TEKNIK PENGUKURAN (Mental Etika dan Profesi Teknik)
Oleh Dr. Sumi Amariena Hamim, ST, MT Ir. Anwar Arifai
1
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Kep men Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional no 8 tahun 1998 tentang Ketentuan Pelaksanaan Permen no 2 tahun 1998 Surveyor Berlisensi
Lisensi, wewenang yang diberikan pemerintah kepada
surveyor pemegang lisensi untuk melakukan pengukuran dan pemetaan kadastral engan batasan-batasan tertentu seperti daerah kerja dan wewenag penggunaan alat. Ujian Surveyor (Bag 3, pasal 5 Pelaksanaan Ujian Surveyor berlisensi) Materi: Ujian teori dan praktek Materi ujian teori kadastral (hukum agraria, pengetahuan mengenai peralatan pengukuran dan pemetaan kadastral, teori dan analisa penguuran dan pemetaan kadastral, kendali mutu pengukuran dan pemetaan kadastral) 2
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Materi ujian teori Asisten Surveyor kadastral (hukum agraria,
pengetahuan mengenai peralatan pengukuran dan pemetaan kadastral, Prosedur teknis pengukuran dan pemetaan kadastral) Materi ujian praktek adalah: Praktek menggunakan peralatan pengukuran dan pemetaan kadastral, praktek pengukuran dan pemetaan kadastral. Surveyor yg lulus diberi SK oleh mentri/pejaba yang berwenang
3
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Pelaksanaan kendali mutu atas hasil pekerjaan Surveyor berlisensi sebagai usaha jasa pelayanan masyarakat Pasal 32 (2) Komponen teknis yang diperiksa: Sas kontradiktur delimitasi Spesifikasi pembuatan dan pemasangan tugu batas Kesesuaian peralatan yang dipakai dengan lisensi yang dimiliki Prosedur teknis pengukuran dan pemetaan kadastral sesuai dengan
4
Permen Negara Agraria nomoe 3 tahun 1997 Pembuatan dan penandatangan gambar ukur dan konsep bidang tanah Dapat tidaknya hasil ukuran dipetakan pada peta pendaftaran Penghitungan luas Format dan kualitas bahan yang digunakan
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Komponen administrasi yang diperiksa: Kelengkapan dokumen yang dibuuhukan Kebenaran pengisian daftar-daftar isian Ketepatan waktu penyelesaian
5
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
KODE ETIK ISI ( isi.or.id) Menyadari bahwa profesi SI adalah profesi perintis pembangunan,
6
maka SI perlu membekali dirinya dengan cita-cita luhur dlm mengemban profesi Bahwasanya HAI NURANI, yaitu perpaduan kejujuran, keadilan dan santun merupakan falsafah moral yang dalam kanan kepentingan timbal balik antar manusia, seyogyanya menjadi pokok-pokok yangmelandasi etik; maka para SI: Wajib menjunjung tinggi Falsafah dan UUD Negara Harus memiliki kesadaran integritas nasional Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku terpuji, sehingga dengan demikian menjunjung kehormatan profesi surveyor Indonesia
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Setiap saat, dalam kedudukan apapun hendaknya berperilaku
terpuji, sehingga dengan demikian enjunjung kehormatan profesi surveyor Indonesia Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang data dan informasi yang ia sajikan Harus yakin akan kebenaran dan kecukupan tentang, metoda, sarana dan tenaga yang ia pergunakan dalam pengumpulan data informasi dalam pengeolahan serta penyajiannya
7
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Hendaknya berusaha memperkokoh profesi surveyor
dengan:Mencapai prestasi optimum dengan mengarahkan kecakapan dan ketrampilannya ; Pertukaran informasi dan pengalaman dengan orang-orang yang berminat akan survey dan pemetaan serta para pemakai jasa survey dan pemetaan dengan profesi lain,dengan para mahasiswa dan umum; Berusaha untuk memberikan kesempatan kepada karyawan yang bekerja di bawah pengawasannya utnuk memperoleh kemajuan dan pengembangan; Memberikan imbalan penghargaan yang wajar sesuai prestasi kepada karyawannya yang bekerja di bawah pengawasannya
8
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Hendaknya mawas diri dengan: Hanya menerima penugasan yang ia tahu
orang-orangnya mampu melaksanakan didasari oleh pendidikan, latihan dan pengalaman; mengerahkan para ahli danspesialis bila dipandang perlu, agar dengan demikian pemberi tugas dapat dilayani dengan sebaik mungkin; bersedia menerima saran/kritik; mengakui/menghargai pemilikan serta kpentingan dan hak-hak orang lain. Tidak akan bersaing secara curang dengan siapapun dalam profesi ini dengan : mengiklankan diri secara tidak terhormat; menyalahgunakan jabatannya atau jabatan orang lain untuk memperoleh keuntungan; mencela orang lain terutama yang seprofesi; melakukan penekanan atau mempengaruhi secara tidak patut, atau meminta karunia dengan menjanjikan/memberikan ibalan uang atau bentuk lain; Hendaknya memberikan penghargaan yang layak terhadap orang lain dan/atau perusahaan atas sumbangan profesionalnya. 9
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
SAPTA DHARMA, 7 tuntunan sikap Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan,
10
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensinya Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan Insinyur Indonesia senantiasa enghindari terjadinnya pertentangan kepentingan dalam tanggungjawab tugasnya Insinyur Indonesia setia membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing Insinyur Indoenesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi Insinyur Indonesia senantias mengembangkan kemapuan profesionalnya
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM