elftodie & syipoh
The Lunar Oath
Penerbit kkumfiction
The Lunar Oath Oleh: Elftodie & Syipoh Copyright © 2012 by Esa Prima Indriana & Syifa Adiba Penerbit
www.kkumfiction.wordpress.com
[email protected]
Desain Sampul: Ummi & Elftodie
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
elftodie:
Thanks to:
Thank you to everyone who believe and support me in every condition. Especially Kkumers… Even thank you can’t even describe how I feel… To my student in crime Syipoh ㅋㅋㅋㅋthanks for making this unbelievable dream comes true. To Super Junior, my 15 knights. Thank you for living my life more brighter than I thought. Especially for the silly evil magnae, Cho Kyuhyun and Park Channie, who become our main casts in our fanfic, thank you for the wild imagination about both of you. Sorry for making you two a little dirty ㅋㅋㅋ. 사랑한다아아아아아아아아아아아아아!!!!!!!
Syipoh: Thanks all especially to my beloved baby TOSHIBA, which still being fixed ㅠ _ㅠI miss you so much dear.. My teacher in crime, Esa Eonnie, I hope we will always being tangled with this imagination. Our fans, kkumers that always beg me to write fastly. Please, I have something to do. I’m not a novelist. But, still I love you all. To Ummiyem, my junior. Haha you always make me to have good ideas about making a new story. Thanks for being one of my first reader. I hope you will publish your fanfic too into a book
3
-Phase OneAuthor’s P.O.V
“Argh...
Grrrrrr… Auuuuuu…” Terdengar suara
erangan sekelompok manusia serigala. Mereka sedang mencari mangsa buruan mereka karena ini adalah malam bulan purnama. Malam yang paling tepat untuk memuaskan nafsu lapar mereka. Tapi, yang terjadi bukanlah seperti itu. Lolongan mengiris kalbu yang mereka teriakkan lebih tepat terdengar seperti lolongan kesakitan, bukan lolongan kepuasan. “Hahaha. Mati kalian semua!” ucap seorang lelaki yang telah berhasil membunuh mereka. Dia tertawa puas setelah melihat hasil kerjanya. Membunuh sekitar sekawanan manusia serigala yang berjumlah sepuluh orang. Cukup hebat untuknya yang seorang diri untuk dapat membunuh sebanyak itu. “Hmm... Nampaknya rencanaku akan berhasil.” ucapnya licik setelah dia bersembunyi di balik pohon oak yang cukup besar dan mampu menyembunyikan tubuhnya. Dan tak lama kemudian datanglah segerombolan manusia lain yang tampak sangat haus. Haus akan darah. Dengan segera, ekspresi licik yang terpancar dari raut wajahnya berubah menjadi ketakutan. Dia berlari ke arah rumah penduduk dan berteriak kesetanan. Dia juga mencakar beberapa bagian tubuhnya sendiri dan merobek bajunya sehingga terlihat seperti telah terjadi penyerangan terhadap dirinya. Darah segar segera mengucur dari lengannya. “Tolong! Tolong!” teriaknya ketakutan. Dia berlari cepat, menjauhi tempat persembunyiannya tadi. 4
“Waeyo? Waeyo?” Sekelompok manusia serigala lain segera menghampirinya yang terlihat terengah-engah. “Kami... Kami.. Kami diserang...” ucapnya masih mencoba mengatur nafasnya yang terengah. “Siapa? Siapa yang menyerang kalian?” ucap salah seorang dari mereka. Sementara itu, salah seorang yang lain memperhatikan penampilan namja itu. “Ya, ampun. Lenganmu berdarah. Ayo cepat ambilkan obat!” ucap orang yang memperhatikan tubuhnya itu. Orang yang lainnya pun segera mengambil obat dan membersihkan luka yang terdapat di lengan namja itu. Mereka menarik pelan tangan namja itu dan mendudukkannya di rerumputan. “Coba jelaskan pada kami apa yang sebenarnya terjadi?” “Ka…kami sedang ber…buru se..seperti bi..asa. Ta..tapi, tiba-tiba ada sekelompok vampire yang menyerang kami. Mereka…mereka… menyerang kami tanpa ampun. A…aku berhasil meloloskan diri meskipun tubuhku terluka karena ulah mereka.” ucapnya gagap. “Jinjja? Kau tidak berbohong, kan?” ucap seorang yang lain curiga. “Tentu saja. Untuk apa aku berbohong!” ucapnya yakin. Dia pun bangkit dari duduknya. “Ikut aku. Kalian bisa lihat sendiri jika kalian tidak percaya.” lanjutnya. Mereka pun mengikuti langkah kaki namja itu. Sesampainya di sana, mereka bersembunyi di balik pohon besar tempat namja tadi bersembunyi. Orang-orang yang mengikutinya pun membelalakkan matanya tak percaya. Pemandangan yang ada di depannya sungguh sangat mengenaskan. Mereka melihat para vampire sedang menghisap darah manusia serigala yang ada di hadapan mereka hingga habis. “I..ini...” “Lebih baik kita laporkan hal ini kepada yang lainnya.”
5
Mereka pun segera berlari dan berkeliling, memberitahukan apa yang telah mereka lihat. Suasana malam yang dingin pun sontak berubah menjadi panas. Suasana damai yang selama ini menyelimuti dua kubu itu berubah menjadi peperangan. Saling tuduh dan yang parah adalah saling membunuh. Dan ini semua hanya karena ulah seseorang. Seorang namja. -----“Yang Mulia... Lebih baik masuk ke dalam saja. Suasananya sedang tidak aman. Kita bicarakan ini di dalam ruang rapat kita saja. Saya akan memanggil para menteri dan membicarakan hal ini.” ucap Jung Jae Min, kepala rumah tangga istana. “Tapi, Ahjussi...” “Aku rasa akan lebih baik kalau Anda ada di dalam istana. Terlalu berbahaya apabila Anda masih berada di sini.” potong Jae Min. Dia yang disebut Yang Mulia itu pun menghela nafas panjang. Dia baru saja sampai di kerajaannya setelah mendapat kabar bahwa kerajaannya dan kerajaan tetangganya mengalami masalah serius yang nampaknya akan berdampak sangat parah bagi hubungan kedua kubu. Dia memutar-mutar cincin yang melingkar di jari manis kanannya. Yah… Dia memang baru menjadi Raja beberapa hari yang lalu. Ini dikarenakan ayahnya yang terbunuh saat ada seorang vampire slayer yang mengetahui keberadaannya dan membunuhnya saat itu juga. ‘Sebenarnya ada apa ini? Dari dahulu bukankah kami selalu hidup berdampingan dan tidak pernah ada masalah? Kenapa bisa jadi seperti ini? Benar-benar kacau. Apa yang harus aku lakukan?’ pikirnya. “Kita harus segera bertindak. Kawanan werewolf sudah mulai mengancam kita.” Seorang pejabat istana membuka rapat.
6
Sementara yang lain hanya menganggukkan kepala tanda setuju. “Bagaimana ini bisa terjadi? Kita kan sudah memilki perjanjian untuk hidup berdampingan dengan damai.” kata namja yang baru saja diangkat menjadi Raja itu. Dia benarbenar tak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi. “Kaum werewolf mengatakan bahwa kaum kita yang menyerang kaum mereka.” ucap seorang yang duduk di samping kanan Raja. “Kenapa bisa seperti ini? Ini pasti ada yang salah. Kita tidak mungkin menyerang mereka. Kita mampu menjaga perjanjian ini sudah sejak lama. Ini pasti ada yang tidak beres.” ucapnya sedikit emosi. “Tapi kenyataannya, mereka menemukan kaum kita yang sedang meminum habis darah kawanan werewolf yang sedang berburu itu.” Sekarang, Perdana Menteri Yang angkat bicara. Beberapa petinggi kerajaan pun mulai saling berdebat, membahas masalah yang baru saja terjadi. Brak! Pintu ruangan rapat itu tiba-tiba terbuka dan peramal istana muncul dari balik pintu tersebut. “Baginda, saya harus bicara pada Anda. Berdua saja.” Sang Raja memandang sekelilingnya dan mereka pun mengangguk. “Tolong selidiki masalah ini. Tanyakan pada mereka yang melanggar perjanjian kita.” perintahnya yang lalu pergi bersama si peramal. Para pejabat yang berkumpul pun mengganggukkan kepala mereka serempak lalu segera memulai penyelidikan. ----‘Semuanya ada di tangan Anda, Baginda... Hanya anak-anak kalian yang bisa mendamaikan kaum kita dan kaum werewolf. Dan mereka harus menciptakan penyatu tersebut saat bulan purnama dua 7
puluh tahun lagi. Yang artinya mereka harus segera dinikahkan sebelum bulan purnama itu muncul dan menciptakan penyatu tersebut.’ ucap peramal kerajaan itu. ‘Bagaimana jika itu tidak terjadi? Bagaimana jika anakku tidak mau menikahi anak dari Jaejoon?’ tanya sang Raja. ‘Akan ada pertumpahan darah besar-besaran karena saat itu kekuatan werewolf akan menguat dan mereka akan segera membunuh semua keturunan kita. Semoga takdir akan menjawab semua itu 20 tahun lagi Baginda…’ ucap peramal itu lirih. ‘Itu berarti aku harus menjodohkan Ahra dengan putra pertama Jaejoon?’ ‘Ani. Bukan mereka. Mereka tidak bisa melakukan tugas mereka karena mereka bukan keturunan ke seratus dari silsilah keluarga masing-masing.’ Seunghyun mengerutkan keningnya. Ia benar-benar bingung dengan situasi yang terjadi di kerajaannya. Di tambah lagi dengan perkataan peramal kerajaan. ‘Maksudmu? Tolong jelaskan. Aku benar-benar tak mengerti.’ ‘Maksud hamba adalah yang mengemban tugas ini bukan Ahra Gongjunim. Melainkan adik dari Ahra Gomgjunim kelak..’ Seunghyun membulatkan matanya. ‘Maksudmu? Anak yang sekarang sedang istriku kandung?’ ‘Ne, Baginda.’ Seunghyun memijat kening kepalanya yang terasa semakin membuatnya pusing. ‘Lalu bagaimana kalau anakku dan anak Jaejoon selanjutnya bukan lain jenis? Misalkan anakku perempuan dan anaknya perempuan. Begitu sebaliknya.’ tanya Seunghyun. ‘Tidak, Baginda.. Menurut ramalan saya anak Baginda adalah seorang laki-laki dan anak dari kerajaan werewolf adalah perempuan.’ ucap sang peramal itu dengan penuh keyakinan. ‘Hhhhhh…’ Seunghyun menarik nafas dalam-dalam. ‘Setidaknya mereka bisa mengucapkan janji untuk saling mencintai saat bulan purnama terkuat itu muncul...’ peramal itu mengakhiri ucapannya.
8
Percakapan dengan peramal istana membuat Seunghyun tidak bisa tidur. Dia mengubah posisi tidurnya setiap semenit sekali karena merasa tidak nyaman. “Jagi... Kau belum tidur?” Minkyu, istrinya tiba-tiba bertanya. “Ah. Maaf kau jadi terbangun karenaku.” Dia memandang istrinya yang mengubah posisi tidurnya menjadi duduk bersandar. “Gwenchanhayo?” tanya Minkyu cemas. “Kita harus menemui Jaejoon dan Hyejin secepatnya. Masalah ini berhubungan juga dengan mereka. Itu kata peramal istana.” ucap Seunghyun. “Baiklah… Besok kita akan menemui mereka di dunia manusia saja. Akan aku hubungi mereka. Sekarang istirahatlah, Jagiya.” Minkyu menenangkannya. “Gomawo, Yeobo.” ucap Seunghyun seraya tersenyum lembut. Minkyu segera menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka dan merebahkan tubuhnya di samping suaminya. -----“Mwo! Benarkah itu? Ini tidak benar! Bagaimana bisa mereka menyerang kaum kita? Ini pasti ada yang salah!” Jaejoon menggebrak meja saat mendengar laporan dari prajuritnya. “Tenang, Baginda…” ucap seorang pejabat sambil menahan tangannya. “Ta… tapi… Saya yang menjadi saksi, Baginda… Mereka menyerang kami.” ucap namja yang baru di serang tadi, Minjoo. “Selama ini semuanya baik-baik saja!” ucapnya. “Kaum kita dan kaum mereka sudah tidak saling percaya.” “Aku percaya pada kaum vampire. Mereka tidak akan melanggar perjanjian ini jika tidak ada sesuatu yang terjadi.” ucap Jaejoon sambil memijat keningnya yang terasa pusing.
9
“Baginda... Kita tidak bisa memutuskan seperti itu. Kaum kita sudah tidak mau percaya pada para vampire itu. Mereka sudah melihat dengan jelas saat para vampire itu membantai keluarga mereka.” ucap Menteri Han. ‘Ini sungguh aneh. Sangat aneh. Ada apa sebenarnya? Ini pasti ada yang tidak beres!’ pikir Jaejoon. Tidak berbeda dengan kerajaan vampire, keadaaan pun memanas di kerajaan werewolf. Mereka juga sedang membahas masalah penyerangan beberapa vampire pada kelompok mereka. Diskusi mulai memanas karena ada pihak yang mempercayai isu yang menyebar dan ada yang tidak mempercayai isu tersebut. Saat sedang berdebat dengan beberapa pejabat istana, ada suara yang memotong pembicaraan mereka. “Baginda… Ada hal penting yang harus saya sampaikan. Tapi, sepertinya kita harus membicarakan ini hanya diantara kita.” Tiba-tiba peramal istana memotong perdebatan itu. “Baiklah… Kalian bisa beristirahat dulu. Aku akan mengurus hal ini.” ucap Jaejoon seraya bangkit dari kursinya dan meninggalkan ruang rapat. “Terima kasih, Baginda...” “Kaum vampire memang tidak bisa dipercaya. Bagaimana mungkin mereka tega melanggar perjanjian kita?” kata salah seorang petinggi kerajaan setelah Jaejoon pergi meninggalkan ruang rapat. “Itulah sebabnya. Jangan pernah percaya pada kaum vampire. Sejak awal, aku tidak pernah setuju dengan perjanjian ini. Kita sudah tahu kan kalau vampire-vampire busuk itu tidak bisa dipercaya?” “Betul sekali! Aku juga setuju! Untuk apa ada perjanjian konyol ini? Pada akhirnya mereka pula yang melanggar!” ucap seorang yang lain. “Baiklah! Akan kita serang mereka malam ini!”
10