SDAs & Sabat Lunar "Bagaimana cara kita mempelajari Kitab Suci? Apakah kita akan mengatur semua patokan dari doktrin kita satu demi satu, dan kemudian mencoba untuk membuat seluruh bagian Kitab Suci menyesuaikan diri dengan pendapat-pendapat kita yang sudah ada itu? Atau apakah kita akan membawa pendapat-pendapat dan pandangan-pandangan kita kepada Kitab Suci, dan mematok teori kita itu dari setiap sisi kebenaran Kitab Suci? Banyak orang yang membaca dan bahkan mengajarkan Alkitab, tidak memahami kebenaran berharga yang mereka pelajari atau yang mereka ajarkan." (Ellen G. White, Counsels to Writers & Editors, hal. 36) Mencari kebenaran membutuhkan kemauan untuk mengesampingkan prasangka dan mematuhi keyakinan baru. Tidak ada yang lebih jelas daripada studi tentang Sabat lunar. Karena hari Sabat adalah sangat berharga bagi semua orang yang telah diyakinkan untuk beribadah pada hari ketujuh setiap minggu, secara emosional dapat sangat menghancurkan akibat adanya bukti bahwa hari Sabtu bukanlah hari Sabat Alkitab. Daripada menolak hari Sabat lunar karena bertentangan dengan asumsi yang ada sebelumnya, semua orang seharusnya berkomitmen untuk mempelajari topik ini secara menyeluruh. Penelitian yang seksama mengungkapkan kebenaran dan memberikan waktu kepada Roh Kudus untuk menyatakan kebenaran itu kepada seseorang sehingga dia tidak menjadi terguncang.
Berikut ini adalah 5 bantahan umum dari SDA terhadap hari Sabat Lunar Alkitabiah dan masing-masing Jawabannya. BANTAHAN #1: Di dalam buku Patriarchs & Prophets, Ellen White jelas menyatakan bahwa mingguan telah dibentuk oleh Tuhan dari sejak Penciptaan. Jelas, ini mendukung hari Sabtu, hari ketujuh dalam setiap minggu, sebagai hari Sabat Alkitab yang asli! JAWAB: Berlandaskan pada pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, dan asumsi dibuat, kutipan ini di ambil dari buku Patriarchs & Prophets yang dapat diartikan dengan salah satu dari dua cara. Kutipan itu sendiri menyatakan:
Seperti hari Sabat, mingguan aslinya berasal dari penciptaan, dan telah dipelihara dan dibawa ke kita melalui sejarah Alkitab. [Yahuwah]1 . . . sendiri mematok mingguan pertama sebagai contoh untuk minggu selanjutnya sampai akhir zaman. Sama seperti hal yang lain, mingguan ini terdiri dari tujuh hari. Enam hari dipakai untuk melakukan pekerjaan penciptaan; pada hari ketujuh,. . . [Yahuwah] beristirahat, dan Dia kemudian memberkati hari ini dan menguduskannya sebagai hari istirahat bagi seluruh manusia. (Ellen G. White, Patriarchs & Prophets, hal. 111.) Jika seseorang menganggap bahwa mingguan tujuh hari telah bersiklus terus menerus dan tanpa interupsi sejak penciptaan, maka pernyataan ini memang muncul untuk mendukung hari Sabtu sebagai hari Sabat Penciptaan. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa ini tidak benar. Oleh karena itu, penjelasan lain dari pernyataan ini harus ditemukan. Alkitab, kisah sejarah, dan arkeologi semua setuju bahwa bulan Ibrani adalah lunar. SDA Bible Dictionary setuju dengan banyak sumber lain ketika menyatakan: Bulan Ibrani adalah lunar, dimulai pada malam di mana bulan sabit muncul. Hari ke-1 pada bulan itu disebut bulan baru. . . Pada awalnya, pengamatan visual digunakan untuk menentukan penampilan bulan-bulan sabit2 tersebut. Jika bulan sabit terlihat pada malam setelah hari ke-29 bulan, bulan baru telah dimulai; jika tidak, hari lain ditambahkan sehingga bulan tersebut memiliki 30 hari (satu bulan tidak pernah memiliki lebih dari 30 hari). (SDA Bible Dictionary, edisi revisi, Review & Herald Publishing Association, 1979, Commentary Series, Vol. 8, hal. 757-758.) [Harap dicatat bahwa WLC tidak percaya bahwa perhitungkan bulan baru dengan berpatokan pada bulan sabit pertama yang dapat dilihat adalah metode Alkitab. Untuk lebih lanjut tentang topik penting ini, silakan merujuk ke "New Moon Day: The Dawn after Conjunction."] Bukan hanya orang Ibrani, tetapi semua masyarakat kuno menggunakan bulan [di langit] untuk mengatur bulanan mereka. Bukti Alkitab dan arkeologi mengungkapkan bahwa siklus mingguan dimulai ulang pada setiap bulan baru. Tidak sampai beberapa ratus tahun sebelum Juruselamat datang barulah siklus mingguan terus menerus mulai dipakai. . . . dalam kalender Babel! Sepanjang sejarah, didapati banyak panjang mingguan yang berbeda.
Di Afrika, panjangnya mingguan berkisar antara tiga sampai delapan hari panjangnya!
Di Amerika Selatan, Maya memiliki lima hari per minggu; yang lain memiliki tiga dan empat hari per minggu. Etruria kuno dan Romawi menggunakan mingguan yang berisi delapan hari. Kemudian sekitar tahuan 1790-an, Perancis mengadopsi kalender dengan minggu 10 hari. Mulai 26 Agustus 1929 Uni Soviet telah menggunakan mingguan dengan 5 hari dan kemudian mingguan 6 hari sampai 26 Juni 1940 di mana pada akhirnya mingguan dengan tujuh hari dikembalikan.
Setan telah berusaha sepanjang sejarah untuk menghancurkan mingguan tujuh hari, tapi, seperti kata Ellen White, Yahuwah sendiri telah menetapkan itu. Pernyataan tersebut hanya menyatakan bahwa mingguan Penciptaan adalah contoh untuk panjangnya mingguan sepanjang waktu. Hal ini menunjukkan bahwa semua minggu yang mengikuti kemudian juga sepanjang tujuh hari. Pernyataan ini tidak mengatakan apa-apa tentang siklus mingguan. Ini hanya mengacu pada panjangnya mingguan Penciptaan yang menjadi pola untuk semua mingguan lainnya. Minggu sebagai satu unit waktu memang telah ditetapkan sebagai model untuk setiap mingguan yang memiliki enam hari untuk bekerja, dan berakhir dengan hari Sabat untuk beristirahat pada hari ketujuh.
BANTAHAN #2: Ketika kalender Julian beralih ke kalender Gregorian, tidak ada pemisah dalam siklus mingguan. Dengan demikian, hari Sabtu akan selalu menjadi hari ketujuh setiap minggu! JAWAB: Memang benar bahwa ketika Paus Gregory ke-13 merubah kalender Julian, siklus mingguan tidak terganggu. Kamis, 4 Oktober, 1582 diikuti pada hari berikutnya dengan Jumat, 15 Oktober. Siklus mingguan tidak terganggu sama sekali. Karena kalender Gregorian dicurigai sebagai kalender Katolik, sebagian besar dunia tidak menerimanya sampai beberapa waktu kemudian. Inggris dan koloni-nya tidak membuat perubahan sampai 1752. Negara-negara Eropa dan Asia lainnya tidak menerima kalender Paus sampai abad kedua puluh! Namun, ini tidak membuktikan bahwa hari Sabtu adalah dan selalu menjadi hari ketujuh dalam suatu minggu. Kepercayaan terhadap mingguan yang telah bersiklus terus menerus tanpa interupsi sejak Penciptaan adalah sebuah asumsi yang berdasarkan pada ketidaktahuan fakta sejarah.
Julius Caesar, dengan bantuan Sosigenes, seorang astronom Aleksandria, merubah kalender luni-solar Republik Romawi dan menjadikannya sebuah kalender matahari: kalender Julian. Kalender ini memiliki delapan hari per minggunya, dengan hari-hari yang ditandai dengan huruf A sampai H. Mingguan yang berisi delapan hari ini jelas terlihat pada fragmen batu kalender Julian awal tersebut. Kemudian, dengan diterimanya Mithraisme oleh orang-orang Romawi, mingguan dengan delapan hari ini disisihkan demi mingguan planetari kafir. Mingguan ini TIDAK dibuat berdasarkan mingguan tujuh hari bangsa Israel. Ini adalah mingguan yang dimulai pada hari planet Saturnus [hari sabtu] dan berakhir pada hari Venus, atau hari Jumat modern. “Tidak diragukan lagi bahwa kisah penyebaran orang Iran [Persia] memiliki hubungan dengan penerimaan kekafiran secara umum, terhadap mingguan yang hari Minggunya dijadikan sebagai hari yang suci. Nama-nama yang kita gunakan terhadap enam hari yang lain, tanpa mewaspadainya, berasal dari apa yang digunakan oleh orang Mithrais pada waktu yang sama ketika mereka mendapatkan banyak pengikut di provinsi Barat, dan tidak gegabah dalam membangun sebuah hubungan yang kebetulan antara kemenangan dan fenomena bersamaan. (Franz Cumont, Textes et Monumnets Figures Relatifs aux Mysteres de Mithra, Vol. I, hal. 112.) "Tanda keutamaan yang ada pada dies Solis [hari Matahari atau hari Minggu] juga pasti memberikan kontribusi terhadap pengakuan umum hari Minggu sebagai hari libur atau hari kudus. Hal ini terkait dengan fakta yang lebih penting, yaitu, adopsi minggu ini dilakukan oleh semua negara-negara di Eropa." (Franz Cumont, Astrology and Religion Among the Greeks and Romans, hal. 163) Fakta-fakta sejarah mengungkapkan bahwa mingguan modern, seperti kalender kafir Julian yang mengadopsinya, datang langsung dari faham kekafiran. Mingguan kafir dengan siklus terus menerus ini tidak terganggu ketika kalender kafir Julian beralih ke kalender kepausan buatan paus Gregori [kalender masehi].
BANTAHAN #3: Penjaga Sabat lunar menyembah pada hari Minggu! Sabat mengambang dan sesekali jatuh pada hari Minggu. Dengan demikian, siapa pun yang menyembah pada hari Sabat lunar akan menerima tanda binatang, karena ibadah pada hari Minggu adalah tanda binatang itu! JAWAB: Penjaga Sabat lunar TIDAK PERNAH beribadah pada hari Minggu. Mereka hanya dan akan menyembah pada Sabat hari ketujuh. Kalender Gregorian dengan siklus mingguan terus-menerus memiliki bentuk yang berbeda dari pengukuranwaktu kalender luni-solar dengan
siklus mingguan bersandar pada bulanan bulan. Hari Sabat yang kudus selalu jatuh pada hari ke-8, 15, 22 dan 29 pada bulan lunar. Oleh karena itu, tanggal dari mingguan dengan siklus yang terus-menerus jatuh pada tanggal yang berbeda dengan tanggal dari siklus tetap bulan lunar. Hari-hari pada mingguan planetari Gregorian bergerak melalui tanggal tetap dari bulan lunar. Dengan demikian, kadang-kadang hari Minggu atau hari Selasa atau Sabtu akan bertepatan dengan Sabat Alkitab yang benar. Alkitab berisi peringatan yang sangat menakutkan. Peringatan ini adalah pesan terakhir dari anugerah Surga yang dibawa ke bumi. Wahyu 13 memperingatkan pertentangan yang luar biasa akan terjadi dalam waktu dekat. Konflik ini akan berpusat pada masalah peribadahtan dan tidak ada orang yang menyembah sendirian yang tidak seperti kebanyakan orang yang akan diizinkan untuk membeli atau menjual: "Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh. Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam." (Wahyu 13: 15-18, KJV) Konflik ini adalah pertarungan peribadahtan. Secara khusus, waktu KAPAN beribadah, karena hari di mana seseorang menyembah mengungkapkan pribadi mana yang dia sembah. "Hari Sabat dari perintah keempat adalah meterai dari . . . [Eloah] yang hidup. Merujuk kepada. . . [Yahuwah] sebagai Sang Pencipta, dan merupakan pertanda dari otoritas-Nya yang sah atas makhluk yang Dia telah dibuat. Yang berikutnya apa, jika bukan tanda binatang, Sabat palsu yang telah diterima oleh dunia untuk menggantikan Sabat yang benar? " (Ellen G. White, Signs of the Times, 1 November 1899.) Sesuai dengan nubuatan Alkitab, kebenaran yang telah lama hilang dan tersembunyi di bawah kesalahan dan takhayul sekarang sedang dipulihkan. Konflik terakhir jauh lebih besar dari sekedar pertempuran antara dua hari yang berbeda pada kalender Gregorian. Pertentangan alam semesta antara pemujaan setan pada hari apa saja selain hari Sabat yang benar melawan penyembahan pada Sang Pencipta di satu-satunya Sabat hariketujuh-Nya. Sistem ibadah palsu setan yang rumit ini disebut dalam Alkitab sebagai "Misteri Babel." Sistem agama palsu ini dimulai oleh Nimrod setelah air bah dan akan mencapai puncaknya pada akhir zaman sesaat sebelum Sang Juruselamat kembali untuk
umat-Nya yang setia, orang-orang kudus yang taat. Yang kita punya sekarang hanya pertanyaan mengenai nama apa yang Nimrod kenal sebagai dewa Misteri orang Kasdim. Nama itu. . . adalah Saturnus. Saturnus dan Misteri adalah duaduanya kata-kata orang Kasdim, dan keduanya adalah istilah yang berkaitan. Karena Misteri menandakan sistem yang tersembunyi, maka Saturnus menandakan dewa yang tersembunyi. Bagi mereka para pemula dewa itu telah terungkap; untuk semua yang lain dia tersembunyi. Sekarang, nama Saturnus di Kasdim diucapkan: Satur; namun, seperti yang diketahui oleh para sarjana kasdim, hanya terdiri dari empat huruf, itu adalah – Stur. Nama ini mengandung dengan jelas Nubuatan angka 666. S = 60 T = 400 U=6 R = 200 666 Jika Paus adalah, seperti yang telah kita lihat, wakil sah dari Saturnus, jumlah Paus, sebagai kepala dari Misteri Kedurhakaan, itu hanya 666. Tapi lebih jauh ternyata,. . . nama asli dari Roma itu sendiri adalah Saturnia, "kota Saturnus." . . . Dengan demikian, maka, Paus. . . merupakan satu-satunya wakil sah dari Saturnus asli yang pada hari ini ada, dan dia memerintah tepat di kota tujuh gunung di mana Saturnus Romawi sebelumnya memerintah; dan, dari kediamannya di mana, seluruh Italia "lama sebelumnya dipanggil dengan namanya," yang biasa disebut "tanah Saturnus." (Alexander Hislop, The Two Babylons, hlm. 269-279.) Setan, dengan peralatan tipuannya menyediakan dua hari ibadah palsu, telah menyembunyikan kebenaran. Mereka yang masih menyembah pada hari Sabtu, setelah mereka belajar dari kalender luni-solar asli Penciptaan, akan menerima tanda binatang dengan cara yang sama seperti orang-orang yang beribadah pada hari Minggu. Menerima tanda binatang adalah mudah. Cukup dengan menghitung satu hari ibadah dengan kalender selain kalender Sang Pencipta.
BANTAHAN #4: Sabat lunar bertentangan dengan pesan zaman ini, yang merupakan pesan dari Tiga Malaikat'! JAWAB: Sebaliknya, kebenaran hari Sabat lunar adalah pemenuhan lengkap atas pesan tiga malaikat!
Pesan malaikat menyatakan:
pertama
"Takutlah akan . . . [Yahuwah], dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." (Wahyu 14: 7, KJV) Pesan malaikat pertama memiliki kemiripan yang mencolok dengan perintah yang keempat. Dalam keduanya, penyembahan hanya layak kepada Yahuwah karena Dia adalah Pencipta yang, dalam enam hari, "menjadikan langit dan bumi, laut, dan semua yang ada di dalamnya." "Memelihara Sabat adalah tanda kesetiaan kepada. . . [Eloah] yang benar, "Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air." Oleh karena itu pesan yang memerintahkan manusia untuk beribadah kepada. . . [Yahuwah] dan memegang segala perintahNya, terutama akan memanggil mereka untuk memelihara hukum yang keempat." (Ellen G. White, Great Controversy, hal. 437.) Satu-satunya cara kehormatan dapat diberikan kepada Sang Pencipta adalah ketika Dia disembah pada hari yang telah Dia diberkati dan tetapkan sebagai waktu kudus. Pesan malaikat pertama adalah panggilan untuk kembali menghormati Sang Pencipta dengan menyembah-Nya pada hari Sabat-Nya, dihitung dengan kalender Penciptaan asli-Nya. Pesan Malaikat kedua menyusul dengan cepat: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya." (Wahyu 14: 8, KJV) Babel merupakan perlengkapan tradisi yang besar, kekafiran dan kebohongan yang diseimbangkan pada kebohongan tunggal: kebohongan yang menyatakan bahwa Sang Juruselamat dibangkitkan pada hari Minggu. Ini adalah keyakinan yang telah menyebabkan hampir seluruh dunia Kristen beribadah pada hari Minggu. Asumsi bahwa Yahushua dibangkitkan pada hari Minggu disertai dengan penipuan pendamping: keyakinan bahwa hari Sabtu adalah hari Sabat karena jatuh pada hari ketujuh setiap minggunya, tepat sebelum hari Minggu, hari pertama pada mingguan matahari.
Ketika kebenaran terungkap, ketika orang menyadari kalender Julian pada masa Sang Juruselamat memiliki mingguan delapan hari, ketika catatan Alkitab dipahami untuk mengungkapkan kalender yang berbeda dan Sabat hari ketujuh yang berbeda, Babel rubuh! Kebohongan yang didasarkan oleh Babel dihancurkan dengan kebenaran kalender luni-solar Penciptaan. Pesan malaikat ketiga menyatakan: Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya Sebuah contoh dari penanggalan Kalender Julian dari zaman Kaisar Augustus (63 SM – 14M) sampai ke zaman Kaisar Tiberius (42 SM – 37 M), yang diabadikan pada fragmen atau pada tangannya, maka ia batu tersebut. Delapan hari per Minggu (ditandai A sampai H) jelas terlihat. akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba. Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya." (Wahyu 14: 9-11, KJV) Setelah seseorang belajar kebenaran dan dapat membedakan dengan jelas kebohongan yang atasnya Babel dibangun, ia memiliki tanggung jawab untuk menyisihkan kesalahan dan tradisi. Dia memiliki tugas untuk menyembah Pencipta-Nya pada hari yang dikuduskan untuk tujuan itu. "Dalam tandanya yang begitu berbeda dengan dunia berdiri kelompok kecil yang tidak akan menyimpang dari kesetiaan mereka kepada. . . [Yahuwah]. Inilah mereka yang dibicarakan Yesaya sebagai yang memperbaiki tembok yang tembus yang telah dilakukan dalam hukum. .. [Yahuwah] mereka yang membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak keturunan.” Peringatan yang paling serius dan paling mengerikan yang ditujukan kepada manusia adalah yang tercantum dalam pesan malaikat ketiga. Dosa yang menurunkan murka. . . [Yahuwah] yang tanpa campuran dengan rahmat pasti berasal dari karakter yang paling keji. Apakah dunia akan dibiarkan berada dalam kegelapan sesuai dengan sifat dosa ini? - Sebagian besar pasti tidak. . . . [Yahuwah] tidak berlaku demikian pada makhluk-Nya. Murka-Nya tidak pernah mendatangi dosa dari ketidaktahuan. Sebelum penghakiman-Nya dibawa ke atas bumi, cahaya untuk menerangi dosa ini harus diberikan kepada dunia, supaya manusia mungkin tahu mengapa
penghakiman ini harus ada, dan mungkin memiliki kesempatan untuk melepaskan diri mereka. " (Ellen G. White, Signs of the Times, November 1, 1899.) Kebenaran Sabat lunar sesuai dengan penggenapan secara utuh pesan tiga malaikat. "Inti pesan dari malaikat kedua itu sekali lagi diberikan kepada dunia oleh malaikat lain yang mencerahkan bumi dengan kemuliaannya. Pesan ini digabung menjadi satu, datang dihadapan orang-orang yang hidup di hari penutupan sejarah bumi ini. Seluruh dunia akan diuji, dan semua orang yang berada di dalam kegelapan karena kesalahan dalam hal Sabat hukum keempat akan memahami pesan rahmat terakhir yang akan diberikan kepada manusia." (Ellen G. White, Selected Messages, Vol. 2, p. 116.)
BANTAHAN #5: Tuhan hanya menuntut agar kita menyembah pada hari ketujuh dengan kalender apapun yang orang-orang gunakan. JAWAB: Alasan seperti ini sangat tidak konsisten. Advent Hari Ketujuh selalu bersikeras bahwa ketepatan Hari itu penting. Jika tidak, maka orang mungkin juga menyembah pada hari Minggu, atau hari Jumat, atau hari lain dalam seminggu yang paling nyaman. Semua orang yang akan menghindari penerimaan tanda binatang itu akan menunjukkan kesetiaan mereka kepada Sang Pencipta dengan menyembah-Nya pada hari yang Dia telah berkati dan kuduskan: Sabat hari ketujuh. Hal ini HANYA dapat ditemukan dengan menggunakan kalender yang dirancang dan ditetapkan oleh Sang Pencipta sendiri. Bagi mereka yang mengindahkan peringatan surgawi, Alkitab menyatakan: Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Yahuwah dan iman kepada Yahushua. (Lihat Wahyu 14:12.) "Karena orang-orang yang memegang perintahperintah. . . [Yahuwah] ditempatkan berbeda dengan orang-orang yang menyembah binatang dan patungnya dan menerima tandanya, itu berarti menjaga hukum. . . [Yahuwah], di satu sisi, dan melanggar, di sisi yang lain, akan menjadi pembeda antara penyembah. . . [Yahuwah] dan penyembah binatang itu." (Ellen White, Great Controversy, hal. 445-446.)
Pesan rahmat terakhir dari Surga, peringatan yang penuh kasih, kini datang kepada Anda. Undangannya adalah milikmu. Kembalilah menyembah Sang Pencipta dan hormati Dia yang membuat langit dan bumi, laut dan semua yang ada di dalamnya.
1
Kami telah mengeluarkan dari kutipan asli semua nama dan gelar kafir dari Bapa dan Anak, dan telah menggantikannya dengan nama yang asli yang telah diberikan. Selain itu, kami telah memulihkan dalam kutipan-kutipan Kitab Suci nama-nama asli dari Bapa dan Anak, sama seperti yang pada awalnya ditulis oleh penulis dari Alkitab yang terilhami. -WLC Team 2
WLC tidak lagi mendukung metode lama penentuan Hari Bulan Baru dengan bulan sabit pertama yang dapat terlihat. Silakan lihat: New Moon Day: The Dawn After Conjunction