“EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBASIS PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII” SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Mirza Muntaha NIM.I2A011011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016
lib.unimus.ac.id
lib.unimus.ac.id
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBASIS PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Mirza Muntaha I2A.011.011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2016
lib.unimus.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan Judul “Keefektivan Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siwa Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII” yang disusun oleh : Nama
: Mirza Muntaha
NIM
: I2A011011
Program Studi : S1 Pendidikan Matematika Telah disetujui oleh dosen pembimbing pada tanggal : 20 Januari 2016
Pembimbing I
Pembimbing II
Iswahyudi Joko S, S.Si., M.Pd
Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd
NIK. 28.6.1026.184
NIK. 28.6.1026.204
lib.unimus.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi dengan Judul “Keefektivan Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siwa Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII” yang disusun oleh : Nama
: Mirza Muntaha
NIM
: I2A011011
Program Studi : S1 Pendidikan Matematika Telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Skripsi Program Sarjana, Universitas Muhammadiyah Semarang pada tanggal 28 Januari 28 :Januari 20162016 Panitia Ujian
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Dwi Sulistyaningsih, S.Si., M.Pd.
Iswahyudi Joko S, S.Si., M.Pd
Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd
NIK. 28.6.1026.212
NIK. 28.6.1026.184
NIK. 28.6.1026.204
Mengetahui, Ketua Program Studi
Dwi Sulistyaningsih, S.Si., M.Pd. NIK. 28.6.1026.212 iii
lib.unimus.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini menyatakan bahwa : 1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas Muhammadiyah Semarang maupun di perguruan tinggi lain. 2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukkan Tim Penguji. 3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguruan tinggi ini. Semarang, 7 April 2016
Mirza Muntaha NIM. I2A011011 iv iv
lib.unimus.ac.id
MOTTO “Orang yang paling pintar adalah orang yang berbuat baik, tetapi takut akan adzab Allah dan orang yang paling bodoh adalah orang yang berbuat kejahatan (kesalahan), tetapi mereka (merasa) aman dari adzab Allah” (Manshur bin Amman) “Tiada kesuksesan tanpa usaha – tidak ada keberuntungan yang datang seketika, segala sesuatu memiliki sebab. Panen tidak terjadi tanpa cocok tanam, sebagaimana kesuksesan tidak akan ada tanpa usaha” (Khalid Al Mushlih) “Pendidikan mengembangkan kemampuan, (Voltaire)
tetapi tidak menciptakannya”
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas selesainya skripsi ini. Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tua, Bapak Fauzan dan Ibu Nurussobah yang tiada hentinya memberikan motivasi dan dorongan, serta pengorbanan yang begitu banyaknya. Tiada sanggupku membalas semua kebaikan kedua orang tuaku. Terima kasih atas semua yang telah dilakukan untuk anakmu 2. Kampus Univeristas Muhammadiyah Semarang dan seluruh dosen pendidikan matematika, yang sudah membantu dan memotivasi dalam penyelesian tugas akhir ini. 3. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Comal beserta para guru dan karyawannya, yang sudah banyak membantu terutama dalam memberikan izin untuk melakukan penelitian skripsi ini. 4. Seluruh teman-teman mahasiswa angkatan 2011, yang telah menorehkan memori indah selama perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Semarang 5. Kawan-kawanku seperjuangan di organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah UNIMUS, yang banyak memberikan pengalaman organisasi yang tidak saya peroleh dalam perkuliahan. Jasa kalian akan ku kenang selalu, semoga Allah membalas jasa kalian. 6. Kawan-kawanku Wisma Fastabiq dan keluarga Setya Iriyanto, yang telah banyak membantu dan memotivasi saya selama tinggal di Kota Semarang. 7. Teman baik saya, Ratih Fatmawati yang telah memberikan bantuan dalam menge-print tugas akhir ini dan Tuti Priyanti, yang selalu memberikan motivasi dan semangatnya, kepada mereka penulis sampaikan terima kasih semoga menjadi amal soleh.
v
lib.unimus.ac.id
ABSTRAK
Muntaha, Mirza. 2016. Efektivitas Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siswa Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Semarang. Pembimbing: I. Iswahyudi Joko S, S.Si., M.Pd., II. Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya keaktifan dan minat siswa terhadap materi bangun ruang sisi datar, sehingga menyebabkan rendahnya pemahaman atau penalaran siswa terhadap materi, selain itu komunikasi siswa pun mengalami stagnan (tidak ada perkembangan ) atau bahkan penurunan. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan untuk meningkatkannya yaitu menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) mengetahui kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dapat mencapai ketuntasan, 2) adanya pengaruh antara minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa, 3) mengetahui sejauh mana kemampuan penalaran dan komunikasi siswa yang menggunakan model demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, populasi seluruh siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 2 Comal. Sampel terdiri dari kelas VIII A (kelas eksperimen), kelas VIII B (kelas kontrol), dan kelas VIII C (kelas ujicoba). Variabel bebasnya yaitu keaktifan dan minat siswa terhadap matematika, sedangkan variabel terikatnya yaitu kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa. Metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara, tes evaluasi kemampuan penalaran dan komunikasi, angket, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning mencapai ketuntasan 96%, lebih dari 80% dengan kriteria ketuntasan minimal 76. Hasil uji pengaruh menunjukkan adanya pengaruh antara keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi sebesar 83%, pengaruh minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi sebesar 71,4%, dan pengaruh kedua-duanya yaitu minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi sebesar 86,7%. Hasil uji banding juga menunjukkan bahwa kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan ketiga indikator tersebut, maka penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran efektif. Hasil ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan model pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran konsep, namun tidak semua materi dapat digunakan dengan model ini. Kata Kunci: Model Pembelajaran Demonstrasi, Problem Based Learning, Kemampuan Penalaran dan Komunikasi
vi
lib.unimus.ac.id
ABSTRACT Muntaha,Mirza. 2016. The Effectiveness of Demonstration Learning Model Based on Project Based Learning I Towards Students‟ Logical Ability and Mathematics Communication on the Material of Bangun Ruang Sisi Datar at VIII Grade. Final Project. Mathematics Education Department. Muhammadiyah University of Semarang. Advisors : I. Iswahyudi Joko S, S. Si., M.Pd., II. Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd. This research was caused by the less of activeness and students‟ interest on the material of bangun ruang sisi datar, which made the less of students‟ comprehension or logical to the material, in addtion the students‟ communication got stagnancy or even got decreasing. Look at the reasons, the strategy to increase the students‟ ability was by using the model of demonstration learning based on the project based learning. The purposes of the research were 1) to know the students‟ logigal ability and mathematics communication by using the model of demonstration learning based on the project based learning could pass the KKM, 2) to know the influence between interest and ability towarded the students‟ logical ability and mathematics communication, 3) to know the students‟ logigal ability and mathematics communication by using the model of demonstration learning based on the project based learning whether it was better than conventional learning. It was an experimental research, which the population was all the students at VIII grade of SMP Muhammadiyah 2 Comal. The sample consisted of VIII A grade as experimental class, VIII B grade as controll class, and VIII C as trial clas). The dependent variables were the students‟ activeness and interest on mathematics lesson, whereas the independent variables were the students‟ logical ability and mathematics communication. The methods to collect the data were interview, tests of logical ability and communication, questionnaire, observation, and documentation. The result of this reseacrh showed that the students who used the model of demostration learning based on project based learning passed the KKM was 96% which was more than 80% with the score minimum was 76. The result of influence test showed that there was an influence between the students‟ activenss towarded the students‟ logical ability and communication was 83%, the influence of students‟ interest towarded the students‟ logical ability and communication was 71,4%, and the both influences of students‟interest and activeness towarded the students‟ logical ability and communication was 86,7%. The result of test comparation also showed that the students‟ logical ability and mathematics communication by using the model of demonstration learning based on the project based learning was better than conventional learning. Based on three indicators above, so this reserach showed that the learning was effective. The result of this reasearch was expected as one alternative in developing of learning model based on the concept learning, but not all materials could use this model. Keywords : Demontration Learning Model, Project Based Learning, logical ability and communication
vii
lib.unimus.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan mengharapkan ridho yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektivan Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siwa Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, mudah-mudahan kita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumil akhir nanti, Aamiin. Penelitian ini diangkat sebagai upaya untuk merealisasikan pembelajaran matematika yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered), keterlibatan siswa dalam proses mempelajari prinsip dan konsep matematika, menumbuhkembangkan keterampilan proses dan memicu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Prof. Masrukhi, M.Pd., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Semarang; viii
lib.unimus.ac.id
2. Drs. Rochdi Wasono, M.Si., selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Muhammadiyah Semarang; 3. Dwi Sulistyaningsih, S.Si, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika; 4. Iswahyudi Joko S, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing utama; 5. Eko Andy Purnomo, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing pendamping dan Dosen Wali; 6. Fatimah, S.Pd.I., selaku Kepala SMP Muhammadiyah 2 Comal; 7. Fadzilah, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Matematika kelas VIII; 8. Seluruh peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Comal yang telah membantu proses penelitian ini; 9. Tim penguji sidang skripsi yang telah memberikan masukan bagi penyempurnaan tulisan ini; 10. Segenap dosen dan staff karyawan Program Studi Pendidikan Matematika yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan arahan selama studi di Pendidikan Matematika; 11. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam membantu pembuatan skripsi ini.
Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari isi maupun tulisan skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak masih dapat diterima dengan senang hati. Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pengembangan pembelajaran matematika di masa depan. Semarang, 11 April 2016
Mirza Muntaha NIM. I2A011011 ix
lib.unimus.ac.id
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ...............................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN ..............................................................................
iv
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................
v
ABSTRAK ...........................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL DAN BAGAN ....................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................
1
1.2. Identifikasi Masalah ....................................................................................
9
1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................... 10 1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 11 1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 13 2.1. Landasan Teori ........................................................................................... 13 2.1.1. Teori Belajar .......................................................................................... 13 2.1.2. Kriteria Keefektifan ............................................................................... 21 2.1.3. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ................................................... 21
x
lib.unimus.ac.id
2.1.4. Model Pembelajaran Demonstrasi ......................................................... 22 2.1.5. Sintaks Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Proyek ................. 25 2.1.6. Keaktifan Belajar ................................................................................... 27 2.1.7. Minat Belajar Siswa .............................................................................. 29 2.1.8. Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika .......................... 31 2.1.9. Tinjauan Materi Bangun Ruang Sisi Datar ........................................... 34 2.1.10. Kerangka Berpikir ............................................................................... 37 2.1.11. Hipotesis Tindakan .............................................................................. 41 BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................... 42 3.1. Jenis Penelitian ........................................................................................... 42 3.2. Populasi dan Sampel ................................................................................... 43 3.2.1. Populasi ................................................................................................. 43 3.2.2. Sampel ................................................................................................... 43 3.3. Variabel Penelitian ...................................................................................... 44 3.4. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 44 3.5. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 44 3.5.1. Observasi ............................................................................................... 44 3.5.2. Wawancara ............................................................................................ 45 3.5.3. Dokumentasi .......................................................................................... 45 3.5.4. Tes ......................................................................................................... 45 3.5.5. Angket ................................................................................................... 46 3.6. Instrumen Penelitian ................................................................................... 46 3.6.1. Kisi-kisi ................................................................................................. 46
xi
lib.unimus.ac.id
3.6.1.1. Kisi-kisi Lembar Angket Minat Peserta Didik ................................ 46 3.6.1.2. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Peserta Didik ...................... 47 3.6.1.3. Kisi-kisi Lembar Observasi Komunikasi ......................................... 48 3.6.1.4. Kisi-Kisi Lembar Tes Kemampuan Penalaran Matematika ............ 51 3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................................... 52 3.7.1. Uji Validitas .......................................................................................... 52 3.7.2. Uji Reliabilitas ....................................................................................... 53 3.7.3. Taraf Kesukaran .................................................................................... 55 3.7.4. Daya Pembeda ....................................................................................... 55 3.7.5. Analisis Angket ..................................................................................... 56 3.7.6. Analisis Data Lembar Angket Minat, Pengamatan Keaktifan dan Komunikasi Matematika ....................................................................... 57 3.8. Teknik Analisis Data Awal ......................................................................... 58 3.8.1. Uji Prasyarat Analisis ............................................................................ 58 3.8.1.1. Uji Normalitas .................................................................................. 58 3.8.1.2. Uji Homogenitas .............................................................................. 59 3.8.2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 60 3.8.2.1. Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika ..................................................................................... 60 3.8.2.2. Uji Pengaruh .................................................................................... 62 3.8.2.3. Uji Banding ...................................................................................... 65 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 68 4.1. Hasil Penelitian .......................................................................................... 68
xii
lib.unimus.ac.id
4.1.1. Deskripsi Data ....................................................................................... 68 4.1.1.1. Hasil Instrumen Penelitian ............................................................... 68 4.1.1.2. Analisis Uji Coba Soal Angket Minat ............................................. 72 4.1.2. Uji Prasyarat Analsis ............................................................................. 73 4.1.2.1. Analisis Awal ................................................................................... 73 4.1.2.2. Analisis Akhir .................................................................................. 75 4.1.3. Uji Hipotesis .......................................................................................... 78 4.1.3.1. Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika ..................................................................................... 78 4.1.3.2. Uji Pengaruh .................................................................................... 80 4.1.3.3. Uji Banding ...................................................................................... 86 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 87 4.2.1. Instrumen Penelitian .............................................................................. 87 4.2.2. Efektivitas Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning ................................................................................................ 90 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 95 5.1. Simpulan ..................................................................................................... 95 5.2. Rekomendasi ............................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 98
xiii
lib.unimus.ac.id
DAFTAR TABEL DAN BAGAN Tabel
Halaman
2.1. Sintaks Model Demonstrasi Berbasis Proyek ............................................... 25 2.2. Silabus Materi Bangun Ruang Sisi Datar ...................................................... 34 3.1. Kisi-kisi Minat Belajar Siswa ....................................................................... 46 3.2. Kisi-kisi Keaktifan Siswa ............................................................................. 47 3.3. Kisi-kisi Komunikasi Matematika ................................................................ 48 3.4. Kisi-kisi Penalaran Matematika .................................................................... 51 3.5. Kriteria Daya Pembeda ................................................................................. 56 3.6. Kriteria Hasil Angket .................................................................................... 57 4.1. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Penalaran .................. 69 4.2. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes Penalaran ........... 70 4.3. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Penalaran ........................ 70 4.4. Hasil Uji Coba Butir Soal ............................................................................. 71 4.5. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Angket Minat .................................. 72 4.6. Uji Normalitas Data Awal ............................................................................. 74 4.7. Uji Homogenitas Data Awal ......................................................................... 75 4.8. Uji Normalitas Data Akhir ............................................................................ 76 4.9. Uji Homogenitas Data Akhir ........................................................................ 77 4.10. Uji Ketuntasan Individu .............................................................................. 78
Bagan 2.1. Alur Kerangka Berpikir ................................................................................. 40
xiv
lib.unimus.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Permohonan Izin Penelitian ............................................................................ 102 2. Surat Keterangan Penelitian ............................................................................ 103 3. Denah Lokasi SMP Muhammadiyah 2 Comal ................................................ 104 4. Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 2 Comal ....................................... 105 5. Jadwal Pelajaran Semester 2 ........................................................................... 106 6. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ........................................................... 107 7. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol .................................................................. 108 8. Daftar Nama Siswa Kelas Ujicoba .................................................................. 109 9. Hasil UAS Semester Kelas Eksperimen ......................................................... 110 10. Hasil UAS Semester Kelas Kontrol ............................................................... 111 11. Hasil UAS Semester Kelas Uji Coba ............................................................. 112 12. Normalitas Data Awal (Nilai UAS) ............................................................... 113 13. Uji Homogenitas Data Awal .......................................................................... 121 14. Kisi-kisi Lembar Angket Minat Siswa ........................................................... 122 15. Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa ................................................ 123 16. Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Komunikasi Siswa ....................... 124 17. Kisi-kisi Lembar Tes Kemampuan Penalaran Matematika Siswa ................. 125 18. Soal Uji Coba Tes Evaluasi Penalaran ........................................................... 126 19. Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Evaluasi Penalaran ................................. 128 20. Hasil Analisis Butir Soal ................................................................................ 132 21. Contoh Perhitungan Validitas ........................................................................ 135
xv
lib.unimus.ac.id
22. Contoh Perhitungan Reliabelitas .................................................................... 137 23. Contoh Perhitungan Taraf Kesukaran ............................................................ 139 24. Contoh Perhitungan Daya Pembeda Soal ...................................................... 140 25. Soal Ujicoba Angket Minat Siswa ................................................................. 142 26. Hasil Analisis Ujicoba Angket Minat Siswa .................................................. 144 27. Silabus ............................................................................................................ 149 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................... 151 29. Proyek Pembuatan Alat Peraga Mini Kubus dan Balok ................................ 157 30. Daftar Nama Kelompok Pembuatan Alat Peraga Mini .................................. 164 31. Lembar Pengamatan Keaktifan ...................................................................... 165 32. Hasil Perolehan Skor Lembar Pengamatan Keaktifan Pertemuan ke-1 ......... 168 33. Hasil Perolehan Skor Lembar Pengamatan Keaktifan Pertemuan ke-2 ......... 169 34. Hasil Perolehan Skor Lembar Pengamatan Keaktifan Pertemuan ke-3 ......... 170 35. Perhitungan Nilai Keaktifan Siswa ................................................................ 171 36. Daftar Nilai Keaktifan Siswa ......................................................................... 172 37. Perhitungan Nilai Angket Minat Siswa ......................................................... 173 38. Hasil Perolehan Skor Angket Minat Siswa .................................................... 174 39. Lembar Pengamatan Kemampuan Komunikasi Matematika ......................... 175 40. Perhitungan Nilai Evaluasi Kemampuan Komunikasi Matematika ............... 178 41. Hasil Perolehan Skor Evaluasi Pengamatan Kemampuan Komunikasi ....... 179 42. Instumen Tes Evaluasi Kemampuan Penalaran Matematika ......................... 181 43. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Penalaran Matematika ................................... 183 44. Hasil Perolehan Skor Tes Evaluasi Kemampuan Penalaran ......................... 185
xvi
lib.unimus.ac.id
45. Nilai Tes Evaluasi Kemampuan Penalaran dan Komunikasi ......................... 188 46. Normalitas Data Akhir (EVALUASI) ........................................................... 191 47. Uji Homogenitas Data Akhir Evaluasi ........................................................... 197 48. Uji Ketuntasan ................................................................................................ 198 49. Uji Pengaruh Keaktifan .................................................................................. 202 50. Uji Pengaruh Minat ........................................................................................ 206 51. Uji Pengaruh Minat dan Keaktifan ................................................................ 210 52. Uji Banding .................................................................................................... 212 53. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 214 54. Tabel F ........................................................................................................... 217 55. Tabel T ........................................................................................................... 218 56. Tabel Z ........................................................................................................... 219
xvii
lib.unimus.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan peranan penting untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan secara umum menurut Undang-undang SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan
yang
diperlukan
dirinya,
masyarakat,
bangsa
dan
negara.Pendidikan yang pertama kali kita dapatkan adalah pendidikan dalam keluarga, sekolah, dan masyrakat yang sering kita kenal dengan pendidikan informal, formal, dan non-formal. Pada pendidikan formal yang berperan penting dalam proses pengembangan diri setiap individu (siswa) adalah pendidik, pendidik bisa berarti guru yang mengajarkan atau membimbing kepada siswa untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswa. Kualitas pendidikan formal dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah efektivitas proses pembelajaran. Hal ini berkaitan erat dengan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Adapun sasaran utama dari proses pembelajaran yaitu terletak pada proses belajar siswa. Proses belajar ini tidak bisa lepas dari komponen pendidikan yang ada. Komponen pendidikan memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan,
1
lib.unimus.ac.id
2
bagian yang menjadi komponen pendidikan meliputi : pendidik, peserta didik (siswa), lingkungan pendidikan, alat pendidikan, metode pendidikan, dan isi pendidikan (Zuwaily, 2012: 2). Salah satu komponen pendidikan yang berperan penting didalamnya adalah model pembelajaran, hal ini sangat berhubungan erat dengan
proses
penyampaian
informasi
pendidik
kepada
siswa.
Model
pembelajaran yang diberikan di sekolah sangat berperan penting dalam hal timbal balik dari proses belajar mengajar siswa. Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan formal memang tidak bisa terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, untuk itu diperlukan guru yang kreatif dan inovatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi menarik dan disukai siswa. Djamarah dan Zain (2010: 72) menyebutkan bahwa kedudukan metode adalah sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran dan juga sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam suatu pembelajaran merupakan salah satu cara untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam pembelajaran. Semakin pandai seorang pengajar menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, maka keberhasilan yang diperoleh dalam mengajar semakin besar pula. Oleh karena itu seorang guru harus selalu berusaha memilih metode pembelajaran yang tepat bagi anak didiknya. Suasana kelas perlu direncanakan sedemikian rupa dengan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik masing-masing siswa agar setiap siswa memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Banyak model atau metode yang digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menangkap mata pelajaran tertentu, akan tetapi tidak semua model pembelajaran
lib.unimus.ac.id
3
tepat atau sesuai ketika diterapkan pada salah satu materi atau pelajaran tertentu, untuk itu perlu adanya kesesuaian antara materi dengan karakteristik masingmasing peserta didik (siswa). Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, seorang guru harus yakin bahwa jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan dapat dilakukan dengan cara atau metode yang tepat dan cocok untuk diterapkan kepada siswanya. Metode atau model yang digunakan oleh guru kadang jauh berbeda dengan konsep awal yang diterapkan. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh kebanyakan guru saat ini cenderung pada proses pencapaian target kurikulum, hal ini membuat siswa lebih memilih menghafal daripada memahami materi yang diberikan, terutama pada mata pelajaran matematika yang menuntut siswa untuk menghafal rumus-rumus yang sekian banyaknya, sehingga kebanyakan siswa merasa kesulitan dalam mempelajarinya. Oleh karena itu, ada beberapa siswa yang cenderung belajar ketika akan ulangan saja dan setelah selesai ulangan, siswa akan mudah lupa lagi terhadap materi yang diberikan sebelumnya, karena kebanyakan siswa menggunakan metode menghafal ketika belajar. Kesalahan ini sering dilakukan karena siswa tidak mempunyai dasar yang kuat ketika mempelajari matematika, karena siswa tidak memahami materi sesuai dengan kemampuannya, sehingga kemampuan pemahaman dan penalaran terhadap suatu materi masih terlihat kurang. Pada mata pelajaran matematika khususnya materi yang bersifat abstrak (misalnya bangun ruang) memang dibutuhkan pemahaman dan penalaran yang tinggi, untuk itu seorang guru haruslah memiliki perangkat pembelajaran yang
lib.unimus.ac.id
4
memadai, contohnya saja alat peraga pembelajaran. Alat peraga digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi yang bersifat abstrak. Pembangunan konsep awal dimulai dari sini, dengan menggunakan alat peraga diharapkan siswa mendapat pengalaman belajar secara langsung dan menemukan sebuah konsep secara mandiri berdasarkan kemampuannya. Salah satu model pembelajaran yang menggunakan alat peraga yaitu model demonstrasi. Model ini sering digunakan guru ketika menerangkan materi bangun ruang. Model demonstrasi sangat efektif ketika digunakan pada materi yang bersifat abstrak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012: 95) dari Universitas Pendidikan Ganesha bahwa model pembelajaran demonstrasi interaktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini berdasarkan hasil pasca-tes yang tinggi dan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga pembelajaran. Pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah tentang bagaimana menemukan sebuah konsep dan mengkomunikasikan berdasarkan kemampuannya sendiri. Pembelajaran ini biasanya menggunakan model project based learning (PBL). Model ini menuntut siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasarkan pengalamannya sendiri melalui berbagai presentasi (dalam Widyantini, 2014: 3). Sehingga diharapkan dengan penggunaan model ini bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Thomas (2000: 12) bahwa Project based learning (PBL) dapat meningkatkan kualitas belajar dalam berbagai bidang atau mata pelajaran. Selain itu dapat membantu meningkatkan student attendance, sikap, kepercayaan diri
lib.unimus.ac.id
5
pada siswa. PBL juga merupakan sebuah strategi yang efektif untuk mengajarkan keterampilan yang kompleks seperti perencanaan, komunikasi, pemecahan masalah, dan membuat keputusan. Adapun hasil observasi lapangan di SMP Muhammadiyah 2 Comal ditemukan bahwa keadaan siswa dalam menalar sebuah materi secara abstrak mengalami kesusahan, karena siswa hanya memahami materi secara verbal saja. Mengingat dan menghafal rumus sering dilakukan ketika mengerjakan sebuah soal yang berkaitan dengan pemahaman abstrak (bangun ruang). Siswa sering kali mengerjakan soal berdasarkan pemahaman dari guru, bukan pemahamannya sendiri. Hal itu berdampak pada proses pembelajaran siswa, ketika menghadapi soal yang berbeda dengan apa yang diajarkan guru, mereka kebingungan harus menggunakan rumus yang mana. Kadang hal tersebut yang membuat proses pembelajaran tidak bermakna. Siswa belum memahami konsep dasar yang kuat, sehingga penalaran terhadap materi berkurang, dampaknya siswa hanya bisa menghafal rumus saja, bukannya memahami rumus berdasarkan pemahamannya sendiri. Permasalahan lain yang ada di lapangan adalah ketersediaan alat peraga pembelajaran yang kurang memadai. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru matematika, bahwa kebanyakan guru dalam menerangkan konsep bangun ruang hanya menggunakan gambar di papan tulis, hal itu kadang membuat siswa kebingungan karena belum bisa menalar gambar ke dalam pemahaman mereka sendiri. Selain itu, mengkomunikasikan pemahaman mereka ke dalam bentuk matematika pun agak kesulitan. Oleh karena itu, peneliti menekankan pada
lib.unimus.ac.id
6
peningkatan aspek kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa. Kemampuan ini diambil berdasarkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi, dan bagaimana mengkomunikasikannya ke dalam bentuk matematika melalui sajian presentasi. Untuk itu harapannya ada alat peraga yang memadai dan pembelajaran yang menekankan pada proses komunikasi matematika. Berdasarkan penelitian dan permasalahan diatas, peneliti mempunyai rancangan untuk mengkombinasikan model pembelajaran demonstrasi dengan pembelajaran berbasis project based learning. Harapannya pemilihan model ini dapat memberikan kesan yang kuat supaya pembelajaran yang akan terjadi bisa lebih bermakna. Penggunaan model ini digunakan untuk memecahkan permasalahan terkait materi bangun ruang sisi datar yang dipelajari di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Pada materi tersebut biasanya guru mengajar dengan menggunakan model konvensional tanpa ada alat peraga yang menyertainya sehingga membuat siswa kurang aktif saat pembelajaran, kemampuan penalaran dan komunikasi pun berkurang karena siswa hanya mendengarkan dan memahami saja tanpa berperan aktif dalam pembelajaran. Akibatnya minat siswa terhadap pelajaran itu pun berkurang, sehingga dampaknya akan mengurangi prestasi belajar siswa. Model
yang dirancang oleh peneliti
yaitu
model pembelajaran
demonstrasi, termasuk dalam model pembelajaran langsung, akan tetapi model pembelajaran demonstrasi ini digabungkan dengan pembelajaran berbasis proyek, dimana guru menyelidiki ide-ide penting dan bertanya, sehingga siswa menemukan pemahaman dalam proses menyelidiki, sesuai dengan kebutuhan dan
lib.unimus.ac.id
7
minatnya (Widyantini, 2014: 3). Menurut Thomas dkk (dalam Shofiana, 2011: 11) pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memberikan tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan padasiswa untuk bekerja mandiri (dalam Shofiana, 2011: 11). Pada model ini guru menekankan pada pertanyaan atau masalah yang mendorong siswa menjalani konsep dan prinsipprinsipnya sendiri. Proyek juga melibatkan siswa dalam pembuatan desain, pengambilan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah, penemuan atau proses pembangunan model. Kelebihan dari pembelajaran berbasis proyek meliputi meningkatkan keaktifan siswa karena bekerja secara berkelompok, mendorong siswa untuk mengembangkan ketrampilan berkomunikasi dikarenakan ada sajian presentasi, dan yang paling penting dapat membuat suasana belajar jadi menyenangkan (dalam Widyantini, 2014: 5). Melalui model pembelajaran berbasis proyek diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa sehingga dalam pembelajaran matematika siswa tidak hanya mengikuti aturan dan contoh-contoh yang ada, tetapi dapat menemukan sendiri makna yang terkandung dalam proses pembelajaran, agar dikemudian hari dapat diterapkan dalam lingkungan bermasyarakat. Adapun kelebihan model pembelajaran berbasis
lib.unimus.ac.id
8
project based learning dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah pembelajarannya yang lebih menekankan pada proses pencapaian konsep berdasarkan pemahaman dan kemampuan masing-masing siswa, hal ini didukung dengan adanya alat peraga yang mempermudah proses pembelajaran. Siswa mencoba hal-hal baru yang belum pernah diajarkan yaitu dengan pembelajaran berbasis project based learning, karena siswa dituntut untuk membuat alat peraga mini berdasarkan kelompoknya masing-masing dan mereka saling bekerjasama untuk menemukan sebuah konsep dalam materi bangun ruang sisi datar khususnya balok dan kubus. Kelebihan yang lainnya yaitu setelah membuat alat peraga mini, siswa mempresentasikan hasilnya ke depan untuk kemudian di koreksi dan di kritisi oleh siswa lain, sehingga akan tumbuh diskusi yang bisa meningkatkan kemampuan komunikasi matematika. Model pembelajaran yang selama ini diterapkan di SMP Muhammadiyah 2 Comal untuk memecahkan masalah terkait bangun ruang sisi datar, masih menggunakan metode konvensional, yaitu model pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal oleh guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Hal tersebut kadang membuat siswa kebingungan dalam memahami materi karena tidak semua siswa paham ketika dijelaskan oleh guru tanpa bukti yang nyata. Selain itu kelemahan lain dari model konvensional yaitu membuat siswa kurang aktif di kelas karena pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered), jadi siswa hanya mendengarkan dan memahami materi yang diberikan oleh guru. Akibatnya hasil belajar siswa kurang memuaskan, prestasi belajar siswa pun mengalami
lib.unimus.ac.id
9
penurunan.Oleh karena itu, diperlukan metode-metode baru yang sifatnya konkrit atau dengan menggunakan alat-alat peraga yang bisa dilihat langsung oleh siswa sehingga mudah dipahami. Selama ini belum pernah diujicobakan kombinasi model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang sisi datar kelas VIII. Harapannya setelah diterapkan dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa. Berdasarkan uraian diatas, judul yang diambil oleh peneliti adalah Efektivitas Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Siswa Materi Bangun Ruang Sisi Datar Kelas VIII.
1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahanpermasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut : 1. Guru masih menggunakan metode konvensional dalam menerangkan materi bangun ruang sisi datarkelas VIII sehingga membuat siswa merasa kebingungan dalam memahami materi yang diberikan. 2. Siswa tidak aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung karena siswa dituntut untuk mendengarkan dan memahami materi yang diberikan. 3. Masih rendahnya tingkat kemampuan penalaran dan komunikasi siswa tentang bangun ruang sisi datar kelas VIII.
lib.unimus.ac.id
10
4. Rendahnya prestasi belajar siswa tentang bangun ruang sisi datar kelas VIII dikarenakan belum bisa mengkonsep materi dengan baik. 5. Belum diketahui prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. 6. Masih jarang guru menggunakan metode pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dalam menerangkan bangun ruang sisi datar kelas VIII.
1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dapat mencapai ketuntasan pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII ? 2. Apakah terdapat pengaruh minat belajar dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dalam penerapan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII ? 3. Apakah
kemampuan
penalaran
dan
komunikasi
siswa
terhadap
pembelajaran matematika dengan menggunakan model demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari kemampuan penalaran dan komunikasi siswa yang menggunakan model konvensional ?
lib.unimus.ac.id
11
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui ketuntasan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dengan penerapan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII. 2. Mengetahui pengaruh minat belajar dan keaktifan siswa terhadap kemampuan
penalaran
dan
komunikasi
matematika
siswa
dalam
penggunaan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII. 3. Mengetahui sejauh mana penalaran dan komunikasi siswa dengan menggunakan
model pembelajaran demonstrasi berbasis project based
learning lebih tinggi dibandingkan dengan model konvensional.
1.5. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan, dapat memberikan manfaat untuk semua pihak, diantaranya : 1. Guru a. Dapat mendorong guru untuk meningkatkan atau mengembangkan model pembelajaran yang ada supaya lebih inovatif dan kreatif. b. Dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi. c. Dapat memudahkan duru dalam memotivasi siswanya. d. Dapat meningkatkan profesionalitas guru dengan mengembangkan berbagai metode yang ada.
lib.unimus.ac.id
12
2. Siswa a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bangun ruang sisi datar. b. Melatih siswa untuk berani mengemukakan pendapat sesuai dengan pemahaman siswa. c. Menumbuhkan semangat siswa untuk bekerja sama dan membantu temannya dalam hal positif. d. Meningkatkan hasil belajar siswa/ prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika. e. Meningkatkan perhatian siswa ketika pelajaran berlangsung. 3. Sekolah a. Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kinerja mengajar guru supaya lebih kreatif dan inovatif. b. Sebagai bahan informasi bagi sekolah mengenai hasil perkembangan siswa terhadap mata pelajaran matematika. 4. Masyarakat a. Dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam pembuatan penelitian di bidang pendidikan. b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan mutu pendidikan.
lib.unimus.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
2.1.1
Teori Belajar
a. Jerome Bruner Jerome Bruner mengembangkan model pembelajaran discovery learning yaitu belajar dari penemuan atau pembelajaran secara mandiri yang dilakukan oleh siswa. Bruner menyarankan (dalam Dhamayanti, 2014: 8) bahwa ketika siswa belajar secara mandiri diharapkan dapat memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mereka pelajari dari pengalaman serta menghubungkan pengalaman dengan konsep yang telah dipelajarinya melalui eksperimen dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan teori Bruner tersebut, bahwa model pembelajaran discovery learning yang dikembangkan oleh bruner lebih menekankan pada penemuan atau pembelajaran secara mandiri, hal ini sangat sinkron dengan model demonstrasi berbasis project based learning karena mempunyai kesamaan dalam hal penemuan dan belajar mandiri (student centered). b. Teori Konstruktivistik Piaget Menurut sudut pandang Piaget (dalam Suprihatingrum, 2013: 24) bahwa pengetahuan datang dari tindakan. Maksudnya semua tindakan yang kita lakukan pasti membuahkan suatu pengetahuan.
Sedangkan dari
pandangan konstruktivisme (dalam Idrus, 2012: 34), bahwa pengetahuan
13
lib.unimus.ac.id
14
tumbuh dan berkembang melalui pengalaman. Semakin banyak pengalaman maka semakin kuat dan dalam pula pemahaman itu. Manusia mempunyai struktur pengetahuan dalam otaknya, ibarat sebuah kotak yang di dalamnya berisi pengetahuan yang mempunyai informasi yang berbeda-beda. Struktur pengetahuan dikembangkan dalam otak manusia ada dua cara, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi, maksudnya struktur pengetahuan baru yang dibuat atau dibangun atas dasar struktur pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi, maksudnya struktur pengetahuan yang sudah ada dimodifikasi untuk menampung dan menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru. Menurut Piaget (dalam Ruseffendi, 2006: 133) ada tiga dalil pokok dalam perkembangan mental manusia, yaitu: a. Perkembangan intelektual terjadi melalui tahap-tahap yang beruntun. b. Tahap-tahap tersebut didefinisikan sebagai kluster dari operasi-operasi mental yang menunjukkan adanya tingkah laku intelektual. c. Gerak melalui tahap-tahap itu dilengkapi oleh adanya keseimbangan proses pengembangan antara interaksi dengan pengalaman (asimilasi) dan struktur kognitif yang timbul (akomodasi). Tahap-tahap dalam perkembangan intelektual, meliputi : 1) Tahap sensori-motorik Tahap perkembangan yang dialami oleh anak sampai usia 2 tahun. Dalam tahap ini, intelegensi anak lebih didasarkan pada tindakan terhadap lingkungan, seperti melihat, menyentuh, mendengar, mencium, dan lain sebagainya.
lib.unimus.ac.id
15
Ciri-ciri perkembangan sensori-motorik -
Anak belajar mengembangkan jasmaninya dalam bentuk tindakan atau perbuatan secara teratur dan pasti. Ia mengkoordinasikan akal dan geraknya, biasanya disebut dengan “schemata”.
-
Anak berpikir melalui perbuatan dan gerak.
-
Perkembangan yang terjadi pada tahap ini meliputi kemampuan untuk makan, minum, melihat, mendengar, memegang, berjalan, dan berbicara.
-
Pada tahap ini anak berusaha mengaitkan simbol benda dengan konkretnya tetapi masih kesulitan.
-
Pada tahap ini pula, anak mulai melakukan percobaan dengan bendabenda konkrit, misalnya menyusun, mengutak-atik, dan lain-lain.
2) Tahap pre operasi Yaitu suatu proses berpikir logis, dan merupakan aktivitas sensori-motorik. Pada tahap ini anak percaya bahwa apa yang mereka pikirkan dan alami juga menjadi pikiran dan pengalaman orang lain. Adapun ciri-ciri tahap perkembangan pre operasi, sebagai berikut : -
Ada dua tahap perkembangan, yaitu pre konseptual (2 – 4 tahun) dan intuitif (4 – 7 tahun).
-
Pada tahap ini anak berpikir internal bukan lagi melalui perbuatan atau gerak. Pada tahap pre konseptual biasanya anak sudah bisa merepresentasikan sesuatu ke dalam bahasa, gambar, dan permainan khayalan.
lib.unimus.ac.id
16
-
Anak mengaitkan pengalaman di luar dengan pengalaman sendiri.
-
anak mampu memanipulasi benda-benda konkrit.
3) Tahap operasi konkrit Pada tahap ini biasanya dialami oleh anak-anak pada sekolah dasar. Adapun ciri-cirinya adalah -
Dialami pada anak usia 7 – 11 atau 12 tahun, kadang-kadang bisa lebih menyesuaikan perkembangan mental anak tersebut.
-
Pada permulaan tahap ini, egoisme anak sudah mulai berkurang, anak sudah berani bermain dengan teman-temannya.
-
Dapat mengelompokkan benda-benda ke dalam karakteristiknya sendiri.
-
Mampu melihat sudut pandangan orang lain.
-
Pada tahap ini anak senang melakukan memanipulasi benda, membuat berbagai bentuk benda, dan bisa membuat alat mekanis.
-
Pada anak usia 7 – 12 tahun mengalami kesulitan dalam menerapkan proses intelektual formal ke dalam simbol-simbol verbal dan ide-ide abstrak.
4) Tahap operasi formal Merupakan tahap terakhir dalam perkembangan intelektual (kognitif). Pada tahap ini, seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis formal berdasarkan proposisiproposisi dan hipotesis, serta dapat mengambil kesimpulan dari apa yang diamati.
lib.unimus.ac.id
17
Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut : -
Berusia sekitar 11 – 12 tahun ke atas.
-
Tidak memerlukan operasi konkrit lagi untuk menyajikan abstraksi mental secara verbal.
-
Dapat memandang perbuatan secara objektif.
-
Mulai belajar merumuskan hipotesis sebelum ia berbuat.
-
Dapat merumuskan dalil/teori, menggeneralisasikan hipotesis, dan mengetes bermacam hipotesis.
-
Dapat berpikir deduktif dan induktif.
-
Anak dapat memahami dan menggunakan konteks kompleks seperti permutasi, kombinasi, proposisi, korelasi, dan probabilitas. Berdasarkan teori di atas, Piaget menjelaskan bahwa pengetahuan
datang dari tindakan serta tumbuh dan berkembang dari berbagai pengalaman. Pada tahap operasi formal, seorang remaja sudah dapat berpikir logis, teoritis, dan dapat mengambil kesimpulan dari apa yang diamati, walaupun tidak memerlukan operasi konkrit lagi dalam menyajikan abstraksi mental secara verbal. Akan tetapi peniliti ingin mencoba kembali dengan pembelajaran menggunakan alat peraga sebagai media informasi, sehingga sekali lagi perlu memerlukan operasi konkrit dalam menyampaikan materi, hal ini menyesuaikan kondisi di lapangan.
lib.unimus.ac.id
18
c. Teori Belajar Vygotsky Menurut Vygotsky dalam peranan interaksi sosial (Yohanes, 2010: 128), menyatakan bahwa setiap individu berkembang dalam konteks sosial. Semua perkembangan intelektual yang mencakup makna, ingatan, pikiran, persepsi, dan kesadaran bergerak dari wilayah interpersonal ke wilayah intrapersonal. Vygotsky menekankan siswa sebaiknya belajar melalui interaksi dengan orang dewasa dan teman sebaya yang lebih memahami. Interaksi sosial ini memacu terbentuknya ide-ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Interaksi sosial dalam pembelajaran matematika (Yohanes, 2010: 133) jangan hanya dibatasi dalam bentuk interaktif di kelas, tetapi juga mencakup interaksi siswa dengan konteks sosial budaya yang dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari. Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas, diharapkan setelah siswa mendapatkan pengajaran dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning, siswa dapat lebih aktif di kelas, tumbuh rasa minat belajar terhadap materi yang akan diajarkan serta meningkatkan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa terhadap materi tertentu. Selain itu, belajar dari pengalaman secara bersama tentu akan mempermudah proses pembelajaran. d. Teori Belajar Van Hille Van Hille mengambangkan teori tentang perkembangan kognitif anak dalam memahami geometri. Menurut Van Hille ada 5 tahap dalam pemahaman geometri (Ismail, 1998), yaitu
lib.unimus.ac.id
19
1) Tahap Pengenalan Pada tahap ini siswa hanya mengenal bangun-bangun geometri seperti kubus, segitiga, persegi, bola, dan bangun-bangun geometri lainnya. Pada tahap ini siswa belum bisa memahami atau menyebutkan sifat-sifat dari bangun geometri tersebut melainkan hanya mengenal bentuk dari bangun geometri tersebut. 2) Tahap Analisis Pada tahap ini siswa sudah mulai mempelajari sifat-sifat bangun geometri, seperti kubus mempunyai 6 sisi, sedangnya banyaknya rusuk ada 12. Tahap analisis ini siswa sudah tidak hanya mengenal bangun saja akan tetapi sudah bisa mengindentifikasikan sifat-sifat yang ada pada semua bangun geometri. Akan tetapi siswa dalam tahap ini belum mampu membandingkan atau menghubungkan antara keterkaitan bangun geometri dengan bangun geometri lainnya. 3) Tahap Pengurutan Pada tahap ini pemahaman siswa tehadap geometri semakin meningkat lagi dari sebelumnya yang hanya mengenal sifat-sifat bangun geometri saja. Pada tahap pengurutan siswa sudah tahu hubungan antara bangun geometri satu dengan bangun geometri yang lainnya, misalnya siswa sudah dapat memahami bahwa kubus itu adalah balok, belah ketupat adalah sebuah layang-layang, jajargenjang itu trapesium, dan lainlainnya. Pada tahap ini siswa sudah mulai bisa menarik sebuah
lib.unimus.ac.id
20
kesimpulan secara deduktif namun belum maksimal, karena belum mampu memberikan alasan secara terperinci. 4) Tahap Deduksi Pada tahap ini siswa sudah mulai mampu memahami deduksi secara maksimal, yaitu menarik kesimpulan secara deduktif. Maksudnya yaitu siswa sudah mampu menarik kesimpulan
dari hal-hal yang bersifat
khusus, contohnya jumlah sudut dalam jajargenjang adalah 3600 secara deduktif dibuktikan dengan konsep kesejajaran. Jadi pada tahap ini siswa sudah mampu membuktikan suatu teorema dan dapat menarik kesimpulan secara khusus dari suatu konsep geometri, namun belum mampu memahami kegunaan dari deduktif itu sendiri. 5) Tahap Keakuratan Tahap ini merupakan tahap akhir dalam memahami geometri. Pada tahap ini siswa sudah mampu memahami betapa pentingnya ketepatan dalam pembuktian teorema berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang melandasi sebuah pembuktian, seperti postulat atau dalil. Jadi pada tahap ini siswa sudah memahami mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil. Tahap ini merupakan tahap tertinggi dalam memahami geometri, sehingga tidak banyak siswa yang mampu sampai pada tahap ini, karena tahap ini memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit.
lib.unimus.ac.id
21
2.1.2
Kriteria Keefektifan Menurut Guskey (1982) pembelajaran yang efektif ditandai dengan 3
indikator, yaitu : a. Adanya ketercapaian ketuntasan dalam prestasi belajar b. Adanya pengaruh yang positif antara variabel bebas dengan variabel terikat. c. Adanya perbedaan prestasi antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
2.1.3
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (project based learning) Model pembelajaran berbasis proyek menurut Thomas dkk (dalam
Shofiana, 2011: 11) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Kerja proyek memberikan tugas-tugas yang kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan (problem) yang sangat menantang dan menuntut siswa untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan untuk siswa untuk bekerja mandiri. Sedangkan menurut Joel L Kein (dalam Widyantini, 2014: 3) menjelaskan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah strategi pembelajaran yang memberdayakan siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru berdasarkan pengalamannya sendiri melalui berbagai presentasi. Ciri-ciri pembelajaran berbasis proyek menurut materi pelatihan kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh BPSDMPK dan PMP tahun 2013 dan
lib.unimus.ac.id
22
Center For Youth Development and Education-Boston (dalam Widyantini, 2014: 5) adalah: a. Adanya permasalahan atau tantangan kompleks yang diajukan ke peserta didik (siswa). b. Siswa mendesain proses penyelesaikan permasalahan atau tantangan yang diajukan dengan menggunakan penyelidikan. c. Siswa mempelajari dan menerapkan keterampilan serta pengetahuan yang dimilikinya ketika mengerjakan proyek. d. Siswa bekerja dalam tim kooperatif. e. Produk akhir siswa dalam mengerjakan proyek dievaluasi. Kelebihan pembelajaran berbasis proyek (dalam Widyantini, 2014: 5) a. Meningkatkan keaktifan siswa. b. Mendorong siswa untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi. c. Meningkatkan ketrampilan mengelola sumber. d. Meningkatkan ketrampilan siswa dalam mencari informasi. e. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan.
2.1.4
Model Pembelajaran Demonstrasi Model pembelajaran demonstrasi adalah model pembelajaran yang
menekankan pada pengetahuan non-abstrak, dengan menggunakan alat peraga sebagai media untuk mempermudah dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
lib.unimus.ac.id
23
Model pembelajaran ini sangat efektif dalam membantu siswa untuk menjawab kebutuhan belajarnya dengan usaha sendiri berdasarkan fakta-fakta yang ada dilapangan, informasi bisa didapat secara langsung ditempat kejadian. Langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi, yaitu : 1. Perencanaan
Menguasai materi yang akan diajarkan.
Menentukan
tujuan
pembelajaran
dengan
menggunakan
model
demontrasi.
Menetapkan langkah-langkah yang akan dilakukan.
Menyiapkan alat peraga yang diperlukan.
2. Pelaksanaan
Mengusahakan agar alat peraga yang didemontrasikan dapat diikuti dan diamati oleh seluruh siswa.
Guru mengarahkan siswa supaya berpikir kritis.
Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mencoba
menggunakan alat peraga yang tersedia dan siswa disuruh menerangkan tentang pengetahuan yang didapat secara langsung.
Membuat penilaian dari kegiatan siswa.
3. Tindak lanjut
Memberikan tugas kepada siswa yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
Penilaian terhadap hasil belajar siswa.
lib.unimus.ac.id
24
Prosedur Model Demonstrasi dalam pembelajaran, yaitu : a. Mempersiapkan alat bantu (peraga) yang akan digunakan dalam pembelajaran. b. Memberikan penjelasan tentang topik yang akan didemonstrasikan. c. Pelaksaan demontrasi bersamaan dengan perhatian dan peniruan dari siswa. d. Penguatan, meliputi diskusi, tanya jawab, dan latihan terhadap hasil demontrasi. e. Kesimpulan. Kekurangan dan kelebihan model pembelajaran demontrasi menurut Hurrahman (2008). Kelebihan model demonstrasi, meliputi :
Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.
Memudahkan berbagai jenis penjelasan.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan objek yang sebenarnya.
Kelemahan model demonstrasi, meliputi :
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
Sukar dimengerti apabila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
lib.unimus.ac.id
25
Adapun manfaat psikologis siswa jika menggunkan model demonstrasi menurut Hurrahman (2008), adalah
Perhatian siswa lebih dapat dipuaskan.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat pada diri siswa.
2.1.5
Sintaks Model Pembelajaran Demonstrasi berbasis project based learning Tabel 2.1. Sintaks Model Demontrasi Berbasis Proyek Kegiatan Fase 1
Apersepsi : guru
Keterangan 1. guru menerangkan bagian-bagian bangun
menjelaskan
ruang meliputi sisi, rusuk, diagonal
lewat model
bidang, diagonal ruang, dan sebagainya.
demonstrasi
2. Guru dalam menerangkan menggunakan alat peraga
Fase 2
Perencanaan
1. Guru membagi tugas tiap kelompok.
proyek
2. Tugas dikerjakan dirumah. 3. Tugasnya meliputi : -
Mengumpulkan informasi terkait bangun ruang sisi datar sub bab kubus dan balok.
-
Mengamati benda-benda yang ada disekeliling (lingkungan) kehidupan
lib.unimus.ac.id
26
kita. Fase 3
Pelaksanaan proyek
Membuat kerangka kubus dan balok
1. Setelah siswa mengerjakan tugas dirumah, siswa diminta membawa alat peraga ke sekolah. 2. Guru membagikan tugas tertulis berdasarkan alat peraga yang mereka buat. 3. Guru membimbing dalam pelaksanaan tugas yang diberikan. 4. Tugas tertulisnya meliputi : -
Unsur-unsur dalam bangun ruang.
-
Jaring-jaring bangun ruang.
-
Luas permukaan dan volume bangun ruang.
5. Tugas tiap kelompok berbeda. Fase 4
Penyelesaian
1. Guru memberikan kesempatan tiap
proyek
kelompok untuk mempresentasikan hasil
(presentasi)
kerjanya. 2. Guru maupun siswa diberi kesempatan untuk menanggapi apa yang kelompok itu presentasikan. 3. Guru melakukan evaluasi setelah semua melakukan presntasi.
lib.unimus.ac.id
27
2.1.6
Keaktifan Belajar Keaktifan bisa diartikan aktivitas yang positif. Maksudnya adalah kegiatan
atau kesibukan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun di luar sekolah yang meningkatkan prestasi belajar siswa (dalam Ariyani, 2014: 20). Menurut Suprihatiningrum (2013: 100) keaktifan memiliki beragam bentuk. Bentuk keaktifan dalam belajar dapat diketegorikan menjadi dua bagian, yaitu keaktifan yang dapat diamati (konkrit) dan keaktifan yang sulit diamati (abstrak). Kegiatan yang dapat diamati, misalnya mendengarkan, menulis, membaca, menggambar, dan berlatih atau biasa disebut dengan psikomotorik. Sedangkan keaktifan yang sulit diamati, misalnya menyimpulkan prestasi belajar, pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan, dan sebagainya. Sardiman (2004: 101) mempunyai pandangan lain, bahwa keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari kegiatan belajar siswa itu sendiri, sehingga membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu 1. Visual activities (kegiatan visual) seperti membaca, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2. Oral activities (kegiatan lisan) seperti mengemukakan suatu fakta, mengajukan pertanyaan, memberi tanggapan, mengungkapkan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Listening activties (kegiatan mendengar) seperti mendengarkan percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya. 4. Writing activities (kegiatan menulis) seperti menulis cerita karangan, laporan, tes, angket, dan lain sebagainya.
lib.unimus.ac.id
28
5. Drawing activities (kegiatan menggambar) seperti membuat grafik, melukis peta, diagram, dan sebagainya. 6. Motor activities (kegiatan motorik) seperti melakukan percobaan, memelihara binatang, uji coba membuat konstruksi, dan lain sebagainya. 7. Mental activities (kegiatan mental) seperti merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah,
menganalisis,
mengambil
keputusan,
dan
sebagainya. 8. Emotionel activities (kegiatan emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan, sedih, sedang, was-was, gugup, gelisah, dan lain sebagainya. Sebenarnya semua kegiatan belajar siswa mengandung unsur keaktifan, tetapi antara siswa yang satu dengan yang lain tentu mempunyai kemampuan yang berbeda dalam merespon rangsangan pelajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu perlu adanya dorongan yang kuat supaya siswa lebih aktif dalam menerima pelajaran. Keaktifan belajar siswa dapat diperoleh melalui kerjasama (kelompok), bisa juga dilakukan perseorangan. Menurut Sudjana, N (2009: 61) indikator keaktifan siswa dalam kegiatan belajar meliputi a. Turut serta dalam melakukan tugas-tugasnya. b. Terlibat dalam penyelesaian masalah. c. Bertanya ketika siswa tersebut tidak memahami persoalan yang dihadapi. d. Berusaha menggali informasi lain untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. e. Melakukan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru. f. Melatih mandiri dalam mengerjakan soal-soal yang sejenis.
lib.unimus.ac.id
29
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, keaktifan merupakan sesuatu yang melekat pada diri siswa. Keaktifan dapat diamati dan ada pula yang sulit diamati. Pada model pembelajaran yang peneliti kaji lebih menekankan pada keaktifan yang dapat diamati, karena model demonstrasi berbasis project based learning lebih banyak kegiatannya pada tindakan (praktek) sehingga mudah diamati. Adapun indikator keaktifan yang peneliti ambil dari Sardiman dan Nana Sudjana meliputi aktif dalam bertanya, aktif dalam mengerjakan, aktif dalam menggunakan sumber belajar, aktif dalam berdiskusi, aktif dalam presentasi, aktif dalam menerima informasi, dan aktif dalam proses pembelajaran.
2.1.7
Minat Belajar Siswa Minat menurut M. Alisuf Sabri (dalam Nurhidayati, 2006: 8) adalah suatu
kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat terhadap sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu. Sedangkan menurut Crow L dan A Crow (dalam Nurhidayati, 2006: 9) menyatakan bahwa minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cenderung merasa tertarik pada orang, suatu benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minat yang akan tumbuh. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal tersebut dari pada hal lainnya.
lib.unimus.ac.id
30
Indikator minat menurut Safari (2005: 111) meliputi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan. Adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut : a. Kesukaan
Gairah siswa saat mengikuti pembelajaran.
Respon siswa saat mengikuti pembelajaran.
b. Ketertarikan
Perhatian saat mengikuti pembelajaran di kelas.
Konsentrasi siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas.
c. Perhatian
Keterlibatan siswa di saat mengikuti pembelajaran.
Kemauan siswa untuk mengerjakan tugas, bertanya kepada yang lebih tahu jika belum memahami materi dan mencari referensi dari bukubuku lain.
d. Keterlibatan
Kesadaran tentang belajar di rumah.
Langkah siswa setelah ia tidak masuk sekolah.
Kesadaran siswa untuk mengisi waktu luang.
Kesadaran siswa unutk bertanya.
Kesadaran untuk mengikuti les pelajaran yangada di sekolah.
Minat memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya. Minat harus senantiasa dijaga selama proses
lib.unimus.ac.id
31
belajar mengajar berlangsung. Karena minat itu mudah sekali berkurang atau hilang selama proses belajar mengajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, indikator yang diambil peneliti, yaitu meliputi perasaan senang, ketertarikan, perhatian siswa ketika diberi pelajaran, kemauan siswa, dan rasa ingin tahu siswa terhadap pelajaran. Harapannya setelah penerapan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran matematika.
2.1.8
Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Kemampuan penalaran matematika merupakan kemampuan untuk
menghubungkan antara ide-ide atau objek-objek matematika, membuat, menyelidiki dan mengevaluasi dugaan matematika, dan mengembangkan argumen-argumen dan bukti-bukti matematika untuk menyakinkan diri sendiri dan orang lain bahwa dugaan yang dikemukakan adalah benar. Penalaran matematika menurut Ball dan Bass (dalam Susanti, 2012: 291) adalah ketrampilan dasar dalam matematika dan digunakan untuk menentukan tujuan, memahami konsep-konsep matematika, menggunakan ide-ide matematika dan prosedur fleksibel, dan untuk merekonstruksi pemahaman tapi lupa pengetahuan matematikanya. Ball dan Bass menambahkan bahwa siswa yang belajar matematika melalui penalaran dapat menemukan matematika lebih bermakna, karena penalaran matematika memungkinkan siswa untuk membentuk hubungan antara pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya,
lib.unimus.ac.id
32
kemudian siswa dapat mengintegrasikan pengetahuan dan kemampuan akalnya untuk melihat aktivitas matematika sebagai sesuatu yang sangat berharga. Kemampuan komunikasi matematika merupakan suatu kemampuan dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa yang saling berhubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika, misalnya seperti konsep, teorema, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah. Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di dalam kelas meliputi guru dan siswa dengan cara penyampian pesannya melalui lisan maupun tertulis (Dina, 2014: 37). Within (dalam Dina, 2014: 38) menyatakan kemampuan komunikasi menjadi penting ketika diskusi antar siswa dilakukan, dimana semua siswa diharapkan mampu menyatakan, menjelaskan, menggambarkan, mendengar, menanyakan dan bekerja sama, sehingga dapat membawa siswa pada pemahaman yang mendalam tentang matematika. Aspek komunikasi matematika menurut Elliot dan Kenney (1996: 220224), sebagai berikut : 1. Kemampuan tata bahasa (grammatical competence), yaitu kemampuan siswa dalam menggunakan tata bahasa matematika, misalnya memahami definisi dan simbol-simbol dalam matematika secara tepat. 2. Kemampuan memahami wacana (discourse competence), yaitu kemampuan siswa untuk memahami dan mendeskripsikan informasi-informasi penting dari suatu wacana matematika, misalnya permasalahan dalam matematika maupun pernyataan/pertanyaan matematika.
lib.unimus.ac.id
33
3. Kemampuan sosiolinguistik (sociolinguistic competence), yaitu kemampuan siswa dalam memecahkan permasalahan kultural (kontekstual) yang biasa muncul dalam permasalahan matematika, misalnya siswa dilatih untuk menyelesaikan permasalahan matematika yang menyangkut persoalan dalam kehidupan sehari-hari. 4. Kemampuan strategis (strategic competence), yaitu kemampuan siswa dalam menguraikan sandi-sandi atau kode yang terdapat dalam pesan-pesan matemtika, misalnya membuat konjektur prediksi atas hubungan antar konsep dalam matemtika, menyampaikan ide matematika dengan gambar, grafik, maupun aljabar, dan menyelesaikan persoalan secara runtut Berdasarkan beberapa teori di atas, peneliti mengambil indikator kemampuan komunikasi matematis dari Elliot dan Kenney, meliputi kemampuan tata bahasa, memahami wacana, sosiolinguistik, dan kemampuan strategis. Sedangkan kemampuan penalaran peneliti ambil berdasarkan silabus matematika kelas VIII. Harapannya dalam penerapan model pembelajaran ini dapat meningkatan penalaran dan komunikasi siswa terhadap mata pelajaran tertentu, khususnya mata pelajaran matematika. Karena kemampuan penalaran dan komunikasi sangat penting dalam memahami simbol-simbol atau konsep-konsep dalam matematika dan menerjemahkannya.
lib.unimus.ac.id
34
2.1.9
Tinjauan Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Tabel 2.2. Silabus Materi Bangun Ruang Sisi Datar
SK
KD
Materi
Memahami sifat-
Mengidentifikasi
Kubus, balok, Menyebutkan unsur-
sifat kubus, balok,
sifat-sifat kubus, prisma tegak,
unsur kubus, balok,
prisma, limas, dan
balok, prisma dan limas
prisma, dan limas : rusuk,
bagian-bagiannya,
limas
bidang sisi, diagonal
serta menentukan
bagian-bagiannya
serta
Indikator
bidang, diagonal ruang,
volumenya.
bidang diagonal.
Membuat jaring- Kubus,balok, jaring
kubus, prisma tegak,
Membuat jaring-jaring -
Kubus
balok, prisma dan limas
-
Balok
limas
-
Prisma tegak
-
Limas
Menghitung luas Kubus, balok, Menemukan rumus luas permukaan
dan prisma tegak,
volume
limas
permukaan kubus, balok, limas dan prisma tegak
kubus,balok, prisma dan limas Mencari rumus
Kubus, balok, Menentukan rumus
volume kubus,
prisma tegak,
volum kubus, balok,
balok, prisma,
limas
prisma, limas
limas.
lib.unimus.ac.id
35
Bangun ruang sisi datar adalah bangun ruang yang memiliki sisi berbentuk datar (bukan sisi lengkung). Bangun ruang sisi datar yang akan dibahas dalam buku ini meliputi kubus dan balok. Bagian-bagian bangun ruang meliputi : 1. Bidang sisi Bidang sisi merupakan sisi pada bangun ruang yang membatasi wilayah antara ruang satu dengan ruangan lainnya. 2. Rusuk Rusuk merupakan pertemuan dua sisi pada bangun datar yang nampak sebagai ruas garis. 3. Titik sudut Titik sudut merupakan titik hasil pertemuan dua rusuk atau lebih pada sebuah bangun ruang. 4. Diagonal sisi Yaitu garis yang merupakan diagonal dari sisi pada bangun ruang tersebut. 5. Diagonal bidang Yaitu bidang datar yang yang terbentuk dari diagonal sisi dan rusuk. 6. Diagonal ruang Yaitu garis yang merupakan diagonal dari sebuah bidang diagonal. Bangun ruang kubus adalah bangun ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan memiliki rusuk-rusuk yang sama panjang. Ciri-ciri kubus : a. Jumlah bidang sisi pada kubus ada 6 yang berbentuk persegi dengan ukuran panjang dan luas sama.
lib.unimus.ac.id
36
b. Mempunyai 8 titik sudut. c. Mempunyai 12 rusuk yang sama panjang. d. Semua sudutnya siku-siku. e. Mempunyai 12 diagonal sisi yang sama panjang. f. Mempunyai 4 diagonal ruang dengan ukuran yang sama panjang. g. Mempunyai 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang. Luas permukaan kubus = 6s2 , dengan s adalah rusuk kubus. Volume kubus
= luas alas x tinggi = s2 x s = s3 , dengan s adalah rusuk kubus
Bangun ruang balok adalah bangun ruang yang memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya dan setiap sisinya berbentuk persegi panjang. Ciri-ciri balok : a. Mempunyai 6 bidang sisi berbentuk persegi panjang. b. Memiliki 12 rusuk, rusuk yang sejajar memiliki ukuran yang sama panjang. c. Setiap diagonal bisang pada sisi yang berhadapan sama panjang. d. Memiliki 8 titik sudut. e. Seluruh sudut pada balok siku-siku. f. Mempunyai 4 diagonal ruang dan 12 diagonal bidang. g. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran yang sama panjang. h. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegi panjang.
lib.unimus.ac.id
37
Luas permukaan balok = 2 (pl + lt + pt) Volume balok
= luas alas x tinggi = (p x l) x t =pxlxt
Indah S, (2012: 1)
2.1.10 Kerangka Berpikir Setiap manusia pasti butuh pengetahuan, pengetahuan didapat dengan cara belajar. Belajar merupakan proses pengetahuan dan bisa didapat melalui pengalaman. Belajar banyak macamnya, salah satunya belajar matematika. Menurut bruner belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat didalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan-hubungan antara konsep dan struktur matematika. Tetapi pada kenyataannya pelajaran matematika banyak yang mengeluhkan dan bahkan ada yang membenci pelajaran tersebut. Hal ini sebenarnya menjadi masalah serius, karena matematika mempunyai peranan penting dalam berbagai hal, jika konsep awal saja tidak tahu pasti langkah selanjutnya dalam proses belajar akan terganggu. Sebenarnya masalah ini bukan disebabkan oleh kesulitan dalam materi yang ada dalam matematika, akan tetapi bisa disebabkan oleh proses dalam pembelajaran. Kebanyakan guru dalam menyampaikan pelajaran
masih
menggunakan pendekatan konvensional, yaitu dengan metode ceramah. Metode ini memusatkan pembelajaran pada guru (teacher-oriented) sehingga banyak
lib.unimus.ac.id
38
siswa yang kurang aktif dan bahkan tidak berani untuk bertanya kepada guru. Minat siswa terhadap pelajaran itu pun akan berkurang, selain itu tingkat penalaran dan komunikasi matematika siswa mengalami penurunan, akibatnya prestasi belajar siswa akan terganggu. Guru memegang peran penting dalam menentukan hasil belajar siswa, berawal dari guru siswa mendapat pengetahuan. Pertanyaannya bagaimana siswa mendapat pelajaran tersebut dan dengan cara seperti apa. Pertanyaan inilah yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa dalam belajar. Untuk itu guru harus memiliki sebuah inovasi dalam belajar, entah dengan metode-metode baru yang lebih efektif atau dengan cara pembelajaran yang menyenangkan. Oleh karena itu untuk mewujudkan hal tersebut, ada sebuah model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam mata pelajaran matematika, yaitu model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. Kelebihan yang dimiliki model ini meliput siswa akan lebih aktif dan interaktif di kelas karena belajar secara berkelompok serta mendemontrasikan (mempresentasikan) hasil dari pembelajaran, kemampuan penalaran dan komunikasi siswa lebih peka karena disediakan alat peraga untuk mempermudah proses pembelajran. Sehingga model ini sangat cocok jika diterapkan dalam materi bangun ruang khususnya bangun ruang sisi datar, karena model ini tidak hanya ceramah saja melainkan bisa langsung melihat proses pembelajaran (demonstrasi). Materi bangun ruang sisi datar merupakan materi yang berisi tentang bangun-bangun ruang seperti kubus, balok, limas, dan prisma. Materi ini bisa sangat mudah didapat siswa jika menggunakan alat peraga yang menyerupai bangun-bangun tersebut. Harapannya setelah siswa mendapat pembelajaran
lib.unimus.ac.id
39
dengan menggunakan model baru, siswa lebih aktif di kelas, penalaran dan komunikasi siswa meningkat, tumbuh rasa minat dalam belajar, dan prestasi belajar pun meningkat. Akibatnya rancangan dan rumusan yang dibuat oleh peniliti dapat tercapai, sehingga pembelajaran dengan menggunakan model demonstrasi berbasis project based learning bisa efektif jika diterapkan di kelas.
lib.unimus.ac.id
40
1. Guru masih menggunakan metode konvensional. 2. Siswa tidak aktif saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 3. Masih rendahnya tingkat kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. 4. Rendahnya hasil belajar siswa.
Kelebihan Model Demonstrasi berbasis PBL 1. Siswa akan lebih aktif dan interaktif di kelas karena belajar secara berkelompok serta mendemontrasikan (mempresentasikan) hasil dari pembelajaran. 2. Kemampuan penalaran dan komunikasi lebih peka karena disediakan alat peraga untuk mempermudah proses pembelajran khususnya bangun ruang sisi datar kelas VIII.
Menerapkan Model Pembelajaran Demontrasi berbasis Project Based Learning
1. Siswa lebih aktif dikelas 2. Penalaran dan komunikasi siswa terhadap materi meningkat 3. Tumbuh rasa minat sisiwa dalam belajar. 4. Meningkatnya prestasi siswa terhadap matematika
1. Kemampuan Penalaran dan Komunikasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran demontrasi berbasis project based learning dapat mencapai ketuntasan 2. Terdapat pengaruh antara minat dan keaktifan terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi siswa. 3. Kemampuan Penalaran dan Komunikasi siswa dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari model konvensional
Bagan 2.1. Bagan Alur Kerangka Berpikir
lib.unimus.ac.id
Pembelajaran Efektif
41
2.1.11 Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah Penggunaan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII sangat efektif. Kriteria keefektifannya yaitu : 1. Kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran demontrasi berbasis project based learning pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII mencapai ketuntasan. 2. Terdapat pengaruh antara minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII. 3. Kemampuan penalaran dan komunikasi matematika dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari model konvensional.
lib.unimus.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
1.6. Jenis Penelitian Penelitian ini
tergolong dalam penelitian eksperimen.
Penelitian
eksperimen digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2011: 72). Pada intinya merupakan pengamatan atau observasi terhadap hubungan kausal antara munculnya suatu akibat (variabel terikat) dan sebab (vatiabel bebas) tertentu, melalui suatu upaya sengaja yang dilakukan oleh peneliti. Menurut Gay (1982: 201) Langkah-langkah penelitian eksperimen yang perlu ditekankan meliputi : 1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti. 2. Pemilihan subyek yang cukup untuk dibagi ke dalam kelompok eksperimen dan kontrol. 3. Pembuatan atau pengembangan instrumen. 4. Pemilihan desain penelitian. 5. Eksekusi prosedur. 6. Melakukan analisis data. 7. Memformulasikan simpulan. Pada kelas eksperimen diuji cobakan menggunakan model pembelajaran demontrasi berbasis project based learning, sedangkan untuk kelas pembanding menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu model ekspositori. Dari
42
lib.unimus.ac.id
43
kedua model tersebut bisa dibandingkan mana yang lebih efektif dalam menentukan minat dan hasil belajar siswa.
1.7. Populasi dan Sampel 3.2.1
Populasi Populasi menurut Sudjana (dalam Shofiana, 2011: 35) adalah totalitas
semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakterisik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Comal yang terdiri dari tiga kelas. 3.2.2
Sampel Sampel menurut Arikunto (dalam Shofiana, 2011: 35) adalah sebagian
atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebagai kelas eksperimen, kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII C sebagai kelas uji coba. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu sampel diambil sendiri oleh peneliti berdasarkan kriteria peneliti dengan mempertimbangkan alasan-alasan yang ada menurut Setyosari (dalam Muriani, 2014: 36).
lib.unimus.ac.id
44
1.8. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat) (sugiyono, 2009: 39). Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat belajar dan keaktifan siswa dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. 2. Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang termasuk dalam variabel terikat adalah kemampuan penalaran dan komunikasi matemaika siswa.
1.9. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Comal yang berada di Jl. Jend. Sudirman No. 12 Comal, Pemalang. Pada bulan April – Mei tahun ajaran 2014/2015 semester genap.
1.10.
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1
Observasi Menurut Sukmadinata (dalam Dina, 2014: 61) observasi atau pengamatan
merupakan suatu teknik mengumpulkan data dengan menggunakan pengamatan secara langsung pada saat proses pembelajaran. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran matematika di SMP Muhammadiyah 2 Comal. Teknik ini digunakan untuk mengamati dan melakukan penelitian
lib.unimus.ac.id
45
terhadap keaktifan dan komunikasi matematika pada model pembelajaran demontrasi berbasis project based learning. Observasi ini dilakukan berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. 3.5.2
Wawancara Menurut Arikunto (dalam Shofiana, 2011: 37) wawancara merupakan alat
pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk kemudian dijawab secara lisan pula. Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang proses penilaian maupun informasi terkait kendala dan hambatan selama proses mengajar peseta didik yang diampu oleh guru Matematika di SMP Muhammadiyah 2 Comal. 3.5.3
Dokumentasi Menurut Hasan (dalam Dina, 2014: 62), teknik dokumentasi merupakan
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada objek penelitian, tetapi berdasarkan dokumen-dokumen yang ada. Dokumen tersebut bisa berupa buku harian, laporan guru, dokumen sekolah, maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan siswa. Tujuan dari teknik dokumentasi ialah untuk mengetahui atau memperoleh data informasi terkait nilai ulangan harian siswa sebelumnya, untuk kemudian nilai tersebut dianalisis sehingga didapat kelompok yang akan digunakan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.5.4
Tes Tes digunakan untuk mengukur kemampuan objek yang akan diteliti.
Menurut Sukardi (dalam Dina, 2014: 61), tes merupakan suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk merepresentasikan suatu jawaban yang dapat
lib.unimus.ac.id
46
ditujukan ke dalam angka. Instrumen yang berupa tes digunakan untuk mengukur kemampuan
pesera
didik
berupa
ketrampilan,
pengetahuan
intelegensi,
kemampuan bakat maupun prestasi. Teknik tes ini dipakai untuk mendapatkan skor kemampuan penalaran siswa yang menjadi sampel penelitian. 3.5.5
Angket Teknik ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai minat
belajar dengan menggunakan pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. Angket minat ini dipakaisebelum dan sesudah pembelajaran, akan tetapi terlebih dahulu diukur validitas dan reliabilitasnya.
1.11.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian digunakan untuk memperoleh data dengan cara
menggunakan lembar observasi dan tes soal subjektif. Instrumen dalam penelitian ini meliputi: 3.6.1
Kisi-kisi
3.6.1.1 Kisi-kisi Lembar Angket Minat Siswa Tabel 3.1. Kisi-kisi Minat Belajar Siswa Nomor Penyataan Aspek yang diamati
Indikator
Minat merupakan kegairahan
1.1. perasaan senang
atau keinginan yang tinggi
1.2. ketertarikan
terhadap sesuatu. Minat
1.3. perhatian siswa ketika
dapat diekspresikan dalam
diberi pelajaran
lib.unimus.ac.id
Positif
Negatif
1,2,3,4
5,6
7,8,9
10,11,12
13,14,15
16,17,18
47
pernyataan yang
1.4. kemauan siswa dalam
19,20,21
22,23,24
menunjukkan siswa lebih
belajar
25,26,27
28,29,30
menyukai sesuatu daripada
1.5. rasa ingin tahu
yang lain. Bisa dimanifestasikan ke dalam aktivitas belajar
3.6.1.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa Tabel 3.2. Kisi-kisi Keaktifan Siswa No 1
2
Aspek yang diamati
Indikator
Aktif dalam bertanya 1.1. Siswa bertanya kepada guru
Aktif dalam
Nomor Butir 1
1.2. Siswa menjawab pertanyaan guru
2
2.1. Mengerjakan latihan (tugas)
3
2.2. Menuliskan jawaban
4
2.3. LKS
5
3.1. Membawa buku ajar atau LKS
6
mengerjakan
3
Aktif dalam
menggunakan sumber matematika belajar
3.2. Menggunakan buku ajar atau LKS
7
matemtika 4.
5.
Aktif dalam
4.1. Diskusi dalam Kelompok
8
berdiskusi
4.2. Bekerja sama dalam kelompok
9
Aktif dalam
5.1. Mengamati kegiatan presentasi
10
presentasi
5.2. Mendengarkan sajian presentasi
11
lib.unimus.ac.id
48
6.
5.3. Mengemukakan pendapat
12
Aktif dalam
6.1. Memberikan informasi pada teman
13
menerima informasi
yang bertanya 6.2. Mendengarkan penjelasan atau
14
informasi yang diberikan guru 7.
Aktif dalam proses pembelajaran
7.1 Percaya diri dalam kegiatan
15
pembelajaran
3.6.1.3 Kisi-kisi Lembar Observasi Komunikasi Siswa Tabel 3.3. Kisi-kisi Komunikasi Matematika No
Kompetensi
Indikator materi
Dasar 1.
Aspek yang
Indikator
Nomor
diukur
komunikasi
Butir
Mengidentifkas
Menyebutkan
Kemampuan
1.1 Memahami
ikan sifat-sifat
unsur-unsur
tata bahasa
kubus, balok,
kubus dan balok:
istilah-istilah
prisma, dan
rusuk, bidang sisi,
dalam
limas serta
diagonal bidang,
matematika
bagian-
diagonal ruang,
1.2 Menggunakan
bagiannya
bidang diagonal.
1
definisi dan
2
simbolsimbol/notasi operasi matematika secara tepat guna
lib.unimus.ac.id
3
49
1.3 Gaya penyampaian informasi 2.
Membuat
Membuat jaring-
Kemampuan
jaring-jaring
jaring
memahami
gagasan (apa
wacana
yang diketahui
kubus, balok,
-
kubus
prisma dan
-
balok
2.1 Memberikan
4
atau
limas
ditanyakan) mengenai suatu soal dan
5
memberikan alasannya 2.2 Memahami permasalahan yang ada serta
6
memberikan tanggapannya. 2.3 Kritis terhadap permasalahan yang ada. 3.
Menghitung
Menemukan
luas permukaan rumus luas kubus dan
permukaan
balok
kubusdan balok
Kemampuan sosiolinguistik
lib.unimus.ac.id
3.1 Memahami
7
permasalahan kontekstual 3.2 Merekonstruk-
8
50
si konsep 3.3 menyajikan
9
masalah kontektual ke dalam bentuk gambar,grafik, tabel atau aljabar. 4.
Menghitung
Menemukan rumus
Kemampuan
volume balok
volume kubus dan
strategis
dan kubus
balok
4.1 menstimulasi
10
ide dengan gambar atau kerangka.
11
4.2 Menghubungkan konsep dengan gambar atau kerangka 4.3 menyelesaikan permasalahan atau persoalan secara runtut.
lib.unimus.ac.id
12
51
3.6.1.3 Kisi-kisi Lembar Tes Kemampuan Penalaran Matematika Tabel 3.4. kisi-kisi Kemampuan Penalaran Matematika Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator
Butir Soal
Memahami sifat-sifat
Mengidentifkasikan
Bangun
kubus, balok, prisma,
sifat-sifat kubus,
Ruang Sisi
Menyebutkan
limas, dan bagian-
balok, prisma, dan
Datar
unsur-unsur
bagiannya, serta
limas serta bagian-
(Kubus dan
kubus dan balok
menentukan
bagiannya
Balok)
ukurannya
1. Siswa dapat
2. siswa dapat
1,2,3
4,5,6
menunjukkan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal pada bangun ruang sisi datar Membuat jaring-
3. Siswa dapat
jaring kubus, balok,
mengidentifikas
prisma dan limas
ikan jaring-
7,8,9
jaring pada bangun ruang sisi datar Menghitung luas permukaan dan
lib.unimus.ac.id
4. Siswa dapat menyelesaikan
10,11,12
52
volume
masalah yang
kubus,balok,
berkaitan
prisma dan limas
dengan luas permukaan bangun ruang sisi datar
13,14,15
5. siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang sisi datar
1.12.
Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Uji Validitas Validitas bisa diartikan dengan ketepatan. Sebuah data dapat dikatakan valid jika sesuai dengan keadaan yang nyata. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan correlation product moment. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
rxy
NXY (X )(Y ) ( NX 2 (X ) 2 )( NY 2 (Y ) 2 )
(Arikunto, 2012: 87)
lib.unimus.ac.id
53
Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antara X dan Y
N
= jumlah subyek (siswa)
X
= skor tiap butir soal
Y
= skor total
X
= jumlah skor tiap butir soal
X 2
= jumlah kuadrat skor butir soal
Y
= jumlah skor total
Y 2
= jumlah kuadrat skor total
XY
= jumlah perkalian antara skor item dengan skor total Setelah rxy didapat maka selanjutnya dicocokkan dengan nilai tabel
product momen. Butir soal dikatakan valid jika rxy rtabel dengan taraf signifikan 5%. Adapun besarnya korelasi product momen bisa dijabarkan sebagai berikut : a. Antara 0,00 – 0,200
= sangat rendah
b. Antara 0,201 – 0,400
= rendah
c. Antara 0,401 – 0,600
= cukup
d. Antara 0,601 – 0,800
= tinggi
e. Antara 0,801 – 1,00
= sangat tinggi
3.7.2 Uji Reliabilitas Kata reliebilitas bisa diartikan dengan ketetapan atau keajegan. Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dipercaya. Sebuah tes dikatakan reliable
lib.unimus.ac.id
54
jika hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketepatan. Tes tersebut bisa dikatakan dipercaya jika hasil yang didapat selalu tetap jika dites berulang kali. Untuk menguji apakah instrumen tes bersifat reliable atau tidak, maka dilakukan tes uji reliabilitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2012: 122) k b 2 r11 1 t2 k 1
Keterangan :
r11
= reliabilitas tes
k
= banyaknya butir soal
b 2
= jumlah varians butir ke-b
t
= varians total
2
Setelah r11 (reliabilitas tes) sudah didapat, maka selanjutnya mencocokkan
r11 dengan harga r product momen pada tabel. Jika rhitung rtabel maka tes tersebut reliabel. Berikut ini kriteria tingkatan reliabilitas : Jika 0,000 rn 0,200
= reliabel sangat rendah
Jika 0,200 rn 0,400
= reliabel rendah
Jika 0,400 rn 0,600
= reliabel cukup
Jika 0,600 rn 0,800
= reliabel tinggi
Jika 0,800 rn 1,000
= reliabel sangat tinggi
lib.unimus.ac.id
55
3.7.3 Taraf Kesukaran Butir tes yang baik adalah butir soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Taraf kesukaran ini digunakan untuk mengetahui butir soal itu sulit, sedang, atau mudah. Cara menganalisis tingkat kesukaran soal uraian adalah dengan menggunakan rumus (Arifin, 2013: 273) :
Adapun rumus untuk menghitung rata-rata adalah
Adapun kriteria taraf kesukaran sebuah soal, adalah sebagai berikut : Untuk 0,000 TK 0,30
= soal sukar
Untuk 0,30 TK 0,70
= soal sedang
Untuk 0,70 TK 1,00
= soal mudah(Arikunto, 2012:225)
3.7.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal sesuai dengan kemampuan siswa. Daya pembeda soal digunakan untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Adapun langkah-langkah sebagai berikut (Arifin, 2013: 133): a. Menghitung jumlah skor total tiap siswa. b. Mengurutkan skor total mulai dari skor besar sampai kecil. c. Menetapkan kelompok atas dan bawah. d. Menghitung rata-rata skor untuk setiap kelompok.
lib.unimus.ac.id
56
e. Menghitung daya pembeda dengan rumus berikut : DP = Keterangan : DP = daya pembeda KA = rata-rata kelompok atas KB = rata-rata kelompok bawah skor maks = skor maksimum f. Membandingkan daya pembeda dengan skala Tabel 3.5 Kriteria Daya Pembeda Skala
Keterangan
0,00 – 0,19
Kurangbaik (Harusdibuang)
0,20 – 0,39
Cukup
0,40 – 0,69
Baik
0,70 – 1,00
SangatBaik
Daya pembeda negatif berarti semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D yang negatif, sebaiknya dibuang saja. (Arikunto, 2002:211)
3.7.5 Analisis Angket Sebelum angket digunakan terlebih dahulu angket diuji validitas dan reliabilitas. Untuk pengujian validitas dan reliabilitas sama dengan rumus yang digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas butir soal dengan
lib.unimus.ac.id
57
menggunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar. Untuk analisis angket menggunakan rumus : Skor =
x 100
3.7.6 Analisis Data Lembar Pengamatan Keaktifan dan Komunikasi Matematika Analisis hasil observasi pada lembar pengamatan keaktifan dan komunikasi matematika dilakukan dengan menghitung jumlah skor tiap butir soal. Penskoran pada lembar pengamatan keaktifan dan komunikasi matematika memuat nilai 1 – 4 dengan rubik yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (dalam Kurniawan dan Istiningrum, 2012: 121) cara menghitung presentase keaktifan siswa (PKS) adalah sebagai berikut : PKS (%) :
x 100%
Kemudian untuk pengamatan komunikasi bisa menggunakan rumus Nilai :
x 100% Adapun kriteria skala hasil observasi pengamatan keaktifan dan
komunikasi matematika yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.6.Kriteria Hasil Angket Nilai yang diperoleh 0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100
Keterangan SangatBuruk Buruk Cukup Baik SangatBaik
lib.unimus.ac.id
58
1.13.
Teknik Analisis Data Awal
3.8.1 Uji Prasyarat Analisis 3.8.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan unutk menunjukkan data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Rumus untuk uji normalitas menggunakan Chi Kuadrat (X2) satu sampel. Chi Kuadrat (X2) satu sampel adalah teknik mengolah data yang digunakan untuk menguji hipotesis bila populasi terdiri dari dua atau lebih kelas dimana data tersebut berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2012: 107) Rumus Chi Kuadrat (X2) X2 = Keterangan X2 = Chi Kuadrat f0 = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan
.
Hipotesis: H0 = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 = data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Kriteria: Apabila harga Chi Kuadrat (X2) hitung < harga Chi Kuadrat (X2)tabel maka H0 diterima (Sugiyono, 2012: 109). Adapun untuk menganalisis normalitas pada penelitian ini menggunakan Uji Explore dalam Progam SPSS 21, dengan metode
lib.unimus.ac.id
59
pengambilan keputusan untuk uji normalitas yaitu dengan kriteria signifikansi (Sig) > 0,05 maka tolak H1 terima H0.
3.8.1.2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data tersebut bersifat homogen atau tidak. Pengujian homogenitas ini mengasumsikan bahwa skor tiap variabel memiliki varians yang homogen. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012: 140). HO : µ1 = µ2 = µ3 (Kelas eksperimen = Kelas kontrol = Kelas uji coba, homogen). H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3(Kelas eksperimen Kelas kontrol Kelas uji coba, tidak homogen). Keterangan: µ1 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas eksperimen µ2 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas kontrol µ3 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas uji coba. Untuk mengetahui homogen atau tidak, pengujian homogenitas varians menggunakan uji F (Sugiyono, 2012: 140)
Dengan kriteria pengujian : Terima
jika fhitung > ftabel Untuk menganalisis homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji
One Way ANOVA dalam Program SPSS 21, dengan penarikan kesimpulan jika
lib.unimus.ac.id
60
kriteria nilai signifikan pada output „Test of Homogeneity of Variances’ >0,05 maka H0 diterima. ` 3.8.2 Uji Hipotesis 3.8.2.1 Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika a. Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Individual Uji ketuntasan individual ini digunakan untuk mengetahui kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning mencapai ketuntasan atau tidak. Kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dikatakan mencapai ketuntasan apabila memenuhi syarat KKM yang telah ditentukan yaitu lebih besar atau sama dengan 76. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
H 0 : 0 76 (rata-rata Kemampuan Penalaran dan Komunikasi mencapai KKM)
H1 : 0 76 (rata-rata Kemampuan Penalaran dan Komunikasi tidak mencapai KKM) Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu menggunakan uji t t
X 0 s n
Keterangan : t
= nilai t yang dihitung.
lib.unimus.ac.id
61
= rata-rata skor kelompok uji coba. = banyaknya siswa kelompok uji coba. = simpangan baku kelompok uji coba. = rata-rata kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika. Kriteria Apabila harga thitung > ttabel maka diterima H0 (Sugiyono, 2012: 96) b. Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Klasikal Apabila nilai siswa dapat mencapai KKM maka dapat dikatakan siswa tuntas secara individu. Sedangkan ketuntasan klasikal dapat ditentukan melalui kemampuan penalaran dan komunikasi matematika kelompok eksperimen dengan menggunakan uji proporsi (presentage), minimal 80% mencapai ketuntasan. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut H0 : 80% (proporsi siswa yang mencapai KKM lebih dari atau sama dengan80%) H1 : 80% (proporsi siswa yang mencapai KKM kurang dari 80%) Rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah uji statistik z(Sudjana, 2005:233)
z
x 0 n 0 1 0 n
Keterangan:
lib.unimus.ac.id
62
: nilai z yang dihitung : banyaknya siswa yang tuntas secara klasikal : harga yang sudah diketahui 80% : banyaknya siswa Kriteria Apabila z hitung z 0,5a dengan nilai a = 5% maka H0 diterima, sehingga proporsi siswa yang mencapai KKM lebih dari atau sama dengan 80%.
3.8.2.2. Uji Pengaruh Uji pengaruh digunakan untuk mencari persamaan regresi, menguji linearitas, dan mencari besar pengaruh (R2). Langkah pertama yaitu dengan menguji kelinearan regresi. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut H0
: 0 (regresi tidak linear)
H1
: 0 (regresi linear)
Rumus yang digunakan yaitu (Sugiyono, 2010: 274)
Fhitung
2 S TC S G2
Kriteria Apabila Fhitung Ftabel (F tabel dicari dengan menggunakan tabel distribusi F dari nilai antara dk pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k), dengan tingkat kesalahan
= 5%) maka H1 diterima. Selain itu, penghitungan juga bisa menggunakan
lib.unimus.ac.id
63
Program SPSS 21 dengan memakai uji Test for Linearity, untuk kriterianya jika nilai sig linearity pada ANOVA Table < 0,05 maka H1 diterima. Kesimpulannya hipotesis tersebut merupakan regresi linear. Langkah kedua setelah diketahui mempunyai persamaan regresi yaitu dengan melakukan uji keberartian. Hipotesis yang diuji adalah sebaga berikut H0
: b1 0 (regresi tidak berarti atau hubungan minat dengan kemampuan
Penalaran dan Komunikasi siswa tidak berarti) H1
: b1 0 (regresi berarti atau hubungan minat dengan kemampuan
Penalaran dan Komunikasi Matematika siswa berarti). Adapun rumus yang digunakan adalah (Sugiyono, 2010: 273): Fhitung
2 S reg 2 S sis
Kriteria Apabila Fhitung Ftabel (F tabel dicari dengan menggunakan tabel distribusi F dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut (n-2), dengan tingkat kesalahan = 5%) maka H1 diterima. Kesimpulannya regresi berarti. Adapun untuk menganalisis uji pengaruh ini, juga bisa mengunakan program SPSS 21 dengan menggunakan uji Linier Regresion, dengan melihat output tabel Model Summary dapat diketahui R2 (R Square). R2 digunakan untuk melihat besarnya pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa.
lib.unimus.ac.id
64
Langkah ketiga yaitu mengetahui persamaan regresinya. Peneliti mempunyai dua variabel independen dan satu variabel dependen. Maka, rumus untuk persamaan umum regresi linear sederhana (Sugiyono, 2010: 261) sebagai berikut:
Yˆ a b1 X 1 Yˆ a b2 X 2
Yˆ a b1 X 1 b2 X 2 Keterangan : Yˆ
= subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a
= harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b
= koefisien regresi (angka arah), merupakan angka yang menunjukkan peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Apabila (+) arah garis naik, dan jika (-) maka arah garis turun.
X
= subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Selanjutnya, untuk menghitung nilai a, b1, dan b2 dapat menggunakan rumus :
Yˆ a b X 1
X Yˆ a X 1
1
X Yˆ a X 2
2
1
b2 X 2
b1 X 12 b2 X 1 X 2 b1 X 1 X 2 b2 X 22
lib.unimus.ac.id
65
Setelah diuji model tersebut linier bisa mencari persamaan regresinya dengan menggunakan uji R Square untuk menghitung seberapa kuat
dan
mempengaruhi Y dengan hipotesis sebagai berikut: : Terdapat pengaruh
dan
: Tidak terdapat pengaruh
terhadap Y dan
terhadap Y
Maka dapat dilihat nilai R square dimodel summary: nilai R square< 5% maka ditolak, sebaliknya
diterima.
3.8.2.3. Uji Banding Uji banding dilakukan untuk mengetahui bahwa kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa kelompok eksperimen dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari pada kemampuan penalaran dan komunikasi pada kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut H0 : 1 2 (kemampuan penalaran dan komunikasi kelas kontrol lebih baik dari pada kelas eksperimen) H1 : 1 2 (kemampuan penalaran dan komunikasi kelas eksperimen lebih baik daripadakelas kontrol) Rumus yang digunakan yaitu separated varians dan rumus polled varians (Sugiyono, 2012: 138) Rumus separated varians
Rumus polled varians
lib.unimus.ac.id
66
t
x1 x 2
t
s12 s 22 n1 n2
x1 x 2
n1 1s12 n2 1s 22 1 n1 n2 2
1 n n 2 1
Keterangan : t
: t hitung
x1
: Rata-rata kemampuan penalaran dan komunikasi kelas eksperimen
x2
: Rata-rata kemampuan penalaran dan komunikasi kelas kontrol
n1
: banyaknya siswa kelompok eksperimen
n2
: banyaknya siswa kelompok kontrol
s12
: varians kelompok eksperimen
s 22
: varians kelompok kontrol
Petunjuk rumus t-test (Sugiyono, 2012: 139) 2 2 1. Bila jumlah anggota sampel n1 n2 dan varians homogen ( 1 2 ), maka
dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated varians maupun polled varians dan unutk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1 + n2– 2. 2 2 2. Bila jumlah angota sampel n1 n2 dan varians homogen ( 1 2 ) maka
dapat digunakan rumus t-test dengan polled varians dan untuk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1 + n2 – 2. 2 2 3. Bila jumlah anggota sampel n1 n2 dan varians tidak homogen ( 1 2 )
maka dapat digunakan rumus t-test baik separated varians maupun
lib.unimus.ac.id
67
polledvarians dan untuk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1 – 1 atau dk = n2 – 1. 2 2 4. Bila jumlah anggota sampel n1 n2 dan varians tidak homogens ( 1 2 )
maka dapat digunakan rumus t-test yaitu separated varians. Harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari selisih harga t tabel dengan dk = n1 – 1 atau dk = n2 – 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t yang terkecil. Pada penelitian ini uji kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dilakukan dengan nilai 0,05 atau 5%. Kriteria terima H1 bila t hitung t tabel (Sugiyono, 2012: 142)
lib.unimus.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data Data yang didapat dari penelitian ini adalah data nilai kemampuan penalaran dan komunikasi siswa pada materi bangun ruang sisi datar kelas VIII khususnya pada kubus dan balok. Data tersebut diperoleh dari tes evaluasi penalaran dan kemampuan matematika, data angket minat diperoleh dari pengisian lembar angket minat yang dibagikan kepada siswa mengenai pembelajaran menggunakan model demonstrasi berbasis project based learning, dan data keaktifan siswa diperoleh dari pengamatan secara langsung oleh peneliti pada saat proses pembelajaran berlangsung. 4.1.1.1. Hasil Instrumen Penelitian Soal uji coba tes evaluasi penalaran dan komunikasi matematika siswa di uji coba terlebih dahulu, tes evaluasi penalaran diuji dengan validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal. Sedangkan untuk tes evaluasi komunikasi matematika tidak diujikan, karena merupakan penilaian subyektif dari peneliti berdasarkan pengamatan langsung selama pembelajaran. Uji coba soal dilakukan untuk mewakili sampel secara keseluruhan.
68
lib.unimus.ac.id
69
1. Validitas Butir Soal a. Uji Coba Tes Penalaran Uji validitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan correlation product moment. Berdasarkan lampiran 20 (Hasil Analisa Butir Soal) diperoleh bahwa semua soal yang diuji cobakan memiliki kriteria sebagai berikut : Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Uji Coba Tes Penalaran Kriteria Validitas
Nomor Butir Soal
Sangat Rendah
-
Rendah
5, 6, 8, 11, 13
Cukup
-
Tinggi
4, 10, 12, 14, 15
Sangat Tinggi
1, 2, 3, 7, 9
2. Reliabilitas Butir Soal Uji Coba Tes Penalaran Uji reliabilitas butir soal digunakan untuk menguji ketetapan (keajegan) soal sebagai alat ukur penilaian. Dengan menggunakan rumus reliable pada BAB III dipeoleh hasil perhitungan sebagai berikut : r11 = 0,927 rtabel = 0,3809 n = 15 pada taraf signifikan α = 5% Sehingga berdasarkan kriteria bahwa rhitung rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa butir soal uji coba tes penalaran bersifat reliabel dengan kategori sangat tinggi.
lib.unimus.ac.id
70
3. Tingkat Kesukaran (TK) Butir Soal Uji Coba Tes Penalaran Tingkat kesukaran digunakan untuk mengetahui kriteria butir soal tersebut mudah, sedang, atau sulit. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh sebagai berikut : Tabel 4.2. Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba Tes Penalaran Kriteria
Nomor Butir Soal
Mudah
1, 2, 7, 9, 14
Sedang
3, 10, 12, 15
Sukar
4, 5, 6, 8, 11, 13
4. Daya Pembeda Butir Soal Uji Coba Tes Penalaran Daya pembeda butir soal merupakan kemampuan suatu soal sesuai dengan kemampuan siswa yang mengusai materi dan yang tidak menguasai materi (Arikunto, 2009). Berdasarkan penghitungan daya pembeda butir soal, diperoleh sebagai berikut : Tabel. 4.3. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Tes Penalaran Kriteria Daya
Keterangan
Nomor Butir Soal
Kurang Baik
Dibuang
5, 6, 8, 11, 13
Cukup
Dipakai
1, 4, 9
Baik
Dipakai
2, 3, 7, 10, 12, 14, 15
Sangat Baik
Dipakai
-
Pembeda
lib.unimus.ac.id
71
5. Penentuan Soal Tes Evaluasi Kemampuan Penalaran Matematika Berdasarkan penghitungan validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal, maka peneliti memakai 10 soal dari total 15 butir soal yang diuji cobakan di kelas uji coba untuk kemudian digunakan dalam tes evaluasi kemampuan penalaran matematika dikelas eksperimen. Adapun butir soal yang dipakai adalah butir soal no 1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 14, dan 15. Tabel 4.4. Hasil Uji Coba Butir Soal No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Analisis Validitas VALID VALID VALID VALID TIDAK TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID
Tingkat Kesukaran MUDAH MUDAH SEDANG SUKAR SUKAR SUKAR MUDAH SUKAR MUDAH SEDANG SUKAR SEDANG SUKAR MUDAH SEDANG
Daya Beda CUKUP BAIK BAIK CUKUP KURANG KURANG BAIK KURANG CUKUP BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK BAIK
Keterangan DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIBUANG DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI
6. Penentuan Soal Tes Evaluasi Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan penghitungan dengan kriteria peneliti sendiri, soal yang dipakai dalam tes evaluasi kemampuan komunikasi matematika berjumlah 12 butir soal yang masing-masing akan diujikan pada kelas kontrol dan eksperimen. Untuk hasil penghitungan bisa dilihat pada lampiran 41 (Hasil Perolehan Skor Kemampuan Komunikasi Matematika).
lib.unimus.ac.id
72
4.1.1.2. Analisis Uji Coba Soal Angket Minat Analisis uji coba butir soal angket minat dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengukur validitas dan reliabilitas butir soal angket minat. 1. Validitas Uji Coba Butir Soal Angket Minat Berdasarkan penghitungan pada lampiran Uji Validitas Soal Angket diperoleh kriteria sebagai berikut : Tabel 4.5. Hasil Penghitungan Validitas Butir Soal Angket Minat Kriteria Validitas
Keterangan
Nomor Butir Soal
Valid
Dipakai
1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30
Tidak Valid
Tidak Dipakai
2, 7, 8, 13, 15, 18, 20, 21, 25, 27
2. Reliabilitas Uji Coba Butir Soal Angket Minat Uji reliabilitas butir soal digunakan untuk menguji ketetapan (keajegan) soal sebagai alat ukur penilaian. Dengan menggunakan rumus reliable pada BAB III dipeoleh hasil perhitungan sebagai berikut : r11 = 0,825 rtabel = 0,3809 n = 30 pada taraf signifikan α = 5% Sehingga berdasarkan kriteria bahwa rhitung rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa butir soal uji coba tes penalaran bersifat reliabel dengan kategori sangat tinggi
lib.unimus.ac.id
73
3. Penentuan Soal Angket Minat Berdasarkan penghitungan validitas dan reliabilitas, maka peneliti memakai 20 soal dari total 30 butir soal yang diuji cobakan di kelas uji coba untuk kemudian digunakan dalam penggunaan soal angket minat dikelas eksperimen. Adapun butir soal yang dipakai adalah butir soal no 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 26, 28, 29, dan 30. Penghitungan lebih lengkap dapat dilihat di lampiran 26 (Hasil Analisis Ujicoba Angket Minat).
4.1.2. Uji Prasyarat Analisis 4.1.3.1. Analisis Awal Analisis awal digunakan untuk mengetahui kondisi data berasal dari kondisi yang sama antara beberapa sampel (kelas) yang diambil oleh peneliti. Data awal dalam penelitian ini diambil dari data nilai UAS kelas VIII A sampai dengan kelas VIII C semester 2 SMP Muhammadiyah 2 Comal tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan BAB III analisis yang digunakan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menunjukkan apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Adapun analisis ini menggunakan uji program SPSS 21, yaitu Uji Explore dengan metode pengambilan keputusan jika kriteria signifikansi (sig) > 0,05, maka tolak H1 terima H0. Hipotesisnya adalah
lib.unimus.ac.id
74
H0 = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 = data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Awal Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df KELAS_VIII_A .165 27 .059 .933 27 KELAS_VIII_B .162 27 .067 .900 27 KELAS_VIII_C .163 27 .064 .921 27 a. Lilliefors Significance Correction
Sig. .084 .013 .042
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai signifikansi (sig) dari output Kolmogorof-Smirnov kelas VIII A (Eksperimen) = 0,059 > 0,05; sig kelas VIII B (Kontrol) = 0,67 > 0,05; dan sig kelas VIII C (Uji Coba) = 0,64 > 0,05. Jadi berasumsikan pada kriteria nilai sig > 0,05, maka terima H0. Sehingga semua data awal yang berasal dari populasi berdistribusi normal. Perhitungan yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 12 (Uji Normalitas Data Awal).
2. Uji Homogenitas Uji ini digunakan untuk mengetahui data tersebut bersifat homogen atau tidak. Pengujian homogen ini mengasumsikan bahwa skor tiap variabel memiliki varians yang homogen (sama). Adapun untuk menganalisis homogenitas pada penelitian ini menggunakan Way ANOVA dalam Program SPSS 21, dengan penarikan kesimpulan jika kriteria nilai signifikan pada output „Test of Homogeneity of Variances’ > 0,05 maka H0 diterima.
lib.unimus.ac.id
75
Hipotesisnya adalah HO : µ1 = µ2 = µ3 (Kelas eksperimen = Kelas kontrol = Kelas uji coba, homogen). H1 : µ1 ≠ µ2 ≠ µ3 (Kelas eksperimen
Kelas kontrol
Kelas uji coba, tidak
homogen). Keterangan: µ1 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas eksperimen µ2 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas kontrol µ3 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas uji coba. Tabel 4.7. Uji Homogenitas Data Awal Test of Homogeneity of Variances NILAI_UAS Levene Statistic df1 df2 Sig. .255 2 78 .776
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai sig test of homogeneity of varians pada Uji One Way Anova adalah 0,776 yang berarti lebih dari 0,05, jadi dengan hasil ini jelas bahwa nilai sig > 0,05, maka terima H0, sehingga kelas ekperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba bersifat homogen (sama). Perhitungan lebih lengkap pada lampiran 13 (Uji Homogenitas Data Awal).
4.1.3.2. Analisis Akhir Analisis akhir digunakan untuk mengetahui kondisi data hasil penelitian (tes evaluasi) berasal dari kondisi yang sama antara beberapa sampel (nilai) yang diambil oleh peneliti. Data akhir pada penelitian ini diambil dari data nilai evaluasi kemampuan penalaran dan komunikasi siswa kelas VIII A sampai
lib.unimus.ac.id
76
dengan kelas VIII B semester 2 SMP Muhammadiyah 2 Comal tahun ajaran 2015/2016. Adapun untuk analisisnya sama dengan analisis data awal yaitu menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas 1. Uji Normalitas Hipotesis penelitiannya adalah H0 : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 : data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Tabel 4.8. Uji Normalitas Data Akhir Tests of Normality a Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df NILAI_VIII_B .150 27 .121 .848 27 * NILAI_VIII_A .136 27 .200 .914 27 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Sig. .001 .028
Berdasarkan tabel test of normality pada Uji Explore SPSS 21, didapat nilai sig kelas VIII A = 0,200, dan nilai sig kelas VIII B = 0,121. Terlihat jelas bahwa semua nilai sig (kelas VIII A dan kelas VIII B) > 0,05; hal ini berarti sesuai dengan kriteria bahwa H0 diterima. Jadi semua data yang berasal dari populasi berdistribusi normal. Untuk perhitungan lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 46 (Uji Normalitas Data Akhir). 2. Uji Homogenitas Sesuai dengan analisis data awal, bahwa uji ini digunakan untuk mengetahui data tersebut homogen atau tidak. Pada uji homogenitas akhir ini menggunakan data nilai evaluasi kemampuan penalaran dan komunikasi
lib.unimus.ac.id
77
peseta didik kelas VIII A dan kelas VIII B semester 2 di SMP Muhammadiyah 2 Comal tahun ajaran 2015-2016. Adapun untuk uji ini sama dengan uji homogen pada analisis awal yaitu menggunakan uji One Way Anova dalam program SPSS 21. Hipotesis penelitiannya adalah HO : µ1 = µ2 (Kelas eksperimen = Kelas kontrol , homogen). H1 : µ1 ≠ µ2 (Kelas eksperimen
Kelas kontrol, tidak homogen).
Keterangan: µ1 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas eksperimen µ2 = Kemampuan Penalaran dan komunikasi matematika kelas kontrol Tabel 4.9. Uji Homogenitas Data Akhir Test of Homogeneity of Variances NILAI_EVALUASI Levene Statistic df1 df2 Sig. 3.075 1 52 .085
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai sig pada test of homogeneity of variances dalam uji One Way Anova adalah 0,085, yang berarti lebih dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sig > 0,05, sehingga terima H0. Sehingga menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen. Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 47 (Uji Homogenitas Data Akhir).
lib.unimus.ac.id
78
4.1.3. Uji Hipotesis 4.1.3.1. Uji
Ketuntasan
Kemampuan
Penalaran
dan
Komunikasi
Matematika 1. Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Individual Uji ketuntasan individual ini digunakan untuk mengetahui kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning mencapai ketuntasan atau tidak. Adapun untuk KKM-nya adalah 76. Hipotesis penelitiannya adalah
H 0 : 0 76 (rata-rata Kemampuan Penalaran dan Komunikasi mencapai KKM)
H1 : 0 76 (rata-rata Kemampuan Penalaran dan Komunikasi tidak mencapai KKM) Tabel 4.10. Uji Ketuntasan Individual Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah
26
1
27
Berdasarkan penghitungan didapat nilai = 3,431;
= 83,19;
= 27;
= 76. Adapun untuk ttabel = 2,056, sehingga diperoleh
nilai thitung = 10,88. Sehingga berdasarkan kriteria Apabila harga thitung > ttabel maka diterima H0. Terlihat jelas bahwa nilai thitung (10,882) > ttabel (2.056), jadi rata-rata kemampuan penalaran dan
lib.unimus.ac.id
79
komunikasi mencapai KKM. Perhitungan lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 48 (Uji Ketuntasan). 2. Uji Ketuntasan Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika Klasikal Berdasarkan uji ketuntasan individual bahwa nilai rata-rata kemampuan penalaran dan komunikasi siswa mencapai KKM sehingga dapat dikatakan tuntas secara individu. Selanjutnya bisa dilakukan uji ketuntasan klasikal untuk mengetahui kemampuan penalaran dan komunikasi matematika kelompok eksperimen mencapai proporsi minimal 80% untuk mencapai ketuntasan dengan menggunakan uji proporsi (presentage). Hipotesis penelitiannya adalah H0
: 80% (proporsi siswa yang mencapai KKM lebih dari
atau sama dengan 80%) H1
: 80% (proporsi siswa yang mencapai KKM kurang
dari 80%) Adapun untuk uji proporsi menggunakan uji statistik Z, dengan kriteria Apabila z hitung z 0,5a dengan nilai a = 5% maka H0 diterima, sehingga proporsi siswa yang mencapai KKM lebih dari atau sama dengan 80%. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh (0,8);
= 26;
= 80%
= 27, dengan menggunakan rumus uji statistik Z didapat
nilai Zhitung = 2,117 dan nilai Ztabel = Z(0,5-a) dengan nilai a sebesar
lib.unimus.ac.id
80
0,05. Nilai Z(0,5-a) didapat dari daftar normal baku yaitu sebesar 1,64, jadi Z(0,5-a) = 1,64 atau -Z(0,5-a) = -1,64. Terlihat bahwa harga z hitung z 0,5a ,maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa pada kelas eksperimen mencapai ketuntasan klasikal yaitu sebesar 96%. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 48 (Uji Ketuntasan).
4.1.3.2. Uji Pengaruh Uji ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen (bebas) dengan variabel dependen (terikat), dalam hal ini menggunakan minat dan keaktifan sebagai variabel bebas (X1 dan X2) dan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa sebagai variabel terikat (Y). 1. Uji Pengaruh Minat Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Siswa. a. Uji Kelinearan Regresi Hipotesis yang digunakan adalah H0
: 0 (regresi tidak linear)
H1
: 0 (regresi linear)
Untuk mengujinya menggunakan program SPSS 21 yaitu uji Test For Linearity menggunakan ANOVA Table dengan kriteria sig < 0,05, terima H1 Hasil
analisis
kelinearan
regresi
antara
minat
terhadap
kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dapat dilihat pada lampiran 50 (Uji Pengaruh Minat). Berdasarkan penghitungan SPSS di dapat nilai
lib.unimus.ac.id
81
sig linearity = 0,000, hal ini berarti kurang dari 0,05. Jadi dengan melihat kriteria bahwa antara minat (X1) terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa (Y) terdapat hubungan yang linear. Langkah selanjutnya yaitu uji keberartian b. Uji keberartian Hipotesisnya adalah H0
: b1 0 (regresi tidak berarti atau hubungan minat dengan
kemampuan Penalaran dan Komunikasi siswa tidak berarti) H1
: b1 0 (regresi berarti atau hubungan minat dengan kemampuan
Penalaran dan Komunikasi Matematika siswa berarti). Untuk mengujinya menggunakan program SPSS 21 yaitu uji regression. Berdasarkan hasil dari penghitungan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan kriteria bahwa sig < 0,05 berarti H1 diterima. Jadi hubungan antara minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa berarti atau terdapat pengaruh antara keduanya. Langkah selanjutnya yaitu mengetahui persamaan regresinya. c. Persamaan Regresi Linear Rumus untuk persamaan regresinya adalah Yˆ a b1 X 1
Berdasarkan lampiran 50 (Uji Pengaruh Minat) dengan melihat Unstandardized Coefficients menunjukkan bahwa nilai a = 22,941, b = 0,757. Jadi persamaannya Yˆ 22,941 0,757 X1
lib.unimus.ac.id
82
Dikarenakan nilai b itu positif maka regresinya searah, bisa dikatakan bahwa semakin tinggi variabel X1, semakin tinggi pula variabel (Y)-nya. Setelah mengetahui persamaan regresi, langkah selanjutnya yaitu melihat R Square, untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel X1 dengan Y. d. R Square Berdasarkan penghitungan SPSS 21 dengan uji Regression didapat nilai R2 = 0,714. Hal ini berarti besarnya pengaruh X1 terhadap Y sebesar 71,4%. Artinnya 71,4% kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dipengaruhi oleh faktor minat, sedangkan sisanya 28,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Uji Pengaruh Keaktifan Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Siswa. a. Uji Kelinearan Regresi Hipotesis yang digunakan adalah H0
: 0 (regresi tidak linear)
H1
: 0 (regresi linear)
Untuk mengujinya menggunakan program SPSS 21 yaitu uji Test For Linearity menggunakan ANOVA Table dengan kriteria sig < 0,05, terima H1 Hasil analisis kelinearan regresi antara keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dapat dilihat pada lampiran
lib.unimus.ac.id
83
49 (Uji Pengaruh Keaktifan). Berdasarkan penghitungan didapat nilai sig linearity = 0,000, hal ini berarti kurang dari 0,05. Jadi dengan melihat kriteria bahwa antara keaktifan (X2) terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa (Y) terdapat hubungan yang linear. Langkah selanjutnya yaitu uji keberartian b. Uji keberartian Hipotesisnya adalah H0
: b1 0 (regresi tidak berarti atau hubungan keaktifan dengan
kemampuan Penalaran dan Komunikasi siswa tidak berarti) H1
:
b1 0
(regresi berarti atau hubungan keaktifan dengan
kemampuan Penalaran dan Komunikasi Matematika siswa berarti). Untuk mengujinya menggunakan program SPSS 21 yaitu uji regression. Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan kriteria bahwa sig < 0,05 berarti H1 diterima. Jadi hubungan antara pengaruh terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa berarti atau terdapat pengaruh antara keduanya. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 49 (Uji Pengaruh Keaktifan). Langkah selanjutnya yaitu mengetahui persamaan regresinya. c. Persamaan Regresi Linear Rumus untuk persamaan regresinya adalah Yˆ a b1 X 2
lib.unimus.ac.id
84
Berdasarkan lampiran 49 (Uji Pengaruh Keaktifan) dengan melihat Unstandardized Coefficients menunjukkan bahwa nilai a = 25,472, b = 0,718. Jadi persamaannya Yˆ 25,472 0,718 X 2 Dikarenakan nilai b itu positif maka regresinya searah, bisa dikatakan bahwa semakin tinggi variabel X2, semakin tinggi pula variabel (Y)-nya. Setelah mengetahui persamaan regresi, langkah selanjutnya yaitu melihat R Square, untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel X2 dengan Y. d. R Square Berdasarkan penghitungan SPSS 21 dengan uji Regression didapat nilai R2 = 0,830. Hal ini berarti besarnya pengaruh X2 terhadap Y sebesar 83%. Artinnya 83% kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dipengaruhi oleh faktor keaktifan, sedangkan sisanya 17% dipengaruhi oleh faktor lain.
3. Uji Pengaruh Minat dan Keaktifan Terhadap Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Siswa. a. Uji Pengaruh Hipotesisya adalah H0 : tidak terdapat pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning
lib.unimus.ac.id
85
H1 : terdapat pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning Dengan menggunakan porgram SPSS 21 uji regression, didapat data sebagai berikut : Pada tabel ANOVA (lampiran 51-Uji Pengaruh Minat dan Keaktifan) baris Regression kolom Sig. diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < α = 0,05 maka H1 diterima. Jadi, terdapat pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dalam penggunaan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning. Rumus
persamaan
regresi
yang
digunakan
adalah
Yˆ a b1 X 1 b2 X 2 . Berdasarkan tabel Coefficients (lampiran 51-Uji
Pengaruh Minat dan Keaktifan) pada kolom Unstandardized Coefficients yang
kolom
B
maka
persamaan
regresinya
menjadi
Yˆ 18,901 0,287 X1 0,515 X 2 . Karena nilai koefisien b (positif) maka
model regresi bernilai positif atau searah, artinya jika nilai variabel minat dan keaktifan (X1 dan X2) semakin tinggi maka nilai variabel kemampuan penalaran dan komunikasi (Y) juga semakin tinggi pula. Sedangkan pada tabel Model Summary (lampiran 51-Uji Pengaruh Minat dan Keaktifan) kolom R dapat diketahui nilai koefisen korelasi yaitu R2 = 0,867. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi keaktifan mempengaruhi kemampuan penalaran dan komunikasi, dapat
lib.unimus.ac.id
86
digunakan rumus Koefisien Penentu (KP) atau ada yang menyebutnya koefisien Determinasi yang dirumuskan KP = R2 x 100% = 0,867 x 100% = 86,7%. Artinya 86,7% kemampuan penalaran dan komunikasi dipengaruhi oleh minat dan keaktifan, sedangkan sisanya 14,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
4.1.3.3. Uji Banding Uji banding dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bahwa kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa kelompok eksperimen dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari pada kemampuan penalaran dan komunikasi pada kelas kontrol dengan menggunakan model konvensional. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : H0 : 1 2 (kemampuan penalaran dan komunikasi kelas kontrol lebih baik dari pada kelas eksperimen) H1 : 1 2 (kemampuan penalaran dan komunikasi kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol) Berdasarkan petunjuk rumus t-test (Sugiyono, 2012: 139), yang menyatakan bahwa bila jumlah anggota sampel n1 n2 dan varians homogen ( 12 22 ), maka dapat digunakan rumus t-test baik untuk separated varians maupun polled varians dan unutk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n1 + n2 – 2.
lib.unimus.ac.id
87
Jadi untuk menghitung nilai thitung, peneliti memilih untuk menggunakan rumus separated varians dengan kriteria penelitian, jika thitung > ttabel maka terima H1. Berdasarkan perhitungan didapatkan
= 83 ,
n1= 27 dan n2= 27 diperoleh thitung = 6,309, Dengan
= 78 , S21 = 12, S22 = 5 = 27 + 27 –
2 = 52 didapatkan ttabel = 2,007. Karena thitung > ttabel , maka H1 diterima, yang artinya bahwa Kemampuan Penalaran dan Komunikasi Siswa dengan model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning lebih baik daripada dengan model Pembelajaran Konvensional. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada lampiran 52 (Uji Banding).
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1. Instrumen Penelitian Pada instrumen penelitian ini peneliti memaparkan permasalahan yang terdapat di sekolah tempat peneliti melakukan penelitian, permasalahannya berupa siswa belum bisa merekonstruksikan konsep materi khususnya bangun ruang sisi datar yang mencangkup kubus dan balok. Siswa masih kesulitan dalam memahami materi yang bersifat abstrak, untuk itu peneliti berusaha memberikan inovasi belajar yang mempermudah proses kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. Pada penelitian ini aspek yang ditekankan adalah kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Untuk itu peneliti melakukan tes evaluasi guna mengetahui kemampuan penalaran dan komunikasi siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
lib.unimus.ac.id
88
Sebelum instrumen ini dilakukan, terlebih dahulu diujicobakan di kelas uji coba untuk mengetahui tingkat kevaliditas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal yang sebelumnya sudah ditentukan oleh peneliti. Sebelum instrumen ini diujicobakan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu pertama, menentukan indikator materi dan indikator kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Kedua, mengkonsultasikan indikator kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan arahan dan persetujuan terhadap indikator yang dibuat oleh peneliti. Ketiga, melakukan revisi setelah mendapat arahan dan persetujuan dari dosen pembimbing, sehingga mendapatkan beberapa soal yang akan diujicobakan untuk kemudian mendapatkan soal yang baik berdasarkan kriteria yang telah ada. Keempat, melakukan tes ujicoba di kelas VIII C sebagai kelas uji coba soal evaluasi kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Akan tetapi perlu ditekankan, bahwa yang dilakukan ujicoba hanya kemampuan penalaran matematika saja, untuk kemampuan komunikasi tidak diujikan, karena bentuk tesnya berupa pengamatan bukan tertulis. Kelima, setelah dilakukan ujicoba, selanjutnya dilakukan uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda. Adapun hasil untuk uji validitas didapat 10 soal dari 15 soal yang diberikan, yang dinyatakan kevalidannya untuk diterapkan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kriterianya kevalidannya yaitu rendah sebanyak 5 soal, tinggi sebanyak 5 soal, dan sangat tinggi sebanyak 5 soal. Selanjutnya untuk uji reliabilitas, hasilnya adalah sangat tinggi dengan perolehan di atas 0,8 dan kurang dari 1,0 (lihat lampiran uji reliabilitas). Kemudian untuk tingkat kesukaran,
lib.unimus.ac.id
89
kriterianya adalah 5 soal mudah, 4 soal sedang, dan 6 soal sukar. Sedangkan daya beda soalnya adalah 5 soal dibuang, karena kriterianya kurang baik, dan 10 soal dipakai dengan kriteria 3 soal cukup dan 7 soal baik. Berdasarkan hasil uji tersebut didapat 10 soal dipakai untuk tes kemampuan penalaran matematika di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan untuk uji kemampuan komunikasi matematika terdapat 12 aspek yang akan diamati oleh peneliti. Selain instrumen butir soal, instrumen soal angket (minat) pun akan diujicobakan, hanya saja pada instrumen angket pengujiannya hanya validitas dan reliabilitas saja. Terdapat 30 soal angket yang akan diujicobakan dikelas uji coba. Adapun hasil ujicobanya adalah dari 30 soal hanya 20 soal saja yang valid. Sedangkan untuk reliabilitasnya sebesar 0,825, yang artinya kriterianya sangat tinggi. Jadi yang diambil peneliti adalah 20 soal dari 30 soal yang ada. 20 soal ini akan dibagikan di kelas eksperimen. Adapun untuk lembar observasi keaktifan dilakukan dikelas eksperimen, tanpa diujicobakan di kelas uji coba. Lembar observasi keaktifan ini, penelitiannya berdasarkan keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Penilaian bersifat subyektif dari peneliti, oleh karena itu tidak perlu dilakukan uji validitas maupun reliabilitas. Lembar observasi keaktifan digunakan untuk mengambil data nilai keaktifan kelas eksperimen.
lib.unimus.ac.id
90
4.2.2. Efektifitas Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning 1. Uji Ketuntasan Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa siswa mampu menguasai materi bangun ruang sisi datar terutama materi kubus dan balok. Indikasi ini ditandai dengan meningkatnya hasil belajar siswa sehingga memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu sebesar 76. Kriteria ketuntasan dibagi menjadi dua, yaitu ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal. Pada ketuntasan individu, terdapat 26 siswa yang mencapai ketuntasan dari jumlah 27 siswa yang ada di kelas eksperimen. Sedangkan untuk ketuntasan klasikal persentasenya sebesar 96% siswa dapat mencapai ketuntasan. Hal ini sesuai dengan penelitian Wijaya (2000:95) bahwa penggunaan model pembelajaran demonstrasi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMP pada mata pelajaran IPA, karena kegiatan demonstrasi membuat siswa lebih aktif dan memiliki gambaran mengenai materi yang diajarkan, serta kegiatan demonstrasi dapat membuat pengalaman lebih berkesan dan melekat dalam ingatan siswa. Selain itu penelitian Rohim (2009:87-88) menyatakan bahwa persentase ketuntasan peserta didik yang menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project
based
learning)
lebih
tinggi
dibandingkan
yang
tidak
menggunakannya. Indikasi ketuntasan ini tidak hanya menyangkut masalah nilai akhir saja, akan tetapi kondisi pada saat pembelajaran berlangsung juga sangat mempengaruhi. Berdasarkan pengamatan, siswa sangat antusias
lib.unimus.ac.id
91
mempelajari materi dengan menggunakan alat peraga, diskusi antar kelompok pun lancar, karena siswa sangat aktif bekerja sama di dalam kelompoknya. Pada saat dijelaskan siswa sangat memperhatikan penjelasan dengan baik, sehingga siswa bisa menyerap materi dengan maksimal. Pembelajaran demonstrasi berbasis proyek memang jarang dilakukan oleh guru karena memakan waktu untuk merekonstruksi rumus berdasarkan alat peraga yang sudah ada, akan tetapi sisi positifnya siswa dapat melakukan eksperimen untuk mencoba hal-hal yang baru selain membaca dan menulis di dalam kelas. Pembelajaran ini juga menekankan siswa untuk bisa menalar dan mengkomunikasikan alat peraga ke dalam bentuk matematika serta dapat menyampaikan gagasannya di depan kelas. Pada pembelajaran ini menggunakan lembar kerja proyek pembuatan alat peraga mini, yang disusun berdasarkan jumlah kelompok yang ada di kelas eksperimen. Pembagian kelompok dimaksudkan agar siswa dapat saling bekerja sama dan saling membantu untuk menemukan konsep yang ada. Lembar kerja ini menyangkut tentang pembuatan kubus dan balok dari berbagai alat dan bahan sesuai dengan kreativitas siswa. 2. Uji Pengaruh Hasil analisis uji pengaruh pada penelitian ini, menyangkut pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Uji pengaruh terdiri dari beberapa tahap, yaitu pertama uji kelinearan regresi, hasilnya adalah nilai signifikansinya kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 untuk uji minat dan 0,000 untuk uji keaktifan, yang berarti
lib.unimus.ac.id
92
berdasarkan kriteria keduanya terdapat hubungan yang linear terhadap kemampuan penalaran dan komuniksi siswa. Langkah selanjutnya yaitu uji keberartian, yang hasilnya adalah keduanya sama-sama terdapat hubungan yang berarti terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa. Tahap ketiga, yaitu mengetahui persamaan regresinya. Adapun persamaan regresinya untuk masing-masing variabel minat dan keaktifan adalah Yˆ 22,941 0,757 X1 dan Yˆ 25,472 0,718 X 2 . Setelah tahu persamaan
regresi, langkah terakhir adalah menentukan nilai R Square, untuk nilai R Square minat adalah 0,714, yang berarti 71,4% kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dipengaruhi oleh faktor minat dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain, sedangkan untuk nilai R Square keaktifannya adalah 0,830, yang berarti sebesar 83% kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dipengaruhi oleh faktor keaktifan dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Adapun untuk uji regresi ganda diperoleh sebesar 86,7%. Oleh karena itu berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel minat dan keaktifan terhadap variabel kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa kelas VIII. Hal ini ditandai dengan keaktifan siswa pada saat pembelajaran. Siswa lebih antusias menyimak penjelasan dari peneliti, diskusi antar kelompokpun terlihat lancar, dan tugas-tugas yang diberikan peneliti dikerjakan dengan baik. Selain itu minat belajar siswa dengan menggunakan alat peraga pun meningkat, karena siswa menyukai kondisi pembelajaran yang lain dari biasanya.
lib.unimus.ac.id
93
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Amanda (2014:6) yang menyatakan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) dapat membuat siswa lebih aktif, dan berhasil memecahkan masalahmasalah yang bersifat kompleks. Ainun (2015:78) menambahkan dalam penelitiannya bahwa peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa sebanyak 66,7% (20 siswa dari 30 siswa) dikarenakan siswa menyukai pelajaran matematika yang telah diajarkan oleh guru dan dapat memberikan kebebasan dalam berpikir. Berdasarkan Safari (2005:111) indikator minat itu meliputi kesukaan, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan siswa terhadap pembelajaran. 3. Uji Banding Hasil uji banding banding pada penelitian ini adalah kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik daripada dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini ditandai dengan peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis
project based learning.
Berdasarkan hasil tes dan pengamatan, diketahui bahwa siswa lebih mendalami materi setelah proses pembelajaran berlangsung, keaktifan dan minat belajar siswa juga meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian Bandu (2014:9) yang menyatakan hasil belajar siswa kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran demonstrasi memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dari pada model pembelajaran konvensional. Selain itu
lib.unimus.ac.id
94
penelitian dari Amanda (2014:9) juga menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antar siswa yang belajar dengan model pembelajaran berbasis proyek dan model pembelajaran konvensional. Hasilnya model pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan pembahasan di atas, pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila memuat 3 indikator, yaitu (1) ketuntasan dalam tes evaluasi kemampuan penalaran dan komunikasi siswa, (2) terdapat pengaruh antara minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa, dan (3) pembelajaran model demonstrasi berbasis project based learning lebih baik bila dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Jadi, sesuai dengan ketiga indikator tersebut, hasil dari penelitian ini adalah model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning efektif terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi matematika siswa kelas VIII
lib.unimus.ac.id
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV, diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning efektif. Hal ini ditandai dengan 3 indikator, yaitu 1. Kemampuan penalaran dan komunikasi siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 2 Comal dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dapat mencapai ketuntasan, baik secara individu maupun klasikal. Besarnya prosentase ketuntasannya adalah 96%. 2. Adanya pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning pada materi bangun ruang sisi datar khususnya kubus dan balok. Terlihat jelas bahwa adanya hubungan dan pengaruh antara minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa sebesar 71,4%, pengaruh keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa sebesar 83%, dan pengaruh kedua-duanya (minat dan keaktifan) terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi siswa yaitu sebesar 86,7%. 3. Perbandingan antara model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning dengan model pembelajaran konvensional, hasilnya adalah
95
lib.unimus.ac.id
96
model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.
5.2. Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mempunyai rekomendasi untuk para pengajar dan peneliti lain, yaitu sebagai berikut : 1. Guru hendaknya dapat menggunakan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning ketika dihadapkan dengan materi bangun ruang ataupun materi lainnya, yang prinsipnya menggunakan alat peraga. Karena hal ini dapat memudahkan siswa dalam memahami materi sesuai dengan kemampuan dan kreativitasnya sendiri. 2. Kemampuan penalaran dan komunikasi siswa dapat diasah ketika menggunakan alat peraga ataupun media lainnya yang inovatif. Penalaran dalam memahami materi bangun ruang akan lebih mudah jika menggunakan alat peraga. Sedangkan untuk komunikasi akan lebih bermakna jika menggunakan pembelajaran berbasis project based learning, karena siswa bisa saling bekerja sama dan memberikan gagasannya ataupun pendapatnya sesuai dengan kemampuannya. 3. Minat dan keaktifan siswa bisa digali dengan memberikan angket ataupun observasi melalui tingkah laku dan sikap siswa itu sendiri, dengan demikian guru akan lebih memahami siswa dari segi manapun.
lib.unimus.ac.id
97
4. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk materi dan obyek yang berbeda.Supaya inovasi dalam pembelajaran akan terus berkembang dan bisa memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. 5. Tidak semua materi bisa diterapkan pada model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning, hanya yang berkaitan dengan pemahaman abstrak saja, yang meliputi bangun ruang atau geometri.
lib.unimus.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, N. 2015. Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Matematis Siswa Madrasah Aliyah melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. Jurnal Dikdaktik Matematika Vol.2, No.1. Amanda, N.W.Y. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Ditinjau dari Self Efficacy Siswa. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Volume 4. Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip-prinsip Prosedur. Cetakan Kelima. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Arikunto, S. 2012. Asas-asas Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Kedua. Bumi Aksara. Jakarta. Aryani, E. 2014. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Three Stay Two Stray Bernuansa Problem Based Learning Materi Segiempat Kelas VII. Skripsi. Program S1 Pendidikan Matematika UNIMUS. Semarang. Ball, D.L., Bass, H. 2003. Making Mathematics Reasonable in School. In: Kilpatrick J,Martin WG, Schifter DE (eds) A Research Companion to Principles and Standards for School Mathematics. National Council of Teachers of Mathematics, Reston, VA, pp 27–44. Bandu, Y. 2014. Pengaruh Metode Demonstrasi pada Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-sifat Cahaya di SDN 16 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Jurnal. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Dhamayanti, I. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran MatchCard Berbasis Problem Solving pada Materi Segitiga Kelas VII. Skripsi. Program S1 Pendidikan Matematika UNIMUS. Semarang. Dimyati dan Mudjiono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Dina, A. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 pada Perangkat Pembelajaran Model Discovery Learning Pendekatan Scientific Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Materi Geometri SMK. Skripsi. Program S1 Pendidikan Matematika UNIMUS. Semarang. Elliot, P.C. dan Kenney, M.J. 1996. Communication in Mathematic K-12 and Beyond.NCTM. Virginia.
98
lib.unimus.ac.id
99
Gay, L.R. 1983. Education Research Competencies for Analisis & Application.2nd Edition. Ohio: A Bell & Howell Company. Guskey. 1982. The Effectivenessof Mastery Learning Strategies In Undergraduete Education Courses. University of Kentucky. Herman. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dalam Belajar. FIPK UMM Malang. Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Pelajar. Malang. Hurrahman, F. 2008. Metode Demonstrasi dan Eksperimen. http//undhiexzwordperss.com metodedemonstrasi-daneksperimen/. 17 Maret 2015 (11.15). Idrus. 2012. Penerapan Teori Perkembangan Mental Piaget pada Konsep Kekekalan Panjang. FKIP UKT. Ternate. Indah, N.L. 2012. Asyiknya Belajar Bangn Ruang dan Sisi Datar. PT Balai Pustaka (Persero). Jakarta Ismail. 1998. Kapita Selekta Pembelajaran Matematika. Universitas Terbuka. Kurniawan, H. dan Istiningrum. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Menghitung Mutasi Dana Kas Kecil Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia 10(1) :114-134. Muriani, L. 2014. Efektifitas Metode Quantum Teaching Pendekatan problem basedlearning Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah pada Materi Bangun Ruang Kelas VIII. Skripsi. Program S1 Pendidikan Matematika UNIMUS. Semarang. Nurhidayati. 2006. Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam. Skripsi. Program S1 Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Rofiq, Nafiur. 2010. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dalam Pengajaran Pendidikan Agama Islam .Jurnal Falasifa. 1(1): 1 – 14. Rohim, D.C. 2009. Keefektifan Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika pada Materi Pokok Kubus dan Balok Peserta Didik Kelas VIII SMP N 1 Winong. Skripsi. Program S1 Pendidikan Matematika UNNES. Semarang.
lib.unimus.ac.id
100
Ruseffendi, E.T. 2006. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Tarsito. Bandung. Safari. 2005. Penulisan Butir Soal Berdasarkan Penilaian Berbasis Kompetensi. APSI Pusat. Jakarta. Sardiman, A.M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Shofiana, N. 2011. Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Peserta Didik pada Materi Garis dan Sudut. Skripsi. Program S1 Tarbiyah IAIN Walisongo. Semarang. Sofyana.2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Ekspositori untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS bagi Peserta Didik. IKIP Veteran Semarang. Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Sudjana. 2005. Metode Statistik. Edisi keenam. Cetak Ulang Ketiga. PT Tarsito. Bandung. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. ________. 2010. Statistik untuk Penelitian. Cetakan Ketujuh belas. Alfabeta. Bandung. ________. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung. ________.2012.Statistik untuk Penelitian. Cetakan Kedua Puluh Satu. Alfabeta. Bandung. Supinawati. 2012. Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Aktivitas Belajar Matematika Kelas 1 SDN 20 Tanjung Keramat. FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak. Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran: Teoridan Aplikai. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta. Susanti, E. 2012.Meningkatkan Penalaran Siswa Melalui Koneksi Matematika. Prosiding Kontribusi Pendidikan Matematika dan Matematika dalam
lib.unimus.ac.id
101
Membangun Karakter Guru dan Siswa. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Thomas, J.W. 2000. A Review of Research on Project-Based Learning. http://www.bobpearlman.org/BestPractices/PBL_Research.pdf. 13 Maret 2015 (10.30). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. Sekretaris Negara. Jakarta. Widiyanti, M.A. 2013. Statistik Terapan: Konsep dan Aplikasi SPSS/LISREL dalam Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi, dan Ilmu Sosial Lainnya. Edisi pertama. Cetakan pertama. Elex Media Komputindo. Jakarta. Widyantini, T. 2014. Penerapan Model Project Based Learning dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. PPPPTK Matematika. Jakarta. Wijaya, B. 2012.Model Demonstrasi Interaktif Berbantuan Multimedia dan Hasil Belajar IPA Aspek Kimia Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. Yohanes, R. 2010. Teori Vygotsky dan Impliksinya Terhadap Pembelajaran Matematika. Skripsi. Program S1 Pendidikan Matematika Universitas Katolik Widya Mandala. Madiun. Zuwaily. 2012. Komponen-komponen dalam Sistem Pendidikan. http://zuwaily.blogspot.com/2012/11/komponen-komponen-dalamsistem.html. 13 Maret 2015 (10.00)
lib.unimus.ac.id
LAMPIRAN – LAMPIRAN PENELITIAN
lib.unimus.ac.id
Lampiran 1
102
lib.unimus.ac.id
103
lib.unimus.ac.id
104
lib.unimus.ac.id
105
lib.unimus.ac.id
106
lib.unimus.ac.id
107
Lampiran 6
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN (VIII A)
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
KODE A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
KELAS VIII A ADITYA BAHRUL ALAMSYAH ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH. RAFLY AKBAR ALSIANSYAH MUHAMMAD DIMAS HARDIANSYA MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO MAHERA ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
lib.unimus.ac.id
108
Lampiran 7
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS KONTROL (VIII B)
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
KODE B-1 B-2 B-3 B-4 B-5 B-6 B-7 B-8 B-9 B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27
KELAS VIII B AGUNG NUGROHO AL HAKI TRIALANDA ANDIKA EKO SAPUTRA AYU CHANIFAH AYU RAHMAWATI BERLIANI YASMINE ELLYN MUSTIKA SARI ENDANG SRI WAHYUNI EVIN MELINDA FARAH FAUZIYYAH FIKRI AMIN FAHRUDIN FITA FITANTIKA KARTIKA DEWI YUDHI MINAMI MILA MELIYANI MILA ROSYA DEWI MUHAMMAD MUBAROK MUHAMMAD SULAIMAN ABDULLAH NUR AZIZAH NUR SALISA MAFAZA NURUL FADILAH RINTO RIZAL BAIHAQI RIZKI AMALIA PUTRI RODLOTUL AMSAH SINTA PUJI ASTUTI YONI ALAMI YUSRIL RIZQONUL FAJAR
lib.unimus.ac.id
109
Lampiran 8
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS UJI COBA (VIII C)
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
KODE C-1 C-2 C-3 C-4 C-5 C-6 C-7 C-8 C-9 C-10 C-11 C-12 C-13 C-14 C-15 C-16 C-17 C-18 C-19 C-20 C-21 C-22 C-23 C-24 C-25 C-26 C-27
KELAS VIII C ADI SUGIHARTO ALDI AULADI AMAL HAFAS RASYID BHAKTI IDHI PANGESTU DWI PUTRI NOVA ELIZA DZAKIYYAH AMELIA FITRI SEPTIANI HANI'AH INANDA PUTRI ANDINI LAZUARDA ISLAMI YURNIAWAN MEI FIRAWATI MUHAMAD NOFAN ILYAS HAQIQI MUHAMMAD IKHROM MUHAMMAD KHAERUL H NABILA NELI NADILA NILKOLAS B NURUL HIKMAH OKTAVIA NUR HIDAYAH RIMANG GANDES SIKARA GUSTI SILVI HANDAYANI SYADAN ARRASYID WAHYU RAMADHONI YOGIE MAHENDRA ALMAJID ZAEPUL AMPRI ZAQIATUL FITRI AURA DIFANTY
lib.unimus.ac.id
110
Lampiran 9
Hasil UAS Semester Kelas Eksperimen (Kelas VIII A)
NO
KODE
1 A-1 2 A-2 3 A-3 4 A-4 5 A-5 6 A-6 7 A-7 8 A-8 9 A-9 10 A-10 11 A-11 12 A-12 13 A-13 14 A-14 15 A-15 16 A-16 17 A-17 18 A-18 19 A-19 20 A-20 21 A-21 22 A-22 23 A-23 24 A-24 25 A-25 26 A-26 27 A-27 Rata-rata :
NAMA SISWA
NILAI UAS
ADITYA BAHRUL ALAMSYAH ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENI SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH RAFLY AKBAR ALSIANSYAH MUHAMMAD DIMAS HARDIANSYA MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO MAHERA ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
70 70 75 75 70 75 80 65 60 60 65 70 65 70 70 75 65 75 85 70 75 60 65 80 60 75 75 70
lib.unimus.ac.id
111
Lampiran 10
Hasil UAS Semester Kelas Kontrol (Kelas VIII B)
NO
KODE
1 B-1 2 B-2 3 B-3 4 B-4 5 B-5 6 B-6 7 B-7 8 B-8 9 B-9 10 B-10 11 B-11 12 B-12 13 B-13 14 B-14 15 B-15 16 B-16 17 B-17 18 B-18 19 B-19 20 B-20 21 B-21 22 B-22 23 B-23 24 B-24 25 B-25 26 B-26 27 B-27 Rata-rata :
NAMA SISWA AGUNG NUGROHO AL HAKI TRIALANDA ANDIKA EKO SAPUTRA AYU CHANIFAH AYU RAHMAWATI BERLIANI YASMINE ELLYN MUSTIKA SARI ENDANG SRI WAHYUNI EVIN MELINDA FARAH FAUZIYYAH FIKRI AMIN FAHRUDIN FITA FITANTIKA KARTIKA DEWI YUDHI MINAMI MILA MELIYANI MILA ROSYA DEWI MUHAMMAD MUBAROK MUHAMMAD SULAIMAN ABDULLAH NUR AZIZAH NUR SALISA MAFAZA NURUL FADILAH RINTO RIZAL BAIHAQI RIZKI AMALIA PUTRI RODLOTUL AMSAH SINTA PUJI ASTUTI YONI ALAMI YUSRIL RIZQONUL FAJAR
lib.unimus.ac.id
NILAI UAS 65 60 70 60 70 80 75 60 70 60 70 75 70 70 70 65 65 60 80 80 75 75 65 80 70 60 75 69
112
Lampiran 11
Hasil UAS Semester Kelas Uji Coba (Kelas VIII C)
NO
KODE
1 C-1 2 C-2 3 C-3 4 C-4 5 C-5 6 C-6 7 C-7 8 C-8 9 C-9 10 C-10 11 C-11 12 C-12 13 C-13 14 C-14 15 C-15 16 C-16 17 C-17 18 C-18 19 C-19 20 C-20 21 C-21 22 C-22 23 C-23 24 C-24 25 C-25 26 C-26 27 C-27 Rata-rata :
NAMA SISWA ADI SUGIHARTO ALDI AULADI AMAL HAFAS RASYID BHAKTI IDHI PANGESTU DWI PUTRI NOVA ELIZA DZAKIYYAH AMELIA FITRI SEPTIANI HANI'AH INANDA PUTRI ANDINI LAZUARDA ISLAMI YURNIAWAN MEI FIRAWATI MUHAMAD NOFAN ILYAS HAQIQI MUHAMMAD IKHROM MUHAMMAD KHAERUL H NABILA NELI NADILA NILKOLAS B NURUL HIKMAH OKTAVIA NUR HIDAYAH RIMANG GANDES SIKARA GUSTI SILVI HANDAYANI SYADAN ARRASYID WAHYU RAMADHONI YOGIE MAHENDRA ALMAJID ZAEPUL AMPRI ZAQIATUL FITRI AURA DIFANTY
lib.unimus.ac.id
NILAI UAS 65 70 75 80 65 70 60 65 80 70 70 75 70 65 65 75 75 75 60 70 80 75 70 80 65 70 75 71
113
Lampiran 12
UJI NORMALITAS DATA NILAI UAS KELAS VIIIA S/D KELAS VIIIC
Hipotesis H0 = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 = data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
KELAS_VIII_A
.165
27
.059
.933
27
.084
KELAS_VIII_B
.162
27
.067
.900
27
.013
KELAS_VIII_C
.163
27
.064
.921
27
.042
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives Statistic Mean
70.37 Lower Bound
67.74
Upper Bound
73.00
Std. Error 1.278
95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
70.21
Median
70.00
Variance KELAS_VIII_A
44.088
Std. Deviation
6.640
Minimum
60
Maximum
85
Range
25
Interquartile Range
10
Skewness
KELAS_VIII_B
.067
.448
Kurtosis
-.460
.872
Mean
69.44
1.316
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
66.74
Upper Bound
72.15
5% Trimmed Mean
69.38
Median
70.00
lib.unimus.ac.id
114 Variance
46.795
Std. Deviation
6.841
Minimum
60
Maximum
80
Range
20
Interquartile Range
10
Skewness Kurtosis Mean
.020
.448
-1.085
.872
70.93
1.133
Lower Bound
68.60
Upper Bound
73.26
95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
71.03
Median
70.00
Variance KELAS_VIII_C
34.687
Std. Deviation
5.890
Minimum
60
Maximum
80
Range
20
Interquartile Range
10
Skewness
-.082
.448
Kurtosis
-.764
.872
KELAS_VIII_A KELAS_VIII_A Stem-and-Leaf Plot Frequency 4,00 5,00 7,00 8,00 2,00 1,00 Stem width: Each leaf:
Stem & 6 6 7 7 8 8
. . . . . .
Leaf 0000 55555 0000000 55555555 00 5
10 1 case(s)
lib.unimus.ac.id
115
lib.unimus.ac.id
116
KELAS_VIII_B KELAS_VIII_B Stem-and-Leaf Plot Frequency 6,00 4,00 8,00 5,00 4,00 Stem width: Each leaf:
Stem & 6 6 7 7 8
. . . . .
Leaf 000000 5555 00000000 55555 0000
10 1 case(s)
lib.unimus.ac.id
117
lib.unimus.ac.id
118
KELAS_VIII_C KELAS_VIII_C Stem-and-Leaf Plot Frequency 2,00 6,00 8,00 7,00 4,00 Stem width: Each leaf:
Stem & 6 6 7 7 8
. . . . .
Leaf 00 555555 00000000 5555555 0000
10 1 case(s)
lib.unimus.ac.id
119
lib.unimus.ac.id
120
lib.unimus.ac.id
121
Lampiran 13
UJI HOMOGENITAS DATA NILAI UAS KELAS VIII A S/D VIII C
Hipotesis = data homogen = data tidak homogen
Test of Homogeneity of Variances NILAI_UAS Levene Statistic .255
df1
df2 2
Sig. 78
.776
Adapun dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji One Way ANOVA dalam Progam SPSS 21, dengan kriteria bahwa sig > 0,05 maka H0 diterima. Berdasarkan tabel di atasterlihat bahwa nilai sig = 0,776> 0,05. Jadi hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen, kelas kontrol, dan kelas uji coba bersifat homogen.
lib.unimus.ac.id
122
Lampiran 14
Kisi-kisi Lembar Angket Minat Siswa Nomor Penyataan Aspek yang diamati Minat merupakan kegairahan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat diekspresikan dalam pernyataan yang menunjukkan peserta didik lebih menyukai sesuatu daripada yang lain.
Indikator Positif
Negatif
1,2,3,4
5,6
7,8,9
10,11,12
13,14,15
16,17,18
1.4. kemauan peserta didik dalam belajar
19,20,21
22,23,24
1.5. rasa ingin tahu
25,26,27
28,29,30
1.1. perasaan senang 1.2. ketertarikan 1.3. perhatian peserta didik ketika diberi pelajaran
Bisa dimanifestasikan ke dalam aktivitas belajar
lib.unimus.ac.id
123
Lampiran 15
Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa No 1
2
3
4. 5.
6.
7.
Aspek yang diamati
Indikator
Aktif dalam bertanya
1.1. Peserta didik bertanya kepada guru 1.2. Peserta didik menjawab pertanyaan guru Aktif dalam mengerjakan 2.1. Mengerjakan latihan (tugas) 2.2. menuliskan jawaban 2.3. LKS Aktif dalam menggunakan 3.1. membawa buku ajar atau LKS sumber belajar matematika 3.2. menggunakan buku ajar atau LKS matemtika Aktif dalam berdiskusi 4.1. Diskusi dalam Kelompok 4.2. bekerja sama dalam kelompok Aktif dalam presentasi 5.1. mengamati kegiaan presentasi 5.2. mendengarkan sajian presentasi 5.3. mengemukakan pendapat Aktif dalam menerima 6.1. memberikan informasi pada teman informasi yang bertanya 6.2. mendengarkan penjelasan atau informasi yang diberikan guru Aktif dalam proses 7.1 percaya diri dalam kegiatan pembelajaran pembelajaran
lib.unimus.ac.id
Nomor Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
124
Lampiran 16
Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan Komunikasi Siswa No 1.
2.
3.
4.
Kompetensi Dasar Mengidentifkasi kan sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya
Indikator materi Menyebutkan unsur-unsur kubus dan balok: rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal. Membuat jaring- Membuat jaring kubus, jaring-jaring balok, prisma - kubus dan limas - balok
Aspek yang diukur Kemampuan tata bahasa
Kemampuan memahami wacana
Menghitung luas Menemukan Kemampuan permukaan rumus luas sosiolinguistik kubus dan balok permukaan kubus dan balok
Menghitung volume balok dan kubus
Menemukan rumus volume kubus dan balok
Kemampuan strategis
lib.unimus.ac.id
Indikator komunikasi 1.1 Memahami definisi dan istilah-istilah dalam matematika 1.2 Menggunakan simbolsimbol/notasi operasi matematika secara tepat guna 1.3 Gaya penyampaian informasi 2.1 memberikan gagasan (apa yang diketahui atau ditanyakan) mengenai suatu soal dan memberikan alasannya 2.2 memahami permasalahan yang ada serta memberikan tanggapannya. 2.3 Kritis terhadap permasalahan yang ada. 3.1 Memahami permasalahan kontekstual 3.2 Merekonstruksi konsep 3.3 menyajikan masalah kontektual ke dalam bentuk gambar,grafik, tabel atau aljabar. 4.1 menstimulasi ide dengan gambar atau kerangka. 4.2 Menghubungkan konsep dengan gambar atau kerangka 4.3 menyelesaikan permasalahan atau persoalan secara runtut.
Nomor Butir 1
2
3 4
5
6 7
8 9
10
11
12
125
Lampiran 17
Kisi-kisi Lembar Tes Kemampuan Penalaran Matematika Siswa Standar Kompetensi Memahami sifatsifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi Dasar Mengidentifkasi kan sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya
Materi
Indikator
Butir Soal
Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok)
1. Siswa dapat Menyebutkan unsur-unsur kubus dan balok 2. siswa dapat menunjukkan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal pada bangun ruang sisi datar 3. Siswa dapat mengidentifik asikan jaringjaring pada bangun ruang sisi datar 4. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang sisi datar 5. siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang sisi datar
1,2,3
Membuat jaringjaring kubus, balok, prisma dan limas
Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas
lib.unimus.ac.id
4,5,6
7,8,9
10,11,12
13,14,15
126
Lampiran 18
TES EVALUASI PENALARAN MATEMATIKA
Nama
:
Kelas
:
Petunjuk Mengerjakan -
Bacalah doa sebelum mengerjakan. Kerjakan yang paling mudah terlebih dahulu. Kerjakan di selembar kertas. Kerjakan dengan tenang dan tidak boleh membuka buku !
Pertanyaan 1. Sebutkan unsur-unsur yang ada pada balok. 2. Banyaknya sisi pada kubus dan balok adalah . . . 3. Sebutkan diagonal ruang pada kubus ABCD.EFGH 4. Perhatikan gambar kubus di bawah ini. H E
G F
D
C
Sebutkan tiga pasang rusuk dan sisi yang sejajar pada kubus di samping !
B
A
5. Perhatikan gambar di bawah ini. H E
G F
D
C
Tunjukkan diagonal bidang dan diagonal ruang yang terdapat pada balok di samping adalah
B
A
6. Diketahui panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 10 cm. Hitunglah panjang diagonal ruang AG! 7. Dari rangkaian daerah persegi berikut manakah yang merupakan jaring-jaring kubus. a ..
c .
b .
lib.unimus.ac.id
127
8.
Gambarlah jaring-jaring balok ABCD.EFGH dengan ukuran 6 satuan x 5 satuan x 3 satuan pada kertas berpetak menurut seleramu.
9.
Dari rangkaian di bawah ini manakah yang termasuk jaring-jaring balok. a ..
b .
c .
10. Pak Amin mempunyai kardus minuman yang berbentuk kubus, setelah diukur ternyata panjang rusuk-rusuknya 15 cm. Berapa luas permukaan kubus yang dipunyai Pak Amin? 11. Perhatikan gambar berikut H
G
E
F D
4cm C
Dari gambar kubus ABCD.EFGH, luas bidang diagonal DBFH yang diarsir di atas adalah ......cm2
B
A
12. Sebuah kardus berbentuk balok yang akan di cat seluruh permukaannya. Jika ukuran panjang, lebar, dan tinggi kardus tersebut berturut-turut adalah 10 cm, 8 cm, dan 6 cm. Maka luas permukaan yang akan di cat adalah 13. Diketahui luas permukaan kubus adalah 96 cm2. Volume kubus tersebut adalah Perhatikan gambar di bawah ini . 14.
H
G
E
6 cm A
F D
C
10 cm
B
4 cm
Volume balok di samping adalah . . . cm3.
15. Sebuah kolam renang yang panjangnya 14 m dan lebarnya 6 m akan di isi air hingga penuh. Jika kedalaman kolam itu 3 m, maka volume air tersebut adalah . . .cm3.
lib.unimus.ac.id
128
Lampiran 19
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA EVALUASI PENALARAN
No 1
Jawaban Unsur-unsur balok - Rusuk - Sisi - Diagonal bidang
- Diagonal sisi - Diagonal ruang - Titik sudut
Pedoman Skor
6
2
Banyaknya sisi pada kubus dan balok adalah 6
6
3
Diagonal ruang pada kubus ABCD.EFGH - AG - CG - BH - DF
7
4
H E
G
D
C B
A
5
3 pasang rusuk sejajar - AB//BF - CD//GH - BC//FG 3 pasang sisi sejajar - ABCD//EFGH - BCFG//ADEH - ABEF//DCHG
F
H
7
G
E
F D
C B
A
Diagonal bidang : - ADFG - BCEH - AECG Diagonal ruang : - AG - BH 6
H
BFDH EFDC ABGH EC DF
G F
E
10 cm D
A
7
Panjang diagonal ruang AG ? 7
C B
Jawab :
lib.unimus.ac.id
129
C
Menggunakan rumus pytagoras :AC2 = AB2 + BC2 AC2 = 102 + 102 AC2 = 100 + 100 AC2 = 200 AC = 200 AC = 10 2
10 cm A
10 cm
B
Menggunakan rumus pytagoras :AG2 = AC2 + CG2 AG2 = 10 2 2 + 102 AG2 = 200 + 100 AG2 = 300 AG = 300
G
10 cm
10 2 cm
AG = 10 3
7 8
Yang merupakan jaring-jaring kubus adalah C, D, E, F Menggambar jaring-jaring balok ukuran 6 satuan x 5 satuan x 3 satuan (p x l x t)
6
6 cm 3 cm
3 cm 6 cm 5 cm
3 cm
5 cm
5 cm 5 cm 6 cm
7
3 cm
6 cm
6 cm
9 10
Yang ternasuk jaring-jaring balok adalah A, B, C Diketahui : s = 15 cm ditanya : Luas Permukaan Kubus ? Dijawab : L.P.K = 6.s2 = 6. (15)2 = 6. 225 = 1350 cm2
lib.unimus.ac.id
6
7
130
11
H E
G F
D
4cm C
Luas bidang yang diarsir adalah ...
Jawab : Rusuk = 4 cm Panjang FH = BD FH2 = EH2 + EF2 FH2 = 42 + 42 FH2 = 16 + 16 FH2 = 32 FH = 32 4 2 12
13
14
Luas BDFH = panjang x lebar = FH x BF = 4 2.4 = 16 2
Diketahui : p = 10 cm l = 8 cm t = 6 cm ditanya : Luas Permukaan Balok ? Dijawab : L.P.B = 2. (pl + pt + lt) = 2. (10.8 + 10.6 + 8.6) = 2. (80 + 60 + 48) = 2.188 = 376 cm2 Diketahui : LPK = 96 cm2 Ditanya : VK ? Jawab : LPK 6s 2 Untuk Vol.Kubus (VK) = s3 96 6s 2 VK s 3 96 VK 4 3 s2 6 VK 64cm 2 2 s 16 s 16 4 Diketahui : p = 10 cm l = 4 cm t = 6 cm ditanya : Volume Balok ? Dijawab : V.B = p.l.t = 10. 4. 6 = 240 cm3
lib.unimus.ac.id
7
7
7
6
131
15
Diketahui : p = 14 m l =6m t =3m ditanya : Volume Kolam ? Dijawab : V.Kolam = p.l.t = 14. 6. 3 = 252 m3 Total Skor Maksimal Skor Maksimal
Pedoman Pen-skoran =
7
100 100
x 100 = Nilai yang diperoleh
lib.unimus.ac.id
132
Lampiran 20 Hasil Analisa Butir Soal
lib.unimus.ac.id
133
lib.unimus.ac.id
No
rxy
Validitas
Kriteria
TK
Kriteria
DP
Kriteria
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0,81832795 0,87406254 0,80646206 0,73131531 0,36703298 0,37060785 0,86429473 0,30170108 0,80596683 0,63643652 0,37316232 0,65396316 0,32637006 0,74902784 0,60052420
VALID VALID VALID VALID TIDAK TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID
S.TINGGI S.TINGGI S.TINGGI TINGGI RENDAH RENDAH S.TINGGI RENDAH S.TINGGI TINGGI RENDAH TINGGI RENDAH TINGGI TINGGI
0,778 0,778 0,630 0,222 0,037 0 0,778 0,074 0,852 0,444 0 0,333 0 0,778 0,667
MUDAH MUDAH SEDANG SUKAR SUKAR SUKAR MUDAH SUKAR MUDAH SEDANG SUKAR SEDANG SUKAR MUDAH SEDANG
0,2698413 0,4682540 0,4240363 0,2562358 0,0907029 0,0521542 0,4814815 0,1428571 0,2354497 0,4467120 0,0589569 0,6077098 0,0408163 0,4153439 0,4716553
CUKUP BAIK BAIK CUKUP KURANG KURANG BAIK KURANG CUKUP BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK BAIK
Berdasarkan tabel di atas soal yang dipakai untuk evaluasi adalah soal no1, 2, 3, 4, 7, 9, 10, 12, 14, 15
lib.unimus.ac.id
Reliabilitas
Keputusan
RELIABEL SANGAT TINGGI = 0,927216721
134
DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIBUANG DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI
135
Lampiran 21
CONTOH HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL
Rumus yang digunakan rxy =
N XY ( X )( Y )
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }
Keterangan: rxy
= koefisienkorelasi antara x dan y
N
= jumlah peserta didik
X
= skor butir soal (item)
Y
= skor total butir soal
X
= jumlah skor tiap butir soal
X 2
= jumlah kuadrat skor butir soal
Y
= jumlah skor total
Y 2
= jumlah kuadrat skor total
XY
= jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
Kriteria Jika rhitung> r tabel dengan taraf signifikan 5%, maka dikatakan soal valid. Perhitungan Berikut contoh perhitungan validitas soal nomor 1 No
KodeSiswa
X1
X2
Y
Y2
X1Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
C-12 C-25 C-14 C-10 C-15 C-26 C-16 C-18 C-1 C-7 C-22 C-20
6 6 4 6 4 6 4 6 6 6 4 6
36 36 16 36 16 36 16 36 36 36 16 36
72 71 71 70 69 68 67 64 62 61 59 58
5184 5041 5041 4900 4761 4624 4489 4096 3844 3721 3481 3364
432 426 284 420 276 408 268 384 372 366 236 348
lib.unimus.ac.id
136
No 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
KodeSiswa C-3 C-17 C-21 C-19 C-4 C-11 C-24 C-9 C-23 C-8 C-6 C-5 C-27 C-2 C-13 Jumlah
X1
X2
Y
Y2
X1Y
6 6 5 4 6 6 4 3 6 3 4 3 3 0 0 123
36 36 25 16 36 36 16 9 36 9 16 9 9 0 0 641
57 56 56 52 52 51 48 44 44 37 35 34 30 0 0 1388
3249 3136 3136 2704 2704 2601 2304 1936 1936 1369 1225 1156 900 0 0 80902
342 336 280 208 312 306 192 132 264 111 140 102 90 0 0 7035
N = 27 rxy = rxy =
= 0,8183
rxy = Dengan taraf signifikan 5% dan N = 27 diperoleh r tabel = 0,3808. Karena rhitung= 0,8183>rtabel= 0,3808 maka butir soal nomor 1 dikatakan soal valid.
lib.unimus.ac.id
137
Lampiran 22
CONTOH HASIL PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL Rumus yang digunakan
k b 2 r11 1 t2 k 1
Keterangan: r11
: reabilitas tes secara keseluruhan
k
: banyak butir soal
t2
2 i
: jumlah varian skor tiap item : varian skor total
Kriteria Jika r11 > r tabel maka dikatakan instrumen tesreliabel.
Contoh Perhitungan Soal No 1 1.
Varians Total
=
t2 = 330,222 2.
Varians Butir
lib.unimus.ac.id
138
=
= 2,988
=
=
= 3,879
=
= 3,632
=
= 5,622
=
= 7,852
=
= 2,815
=
=
= 0,839
=
=
= 0,348
=
=
= 4,444
= =
= 2,999
= 0,406 = 7,728 = 1,062 = 4,636 = 8,348
= 57,598 3.
Koefisien Reliabilitas
k b 2 r11 1 t2 k 1 r11 =
=
=
= 0,885.
rxy = 0,885. Dengan taraf signifikan 5% dan N = 27 diperoleh r tabel = 0,3809. Karena rhitung= 0,885>rtabel= 0,3809 maka instrumen tes reliabel sangat tinggi.
lib.unimus.ac.id
139
Lampiran 23
CONTOH HASIL PERHITUNGAN TARAF KESUKARAN
Rumus Mencari Tingkat Kesukaran:
Kriteria MisalkanTK adalah Tingkat Kesukaran
Jumlah proporsi
Kriteriasoal
0,00 < TK ≤ 0,30
Sukar
0,30 < TK ≤ 0,70
Sedang
0,70< TK ≤ 1,00
Mudah
Perhitungan Berikut contoh perhitungan tingkat kesukaran soal nomor 1.
R = 0,76 Karena TK berada pada interval 0,70< TK ≤ 1,00, soal termasuk dalam kriteria Mudah.
lib.unimus.ac.id
140
Lampiran 24
CONTOH HASIL PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL
Rumus yang digunakan DP =
Keterangan: Keterangan: DP
: daya pembeda : rata-rata kelompok atas. : rata-rata kelompok bawah.
Skor max
: Skor maksimum
Misalkan D adalah daya beda soal maka : Kriteria penilaian daya beda soal sebagai berikut : 1. Jika D = negatif maka daya beda soal tidak baik (soal dibuang) 2. Jika 0,00 D 0,20 maka daya beda soal jelek. 3. Jika 0,20 D 0,40 maka daya beda soal cukup. 4. Jika 0,40 D 0,70 maka daya beda soal baik 5. Jika 0,70 D 1,00 maka daya beda soal sangat baik
Perhitungan Berikut contoh perhitungan daya pembeda Soal nomor 1 =5,33 = 3,71 Skor Max = 6
lib.unimus.ac.id
141
Kelompok Atas
Kelompok Bawah
No
Kode
Nilai
No
Kode
Nilai
1
C-15
4
19
C-24
4
2
C-12
6
20
C-9
3
3
C-14
4
21
C-23
6
4
C-26
6
22
C-6
4
5
C-25
6
23
C-5
3
6
C-10
6
24
C-8
3
7
C-16
4
25
C-27
3
8
C-18
6
26
C-2
0
9
C-7
6
27
C-13
0
Rata-rata
5,33
Rata-rata
3,71
DP = DP =
=
DP= 0,27. Karena DP berada pada interval 0,20 ≤ D <0,40 dengan kriteria cukup. Jadi daya beda soal no 1 kriterianya cukup. Maka butir soal nomor 1 dapat gunakan.
lib.unimus.ac.id
142
Lampiran 25
ANGKET MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nama No. Absen Kelas Hari/Tanggal
: : : :
Petunjuk 1. Pada angket ini terdapat 30 pertanyaan. Setiap pertanyaan mewakili jawaban yang berbeda. 2. Pertimbangkan baik-baik setiap pertanyaan, sesuaikan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. 3. Berilah respon yang benar-benar peserta didik rasakan. 4. Jangan mudah dipengaruhi oleh jawaban teman. 5. Tulislah pada lembar jawaban yang telah tersedia, dan ikuti petunjuk yang ada. Keterangan pilihan SS = Sangat Setuju S = Setuju R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju No
Pernyataan
Pilihan Jawaban SS
1.
Saya senang dengan cara mengajar guru
2.
Saya merasa senang melakukan pembelajaran secara berkelompok Pembelajarannya menyenangkan
3. 4. 5.
Saya senang mendengarkan dan menerima pelajaran dari guru Saya merasa bosan dengan gaya mengajar guru
6.
Cara guru mengajar tidak sesuai dengan hati saya.
7.
Saya tertarik dengan gaya guru mengajar.
8.
Pembelajaran menggunakan alat peraga sangat menarik
9.
Materi yang disampaikan guru sangat menarik, sehingga memudahkan saya dalam memahaminya. 10. Saya merasa malas di kelas karena guru saya tidak menarik. 11. Saya cenderung tidak tertarik dengan cara guru menyampaikan materi.
lib.unimus.ac.id
S
R
TS
STS
143
12. Materi bangun ruang sisi datar tidak menarik sama sekali, karena pembelajarannya menggunakan alat peraga. 13. Saya sangat memperhatikan ketika guru mengajar. 14. Guru saya sangat memperhatikan siswa yang belum bisa. 15. Belajar secara berkelompok sangat menarik perhatian saya. 16. Guru saya pilih kasih 17. Saya tidak suka dengan gaya guru memberikan materi. 18. Perhatian saya terganggu karena cara guru berbicara tidak jelas. 19. Saya sangat antusias belajar di kelas ini. 20. Saya ingin belajar matematika lebih giat lagi. 21. Cara guru menerangkan sangat jelas sehingga membuat saya rajin belajar. 22. Pembelajarannya membosankan, banyak rumusnya. 23. Materinya sangat susah dipahami. 24. Saya malas belajar karena guru saya tidak jelas dalam menerangkan materi. 25. Materi bangun ruang sisi datar, membuat saya penasaran 26. Saya ingin lebih tahu banyak lagi mengenai matematika. 27. Saya menjadi lebih giat belajar setelah diajar oleh guru saya. 28. Pemahaman saya terhadap materi sangat kurang. 29. Saya lebih suka mencontek teman. 30. Materinya terlalu banyak sehingga membuat saya malas membuka buku.
lib.unimus.ac.id
144
Lampiran 26 Hasil Analisis Angket Minat
lib.unimus.ac.id
145
lib.unimus.ac.id
146
lib.unimus.ac.id
147
lib.unimus.ac.id
148
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
rxy 0,49552 0,07026 0,42566 0,39356 0,65471 0,57076 0,01608 0,12059 0,40972 0,68821 0,47413 0,60798 0,28810 0,40273
Validitas VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK TIDAK VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID
Reliabilitas
Reliabilitas 0,824628026
Keputusan DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,11601 0,61712 0,57222 0,37260 0,55804 -0,07089 0,02272 0,76856 0,38781 0,46524 0,14687 0,45408 0,21454 0,53554 0,40078 0,62015
TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK TIDAK VALID VALID VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID VALID
DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIBUANG DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIBUANG DIPAKAI DIPAKAI DIPAKAI
Berdasarkan tabel di atas Angket yang digunakan adalah no 1, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 30
lib.unimus.ac.id
149
Lampiran 27 Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester
SILABUS : SMP/MTS : VIII : Matematika : II(dua)
Standar Kompetensi : GEOMETRI DAN PENGUKURAN 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Penilaian Kegiatan Pembelajaran
Indikator
5.1 Mengiden tifikasi sifatsifat kubus, balok, prisma dan limas serta Kubus, balok, bagianprisma tegak, bagiannya limas
Mendiskusikan unsur-unsur kubus, balok, prisma dan limas dengan menggunakan model
5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas
Merancang jaring-jaring - kubus - balok - prisma tegak - limas
Kubus, balok, prisma tegak, limas
Teknik
Menyebutkan unsur-unsur kubus, balok, prisma, dan limas : rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal.
Tes lisan
Bentuk Instrumen Daftar pertanyaan
Alokasi Waktu
Contoh Instrumen
V T P
W U
R
S Q
Perhatikan balok PQRS-TUVW
2x40mnt Buku teks, lingkungan, model bangun ruang sisi datar (padat dan kerangka)
a.
Membuat jaring-jaring - kubus - balok - prisma tegak - limas
Tes unjuk kerja
lib.unimus.ac.id
Uji petik kerja produk
Sebutkan rusuk-rusuk tegaknya b. Sebutkan diagonal ruangnya c. Sebutkan bidang alas dan atasnya Buatlah model balok menggunakan karton manila
Sumber Belajar
4x40mnt
150 5.3 Menghitung luas permukaan Kubus, balok, dan volume prisma tegak, kubus,balok, limas prisma dan limas
Menemukan rumus luas permukaan kubus, balok, limas dan prisma tegak
Tes lisan
Daftar pertanyaan
1.Sebutkan rumus luas permukaan kubus jika rusuknya x cm. 2. Sebutkan rumus luas permukaan prisma yang alasnya jajargenjang dengan panjang alasnya a cm dan tingginya b cm. Tinggi prisma t cm.
Menggunakan rumus untuk menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas
Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma dan limas
Tes tulis
Tes uraian
Suatu prisma tegak sisi – 3 2x40mnt mempunyai panjang rusuk alas 6 cm dan tingginya 8 cm. Hitunglah luas permukaan prisma 1. Sebutkan rumus volum: 2x40mnt a) kubus dengan panjang rusuk x cm. b) balok dengan panjang pcm, lebar lcm, dan tinggi tcm. Suatu limas tegak sisi-4 alasnya 6x40mnt berupa persegi dengan panjang sisi 9 cm. Jika tinggi limas 8 cm maka volume limas : A. 206 cm B. 216 cm C. 261 cm D. 648 cm
Mencari rumus luas permukaan kubus, balok, limas dan prisma tegak
Mencari rumus volume kubus, balok, prisma, limas.
Menentukan rumus volum kubus, balok, prisma, limas
Tes lisan
Pertanyaan
Menggunakan rumus untuk menghitung volume kubus, balok, prisma, limas.
Menghitung volume kubus, balok, prisma, limas.
Tes tulis
Tes pilihan ganda
4x40mnt
Mengetahui Kepala Sekolah. Guru mata pelajaran
Fatimah, S.Pd.I
Fadzilah, S.Pd
NIP/NRK ...........................
NIP/NRK...........................
lib.unimus.ac.id
151
Lampiran 28
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bangun Ruang Sisi Datar Sub Materi
: Balok dan Kubus
Kelas
: VIII
Disusun oleh : Mirza Muntaha (I2A011011)
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG 2015
lib.unimus.ac.id
152
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SatuanPendidikan
: Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kelas / Semester
: VIII / 2
Mata Pelajaran
: Matematika
Sub Materi Pokok
: Kubus dan Balok
Alokasi Waktu
: 1 x 40 menit
A. Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya. B. Kompetensi Dasar 1. Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagianbagiannya. 2. Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. 3. Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas. C. Indikator Pencapaian Kompetensi.
Menyebutkan unsur-unsur kubus dan balok meliputi : rusuk, bidang sisi, bidang diagonal, diagonal bidang, dan diagonal ruang.
Mengidentifikasi serta membuat jaring-jaring kubus dan balok
Menghitung luas permukaan kubus dan balok
Menentukan serta menghitung rumus volume kubus dan balok.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa diharapkan dapat menyebutkan unsur-unsur kubus dan balok.
Siswa diharapkan dapat mengidentifikasi serta membuat jaring-jaring kubus dan balok.
Siswa diharapkan dapat menghitung luas permukaan kubus dan balok.
Siswa diharapkan dapat menentukan serta menghitung rumus volume kubus dan balok.
Setelah berdiskusi dan berlatih, diharapkan siswa mampu menerapkannya dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang sisi datar.
lib.unimus.ac.id
153
E. Materi Pembelajaran Terdapat pada buku ajar siswa F. Metode Pembelajaran Pengamatan, tanya-jawab, penugasan individu maupun kelompok, dan diskusi kelompok dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning. G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran 1. Media
:Alat Peraga Kubus dan Balok
2. Alat/Bahan
: LCD (jika memungkinkan), PapanTulis, dan Spidol.
3. SumberBelajar
:Buku Ajar Siswa dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 No
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
1
KEGIATAN AWAL
5 menit
a) Memberikan salam dan mengecek kehadiran peserta didik. b) Siswa merespon salam dan guru meminta siswa untuk memimpin do‟a. c) Memberikan gambaran tentang materi yang akan diberikan. d) Menginformasikan
model
pembelajaran
yang
akan
dilaksanakan yaitu model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning e) Menginformasikan
SK,
KD,
indicator
dan
tujuan
pembelajaran. 2
KEGIATAN INTI
30 menit
a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok/ grup heterogen yang terdiri dari atas 4-5 peserta didik. b) Guru menjelaskan dengan menggunakan alat peraga kubus dan balok untuk menyampaikan bagian-bagian bangun ruang. c) Guru meminta siswa untuk memperhatikan dengan baik. d) Guru
mengajukan
pertanyaan
kepada
peserta
didik.
(menanya). e) Guru memberikan persoalan yang berkaitan dengan materi untuk di diskusikan dalam kelompoknya sebalum penugasan proyek dilakukan. f) Guru menyampaikan maksud dan tujuan dari penugasan
lib.unimus.ac.id
154
proyek yang akan dilakukan. g) Guru memberikan petunjuk penugasan proyek. h) Guru menanyakan kepada siswa tentang penugasan proyek yang akan dilakukan. (penugasan proyek dilakukan dirumah) 3
KEGIATAN PENUTUP a)
5 menit
Berdasarkan hasil diskusi, guru bersama peserta didik membuat rangkuman / simpulan pelajaran yang telah dipelajari.
b) Guru mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan dengan baik tugas yang diberikan dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya. c)
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan membantu teman dalam belajar.
Pertemuan ke-2 No 1
2
KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU KEGIATAN AWAL 5 menit a) Memberikan salam dan mengecek kehadiran peserta didik. b) Siswa merespon salam dan guru meminta siswa untuk memimpin do‟a. c) Mengingat kembali materi sebelumnya tentang bagian-bagian bangurn ruang. d) Menginformasikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning e) Menginformasikan SK, KD, indicator dan tujuan pembelajaran. KEGIATAN INTI 30 menit a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang sudah ditentukan sebelumnya. b) Guru menanyakan tentang penugasan yang diberikan pada pertemuan yang lalu. c) Peserta didik menyampaikan kendala atau kesulitan yang dihadapi. d) Guru memberikan bimbingan tentang penugasan proyek yang dilakukan. e) Guru menyampaikan materi mengenai jaring-jaring pada kubus dan balok serta beberapa contoh yang berkaitan dengan materi. f) Guru meminta siswa untuk memperhatikan dengan baik.
lib.unimus.ac.id
155
3
g) Guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik. (menanya). h) Guru memberikan persoalan untuk dibahas bersama kelompoknya. KEGIATAN PENUTUP 5 menit a) Berdasarkan hasil diskusi, guru bersama peserta didik membuat rangkuman / simpulan pelajaran yang telah dipelajari. b) Guru menyampaikan gambaran materi luas dan volume yang akan diberikan pada pertemuan selanjutnya serta memberikan tugas atau proyek akhir kepada siswa untuk pertemuan terakhir. c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan membantu teman dalam belajar.
Pertemuan ke-3 No 1
2
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN AWAL a) Memberikan salam dan mengecek kehadiran peserta didik. b) Siswa merespon salam dan guru meminta siswa untuk memimpin do‟a. c) Mengingat kembali materi sebelumnya mengenai jaringjaring kubus dan balok d) Menginformasikan model pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu model pembelajaran demonstrasi berbasis project based learning e) Menginformasikan SK, KD, indicator dan tujuan pembelajaran. KEGIATAN INTI a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang sudah ditentukan pada pertemuan yang lalu. b) Guru memberikan kesempatan siswa untuk mempersiapkan bahan yang akan dipresentasikan. c) Guru membimbing siswa yang kesusahan dalam mempersiapkan bahan. d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk presentasi hasil dari proyek yang telah dikerjakan bersama kelompoknya. e) Guru beserta siswa lain memperhatikan dengan baik. f) Guru beserta siswa lain mengevaluasi bersama-sama. g) Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang semua telah diberikan. h) Guru membagikan LKS untuk dikerjakan sebagai latihan KEGIATAN PENUTUP d) Berdasarkan hasil diskusi, guru bersama peserta didik membuat rangkuman / simpulan pelajaran yang telah dipelajari. e) Guru mengingatkan peserta didik untuk tetap belajar karena
lib.unimus.ac.id
WAKTU 5 menit
30 menit
5 menit
156
f)
pertemuan terakhir akan diisi latihan sebagai bahan evaluasi dari penelitian Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan terima kasih atas kesediaan peserta didik belajar bersama dan membantu teman dalam belajar. Comal, 19 Mei 2015 Peneliti
(Mirza Muntaha)
lib.unimus.ac.id
157
Lampiran 29
PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Nama Kelompok Anggota
Kelas
: : 1......................................... 2......................................... 3......................................... 4......................................... :
Bahan Kerangka Bangun 1. Lidi (tusuk sate) 2. Lem Fox (lem kayu) atau sejenisnya 3. Benang Petunjuk Pembuatan 1. Potong lidi sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
2. Tempel batang lidi dengan menggunakan lem fox sesuai ukuran sehingga menjadi kerangka seperti di bawah ini.
atau
3. Hubungkan antara sudut atas dengan sudut bawah dengan menggunakan benang sehingga membentuk sebuah diagonal sisi dan diagonal ruang. Catatan : Benang ini digunakan untuk mengetahui diagonal sisi dan diagonal ruang.
benang
atau benang
4. Jika memungkinkan bisa dikreasikan sesuai kelompoknya dengan menambahkan selimut untuk kubus maupun balok. 5. Kemudian kerjakan laporan proyek yang telah disiapkan
lib.unimus.ac.id
158
LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Kelompok 1 Instruksi : Buatlah alat peraga kubus dengan panjang rusuk 15 cm. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasilnya di depan teman-teman kalian.
No Pertanyaan 1.
Jawaban
Perpotongan dua sisi pada kubus merupakan sebuah garis yang disebut rusuk kubus. Berapakah banyaknya rusuk kubus yang kalian buat. Kemudian amati apakah panjangnya sama?
2.
Amati alat peraga yang telah kalian buat. Hitunglah panjang diagonal sisi dan diagonal ruang pada kubus yang kalian buat !
3.
Apa yang kamu dapat simpulkan dari alat peraga yang kalian buat, beserta hambatan dalam pembuatannya. Uraikan !
lib.unimus.ac.id
159
LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Kelompok 3 Instruksi : Buatlah alat peraga kubus dengan panjang rusuk 17 cm. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasilnya di depan teman-teman kalian.
No Pertanyaan 1.
Jawaban
Setiap daerah persegi pada kubus disebut sisi kubus Berapa banyaknya sisi kubus yang kalian buat. Kemudian bandingkan apakah bentuk dan ukuran semua sisi kubus sama? Berikan alasannya.
2.
Amati alat peraga yang telah kalian buat. Hitunglah panjang diagonal sisi dan diagonal ruang pada kubus yang kalian buat !
3.
Apa yang kamu dapat simpulkan dari alat peraga yang kalian buat, beserta hambatan dalam pembuatannya. Uraikan !
lib.unimus.ac.id
160
LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Kelompok 5 Instruksi : Buatlah alat peraga kubus dengan panjang rusuk 18cm. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasilnya di depan teman-teman kalian.
No Pertanyaan 1.
Jawaban
Benang yang menghubungkan dua titik sudut yang terletak pada satu sisi kubus disebut diagonal sisi kubus. Berapa banyak diagonal sisi pada kubus tersebut? Kemudian bandingkan apakah panjangnya sama?
2.
Amati alat peraga yang telah kalian buat. Hitunglah panjang diagonal sisi dan diagonal ruang pada kubus yang kalian buat !
3.
Apa yang kamu dapat simpulkan dari alat peraga yang kalian buat, beserta hambatan dalam pembuatannya. Uraikan !
lib.unimus.ac.id
161
LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Kelompok 2 Instruksi : Buatlah alat peraga balok dengan panjang 30 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 15 cm. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasilnya di depan teman-teman kalian.
No Pertanyaan 1.
Jawaban
Perpotongan dua sisi pada balok merupakan sebuah garis yang disebut rusuk balok. Berapa banyak rusuk balok yang kalian buat. Kemudian amati apakah panjangnya sama? Jika tidak, berikan alasannya!
2.
Amati alat peraga yang telah kalian buat. Hitunglah panjang diagonal sisi depan pada balok tersebut.
3.
Apa yang kamu dapat simpulkan dari alat peraga yang kalian buat, beserta hambatan dalam pembuatannya. Uraikan !
lib.unimus.ac.id
162
LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Kelompok 4 Instruksi : Buatlah alat peraga balok dengan panjang 30cm, lebar 13 cm, dan tinggi 10 cm. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasilnya di depan teman-teman kalian.
No Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah panjang diagonal sisi pada tiap sisi balok tersebut sama? jika tidak, berikan alasannya!
2.
Amati alat peraga yang telah kalian buat. Hitunglah panjang diagonal sisi depan pada balok tersebut.
3.
Apa yang kamu dapat simpulkan dari alat peraga yang kalian buat, beserta hambatan dalam pembuatannya. Uraikan !
lib.unimus.ac.id
163
LAPORAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA MINI
Kelompok 6 Instruksi : Buatlah alat peraga balok dengan panjang 30 cm, lebar 15 cm, dan tinggi 12 cm. Diskusikan dengan teman sekelompokmu untuk menjawab pertanyaan berikut. Kemudian presentasikan hasilnya di depan teman-teman kalian.
No Pertanyaan
Jawaban
1.
Apakah panjang diagonal ruang pada balok tersebut sama? jika iya, berikan alasannya!
2.
Amati alat peraga yang telah kalian buat. Hitunglah panjang diagonal sisi depan pada balok tersebut.
3.
Apa yang kamu dapat simpulkan dari alat peraga yang kalian buat, beserta hambatan dalam pembuatannya. Uraikan !
lib.unimus.ac.id
164
Lampiran 30
DAFTAR NAMA KELOMPOK PROYEK PEMBUATAN ALAT PERAGA KELAS EKSPERIMEN (VIII A)
Kelompok 1
Kelompok 4
1. Berliana Yasmine
1. Rizal Erik Sandi
2. Aditya Bahrul Alamsyah
2. Mizar Khaerul Anam
3. Rizal Bahtiar
3. Zidha Khira Himmah
4. Nurul Faizah
4. Salma Nurul Azizah
5. Lubena Safitri
Kelompok 2
Kelompok 5
1. Istiqomah
1. Nafis Adden
2. Alwi Shahara
2. Moh. Rafly Akbar Alsiansyah
3. Salia
3. Zulfah Hanafia
4. Sukman Dana
4. Saniyah
5. Muhammad Fatchurozi
Kelompok 3
Kelompok 6
1. Sabila Dina Ikhsani
1. Gilang Kesuma
2. Fadlan Afrizal
2. Muhammad Dimas Hardiansya
3. Wildan Hardanto Mahera
3. Fakhrunnisa Rosada
4. Ratna Retmono
4. Siti Julekha
5. Putri Intan Sari
lib.unimus.ac.id
165
Lampiran 31
LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN
Kelas
:
Hari/Tanggal : No
1.
2.
3.
4.
Aspek yang diamati Kriteria penilaian beserta indikatornya Aktif dalam bertanya Peserta didik bertanya 1. Tidak mengajukan pertanyaan. kepada guru 2. Bertanya kepada guru tetapi tidak sesuai dengan materi yang dipelajari. 3. Bertanya kepada guru sesuai dengan materi yang dipelajari tetapi kurang santun. 4. Bertanya kepada guru sesuai dengan meteri yang dipelajari dan bersikap santun. Peserta didik menjawab 1. Tidak menjawab pertanyaan guru pertanyaan guru 2. Menjawab pertanyaan guru tetapi tidak sesuai dengan materi yang dipelajari atau di luar konteks. 3. Mampu menjawab pertanyaan dari guru tetapi belum tepat atau masih salah. 4. Mampu memberikan jawaban secara tepat dan benar sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh guru. Aktif dalam mengerjakan Mengerjakan Latihan 1. Tidak mengerjakan tugas yang diberikan. (tugas) 2. Mengerjakan tugas namun belum sesuai. 3. Mengerjakan tugas sesuai materi yang diberikan guru namun kurang runtut. 4. Mengerjakan tugas sesuai materi yang diberikan guru dan runtut. Menuliskan jawaban 1. Tidak menjawab soal atau tugas yang diberikan. 2. Mampu memberikan jawaban namun belum sesuai atau di luar konteks 3. Sudah mampu memberikan jawaban yang sesuai namun belum tepat (kurang lengkap). 4. Sudah mampu memberikan jawaban yang sesuai dan tepat (lengkap).
lib.unimus.ac.id
1
2
Absensi Siswa 3 4
5
166 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Mengerjakan LKS
1. Tidak mengerjakan LKS (kosong). 2. Mengerjakan LKS namun kurang tepat. 3. Mengerjakan LKS secara tepat namun belum lengkap. 4. Mengerjakan LKS secara tepat dan lengkap. Aktif dalam menggunakan sumber belajar Membawa buku ajar atau 1. Tidak membawa buku ajar atau LKS LKS matematika 2. Membawa buku ajar atau LKS namun bukan milik sendiri. 3. Membawa buku ajar atau LKS milik sendiri tetapi tidak lengkap. 4. Membawa buku ajar atau LKS milik sendiri dan sudah lengkap. Menggunakan buku ajar 1. Tidak menggunakan sumber belajar atau LKS matematika 2. Sudah menggunakan sumber belajar namun tidak sesuai materi. 3. Sudah menggunakan sumber belajar yang sesuai materi namun masih pinjam siswa lain. 4. Sudah menggunakan sumber belajar sesuai materi dan tidak pinjam siswa lain. Aktif dalam berdiskusi Aktif dalam diskusi 1. Terlalu banyak diam dalam kelompoknya (tidak aktif) kelompok 2. Sudah mencoba aktif dalam kelompok namun kurang percaya diri. 3. Sudah mampu percaya diri dan aktif namun belum bisa konsisten. 4. Sudah mampu percaya diri, aktif dalam kelompoknya dan bisa konsisten. Bekerja sama dalam 1. Tidak mau bekerja sama dan sibuk sendiri. kelompok 2. Sudah mencoba bekerja sama namun masih banyak ngobrol bersama siswa lain. 3. Sudah mampu bekerja sama namun terlalu ramai. 4. Sudah mampu bekerja sama dan tetap tenang. Aktif dalam presentasi Mengamati kegiatan 1. Berbicara sendiri dan tidak mengamati presentasi 2. Mencoba mengamati tetapi masih ramai. 3. Mampu mengamati siswa lain namun tidak konsisten. 4. Mampu mengamati dengan baik dan konsisten. Mendengarkan sajian 1. Berbicara sendiri dan tidak mendengarkan. presentasi 2. Sudah mencoba mendengarkan tetapi masih berbicara dengan siswa lain. 3. Sudah mampu mendengarkan dengan baik namun kurang konsisten. 4. Sudah mempu mendengarkan dengan baik dan konsisten. Mengemukakan pendapat 1. Tidak mengemukakan pendapat 2. Sudah mencoba mengemukakan pendapat namun diluar konteks.
lib.unimus.ac.id
167
13.
14.
15.
3. Sudah mampu mengemukakan pendapat dengan baik namun masih kurang percaya diri. 4. Sudah mampu mengemukakan pendapat dengan baik dan percaya diri. Aktif dalam menerima informasi Memberikan informasi pada 1. Tidak memberikan informasi kepada teman. teman yang bertanya 2. Sudah mencoba memberikan informasi kepada teman yang bertanya namun tidak sesuai. 3. Mampu memberikan informasi yang sesuai 4. Mampu memberikan informasi yang sesuai Mendengarkan penjelasan 1. Tidak mendengarkan penjelasan guru dan bermain sendiri. atau informasi yang 2. Mencoba mendengarkan penjelasan guru tetapi masih sibuk sendiri. diberikan guru 3. Sudah mampu mendengarkan penjelasan guru dengan baik namun tidak konsisten. 4. Sudah mampu mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan bisa konsisten. Aktif dalam proses pembelajaran Percaya diri dalam kegiatan 1. Tidak percaya diri pembelajaran 2. Mencoba percaya diri namun masih malu. 3. Sudah mampu percaya diri tetapi kurang sopan santun. 4. Mampu percaya diri dan sopan santun.
lib.unimus.ac.id
168
Lampiran 32
HASIL PEROLEHAN SKOR LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN PERTEMUAN KE-1
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
Nama Siswa
ADITYA BAHRUL A ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH. RAFLY AKBAR A MUHAMMAD DIMAS H MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO M ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
Penilaian Tiap Kriteria Soal 1 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 2 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
6 3 4 4 2 4 3 3 4 2 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
7 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
lib.unimus.ac.id
8 3 3 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 3 3 3
9 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
10 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah 12 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3
13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
14 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
48 49 48 42 45 52 47 45 34 46 43 45 49 44 45 47 46 42 47 45 42 45 42 50 48 48 48
169
Lampiran 33
HASIL PEROLEHAN SKOR LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN PERTEMUAN KE-2
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
Nama Siswa
ADITYA BAHRUL A ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH. RAFLY AKBAR A MUHAMMAD DIMAS H MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO M ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
Penilaian Tiap Kriteria Soal 1 4 3 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
5 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4
6 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4
7 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
lib.unimus.ac.id
8 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3
9 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4
10 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
Jumlah 12 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
13 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
51 50 48 43 48 54 47 48 42 51 46 48 50 46 48 49 47 51 51 48 48 46 45 45 51 46 48
170
Lampiran 34
HASIL PEROLEHAN SKOR LEMBAR PENGAMATAN KEAKTIFAN PERTEMUAN KE-3
No
Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
Nama Siswa
ADITYA BAHRUL A ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH. RAFLY AKBAR A MUHAMMAD DIMAS H MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO M ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
Penilaian Tiap Kriteria Soal 1 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3
3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3
4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
5 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
6 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
7 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
lib.unimus.ac.id
8 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
10 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
Jumlah 12 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
13 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
14 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3
15 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3
54 54 48 50 51 56 50 51 46 56 51 51 54 50 51 48 51 51 55 48 45 50 48 49 54 50 48
171
Lampiran 35
CONTOH PERHITUNGAN NILAI KEAKTIFAN
Rumus Mencari:
Perhitungan Berikut contoh perhitungan nilai keaktifan siswa nomor absen 1. Poin keaktifan pertemuan pertama = 48 Poin keaktifan pertemuan kedua = 51 Poin keaktifan pertemuan ketiga = 54
= 51
= 85 Jadi nilai keaktifan siswa nomor absen 1 adalah 85.
lib.unimus.ac.id
172
Lampiran 36
DAFTAR NILAI KEAKTIFAN SISWA No
Kode
Nama Siswa
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
Ratarata
Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
ADITYA BAHRUL A ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA R GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL A MOH. RAFLY AKBAR A MUHAMMAD DIMAS H MUHAMMAD FATCH. NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO M ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
48 49 48 42 45 52 47 45 34 46 43 45 49 44 45 47 46 42 47 45 42 45 42 50 48 48 48
51 50 48 43 48 54 47 48 42 51 46 48 50 46 48 49 47 51 51 48 48 46 45 45 51 46 48
54 54 48 50 51 56 50 51 46 56 51 51 54 50 51 48 51 51 55 48 45 50 48 49 54 50 48
51 51 48 45 48 54 48 48 41 51 47 48 51 47 48 48 48 48 51 47 45 47 45 48 51 48 48
85 85 80 75 80 90 80 80 68 85 78 80 85 78 80 80 80 80 85 78 75 78 75 80 85 80 80
lib.unimus.ac.id
173
Lampiran 37
CONTOH PERHITUNGAN NILAI MINAT
Rumus Mencari:
Perhitungan Berikut contoh perhitungan nilai angket minat nomor absen 1. Skor yang diperoleh = 80
= 80 Jadi nilai minat nomor absen 1 adalah 80.
lib.unimus.ac.id
174
Lampiran 38
HASIL PEROLEHAN SKOR LEMBAR ANGKET MINAT KELAS EKSPERIMEN (VIII A)
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kode
A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
Nama Siswa
ADITYA BAHRUL ALWI SHAHARA BERLIANA Y FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA R GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL MOH. RAFLY A MUHAMMAD D H MUHAMMAD F NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK S SABILA DINA I SALIA SALMA NURUL A SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN H ZIDHA KHIRA H ZULFAH HANAFIA
Penilaian Tiap Kriteria Soal 1 4 5 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4
2 4 5 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 3 5 5 5 4
3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 5 4 5
4 4 5 5 4 3 5 3 5 4 3 5 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 2 3 1 4 4
5 3 4 4 3 4 5 4 4 3 5 4 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3
6 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4 5 5 5 3
7 4 4 5 4 3 5 4 3 3 3 4 5 4 3 2 4 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 5
8 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 4 5
9 3 4 4 4 5 5 4 5 3 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
10 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 5 5 3 5
11 5 4 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4
lib.unimus.ac.id
12 4 4 5 4 3 5 4 4 5 3 3 5 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4
13 5 4 3 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 3
14 3 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 5 5 5 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 5 4 5
15 5 4 4 3 4 2 3 4 3 5 2 4 5 3 3 3 4 4 5 3 4 3 3 4 5 3 5
16 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3
17 5 5 4 4 4 5 5 4 2 4 3 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4
18 4 3 3 4 3 1 4 3 3 5 3 3 4 3 5 2 3 3 4 5 4 4 4 3 2 4 2
19 3 4 5 3 5 4 5 4 3 4 4 3 3 5 1 3 3 3 5 3 4 4 3 3 5 4 3
20 4 4 3 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5
Jumlah = Nilai 80 84 80 78 80 87 80 80 68 84 78 85 84 80 76 80 80 75 80 75 78 75 76 80 80 80 80
175
Lampiran 39 LEMBAR PENGAMATAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Kelas
:
Hari/Tanggal : No
1.
2.
3.
4.
Aspek yang diamati beserta Kriteria penilaian indikatornya Kemampuan tata bahasa Merumuskan definisi dari 5. Belum bisa merumuskan definisi istilah matematika. 6. Sudah bisa merumuskan namun masih diluar konteks 7. Sudah bisa merumuskan akan tetapi kurang rinci 8. Sudah bisa merumuskan dengan baik. Menggunakan simbol5. Tidak mengerti simbol-simbol atau notasi dalam matematika simbol/notasi operasi 6. Sudah mengerti namun belum bisa menerapkan matematika secara tepat guna 7. Sudah bisa menggunakan simbol-simbol atau notasi tetapi belum tepat guna 8. Sudah bisa menggunakan simbol-simbol atau notasi dengan baik dan tepat guna. Gaya penyampaian informasi 1. Tidak bisa menyampaikan dengan baik. 2. Masih kurang percaya diri namun sudah mencoba dengan baik 3. Sudah percaya diri tetapi informasinya kadang diluar konteks (tidak konsisten) 4. Sudah percaya diri dan penyampian informasinya tepat tidak menyimpang (konsisten) Kemampuan memahami wacana memberikan gagasan (apa 5. Tidak bisa memberikan gagasan yang diketahui atau 6. Sudah mencoba mengutarakan pendapat sesuai apa yang diketahui namun ditanyakan) mengenai suatu masih ragu-ragu soal dan memberikan 7. Sudah bisa mengutarakan gagasannya namun belum bisa memberikan alasannya. alasannya. 8. Sudah bisa mengutarakan gagasannya dan bisa memberikan alasannya
lib.unimus.ac.id
Absensi Siswa 1 2 3
4
5
176 5.
6.
memahami permasalahan yang ada serta memberikan tanggapannya
Kritis terhadap permasalahan yang ada.
5. Tidak bisa menanggapi suatu persoalan yang ada 6. Sudah mencoba menanggapi namun belum bisa memahami permasalahan yang ada. 7. Sudah mampu memahami permasalahan serta memberikan tanggapannya namun masih ragu-ragu. 8. Bisa memahami permasalahan yang ada serta dapat memberikan tanggapannya dengan baik. 5. Tidak peka terhadap permasalahan 6. Sudah mencoba peka namun masih kurang percaya diri. 7. Sudah mencoba untuk peka menanggapi permasalahan namun belum bisa kritis menanggapinya. 8. Sudah peka terhadap permasalahan dan kritis dalam menghadapinya.
Kemampuan sosiolinguistik 7.
Memahami permasalahan kontekstual
5. Belum bisa menguraikan permasalahan secara kontekstual. 6. Sudah mencoba memahami namun belum bisa menguraikan secara matematis. 7. Mampu memahami permasalahan kontektual namun belum bisa menerapkan
8.
Merekonstruksi konsep
8. Mampu memahami permasalahan kontektual dengan baik dan mampu menerapkannya di dalam persoalan matematika 5. Masih kebingungan dalam merekonstruksi konsep 6. Sudah bisa tapi tidak tahu asal mulanya.
9.
Menyajikan masalah kontektual ke dalam bentuk
7. Sudah mampu memahami konsep dan tahu asal mulanya namun belum bisa merekkonstruksinya sesuai dengan pemahamannya. 8. Sudah bisa merekonstruksi konsep dengan baik sesuai dengan pemahamannya. 1. Tidak bisa menguraikan permasalahan kontekstual ke dalam bentuk gambar, grafik, tabel, atau aljabar.
lib.unimus.ac.id
177 gambar,grafik, tabel atau aljabar.
2. Sudah mulai bisa namun masih mencoba-coba. 3. Sudah mampu menyajikan persoalan ke dalam bentuk gambar, grafik, tabel, atau aljabar namun kurang ketelitiannya. 4. Sudah mampu menyajikan persoalan kontekstual dengan baik dan tepat.
Kemampuan strategis 10.
menstimulasi ide dengan gambar atau kerangka.
5. Masih kebingungan dalam menguraikan idenya 6. Masih mencoba-coba menguraikan idenya dengan gambar atau kerangka.
11.
Menghubungkan konsep dengan gambar atau kerangka
7. Sudah mulai bisa menguraikan idenya dalam gambar atau kerangka namun masih ragu-ragu. 8. Sudah mampu menguraikan idenya dengan gambar atau kerangkan dan mampu menstimulasinya. 5. Tidak bisa menghubungkan konsep dengan gambar. 6. Sudah mulai bisa namun masih salah dalam pemahaman konsep. 7. Sudah dapat menghubungkan konsep dengan gambar atau kerangka namun kurang tepat. 8. Dapat menghubungkan konsep dengan baik.
12
Menyelesaikan permasalahan 1. Tidak bisa menyelesaikan persoalan yang diberikan. atau persoalan secara runtut. 2. Sudah mencoba menyelesaikan permasalahan namun belum runtut. 3. Sudah mampu menyelesaikan permasalahan atau persoalan secara runtut namun kurang lengkap. 4. Sudah mampu menyelesaikan persoalan atau permasalahan dengan baik dan runtut.
lib.unimus.ac.id
178
Lampiran 40
CONTOH PERHITUNGAN NILAI EVALUASI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
Rumus Mencari:
Perhitungan Berikut contoh perhitungan nilai evaluasi kemampuan komunikasi matematika nomor 1. Skor yang diperoleh = 39
= 81% Jadi nilai evaluasi kemampuan komunikasi matematika nomor 1 adalah 81% atau 81.
lib.unimus.ac.id
179
Lampiran 41
HASIL PEROLEHAN SKOR EVALUASI PENGAMATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI KELAS EKSPERIMEN
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kode A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
Penilaian Tiap Kriteria Soal
Nama Siswa ADITYA BAHRUL A ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAKHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENA SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH. RAFLY AKBAR A MUHAMMAD DIMAS H MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO M ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
1 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4
4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3
lib.unimus.ac.id
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 11 12 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4
Jumlah
Nilai
39 38 40 38 38 44 40 40 38 39 38 40 37 39 39 40 39 39 40 40 40 39 38 39 39 40 39
81 79 83 79 79 92 83 83 79 81 79 83 77 81 81 83 81 81 83 83 83 81 79 81 81 83 81
180
KELAS KONTROL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kode B-1 B-2 B-3 B-4 B-5 B-6 B-7 B-8 B-9 B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15 B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27
Penilaian Tiap Kriteria Soal
Nama Siswa AGUNG NUGROHO AL HAKI TRIALANDA ANDIKA EKO SAPUTRA AYU CHANIFAH AYU RAHMAWATI BERLIANI YASMINE ELLYN MUSTIKA SARI ENDANG SRI WAHYUNI EVIN MELINDA FARAH FAUZIYYAH FIKRI AMIN FAHRUDIN FITA FITANTIKA KARTIKA DEWI YUDHI M MILA MELIYANI MILA ROSYA DEWI MUHAMMAD MUBAROK MUHAMMAD SULAIMAN A NUR AZIZAH NUR SALISA MAFAZA NURUL FADILAH RINTO RIZAL BAIHAQI RIZKI AMALIA PUTRI RODLOTUL AMSAH SINTA PUJI ASTUTI YONI ALAMI YUSRIL RIZQONUL FAJAR
1 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
lib.unimus.ac.id
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 11 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Jumlah
Nilai
36 36 36 39 37 40 36 36 36 37 36 37 36 36 36 36 36 36 37 36 36 36 38 37 36 37 36
75 75 75 81 77 83 75 75 75 77 75 77 75 75 75 75 75 75 77 75 75 75 79 77 75 77 75
181
Lampiran 42 INSTRUMEN TES KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA No 1.
Kompetensi Dasar Mengidentifkasikan sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta bagian-bagiannya
Indikator Siswa dapat Menyebutkan unsurunsur kubus dan balok Siswa dapat menunjukkan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang diagonal pada bangun ruang sisi datar
Butir Soal 1.1. Sebutkan unsur-unsur yang ada pada balok 1.2. Banyaknya sisi pada kubus dan balok adalah 1.3. Sebutkan diagonal ruang pada kubus ABCD.EFGH 2.1 Perhatikan gambar kubus di bawah ini. H
E
F D
A
2
Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan limas
Siswa dapat mengidentifikasikan jaring-jaring pada bangun ruang sisi datar
G
C B
Sebutkan tiga pasang rusuk dan sisi yang sejajar pada kubus di atas ! 3.1. Dari rangkaian daerah persegi berikut manakah yang merupakan jaring-jaring kubus. a ..
d .
b .
e .
c .
f.
3.2. Dari rangkaian di bawah ini manakah yang termasuk jaring-jaring balok. a ..
lib.unimus.ac.id
c .
182 b .
3
Menghitung luas permukaan dan volume kubus,balok, prisma dan limas
Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan bangun ruang sisi datar
siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang sisi datar
4.1 Pak Amin mempunyai kardus minuman yang berbentuk kubus, setelah diukur ternyata panjang rusuk-rusuknya 15 cm. Berapa luas permukaan kubus yang dipunyai Pak Amin? 4.2 Sebuah kardus berbentuk balok yang akan di cat seluruh permukaannya. Jika ukuran panjang, lebar, dan tinggi kardus tersebut berturut-turut adalah 10 cm, 8 cm, dan 6 cm. Maka luas permukaan yang akan di cat adalah 5.1. Perhatikan gambar di bawah ini . H
G
E
6 cm
F D
A
C
10 cm
B
4 cm
Volume balok di atas adalah . . . cm3. 5.2. Sebuah kolam renang yang panjangnya 14 m dan lebarnya 6 m akan di isi air hingga penuh. Jika kedalaman kolam itu 3 m, maka volume air tersebut adalah . . .cm3.
lib.unimus.ac.id
183
Lampiran 43
KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI PENALARAN MATEMATIKA
No 1
2 3
Jawaban Unsur-unsur balok - Rusuk - Diagonal sisi - Sisi - Diagonal ruang - Diagonal bidang - Titik sudut Banyaknya sisi pada kubus dan balok adalah 6 Diagonal ruang pada kubus ABCD.EFGH - AG - CG - BH - DF
4
H E
G
A
6 7
8
8 8 12
3 pasang rusuk sejajar
F D
5
Pedoman Skor
C B
- AB//BF - CD//GH - BC//FG 3 pasang sisi sejajar -
8
ABCD//EFGH BCFG//ADEH ABEF//DCHG
Yang merupakan jaring-jaring kubus adalah C, D, E, F Yang ternasuk jaring-jaring balok adalah A, B, C Diketahui : s = 15 cm ditanya : Luas Permukaan Kubus ? Dijawab : L.P.K = 6.s2 = 6. (15)2 = 6. 225 = 1350 cm2 Diketahui : p = 10 cm l = 8 cm t = 6 cm ditanya : Luas Permukaan Balok ? Dijawab : L.P.B = 2. (pl + pt + lt) = 2. (10.8 + 10.6 + 8.6) = 2. (80 + 60 + 48)
lib.unimus.ac.id
8 8
12
12
184
9
10
= 2.188 = 376 cm2 Diketahui : p = 10 cm l = 4 cm t = 6 cm ditanya : Volume Balok ? Dijawab : V.B = p.l.t = 10. 4. 6 = 240 cm3 Diketahui : p = 14 m l =6m t =3m ditanya : Volume Kolam ? Dijawab : V.Kolam = p.l.t = 14. 6. 3 = 252 m3 Total Skor Maksimal Skor Maksimal
Pedoman Pen-skoran =
12
12
100 100
x 100 = Nilai yang diperoleh
lib.unimus.ac.id
185
Lampiran 44
HASIL PEROLEHAN SKOR TES EVALUASI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN
No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 I-8 I-9 I-10 I-11 I-12 I-13 I-14 I-15 I-16 I-17 I-18 I-19 I-20 I-21 I-22 I-23
Nama Siswa ADITYA BAHRUL ALAMSYAH ALWI SHAHARA BERLIANA YASMINE FADLAN AFRIZAL FAHRUNNISA ROSADA GILANG KESUMA ISTIQOMAH LUBENI SAFITRI MIZAR KHAERUL ANAM MOH RAFLY AKBAR ALSIANSYAH MUHAMMAD DIMAS HARDIANSYA MUHAMMAD FATCHUROZI NAFIS ADDEN NUR FAIZAH PUTRI INTAN SARI RATNA RETMONO RIZAL BAHTIAR RIZAL ERIK SANDI SABILA DINA IKHSANI SALIA SALMA NURUL AZIZAH SANIYAH SITI JULEKHA
1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
2 8 8 8 8 8 4 8 8 1 8 8 8 8 8 8 8 8 4 8 8 8 8 8
3 10 10 1 10 10 10 1 8 1 10 1 10 10 1 10 1 10 10 10 1 1 10 1
lib.unimus.ac.id
Skor tiap butir soal 4 5 6 8 8 8 12 8 5 8 8 3 4 8 5 8 4 5 8 8 5 4 8 8 8 8 5 4 4 5 12 8 5 8 8 5 4 8 8 8 8 8 8 4 8 8 4 5 3 8 8 8 8 8 4 8 5 8 8 5 3 8 8 8 4 5 3 4 8 8 8 8
N 7 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 8 12 12 8 12 12 12 12 12 12 8 8
8 10 8 10 8 10 10 10 8 8 8 8 10 10 10 10 10 10 8 10 10 10 10 10
9 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 6 12 12 12 12 12 12
94 93 80 85 87 87 81 87 65 93 80 86 94 81 83 80 88 81 91 80 78 81 81
186 24 25 26 27
I-24 I-25 I-26 I-27
SUKMAN DANA WILDAN HARDANTO MAHERA ZIDHA KHIRA HIMMAH ZULFAH HANAFIA
8 8 8 8
8 8 8 8
10 10 1 10
8 8 8 8
8 8 4 4
8 8 8 5
8 8 12 12
8 8 10 10
10 10 10 10
12 12 12 12
88 88 81 87
KELAS KONTROL N
Skor tiap butir soal No. Kode
Nama Siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
I-1
Agung Nugroho
8
8
8
8
4
8
8
10
10
6
78
2
I-2
Al Haki Trialanda
8
8
12
8
4
8
12
5
10
6
81
3
I-3
Andika Eko Saputra
8
8
12
5
8
8
8
5
10
12
84
4
I-4
Ayu Chanifah
8
8
8
8
8
8
8
10
10
1
77
5
I-5
Ayu Rahmawati
8
8
12
8
4
3
10
5
10
12
80
6
I-6
Berliani Yasmine
8
8
12
8
4
8
10
10
10
12
90
7
I-7
Ellyn Mustika Sari
8
1
12
5
4
8
8
10
10
12
78
8
I-8
Endang Sri Wahyuni
8
8
12
5
4
8
8
10
10
6
79
9
I-9
Evin Melinda
8
1
12
4
4
3
12
10
10
12
76
10
I-10
Farah Fauziyyah
8
8
12
8
8
6
12
10
10
1
83
11
I-11
Fikri Amin Fahrudin
8
8
12
0
8
8
12
1
10
12
79
lib.unimus.ac.id
187 12
I-12
Fita Fitantika
8
8
1
8
8
8
12
10
10
6
79
13
I-13
Kartika Dewi Yudhi Minami
8
1
12
4
4
3
12
10
10
12
76
14
I-14
Mila Meliyani
8
1
12
4
4
8
12
10
10
8
77
15
I-15
Mila Rosya Dewi
8
8
12
4
8
3
12
10
10
8
83
16
I-16
Muhammad Mubarok
8
8
5
4
4
8
12
5
10
12
76
17
I-17
Muhammad Sulaiman Abdullah
8
8
12
8
8
8
12
10
10
1
85
18
I-18
Nur Azizah
8
8
12
4
8
3
12
4
10
12
81
19
I-19
Nur Salisa Mafaza
8
8
12
6
4
3
12
10
10
10
83
20
I-20
Nurul Fadilah
8
8
12
4
5
3
10
12
10
10
82
21
I-21
Rinto
8
8
8
8
8
8
8
5
10
6
77
22
I-22
Rizal Baihaqi
8
8
12
8
4
8
10
10
10
1
79
23
I-23
Rizki Amalia Putri
8
8
8
6
4
2
12
5
10
12
75
24
I-24
Rodlotul Amsah
8
8
5
8
4
5
12
10
10
12
82
25
I-25
Sinta Puji Astuti
8
8
12
4
8
6
12
5
10
1
74
26
I-26
Yoni Alami
8
8
12
8
8
6
10
5
10
1
76
27
I-27
Yusril Rizqonul Fajar
8
8
12
8
8
8
10
5
10
6
83
lib.unimus.ac.id
188
Lampiran 45 NILAI TES EVALUASI KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN No.
Kode
1
I-1
2
NILAI
PENALARAN
KOMUNIKASI
ADITYA BAHRUL ALAMSYAH
94
81
87,5
I-2
ALWI SHAHARA
93
79
86
3
I-3
BERLIANA YASMINE
80
83
81,5
4
I-4
FADLAN AFRIZAL
85
79
82
5
I-5
FAHRUNNISA ROSADA
87
79
83
6
I-6
GILANG KESUMA
87
92
89,5
7
I-7
ISTIQOMAH
81
83
82
8
I-8
LUBENI SAFITRI
87
83
85
9
I-9
MIZAR KHAERUL ANAM
65
79
72
93
81
87
HARDIANSYA
80
79
79,5
10
11
I-10
I-11
Nama Siswa
AKHIR
MOH RAFLY AKBAR ALSIANSYAH MUHAMMAD DIMAS
12
I-12
MUHAMMAD FATCHUROZI
86
83
84,5
13
I-13
NAFIS ADDEN
94
77
85,5
14
I-14
NUR FAIZAH
81
81
81
15
I-15
PUTRI INTAN SARI
83
81
82
16
I-16
RATNA RETMONO
80
83
81,5
17
I-17
RIZAL BAHTIAR
88
81
84,5
18
I-18
RIZAL ERIK SANDI
81
81
81
19
I-19
SABILA DINA IKHSANI
91
83
87
20
I-20
SALIA
80
83
81,5
21
I-21
SALMA NURUL AZIZAH
78
83
80,5
22
I-22
SANIYAH
81
81
81
23
I-23
SITI JULEKHA
81
79
80
24
I-24
SUKMAN DANA
88
81
84,5
25
I-25
WILDAN HARDANTO MAHERA
88
81
84,5
lib.unimus.ac.id
189
26
I-26
ZIDHA KHIRA HIMMAH
81
83
82
27
I-27
ZULFAH HANAFIA
87
81
84
PENALARAN
KOMUNIKASI
KELAS KONTROL Nama Siswa
NILAI
No.
Kode
1
I-1
Agung Nugroho
78
75
76,5
2
I-2
Al Haki Trialanda
81
75
78
3
I-3
Andika Eko S
84
75
79,5
4
I-4
Ayu Chanifah
77
81
79
5
I-5
Ayu Rahmawati
80
77
78,5
6
I-6
Berliani Yasmine
90
83
86,5
7
I-7
Ellyn Mustika Sari
78
75
76,5
8
I-8
Endang Sri Wahyuni
79
75
77
9
I-9
Evin Melinda
76
75
75,5
10
I-10
Farah Fauziyyah
83
77
80
11
I-11
Fikri Amin Fahrudin
79
75
77
12
I-12
Fita Fitantika
79
77
78
13
I-13
Kartika Dewi Yudhi Minami
76
75
75,5
14
I-14
Mila Meliyani
77
75
76
15
I-15
Mila Rosya Dewi
83
75
79
16
I-16
Muhammad Mubarok
76
75
75,5
17
I-17
Muhammad Sulaiman Abdullah
85
75
80
18
I-18
Nur Azizah
81
75
78
19
I-19
Nur Salisa Mafaza
83
77
80
20
I-20
Nurul Fadilah
82
75
78,5
21
I-21
Rinto
77
75
76
22
I-22
Rizal Baihaqi
79
75
77
23
I-23
Rizki Amalia Putri
75
79
77
24
I-24
Rodlotul Amsah
82
77
79,5
lib.unimus.ac.id
AKHIR
190
25
I-25
Sinta Puji Astuti
74
75
74,5
26
I-26
Yoni Alami
76
77
76,5
27
I-27
Yusril Rizqonul Fajar
83
75
79
lib.unimus.ac.id
191
Lampiran 46
UJI NORMALITAS DATA NILAI EVALUASI KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis H0 = data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 = data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic NILAI_VIII_B NILAI_VIII_A
df
.150 .136
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
27
.121
.848
27
.001
27
*
.914
27
.028
.200
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives Statistic Mean
Std. Error
77.93 Lower Bound
77.00
Upper Bound
78.85
.450
95% Confidence Interval for Mean
NILAI_VIII_B
5% Trimmed Mean
77.72
Median
78.00
Variance
5.456
Std. Deviation
2.336
Minimum
75
Maximum
87
Range
12
Interquartile Range
NILAI_VIII_A
3
Skewness
1.825
.448
Kurtosis
5.999
.872
Mean
83.02
.654
Lower Bound
81.67
Upper Bound
84.36
95% Confidence Interval for Mean 5% Trimmed Mean
83.19
lib.unimus.ac.id
192 Median
82.00
Variance
11.548
Std. Deviation
3.398
Minimum
72
Maximum
90
Range
18
Interquartile Range
4
Skewness
-.951
.448
Kurtosis
3.140
.872
NILAI_VIII_B NILAI_VIII_B Stem-and-Leaf Plot Frequency
Stem &
1,00 74 3,00 75 5,00 76 4,00 77 5,00 78 5,00 79 3,00 80 1,00 Extremes Stem width: Each leaf:
. . . . . . .
Leaf 5 555 00555 0000 00055 00055 000 (>=86,5)
1 1 case(s)
lib.unimus.ac.id
193
lib.unimus.ac.id
194
NILAI_VIII_A NILAI_VIII_A Stem-and-Leaf Plot Frequency
Stem &
1,00 Extremes 1,00 7 . 8,00 8 . 5,00 8 . 7,00 8 . 4,00 8 . 1,00 8 . Stem width: Each leaf:
Leaf (=<72) 9 00111111 22223 4455555 6777 9
10 1 case(s)
lib.unimus.ac.id
195
lib.unimus.ac.id
196
lib.unimus.ac.id
197
Lampiran 47
UJI HOMOGENITAS DATA NILAI EVALUASI KELAS EKSPERIMEN DAN KELAS KONTROL
Hipotesis = data homogen = data tidak homogen
Test of Homogeneity of Variances
NILAI_EVALUASI Levene Statistic 3.075
df1
df2 1
Sig. 52
.085
Adapun dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji One Way ANOVA dalam Progam SPSS 21, dengan kriteria bahwa sig > 0,05 maka H0 diterima. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai sig = 0,085> 0,05. Jadi hal ini menunjukan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen.
lib.unimus.ac.id
198
Lampiran 48
Uji Ketuntasan Nilai Kelas Eksperimen (VIII A) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Jumlah
KODE A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15 A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
Nilai 88 86 82 82 83 90 82 85 72 87 80 85 86 81 82 82 85 81 87 82 81 81 80 85 85 82 84
Tuntas V V V V V V V V
Tidak Tuntas
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
1
1. Ketuntasan Individu
H 0 : 0 76 (rata-rata Kemampuan Penalaran dan Komunikasi mencapai KKM) H1 : 0 76 (rata-rata Kemampuan Penalaran dan Komunikasi tidak mencapai
KKM)
lib.unimus.ac.id
199
Kriteria Apabila harga thitung > ttabel maka diterima H0 (Sugiyono, 2012: 96) Hasil penghitungan uji thitung sebagai berikut : Rumus : t
X 0 s n
Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan Ms.Excel didapat : = 83,19 = 27 = 3,431 = 76 ttabel = 2,056 Masukan ke dalam rumus di atas, sehingga menjadi : t
83,19 76 7,19 10,882 3,431 0,66 27
Berdasarkan kriteria di atas, maka dapat disimpulkan bahwa 10,882> 2,056, sehingga terima H0 dan tolak H1, jadi nilai rata-rata kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didik mencapai KKM 2. Ketuntasan Klasikal H0
: µ> 80 % (proporsi peserta didik yang mencapai KKM lebih dari atau sama dengan 80 %)
H1
: µ< 80% (proporsi peserta didik yang mencapai KKM kurang dari 80 %)
Kriteria Apabila z hitung z 0,5a dengan nilai a = 5% maka H0 diterima, sehingga proporsi siswa yang mencapai KKM lebih dari atau sama dengan 80%.
lib.unimus.ac.id
200
Hasil penghitungan uji Zhitung sebagai berikut :
Rumus : z
x 0 n 0 1 0 n
Berdasarkan hasil penghitungan menggunakan Ms.Excel didapat : : 26
: 80% (0,8)
: 27
Masukan rumus di atas sehingga menjadi Z=
Z=
Z=
Z=
Z = 2,117 Tabel di atas menunjukkan bahwa Z hitung adalah 2,117, sedangkan Z0,5-0,05 = Z0,45 = 1,65. Maka nilai –Z = –1,65, maka dapat disimpulkan 2,117> -1,65. Maka dapat disimpulkan bahwa terima H0 yaitu nilai ketuntasan peserta didik melebihi 80 %. Berikut prosentase ketuntasan prestasi belajar peserta didik :
lib.unimus.ac.id
201
=
=
x 100 %
x 100 %
= 96 % Jadi total prosentase ketuntasan peserta didik adalah 96 %
lib.unimus.ac.id
202
Lampiran 49
UJI PENGARUH KEAKTIFAN TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN 1. Uji Kelinieran a. Hipotesis H0 : regresi tidak linier (hubungan keaktifan dengan kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didik tidak linier). H1: regresi linier (hubungan keaktifan dengan kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didik linier). b. Kriteria Analisis uji Test for Linearity dalam program SPSS 21. dengan kriteria jika signifikan (sig) < 0,05 maka terima H1. c. Hasil analisis Case Processing Summary Cases Included N PENALARAN_KOM *
Excluded
Percent 27
N
33.3%
Percent 54
KEAKTIFAN
Report PENALARAN_KOM KEAKTIFAN
Mean
N
Std. Deviation
68
72.00
1
.
75
80.83
3
1.041
78
80.75
4
.866
80
83.04
12
1.559
85
86.33
6
.983
90
89.50
1
.
Total
83.02
27
3.398
Total
lib.unimus.ac.id
66.7%
N
Percent 81
100.0%
203
ANOVA Table Sum of Squares
Between Groups PENALARAN_KOM *
(Combined)
264.262
5
Linearity
249.325
1
14.936
4
35.979
21
300.241
26
Deviation from Linearity
KEAKTIFAN
df
Within Groups Total ANOVA Table
Mean Square (Combined) Between Groups PENALARAN_KOM *
Linearity
52.852
30.848
249.325
145.524
3.734
2.179
Deviation from Linearity
KEAKTIFAN
F
Within Groups
1.713
Total ANOVA Table Sig.
Between Groups PENALARAN_KOM * KEAKTIFAN
(Combined)
.000
Linearity
.000
Deviation from Linearity
.106
Within Groups Total
Measures of Association R PENALARAN_KOM *
R Squared .911
.830
Eta .938
Eta Squared .880
KEAKTIFAN
d. Kesimpulan Pada ANOVA table baris Linearity kolom Sig. diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < α = 0,05 maka H1 diterima. Jadi, antara variabel keaktifan (X2) dengan kemampuan penalaran dan komunikasi (Y) terdapat hubungan yang linier.
lib.unimus.ac.id
204
2. Uji Pengaruh (Regresi Linear) a. Hipotesis H0: tidak terdapat pengaruh minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning H1 : terdapat pengaruh minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning b. Kriteria Analisis uji Regression dalam program SPSS 21. dengan kriteria jika signifikan (sig) < 0,05 maka terima
.
c. Hasil analisis Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
KEAKTIFAN
a
Method
b
. Enter
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM b. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
.911
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.830
.824
1.427
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
df
Mean Square
249.325
1
249.325
50.915
25
2.037
300.241
26
F
Sig.
122.421
.000
b
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM b. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant)
Std. Error
25.472
5.208
.718
.065
Beta 4.891
.000
11.064
.000
1 KEAKTIFAN
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM
lib.unimus.ac.id
.911
205
d. Kesimpulan Pada tabel ANOVA baris Regression kolom Sig. diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < α = 0,05 maka H1 diterima. Jadi, terdapat pengaruh keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dalam penggunaan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah Y‟ = a + bXi. Berdasarkan tabel Coefficients pada kolom Unstandardized Coefficients yang kolom B maka persamaan regresinya menjadi Y‟ = 25,472 + 0,718X2. Karena nilai koefisien b = 0,718 (positif) maka model regresi bernilai positif atau searah, artinya jika nilai variabel keaktifan (X2) semakin tinggi maka nilai variabel kemampuan penalaran dan komunikasi (Y) juga semakin tinggi pula. Sedangkan pada tabel Model Summary kolom R dapat diketahui nilai koefisen korelasi yaitu R2 = 0,830. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi keaktifan mempengaruhi kemampuan penalaran dan komunikasi, dapat digunakan rumus Koefisien Penentu (KP) atau ada yang menyebutnya koefisien Determinasi yang dirumuskan KP = R2 x 100% = 0,830 x 100% = 83%. Artinya 83% kemampuan penalaran dan komunikasi dipengaruhi oleh keaktifan, sedangkan sisanya 17% dipengaruhi oleh faktor lain.
lib.unimus.ac.id
206
Lampiran 50
UJI PENGARUH MINAT TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN 1. Uji Kelinieran a. Hipotesis H0 : regresi tidak linier (hubungan minat dengan kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didik tidak linier). H1: regresi linier (hubungan minat dengan kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didiklinier). b. Kriteria Analisis uji Test for Linearity dalam program SPSS 21. dengan kriteria jika signifikan (sig) < 0,05 maka terima H1. c. Hasil analisis Case Processing Summary Cases Included N PENALARAN_KOM *
Excluded
Percent 27
33.3%
N
Percent 54
MINAT
Report PENALARAN_KOM MINAT
Mean
N
Std. Deviation
68
72.00
1
.
75
81.17
3
.289
76
81.00
2
1.414
78
80.67
3
1.258
80
83.77
13
2.127
84
86.17
3
.764
85
85.00
1
.
87
89.50
1
.
Total
83.02
27
3.398
Total
lib.unimus.ac.id
66.7%
N
Percent 81
100.0%
207
ANOVA Table Sum of Squares
Between Groups PENALARAN_KOM *
(Combined)
239.433
7
Linearity
214.449
1
24.985
6
60.808
19
300.241
26
Deviation from Linearity
MINAT
df
Within Groups Total ANOVA Table
Mean Square (Combined) Between Groups PENALARAN_KOM *
Linearity
34.205
10.688
214.449
67.007
4.164
1.301
Deviation from Linearity
MINAT
F
Within Groups
3.200
Total ANOVA Table Sig.
Between Groups PENALARAN_KOM * MINAT
(Combined)
.000
Linearity
.000
Deviation from Linearity
.304
Within Groups Total
Measures of Association R PENALARAN_KOM *
R Squared .845
.714
Eta .893
Eta Squared .797
MINAT
d. Kesimpulan Pada ANOVA table baris Linearity kolom Sig. diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < α = 0,05 maka H1 diterima. Jadi, antara variabel minat (X1) dengan kemampuan penalaran dan komunikasi (Y) terdapat hubungan yang linier.
lib.unimus.ac.id
208
2. Uji Pengaruh (Regresi Linear) a. Hipotesis H0: tidak terdapat pengaruh minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning H1 : terdapat pengaruh minat terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning b. Kriteria Analisis uji Regression dalam program SPSS 21. dengan kriteria jika signifikan (sig) < 0,05 maka terima
.
c. Hasil analisis Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
a
Method
b
MINAT
. Enter
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM b. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
.845
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.714
.703
1.852
a. Predictors: (Constant), MINAT a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
df
Mean Square
214.449
1
214.449
85.792
25
3.432
300.241
26
F
Sig.
62.491
.000
t
Sig.
b
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM b. Predictors: (Constant), MINAT Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B (Constant)
Std. Error
22.941
7.608
.757
.096
Beta 3.015
.006
7.905
.000
1 MINAT
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM
lib.unimus.ac.id
.845
209
d. Kesimpulan Pada tabel ANOVA baris Regression kolom Sig. diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < α = 0,05 maka H1 diterima. Jadi, terdapat pengaruh minat terhadap kemampuanpenalaran dan komunikasi dalam penggunaan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah Y‟ = a + bXi. Berdasarkan tabel Coefficients pada kolom Unstandardized Coefficients yang kolom B maka persamaan regresinya menjadi Y‟ = 22,941 + 0,757X1. Karena nilai koefisien b = 0,757 (positif) maka model regresi bernilai positif atau searah, artinya jika nilai variabel minat (X1) semakin tinggi maka nilai variabel kemampuan penalaran dan komunikasi (Y) juga semakin tinggi pula. Sedangkan pada tabel Model Summary kolom R dapat diketahui nilai koefisen korelasi yaitu R2 = 0,714. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi minat mempengaruhi kemampuan penalaran dan komunikasi, dapat digunakan rumus Koefisien Penentu (KP) atau ada yang menyebutnya koefisien Determinasi yang dirumuskan KP = R2 x 100% = 0,714 x 100% = 71,4%. Artinya 71,4% kemampuan penalaran dan komunikasi dipengaruhi oleh minat, sedangkan sisanya 28,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
lib.unimus.ac.id
210
Lampiran 51
UJI PENGARUH MINAT DAN KEAKTIFAN TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA KELAS EKSPERIMEN 1. Uji Pengaruh (Regresi Linear) a. Hipotesis H0: tidak terdapat pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning H1 : terdapat pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dengan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning b. Kriteria Analisis uji Regression dalam program SPSS 21. dengan kriteria jika signifikan (sig) < 0,05 maka terima
.
c. Hasil analisis Variables Entered/Removed Model
1
Variables
Variables
Entered
Removed
a
KEAKTIFAN,
Method
. Enter
b
MINAT
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM b. All requested variables entered. Model Summary Model
R
1
.931
R Square
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.867
.856
1.289
a. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN, MINAT a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
Residual Total
df
Mean Square
260.387
2
130.193
39.854
24
1.661
300.241
26
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM b. Predictors: (Constant), KEAKTIFAN, MINAT
lib.unimus.ac.id
F 78.402
Sig. .000
b
211 Coefficients Model
a
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error
18.901
5.348
MINAT
.287
.111
KEAKTIFAN
.515
.098
Beta 3.534
.002
.321
2.581
.016
.654
5.260
.000
a. Dependent Variable: PENALARAN_KOM
d. Kesimpulan Pada tabel ANOVA baris Regression kolom Sig. diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan < α = 0,05 maka H1 diterima. Jadi, terdapat pengaruh minat dan keaktifan terhadap kemampuan penalaran dan komunikasi dalam penggunaan model pembelajaran demonstrasi berbasis Project Based Learning. Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah Yˆ a b1 X 1 b2 X 2 . Berdasarkan tabel Coefficients pada kolom Unstandardized Coefficients yang kolom B maka persamaan regresinya menjadi Y‟ = 18,901 + 0,287X1+0,515X2. Karena nilai koefisien b (positif) maka model regresi bernilai positif atau searah, artinya jika nilai variabel minat dan keaktifan (X1 dan X2) semakin tinggi maka nilai variabel kemampuan penalaran dan komunikasi (Y) juga semakin tinggi pula. Sedangkan pada tabel Model Summary kolom R dapat diketahui nilai koefisen korelasi yaitu R2 = 0,867. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi keaktifan mempengaruhi kemampuan penalaran dan komunikasi, dapat digunakan rumus Koefisien Penentu (KP) atau ada yang menyebutnya koefisien Determinasi yang dirumuskan KP = R2 x 100% = 0,867 x 100% = 86,7%. Artinya 86,7% kemampuan penalaran dan komunikasi dipengaruhi oleh minat dan keaktifan, sedangkan sisanya 14,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
lib.unimus.ac.id
212
Lampiran 52
UJI BANDING KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK PADA KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN 1. Hipotesis H0 : 1 2 (kemampuan penalaran dan komunikasi kelas kontrol lebih baik daripada kelas eksperimen) H1 : 1 2 (kemampuan penalaran dan komunikasi kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol) 2. Kriteria Jika thitung > ttabelmaka terima H1. dengan α = 5% 3. Hasil analisis Berdasarkan lampiran Uji Homogenitas diketahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogens
dengan anggota sampel
maka dalam mencari nilai t dapat digunakan rumus t
x1 x 2 s12 s 22 n1 n2
Untuk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya NO 1 2 3 4 5 6 `7 8 9 10 11 12 13 14 15
KODE A-1 A-2 A-3 A-4 A-5 A-6 A-7 A-8 A-9 A-10 A-11 A-12 A-13 A-14 A-15
NILAI 88 86 82 82 83 90 82 85 72 87 80 85 86 81 82
KODE B-1 B-2 B-3 B-4 B-5 B-6 B-7 B-8 B-9 B-10 B-11 B-12 B-13 B-14 B-15
lib.unimus.ac.id
. NILAI 77 78 80 79 79 87 77 77 76 80 77 78 76 76 79
213
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
A-16 A-17 A-18 A-19 A-20 A-21 A-22 A-23 A-24 A-25 A-26 A-27
82 85 81 87 82 81 81 80 85 85 82 84
Berdasarkan data diatas didapatkan
B-16 B-17 B-18 B-19 B-20 B-21 B-22 B-23 B-24 B-25 B-26 B-27 = 83 ,
dan n2= 27diperoleh thitung = 6,309, Dengan
76 80 78 80 79 76 77 77 80 75 77 79
= 78 , S21 = 12, S22 = 5 n1= 27 = 27 + 27 – 2 = 52
didapatkan ttabel = 2,007. Karena Jika thitung > ttabelmaka terima H1 dan tolak H0 Jadi, kemampuan penalaran dan komunikasi peserta didik dengan model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Project Based Learning lebih baik daripada dengan model pembelajaran konvensional.
lib.unimus.ac.id
214
Lampiran 53 DOKUMENTASI
Foto 1 Kelas Eksperimen VIII A
Foto 2 Kelas Kontrol VIII B
lib.unimus.ac.id
215
3 Proyek Pembuatan Alat Peraga Mini
Foto 4 Presentasi
lib.unimus.ac.id
216
Foto 5 Pembelajaran
Foto 6 Hasil Proyek Pembuatan Alat Peraga Mini
lib.unimus.ac.id
217
Lampiran 54 Tabel F
lib.unimus.ac.id
Lampiran 55
Tabel T
lib.unimus.ac.id
218
219
Lampiran 56 Tabel Z
lib.unimus.ac.id