Term of Reference SABA DESA I (Desa Sugihmukti – Dusun Rancabolang – Ciwidey)
1. Apa itu Saba Desa? Saba Desa merupakan kegiatan kerelawanan yang mengajak para profesional untuk secara sukarela mengenal dan melihat langsung kondisi pendidikan juga kehidupan masyarakat di desa yang selama ini menjadi penyangga atau hinterland bagi masyarakat di kota. Di Saba Desa ini, para profesional akan berinteraksi langsung dengan stakeholder pendidikan di Desa tersebut, yaitu para siswa, guru, sekolah dan juga masyarakat, sebagai upaya untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Desa tersebut. Bentuk interaksi tersebut dapat berupa kegiatan formal maupun non-formal yang direncanakan, dijalankan, dan dievaluasi oleh para profesional itu sendiri. Dalam menjalankan Saba Desa ini, para profesional akan dimasukkan dalam satu kelompok besar dan akan didampingi oleh relawan “Pendamping” yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi yang terkait dengan Saba Desa. Saba Desa ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh relawan Kelas Inspirasi Bandung dan akan dilaksanakan selama empat hari, pada tanggal 21 – 24 Juli 2017. Adapun lokasi kegiatan Saba Desa akan dilaksanakan di Desa Sugihmukti – Ciwidey tepatnya di Dusun Rancabolang. 2. Sasaran Umum 2.1. Siswa Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Dusun Rancabolang. 2.2. Guru Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Dusun Rancabolang. 2.3. Masyarakat di Dusun Rancabolang 3. Tujuan Saba Desa Kegiatan Saba Desa ini bertujuan untuk memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu : 3.1. Bagi Siswa 3.1.1. Memberikan semangat dan motivasi untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya. 3.1.2.Memberikan inspirasi dan motivasi untuk berani memiliki mimpi dan cita-cita, serta untuk berjuang demi meraih mimpi dan cita-cita tersebut 3.1.3.Menambah wawasan tentang beragam jenis cita-cita yang bisa dicapai di masa depan. 3.1.4.Menanamkan 5 (lima) nilai moral positif utama, yaitu kejujuran, kerja keras, pantang menyerah, kemandirian, dan sikap hormat pada orang tua dan guru sebagai jalan untuk mewujudkan mimpi dan cita-cita. 3.2. Bagi Guru 3.2.1.Menjadi sarana interaksi, diskusi, dan bertukar pikiran antara guru-guru dari sekolah di lokasi kegiatan Saba Desa dengan para relawan. 3.2.2.Memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman baru melalui materi-materi yang disediakan oleh para relawan.
3.2.3.Menyediakan kesempatan bagi guru-guru di lokasi kegiatan Saba Desa untuk mengembangkan diri, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan profesionalitas yang nantinya dapat dipraktekkan di kelas ataupun tempat lain. 3.3. Bagi Masyarakat 3.3.1.Menjadi sarana bertukar pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman positif antara masyarakat di desa dengan para relawan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3.3.2.Mendorong terciptanya sinergi positif antara masyarakat di desa dengan para relawan yang diharapkan dapat saling meningkatkan kualitas hidup masing-masing. 3.4. Bagi Relawan 3.4.1.Memberikan kesempatan untuk ikut ambil bagian langsung dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di desa. 3.4.2.Memberikan gambaran langsung mengenai kondisi pendidikan dan masyarakat di desa. 3.4.3.Menjadi sarana untuk aktualisasi diri dengan cara berbagi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dimilikinya kepada siswa, guru, sekolah dan juga masyarakat. 3.4.4.Memberikan pengalaman baru di luar rutinitas sehari-hari dengan tetap memberikan manfaat kepada orang lain. 3.4.5.Memberikan kesempatan untuk menjalin relasi atau jejaring baru dengan semua pihak yang terlibat. Baik antar relawan, maupun dengan sekolah, guru, dan masyarakat. 4. 7 Sikap Dasar Saba Desa Ada 7 Sikap Dasar yang melandasi kegiatan Saba Desa yang diharapkan dimiliki oleh relawan yang terlibat dalam kegiatan ini, yaitu : 1. Sukarela. Semua pihak yang terlibat mengikuti kegiatan ini dilandasi dengan kerelaan hati dan tanpa paksaan. 2. Tulus. Semua pihak percaya bahwa ini bukan tentang diri relawan, bukan tentang para pengurus sekolah, tetapi demi anak-anak Indonesia yang akan lebih percaya diri dan siap berjuang menyongsong cita-cita mereka. Juga terbukanya ruang interaksi dan peluang terbentuknya jejaring atau relasi dengan berbagai pihak yang terlibat. 3. Bebas kepentingan. Kegiatan ini bebas dari relasi dengan institusi perusahaan/lembaga tempat relawan bekerja. Kepentingan yang utama adalah demi masa depan anak-anak Indonesia, peningkatan kualitas guru, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di desa. 4. Siap belajar. Bersikap terbuka dan saling belajar, baik sekolah, relawan, dan semua pihak yang terlibat. 5. Ambil bagian langsung. Para relawan selalu siap terjun langsung, fokus pada aksi, siap hadir, dan siap berinteraksi langsung demi membawa dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia. 6. Siap Berkolaborasi. Terbuka untuk membangun silaturahmi dan kerja sama semua pihak yang terlibat. Relawan, sekolah, guru dan masyarakat selalu terbuka, saling rendah hati dan tulus untuk terus menjalin silaturahmi dan membangun jejaring yang baik. 7. Mandiri. Kesiapan relawan untuk terlibat langsung dibuktikan melalui kesediaannya untuk mengurus sendiri cuti yang dibutuhkan pada saat hari H dan bersungguh-sungguh menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan (baik itu kebutuhan pribadi maupun bahan/materi yang akan disampaikan). Juga bersedia menanggung sendiri biaya-biaya yang akan keluar untuk
kepentingan pribadi dan menanggung bersama untuk biaya-biaya yang keluar untuk kebutuhan kelompok. 5. Bentuk Kegiatan 5.1. Ruang Inspirasi Relawan akan berbagi dan bercerita seputar profesinya kepada siswa-siswi. Harapannya dengan cerita yang dibagikan oleh para relawan mengenai profesinya, mereka dapat terinspirasi dan termotivasi untuk mempunyai mimpi dan cita-cita. Juga untuk terus melanjutkan pendidikan demi meraih mimpi dan cita-cita tersebut. Selain itu, mereka bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan mengenai beragam cita-cita dan profesi di luar yang biasa mereka lihat dan dengar sehari-hari. Disamping itu, relawan juga akan memberikan materi “Siapa Aku”. Di materi “Siapa Aku”, relawan akan mengajak siswa-siswi mengenali diri, yaitu mengetahui kekuatan dan hal yang harus dikembangkannya. Harapannya materi tersebut akan memunculkan dan membangun kepercayaan diri siswa-siswi untuk meraih cita-citanya. Kegiatan Ruang inspirasi akan dilakukan di tiga Sekolah Dasar dan Satu Sekolah Menengah Pertama , yaitu : Nama Sekolah SDN Kendeng SDN Rancabolang SDN Sukamanah *SMP PERKAPEN RANCABALI
Jumlah Rombongan Belajar 6 6 6 4
Jumlah Kelas
Jumlah Siswa
6 6 3 6
78 128 41 100
Berdasarkan hasil survey, didapatkan informasi tambahan mengenai kondisi siswa, yaitu : · Wawasan siswa-siswa masih sangat terbatas. · Tidak banyak anak-anak yang pernah keluar dari lingkungan tempat tinggalnya. · Kasus putus sekolah cukup tinggi, mayoritas hanya melanjutkan sampai SMP. · Kentalnya penggunaan Bahasa Sunda di daerah tersebut mengakibatkan kurangnya penggunaan Bahasa Indonesia. Akan menjadi tantangan ketika relawan menyampaikan materi. 5.2. Ruang Berbagi Relawan akan mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru. Guru yang terlibat dalam kegiatan Ruang Berbagi hanyalah Guru Sekolah Dasar. Lokasi kegiatan dapat dilaksanakan di SDN Rancabolang. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan, Guru di ketiga sekolah memiliki kondisi yang hampir sama, yaitu : · · · ·
Jumlah guru honorer lebih banyak dibandingkan guru PNS. Gaji honorer per bulan sekitar Rp.400.000,-. Kegiatan untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan para guru tidak rutin dilakukan. Penyampaian materi dalam kegiatan belajar mengajar masih bersifat satu arah. Misalnya dengan cara ceramah atau memberikan tugas. Minimnya alat peraga.
· ·
Jauhnya jarak dari tempat tinggal ke sekolah. Rata-rata jumlah siswa di setiap sekolah tidak banyak. Salah satu kondisi yang menarik, ada satu kelas yang terdiri hanya 6 – 10 siswa/i, namun guru terlihat kurang mempersiapkan materi dan hanya mengajar ala kadarnya. Berdasarkan kondisi diatas, maka tema yang panitia angkat adalah peningkatan motivasi guru dan metode belajar kreatif. Bentuk kegiatannya dapat berupa pelatihan, workshop, seminar, dll yang akan diadakan di satu titik. Bentuk kegiatan yang nantinya akan dipilih dapat didiskusikan dan disepakati bersama di dalam kelompok. Relawan sebaiknya sudah menyiapkan materi, peralatan, dan perlengkapan yang diperlukan sebelum berangkat ke lokasi. 5.3. Ruang Interaksi Relawan diharapkan untuk dapat mengadakan kegiatan, baik formal maupun nonformal yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Adapun kondisi umum dari masyarakat di Dusun Rancabolang adalah : · Agama : Mayoritas Islam · Pekerjaan : Pemetik Teh dengan target per orang sekitar 1 ton per bulan. Gaji kurang lebih 1,5jt/bulan. Waktu kerja mereka hanya sampai pukul 12.00 · Suku Bangsa : Mayoritas Sunda. · Bahasa yang digunakan, : Bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia. Namun, Bahasa daerah cukup kental digunakan sebagai Bahasa sehari-hari. Selain itu, terdapat informasi menarik mengenai permasalahan yang ada di masyarakat Dusun Rancabolang, yaitu : 1. Kurangnya perhatian untuk pendidikan anak. Orang tua masih menganggap pendidikan anak menjadi hal yang kurang penting. Hal tersebut terlihat ketika ada anak yang tidak berangkat sekolah, orang tua membiarkannya. 2. Gaya kehidupan konsumtif. Hal tersebut terlihat dengan gaji yang pas-pasan, mereka banyak yang memiliki hutang di bank untuk membeli alat-alat elektronik / motor / kegiatan menikahkan anak. 3. Ketidakpedulian terhadap pola hidup sehat. Sebagai pegawai PTPN, mereka diberikan fasilitas tempat tinggal. Namun, mereka tampak kurang merawat fasilitas yang diberikan. Contohnya ketika ada genting bocor atau tembok rusak, tidak diperbaiki malah dibiarkan. 4. Kurangnya keterampilan dan berpikir kreatif. Salah satu sumber informasi menyampaikan bahwa Jalan di wilayah Rancabolang akan menjadi jalur provinsi. Jika sudah diresmikan dan memang digunakan sebagai Jalan alternatif antar propinsi maka sangat memungkinkan kawasan Rancabolang akan ramai dikunjungi. Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan apakah masyarakat akan menjadi pemain utama atau hanya menjadi penonton. Informasi diatas dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan bentuk kegiatan yang akan dilakukan. Relawan akan merumuskan sendiri bentuk kegiatan seperti apa yang dapat dilakukan. Termasuk merumuskan jenis pengetahuan, materi maupun informasi yang akan dibagikan kepada masyarakat. Segala jenis kegiatan yang akan dilakukan hendaknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak perkebunan untuk membantu kelancaran kegiatan tersebut.
6. Siapa saja yang dapat terlibat? 6.1. Relawan Narasumber Para profesional yang ambil bagian langsung di kegiatan Saba Desa, kami sebut sebagai relawan narasumber. Mereka adalah profesional/pekerja dari berbagai macam bidang pekerjaan dengan pengalaman bekerja minimal tiga tahun. Tidak ada batasan umur untuk bergabung menjadi relawan narasumber. Dengan persyaratan : a. Bersedia cuti dan hadir selama empat hari kegiatan Saba Desa dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan b. Wajib hadir pada saat Briefing c. Menyiapkan dan menyediakan seluruh keperluan selama kegiatan Saba Desa secara swadaya 6.2. Relawan Dokumentasi Relawan dokumentasi adalah mereka yang mempunyai kemampuan di bidang fotografi atau videografi yang bertugas untuk meliput kegiatan Saba Desa. Dengan persyaratan : a. Bersedia cuti dan hadir selama empat hari kegiatan Saba Desa dan mengikuti seluruh rangkaian kegiatan b. Wajib hadir pada saat Briefing c. Menyediakan peralatan fotografi atau videografi sendiri. 7. Informasi Tambahan 7.1. Gambaran Lokasi Dusun Rancabolang 7.1.1.Gambaran Umum Nama Desa : Desa Sugihmukti Kecamatan : Pasirjambu Kabupaten/Kota : Bandung Provinsi : Jawa Barat Kode Pos : 40972 Kondisi Alam : · Curah hujan sangat tinggi, Siang – Malam hari sering hujan · Suhu udara sekitar 17° - 20°Celcius (Daerah dengan ketinggian 1700 M diatas Laut). Dusun Rancabolang merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Sugihmukti dan merupakan salah satu dusun terjauh yang ada di Desa Sugihmukti. Akses transportasi umum menuju kawasan ini sangat terbatas, yakni hanya ada 1 elf yang melalui kawasan ini dan itupun hanya di pagi hari saja. Alternatif lain dapat menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil) atau sewa kendaraan. Mungkin alasan inilah yang menjadikan Dusun Rancabolang jarang mendapatkan akses informasi dari luar dan jauh dari hiruk pikuk keramaian warga desa yang membedakannya dengan dusun lainnya dimana banyak diadakan kegiatan KKN, Pengabdian pada Masyarakat, dan kegiatan lainnya.
7.1.2.Akses Menuju Dusun Rancabolang Kondisi Jalan : 75% Cor Beton & Aspal; 25 % Bebatuan/pasir/tanah lunak Kendaraan : Mobil/Motor Transportasi : · Alternatif 1 : Elf jalur Ciwidey arah Patuha - sehari dua kali di jam (05:00 dan 10:00, pulangnya jam 12 siang dari Patuha) seharga Rp. 15.000,- sekali jalan · Alternatif 3 : Mengendarai kendaraan pribadi / sewa. Untuk mobil disarankan mobil dengan ground clearance tinggi/minimal kategori MPV (Avanza dan sejenisnya). 4 wheel drive lebih baik karena kondisi jalan rusak apalagi kalau hujan. Untuk motor bisa dengan motor manual, matic. Untuk matic hati-hati karena kondisi berbatu dan licin, kondisi motor dan penumpang harus sangat prima.
7.1.2.1. Panduan Arah · Kota Bandung – Leuwi Panjang – Kopo Sayati – Margahayu – Katapang – Soreang – Pasir Jambu – Desa Alam Endah – Jalan Ciasin – Kawasan Perkebunan Rancabolang · Ancang-ancang Alfamart Desa Alam Endah (sebelum Kolam Renang The Valley Resort, jika sudah lewat ini, putar balik) maju sekitar 100 meter belok kiri, masuk ke Jalan Ciasin, ikuti jalan. · Spot menarik untuk menanyakan arah ke warga bisa tanya: Perkebunan Rancabolang, Geodipa, atau Bukit Jamur Rancabolang. Bukit Jamur Rancabolang merupakan lokasi pusat kegiatan dan tempat tinggal. Catatan: Ketika sampai di PTPN Rancabolang, ikuti jalan, lalu akan menemukan ada dua persimpangan. Jika: a. Lurus: akan menuju ke daerah PLTU GeoDipa b. Belok kiri: menuju pusat Rancabolang (masuk ke arah perkebunan teh) 7.1.2.2. Gambaran Jarak dan Waktu · Bandung – Alun-Alun Soreang sekitar 20 Km dalam waktu 150 menit · Alun-Alun Soreang - Alun-Alun Ciwidey sekitar 12 Km dalam waktu 30 menit · Alun-Alun Ciwidey - Kantor Desa Sugihmukti sekitar 4 Km dalam waktu 10 menit · Alun-Alun Ciwidey - Rancabolang SDN Kendeng sekitar 15 Km dalam waktu 60 menit · Rancabolang SDN Kendeng - Rancabolang SDN Rancabolang sekitar 3 Km dalam waktu 15 menit · Rancabolang SDN Rancabolang - Rancabolang SDN Sukamanah sekitar 3 Km dalam waktu 15 menit 7.2.
Akomodasi Untuk penginapan selama Saba Desa, relawan dapat tinggal di : 1. Satu rumah di PTPN Rancabolang yang sudah disediakan oleh pihak PTPN, yang terdiri dari 2 kamar @3 single bed. Dengan kondisi lesehan dapat diisi untuk kurang lebih 20 orang. 2. Aula PTPN 3. Rumah warga (Masih dalam konfirmasi)
7.3.
Konsumsi Kebutuhan makan relawan selama Saba Desa, bisa dipenuhi dengan cara masak sendiri, atau memberdayakan masyarakat untuk memasak.