Jurnal Pembangunan Manusia edisi 5
TEKNOLOGI PANEN BUAH DUKU SISTIM GETAR SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MEMINIMALISIR BIAYA PANEN Ir. H. Kiagus Abdul Kodir, M.Si Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan Abstrak Inovasi teknologi panen buah duku Palembang dilakukan untuk memperoleh buah duku yang kematangannya seragam dan mengurangi dampak rejuvenilitas pada pohon. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab salah satu permasalahan produksi dan pasca panen buah duku. Produksi buah duku selama ini masih fluktuatif dan cenderung menurun, sementara mutu buah duku tidak dapat dipertahankan dalam waktu lama. Gagasan inovasi teknologi ini diilhami dengan memperhatikan panen buah duku secara konvensional dan pengaruh negatifnya. Uji coba diawali dengan membuat simulasi panen buah duku dengan merancang prototype alat/mesin getar yang mungkin dapat dikembangkan, kemudian dilakukan uji coba panen duku di lapangan. Hasil uji coba di lapangan memperlihatkan bahwa penggunaan mesin getar cocok untuk panen duku karena akan diperoleh keseragaman kematangan buah yang dipanen. Hal ini lebih baik dibanding cara konvensional dan panen buah duku lebih mudah karena pemanenan tidak perlu memanjat sampai ke ujung dahan. Namun demikian, teknologi ini masih perlu penyempurnaan dalam pengembangannya. Untuk itu masih harus terus dikaji lagi Kata kunci: mesin getar, panen, duku
Abstract The innovation technology fruits harvesting of”Duku Palembang” has carried out in Smallholder Duku Plantation of Kijang Ulu Ogan Komering Ilir. It has carried out to get duku fruits that have homogeneity ripening degree and to reduce impact of rejuvenility in tree. The purpose of research was to answer the production and post harvest problems of duku fruits. At long time ago, the production of duku fruits in Palembang has been fluctuated and it showed inclined to reduce, while the quality of fruit after harvested could not keeping for long time. This is an idea that appeared after we take note of conventional duku harvesting by farmers and negatives impact of conventional duku harvesting in a long ago. This experiment has been beginning by made tremble machine prototype. After that we trial the tremble machine in Smallholder Duku Plantation. The result of the experiment showed that the use of tremble machine suitable for duku harvesting because it get homogeneity ripening degree. It was better than conventional harvesting, so that harvest of duku fruit can be easy because it without climbing the tree until top of branch. Nevertheless, this technology still action of perfecting for the development, therefore it will go ahead be studied again. Key words : tremble machine, harvest, duku
Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
Pendahuluan Tanaman
duku
(Lansium
agak lunak, kadang-kadang tanpa biji
domesticum Corr.) merupakan salah
dan rasanya sangat manis.
satu komoditas unggulan yang cukup
Duku Varietas Palembang berkulit
dikenal di masyarakat Indonesia dan
agak
banyak digemari oleh semua orang
bening sedikit keruh, agak kenyal,
(Pusat Kajian Buah-Buahan Tropik,
berbiji 1-2 buah, rasanya manis (Balai
1996).
Perbenihan Sumsel, 2002).
Tanaman duku termasuk
tebal,
dagingnya
Buah
berwarna
Dengan
dan
karakteristik seperti itu, buah Duku
unggulan daerah Sumatera Selatan
Rasuan dinilai lebih unggul dibanding
yang perlu diperhatikan karena hingga
Duku Varietas Palembang atau jenis
kini pembudidayaannya belum intensif
duku lainnya, seperti Duku Condet
dan tanaman yang ada sekarang
dan lain-lain (Dinas Pertanian Sumsel,
umumnya
2002).
komoditas
spesifik
lokasi
tanaman
(Suparwoto
et
Palembang
sudah
al.,2003).
yang
tua Duku
berasal
dari
Sejalan
dengan
perkembangan
penduduk, minat masyarakat akan
Sumatera Selatan dikenal memiliki
buah duku makin tahun makin besar
dua
dan
varietas
yaitu
dengan varietas
yang
disebut
“Duku Palembang”
kesadaran
pentingnya
masyarakat
mengkonsumsi
akan buah-
dan varietas “Duku Rasuan” (Dinas
buahan juga makin meningkat. Akan
Pertanian Sumsel, 2002).
tetapi
varietas
tersebut
Kedua
masing-masing
perkembangan
produksi
tanaman duku hingga kini tidak begitu
mempunyai cita rasa yang khas.
pesat
Buah Duku Varietas Rasuan berkulit
berkembang.
bahkan
cenderung
kurang
tipis, dagingnya berwarna putih bening Hingga
kini
buah
duku
yang
dipanen kebanyakan masih berasal dari
tanaman
diwariskan
duku
secara
tua
turun
yang
temurun.
Produksi buah duku dari tahun ke
tahun
tampak
Diduga,
masih
banyak
menyebabkan produksi buah duku.
berfluktuasi. hal
yang
berfluktuasinya Salah satu
penyebabnya adalah karena tanaman
Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
duku
yang
ada
sekarang
tidak
kriteria antara lain : secara ekonomis
berbuah merata setiap tahun bahkan
lebih
ada yang baru berbuah setiap 3 atau
dicobakan, dan kompatibel dengan
4 tahun padahal secara anatomis dan
kepentingan
fisiologis
dapat
kualitas dan kontinuitas. Penggunaan
berbuah setiap tahun secara serentak
mesin getar untuk panen adalah salah
sehingga panenpun dapat dilakukan
satu
bersamaan.
permasalahan tersebut.
tanaman
duku
Menurunnya produksi buah duku
menguntungkan,
yang
mudah
menyangkut
alternatif
menjawab Gagasan
inovasi teknologi ini diilhami dengan
tersebut dapat diduga pula karena
memperhatikan
cara panen yang dilakukan selama ini
secara
konvensional
kurang tepat sehingga mengakibatkan
daerah
sentra
panen raya hanya mungkin terjadi 4-5
Sumatera Selatan, kemudian juga
tahun
panen
memperhatikan teknologi panen buah
konvensional yang biasa dilakukan
jeruk Sunkish Mandarin di Taiwan dan
selama
cara
Jepang
(Nuh
buah-buah
Tujuan
jangka
sekali.
ini
memanjat
Cara
adalah kemudian
dengan
panen buah duku di
beberapa
tanaman
dan
Kodir,
pendek
di
2004).
penerapan
dirompes, dan untuk buah-buah yang
teknologi
di ujung dahan dilakukan dengan cara
mendapatkan hasil panen buah duku
menggoyang-goyangkan dahan atau
yang tingkat kematangannya seragam
ranting buah. Dengan cara itu banyak
dan
dahan atau ranting tempat dompolan
relatif lebih cepat disbanding cara
buah
panen konvensional.
mengalami
kerusakan.
Akibatnya setelah pemanenan, pohon
ini
duku
pemanenan
adalah
dapat
untuk
dilakukan
Tujuan jangka
panjang dari penerapan teknologi ini
akan mengalami rejuvenile selama 3 –
adalah untuk mengeliminir dampak
4 tahun, sehingga terjadi stagnasi
rejuvenile pohon akibat cara panen
produksi. Untuk itulah perlu dilakukan
konvensional.
upaya
diharapkan produksi buah duku tidak
mengatasi
permasalahan
tersebut.
mengalami stagnasi. tanaman
Inovasi teknologi panen buah duku
Dengan
duku,
demikian
Selain untuk
teknologi
panen
dengan sistim getar ini juga dapat
yang dapat ditawarkan harus memiliki Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
Jurnal Pembangunan Manusia edisi 5 dilakukan pada pohon buah-buahan
tinggi, hal ini menurunkan mutu buah
lain
duku hasil panen. Pengunaan mesin
yang
memiliki
permasalahan
panen yang sama (Kodir dan Nuh.,
getar
2005).
mengatasi
Dampak dari pengkajian ini
diharapkan produksi
akan dan
meningkatkan
mutu
buah
duku
panen
permasalahan
dapat tersebut.
Prinsip kerja alat panen ini adalah menggetarkan kecepatan
Sumatera Selatan.
diharapkan
dahan/ranting
tertentu
cukup
pada hanya
merontokkan buah-buah duku yang sudah matang dan tidak merusak
Kerangka pemikiran
dahan/ranting tersebut. Dengan cara Selama
duku
demikian beberapa keuntungan dapat
memanjat
diperoleh antara lain yaitu : panen
untuk memetik dompolan buah duku
relatif lebih cepat, buah yang dipanen
satu persatu yang berada di dekat
memiliki tingkat kematangan yang
pangkal batang / cabang.
seragam
dilakukan
ini
panen
dengan
buah
cara
Adapun
dan
benar-benar
sudah
buah-buah duku yang berada diujung,
masak, dan yang terpenting adalah
dipanen dengan cara menggoyang-
dahan / ranting tempat dompolan
goyangkan dahan dengan kaki ketika
buah
pemanjat masih berada di pohon.
kerusakan.
Sering
juga
terjadi
Cara
panen seperti itu memiliki beberapa kelemahan yaitu panen lebih lama dan banyak dahan atau ranting tempat dompolan buah mengalami kerusakan Akibatnya setelah
pemanenan, pohon akan mengalami rejuvenile
selama
3
tidak
mengalami
pemanen
memotong dahan tersebut.
atau terbuang.
duku
–
4
tahun,
sehingga terjadi stagnasi produksi. Kelemahan lainnya adalah ; buahbuah yang dipanen tidak memiliki
Metodologi Percobaan
diawali
dengan
melakukan survey panen duku secara konvensional
yang
dilakukan
petani/pemilik kebun duku. Teknologi panen buah duku yang dilakukan oleh petani
disoroti
mengamati
langsung
cara
panen
dengan dan
permasalahan yang ditimbulkannya. Setelah permasalahan
tingkat keseragaman matang yang Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
memperhatikan tersebut
dan
mempelajari
sifat
morfologi
dan
posisinya membentuk sudut sekitar
fisiologi tanaman duku maka dibuat
45o
simulasi panen buah duku dengan
dihidupkan dengan kekuatan tertentu
merancang prototipe alat / mesin
(dengan
panen duku yang sederhana yang
putaran mesin) maka dahan akan
mungkin
dikembangkan.
tergetar sehingga menjatuhkan buah
Selanjutnya didisain alat untuk aplikasi
duku yang telah matang. Buah yang
dilapangan dan dilakukan pengujian.
jatuh karena tergetar ditampung oleh
Pengujian dilakukan terhadap tingkat
jaring
keseragaman kematangan buah hasil
mengarahkannya
panen
dapat
dan
atau
lebih.
Apabila
pengaturan
khusus
mesin
kecepatan
yang
langsung
ke
keranjang
kecepatan
panen.
penampung.
dilakukan
secara
buah-buah yang jatuh di luar jaring khusus
Penganalisaan
dan
Untuk
menampung
keranjang
tersebut,
deskriptif
terhadap
hasil
panen
dengan
mesin
getar
dan
sebelum pemanenan di sekitar bawah
dengan
cara
pohon dibersihkan dahulu kemudian
membandingkannya panen konvensional.
dibentangkan tikar atau terpal.
Cara kerja mesin getar
Hasil dan Pembahasan
Mesin
getar
yang
diterapkan
dalam teknologi panen ini dirancang secara
sederhana
menggunakan
motor
Persentase
buah
matang
yang
dipanen
dengan penggerak
berkekuatan sedang (4 HP).
Mesin
Panen bertahap
dilakukan
dalam
dua
secara
fase
panen
dihubungkan dengan tambang/kawat
sesuai dengan sifat fisiologi tanaman
seling yang dilengkapi spiral pegas,
duku. Fase panen ke I dilakukan saat
bagian ujung kawat dipasang pengait
buah dinyatakan matang panen, yaitu
untuk mengaitkan kawat ke dahan
apabila
pohon yang akan digetarkan. Posisi
menguning mencapai 80% atau lebih
rentangan kawat dengan dahan tidak
dari seluruh buah dalam satu pohon
boleh sejajar dengan ketiak dahan
kulit
buah
duku
sudah
tersebut. Fase panen ke II dilakukan
karena hal ini akan mengakibatkan
setelah 7 hari sejak panen ke I.
dahan mudah terkoyak. Diupayakan
hasil uji coba penggunaan mesin getar
Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
Dari
Jurnal Pembangunan Manusia edisi 5 yang
dilakukan
fase
2). Pada tabel 2. tersebut terlihat jelas
tersebut, diketahui bahwa keseluruhan
bahwa panen yang dilakukan dengan
buah yang dipanen mencapai 100%
mesin getar hanya mencapai 35-40
matang, artinya tidak ada buah duku
menit per pohon (fase panen 1),
yang belum matang ikut terpanen
sedangkan cara panen konvensional
(Tabel 1).
membutuhkan waktu 55-70 menit.
bahwa
dua
Dari Tabel 1 diketahui tingkat
kematangan dengan
pada
keseragaman
buah
mesin
yang
getar
dipanen
lebih
tinggi
dibanding hasil panen cara manual. Sedangkan
pada
cara
panen
konvensional masih terdapat buahbuah duku yang belum matang yang ikut terpanen.
Hal ini membuktikan
Tabel 2. Kecepatan panen (menit/pohon) Fase Fase Cara Panen Panen 1 Panen 2 Dengan Mesin Getar Konvensional
35-40 55-70
10 - 15 -
Dengan memperhatikan dua jenis data
pengamatan
dapat
secara
teknis
bahwa panen dengan menggunakan
diketahui
mesin getar akan mendapatkan buah
penggunaan
mesin
duku yang benar-benar telah matang.
pemanenan
duku
Tabel 1. Persentase matang panen buah duku
prospektif untuk dikembangkan lebih
Cara Panen Dengan Mesin Getar Konvensional
Fase Panen 1 (%) 100 70
Fase Panen 2 (%) 100 80
Kecepatan
getar
untuk
dinilai
cukup
lanjut. Secara teknis, sipemanen tidak perlu repot-repot memilih buah yang matang petik.
Kekuatan getaran
dapat
dengan
diatur
kecepatan
putaran
megatur
mesin
yang
disesuaikan hanya akan menjatuhkan buah
1. Kecepatan panen
bahwa
tersebut
dengan
tingkat
kematangan
yang sama. Keuntungan lain dari cara diukur
panen sistem getar ini adalah panen
berdasarkan lamanya waktu panen
dapat dilakukan lebih cepat dibanding
untuk
hasil
cara konvensional dan hasil panennya
pengamatan diketahui bahwa panen
memiliki tingkat kematangan yang
dengan mesin getar relatif lebih cepat
tinggi.
dibanding panen cara manual (Tabel
teknologi ini masih dalam taraf awal
setiap
panen
pohon.
Dari
Namun demikian, penerapan
Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
karena pada tahap ini belum dapat diukur dampak rejuvenilitas dahan atau pohon duku sebagaimana yang menjadi permasalahan utama dalam produksi buah duku.
Penggunaan
mesin getar panen ini masih perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut yang lebih komprehensif terutama dalam hal menguji besaran tingkat getaran yang optimal untuk merontokan buah duku yang benar-benar matang dan melakukan
pengamatan
dampak
fisiologis
dahan/pohon
akibat
pengaruh
getaran
mesin.
Untuk
Kesimpulan Cara panen duku dengan mesin getar mesin
yaitu
dengan
menggunakan
dapat
menggetarkan
yang
dahan secara mekanik. teknologi
ini
mengeliminir
Penerapan
diharapkan dampak
dapat
rejuvenile
pohon. Dari hasil pengkajian ini telah dapat diketahui bahwa, penggunaan mesin getar panen buah duku dapat mempercepat panen buah duku dan meningkatkan keseragaman matang panen buah.
melakukan pengujian tersebut paling tidak butuh waktu pengkajian hingga 4-5 tahun karena menunggu saat-saat panen tahunan.
buah
duku
yang
bersifat
Disamping itu penerapan
teknologi ini memerlukan investasi berupa
mesin
(motor
penggerak),
kawat seling/tambang berikut pegas dan pengait, jaring, untuk itu perlu dilakukan kajian lebih lanjut mengenai analisis ekonomi penggunaan mesin getar ini.
Penanganan menuntut
panen
perhatian
buah
duku
khusus
dan
perlunya dicarikan jalan keluarnya, mengingat
buah
duku
digemari masyarakat.
banyak
Penggunaan
mesin getar adalah alternatif teknologi panen yang menjadi inovasi teknologi panen
buah
dipertimbangkan
duku untuk
perlu diterapkan
guna mengeliminir dampak rejuvenile akibat panen yang konvensional.
Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar
Daftar Pustaka Balai Perbenihan Tanaman, Dokumentasi Deskripsi Hasil Pelepasan Varietas unggulan Sumatera Selatan. Bagian Proyek Pengembangan Perbenihan Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Sumatera Selatan, 2002. Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Selatan, Kajian Informasi Komoditi Unggulan Pertanian Propinsi Sumatera Selatan. Dinas Pertanian Bekerjasama dengan Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Sumatera Selatan, Palembang, 2002. Kodir, K. A. dan Muhammad Nuh, Teknologi Panen Buah Keranji Dengan Sistem Getar. Makalah Konferensi Indonesia Daya Masyarakat, International Bank For Reconstruction and Development, The World
Bank, Plaza Senayan, Jakarta : 27-30 April 2005. Nuh, M. dan K. Abdul Kodir, Inovasi Teknologi Panen Buah Keranji (Dialium indum L.) Makalah Seminar Nasional Penerapan Agro Inovasi Mendukung Ketahanan Pangan dan Agribisnis di BPTP Sumatera Barat, Sukarami : 10-11 Agustus 2004. Pusat Kajian Buah-Buahan Tropik, Pengembangan Buah-Buahan Unggul Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 1996. Suparwoto, D. Hadiyanti dan Y. Hutapea, Teknologi Budidaya Tanaman Duku, Teknologi Budidaya Komoditas Unggulan Sumatera Selatan, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, Badan Penelitian Pengembangan Pertanian, 2003, 139-156.
Kiagus Abdul Kodir : Teknologi Panen Buah Duku Sistem Getar