TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
Lampiran B B.1. Transformasi Laplace Metode transformasi Laplace adalah suatu metoda operasional, yang dapat digunakan secara mudah untuk menyelesaikan “Persamaan Deferential Linear” Maka dengan mengunakan Transformasi Laplace kita dapat mengubah beberapa fungsi umum : 1. Fungsi sinusoidal 2. Fungsi sinusoidal teredam 3. Fungsi Exponensial menjadi aljabar variable kompleks Sedangkan untuk operasi-operasi seperti deferential dan integral dapat diganti dengan, operasi aljabar bidang komplek dan selanjutnya dapat diselesaikan dengan menggunakan table transformasi Laplace
L f t F s f t e st dt
Defenisi transformasi Laplace :
0
f(t) = fungsi waktu, adalah nol (0) untuk t< 0 F(s) = fungsi komplek (TL dari f(t) L = simbul operasional yang menunjukkan bahwa besaran yang dikehendakinya ditransformasikan dengan integral laplace. Keuntungannya menggunakan Transformasi Laplace: 1. Kondisi awal akan tercakup secara otomatis mis: S
+ Vi
i
C
Pada saat t = 0, lihat rangkaian listrik tersebut disini capasitor sudah dianggap bermuatan hal, semacam ini disebut kondisi awal.
-
2. 3. 4. 5.
Dapat menyelesaikan persamaan aljabar biasa Lebih sistematis Sudah tersedianya table Semua macam input mudah untuk diselesaikan
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .1
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
Dalil- dalil Transformasi Laplace : 1. Dalil Lenearity : f(t)
F(s)
af(t)
a F(s)
Laf t aF s
2. Dalil Superposisi : f1(t) f2(t)
F1(s) f1(t) F2(s)
L [f1(t)
± ±
f2(t) f2(t) ]
= =
F1(s) ± F2(s) F1(s) ± F2(s)
3. Deferensiasi : df t L S F s f 0 Kondisi awal dimana harga f(0), harga awal f(t) dt pada saat t = 0
d 2 f t df 2 L S F s Sf 0 (t 0) 2 dt dt d n f t d n1 f n n 1 n 2 df L S F s S f 0 S (t 0) n dt dt n1 dt 4. Dalil Integrasi
t
f
t dt
0
t
0
f t dt
1 F s S
1 1 F s S S
0
f t dt
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
t 0
Halaman B .2
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
TABEL ANALOGI BESARAN SEKIAS DARI MEKANIS No
Sistem Mekanis Model Sistem
1
Simbol
Gaya ( P ), ( F ) Torsi ( T ) Kecepatan ( X ) Kecepatan sudut ( θ ) Massa ( M ) atau Momen Inersia ( J ) Koefisien Gesek viskos ( f/D) Konstanta Pegas ( k )
2 3 4 5 6
F V F mv
F
f ,D
LISTRIK Sistem Listrik Analogi Gaya ke Arus I(t)
Analogi Gaya ke Teganga V (t)
V (t )
I (t )
C
L
G
v
v
F
mua tan q
Perpindahan (x) Perpindahan (θ )
Contoh :
UKM
1 R
1 L Ψ
R 1 C q
Persamaan ..geraknya : dx d 2x F (t ) f KX M dt dt 2 D/f
K
d 2x dx F (t ) M f Kx 2 dt dt
X(t
M
F(t)
Jika dibawa ke rangkaian listrik : GAYA.. .. ARUS F (t ).. i (t )
Maka.. persamaan..geraknya..adalah. : C
i(t)
C
R
L
d 2V (t ) 1 dV (t ) 1 di (t ) V (t ) dt R dt L dt
dV V (t ) 1 V (t )d (t ) i (t ) dt R L Sebab.......V d dt
C
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .3
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
GAYA.. ..TEGANGAN F (t ).. V (t ) R
L
Maka.. persamaan..geraknya di (t ) 1 R i (t ) i (t ) dt V (t ) dt C dim ana...i (t ) sumber..arus L
+
C
i(t)
Vi(t)
Vo(t)
v(t ) sumber..tegangan Soal : Sebagaimana diperlihatkan pada gambara rangkain mekanis sebagai berikut :
F(t)
M K
X(t D/f
a. Carilah/tuliskan persamaan gerak dar Sistem. b. Tentukan bentuk transfer fuction G(s) adalah Merupakan fungsi dari output/input
.
ref
Penyelesaian :
L f (t ) F ( s )
f (t ) e st dt
0
a.Maka.. persamaan..geraknya.. F (t ) M
b...Perbanding an..
d 2 X (t ) dX (t ) f K X (t ) 2 dt dt
output X ( s) G( s) inout F ( s)
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .4
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
d 2 X (t ) dX (t ) L f (t ) L M f K X (t ) 2 dt dt L f (t ) F ( s )
d 2 X (t ) 2 0 L M M ( S X ( s ) S ( X ) S X (0 ) ( 0 ) .. dim ana..semua ..sarat..awal 0 dt 2 Maka..nilainya M S 2 X ( s )
dX (t ) L f f S X ( s) S 0 X (0 ) f S X ( s) dt LK . X (t ) K . X ( s ) Oleh..karena..itu ..F ( s ) MS 2 X ( s ) f .S . X ( s ) K . X ( s ) Watak ..Sistem.. G ( s )
X ( s) 1 2 F ( s ) M .S S . f K
B2. Laplace transform: Review applikasi Penggunaan: Laplace or s domain
time domain
Persamaan Differential
Solution
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
L
L
-1
Persamaan Aljabar
Laplace Transform of Solution
Halaman B .5
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
Definisi Misalkan F (t ) suatu fungsi t dan t > 0, maka transformasi Laplace dari F(t) dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh: `
L{F (t )} e st F (t )dt f ( s) 0
Karena
L{F (t )} adalah
integral tidak wajar dengan batas atas di tak
hingga ( ) maka `
L{F (t )} e st F (t )dt f ( s) 0 p
Lim e st F (t )dt p
0
Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace beberapa fungsi sederhana. No.
F (t )
L{F (t )}
1.
1
1 ,s 0 s
2.
t
1 ,s 0 s2
3.
t2
2 ,s 0 s3
4.
tn
n!
n = 0,1,2,3,….
s n 1
,s 0
5.
e 6.
at
sin at
1 ,s 0 sa a ,s 0 s a2 2
7.
cos at
s ,s 0 s a2 2
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .6
TI 2013 8.
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
sinh at
UKM
a ,s a s a2 2
9.
cosh at
s ,s a s a2 2
10.
t cos at
s2 a (s 2 a 2 ) 2
11.
t sin at 2a
s (s a 2 ) 2 2
Sebagai pemahaman bagi pembaca, berikut ini diberikan beberapa contoh transformasi Laplace suatu fungsi.
.
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .7
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
B2.1. Sifat-sifat Transformasi Laplace Transformasi Laplace suatu fungsi mempunyai beberapa sifat, sifat-sifat tersebut antara lain: a) Sifat linear Jika c 1 dan c 2 adalah sebarang konstanta, sedangkan F1 (t ) dan F2 (t ) adalah
fungsi-fungsi
dengan
transformasi-transformasi
Laplace
masing-masing f1 ( s) dan f 2 ( s) , maka:
L{c1 F1 (t ) c2 F2 (t )} c1 f1 (s) c2 f (s) b) Sifat translasi atau pergeseran pertama Jika L{F (t )} f (s) maka L{e 2t F (t )} f (s a)
c. Sifat translasi atau pergeseran kedua
F (t a), untuk t a Jika L{F (t )} f (s) dan G(t ) 0, untuk t a maka L{G(t )} e as f (s)
d. Sifat pengubahan skala Jika L{F (t )} f (s) maka L{F (at )}
1 s f a a
e. Transformasi Laplace dari turunan-turunan Jika L{F (t )} f (s) maka L{F ' (t )} sf (s) F (0)
Karena Karena L{F (t )} e st F (t )dt f ( s) , maka 0
L{F ' (t )} e st F ' (t )dt 0
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .8
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
e st dF (t ) 0 p
e st F (t ) F (t )d (e st ) 0 0
F (0) s e st F (t )dt 0
sf (s) F (0) Jika L{F ' (t )} sf (s) F (0) maka L{F ' ' (t )} s 2 f (s) sF (0) F ' (s)
f. Tansformasi Laplace dari integral-integral
t f ( s) Jika L{F (t )} f (s) maka L F (u )du s 0
g. Perkalian dengan t n Jika L{F (t )} f (s) maka L{t n F (t ) (1) n
dn f ( s) (1) f ( n ) ( s) n ds
h. Sifat pembagian oleh t
F (t ) Jika L{F (t )} f (s) maka L f (u )du t 0
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .9
TI 2013 B2.2.
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
Transformasi Laplace Invers
Definisi Jika transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika
L{F (t )} f (s) maka F(t) disebut suatu transformasi Laplace Invers dari f(s). Secara simbolis ditulis F (t ) L1{ f (s)} . L1 disebut operator transformasi Laplace invers. Contoh. 1 1 2t 2t 1. L1 e karena Le s2 s 2 s 2. L1 2 cos t 3e karena s 3
L cos t 3
s s 3 2
1 1 sinh at sinh at 3. L1 2 karena L 2 2 2 a s a a s a
Ketunggalan Transformasi Laplace Invers Misal N(t) adalah suatu fungsi dan L{N(t)} = 0 maka L{F(t)+N(t)} = L{F(t)} Dengan demikian dapat diperoleh dua fungsi yang berbeda dengan transformasi Laplace yang sama. Contoh
0 untuk t 1 F1 (t ) e 3t dan F2 (t ) 3t e untuk t 1 Mengakibatkan L1{F1 (t )} L1{F2 (t )}
1 s3
Jika kita menghitung fungsi-fungsi nol, maka terlihat bahwa transformasi Laplace invers tidak tunggal. Akan tetapi apabila kita tidak dapat memperhitungkan fungsi-fungsi nol (yang
tidak muncul dalam kasus-
kasus fisika) maka ia adalah tunggal. Hasilnya dinyatakan oleh teorema berikut. Teorema Lerch Jika membatasi diri pada fungi-fungsi F(t) yang kontinu secara sebagiansebagaian dalam setiap selang berhingga 0 t N
dan eksponensial
berorde untuk t > N, maka inversi transformasi laplace dari f(s) yaitu
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
Halaman B .10
TI 2013
IE-204 Elektronika Industri & Otomasi
UKM
L1 f (s) F (t ) , adalah tunggal. Jika tidak ada pernyataan lainnya, maka kita selalu menganggap ketunggalan di atas. Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan transformasi Laplace invers beberapa fungsi sederhana dibawah ini. Nomor
f(s)
L1{ f ( x)} F (t )
1.
1 s
1
2.
1 s2
t
3.
1 s
n 1
, n 0,1,2,3,...
4.
1 sa
5.
1 s a2 2
6.
s s a2 1 2 s a2
tn n! e at
sin at a
cos at
2
7. 8.
s s a2 s2 a2 (s 2 a 2 ) 2
sinh at a
cosh at
2
9.
Lampiran bab 3 Sistem Pengaturan Otomatis
t cos at
Halaman B .11