Chapter 6
Strategy Analysis and Choice The Nature of Strategy Analysis and Choice Generating & Evaluating alternative “Selecting Strategies to Pursue.” Apa saja yang dibutuhkan dalam tahap ini? -
Present Strategies Objectives Mission External & Internal Assessment
The Process Of Generating & Selecting Strategies -
-
Ada banyak sekali possible actions dan possible ways yang diimplementasikan untuk menghasilkan banyak alternatif strategi. Oleh karena itu, memanage a set of strategies untuk mencapai the most attractive alternative must be developed Menginvolved all of organizational members yang juga terinvolved dalam strategy formulation process, karena kita tau bahwa involve dari strategist sangat berpengaruh dalam strategic management Semua participant di proses ini harus punya informasi mengenai internal & external audit masing-masing sehingga memperkaya kreativitas perusahaan untuk memnperoleh particular strategy nantinya yang proposed strategies nya dilist berdasarkan kemungkinan strategi tersebut diimplementasikan atau tidak.
A Comprehensive Strategy Formulation Framework -
-
Pada tahap ini , tekniknya adalah mengintegrasikan 3 stage sebelumnya dalam strategic management model. Stage 1 Input Stage EFE MATRIX, IFE MATRIX, CPM yang mensummarize basic input informasi yang dibutuhkan untuk memformulasi strategi. Stage 2 Matching Stage Matching Stage dimana perusahaan mengenerate feasible alternatives dari key internal & external factors pada stage 1: SWOT Matrix, SPACE Matrix , BCG Matrix, IE Matrix, Grand Strategy Matrix. Stage 3 Decision Stage membutuhkan strategi yang dinamakan QSPM.
Pada tahap ini, 9 teknik termasuk strategy-formulation framework membutuhkan intuition and analysis. Autonomous Division didalam organisasi biasanya menggunakan strategy formulation techniques untuk mendevelop strategi dan objektif. Divisional menganalisis basis dari pada identifikasi, evaluating, dan memilih antara alternatives corporate strategy.
The Input Stage Key External Factor Opportunities
Weight Rating Weighted Score Growth in beverages and snacks consumption in 0.2 4 emerging markets up to 8% 0.8 Growing demand up to 7% for non-Cola soft drink 0.12 3 0.36 1. Demand for healthy food & beverages ingredients 0.08 3 grow up up to 4% 0.24
2. Savory snacks consumption grow up to 7% constantly Digital-Engagement Era World now expreriencing a growth in sport activities. Threat
Foreign Ownership restricitions Commodities costs are high 1. Environmental issues (water scarcity)
0.08
3
0.24 0.04 1 0.04 0.03 1 0.03 Weight Rating Weighted Score 0.03 0.04 0.06
2 3 2
0.06 0.12 0.12
1. Market & advertising costs are high
0.12
4 0.48
Local-brand competitions
0.2
3 0.6
Key Internal Factor Strength
Weight Rating Weighted Score
2. Strong Market Capitalization More than 100 Environmental Sustainability projects 3. Competency in mergers and acquisitions, 4 companies being acquired in 2009-2013
0.03 0.05
3 4
0.09 0.2
0.13
3
0.39
0.2 0.08 0.08
3 4 4
0.12
4
0.48
0.02
3
0.06
4. Snack as the revenue generator Good Marketing & Advertising strategy High Research and Development spending Weakness Declining Market Share every years Too low net profit margin North America Reliance ( esp United States ) 3. Decline in Carbonated Drink Sales
0.6 0.32 0.32 Weighted Weight Rating Score 0.1 1 0.1 0.06 2 0.12 0.13 2 0.26
1. Weak position in some brand like juice, coffee, and tea drink.
THE MATCHING STAGE 1. SWOT Matrix Cara mengembangkan SWOT Matrix adalah sbb: 1. Mengumpulkan key external opportunities 2. Mengumpulkan key external threats. 3. Mengumpulkan key internal strengths. 4. Mengumpulkan key internal weaknesses. 5. Melakukan pencocokan internal strengths with external opportunities, dan melakukan pencatatan SO Strategies. 6. Melakukan pencocokan internal weaknesses with external opportunities, dan melakukan pencatatan WO Strategies. 7. Melakukan pencocokan internal strengths with external threats, dan melakukan pencatatan ST strategies. 8. Mencocokkan internal weaknesses with external threats, dan melakukan pencatatan WT Strategies. Contoh pembentukan SWOT Matrix pada perusahaan PepsiCo pada tahun 2014: Strengths 4. 1.Strong Market Capitalization 2. 5. 2.More than 100’s Environmental Sustainability 3. projects 4. 6. 3.Competency in mergers and acquisitions between 5. 2009-2013. 6. 7. 4.Snack as the revenue generator 8. 5.Good Marketing & Advertising strategy 7. 9. 6. High Research and Development Spending
Opportunities 5. 1.Growing beverages and snacks consumption in 2. emerging markets 3. 6. 2.Increasing demand for non-Cola soft drink 4. 7. 3. Demand for healthy food & beverages ingredients 5. grow up to 4.5% 6. 8. 4.Savory snacks consumption grow up to 7% 7.
Weaknesses 1..Declining Market Share every years 2.Too low net profit margin 3. North America Reliance ( esp United States ) 4. Decline in Carbonated Drink Sales 5. Weak position in some brand like juice, coffee, and tea drink.
Threats 1.Foreign Ownership restricitions 2.Commodities costs are high 3.Environmental issues (water scarcity) 4. Market & advertising costs are high 5. Local-brand competitions 6. Under The Coca Cola Company shadow
constantly 8. 9. 5. Digital-engagement era 10. 6. World now expreriencing a growth in sport activities.
SO Strategies: -
Membuka pabrik-pabrik di negara-negara Emerging Market. (S1,S3,O1) Mengakuisisi perusahaan-perusahaan yang memproduksi snack ke negara-negara Emerging Market (S1,S5, O1,O2) Melakukan campaign mengenai makanan dan minuman sehat yang terexpose masyarakat luas ( S2, O3) Mengajak brand ambassador ternama untuk meningkatkan penjualan carbonated drink dengan campaign-campaign digital ( S6,06 ) Membuat healthy snack product (S4,03,O1)
ST Strategies: -
Melakukan research and development terhadap produk-produk yang telah dikeluarkan PepsiCo khusus segmen carbonated drinks . (S4,T1) Melakukan akuisisi dengan strong local brand (S3, T6) Pepsi Co perlu memperbesar komponen revenue dari snack product sekaligus menghindari persaingan langsung dengan The Coca Cola Company (S4, 06) Memperbesar proporsi marketing & advertising costs pada snack product (S4,O4)
WO Strategies: -
Memanfaatkan strategi digital channel distribution untuk meningkatkan sales (S7,06) Tidak menjadikan North America lagi sebagai fokus utama sales perusahaan (S3,O1) Membuka peluang untuk masuk pada beverages bottled drink jenis coffee, juice, selain carbonated-soft drink (S4,S5,O3,O4)
WT Strategies -
Menghindari persaingan langsung dengan The Coca-Cola Company dengan berfokus pada jenis minuman lain (W5,O6) Melakukan kerjasama dengan consumer goods seperti Unilever, Kraft dan lain-lain dalam menghasilkan produk juice, tea, etc. untuk mengurangi biaya komoditas supplier (W5,O2)
2. Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) Matrix Stage lainnya pada Matching Stage adalah SPACE Matrix dimana SPACE matrix adalah sebuah framework yang menunjukkan sebuah strategi yang paling sesuai bagi organisasi. Sumbu – sumbu pada SPACE MATRIX menggambarkan dimensi eksternal dan internal. Variabel yang digunakan dalam setiap dimensi bergantung dengan industri dan organisasinya. Berikut merupakan SPACE matrix:
Berikut merupakan langkah untuk membuat SPACE matrix: 1. Pilih variabel yang digunakan untuk FP, CP,SP,IP. 2. Masukkan nilai angka diantara +1 untuk yang terburuk hingga +7 untuk yang terbaik bagi FP dan IP. Lalu, gunakan range -1 untuk yang terburuk hingga -7 untuk yang terbaik bagi FP dan CP. Bandingkan FP dan CP dengan kompetitor, dan IP dan SP dengan industri lainnya. 3. Hitunglah nilai yang sudah dimasukkan untuk FP, CP, IP, dan SP dengan merataratakan nilai. 4. Masukkan nilai ke dalam matrix. 5. Gambarlah directional vector.
3. The Boston Consulting Group (BCG) Matrix Di dalam suatu organisasi ada yang membentuk struktur divisi-divisi yang mengembangkan banyak bisnis yang disebut business portfolio. BCG matrix membantu perusahaan untuk mencari strategi yang dapat digunakan secara multidivision didalam perusahaan. BCG matrix terkadang tidak bisa digunakan karena ada perusahaan-perusahaan yang tidak melakukan disclosure informasi karena BCG Matrix menunjukkan bagaimana seharusnya multidivisional organization memanage business portfolio dengan menilai relative market share position dan industry growth rate dari setiap divisi relatif terhadap divisi lainnya di dalam organisasi. Posisi relatif market share adalah perbandingan antara market share (atau pendapatan) dari sebuah divisi di dalam industri terhadap market share (atau pendapatan) yang diperoleh kompetitor terbesar. Berikut merupakan matrix BCG:
Question Mark (Kuadran I) dimana divisi ini memiliki posisi market share yang relatif rendah, tetapi dapat bersaing di industri dengan pertumbuhan tingggi. Memiliki pengeluaran kas yang tinggi namun rendah dalam mengenerate cash. Stars (Kuadran II) menunjukkan divisi tersebut memiliki opportunity pertumbuhan dan profitabilitas terbaik untuk jangka panjang. Investasi pada divisi ini menjadi salah satu pilihan baik untuk menjaga dominasi. Cash Cow (kuadran III) menunjukkan divisi ini memiliki market share yang relatif tinggi,namun persaingannya rendah. Divisi ini memiliki kelebihan kas yang tinggi. Cash Cow divisionharus dimanage baik-baik untuk menjaga strong position.
Dogs (kuadran IV) menunjukkan divisi ini memiliki market share yang relatif rendah dan bersaing pada industri yang tidak tumbuh. Divisi dalam posisi ini sebaiknya di likuidasi atau diperkecil.
Keunggulan: Fokus terhadap arus kas, Karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi. Kekurangan: Sulit diganakan terutama untuk analisis oleh pihak eksternal Oversimplification. Banyak bisnis yang justru muncul ditengah-tengah matrix, menyebabkan sulit untuk diklasifikasikan. Tidak memiliki temporal qualities, namun mirip snapshot kondisi organisasi pada satu periode tertenetu. Lalu, matrix ini tidak mengkonsiderasi market size dan competitive advantage, yang penting dalam membuat keputusan strategis. 4. IE Matrix
IE matrix berdasar pada dua dimensi, yaitu IFE total weighted score yang berada pada sumbu x dan EFE total weighted score yang ada pada sumbu y. Tujuannya mirip dengan BCG yaitu untuk mengelola portofolio bisnis perusahaan multidivisi agar dapat menentukan strategi terbaik untuk masing-masing divisi, hanya saja IE Matrix membutuhkan lebih banyak informasi dibanding BCG Matrix. Kelebihan matriks ini mengovercome permasalahanpermasalahan strategy snapshot yang dihadapi oleh matrix-matrix lainnya.
5. The Grand Strategy Matrix
Dari matriks ini ditunjukkan evaluasi atas competitive position dan market growth. Industri dengan annual growth lebih dari 5% dapat digolongkan rapid growth. Firm pada kuadran I dapat digolongkan dalam posisi excellent strategic position.
Firm pada kuadran II dapat digolongkan dalam kondisi industri yang growing namun tidak mampu berkompetisi dengan baik. Perusahaan harus segera mengevaluasi improvement untuk kompetisi. Firm pada kuadran III dihadapakan pada kondisi industri yang tidak growing dan kompetisinya tidak baik Firm pada kuadran IV perusahaan berada pada kondisi industri yang slow-growth dengan strong competitive position. Strategi yang bisa dilakukan adalah joint venture.
The Decision Stage The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Teknik Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) digunakan untuk mengambil keputusan strategi , yang dibentuk dari stage-stage sebelumnya. QSPM menggunakan input dari analisis Tahap 1 dan hasil dari Tahap 2 pencocokan analisis untuk memutuskan secara objektif di antara alternatif strategi. Artinya, Matrix EFE , IFE Matrix , dan Kompetitif Profil Matrix yang membentuk Tahap , ditambah dengan Matrix SWOT, SPACE Matrix, BCG Matrix , Matrix IE, dan Grand Strategy Matrix yang membentuk Tahap 2, memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan QSPM tersebut ( Tahap 3 ). QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor-faktor penentu keberhasilan eksternal dan internal yang diidentifikasi sebelumnya. Seperti alat-alat analisis strategi - formulasi lain, QSPM membutuhkan penilaian intuitif yang baik .
Cara pembuatannya adalah : Membuat daftar peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal pada kolom kiri QSPM Menentukan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal Memilih beberapa strategi yang lebih menarik dibandingkan alternative yang lain, yang diperoleh dari tahap 2 Menentukan Attractiveness Score (AS), yaitu nilai yang diberikan kepada setiap strategi di setiap faktor untuk menilai strategi mana yang lebih menarik dibanding strategi lain berdasarkan faktor yang ada Menghitung total attractiveness Score dengan mengalikan bobot dengan AS Menghitung Sum Total Attractiveness Score Positive Features and Limitations of QSPM Kelebihan: - Strategi dapat diexamined secara sequence dan simultan. - Menghasilkan decision dari pencocokan faktor-faktor internal dan external Kekurangan - Membutuhkan intuitve judgement & educative assumptions - Baik digunakan sebagai prerequisite information dan mencocokkan analisisnya.
The Politics of Strategy Choice Taktik yang digunakan oleh para politisi selama berabad-abad dapat membantu strategi: Equifinality – mencapai hasil yang sama menggunakan cara atau jalan yang berbeda . Strategist mengakui bahwa mencapai hasil yang sukses adalah lebih penting daripada memaksakan metode untuk mencapainya. Satisfying - Mencapai hasil yang memuaskan dengan strategi yang dapat diterima jauh lebih baik daripada gagal untuk mencapai hasil yang optimal dengan strategi yang tidak populer . Generalization - Pergeseran fokus dari isu-isu spesifik untuk yang lebih umum
Focus on Higher-Order Issues - Dengan mengangkat masalah ke tingkat yang lebih tinggi , banyak kepentingan jangka pendek dapat ditunda demi kepentingan jangka panjang . Misalnya , dengan fokus pada isu-isu kelangsungan hidup , maskapai penerbangan dan industri otomotif mampu membujuk serikat untuk membuat konsesi pada kenaikan upah . Provide Political Access on Important Issues - Strategist dan kebijakan keputusan penting dengan konsekuensi negatif yang signifikan bagi manajer menengah akan memotivasi intervensi dari mereka.
Governance Issue