Ellen G. White & Permulaan Hari Sabat Dapatkah seorang nabi sejati keliru? Alkitab menetapkan bahwa hari, dan hari Sabat mingguan, dimulai saat fajar. WLC mendukung pelayanan Ellen G. White sebagai seorang nabi bagi umat sisa terlepas dari kenyataan bahwa ia mendukung pemeliharaan hari Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam. Pembelajaran yang cermat terhadap prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Alkitab dan tulisan-tulisan Ellen White mendamaikan perbedaan yang nampak.
“Bu! Ibu, cepatlah kemari! Mesin pencuci piring meluap! Ny. Kang bergegas ke dapur saat alarm berbunyi. Mesin pencuci piring memang meluap. Gundukan-gundukan busa yang membumbung dari alat tersebut mengakibatkan banjir yang tanpa henti akan membuat lantai dapur terancam penuh. Segera setelah kekacauan itu telah diatasi, Ny. Kang menemui gadisnya yang membantunya. “Bagaimana hal ini bisa terjadi,” tanyanya. “Maafkan saya, Ibu. Saya hanya ingin memberimu kejutan. Ketika ibu menjawab telepon, saya menuangkan sabun ke dalam dan melakukannya untukmu.” “Sabun mana yang kamu gunakan?” Ibu ingin mengetahuinya. “Tunjukkan padaku.” Ketika gadis kecilnya mengeluarkan sebuah botol sabun cuci piring cair, si Ibu tersenyum. “Aku mengerti. Nah, lain kali gunakanlah bubuk di dalam kotak hijau untuk mencuci piring di dalam mesin. Kamu tidak salah, sayang. Kamu hanya perlu membuat sedikit penyesuaian!” Siapa pun dapat membuat kesalahan: anak-anak, orang dewasa, temanteman, pasangan. Para pengajar. Para gembala. Hanya Yahuwah yang sempurna. Sisanya? Kita adalah manusia. Hanya. Manusia. Dan itu, tepat bahwa, mengapa Ellen White, nabi Yahuwah untuk umat sisa dapat membuat sebuah kesalahan mengenai kapan hari Sabat dimulai. Dalam sebuah surat dari tahun 1876, saudari White menyatakan dengan tegas: “Aku berharap bahwa diri ini harus bersembunyi di dalam [Yahushua]. Aku berharap diri ini disalibkan. Aku tidak mengklaim kesempurnaan, atau bahkan kesempurnaan karakter Kristen. Aku tidak terbebas dari kekhilafan dan kesalahan di dalam kehidupanku. Setelah aku mengikut Juruselamatku lebih dekat, aku tidak perlu harus banyak meratapi perbedaanku terhadap gambarNya yang penuh kasih.”1 Adalah wajar menginginkan hal yang mutlak. Bagaimana pun, adalah mudah jika segalanya merupakan salah satunya, Hit am atau Put ih. Tidak ada bayangan abu-abu yang membingungkan. Namun, kebenaran yang penting yaitu bahwa kebenaran selalu bergerak maju. Adalah sebuah kesalahan jika menganggap bahwa, di pihak Sorga, seseorang dapat berhenti pada apa yang mereka ketahui tanpa belajar lagi.
“Tidak
ada
alasan
bagi
siapapun
untuk mengambil posisi bahwa tidak ada lagi kebenaran yang akan terungkap, dan bahwa semua penjelasan kita mengenai Alkitab adalah tanpa kesalahan. Kenyataan tentang beberapa doktrin tertentu yang telah dianut selama bertahuntahun oleh umat kita, bukanlah sebuah bukti bahwa ide-ide kita adalah sempurna. Zaman tidak akan membuat kesalahan menjadi kebenaran, dan kebenaran mampu untuk bersikap adil. Doktrin yang sejati tidak akan kehilangan apapun melalui penyelidikan yang dalam”. Ellen G. White, Councils to Writers & Editors, hal. 35.
Lebih dari gereja lain yang ada sebelumnya, kelompok orang-orang percaya yang hidup di akhir zaman, punya masalah dengan kesombongan rohani. Mereka percaya bahwa mereka mengetahui kebenaran dan tidak tertarik untuk mempelajari sesuatu yang lebih lagi. Keyakinan seperti ini adalah sebuah kesalahan
yang sangat fatal. Di dalam upaya untuk menjangkau semua hati yang dikeraskan oleh berita baik ini, Sorga mengirimkan sebuah peringatan yang tegas: Dan
tuliskanlah
kepada
malaikat jemaat di Laodikia; Inilah firman dari Amin, saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Yahuwah; Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suamsuam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang. Maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah. (Wahyu 3:14-19) Saksi yang setia dan benar itu menyatakan bahwa kesombongan rohani umat percaya generasi akhir adalah suatu dosa yang semua orang harus bertobat jika mereka ingin selamat karena kebenaran terus bergerak maju. Pengetahuan, seperti yang dijanjikan kepada Daniel, adalah bertambah. Itu adalah peringatan yang diberikan di dalam kasih. Orangorang yang yakin bahwa mereka telah memiliki semua terang (atau kebenaran) yang diperlukan untuk keselamatan yang sempurna sama dengan penggambaran tentang jemaat di Laodikia. Dan semakin mereka memiliki terang, semakin mereka di dalam bahaya. Alasan untuk bahaya itu adalah jelas: jika mereka telah memiliki semua terang sehingga membuat setiap terang yang baru dan lebih maju menjadi salah secara otomatis! Prinsip Sorga adalah bahwa ketika jiwa belajar lebih banyak kebenaran, “Adalah sebuah fakta bahwa kita memiliki kebenaran, dan kita harus terus mempertahankan kebenaran tersebut supaya tidak dapat tergoyahkan; tetapi kita tidak harus melihat dengan penuh curiga kepada setiap terang baru yang [Yahuwah] dapat kirimkan, dan mengatakan, Benarkah, kita tidak dapat melihat bahwa kita perlu lebih banyak terang dari terang yang lama yang kita saat ini telah terima, dan yang di dalamnya kita telah menetap. Meskipun kita berpegang pada posisi ini, kesaksian dari Saksi yang Benar berlaku untuk kasus teguran kita, ‘dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang’. Orang-orang yang merasa kaya dan telah memperkaya diri dan
konsep-konsep kebenaran yang lebih besar dan lebih luas lagi akan dibukakan bagi pikiran yang bersukacita. Sebagaimana yang Ellen White sendiri sadari: Kita memiliki banyak pelajaran untuk dipelajari, dan banyak, banyak untuk tidak dipelajari. [Yahuwah] dan sorga sendiri adalah sempurna. Orang-orang yang berpikir bahwa mereka tidak akan pernah melepaskan sebuah pandangannya yang berharga, tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengubah sebuah pendapat, akan kecewa. Selama kita berpegang pada ideide dan pendapat-pendapat kita sendiri, dengan tekad yang teguh, kita tidak dapat memiliki kesatuan yang Kristus telah doakan.2 Karena kebenaran telah bergerak maju untuk umat Yahuwah, WLC menyadari bahwa tidak semua terang dibuka selama masa hidup Ellen White. Inilah yang memungkinkan tim WLC untuk mendukung tulisan-tulisannya sebagai seorang nabi sejati, sambil menanggalkan sesuatu yang, menurut penelitian lanjutan Alkitab yang telah ungkapkan, belum dipahami pada masanya. Dalam arti yang sesungguhnya, Ellen White adalah seorang tahanan pada masanya. Bapa tidak pernah menghendaki orang-orang percaya untuk hanya datang, memperhatikan, dan diberi pengetahuan akan kebenaran. Masingmasing para pencari kebenaran bertanggung jawab untuk menyelidiki Kitab-
tidak kekurangan apa-apa, berada dalam kondisi kebutaan sebagaimana kondisi mereka yang sebenarnya di hadapan [Yahuwah], dan mereka tidak menyadarinya”.
kitab Suci bagi diri mereka sendiri. Lalu, setelah penyelidikan menyeluruh tentang topik yang telah dibuat, Dia akan mengkonfirmasi atau mengarahkan hasil penyelidikan mereka ke tempat di mana mereka dapat menemukan jawaban-jawaban yang mereka cari. Namun, jika persekutuan orang-orang percaya menolak untuk bergerak maju, jika mereka berhenti, merasa puas dengan terang yang mereka telah terima, maka tidak ada sesuatu yang baru
Ellen G. White, Review & Herald, 7 Agustus 1894
baginya untuk dikonfirmasi. Ellen White dengan jelas memahami perannya dalam hal ini. Pada bulan Juli tahun 1907, dia menulis:
Melalui Roh Kudus-Nya, suara [Yahuwah] telah senantiasa datang kepada kita dengan peringatan dan perintah, untuk mengkonfirmasi iman orang-orang percaya di dalam Roh nubuatan. Berulang kali firman itu telah datang, Tuliskanlah hal-hal yang Aku telah berikan kepada kamu untuk mengkonfirmasi iman umat-Ku di dalam situasi yang mereka telah alami.3 Salah satu area di mana terang yang lebih maju telah menunjukkan pemahaman yang lebih besar adalah perihal tentang kapan sebuah hari dimulai. Pembelajaran Alkitab yang cermat telah mengungkapkan fakta yang mengejutkan bahwa hari, dan juga Sabat mingguan, tidak dimulai saat matahari terbenam pada hari sebelumnya. Sebaliknya, itu dimulai dengan datangnya cahaya saat fajar. Ini adalah hal yang mengejutkan bagi semua orang yang mengetahui Sabat orang-orang Yahudi dirayakan dari hari Jumat petang saat matahari terbenam sampai hari Sabtu petang saat matahari terbenam. Ini adalah konsep yang sangat sulit untuk diterima oleh orang yang menerima pelayanan Ellen White sebagai nabi sejati, yang diutus untuk umat sisa di hari-hari penutupan sejarah dunia.
Terlepas dari fakta bahwa umat Adven Hari Ketujuh telah merayakan sebuah Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam selama lebih dari 160 tahun, tidak banyak yang telah disimpan di dalam arsip-arsip gereja mengenai pembelajaran yang mengarah ke kesimpulan ini. Apa yang diketahui adalah sebagai berikut: 1. Awal akhir tahun 1840-an, umat sisa dari gerakan Millerit besar menyelenggarakan konferensi-konferensi Sabat, mempelajari masalah Sabat hari ketujuh. Meskipun menggunakan kalender luni solar yang Alkitabiah untuk me ne ta pka n tanggal akhir dari 2300 hari/tahun nubuatan dalam kitab Daniel 8:14, konferensi-konferensi ini menyimpulkan bahwa hari Sabtu dari kalender Gregorian [kalender Masehi] adalah Sabat hari ketujuh yang Alkitabiah. 2. Ada banyak penelitian dan diskusi tentang kapan dimulainya hari Sabat. Ada tiga pandangan utama yang telah muncul: A) 18:00 Jumat petang; B) Jumat petang saat matahari terbenam; C) matahari terbit pada Sabtu pagi. Selama
beberapa tahun, sebagian besar orang menerapkan 18:00 untuk memulai hari Sabat. 3. Pada tahun 1855, J. N. Andrews, seorang sarjana Alkitab Adven yang dihormati, menyampaikan kepada gereja kesimpulan-kesimpulannya untuk memulai hari Sabat saat matahari terbenam. Andrews telah menemukan sebuah ayat yang tampaknya secara meyakinkan menyelesaikan masalah tersebut. Ayat itu ditemukan di dalam hukum Musa: “Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa: … dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu”. (Imamat 23:32). Masalah dengan penggunaan ayat ini untuk membuktikan hari Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam adalah bahwa itu di luar dari konteksnya. Ketika ayat tersebut dibaca sesuai konteksnya, adalah jelas bahwa itu bukanlah Sabat hari ketujuh mingguan yang dimaksud. Melainkan, hanya Hari Pendamaian tahunan yang dirayakan dari matahari terbenam sampai matahari terbenam yang dimaksud: Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa… Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu. Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu. (Lihat Imamat 23:27-32). Kemudian dengan menulis kesimpulan-kesimpulan mereka, suami Ellen White menyatakan: Ny. W. di dalam dua penglihatan telah menunjukkan sesuatu berkaitan dengan waktu dimulainya hari Sabat. Pertama pada awal tahun 1847, di Topsham, Me. Di dalam penglihatan itu ia telah menunjukkan bahwa memulai hari Sabat saat matahari terbit adalah salah. Ia kemudian mendengar seorang malaikat mengulang kata-kata ini, “Dari petang hingga petang haruslah engkau merayakan hari-hari Sabatmu.” Saudara Bates hadir, dan berhasil memuaskan semua yang hadir pukul enam “petang” itu. Perhatikan ini: penglihatan di Topsham tidak mengajarkan waktu pukul enam. Itu hanya mengoreksi waktu terbitnya matahari. Saya tidak pernah menerima ide bahwa waktu pukul enam dibenarkan oleh penglihatan-penglihatan itu.4 Alkitab mendukung pernyataan ini sebagai kebenaran. Hari dimulai saat fajar, bukan saat matahari terbit. Tergantung pada seberapa jauh seseorang tinggal dari khatulistiwa, bisa saja ada perbedaan waktu yang signifikan antara terbitnya fajar dan saat matahari terbit yang sebenarnya. Pernyataan lain oleh James White terlihat lebih bermasalah: Pada saat penutupan konferensi di Battle Creek sebagaimana yang dimaksud di atas, para pelayan dan yang lainnya, yang secara khusus tertarik pada perkara itu mengambil sebuah waktu doa khusus untuk memperkaya pengetahuan dalam perkara tersebut, dan pada pertemuan itu Ny. W. yang memiliki sebuah penglihatan, satu hal yakni waktu matahari terbenam adalah benar. Hal ini menyelesaikan masalah dengan Saudara Bates dan yang lainnya, dan keharmonisan umum telah berlaku di antara kita untuk hal ini.5
“Kita tidak aman ketika mengambil sikap bahwa kita tidak akan menerima hal lain dari yang kita telah tetapkan sebagai kebenaran. Kita harus mengambil Alkitab, dan menyelidikinya dengan teliti bagi diri kita sendiri. Kita harus menggali tambang firman [Yahuwah] untuk mendapatkan kebenaran. ‘Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orangorang yang tulus hati’. Beberapa orang bertanya padaku apakah aku berpikir akan ada terang yang lebih lagi untuk umat [Yahuwah]. Pikiranpikiran kita telah menjadi begitu sempit bahwa kita tampaknya tidak memahami bahwa Tuan memiliki pekerjaan besar untuk kita lakukan. Cahaya yang lebih terang bersinar atas kita; sebab ‘jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.’” Ellen G. White, Councils to Writers and Editors, hal. 34, penekanan diberikan.
James White bukanlah seorang nabi, ia juga tidak memberi laporan palsu.6 Ia hanya melaporkan apa yang ia pahami sebagai kebenaran. Adalah wajar untuk beranggapan bahwa James dan Ellen White membahas permulaan hari Sabat satu sama lain dan keduanya sepakat bahwa hari Sabat harus dimulai saat matahari terbenam. Bahkan seorang nabi bisa salah menafsirkan apa yang telah ditunjukkan kepadanya. Ellen White tidak pernah mengklaim kesempurnaan. Para pemimpin gereja Adven Hari Ketujuh pada tahun 1920-an bekerja untuk mempromosikan citra itu setelah kematiannya. Tetapi, ia berkata, “Berkaitan dengan kesempurnaan, aku tidak pernah mengklaimnya; Hanyalah Tuan yang sempurna. Firman-Nya adalah benar, dan di dalam Dia tidak ada perubahan, atau bayangan karena pertukaran.”7 Sebuah pernyataan yang dibuat oleh Ellen White saat mencatat sebuah penglihatan menjelaskan bahwa sebuah kesalahpahaman akan kebenaranlah yang terjadi. Adalah penting untuk membaca penglihatan itu secara keseluruhan
untuk menangkap makna dari apa yang dikatakan.
Saya melihat itu sudah petang, "Dari petang hingga petang haruslah engkau merayakan Sabatmu." Kata malaikat itu, "Ambillah firman [Yahuwah], baca itu, pahami, dan kamu tidak akan salah. Bacalah dengan cermat, dan di sana kamu akan menemukan petang yang dimaksud, dan kapan petang itu." Saya bertanya kepada malaikat itu apakah [Yahuwah] merasa kecewa kepada umat-Nya karena memulai hari Sabat sebagaimana yang mereka ketahui. Saya diarahkan kembali kepada kemunculan pertama hari Sabat. Saya mengikuti umat [Yahuwah] hingga saat ini, dan tidak melihat bahwa [Yahuwah] tidak senang, atau merasa kecewa kepada mereka. Saya bertanya mengapa itu sudah demikian, bahwa pada hari-hari terakhir ini kita harus mengubah waktu untuk memulai hari Sabat. Malaikat itu berkata, “Engkau akan memahaminya, namun belum, belum.” Malaikat itu berkata lagi, "Apabila terang datang, dan terang itu diabaikan, atau ditolak, maka datanglah hukuman dan ketidaksenangan dari [Yahuwah]; tetapi sebelum terang itu datang tidak akan ada dosa, karena tidak ada terang yang mereka tolak." Aku melihat bahwa itu ada di benak beberapa orang yang Tuan telah tunjukkan bahwa hari Sabat dimulai pada pukul enam, saat aku hanya melihat bahwa itu dimulai saat “petang,” dan itu disimpulkan bahwa petang berada di pukul enam. Aku melihat hamba-hamba [Yahuwah] harus mendekat bersama-sama, mendesak bersama-sama.8
Inilah penglihatan yang terungkap bagi pikiran-pikiran yang saat ini bertanya apa sebenarnya yang terjadi. 1. Orang-orang percaya beranggapan bahwa mereka telah sampai pada waktu yang tepat untuk hari Sabat. 2. Malaikat tidak mengkonfirmasi pemahaman mereka. Sebaliknya, ia berkata, “Engkau akan memahaminya, tetapi belum, belum.” 3. Bukannya menggunakan kata-kata malaikat sebagai motivasi untuk belajar lebih lanjut, umat Adven Hari Ketujuh malah tenggelam di dalam kepuasan Laodikia. Tugas Ellen White adalah untuk “mengkonfirmasi iman umat [itu] di dalam posisi yang mereka ambil ” yang berdasar pada pembelajaran Alkitab yang tekun. Tidak ada pembelajaran tambahan, berarti tidak ada lagi yang perlu dikonfirmasi. Disinilah seorang malaikat nyaris memberitahu mereka secara langsung bahwa mereka tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang kapan hari Sabat dimulai. Seseorang akan berpikir bahwa reaksinya akan mendorong orang-orang percaya kembali berlutut, memohon terang yang lebih besar dan pemahaman yang lebih dalam yang telah dijanjikan. Tetapi bukan itu yang terjadi. Mereka merasa puas dengan tingkat pemahaman yang mereka miliki dan, lebih dari 150 tahun kemudian, pemahaman umum sebagian besar umat pemelihara Sabat hari ketujuh tidak berkembang lagi. Sayangnya, mereka mengabaikan nasihat nabi untuk mencari terang yang lebih besar: Mereka yang berpegang teguh pada kebiasaan lama dan kesalahan yang lampau telah kehilangan fakta bahwa terang yang terus meningkat ada pada jalan semua orang yang mengikuti [Yahushua]; kebenaran terus diungkapkan kepada umat [Yahuwah] . Kita harus mau terus maju jika kita mengikuti Pemimpin kita. Ketika kita berjalan di dalam terang yang bersinar pada kita, dan mematuhi kebenaran yang telah terbuka bagi pemahaman kita maka kita akan menerima terang yang lebih besar. Kita tidak bisa hanya mau menerima terang yang telah dimiliki oleh para leluhur kita seratus tahun yang lalu. Jika para leluhur kita yang takut akan [Yahuwah] telah melihat apa yang kita lihat, dan mendengar apa yang kita dengar, maka mereka akan menerima terang itu, dan berjalan di dalamnya. Jika kita ingin meniru kesetiaan mereka, kita harus menerima kebenaran yang terbuka bagi kita, karena mereka menerima kebenaran yang dinyatakan kepada mereka; kita harus melakukan apa yang mereka akan lakukan, bila mereka hidup di zaman kita.9 Terang yang lebih lagi pada perihal awal hari Sabat diperuntukkan bagi generasi akhir yang juga ingin menerima Sabat Alkitabiah kuno sebagaimana yang dihitung dengan sebuah kalender luni solar asli dari masa Penciptaan. Mereka tidak bersalah pada kebutuhan untuk memelihara hari Sabat. Mereka hanya perlu membuat sedikit penyesuaian di saat memulainya. Jika seseorang memilih bersiap untuk jam-jam kudus hari Sabat dari matahari terbenam malam sebelumnya, tidak ada yang salah dengan itu. Itu adalah sikap terpuji karena memulai hari Sabat lebih dulu. Namun, jam-jam kudus sebagaimana yang ditetapkan di dalam Alkitab, sebenarnya tidak dimulai sampai terang fajar pada pagi hari di hari Sabat.
O leh Ad Meskens (Karya pribadi) [Tem busan, C C BY-SA 3.0 (http://creativecom m ons.org/licenses/by-sa/3.0) atau GFDL (http://www.gnu.org/copyleft/fdl.htm l)], m elalui Wikim edia C om m ons
Bukti dari Alkitab yang menetapkan bahwa hari dimulai saat fajar dan berlangsung selama jam-jam terang saja adalah luar biasa banyak. Tidak ada alasan apapun untuk terus berpegang pada tradisi Yahudi moderen yang merayakan Sabat dari matahari terbenam sampai matahari terbenam. Bergabunglah bersama orang-orang percaya di seluruh dunia di dalam menyembah Sang Pencipta pada hari Sabat-Nya yang kudus, selama jam-jam kudus di hari itu.
1
Ellen G. White, Daughters of God, hlm. 272.
2
E. G. White, Selected Messages, Vol. 1, hlm. 37.
3
Review & Herald, 18 Juli 1907.
4 Review & Herald, 25 Februari 1868, hlm. 168, penekanan diberikan. 5
S.d.a.
6
Untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak, klik disini dan sorot ke bawah pada artikel yang berjudul “Time To Commence The Sabbath.” 7
Letter 10, 9 Juni 1895.
8
E. G. White, Spiritual Gifts, Vol. 4, hlm. 3, penekanan diberikan.
9 E. G. White, Historical Sketches, hlm. 197, penekanan diberikan.