JOB 5 LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI
JOB 5 INDIKATOR CERDAS CERMAT
OLEH: MUSLIKHIN NIM.05507134012/KELAS C1
TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2008
TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ELEKTRONIKA INDIKATOR CERDAS CERMAT JOB 5 INDUSTRI
4X50”
A. TUJUAN Setelah melakukan praktik mahasiswa diharapkan dapat: 1. Dapat merancang rangkaian lampu indicator cerdas cermat menggunakan bahasa Ladder dengan dasar timer. 2. Memahami fungsi kerja timer pada lampu cerdas cermat.
B. TEORI DASAR Timer adalah pencacah atau counter yang dapat menghitung naik (up counter) maupun menghitung turun (down counter). Kecepatan eksekusi dari sebuah timer sangat ditentukan oleh seberapa besar setting timer yang dipakai, semakin banyak nilai yang harus di-count maka proses timer untuk mengeluarkan outputnya juga akan semakin lama.
Timer konvensional dapat dibuat dari IC 555 dengan pemasangan R dan C. Secara teori timer semacam ini akan semakin panjang timernya jika C-nya semakin besar. Pada PLC timer dapat diset dengan memasukkan nilai yang dikehendaki, semisal TIM000 bernilai #050 maka nilai tersebut adalah 50mS atau 5 detik.
Self holding circuit merupakan rangkaian yang sekali mendapat trigger maka output high(1) meskipun trigger tersebut dihilangkan (0). Sehingga fungsi Self Holding dapat mempertahankan kondisi output (1) secara konstan.
C. ALAT DAN BAHAN 1. Unit PLC Omron Sysmac CPM2A 2. PC (personal computer) 3. Kabel data 4. Jumper
2
D. GAMBAR WIRING PLC
24VDC CX-Programmer
GND
Port Output
Gambar 1. Wiring PLC dengan PC E. HASIL PERCOBAAN
Gambar 2. Ladder indicator cerdas cermat
3
Gambar 3. Instruction list indicator cerdas cermat Ketentuan ; 1. Ada 3 regu A, B dan C masing-masing satu tombol dan 1 tombol untuk juri sebagai RESET. 2. Ada 3 lampu LA, LB dan LC dan 1 Buzzer. 3. Yang tercepat menekan tombol maka lampu menyala dan buzzer berbunyi. Tabel 1. Inisalisasi port Input Output A (00) LA(1000) B (01) LB(1001) C (02) LC(1002) Juri/RST(03) BZ(1003)
4
F. ANALISA DATA
Gambar 4. Arah kerja saat regu A (00) menekan tombol cerdas cermat (satu kali proses) Saat input regu A (00) mengaktuasi maka pada output LA (10.00) akan berlogika high (1) meskipun tombol yang lain diaktuasi kecuali tombol juri / RST (03). Karena pada rangkaian ini menggunakan prinsip self holding antara ouput LB (1001) berupa NC dan LC (1002) berupa NC dirangkai seri dengan A(00) oleh karena itu output LA akan langsung high(1) .
Pada saat regu A (00) menekan saat itu pula buzzer BZ (1002) akan berdering selama 20mS atau 2 detik. Proses diatas juga berlaku untuk proses regu B dan C. buzzer bersering terjadi karena output dadri LA (1000), LB (1001) dan LC (1002) diparalel dijadikan input untuk mengaktifkan TIM000, karena TIM000 berkonfigurasi NC maka BZ (1003) akan berbunyi bergitu awal menghitung hingga selesai menghitung (berbunyi selama 2 detik). 5
G. KESIMPULAN 1. Merancang rangkaian lampu indicator cerdas cermat menggunakan bahasa Ladder dapat disusun menggunakan rangkaian self holding dan rangkaian timer. self holding pada rangkaian indikator cerdas cermat berfungsi sebagai pengaktif lampu indikator, pemasangan tombol regu di serikan dengan output regu B dan C. 2. Fungsi kerja timer pada lampu cerdas cermat untuk mengatur durasi dering buzzer. Saatsalah satu regu dari A, B, dan C menekan tombol maka akan memberikan output ke timer. TIM000 pada rangkaian ini digunakan untuk memicu buzzer dan di konfigurasikan NC sehingga akan berfungsi sebagai delay off, artinya begitu timer mulai menghitung buzzer sudah berdering dan akan berhenti berdering setelah selesai menghitung (pada percobaan ini bersdedring selama 2 detik).
H. REFERENSI Mashoedah.(2003). Elektronika Industri: Programmable Logic Controller.Diktat FT UNY dan SemiQue.hlm 47-73. Omron.(2007). Micro Programmable Controller CPM2A: data sheet CPM2A.http://www.omron.com/data_sheet/CPM2A diakses pada 21 Oktober 2007.
6