SKRIPSI. Oleh: SUCI ISTIARI NPM :

Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGURANGAN PERILAKU NEGATIF DALAM PACARAN PADA SISWA KELAS IX SMP KARYA WATES KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri

Oleh: SUCI ISTIARI NPM : 11.1.01.01.0515

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

SUCI ISTIARI| 11.1.01.01.0515 FKIP – BIMBINGAN KONSELING

simki.unpkediri.ac.id || 1||


1. Halaman persetujuan lengkap TTD (scan)




2. Halam Pengesahan Lengkap TTD dan Stempel (Scan)




PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGURANGAN PERILAKU NEGATIF DALAM PACARAN PADA SISWA KELAS IX SMP KARYA WATES KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SUCI ISTIARI 11.1.01.01.0515 FKIP – BIMBINGAN KONSELING [email protected] Dra. Endang Ragil W.P, M. Pd. dan Vivi Ratnawati, S. Pd, M. Psi. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK SUCI ISTIARI, Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Terhadap Pengurangan Perilaku Negatif Dalam Pacaran Pada Siswa Kelas IX SMP Karya Wates Kediri Tahun Pelajaran 2014/2015, Skripsi, Program Studi Bimbingan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri. 2015. Penelitian ini dilatarbelakangin hasil pengamatan dan pengalaman peneliti,Pacaran di anggap sebagai masa pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yaitu ditandai dengan saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu, banyak permasalahan yang sering dialami oleh setiap siswa sehingga dapat menimbulkan perilaku negatif dalam pacaran seperti berpelukan, berciuman, meraba alat vital, melakukan hubungan intim sehingga dampaknya prestasi belajar siswa-siswi SMP Karya Wates Kediri menurun. Berdasarkan pengalaman penulis dan wawancara dengan guru BK di SMP Karya Wates Kediri siswa-siswi mereka dalam pacaran, banyak yang berprilaku negatif dan itu sudah dinilai amat memprihatinkan, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian agar siswa merasa bahwa dengan adanya bimbingan kelompok siswa dapat berhati hati dalam berpacaran. Melalui rumusan masalah di atas,tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi prilaku negatif dalam pacaran pada siswa Kelas IX, studi ini merupakan studi kuantitatif dengan satu tes kelompok pra desain post test.Untuk mencapai tujuan diatas,penulis melakukan penelitian di SMP Karya Wates Kediri tahun pelajaran 2014-2015,dimana dalam penelitian ini,peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian,peneliti ingin mengetahui bagaimana ini,peneliti menggunakan kuantitatif yakni penitiliti berusah untuk membuat deskriptif,gambaran secara sistematis,aktual dan akurat mengenaikejadian yang akan diteliti. Subjek atau objek yang digunkan dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IX SMP Karya Wates Kediri.Setelah data tersebut di analisis dapat di simpulkan bahwa harga 0,004 < 0,05 dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima,Dengan demikian hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini yang berbunyi’’ Bimbingan kelompok teknik diskusi dapat mengurangi prilaku negatif dalam pacaran pada siswa Kelas IX di SMP Karya Wates Kediri dapat ‘’ dapat diterima. Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Diskusi, Prilaku Negatif Pacaran.




I.

Beberapa siswa-siswi yang melakukan

LATAR BELAKANG Pacaran adalah hal yang biasa terjadi

perilaku negatif dalam pacaran seperti

dan dialami oleh remaja. Pacaran di

berpelukan, berciuman, meraba alat vital,

anggap sebagai masa pendekatan antar

melakukan

individu dari kedua lawan jenis, yaitu

dampaknya prestasi belajar siswa-siswi

ditandai dengan saling pengenalan pribadi

SMP Karya Wates Kediri menurun jika

baik

ada permasalahan yang cukup berat hingga

kekurangan

dan

kelebihan

dari

masing-masing individu.

hubungan

intim

sehingga

mengganggu konsentrasi dan gairah untuk

Memasuki jaman yang serba modern

belajar atau lebih senang menghabiskan

ini sudah selayaknya bila orang tua dan

waktu bersama sang pacar dari pada

kaum pendidik bersikap lebih tanggap

belajar, hubungan dengan keluarga bisa

dalam menjaga dan mendidik anak dan

menjadi renggang karena waktu luang

remaja agar ekstra berhati-hati terhadap

lebih banyak dihabiskan dengan pacar dan

gejala-gejala

itu tidak dilakukan oleh satu atau dua

sosial,

terutama

yang

berkaitan dengan masalah perilaku negatif

orang saja melainkan beberapa orang.

dalam pacaran, yang berlangsung saat ini.

Dalam menangani masalah ini pihak

Seiring perkembangan yang terjadi sudah

sekolah berusaha menyelesaikan dengan

saatnya

dan

memperketat tata tertib dan disiplin siswa

pengetahuan masalah pacaran pada anak

di sekolah. Pihak sekolah juga telah

dan remaja.

memberikan

pemberian

penerangan

Sebagai individu yang berkembang, remaja

mulai

mengadakan

dengan

berbagai

tipe

hubungan

individu

lain.

pendidikan

seks

melalui

materi-materi pada bidang studi tertentu, misalnya pada bidang studi biologi yang mengajarkan tentang proses reproduksi,

Pergaulannya kini tidak saja dengan

pada

anggota keluarga, orang tua, tetapi juga

mengajarkan aturan-aturan dan larangan-

dengan teman-teman sebaya lainnya. Hal

larangan dalam hal perilaku pacaran yang

inilah yang kemudian menimbulkan remaja

positif sesuai dengan ajaran islam yang

melakukan hubungan pacaran, dimana

dianut oleh masing-masing siswa.

aktivitas ini biasa di alami oleh remaja usia

bidang

studi

agama

yang

Bimbingan kelompok adalah layanan

sekolah SMP dan SMK, dan mereka mulai

bimbingan

dan

konseling

yang

berpacaran baik di dalam sekolah atau di

memungkinkan sejumlah peserta didik

luar sekolah. (BKKBN, 2007).

secara bersama-sama, melalui dinamika kelompok memperoleh berbagi bahan dari




nara sumber tertentu (terutama dari guru

mengungkap masalah dalam bentuk skor

pembimbing) dan atau membahas secara

angka data kuantitatif yang selanjutnya

bersama-sama

diolah dan diuji dengan teknik analisis

pokok

bahasan

(topik)

tertentu yang berguna untuk menunjang

statistika.

pemahaman dan kehidupannya sehari-hari

pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

dan atau untuk perkembangan dirinya,baik

yang menekankan analisisnya pada data-

sebaga

data numerical (angka) yang diolah dengan

individu

maupun

sebagai

Menurut

Saifuddin

pelajar,dan untuk pertimbangan dalam

metode statistika.

pengambilan

B. Teknik Penelitian

keputusan

atau

tindakan

pelajar.

Dalam

Dengan layanan bimbingan kelompok

penelitian

Azwar

ini

Penulis

menggunakan teknik Deskriptif. Arikunto

teknik diskusi, peneliti beranggapan para

(2009:90)

siswa dapat diajak untuk bersama-sama

penelitian

mengemukakan pendapat tentang perilaku

kedudukannya sangat sentral, karena pada

negatif dalam pacaran, mengembangkan

tehnik

nilai-nilai

dan

variabel yang diteliti berada dan diamati

mengembangkan langkah-langkah bersama

oleh peneliti”. Dalam penelitian ini, subjek

untuk

penelitian adalah siswa Kelas IX SMP

tentang

menangani

dibahas

tersebut,

permasalahan

dalam

demikian

hal

kelompok.

selain

dapat

yang

Dengan

membuahkan

Karya

mengemukakan merupakan

penelitian

Wates

inilah

Kediri

sesuatu

data

yang

Yang

kelompok,

perilaku negatif dalam pacaran.

antar

individu,

berkomunikasi

pemahaman

yang

tentang

memiliki

perilaku negatif dalam pacaran yang tinggi.

hubungan yang baik diantara anggota kemampuan

“Teknik

diketahui

berdasarkan

angket

berbagai

situasi, dan kondisi lingkungan, juga dapat

C. Tempat dan Waktu Penelitian

mengembangkan sikap dan tindakan nyata

1.

untuk mencapai hal-hal yang diinginkan sebagaimana terungkap dalam kelompok.

Tempat Penelitian Dalam penelitian tentang Efektivitas

bimbingan kelompok teknik diskusi untuk mengurangi perilaku negatif dalam pacaran

II. METODE PENELITIAN

di Kelas IXSMP Karya Wates Kediri.

A. Pedekatan Penelitian

2.

Pendekatan yang digunakan dalam

Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan

penelitian ini adalah pendekatan penelitian

Oktober 2014 sampai Maret 2015.

yang bersifat kuantitatif, karena hasil data

III. HASIL DAN KESIMPULAN

dari

A. Hasil Penelitian

angket

yang

diperlukan


untuk



1.

Konseli 1 : Subjek Beat

negatif dalam pacaran yang tinggi. Setelah

Pada hasil pre-test yaitu 121. Pada

semua masalah telah tuntas didiskusikan,

kegiatan

bimbingan

kelompok

teknik

konseli

diberikan

post-test

yang

diskusi konseli diberikan suatu diskusi

menunjukkan adanya peningkatan skor

supaya mempelajari, mengerti dan paham

kemandirian dari 121 menjadi 91, dari

dampak

kategori tinggi menjadi rendah,

dari

pacaran.

perilaku

Setelah

negatif

diadakan

dalam post-test

serta

mengalami perubahan dalam berperilaku

ternyata subjek Beat mengalami penurunan

pacarannya

yang

skor dari 121 menjadi 110, dari kategori

kedewasaannya

dalam

tinggi menuju kategori sedang.

tidak ikut-ikutan atau terpengaruh oleh

2.

Konseli 2 : Subjek Mio

pendapat temannya lagi.

Pada saat pre-test Mio mendapatkan

4.

skor

perilaku

dan

Konseli 4 : Subjek Megapro Hasil pre-test perilaku negatif dalam

menunjukkan

pacaran yang menunjukkan skor yang

tingginya perilaku negatif dalam pacaran

tinggi yaitu 122. Setelah mendapatkan

Mio. Setelah masalah konseli didiskusikan

perlakuan, skor post-test Megapro yaitu 86

dengan anggota kelompok lainnya secara

yang

tuntas

perilaku negatif dalam pacaran siswa.

123,

dalam

hal

dalam

berpacaran

pacaran

sebesar

negatif

menunjukkan

ini

bimbingan

didapatkan

hasil

mendapatkan

skor

kelompok,

adanya

penurunan

Mio

Megapro telah menyadari bahwa yang

jadi

menyebabkan konseli berani melwan orang

penurunan skor perilaku negatif dalam

tua, sering berdusta dan acuh tak acuh

pacaran siswa

yang dialami subjek Mio

kepada orang tua gara-gara pacara yaitu

sebasar 34 poin. Perubahan skor tersebut

kurangnya kesadaran dan tanggungjawab

menunjukkan

pada perilakunya yang telah menyimpang.

bahwa

post-test

menunjukkan

sebesar

perilaku

89,

negatif

dalam pacaran siswa Mio dalam perilaku negatif pacarannya berkurang dari kategori

5.

Konseli 5 : Subjek Satria Hasil pre-test yang diperoleh yaitu

tinggi menjadi kategori rendah.

memiliki skor 122. Perilaku yang nampak

3.

Konseli 3 : Subjek Vixion

yaitu pada awal pertemuan bimbingan

Pada saat pre-test subjek Vixion

kelompok teknik diskusi ketika ditanya

mendapatkan skor perilaku negatif dalam

untuk mengungkapkan masalah yang ada,

pacaran yang tingg sebesar 121, hal ini

konseli Setelah semua masalah yang telah

menunjukkan

didiskusikan dibahas tuntas selama 6 kali

bahwa

perilaku

pacaran

siswa Vixion terhadap pacarnya sendiri

pertemuan,

terindikasi siswa yang mengalami perilaku

ternyata ada penurunan skor perilaku


dilakukan

post-test

dan



negatif dalam pacaran dari 122 menjadi

negatif dalam pacaran dari 121 menjadi 94.

102. Hal itu ditunjukkan dengan perilaku

Setelah diberikan perlakuan bimbingan

Satria yang sudah memiliki gambaran

kelompok

mengenai pacaran, fungsi pacaran, serta

menyadari

tujuan pacaran, dan dampak positif dan

dampak-dampak perilakun negatif dalam

negatif dalam pacaran, bahkan konseli

pacaran seperti hamil diluar nikah. Konseli

telah mampu berperilaku positif dalam

berkomitmen akan lebih bertanggungjawab

pacaran dan tidak mendahulukan hawa

lagi, dan akan berusaha dengan sungguh-

nafsu yang ada pada dirinya.

sungguh

6.

pacarannya yang terlalu kasar dan sering

Konseli 6 : Subjek Nex Berdasarkan

terindikasi

hasil

mengalami

pre-test perilaku

Nex negatif

teknik

diskusi

kurangnya

untuk

konseli

pengertian

merubah

dan

perilaku

memaksa. 8.

Konseli 8 : Subjek Vario

dalam pacaran yang tinggi. Dalam kegiatan

Selama kegiatan berlangsung konseli

bimbingan kelompok teknik diskusi Nex,

mulai menyadari bahwa dalam mencapai

masalah Nex didiskusikan dengan anggota

perilaku pacaran yang baik harus disertai

kelompok secara terbuka supaya dapat

usaha dan niat untuk berhenti melakukan

memberikan

hubungan

masalahnya

solusi, diberikan

seperti

mencium

maupun

berbagai

meraba dan harus dapat menahan hawa

informasi tentang proses memahami diri

nafsu dari godaan setan maupun dari

dalam kaitannya dalam perilaku negatif

pergaulan teman-temannya, konseli juga

dalam pacaran. Setelah semua anggota

ingin

kelompok

pendapatnya

berpacaran. Setelah diberikan perlakuan

kelompok

ternyata terdapat penurunan skor perilaku

dalam

dan

pemecahan

menyampaikan

kegiatan

bimbingan

lebih

bertanggungjawab

konseli mengalami penurunan skor dari

negatif dalam pacaran

126 menjadi 86. Hal ini menunjukkan Nex

menjadi 94.

mengalami penurunan

negatif

B. Kesimpulan

dalam pacaran. Nex pun dalam perilaku

Berdasarkan

perilaku

siswa dari 130

analisis

dengan

pacarannya sekarang biasa-biasa saja dan

menggunakan

tidak mengalami perilaku pacaran yang

dengan

negatif.

(kemungkinan harga dibawah H0) = 0,004

7.

Pada taraf α (taraf kesalahan) sebesar 5% =

Konseli 7 : Subjek Minerva Setelah

diberikan

uji

statistik

dalam

tanda

non-parametrik diperoleh

ρ

perlakuan

0,05, sebesar 5% adalah 0,05 maka dapat

bimbingan kelompok teknik tugas Minerva

disimpulkan bahwa harga 0,004 < 0,05,

mengalami

dengan demikian Hο ditolak dan Ha

penurunan

skor


perilaku



diterima. Dengan demikian hipotesis yang diajukan

dalam

penelitian

ini

yang

Choir, Miftachul 2010. Penerapan layanan bimbingan kelompok dengan teknik

berbunyi “bimbingan kelompok dengan

diskusi

teknik diskusi dapat mengurangi perilaku

meningkatkan

negatif dalam pacaran pada siswa Kelas

interpersonal siswa kelas VII-3 di

IXdi SMP Karya Wates Kediri” dapat

SMP Negeri 3 Sidoarjo. Skripsi

diterima.

Tidak

Dengan

demikian

adanya

penurunan skor antara pre-test dam skor post-test

dapat

disimpulkan

kelompok

untuk keterampilan

Diterbitkan.

Surabaya:

UNESA.

bahwa

Gunarsa, Singgih d. Dan Yulia Singgih d.

penggunaan bimbingan kelompok teknik

Gunarsa. 2001. Psikologi Muda-

diskusi dapat dapat mengurangi perilaku

mudi. Jakarta: Gunung Mulia.

negatif dalam pacara siswa di Kelas IX di


SMP Karya Wates Kediri.

Gunarsa.

1986.

Psikologi

Perkembangan anak dan remaja. Jakarta: PT Bpk gunung Mulia.

IV. DAFTAR PUSTAKA Anatalia S, Dian. 2009. Hubungan antara


pemahaman tentang pendidikan seks

Gunarsa. 2000. Psikologi Praktis :

dengan perilaku pacaran siswa kelas

anak, remaja dan Keluarga. Jakarta:

II SMP Negeri 1 Menganti Gresik

PT gunung Mulia.

tahun ajaran 2004-2005. Tidak

Diterbitkan.

Skripsi

Surabaya:

UNESA. Arikunto,

Suharsimi.

Suharsimi.

2002.

Prosedur

2006.

Prosedur

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto,

Suharsimi.

2009.

Prosedur


Suharsimi.

07/penelitian-pacaran/.

(diakses

14Maret 2014).


Http://fisip.uns.ac.id/blog/rahayu/2011/01/

2010.

Prosedur

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Badudu, J.S & Sutan M,Z. 2001, Kamus

Http://valentgient.wordpress.com/2008/05/ 20/pacaran-part-1/.

(diakses

14

Maret 2014). Http://www.SMPn1majenang.net/artikel/1 01-pacaran.html. (diakses 14 maret 2014). Hurlock,

elizabeth

b.1993.

Psikologi

Perkembangan. Jakarta: erlangga. Kartono,

Kartini.1992.

Psikologi

Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:

Wanita.Bandung: Penerbit Mandar

Pustaka Sinar Harapan.

Maju.




Setiawati, Lailatus. 2005. hubungan antara

Sidney.

1992.

Statistik

intensitas pendidikan seks disekolah

Parametrik

Untuk

Ilmu

Sosial.

dengan tingkat perilaku seksual pada

Jakarta : Gramedia. Statistika

untuk

siswa Kelas IXSMPN 8 Surabaya. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya: UNESA. Nursalim,

mochammad,

dkk.

2002.

Unesa University press. Panut

dan

Penelitian. Bandung: CV. Alvabeta. 2008.

Statistika

untuk

Penelitian. Bandung: CV. Alvabeta. Suryaman

Babam.

2011.

Makalah

Psikologi Perkembangan Tentang

Umami

Ida.2005.

Remaja

&

Pacaran.

http://www.koSMPext2010.com/mak

Tiara wacanaYogya.

alah-psikologi-perkembangan-

2004.

Layanan

Bimbingan

tentang-remaja-pacaran.php

Kelompok, Jurusan Bimbingan dan

Nugraha Dian, Boyke. 2006. Seks bebas

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan

dalam Dunia Mahasiswa Seks Bebas

Universitas Negeri Padang.

Dalam

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Bahasa

2007.

Kamus

Besar

Indonesia

Edisi

Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka. Pusat

2007.

Non

Psikologi Remaja.Yogyakarta: PT

Prayitno

Pusat

Sugiyono.

Sugiyono.

Layanan Bimbingan dan Konseling.

Panuju

Siegels,

Bahasa

2005.

Kamus

Besar

Indonesia

Edisi

Ketiga.

Jakarta: Balai Pustaka.

Remaja SLTA Jakarta (di akses pada tanggal 15 Desember 2010,31:08). Romlah, Tatiek. 2006. Teori dan Praktek Kelompok.

Malang:

University Press. Santoso

Slamet.

Kelompok.

Sosial Dalam Kehidupan Seorang Mahasiswa. http://hutriselalueksis.wordpress.com

kaitannya-penyimpangan-sosialdalam-kehidupan-seorangmahasiswa/. Tim Penyusun Pedoman Skripsi. 2006.

Rita Damayanti, 2007, Perilaku Pacaran

Bimbingan

Panduan Penulisan dan penilaian skripsi. Surabaya:Unesa. Utama, Lulus Eka. 2009. di SMP Negeri 1 Prambon dengan judul pengaruh pacaran siswa terhadap motivasi belajar

1999. Jakarta:

Aksara.

Penyimpangan

/2010/06/10/seks-bebas-dalam-

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Kaitannya

Dinamika PT.

Bumi

siswa.

Skripsi

Tidak

Diterbitkan. Surabaya: UNESA. Winkel. 1991. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.






SKRIPSI. Oleh: SUCI ISTIARI NPM :

Recommend Documents