STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA KABUPATEN SEMARANG Oleh : Agus Ananto Widodo, Hesti Lestari
Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405 Laman : http// www.fisip.undip.ac.id email
[email protected] ABSTRAK Pariwisata saat ini menjadi kebutuhan masyarakat dan juga menjadi andalan pemerintah Indonesia untuk memperoleh devisa non migas. Salah satu pariwisata di daerah Jawa Tengah adalah di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang telah dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang untuk mengembangkan pariwisata dan untuk mengetahui strategi apa yang dapat digunakan untuk mengembangkan pariwisata Kabupaten Semarang. Di dalam penelitian ini akan dilakukan analisis lingkungan internal dan eksternal . Hasil analisis bertujuan untuk menemukan faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh Disporapar dalam mengembangkan pariwisata Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan informasi dari narasumber yang terkait pengembangan pariwisata Kabupaten Semarang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pariwisata Kabupaten Semarang memiliki beberapa faktor pendukung misalnya obyek wisata yang beragam dan terus bertambah, lingkungan ekonomi, politik dan sosial budaya yang kondusif, kemampuan SDM yang mumpuni dan lain-lain. Di sisi lain pengembangan pariwisata Kabupaten Semarang juga mempunyai faktor yang menjadi penghambat diantaranya adalah sektor industri yang belum mendukung pariwisata, penyediaan informasi yang belum maksimal, penggunaan teknologi yang belum maksimal, kurangnya anggaran, kurangnya jumlah SDM, dan lain-lain. Menganalisis strategi yang telah dilakukan dan merumuskan beberapa strategi yang dapat direkomendasikan dengan menganalisis lingkungan internal dan ekstenal sangat penting untuk mengembangkan pariwisata Kabupaten Semarang. Strategi yang direkomendasikan diharapkan dapat membantu pemerintah daerah khususnya Disporapar untuk mengembangkan pariwisata Kabupaten Semarang. Kata kunci : Strategi, Pengembangan Pariwisata, Faktor Pendukung dan Penghambat, Pariwisata Kab. Semarang
lebih bagi para wisatawan. Salah
PENDAHULUAN
satu daerah wisata Indonesia di
A. Latar Belakang
Provinsi Pariwisata
saat
kebutuhan
ini
menjadi
penting
dalam
Jawa
Tengah
yang
menjadi unggulan yaitu di daerah Kabupaten
Semarang,
sesuai
kehidupan sehari-hari masyarakat.
dengan
Sektor pariwisata menyumbangkan
Kabupaten
Semarang
banyak
bagi
“Surganya
Jawa
Tengah”.
pemerintah yang digunakan untuk
Kabupaten
Semarang
memiliki
kesejahteraan rakyat. Di Indonesia
berbagai jenis wisata antara lain
sektor
wisata alam, sejarah, religi, kuliner
pendapatan
pariwisata
pemerintah
diandalkan
untuk
memperoleh
semboyan
pariwisata yaitu
dan wisata keluarga.
devisa dari penghasilan non migas
Masih banyak lokasi wisata
dan memberikan sumbangan pada
di
bidang-bidang
dalam
belum dikembangkan secara lebih
pembangunan nasional. Beberapa
maksimal oleh pemerintah. Dinas
hal diatas oleh masyarakat dan
terkait yaitu Dinas Pemuda, Olah
pemerintah sangat menguntungkan
Raga, dan Pariwisata Kabupaten
karena
menciptakan
Semarang masih perlu untuk lebih
kesejahteraan sosial, tetapi peran
mengembangkan daerah pariwisata
serta
agar dapat dimanfaatkan secara
strategis
dapat
masyarakat
membangun sangat
sektor
dalam pariwisata
dibutuhkan
masyarakatlah
yang
karena mengerti
Kabupaten
maksimal
fasilitator
dalam
pengelolaannya.
dan
dampak
yang
memberikan besar
bagi
Dari
data
rekapitulasi
kunjungan wisatawan selama lima tahun terakhir, jumlah pengunjung
Indonesia
adalah
negara
tiap tahun di setiap obyek wisata
yang mempunyai banyak kekayaan
masih
lokasi
pengunjung
pariwisata
dimanfaatkan.
yang
masyarakatnya.
keadaan daerahnya dan pemerintah sebagai
Semarang
untuk
Keindahan
dapat dan
keunikan yang tidak dimiliki oleh negara lain juga menjadi daya tarik
cenderung lokasi
fluktuatif, wisata
di
Kabupaten Semarang juga masih di
dominasi
oleh
wisatawan
domestik. Wisatawan asing belum
Tabel 1.2
banyak yang mengetahui mengenai
TARGET DAN REALISASI
objek
wisata
di
Kabupaten
PENDAPATAN TAHUN 2010 – 2015
Semarang. Masalah ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah
TAHUN
terutama oleh Dinas Pemuda, Olah
2010
1.920.184.000 1.567.293.380
Raga, dan Pariwisata Kabupaten
2011
2.384.376.000 1.687.658.200
Semarang
lebih
2012
2.613.187.000 2.625.835.140
di
2013
3.191.613.000 3.198.152.640
Kabupaten Semarang agar lebih
2014
3.479.361.000 3.480.758.100
dapat diketahui oleh wisatawan
2015
3.654.095.000 3.620.283.320
untuk
mengembangkan
asing
dan
pariwisata
dapat
menambah
TARGET
Sumber : Data Pendapatan Disporapar Dari tabel
pendapatan asli daerah. Sumbangan
pendapatan
asli daerah dari sektor pariwisata adalah yang terbesar ketiga di Kabupaten sektor
Semarang
industri
Disporapar
dan
setiap
REALISASI
setelah pertanian. tahunnya
membuat target pendapatan yang diharapkan akan tercapai dengan
diatas
dapat
dilihat pada enam tahun terakhir hanya pada tahun 2012 realisasi pendapatan
dapat
melampaui
target yang direncanakan. Target pendapatan pada ke lima tahun lainnya yaitu tahun 2010, 2011, 2013, 2014 dan 2015 tidak dapat terealisasikan. Berdasarkan
menggunakan strategi yang ada, namun pada kenyataannya dalam
Kinerja
beberapa tahun terakhir target
(LAKIP) Disporapar tahun 2015
pendapatan yang dibuat tidak dapat
terdapat masalah–masalah yang
terealisasikan, berikut penyajian
teridentifikasi saat menjalankan
data
strategi
target
dan
realisasi
pendapatan dari sektor pariwisata :
Instansi
Laporan
untuk
Pemerintah
mengembangkan
pariwisata Kabupaten Semarang, diantaranya sebagai berikut : a. Kurangnya infrastruktur obyek pariwisata.
b. Rendahnya
kualitas
produk
wisata;
pusat,
dan
didukung
c. Kurangnya
oleh
harus
sumber
daya
kepada
manusia yang ada di Disporapar.
investor
rencana yang telah disusun tidak
pariwisata, belum optimalnya
ditanggapi secara maksimal oleh
kemitraan antara pemerintah,
pemerintah pusat. Hal tersebut
industri dan sektor swasta;
akan
wisatawan
promosi
tentunya
maupun
d. Rendahnya masyarakat
kesadaran
masyarakat
terhadap
tidak dapat berjalan maksimal.
lingkungan
Perlu adanya perencanaan yang
pemberdayaan sekitar
obyek
wisata; f. Masih
tepat dengan mempertimbangkan kemampuan pemerintah pusat dan kemampuan internal dinas terkait sehingga rencana kegiatan yang
lemahnya
koordinasi
guna sinkronisasi program atau
sudah tersusun dapat direalisasikan dengan baik.
kegiatan agar tercapai sinergi yang baik; g. Terbatasnya
kuantitas
SDM
yang tinggi dan mumpuni. Masalah
utama
adalah
strategi
adalah masalah sumber dana dan sumber daya manusia. Masalah menyebabkan
kegiatan
yang dilakukan oleh Disporapar bersifat monoton dari tahun ke dengan
yang
tertera
dalam
Renstra
Disporapar Kabupaten Semarang : 1. Meningkatkan kualitas destinasi
dalam
kegiatan pengembangan pariwisata
tahun
Berikut
yang telah disusun oleh Disporapar
yang mempunyai daya saing
tersebut
usaha
pengembangan yang sia-sia karena
maupun citra wisata daerah; e. Lemahnya
sebuah
warga
wisata
pemeliharaan
menjadi
sedikitnya
perkembangan kegiatan yang ada. Di dalam hal ini perlu adanya sebuah perhatian dari pemerintah
pariwisata
dengan
konsep
market driven atau berorientasi pasar. 2. Mengembangkan
pemasaran
pariwisata dengan mendasarkan pada
analisis
pasar
secara
kontinyu atau berkelanjutan. 3. Meningkatkan citra Kabupaten Semarang
sebagai
destinasi
pariwisata yang berdaya saing dengan
pendekatan
service
quality oriented (SQO) atau
dalam pengembangan pariwisata
pendekatan
di Kabupaten Semarang?
berbasis
kualitas
layanan.
2. Apa
4. Meningkatkan
pengembangan
yang
pendorong
menjadi dan
penghambat
sarana dan prasarana pariwisata
pengembangan
dengan menggunakan konsep
Kabupaten Semarang?
pengembangan
berorientasi,
efektifitas dan efisiensi.
yang
tepat
pariwisata
cara
yang
di
dapat
digunakan oleh Dinas Pemuda,
Perlu disusun pemecahan masalah
3. Bagaimana
faktor
Olah
Raga,
dan
Pariwisata
dengan
Kabupaten
Semarang
untuk
mempertimbangkan sumber daya
mengatasi
hambatan
dalam
yang
pengembangan
dimiliki
pariwisata
agar
dapat
daerah
dikembangkan
dengan maksimal dan menambah kesejahteraan
masyarakat
desekitarnya. Pelaksanaan strategi yang baik dengan memanfaatkan partisipasi masyarakat dan pihak swasta disekitar akan membuat proses pengembangan dari lokasi wisata
yang
ada
akan
lebih
maksimal. Dari menariknya latar belakang mengambil
diatas
penulis
“Strategi
judul
Pengembangan
akan
Pariwisata
Kabupaten Semarang”.
di
Kabupaten Semarang? 4. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan : 1. Menganalisis
pelaksanaan
strategi yang telah dilakukan oleh Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang dalam
mengembangkan
pariwisata
di
Kabupaten
Semarang. 2. Mengetahui
apa
saja
yang
menjadi faktor pendorong dan penghambat pariwisata
B. Rumusan Masalah
pariwisata
pengembangan di
Kabupaten
Semarang.
1. Bagaimana pelaksanaan strategi
3. Mengetahui
cara
yang
dapat
yang telah dilakukan oleh Dinas
dilakukan oleh Dinas Pemuda,
Pemuda,
Olah
Olah
Raga
dan
Pariwisata Kabupaten Semarang
Raga,
dan
Pariwisata
Kabupaten
Semarang
untuk
mengatasi
hambatan
dalam
pengembangan
pariwisata
di
Kabupaten Semarang.
perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.
5. Landasan Teori
5. Administrasi
1. Administrasi Publik Kedudukan administrasi publik di dalam suatu negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada
publik
administrasi peran
macam kelompok swasta dan
memiliki
dalam
suatu
negara.
hal
dalam
berbeda
pada
penempatan pengertian dengan administrasi perseorangan.
menjadikan
publik
penting
beberapa
Publik
Dari dapat
pengertian
diatas
disimpulkan
administrasi
publik
bahwa merupakan
kerjasama di dalam organisasi
Menurut Felix A. Nigro
pemerintah
yang
menjalankan
dan Lloyd G. Nigro dalam buku
fungsi
Ilmu Administrasi Publik (Syafiie,
masyarakat
2006:24)
peraturan perundang-undangan.
mendefinisikan
Administrasi Publik sebagai : 1. Suatu
kerjasama
pelayanan
kepada
sesuai
dengan
2. Manajemen Strategis
kelompok
Manajemen
strategis
dalam lingkungan pemerintah.
adalah serangkaian keputusan
2. Administrasi Publik meliputi
dan tindakan mendasar yang
ketiga cabang pemerintahan :
dibuat oleh manajemen puncak
eksekutif,
dan
legislatif,
dan
diimplementasikan
oleh
yudikatif serta hubungan di
seluruh jajaran suatu organisasi
antara mereka.
dalam rangka pencapaian tujuan
3. Administrasi Publik mempunyai peranan perumusan pemerintah,
penting
dalam
kebijaksanaan dan
karenanya
organisasi
organisasi
berbagai
perspektif
manajemen, strategi adalah upaya
politik.
dengan
dari
Ditinjau
pengembangan
berkaitan
(Siagian,
2008:15).
merupakan sebagian dari proses
4. Administrasi Publik sangat erat
tersebut
lingkungan
keunggulan
atau
institusi
eksternal
dalam yang
kompetitif untuk pencapaian tujuan
atau sasaran organisasi (Tangkilisan,
bawahannya
2005:252).
sebuah tujuan suatu organisasi.
Menurut Bryson dalam buku
dalam
mencapai
6. Metodologi Penelitian
Manajemen Strategis (Tangkilisan,
Di dalam penelitian ini, penulis
2003:
menggunakan
254)
mengemukakan
tipe
penelitian
penggunaan praktis yang diperoleh
deskriptif
dari aplikasi teknik-teknik yang
kualitatif. Penelitian ini berlokasi di
dikembangkan
Kabupaten
oleh
manajemen
strategis:
dengan
Semarang.
meliputi
1. Strategi
pengembangan-
pendekatan
pegawai
Kabupaten
Informan Disporapar
Semarang,
Bappeda
pengembangan yang efektif
Kabupaten Semarang, pihak swasta
2. Memperjelas arah masa depan
dan masyarakat pengunjung obyek
3. Menciptakan prioritas
wisata.
4. Membuat
keputusan
dengan
saat
ini
Adapun
pengumpulan
data
teknik di
dalam
mempertimbangkan
penelitian ini melalui observasi,
konsekuensi masa yang akan
wawancara dan dokumentasi. Data
datang
yang sudah diperoleh kemudian
5. Mengembangkan landasan yang kokoh bagi pembuatan keputusan 6. Membuat
keputusan
yang
dianalisis
dan
melalui
reduksi,
kesimpulan.
yang ada
menggunakan masalah
pokok
yang dihadapi
data
kemudian
disajikan dan dilakukan penarikan
melampaui fungsi dan struktur
7. Memecahkan
interpretasi
dengan
Kualitas teknik
data
triangulasi
membandingkan
hasil
wawancara antara informan satu
8. Memperbaiki kinerja institusi
dengan informan lainnya untuk
9. Menangani kondisi lingkungan
keperluan pengecekan data.
yang cepat berubah Pada
intinya
manajemen
strategis adalah suatu sistem yang menentukan
keputusan-keputusan
strategis untuk dilakukan oleh para
HASIL PENELITIAN DAN
perlu peningkatan goodwill dari
PEMBAHASAN
masing-masing
A. Analisis
yang
kepentingan, yaitu Disporapar,
Dilakukan
swasta, Bappeda, SKPD lain
Strategi
telah
pemangku
Disporapar
misalnya
untuk
DPU
dan
Mengembangkan
Disperindagkop
Pariwisata
masyarakat. Koordinasi lintas
Kabupaten
serta
Semarang
SKPD agar memiliki frame of
1. Meningkatkan kualitas destinasi
reference dan fild of experience
(produk)
pariwisata
dengan
yang sama sehingga visi dan
menggunakan konsep market
misi dapat dilakukan bersama,
driven atau berorientasi pasar.
karena pembangunan pariwisata
Realisasi
strategi
pertama ini di lakukan dengan
tidak bisa berdiri sendiri. 2. Mengembangkan
pemasaran
perbaikan produk agar mampu
pariwisata dengan mendasarkan
bersaing
pada
misalnya
sarana
analisis
pasar
secara
prasarana obyek wisata, akses
kontinyu
jalan,
Pengembangan
pariwisata
dalam
pariwisata
termasuk
masyarakat
bagaimana
menyambut
para
pemasaran
wisatawan. Perbaikan produk
dilakukan
wajib
program pengembangan yang
memperhatikan
eco
dengan
beberapa
tourism atau pariwisata yang
dilaksanakan
berbasis lingkungan, sehingga
meliputi pengembangan statistic
apa
obyek dan dayatarik usaha jasa
yang
dikembangkan
tiap
nantinya tidak akan merusak
wisata,
alam. Perbaikan produk, juga
wisata terpadu, pengembangan
harus sesuai dengan standarisasi
jaringan
yang
pelaksanaan
sudah
diatur
dengan
peraturan menteri. Di dalam pelaksanaan
pelatihan
tahun
kerjasama
pemandu
promosi,
promosi wisata
dalam dan luar negeri. Program-program
ini
strategi tersebut masih ditemui
dilakukan tiap tahun dan tiap
beberapa masalah yaitu masih
tahunnya
kegiatannya
beda-
beda ditiap programnya. Tetapi
4. Meningkatkan
pengembangan
strategi tersebut belum dapat
sarana
berkembang secara pesat karena
dengan menggunakan konsep
berbagai masalah diantaranya
pengembangan
masalah anggaran yang belum
efektivitas dan efisiensi.
mencukupi untuk lebih dapat
Strategi
mengembangkan program.
dengan mengoptimalkan potensi
3. Meningkatkan citra Kabupaten Semarang
sebagai
destinasi
prasarana
pariwisata
berorientasi
keempat
daerah
dilakukan
setempat
dan
pengembangan ekonomi kreatif
pariwisata yang berdaya saing
yang
dengan menggunakan service
mendukung
quality oriented (SQD) atau
pariwisata
pendekatan
Semarang. Mengenai masalah
berbasis
kualitas
layanan.
yang
Pelaksanaan dilakukan
strategi dengan
perbaikan
service
ini cara
excellent
yang artinya perlu penguatan
kita
adanya
yaitu
belum
branding
atau obyek wisata yang menjadi brand Kabupaten Semarang. B. Faktor
Pendorong
kapasitas
Pariwisata
dapat
Kabupaten
destination
Penghambat
agar
untuk
pengembangan
dihadapi
kelembagaan dan peningkatan SDM
punyai
dan
Pengembangan
menciptakan pariwisata yang
Berdasarkan analisis lingkungan
berdaya
internal
saing
tinggi
mempunyai
kualitas
yang
bagi
baik
dan
layanan
wisatawan.
dan
pengembangan
eksternal pariwisata
di
Kabupaten Semarang, selanjutnya
Masalahnya kita masih perlu
dikelompokkan
penguatan
menjadi faktor pendorong dan
peningkatan termasuk
kelembagaan
dan
yang
kualitas
SDM
penghambat
dalam
masyarakat
yang
pengembangan
pariwisata
sadar wisata, artinya kita masih kurang kuat kelembagaan dan kurangnya
mana
SDM
dan
masyarakat yang sadar wisata.
usaha yang
dilakukan oleh Disporapar. Faktor didapatkan
pendorong dari
yang analisis
lingkungan internal dan eksternal
yaitu kesesuaian antara visi dengan misi,
tujuan
dan
sasaran
Faktor penghambat yang didapatkan
juga
dari
analisis
Disporapar, Pelaksanaan misi yang
lingkungan internal dan eksternal
sudah dapat mencapai visi, potensi
yaitu potensi pariwisata belum
pariwisata
dimanfaatkan
yang
layak
dan
secara
menguntungkan dijadikan prioritas
belum
mencukupinya
pembangunan, daya tarik wisata
untuk
lebih
yang
pariwisata,
unggul
dibandingkan
maksimal, anggaran
mengembangkan belum
adanya
kabupaten lain, sistem pencairan
pendidikan dan pelatihan khusus
dana yang cepat dan tepat waktu,
oleh Disporapar, kuantitas sumber
pengalokasian
pengelolaan
daya manusia yang masih kurang
anggaran sudah sesuai rencana,
dalam pelaksanaan tugas, fluktuasi
kemampuan sumber daya manusia
arus
Disporapar yang mumpuni, kondisi
signifikan
pariwisata
mancanegara yang masih minim,
dan
yang
semakin
kujungan
yang
dan
wisatawan
berkembang, Stakeholder daerah
kondisi
bersama-sama
obyek pariwisata yang masih perlu
pemahaman
membangun dan
pentingnya pariwisata,
komitmen pengembangan
pengaruh
kondisi
banyak
sarana
belum
dan
perbaikan,
prasarana
penyedia
infromasi pariwisata yang masih kurang, perindustrian yang saat ini
perekonomian masyarakat yang
belum
semakin
kerjasama ekonomi yang saat ini
mapan
mendorong pengaruh
yang
dapat
berpariwisata, kondisi
perdagangan
masih
mendukung
dalam
tahap
pariwisata,
merintis,
perarturan daerah yang mengatur
yang dapat meningkatkan minat
bidang
untuk
kondisi
menyeluruh sehingga pariwisata
lingkungan politik yang kondusif,
belum diatur secara keseluruhan,
kondisi sosial budaya masyarakat
pelibatan masyarakat yang belum
yang ramah dan berbudaya dan,
menyeluruh, penggunaan teknologi
sarana
yang belum maksimal.
berwisata,
pendukung
dari
swasta yang semakin baik.
pihak
pariwisata
belum
C. Cara
Mengatasi
Hambatan
tugas
pegawai
Disporapar karena keterbatasan
Pengembangan Pariwisata Berdasarkan
membantu
hambatan
diatas maka perlu adanya cara
jumlah SDM. 8. Meningkatkan
kerjasama
untuk memecahkan masalah. Cara
dengan pihak swasta untuk
tersebut dapat dilakukan dengan
mendukung
memanfaatkan faktor pendorong
sarana prasarana obyek wisata
yang teah dimiliki untuk mengatasi
baru.
hambatan
yang
ada
sehingga
pengembangan pariwisata nantinya dapat lebih maksimal. Beberapa cara tersebut adalah :
dapat
mendukung
bertambahnya obyek wisata. 2. Memberikan
pelatihan
menugaskan Disporapar
para untuk
pegawai mengelola
menyediakan informasi wisata. 4. Memasukkan perdagangan ke pariwisata
untuk
meningkatkan daya tarik wisata. 5. Meningkatkan produk kebijakan atau Perda yang mendukung pertambahan obyek wisata 6. Meningkatkan
mengelola
yang
dilakukan
pariwisata di Kabupaten Semarang dalam
mencapai
berdaya
sebagai
penyedia
masyarakat pariwisata
untuk
yaitu
pariwisata saing
yang
dengan
cara
pariwisata dengan menggunakan market
driven
atau
berorientasi
pasar,
mengembangkan
pemasaran
pariwisata dengan mendasarkan pada
analisis
kontinyu,
pasar
secara
meningkatkan
Kabupaten
Semarang
citra sebagai
destinasi pariwisata yang berdaya dengan
pendekatan
menggunakan
sercive
quality
oriented (SQO) atau pendekatan berbasis
ikut
visinya
meningkatkan kualitas destinasi
saing
pemanfaatan
informasi pariwisata. 7. Mengajak
Strategi
konsep
3. Melibatkan masyarakat untuk
teknologi
Kesimpulan
terciptanya dan
teknologi.
dalam
PENUTUP
Disporapar untuk mengembangkan
1. Memanfaatkan sektor industri untuk
perkembangan
kualitas
meningkatkan
layanan
dan
pengembangan
sarana dan prasarana pariwisata
dengan
menggunakan
pengembangan
konsep
dilakukan dengan memanfaatkan
berorientasi,
faktor pendorong yang dimiliki
efektifitas dan efisiensi. Strategi
secara
diatas dilakukan dengan berbagai
mengatasi hambatan Disporapar
program
tahapan
untuk
tersebut
pariwisata Kabupaten Semarang.
dan
pelaksanaan terdapat
setiap strategi
masalah-masalah
harus
yang
diselesaikan
mengembangkan
guna
dan
a. Merencanakan kegiatan yang lebih
pengembangan
hasil
analisis
mempengaruhi
pengembangan Kabupaten
monoton,
yang
secara
matang
kegiatan
dan
yang terjadi pada saat pelaksanaan program. c. Meningkatkan
daya manusia. Faktor eksternal keadaan
menggantikan
mempertimbangkan kemungkinan
dan sasaran Disporapar, kondisi
dari
yang
program
internal misalnya visi, misi, tujuan
yaitu
kegiatan
b. Merencanakan
Faktor
pariwisata, anggaran, dan sumber
untuk
anggaran.
pariwisata
Semarang.
inovatif
perencanaanya disesuaikan dengan
lingkungan internal dan eksternal yang
dalam
dilaksanakan :
pendorong
dari
masalah
pelaksanaan strategi yang telah
pariwisata Kabupaten Semarang didapatkan
dapat
mengembangkan
1. Mengatasi
pariwisata
penghambat
sehingga
Saran
Kabupaten Semarang. Faktor
tepatt
kejelian
dalam
proses umpan balik, sehingga tidak
politik,
melakukan kesalahan yang sama
ekonomi, sosial budaya, teknologi
untuk ke depannya.
dan sarana pendukung yang ada. Cara
untuk
mengatasi
2. Memanfaatkan faktor pendorong pengembangan pariwisata untuk
hambatan dalam pengembangan
mengatasi
pariwisata didasarkan pada hasil
pengembangan
analisis faktor pendorong dan penghambat
hambatan
yang
ada
dapat
pariwisata
di
Kabupaten Semarang secara tepat.
pengembangan
pariwisata. Cara untuk mengatasi
hambatan
3.
Cara
yang
mengatasi
dapat
digunakan hambatan
pengembangan
pariwisata
di
Kabupaten Semarang :
belum mendukung bertambahnya obyek wisata diatasi dengan cara oleh
pemerintah
dengan adanya aturan yang jelas, sehingga para pemilik industri akan
tertarik
untuk
mendukung
ikut
pengembangan
2. Kemampuan
SDM
mumpuni
yang
namun
belum
dimanfaatkan untuk mengelola atau menggunakan teknologi diatasi
dengan
pelatihan
dan
memberikan tugas
untuk
mengelola
teknologi
tanpa
melibatkan
pihak
kedua,
misalnya website dan social
Semarang
dimanfaatkan
menambah tarik dengan
yang untuk
keunggulan
wisata
dapat
cara
daya diatasi
Disporapar
melakukan kordinasi
dengan
Disperindagkop
untuk
melakukan pengaturan sehingga pariwisata dapat digabungkan
Kabupaten
3. Masalah
tentang
masyarakat
yang belum dilibatkan untuk serta
informasi dengan
menyediakan
pariwisata cara
motivasi
diatasi
memberikan
dan
pelatihan
bagaimana mempromosikan dan menyebarkan
informasi
bagaimana kondisi pariwisata di daerahnya
melalui
beberapa
Semarang
untuk
meningkatkan daya tarik wisata. 5. Masalah
kebijakan
atau
Daerah
yang
Peraturan mengatur
pariwisata
belum
dapat mendukung pertambahan objek wisata diatasi dengan cara pemerintah
daerah
membuat
regulasi yang mengatur seluruh aspek
media.
media.
belum
di
dengan sektor perdagangan di
pariwisata.
ikut
perdagangan
Kabupaten
1. Masalah sektor industri yang
pendekatan
4. Masalah
pariwisata.
Peraturan
daerah juga harus menyentuh seluruh
obyek
wisata
di
Kabupaten Semarang agar dapat berkembang secara merata. 6. Masalah
perkembangan
teknologi yang pesat belum dimanfaatkan
untuk
menyediakan
informasi
pariwisata dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini misalnya website,
sosial media atau video tron
dekat obyek-obyek wisata, juga
untuk menampilkan informasi
dengan mempermudah perijinan
pariwisata
daerah.
Tampilan
usaha tersebut.
informasi
dibuat
semenarik
mungkin sehingga akan menjadi
DAFTAR PUSTAKA
suatu inovasi yang beda dari
Bryson, John M. 2007. Perencanaan
yang lain yang akan menarik
Strategis bagi Organisasi Sosial.
perhatian
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
masyarakat
untuk
berwisata. 7. Masyarakat terlibat
belum
dalam
pariwisata
begitu mengelola
untuk
membantu
tugas pegawai Disporapar yang kekurangan
jumlah
sumber
daya manusia. Masalah tersebut dapat diatasi dengan mengajak masyarakat
untuk
ikut
mengembangkan pariwisata dan dengan
menyadarkan
masyarakat
bahwa
pariwisata
dapat
sektor menjadi
sumber pendapatan yang besar
8. Masalah sarana dan prasarana pendukung dari pihak swasta yang belum ada di kawasan
dengan
wisata cara
Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. David, Freed R. 2009. Manajemen Strategis.
Jakarta:
Salemba
Empat. Handoko, T. Hani. 2009 .Manajemen. Yogyakarta:
BPFE
Anggota
IKAPI. Kotler, Philip dan kawan-kawan. 2002. Pemasaran,
Perhotelan,
Kepariwisataan.
Jakarta:
dan PT
Prenhallindo. Manullang, M. 2008. Dasar – Dasar
bagi mereka.
objek
Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data
baru
diatasi
pemerintah
melakukan kerjasama dengan para pemilik hotel, restoran, dan pemilik usaha lainnya untuk mendirikan usaha mereka di
Manajemen. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :PT. Remaja Rosdakarya Pasolong,
Harbani.
2007.
Teori
Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.
Rangkuti,
Freedy.
SWOT
2006.
Teknik
Kasus
Analisis
Suwitri, Sri. 2008. Konsep Dasar
Membedah
Kebijakan Publik. Semarang :
Bisnis. Jakarta:
PT
Badan Penerbit Universitas
Gramedia Pustaka Utama.
Diponegoro.
Robbins, Stephen P. Dan Timothy A. Judge.
2008.
Syafiie, Inu Kencana. 2006. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta :
Perilaku
Rineka Cipta.
Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003.
Sari, Suzanna Ratih. 2004. Peran Pariwisata
Manajemen
dalam
Pembangunan.
Semarang
Modern
untuk
Sektor Publik. Yogyakarta :
:
Baliriung & Co.
Badan Penerbit Universitas .
Diponegoro.
2005.
Manajemen Publik. Jakarta : Siagian , Sondang P. 2007. Teori Pengembangan
Jakarta: Bumi Aksara. .
2008.
Stratejik.
Widiasarana
Indonesia.
Manajemen
Jakarta:
Strategik. Yogyakarta : PT.
Bumi
ANDI. Non Buku :
Masri
Effendi.
dan
2008.
Sofian Metode
Penlitian Survai. Jakarta : LP3ES Sugiono.
Gramedia
Tjiptono, Fandy dkk. 2009. Pemasaran
Aksara. Singarimbun,
PT
Organisasi.
2014.
Nomor 10 Tahun 2009
tentang
Kepariwisataan. Data Jumlah Pengunjung Pariwisata
Metode Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
dan
R&D. Bandung : Alfabeta Sunyoto,Danang.
Undang-Undang Republik Indonesia
2013.
Manajemen
Pemasaran. Yogyakarta : PT. Buku Seru.
Kabupaten Semarang Tahun 2010 – 2014 Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang dalam Angka 2014.
LAKIP Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata tahun 2015. Renstra Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata Kabupaten Semarang.