STRATEGI DAKWAH DALAM UPAYA MENGANTISIPASI PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA MASYARAKAT DI KECAMATAN BARUGA
Asmiati
PENDAHULUAN Dakwah pada dasarnya merupakan suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat modern yang beradab yang lebih baik berdasarkan tuntunan ajaran Islam. Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril ubtuk diampaikan kepada seluruh umatnya. Selain itu Islam adalah agama dakwah yakni agama yang menyeru manusia menuju ke jalan Tuhan. Dakwah adalah menyeru, memanggil, mengajak dan menjamu dengan proses yang berkesinambungan dan ditangani oleh para pengemban dakwah yakni orang-orang yang menyebarluaskan ajaran Islam diantaranya adalah para penyuluh agama Islam dan juru dakwah (da’i). Hal ini dikarenakan Islam adalah dakwah artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. 1 Dakwah dan agama memang hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan umat manusia, khususnya agama Islam. Hal ini tidak terlepas dari tugas para Nabi yang membimbing dan mengarahkan manusia ke arah kebaikan yang hakiki dan para Nabi sebagai figur pendakwah sejati yang sangat mumpuni, agar manusia selamat di dunia dan juga di akhirat. Nabi Muhammad Saw., menyuruh manusia muslim untuk berdakwah, menyebarkan dan menyampaikan ajaran agama Islam yang diketahuinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seruan agama itu merupakan dakwah. Dalam hal ini, Allah menunjukkan adanya ajakan, petunjuk dan nasihat bagi manusia beriman dalam melakukan perbuatan terpuji. Penyuluh agama Islam adalah salah seorang yang memiliki tugas utama dalam hal dakwah. Secara bahasa, penyuluh merupakan arti dari kata bahasa Inggris yang sering diterjemahkan dengan menganjurkan atau menasehatkan. Kata penyuluh di sini mengandung arti penerangan yakni penyuluh agama memiliki tugas dan kewajiban menerangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan agama, hukum halal haram, cara, syarat dan rukun dari suatu
1
Mohammad Dodik Irawan, Pengertian Dakwah, Da’i, (online) (), diakses tanggal 09 November 2016.
pelaksanaan ibadah tertentu, pernikahan, zakat, keluarga sakinah, kemasjidan dan lain sebagainya. Adapun juru dakwah adalah salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang menempati posisi yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya kegiatan dakwah. Seorang da’i di sini adalah orang yang pekerjaannya berdakwah melalui kegiatan dakwah para da’i menyebarluaskan ajaran agama Islam. Dengan kata lain da’i adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak langsung melalui lisan, tulisan, atau perbuatan untuk mengamalkan ajaran agama Islam. Melakukan upaya perubahan, keadaan kondisi yang lebih baik menurut Islam. Da’i dapat diibaratkan sebagi seorang pemandu terhadap orang-orang yang ingin mendapatkan keselamatan hidup dunia dan akhirat dalam hal ini da’i adalah seorang petunjuk jalan yang harus mengerti dan memahami terlebih dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui oleh seorang muslim, sebelum ia memberi petunjuk jalan kepada orang lain. Ini yang menyebabkan kedudukan seorang da’i di tengah masyarakat menempati posisi penting, ia adalah seorang pemuka yang selalu diteladani oleh masyarakat di sekitarnya.2 Penyuluh agama memiliki peranan yang cukup strategis di tengah-tengah masyarakat. Selain ia sebagai pendakwah juga penyuluh agama Islam sesuai dengan fungsinya sebagai pembimbing, penerang, dan pembangun masyarakat dengan bahasa agama. Tugas penyuluh agama sekarang ini berhadapan dengan suatu kondisi masyarakat yang berubah dengan cepat yang mengarah pada masyarakat fungsional, masyarakat tekhnologis, masyarakat saintik dan masyarakat terbuka.3 Dengan demikian, setiap penyuluh agama secara terus-menerus perlu meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pengembangan diri dan juga perlu memahami visi penyuluh agama serta menguasai secara optimal terhadap materi penyuluh agama itu sendiri maupun tekhnik penyampaiannya, sehingga akan ada korelasi faktual terhadap kebutuhan masyarakat pada setiap gerak dan langkah mereka. Keberhasilan seorang penyuluh agama Islam dalam melaksanakan tugasnya dalam masyarakat dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya komponen strategi dakwah 2
Mohammad Dodik Irawan, Pengertian Dakwah, Da’i, (online) (http://pengertiandakwahda’idanmetodedakwah.coid), diakses tanggal 09 November 2016. 3 Misbahuddin, Pengertian Penyuluh Agama Islam, (online), diakses tanggal 08 november 2016.
yang dipilih dan dirumuskan. Karena kemajemukkan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, tradisi, bahasa, serta status sosial ekonomi yang berbeda-beda. Menghadapi kondisi ini seorang penyuluh harus menyusun strategi yang tepat dalam pelaksanaan tugas itu. Disamping itu materi penyuluhan tergantung pada tujuan yang hendak dicapai oleh seorang penyuluh, namun secara global dapat dikatakan bahwa materi penyuluhan dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok yakni berkaitan dengan masalah keimana (aqidah), masalah keislaman(syari’ah)
dan masalah budi pekerti
(akhlakul
karimah). 4 Tugas dakwah secara esensial sesungguhnya adalah tugas setiap pribadi muslim dalam rangka memelihara eksistensi Islam, bahkan mengembangkan Islam sebagai suatu anutan atau pedoman hidup dalam kehidupan manusia di dunia ini. Oleh karena itu, para ulama sebagai pewaris para Nabi tidak boleh bersikap pasif. Mereka harus mampu menghadapi tantangan-tantangan dengan perencanaan dakwah yang baik.5 Salah satu masalah yang sangat memprihatinkan dewasa ini adalah penyalahgunaan narkoba oleh generasi muda pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sebagaimana diketahui akhir-akhir ini, narkoba semakin menggilakan pebisnis narkoba, utamanya serbuk putih laku keras, terutama di kalangan generasi muda, mahasiswa dan pelajar. Korbankorbannya pun semakin banyak akibat racun-racun narkoba tersebut merusak akal, menghancurkan jiwa (nyawa), dan bahayanya menjalar di masyarakat seperti menjalarnya api pada kayu bakar. Narkoba dapat mematikan akal pikiran, memadamkan pelita akal, membunuh keinginan, mematikan semangat, melemahkan kepribadian, menghilangkan akhlak mulia, membuat pelakunya berkhianat, cuek, mengurangi energi tubuh, merusak struktur tubuh dan melemahkan organ tubuh. Dalam Kitab Suci al-Qur’an Allah SWT, telah memberikan peringatan kepada manusia lewat firman-Nya dalam surah al-Baqarah Ayat: 219
4
Ramin, M. Ag, Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Bandung, (Jurnal), (http://perandan fungsiagamaislam.co.id ), diakses tanggal 09 November 2016. 5 Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual, (Bandug: Mizan, 1998), h. 75
Terjemahnya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, ”.6 (al-Baqarah: 219).
Dari penjelasan ayat di atas, dapat dipahami bahwa Allah Swt, telah memberikan batasan kepada manusia tentang makanan dan minuman, yang dapat merusak kehidupannya. Berdasarkan data survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba 2014 yang dilakukan oleh BNN di 34 Provinsi. Berdasarkan data proyeksi jumlah penyalahguna narkoba menurut skenario perhitungan dan provinsi, 2014– 2019 di Sulawesi Tenggara sebagai berikut7: Berdasarkan data jumlah penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh BNN dapat diuraikan bahwa penyalahgunaan narkoba pada tahun 2014 stabil pada kisaran 26,2% dari jumlah populasi yang ada, kemudian pada tahun 2015 naik pada kisaran 29,7% dan stabil pada 25,9% namun pada tahun 2016 mengalami peningkatan yang pesat dengan kisaran 31,0% dan stabil pada kisaran 25,7%. Maka dapat dipahami bahwa dari tahun 2014 hingga 2016 jumlah penyalahguna narkoba Provinsi Sulawesi Tenggara mengalami penurunan. Hal tersebut, tentu saja menjadi kabar baik bagi masyarakat Sultra untuk menjadikan Sultra Kota bertaqwa dan terbebas dari narkoba. Lebih khusus di lingkungan masyarakat Kelurahan Baruga, kasus NARKOBA, akan sangat berpengaruh terhadap aspek keagamaan masyarakat. ditambah lagi dengan dampak yang ditimbulkannya sangat mempengaruhi aspek kesehatan jiwa, dan fisik bagi para pecandunya.
2014
6
Departemen Agama R.I. al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung : CV. Thoha Putra, 1996), h. 27.
7
Laporan Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, Tahun Anggaran
Sejauh pengamatan penulis dan hasil wawancara dengan Kepala Kelurahan Baruga Bapak Dastin, S. Si yang menyatakan bahwa perilaku menyimpang masyarakat di Kelurahan Baruga sangat bervariasi. Adapun perilaku menyimpang yang sering terjadi di Kelurahan Baruga yaitu perkelahian remaja, pencurian, minuman keras, hingga akan sampai pada mengkonsumsi narkoba.8 Hal ini dilakukan dengan berbagai alasan salah satu alasannya untuk menghilangkan depresi ketika masalah membelitnya. Berdasarkan uraian di atas, maka sangat dibutuhkan kerjasama semua pihak dalam penanggulanggulaganya dan khususnya yang sedang dikaji penulis adalah strategi dakwah penyuluh agama Islam. Penyuluh agama berperan sebagai pembimbing masyarakat, sebagai panutan dan sebagai penyambung tugas pemerintah. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menelusuri strategi dakwah penyuluh agama dalam mengantisipasi penyalahgunaan narkoba pada masyarakat di Kecamatan Baruga Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dilakukan dalam situasi alamiah dan data yang dikumpulkan umumnya bersifat kualitatif. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan menggunakan metode snowball sampling. Dengan melakukan observasi dan wawancara dengan Penyuluh agama, Ustadz atau imam desa dan masyarakat.
PEMBAHASAN A. Strategi dan Pelaku Dakwah 1. Strategi Dakwah Strategi dakwah adalah metode siasat atau taktik yang dipergunakan dalam aktivitas dakwah.9 Asmuni menambahkan srategi dakwah yang dikutib oleh Ahmad Anas dalam bukunya yang berjudul Paradigma Dakwah Kontemporer, Aplikasi dan Praktisi Dakwah sebagai Solusi Problematikan Kekinian, usaha dakwah harus memperhatikan. 2. Pengertian Juru Dakwah (Da’i) Juru dakwah adalah salah satu faktor dalam kegiatan dakwah yang menempati posisi yang sangat penting dalam menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan dakwah. Kata da’i berasal dari bahasa Arab bentuk mudzakkar yang berarti orang yang mengajak, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia da’i adalah orang yang pekerjaannya berdakwah, pendakwah melalui kegiatan dakwah para da’i menyebarluaskan ajaran agama Islam. Dengan 8
Wawancara dengan kepala kelurahan baruga tanggal 18 juli 2016 (pukul 13.00) Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al- Ikhlas, 1983), h. 32-33.
9
kata lain da’i adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak langsung melalui lisan, tulisan, atau perbuatan untuk mengamalkan ajaran agama Islam. Melakukan upaya perubahan, keadaan kondisi yang lebih baik menurut Islam.10 3. Pengertian Penyuluh Agama Islam Secara bahasa penyuluh merupakan arti dari kata bahasa Inggris yang sering diterjemahkan dengan menganjurkan atau menasehatkan. Kata penyuluh di sini mengandung arti penerangan yakni penyuluh agama memiliki tugas dan kewajiban menerangkan segala sesuatu yang berkaitan dengan agama, hukum halal haram, cara, syarat dan rukun dari suatu pelaksanaan ibadah tertentu, pernikahan, zakat, keluarga sakinah, kemasjidan dan lain sebagainya.11 B. Dampak dari Penyalahgunaan Narkoba Narkoba merupakan zat yang dapat menimbulkan pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakannya seperti berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau khayalan-khayalan yang dilakukan dengan cara memasukkan kedalam tubuh manusia adapun efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba yaitu menimbulkan rasa mengantuk, penampilan dungu, berjalan mengambang, menimbulkan ketergantungan secara fisik, rasa tidak nyaman pada perut, kram otot, nyeri tulang, gejala seperti flu, menimbulkan problem kesehatan seperti bengkak pada daerah menyuntik, tetanus, HIV/AIDS, hepatitis B 12, problem jantung, dada dan paru-paru, serta sulit buang air besar. Dan pada wanita dapat mengg ngu siklus menstruasi. 13 C. Hukum Penyalahgunaan Narkoba 1. Hukum Penyalahgunaan Narkoba Berdasarkan Undang Undang Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah lainnya adalah Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif). Istilah ini banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
Mohammad Dodik Irawan, Pengertian Dakwah, Da’i dan Metode dalam Berdakwah, (online) (http://pengertiandakwahda’idanmetodedakwah.coid), diakses tanggal 09 November 2016. 11 Misbahuddin, Pengertian Penyuluh Agama Islam, (online) , diakses tanggal 08 november 2016. 12 Farisal, Peranan sat res narkoba dalam penanganan kasus narkoba di polresta kendari ditinjau dari aspek hukum islam, skripsi h. 23. 13 Farisal, peranan sat res narkoba dalam penanganan kasus narkoba di polresta di tinjau dari aspek hukum islam, ( 10
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.14 2.Hukum Penyalahgunaan Narkoba dalam Islam Adapun hukum narkoba dalam pandangan Islam tidak ada perbedaan dikalangan ulama mengenai keharamannya dalam berbagai jenisnya, baik itu ganja, opium, morfin, mariyuana, kokain, ecstasy. sebagaian ulama mengharamkan narkoba karena diqiyaskan dengan haramnya khamr, karena ada kesamaan illat (alasan hukum) yaitu sama-sama memabukkan. Lebih dari itu, narkoba diharamkan karena alasan adanya nash yang mengaharamkan dan karena menimbulkan bahaya bagi manusia. 15 Dalam Kitab Suci al-Qur’an Allah SWT, telah memberikan peringatan kepada manusia lewat firman-Nya dalam surah al-Baqarah Ayat: 219 1. Allah SWT berfirman dalam QS al-Baqarah Ayat 219.
Terjemahnya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya". dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir, ”. (al-Baqarah: 219). Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan darurat. Dari ayat tersebut diatas, Al-qur’an secara tegas mendeskripsikan bahwa khamar termasuk barang yang memabukkan, begitu juga dengan narkoba barang yang keji dan bagian 14
Muhammad Abduh Tuasikal, Narkoba dalam Pandangan Islam, (Online), (https://muslim.or.id/), diakses tanggal tanggal 24 Oktober 2016. 15 M. Shiddiq al Jawi, Hukum Seputar Narkoba dalam Fiqh Islam, (Online), (http: //hizbut-tahrir.or.id), diakses tanggal 24 Oktober 2016.
dari perbuatan syaitan. Seperti kita ketahui narkoba memiliki ciri-ciri implikasi yang sama dengan khamar, bahkan narkoba jauh lebih ganas dari pada khamar.
Lokasi Penelitian berada di Kecamatan Baruga secara astronomis terletak di sebelah Selatan garis khatulistiwa. Secara geografis terletak di sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Wua-wua dan Kecamatan Puuwatu sebelah Selatan dan Barat berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan kambu dan Kecamatan Poasia.
A. Strategi Dakwah dalam Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkoba pada Masyarakat di Kelurahan Baruga
1. Potret Penyalahgunaan Narkoba pada Masyarakat di Kecamatan Baruga Penyalahgunaan narkoba di kecamatan Baruga sudah terjadi berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, meskipun tidak semua masyarakat Kecamatan Baruga yang menggunakan barang haram tersebut. Kasus pengguna narkoba di kecamatan Baruga paling banyak terjadi pada remaja, namun hal ini tidak terlapas dari kontrol seorang pemimpin yang mampu mengatasi segala bentuk kemaksiatan terutama penyalahgunaan narkoba. Penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya dalam jumlah berlebih yang kurang teratur dan berlangsung cukup lama sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosialnya. Berdasarkan data survei dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba 2014 yang dilakukan oleh BNN di 34 Provinsi pada tahun 2014– 2016 di Sulawesi Tenggara sekitar 26,2-25,7%, hasilnya adalah mengalami penurunan, namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan mengalami kenaikan lagi jika tidak dilakukan pencegahan sejak dini. Dan berdasarkan data proyeksi jumlah penyalahgunaan narkoba menurut skenario perhitungan dan provinsi, 2014-2019 sebagai berikut: Tabel 1.1 Jumlah Penyalahguna Narkoba 2014-2019 Provinsi Sulawesi Tenggara
2014 Naik Sultra 28,2
2015
2016
Turun
Stabil
Naik
Turun Stabil Naik
Turun Stabil
27,3
26,2
29,7
28,0
28,7
25,9
31,0
25,7
Selain itu juga akan menyebar ke Wilayah kota Kendari khususnya di Kecamatan Baruga. Sebenarnya saat ini sudah ada sebagian kecil dari masyarakat Baruga yang menyalahgunakan narkoba. 2. Faktor Penyebab Terjadinya Penyalahgunaan Narkoba Pada umumnya terjadinya penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internalnya yaitu tidak adanya pendidikan atau bimbingan Islami yang bagus dari kedua orang tuanya sehingga anak-anak tidak memiliki benteng ketika keluar dari rumah. Sedangkan faktor eksternalnya adalah sistem hari ini yang tidak mendukung, tidak ada kontrol penuh dari masyarakat dan Negara sehingga masyarakat bisa saja melakukan penyalahgunaan narkoba. 3. Strategi Dakwah dalam Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkoba di Kecamatan Baruga Strategi dakwah sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan sehingga akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Fokus perhatian dari ahli dakwah memang penting untuk ditujukan kepada strategi dakwah, karena berhasil tidaknya kegiatan dakwah secara efektif banyak ditentukan oleh strategi dakwah itu sendiri. Dalam kegiatan dakwah, subjek dakwah harus mampu mencari metode
yang sesuai untuk digunakan, sehingga tujuan dakwah dapat tercapai. 4. Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkoba di Kecamatan Baruga a. Langkah Preventif sebagai Tindakan Pencegahan Penyalahgunaan narkoba akan sangat menimbulkan bahaya pada pelakunya diantaranya akan menyebabkan gangguan kesehatan fisik, mental dan kehidupan sosialnya, sehingga harus dilakukan tindakan pencegahan. (1) Langkah Preventif yang dilakukan oleh Penyuluh agama Islam Langkah preventif adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak dinginkan dan melanggar norma hukum Islam. Dan Penyuluh Agama Islam khususnya di Kecamatan Baruga harus mengambil tindakan
yakni mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba karena sebagaian masyarakat sudah ada yang telah melakukan pelanggaran yakni penyalagunaan narkoba, maka dari itu sebagai penyuluh
agama
harus
melakukan
pembinaan
untuk
mengantisipasi
terjadinya
penyalahgunaan narkoba dengan menyelipkan pembahasan tentang bahaya narkoba, dan tidak hanya itu sebagai penyuluh agama harus selalu dekat dengan masyarakat, antara penyuluh dan masyarakat terjalin hubungan yang baik sehingga itu bisa mengatasi terjadinya berbagai macam penyimpangan. (2) Langkah Preventif yang dilakukan oleh Da’i Dai’adalah orang yang mengajak kepada orang lain baik secara langsung atau tidak langsung melalui lisan, tulisan, atau perbuatan untuk mengamalkan ajaran agama Islam. Melakukan upaya perubahan, keadaan kondisi yang lebih baik menurut Islam. Da’i dapat diibaratkan
sebagi seorang pemandu
terhadap orang-orang yang ingin mendapatkan
keselamatan hidup dunia dan akhirat dalam hal ini da’i adalah seorang petunjuk jalan yang harus mengerti dan memahami terlebih dahulu mana jalan yang boleh dilalui dan yang tidak boleh dilalui oleh seorang muslim, sebelum ia memberi petunjuk jalan kepada oran lain. Ini yang menyebabkan kedudukan seorang da’i di tengah masyarakat menempati posisi penting, ia adalah seorang pemuka yang selalu diteladani oleh masyarakat di sekitarnya. b. Mendampingi Proses Rehabilitasi Penyuluh agama bertugas untuk mendampingi proses rehabilitasi para masyarakat atau remaja yang dilakukan oleh BNN yang sudah terlanjur melakukan penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan penjelasan beberapa informan sebelumnya bahwa masyarakat di Kecamatan Baruga sudah terjadi penyalahgunaan narkoba walaupun hanya sebagian kecil. Dengan demikian, harus ada pencegahan dan didampingi oleh penyeluh agama bagi masyarakat yang sudah terlanjur mengkomsumsi narkoba seorang penyuluh harus mempuyai strategi yang bisa membuat masyarakat sadar dan bukan hanya itu seseorang yang menjalani rehabilitasi harus betul-betul mempuyai keinginan yang kuat bahwa apa yang ia lakukan merupakan jalan yang akan mengatarkannya kepada kebaikan yang sesuai dengan ajaran Allah SWT. PENUTUP Berdasarkan penjelasan dari beberapa informan pada hasil penelitian, yang dilakukan oleh peneliti mendapatkan informasi yang jelas bahwa penyalahgunaan narkoba pada masyarakat di Kecamatan Baruga sebagian kecil sudah ada yang melakukan atau
mengkomsumsi narkoba namun tidak menutup kemungkinan ke depan tidak ada yang mengkomsumsi bahkan mungkin kedepanya akan banyak terjadi penyalahgunaan narkoba karena pengaruh lingkungan sangatlah berpengaruh dalam mengubah tingkah laku apalagi ketika salah dalam memilih pergaulan sehingga harus diadakan tindakan pencegahan atau antisipasi. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis ingin mengajukan beberapa saran terkait permasalahan narkoba di Kecamatan Baruga antara lain: (1) Para penyuluh kecamatan Baruga agar tetap aktif dalam melakukan pembinaan-pembinaan kepada masyarakat Kecamatan Baruga untuk tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan narkoba. Sebagai seorang penyuluh harus selalu dekat dan bergaul dengan masyarakatnya, sehingga tercipta suasana yang baik antara penyuluh dan masyarakat, karena dengan terciptanya suasana yan baik maka kemungkinan besar akan mengurangi terjadinya berbagai penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat termasuk penyalahgunaan narkoba yang sangat berbahaya. (2) Para ibu-ibu Majelis Ta’lim untuk tetap berhati-hati dan waspada dalam mendidik anak selalu dekat dengan keluarga dan tidak membiarkan mereka curhat di luar rumah dalam hal ini pendidikan orang tua juga sangat penting untuk bisa mendidik anak supaya terhindar dari berbagai masalah penyimpangan khusunya dalam penyalahgunaan narkoba, karena sebagaimana kita ketahui bahwa narkoba pada saat ini narkoba sudah sangat mudah beredar di masyakatat dan itu tidak hanya bisa didapat melalui orang dikenal tapi bisa juga melalui orang tidak dikenal dengan cara mencampurkan kedalam permen lalu diedarkan ke masyarakat. (3) Kepada Fakultas Dakwah khususnya Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam harus bisa membekali diri dengan menambah mawawasan dakwah yang luas agar supaya ketika terjun ke masyarakat bisa memberikan bimbingan, arahan karena bekal pertama bagi sesorang adalah ilmu yaitu ia harus berada diatas ilmu yang diambil dari al-Quran dan Hadis dan orang yang berdakwah tampa ilmu bisa menyebabkan orang kedalam kesesatan. dan bukan hanya mampu memebrikan bimbingan tapi juga mampu memberikan contoh yang baik layaknya sebagai seorang penyuluh kepada masyarakat secara umum.
Daftar Pustaka Abduh Tuasikal,Muhammad, Narkoba dalam Pandangan Islam, (Online), (https://muslim.or.id/), diakses tanggal tanggal 24 Oktober 2016. Departemen Agama R.I. al-Qur’an dan Terjemahnya. (Bandung : CV. Thoha Putra, 1996)
Dodik Irawan Mohammad, Pengertian Dakwah, Da’i dan Metode dalam Berdakwah, (online) (http://pengertiandakwahda’idanmetodedakwah.coid), diakses tanggal 09 November 2016. Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al- Ikhlas, 1983) Farisal, Peranan sat res narkoba dalam penanganan kasus narkoba di polresta kendari ditinjau dari aspek hukum islam, skripsi Jalaluddin Rahmat, Islam Aktual, (Bandug: Mizan, 1998) Laporan Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba di Indonesia, Tahun Anggaran 2014 Misbahuddin, Pengertian Penyuluh Agama Islam, (online) , diakses tanggal 08 november 2016. Ramin, M. Ag, Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Bandung, (Jurnal), (http://perandan fungsiagamaislam.co.id ), diakses tanggal 09 November 2016. Shiddiq al Jawi, Hukum Seputar Narkoba dalam Fiqh Islam, (Online), (http: //hizbuttahrir.or.id), diakses tanggal 24 Oktober 2016.