Sub Bagian Hupas dan Tata Usaha BPK Rl Perwaki,r"
,r{insi tl
,/
DPRD Tabanan Sahkan Tiga Ranperda Jadi Perda
SIDANG paripurna penetapan tiga Ranperda menjadi Perda di ruang sidang DPRD Tabanan, Selasa, (1/3).
TABANAN, NusaBali DPRD Tabanan mengesahkan tiga Rancangan' Peraturan Daerah (Ranperda) menjadi Peraturan Daerah (Perda) melalui rapat-paripurna dihadiri Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di gedung DPRD Tabanan, Selasa (1/3). Ketiga Ranperda yang disahkan
jadi Perda masing-masing Ranperda Minuman Beralkohol (mikol), Ranperda Penataan Toko Swalayan, dan Ranperda Penanggulangan Rabies. Sidang paripurna yang dipimpin langsung Ketua ,DPRD Tabanan, I Ketut Suryadi itu memberikan kesempatan masing-masing Panitia Khusus (Pansus) yan g mendapat tan g gun gjawab Ranperda tersebut. Dari Pansu$ lXang membahas mikol, I Gusti Komang Wastana mengatakan dengan adanya Perda mikol maka Pemkab Tab'anan sudah jelas busa melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian mikol Tabanan. Idi Ketua Pansus ll, I Nyoman Suadiana mengatakan, toko modern berkembang pesat di Tabanan. Pertumbuhan toko modern ini dikhawatirkan mengancam aktifitas pasar rakyat, toko eceran, dan koperasi. Penataan toko modern, imbunya, sesuai dengan Pasal 3 ayat 1 Perpres Nomor 1 12 Tahun 2007 dan pasal 2 ' ayat 1 Permendag Rl Nomor 70IM-DAG/PER/12/2013 sebagaimana telah diubah dengan Permendag Rl Nomor 56/M-DAG/PER/ 10/2014 bahwa pendirian toko swalayan wajib berpedoman RTRW RDTR, dan peraturan zonasi. Dikatakan, sampai saat ini, Tabanan belum memiliki RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) dan zonasi sebagaimana yang disyaratkan. Pansus ll memutuskan pembahaaan Ranperda Penataan Toko Modern dilanjutkan. Hasil study ban{ing, sebagian besar menetapkan Perda tanpa adanya dasar peraturan BDTR dan Peraturan Zonasi. "Di Provinsi Bali sudah bisa dilanjutkail Ranperda ini, cukup dengan RTRW {ebagaia landasan yuridis," tambahnya. Sementara Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti sampaikan terima kasih kepada DPRD Tabanan karena telah me,ngsahkan tiga Ranperda. 6 cr61
Edisi
Hal
r &lrr, lMrr{t
7
"otL
Bali
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Pfoirinsi Bali lu,mnu:iitrtirm::t
'Opelflsi Wajalt' lapangan Seriidt,
'Diiihggal'nan
SINGARAfA, NusaBali
Lapangan Seririt
di Desa
Sulanyah, Kecamatan Seririt, Buleleng segera berganti 'wajah'. Pemkab Buleleng telah siapkan
anggaran sekitar Rp 2,8 miliar buat penataan lapangan tersebut. Lapangan Seririt selama ini
tidak dapat difungsikan secara maksimal. Terlebih pada musim
np z,o Miliari 'u:" tak hanya sebagai tem olahraga juga menjadi ru ng an terbuka hijau, seperti 'ah Kota Singaraja di falan Rai Singaraja.
Camat
Seririt
Rian
lapangan Seririt telah prioritas utama infrastruktur fisik di
Seririt tahun 2016. Pi mengaku sudah me dokumen dari penataan but ke Unit Layanan
Pada musim hujan, air buangan mengalir hingga menggenangi hampir seluruh
(ULP) Barang dan fasa Buleleng agar bisa ditend "Ya mudah-mudahan Juli selesai. Sehingga lapa bisa dimanfaatkan seba
areal lapangan. Celakanya lagi, lapangan itu tidak punya drain-
kegiatan HUT Proklam
ase sebagai saluran pembuangan
pusat kegiatan-kegiatan
air. Akibat genanangan air itu, di
seperti Festival Seririt,"
beberaoa
Riang Pustaka, Selasa (1 Kepala ULP Pemkab Bu Ida Bagus Gede Surya
titik tumbuh
semak
belukai. Nah, tahun 2016 ini, Pemkab Buleleng menyiapkan dana hingga Rp 2,8 miliar buat menata lapangan tersebut. Targetnya, pertengahan tahun atau sekitar Juli20 16 nanti, lapangan tersebut telah berubah 'waiah'. Menurut rencana, lapangan akan diurug agar posisinya lebih tinggi dari jalan raya. Kemudian dibuatkan jogging trekking.
Lapangan Seririt diharapkan
{'!r '
mengatakan, paket nataan Lapangan Umum
akan dikaji minggu ini. I ini sebagai tahapan aw belum ULP menyampai
publik secara online.
akan umumkan untuk rekanan yang mendaftar tender yang terbuka dan online," jelasnya. 6 kl9
-
''"1 I
I I
i
!
KONDISI Lapangan Ser:irit di Desa Sulayah, Kecamatan Seririt,
Hal
:
n
r
penghujan, hampir seluruh areal lapangan terendam air. Masalahnya, posisi lapangan lebih rendah dari jalan raya.
Edisi
s-
taka mengatakan, pe
Rq6u,
, trnorrl lolb
"
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
Sidang Dugaan Korupsi SPPD Fikif Gianyar,
Tuntutan Belum Siap,. Sidang Ditunda *{-
I TERDAKWA kasus dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif di Pemkab Gia.nyer usaijElani sidang di tungadilan Tlpikor Denpasa., b8b€tapa waktu lslu.
;r-:
DENPASAR, NusaBali
-
pimpinan Dewa Gede Suardita
Penuntut Umum (JPUJ menunda pembacaan tuntutan dalam lGsus
menyatakan kasus ini berawal saat
dugaankorupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif di Dinas
Pendapatan Daerah (Dispenda) Gianyar.IPU beralasan belum siap dengan tuntutan.
Dalam sidang yang digela r
di Pengadilan Tindak Pidana Koru ps i (Tipikor) Denpasar, Selasa (16 / 2) se ba nyak 14 terdakwa, yaitu Dewa Made Putra, Ketut Ritama, Sang Ayu Made Ika Kencana Dewi, Ni
Ketut Juniantari, I Ketut Puja,
I Made Darmaja, I Komang Yastra, I Made wirawan, I Nyoman Sulandra, Ni Wayan Suciasih, Ni Ketut Suniawati, Ni Made Ayu Purniasih, A.A lslri Agung Yuniariwati, dan I Made Suparta sudah siap hendak mendengarkan pembacaan tuntutan. Namun JPU, Herdian Rahardi
kembali menunda pembacaan tuntutan dengan alasan belum siap. Penundaan ini sendiri merupakan penundaan kedua setelah pada, Selasa (23/2) lalu IPU juga menunda pembacaan tuntutan dengan alasan yangsama. "Kamibelum siap dengan tuntutan," ujar JPU yang dilanjutkan
dengan penundaan sidang oleh majelshakim pimpinan, Dewa Made Suardita. Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPUJ, Hari
Edisi
Hal
: Rob,r. : lq*rf
I
Soetopo di hadapan majelis hakim
Jaksa
Untuk kedua kalinya,
eplF
Dinas Pendapatan Daerah {Dispendal Gianyar mengadakan studi banding ke Dispenda Kota Depoh lawa Barat pada 29 oktober hingga 31 oktober 2012 dengan menggunakan anggaran APBD sebesar Rp 94.900.000. Pada 29 Oktober 2012, 4 terdakwa, yaitu I Ketut Ritama, Dewa
Made Putra, lka Kencana Dewi dan Juniantari dengan menggunakan travel Timbul Buana Abadi langsung berangkat dari Bandara Ngurah Rai ke Bandara Soekarno Hatta dan langsung melaniutkan perjalanan menuiu Bangko( Thailand. Sementara 10 staf DisDenda Gianyar lainnya yang berangkat terpisah menuju Jakarta melalui Bandara Soekarno Hatta. Berbeda
dengan 4 terdakwa lainnya, 10 terdakwa ini langsung menuiu Gunung Salak di lawa Bamt untuk
melakukan persembahyangan.
Pada keesokan harinya tepatnya
pada 30 oktober 2012, 10 terdakwa dengan diantar travel menuju kantor Dispenda Kota Depokuntuk mencari tandatangan dan stempel surat peUalanan dinas.
Selanjutnya pada 31 oktober 2012, 10 terdakwa ini menuju ke Bandara Soekarno Hatta dan bertemu 4 terdakwa lainnya yang baru pulang dari Bangkok, Thailand..6 rez
l.
Sub Bqgian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
iligaKding Men durkanDiri Saf Reskrim Polres Jembrana terus (umpulkah data untuk membongkar kasus dugaan korupsi yang kemungkinan melibatkbn orang dalam di Dinas Dafdukcapil dan Dinas Kersosnakertrans Jembrana. NEGAM, NusaBali
Tiga oknum Kepala Lingkungan [Kaling] di Kelurahan
Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, yang diduga ngemplang dana santunan kematian
pilih mengundurkan diri. Meski telah mengundurkan diri, kasus dugaan korupsi yang dilakukan
Edisi Hal
: :
ketiganya tetap diselediki Unit
kata Camat Eka Suarnama.
Reskrim Polres Jembrana. Ketiga Kaling itu masing-masing Kaling Asri Ni Luh SD, Kaling Asih I
i
Tindak Pidana Korupsi Satuan
Komang B, dan Kaling f ineng
Agung Tmr.
Informasi di lapangan, surat mengundurkan diri ketiga Kaling itu telah disampaikan ke Camat Melaya, Senin {29/2). Ketiganya
mengaku mengundurkan diri agar tidak diberhentikan secara tidak
hormat. Pengunduran diri itu
menyusul adanya Laporan Hasil Pemeriksaan ILHP] Inspektorat fembrana terkait dugaan korupsi dana santunan kematian. Camat Melaya, Putu Eka Suarnama saat dikonfirmasi mengaku langsung menyetujui permohonan
undur diri itu. Camat Eka juga sudah menyampaikan surat itu ke Lurah Gilimanuk Rabu [1/3J. Tujgannya agar segera menunjuk pengganti sementara ketiga lGling tersebut. "Kalau alasan mereka, karena kasus yang diperiksa Ins-
pektoral Ini (mengundurkan diriJ murni dari keinginan mereka,"
f{d.r t?- r^Fot
$
&01,6
Sementara Lurah Gilimanuk.
Gede Ngurah Widiada secara terpisah mengatakan, surat dari Camat Melaya itu akan segera dibahas. Renc'anannya, akan dilakukan penunjukan Pelaksana Tugas [PltJ yerng masih dibahas
orang-orangnya. Disingguhg mengenai kasus ketiga Kaling bersangkutan, Widiada mengaku tidak mengetahuinya.
Dia yang sempat diperiksa Inspektorat berani bersumpah menanggung segala konsekuensi
kalau ikut bersekongkol. Selama ini, dia mengal
yang hanya dikeluarkan sekali. "Saya baiu tahu setelah ada di
Inspektorat. Saya benar-benar dibohcingi. Be,nar-benar tidak tahu," sesalnfa.'
- .Sepengetahuanngg dari ketiga Kaling tersebut, dua dlantaranya masih menjabat cukup lama. Pertama Kaling i\sri Ni Luh SD sudah naik dua periode, jabatan periode -
kedua akan habis tahun 2019. Begitu juga Kaling Asih, I Komang
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
B yang baru naik satu periode, masa jabqlpnnya berak*rir tahun
'20L9. $edangkan Kaling Jineng Agung Tmr baru satu perlode,' 'atranhabis masa jabatannya pada bulan Oktober2016. Sayang upaya konfirmasi ke-
pada Ni.Luh SD,
I
Komang
kasus korupsi dana santunan ke'matian tersebut. "Dari informasi sern€ntara memang ketiga Kali4S bersangutan juga sudah mengembalikan kerugian daerah. Tetapi
kasusnya tetap kami dalami," tegas AKP Sudarma Putra.
B,
Sebelumnya, tiga oknum Ke-
dan Tmr terkait kasus dugaan korupsi dana'santunan kematian dan mengundurkan diri belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon yang diberikan pihak kelurahan
pala Lingkungan (Kaling) di.Ke-
belum bisa tembus ke ponsel ketiga Kaling bersangkutan. Kasat ReBkrim Polres Jembrana, AKP Gusti Made Sudarma Puffa mengatakan, pengunduran
diri Kaling itu tidak ada mempengaruhi proses penyelidikan. Selain mengumpulkan data dari
lurahan Gilimanuk, Kecamdtan Melaya, Jembrana diduga korup$i dana santunan kematian Pemkab
fembrana. Modus operandiny4 mereka membuat klaim dand kematian fiktif hingga masingmasing dapat uang lebih sebesaq Rp 9 juta hingga Rp 27 juta. Total uang yang dikemplang ketiga olmum itu, masing-masing Kaling Asri mendapat pencarian ganda mencapai uang Rp 27
juta
Kerja dan Transmigasi (Kesosnakertrans) Jembrana, jajarannya
Kaling Jineng Agurtg Rp 12 juta, Kaling Asih Rp 9 juta, serta ada seorang oloum warga senilai Rp 7,5 juta Mengenai lolosnya pencant
keterlibatan orang dalam dari
ada kelemahan sistem verifikasi. Petugasnya, tidak teliti melihat berkas karena banyalinya berkas. yangakan dicairkan. 6 ode
Dinas Dafdukcapil f embrana serta Dinas Kesejahteraan Sosial Tenaga
juga sudah turun ke Kelurahan Gilimanuk Tujuannya mendalami kemungkinan oknum lain maupun
ian berulang kaliitu diakui karena
I
Edisi Hal
:
tFc&v,
:
tT
f! t{rcY ylo