TEKNIK PENGUKURAN (Mental Etika dan Profesi Teknik)
Oleh Dr. Sumi Amariena Hamim, ST, MT Ir. Anwar Arifai
1
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
PENGERTIAN ETIKA (ETHIKOS),YUNANI: TIMBUL DARI KEBIASAAN Cabang utama filsafat yg mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik dan buruk, tanggungjawab Etika perlu sikap kritis, metode dan sistematis dalam melakukan refleksi Objek etika tingkah laku manusia, sudut pandang normatif
2
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Definisi Etika (Bertens, ) : nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi
pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya Etika (KBBI) : Etika dirumuskan dalam 3 arti, yaitu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak dan nilai mengenai benar atau salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
3
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
CIRI-CIRI (KARAKTERISTIK) TEKNIK PROFESI (PROFESSIONAL IDENTITY) PROFESI
4
CIRI & KARAKTERISTIK TUGAS
MOTTO
Teknik Arsitektur
Merekayasa Ruang (Terbuka atau Tertutup) untuk mewadahi kehidupan manusia.
Teknik Seni Ruang Kehidupan manusia
Perencanaan Wilayah dan Kota
Pengelolahan & Pengendali Prasarana Kehidupan Lingkungan bagi Kesehatan Masyarakat (Public-Health).
Prasarana Lingkungan Sehat, masyarakat Sehat.
Teknik Pengairan
Teknik pengendalian tingkah laku air untuk kesejahteraan dan keamanan lingkungan hidup.
Jika air tidak dikendalikan kita dikendalikan air.
Teknik Sipil
Embahnya Profesi Teknik Indonesia Zaman dahoeloe=Zaman Kolonial, Ada: Teknisi Militer (Genie = Zeni) Teknisi Sipil (Bukan Militer)
Bangunan= Konstruksi identik kekokohan. Sipil= Konstruktur
Survei dan Pemetaan
Menggambar Rona dan wajah kulit bumi
Bahasa Teknik = Bahasa Peta dan Ukur
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
SIKAP MENTAL DAN PROFESI TEKNIK Pengertian KIPRAH ENJINIRING Para Enjiniir (E) memberi andil dalam suatu sistem yang bessara (S) secara proporsional kepada pembangunan kesejahteraan dan
Pembangunan Kesejahteraan & Peradaban Manusia Profesi lain
Profesi lain
Dukungan Secara Proporsional Suatu sistem yang besar (S) Bekerja bersama
E
E E
E E
5
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
E
E
E
DEFINISI TEKNIK (ENGINEERING) menurut ABET: (Accreditation Board for Engineering and Technology)
Suatu profesi dimana pengetahuan matematika dan ilmuilmu alam (natural sciences), yang diperoleh dengan studi, pengalaman dan latihan, digunakan secara bijaksana untuk mengembangkan cara-cara memanfaatkan bahan-bahan dan sumber-sumber daya alam, secara ekonomis untuk kesejahteraan manusia 6
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
PERBEDAAN SIKAP ANTARA ENGINEER DENGAN SCIENTIST PENGUNGK APAN
7
TEKNISI (ENGINEER)
ILMUWAN (SCIENTIST)
Wimprey (1962)
Problem Utama: Menentukan tindakan (Course of actions) Tekanan pada : Bagaimana ?
Mencari kebenaran
Resnick (1981)
Berorientasi pada masalah Lebih dimotivasi oleh kebutuhan(need) Bekerja dg keterbatasan ilmu pengetahuan yang ada. Selalu mempertimbangkan batasan-batasan teknologi & ekonomi.
Termotivasi oleh keinginantahuan curiousity) Tak dibatasi oleh pertimbangan pelaksanaan praktis & pemanfaatan dalam waktu dekat.
Ruud & Watson (1968)
Tidak menekan pada jawaban yang 100% benar, tapi pada yang dapat di manfaatkan (useful) terutama untuk menentukan tindakan. Dari ungkapan-ungkapan diatas tak berarti (E) tak memerlukan science (ilmu pengetahuan/teori) Bahkan sebaliknya, peralatan (tools) yang perlu dipakai oleh seorang insinyur sangat banyak & bervariasi, termasuk yang sangat Penting science & matematika.
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM
Tekanan pada: Mengapa ?
SIKAP MENTAL DASAR Ruud & Watson Konsep proses = komoditas yang sangat tidak tahan lama (perishable) Tahap perancangan terlalu lama usang sebelum diproduksi /operasi. Rancangan tergesa-gesa (tidak telaten), mungkin dapat beroperasi, tapi tak cukup handal secara ekonomis dalam medan persaingan. Engineer memiliki kemampuan untuk bertindak bijaksana seberapa teliti suatu tindakan perlu dikalkulasi & dipertimbangkan dan mana yang lebih besar. Kemampuan menentukan prioritas, harus inheren bagi insinyur dalam profesi teknik maupun pada kehidupan sehari-hari.
8
Hamim & Arifai, 2016 Fakultas Teknik UGM