TESIS HEGEMONI BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA BALI PADA SYAIR-SYAIR LAGU BALI DI KOTA DENPASAR
I WAYAN WISNAWA NIM 1190261021
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
i
HEGEMONI BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA BALI PADA SYAIR-SYAIR LAGU BALI DI KOTA DENPASAR
Tesis untuk memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana
I WAYAN WISNAWA NIM 1190261021
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
ii
Lembaran Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 14 April 2015
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. I Made Suastika, S.U.
Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M. Hum.
NIP. 19570113 198003 1 001
NIP. 19610212 198803 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Magister
Direktur
Kajian Budaya
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Universitas Udayana,
Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si.
Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K).
NIP. 19520815 198103 1 004
NIP. 19590215 198510 2 001
iii
Tesis ini Telah Diuji Pada Tanggal 14 April 2015
Panitia Penguji Tesis, berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No. : 1062/UN.14.4 /HK / 2015 Tanggal 10 April 2015
Ketua
: Prof. Dr. I Made Suastika, S.U
Anggota
:
1. Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M.Hum 2. Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S. 3. Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U 4. Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : NAMA
: I Wayan Wisnawa
NIM
: 1190261021
PROGRAM STUDI : Magister Kajian Budaya Universitas Udayana JUDUL TESIS
: Hegemoni Bahasa Gaul terhadap Bahasa Bali pada Syair-Syair Lagu Bali di Kota Denpasar
dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Denpasar, 14 April 2015 Yang membuat pernyataan,
( I Wayan Wisnawa )
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Om Suastiastu, Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas asung kertha waranugraha-Nyalah tesis dengan judul “Hegemoni Bahasa gaul terhadap Bahasa Bali pada Syair-Syair Lagu Bali di Kota Denpasar” dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam proses penyelesaian tesis ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak terutama kepada Prof. Dr. I Made Suastika, S.U. selaku pembimbing I dan Prof. Dr. I Nyoman Suarka, M. Hum. selaku pembimbing II dengan penuh kesabarannya telah banyak memberikan koreksi, masukan, saran, motivasi serta arahan pada saat bimbingan sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U, dan Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan serta saran-saran demi kesempurnaan tesis ini. Terima Kasih penulis ucapkan kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD( KEMD) selaku Rektor Universitas Udayana yang meberikan kesempatan dan fasilitas dalam menyelesaikan studi program magister kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K) selaku Direktur Pascasarjana Universitas Udayana, dan Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Kajian Budaya Universitas Udayana atas segala motivasi dan kebijaksanaan yang diberikan dalam penyelesaian tesis ini.
vi
Penghormatan dan rasa terima kasih penulis haturkan kepada Bapak beserta Ibu Dosen pengajar pada Program Pascasarjana Kajian Budaya Universitas Udayana angkatan 2011, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, sehingga penulis dapat menuangkan ke dalam penulisan tesis ini. Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu staf administrasi dan petugas perpustakaan pada Program Studi Kajian Budaya Universitas Udayana, yang telah banyak membantu dan memberikan informasi yang penulis butuhkan dalam penulisan tesis ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para nara sumber yaitu Anak Agung Raka Partana, I Putu Indra Pratama , Putu Krisna Surya Purpa, Gusti Kadek Agus Mertajaya, Wayan Suhendra, Widi (Dwo Thiwi), Gunk Wik, dan Komang Sudarmini atas segala informasi yang telah diberikan kepada penulis selama penelitian di lapangan. Penulis juga menghaturkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada keluarga tercinta yang telah membantu baik moral dan material selama penulis melakukan studi sampai tesis ini diselesaikan dengan baik. Doa dan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada ayah dan ibu I Nengah Artawan dan Ni Wayan Suartini. Mertua, I Wayan Darta, S.H dan Ni Ketut Srini. Istri tersayang dan tercinta Kadek Darmiati, S.S yang terus memberikan motivasi kepada penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan pendidikan di pascasarjana. Kepada anak tersayang dan tercinta Gede Junan Darta Dananjaya ayah ucapkan terima kasih karena telah memberikan inspirasi dan semangat hidup baru kepada ayah untuk selalu semangat. Kepada seluruh teman-teman di kantor pada Bagian Kesra Setda Kabupaten Karangasem dan sahabat setia yang senantiasa mendukung
vii
penulis dalam menyelesaikan tesis ini, dan terima kasih atas segala motivasinya selama ini. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Untuk itu segala kritik serta saran sangat diperlukan untuk lebih menyempurnakan tesis ini. Akhir kata, semoga tesis ini ada mamfaatnya bagi pengembangan dan pelestarian yang berparadifma budaya. Om Shanti, Shanti, Shanti Om
Denpasar,
April 2015
Penulis
viii
ABSTRAK Modernisasi yang terjadi saat ini telah menginspirasi para seniman untuk melakukan perubahan akan karya-karya yang diciptakan. Hegemoni akan realitas
sosial kepada para seniman (pencipta) syair lagu Bali yang membentuk peralihan dan perubahan itu terjadi. Hal tersebut menyebabkan syair lagu Bali saat ini sudah mengalami suatu perubahan yang menampilkan suasana realitasnya. Perubahan itu terjadi dalam pemakaian bahasa pada syair lagu Bali yang menggunakan bahasa-bahasa pergaulan remaja saat ini. Bahasa yang digunakan dalam lagu Bali sebenarnya erat kaitannya dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam berinteraksi antar sesamanya sebagai identitas budaya. Namun, dengan modernisasi menyebabkan adanya perubahan budaya hilangya rasa bangga terhadap nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya Bali dan hilangnya identitas bahasa syair dalam lagu Bali. Fenomena tentang perkembangan syair lagu Bali saat ini, menawarkan banyak aspek menarik untuk dikaji, namun dalam penelitian ini akan dibatasi pada tiga hal pokok sesuai dengan paradigma kajian budaya, yakni membahas dari sisi bentuk, faktor dan fungsi, dampak, makna hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair lagu Bali di Kota Denpasar. Dalam kajian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan dibantu dengan tiga teori yaitu teori hegemoni, teori budaya populer , teori semiotika. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari teks lagu Bali pada kaset dan VCD yang beredar di pasaran maupun teks lagu yang diunggah diinternet, serta dibantu dengan metode pengamatan (observasi), metode wawancara dan metode studi dokumen. Disamping itu, dibantu juga melalui studi pustaka (library research) yang dilakukan melalui buku-buku yang ada relevansinya. Hasil dari kajian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk, faktor dan fungsi, dampak, makna dari hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair lagu Bali mengalami perubahan seiring dengan perkembangan jaman dan kondisi sosial masyarakat saat ini. Perubahan tersebut tampak dari adanya bentuk peralihan bahasa syair lagu Bali dari bahasa Bali beralih ke bahasa gaul, bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris. Bentuk peralihan tersebut terjadi dalam bentuk alih kode yaitu beralihnya penggunaan ragam bahasa tertentu ke dalam kode bahasa lain, dan campur kode yaitu dua kode ragam bahasa atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai. Bentuk peralihan tersebut tentunya terdapat beberapa faktor yang mendorongnya yaitu faktor sosial budaya, faktor interaksi sosial (Interaksi masyarakat dengan penggemar lagu Bali dan Pencipta Lagu dengan pendengar atau penggemar lagu Bali), dan faktor ideologi. Sedangkan dari aspek fungsi, selain berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat, lagu Bali saat ini juga berfungsi sebagai sarana ekonomi, media pendidikan dan media komunikasi. Dari aspek dampak dan makna yang terjadi yakni terdapat dampak positif akan pengetahuan ragam bahasa yang diterapkan, dan berdampak negatif bagi perkembangan bahasa daerah Bali yang tergerus oleh ragam bahasa lain. Makna yang terkandung didalamnya yaitu terdapat makna estetika, makna budaya sosial, dan makna kasih sayang. Kata Kunci : hegemoni, bahasa gaul, bahasa Bali, syair lagu Bali, Kota Denpasar
ix
ABSTRACT Modernization happened nowdays had inspired artists to make some changes in their works. The hegemony of social reality occurred upon the artist or lyrics writer of Balinese songs which caused the transition and changes. This affected the Bali lyrics songs changing into the reality context. Modification of lyrics recently occured in association with youngsters vernacular. The language used in Bali song was actually closely related to the values of local wisdom while interacting with one another as cultural identity. However, modernization leading to a change of culture had been bringing up also the loss of pride in the values of local wisdom in Balinese culture and the loss of identity in Bali songs. The phenomenon of the modification of Bali lyrics today, offered many interesting aspects to be studied, but this study limited into three main points in accordance with the paradigm of cultural studies, which discussed in three terms: forms, impacts and functions, meanings of Bali slank hegemony upon Bali song lyrics in Denpasar. This study used qualitative descriptive analysis method with three anlisis tools included hegemony theory, pop culture theory, and the semiotics theory. Data collection derived from the text of the songs either on cassette or VCDs on the market as well as the text uploaded in the internet. The study also needed observation, interview, document study, library research through the relevance books. The results of the study showed that the forms, impacts and functions, and the meanings of slang hegemony upon Bali song lyrics was along with the changing of times and social conditions. The modification is visible from Bali lyrics switched to slank, Indonesian language, and English. The transition forms occured in the form of transitional code which shifted the use of certain language range into another language code, and mixed code that is two or more language range codes used together without reason, and it usually occured in a relaxed situation. Given the transitional forms, there were certainly some factors that encouraged, namely social and cultural factors, social interaction (interactionof the society with Bali song fans, the composers and the listeners), and ideological factors. Meanwhile, from the aspect of function; in addition to the function as entertainment for the community, Bali song was currently also served as a means of economic, educational and communication media. The positive impacts of the modification is the application to some extent of language knowledge, and the negative impacts is for the development of Bali languages, which eroded by other languages. The meanings revealed aesthetics meaning, social cultural meaning, and the meaning of love. Keywords : hegemony, slang, Bali language, Bali song lyrics, Denpasar city
x
RINGKASAN
Bali merupakan salah satu kawasan pariwisata yang tersentuh langsung dengan masyarakatnya, baik pengaruh dari wisatawan domestik maupun wisatawan Asing. Dengan adanya wisatawan tersebut yang sebagian besar membawa etnis atau gaya hidup mereka masing-masing. Dari segala etnis yang timbul pada era globalisasi ini mengakibatkan masyarakat lokal (Bali) kerap meniru gaya hidup mereka, yaitu dari cara berpakaian banyak remaja yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat dan dalam berbahasa pula sering dengar anak muda menggunakan bahasa Bali dengan dicampurcampur bahasa gaul, bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Memasuki era globalisasi selain akan pengaruh gaya hidup yang mempengaruhi lingkungan sosialnya, namun dalam seni budaya juga ikut terpengaruh khususnya pengaruh syair lagu-lagu daerah di Bali yang terjadi telah menghadirkan kenyataan dan kesadaran baru, terutama yang berkaitan dengan kosa kata atau bahasa yang digunakan. Hagemoni atas bahasa, ekspresi, dan tematema yang menyertainya secara perlahan-lahan mulai ditumbangkan oleh semangat penciptaan para seniman musik dan pencipta lagu Bali yang dipengaruhi oleh perkembangan lagu-lagu di pasaran secara umum. Modernisasi yang terjadi saat ini telah menginspirasi para seniman untuk melakukan suatu perubahan akan karya-karya yang diciptakan. Hegemoni akan realitas xiocalxi kepada para seniman (pencipta) syair lagu Bali yang membentuk perubahan itu terjadi. Hal tersebut menyebabkan syair lagu Bali saat ini sudah mengalami suatu perubahan yang menampilkan suasana realitasnya. Perubahan itu terjadi dalam pemakaian bahasa pada syair lagu Bali yang menggunakan bahasabahasa pergaulan remaja saat ini, seperti bahasa gaul, bahasa Indonesia, maupun bahasa Inggris. Bahasa yang di gunakan dalam lagu Bali sebenarnya erat kaitannya dengan nilai-nilai kearifan lokal dalam berinteraksi antar sesamanya sebagai identitas budaya. Namun, dengan modernisasi menyebabkan adanya perubahan budaya hilangya rasa bangga terhadap nilai-nilai kearifan lokal dalam budaya Bali dan hilangnya identitas bahasa syair dalam lagu Bali. Dalam perspektif budaya, perkembangan syair lagu Bali saat ini merupakan sebuah fenomena budaya yang dapat dikaji dari berbagai aspek, xi
namun dalam penelitian ini penulis akan membatasi diri pada tiga rumusan masalah pokok yang dikaitkan dengan paradigma kajian budaya yakni (1) Bagaimana bentuk hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar ?, (2) Faktor-faktor dan fungsi hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar ?, (3) Apa dampak dan makna hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar ? Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati, mengkaji, sekaligus mendeskripsikan Hegemoni bahasa bahasa gaul pada syair-syair lagu Bali. Dengan tidak terlepas dari segi positif dan negatifnya, lagu-lagu Bali tidak saja berfungsi sebagai hiburan belaka, tetapi lebih dari itu dapat meningkatkan apresiasi dan kecintaan masyarakat Bali, terutama di kalangan generasi muda terhadap seni budaya lokal. Sedangkan, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk menjawab ketiga permasalahan yang dirumuskan, yakni: mengetahui bentuk hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar, memahami faktor-faktor yang mendorong terjadinya hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar, dan mengetahui dampak dan makna hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar. Dari tujuan tersebut, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan yang berkaitan dengan hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu Bali di kota Denpasar, kemudian penelitian ini bermanfaat bagi peneliti berikutnya sebagai salah satu acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dibidang kajian terhadap syair-syair lagu Bali pada era globalisasi, memberikan sumbangan pemikiran kepada penentu kebijakan dalam melestarikan bahasa dan kesenian daerah, khususnya dalam lagu Bali, dan memberikan sumbangan pemikiran terhadap pelaku industri lagu Bali baik pencipta, penyanyi, penata musik maupun produser dalam mempertahankan identitas dan ciri khas lagu Bali. Dalam pembahasan penelitian ini didukung oleh berbagai referensi, baik yang berupa buku-buku, artikel-artikel yang diperoleh melalui media cetak dan elektronik yang tentunya terkait langsung dengan penelitian ini. Konsep yang dijabarkan dalam penelitian ini yaitu konsep dari hegemoni bahasa gaul, syair lagu Bali, dan hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair-syair lagu xii
Bali. Sebagai alat dalam membedah permasalahan penelitian ini dipergunakan beberapa teori, yaitu teori hegemoni untuk mebedah bentuk hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair lagu Bali saat ini, teori budaya popular untuk membedah faktor-faktor dan fungsi hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair lagu Bali saat ini, dan teori semiotika untuk membedah damfak dan makna dari hegemoni bahasa gaul terhadap bahasa Bali pada syair lagu Bali saat ini. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan langkah-langah seperti : penyusunan rancangan penelitian, menentukan lokasi penelitian, menentukan jenis dan sumber data (data primer : data diperoleh melalui penelitian yang telah terdokumentasi dalam bentuk rekaman kaset dan VCD maupun data yang terunggah di internet dan data sekunder : melalui studi pustaka (library research) yang dilakukan melalui referensi yang relevan), menentukan instrument penelitian, menentukan informan, menentukan metode dan teknik pengumpulan data (pengamatan, wawancara, dan studi dokumen), analisis data dan penyajian hasil analisis data. Terpilihnya kota Denpasar sebagai lokasi penelitian dengan alasan karena Denpasar sebagai lokasi penelitian karena daerah tersebut sebagian besar sebagai pusat industrialisasi lagu Bali di Provinsi Bali dan sangat tepat sebagai lokasi penelitian ini, dan Denpasar merupakan wilayah yang didominasi oleh masyarakat yang berkomunikasi dengan bahasa gaul dan sebagai wilayah yang sering dikunjungi oleh masyarakat luar daerah, dan bahkan menetap dalam hal mencari pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Sehingga dengan banyaknya masyarakat luar yang ada di Denpasar tersebut menyebabkan terjadi perbauran di sekitarnya yang mempengaruhi budaya lokal. Dari hasil penelitian ini, terdapat bentuk peralihan bahasa yang terbagi dalam beberapa peralihan yaikni : alih kode dan campur kode. Dalam peralihan tersebut terdapat alih kode yang terjadi sesuai penyebabnya, diantaranya (1) pembicara atau penutur (pencipta), pencipta merupakan salah satu penutur yang terpengaruh dalam melakukan interaksi di masyarakat. (2) pendengar, pendengar merupakan suatu audies yang sering menjadi suatu sasaran atas kekuasaan pihak penguasa demi menghasilkan suatu keuntungan. (3) hadirnya penutur ketiga, kehadiran orang ketiga atau orang lain yang tidak berlatar belakang bahasa yang xiii
sama dengan bahasa yang sedang digunakan oleh penutur dan lawan tutur dapat menyebabkan terjadinya alih kode. (4) perubahan situasi, alih ragam terjadi dalam bahasa yang sama, karena dorongan perubahan situasi berbicara, topik, status sosial, penutur dan sebagainya. (5) topik pembicaraan, topik yang bersifat formal biasanya diungkapkan dengan ragam baku, netral dan serius dan pokok pembicaraan yang bersifat informal disampaikan dengan bahasa nonbaku, emosional, dan serba seenaknya. Kemudian terjadi pula alih kode menurut bahasa yang dipakai yaitu alih kode keluar ( external code switching ) karena syair lagu Bali yang berkembang saat ini terdapat perubahan pemakaian bahasa dari bahasa Bali menjadi bahasa Indonesia, bahasa Inggris maupun bahasa pergaulan remaja sekarang. Campur kode terbagi menjadi tiga, yakni (1) campur kode bahasa Bali dengan Bahasa gaul pada syair lagu Bali, (2) campur kode bahasa Bali dengan bahasa Indonesia pada syair lagu Bali, dan (3) campur kode bahasa Bali dengan bahasa Inggris pada syair lagu Bali. Beberapa faktor yang mendorong terjadinya hegemoni yaitu faktor sosial budaya, faktor interaksi sosial (Interaksi masyarakat dengan penggemar lagu Bali dan pencipta lagu dengan pendengar
atau penggemar lagu Bali), dan faktor
ideologi. Disamping itu, dari aspek fungsi, selain berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat, lagu Bali saat ini juga berfungsi sebagai sarana ekonomi dimana lagu Bali dibuat untuk komersial, media pendidikan yaitu pendidikan yang menyebarkan bahasa-bahasa Asing maupn bahasa gaul untuk diketahui oleh pendengar dan media komunikasi yang tercermin bahwa percakapan yang terjadi adalah percakapan realitas dimasyarakat seperti syair lagu Bali saat ini. Kemudian dampak dan makna yang terjadi yakni terdapat dampak positif akan pengetahuan ragam bahasa yang diterapkan, dan berdampaf negatif bagi perkembangan bahasa daerah Bali yang tergerus oleh ragam bahasa lain. Sedangkan makna yang terkandung didalamnya yaitu terdapat makna estetika dalam permaian bahasa pada syair lagu, makna budaya sosial yang mencerminkan realitas sosialnya, dan makna kasih sayang yang terdapat pada perkembangan syair lagu Bali saat ini. Perkembangan akan syair lagu Bali saat ini sudah menampilkan suasana realitasnya, dimana perubahan interaksi yang terjadi sudah menghasilkan kewaspadaan akan pergeseran akan bahasa daerah yang dimiliki. Bahasa yang di gunakan dalam lagu Bali sebenarnya erat kaitannya dengan nilaixiv
nilai kearifan lokal dalam berinteraksi antar sesamanya sebagai identitas budaya. Maka dari itu, perlu adanya perhatian pemerintah maupun masyarakat baik remaja maupun dewasa untuk lebih melestarikan bahasa Daerah Bali yang dimiliki, sehingga menjadi bahasa tersebut tetap lestari sebagai budaya lokal.
xv
DAFTAR ISI
Halaman Judul…………………………………………………………..... i Halaman Persyaratan Gelar………………….……………………………. ii Halaman Pengesahan……………………………………………………… iii Halaman Penetapan Panitia dan Penguji ........……………………………. iv Surat Pernyataan Bebas Plagiat ……………………………………………. v Ucapan Terima Kasih………………….…………………………..……… vi ABSTRAK……………………………….………………………………. ix ABSTRACT………………………………….………………………….... x RINGKASAN……………………………………………………………. xi DAFTAR ISI …………………………………………………………….. xvi GLOSARIUM ............................................................................................. xxi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………..…… 1 1.2 Rumusan Masalah ………………………………………..….. 9 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian..…………………………..…. 9 1.3.1 Tujuan Penelitian ………………………………….………. 9 1.3.1.1 Tujuan Umum …………………………………………… 9 1.3.1.2 Tujuan Khusus……………………………..……………. 9 1.3.2 Manfaat Penelitian ………………………………………… 10 1.3.2.1 Manfaat Teoritis ………………………………..………… 10 1.3.2.2 Manfaat Praktis …………………………………….……. 10
xvi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka ………………………………………….......... 12 2.2 Konsep ……………………………………………………… 15 2.2.1 Hegemoni Bahasa Gaul ……................................………….. 15 2.2.2 Syair Lagu Bali ………………………………………...….. 18 2.2.3 Hegemoni Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Bali Pada Syair-Syair Lagu Bali ……………..…………………. 20 2.3 Landasan Teori ………………………………………………. 21 2.3.1 Teori Hegemoni …………………………………………..... 21 2.3.2 Teori Budaya Populer ……………………………………… 25 2.3.3 Teori Semiotika …………………………………….……… 31 2.4 Model Penelitian ……………………………………………. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ……………………………………….. 38 3.2 Lokasi Penelitian ……………………………………………. 39 3.3 Jenis dan Sumber data ……………………………………..... 40 3.4 Instrumen Penelitian ………………………………………… 41 3.5 Penentuan Informan ………………………………………… 42 3.6 Teknik Pengumpulan Data …………………….....................
42
3.6.1 Teknik Pengamatan (Observasi) …………..………………. 42 3.6.2 Teknik Wawancara …………………………………..……. 43 3.6.3 Teknik Studi Dokumen ……………………………………. 44 3.7 Teknik Analisis Data ………………..................……………... 44 3.8 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ……………………….. 45 xvii
BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA DENPASAR 4.1 Letak Geografis …………………………………………….
46
4.2 Luas Wilayah………………………………………………… 46 4.3 Sejarah Kota Denpasar……………………………………….. 49 4.4 Sistem Pemerintahan…………………………………………. 51 4.5 Sistem Kemasyarakatan……………………………………… 52 4.6 Sistem Sosial dan Budaya…………………………………..... 53 4.7 Penggunaan Bahasa Bali di Kota Denpasar………………….. 54 BAB V BENTUK HEGEMONI BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA BALI PADA SYAIR-SYAIR LAGU BALI DI KOTA DENPASAR 5.1 Alih Kode ……………………………………………………
58
5.2 Macam-Macam Alih Kode pada Syair Lagu Pop Bali………. 59 5.2.1 Alih Kode terjadi sesuai penyebabnya……………………..
59
5.2.1.1 Pembicara atau Penutur (Pencipta Lagu)………………… 59 5.2.1.2 Pendengar ………………………………………………..
62
5.2.1.3 Hadirnya Penutur Ketiga ………………………………...
65
5.2.1.4 Perubahan Situasi (Lingkungan Sosial)………………….
67
5.2.1.5 Topik Pembicaraan …………...…………………………
70
5.2.2 Alih Kode Menurut Bahasa Yang dipakai dalam Syair Lagu Bali……………………………………... 72 5.3 Campur Code ………………………………………………... 75 5.3.1 Campur Code Pada Syair Lagu Bali ………………………. 76 5.3.1.1 Campur Kode Bahasa Bali dengan Bahasa Gaul pada Syair Lagu Bali ……………………………………. 76
xviii
5.3.1.2 Campur Kode Bahasa Bali dengan Bahasa Indonesia pada Syair Lagu Bali …………………………………...... 78 5.3.1.3 Campur Kode Bahasa Bali dengan Bahasa Inggris pada Syair Lagu Bali ……………………………………. 82 BAB VI FAKTOR-FAKTOR DAN FUNGSI HEGEMONI BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA BALI PADA SYAIR-SYAIR LAGU BALI DI KOTA DENPASAR 6.1 Faktor Sosial Budaya ………………………………………... 87 6.2 Faktor Interaksi Sosial ……………………………………….. 95 6.2.1 Interaksi Masyarakat dengan Penggemar Lagu Bali ………... 96 6.2.2 Pencipta Lagu dengan Penggemar Lagu Bali ……………….. 98 6.3 Faktor Ideologi …………………………………………......... 100 6.4 Fungsi………………………………………………………... 104 6.4.1 Fungsi Hiburan …………………………………………….
105
6.4.2 Fungsi Ekonomi …………………………………………...
107
6.4 3 Fungsi Pendidikan .................................................................. 109 6.4.4 Fungsi Komunikasi………………………………………… 111 BAB VII DAMPAK DAN MAKNA HEGEMONI BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA BALI PADA SYAIR-SYAIR LAGU POP BALI DI KOTA DENPASAR 7.1 Dampak Positif……………………………………………….
115
7.2 Dampak Negatif……………………………………………… 118 7.3 Makna………………………………………………………... 122 7.3.1 Makna Estetika … …………………………………………
122
7.3.2 Makna Budaya Sosial ….………………………………….. 128
xix
7.3.3 Makna Kasih Sayang ……………………………………… 133 BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN 8.1 Simpulan …………………………………………………….. 138 8.2 Saran ………………………………………………………… 142 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………................. 144 LAMPIRAN I
Kumpulan syair Lagu Bali Yang terdapat Bahasa Gaul, Bahasa Indonesia Dan Bahasa Inggris
LAMPIRAN II
Daftar Informan
LAMPIRAN III
Pedoman Wawancara
LAMPIRAN IV
Dokumentasi
xx
GLOSARIUM
alih kode
= penggunaan variasi bahasa lain atau bahasa lain dalam satu
peristiwa
bahasa
sebagai
strategi
untuk
menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain, atau karena adanya partisipan lain. asimilasi
= suatu proses perubahan bunyi yang mengakibatkannya mirip atau sama dengan bunyi lain didekatnya. asimilasi merujuk pada sejauh mana suatu kelompok yang semula khas telah kehilangan identitas subjektifnya dan telah terserap ke dalam struktur sosial suatu kelompok lain. kelompok minoritas
kehilangan keunikannya dan
menyerupai kelompok mayoritas, dan kelompok etnik dan kelompok mayoritas akan bercampur secara homogen. bahasa gaul
= bahasa prokem atau suatu ragam bahasa bikinan dan dipakai oleh kalangan preman (prokem sendiri adalah bentukan dari kata preman). namun sekarang bahasa tersebut dipaai luas pada golongan masyarakat tertentu, terutama kalangan muda.
budaya populer
= budaya rakyat (folk culture) pada masyarakat sebelum industri, atau budaya massa pada masyarakat industry;
xxi
budaya yang diproduksi oleh teknik industry dengan massal dan dipasarkan untuk keuntungan konsumen publik massal. campur code
= penggunaan satuan bahasa dari satu bahasa ke bahasa lain untuk memperluas gaya bahasa atau ragam bahasa; termasuk di dalamnya pemakaian kata, klausa, idiom, sapaan, dsb.
genre
= pembagian suatu bentuk seni atau tutur tertentu menurut kriteria yang sesuai untuk bentuk tersebut.
globalisasi
= 1. pengglobalan, meningkatnya
penerapan
system
hubungan-hubungan
global;
2.
gloal multiarah
dibidang ekonomi, sosial, kultural, dan politik di seluruh dunia. produksi global hal-hal lokal dan pelokalan halhal global. hegemoni
= suatu
kekuasaan
atau
dominasi
atas
nilai-nilai
kehidupan, norma, maupun kebudayaan sekelompok masyarakat yang akhirnya berubah menjadi doktrin terhadap
kelompok
masyarakat
lainnya
dimana
kelompok yang didominasi tersebut secara sadar mengikutinya.
kelompok
yang
didominasi
oleh
kelompok lain (penguasa) tidak merasa ditindas dan merasa itu sebagai hal yang seharusnya terjadi.
xxii
ideologi
= 1.suatu falsafah sosial dan politik; 2. suatu teori dari ideide; 3. cara berpikir atau pandangan hidup seseorang atau suatu golongan; 4. kumpulan konsep bersistem yang
dijadikan
asas
pendapat
(kejadian)
yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. interaksi
= hubungan timbal balik antara sesama manusia di dalam kehidupan sosial-kemasyarakatan, sehingga tercipta saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain.
kapitalis
= orang yang bermodal; golongan atau kaum yang berharta (hartawan).
kombinasi
= gabungan beberapa hal (pengertian, perkara, warna, pasukan, dsb).
komersial
= 1. berkenaan dengan usaha niaga (perniagaan); 2. sifat dari usaha yang semata-mata bertujuan meperoleh keuntungan atau kekayaan.
kontaminasi
= pengotoran
atau
pencemaran
(khususnya
karena
memasukkan unsure lain). semiotika
= ilmu yang secara sistematik mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem lambang dan proses perlambangan. semiotika adalah ilmu yang mempelajari peran tanda (sign) sebagai bagian dari kehidupan sosial
xxiii
masyarakat, serta semiotika mempelajari relasi di antara komponen-komponen tanda, serta relasi antar komponen tersebut dengan masyarakat. syair lagu
= susunan kata sebuah nyanyian; serangkaian kata yang membentuk sebuah lagu.
xxiv