1 Panduan Instalasi Durux Ignition Controller rev#7 15 September 2016 oleh Sugiarto.
Tentang Manual
2
Instalasi Durux Ignition
2
Bagian bagian durux ignition controller
2
Sparepart
3
Peralatan
4
Memasang Trigger Wheel
4
Memasang VR Sensor
6
Memasang Durux Module
7
Memasang kabel wiring
8
Menghubungkan Power Supply
9
Menghubungkan VR Sensor
10
Menghubungkan Durux ke komputer.
10
Memasang MAP Sensor
12
Memasang Power Transistor Dan Coil pack
13
Tuning
15
Pengoperasian Durux Ignition
23
Connection
24
Timing Table.
24
Map Calibration
26
Advance Setting Tab
27
Trigger Tab
28
Informasi Tambahan
29
Mereset Durux Controller Ke Kondisi awal
29
Identifikasi Kaki VR sensor
30
Menghubungkan tacho meter
30
Menggunakan Coil dengan built in Igniter
31
2
Tentang Manual Dokumen ini berisi informasi tentang langkah-langkah pemasangan module Durux yang pernah dikerjakan oleh penulis. Penulis tidak bertanggung jawab atas bentuk kerusakan atau kecelakaan apapun selama melakukan proses instalasi, percobaan ataupun penggunaannya. Diharapkan pemasangan dilakukan oleh orang yang mengerti ilmu mesin mobil, kelistrikan untuk menghindari kecelakaan seperti konsleting di wiring, tegangan tingi di coil, tegangan tinggi di kabel busi, ledakan suara knalpot dan bentuk kecelakaan lainnya. Durux module merupakan sebuah modul experimental untuk yang ingin mencoba pengapian distributorless pada mesin mobilnya. Mengingat Durux menggunakan mikrokontroller maka pemasangan wiring seperti posisi penempatan kabel sangat mempengaruhi kinerja Durux karena ada kaitan erat dengan EMI (ElectroMagnetic Interference). Penempatan sensor dan kabel kabel sensor diusahakan jauh dari komponen-komponen tegangan tinggi seperti coil dan kabel busi. Grounding yang buruk juga bisa mempengaruhi kinerja modul durux.
Instalasi Durux Ignition
Bagian bagian durux ignition controller Durux Ignition Controller terdiri:
- Round Connector A, berupa konektor bulat dengan 8 buah pin - Round Connector B, berupa konektor bulat dengan 6 buah pin - Serial Connector, berupa konektor bulat dengan 4 buah pin untuk tuning. Dihubungkan ke komputer
- Green switch, berupa switch push berwarna hijau. berada disamping serial connector. Digunakan untuk mematikan durux beberapa detik. Berguna untuk mematikan mesin mobil tanpa mempengaruhi aksesoris / peralatan kelistrikan lain yang terhunung ke mobil.
3
Sparepart
Berikut beberapa sparepart yang harus disiapkan:
1 Trigger wheel 36-1
2 VR Sensor / pulser
3 MAP sensor
4 Power Transistor
5 Coil pack
6 Durux Module + wiring
4
7 Busi dengan R (resistor)
Peralatan
Beberapa peralatan yang mungkin dibutuhkan:
1 Timing Light untuk pengecekan derajat pengapian
2 Kabel USB ke serial untuk tuning
3 Laptop/Komputer untuk tuning
Berikut beberapa langkah instalasi
1 Memasang Trigger wheel dan VR sensor
2 Memasang Durux Module
3 Memasang MAP sensor
4 Memasang Power Transistor Dan Coil pack
5 Tuning
Berikut langkah langkah pemasangan module DURUX.
Memasang Trigger Wheel
Lepaskan pulley utama di mesin, kemudian pasang trigger wheel di pulley tersebut. Missing tooth harus menghadap / sejajar / memiliki sudut yang sama dengan tanda TDC di pulley.
Trigger wheel dapat dibuat dari Roda Gigi Belakang sepeda motor. Gunakan roda gigi belakang yang memiliki 36 tonjolan/gigi. Dari 36 gigi tersebut, kita potong/buang salah satu giginya, sehingga jumlahnya menjadi 35 gigi. salah satu gigi yang telah dihilangkan biasa disebut dengan "Missing tooth".
Pada pulley biasanya terdapat marking/coakan posisi TDC, usahakan marking/coakan tersebut memiliki posisi/sudut yang sama dengan missing tooth.
5
contoh pemasangan trigger wheel ke pulley utama.
Contoh braket (tengah) untuk memasang trigger wheel.
Kemudian pasang VR sensor/pulser kira kira 60-90 derajat dari TDC mesin atau gigi ke 6-9 dari missing teeth. Usahakan VR sensor sedekat mungkin dengan trigger wheel, tapi jangan sampai bersentuhan. Jauhkan kabel VR sensor dari komponen tegangan tinggi seperti coil dan kabel busi. Jika pemasangan sensor disudut 60-90 tidak dimungkinkan, maka bisa juga mencari posisi sensor di sudut lainnya yang dianggap tepat. Posisi sensor ini nantinya akan di set di program durux client, dengan nama VR Angle.
6
Memasang VR Sensor VR sensor yang digunakan di durux module yaitu VR sensor milik sepeda motor Yamaha Mio, biasa disebut dengan pulser CDI atau pick up CDI. Karena VR sensor ini yang telah dicoba dalam pengembangan Durux. Untuk selanjutnya pulser ini akan disebut sebagai VR Sensor.
7 Untuk VR sensor merk Bina dan Fukuyama, bisa dilihat pin out di gambar. Namun untuk VR sensor merek lain harus diketahui dulu pin out pulsernya. Berikut ini cara menentukan pin out VR sensor. Sediakan analog multimeter/AVO meter, digunakan analog karena lebih mudah melihat gerakan jarum ke kanan dan ke kiri. Posisikan selector multimeter ke pengukuran Volt DC dengan range terkecil. Misal 0,1V. Lalu hubungkan kabel merah multimeter ke salah satu kaki VR sensor (acak). Kemudian kabel hitam multimeter ke kaki kedua dari VR sensor. Kemudian dekatkan dan jauhkan logam seperti obeng ke penampang depan VR sensor sambil melihat pergerakan jarum multimeter. Gunakan tabel berikut: Gerakan Logam
Gerakan Jarum multimeter
Pin yg terhubung ke kabel merah adalah
Pin yg terhubung ke kabel hitam adalah
Logam Didekatkan
Ke kanan / positif
A8
B5
Logam Dijauhkan
Ke Kiri / negatif
A8
B5
Logam Didekatkan
Ke Kiri / negatif
B5
A8
Logam Dijauhkan
Ke kanan / positif
B5
A8
Contoh: ketika logam didekatkan gerakan jarum multimeter ke kanan, maka Pin yang terhubung ke kabel merah adalah A8, sedangkan Pin yang terhubung ke kabel hitam adalah B5. Untuk memudahkan instalasi tambahkan warna kabel biru untuk kaki VR sensor yang akan dihubungkan ke Durux pin A8 dengan cara disolder. Dan gunakan warna kabel hitam untuk kaki VR sensor yang akan dihubungkan ke pin B5 dengan disolder juga. Usahakan kabel tidak terlalu panjang maupun terlalu pendek. Hal ini akan memudahkan ketika menyambung kabel ke modul dan memperkecil kemungkinan pemasangan kabel yang terbalik.
Memasang Durux Module Modul durux sebaiknya diletakkan di kabin dengan posisi yang aman dan tidak banyak goncangan serta tidak terkena air. Jauhkan dari kabel tegangan tinggi, drainase AC, embun AC.
8
Memasang kabel wiring
Hubungkan Kabel wiring dari module durux di cabin ke kap mesin melalui firewall/ruang mesin. Usahakan kabel wiring ini tidak terlalu dekat dengan kabel busi. Tidak semua pin di konektor
9 durux, terhubung dengan kabel wiring, sehingga untuk kemudahan instalasi, disarankan menggunakan warna kabel sebagai dasar panduan instalasi. Berikut skema wiring pemasangan durux.
Menghubungkan Power Supply Hubungkan pin B1 ke Positif 12 Volt, 12 Volt dapat diambil setelah kunci kontak, untuk mudahnya tegangan 12 Volt dapat diambil dari kabel positif yang tersambung ke coil positif. Sehingga ketika kunci kontak di ON kan durux akan mendapat supply 12 Volt.
Hubungkan pin B6 ke Ground Body Mobil. Usahakan ke Ground mobil yang dekat dengan aki, tapi bukan langsung ke negatif aki.
Module akan menyala dan lampu didalam module akan menyala (tidak terlihat dari luar) jika posisi kunci kontak di posisi On.
10
Menghubungkan VR Sensor Hubungkan Kabel Biru dari VR Sensor yang tadi sudah ditambahkan, ke kabel biru wiring (durux pin A8). Kemudian hubungkan kabel hitam VR sensor yang tadi sudah ditambah ke kabel hitam wiring (pin B5).
Menghubungkan Durux ke komputer. Berikutnya kita perlu mengetahui apakah VR sensor dan trigger wheel sudah benar atau belum. Jika penunjukan nilai RPM di komputer sama atau mendekati nilai RPM di tachometer mobil, maka bisa disimpulkan pemasangan VR sensor dan trigger wheel berhasil.
Untuk memulainya siapkan kabel usb to serial, kemudian install drivernya jika ada. Pastikan kabel serial dikenali oleh driver dan instalasi berhasil.
Kemudian download program "durux client" di halaman downloads jika belum punya.
11
Nyalakan durux module dengan memutar kunci kontak ke posisi ON (bukan starter, cukup menyalakan kontak saja)
Hubungkan kabel usb serial ke laptop dan ke durux module. Lalu jalankan DuruxClient.exe.
Tab connection akan ditampilkan, pilih Port yang terhubung ke Durux Module, jika ragu bisa diperiksa melalui device manager. Lakukan koneksi pada port terpilih dan tunggu beberapa detik. Beberapa nilai akan ditampilkan ketika koneksi berhasil dilakukan.
Jika koneksi berhasil dilakukan lanjutkan dengan menyalakan mesin mobil seperti biasa, dan lihat jarum RPM di Durux Client / Laptop. RPM di durux client akan bergerak mengikuti kecepatan mesin. Sampai langkah ini, bisa diketahui VR sensor dan trigger wheel bekerja dengan baik. Namun belum tentu sinyal yang dihasikan baik karena posisi dan instalasi mempengaruhi sinyal.
Untuk melihat sinyal yang diterima oleh durux module,bisa membuka tab "tools" kemudian menekan tombol "Capture Trigger Wheel" ketika mesin menyala. Sinyal yang baik, akan menghasilkan grafik dengan beberapa garis dengan jarak/celah yang rapat dipisahkan oleh sebuah celah yang panjang. Celah yang panjang menunjukkan celah/gap tersebut adalah missing teeth dari trigger wheel.
12
Setelah itu matikan mobil ke posisi Off, berikutnya akan memasang MAP sensor
Memasang MAP Sensor MAP sensor memiliki 3 kaki, kaki positif, kaki signal dan kaki Ground. Hubungkan kaki positif ke durux pin A7, kaki negatif ke durux pin B5, kaki signal ke durux pin A4. Hubungkan jalur vacuum di MAP sensor ke vacuum intake dengan menggunakan selang vacuum. vacuum intake dapat diambil dari vacuum intake karburator. Cirinya pada posisi idle maupun running, selang ini akan selalu menyedot/vacuum.
MAP sensor avanza dapat digunakan pada Durux Ignition.
Pada gambar diatas telah ditambahkan kabel untuk memudahkan koneksi kabel.
Kable Merah adalah Vcc (ke pin A7 durux)
Kable Orange adalah signal (ke pin A4 durux)
Kabel Hitam adalah Gnd (ke pin B5 durux)
13
Untuk penempatan MAP sensor dan 3 buah kabelnya, jauhkan dari komponen tegangan tinggi seperti coil dan kabel busi. Baut MAP sensor ke body mobil dengan kencang.
Setelah itu, nyalakan kembali mobil/starter dan lihat perubahan nilai Load di durux client. Bila nilai berubah ketika pedal gas diinjak maka bisa disimpulkan pemasangan MAP sensor berhasil. Berikutnya matikan kembali mesin mobil ke posisi Off.
Memasang Power Transistor Dan Coil pack Power transistor mitsubishi eterna / T120SS injeksi
14
Coil Mitsubishi eterna
Sebelum melanjutkan ke koneksi kabel, coil dan power transistor harus dipasang terlebih dahulu ke body mobil baik langsung maupun dengan bantuan braket/adaptor. Usahakan penempatan coil dan kabel busi jauh dari kabel kabel sensor. Gunakan panjang kabel secukupnya dan hindari kabel yang berlebih/terlalu panjang. Hindari kabel yang crossing/menyilang/tegak lurus dengan kabel busi. Penempatan coil sangat mempengaruhi keberhasilan pemasangan. Jangan menghubungkan coil ke power transistor dan durux sebelum coil terpasang kuat di body mobil dan kabel rapi. Karena bisa berefek ke loncatan api liar di coil dan interferensi elektromagnet. Sampai saat ini, kita masih menggunakan distributor. Selanjutnya adalah menghubungkan power transistor. Hubungkan Gnd Power transistor ke Bodi Mobil, IB1 ke durux pin A5, IB2 ke durux pin A3, Vcc ke positif / kontak.
15
Menghubungkan Coil pack. Hubungkan Positif Coil ke Positif/kontak, Negatif coil 1 ke OC1 Power Transistor , Negatif Coil 2 ke OC2 Power Transistor. Setelah itu, nyalakan mobil sebentar saja. Jika ada loncatan api pada semua lubang coil pack maka disimpulkan pemasangan transistor dan coil pack berhasil. Lalu matikan kembali mobil ke posisi off.
Pada langkah ini, kita akan mencoba beralih ke DIS, jadi distributor tidak dipakai, pindahkan 4 buah kabel busi yang menancap di distributor, hubungkan kabel busi 1 ke output coil 1, kabel busi 2 ke output coil 2, kabel busi 3 ke output coil 3, kabel busi 4 ke output coil 4. Lalu lepas salah satu kabel yang menuju single coil bawaan mobil (bukan coil pack), tujuannya agar tidak ada percikan api di coil bawaan mobil. Nyalakan mesin, seharusnya bisa idle. Jika anda memiliki coil dengan built in igniter seperti coil suzuki APV dengan pin out 3 buah. Maka anda juga bisa menggunakannya, dan tidak memerlukan power transistor eksternal. Untuk menggunakan coil suzuki APV, bisa dibaca di bagian akhir manual.
Tuning Buka durux client dan lakukan koneksi ke komputer.
Setting VR angle
VR angle adalah besar sudut antar titik TDC di blok mesin dengan posisi penempatan VR sensor. Rekomendasi nilai disini 60-70 derajat. Perhitungan diukur searah putaran mesin. Untuk mesin jepang biasanya arahnya searah jarum jam. Kembali ke komputer, buka Tab "Dashboard" dan masukkan nilai VR angle.
16 Ign offset adalah nilai yang ditambahkan ke seluruh nilai timing pengapian.Biarkan nilai tersebut, tidak perlu diubah. Running Dwell adalah nilai lamanya pengisian coil dalam milisecond. Jika anda menggunakan power transistor dan coil pack dari mitsubishi eterna, maka biarkan terisi 4.0 ms. Jika menggunakan tipe lain bisa dicoba 3.5 ms untuk menghindari power transistor terlalu panas, nilai ini dapat ditambahkan jika power transistor dan coil tidak panas. Biasanya nilai running dwell sekitar 2.5 - 4 ms. Setelah selesai klik Apply untuk memasukkan nilai ke Durux Module, dan Klik Burn untuk membuatnya tersimpan permanen.
Kalibrasi MAP Sensor
Hal berikutnya perlu dilakukan sebelum tuning adalah kalibrasi MAP sensor. Jika MAP sensor menggunakan MAP sensor avanza/xenia. Maka kalibrasi ini tidak perlu dilakukan, karena secara default durux module telah terkalibrasi untuk MAP sensor avanza/xenia. Namun jika MAP sensor menggunakan jenis lain, maka kalibrasi MAP sensor perlu dilakukan. Untuk melakukan kalibrasi harus diketahui nilai minimal dan maksimal tekanan dan tegangan dalam satuan kpa. Sebagai contoh untuk MAP sensor Pada tekanan 20 kpa MAP sensor menghasilkan tegangan 0.5V Pada tekanan 100 kpa MAP sensor menghasilkan tegangan 3.6V Untuk melakukan kalibrasi di durux, diperlukan nilai tekanan ketika menghasilkan tegangan 0V dan nilai tekanan ketika menghasilkan tegangan 5V. Nilai 0V dan 5V tidak mungkin dihasilkan pada MAP sensor karena biasanya MAP sensor output menghasilkan lebih dari 0V dan kurang dari 5V, seperti 0.5V-4.5V.
17 Untuk itu diperlukan sedikit perhitungan matematis sehingga kita mendapatkan nilai virtual untuk 0V dan 5V sehingga didapatkan nilai yg linier diantara range tegangan MAP sensor. Dengan bantuan Calculator di http://duruxignition.com/map_sensor_calculator didapatkan hasil berikut:
Sehingga kita set nilai 0V ke angka 10kpa dan set 5V ke angka 110 kpa (dibulatkan). Buka durux client di komputer dan lakukan koneksi, buka Tab "Map Calibration" dan isi sesuai perhitungan diatas.
Klik Apply kemudian Klik Burn.
Kalibrasi nilai VR angle
Hidupkan mesin dengan pengapian DIS yang baru saja terpasang dan biarkan di posisi idle. Langkah berikut ini bertujuan untuk menyamakan nilai timing di Durux Module dengan nilai sebenarnya di mesin.
18
Buka tab "Timing" di Durux Client. Dan lihat nilai Advance pada komputer. Misalkan nilai timing advance di komputer adalah 8. Ambil "timing light", berikan supply dari aki dan jepitkan pick up nya di kabel silinder no 1. Amati nilai advance di pulley mesin. Jika nilai yang ditunjukkan timing light lebih besar dari nilai yang dikomputer, maka kita perlu mengurangi nilai VR angle di Tab "Dashboard". Sebagai contoh: nilai penunjukkan timing light adalah 11 sedangkan di komputer nilainya 8. Maka bisa dicoba mengurangi nilai VR angle sebanyak 3 derajat (11-8).
Sebaliknya jika nilai timing di komputer lebih besar dari nilai di timing light, maka bisa dikurangi nilai VR anglenya sehingga nilai di komputer dan nilai di timing light sama.
Penyetelan Timing Table
Timing table adalah tabel yang berisi nilai timing advance berdasarkan RPM dan Load mesin.
Nilai baris paling atas adalah nilai RPM mesin, semakin ke kanan RPM semakin besar. Sedangkan kolom paling kiri menunjukkan nilai load mesin, semakin ke bawah beban mesin semakin membesar (seperti ketika melewati tanjakan). Pertemuan antara nilai RPM dan Load menunjukan nilai Timing Advance. Nilai Timing Advance yaitu besarnya sudut BTDC (sudut sebelum
19
mencapai titik TMA) dimana busi harus memercikan api sebelum piston mencapai TMA/TDC. Semakin besar RPM, Timing Advance harus semakin besar karena putaran mesin semakin cepat. Semakin besar Load mesin, maka timing advance harus dikurangi(retard). Kombinasi Timing advance yang tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal, sebaliknya timing advance yang tidak tepat akan membuat mesin kurang optimal.
Timing Advance yang tepat memberi tenaga yang maksimal, timing advance terlalu besar akan membuat mesin detonasi karena busi memercik terlalu dini dimana piston akan menekan ke bawah melawan putaran mesin. Timing advance terlalu kecil akan menghasilkan tenaga yang kurang dan memberi efek driver ingin menginjak gas lebih dalam dan berefek boros bahan bakar.
Durux module telah terisi dengan nilai timing secara default, anda dapat mengubahnya ketika dirasakan tenaga kurang optimal. Awali tuning pada kondisi mobil berhenti dengan mesin hidup, dan naikkan RPM dengan menginjak pedal gas. Tuning pada dasarnya mengubah nilai timing advance pada cell di tabel. Untuk melakukan pengubahan dapat dilakukan double click pada cell yang akan diubah.
Selanjutnya bisa mencoba mengendarai mobil dan merasakan tenaga yang dihasilkan, jika kurang tenaga tambahkan timing, jika terjadi detonasi/ knocking kurangi.
Pengubahan nilai di table akan mengubah nilai timing di durux module tapi tidak menyimpan secara permanen, disini ada kesempatan untuk mencoba hasil tuning. setelah yakin dengan nilai timing klik tombol "Burn Advance" untuk membuat nilainya tersimpan permanen.
Seiring berjalannya waktu dan pengubahan timing, akan didapatkan nilai yang optimal.
Advance Setting
20
Advance setting sebenarnya tidak memerlukan banyak perubahan. Kecuali anda mengerti maksud dari nilai yang dimasukkan.
Interpolate below RPM
Nilai timing advance di durux menggunakan nilai interpolasi linier untuk mendapatkan nilai advance yang halus. Misalkan nilai advance di RPM 1000 adalah 10, kemudian nilai advance di RPM 1500 adalah 15, maka pada RPM 1300 nilai advance dihitung menjadi 13. Pada RPM tinggi komputasi ini mungkin terlalu lama dilakukan prosesor sehingga bisa dinonaktifkan karena pada RPM tinggi perubahan advance tidak terlalu besar. Pada dasarnya nilai pa "Interpolate below RPM" adalah hanya melakukan interpolasi perhitungan timing ketika RPM dibawah nilai ini. Setelah melewati akan masuk ke mode jumping/tanpa interpolasi.
Rev limit
Setting disini hanya akan mengubah nilai timing advance ke 0 ketika RPM melebihi nilai ini. Untuk menonaktikan bisa diisi dengan 0.
Cranking Dwell
Nilai pengisian coil dalam milisecond ketika cranking. Untuk memudahkan start mesin.
Gap Filter
Nilai dalam microsecond sebagai acuan dalam penentuan perhitungan gigi reluctor. Nilai ini digunakan untuk mengatasi False Trigger, dimana trigger menuju durux bukan lah trigger yang sebenarnya datang dari sensor, melainkan dari noise disekitar mesin yang biasanya berasal dari
21 kabel busi. Untuk menghindari False trigger, usahakan kabel kabel yang terhubung ke modul durux atau sensor dipasang jauh dari busi dan kabel busi. Gunakan juga busi dengan resistor untuk mengurangi noise. Gap filter bekerja dengan cara mengukur durasi dari satu gigi ke gigi berikutnya, bila trigger datang lebih awal (cepat) dari nilai gap filter, maka trigger akan di skip/ lewat/diabaikan dan dianggap sebagai False Trigger. Rumus untuk menentukan Gap Filter yaitu: Gap Filter = 60.000.000 / Max RPM / 36 Sebagai Contoh: nilai maksimum RPM yang ingin dicapai adalah 8000, maka nilai gap filter adalah: 60.000.000/8000/36 = 208 microsecond. Semakin kecil nilai gap filter, semakin besar RPM yang bisa dicapai tetapi semakin besar kemungkinan mengalami False Trigger.
Sebaliknya semakin besar nilai gap filter, maka semakin rendah RPM yang bisa dicapai dan semakin kecil berpeluang mengalami False Trigger.
Nilai yang bisa dicoba jika anda kurang mengerti, bisa diisi dengan 200.
Cranking Missing Tooth Detect factor
Faktor pengali untuk mendeteksi missing tooth ketika cranking sehingga memudahkan melakukan start mesin. Nilai 1.2 berarti untuk dikenali sebagai TDC, jarak gap harus lebih dari 1.2.
Nilai default: 1.2
Running Missing Tooth Detect factor
Faktor pengali untuk mendeteksi missing tooth ketika running. Nilai 1.5 berarti untuk dikenali sebagai TDC, maka nilai gap antara trigger wheel harus lebih besar dari 1.5 dari nilai gap normal.
Nilai default: 1.5
Start Auto Dwell degree
Besarnya sudut yang menentukan kapan dwell time harus dihitung secara otomatis mengikuti kebutuhan mesin.
Secara default nilai dwell akan tetap dan tidak berubah. Namun pada RPM tinggi kemungkinan dwell time terlalu besar, sehingga nilainya perlu dikurangi sesui kebutuhan. Nilai ini akan menentukan pada sudut berapa dwell time harus dihitung ulang biasanya antara 330-340 derajat. Nilai 0 untuk menon aktifkan sehingga menggunakan fixed dwell. Rekomendasi dari durux adalah menonaktifkan fitur ini.
Triggering Tab
Triggering tab digunakan jika ada kebutuhan untuk menyalakan peralatan tertentu berdasarkan RPM mesin. Misalkan ingin menyalakan LED ketika RPM mencapai nilai tertentu untuk shift light, mematikan AC pada RPM
22
tertentu untuk menjaga kompressor dan mengurangi beban mesin di RPM tinggi.
Enable Custom Trigger
Untuk mengaktifkan fitur trigger.
Turn on contact 1 At RPM
Pin B4 akan menghasilkan signal 5V ketika RPM mesin melebihi nilai ini
Turn on contact 2 At RPM
Pin B3 akan menghasilkan signal 5V ketika RPM mesin melebihi nilai ini.
Untuk menyalakan LED bisa dihubungkan ke salah satu pin diatas dengan bantuan sebuah resistor 220 Ohm yang diapsang seri.
Untuk menonaktifkan AC, bisa menggunakan rangkaian transistor dan relay dan mengubungkan kontak relay ke sensor thermistor di evaporator AC yang dipasang normaly close.
Contoh rangkaian trigger AC.
23
Rangkaian Pemutus AC
Rangkaian trigger dengan relay untuk AC. Memanfaatkan kontak NC relay, ketika rpm melewati batas, maka relay ON dan memetus jalur ke thermistor.
Pengoperasian Durux Ignition Untuk melakukan tuning di durux modul diperlukan sebuah program bernama "Durux Client".
24 Download Durux Client
Connection Koneksi durux ignition ke komputer menggunakan usb to serial
Timing Table. Dari kiri ke kanan adalah RPM. Semakin cepat putaran mesin, maka advance akan semakin tinggi
25
Dashboard Panel
VR Angle: posisi VR sensor dihitung dari titik TDC searah jarum jam. Ign Offset: pengaturan offset advance untuk ignition advance table. Jika Ign offset = 5, dan tabel bernilai 8, maka advance sebenarnya akan bernilai advance + Ign Offset = 13. Digunakan untuk menambah/mengurangi keseluruhan advance Max Dwell: waktu maksimum pengisian coil dalam ms. Nilai terlalu besar dapat membakar coil. Nilai terlalu kecil menghasilkan api yang kecil.
26
Map Calibration Kalibrasi MAP Sensor. Jika anda ingin melakukan kalibrasi, bisa juga memanfaatkan program kalkulator
27
Advance Setting Tab Interpolate Below: nilai pada advance tabel akan dihitung dengan interpolasi linier selama RPM berada dibawah nilai ini. Jika melebihi akan digunakan metode loncat antar sel/bin. Bertujuan mempercepat proses kalkulasi advance pada RPM tinggi. Nilai default nya 5000.
Rev Limit: Nilai batas RPM, jika RPM melebihi nilai yang dicantumkan di kotak ini, maka advance akan di set ke nilai 0 (nol). Jika anda tidak ingin ada batasan, maka bisa diisi dengan nilai 0. Cranking dwell: dwell time ketika cranking. Nilai ini lebih besar daripada running dwell karena pada cranking biasanya dibutuhkan api yang lebih besar dan kompensasi listrik oleh starter Gap filter: nilai untuk debouncing mengurangi noise. Cranking Missing Tooth Detect Factor: nilai pengali untuk mendeteksi missing tooth pada cranking Running Missing Tooth Detect Factor: nilai pengali untuk mendeteksi missing tooth pada running Start Auto Dwell: Besar sudut untuk mulai melakukan pengaturan dwell secara otomatis. Nilai dwell secara default adalah tetap/konstan, misal 4ms. Namun pada RPM tinggi, kemungkinan nilai 4ms tidak dapat tercapai dan harus diturunkan. Nilai 0 berarti nilai dwell akan fixed tidak akan berubah. Jika nilai ini diisi lebih dari 0, maka dwell akan secara otomatis diturunkan mengikuti kenaikan RPM jika dibutuhkan. Karena maksimum pengisian coil adalah 360 derajat, maka rekomendasi nilai ini jika ingin diaktifkan adalah sekitar 340-350 derajat.
28
Trigger Tab Digunakan untuk mengaktifkan pin B3 (User Output 2) atau pin B4 (User Output 1) jika RPM mencapai nilai tertentu. Jika Checkbox trigger dihidupkan, maka pin B3 atau pin B4 akan mengeluarkan output 5 Volt ketika nilai RPM melebihi nilai yang dimasukkan. Bisa dimanfaatkan untuk shift light dengan menghubungkan lampu led. Atau bisa juga dihubungkan dengan rangkaian transistor dan relay untuk menonaktikan AC di RPM tinggi.
29
Informasi Tambahan Mereset Durux Controller Ke Kondisi awal
30 Jika anda ingin mengembalikan settingan ke kendisi awal, maka prosedur ini dapat dilakukan. Hal ini dimungkinkan jika telalu banyak setting yang berubah dan membingungkan. Dengan Factory reset, maka semua data akan ditimpa dengan nilai default durux controller. Setelah melakukan factory reset, controller harus dimatikan dan dihidupkan kembali agar data berubah.
Identifikasi Kaki VR sensor Informasi ini jika anda ingin lebih detail mengetahui kaki kaki vr sensor. VR sensor terdiri dari dua buah kabel, dan tidak boleh terbalik pemasangannya. Satu kabel VR sensor harus dihubungkan ke durux pin 8 sedangkan kabel kedua ke durux pin 1 (Ground). Untuk mengetahui kaki kaki tersebut diperlukan sebuah analog multimeter. Untuk memulainya posisikan multimeter ke pengukuran tegangan DC dengan range terkecil seperti 0-2.5V, lalu hubungkan pin positif multimeter ke salah satu kabel VR sensor. Kemudian hubungkan pin negatif multimeter ke kabel kedua dari VR sensor. Kemudian ambil sebuah logam dan dekatkan ke ujung penampang VR sensor, ketika didekatkan jarum multimeter akan bergerak, begitupun ketika logam digerakkan menjauhi penampang VR sensor maka jarum multimeter akan bergerak. Perbedaannya hanyalah arah jarum ke kanan dan ke kiri, atau tegangan positif atau negatif yg dihasilkan. Jika ketika logam didekatkan ke penampang VR sensor, jarum bergerak ke kiri (negatif) dan jarum begerak ke kanan (positif) ketika logam dijauhkan. Maka kabel VR sensor yang terhubung ke positif multimeter harus dihubungkan ke Durux pin B5 sedangkan kabel VR sensor yang terhubung ke negatif multimeter harus dihubungkan ke durux pin A8. Sebaliknya, Jika ketika logam didekatkan ke penampang VR sensor, jarum bergerak ke kanan (positif) dan jarum begerak ke kiri (negatif) ketika logam dijauhkan. Maka kabel VR sensor yang terhubung ke positif multimeter harus dihubungkan ke Durux pin A8 sedangkan kabel VR sensor yang terhubung ke negatif multimeter harus dihubungkan ke durux pin B5.
Menghubungkan tacho meter Jika anda menggunakan Power Transistor eterna / T120SS dengan kode J722T. Maka pada Power Transistor tersebut telah disediakan pin tach out. Pin out ini mengeluarkan sinyal RPM yang dapat dihubungkan ke tachometer konvensional. Disini digunakan relay, untuk mengubah sinyal square menjadi sinus. Agar tidak berisik contact didalam relay/mekanik bisa dilepas.
31
Menggunakan Coil dengan built in Igniter Anda bisa juga menggunakan COP (Coil on plug) dengan built in igniter seperti pada coil suzuki APV. Dengan penggunaan built in igniter, tidak diperlukan lagi adanya eksternal igniter. Berikut skema wiringnya:
Revision History
rev#6 22 desember 2015