STUDI ANALISIS HARGA AIR DI PDAM KOTA MALANG TERHADAP KENAIKAN BIAYA PRODUKSI AIR Rifqi Linati1, Ussy Andawayanti2, Dian Chandrasasi2 1 Mahasiswa Program Sarjana Teknik Jurusan Pengairan Universitas Brawijaya 2 Dosen Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Teknik Pengairan Universitas Brawijaya-Malang, Jawa Timur, Indonesia Jl. Bunga Andong Selatan No. 29 Malang 65145 Indonesia
[email protected] ABSTRAK Studi ini bertujuan untuk menganalisis harga air berdasarkan beberapa ketentuan kelayakan ekonomi di PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Malang karena semakin tingginya biaya produksi dan operasional perusahaan tersebut, serta memprediksi kebutuhan air dan tarif dasar air bersih untuk tahun 2014 – tahun 2031 di Kota Malang, sehingga kebutuhan akan air bersih dapat diidentifikasi sejak dini dan harga air bersih pada tahun mendatang merupakan harga yang layak secara ekonomi. Analisis kelayakan ekonomi di PDAM Kota Malang ini dilakukan dengan menganalisis menggunakan parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Internal Rate Of Return (IRR), dan analisis sensitivitas. Untuk prediksi harga air bersih tahun 2014 – tahun 2031, dimulai dengan memprediksi jumlah penduduk, kemudian memprediksi jumlah air bersih yang harus diproduksi PDAM Kota Malang dan kebocoran air tahun 2014 – tahun 2031, setelah itu memprediksi biaya usaha yang terdiri dari biaya tetap, biaya investasi dan biaya variabel hingga tahun 2031, untuk penentuan harga air bersih tahun 2014 – tahun 2031 berdasarkan pada biaya usaha yang harus dikeluarkan PDAM Kota Malang setiap tahunnya dan berapa jumlah produksi air bersih serta kebocoran air setiap tahunnya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penentuan harga air bersih di PDAM Kota Malang saat ini (tahun 2014) belum memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Tarif dasar air bersih per – m3 yang dapat dianggap layak secara ekonomi khususnya di daerah layanan untuk tahun 2014 adalah Rp 4.171; Tahun 2015 adalah Rp 4.502; Tahun 2016 adalah Rp 4.847; Tahun 2017 adalah Rp 5.204; Tahun 2018 adalah Rp 5.573; Tahun 2019 adalah Rp 5.954; Tahun 2020 adalah Rp 6.345; Tahun 2021 adalah Rp 6.747; Tahun 2022 adalah Rp 7.159; Tahun 2023 adalah Rp 7.578; Tahun 2024 adalah Rp 8.005; Tahun 2025 adalah Rp 8.437; Tahun 2026 adalah Rp 8.874; Tahun 2027 adalah Rp 9.313; Tahun 2028 adalah Rp 9.754; Tahun 2029 adalah Rp 10.195; Tahun 2030 adalah Rp 10.633; Tahun 2031 adalah Rp 11.068. Kata kunci: Kelayakan ekonomi, tarif dasar air, prediksi tarif dasar air ABSTRACT This study is intended to analyze the price of water based on several regulations economic feasibility in PDAM (Local Water Company) of Malang City Because increasing production costs and operational the company. And to predict demand water and water prices by the year 2014-2031in Malang, So the need for clean water can be identified early and the price of clean water at the coming years represents an economically reasonableprice, analysis of economic feasibility in PDAM of Malang City is done by analyzing the parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Break Even Point (BEP), Internal Rate Of Return (IRR), and sensitivity analysis. To predict the price of water year 2014-2031begins
with a forecast population, then predict the amount of water that must be producted and water leakage PDAM Malang City year 2014-2031, After that predict cost establishment consisting of a fixed cost, of investment costs and the costs of variable until year 2031, so to water pricing by year 2014-2031 based on operating costs that must be spent each year PDAM of Malang City and how the amount of water production and leakage of waterannually. The survey results revealed that the pricing of water in PDAM Malang City is currently (year 2014) not qualified of economic feasibility study. Water pricing in the current PDAM of Malang City turned out to be able to be able to qualify the economic feasibility of clean water and basic price (m3) can be considered of economically feasible satisfy particularly in the area service for year 2014 is Rp 4.171; year 2015 is Rp 4.502; year 2016 is Rp 4.847; year 2017 is Rp 5.204; year 2018 is Rp 5.573; year 2019 is Rp 5.954; year 2020 is Rp 6.345; year 2021 is Rp 6.747; year 2022 is Rp 7.159; year 2023 is Rp 7.578; year 2024 is Rp 8.005; year 2025 is Rp 8.437; year 2026 is Rp 8.874; year 2027 is Rp 9.313; year 2028 is Rp 9.754; year 2029 is Rp 10.195; year 2030 is Rp 10.633; year 2031 is Rp 11.068. Keywords: Economic feasibility, price of water, prediction price of water.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air menjadi kebutuhan primer yang diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, masak, mandi sampai kebutuhan pengolahan industri, sehingga fungsi air tidak hanya terbatas untuk menjalankan fungsi ekonomi saja, namun juga sebagai fungsi sosial. Fungsi sosial ini erat berkaitan dengan kondisi air yang sehat, jernih dan bersih sehingga sangat penting dipahami oleh semua pihak dalam rangka menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Fungsi sosial maupun fungsi ekonomi yang dimiliki air dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena seiring dengan pertambahan penduduk maka kebutuhan air tidak dapat dipungkiri akan semakin meningkat. Oleh karena itu ketersediaan air dalam kuantitas dan kualitas yang memadai tidak dapat ditawar lagi karena dapat berdampak terjadi konflik perebutan dan penguasaan sumber daya air. PDAM kota Malang telah mampu melayani 76% penduduk kota Malang dengan sistem perpipaan. Dalam
melakukan pengelolaan untuk memberikan pelayanan yang menjamin K4 yaitu Kuantitas, Kualitas, Kontinuitas dan Keterjangkauan SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum). PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Kota Malang terus melakukan survey terkait masih banyaknya masyarakat yang belum menggunakan fasilitas air PDAM. Hal itu dilakukan sebagai bentuk program penyaluran air bersih dari PDAM kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tarif dasar air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang naik sebesar 11 persen karena semakin tingginya biaya produksi dan operasional perusahaan tersebut. Beratnya biaya operasional menjadi faktor utama kenaikan tarif tersebut Kenaikan biaya produksi tersebut cukup signifikan apalagi selama lima tahun terakhir ini tarif PDAM Kota Malang tidak pernah naik. Atas dasar pemikiran itulah maka diperlukan adanya analisis kelayakan ekonomi dalam menetapkan harga air bersih agar semua kalangan dapat diuntungkan, baik instansi maupun masyarakat. Prediksi dalam menetapkan
harga air bersih untuk beberapa tahun yang akan datang tentu saja diperlukan, sehingga pihak penyedia air dapat menilai alternatif harga air yang paling optimal untuk penyelenggaraan dan peningkatan pelayanan pengadaan air bersih namun juga mempertimbangkan keadaan ekonomi masyarakat. 1.2 Identifikasi Masalah Tarif dasar air yang dikelola Perusahaan Daerah Air Minum Kota Malang, Jawa Timur mengalami kenaikan sebesar 11 persen karena semakin tingginya biaya produksi dan operasional, dengan adanya kenaikan tarif air bersih ini maka diperlukan kajian tentang penentuan harga air berdasarkan kelayakan ekonomi di PDAM Kota Malang, sehingga dapat mengetahui aspek-aspek apa saja yang menjadi penentu dalam penetapan harga air. Studi ini dilakukan berdasarkan sampel data-data sekunder yang diperoleh dari PDAM Kota Malang untuk penentuan harga air bersih PDAM Kota Malang berdasarkan analisis kelayakan ekonominya. studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan harga air yang sudah ditetapkan saat ini dapat dikategorikan layak secara ekonomi bagi aspek biaya dan pendapatan, serta memprediksi harga air bersih yang dapat digunakan sebagai acuan bagi PDAM Kota Malang agar memenuhi syarat kelayakan ekonomi. Dalam studi ini akan dianalisis lebih lanjut tentang kelayakan ekonomi dalam penentuan harga air bersih di PDAM Kota Malang dengan memperhitungkan beberapa nilai yaitu, dengan mempertimbangkan nilai keuntungan bersih atau Net Present Value (NPV), nisbah manfaat biaya atau Benefit Cost Ratio (BCR), titik impas atau Break Even Point (BEP), tingkat pengembalian internal atau Internal Rate Of Return (IRR), dan analisis sensitivitas.
1.3 Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui nilai kelayakan ekonomi di PDAM Kota Malang di masa sekarang (tahun 2014) dan dapat memprediksi harga air di masa yang akan datang. Manfaat dari studi ini ini dapat menambah wawasan dan memberikan masukan dalam rangka kajian mengenai studi harga air di PDAM Kota Malang dan bagi instansi terkait dapat menjadi masukan dalam penentuan harga air bersih agar senantiasa memperhatikan tingkat kesanggupan masyarakat untuk memperoleh air tersebut, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menikmati produk air bersih ini dan tentunya instansi juga memperoleh keuntungan, sehingga nantinya dapat meningkatkan pelayanan air. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Net Present Value (NPV) NPV adalah selisih antara manfaat dengan biaya yang telah di present value kan. Kriteria ini mengatakan bahwa proyek akan dipilih jika NPV > 0. Dengan demikian, jika suatu proyek mempunyai nilai NPV < 0, maka tidak akan dipilih atau tidak layak untuk dijalankan. Nilai NPV dapat dicari dengan menggunakan persamaan (Kadariah, 1988: 40): Selisih Biaya dan Manfaat = Nilai Sekarang dari Manfaat – Nilai Sekarang dari Biaya. 2.2 Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit cost ratio adalah salah satu metode yang sering digunakan dalam tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai analisis tambahan dalam rangka mengvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan metode lainnya. Metode BCR memberikan penekanan terhadap nilai perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut (Giatman, 2007).
Perbandingan manfaat dan biaya merupakan parameter untuk analisis ekonomi, guna mengetahui apakah proyek itu menguntungkan atau tidak. Secara umum rumus perbandingan antara manfaat dengan biaya adalah (Giatman, 2007): PV dari manfaat BCR = PV dari biaya Apabila harga B/C lebih dari 1, maka proyek layak dikerjakan. Sebaliknya proyek tidak layak dikerjakan apabila B/C kurang dari 1. 2.3 Break Even Point (BEP) BEP adalah titik pulang pokok dimana total benefit = total cost, dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek, terjadinya titik pulang pokok atau TR = TC tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya. Dalam hal ini, semakin lama sebuah perusahaan mencapai titik pulang pokok, maka semakin besar saldo rugi karena keuntungan yang diterima masih menutupi segala biaya yang telah dikeluarkan. Rumus yang digunakan untuk mengetahui kapan BEP terjadi yaitu: BEP = Tahun sebelum BEP + (biaya usaha pada saat BEP – pendapatan sebelum BEP) dibagi (selisih pendapatan pada saat BEP berada). 2.4 Internal Rate of Return (IRR) Tingkat Pengembalian Bunga (internal rate of return) merupakan tingkat suku bunga yang membuat manfaat dan biaya mempunyai nilai yang sama B-C= 0 atau tingkat suku bunga yang membuat B/C= 1. Apabila biaya dan manfaat tahunan konstan perhitungan IRR dapat dilakukan dengan dasar tahunan, tapi apabila tidak konstan dapat dilakukan dengan dasar nilai coba-coba (trial and error). Perhitungan IRR ini dilakukan dengan mencari nilai discount rate sehingga nilai present value manfaat sama dengan nilai present value
biaya, atau nilai NPV = 0. Apabila discount rate yang berlaku lebih besar dari nilai IRR, maka proyek tersebut menguntungkan, namun apabila discount rate sama dengan nilai IRR maka proyek tersebut dikatakan impas. 2.5 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas bertujuan untuk melihat dan memperkirakan kondisi proyek jika ada sesuatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya maupun manfaat sehingga dapat mengurangi resiko kerugian dengan menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus dilakukan, memperbaiki desain dari proyek yang akan dapat meningkatkan NPV, dan memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang berjalan. Dalam analisis ini setiap kemungkinan harus dicoba kembali, karena dalam analisis proyek didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung banyak ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi diwaktu yang akan datang. 2.6 Metode Geometrik Pertumbuhan pelanggan secara geometrik adalah pertumbuhan pelanggan yang menggunakan dasar bunga berbunga (bunga majemuk). Jadi pertumbuhan pelanggan dimana angka pertumbuhannya (Rate of Growth) adalah sama untuk semua tahun. Pn = Po (1+r)n r
=
Pn 1/t Po
2.7 Metode Analisis Regresi Deret berkala yang menunjukan adanya Trend (kecenderungan) membentuk garis dapat dianalisis dengan metode regresi. Model matematik yang digunakan tergantung dari kecenderungan bentuk garis Trend. Dari Trend yang dihasilkan mungkin dapat menggunakan lebih dari satu persamaan regresi. Batas daerah kepercayaan besarnya korelasi dari garis Trend dapat ditentukan dari persamaan
regresi yang diperoleh. Formula regresi yang digunakan adalah: Yp = A + Bx Besarnya nilai A dan B dapat dihitung dengan rumus: A= B=
Mulai
Pendapatan PDAM (air dan non air) (2008-2013)
Data biaya variabel (2008-2013) -biaya sumber air -biaya pengolahan -biaya transmisi dan distribusi
Data biaya investasi (2008-2013)
Data biaya tetap (2008-2013) -biaya umum dan administrasi
ƩY−BƩX n
analisis benefit
analisis cost
n(ƩXY −(ƩXƩY)) n(ƩX²−(ƩX)²
Dalam studi ini digunakan metode analisis regresi untuk memprediksi produksi air bersih. 2.8 Penentuan Tarif Dasar Air Dalam penentuan harga air, yang perlu diketahui adalah berapa besar biaya yang terserap dalam produksi air bersih tersebut, untuk selanjutnya dari besar biaya produksi tersebut dapat ditentukan harga yang tidak merugikan produsen dan tentunya dapat terjangkau oleh konsumen Biaya dasar yang diperlukan untuk memproduksi setiap meter kubik air minum dihitung atas dasar biaya usaha dibagi dengan volume air terproduksi dikurangi volume kehilangan air standar dalam periode satu tahun. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut: Tarif dasar = biaya usaha dibagi selisih dari jumlah produksi air bersih dengan jumlah kehilangan air. 3. METODOLOGI PENELITIAN Tahapan pengerjaan studi ini dapat dilihat pada diagram berikut:
Analisis NPV
Analisis BCR
Analisis BEP
Analisis IRR
Analisis Sensitivitas
selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Analisis Kelayakan Ekonomi di Masa Sekarang (Tahun 2014) mulai
Data jumlah dan klasifikasi pelanggan PDAM (20082013)
Prediksi jumlah pelanggan
Data produksi air bersih (20082013)
Prediksi produksi air bersih dan jumlah kebocoran air
Data biaya variabel (2008-2013) -biaya sunber air -biaya pengolahan -biaya transmisi dan distribusi
Data biaya tetap (2008-2013) -biaya umum dan administrasi
Data biaya investasi
Prediksi biaya variabel
Prediksi biaya tetap
Prediksi biaya investasi
Prediksi biaya usaha (cost)
Prediksi tarif dasar , tarif rendah, dan tarif penuh air
selesai
Gambar 3.2 Diagram Alir Prediksi Penentuan Tarif Dasar Air pada Masa yang Akan Datang Tahun (2014-2019), (20202025), dan (2026-2031)
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Kelayakan Ekonomi PDAM Kota Malang Masa Sekarang 4.1.1Pendapatan (benefit) yang diperoleh Pendapatan atau benefit yang diperoleh PDAM Kota Malang terdiri dari pendapatan air dan pendapatan non air. Pemasukan (benefit) yang diperoleh dari pendapatan air dan non air dari tahun 2008-2013 dapat dilihat dengan contoh perhitungan dibawah ini: Contoh perhitungan pendapatan (benefit) pada tahun 2008: F = P x (1+i)n F = Rp. 84.846.465.483 x (1+7,5%)6 F = Rp. 130.943.679.624,63 Maka, nilai yang akan datang dari uang sebesar Rp. 84.846.465.483 di tahun 2008 dengan tingkat bunga 7,5% menjadi Rp. 130.943.679.624.63 di tahun 2014. Dalam studi ini tingkat bunga yang digunakan adalah 7,5% sesuai dengan peraturan Bank Indonesia untuk bunga kredit tahun 2008-2013. Tabel 1. Pendapatan Air dan Non Air PDAM Kota Malang pada Masa Sekarang Pendapatan No. Tahun (Air dan Non Air) (Rp) 1 2008 84.846.465.483 2 2009 111.841.728.230 3 2010 114.340.419.877
Nilai Mendatang (2014) (Rp.) 130.943.679.624 160.563.264.936 152.698.102.271
Pendapatan No. Tahun (Air dan Non Air) (Rp) 4 2011 115.857.496.596 5 2012 116.164.772.661 6 2013 121.235.310.290
Nilai Mendatang (2014) (Rp.) 143.929.405.966 134.242.915.406 130.327.958.561
Sumber: PDAM Kota Malang dan Hasil Perhitungan
4.1.2 Biaya Usaha (cost) yang dikeluarkan Dalam memproduksi air bersih ada beberapa biaya usaha yang dikeluarkan yakni biaya investasi, biaya tetap, dan biaya variabel. Biaya investasi merupakan segala modal yang dikeluarkan untuk perolehan atau pembangunan sarana untuk memproduksi air bersih. Sebelum dianalisis secara ekonomi semua nilai dari tahun-tahun sebelumnya harus diubah menjadi tahun dasar (2014) terlebih dahulu. Cara mengubah nilai uang dari tahun-tahun sebelumnya menjadi tahun dasar (2014) adalah dengan rumus: F = P x (1+i)n contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: Nilai biaya usaha 2008 = Biaya Investasi + Biaya Variabel+ Biaya Tetap Nilai biaya usaha 2008 = Rp. 5.644.833.655 + Rp. 41.653.902.205+ Rp. 21.530.548.579 Nilai biaya usaha 2008 = Rp. 68.829.284.439
Tabel 2 Total Biaya Usaha PDAM Kota Malang No. 1 2 3 4 5 6
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Biaya Investasi(Rp.) 5.644.833.655,00 361.609.550,00 9.342.839.512,00 37.045.911.909,00 21.109.302.108,00 61.680.051.135,00
Biaya Variabel(Rp.) 41.653.902.205,00 52.197.621.515,00 57.473.506.001,00 61.740.168.375,69 61.603.819.849,00 76.277.263.788,00
Sumber: Hasil Perhitungan Untuk menentukan nilai uang pada tahun 2014, maka nilai uang pada tahun 2008 diubah menjadi tahun dasar (2014), (kondisi tahun dasar pada penelitian ini dianggap pada tahun 2014) dan diasumsikan tingkat bunga yang berlaku
Biaya Tetap(Rp.) 21.530.548.579,00 28.425.042.608,00 27.216.919.438,00 23.928.244.168,00 35.388.800.728,00 36.381.278.231,00
Biaya usaha (Rp. ) 68.829.284.439,00 80.984.273.673,00 94.033.264.951,00 122.714.324.452,69 118.101.922.685,00 174.338.593.154,00
saat ini adalah 7,5% maka perhitungannya adalah: Contoh perhitungan biaya usaha pada tahun 2008 yang akan diubah menjadi tahun dasar (2014): F = P x (1+i)n
F = Rp. 68.829.284.439 x (1+7,5%)6 F = Rp. 106.224.339.683,06 Tabel 3. Total Biaya Usaha PDAM Kota Malang Total Biaya usaha (Rp. )
No. Tahun 1 2 3 4 5 6
2008 68.829.284.439,00 2009 80.984.273.673,00 2010 94.033.264.951,00 2011 122.714.324.452,69 2012 118.101.922.685,00 2013 174.338.593.154,00
Nilai Mendatang (Tahun 2014) (Rp. ) 106.224.339.683,06 116.263.398.243,69 125.578.523.534,28 152.447.621.785,31 136.481.534.402,85 187.413.987.640,55
Sumber: Hasil Perhitungan 4.1.3 Net Present Value (NPV) atau Nilai Tunai Bersih Tahun 2008-2013 NPV tahun 2008 = total pemasukan (benefit) – total biaya usaha (cost) = Rp. 130.943.679.624,63 – Rp. 106.224.339.683,06 = Rp. 24.719.339.941,57 Tabel 4. Net Present Value (NPV) atau Nilai Tunai Bersih Tahun 2008-2013 Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013
NPV 24.719.339.941,57 44.299.866.693,05 27.119.578.737,56 -8.518.215.818,48 -2.238.618.996,49 -57.086.029.078,80
NPV (juta)
0
2011
2012
1
2008
130.943.679.624,63 106.224.339.683,06 1,23
2
2009
160.563.264.936,73 116.263.398.243,69 1,38
3
2010
152.698.102.271,84 125.578.523.534,28 1,22
4
2011
143.929.405.966,83 152.447.621.785,31 0,94
5
2012
134.242.915.406,37 136.481.534.402,85 0,98
6
2013
130.327.958.561,75 187.413.987.640,55 0,70
Sumber: Hasil Perhitungan
1.1
20000
2010
B/C
1.2
40000
2009
Biaya Usaha (Cost)
1.3
60000
2008
Pendapatan (Benefit)
1.4
Sumber: Hasil Perhitungan NPV tahun 2008 = total pemasukan (benefit) – total biaya usaha (cost) = Rp. 130.943.679.624,63 – Rp. 106.224.339.683,06 = Rp. 24.719.339.941,57
-20000
No. Tahun
BCR
No. 1 2 3 4 5 6
4.1.4 Benefit Cost Ratio (BCR) atau Nisbah Manfaat Biaya dari Tahun 2008-2013 BCR tahun 2008 𝑏𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 BCR = 𝑐𝑜𝑠𝑡 Rp .130.943.679.624.63 BCR = Rp .106.224.339.683.06 BCR = 1,23 Tabel 5. Benefit Cost Ratio (BCR) atau Nisbah Manfaat biaya PDAM Kota Malang Tahun 2008-2013
2013
-40000 -60000 -80000
Tahun
Gambar 1. Grafik Net Present Value (NPV) atau Nilai Tunai Bersih Sekarang PDAM Kota Malang Tahun 2008-2013
1 0.9 0.8
0.7 0.6
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tahun
Gambar 2. Grafik Benefit Cost Ratio (BCR) atau Nisbah Manfaat biaya PDAM Kota Malang Tahun 2008-2013 4.1.5 Menentukan Break Even Point (BEP) atau Titik Impas Dapat dilihat pada tahun ke-5 nilai BCR = 0,98 mendekati 1, berarti terjadinya keseimbangan antara biaya usaha dan pendapatan terjadi pada tahun ke-4 tepatnya tahun 2011, untuk mengetahui titik yang pas kapankah terjadi keseimbangan tersebut, perhitungannya seperti dibawah ini: BEP = Tahun sebelum BEP + (biaya usaha pada saat BEP – pendapatan sebelum BEP)
dibagi (selisih pendapatan pada saat BEP berada). BEP = 4thn +
136.481.534.402−143.929.405.966 134.242.915.406−143.929.405.966
= 4 tahun + 0,7689 = 4 tahun + (0,7689 x 365) = 4 tahun 281 hari ~ 4 tahun 9 bulan 11 hari Titik impas terjadi saat pendapatan usaha dapat mengimbangi biaya usaha. terjadinya titik impas dengan pendapatan usaha = biaya usaha terjadi pada saat 4 tahun 281 hari tepatnya pada tahun 2011.
untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas netto dan investasi sehingga pada saat IRR tercapai maka besar NPV sama dengan nol. Untuk perhitungan IRR maka digunakan nilai tunai bersih sebagai berikut: NPV1 = 4.035.545.646 NPV2 = - 2.238.618.996 I1 = 5% I2 = 7,5% IRR
= I1+
IRR
=
NPV
NPV 1−NPV 2
x (I2 – I1)
4.035.545.646 4.1.6 Menentukan Internal Rate of 5% + 4.035.545.646−(−2.238.618.996) Return (IRR) atau Tingkat Pengembalian Internal x (7,5% - 5%) Tingkat pengembalian internal IRR = 6,608 % merupakan metode penilaian investasi Tabel 6 Internal Rate of Return (IRR) PDAM Kota Malang pada tahun 2012 – 2014 Masa Lampau (2012) Pendapatan Biaya Usaha 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685 116.164.772.661 118.101.922.685
Masa Mendatang (2014) Pendapatan Biaya Usaha 134.242.915.406 130.207.369.760 134.242.915.406 136.481.534.402 134.242.915.406 142.903.326.448 134.242.915.406 148.147.051.816 134.242.915.406 153.485.258.721 134.242.915.406 158.917.947.164 134.242.915.406 164.445.117.146 134.242.915.406 170.066.768.666
Bunga % 0,05 0,075 0,1 0,12 0,14 0,16 0,18 0,2
NPV 4.035.545.646 -2.238.618.996 -8.660.411.042 -13.904.136.410 -19.242.343.315 -24.675.031.759 -30.202.201.740 -35.823.853.260
Sumber: Hasil Perhitungan 220,000.00 210,000.00
Biaya Usaha (Juta)
200,000.00 190,000.00
180,000.00 Pendapatan
170,000.00
Biaya Usaha
160,000.00 150,000.00 140,000.00 0.05 0.075 0.1
0.12 0.14 0.16 0.18
0.2
Bunga
Gambar 3 Grafik Internal Rate of Return (IRR) atau Tingkat Pengembalian Internal PDAM Kota Malang pada Tahun 2010 – 2013
4.1.7 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas dimaksudkan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan hasil proyek apabila terjadi kemungkinan perubahan dalam penentuan nilai-nilai untuk biaya dan manfaat masih merupakan suatu estimasi (perkiraan), sehingga bila terjadi asumsi-asumsi yang tidak sama dengan keadaan sebenarnya.
Tabel 7 Rekapitulasi Analisis Sensitivitas Perubahan Nilai Biaya dan Manfaat Analisis Sensitivitas Biaya naik 10% manfaat tetap Biaya turun 10% manfaat tetap Biaya tetap manfaat naik 10% Biaya tetap manfaat turun 10% Biaya naik 10% manfaat turun 10% Biaya turun 10% manfaat naik 10%
B-C
B/C
IRR
14.561.726.384
1,11
10,22
6.726.546.360
1,05
9,22
5.874.724.778
1,04
8,85
11849768510
1,09
9,95
-708.083.843
0,99
7,36
21.119.486.957
1,15
12,75
Sumber: Hasil Perhitungan Dari hasil analisis sensitivitas yang telah dilakukan, diketahui cukup sensitif akan adanya perubahan nilai biaya maupun manfaat akan tetapi nilai BCR masih berkisar diantara nilai 1 dan sebagian besar IRR masih diatas suku bunga yang berlaku yaitu 7,5% berdasarkan peraturan Bank Indonesia sehingga dapat disimpulkan bahwa PDAM Kota Malang masih cukup layak secara ekonomi. 4.2 Prediksi Tarif Dasar Air 4.2.1 Prediksi Jumlah Pelanggan Contoh untuk perhitungan prediksi pelanggan rumah tangga menggunakan metode geometrik: Pn (jumlah pelanggan pada tahun n) yaitu tahun 2013 = 118.188 SR
Po (jumlah pelanggan pada tahun awal) yaitu tahun 2012 = 109.125 SR t (selang waktu tahun data) = 1 Pn 1/t r= -1 Po 118.188 1/1 r= -1 109.125 r = 0,083 Setelah didapat nilai r maka dihitung pertambahan jumlah pelanggan setiap tahunnya dengan menggunakan rumus: Pn = Po (1+r)n Misalnya untuk meramalkan jumlah pelanggan rumah tangga di tahun 2014 dengan n (selang waktu proyeksi) = 1 tahun maka jumlah pelanggan di tahun 2014 adalah: Pn = Po (1+r)n Pn = 118.188 (1+0,083)1 Pn = 128.004 SR Tabel 8 Prediksi Pelanggan PDAM Kota Malang pada Tahun 2014-2019 Tahun
Juml. Pelanggan
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018 2019
135838 146912 158908 171901 185976 201225
2020 2021 2022 2023 2024 2025
Juml. Juml. Tahun Pelanggan Pelanggan 217745 235644 255037 276050 298821 323496
2026 2027 2028 2029 2030 2031
350236 379217 410626 444669 481568 521565
Sumber: Hasil Perhitungan
4.2.2 Prediksi Produksi Air Bersih Tabel 9 Perhitungan dengan analisis regresi untuk produksi air bersih PDAM Kota Malang Tahun (n) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah
Jumlah Pelanggan (SR) (X) 90.675 92.970 99.307 106.578 116.184 125.614 631.328
Juml. Produksi Air (m3) (Y) 37.820.926 39.618.144 39.939.532 39.194.001 40.455.757 40.668.894 237.697.254
XY
X2
Y2
3.429.412.465.050 3.683.298.847.680 3.966.275.104.324 4.177.218.238.578 4.700.311.671.288 5.108.582.450.916 25.065.098.777.836
8.221.955.625 8.643.420.900 9.861.880.249 11.358.870.084 13.498.721.856 15.778.876.996 67.363.725.710
1.430.422.443.497.480 1.569.597.334.004.740 1.595.166.216.379.020 1.536.169.714.388.000 1.636.668.274.443.050 1.653.958.939.183.240 9.421.982.921.895.520
Sumber: Data dan Hasil Perhitungan Dengan bantuan tabel di atas maka dihitung nilai A dan B:
B=
n(ƩXY−(ƩXƩY)) n(ƩX²−(ƩX)²)
Tahun
= 6(25.065.098.777.836) – (631.328)(237.697.245) 6(67.363.725.710)−(631.328)²
= 58 ƩY−BƩX A= n 237.697.254−(58(631.328)) = 6 = 33.505.177 Sehingga didapatkan persamaan sebagai berikut: Yp = 33.505.177 + 58X Dimana X di atas merupakan nilai hasil prediksi jumlah pelanggan di tahun yang dikehendaki. Untuk perhitungan produksi air di tahun 2014: Prediksi jumlah pelanggan pada tahun 2014 (X) = 135.838 SR Yp = 33.505.177 + 58 (135.838) = 41.394.381 m3 4.2.3 Prediksi Produksi dan Kebocoran Air Bersih Dalam penelitian ini, diketahui bahwa standard prosentase tersebut maksimal sebesar 20% (Sumber: wawancara dengan pihak PDAM Kota Malang). Sehingga dengan mengacu pada hasil prediksi produksi air bersih dari tahun 2014-2031 maka volume maksimum kehilangan air standard yang diperbolehkan dapat dilihat pada tabel berikut: Contoh perhitungan kebocoran air pada tahun 2014: Jumlah produksi air =41.394.381 m3/thn Prosentase ijin = 20% Kebocoran ijin = 41.394.381 x 20% = 8.278.876 m3 Tabel 11 Prediksi Produksi dan Kebocoran Air Bersih Kota Malang Tahun 2014-2019 Tahun 2014 2015
Produksi Air Bersih pertahun (m3) 41.394.381 42.037.541
Prosentasi Ijin Kebocoran Air
Kebocora n Air (m3)
20% 20%
8.278.876 8.407.508
2016 2017 2018 2019
Produksi Air Bersih pertahun (m3) 42.734.190 43.488.818 44.306.292 45.191.892
Prosentasi Ijin Kebocoran Air
Kebocora n Air (m3)
20% 20% 20% 20%
8.546.838 8.697.764 8.861.258 9.038.378
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 12 Prediksi Produksi dan Kebocoran Air Bersih Kota Malang Tahun 2020-2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Produksi Air Bersih pertahun (m3) 46.151.345 47.190.860 48.317.175 49.537.595 50.860.047 52.293.129
Prosentasi Ijin Kebocoran Air 20% 20% 20% 20% 20% 20%
Kebocoran Air (m3) 9.230.269 9.438.172 9.663.435 9.907.519 10.172.009 10.458.626
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 13 Prediksi Produksi dan Kebocoran Air Bersih Kota Malang Tahun 2026-2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
Produksi Air Bersih per-tahun (m3) 53.846.169 55.529.286 57.353.458 59.330.600 61.473.636 63.796.592
Prosentas i Ijin Kebocora n Air 20% 20% 20% 20% 20% 20%
Kebocoran Air (m3) 10.769.234 11.105.857 11.470.692 11.866.120 12.294.727 12.759.318
Sumber: Hasil Perhitungan
4.2.4 Prediksi Tarif Dasar Air 4.2.4.1 Prediksi Tarif Dasar Air dengan Berbagai Tingkat Suku Bunga Contoh perhitungan tarif dasar air dengan suku bunga 5% pada tahun 2014 Tarif dasar air 2014: = (total biaya usaha/(jumlah produksi airjumlah kebocoran)) Tarif dasar air 2014 183 .055.522.812 = 41.394.381−8.278.876 = Rp. 5.528/m3 Tabel 14 Rekapitulasi Tarif Dasar Air dengan Suku Bunga 5%, 7,5%, 10%, dan 15% Tahun 2014-2019 Tahun 2014
Tarif Dasar Air (Rp. ) 5% 7,5% 10% 15% 5.528 5.659 5.791 6.054
Tahun 2015 2016 2017 2018 2019
Tarif Dasar Air (Rp. ) 5% 7,5% 10% 15% 5.715 5.991 6.273 6.856 5.903 6.335 6.787 7.756 6.091 6.692 7.337 8.764 6.277 7.061 7.921 9.893 6.462 7.442 8.543 11.154
Sumber: hasil Perhitungan Tabel 15 Rekapitulasi Tarif Dasar Air dengan Suku Bunga 5%, 7,5%, 10%, dan 15% Tahun 2020-2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
5% 6.644 6.823 6.997 7.166 7.328 7.484
Tarif Dasar Air (Rp. ) 7,5% 10% 15% 7.834 9.202 12.560 8.236 9.899 14.126 8.647 10.635 15.867 9.067 11.410 17.797 9.493 12.225 19.934 9.926 13.079 22.296
Sumber: hasil Perhitungan Tabel 16 Rekapitulasi Tarif Dasar Air dengan Suku Bunga 5%, 7,5%, 10%, dan 15% Tahun 2026-2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
5% 7.631 7.770 7.899 8.018 8.125 8.221
Tarif Dasar Air (Rp. ) 7,5% 10% 15% 10.362 13.972 24.901 10.802 14.903 27.768 11.243 15.872 30.918 11.683 16.877 34.371 12.122 17.918 38.149 12.556 18.992 42.273
Sumber: hasil Perhitungan 4.2.4.2 Prediksi Tarif Dasar Air dengan Kondisi Sensitivitas 1. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2014 - 2019 Tabel 17 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2014 - 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5% 6.081 6.287 6.494 6.700 6.905 7.108
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 6.225 6.370 6.660 6.590 6.900 7.541 6.969 7.466 8.531 7.361 8.070 9.641 7.767 8.714 10.882 8.186 9.397 12.269
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 18 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2020 - 2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
5% 7.309 7.505 7.697 7.882 8.061 8.232
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 8.617 10.122 13.816 9.060 10.889 15.539 9.512 11.698 17.453 9.973 12.551 19.577 10.443 13.447 21.928 10.918 14.387 24.526
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 19 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2026 - 2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
5% 8.395 8.547 8.689 8.820 8.938 9.043
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 11.399 15.369 27.391 11.882 16.394 30.545 12.367 17.459 34.010 12.851 18.565 37.808 13.334 19.710 41.963 13.812 20.891 46.501
Sumber: Hasil Perhitungan 2. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2014 – 2019 Tabel 20 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2014 - 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5% 4.975 5.144 5.313 5.482 5.650 5.816
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 5.093 5.212 5.449 5.392 5.645 6.170 5.702 6.109 6.980 6.023 6.603 7.888 6.355 7.129 8.904 6.698 7.689 10.039
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 21 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2020 - 2025 Tahun 2020
5% 5.980
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 7.051 8.282 11.304
Tahun 2021 2022 2023 2024 2025
5% 6.140 6.297 6.449 6.596 6.736
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 7.412 8.909 12.714 7.783 9.571 14.280 8.160 10.269 16.017 8.544 11.002 17.941 8.933 11.771 20.067
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 22 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Tetap Tahun 2026 - 2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
5% 6.868 6.993 7.109 7.216 7.313 7.399
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 9.326 12.575 22.411 9.722 13.413 24.992 10.118 14.285 27.826 10.515 15.190 30.934 10.909 16.126 34.334 11.301 17.093 38.046
Sumber: Hasil Perhitungan 3. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2014 - 2019 Tabel 23 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2014 - 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5% 6.142 6.350 6.559 6.768 6.975 7.180
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 6.288 6.434 6.727 6.656 6.970 7.618 7.039 7.542 8.617 7.436 8.152 9.738 7.846 8.802 10.992 8.269 9.492 12.393
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 24 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2020 - 2025 Tahun 2020 2021 2022 2023
5% 7.382 7.581 7.774 7.962
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 8.704 10.224 13.956 9.151 10.999 15.696 9.608 11.817 17.630 10.074 12.678 19.774
Tahun 2024 2025
5% 8.143 8.315
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 10.548 13.583 22.149 11.029 14.532 24.774
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 25 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2026 - 2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
5% 8.479 8.634 8.777 8.909 9.028 9.134
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 11.514 15.524 27.668 12.002 16.559 30.854 12.492 17.636 34.353 12.981 18.753 38.190 13.468 19.909 42.387 13.951 21.102 46.970
Sumber: Hasil Perhitungan 4. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Pertambahan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2014 – 2019 Tabel 26 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Pertambahan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2014 - 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5% 5.025 5.196 5.367 5.537 5.707 5.875
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 5.145 5.265 5.504 5.446 5.702 6.233 5.759 6.170 7.051 6.084 6.670 7.968 6.419 7.201 8.994 6.766 7.766 10.140
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 27 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Pertambahan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2020 - 2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
5% 6.040 6.203 6.361 6.514 6.662 6.804
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 7.122 8.365 11.419 7.487 8.999 12.842 7.861 9.668 14.424 8.243 10.373 16.179 8.630 11.114 18.122 9.023 11.890 20.269
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 28 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Pertambahan pada Jumlah Produksi Air Bersih yang Diperkirakan dan Cost Tetap Tahun 2026 - 2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
5% 6.938 7.064 7.181 7.289 7.387 7.473
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 9.420 12.702 22.637 9.820 13.548 25.244 10.221 14.429 28.107 10.621 15.343 31.246 11.020 16.289 34.680 11.415 17.266 38.430
Sumber: Hasil Perhitungan 5. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Berkurang Tahun 2014 - 2019 Tabel 29 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Berkurang Tahun 2014 - 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
5% 6.756 6.985 7.215 7.444 7.672 7.898
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 6.917 7.078 7.400 7.322 7.667 8.379 7.743 8.296 9.479 8.179 8.967 10.712 8.630 9.682 12.091 9.096 10.441 13.633
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 30 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Berkurang Tahun 2020 - 2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
5% 8.121 8.339 8.552 8.758 8.957 9.147
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 9.575 11.247 15.352 10.066 12.099 17.265 10.569 12.998 19.392 11.082 13.946 21.752 11.603 14.942 24.364 12.131 15.985 27.251
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 31 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Kenaikan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Berkurang Tahun 2026 - 2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
5% 9.327 9.497 9.655 9.799 9.931 10.048
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 12.665 17.077 13.202 18.215 13.741 19.399 14.279 20.628 14.815 21.900 15.346 23.213
15% 30.435 33.939 37.789 42.009 46.626 51.667
Sumber: Hasil Perhitungan 6. Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Bertambah Tahun 2014 – 2019 Tabel 32 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Bertambah Tahun 2014 - 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tarif Dasar Air (Rp) 5% 7.5% 10% 15% 4.523 4.630 4.738 4.953 4.676 4.902 5.132 5.609 4.830 5.183 5.553 6.346 4.983 5.475 6.003 7.171 5.136 5.777 6.481 8.094 5.287 6.089 6.990 9.126
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 33 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Bertambah Tahun 2020 - 2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
5% 5.436 5.582 5.725 5.863 5.996 6.123
Tarif Dasar Air (Rp) 7.5% 10% 15% 6.410 7.529 10.277 6.738 8.099 11.558 7.075 8.701 12.982 7.418 9.336 14.561 7.767 10.002 16.310 8.121 10.701 18.242
Sumber: Hasil Perhitungan
Tabel 34 Rekapitulasi Tarif Dasar Air saat Terjadi 10% Penurunan pada Nilai Cost yang Diperkirakan dan Produksi Air Bertambah Tahun 2026 - 2031 Tahun
Tarif Dasar Air (Rp) 5%
7.5%
10%
15%
2026
6.244
8.478
11.432
20.374
2027
6.357
8.838
12.194
22.720
2028
6.463
9.199
12.986
25.297
2029
6.560
9.559
13.809
28.122
2030
6.648
9.918
14.660
31.212
2031
6.726
10.273
15.539
34.587
Tahun
2008 2.729 2009 3.235 2010 3.909 2011 4.946 2012 4.170 2013 5.842 Rata-rata selisih harga
Tarif Dasar Air PDAM Kota Malang (Rp/m3) 1.900 2.800 2.800 2.800 2.800 2.800
Tahun
Selisih Tarif Dasar Air (Rp/m3) 829 435 1.109 2.146 1.370 3.042 1.488
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 36 Tarif Dasar Air Setelah Dikurangi Subsidi Pemerintah Tahun 2014 – 2019 Tahun 2014 2015 2016 2017
Tarif Dasar Air Berdasarkan Perhitungan (Rp/m3) 5.659 5.991 6.335 6.692
Rata-rata Subsidi Pemerintah (Rp.) 1.488 1.488 1.488 1.488
2018 2019
Rata-rata Subsidi Pemerintah (Rp.) 1.488 1.488
Tarif Dasar Air (Rp/m3) 5.573 5.954
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 37 Tarif Dasar Air Setelah Dikurangi Subsidi Pemerintah Tahun 2020 – 2025
Sumber: Hasil Perhitungan 4.2.5 Analisis Tarif Dasar Air Bersih 4.2.5.1 Membandingkan Tarif Dasar Air Berdasarkan Ketentuan PDAM Kota Malang dan Tarif Dasar Air Berdasarkan Hitungan Tarif dasar air hasil perhitungan = Rp.2.729 Tarif dasar PDAM Kota Malang = Rp. 1.900 Selisih Harga = Rp. 2.729 - Rp. 1.900 = Rp. 829 Tabel 35 Selisih Tarif Dasar Air Berdasarkan Hitungan Manual dengan Tarif Dasar Air yang Ditetapkan PDAM Kota Malang Tarif Dasar Air Berdasarkan Perhitungan (Rp/m3)
Tahun
Tarif Dasar Air Berdasarkan Perhitungan (Rp/m3) 7.061 7.442
Tarif Dasar Air (Rp/m3) 4.171 4.502 4.847 5.204
2020 2021 2022 2023 2024 2025
Tarif Dasar Air Berdasarkan Perhitungan (Rp/m3) 7.834 8.236 8.647 9.067 9.493 9.926
Rata-rata Subsidi Pemerintah (Rp.) 1.488 1.488 1.488 1.488 1.488 1.488
Tarif Dasar Air (Rp/m3) 6.345 6.747 7.159 7.578 8.005 8.437
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 38 Tarif Dasar Air Setelah Dikurangi Subsidi Pemerintah Tahun 2026 – 2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
Tarif Dasar Air Berdasarkan Perhitungan (Rp/m3) 10.362 10.802 11.243 11.683 12.122 12.556
Rata-rata Subsidi Pemerintah (Rp.) 1.488 1.488 1.488 1.488 1.488 1.488
Tarif Dasar Air (Rp/m3) 8.874 9.313 9.754 10.195 10.633 11.068
Sumber: Hasil Perhitungan Contoh perhitungan tarif rendah dan tarif penuh tahun 2014: Tarif rendah ditetapkan sebesar = 75% x tarif dasar air = 75% x 4.171/m3 = Rp. 3.128/m3 Tarif penuh ditetapkan sebesar = 200% x tarif rendah air = 200% x 3.128/m3 = Rp. 6.256/m3
Tabel 39 Prediksi Tarif Dasar, Tarif Rendah, dan Tarif Penuh Air Tahun 2014-2019 Tahu n 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tarif Dasar (Rp.) 4.171 4.502 4.847 5.204 5.573 5.954
Tarif Rendah(Rp.) 3.128 3.377 3.635 3.903 4.180 4.465
Tarif Penuh (Rp.) 6.256 6.753 7.270 7.805 8.359 8.930
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 40 Prediksi Tarif Dasar. Tarif Rendah. dan Tarif Penuh Air Tahun 2020-2025 Tahun 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Tarif Dasar (Rp.) 6.345 6.747 7.159 7.578 8.005 8.437
Tarif Rendah(Rp.) 4.759 5.061 5.369 5.684 6.004 6.328
Tarif Penuh (Rp.) 9.518 10.121 10.738 11.367 12.007 12.656
Sumber: Hasil Perhitungan Tabel 41 Prediksi Tarif Dasar, Tarif Rendah, dan Tarif Penuh Air Tahun 2026-2031 Tahun 2026 2027 2028 2029 2030 2031
Tarif Dasar (Rp.) 8.874 9.313 9.754 10.195 10.633 11.068
Tarif Rendah(Rp.) 6.655 6.985 7.316 7.646 7.975 8.301
Tarif Penuh (Rp.) 13.311 13.970 14.631 15.292 15.950 16.602
Sumber: Hasil Perhitungan 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dengan biaya yang telah dikeluarkan oleh PDAM Kota Malang dan pendapatan yang diterima oleh PDAM Kota Malang berdasarkan data terdahulu (2008 – 2013) dapat disimpulkan bahwa PDAM Kota Malang mengalami kerugian sebesar Rp. 67.842.863.894 dari tahun 2011 – tahun 2013 karena semakin tingginya beban biaya aktivitas setiap tahun, seperti pemeliharaan akibat volume aktivitas, kenaikan harga
material, naiknya tarif dasar listrik, kenaikan bahan bakar minyak, dan pengaruh inflasi menyebabkan biaya operasional PDAM Kota Malang ikut naik. Sedangkan tarif dasar air yang diberlakukan oleh PDAM Kota Malang selama lima tahun terakhir (tahun 2009 – tahun 2013) tidak mengalami kenaikan sama sekali yang menyebabkan pendapatan tidak sebanding dengan biaya usaha yang setiap tahunnya meningkat, dan tidak layak secara ekonomi karena hasil perhitungan IRR atau Tingkat Pengembalian Internal PDAM Kota Malang ini lebih kecil dari suku bunga yang dipakai dalam studi ini yaitu sebesar 7,5% sedangkan hasil perhitungan IRR adalah sebesar 6,608% sehingga PDAM Kota Malang tidak mengalami keuntungan. 2. Dari hasil perhitungan dan coba-coba untuk menentukan prediksi tarif dasar air yang memenuhi syarat pemulihan kembali (full cost recovery) yaitu tarif rata-rata sama dengan biaya dasar. Tarif rata-rata dapat dihitung dengan cara total pendapatan tarif dibagi total volume air terjual. Dari hasil perhitungan didapatkan tarif rata-rata sebesar Rp. 5.060 sedangkan tarif dasar sebesar 5.042, yang berarti dapat memenuhi prinsip pemulihan kembali (full cost recovery) bagi PDAM Kota Malang. Kemampuan penduduk secara umum dilihat dari standard UMK setempat dimana pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan air minum setiap bulan pada tahun 2014 adalah sebesar 4% x Rp. 1.587.000 = Rp. 63.480. Rata-rata kebutuhan air bersih setiap bulan di Kota Malang pada tahun 2014 adalah 18,95 m3 x Rp. 4.171 = Rp. 79.039 sehingga melebihi prinsip keterjangkauan. Manfaat lain yang dapat diperoleh dari tarif dasar air yang telah diprediksi contohnya dapat memberi
himbauan kepada masyarakat setempat untuk menghemat pemakaian air sehingga sesuai dengan kebutuhan dasar minimum yaitu 10 m3/keluarga/bulan atau menambahkan subsidi dari pemerintah, maka tarif dasar air yang dianggap sudah memenuhi syarat kelayakan ekonomi adalah sebagai berikut: Prediksi tarif dasar air tahun 2014 – 2019: Tahun 2014 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 4.171 Tahun 2015 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 4.502 Tahun 2016 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 4.847 Tahun 2017 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 5.204 Tahun 2018 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 5.573 Tahun 2019 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 5.954 Prediksi tarif dasar air tahun 2020 – 2025: Tahun 2020 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 6.345 Tahun 2021 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 6.747 Tahun 2022 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 7.159 Tahun 2023 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 7.578 Tahun 2024 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 8.005 Tahun 2025 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 8.437 Prediksi tarif dasar air tahun 2026 – 2031: Tahun 2026 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 8.874 Tahun 2027 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 9.313 Tahun 2028 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 9.754 Tahun 2029 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 10.195
Tahun 2030 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 10.633 Tahun 2031 tarif dasar air per – m3 adalah Rp. 11.068 5.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut: 1. Melihat begitu detailnya penelitian ini, sebaiknya untuk mempersingkat waktu penelitian ini pengumpulan data dilaksanakan selengkap dan serinci mungkin agar tidak menyulitkan perhitungan dan membuang-buang waktu. 2. Untuk dinas terkait perlunya ketelitian dalam pencatatan data-data yang terkait dalam penentuan harga air, sehingga dapat memberikan data yang jelas, transparan, dan tidak menimbulkan kesimpangsiuran atau kehilangan data yang pastinya akan berguna dalam menganalisis dan menentukan kelayakan ekonomi bagi perusahaan, agar semua pihak merasa diuntungkan dan tidak ada yang dirugikan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2015. BI Rate. Jakarta: Bank Indonesia. http://www.bi.go.id/id/moneter/birate/data/Default.aspx Anonim. 2008. Profil PDAM Kota Malang. Diktat Presentasi Tahunan. PDAM Kota Malang. Malang. Giatman, M. 2007. Ekonomi Teknik .Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kodoatie, Robert J. 2002. Analisa Ekonomi Teknik. Yogyakarta: Andi Kuiper, Edward. 1971. Water Resources Project Economics. Butterworths, London, England.