Slavia Lunar dan Ruang Kematian Cerita ini adalah fiktif dan dbuat menurut kisah Harry Potter
Kabut gelap itu mulai hilang dari Hogwarts . Di iringi langkah-langkah kaki murid tahun baru yang masih terlihat awam dalam dunia sihir . Di antara kerumunan itu ada satu hal yang menjadi sorotan . Ya , dia adalaha Slavia Lunar . Gadis belia dari kelas gryfindorr ini adalah satu dari sepuluh murid yang special , di karenakan kepintarannya dan prestasi yang dia ukir . Bersama sahabat nya Rebel mereka saling menciptakan ramuan-ramuan baru , walaupun itu sering gagal . “Hei bagaimana kabar mu ? “ Ucap Rebel ketika dia menyadari bahwa sahabatnya berada di depan nya . Rebel adalah salah satu murid Slytherin . Seperti yang di ketahui , Hogwarts memiliki 4 Kelas yang masing-masing memiliki kelebihan tersendiri . Contoh nya saja Slytherin , di sana siswa siswi di beri pelajaran Bahasa ular yang menjadi ciri khas Salazar Slytherin yang menjadi pendiri kelas Slyhterin . Kelas lainnya yang tak kalah hebat adalah Gryfindorr . Banyak penyihir penyihir hebat yang terlahir dari Gryfindorr seperti Potter dan Hermione . Tetapi tak banyak yang tahu jika penyihir kegelapan juga berasal dari Gryfindorr . Dua kelas lainnya yaitu Hufflepuff dan Ravenclaw di kenal sebagai kelas yang tidak macam-macam . “Sangat baik , aku membeli firebolt 2000 saat Diagon alley mengobral harga .” Di dalam hati Rebel , dia sangat menginginkan sapu itu dan telah mengincarnya saat pasar penyihir itu mempublikasikan nya . Rebel hanya anak seorang weasley yang merupakan keluarga yang kurang dari segi finansial . “Boleh aku lihat ?” dengan perasaan senang di keluarkanlah sapu yang panjang nya 2 meter itu dari tas yang telah disihir agar mampu membawa alat-alat besar . Terlihat bagian sisi yang ke coklat an dengan campuran ekor naga semakin membuat Firebolt 2000 menjadi sempurna . Seperti biasa , murid baru dan murid lama di kumpulkan menjadi satu di aula . Lunar yang telah mengemasi barang nya bergegas menuju aula yang menjadi tempat pemilihan kelas untuk siswa baru . “Mengapa kau terlambat Nona Lunar ?” ucap Flinch penjaga ruangan sembari mengarahkan pandangannya ke matanya . “Maaf aku harus menata kamar ku Karena ada barang baru yang harus di tata di sana” Jawab Lunar . Flinch menganggukkan kepalanya dan langsung menyruh Lunar agar cepat . Penjaga di aula tersebut memang sudah lama membeci Lunar , karena bakat nya yang melebihi nya . Dalam suatu peristiwa Flinch pernah di lucuti saat mencoba mengambil abu burung phoenix di dalam ruangan Albus . Tetapi Lunar yang telah mengetahui hal tersebut , lantas menyihir Flinch menjadi kaku untuk akhirnya di serahkan kepada kepala sekolah . Sungguh beruntung Flinch yang akhirnya di bebas kan karena Hogwarts kekurangan penjaga.
Lunar yang telah menemukan tempat duduk , langsung menempati nya . “Hei dari mana saja kamu ?” tanya Gringer teman satu kamar nya di Gryfindor . “Aku baru saja menata kamar ku karena ada barang baru.” Albus Potter sang kepala sekolah telah berdiri . “Selamat datang di Hogwarts . Seperti kebanyakan sekolah , tugas ku di sini memberi tahu anda , murid baru tentang peraturan di sekolah ini . Kesatu jangan ada yang mengucapkan 3 mantra tak termaafkan di sekolah . Kedua jauhi hutan terlarang karena di sana banyak makhluk menakutkan yang siap menyambut anda kapan saja . Ketiga jangan sekali kali anda memasuki ruangan kematian . ” Ucap kepala sekolah sembari memandangi wajah murid baru yang terlihat masih menyesuaikan diri . Di saat selesai acara , Lunar bergegas bertanya pada Flinch tentang ruangan kematian .“Ada apa di dalam ruangan kematian itu pak ? ” tanya Lunar sembari menata tasnya . “Jangan memasukinya !” Flinch mengatakan dengan ucapan yang sangat dingin . Karena malam itu sudah sangat larut maka Lunar memutuskan untuk tidur . Lunar memandangi sisi kamar nya yang telah ia tinggal kan saat liburan . Terlihat bekas bekas kotoran goblin yang lama tidak di perhatikan membuat kamar itu sangat kotor . Inisiatif untuk membersihkan kamar terbesit . “Repario Room” Dengan mantra itu dapat membuat semua yang berantakan menjadi normal . Lunar beranjak menaiki ranjang nya dan menyaksikan rembulan yang terlihat jelas dari jendela kamarnya . Keesokan harinya Lunar bergegas memasuki kelas ramalan . Seperti biasa Lunar duduk di samping Rebel . Terdengar suara telapak kaki guru ramalan yaitu Nona Paren yang mendekati kelas . “Selamat Pagi anak – anak ” Sapa Nona Paren kepada murid murid nya . “Selamat Pagi Nona Paren” Jawab anak – anak . “Pelajaran kita hari ini adalah meramal menggunakan dedaunan . “ Rebel memang sangat menyukai pelajaran ini . Terlebih lagi dia hampir tepat saat meramal pertandingan Quidditch . “Sialhkan diambil anak – anak bahan ramalan kita” Ucap Nona Paren . Di saat Rebel menyaksikan Lunar meramal , terlihat jika terdapat suatu peristiwa di mana Lunar berada dalam bahaya dan ia menyelamat kan Lunar . Tetapi dia enggan berbicara kepada Lunar agar dia tidak terganggu .
4 Bulan berlalu…….
Seluruh murid bergegas menuju aula untuk menghadiri pemberitahuan ujian . “Anak – anak , seperti yang kita ketahui Ujian semester akan dilaksanakan mulai besok . Setiap kelas akan di bagi satu buah makhluk buas yang harus ditaklukkan . Untuk pembagian , Hufflepuff mendapatkan Phoenix Bulu Putih , Gryfindorr mendapatkan Naga Vorio , Slyhterin Mendapatkan Cobra Kolkoct , dan terakhir Ravenclaw mendapat kan Kelelawar Gua Terlarang ” Ucap kepala sekolah . “Sial !” ucap Lunar . Seperti yang di ketahui Naga Voiro adalah naga nya
para dementor dan pernah ditugaskan menjaga bank Gringgort di Diagon Alley . Naga ini hanya bisa di taklukan jika sihir patronus yang di miliki adalah seekor rusa betina .
Hari pertama ujian semester 2 telah di mulai . Masing masing kelas pun memulainya , hingga sampai pada giliran kelas Gryfindorr . Naga terlihat masih dalam rantaian . Masing masing murid Gryfindorr harus mempunyai 1 sapu terbang untuk melawan naga ini . Dari pihak Gryfindorr 3 nama yang di rasa mampu telah di daftarkan . Mereka adalah Lunar , Steven , dan Daniel . Setelah semua di rasa siap ketiga murid ini di bawa menuju Praktika yaitu tempat ujian dilaksanakan . Berdiri di antara 2 lainnya , Lunar mengendarai Firebolt 2000 yang baru di dapatkannya di awal semester . Terlihat auman naga dan api – api mengarah ke langit-langit . Saat rantai dilepaskan bulu kuning ke orenan terlihat bertebangan . Sang naga langsung mengejar Daniel . Mengetahui temannya di kejar Gringer dan Lunar pun coba alihkan perhatian naga . “Reducto” Hempas Lunar ke kaki kanan naga itu , dan membuat naga voiro kehilangan keseimbangan . satu kaki nya yang tersihir itu tidak lantas membuat naga ini menjadi lemah . Semakin kuat dan naga itu menyembur ke arah atas . Tampak api biru dari naga tersebut menyelimuti langit . Setelah bangun naga itu mulai melawan dengan menyemburkan api – api nya ke arah belakang 3 siswa tersebut . Lunar mulai terbang menuju bagian belakang naga tersebut . “Hei , sihir kaki sebelah kiri .”Terdengar suara teriakan Lunar yang menyuruh temannya untuk menyihir kaki bagian lainnya . Tanpa pikir panjang Gringer mengucapkan mantra tersebut . “Reducto” Tersihirlah kedua kaki naga tersebut yang membuatnya lantas terjatuh ke tanah . Melihat situasi itu Daniel mendekati naga itu , dia coba mengecek apakah dia sudah lemah . Peraturan dalam ujian kali ini hanya boleh membuat lemah dengan sedikit sihir , tidak boleh membunuh . “Kelihatannya dia sudah kaku” Ucap Daniel . Di saat Lunar mendekati naga itu , tiba tiba….. “CRACKKKKKK” kaki naga itu menyambar tubuh Lunar . Daniel dan Gringer yang melihat kejadian itu lantas menyihir tangan naga itu . Dan akhirnya naga itu benar-benar lemah . Tongkat itu masih dipegangnya erat . Slavia Lunar gadis berdarah campuran itu telah menyelesaikan ujian perlindungan diri semester 2 . Dia dilarikan ke Rumah Sakit Madam Russel. Terlihat bahwa Lunar tergores di bagian kepala , mendengar hal itu Rebel langsung menuju ke Rumah Sakit . Walaupun terluka parah tetapi gadis berdarah campuran ini mampu menuntaskannya . Setelah kondisinya pulih , Lunar yang tetap memegang erat tongkat nya itu berjalan pelan meninggalkan rumah sakit menuju ke kamarnya . Di temani Rebel , Lunar bercakap-cakap dengan sahabat nya yang bernama Rebel. “Apa yang terjadi padaku tadi ?” Tanya Lunar “Aku hanya melihat di saat kau mendekati naga itu , kau langsung di hempas oleh tangan naga voiro ” Jawab Rebel
“Tapi bagaimana itu bisa terjadi ?” Lunar tampak sangat kebingungan . “Akan aku ceritakan jika kau sudah pulih 100%” Jawab Rebel “Apa kau pernah dengar tentang ruangan kematian ?” ucap Lunar. “Aku pernah mendengar itu , tetapi seperti yang kau ketahui ruangan itu hanya boleh dimasuki jika kau memliki identitas sebagai guru sihir” balas Rebel . “Semenjak di buat peraturan itu entah kenapa aku ingin memasukinya “ sahut Lunar dengan perasaan ingin tahu . “Jika kau ingin memasukinya kau harus menjadi guru sihir di sekolah ini hahaha” Rebel tertawa Di sudut anak tangga 112 Lunar berpisah dengan Rebel dikarenakan Rebel adalah siswa kelas Slytherin dan Lunar adalah siswa Gryfindorr . Lunar pun telah sampai di depan kamarnya , saat Lunar telah berganti pakaian tidur Lunar pun bergegas menaiki tempat tidur nya , bukan untuk tidur tetapi Lunar ingin membaca buku tentang legenda Hogwarts . Lunar mulai membacanya dan di saat ingin membuka lembar bab 101 tentang ruangan kematian , Lunar dikaget kan dengan suara ketukan pintu . Dengan bergegas Lunar turun dari tempat tidur nya . Suasana yang gelap dan sepi di karenakan seluruh siswa telah terlelap membuat Lunar merasa ketakutan . Pintu kayu itu di buka perlahan oleh Lunar , dilihat nya selembar gulungan bertuliskan “Rebel Slytherin” tergeletak di depan pintu . Lunar pun bergegas mengambil surat itu . Dengan sangat ingin tahu di bukalah surat Rebel yang terbuat dari kertas kayu odd . Lunar membuka nya dan menemukan tulisan “Tentang ruangan itu kau harus kuasai sihir patronus atau kau akan mati" Surat ini membuat Lunar merasa percaya diri karena dia telah menguasai sihir itu sampai bab Patronus Naga . Setelah membaca surat dari Rebel , Lunar pun segera tidur dan melupakan kegiatannya untuk membaca buku legenda Hogwarts . Keesokan hari nya Lunar terbangun dan menyadari bahwa surat dari Rebel menghilang . Dengan rasa gelisah Lunar bersiap siap untuk menemui Rebel sebelum kelas Ramuan di mulai . Sesampainya di anak tangga 112 Lunar menemui Rebel dan mengajak nya menuju ke taman sekolah dan berbincang bincang . “Hei aku akan menepati janji untuk bercerita padamu tentang kejadian saat itu” Ucap Rebel Sembari mengangguk pelan , Lunar mendengarkan cerita dari Rebel “Pada saat kau mendekati naga itu , aku melihat Flinch mengeluarkan tongkat dari sakunya . Dan dia terlihat mengucapkan sihir sembari menunjuk ke arah naga tersebut ” Jelas Rebel kepada Lunar “Tetapi untuk apa ?” tanya Lunar “Aku tak begitu tahu tetapi dia langsung meninggalkan tempat tersebut .” Jawab Rebel
“Eh , apakah kau yang mengirimkan surat itu kemarin” tanya Lunar “Surat yang mana” Rebel balik tanya “Jadi kau tidak mengirimi ku surat , Kemarin di kamar ku pada malam hari ada sesorang yang mengetuk pintu kamar . Setelah ku buka ternyata ku hanya menemukan surat atas nama mu” Jelas Lunar kepada Rebel “Maaf kan aku tetapi bukan aku yang mengirim kan surat itu untukmu” Sahut Rebel Setelah berbincang sebentar , kedua nya pun bergegas memasuki kelas masing masing . Langit telah berganti menjadi senja , tanda bahwa pelajaran telah selesai . Tidak seperti biasa nya Lunar kembali ke kamar sendirian . “Apakah seseorang akan tahu jika aku memasuki ruangan (kematian) itu “ Tanya Lunar di dalam hati nya . Walau rasa takut yang menyelimuti dirinya , Lunar memberanikan dirinya untuk memasuki ruangan (kematian) itu . Tangga 76 sudah dilalui Lunar . Tangga itu lah jalan satu satu nya untuk memasuki ruangan kematian yang konon dijaga oleh Dementor . Tetapi tanpa Lunar sadari , Rebel mengikutinya di belakang karena merasa sahabatnya itu dalam bahaya besar di akibatkan perilakunya yang bisa di bilang nekat . Tongkat Tief (nama untuk tongkat milik Lunar) di arahkan ke lubang kunci . Wingardium Leviosa , ucap dengan perlahan agar Lunar bisa membuka pintu , memang sihir itu adalah satu satu nya cara ampuh jika seseorang mempunya keperluan mendesak untuk membuka pintu . Lunar pun memasuki ruangan itu . Rebel yang membuntutinya pun juga berhasil masuk . Terlihat 2 pintu di dalam ruangan itu . Dengan percaya diri Lunar memasuk pintu kiri yang terlihat lebih kecil , jika dibandingkan pintu yang sebelah kanan . Langkah demi langkah di lewati nya , tetapi Lunar belum menemukan keanehan . Namun…ketika Lunar hendak menaiki tangga yang mengarah ke atap ruangan , Lunar mendengar suara lemparan kertas yang sepertinya dilemparkan seseorang ke arahnya . Dengan ketakutan Lunar pun berbalik arah , ternyata di lihatnya gulungan surat yang dia baca kala itu di kamarnya . Akhirnya Lunar pun bingung antara mengambil gulungan atau tidak . Tetapi Lunar adalah gadis yang cermat menghadapi pilihan , maka dia ambil gulungan itu . Tanpa ia sadari 2 Dementor pun muncul dari belakang “SSszszsssssssssszszsz” Dementor coba menghisap kebahagiaan dari tubuh Lunar Mengetahui itu Lunar pun bergegas memegang tongkat dan mengucapkan mantra yang telah ia kuasai . “Expect….Expect…” tapi entah mengapa mantra itu tidak mampu diucapkan oleh Lunar . Dementor pun terus bertambah semakin membuat Lunar terpuruk , tetapi karena Lunar adalah gadis berdarah campuran maka Dementor tidak mampu menghabiskan kekuatan Lunar . Disaat kekuatan Lunar telah hamper habis , Lunar pun langsung mengucapkan mantra Patronus . “Expecto Patronus…”
Cahaya biru pun membeludak dari tubuh Lunar , rusa rusa betina pun tampak mengusir Dementor Dementor yang menghabisi kebahagiaan Lunar . Setelah agak pulih , Lunar cepat cepat mengambil gulungan itu . Setelah di dapatnya , Lunar memasukkan gulungan itu ke tas kecil nya yang biasa di buat untuk menyimpan ramuan . Selagi memulihkan kondisi Lunar pun mengambil satu ramuan herbal dan meminumnya di tengan perjalanan menuju atap . Di saat berada di atas atap , dengan kaget nya Lunar di kejutkan oleh Naga Voiro yang telah di habisinya saat ujian perlindungan diri . Dengan sihir yang di kuasainya Lunar menyihir Naga itu . Reducto mantra yang dikaitkan dengan penghancuran itu di tembakkan ke arah mata naga yang membuat nya buta sebelah . Lunar pun mengucapkan Accio Firebolt dan dalam hitungan detik sapu terbang itu berada di samping nya . Pengalaman menjadi asisten seeker (Ahli Sapu Terbang) membuat Lunar bisa dengan cerdik menghindari naga itu . Tetapi Lunar tidak meninggalkan naga itu sendirian . Di hadapi nya naga itu dan di lain sisi Lunar harus menghindari api biru yang merupakan ciri khas naga voiro ini . Saat Lunar terbang menuju arah utara , Voiro mulai mengejar , tetapi saat Lunar hendak mengincar ekor dari Voiro , api biru itu terpancar dan akhirnya membuat Firebolt miliknya hangus . Aresto Momentum sihir itu reflek di ucapkan Lunar saat terjatuh dan akhirnya dia selamat . Melihat Voiro yang sangat besar , Lunar pun mengincar ekor berdurinya yang sangat berbahaya bagi penyihir . Saat Voiro putar balik dan tidak menyadari kedatangan Lunar , gadis ini dengan cepatnya menaiki ekor Voiro . Lunar mengarahkan Voiro ke dasar tanah dengan sihir Reducto . Sukses dia mengalahkan Voiro yang kedua kalinya dia melanjutkan perjalanannya menelusuri Ruangan kematian . Setelah sampai di atap , Lunar menyadari tidak ada hal yang aneh di dalamnya . Maka Lunar pun memutuskan untuk kembali ke kamar nya yang ada di ruangan Gryfindorr . Saat hendak menuruni tangga , Lunar melihat Flinch yang memakai jubah hitam dengan memegang tongkat draco . “Mengapa kau ada di sini Tuan Flinch ?” tanya Lunar Flinch pun tidak menghiraukannya dan tetap berdiri tegak . Dengan hati hati Lunar coba untuk melewati Flinch , tetapi dengan mengejutkan datang 13 Dementor yang membelakangi Flinch . Tongkat Draco yang di bawa Flinch diarah kan kepada Lunar . Tetapi dia gadis yang menghargai pengalaman . Tidak mau untuk dijadikan santapan Dementor lagi , Lunar pun langsung mengucapkan mantra Patronus . Maka enyahlah Dementor dari ruangan atap tersebut . ”Tuan Flinch , mau apa kau menyerang ku ” tanya Lunar . “Berhenti bicara , kau tahu surat yang ada di kamar mu waktu itu ? . Aku lah pengirim surat itu” Jawab Flinch dengan tertawa halus . “Mendekatlah dan hadapi takdirmu , Lunar ” ujar lagi dengan mulut yang dingin . “AVADA KADAVRA”
Yap mantra pembunuh itu terhempaskan kearah Lunar yang belum siap menghadapi takdirnya . Dalam waktu yang sama Lunar sigap melindungi diri dengan Expeliarmus . Lunar berlari ke belakang dan bersembunyi dibalik dinding penyangga . “Kemarilah dan tatap aku saat aku membinasakan mu” Teriak Flinch itu. “Aku telah lama menunggu saat ini dan akhir nya tiba juga saat nya” Teriak Flinch ke arah Lunar yang telah berkeringat dingin . Dan Flinch pun akhirnya telah berada di hadapan Lunar yang bersembunyi “Expeliarmus” Sihir Lunar . Flinch dengan cepat membalas dengan mantra Stupefy yang mengakibatkan tongkat milik Lunar terpelantung jauh . Semakin dekat Flinch menghampirinya . “Kau Siap ?” tanya Flinch kepada Lunar . “A… V…. A…. D… A K… A… D… A “ Sihir Flinch kepada Lunar “ STUPEFFY “ Dengan terkejut Lunar melihat tongkat Draco milik Flinch terpental . “ Ya , kau tidak menyadari kehadiran ku tuan “ Ucap Rebel “ EVANESCO ” Rebel mengucapkan mantra itu dan akhirnya melenyapkan Flinch . Lunar selamat dari kutukan pembunuh , dan akhirnya menanyakan kepada Rebel tentang ruangan ini . “Sebenarnya jika kau membaca bab 101 tentang ruangan kematian , maka kamu akan menemukan penyebab ruangan ini dilarang di masukki . Dalam sejarah hanya 1 orang saja yang berhasil menguasai ruangan ini . Dia adalah gadis penemu ramuan tidur ” Rebel menjelaskan kepada Lunar. Saat menyadari itu Lunar pun berterima kasih kepada Rebel karena menyelamatkannya . Kabar ini pun terdengar sampai ke telinga Albus Potter , kepala sekolah Hogwart . Albus berkata pada Lunar dan Rebel “Flinch memang sangat kejam , sengaja aku membebaskan nya kala itu karena hanya dia yang bisa mengendalikan naga voiro , tetapi karena kita tidak tahu bahwa rencananya membunuh siswa sekolah , terutama dirimu , maka aku sangat berterima kasih kepada mu Nona Rebel ” . Setelah kejadian itu Lunar pun di tunjuk bersama Rebel sebagai ahli ramuan penyembuhan dan mantra Patronus di sekolah itu .
_________ THE END _______ Copyright @Ravi.Corporation