Satisfaction Index (CSI) Tingkat Kepuasan nelayan terhadap atribut pelayanan Strategi pelayanan
17
-------- = Ruang lingkup penelitian Gambar 4 Kerangka pendekatan studi.
4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian di lapangan dilakukan pada Bulan Maret – April, September dan Desember 2011. Penelitian berlokasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kota Serang.
4.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus atau penelitian kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas (Maxfield 1930 diacu dalam Nazir 1983). Tujuan dari studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian, dari sifat-sifat khas di atas akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Subjek penelitian yang diteliti adalah nelayan PPN Karangantu yang telah menggunakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan dan telah merasakan pelayanan yang diberikan, sehingga nelayan mempunyai persepsi mengenai kualitas pelayanan terhadap kebutuhan operasional penangkapan ikan yang ingin dinilai tingkat kepuasannya.
4.3 Metode Pengambilan Contoh Pengambilan contoh dilakukan menggunakan metode purposive sampling, yaitu metode pengambilan contoh yang dilakukan dengan pertimbangan tertentu atau dengan suatu tujuan tertentu. Nelayan yang dipilih dalam pengambilan contoh adalah nelayan dogol dan jaring rampus yang memanfaatkan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan pada saat keberangkatan menuju fishing ground dan kembali ke fishing base lebih dari satu kali, sehingga telah merasakan pelayanan yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu. Menurut Supranto (2006), sampel penelitian meliputi sejumlah responden yang lebih besar dari persyaratan 18
minimal sebanyak 30 responden dari populasi. Semakin besar sampel, maka akan memberikan hasil yang lebih akurat. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 30 orang, yaitu 15 orang nelayan dogol dan 15 orang nelayan jaring rampus.
4.4 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data teks dan data image. Data teks adalah data primer dan sekunder yang dapat berbentuk alphabet maupun angka numerik dan
yang menentukan arti dari data tersebut adalah
interpretasinya. Data image adalah data primer yang berbentuk gambar dan sejenisnya yang memberikan informasi secara spesifik mengenai suatu keadaan tertentu (Yuniyanti 2008). Data teks yang diambil dalam penelitian ini adalah data hasil kuesioner kepada nelayan tentang atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan dan data hasil wawancara kepada pihak pengelola pelabuhan mengenai struktur organisasi, keadaan umum fasilitas dan kinerja operasional terhadap atribut pelayanan di PPN Karangantu. Data image berupa gambar atau foto beberapa fasilitas operasional penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan dan kondisinya di PPN Karangantu. Data primer terdiri atas hasil kuesioner dan hasil wawancara yang berupa data atribut pelayanan dan tingkat kepentingan atribut pelayanan. Sumber data primer adalah nelayan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu yang memanfaatkan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan lebih dari satu kali, pihak pengelola pelabuhan, serta pengamatan langsung di lokasi penelitian. Data teknik dikumpulkan untuk menghitung produktivitas dari unit penangkapan dogol dan jaring rampus. Data tersebut berasal dari data primer yang merupakan hasil wawancara dengan nelayan PPN Karangantu. Aspek teknik berhubungan dengan desain dan konstruksi unit penangkapan ikan, metode pengoperasian, komposisi hasil tangkapan, musim dan daerah penangkapan ikan. Data teknik yang dikumpulkan adalah 1) Ukuran dan jumlah unit penangkapan ikan; 2) Konstruksi dan metode pengoperasian alat tangkap; 3) Hasil tangkapan per trip alat tangkap; 19
4) Jenis ikan hasil tangkapan; 5) Daerah pengoperasian unit penangkapan ikan; 6) Musim penangkapan ikan; dan 7) Jumlah trip melaut per bulan, per tahun. Data sekunder terdiri atas struktur organisasi, keadaan umum PPN Karangantu dan Kota Serang. Sumber data berasal dari laporan tahunan, statistik, leaflet PPN Karangantu dan BPS Kota Serang. 4.5 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data primer dan data sekunder untuk keperluan dalam penelitian. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Nazir 1983). Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 1) Pengamatan langsung Metode pengumpulan data dengan pengamatan langsung adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat bantu lain untuk keperluan tersebut (Nazir 1983). Pengamatan langsung di lokasi penelitian dilakukan untuk mendapatkan data primer berupa atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu. 2) Kuesioner dan wawancara Metode pengumpulan data dengan kuesioner dan wawancara langsung dilakukan untuk mendapatkan data primer tentang atribut pelayanan dari pihak pengelola pelabuhan, serta data sekunder tentang struktur organisasi dan keadaan umum fasilitas PPN Karangantu yang berasal dari literatur. 3) Pengumpulan gambar Metode pengumpulan gambar dilakukan untuk mendapatkan data primer berupa gambar atau foto atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang diberikan oleh PPN Karangantu. 4.6 Analisis Data Menurut Nazir (1983), analisis data merupakan suatu proses untuk mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyederhanakan 20
data, sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti. Tujuan dari analisis data adalah
untuk
menyederhanakan
data
ke
dalam
bentuk
yang
mudah
diinterpretasikan. Analisis data yang dilakukan adalah analisis teknis, importance and performance analysis (IPA) dan customer satisfaction index (CSI). 4.6.1 Analisis teknis Analisis teknis dimaksudkan untuk mengetahui secara teknik apakah kegiatan pengoperasian unit penangkapan dogol dan jaring rampus sudah optimum berdasarkan konstruksi alat tangkap, metode pengoperasian alat tangkap, daerah dan musim penangkapan ikan. Produktivitas digunakan untuk mengukur kemampuan suatu alat penangkapan ikan dalam mendapatkan ikan hasil tangkapannya. Produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu dihitung dari data primer yang merupakan hasil dari wawancara dengan nelayan alat tangkap tersebut. Produktivitas yang dihitung meliputi produktivitas per alat tangkap, produktivitas per trip, produktivitas per nelayan, produktivitas per biaya investasi dan produktivitas per biaya operasional. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas sebagai berikut (Hanafiah 1986):
4.6.2 Importance and performance analysis (IPA) Importance and performance analysis (IPA) atau analisis tingkat kepentingan dan kinerja atau kepuasan pelanggan merupakan alat analisis yang 21
digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan dan pelaksanaan dalam rangka mencapai kepuasan nelayan terhadap kinerja pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu. Analisis ini berguna untuk pengembangan program pemasaran yang efektif dalam suatu perusahaan. Dengan menggunakan konsep tingkat kepentingan, diharapkan dapat menangkap persepsi yang lebih jelas mengenai pentingnya variabel atribut pelayanan di mata pelanggan (Rangkuti 2006). Tingkat kepentingan nelayan diukur berdasarkan dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh pihak pengelola pelabuhan agar menghasilkan produk dan jasa yang memiliki kualitas yang tinggi. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu (Supranto 2006) : 1) Variabel X merupakan tingkat kinerja pelabuhan terhadap pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada nelayan dan diberikan penilaian berdasarkan jawaban nelayan terhadap atribut pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan (Tabel 1).
Tabel 1 Penilaian tingkat kinerja terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan. No. Jawaban Skor 1. Tidak Baik 1 2. Kurang Baik 2 3. Cukup Baik 3 4. Baik 4 5. Sangat Baik 5 2) Variabel Y merupakan tingkat kepentingan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan dan diberikan penilaian berdasarkan tingkat kepentingan nelayan terhadap atribut pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan (Tabel 2).
Tabel 2 Penilaian tingkat kepentingan terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan. No. Jawaban Skor 1. Tidak Penting 1 2. Kurang Penting 2 3. Cukup Penting 3 4. Penting 4 22
5.
Sangat Penting 5 Secara matematis rumus yang digunakan untuk mendapatkan jumlah skor
setiap atribut sebagai berikut (Supranto 2006) :
Keterangan : Ns = Skor yang diberikan responden terhadap masing-masing atribut Nj = Jumlah responden dari setiap atribut Ni = Nilai masing-masing responden dari setiap atribut Untuk menentukan rentang skor responden dibuat skala numerik dengan rumus sebagai berikut (Supranto 2006) :
Keterangan : RS = Rentang skala Stt = Skor tertinggi Str = Skor terendah n = Jumlah kelas Setelah
menganalisis
kualitas
pelayanan
kebutuhan
operasional
penangkapan ikan, selanjutnya dihitung kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerjanya. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor tingkat kinerja dengan skor tingkat kepentingan dalam atribut pelayanan. Tingkat kesesuaian (Tabel 3) tersebut menentukan urutan prioritas peningkatan faktorfaktor atribut pelayanan yang akan mempengaruhi kepuasan nelayan (Supranto 2006). Rumus yang digunakan untuk tingkat kesesuaian adalah sebagai berikut :
Keterangan : Tki = Tingkat kesesuaian responden ΣXi = Jumlah skor tingkat kinerja pelabuhan ΣYi = Jumlah skor tingkat kepentingan nelayan Tabel 3 Penilaian tingkat kesesuaian terhadap atribut kepuasan nelayan. Nilai Tingkat Nilai Tingkat Tingkat No. Atribut Kinerja (X) Kepentingan (Y) Kesesuaian (Tk) 1 2 .... 23
i Nilai indeks kepentingan dan nilai indeks kepuasan nelayan yang didapatkan dari skor tingkat kepentingan (Tabel 5) dan skor tingkat kinerja (Tabel 4) masing-masing responden dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Supranto 2006) : dan Keterangan : X = Nilai indeks tingkat kinerja Y = Nilai indeks tingkat kepentingan ΣXi = Jumlah skor tingkat kinerja pelabuhan ΣYi = Jumlah skor tingkat kepentingan nelayan n = Jumlah responden Tabel 4 Penilaian responden terhadap atribut tingkat kinerja. Atribut Tingkat Kinerja (X) Subjek 1 2 3 4 5 .... A B C .... n ∑Xi n n n n n n .... Tabel 5 Penilaian responden terhadap atribut tingkat kepentingan. Atribut Tingkat Kepentingan (Y) Subjek 1 2 3 4 5 .... A B C .... n ∑Yi n n n n n n ....
i
Total (t, ∑)
n
i
Total (t, ∑)
n
Kemudian hasil dari perhitungan dinyatakan dalam diagram kartesius (Gambar 5) yang terbagi menjadi empat bagian (kuadran) dan dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X, Y). Kuadran pertama terletak di sebelah kiri atas, kuadran kedua terletak di sebelah kanan atas, kuadran ketiga di sebelah kiri bawah dan kuadran empat terletak di sebelah kanan bawah. 24
Pembagian dalam menentukan letak kuadran pada diagram kartesius diketahui dengan menghitung rata-rata nilai indeks dengan rumus sebagai berikut (Supranto 2006) :
dan Keterangan : X = Nilai rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan Y = Nilai rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan ΣXi = Jumlah nilai indeks tingkat pelaksanaan ΣYi = Jumlah nilai indeks tingkat kepentingan k = Banyaknya atribut pelayanan Selanjutnya skor indeks dijabarkan dan dimasukkan ke dalam masingmasing kuadran pada diagram kartesius.
Nilai Rata-Rata Tingkat Pelaksanaan
Y Tingkat Kepentingan Y
Kuadran I Prioritas Utama
Kuadran III Prioritas Rendah
Kuadran II Pertahankan Prestasi
Kuadran IV Prioritas Berlebihan
Nilai Rata-Rata Tingkat Kepentingan
X X Tingkat Pelaksanaan Sumber: Supranto (2006)
Gambar 5 Diagram kartesius importance/performance. Posisi masing-masing variabel pada keempat kuadran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Supranto 2006) : 1) Kuadran I adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh nelayan, tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan, sehingga menyebabkan tingkat kepuasan yang diperoleh masih sangat rendah. Variabel-variabel yang masuk ke dalam kuadran ini harus 25
ditingkatkan dengan cara melakukan perbaikan secara terus-menerus agar performance variabel yang ada dapat meningkat. 2) Kuadran II adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh nelayan dan faktor-faktor tersebut dianggap sudah sesuai dengan yang dirasakan, sehingga tingkat kepuasannya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan, karena semua variabel ini menjadikan produk unggul di mata nelayan. 3) Kuadran III adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh nelayan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali, karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan nelayan sangat kecil. 4) Kuadran IV adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh nelayan dan dirasakan terlalu berlebihan.
4.6.3 Customer satisfaction index (CSI) Customer satisfaction index (CSI) digunakan untuk menentukan tingkat atribut dan perangkat pelayanan penyediaan kebutuhan operasional penangkapan ikan secara menyeluruh dengan pendekatan tingkat kepentingan dari atribut yang diukur. Dengan metode ini, pengelola dapat menentukan strategi dalam peningkatan kepuasan nelayan. Metode pengukuran CSI meliputi beberapa tahap berikut (Rangkuti 2006) : 1) Menghitung weighting factors (WF), yaitu mengubah nilai rata-rata kepentingan menjadi angka persentase dari total rata-rata tingkat kepentingan seluruh atribut yang diuji, sehingga didapatkan total weighting factors (WF) 100%. Rumus yang digunakan untuk menghitung weighting factors (WF) :
2) Menghitung weighted score (WS), yaitu nilai perkalian antara nilai rata-rata tingkat kinerja masing-masing atribut pelayanan dengan weighting factors (WF) masing-masing atribut yang diamati.
26
3) Menghitung weighted total (WT), yaitu dengan menjumlahkan weighted score (WS) dari seluruh atribut pelayanan.
4) Menghitung satisfaction index (SI), yaitu weighted total (WT) dibagi dengan skala maksimal atau skala likert yang digunakan adalah 5, kemudian dikali 100%.
5) Tingkat kepuasan nelayan dapat diketahui berdasarkan rentang skala tingkat kepuasan (Tabel 6).
Tabel 6 Kriteria tingkat kepuasan nelayan. No. Rentang Skala Tingkat Kepuasan 1. 0,00 – 0,34 2. 0,35 – 0,50 3. 0,51 – 0,65 4. 0,66 – 0,80 5. 0,81 – 1,00
Tingkat Kepuasan Tidak Puas Kurang Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas
4.7 Batasan Operasional 1) Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) merupakan pelabuhan perikanan tipe B atau kelas II dan fasilitas-fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan di dalamnya. 2) Kebutuhan operasional penangkapan ikan merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh nelayan pada waktu akan melakukan kegiatan penangkapan ikan, meliputi kebutuhan pada saat keberangkatan menuju fishing ground, seperti ketersediaan bahan bakar minyak (BBM), air bersih dan es, dan kebutuhan pada saat kembali ke fishing base, seperti kondisi dermaga, kondisi tempat pelelangan ikan (TPI) dan ketersediaan keranjang atau basket. 3) Nelayan adalah salah satu pengguna fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu yang telah merasakan pelayanan yang diberikan oleh pihak pelabuhan lebih dari satu kali. Nelayan yang dipilih untuk
27
dijadikan responden dalam penelitian ini adalah nelayan dogol dan jaring rampus. 4) Atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan adalah seluruh variabel yang diberikan oleh pihak pelabuhan, meliputi ketersediaan produk atau kapasitas fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan, seperti BBM, es, air bersih dan keranjang atau basket, biaya pelayanan atau harga produk, kemudahan untuk proses pemesanan atau penggunaan fasilitas, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan produk, ketepatan jumlah produk yang disediakan, kondisi fasilitas, kebersihan fasilitas, keterampilan pegawai, keramahan pegawai, kemudahan penyampaian keluhan dan keamanan. 5) Kepentingan atribut pelayanan merupakan penilaian terhadap tingkat keperluan suatu atribut pelayanan yang dianggap menjadi pertimbangan dari nelayan yang menunjang suatu proses pembelian. 6) Kinerja atribut pelayanan merupakan kondisi yang nyata dari suatu atribut pelayanan yang dirasakan oleh nelayan saat melakukan proses pembelian. 7) Kepuasan nelayan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah menggunakan fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan dan membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan setelah merasakan atau menggunakannya. 8) Persepsi merupakan proses psikologis nelayan mengenai keyakinan terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan melalui tanggapan yang telah dimiliki oleh nelayan. 9) Preferensi nelayan merupakan tingkat kesukaan atau ketidaksukaan nelayan terhadap atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang diberikan oleh pihak pelabuhan di PPN Karangantu.
Jasa pelayanan dalam penelitian ini, meliputi fasilitas seperti : 1) Fasilitas penyediaan kebutuhan operasional penangkapan ikan (a) Bahan bakar minyak (BBM) (b)Air bersih (c) Es
28
2) Fasilitas pendaratan hingga pelelangan ikan (a) Dermaga (b)Tempat pelelangan ikan (TPI) (c) Keranjang atau basket
Variabel-variabel atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan mengenai dimensi kualitas jasa dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Variabel atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu. Variabel Dimensi Indikator Kualitas Reliability (a) Ketersediaan produk atau kapasitas Pelayanan (Keandalan) fasilitas (b)Keterampilan pegawai Responsiveness (a) Ketepatan waktu dan kecepatan (Cepat tanggap) penyediaan produk (b)Ketepatan jumlah produk yang disediakan Insurance (a) Keramahan pegawai (Jaminan) (b)Keamanan Emphaty (a) Kemudahan untuk proses pemesanan atau (Empati) penggunaan fasilitas (b)Kemudahan penyampaian keluhan Tangible (a) Biaya pelayanan atau harga produk (Kasat mata) (b)Kondisi fasilitas (c) Kebersihan fasilitas Tanggapan (a) Tingkat kepentingan atribut (tidak Konsumen penting, kurang penting, cukup penting, penting, sangat penting) (b)Tingkat kinerja atribut (tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik, sangat baik) Sumber : Kottler (2002)
29
5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009 berkisar antara 23,30C – 32,20C. Selisih terbesar antara suhu minimal dan maksimal terjadi pada bulan September. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 75% - 86%. Sekitar 90,9% desa di Kota Serang merupakan desa bukan pesisir dan 80% diantaranya memiliki topografi wilayah daratan (BPS Kota Serang 2010b).
5.1.1 Letak geografis Kota Serang berada pada koordinat antara 5050’ LS - 6020’ LS dan 105000’BT - 106022’BT. Jarak terpanjang menurut garis lurus dari utara ke selatan adalah sekitar 60 km dan jarak terpanjang dari barat ke timur adalah sekitar 90 km. Kota Serang sebelah barat berbatasan dengan Kota Cilegon dan Selat Sunda, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa dan Kota Cilegon, sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang. Kota Serang merupakan daerah alternatif dan penyangga (hinterland) ibukota negara (BPS Kota Serang 2010a).
5.1.2 Kependudukan Pada tahun 2009, jumlah penduduk Kota Serang mencapai 497.910 jiwa yang terbagi dalam enam kecamatan, yaitu Kecamatan Curug, Walantaka, Cipocok Jaya, Serang, Taktakan dan Kasemen. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Serang sebanyak 180.055 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk rata-rata sebesar 6.957,30 jiwa per km2. Jumlah penduduk terkecil terdapat di Kecamatan Curug sebesar 41.095 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 828,53 jiwa per km2. Penduduk Kota Serang didominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki, yaitu sebesar 256.136 jiwa, sedangkan penduduk dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 241.774 jiwa (BPS Kota Serang 2010a). Jumlah penduduk berdasarkan kepadatan penduduk, jenis kelamin dan 30
rasio jenis kelamin per kecamatan di Kota Serang pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Jumlah penduduk berdasarkan kepadatan penduduk, jenis kelamin dan rasio jenis kelamin per kecamatan di Kota Serang pada tahun 2009 Kepadatan Penduduk (Jiwa) Sex No. Kecamatan Penduduk Laki-laki Perempuan Jumlah Ratio (Jiwa/km2) 1 Curug 828,53 21.294 19.801 41.095 107,54 2 Walantaka 1.335,58 32.933 31.816 64.749 103,51 3 Cipocok Jaya 2.165,44 35.136 33.162 68.298 105,95 4 Serang 6.957,30 92.152 87.903 180.055 104,83 5 Taktakan 1.409,19 34.924 32.548 67.472 107,30 6 Kasemen 1.203,30 39.697 36.544 76.241 108,63 Jumlah 1.886,65 256.136 241.774 497.910 105,94 Sumber: BPS Kota Serang (2010a)
5.1.3 Kondisi umum perikanan tangkap Kota Serang Pada tahun 2010, produksi perikanan tangkap di Kota Serang sebesar 872,27 ton dengan produksi harian rata-rata sebesar 2.422 kg. Ikan hasil tangkapan terdiri dari 66 jenis dan jenis ikan yang mendominasi adalah ikan peperek (Leiognathus sp.), teri (Stolephorus sp.), kuniran (Upeneus sp.), kembung (Rastrelliger sp.) dan kurisi (Nemipterus sp.). Pelabuhan perikanan yang dimiliki Kota Serang adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu yang terletak di Kecamatan Kasemen. Kecamatan Kasemen merupakan kecamatan dengan produksi perikanan tangkap terbesar dan memiliki jumlah rumah tangga perikanan laut terbanyak dibandingkan dengan 5 kecamatan lainnya. Jumlah rumah tangga perikanan laut di Kecamatan Kasemen yaitu sebesar 329 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa produksi perikanan tangkap di Kota Serang hanya terjadi di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Kecamatan Kasemen (BPS Kota Serang 2010b).
5.2 Keadaan Umum Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu terletak di Kecamatan Kasemen Kota Serang. Pelabuhan Perikanan Karangantu dibangun pada tahun 1975/1976 dengan luas tanah 2,5 ha. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri 31
Pertanian Nomor 311/Kpts/Org/5/1978 Tanggal 25 Mei 1978 Pelabuhan Perikanan Karangantu secara resmi dioperasionalkan dan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap dengan nama Pelabuhan Perikanan
Pantai
(PPP)
Karangantu.
Seiring
dengan
berkembang
dan
meningkatnya kegiatan operasional pelabuhan, maka pada Tanggal 30 Desember 2010 melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor: PER.29/MEN/2010 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karangantu berganti nama dan meningkat kelasnya menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu (PPN Karangantu 2011a).
5.2.1 Letak geografis Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karangantu terletak pada posisi koordinat 06002’ LS – 106009’ BT. Pada awal perkembangannya, Karangantu adalah suatu desa pantai yang secara tradisional berkembang dari suatu kelompok pemukiman yang mendiami areal lahan di muara kali Cibanten. Sejalan dengan perkembangan sejarah pemukiman nelayan, Karangantu tumbuh dan berkembang menjadi suatu pelabuhan nelayan yang cukup besar dan berperan penting sebagai pusat kegiatan perikanan yang memasok sebagian besar kebutuhan ikan di wilayah Provinsi Banten. Batasan wilayah PPN Karangantu yaitu sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Desa Kasunyatan, sebelah timur berbatasan dengan Desa Padak Gundul dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Margasaluyu (PPN Karangantu 2011a).
5.2.2 Struktur organisasi dan tenaga kerja 1) Struktur organisasi Struktur organisasi pelabuhan perikanan Karangantu pada awal tahun 2010 sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Kelautan
dan
Perikanan
Nomor:
PER.06/MEN/2007 tanggal 25 Januari 2007 tentang Organisasi dan Tata Keja Pelabuhan Perikanan, namun status pelabuhan perikanan Karangantu masih Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP Karangantu). Pada struktur organisasi PPP Karangantu tersebut dipimpin oleh seorang kepala pelabuhan yang membawahi
32
petugas tata usaha dan kelompok jabatan fungsional. Bagan struktur organisasi PPP Karangantu dapat dilihat pada Gambar 6.
KEPALA PELABUHAN
PETUGAS TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sumber: Laporan tahunan PPN Karangantu (2011a)
Gambar 6 Bagan struktur organisasi PPP Karangantu.
Pada tanggal 30 Desember 2010 melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: PER.29/MEN/2010, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Karangantu meningkat status kepelabuhannya menjadi Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Karanganrtu. Struktur organisasi PPN Karangantu dipimpin oleh seorang kepala pelabuhan dengan jabatan eselon III b. Bagan struktur organisasi PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 7.
KEPALA PELABUHAN SUB BAGIAN TATA USAHA
SEKSI TATA OPERASIONAL
SEKSI PENGEMBANGAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sumber: Laporan tahunan PPN Karangantu (2011a)
33
Gambar 7 Bagan struktur organisasi PPN Karangantu.
2) Tenaga kerja Tenaga kerja PPN Karangantu berjumlah 38 orang yang terbagi menjadi 23 orang pegawai dan 15 orang tenaga kontrak. Pegawai yang menjabat di PPN Karangantu berstatus Pegawai Negeri Sipil lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Tenaga kerja sebanyak 15 orang bertugas sebagai tenaga penyuluh perikanan dan petugas K3. Komposisi pegawai PPN Karangantu secara terperinci dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Komposisi pegawai PPN Karangantu berdasarkan pendidikan dan golongan pada tahun 2010 Golongan (Orang) Tenaga Kontrak Pendidikan Jumlah (Orang) I II III IV S2 1 1 2 S1 / D-IV 2 1 3 D-III 3 1 4 SLTA 3 12 7 22 SLTP 2 2 SD 5 5 Jumlah 6 15 1 15 38 Sumber: Laporan tahunan PPN Karangantu (2011a)
5.2.3 Unit penangkapan ikan Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknis dalam operasi penangkapan ikan, terdiri atas kapal penangkapan ikan, alat penangkapan ikan dan nelayan. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam kegiatan operasi penangkapan ikan. 1) Kapal penangkap ikan Kapal merupakan salah satu komponen unit penangkapan ikan yang mempunyai peran penting dalam mendukung kegiatan operasi penangkapan ikan. Jenis kapal yang ada di PPN Karangantu adalah motor tempel (MT) dan kapal motor (KM). Secara umum kapal yang ada di PPN Karangantu terbuat dari kayu dengan bahan bakar solar. Pada tahun 2010, jumlah kapal yang masuk dan berlabuh di PPN Karangantu mengalami peningkatan sebanyak 24.633 unit jika dibandingkan 34
dengan tahun 2009 sebanyak 23.289 unit atau naik sebesar 5,77%. Kenaikan frekuensi kedatangan kapal dikarenakan terpusatnya tempat pendaratan ikan di PPN Karangantu. Kapal yang berlabuh atau mendaratkan hasil tangkapannya ke PPN Karangantu tidak seluruhnya berasal dari Karangantu, tetapi juga berasal dari Lampung, Bojonegara, Labuan, Cilincing, Brebes, Indramayu, serta daerah lainnya. Kapal yang masuk terdiri atas kapal perikanan dan non perikanan. Kapal non perikanan biasanya hanya melakukan kegiatan perbaikan (docking) dan pengisian perbekalan. Frekuensi kedatangan kapal di PPN Karangantu secara rinci dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10 Frekuensi kedatangan kapal yang mendarat di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010. Tahun 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Kapal (Unit) Kapal Motor (GT)
Jumlah
Motor Tempel
<5
5 – 10
10 - 20
20 - 30
30 – 50
> 50
10.973 11.730 12.071 12.898 13.580
4.483 5.127 5.835 6.664 7.036
1.671 2.013 2.612 3.626 3.949
96 25
4 30
1 9
378 385 305 4
17.505 19.225 20.823 23.289 24.633
Sumber: Laporan tahunan PPN Karangantu (2011a)
2) Alat penangkapan ikan Alat penangkapan ikan merupakan komponen dari unit penangkapan ikan yang berpengaruh terhadap jenis ikan hasil tangkapan. Hal ini berkaitan dengan tingkah laku ikan itu sendiri. Alat penangkapan ikan yang dioperasikan oleh nelayan lokal dan luar daerah yang mendaratkan ikan hasil tangkapannya di PPN Karangantu adalah bagan tancap, jaring insang (gillnet), payang, dogol, jaring rampus, jaring rajungan dan pancing kotrek. Alat penangkapan ikan tersebut umumnya masih bersifat tradisional dan merupakan usaha penangkapan ikan dengan skala kecil yang operasi penangkapan ikan didominasi secara one day fishing. Perkembangan jumlah alat penangkapan ikan di PPN Karangantu pada tahun 2005 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 11.
35
Tabel 11 Perkembangan alat penangkapan ikan di PPN Karangantu pada tahun 2005 – 2010. Jumlah (Unit) No. Jenis Alat Penangkap Ikan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1. Bagan 33 33 77 93 68 62 2. Jaring insang (gillnet) 27 27 23 20 37 52 3. Payang 45 45 41 38 13 13 4. Dogol 47 37 37 51 32 44 5. Jaring rampus 54 54 41 44 64 64 6. Jaring rajungan 56 58 70 77 85 85 7. Pancing 24 24 18 31 20 22 Total 286 278 307 354 319 342 Sumber: Laporan tahunan statistik PPN Karangantu (2011 b)
3) Nelayan Masyarakat yang melakukan usaha perikanan di lingkungan PPN Karangantu terdiri atas nelayan, pemilik kapal, penjual ikan dan lainnya. Nelayan PPN Karangantu tidak hanya berasal dari penduduk setempat, tetapi ada juga pendatang dari Brebes, Indramayu, Lampung, Subang dan Pandeglang. Jumlah nelayan yang melakukan kegiatan operasi penangkapan ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Jumlah nelayan yang melakukan kegiatan operasi penangkapan ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010. No. Tahun Jumlah Nelayan (Orang) 1 2006 973 2 2007 1.195 3 2008 1.505 4 2009 1.614 5 2010 1.822 Kenaikan Rata-rata (%) 17,22 Sumber: Laporan tahunan PPN Karangantu (2011a)
Tabel 12 menunjukkan jumlah nelayan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 di PPN Karangantu mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan jumlah nelayan meningkat sebanyak 17,22%, sedangkan jumlah nelayan yang memanfaatkan PPN Karangantu pada tahun 2010 sebanyak 1.822 orang. 36
Perkembangan jumlah nelayan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Perkembangan jumlah nelayan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 5.2.4 Daerah dan musim penangkapan ikan 1) Daerah penangkapan ikan Daerah penangkapan ikan (Gambar 9) bagi nelayan dari PPN Karangantu terletak di sekitar perairan Teluk Banten, perairan Karangantu, Pulau Panjang, Pulau Pamuyan dan sekitarnya, serta perairan sebelah barat Pulau Sumatera. Sumberdaya ikan yang tertangkap di perairan tersebut diantaranya adalah ikan kurisi (Nemipterus sp.), teri (Stolephorus sp.), tongkol (Auxis thazard), lemuru (Sardinella longiceps), layang (Decapterus sp.), tembang (Sardinella fimbriata), kembung (Rastrelliger sp.), selar (Selaroides sp.), udang jerbung (Penaeus merguiensis). Kegiatan operasi penangkapan ikan di laut berkisar antara 1 – 7 hari. 2) Musim penangkapan ikan Musim banyak ikan terjadi pada Bulan Juli sampai dengan Oktober, karena pada bulan tersebut biasanya terjadi angin timur. Menurut nelayan PPN Karangantu, jika terjadi angin timur biasanya sumberdaya ikan di laut melimpah. Musim peralihan terjadi sekitar 3 – 4 bulan setelah angin timur, yaitu pada Bulan Februari sampai dengan Juni. Musim paceklik atau sedikit ikan terjadi pada Musim Barat, yaitu Bulan November sampai dengan Januari. Namun, musimmusim tersebut tidak selamanya terjadi pada bulan yang telah ditentukan. 37
Terkadang mengalami pergeseran bulan, sehingga musim penangkapan ikan tidak selalu terjadi pada bulan tersebut.
Pulau Tunda 5o50 LS
20
20
Pulau Panjang 10
10
Pulau Pamuyan 5
Teluk Banten 6o00 LS
PPN Karangantu Sungai Cibanten 106o00 BT
106o10 BT
106o20 BT
Gambar 9 Peta daerah penangkapan ikan.
5.2.5 Kondisi perikanan tangkap di PPN Karangantu Potensi sumberdaya perikanan di PPN Karangantu yaitu panjang pantai sekitar 120 km yang membentang dari pantai sebelah barat hingga pantai sebelah timur, dengan luas laut 64,40 km2 dan luas perairan umum 125 km2. Mayoritas nelayan yang ada di PPN Karangantu termasuk dalam usaha penangkapan ikan skala kecil yang dilaksanakan one day fishing. 1) Volume dan nilai produksi ikan Volume produksi yang didaratkan di PPN Karangantu pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 volume produksi perikanan meningkat, yaitu 1.984 ton, 2.219 ton dan 2.354 ton. Pada tahun 2009 mengalami penurunan volume produksi menjadi 2.313 ton. Pada tahun 2010, volume produksi perikanan kembali meningkat menjadi 2.507 ton. Nilai produksi ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mengalami peningkatan. Volume dan nilai produksi ikan tertinggi terjadi pada tahun 2010, yaitu sebesar 2.507 ton dengan nilai Rp 31.389.960,-. Dalam kurun waktu selama lima tahun terakhir, kenaikan rata-rata 38
volume produksi sebesar 6,14% dan kenaikan rata-rata nilai produksi sebesar 33,17%. Secara lengkap volume dan nilai produksi ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010 dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Volume dan nilai produksi ikan di PPN Karangantu pada tahun 2006 – 2010. Produksi Tahun Volume (ton) Nilai (Rp 1.000) 2006 1.984 10.005.884 2007 2.219 13.505.133 2008 2.354 17.379.734 2009 2.313 24.335.898 2010 2.507 31.389.960 Kenaikan Rata-rata (%) 6,14 33,17 Sumber: Laporan tahunan PPN Karangantu (2011a)
Jenis ikan yang didaratkan di PPN Karangantu terdiri atas ikan pepetek (Leiognathus sp.), cumi-cumi (Loligo sp.), kembung (Rastrelliger sp.), tembang (Sardinella sp.), teri (Stolephorus sp.) dan ikan jenis lainnya. Berdasarkan Tabel 13, pada tahun 2010 volume produksi ikan sebesar 2.507 ton dan didominasi oleh ikan peperek sebesar 299,68 ton (12%). Komposisi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Karangantu pada tahun 2010 dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Komposisi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Karangantu pada tahun 2010.
39
2) Fasilitas di PPN Karangantu Fasilitas yang terdapat di PPN Karangantu terdiri atas fasilitas pokok, fungsional dan penunjang. Secara umum faslitas pokok di PPN Karangantu dalam kondisi baik, kecuali fasilitas breakwater dalam kondisi rusak. Ada dua fasilitas fungsional dalam kondisi rusak, yaitu fasilitas listrik berupa genset II dan fasilitas transportasi berupa satu unit kendaraan roda dua. Fasilitas penunjang secara keseluruhan dalam kondisi baik. Fasilitas di PPN Karangantu dan kondisinya secara terperinci dapat dilihat pada Lampiran 2.
40
6 HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Kondisi Riil Fasilitas Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di PPN Karangantu Fasilitas kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu dibagi menjadi dua aspek, yaitu fasilitas pada saat keberangkatan menuju fishing ground atau daerah penangkapan ikan dan fasilitas pada saat kembali ke fishing base atau pelabuhan. Fasilitas pada saat keberangkatan menuju fishing ground terdiri atas tiga komponen, yaitu berupa bahan bakar minyak (BBM), es dan air bersih. Fasilitas pada saat kembali ke fishing base terdiri atas tiga komponen, yaitu berupa dermaga, tempat pelelangan ikan (TPI) dan keranjang. 1) Fasilitas BBM Secara umum jenis BBM yang digunakan di PPN Karangantu adalah solar. Kebutuhan solar di PPN Karangantu berasal dari Pertamina Kota Serang disalurkan melalui SPDN (Solar Paket Dealer Nelayan) Mina Bakti. Fasilitas SPDN Mina Bakti dibangun pada tahun 1975 dan mulai beroperasi pada tahun 1978 seiring dengan beroperasionalnya Pelabuhan Perikanan Karangantu. Fasilitas SPDN Mina Bakti tidak lagi difungsikan pada tahun 1998, karena manajemen pengelolaan pelabuhan yang tidak baik, sehingga banyak nelayan yang berhutang. Sejak tahun 1998 hingga tahun 2011, kebutuhan solar di PPN Karangantu dipasok dari depot solar yang berada di luar pelabuhan. Kondisi SPDN Mina Bakti di PPN Karangantu pada tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11 Kondisi SPDN Mina Bakti di PPN Karangantu. 41
2) Fasilitas air bersih Air bersih digunakan nelayan untuk kebutuhan konsumsi pada saat kegiatan penangkapan ikan. Fasilitas air bersih yang dimiliki PPN Karangantu adalah water treatment. Water treatment (Gambar 12) merupakan tabung induk penampung air bersih yang bersumber dari PDAM dan disalurkan ke pelabuhan. Fasilitas ini beroperasi mulai tahun 1978 hingga tahun 2011. Pada Bulan Desember tahun 2011, kualitas air bersih di PPN Karangantu yang disalurkan melalui PDAM kondisinya tercemar. Hal ini dikarenakan terjadi penyumbatan dan kerusakan pada saluran pipa PDAM yang terhubung ke dalam pelabuhan.
Gambar 12 Kondisi water treatment di PPN Karangantu.
3) Fasilitas es Kebutuhan es merupakan salah satu komponen dalam kebutuhan operasional penangkapan ikan yang digunakan nelayan untuk mendinginkan ikan hasil tangkapan agar tetap terjaga kualitasnya. Pabrik es di PPN Karangantu (Gambar 13) dibangun pada tahun 1976 dengan lahan seluas 240 m2 dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Dalam perkembangan operasional pabrik es, PPN Karangantu kerap mengalami kendala teknis maupun non teknis, serta dalam kurun waktu tersebut pabrik es mengalami beberapa perbaikan. Pada tahun 2008, pabrik es di PPN Karangantu tidak dapat beroperasi lagi, karena biaya operasional yang cukup tinggi, biaya produksi yang dikeluarkan tidak sebanding dengan hasil penjualan es. 42
Gambar 13 Kondisi pabrik es di PPN Karangantu.
4) Fasilitas dermaga Dermaga di PPN Karangantu dibangun pada tahun 1978 di atas lahan seluas 300 m2 dengan panjang 150 m dan lebar 2 m. Dermaga digunakan oleh nelayan untuk kegiatan pendaratan ikan dan bongkar muat hasil tangkapan, serta tempat tambat/labuh kapal penangkapan ikan. Hasil tangkapan yang didaratkan di dermaga PPN Karangantu umumnya berasal dari perairan Teluk Banten, Pulau Tunda, Pulau Pamuyan dan wilayah perairan sekitarnya. Kondisi dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14 Kondisi dermaga di PPN Karangantu.
5) Fasilitas TPI Tempat pelelangan ikan (TPI) merupakan suatu tempat untuk menjual ikan hasil tangkapan dengan sistem pelelangan. Sebelum melakukan kegiatan 43
pelelangan, hasil tangkapan ditimbang terlebih dahulu dan kemudian dilakukan pendataan berdasarkan jenis ikan. Fasilitas TPI beroperasi pada tahun 1978 dengan luas bangunan 450 m2. Aktivitas pelelangan ikan di PPN Karangantu umumnya dilakukan pada pagi dan sore hari. Kondisi TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Kondisi TPI di PPN Karangantu.
6) Fasilitas keranjang Keranjang (Gambar 16) merupakan wadah atau tempat yang digunakan oleh nelayan untuk menampung ikan hasil tangkapan. Hasil tangkapan yang telah dibongkar muat di dermaga, langsung dimasukkan ke dalam keranjang dan dibedakan berdasarkan jenis ikannya. Jumlah keranjang yang tersedia di PPN Karangantu adalah 100 unit.
Gambar 16 Kondisi keranjang di PPN Karangantu. 44
6.2 Analisis Teknis Analisis teknis digunakan untuk mengetahui konstruksi unit penangkapan ikan, metode pengoperasian alat tangkap, daerah dan musim penangkapan ikan, serta produktivitas dari unit penangkapan dogol dan jaring rampus. Analisis konstruksi unit penangkapan dogol dan jaring rampus menjelaskan mengenai bagian-bagian, bahan-bahan, rancang bangun alat tangkap dan perahu yang digunakan
untuk
melakukan
penangkapan
ikan,
serta
nelayan
yang
mengoperasikan alat tangkap tersebut. Metode pengoperasian dogol dan jaring rampus menjelaskan mengenai pengoperasian alat tangkap tersebut dari mulai keberangkatan menuju daerah penangkapan ikan hingga kepulangan menuju ke pelabuhan. Daerah dan musim penangkapan ikan menunjukkan lokasi dan waktu penangkapan ikan yang merupakan acuan nelayan untuk mendapatkan ikan hasil tangkapan yang melimpah. Produktivitas menunjukkan efisiensi dari unit penangkapan dogol dan jaring rampus dari hasil yang diperoleh.
6.2.1 Deskripsi unit penangkapan ikan Unit penangkapan ikan merupakan suatu komponen yang mendukung keberhasilan operasi penangkapan ikan. Unit penangkapan ikan terdiri atas alat penangkapan ikan, kapal dan nelayan. Alat penangkapan ikan yang memanfaatkan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan adalah dogol dan jaring rampus. Dua jenis unit penangkapan tersebut dideskripsikan lebih lanjut. 1) Unit penangkapan dogol (a) Alat penangkapan ikan Dogol merupakan salah satu alat penangkapan ikan berbahan jaring di PPN Karangantu yang digunakan untuk menangkap ikan di dasar perairan. Alat tangkap dogol termasuk ke dalam kelompok pukat kantong (bag seine nets). Alat tangkap dogol di PPN Karangantu terbuat dari jaring polyamid (PA) multifilamen yang terdiri atas sayap, badan jaring dan kantong, serta dilengkapi tali ris atas, tali ris bawah dan tali selambar dari bahan polyethylene (PE), pelampung dari bahan plastik dan pemberat dari bahan timah. Alat tangkap dogol yang umum digunakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18.
45
Gambar 17 Alat tangkap dogol di PPN Karangantu.
Tali ris atas
Pelampung
Pelampung tanda
Tali ris bawah
Tali selambar Pemberat Kantong
Badan
Sayap
Keterangan: 1. Sayap: PA, 8”, L = 40 m, B = 10 m 2. Badan: PA, 5”, L = 12 m, B = 8 m 3. Kantong: PA, ½”, L = 2 m, B = 1 m 4. Pelampung: plastik
5. Pemberat: timah, 30 buah (10 kg) 6. Tali selambar: PE, L = 400 m, θ = 3 cm 7. Tali ris atas: PE, L = 15 m; θ = 8 mm 8. Tali ris bawah: PE, L = 25 m; θ = 12 mm
Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 18 Konstruksi alat tangkap dogol di PPN Karangantu. (b) Kapal Jenis kapal yang digunakan dalam mengoperasikan alat tangkap dogol di PPN Karangantu adalah kapal motor tempel. Kapal yang digunakan berbahan dasar kayu dengan ukuran panjang (LOA) 12 m, lebar (b) 3,5 m, dalam (D) 2 m dan draft (d) 0,7 m. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Mesin yang digunakan dalam kapal dogol bersifat inboard dengan jenis mesin diesel, 46
berjumlah dua unit, masing-masing berkekuatan 30 PK. Perawatan kapal dan mesin secara keseluruhan dilakukan sekali setiap tahun. Kapal dogol di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19 Kapal dogol di PPN Karangantu. Berdasarkan Gambar 19, bagian haluan (depan) merupakan tempat untuk meletakkan blong air bersih dan unit alat tangkap dogol. Ruang kemudi dan perbekalan konsumsi untuk melaut terletak pada bagian buritan (belakang). Mesin kapal berada di bagian dalam kapal, sedangkan tempat untuk menyimpan hasil tangkapan berada di dalam palka yang terletak di bagian tengah. (c) Nelayan Nelayan yang mengoperasikan alat tangkap dogol di PPN Karangantu termasuk ke dalam golongan nelayan penuh. Nelayan penuh merupakan nelayan yang kegiatan utamanya atau kegiatan sehari-harinya melakukan penangkapan ikan. Jumlah nelayan dogol dalam setiap kegiatan operasi penangkapan ikan berkisar antara 8 – 11 orang. Nelayan dogol yang berada di PPN Karangantu mayoritas berasal dari Brebes. Pada umumnya, nelayan-nelayan tersebut merupakan satu keluarga ataupun mempunyai ikatan saudara. Pembagian tugas nelayan di atas kapal berbeda-beda, yaitu satu orang nelayan menentukan lokasi penangkapan ikan (fishing master), satu orang nelayan sebagai nakhoda kapal dan nelayan lainnya bertugas dalam mengoperasikan alat 47
tangkap dogol, dari mulai penurunan jaring (setting), penarikan jaring (hauling) hingga pengangkutan hasil tangkapan. 2) Unit penangkapan jaring rampus (a) Alat penangkapan ikan Jaring rampus merupakan salah satu alat tangkap di PPN Karangantu yang digunakan untuk menangkap ikan kembung (Rastrelliger sp.) dan tenggiri (Scomberomorus commersonii). Berdasarkan metode pengoperasiannya, jaring rampus diklasifikasikan ke dalam jaring insang dasar (bottom gillnet). Pada umumnya, jaring rampus di PPN Karangantu terdiri atas: a) Badan jaring Badan jaring rampus terbuat dari bahan PA monofilamen berwarna putih transparan dengan ukuran mata jaring (mesh size) 2 inchi. Panjang 1 piece badan jaring adalah 54 meter dengan tinggi 6 meter. b) Tali ris Tali ris dibagi menjadi tali ris atas dan tali ris bawah. Fungsi kedua tali ris tersebut adalah sama, yaitu untuk merentangkan badan jaring sehingga mudah untuk disatukan dengan tali pelampung di bagian atas dan tali pemberat di bagian bawah. Pada tali ris atas, bahan dasar yang digunakan adalah PE multifilamen dengan ukuran diameter 5 mm. Pada tali ris bawah, bahan dasar yang digunakan adalah PE multifilamen dengan ukuran diameter 3 mm. Tali ris atas dan tali ris bawah memiliki panjang yang sama dengan panjang 1 piece badan jaring, yaitu 54 meter. c) Pelampung dan tali pelampung Pelampung pada jaring rampus terbuat dari bahan karet busa berbentuk bulat tabung dengan ukuran diameter 4 cm dan panjang 5 cm. Dalam satu piece jaring rampus, jumlah pelampung yang digunakan adalah 70 buah. Jarak antara pelampung yang satu dengan pelampung lainnya adalah 66 cm. Tali pelampung berbahan dasar dan memiliki ukuran diameter yang sama dengan tali ris atas yaitu PE multifilamen dan 5 mm. d) Pemberat dan tali pemberat Pemberat terbuat dari bahan timah berbentuk elips dengan diameter 0,5 cm dan panjang 1,5 cm. Jumlah pemberat yang digunakan pada satu piece jaring 48
rampus adalah 240 pemberat. Bobot keseluruhan pemberat dalam satu piece jaring rampus adalah 3,5 kg, dengan jarak antar pemberat yang satu dengan pemberat lainnya 22 cm. Tali pemberat berbahan dasar PE multifilamen dengan ukuran diameter 3 mm. e) Pelampung tanda dan tali selambar Pelampung tanda yang digunakan oleh nelayan jaring rampus di PPN Karangantu terbuat dari styrofoam yang di bagian tengahnya ditancapkan batang bambu dan pada bagian atas atau ujung bambu terdapat bendera. Tali selambar tanda terbuat dari bahan dasar PE multifilamen yang berdiameter 5 mm. Panjang tali pelampung tanda adalah 50 - 100 m. f) Pemberat tambahan Pemberat tambahan pada jaring rampus menggunakan batu dengan bobot 1,5 kg. Pemberat batu diikatkan pada tali pelampung tanda. Pemberat tambahan berfungsi untuk mempermudah pada saat penurunan jaring, sehingga jaring dapat terentang sempurna. g) Pelampung besar Pelampung besar pada jaring rampus terbuat dari bahan plastik dengan panjang 25 cm dan memiliki ukuran diameter 15 cm. Pelampung besar diikatkan pada setiap piece jaring rampus yang akan dioperasikan. Pelampung besar berfungsi untuk
mengapungkan
jaring
rampus,
sehingga
pada
saat
proses
pengoperasiannya berada pada permukaan dan kolom perairan. Penggunaan pelampung besar oleh nelayan jaring rampus di PPN Karangantu dimaksudkan untuk menangkap ikan pelagis. Jaring rampus di PPN Karangantu biasanya menggunakan 22 piece dalam setiap trip-nya. Konstruksi jaring rampus di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 20.
49
8
5
2 4
9
1
6 10
7
3
Keterangan: 1. Badan jaring: PA monofilamen, 2”, L = 54 m per piece, 22 piece, t = 6 m 2. Tali ris atas: PE multifilamen, p= 60 m, θ = 5 mm 3. Tali ris bawah: PE multifilamen, p= 60 m, θ = 3 mm 4. Pelampung: karet sandal, 70 buah per piece, jarak antar pelampung = 66 cm 5. Tali pelampung: PE multifilamen, L = 60 m, θ = 5 mm 6. Pemberat: timah, 240 buah per piece dengan bobot = 3,5 kg 7. Tali pemberat: PE multifilamen, L = 60 m, θ = 3 mm 8. Pelampung tanda: styrofoam, bambu, bendera 9. Tali selambar: PE multifilamen, L = 50 - 100 m, θ = 5 mm 10. Pemberat tambahan atau jangkar: batu, bobot = 1,5 kg Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 20 Konstruksi jaring rampus di PPN Karangantu.
(b) Kapal Jenis kapal jaring rampus yang umum digunakan oleh nelayan di PPN Karangantu adalah kapal motor tempel. Kapal yang digunakan berbahan dasar kayu dengan ukuran panjang (LOA) 9 m, lebar (b) 2,5 m, dalam (D) 1 m dan draft (d) 0,35 m. Bahan bakar yang digunakan adalah solar. Mesin kapal jaring rampus yang digunakan adalah outboard engine dengan jenis mesin diesel berkekuatan 16 PK. Pengecekan kapal dan mesinnya dilakukan setiap kali setelah melakukan kegiatan penangkapan ikan. Perawatan temporal pada kapal dilakukan secara rutin setiap satu minggu, sedangkan docking untuk perawatan dan perbaikan secara keseluruhan dilakukan satu tahun sekali. Kapal jaring rampus di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 21.
50
Gambar 21 Kapal jaring rampus di PPN Karangantu.
(c) Nelayan Nelayan jaring rampus di PPN Karangantu termasuk ke dalam golongan nelayan penuh. Mayoritas nelayan jaring rampus di PPN Karangantu adalah penduduk lokal. Perkampungan nelayan jaring rampus berada tidak jauh dari dermaga PPN Karangantu, yaitu 1 km melalui jalur perairan. Jumlah nelayan jaring rampus dalam kegiatan penangkapan ikan adalah 3 – 4 orang nelayan. Pembagian tugas nelayan di atas kapal pada saat melakukan operasi penangkapan ikan berbeda-beda, yaitu satu orang nelayan sebagai nakhoda kapal bertugas untuk mengemudikan kapal, satu atau dua orang nelayan menurunkan (setting) dan menarik (hauling) jaring, serta satu orang nelayan melepaskan ikan hasil tangkapan.
6.2.2 Metode pengoperasian 1) Dogol Operasi penangkapan ikan menggunakan dogol dilakukan one day fishing dan berlangsung sepanjang tahun. Setiap hari Jum’at nelayan di PPN Karangantu tidak melakukan kegiatan penangkapan ikan. Pengoperasian alat tangkap dogol dibagi menjadi empat tahap, yaitu:
51
a) Tahap persiapan Tahap persiapan dilakukan pada saat berada di pelabuhan (fishing base). Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan alat tangkap, pengecekan dan pemeriksaan kapal dan mesin kapal, serta persiapan perbekalan. Perbekalan yang dibawa pada saat operasi penangkapan ikan meliputi persiapan solar, air bersih, es, makanan dan minuman. b) Tahap penentuan fishing ground dan penurunan jaring (setting) Penentuan fishing ground dilakukan oleh fishing master yang berada di atas kapal. Penentuan ini dilakukan berdasarkan pengalaman nelayan dan melihat alat tangkap yang melakukan kegiatan penangkapan di fishing ground tersebut. Setelah sampai ke fishing ground, tahap selanjutnya adalah penurunan jaring dogol. Proses penurunan jaring dogol dimulai dengan menurunkan pelampung tanda terlebih dahulu, kemudian tali selambar dan diikuti dengan penurunan jaring dogol dimulai dari bagian sayap kanan jaring, badan jaring, kantong, sayap kiri jaring serta pelampung secara bersamaan. Pada saat proses penurunan jaring dogol ini, kapal bergerak maju dan secara perlahan membentuk lingkaran yang dimaksudkan untuk melingkari gerombolan ikan. Proses penurunan jaring (setting) membutuhkan waktu selama 30 menit. c) Tahap penarikan jaring (hauling) Pada saat proses penarikan jaring (hauling), mesin kapal dalam kondisi mati, kemudian jangkar kapal diturunkan hingga ke dasar perairan. Proses hauling dimulai dari pelampung tanda, tali selambar, sayap, badan jaring dan kantong. Pada proses hauling ini, nelayan dogol menggunakan alat bantu berupa mesin gardan untuk mempermudah dalam proses penarikan. Proses hauling membutuhkan waktu selama 60 – 90 menit. d) Tahap pemindahan hasil tangkapan Tahap pemindahan hasil tangkapan merupakan tahap terakhir yang dilakukan dengan memindahkan ikan dari dalam kantong ke dalam keranjang yang berbeda sesuai dengan jenis ikan yang ditangkap. Nelayan dogol di PPN Karangantu melakukan kegiatan penangkapan ikan pada pukul 05.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Dalam setiap trip-nya, nelayan
52
dogol melakukan setting dan hauling mencapai 3 – 6 kali, bergantung pada jumlah hasil tangkapan yang diperoleh. 2) Jaring rampus Pengoperasian jaring rampus dilakukan secara one day fishing. Pengoperasian jaring rampus sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Tahap pengoperasian jaring rampus meliputi tahap persiapan, tahap penurunan jaring (setting), tahap penghanyutan jaring (drifting) dan tahap penarikan jaring (hauling). Tahap persiapan meliputi pengecekan kapal dan mesin kapal, penyediaan perbekalan melaut yang terdiri dari bahan bakar solar, es, air bersih, dan kebutuhan konsumsi. Tahap penurunan jaring (setting) dimulai dari penurunan pelampung tanda, diikuti dengan tali selambar, penurunan pemberat diikuti dengan badan jaring dan pelampung, hingga penurunan pelampung tanda yang terakhir. Proses setting membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Tahap penghanyutan jaring (drifting) yaitu membiarkan jaring dalam posisi terhanyut di perairan. Kondisi mesin kapal pada saat drifting dalam keadaan mati. Proses drifting berlangsung selama 60 menit. Tahap penarikan jaring (hauling) dimulai dari penarikan pelampung tanda, tali selambar, diikuti pelampung, badan jaring dan pemberat. Proses hauling berlangsung selama 60 – 90 menit, disertai dengan pelepasan ikan hasil tangkapan dari jaring.
6.2.3 Daerah dan musim penangkapan ikan 1) Dogol Pada umumnya, daerah pengoperasian dogol berada di Perairan Pulau Panjang dan Pulau Tunda. Jarak Perairan Pulau Panjang dari PPN Karangantu sejauh 2 mil dengan waktu tempuh selama 1 jam. Jarak perairan Pulau Tunda dari PPN Karangantu sejauh 4 mil dengan waktu tempuh selama 2 jam. Kebutuhan solar dalam operasional dogol setiap trip-nya mencapai 100 liter, bergantung pada jarak perairan yang ditempuh. Musim penangkapan ikan menggunakan dogol dibagi menjadi musim puncak, musim sedang dan musim paceklik. Musim puncak merupakan musim pada saat jumlah ikan hasil tangkapan melimpah atau musim banyak ikan. Musim puncak pada usaha penangkapan dogol umumnya terjadi pada Bulan Agustus 53
hingga Desember. Musim sedang merupakan musim pada saat jumlah ikan hasil tangkapan tidak melimpah dan tidak pula menurun. Musim sedang umumnya terjadi pada Bulan April hingga Juli. Musim paceklik merupakan musim pada saat jumlah ikan hasil tangkapan sedikit dibandingkan dengan musim lainnya dan terjadi pada Bulan Januari hingga Maret. Jenis ikan hasil tangkapan dogol di PPN Karangantu adalah ikan pari (Dasyatis sp.), layur (Trichiurus sp.), cucut (Carcharhinus sp.), manyung (Arius thalassinus), kurisi (Nemipterus sp.), cumi (Loligo sp.) dan pepetek (Leiognathus sp.). 2) Jaring rampus Daerah penangkapan jaring rampus secara umum di perairan Pulau Pamuyan dan Teluk Banten. Jarak perairan Pulau Pamuyan dari PPN Karangantu sejauh 1,5 mil dengan waktu tempuh 30 menit, sedangkan jarak perairan Teluk Banten sejauh 1 mil dengan waktu tempuh 20 menit. Jumlah solar yang dibutuhkan untuk mencapai fishing ground berkisar antara 15 – 20 liter. Musim penangkapan ikan menggunakan jaring rampus dibagi menjadi musim puncak, musim sedang dan musim paceklik. Musim puncak merupakan musim pada saat jumlah ikan hasil tangkapan melimpah atau musim banyak ikan. Musim puncak pada usaha penangkapan jaring rampus umumnya terjadi pada Bulan Juli hingga Agustus. Musim sedang merupakan musim pada saat jumlah ikan hasil tangkapan tidak melimpah dan tidak pula menurun. Musim sedang umumnya terjadi pada Bulan September hingga Februari. Musim paceklik merupakan musim pada saat jumlah ikan hasil tangkapan sedikit dibandingkan dengan musim lainnya dan terjadi pada Bulan Maret hingga Juni. Jenis ikan hasil tangkapan jaring rampus di PPN Karangantu adalah ikan kembung (Rastrelliger sp.), tenggiri (Scomberomorus commersonii), tembang (Sardinella fimbriata), layur (Trichiurus sp.), manyung (Arius thalassinus) dan kurisi (Nemipterus sp.). Peta lokasi penangkapan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu dapat dilihat pada Gambar 22.
54
Pulau Tunda 5o50 LS
20
20 10
Pulau Panjang 10
Pulau Pamuyan Teluk Banten 5
6o00 LS
PPN Karangantu Sungai Cibanten 106o00 BT
106o10 BT
106o20 BT
Keterangan: Pantai Isodepth Lokasi pengoperasian jaring rampus Lokasi pengoperasian dogol
Gambar 22 Peta lokasi pengoperasian dogol dan jaring rampus.
6.2.4 Produktivitas unit penangkapan ikan Nilai produktivitas per unit penangkapan ikan, produktivitas per trip, produktivitas per nelayan, produktivitas per biaya investasi dan produktivitas biaya
operasional
masing-masing unit
penangkapan
ikan
berbeda-beda.
Produktivitas per unit penangkapan ikan, per trip dan per nelayan pada unit penangkapan jaring rampus lebih rendah dibandingkan dengan dogol. Hasil tangkapan jaring rampus rata-rata lebih kecil, sementara jumlah unit jaring rampus yang dioperasikan lebih banyak dibandingkan unit penangkapan dogol. Produktivitas per biaya investasi pada unit penangkapan jaring rampus sebesar 0,00061 kg per rupiah per tahun, lebih tinggi dari dogol sebesar 0,00051. Biaya investasi unit penangkapan jaring rampus lebih kecil dibandingkan dogol. 55
Produktivitas per biaya operasional pada unit penangkapan jaring rampus sebesar 0,05177 kg per rupiah per tahun lebih rendah dari dogol sebesar 0,08385. Perhitungan komponen produktivitas pada unit penangkapan dogol dan jaring rampus dapat dilihat pada Tabel 14 dan Lampiran 3.
Tabel 14 Komponen produktivitas unit penangkapan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu berdasarkan data primer tahun 2011 Komponen Produktivitas Produktivitas per unit penangkapan ikan (kg per unit per tahun) Produktivitas per trip (kg per trip per tahun) Produktivitas per nelayan (kg per orang per tahun) Produktivitas per biaya investasi (kg per rupiah per tahun) Produktivitas per biaya operasional (kg per rupiah per tahun) Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Nilai Produktivitas Unit Penangkapan Dogol Jaring Rampus 78.650 838 251,3 62,9 8.738,9 4.607,5 0,00051 0,00061 0,08385 0,05177
6.3 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Atribut Pelayanan Kebutuhan Operasional Penangkapan Ikan di PPN Karangantu Nelayan dogol dan jaring rampus menilai seberapa penting dan baik atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu dengan memberikan penilaian dari mulai 1 sampai 5 sesuai dengan yang dirasakannya. Besarnya nilai rentang skala dari skor tingkat kepentingan dan kinerja atribut pelayanan tiap unit penangkapan dogol dan jaring rampus adalah sebagai berikut: RS = Stt – Str = 150 – 30 = 24 n 5 Keterangan: Stt = Skor tertinggi yang diperoleh (30 x 5 = 150) Str = Skor terendah yang diperoleh (30 x 1 = 30) n = Jumlah skala (5) Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan besarnya nilai rentang skala unit penangkapan dogol dan jaring rampus adalah 24, sehingga rentang skala untuk tingkat kepentingan dan tingkat kinerja atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan dapat dilihat pada Tabel 15. Atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan dibagi menjadi dua, yaitu kebutuhan pada saat keberangkatan menuju fishing ground, meliputi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM), air bersih dan es, dan kebutuhan 56
pada saat kembali ke fishing base, meliputi kebutuhan dermaga, tempat pelelangan ikan (TPI) dan keranjang atau basket.
Tabel 15 Rentang skala penilaian tingkat kepentingan dan tingkat kinerja No Rentang Skala Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja 1 30 – 53 Tidak penting Tidak baik 2 54 – 77 Kurang penting Kurang baik 3 78 – 101 Cukup penting Cukup baik 4 102 – 125 Penting Baik 5 126 – 150 Sangat penting Sangat baik Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
6.3.1 Dimensi keandalan (reliability) 1) Pelayanan kebutuhan BBM a) Ketersediaan atau kapasitas solar Kebutuhan solar di PPN Karangantu berasal dari dalam dan luar pelabuhan. Penyaluran solar dari luar pelabuhan berlangsung dari sekitar tahun 1998 hingga saat ini. Pihak pelabuhan dalam memberikan pelayanan ketersediaan kebutuhan solar yaitu dengan memberikan pasokan solar dari Pertamina dan memberikan kartu nelayan sehingga mempermudah nelayan dalam membeli solar ke Pertamina dalam jumlah yang cukup banyak. Jumlah ketersediaan solar tahun 2010 mencapai 1.678,7 ton. Ketersediaan solar dari tahun 2005 hingga tahun 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005, ketersediaan solar di PPN Karangantu adalah 1.523,08 ton, namun terjadi penurunan pada tahun 2006 dan 2009. Ketersediaan solar di PPN Karangantu dari tahun 2005 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16 Ketersediaan solar di PPN Karangantu pada tahun 2005 – 2010 No Tahun Ketersediaan Solar (Ton) 1. 2005 1.523,08 2. 2006 773,47 3. 2007 1.202,7 4. 2008 1.514 5. 2009 1.136,1 6. 2010 1.678,7 Sumber: Laporan Tahunan PPN Karangantu (2011)
57
Dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan, unit penangkapan dogol membutuhkan solar sebanyak 100 liter per trip, sedangkan unit penangkapan jaring rampus membutuhkan 20 liter solar per trip. Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap tingkat kepentingan pelayanan solar menyatakan penting (14%) dan sebesar 86% menyatakan sangat penting. Total skor dari penilaian nelayan dogol dan jaring rampus adalah 145, berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu dianggap sangat penting bagi sebagian besar nelayan. Pihak pelabuhan diharapkan mampu menyediakan solar bagi nelayan di PPN Karangantu secara optimal, karena kebutuhan solar merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting dalam menunjang kegiatan penangkapan ikan dan juga penentu jarak lokasi penangkapan ikan. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu Dogol Persentase Skor (%) Tidak penting 0 0 Kurang penting 0 0 Cukup penting 0 0 Penting 13 8 Sangat penting 87 65 Total 100 73 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
Jaring Rampus Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 20 12 80 60 100 72
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 14 20 86 125 100 145
Tanggapan penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu adalah sebesar 1% menilai tidak baik, 45% menilai kurang baik dan 54% menilai cukup baik. Hasil penilaian tersebut dianggap pihak pelabuhan kurang mencukupi kebutuhan solar dari sebagian besar nelayan dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan. Kurangnya ketersediaan atau kapasitas solar disebabkan oleh fasilitas SPDN Mina Bakti yang menyediakan solar di PPN Karangantu sudah tidak beroperasi lagi sejak tahun 1998, sehingga pihak pelabuhan memasok kebutuhan solar dari luar pelabuhan, yaitu depot solar di sepanjang Sungai Cibanten. 58
Total skor dari nelayan dogol dan jaring rampus terhadap kinerja PPN Karangantu adalah 72, berarti kinerja pelabuhan dinilai kurang baik dalam memberikan pelayanan ketersediaan atau kapasitas fasilitas solar (Tabel 18). Dalam hal ini pihak pelabuhan diharapkan dapat lebih memperhatikan nelayan dan meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi ketersediaan atau kapasitas fasilitas solar di PPN Karangantu, sehingga dapat mencukupi kebutuhan nelayan untuk melakukan kegiatan penangkapan ikan. Selain itu, pihak pelabuhan dapat memperbaiki fasilitas SPDN Mina Bakti agar beroperasi kembali, sehingga ketersediaan atau kapasitas solar mampu disediakan dari dalam pelabuhan. Tabel 18 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas solar di PPN Karangantu Dogol Persentase Skor (%) Tidak baik 0 0 Kurang baik 60 18 Cukup baik 40 18 Baik 0 0 Sangat baik 0 0 Total 100 36 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
Jaring Rampus Persentase Skor (%) 6 1 47 14 47 21 0 0 0 0 100 36
Total Penilaian Persentase Skor (%) 1 1 45 32 54 39 0 0 0 0 100 72
b) Keterampilan pegawai Keterampilan merupakan komponen penting yang perlu ada dalam diri seorang pegawai karena kemampuannya dalam mempermudah dan memperlancar proses transaksi jual beli. Keterampilan pegawai meliputi beberapa aspek, diantaranya adalah pendataan transaksi pemesanan, datum barang masuk, datum barang keluar dan data pembelian. Pegawai terampil mampu memberikan pelayanan jasa yang tepat sesuai dengan harapan pelanggan. Atribut pelayanan keterampilan pegawai terhadap kebutuhan solar di PPN Karangantu tidak berjalan secara optimal, karena fasilitas SPDN Mina Bakti dan tangki penampung solar tidak tersedia sejak tahun 1998. Pegawai PPN Karangantu hanya melayani pasokan solar ketika sampai ke pintu pelabuhan untuk mencatat jumlah solar yang masuk ke area pelabuhan. Kebutuhan solar dipenuhi oleh beberapa depot solar di sekitar lingkungan PPN Karangantu. 59
Atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar dianggap cukup penting oleh nelayan dogol dan jaring rampus sebesar 21% dan penting sebesar 79%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 112, berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu dianggap penting, karena pegawai berhubungan langsung dalam menangani kebutuhan solar sampai kepada nelayan. Pegawai diharapkan terampil dalam mencatat jumlah solar yang dipesan dan mengetahui ketersediaan solar, sehingga mempercepat proses transaksi jual-beli solar dan waktu pelayanan menjadi lebih efisien. Penilaian nelayan terhadap tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 33 15 20 Penting 67 40 80 Sangat penting 0 0 0 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 9 48 0 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 21 24 79 88 0 0 100 112
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap kinerja keterampilan pegawai sebesar 40% menilai kurang baik dan 60% menilai cukup baik. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus terhadap kinerja keterampilan pegawai dalam memebuhi kebutuhan solar adalah 75 (Tabel 20), berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu dinilai kurang baik. Hal ini perlu diperhatikan dan ditindak lanjuti oleh pihak PPN Karangantu.
60
Tabel 20 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 27 8 73 Cukup baik 73 33 27 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 41 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 22 12 0 0 34
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 40 60 0 0 100
0 30 45 0 0 75
2) Pelayanan kebutuhan air bersih a) Ketersediaan atau kapasitas air bersih Kapasitas air bersih atau water treatment di PPN Karangantu mencapai 10.000 liter. Ketersediaan air bersih di PPN Karangantu dari tahun 2005 hingga tahun 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005, sediaan air bersih mencapai 264,5 ton, mengalami penurunan pada tahun 2006 dan meningkat terus hingga tahun 2010 mencapai 1.758,7 ton. Ketersediaan air bersih di PPN Karangantu dari tahun 2005 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Ketersediaan air bersih di PPN Karangantu tahun 2005 – 2010 No Tahun Produksi Air Bersih (Ton) 1. 2005 264,5 2. 2006 146,3 3. 2007 227,7 4. 2008 369 5. 2009 645,3 6. 2010 1.758,7 Sumber: Laporan Tahunan PPN Karangantu (2011)
Jumlah air bersih yang dibutuhkan unit penangkapan dogol dalam setiap melakukan kegiatan penangkapan ikan adalah 2 blong per trip, dengan kapasitas tiap blong 100 liter. Pada unit penangkapan jaring rampus dibutuhkan 1 dirigen air bersih per trip dengan kapasitas 20 liter. Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu dianggap cukup penting oleh nelayan dogol dan jaring rampus sebesar 5%, penting sebesar 83% dan sangat penting sebesar 12%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 121, berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN 61
Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu secara rinci dapat dilihat pada Tabel 22.
Tabel 22 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 7 3 7 Penting 73 44 93 Sangat penting 20 15 0 Total 100 62 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 56 0 59
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 83 100 12 15 100 121
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap kinerja pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu adalah cukup baik sebesar 18%, baik sebesar 69% dan sangat baik sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 116 (Tabel 23), berarti atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu dinilai baik.
Tabel 23 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 20 9 27 Baik 67 40 67 Sangat baik 13 10 6 Total 100 59 100 Sumber: Diolah dari data primer Tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 12 40 5 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 18 21 69 80 13 15 100 116
b) Keterampilan pegawai Pegawai pelabuhan yang ditugaskan dalam memberikan pelayanan kebutuhan fasilitas air bersih berjumlah 1 orang. Pembelian air bersih dilakukan secara langsung dengan mendatangi pegawai pelabuhan yang bertugas melayani kebutuhan air bersih. Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih adalah 62
sebesar 92% menganggap penting dan 8% menganggap sangat penting. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 122, berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 87 52 100 Sangat penting 13 10 0 Total 100 62 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 60 0 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 92 112 8 10 100 122
Kinerja pelabuhan terhadap atribut keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih dinilai cukup baik sebesar 40% dan baik sebesar 60%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 106 (Tabel 25), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 25 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 53 24 40 Baik 47 28 60 Sangat baik 0 0 0 Total 100 52 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 40 42 60 64 0 0 100 106
3) Pelayanan kebutuhan es a) Ketersediaan atau kapasitas es Pabrik es di PPN Karangantu memiliki kapasitas mesin terpasang sebanyak 30 ton per hari, namun produksi hariannya hanya 13 ton. Produksi es 63
tersebut sebenarnya masih jauh di bawah kemampuan mesin terpasang dan kebutuhan nelayan akan es di PPN Karangantu. Kebutuhan nelayan akan es di PPN Karangantu dapat mencapai 43 ton per hari, jumlah kebutuhan yang tinggi melebihi kapasitas mesin terpasang bahkan produksi harian pabrik es. Sejak tahun 2008, pemenuhan kebutuhan es di PPN Karangantu berasal dari dalam dan luar pelabuhan, yaitu perusahaan swasta atau depot es dari Balaraja. Pada tahun 2010, ketersediaan es di PPN Karangantu sebesar 2.195,64 ton. Jumlah ketersediaan es di PPN Karangantu sejak tahun 2005 hingga tahun 2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2005, sediaan es di PPN Karangantu sebesar 2.243,45 ton, mengalami penurunan pada tahun 2006, lalu meningkat dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 2.195,64 ton. Ketersediaan es di PPN Karangantu dari tahun 2005 hingga tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26 Ketersediaan es di PPN Karangantu tahun 2005 – 2010 No Tahun Jumlah Ketersediaan Es(Ton) 1. 2005 2.243,45 2. 2006 1.210,65 3. 2007 2.240,80 4. 2008 2.468,65 5. 2009 2.082,29 6. 2010 2.195,64 Sumber: Laporan Tahunan PPN Karangantu (2011)
Kebutuhan es pada unit penangkapan dogol dan jaring rampus di PPN Karangantu berbeda-beda. Unit penangkapan dogol membutuhkan 4 buah es balok dan unit penangkapan jaring rampus hanya membutuhkan 1 – 2 buah es balok dalam setiap melakukan kegiatan penangkapan ikan. Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 10%, penting sebesar 69% dan sangat penting sebesar 21%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 121, berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 27.
64
Tabel 27 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 27 12 0 Penting 46 28 93 Sangat penting 27 20 7 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 56 5 61
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 10 12 69 84 21 25 100 121
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 2%, cukup baik sebesar 69% dan baik sebesar 29%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 96 (Tabel 28), berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu dinilai cukup baik.
Tabel 28 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 6 Cukup baik 100 45 47 Baik 0 0 47 Sangat baik 0 0 0 Total 100 45 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 2 21 28 0 51
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 2 69 29 0 100
0 2 66 28 0 96
b) Keterampilan pegawai Atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu dianggap cukup penting oleh nelayan dogol dan jaring rampus sebesar 16%, penting sebesar 76% dan sangat penting sebesar 8%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 116, berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 29. 65
Tabel 29 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 40 18 0 Penting 53 32 93 Sangat penting 7 5 7 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 56 5 61
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 16 18 76 88 8 10 100 116
Kinerja pelabuhan terhadap atribut keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 22% dan cukup baik sebesar 78%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 81 (Tabel 30), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu dinilai cukup baik.
Tabel 30 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 20 6 40 Cukup baik 80 36 60 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 42 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 12 27 0 0 39
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 22 78 0 0 100
0 18 63 0 0 81
4) Pelayanan kebutuhan dermaga a) Ketersediaan dermaga atau kapasitas dermaga Dermaga di PPN Karangantu dibangun pada tahun 1975 di atas lahan seluas 300 m2. Fasilitas dermaga dimanfaatkan oleh nelayan dan kapal penangkap ikan dalam melakukan aktivitas perikanan di pelabuhan, sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian di PPN Karangantu. Nelayan dogol dan nelayan jaring rampus umumnya mendaratkan ikan hasil tangkapannya di dermaga bongkar PPN Karangantu. 66
Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 41% dan sangat penting sebesar 59%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 136, berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan dermaga atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan dermaga atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 40 Sangat penting 47 35 60 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 24 45 69
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 41 56 59 80 100 136
Kinerja pelabuhan terhadap atribut ketersediaan atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu dinilai baik sebesar 69% dan sangat baik sebesar 31%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 128 (Tabel 32), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu dinilai sangat baik. Tabel 32 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan dermaga atau kapasitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 0 0 0 Baik 93 56 53 Sangat baik 7 5 47 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 0 32 35 67
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 69 88 31 40 100 128
b) Keterampilan pegawai Atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 36% dan penting 67
sebesar 64%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 107, berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 40 18 46 Penting 60 36 54 Sangat penting 0 0 0 Total 100 54 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 21 32 0 53
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 36 39 64 68 0 0 100 107
Kinerja pelabuhan terhadap atribut keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dinilai kurang baik dan cukup baik sebesar 50%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 72 (Tabel 34), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dinilai kurang baik.
Tabel 34 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 80 24 40 Cukup baik 20 9 60 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 33 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 12 27 0 0 39
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 50 50 0 0 100
0 36 36 0 0 72
68
5) Pelayanan kebutuhan tempat pelelangan ikan (TPI) a) Ketersediaan atau kapasitas TPI Tempat pelelangan ikan (TPI) di PPN Karangantu mulai beroperasi seiring dengan beroperasinya pelabuhan perikanan Karangantu yaitu pada tahun 1978. Luas bangunan TPI di PPN Karangantu mencapai 450 m2. Aktivitas pelelangan secara umum dilakukan pada pagi, sore dan malam hari. Nelayan dogol umumnya melakukan kegiatan pelelangan ikan pada sore dan malam hari, sedangkan nelayan jaring rampus pada pagi hari. Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 55% dan sangat penting sebesar 45%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 132, berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atibut pelayanan ketersediaan atau kapasitas TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 35.
Tabel 35 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 67 Sangat penting 47 35 33 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 40 25 65
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 55 72 45 60 100 132
Kinerja pelabuhan terhadap atribut ketersediaan atau kapasitas TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 21%, baik sebesar 66% dan sangat baik sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 115 (Tabel 36), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai baik.
69
Tabel 36 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 13 6 40 Baik 67 40 60 Sangat baik 20 15 0 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 21 24 66 76 13 15 100 115
b) Keterampilan pegawai Atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu dianggap cukup penting 4%, penting sebesar 53% dan sangat penting sebesar 43%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 37.
Tabel 37 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 13 Penting 60 36 54 Sangat penting 40 30 33 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 6 32 25 63
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 4 6 53 68 43 55 100 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut keterampilan pegawai
dalam
memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 24%, baik sebesar 67% dan sangat baik sebesar 9%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 113 (Tabel 38), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu dinilai baik. 70
Tabel 38 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 20 9 40 Baik 80 48 47 Sangat baik 0 0 13 Total 100 57 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 28 10 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 24 27 67 76 9 10 100 113
6) Pelayanan kebutuhan keranjang a) Ketersediaan atau kapasitas keranjang Ketersediaan jumlah keranjang di PPN Karangantu mencapai 100 unit keranjang. Kapasitas setiap keranjang mampu menampung ikan hasil tangkapan sebesar 50 kg. Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 27% dan penting sebesar 73%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 110, berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang dapat dilihat pada Tabel 39.
Tabel 39 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 47 21 20 Penting 53 32 80 Sangat penting 0 0 0 Total 100 53 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 9 48 0 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 27 30 73 80 0 0 100 110
Kinerja pelabuhan terhadap atribut ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 60% dan baik sebesar 40%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 100 (Tabel 40),
71
berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 40 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 87 39 47 Baik 13 8 53 Sangat baik 0 0 0 Total 100 47 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 21 32 0 53
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 60 60 40 40 0 0 100 100
b) Keterampilan pegawai Atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 36% dan penting sebesar 64%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 107, berarti bahwa atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 41.
Tabel 41 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 60 27 27 Penting 40 24 73 Sangat penting 0 0 0 Total 100 51 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 12 44 0 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 36 39 64 68 0 0 100 107
Kinerja pelabuhan terhadap atribut keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 75% dan baik sebesar 25%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 96, berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan 72
keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 42 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keterampilan pegawai dalam memenuhi kebutuhan keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 80 36 80 Baik 20 12 20 Sangat baik 0 0 0 Total 100 48 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 36 12 0 48
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 75 25 0 100
0 0 72 24 0 96
6.3.2 Dimensi cepat tanggap (responsiveness) 1) Pelayanan kebutuhan BBM a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM Penggunaan
waktu
secara
efisien
dalam
penyediaan
produk
mempengaruhi kualitas produk yang diterima pelanggan. Semakin efisien penggunaan waktu, terhitung sejak pemesanan dilakukan hingga penerimaan produk di tangan pelanggan, maka kecepatan penyediaan produk semakin meningkat dan kualitas produk yang diterima semakin baik. Ketepatan waktu pengiriman produk BBM berkorelasi positif terhadap kecepatan pengiriman produk BBM. Ketepatan waktu pengiriman produk BBM berdasarkan kesepakatan waktu dengan pelanggan menciptakan kepercayaan pelanggan terhadap citra pelayanan SPDN. Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan solar merupakan faktor penentu dalam keberangkatan kapal untuk operasional penangkapan ikan. Pihak pelabuhan harus bisa memberikan pelayanan dengan menyediakan kebutuhan solar secara tepat waktu kepada nelayan yang ada di PPN Karangantu. Pengisian solar dilakukan 30 menit sebelum keberangkatan kapal. Atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 69% dan sangat penting sebesar 31%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 128, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM 73
dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 43.
Tabel 43 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 87 52 60 Sangat penting 13 10 40 Total 100 62 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 69 88 31 40 100 128
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 12%, cukup baik sebesar 79% dan baik sebesar 9%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 87 (Tabel 44), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 44 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 20 6 13 Cukup baik 80 36 74 Baik 0 0 13 Sangat baik 0 0 0 Total 100 42 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 4 33 8 0 45
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 12 79 9 0 100
0 10 69 8 0 87
b) Ketepatan jumlah BBM yang disediakan Sebelum kapal berangkat menuju ke fishing ground, kebutuhan BBM (solar) perlu dipersiapkan secara matang agar mencukupi dalam kegiatan penangkapan ikan. Pihak pelabuhan diharapkan selalu memantau jumlah BBM yang dibutuhkan nelayan di PPN Karangantu. Atribut pelayanan ketepatan jumlah 74
BBM yang disediakan di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 66% dan sangat penting sebesar 32%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 127, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 45.
Tabel 45 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 7 Penting 67 40 73 Sangat penting 33 25 20 Total 100 65 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 44 15 62
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 66 84 32 40 100 127
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 34% dan baik sebesar 66%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 77 (Tabel 46), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu dinilai kurang baik.
Tabel 46 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah BBM yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 53 16 33 Cukup baik 47 21 67 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 37 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 10 30 0 0 40
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 34 66 0 0 100
0 26 51 0 0 77
75
2) Pelayanan kebutuhan air bersih a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih Atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 51% dan sangat penting sebesar 49%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 133, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu penyediaan air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 47.
Tabel 47 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan dan kecepatan waktu penyediaan air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 60 Sangat penting 47 35 40 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 51 68 49 65 100 133
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 21%, baik 54% dan sangat baik 25%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 118 (Tabel 48), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 48 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 7 3 47 Baik 60 36 47 Sangat baik 33 25 6 Total 100 64 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 21 28 5 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 21 24 54 64 25 30 100 118
76
b) Ketepatan jumlah air bersih yang disediakan Atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 70% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 126, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 49.
Tabel 49 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 7 Penting 73 44 73 Sangat penting 27 20 20 Total 100 64 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 44 15 62
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 70 88 28 35 100 126
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 29%, baik sebesar 53% dan sangat baik sebesar 18%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 113 (Tabel 50), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu dinilai baik.
Tabel 50 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah air bersih yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Tingkat Kinerja Persentase (%) Skor Persentase (%) Skor Tidak baik 0 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 0 Cukup baik 40 18 33 15 Baik 53 32 47 28 Sangat baik 7 5 20 15 Total 100 55 100 58 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Persentase (%) Skor 0 0 0 0 29 33 53 60 18 20 100 113
77
3) Pelayanan kebutuhan es a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es Atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 77% dan sangat penting sebesar 21%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 124, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan dan kecepatan waktu penyediaan es di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 51.
Tabel 51 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 7 3 0 Penting 66 40 93 Sangat penting 27 20 7 Total 100 63 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 56 5 61
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 77 96 21 25 100 124
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 31% dan cukup baik sebesar 69%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 78 (Tabel 52), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 52 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 40 12 40 Cukup baik 60 27 60 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 39 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 12 27 0 0 39
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 31 69 0 0 100
0 24 54 0 0 78
78
b) Ketepatan jumlah es yang disediakan Atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 5%, penting sebesar 67% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 125, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 53.
Tabel 53 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 7 3 7 Penting 53 32 86 Sangat penting 40 30 7 Total 100 65 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 52 5 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 67 84 28 35 100 125
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 28% dan cukup baik sebesar 72%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 79 (Tabel 54), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu dinilai cukup baik.
Tabel 54 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah es yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 33 10 40 Cukup baik 67 30 60 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 40 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 12 27 0 0 39
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 28 72 0 0 100
0 22 57 0 0 79
79
4) Pelayanan kebutuhan dermaga a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga Atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 65% dan sangat penting sebesar 35%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 55.
Tabel 55 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 67 40 74 Sangat penting 33 25 26 Total 100 65 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 44 20 64
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 65 84 35 45 100 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 40% dan baik sebesar 60%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 106 (Tabel 56), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 56 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 47 21 47 Baik 53 32 53 Sangat baik 0 0 0 Total 100 53 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 21 32 0 53
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 40 42 60 64 0 0 100 106
80
b) Ketepatan jumlah dermaga yang disediakan Atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 69% dan sangat penting sebesar 31%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 128, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 57.
Tabel 57 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 67 40 80 Sangat penting 33 25 20 Total 100 65 100 Sumber: Diolah dari data primer Tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 48 15 63
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 69 88 31 40 100 128
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 47% dan baik sebesar 53%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 73 (Tabel 58), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga di PPN Karangantu dinilai kurang baik.
Tabel 58 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 40 12 74 Cukup baik 60 27 26 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 39 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 22 12 0 0 34
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 47 53 0 0 100
0 34 39 0 0 73
81
5) Pelayanan kebutuhan TPI a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI Atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 65% dan sangat penting sebesar 35%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 59.
Tabel 59 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu Dogol Persentase Skor (%) Tidak penting 0 0 Kurang penting 0 0 Cukup penting 0 0 Penting 67 40 Sangat penting 33 25 Total 100 65 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
Jaring Rampus Persentase (%)
Total Penilaian
Skor
0 0 0 74 26 100
0 0 0 44 20 64
Persentase (%) 0 0 0 65 35 100
Skor 0 0 0 84 45 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 41% dan baik sebesar 59%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 95 (Tabel 60), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 60 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 47 21 60 Baik 53 32 40 Sangat baik 0 0 0 Total 100 53 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 24 0 42
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 41 59 0 100
0 0 39 56 0 95
82
b) Ketepatan jumlah TPI yang disediakan Atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 86% dan sangat penting sebesar 12%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 122, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 61.
Tabel 61 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 7 Penting 80 48 93 Sangat penting 20 15 0 Total 100 63 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 56 0 59
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 86 104 12 15 100 122
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang dikirim di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 60% dan baik sebesar 40%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 100 (Tabel 62), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang dikirim di PPN Karangantu dinilai cukup baik.
Tabel 62 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah TPI yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 100 45 33 Baik 0 0 67 Sangat baik 0 0 0 Total 100 45 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 15 40 0 55
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 60 60 40 40 0 0 100 100
83
6) Pelayanan kebutuhan keranjang a) Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang Atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 7%, penting sebesar 65% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 124, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 63.
Tabel 63 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 7 3 13 Penting 60 36 74 Sangat penting 33 25 13 Total 100 64 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 6 44 10 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 7 9 65 80 28 35 100 124
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 36%, baik sebesar 59% dan sangat baik sebesar 5%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 108 (Tabel 64), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 64 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 40 18 47 Baik 53 32 53 Sangat baik 7 5 0 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 21 32 0 53
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 36 39 59 64 5 5 100 108
84
b) Ketepatan jumlah keranjang yang disediakan Atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu dianggap penting 69% dan sangat penting sebesar 31%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 128, berarti bahwa atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 65.
Tabel 65 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 93 Sangat penting 47 35 7 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 56 5 61
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 69 88 31 40 100 128
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 12%, baik sebesar 79% dan sangat baik sebesar 9%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 117 (Tabel 66), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu dinilai baik.
Tabel 66 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan ketepatan jumlah keranjang yang disediakan di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 0 0 33 Baik 100 60 54 Sangat baik 0 0 13 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 15 32 10 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 12 15 79 92 9 10 100 117
85
6.3.3 Dimensi jaminan (insurance) 1) Pelayanan kebutuhan BBM a) Keramahan pegawai Atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 55% dan sangat penting sebesar 45%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 132, berarti bahwa atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 67. Tabel 67 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 60 36 60 Sangat penting 40 30 40 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 55 72 45 60 100 132
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 54% dan kurang baik sebesar 46%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 39 (Tabel 68), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik. Tabel 68 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 73 11 67 Kurang baik 27 8 33 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 19 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
10 10 0 0 0 20
Total Penilaian Persentase Skor (%) 54 46 0 0 0 100
21 18 0 0 0 39
86
b) Keamanan Atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 30% dan penting sebesar 70%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 109, berarti bahwa atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 69.
Tabel 69 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 33 15 40 Penting 67 40 60 Sangat penting 0 0 0 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 30 33 70 76 0 0 100 109
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 22% dan cukup baik sebesar 78%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 81 (Tabel 70), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 70 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 13 4 47 Cukup baik 87 39 53 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 43 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 14 24 0 0 38
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 22 78 0 0 100
0 18 63 0 0 81
87
2) Pelayanan kebutuhan air bersih a) Keramahan pegawai Atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 80% dan sangat penting sebesar 20%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 125, berarti bahwa atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 71. Tabel 71 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 93 56 73 Sangat penting 7 5 27 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 44 20 64
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 80 100 20 25 100 125
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 24% dan baik sebesar 76%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 111 (Tabel 72), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 72 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 27 12 33 Baik 73 44 67 Sangat baik 0 0 0 Total 100 56 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 15 40 0 55
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 24 27 76 84 0 0 100 111
88
b) Keamanan Atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 48% dan sangat penting sebesar 52%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 134, berarti bahwa atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 73.
Tabel 73 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 53 Sangat penting 47 35 47 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 32 35 67
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 48 64 52 70 100 134
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 15%, baik sebesar 60% dan sangat baik sebesar 25%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 120 (Tabel 74), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 74 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 33 15 7 Baik 67 40 53 Sangat baik 0 0 40 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 3 32 30 65
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 15 18 60 72 25 30 100 120
89
3) Pelayanan kebutuhan es a) Keramahan pegawai Atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 72% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 127, berarti bahwa atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 75.
Tabel 75 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 87 52 67 Sangat penting 13 10 33 Total 100 62 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 40 25 65
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 72 92 28 35 100 127
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 22% dan kurang baik sebesar 78%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 59 (Tabel 76), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu dinilai kurang baik.
Tabel 76 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 7 7 40 Kurang baik 93 28 60 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 35 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
6 18 0 0 0 24
Total Penilaian Persentase Skor (%) 22 78 0 0 0 100
13 46 0 0 0 59
90
b) Keamanan Atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 43% dan penting sebesar 57%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 105, berarti bahwa atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 77.
Tabel 77 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 47 21 53 Penting 53 32 47 Sangat penting 0 0 0 Total 100 53 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 24 28 0 52
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 43 45 57 60 0 0 100 105
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai kurang baik oleh nelayan dogol sebesar 9% dan cukup baik sebesar 91%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 86 (Tabel 78), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai cukup baik.
Tabel 78 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 27 Cukup baik 100 45 73 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 45 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 8 33 0 0 41
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 9 91 0 0 100
0 8 78 0 0 86
91
4) Pelayanan kebutuhan dermaga a) Keramahan pegawai Atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 72% dan sangat penting 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 127, berarti bahwa atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 79.
Tabel 79 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 80 48 73 Sangat penting 20 15 27 Total 100 63 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 44 20 64
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 72 92 28 35 100 127
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 87% dan baik sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 93 (Tabel 80), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik. Tabel 80 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 87 39 93 Baik 13 8 7 Sangat baik 0 0 0 Total 100 47 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 42 4 0 46
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 87 13 0 100
0 0 81 12 0 93
92
b) Keamanan Atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 55% dan sangat penting sebesar 45%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 132, berarti bahwa atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 81.
Tabel 81 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 60 36 60 Sangat penting 40 30 40 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 55 72 45 60 100 132
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 36% dan baik sebesar 64%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 107 (Tabel 82), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 82 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 47 21 40 Baik 53 32 60 Sangat baik 0 0 0 Total 100 53 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 36 39 64 68 0 0 100 107
93
5) Pelayanan kebutuhan tempat pelelangan ikan (TPI) a) Keramahan pegawai Atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 18%, penting sebesar 61% dan sangat penting sebesar 21%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 118, berarti bahwa atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 83.
Tabel 83 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 13 6 33 Penting 67 40 54 Sangat penting 20 15 13 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 15 32 10 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 18 21 61 72 21 25 100 118
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 24% dan baik sebesar 76%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 111 (Tabel 84), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 84 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 20 9 40 Baik 80 48 60 Sangat baik 0 0 0 Total 100 57 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 24 27 76 84 0 0 100 111
94
b) Keamanan Atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 76% dan sangat penting sebesar 24%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 126, berarti bahwa atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 85.
Tabel 85 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Tingkat Kepentingan Persentase (%) Skor Tidak penting 0 0 Kurang penting 0 0 Cukup penting 0 0 Penting 67 40 Sangat penting 33 25 Total 100 65 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Jaring Rampus Persentase (%) Skor 0 0 0 0 0 0 93 56 7 5 100 61
Total Penilaian Persentase (%) Skor 0 0 0 0 0 0 76 96 24 30 100 126
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 24% dan baik 76%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 111 (Tabel 86), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai baik.
Tabel 86 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 20 9 40 Baik 80 48 60 Sangat baik 0 0 0 Total 100 57 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 24 27 76 84 0 0 100 111
95
6) Pelayanan kebutuhan keranjang a) Keramahan pegawai Atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 24% dan penting sebesar 76%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 111, berarti bahwa atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 87.
Tabel 87 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 33 15 27 Penting 67 40 73 Sangat penting 0 0 0 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 12 44 0 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 24 27 76 84 0 0 100 111
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 53% dan baik sebesar 47%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 102 (Tabel 88), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu dinilai baik. Tabel 88 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keramahan pegawai dalam menangani kebutuhan keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 47 21 73 Baik 53 32 27 Sangat baik 0 0 0 Total 100 53 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 33 16 0 49
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 53 54 47 48 0 0 100 102
96
b) Keamanan Atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 45% dan sangat penting sebesar 53%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 133, berarti bahwa atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 89.
Tabel 89 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 6 3 0 Penting 47 28 53 Sangat penting 47 35 47 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 32 35 67
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 45 60 53 70 100 133
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 5%, baik sebesar 91% dan sangat baik sebesar 4%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 119 (Tabel 90), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai baik.
Tabel 90 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan keamanan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 7 3 7 Baik 93 56 86 Sangat baik 0 0 7 Total 100 59 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 3 52 5 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 91 108 4 5 100 119
97
6.3.4 Dimensi empati (emphaty) 1) Pelayanan kebutuhan BBM a) Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas BBM Atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 10% dan penting sebesar 90%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 116, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 91.
Tabel 91 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 27 12 0 Penting 73 44 100 Sangat penting 0 0 0 Total 100 56 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 60 0 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 10 12 90 104 0 0 100 116
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 11%, kurang baik sebesar 64% dan cukup baik sebesar 25%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 59 (Tabel 92), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai kurang baik.
98
Tabel 92 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 13 2 27 Kurang baik 74 22 53 Cukup baik 13 6 20 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 30 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
4 16 9 0 0 29
Total Penilaian Persentase Skor (%) 11 64 25 0 0 100
6 38 15 0 0 59
b) Kemudahan penyampaian keluhan Atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 74% dan sangat penting sebesar 24%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 125, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 93.
Tabel 93 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 7 Penting 73 44 80 Sangat penting 27 20 13 Total 100 64 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 48 10 61
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 74 92 24 30 100 125
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 8%, kurang baik sebesar 76% dan cukup baik sebesar 16%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 58 (Tabel 94), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai kurang baik. 99
Tabel 94 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 7 1 27 Kurang baik 86 26 60 Cukup baik 7 3 13 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 30 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
4 18 6 0 0 28
Total Penilaian Persentase Skor (%) 8 76 16 0 0 100
5 44 9 0 0 58
2) Pelayanan kebutuhan air bersih a) Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 62% dan sangat penting sebesar 38%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 130 (Tabel 95), berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap sangat penting.
Tabel 95 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 80 Sangat penting 47 35 20 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 48 15 63
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 62 80 38 50 100 130
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 27%, baik sebesar 60% dan sangat baik sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 113 (Tabel 96), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai baik. 100
Tabel 96 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 33 15 33 Baik 54 32 60 Sangat baik 13 10 7 Total 100 57 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 15 36 5 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 27 30 60 68 13 15 100 113
b) Kemudahan penyampaian keluhan Atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 5%, penting sebesar 79% dan sangat penting sebesar 16%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 122, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 97.
Tabel 97 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 13 Penting 80 48 80 Sangat penting 20 15 7 Total 100 63 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 6 48 5 59
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 79 96 16 20 100 122
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 96% dan baik sebesar 4%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 91 (Tabel 98), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik. 101
Tabel 98 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 100 45 93 Baik 0 0 7 Sangat baik 0 0 0 Total 100 45 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 42 4 0 46
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 96 4 0 100
0 0 87 4 0 91
3) Pelayanan kebutuhan es a) Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 5%, penting sebesar 56% dan sangat penting sebesar 39%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 128 (Tabel 99), berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap sangat penting.
Tabel 99 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 13 6 0 Penting 54 32 67 Sangat penting 33 25 33 Total 100 63 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 40 25 65
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 56 72 39 50 100 128
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 4%, kurang baik sebesar 47% dan cukup baik sebesar 49%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 68 (Tabel 100), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai kurang baik. 102
Tabel 100 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 20 Kurang baik 47 14 60 Cukup baik 53 24 20 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 38 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
3 18 9 0 0 30
Total Penilaian Persentase Skor (%) 4 47 49 0 0 100
3 32 33 0 0 68
b) Kemudahan penyampaian keluhan Atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 5%, penting sebesar 56% dan sangat penting sebesar 39%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 119, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 101.
Tabel 101 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 27 Penting 80 48 73 Sangat penting 20 15 0 Total 100 63 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 12 44 0 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 56 72 39 50 100 128
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 5%, kurang baik sebesar 80% dan cukup baik sebesar 15%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 60 (Tabel 102), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai kurang baik. 103
Tabel 102 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 20 Kurang baik 100 30 60 Cukup baik 0 0 20 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 30 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
3 18 9 0 0 30
Total Penilaian Persentase Skor (%) 5 80 15 0 0 100
3 48 9 0 0 60
4) Pelayanan kebutuhan dermaga a) Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 7%, penting sebesar 65% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 124 (Tabel 103), berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap penting.
Tabel 103 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 20 Penting 53 32 80 Sangat penting 47 35 0 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 9 48 0 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 7 9 65 80 28 35 100 124
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 30%, baik sebesar 65% dan sangat baik sebesar 5%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 110 (Tabel 104), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai baik. 104
Tabel 104 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 33 15 40 Baik 60 36 60 Sangat baik 7 5 0 Total 100 56 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 30 33 65 72 5 5 100 110
b) Kemudahan penyampaian keluhan Atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 10%, penting sebesar 62% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 123, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 105.
Tabel 105 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 20 9 7 Penting 47 28 80 Sangat penting 33 25 13 Total 100 62 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 48 10 61
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 10 12 62 76 28 35 100 123
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 24%, baik sebesar 63% dan sangat baik sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 114 (Tabel 106), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai baik. 105
Tabel 106 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 20 9 40 Baik 60 36 60 Sangat baik 20 15 0 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 18 36 0 54
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 24 27 63 72 13 15 100 114
5) Pelayanan kebutuhan tempat pelelangan ikan (TPI) a) Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI Atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 88% dan sangat penting sebesar 12%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 123, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 107.
Tabel 107 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 93 56 87 Sangat penting 7 5 13 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 52 10 62
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 88 108 12 15 100 123
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 21%, baik sebesar 74% dan sangat baik sebesar 5%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 113 (Tabel 108), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai baik. 106
Tabel 108 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Persentase (%) Skor Tidak baik 0 0 Kurang baik 0 0 Cukup baik 27 12 Baik 67 40 Sangat baik 6 5 Total 100 57 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
Jaring Rampus Persentase (%) Skor 0 0 0 0 27 12 73 44 0 0 100 56
Total Penilaian Persentase (%) Skor 0 0 0 0 21 24 74 84 5 5 100 113
b) Kemudahan penyampaian keluhan Atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 58% dan sangat penting sebesar 42%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 131, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 109.
Tabel 109 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 67 40 60 Sangat penting 33 25 40 Total 100 65 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 58 76 42 55 100 131
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 18%, baik sebesar 69% dan sangat baik sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 116 (Tabel 110), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai baik.
107
Tabel 110 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 13 6 33 Baik 67 40 67 Sangat baik 20 15 0 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 15 40 0 55
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 18 21 69 80 13 15 100 116
6) Pelayanan kebutuhan keranjang a) Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 51% dan sangat penting sebesar 49%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 133 (Tabel 111), berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap sangat penting.
Tabel 111 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 60 Sangat penting 47 35 40 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 51 68 49 65 100 133
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 10%, baik sebesar 73% dan sangat baik sebesar 17%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 120 (Tabel 112), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai baik. 108
Tabel 112 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 13 6 13 Baik 74 44 74 Sangat baik 13 10 13 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 6 44 10 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 10 12 73 88 17 20 100 120
b) Kemudahan penyampaian keluhan Atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 8%, penting sebesar 88% dan sangat penting sebesar 4%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 118, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 113.
Tabel 113 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 7 3 13 Penting 86 52 87 Sangat penting 7 5 0 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 6 52 0 58
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 8 9 88 104 4 5 100 118
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 96% dan baik sebesar 4%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 91 (Tabel 114), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik. 109
Tabel 114 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 100 45 93 Baik 0 0 7 Sangat baik 0 0 0 Total 100 45 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 42 4 0 46
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 96 4 0 100
0 0 87 4 0 91
6.3.5 Dimensi kasat mata (tangible) 1) Pelayanan kebutuhan BBM a) Biaya pelayanan atau harga BBM Atribut pelayanan biaya atau harga solar di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 48% dan sangat penting sebesar 50%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 132, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan biaya atau harga solar di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 115.
Tabel 115 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 6 Penting 60 36 47 Sangat penting 40 30 47 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 28 35 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 48 64 50 65 100 132
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga solar di PPN Karangantu dinilai kurang baik sebesar 57% dan cukup baik sebesar 43%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 70 (Tabel 116), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga solar di PPN Karangantu dinilai kurang baik. 110
Tabel 116 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kemudahan biaya atau harga solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 53 16 80 Cukup baik 47 21 20 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 37 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 24 9 0 0 33
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 57 43 0 0 100
0 40 30 0 0 70
b) Kondisi fasilitas BBM Atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 59% dan sangat penting sebesar 39%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan kemudahan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 117.
Tabel 117 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 7 Penting 53 32 73 Sangat penting 47 35 20 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 44 15 62
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 59 76 39 50 100 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik oleh nelayan dogol sebesar 94% dan kurang baik sebesar 6%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 31 (Tabel 118), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik.
111
Tabel 118 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 93 14 100 Kurang baik 7 2 0 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 16 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
15 0 0 0 0 15
Total Penilaian Persentase Skor (%) 94 6 0 0 0 100
29 2 0 0 0 31
c) Kebersihan fasilitas BBM Atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 65% dan sangat penting sebesar 35%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu dianggap sangat penting.Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 119.
Tabel 119 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 60 36 80 Sangat penting 40 30 20 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 48 15 63
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 65 84 35 45 100 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 67% dan kurang baik sebesar 33%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 36 (Tabel 120), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu dinilai tidak baik.
112
Tabel 120 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas solar di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 87 13 74 Kurang baik 13 4 26 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 17 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
11 8 0 0 0 19
Total Penilaian Persentase Skor (%) 67 33 0 0 0 100
24 12 0 0 0 36
2) Pelayanan kebutuhan air bersih a) Biaya pelayanan atau harga air bersih Atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 2%, penting sebesar 59% dan sangat penting sebesar 39%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 121.
Tabel 121 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 7 Penting 73 44 53 Sangat penting 27 20 40 Total 100 64 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 32 30 65
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 2 3 59 76 39 50 100 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 27% dan baik sebesar 73%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 110 (Tabel 122), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu dinilai baik.
113
Tabel 122 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 40 18 27 Baik 60 36 73 Sangat baik 0 0 0 Total 100 54 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 12 44 0 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 27 30 73 80 0 0 100 110
b) Kondisi fasilitas air bersih Atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 10%, penting sebesar 77% dan sangat penting sebesar 13%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 119, berarti bahwa atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 123.
Tabel 123 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 20 9 7 Penting 60 36 93 Sangat penting 20 15 0 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 3 56 0 59
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 10 12 77 92 13 15 100 119
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 19% dan baik sebesar 81%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 113 (Tabel 124), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai baik.
114
Tabel 124 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 27 12 20 Baik 73 44 80 Sangat baik 0 0 0 Total 100 56 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 9 48 0 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 19 21 81 92 0 0 100 113
c) Kebersihan fasilitas air bersih Atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 76% dan sangat penting sebesar 24%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 126, berarti bahwa atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 125.
Tabel 125 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 60 36 100 Sangat penting 40 30 0 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 60 0 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 76 96 24 30 100 126
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 13% dan baik sebesar 87%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 115 (Tabel 126), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu dinilai baik.
115
Tabel 126 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas air bersih di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 20 12 7 Baik 80 44 93 Sangat baik 0 0 0 Total 100 56 100 Sumber: Diolah dari data primer Tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 3 56 0 59
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 13 15 87 100 0 0 100 115
3) Pelayanan kebutuhan es a) Biaya pelayanan atau harga es Atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 4%, penting sebesar 53% dan sangat penting sebesar 43%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 129, berarti bahwa atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 127.
Tabel 127 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 13 Penting 40 24 74 Sangat penting 60 45 13 Total 100 69 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 6 44 10 60
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 4 6 53 68 43 55 100 129
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 15% dan kurang baik sebesar 85%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 52 (Tabel 128), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu tidak baik.
116
Tabel 128 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 53 8 0 Kurang baik 47 14 100 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 22 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 30 0 0 0 30
Total Penilaian Persentase Skor (%) 15 85 0 0 0 100
8 44 0 0 0 52
b) Kondisi fasilitas es Atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 10%, penting sebesar 62% dan sangat penting sebesar 28%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 123, berarti bahwa atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 129.
Tabel 129 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 27 12 0 Penting 53 32 73 Sangat penting 20 15 27 Total 100 59 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 44 20 64
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 10 12 62 76 28 35 100 123
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 62% dan kurang baik sebesar 38%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 37 (Tabel 130), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu tidak baik.
117
Tabel 130 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 67 10 87 Kurang baik 33 10 13 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 20 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
13 4 0 0 0 17
Total Penilaian Persentase Skor (%) 62 38 0 0 0 100
23 14 0 0 0 37
c) Kebersihan fasilitas es Atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 58% dan sangat penting sebesar 42%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 131, berarti bahwa atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 131.
Tabel 131 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 53 32 73 Sangat penting 47 35 27 Total 100 67 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 44 20 64
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 58 76 42 55 100 131
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu dinilai tidak baik sebesar 46% dan kurang baik sebesar 54%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 41 (Tabel 132), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu tidak baik.
118
Tabel 132 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas es di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 60 9 67 Kurang baik 40 12 33 Cukup baik 0 0 0 Baik 0 0 0 Sangat baik 0 0 0 Total 100 21 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
10 10 0 0 0 20
Total Penilaian Persentase Skor (%) 46 54 0 0 0 100
19 22 0 0 0 41
4) Pelayanan kebutuhan dermaga a) Biaya pelayanan atau harga dermaga Atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 23% dan sangat penting sebesar 77%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 142, berarti bahwa atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 133 dan Tabel 134.
Tabel 133 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 47 28 7 Sangat penting 53 40 93 Total 100 68 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 4 70 74
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 23 32 77 110 100 142
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 17%,baik sebesar 50% dan sangat baik sebesar 33%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 121 (Tabel 134), berarti bahwa kinerja pelabuhan
119
terhadap atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu baik. Tabel 134 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga untuk tambat/labuh di dermaga di PPN Karangantu Dogol Persentase (%) Skor Tidak baik 0 0 Kurang baik 0 0 Cukup baik 33 15 Baik 60 36 Sangat baik 7 5 Total 100 56 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
Jaring Rampus Persentase (%) Skor 0 0 0 0 13 6 40 24 47 35 100 65
Total Penilaian Persentase (%) Skor 0 0 0 0 17 21 50 60 33 40 100 121
b) Kondisi fasilitas dermaga Atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 20% dan sangat penting sebesar 80%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 143, berarti bahwa atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 135.
Tabel 135 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 40 24 7 Sangat penting 60 45 93 Total 100 69 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 4 70 74
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 20 28 80 115 100 143
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 15%, baik sebesar 68% dan sangat baik sebesar 17%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 118 (Tabel 136), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu baik. 120
Tabel 136 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 13 6 27 Baik 67 40 67 Sangat baik 20 15 6 Total 100 61 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 12 40 5 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 15 18 68 80 17 20 100 118
c) Kebersihan fasilitas dermaga Atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 69% dan sangat penting sebesar 31%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 128, berarti bahwa atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 137.
Tabel 137 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 67 40 80 Sangat penting 33 25 20 Total 100 65 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 48 15 63
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 69 88 31 40 100 128
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 16% dan baik sebesar 84%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 114 (Tabel 138), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu baik.
121
Tabel 138 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas dermaga di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 13 6 27 Baik 87 52 73 Sangat baik 0 0 0 Total 100 58 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 12 44 0 56
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 16 18 84 96 0 0 100 114
5) Pelayanan kebutuhan tempat pelelangan ikan (TPI) a) Biaya pelayanan atau harga dermaga Atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 51% dan sangat penting sebesar 49%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 133, berarti bahwa atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 139.
Tabel 139 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 60 36 53 Sangat penting 40 30 47 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 32 35 67
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 51 68 49 65 100 133
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 40% dan baik sebesar 60%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 106, yang berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu baik.
122
Tabel 140 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga retribusi TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Tingkat Kinerja Persentase (%) Skor Persentase (%) Skor Tidak baik 0 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 0 Cukup baik 33 15 60 27 Baik 67 40 40 24 Sangat baik 0 0 0 0 Total 100 55 100 51 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Persentase (%) Skor 0 0 0 0 40 42 60 64 0 0 100 106
b) Kondisi fasilitas TPI Atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 5%, penting sebesar 79% dan sangat penting sebesar 16%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 122, berarti bahwa atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 141.
Tabel 141 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 13 Penting 100 60 60 Sangat penting 0 0 27 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 6 36 20 62
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 5 6 79 96 16 20 100 122
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 33% dan baik sebesar 67%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 108 (Tabel 142), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi TPI di PPN Karangantu baik.
123
Tabel 142 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 7 3 73 Baik 93 56 27 Sangat baik 6 0 0 Total 100 59 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 33 16 0 49
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 33 36 67 72 0 0 100 108
c) Kebersihan fasilitas TPI Atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 62% dan sangat penting sebesar 38%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 130, berarti bahwa atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 143.
Tabel 143 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 74 44 60 Sangat penting 26 20 40 Total 100 64 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 62 80 38 50 100 130
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 3% dan baik sebesar 97%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 119 (Tabel 144), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan TPI di PPN Karangantu baik.
124
Tabel 144 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas TPI di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 0 0 7 Baik 100 60 93 Sangat baik 6 0 0 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 3 56 0 59
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 3 3 97 116 0 0 100 119
6) Pelayanan kebutuhan keranjang a) Biaya pelayanan atau harga keranjang Atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 55% dan sangat penting sebesar 45%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 132, berarti bahwa atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu dianggap sangat penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 145.
Tabel 145 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 60 36 60 Sangat penting 40 30 40 Total 100 66 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 36 30 66
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 55 72 45 60 100 132
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu dinilai baik sebesar 62% dan sangat penting sebesar 38%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 130 (Tabel 146), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu sangat baik.
125
Tabel 146 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan biaya atau harga keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Tingkat Kinerja Persentase (%) Skor Persentase (%) Skor Tidak baik 0 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 0 Cukup baik 0 0 0 0 Baik 67 40 67 40 Sangat baik 33 25 33 25 Total 100 65 100 65 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Persentase (%) Skor 0 0 0 0 0 0 62 80 38 50 100 130
b) Kondisi fasilitas keranjang Atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap cukup penting sebesar 21% dan penting sebesar 79%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 112, berarti bahwa atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 147.
Tabel 147 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 33 15 20 Penting 67 40 80 Sangat penting 0 0 0 Total 100 55 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 9 48 0 57
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 21 24 79 88 0 0 100 112
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 67% dan baik sebesar 33%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 98 (Tabel 148), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu cukup baik.
126
Tabel 148 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kondisi fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 93 42 53 Baik 7 4 47 Sangat baik 0 0 0 Total 100 46 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 24 28 0 52
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 67 33 0 100
0 0 66 32 0 98
c) Kebersihan fasilitas keranjang Atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting sebesar 92% dan sangat penting sebesar 8%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 122, berarti bahwa atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dianggap penting. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dapat dilihat pada Tabel 149.
Tabel 149 Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak penting 0 0 0 Kurang penting 0 0 0 Cukup penting 0 0 0 Penting 100 60 87 Sangat penting 0 0 13 Total 100 60 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kepentingan
0 0 0 52 10 62
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 0 0 0 0 92 112 8 10 100 122
Kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu dinilai cukup baik sebesar 64% dan baik sebesar 36%. Total skor yang diperoleh nelayan dogol dan jaring rampus adalah 99 (Tabel 150), berarti bahwa kinerja pelabuhan terhadap atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu cukup baik.
127
Tabel 150 Penilaian tingkat kinerja atribut pelayanan kebersihan fasilitas keranjang di PPN Karangantu Dogol Jaring Rampus Persentase Persentase Skor Skor (%) (%) Tidak baik 0 0 0 Kurang baik 0 0 0 Cukup baik 74 33 67 Baik 26 16 33 Sangat baik 0 0 0 Total 100 49 100 Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 Tingkat Kinerja
0 0 30 20 0 50
Total Penilaian Persentase Skor (%) 0 0 64 36 0 100
0 0 63 36 0 99
6.4 Tingkat Kesesuaian Atribut Pelayanan Untuk Menentukan Prioritas Peningkatan Atribut Pelayanan yang Mempengaruhi Kepuasan Nelayan Tingkat kesesuaian diperoleh dari perbandingan skor tingkat kinerja (X) dengan skor tingkat kepentingan (Y) dalam atribut pelayanan. Nilai tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan BBM di PPN Karangantu yang paling rendah adalah atibut pelayanan kondisi fasilitas solar sebesar 24%. Kondisi fasilitas SPDN Mina Bakti di PPN Karangantu sudah tidak berfungsi dan tidak dapat beroperasi untuk memproduksi kebutuhan solar di PPN Karangantu, sehingga atribut pelayanan ini menjadi prioritas pertama untuk dilakukan perbaikan kinerja pelabuhan, karena akan sangat mempengaruhi kepuasan nelayan yang selama ini dirasakan kurang memuaskan nelayan. Atribut pelayanan yang memiliki tingkat kesesuaian rendah selanjutnya adalah kebersihan fasilitas solar sebesar 27,9%. Fasilitas SPDN Mina Bakti yang sudah tidak berfungsi lagi memberikan dampak yang buruk terhadap kebersihan fasilitas yang tidak terjaga. Tingkat kesesuaian tertinggi pada atribut pelayanan kebutuhan BBM adalah keamanan sebesar 74,3%. Atribut pelayanan tersebut menjadi prioritas terakhir dalam perbaikan kinerja pelabuhan, karena nelayan telah merasa puas dengan kinerja yang dilaksanakan, sehingga pihak PPN Karangantu setidaknya mempertahankan atribut pelayanan tersebut. Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan BBM secara rinci dapat dilihat pada Tabel 151.
128
Tabel 151 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan BBM No
Urutan Prioritas Peningkatan Atribut Pelayanan
1 Kondisi fasilitas solar 2 Kebersihan fasilitas solar 3 Keramahan pegawai 4 Kemudahan penyampaian keluhan 5 Ketersediaan atau kapasitas fasilitas solar 6 Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan solar 7 Biaya pelayanan atau harga solar 8 Ketepatan jumlah solar yang disediakan 9 Keterampilan pegawai 10 Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan solar 11 Keamanan Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian ∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja ∑Yi = Jumlah skor tingkat kepentingan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Nelayan ∑Xi ∑Yi Tki (%) 31 129 24,0 36 129 27,9 39 132 29,5 58 125 46,4 72 145 49,7 59 116 50,9 70 132 53,0 77 127 60,6 75 112 67,0 87 128 68,0 81 109 74,3
Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu yang paling terendah adalah atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas fasilitas air bersih sebesar 68,2% (Tabel 152). Ketersediaan atau kapasitas fasilitas air bersih di PPN Karangantu pada tahun 2011 ini mengalami penurunan, karena kualitas air yang dihasilkan dari PDAM pelabuhan kurang bagus. Atribut pelayanan ini dirasakan kurang memuaskan nelayan, sehingga menjadi prioritas pertama untuk perbaikan kinerja pelabuhan. Atribut pelayanan selanjutnya yang memiliki tingkat kesesuaian rendah adalah atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan. Pihak yang dihubungi untuk menerima keluhan-keluhan nelayan PPN Karangantu sudah baik, namun kebanyakan keluhan nelayan tersebut hanya ditampung atau diacuhkan oleh pihak PPN Karangantu. Pihak PPN Karangantu diharapkan dapat memperbaiki kinerja dan menindaklanjuti keluhan-keluhan nelayan sehingga dapat meningkatkan kepuasan nelayan terhadap pelayanan yang telah diberikan.
129
Tabel 152 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan air bersih No
Urutan Prioritas Peningkatan Atribut Pelayanan
1. Ketersediaan atau kapasitas fasilitas air bersih 2. Kemudahan penyampaian keluhan 3. Biaya pelayanan atau harga air bersih 4. Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan air bersih 5. Keterampilan pegawai 6. Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih 7. Keramahan pegawai 8. Keamanan 9. Ketepatan jumlah air bersih yang disediakan 10. Kebersihan fasilitas air bersih 11. Kondisi fasilitas air bersih Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian ∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja ∑Yi = Jumlah skor tingkat kepentingan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Nelayan ∑Xi ∑Yi Tki (%) 116 121 52,0 91 122 74,6 110 129 85,3 113 130 86,9 106 122 86,9 118 133 88,7 111 125 88,8 120 134 89,6 113 126 89,7 115 126 91,3 113 119 95,0
Tingkat kesesuaian tertinggi pada atribut pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu adalah atribut pelayanan kondisi fasilitas air bersih sebesar 95%. Atribut pelayanan ini menjadi prioritas terakhir dalam perbaikan kinerja pelabuhan, karena nelayan telah merasa puas dengan kinerja yang dilaksanakan. Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu yang paling terendah adalah atribut pelayanan kondisi fasilitas es sebesar 30,1% (Tabel 153). Pabrik es yang dimiliki PPN Karangantu memiliki kapasitas terpasang hanya 13 ton per hari, sedangkan kebutuhan es bagi nelayan di PPN Karangantu 24 ton per hari. Hal ini dikarenakan mesin yang digunakan dalam pembuatan es menggunakan teknologi yang sudah lama, sehingga kemampuan produksi es di pelabuhan tidak mencukupi semua kebutuhan nelayan yang ada di PPN Karangantu. Kondisi pabrik es dirasakan kurang memuaskan nelayan PPN Karangantu, sehingga menjadi tugas bagi pihak PPN Karangantu untuk memperbaiki dan menjalankan kembali pabrik es yang ada. Atribut selanjutnya yang memiliki nilai tingkat kesesuaian terendah adalah kebersihan fasilitas es sebesar 31,3%. Kebersihan pabrik es yang ada di PPN Karangantu tidak terjaga, karena pengaruh dari kondisi pabrik es yang sudah tidak beroperasi, sehingga tidak ada perawatan untuk menjaga kebersihannya.
130
Tabel 153 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan es No
Atribut Pelayanan
1. Kondisi fasilitas es 2. Kebersihan fasilitas es 3. Biaya pelayanan atau harga es 4. Keramahan pegawai 5. Kemudahan penyampaian keluhan 6. Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan es 7. Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es 8. Ketepatan jumlah es yang disediakan 9. Keterampilan pegawai 10. Ketersediaan atau kapasitas fasilitas es 11. Keamanan Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian ∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja ∑Yi = Jumlah skor tingkat kepentingan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Nelayan ∑Xi ∑Yi Tki (%) 37 123 30,1 41 131 31,3 52 129 40,3 59 127 46,5 60 128 46,9 68 128 53,1 78 124 62,9 79 125 63,2 81 116 69,8 96 121 79,3 86 105 81,9
Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu yang paling tinggi adalah atribut pelayanan keamanan sebesar 81,9%. Atribut pelayanan tersebut menjadi prioritas terakhir dalam perbaikan kinerja PPN Karangantu. Pihak PPN Karangantu setidaknya mampu mempertahankan atribut pelayanan yang dinilai telah memuaskan nelayan. Penilaian tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan dermaga di PPN Karangantu yang paling rendah adalah atribut pelayanan ketepatan jumlah dermaga yang disediakan sebesar 57% (Tabel 154). Jumlah dermaga yang tersedia di PPN Karangantu adalah 1 unit dengan luas 300 m2. Dengan 1 unit dermaga yang ada di pelabuhan, aktifitas bongkar muat ikan hasil tangkapan dan tambat/labuh kapal penangkapan ikan dilakukan di dermaga yang sama, sehingga ketepatan jumlah dermaga yang ada di PPN Karangantu dinilai kurang memuaskan. Atribut pelayanan ini menjadi prioritas pertama untuk perbaikan kinerja PPN Karangantu. Tingkat kesesuaian tertinggi adalah atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas dermaga sebesar 94,1%. Atribut pelayanan tersebut menjadi prioritas terakhir dalam perbaikan kinerja pelabuhan, karena nelayan telah merasa puas dengan kinerja yang dilaksanakan, sehingga pihak PPN Karangantu setidaknya mempertahankan atribut pelayanan tersebut.
131
Tabel 154 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan dermaga No
Atribut Pelayanan
1. Ketepatan jumlah dermaga yang disediakan 2. Keterampilan pegawai 3. Keramahan pegawai 4. Keamanan 5. Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga 6. Kondisi fasilitas dermaga 7. Biaya pelayanan atau harga dermaga 8. Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan dermaga 9. Kebersihan fasilitas dermaga 10. Kemudahan penyampaian keluhan 11. Ketersediaan atau kapasitas fasilitas dermaga Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian ∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja ∑Yi = Jumlah skor tingkat kepentingan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Nelayan ∑Xi ∑Yi Tki (%) 73 128 57,0 72 107 67,3 93 127 73,2 107 132 81,1 106 129 82,2 118 143 82,5 121 142 85,2 110 124 88,7 114 128 89,1 114 123 92,7 128 136 94,1
Penilaian tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan TPI yang paling terendah adalah atribut pelayanan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI sebesar 73,6% (Tabel 155). Atribut pelayanan ini menjadi prioritas pertama untuk perbaikan kinerja pelabuhan, karena akan sangat mempengaruhi kepuasan nelayan yang selama ini dinilai kurang memuaskan. Atribut pelayanan selanjutnya yang memiliki tingkat kesesuaian terendah adalah atribut pelayanan biaya atau harga untuk retribusi TPI sebesar 79,7%. Tingkat kesesuaian tertinggi adalah atribut pelayanan keramahan pegawai sebesar 94,1%. Tabel 155 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan TPI No
Atribut Pelayanan
1. Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI 2. Biaya pelayanan atau harga TPI 3. Ketepatan jumlah TPI yang disediakan 4. Ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI 5. Keterampilan pegawai 6. Keamanan 7. Kondisi fasilitas TPI 8. Kemudahan penyampaian keluhan 9. Kebersihan fasilitas TPI 10. Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan TPI 11. Keramahan pegawai Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian ∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja ∑Yi = Jumlah skor tingkat kepentingan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Nelayan ∑Xi ∑Yi Tki (%) 95 129 73,6 106 133 79,7 100 122 82,0 115 132 87,1 113 129 87,6 111 126 88,1 108 122 88,5 116 131 88,5 119 130 91,5 113 123 91,9 111 118 94,1
132
Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan keranjang yang paling rendah adalah atribut pelayanan kemudahan penyampaian keluhan sebesar 77,1% (Tabel 156). Atribut pelayanan ini menjadi prioritas pertama untuk dilakukan perbaikan kinerjanya, karena akan sangat mempengaruhi kepuasan nelayan yang selama ini dirasakan kurang memuaskan. Keluhan nelayan yang telah ditampung oleh pihak PPN Karangantu diharapkan dapat ditindak lanjuti. Tabel 156 Tingkat kesesuaian atribut pelayanan kebutuhan keranjang No
Atribut Pelayanan
1 Kemudahan penyampaian keluhan 2 Kebersihan fasilitas keranjang 3 Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang 4 Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang 5 Kondisi fasilitas keranjang 6 Keamanan 7 Keterampilan pegawai 8 Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan keranjang 9 Ketersediaan atau kapasitas fasilitas keranjang 10 Ketepatan jumlah keranjang yang disediakan 11 Biaya pelayanan atau harga keranjang Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian ∑Xi = Jumlah skor tingkat kinerja ∑Yi = Jumlah skor tingkat kepentingan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Total Penilaian Nelayan ∑Xi ∑Yi Tki (%) 91 118 77,1 99 122 81,1 108 124 87,1 108 124 87,1 98 112 87,5 119 133 89,5 96 107 89,7 120 133 90,2 100 110 90,9 117 128 91,4 130 132 98,5
Tingkat kesesuaian tertinggi adalah atribut pelayanan biaya atau harga keranjang sebesar 98,5%. Hal ini dikarenakan biaya atau harga untuk sewa keranjang di PPN Karangantu sebagai wadah ikan hasil tangkapan relatif murah yaitu Rp 500,- per keranjang, sehingga atribut pelayanan ini menjadi prioritas terakhir dalam perbaikan kinerja pelabuhan, karena nelayan telah merasa puas dengan kinerja yang dilaksanakan. Namun, setidaknya pihak PPN Karangantu tetap mempertahankan atribut pelayanan tersebut.
6.5 Importance and Performance Analysis (IPA) Keberhasilan pihak pengelola PPN Karangantu dalam memuaskan nelayan dengan memberikan pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang berkualitas bukanlah suatu hasil yang dapat membuat pihak pengelola pelabuhan cepat merasakan puas dan berhenti dalam mengembangkan kualitas pelayanan 133
yang diberikan. Pihak pengelola pelabuhan harus tetap terus memperhatikan pelayanan yang diberikan, fasilitas apa yang sekiranya dinilai penting bagi nelayan dan perlu ditingkatkan kinerjanya, pelayanan apa yang seharusnya tetap dipertahankan kualitasnya. Selain itu, pihak pengelola pelabuhan harus bisa menentukan pengelolaan pelayanan yang tepat yang harus dilakukan dengan segera. Pengelolaan pelayanan yang tepat dapat dianalisis dengan menggunakan Importance and Performance Analysis (IPA). Perhitungan importance and performance analysis (IPA) dan pembuatan diagram kartesius dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Office Excel 2007. Atribut pelayanan kebutuhan BBM di PPN Karangantu yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan solar dengan nilai indeks kinerja sebesar 2,90, sedangkan atribut pelayanan yang memberikan tingkat kepuasan terendah adalah kondisi fasilitas solar dengan nilai indeks kinerja sebesar 1,03. Atribut pelayanan yang dianggap paling penting untuk dilakukan perbaikan adalah ketersediaan atau kapasitas solar dengan nilai indeks kepentingan sebesar 4,83, sedangkan atribut pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah keamanan dengan nilai indeks kepentingan sebesar 3,63. Nilai rata-rata indeks kepentingan atribut pelayanan kebutuhan solar adalah 4,19, sedangkan nilai rata-rata indeks kinerjanya adalah 2,08. Hasil perhitungan dari nilai indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan BBM dapat dilihat pada Tabel 157. Tabel 157 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan BBM No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Atribut Pelayanan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas solar Biaya pelayanan atau harga solar Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan solar Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan solar Ketepatan jumlah solar yang disediakan Kondisi fasilitas solar Kebersihan fasilitas solar Keterampilan pegawai Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian keluhan Keamanan Rata-Rata Indeks Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Penilaian Nelayan Indeks Indeks Kinerja Kepentingan 2,40 4,83 2,33 4,40 1,97 3,87 2,90 4,27 2,57 4,23 1,03 4,30 1,20 4,30 2,50 3,73 1,30 4,40 1,93 4,17 2,70 3,63 2,08 4,19
134
Atribut pelayanan kebutuhan BBM yang termasuk ke dalam kuadran I atau yang menjadi prioritas utama bagi pihak pelabuhan untuk perbaikan adalah kondisi fasilitas BBM, kebersihan fasilitas BBM dan keramahan pegawai (Gambar 23). Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran II atau yang menjadi keunggulan dan kekuatan pihak pelabuhan adalah ketersediaan atau kapasitas BBM, biaya pelayanan atau harga BBM, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan BBM dan ketepatan jumlah BBM yang disediakan. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran III atau yang menjadi prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan adalah kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas BBM dan kemudahan penyampaian keluhan. Atribut pelayanan yang dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya atau yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah keterampilan pegawai dan keamanan.
Y
a
I
g
f 4,19
i
II
b d
e j c h
III
k IV
2,08
X Keterangan: a : Ketersediaan atau kapasitas solar b : Biaya pelayanan atau harga solar c : Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas solar d : Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan solar e : Ketepatan jumlah solar yang disediakan f : Kondisi fasilitas solar g : Kebersihan fasilitas solar h : Keterampilan pegawai i : Keramahan pegawai j : Kemudahan penyampaian keluhan k : Keamanan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 23 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan BBM di PPN Karangantu. 135
Atribut pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah keamanan dengan nilai indeks kinerja sebesar 4,00, sedangkan atribut pelayanan yang memberikan tingkat kepuasan terendah adalah kemudahan penyampaian keluhan dengan nilai indeks kinerja sebesar 3,03. Atribut pelayanan yang dianggap paling penting untuk dilakukan perbaikan adalah keamanan dengan nilai indeks kepentingan sebesar 4,47, sedangkan atribut pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah kondisi fasilitas air bersih dengan nilai indeks kepentingan sebesar 3,97. Nilai rata-rata indeks kepentingan atribut pelayanan kebutuhan air bersih adalah 4,20, sedangkan nilai rata-rata indeks kinerjanya adalah 3,72. Hasil perhitungan nilai indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan air bersih dapat dilihat pada Tabel 158.
Tabel 158 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan air bersih No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Atribut Pelayanan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas air bersih Biaya pelayanan atau harga air bersih Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan air bersih Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih Ketepatan jumlah air bersih yang disediakan Kondisi fasilitas air bersih Kebersihan fasilitas air bersih Keterampilan pegawai Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian keluhan Keamanan Rata-Rata Indeks Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Penilaian Nelayan Indeks Indeks Kinerja Kepentingan 3,87 4,03 3,67 4,30 3,77 4,33 3,93 4,43 3,77 4,20 3,77 3,97 3,83 4,20 3,53 4,07 3,70 4,17 3,03 4,07 4,00 4,47 3,72 4,20
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap atribut pelayanan kebutuhan air bersih yang termasuk ke dalam kuadran I (Gambar 24) atau yang menjadi prioritas utama bagi pihak pelabuhan untuk perbaikan adalah biaya pelayanan atau harga air bersih. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran II atau yang menjadi keunggulan dan kekuatan pihak pelabuhan adalah kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih, ketepatan jumlah air bersih yang 136
disediakan, kebersihan fasilitas air bersih dan keamanan. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran III atau yang menjadi prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan adalah keterampilan pegawai, keramahan pegawai dan kemudahan penyampaian keluhan. Atribut pelayanan yang dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya atau yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah ketersediaan atau kapasitas air bersih dan kondisi fasilitas air bersih.
Y d
I
II
c
b 4,20
e
i j
k
h
g a
f III
IV 3,72
X Keterangan: a : Ketersediaan atau kapasitas air bersih b : Biaya pelayanan atau harga air bersih c : Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas air bersih d : Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih e : Ketepatan jumlah air bersih yang disediakan f : Kondisi fasilitas air bersih g : Kebersihan fasilitas air bersih h : Keterampilan pegawai i : Keramahan pegawai j : Kemudahan penyampaian keluhan k : Keamanan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 24 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu.
Atribut pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah ketersediaan atau kapasitas fasilitas es dengan nilai indeks kinerja sebesar 3,20 (Tabel 159), sedangkan atribut pelayanan yang memberikan tingkat kepuasan terendah adalah kondisi fasilitas es dengan nilai indeks kinerja sebesar 1,23. Atribut pelayanan yang dianggap paling penting 137
untuk dilakukan perbaikan adalah kebersihan fasilitas es dengan nilai indeks kepentingan sebesar 4,37, sedangkan atribut pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah keamanan dengan nilai indeks kepentingan sebesar 3,50. Nilai rata-rata indeks kepentingan atribut pelayanan kebutuhan es adalah 4,11, sedangkan nilai rata-rata indeks kinerjanya adalah 2,23.
Tabel 159 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan es No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Atribut Pelayanan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas es Biaya pelayanan atau harga es Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan es Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es Ketepatan jumlah es yang disediakan Kondisi fasilitas es Kebersihan fasilitas es Keterampilan pegawai Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian keluhan Keamanan Rata-Rata Indeks Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Penilaian Nelayan Indeks Indeks Kinerja Kepentingan 3,20 4,03 1,73 4,30 2,27 4,27 2,60 4,13 2,63 4,17 1,23 4,10 1,37 4,37 2,70 3,87 1,97 4,23 2,00 4,27 2,87 3,50 2,23 4,11
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap atribut pelayanan kebutuhan es yang termasuk ke dalam kuadran I (Gambar 25) atau yang menjadi prioritas utama bagi pihak pelabuhan untuk perbaikan adalah biaya pelayanan atau harga es, kebersihan fasilitas es, keramahan pegawai dan kemudahan penyampaian keluhan. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran II atau yang menjadi keunggulan dan kekuatan pihak pelabuhan adalah kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es dan ketepatan jumlah es yang disediakan. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran III atau yang menjadi prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan adalah kondisi fasilitas es. Atribut pelayanan yang dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya atau yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah ketersediaan atau kapasitas es, keterampilan pegawai dan keamanan.
138
Y I
II
g b i
4,11
j
c d e
f
a
4,11
h
k III
IV 2,23
X Keterangan: a : Ketersediaan atau kapasitas es b : Biaya pelayanan atau harga es c : Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas es d : Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan es e : Ketepatan jumlah es yang disediakan f : Kondisi fasilitas es g : Kebersihan fasilitas es h : Keterampilan pegawai i : Keramahan pegawai j : Kemudahan penyampaian keluhan k : Keamanan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 25 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu. Atribut pelayanan kebutuhan dermaga di PPN Karangantu yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah ketersediaan atau kapasitas fasilitas es dengan nilai indeks kinerja sebesar 4,27, sedangkan atribut pelayanan yang memberikan tingkat kepuasan terendah adalah keterampilan pegawai dengan nilai indeks kinerja sebesar 2,40. Atribut pelayanan yang dianggap paling penting untuk dilakukan perbaikan adalah biaya pelayanan atau harga dermaga dengan nilai indeks kepentingan sebesar 4,73, sedangkan atribut pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah keterampilan pegawai dengan nilai indeks kepentingan sebesar 3,57. Nilai rata-rata indeks kepentingan atribut pelayanan kebutuhan es adalah 4,30, sedangkan nilai rata-rata indeks kinerjanya adalah 3,50. Hasil perhitungan nilai indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan dermaga dapat dilihat pada Tabel 160. 139
Tabel 160 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan dermaga No
Atribut Pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas dermaga Biaya pelayanan atau harga dermaga Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan dermaga Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga Ketepatan jumlah dermaga yang disediakan Kondisi fasilitas dermaga Kebersihan fasilitas dermaga Keterampilan pegawai Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian keluhan Keamanan Rata-Rata Indeks Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Penilaian Nelayan Indeks Indeks Kinerja Kepentingan 4,27 4,53 4,03 4,73 3,67 4,13 3,53 4,30 2,43 4,27 3,93 4,77 3,80 4,27 2,40 3,57 3,10 4,23 3,80 4,10 3,57 4,40 3,50 4,30
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap atribut pelayanan kebutuhan dermaga yang termasuk ke dalam kuadran I (Gambar 26) atau yang menjadi prioritas utama bagi pihak pelabuhan untuk perbaikan adalah tidak ada. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran II atau yang menjadi keunggulan dan kekuatan pihak pelabuhan adalah ketersediaan atau kapasitas fasilitas dermaga, biaya pelayanan atau harga dermaga, kondisi fasilitas dermaga dan keamanan. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran III atau yang menjadi prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan adalah ketepatan jumlah dermaga yang disediakan, keterampilan pegawai dan keramahan pegawai. Atribut pelayanan yang dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya atau yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan air bersih, kebersihan fasilitas dermaga dan kemudahan penyampaian keluhan. Atribut pelayanan kebutuhan TPI di PPN Karangantu yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah kebersihan fasilitas TPI dengan nilai indeks kinerja sebesar 3,97, sedangkan atribut pelayanan yang memberikan tingkat kepuasan terendah adalah ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI dengan nilai indeks kinerja sebesar 3,17. Atribut pelayanan yang dianggap paling penting untuk dilakukan perbaikan adalah biaya pelayanan atau harga TPI dengan nilai indeks kepentingan sebesar 4,43, sedangkan atribut pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah keramahan pegawai dengan nilai indeks 140
kepentingan sebesar 3,93. Nilai rata-rata indeks kepentingan atribut pelayanan kebutuhan es adalah 4,23, sedangkan nilai rata-rata indeks kinerjanya adalah 3,66. Hasil perhitungan nilai indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan TPI dapat dilihat pada Tabel 161.
Y I
II f
b a
4,30
k h
i
g
d c
j
III e
IV
X Keterangan: a : Ketersediaan atau kapasitas dermaga b : Biaya pelayanan atau harga dermaga c : Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas dermaga d : Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan dermaga e : Ketepatan jumlah dermaga yang disediakan f : Kondisi fasilitas dermaga g : Kebersihan fasilitas dermaga h : Keterampilan pegawai i : Keramahan pegawai j : Kemudahan penyampaian keluhan k : Keamanan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 26
Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan dermaga di PPN Karangantu.
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap atribut pelayanan kebutuhan TPI yang termasuk ke dalam kuadran I (Gambar 27) atau yang menjadi prioritas utama bagi pihak pelabuhan untuk perbaikan adalah biaya pelayanan atau harga TPI dan ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran II atau yang menjadi keunggulan dan kekuatan pihak pelabuhan adalah ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI, kebersihan fasilitas TPI, keterampilan pegawai dan kemudahan penyampaian keluhan. 141
Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran III atau yang menjadi prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan adalah ketepatan jumlah TPI yang disediakan dan kondisi fasilitas TPI. Atribut pelayanan yang dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya atau yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI, keramahan pegawai dan keamanan. Tabel 161 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan TPI No
Atribut Pelayanan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI Biaya pelayanan atau harga TPI Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan TPI Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI Ketepatan jumlah TPI yang disediakan Kondisi fasilitas TPI Kebersihan fasilitas TPI Keterampilan pegawai Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian keluhan Keamanan Rata-Rata Indeks Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Penilaian Nelayan Indeks Indeks Kinerja Kepentingan 3,83 4,40 3,53 4,43 3,77 4,10 3,17 4,30 3,33 4,07 3,60 4,07 3,97 4,33 3,77 4,30 3,70 3,93 3,87 4,37 3,70 4,20 3,66 4,23
Atribut pelayanan kebutuhan keranjang di PPN Karangantu yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi adalah biaya pelayanan atau harga keranjang dengan nilai indeks kinerja sebesar 4,33, sedangkan atribut pelayanan yang memberikan tingkat kepuasan terendah adalah kemudahan penyampaian keluhan dengan nilai indeks kinerja sebesar 3,03. Atribut pelayanan yang dianggap paling penting untuk dilakukan perbaikan adalah kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang dan keamanan dengan nilai indeks kepentingan sebesar 4,43, sedangkan atribut pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah keterampilan pegawai dengan nilai indeks kepentingan sebesar 3,57. Nilai rata-rata indeks kepentingan atribut pelayanan kebutuhan es adalah 4,03, sedangkan nilai rata-rata indeks kinerjanya adalah 3,58. Hasil perhitungan nilai indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan keranjang dapat dilihat pada Tabel 162.
142
Y b
I
II
a j
d
g
h
4,23
k e
c f i
III
IV 3,66
X Keterangan: a : Ketersediaan atau kapasitas TPI b : Biaya pelayanan atau harga TPI c : Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas TPI d : Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan TPI e : Ketepatan jumlah TPI yang disediakan f : Kondisi fasilitas TPI g : Kebersihan fasilitas TPI h : Keterampilan pegawai i : Keramahan pegawai j : Kemudahan penyampaian keluhan k : Keamanan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 27 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan TPI di PPN Karangantu.
Tabel 162 Indeks importance and performance atribut pelayanan kebutuhan keranjang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Atribut Pelayanan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas keranjang Biaya pelayanan atau harga keranjang Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan keranjang Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang Ketepatan jumlah keranjang yang disediakan Kondisi fasilitas keranjang Kebersihan fasilitas keranjang Keterampilan pegawai Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian keluhan Keamanan Rata-Rata Indeks Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Penilaian Nelayan Indeks Indeks Kinerja Kepentingan 3,33 3,67 4,33 4,40 4,00 4,43 3,60 4,13 3,90 4,27 3,27 3,73 3,30 4,07 3,20 3,57 3,40 3,70 3,03 3,93 3,97 4,43 3,58 4,03
143
Penilaian nelayan dogol dan jaring rampus terhadap atribut pelayanan kebutuhan keranjang yang termasuk ke dalam kuadran I (Gambar 28) atau yang menjadi prioritas utama bagi pihak pelabuhan untuk perbaikan adalah kebersihan fasilitas keranjang. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran II atau yang menjadi keunggulan dan kekuatan pihak pelabuhan adalah biaya pelayanan atau harga keranjang, kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang, ketepatan jumlah keranjang yang disediakan dan keamanan. Atribut pelayanan yang termasuk ke dalam kuadran III atau yang menjadi prioritas rendah untuk dilakukan perbaikan adalah ketersediaan atau kapasitas fasilitas keranjang, kondisi fasilitas keranjang, keterampilan pegawai, keramahan pegawai dan kemudahan penyampaian keluhan. Atribut pelayanan yang dinilai berlebihan dalam pelaksanaannya atau yang termasuk ke dalam kuadran IV adalah tidak ada.
Y
k
I
c
b
II
e d
g
4,03
j f a III
i IV
h 3,58
X Keterangan: a : Ketersediaan atau kapasitas keranjang b : Biaya pelayanan atau harga keranjang c : Kemudahan proses pemesanan atau penggunaan fasilitas keranjang d : Ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan keranjang e : Ketepatan jumlah keranjang yang disediakan f : Kondisi fasilitas keranjang g : Kebersihan fasilitas keranjang h : Keterampilan pegawai i : Keramahan pegawai j : Kemudahan penyampaian keluhan k : Keamanan Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011
Gambar 28 Diagram kartesius importance and performance terhadap atribut pelayanan kebutuhan keranjang di PPN Karangantu. 144
6.6 Customer Satisfaction Index (CSI) Tingkat kepuasan nelayan dogol dan jaring rampus terhadap kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu secara keseluruhan dapat diketahui dengan menggunakan customer satisfaction index (CSI). Pelayanan kebutuhan BBM yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu kepada nelayan dogol dan jaring rampus memiliki nilai weighted total (WT) sebesar 2,06 dan nilai satisfaction index (SI) adalah 0,41. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut pelayanan kebutuhan BBM yang diberikan pihak PPN Karangantu kurang baik dan dirasakan kurang puas oleh nelayan dogol dan jaring rampus. Hal ini dikarenakan nilai satisfaction index (SI) dari nelayan dogol dan jaring rampus berada pada kisaran nilai 0,35 – 0,50. Pihak PPN Karangantu diharapkan memberikan perhatian dan memperbaiki kinerja pelayanannya, serta memperbaiki dan menjalankan kembali SPDN Mina Bakti yang sudah lama tidak beroperasi sehingga kebutuhan BBM di PPN Karangantu dapat terpenuhi. Hasil perhitungan customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan BBM secara rinci dapat dilihat pada Tabel 163.
Tabel 163 Customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan BBM di PPN Karangantu No
Atribut Pelayanan
Rata-Rata Tingkat Kepentingan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas BBM Biaya pelayanan atau harga 2 BBM Kemudahan proses pemesanan 3 atau penggunaan BBM Ketepatan dan kecepatan 4 waktu penyediaan BBM Ketepatan jumlah BBM yang 5 disediakan 6 Kondisi fasilitas BBM 7 Kebersihan fasilitas BBM 8 Keterampilan pegawai 9 Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian 10 keluhan 11 Keamanan Total Weighted Total Satisfaction Index Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 1
Weighting Factors (%)
Rata-Rata Tingkat Kinerja
Weighted Score
4,83
10,48
2,40
0,25
4,40
9,54
2,33
0,22
3,87
8,38
1,97
0,16
4,27
9,25
2,90
0,27
4,23
9,18
2,57
0,24
4,30 4,30 3,73 4,40
9,32 9,32 8,09 9,54
1,03 1,20 2,50 1,30
0,10 0,11 0,20 0,12
4,17
9,03
1,93
0,17
3,63 46,13
7,88 100
2,70 22,83
0,21 2,06 0,41
145
Pelayanan kebutuhan air bersih yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu kepada nelayan dogol dan jaring rampus memiliki nilai weighted total (WT) sebesar 3,72 dan nilai satisfaction index (SI) adalah 0,74. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut pelayanan kebutuhan air bersih yang diberikan pihak PPN Karangantu sudah baik dan dirasakan puas oleh nelayan dogol dan jaring rampus. Hal ini dikarenakan nilai satisfaction index (SI) dari nelayan dogol dan jaring rampus berada pada kisaran nilai 0,66 – 0,80. Pihak PPN Karangantu setidaknya mempertahankan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kebutuhan air bersih yang menjadi keunggulan pelayanan PPN Karangantu. Selain itu, peningkatan kinerja pelayanan perlu diperhatikan bagi pihak PPN Karangantu agar memberikan kepuasan secara optimal bagi nelayan PPN Karangantu. Hasil perhitungan customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan air bersih secara rinci dapat dilihat pada Tabel 164. Tabel 164 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan air bersih di PPN Karangantu No
Atribut Pelayanan
Rata-Rata Tingkat Kepentingan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas air bersih Biaya pelayanan atau harga air 2 bersih Kemudahan proses pemesanan 3 atau penggunaan air bersih Ketepatan dan kecepatan 4 waktu penyediaan air bersih Ketepatan jumlah air bersih 5 yang disediakan 6 Kondisi fasilitas air bersih 7 Kebersihan fasilitas air bersih 8 Keterampilan pegawai 9 Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian 10 keluhan 11 Keamanan Total Weighted Total Satisfaction Index Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 1
Weighting Factors (%)
Rata-Rata Tingkat Kinerja
Weighted Score
4,03
8,72
3,87
0,34
4,30
9,30
3,67
0,34
4,33
9,37
3,77
0,35
4,43
9,59
3,93
0,38
4,20
9,08
3,77
0,34
3,97 4,20 4,07 4,17
8,58 9,08 8,80 9,01
3,77 3,83 3,53 3,70
0,32 0,35 0,31 0,33
4,07
8,80
3,03
0,27
4,47 40,87
9,66 100
4,00 46,23
0,39 3,72 0,74
Pelayanan kebutuhan es yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu kepada nelayan dogol dan jaring rampus memiliki nilai weighted total (WT) sebesar 2,21 dan nilai satisfaction index (SI) adalah 0,44. Nilai tersebut 146
menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut pelayanan kebutuhan es yang diberikan pihak PPN Karangantu kurang baik dan dirasakan kurang puas oleh nelayan dogol dan jaring rampus. Hal ini dikarenakan nilai satisfaction index (SI) dari nelayan dogol dan jaring rampus berada pada kisaran nilai 0,35 – 0,50. Pihak PPN Karangantu diharapkan memperbaiki dan mengoperasikan kembali pabrik es yang sudah tidak berfungsi, serta mengganti mesin pembuat es yang tepat sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan nelayan PPN Karangantu, sehingga setidaknya mampu mencukupi kebutuhan es bagi nelayan PPN Karangantu. Hasil perhitungan customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan es secara rinci dapat dilihat pada Tabel 165.
Tabel 165 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan es di PPN Karangantu No
Atribut Pelayanan
Rata-Rata Tingkat Kepentingan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas es 2 Biaya pelayanan atau harga es Kemudahan proses pemesanan 3 atau penggunaan es Ketepatan dan kecepatan 4 waktu penyediaan es Ketepatan jumlah es yang 5 disediakan 6 Kondisi fasilitas es 7 Kebersihan fasilitas es 8 Keterampilan pegawai 9 Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian 10 keluhan 11 Keamanan Total Weighted Total Satisfaction Index Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 1
Weighting Factors (%)
Rata-Rata Tingkat Kinerja
Weighted Score
4,03
8,92
3,20
0,29
4,30
9,51
1,73
0,16
4,27
9,43
2,27
0,21
4,13
9,14
2,60
0,24
4,17
9,21
2,63
0,24
4,10 4,37 3,87 4,23
9,06 9,65 8,55 9,36
1,23 1,37 2,70 1,97
0,11 0,13 0,23 0,18
4,27
9,43
2,00
0,19
3,50 45,23
7,74 100
2,87 24,57
0,22 2,21 0,44
Pelayanan kebutuhan dermaga yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu kepada nelayan dogol dan jaring rampus memiliki nilai weighted total (WT) sebesar 3,53 dan nilai satisfaction index (SI) adalah 0,71. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut pelayanan kebutuhan dermaga yang diberikan pihak PPN Karangantu sudah baik dan dirasakan puas oleh 147
nelayan dogol dan jaring rampus. Hal ini dikarenakan nilai satisfaction index (SI) dari nelayan dogol dan jaring rampus berada pada kisaran nilai 0,66 – 0,80. Pihak PPN Karangantu diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan kebutuhan dermaga agar tingkat kepuasan nelayan PPN Karangantu dapat mencapai kepuasan secara optimal. Hasil perhitungan customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan dermaga secara rinci dapat dilihat pada Tabel 166.
Tabel 166 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan dermaga di PPN Karangantu No
Atribut Pelayanan
Rata-Rata Tingkat Kepentingan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas dermaga Biaya pelayanan atau harga 2 dermaga Kemudahan proses pemesanan 3 atau penggunaan dermaga Ketepatan dan kecepatan 4 waktu penyediaan dermaga Ketepatan jumlah dermaga 5 yang disediakan 6 Kondisi fasilitas dermaga 7 Kebersihan fasilitas dermaga 8 Keterampilan pegawai 9 Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian 10 keluhan 11 Keamanan Total Weighted Total Satisfaction Index Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 1
Weighting Factors (%)
Rata-Rata Tingkat Kinerja
Weighted Score
4,53
9,58
4,27
0,41
4,73
10,01
4,03
0,40
4,13
8,74
3,67
0,32
4,30
9,09
3,53
0,32
4,27
9,02
2,43
0,22
4,77 4,27 3,57 4,23
10,08 9,02 7,54 8,95
3,93 3,80 2,40 3,10
0,40 0,34 0,18 0,28
4,10
8,67
3,80
0,33
4,40 47,30
9,30 100
3,57 38,53
0,33 3,53 0,71
Pelayanan kebutuhan TPI yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu kepada nelayan dogol dan jaring rampus memiliki nilai weighted total (WT) sebesar 3,66 dan nilai satisfaction index (SI) adalah 0,73. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut pelayanan kebutuhan TPI yang diberikan pihak pelabuhan sudah baik dan dirasakan puas oleh nelayan dogol dan jaring rampus. Hal ini dikarenakan nilai satisfaction index (SI) dari nelayan dogol dan jaring rampus berada pada kisaran nilai 0,66 – 0,80. Pihak PPN Karangantu harus tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan dalam 148
memenuhi kelengkapan fasilitas TPI yang disesuaikan dengan kebutuhan nelayan agar memberikan kepuasan yang optimal bagi nelayan PPN Karangantu. Hasil perhitungan customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan TPI secara rinci dapat dilihat pada Tabel 167.
Tabel 167 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan TPI di PPN Karangantu No
Atribut Pelayanan
Rata-Rata Tingkat Kepentingan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas TPI Biaya pelayanan atau harga 2 TPI Kemudahan proses pemesanan 3 atau penggunaan TPI Ketepatan dan kecepatan 4 waktu penyediaan TPI Ketepatan jumlah TPI yang 5 disediakan 6 Kondisi fasilitas TPI 7 Kebersihan fasilitas TPI 8 Keterampilan pegawai 9 Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian 10 keluhan 11 Keamanan Total Weighted Total Satisfaction Index Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 1
Weighting Factors (%)
Rata-Rata Tingkat Kinerja
Weighted Score
4,40
9,46
3,83
0,36
4,43
9,53
3,53
0,34
4,10
8,82
3,77
0,33
4,30
9,25
3,17
0,29
4,07
8,75
3,33
0,29
4,07 4,33 4,30 3,93
8,75 9,32 9,25 8,46
3,60 3,97 3,77 3,70
0,31 0,37 0,35 0,31
4,37
9,39
3,87
0,36
4,20 46,50
9,03 100
3,70 40,23
0,33 3,66 0,73
Pelayanan kebutuhan keranjang yang diberikan oleh pihak PPN Karangantu kepada nelayan dogol dan jaring rampus memiliki nilai weighted total (WT) sebesar 3,60 dan nilai satisfaction index (SI) adalah 0,72. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan atribut pelayanan kebutuhan TPI yang diberikan pihak PPN Karangantu sudah baik dan dirasakan puas oleh nelayan dogol dan jaring rampus. Hal ini dikarenakan nilai satisfaction index (SI) dari nelayan dogol dan jaring rampus berada pada kisaran nilai 0,66 – 0,80. Pihak PPN Karangantu diharapkan mempertahankan dan meningkatkan kinerja pelayanan dalam menyediakan kebutuhan keranjang bagi nelayan PPN Karangantu. Selain itu, pihak PPN Karangantu diharapkan memperhatikan kondisi dan kebersihan keranjang, karena akan mempengaruhi kualitas ikan hasil tangkapan yang berada 149
di dalam keranjang. Hasil perhitungan customer satisfaction index (CSI) atribut pelayanan kebutuhan keranjang secara rinci dapat dilihat pada Tabel 168.
Tabel 168 Customer satisfaction index (CSI) pelayanan kebutuhan keranjang di PPN Karangantu No
Atribut Pelayanan
Rata-Rata Tingkat Kepentingan
Ketersediaan atau kapasitas fasilitas keranjang Biaya pelayanan atau harga 2 keranjang Kemudahan proses pemesanan 3 atau penggunaan keranjang Ketepatan dan kecepatan 4 waktu penyediaan keranjang Ketepatan jumlah keranjang 5 yang disediakan 6 Kondisi fasilitas keranjang 7 Kebersihan fasilitas keranjang 8 Keterampilan pegawai 9 Keramahan pegawai Kemudahan penyampaian 10 keluhan 11 Keamanan Total Weighted Total Satisfaction Index Sumber: Diolah dari data primer tahun 2011 1
Weighting Factors (%)
Rata-Rata Tingkat Kinerja
Weighted Score
3,67
8,27
3,33
0,28
4,40
9,92
4,33
0,43
4,43
10,00
4,00
0,40
4,13
9,32
3,60
0,34
4,27
9,62
3,90
0,38
3,73 4,07 3,57 3,70
8,42 9,17 8,05 8,35
3,27 3,30 3,20 3,40
0,28 0,30 0,26 0,28
3,93
8,87
3,03
0,27
4,43 44,33
10,00 100
3,97 39,33
0,40 3,60 0,72
150
7. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan (1) Dogol di PPN Karangantu dibuat dari PA multifilamen terdiri atas bagian sayap, badan jaring dan kantong, serta dilengkapi tali ris atas, tali ris bawah, tali selambar dari PE, pelampung dan pemberat. Kapal dogol berdimensi LOA = 12 m, B = 3,5 m, D = 2 m dan d = 0,7 m. Jumlah nelayan yang mengoperasikan dogol adalah 8 – 11 orang. Pengoperasian dilakukan secara one day trip. Produktivitas dogol adalah 78.650 kg per unit per tahun, 251,28 kg per trip per tahun, 8.738,89 kg per orang per tahun, 0,00051 kg per rupiah investasi per tahun dan 0,08385 kg per rupiah operasional per tahun. Jaring rampus di PPN Karangantu dibuat dari PA monofilamen terdiri atas badan jaring, tali ris atas, tali pelampung, tali ris bawah, tali pemberat, tali selambar dari PE, pelampung tanda, pelampung dan pemberat. Kapal jaring rampus berdimensi LOA = 7 m, B = 2,5 m, D = 1 m dan d = 0,35 m. Jumlah nelayan yang mengoperasikan jaring rampus adalah 3 – 4 orang. Pengoperasian dilakukan one day trip. Produktivitas jaring rampus adalah 837,73 kg per unit per tahun, 62,9 kg per trip per tahun, 4.607,5 kg per orang per tahun, 0,00061 kg per rupiah investasi per tahun dan 0,05177 kg per rupiah operasional per tahun. (2) Tingkat kepentingan seluruh atribut pelayanan kebutuhan operasional penangkapan ikan yang diberikan oleh pihak pengelola PPN Karangantu dengan skor 105 hingga 145 dinilai penting 42% hingga sangat penting 58%. Tingkat kinerja dengan skor 31 hingga 130 dinilai tidak baik 4%, kurang baik 12%, cukup baik 23%, baik 57% dan sangat baik 4%. (3) Atribut pelayanan dari ke enam produk kebutuhan operasional penangkapan ikan di PPN Karangantu yang menjadi prioritas perbaikan dan peningkatan untuk menambah kepuasan nelayan berdasarkan importance and performance analysis (IPA) adalah atribut pelayanan kondisi fasilitas, kebersihan fasilitas, biaya pelayanan atau harga produk, keramahan pegawai, kemudahan penyampaian keluhan, ketepatan waktu dan kecepatan penyediaan produk.
151
(4) Customer satisfaction index pada atribut pelayanan kebutuhan air bersih, dermaga, TPI dan keranjang dinilai telah memuaskan nelayan dengan angka 0,74, 0,71, 0,73 dan 0,72. Namun, pada pelayanan kebutuhan BBM dan es di PPN Karangantu dinilai kurang memuaskan nelayan ditunjukkan dengan angka 0,41 dan 0,44.
7.2 Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan bermanfaat bagi pihak pengelola pelabuhan antara lain: (1) Pihak pengelola PPN Karangantu diharapkan memperbaiki dan menjalankan kembali SPDN Mina Bakti dan pabrik es yang dinilai tidak baik oleh nelayan. (2) Pihak pengelola PPN Karangantu memberikan pelatihan-pelatihan agar keterampilan pengelola dan pekerja meningkat. (3) Pihak pengelola PPN Karangantu melakukan pengukuran tingkat kepuasan secara periodik sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pelayanan yang diberikan kepada nelayan.
152
DAFTAR PUSTAKA Ashshiddiqi AF. 2003. Peran Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta dalam Penyediaan Solar untuk Keperluan Operasi Penangkapan bagi Kapal Ikan. [Skripsi] (tidak dipublikasikan). Bogor: Program Studi Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 82 hal. Ayodhyoa AU. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Bogor: Yayasan Dewi Sri. 112 hal. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010a. Kota Serang Dalam Angka. ______________________. 2010b. Statistik Daerah Kota Serang. Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap. Bogor: Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 62 hal. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 1994a. Konsepsi Pengembangan Pelabuhan Perikanan dalam Rangka Mendukung Pembangunan Perikanan dalam Pelita VI. Jakarta: Departemen Kelautan dan Perikanan. 50 hal ____________________________________. 1994b. Informasi Teknologi Rawai Dasar dan Jaring Rampus (Multipurpose Bottom Gillnet and Gillnet). Jakarta: Departemen Pertanian. 15 hal. Maxfield FN. 1930. The Case Study. Educ., Res., Bull., 9. Pp. 117 – 122. Hanafiah AM. 1986. Tata Niaga Hasil Perikanan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia. 208 hal. Kottler P. 2002. Manajemen Pemasaran 1. Jakarta: Prenhallindo. 348 hal. Murdiyanto B. 2005. Pelabuhan Perikanan. Bogor: Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 142 hal. . Nazir M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. 542 hal. Nomura M dan T Yamazaki. 1977. Fishing Techniques I. Compilation of Transcript of Lectures Presented at The Training Department SEAFDEC. Tokyo: Japan International Cooperation Agency. 206 hal. [PPN] Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. 2011a. Laporan Tahunan PPNK. Serang: Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. 72 hal. 153
______________________________________. 2011b. Laporan Tahunan Statistik PPNK. Serang: Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. 76 hal. ______________________________________. 2011c. Leaflet Profil PPNK 2011. Serang: Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu. Rangkuti F. 2006. Measuring Customer Satisfaction : Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Analisis Kasus PLN – JP. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 344 hal. Santoso S. 2005. Menggunakan SPSS dan Excel untuk Mengukur Sikap dan Kepuasan Konsumen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. 152 hal. Subani W. dan HR. Barus. 1989. Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia Jurnal Penelitian Laut. No. 50 Tahun 1988 – 1989. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut, Departemen Pertanian. 245 hal. Supranto J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta. 299 hal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan. Jakarta. Yuniyanti N. 2008. Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Produk Ikan Segar di Pasar Ikan Higienis “Everfresh Fish Market” Pejompongan Jakarta Pusat. [Skripsi] (tidak dipublikasikan). Bogor: Program Studi Manajemen Bisnis dan Ekonomi Perikanan - Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. 109 hal.
154
LAMPIRAN
155
Lampiran 1 Tata letak fasilitas di PPN Karangantu
Keterangan gambar: 1. Rumah Dinas 2. Kantor 3. Aula 4. PT. Fan Marine Shipyard 5. Tangki Solar 6. Bengkel 7. Bak Air 8. Pabrik Es 9. Sumur Artesis 10. Kamar Mandi Umum 11. Musholla 12. Kios 13. Kantor Wasdi/Waski 14. Pelelangan Ikan (TPI) 15. Pasar Ikan 16. Pos Keamanan 17. Kantor Pengawasan 18. Kantor Syahbandar Perikanan Sumber: Leaflet PPN Karangantu (2011)
156
Lampiran 2 Fasilitas PPN Karangantu pada tahun 2011 No. I
II
III
Fasilitas
Volume
Fasilitas Pokok a. Fasilitas Pelindung Breakwater Turap b. Fasilitas Tambat c. Fasilitas Perairan (Kolam dan Alur) d. Fasilitas Penghubung Jalan Utama Jalan Komplek Fasilitas Fungsional a. Tempat Pelelangan Ikan b. Tempat Pengepakan Ikan c. Fasilitas Navigasi Pelayaran Komunikasi Telepon/internet Radio SSB d. Fasilitas Air Bersih Sumur Bor Water Treatment Bak Air Tawar Menara Air e. Fasilitas Es f. Fasilitas Listrik PLN Genset I Genset II Genset III g. Fasilitas Pemeliharaan Bengkel h. Fasilitas Perkantoran Kantor 1 Kantor 2 Kantor Pengawasan i. Fasilitas Transportasi Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2 Fasilitas Penunjang a. Balai Pertemuan Nelayan b. Mess Operator c. Pos jaga d. Mess Nelayan e. Tempat Peribadatan f. Kamar Mandi Umum g. Kios/Toko h. Kios Iptek i. WC Umum j. Garasi k. Papan Nama PPN Karangantu l. CCTV
Satuan
Keterangan (baik/rusak)
550 700 75 × 4
m m m
Rusak Baik Baik
250 × 50
m
Dangkal
910 × 7 2.430
m m2
Baik Baik
450 283,92
m2 m2
Baik Baik
2 2
Buah Buah
Baik Baik
2 1 150 8 240
Unit Unit m3 m3 m2
Rusak Baik Baik Baik Rusak
154 180 225
KVA KVA KVA
Baik Rusak Baik
150
m2
Baik
125 250 18
m2 m2 m2
Baik Baik Baik
dan
2 8
Unit Unit
Baik 1 Rusak Berat
125 8 12 1 20 36 4 16 18 25 1 1
m2 Unit m2 Unit m2 m2 Buah m2 m2 m2 Unit Unit
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
157
Lampiran 3 Perhitungan produktivitas unit penangkapan ikan 1. Produktivitas unit penangkapan dogol a) Produktivitas per unit penangkapan ikan Produksi ikan hasil tangkapan dogol : Pendugaan produksi ikan hasil tangkapan dogol per nelayan tahun 2010 (i) Musim puncak (Agustus – September) Rata-rata ikan hasil tangkapan per trip = 1.000 kg Jumlah trip = 53 trip Produksi ikan hasil tangkapan = 1.000 kg x 53 = 53.000 kg (ii) Musim sedang (April – Juli) Rata-rata ikan hasil tangkapan per trip = 200 kg Jumlah trip = 105 trip Produksi ikan hasil tangkapan = 200 kg x 105 = 21.000 kg (iii) Musim paceklik (Oktober – Maret) Rata-rata ikan hasil tangkapan per trip = 30 kg Jumlah trip = 155 trip Produksi ikan hasil tangkapan = 30 kg x 155 = 4.650 kg Total produksi ikan hasil tangkapan dogol per tahun 2010 = 53.000 + 21.000 + 4.650 = 78.650 kg Produktivitas per unit penangkapan ikan = 78.650 kg / 1 unit = 78.650 kg per unit per tahun b) Produktivitas per trip -Produksi ikan hasil tangkapan dogol per tahun = 78.650 kg -Jumlah trip dogol per tahun = 313 trip -Produktivitas per trip = 78.650 kg / 313 trip = 251,28 kg per trip per tahun c) Produktivitas per nelayan -Produksi ikan hasil tangkapan dogol per tahun = 78.650 kg -Jumlah nelayan dogol = 9 orang -Produktivitas per nelayan = 78.650 kg / 9 orang = 8.738,89 kg per nelayan per tahun d) Produktivitas per biaya investasi -Produksi ikan hasil tangkapan dogol per tahun = 78.650 kg -Jumlah biaya investasi unit dogol = Rp 155.000.000,-Produktivitas per biaya investasi = 78.650 kg / Rp 155.000.000 = 0,00051 kg per rupiah per tahun e) Produktivitas per biaya operasional -Produksi ikan hasil tangkapan dogol per tahun = 78.650 kg -Jumlah biaya operasional per trip = Rp 938.000,-Produktivitas per biaya operasional = 78.650 kg / Rp 938.000 = 0,08385 kg per rupiah per tahun 158
Lanjutan Lampiran 3. (iv) Produktivitas unit penangkapan jaring rampus a) Produktivitas per unit penangkapan ikan Produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus : Pendugaan produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus per nelayan tahun 2010 (i) Musim puncak (Juli - Agustus) Rata-rata ikan hasil tangkapan per trip = 185 kg Jumlah trip = 53 trip Produksi ikan hasil tangkapan = 185 kg x 53 = 9.805 kg (ii) Musim sedang (September - Februari) Rata-rata ikan hasil tangkapan per trip = 60 kg Jumlah trip = 135 trip Produksi ikan hasil tangkapan = 60 kg x 135 = 8.100 kg (iii) Musim paceklik (Maret - Juni) Rata-rata ikan hasil tangkapan per trip = 5 kg Jumlah trip = 105 trip Produksi ikan hasil tangkapan = 5 kg x 105 = 525 kg Total produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus per tahun 2010 = 9.805 + 8.100 + 525 = 18.430 kg Produktivitas per unit penangkapan ikan = 18.430 kg / 22 unit = 837,73 kg per unit per tahun b) Produktivitas per trip -Produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus per tahun = 18.430 kg -Jumlah trip jaring rampus per tahun = 293 trip -Produktivitas per trip = 18.430 kg / 293 trip = 62,9 kg per trip per tahun c) Produktivitas per nelayan -Produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus per tahun = 18.430 kg -Jumlah nelayan jaring rampus = 4 orang -Produktivitas per nelayan = 18.430 kg / 4 = 4.607,5 kg per nelayan per tahun d) Produktivitas per biaya investasi -Produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus per tahun = 18.430 kg -Jumlah biaya investasi unit jaring rampus = Rp 30.380.000,-Produktivitas per biaya investasi = 18.430 kg / Rp 30.380.000 = 0,00061 kg per rupiah per tahun e) Produktivitas per biaya operasional -Produksi ikan hasil tangkapan jaring rampus per tahun = 18.430 kg -Jumlah biaya operasional per trip = Rp 356.000,-Produktivitas per biaya operasional = 18.430 kg / Rp 356.000 = 0,05177 kg per rupiah per tahun 159
Lampiran 4 Contoh perhitungan importance and performance analysis (IPA) untuk atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM a) Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM Tingkat Kepentingan
Dogol Persentase Skor (%)
Tidak penting Kurang penting Cukup penting Penting Sangat penting
0 0 0 13 87 100
Total
Tingkat Kinerja
0 0 0 8 65 73
Dogol Persentase Skor (%)
Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik Sangat baik
Total
0 60 40 0 0 100
0 18 18 0 0 36
Jaring Rampus Persentase Skor (%)
0 0 0 20 80 100
0 0 0 12 60 72
Jaring Rampus Persentase Skor (%)
6 47 47 0 0 100
1 14 21 0 0 36
Total Penilaian Persentase Skor (%)
0 0 0 14 86 100
0 0 0 20 125 145
Total Penilaian Persentase Skor (%)
1 45 54 0 0 100
1 32 39 0 0 72
Nilai skor tingkat kepentingan (Yi) dan kinerja (Xi) Nilai tingkat kesesuaian: a) Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM
= (72 / 145) x 100% = 49,7% Nilai indeks tingkat kepentingan (Y) dan kinerja (X): a) Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM
= 75 / 30 = 2,40
= 145 / 30 = 4,83
Nilai rata-rata indeks tingkat kepentingan (Y) dan kinerja (X):
= 22,83 / 11 = 2,08
= 46,13 / 11 = 4,19 160
Lampiran 5 Contoh perhitungan customer satisfaction index (CSI) untuk atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM a) Atribut pelayanan ketersediaan atau kapasitas BBM 1) Menghitung weighting factors (WF):
= (4,83 / 46,13) x 100% = 10,48% 2) Menghitung weighted score (WS):
= 2,40 x 0,1048 = 0,25 3) Menghitung weighted total (WT):
= 2,06 4) Menghitung satisfaction index:
= (2,06 / 5) x 100% = 41% atau 0,41
161