MODET TENTATIF DAERAH PROSPEK PANASBUMI ULUBELU KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROPINSI LAMPUNG B ERDA SA RKA N DATA MAGN ET OTELLURIC DAN DC.R E SI STIWTY Yorinaldil, Mulyadi2, Djoko Wintolor, Pri Utamir l Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,lalan Grafika 2, Yogyakarta 55281, Telp. dan Fak-s. (0274) 51,3658 , 2Pertamina Divisi Panasbumi, |alan Medan Merdeka Timur No 5, jakarta 10110 Telp. (021) 3502150 ext. 1658, Faks. (021) 3508033
ABSTRACT
Ulubelu is a geothermal prospect located in South Lampung Regenry, Lampung Province. This prospect area is situated in moderate and mountainous terrain with an elevation of 500-1.000 m above sea level. In general, the lithology comprises of igneous rock which are mostly overlaid by Quaternary volcanic product. The result of geoscientific surveys shows the existence of a prospect areas in befween Mt Rindingan and Mt Duduk, and in the east of Mt Kukusan. The reservoir of these prospect area is interpreted to contain hot water with the temperature of about 230€. To obtain an integrated feature of the Ulubelu geothermal prospect, a tentatif model is constructed based on magnetotelluric (MT) and DCresistivity data supported by other relevant data. Surface thermal manifestations found in this area are fumaroles, solfataras, mudpools, steaming ground
and altered rocks. Fluid geothermometry gives reservoir temperatures of. 234-251€. Meanwhile the measured reservoir temperature in slimholes UBL-01, UBL-02 and UBL-03 ranges from 210-230"C. The result of MT and DC-Resistivity measurement indicates the presence of two low apparent resistivity areas (< 10 Am) in the northern and the southem parts of the prospect area. These low apparent resistivity areas coincide with the areas of low gravity (s 40 mgal) and low magnetic anomalies (s 44200 nT). The northem low resistivity area is located between Mt Rindingan and Mt Duduk while the southern one is located east of Mt Kukusan. Their total area is approximately 45 km2. These two low resistivity areas are associated with NW-SE and NE-SW trending faults. The DC-resistivity and MI profiles show two moderate resistivity zones (20-75 Qm) at depth 600 m below the surface, which are interpreted as reservoir zones. These two moderate resistivity zones are separated by a higher resistivity zone (> 100 Qm), which is thought to be a non-reservoir zone.
INTISARI
magnetotelluric
Daerah prospek panasbumi
didukung oleh data lain yang terkait untuk menggambarkan sistem panasbumi daerah
Ulubelu terletak di
Kabupaten Lampung Selatan,
Propinsi Lampung, Daerah ini berada pada morfologi perbukitan dan dataran dengan elevasi 500-1000 m di atas permukaan laut. Litologi secara umum adalah batuan beku yang tertutupi oleh produk
vulkanik Kuarter. Hasil survei
geoscientific
(MT) dan DC-resistiaity
yang
Ulubelu secara terpadu.
Manifestasi'l,panasbumi permukaan yang ditemukan 'i berupa mataair panas, fumarola, solfatara, mud pool, steaming ground dan batuan teralterasi. Geotermometer fluida memberikan
menunjukkan adanya daerah prospek antara G. Rindingan dan G. Duduk serta di sebelah timur
kisaran temperatur 234-251€. sedangkan
G. Kukusan.
Reservoar daerah prospek ini diinterpretasi mempunyai sistem dominan air panas dengan temperatur sekitar 230(. Model
UBL-03 berkisar antara 270-230t.
tentatif ini dibuat berdasarkan
mengindikasikan ada 2 daerah bertahanan-jenis rendah (< 10 Om) di utara dan selatan daerah
data
temperatur reservoar pada slitnhole UBL-01 dan
Hasil interpretasi data MT dan DC-resistiaity
MODEL TENTATIF DAERAH PROSPEK PANASBUMI ULUBELU KABUPATEN LAMPUNC SELATAN, PROPTNSI LAMPUNG BERDASARKAN DATA M ACN ET OT E LLU RIC DAN DC-RES/ST IV ITY
Ulubelu ini. Daerah bertahanan-jenis rendah tersebut berasosiasi dengan daerah anomali gravitasi rendah (< 40 mgal) dan anomali magnetik rendah (< 44200 nT). Daerah prospek di utara berada di antara G. Rindingan dan G. Duduk sedangkan prospek di selatan berada di timur G. Duduk. Luas total kedua daerah prospek ini adalah sekitar 45 kmz. Kedua daerah
Berdasarkan analisis foto udara dan citra di daerah Ulubelu berarah baratlaut-tenggara sedangkan sesar-sesar dengan arah lainnya
prospek tersebut dikontrol oleh sesar-sesar yang
merupakan sesar orde kedua. Sesar-sesar yang
menunjukkan adanya lapisan relatif resistif (2075 Am) pada kedalaman 600 m yang diinterpretasi sebagai reservoar. Kedua daerah relatif resistif tersebut dipisahkan oleh daerah tahanan-jenis tinggi (> 100 Qm) yang dianggap sebagai daerah bukan reservoar.
umufirnya adalah batuan beku yang tertutupi oleh produk vulkanik Kuarter.
berarah baratlaut-tenggara dan timurlautbaratdaya. Profil DC-resistiuity dan MT
dengan perkembangari tektonik Pulau Sumatera.
Daerah penelitian terletak pada zona uolcnnic inner arc dalam sistem tektonik tersebut
Lafldsat diketahui bahwa pola utama struktur
berarah baratlaut-tenggara dan timurlautbaratdaya diduga sebagai produk gaya release dari gaya pembentuk Sesar Semangko ( Ir{asdjuk, 1989). Litologi daerah Ulubelu
3. 1.
PENDAHULUAN
Daerah prospek panasbumi Ulubelu ini termasuk Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Propinsi Lampung. Daerah ini terletak t 98 km sebelah barat kota Bandar Lampung (Gambar L) dan berada pada elevasi 500-1000 m di atas muka laut. Manifestasi
permukaan yang berupa mataair
panas/
fumarola, solfatara, mud pool, steaming ground dan batuan teralterasi mengindikasikan adanya suatu sistem panasbumi di bawah permukaan. Daud ef aI (2000) dan Mulyadi (2000) juga menyatakan ada daerah prospek panasbumi di daerah ini. Pengukuran lapangan MT, DC-
resistivity, gravitasi
dan
magnetik
telah
dilakukan oleh Pertamina (1993a dan b). Tulisan
ini
mengetengahkan hasil interpretasi data (MT) dan DC-resistivity (data
magnetotelluric
utama) yang didukung oleh data geologi permukaan dan bawah permukaan, gravitasi, magnetik serta data geokimia.
2.
METODE MAGNETOTELLUKIC (MT)
,
Pengukuran tahanan-jenis dengan metode MT di daerah Ulubelu ini dilakukan pada 40 stasiun. Anomali yang diharapkan dari hasil pengukuran MT pada suatu sistem panasbumi adalah tahanan-jenis rendah dalam sistem dan tahananjenis tinggi di luar sistem. Hal tersebut karena dalam sistem panasbumi, fluida panas dan mineral lempung hasil alterasi masing-masing
merupakan elektrolit cair dan padat yang berfungsi sebagai konduktor (Hochstein and Soengkono, 1995).
4. METODE DC-RESISTIWW
Tujuan metode DC-Resistiztify dalam eksplorasi
panasbumi adalah untuk melokalisir dan menarik batas struktur tahanan-jenis dangkal dan mengkaitkarurya dengan hidrologi dan struktur terrnal yang berasosiasi dengan reservoar panasbumi. Metode ini juga mengharapkan anomali tahanan-jenis rendah di dalam sistem dan tahanan-jenis tinggi di luar sistem panasbumi (Hochstein and Soengkono, 1995). Kendala yang dihadapi dalam interpretasi
TATANAN GEOLOGI
metode
Secara fisiografis daerah penelitian termasuk Zona Semangko bagian selatan, yaitu suatu daerah depresi sepanjang Bukit Barisan yang berarah baratlaut-tenggara membujur dari Teluk Semangko hingga Banda Aceh (Van Bammelen,
ini di
daerah Ulubelu adalah daya
tembusnya yang terbatas. Pengukuran tahanan-
jenis yang dilakukan terbagi dalam 12 jalur pengukuran yang masing-masingnya terdiri dari 9-22 stasiun.
1949 dalam Masdjuk, 1989). Perkembangan struktur geologi daerah Ulubelu berkaitan erat
178
Proceedings of Indonesinn Association of Geologists The 29th Annual Convention, Bnndung,lndonesia, Noaember 21-22, 2000
Yorinaldi, Mulyadi, Djoko & Pri Utamil
zana-zona permeabel yang menyebabkan harga
5.
DATA PENDUKUNG
5.1. Geokimia Fluida Analisis geokimia telah dilakukan oleh Kamah dan Yunis (1997) terhadap sampel air dari 3 kelompok mataair panas yaitu kelompokkelompok Ulubelu, Way Panas dan Way NgaripWay Semong. Pemplotan hasil analisis tersebut
pada diagram segitiga
C1-SOe-HCOI
menunjukkan bahwa mataair panas kelompok Ulubelu berjenis sulfat. Hal ini mengindikasikan bahwa mataair panas ini adalah air permukaan yang terpanaskan oleh uap (steam-heated water). Mataair panas kelompok Way Panas dan Way Ngarip-Way Semong adalah air bertipe khlorida, mengindikasikan bahwa air ini berasal langsung dari reservoar di kedalaman (derp fluid\.Hasil perhitungan geotermometer terhadap beberapa
contoh fluida yang memenuhi syarat menunjukkan bahwa kisaran temperatur reservoar di kedalaman adalah 234-251oC.
5.2. Geologi Bawah Permukaan Data geologi bawah permukaan didapatkan dari sumur UBL-01-, UBL-02 dan UBL-03. Menurut
Kamah dan Yunis (1997) litologi bawah permukaan adalah batuan-batuan yang termasuk dalam satuan Lava Andesit G. Kukusan dan Lava Andesit G. Sula serta satuan Piroklastik G. Rindingan. Pada sumur UBL-01 dan UBL-02 terdapat lempung hitam setebal 15 m di kedalaman t 600 m. Pada sumur UBL-01 dan UBL-03 terdapat dyke andesit. Hasil pengamatan petrografis beberapa sayatan tipis dafi core UBL-01 menunjukkan adanya batuanbatuan teralterasi dengan intensitas kuat dan uein-aein mineral hidrotermal yang memotong batuan (Yorinaldi, 2000). 5.3.
Geofisika
Gratsitasi
Peta anomali Bouguer (o = 2 mg/m3) daerah Ulubelu menunjukkan adanya anomali bemilai rendah yang luas di utara G. Duduk. Anomali tersebut berada pada daerah yang tersusun oleh batuan piroklastik muda dan lava. Batas anomali gravitasi ini membentuk kelurusan yang relatif berarah timurlaut dan baratlaut. Anomali bemilai rendah tersebut mungkin berasal dari pengisian depresi tua oleh material vulkanik yang lebih muda dan berdensitas kecil. Akibat pengisian material baru tersebut maka terbentuk Proceedings of lndonesian Association of Geologist The 29th Annual Conaention, Bandung, lndonesia, Nooember 27-22,2000
pengukuran gravitasi' di daerah ini rendah dibandingkan daerah di sekelilingnya, Jadi anomali bernilai rendah tersebut mungkin disebabkan oleh banyaknya rekahan-rekahan yang merupakan salah satu faktor penting pada sistem panasbumi di daerah Ulubelu ini. Magnetik Peta intensitas magnetik total daerah Ulubelu menunjukkan beberapa anomali magnetik
rendah yang berada
di
sekeliling daerah
G.Kukusan, G. Duduk dan pada daerah-daerah di sebelah barat dan sebelah utara G. Duduk. Daerah anomali magnetik rendah tersebut dapat diinterpretasi sebagai daerah prospek
panasbumi.
Hal
tersebut
karena
harga
pengukuran magnetik suatu daerah yang rendah dibandingkan daerah sekitamya mengindikasikan demagnetisasi yang teriadi akibat interaksi fluida dan batuan dalam proses hidrotermal.
6.INTERPRETASI 6.1.
MT
Peta tahanan-jenis semu MT dibuat berdasarkan data py*, p*y dan p invarian pada perioda (T) tertentu. Pemetaan dilakukan pada perioda 0,5 ,
2 dan 5 detik. Daerah yang dianggap prospek dan menjadi target utama pada peta-peta ini adalah daerah bemilai tahanan-jenis rendah atau daerah konduktif. Daerah konduktif pada peta-
di sekitar G. Kukusan dan Rindingan dengan G. Duduk.
peta tersebut berada
diantara
G.
Daerah-daerah konduktif tersebut dikontrol oleh sesar-sesar yang berarah baratlaut-tenggara dan
timurlaut-baratdaya.
Pada penelitian
ini dibuat 6
penampang
tahanan-jenis MT yang melewati daerah bemilai tahanan-jenis rendah dan tirggi pada peta tahanan-jenis semu MT dan juga melewati lokasi pemboran slimhole. Tiga penampang berarah relatif utara-selatan dan yang lainnya berarah
relatif barat-timur. Semua penampang MT ini menunjukkan hubungan antara lapisan bernilai tahanan-jenis rendah dengan kandungan mineral alterasi dalam bentuk mineral lempung. Hal tersebut ditunjukkan oleh perbandingan antara stasiun MT-26 dengan sumur UBL-01 yang posisinya berdekatan (Gambar 2). Pada t79
MODEL TENTATIF DAERAH PROSPEK PANASBUMI ULUBELU KABUPATEN LAMPUNG SELATAN, PROPINSI LAMPUNG BERDASARKAN DATA MAGN ET AT ELLU R IC DAN DC-RESIST IV ITY
gambar tersebut terlihat bahwa
lapisan
daerah konduktif pada semua peta tahanan-jenis
konduktif di bawah stasiun MT'25 berasosasi dengan kandungan lempung yang tinggi pada sumur UBL-01. Lapisan konduktif tersebut
semu DC-Resistiaity. Hal seperti itu juga terjadi
berada dalam zone mineral argilitik/smektit, mixed-layer clay,
alterasi
pada sumur UBL-03 namun sumur UBL-02 berada di luar daerah konduktif hainpir pada semua peta tahanan-jenis semu.
dan khlorit.
Kandungan lempung berkurang dan sangat sedikit terdapat pada lapisan relatif resistif dengan nilai tahanan-jenis 70 Qm sedangkan silika masih tetap ada sampai kedalaman 1200 m. Lapisan relatif resistif ini berada pada zone
Daerah konduktif pada peta-peta tersebut berada di sekitar G. Kukusan dan diantara G. Rindingan dengan G. Duduk. Daerah-daerah konduktif tersebut dikontrol oleh sesar-sesar
iuga berasosiasi dengan kenaikan temperatur. Hal ini dapat diinterpretasi bahwa batuan teralterasi yang memiliki harga tahanan-jenis rendah berfungsi sebagai lapisan penudung.
baratdaya.
Pada profil MT ini terdapat lapisan-lapisan yang berharga tahanan-jenis rendah (0,75-5 Qm) dan
melewati daerah konduktif pada peta tahananjenis semu DC-resistitsity dan lokasi pemboran slirnhole. Pada penampang tersebut terlihat banyak lapisan-lapisan dengan nilai tahananjenis bervariasi sampai pada kedalaman sekitar 100 m. Kedalaman maksimal yang dihasilkan
mineral alterasi khlorit-epidot dan
yang berarah baratlaut-tenggara dan timurlaut-
Dua buah penampang tahanan-jenis
DC-
resistiaity yang dibuat masing-masing dengan
arah relatif utara-selatan dan utara-tenggara (Gambar 4). Masing-masing penampang tersebut
di bawahnya terdapat lapisan yang berharga tahanan-jenis sedang (20-75 Am). Lapisan tersebut masing-masing diinterpietasi sebagai lapisan penudung
dan lapisan reservoar,
Lapisan-lapisan reseryoar itu berada pada stasiun-stasiun MT di sekitar G. Kukusan dan diantara G. Rindingan dengan G. Duduk (Gambar 3). 6.2.
DC-Resistiaity
Peta tahanan-jenis semu
ini dibuat
berdasarkan harga-harga tahanan-jenis tiap stasiun pada setengah jarak rentangan elektroda arus (AB/2). Iank AB/2 yang digunakan dalam pembuatan peta tahanan-jenis semu ini adalah 250, 500 dan 1000 m. Pada peta-peta ini terlihat daerahdaerah yang memiliki harga tahanan-jenis tinggi atau daerah resistif dan yang bernilai tahanan-
jenis rendah atau daerah konduktif. Dalam
umurnnya adalah 500
m,
walaupun
ada
beberapa stasiun pengukuran yang mampu mendeteksi sampai kedalaman lebih besar lagi. Penampang DC-resistioity 1 (A-B) umumnya hanya mendeteksi sampai kedalaman sekitar 400 m kecuali pada stasiun C-20. Pada stasiun C-20 ini terdapat lapisan yang bernilai tahanan-jenis 35 Om pada kedalaman sekitar 800 m dan di atasnya terdapat lapisan dengan nilai tahananjenis 5 Qm. Perlapisan yang bemilai tahanan-
jenis seperti stasiun C-20 ini diinterpretasi sebagai daerah prospek yaitu lapisan yang bernilai 35 Qm adalah reservoar sedangkan yang bernilai 5 Om adalah batuan penudung. Penampang DC-resistiaity 2 (A-C) menunjukkan
eksplorasi panasbumi adanya daerah konduktif
ada daerah yang dapat diinterpretasi sebagai
dapat diinterpretasi sebagai indikator adanya
reseryoar yaitu pada stasiun NW-80 dan E-45. Daerah yang diinterpretasikan sebagai reservoar pada stasiun NW-80 adalah lapisan yang bemilai tahanan-jenis 30 Qm pada kedalaman sekitar 800 m. Pada stasiun E-45 terdapat lapisan
daerah prospek panasbumi di
bawah
permukaan. Mineral-mineral teralterasi yang
umunrnya berupa mineral lempung yang dihasilkan oleh aktivitas panasbumi (interaksi fluida dan batuan) memiliki harga tahanan-jenis rendah. Anderson et al (2000) menyatakan bahwa anomali tahanan-jenis rendah merupakan
indikator paling baik untuk target
prospek panasbumi karena
daerah umununya
berasosiasi dengan upflow fluida panasbumi terutama untuk topografi datar. Sumur slimhole
UBL-01 terlihat berada relatif dekat dengan
180
yang bernilai tahanan-jenis 35 Qm pada kedalaman sekitar 600 m yang j.rga
diinterpretasi sebagai lapisan reservoar. Pada bagian atas lapisan yang diinterpretasi sebagai reservoar pada stasiun NW 70 dan E45 tidak terdapat lapisan konduktif yang mengindikasikan lapisan penudung. Hal ini mungkin disebabkan oleh tebalnya lapisan yang
Proceedings of Indonesian Association of Geologists The 29ttt Annual Conuention, B andung, lndonesia, N ov ember 21,-22, 2000
Yorinaldi, Mulyadi, Dioko & Pri Utamir
berada
di
atas lapisan reservoar
tersebut.
Kedalaman lapisan yang diinterpretasi sebagai reservoar telah ditembus oleh slimhole UBL-01.
7.2. Model Tentatif Sistem Panasbumi Daerah Ulubelu Model tentatif sistem panasbumi daerah Ulubelu
memuat tentang batuan reservoar/ PEMBAHASAN
sistem
reservoar/ daur hidrologi, sumber panas dan batuan penutup (Gambar 5).
7.L. Daerah Prospek
Berdasarkan hasil interpretasi data DCResistiaity dan MT serta peta lapisan konduktif diketahui ada2 daerah prospek yang terpisah di utara dan selatan daerah Ulubelu ini. Daerah prospek di bagian utara dengan luas sekitar 16 km2 berada di sebelah tenggara G.Rindingan yang dibatasi oleh kontur daerah konduktif pada peta lapisan konduktif dan berasosiasi dengan anomali gravitasi bernilai rendah pada peta anomali Bouguer (a = 2 mglm3) serta manifestasi permukaan berupa fumarola dan batuan teralterasi. Daerah prospek di bagian selatan berada disekitar G. Duduk yang juga dibatasi kontur daerah konduktif pada peta lapisan konduktif serta berasosiasi dengan manifestasi permukaan berupa fumarola, mataair panas dan bafuan teralterasi dengan luas sekitar 29 km2. Luas total kedua daerah prospek ini adalah 45 km2 (Gambar 5). Kedua daerah prospek yang dipisahkan oleh daerah di sekitar G. Duduk ini dikontrol oleh sesar 51 dan
BatuanResentoar
Profil tahanan-jenis MT menunjukkan ada
2
zone reservoar yang berada di sebelah utara dan sebelah selatan daerah Ulubelu ini, tepat berada di bawah 2 daerah prospek panasbumi pada peta tahanan-jenis semu permukaan. Puncak tubuh batuan reservoar umumnya berada pada kedalaman sekitar 600 m. Interpretasi tersebut
berdasarkan pada lapisan resistif dengan nilai tahanan-jenis 20-75 Qm pada profil tahanan-jenis
MT. Hasil pemboran sumur UBL-01 jrgu mendukung interpretasi tersebut dengan menunjukkan adanya daerah permeabel akibat banyaknya rekahan-rekahan pada kedalaman 600-950 m. Grafik temperatur sumur UBL-01 pada kedalaman tersebut juga menunjukkan peningkatan hingga mencapai 230"'C. Batuan yang berfungsi sebagai reservoar ini diketahui dari litologi bawah permukaan sumur slimhole UBL-01 yaitu berupa breksi andesit dan andesit
terubah kuat. Kamah
dan Yunis (1997) ini termasuk satuan
52 yangberarah baratlaut-tenggara serta sesar 53 dan 56 yang berarah tirnurlaut-baratdaya. Daud et al (2000) menyatakan bahwa luas total daerah
mengasumsikan batuan
prospek di Ulubelu adalah 25 km2 berdasarkan peta tahanan-jenis semu DC-resistivity dengan
berada pada zone mineral alterasi dengan jenis khlorit-epidot. Ketebalan batuan reservoar ini tidak dapat diketahui secara pasti karena hasil
(2000) luas totalnya adalah 50 km2 berdasarkan peta tahanan-jenis semu MT pada periode (T) 1
pemodelan
AB/2 1000 m sedangkan menurut Mulyadi
Lava Andesit G. Sula yang berumur 4,5 juta tahun (Pliosen Awal). Batuan reseryoar ini
L dimensi MT hanya mendeteksi
puncak reservoar.
detik. Daerah prospek tersebut juga merupakan pusat daerah upflow fluida panasbumi. Hal tersebut didukung oleh keberadaan mataair panas kelompok Ulubelu di daerah prospek bagian utara dengan tipe air sulfai. Pusat daerah outfloat
fluida panasbumi berada di bagian selatan di daerah Way Panas. Hal tersebut didasarkan pada kenampakan pola kontur yang masih membuka dan "melidah" ke arah selatan pada peta tahanan-jenis semu DC-Resistiaity dan MT dan didukung oleh kemunculan mataair panas bertipe khlorida di daerah itu.
Sistem Reseruoar
Hasil analisis geokimia telah
di daerah Ulubelu pada elevasi yang tinggi sekitar 700 m dari permukaan laut yang menandakan bahwa air tersebut adalah air permukaan yang terpanasi oleh uap. Pada daerah Way Panas dan Way Ngarip dengan elevasi rendah (150 m) terdapat manifestasi mataair panas tipe khlorida (Cl= 482-815 ppm) dengan suhu L35-150€ dan menyembur dengan tekanan yang cukup kuat. Air tipe ini adalah air yang berasal langsung dari reservoar dengan
sistem dominan Proceedings of lndonesian Association of Geologist The 29il' Annual Conuention, Banhmg, Indonesia, Noaember 21-22, 2000
menunjukkan
adanya manifestasi mataair panas bertipe sulfat
air
panas. Berdasarkan hal 181
MODEL TENTATIF DAERAH PROSPEK PANASBUMI ULUBELU KABUPATEN LAMPLTNG SELATAN, PROPINSI LAMI]LING BERDASARKAN DATA M/GNETOT ELLURIC DAN DC-TTESiSTIVIW
tersebut diatas dan ditambah hasil analisis fluida sumur UBL-01 maka reservoar daerah ini adalah
reservoar dominan
air
dengan tudung uaP
dan UBL-03 mengindikasikan kemungkinan adanya tubuh batuan beku di kedalaman yang dapat berfungsi sebagai sumber
slimhole UBL-01
(steatn cap).
Panas.
Temperatur reservoar yang didasarkan pada pengukuran temperatur sumur UBL-01 di kedalaman L150 m adalah sekitar 230"C.
BatuanPenudung
Temperahrr
ini mungkin akan semakin
bertambah dengan bertambahnya kedalaman karena geotermometer gas dan fluida menunjukkan temperatur reseryoar di kedalaman berkisar dari 210-252 "C. Jadi di bawah kedalaman 1160 m tersebut kemungkinan masih terdapat fluida dengan temperatur yang lebih tinggi. Daur Hidrologi Daerah pemasukan air unfuk daerah prospek panasbumi Ulubelu ini adalah daerah sekitar G. Rindingan karena mempunyai elevasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan daerah di sekitarnya. Air dari arah G. Rindingan tersebut mengalir ke arah selatan dan bercampur dengan air reservoar dan terpanasi oleh sumber Panas sehingga menjadi fluida panas. Air tersebut kemudian muncul di daerah Way Panas dan Way Ngarip sebagai outflow yang ditandai oleh mataair panas dengan tipe khlorida. Pola kontur tahanan-jenis rendah pada peta tahanan-jenis semu DC-Resisaity dan MT yang masih membuka atau "melidah" ke arah selatan juga mendukung interpretasi bahwa daerah selatan ini adalah daerah outflow. Pusat daerah upflow berada di Desa Ulubelu yang ditandai oleh adanya mataair panas bertipe sulfat. Pusat upflow tersebut juga berasosiasi dengan daerah bertahanan-jenis rendah dengan kontur tertutup pada peta tahanan-jenis semu MT dan DCResistiuity. Sumber Panas
Sumber panas daerah Ulubelu ini berada jauh di bawah daerah konduktif di selatan G. Rindingan dan di sekitar G. Kukusan. Interpretasi tersebut
didukung oleh keberadaan pola kontur upflow
fluida panasbumi yang berada di
daerah
tersebut. Kedalaman sumber panas tersebut tidak dapat diketahui dari penelitian ini karena keterbatasan metode geofisika yang dipakai. Adanya dyke andesit berukuran minor dalam
keadaan segar tanpa pengaruh aktivitas hidrotermal yang memotong batuan pada 182
Lapisan penudung tepat berada di puncak reservoar yang terletak mulai dari permukaan sampai kedalaman 300 m dan dengan ketebalan berkisar antara 25A-625 m. Berdasarkan litologi bawah permukaan dari sumur UBL-0L maka batuan penudung tersebut berupa batuanbatuan teralterasi yang terdiri dari andesit dan andesit basaltik dengan sisipan-sisipan breksi tufa dan tufa. Variasi batuan tersebut dapat diasumsikan sama dengan lava andesit basaltik G. Kukusan yang berumur 3,94 juta tahun (Pliosen Tengah) (Kamah dan Yunis, 1997). Lapisan penudung ini berasosiasi dengan zone mineral alterasi dengan tipe argilitik/smektit, mixed-layer clay dan khlorit. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Hasil interpretasi data tahanan-jenis metode magnetotelluric
{MT) dan
DC-resistiaity
menunjukkan bahwa terdapat 2 daerah prospek di daerah Ulubelu ini dengan luas total45 km2. Daerah prospek tersebut berada di sebelah uiara dan selatan berdasarkan kenampakan daerah konduktif (p=0,75-5Qm) pada peta lapisan
konduktif. Daerah prospek utara berada di antara G. Rindingan dan G. Kukusan dengan luas sekitar L6 km2 sedangkan daerah prospek selatan dengan luas 29 kmz berada di sebelah timur G. Kukusan. Kedua daerah prospek ini juga merupakan pusat upflow fluida panasbumi yang didukung oleh kemunculan mataair panas tipe sulfat. Daerah Way Panas dan Way Ngarip di sebelah selatan daerah Ulubelu merupakan daerah outflow fluida panasbumi berdasarkan kenampakan pola kontur tahanan-jenis MT dan DC-resistiaity yang membuka dan "melidah" ke arah selatan dan kemunculan mataair panas tipe khlorida dengan suhu 135-150oC dan tekanan semburan yang cukup kuat. Sesar-sesar yang berarah baratlaut-tenggara dan timurlautbaratdaya merupakan pengontrol keberadaan kedua daerah prospek tersebut.
Proceedings of Indonesian Association of Geologists The 29il' Annual Cona entio,n, Bandung, lndonesia, N oa ember 2L -22, 2000
'
-
Yorinaldi, Mulyadi, Djoko & pri Utamir
Kedalaman lapisan reservoar yang diindikasikan
UCAPAN TERIMAKASIH
oleh lapisan resistif sedang (20-75Am) pada profil MT adalah sekitar 500 m dan berada pada satuan lava andesit G. Sula yang berumur Pliosen Awal. Batuan reservoar ditutupi oleh
Terimakasih disampaikan kepada pihak PERTAMINA Divisi Panasbumi atas izin yang diberikan untuk mempublikasikan paper ini.
lava andesit C. Kukusan yang berumur Pliosen Tengah dan berfungsi sebagai lapisan penudung
yang dalam profil
tahanan-jenis MT diindikasikan oleh lapisan konduktif (p=0,75-5 A^) di atas lapisan yang relatif resistif (2075Am). Sistem reservoar panasbumi daerah Ulubelu ini adalah sistem dominan air panas dengan tudung uap $team cap). Batuan penudung berupa batuan-batuan yang teralterasi oleh kondensat uap. Temperafur reservoar yang diperkirakan berdasarkan pengukuran temperatur sumur UBL-01 dan perhitungan geotermometer lebih dari 230"C. Sumber panas diperkirakan adalah intrusi batuan beku pada kedalaman yang belum
DAFTARPUSTAKA Anderson, E., Crosby, D. and Ussher, G. (2000) Bulls-Eye! - Simple Resistivity
diketahui.
Imaging to Reliably Locate The Geothermal Reservoir. Proceeding World Geothermal Congress 20Aa (Kyushu-Tohuku), May 28-June 10 2000, pp. 909-91,4 . Daud, Y., Sudarman, S. and Ushijima, K. (2000) Integrated Geophysical Studies of Ulubelu Geothermal Field, South Sumatera, Indonesia, Proceeding World Geothermal Congress 2000 (Kyushu-Tohuku), May 28-]une 10
8.2. Saran
Hochstein,
2000, pp.1071.-7076
Hasil perhitungan geotermometer
fluida menunjukkan bahwa temperatur reservoar lebih tinggi daripada temperatur yang diketahui dari slimhole UBL-01 dan UBL-03 sehingga ada kemungkinan ditemukan temperatur yang lebih tinggi (t 250"C) pada kedalaman yang lebih besar. Untuk itu diperlukan pemboran yang lebih dalam lagi dengan memperhitungkan faktor-faktor lainnya. Pemboran ini juga berguna untuk mendapatkan data bawah perrnukaan yang baru untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap tentang kondisi bawah permukaan daerah Ulubelu ini. Pengembangan eksplorasi dan pengeboran agar
diprioritaskan ke arah utara dan timurlaut sumur UBL-03 dalam batas daerah konduktif
dengan harapan akan mendapatkan pusatupflaw fluida pada reservoar bagian utara. Daerah prospek utara ini telah mempunyai fasilitas jalan umum yang lebih baik daripada daerah prospek selatan sehingga pencapaian lokasinya
lebih mudah. Pada daerah utara ini juga tidak terdapat daerah hutan konservasi alam seperti daerah prospek selatan.
Prouedings The 29ttr
oJ
M. P. and
Soengkono,
Geophysical Erploration
S. (lg91)
for
Earth
Scientists. Geophysices Lecture Notes, Geothermal Institute of The University of Auckland. Kamah, M. Y. dan Yunis (1997) Eualuasi Geologi dan Geokimia pemboran Sumur Ulubelu lampung. Pertamina Divisi Panasbumi, fakarta, tidak diterbitkan Masdjuk, M. (1989) Geology Daerah LIIubeIu, Lampung Selatan. Pertamina Divisi Panasbumi, Jakarta, tidak diterbitkan Mulyadi (2000) The Ulubelu Area, The Most Developed Geothermal Area in South Sumatera. proceeding World Geothermal Congress 2000 (KyushuTohuku), May 28-June 10 2000, pp.1,463-L468.
Pertamina (1993a) Suraey Kombinasi Geofisika Tahanan-lenis, Head-On, CES, Graaitasi, Magnetik, SP Daerah lllubelu lampung. Pertamina Divisi Panasbumi, ]akarta, tidak diterbitkan
Pertamina (1993b) Hasil
pengukuran
Magnetotelluric Daerah lllubelu lampung. Pertamina Divisi Panasbumi, Jakarta, tidak diterbitkan
Indonesian Association of Geologist
Annwl Conaention, Bandung, Indonisia, Noaember 21-22,2000
183
MODEL TENTATIF DAERAH PROSPEK PANASBUMI ULUBELU KABUPATEN LAMPI"]NG SELATAN, PROPINSI LAMPUNC BERDASARKAN DATA M/GNETOTELLURIC DAN DC-RESISTIWW
Yorinaldi (2000) Model Tentatif Sistem Panasbumi
dan DC-resistiaity. Skipsi, Jurusan
KnbuPaten
Teknik Geologi FT-UGM, tidak
Daerah Ulubelu,
diterbitkan
I'amp ung Selatan, Propinsi l-ampung
Be,rdasarkan
Data
Magnetotelluric
?€IA Lqql| P€XEUTH u,lE€lu.nY P|r.|S. lt$rrG sarrrfl '! rflrlc
Mfi
/ 1
/J
,t\)
*\/
e' Jtt'l
O.niaa'1. h
[
.r.,
loldl o..fdt Prn.lltlrd
Cnh.r L Pahndl4s dhl bhmu
doln
Jmk MT-26
illml$le UBL0I
(lhk {fror drrl KrMh
dro Yudiq
l9t)
Proceedings of Indonesian Association of Geologists 184
The 29th Annual Conaention, Bandung,Indonesia, Noaanber 2L-22,2000
Yorinaldi, Mulyadi, Djoko & Pri Utamir
d-1-r 'LT 5XA
G.mblr
4.
Grmbrr
Profll tahanan-Jenls Dc-R6lstlvity
S.
Pcb
hds
Londuldlf dredh
sdE&
Ulub€ll
53{.K01{t
Grmbsr 6, Modcl tentrUfdssnh prwp€k ulub€lu
Proceedings of lndonesian Association of Geologist The 29th Annual Convention, Bandung, Indonesia, Noaember 21-22,2000
185