PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009
SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan biologi
Oleh : MARTINA A 420 050 033
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009
i
PERSETUJUAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009
Yang dipersiapkan dan disusun oleh MARTINA A 420 050 033
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi
Mengetahui, Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Em.D Sutoyo
Drs. Djumadi M.Kes
ii
PENGESAHAN PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009
Yang dipersiapkan dan disusun oleh MARTINA A 420 050 033
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 29 Juni 2009 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
1. Prof . Em.D Sutoyo
(
)
2. Drs. Djumadi, M. Kes
(
)
3. Dra. Suparti, M.Si
(
)
Surakarta, 29 Juni 2009 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Drs. Sofyan Anif, M.Si NIK. 547
iii
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjamg pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak dikemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, Juni 2009
MARTINA A 420 050 033
iv
MOTTO
”Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarla:, sesungguhnya bumi ini milik Allah yang dipakakanNya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S Al A’raf : 128) ”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanlah hendaknya kamu berharap”. (Q.S Al Insyiroh : 6-8) Jika engkau menginginkan atau menyelesaikan suatu perkara, maka pelan-pelanlah (tenanglah) hingga Allah akan menunjukkan padamu jalan keluarnya. (HR. Bukhori) Janganlah sekali-kali engkau berputus asa walaupun harus menempuh masa yang panjang, jika engkau meminta pertolongan dengan sikap sabar, pasti kau akan menemukan jalan keluarnya. Berperilakulah seperti orang yang sabar saat mengejar tujuan, laksana pengetuk pintu yang terus mengetuk. (Abdul Azis) Semangat dan senyumlah selalu sebagai awal ungkapan syukur dan penghargaan terimakasih bagi orang lain (Penulis)
v
PERSEMBAHAN Untaian kata kiranya tak cukup untuk ungkapkan nikmat yang tiada terkira, desiran nadi, hamburan nafas dan sempurnanya indera membuat huruf demi huruf mampu terhimpun penih makna segala puji hanya untukmu ya Allah SWT. Karya nan sederhana ini kupersembahkan teruntuk: Wujud bakti ananda kepada bapak dan ibu tercinta yang telah membesarkanku dengan penuh kasih sayang yang takkan pernah lekang oleh waktu dan senantiasa mendoakanku dengan tulus ikhlas serta menuntunku disetiap langkah-langkahku Adik-adikku yang tercinta de’ Siti, Dila dan Diva terimakasih kalianlah sebagai penghibur, pemberi semangat dan kebahagiaan sejatiku Buat keluarga besar semuanya baik p’de, bude, bule, pa’le yang telah mendorong dan mendoakan sehingga penulis mampu dan berusaha tegar menghadapi kehidupan ini. Sahabat-sahabat terbaikku Atik, Retes, Tin Nyaik, Fitri, Dwi, Jeki, Wita, Tutik, Mega, Yani, Retno dan teman-teman biologi angkatan ’05 yang tidak bisa ku sebutkan satu persatu yang telah memberikan banyak warna kehidupan dikampus ini, semoga persahabatan kita tak terhenti sampai disini makasih buat kebersamaan yang pernah kita lalui dan terus Semangat....!!! Keluarga Besar kost WK Mb’ Lina, Nita, Nuri, Ani, maya terimakasih atas kebersamaannya selama ini canda tawamu tidak akan pernah terlupakan Seseorang yang kelak menjadi imam yang akan membimbing dalam setiap langkahku Amamaterku, Semoga jadi awal kesuksesanku
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan nikmat yang tidak ternilai harganya. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan shabatnya. Atas izin-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”PENINGKATAN
AKTIVITAS
BELAJAR
BIOLOGI
DENGAN
STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA
KEANEKARAGAMAN
MAKHLUK
HIDUP
SISWA
KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009” pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pendidikan S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak melibatkan pihak yang telah rela meluangkan waktu untuk memberikan bantuan, saran, bimbingan serta informasi-informasi yang diperlukan. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs. Sofyan Anif, M. Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
vii
2. Dra. Tuti Rahayu, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi. 3. Prof. Em.D Sutoyo , selaku Pembimbing I yang telah ikhlas meluangkan waktunya dan sabar dalam membimbing dan memberi arahan serta nasehat. 4. Drs. Djumadi, M. Kes, selaku Pembimbing II yang telah ikhlas meluangkan waktunya dan sabar dalam membimbing, memberi arahan dan nasehat serta selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama belajar di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 5. Dra. Suparti, M.Si, selaku penguji III yang telah berkenan meluangkan waktu. 6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membimbing dan memberikan arahan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 7. Jaka Suprianta, S.pd, selaku Kepala SMP Negeri 2 Banyudono yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas. 8. Sri Subiyanti, S. Pd, selaku guru biologi kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono yang telah memberikan masukan dan arahan serta membantu penulis selama melakukan penelitian tindakan kelas. 9. Siswa-siswi SMP Negeri 2 Banyudono atas partisipasi dan kerjasamanya. 10. Teman-teman Biologi angkatan 2005
Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, semoga semua amal baik yang telah diberikan senantiasa mendapat ridho Allah SWT. Amin.
Wassalamualiakum Wr. Wb
Surakarta, Juni 2009
MARTINA A 420 050 033
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... iv MOTTO .............................................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii ABSTRAK ......................................................................................................... xiv BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................
1
B. Pembatasan Masalah ....................................................................
5
C. Perumusan Masalah .....................................................................
5
D. Tujuan Penelitian .........................................................................
6
E. Manfaat Penelitian .......................................................................
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar ...........................................................................
7
B. Pembelajaran Biologi .................................................................. 10 C. Strategi Group To Group Exchange ............................................ 12 D. Hasil Belajar ................................................................................ 15 E. Penelitian Tindakan Kelas .......................................................... 17 F. Kerangka Pemikiran .................................................................... 19 G. Hipotesis ...................................................................................... 21 BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 22
ix
B. Jenis Penelitian ............................................................................ 22 C. Prosedur Penelitian ...................................................................... 23 D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 30 E. Teknik Analisis Data ................................................................... 31 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................ 38 B. Pembahasan .................................................................................. 43 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 48 B. Saran ............................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Asumsi Penyebab Masalah ........................................................................... 25 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Strategi Group To Group Exchange ...................................................................................................... 27 3. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi . 33 4. Ringkasan Anava Atau Variansi Untuk Menguji Hipotesis k Sampel ......... 34 5. Rekapitulasi Hasil Penelitian Dengan Metode Pembelajaran Model Group To Group Exchange Siklus I Sampai Dengan Siklus III .................................... 42
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kegiatan Pada Setiap Siklus PTK ................................................................ 19 2. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 20
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus 2. RPP Kemampuan Awal 3. RPP Siklus I 4. RPP Siklus II 5. RPP Siklus III 6. Lembar Diskusi Kemampuan Awal 7. Lembar diskusi siklus I 8. Lembar diskusi siklus II 9. Lembar diskusi siklus III 10. Soal Kemampuan Awal 11. Soal Siklus I 12. Soal Siklus II 13. Soal Siklus III 14. Daftar Presensi Siswa Kelas VII E 15. Daftar Nama Kelompok 16. Format Penilaian Ranah Kognitif 17. Data Penilaian Ranah Kognitif 18. Format Penilaian Ranah Afektif 19. Data Penilaian Ranah Afektif Kemampuan Awal 20. Data Penilaian Ranah Afektif Siklus I 21. Data Penilaian Ranah Afektif Siklus II 22. Data Penilaian Ranah Afektif Siklus III 23. Daftar Hasil Belajar Siswa Biologi (Pengujian Hipotesis Analisis Kovariansi Dengan 4 Variabel) 24. Uji Normalitas 25. Korelasi 26. Variansi
xiii
27. Uji t-test 28. Tabulasi Analisis Data Hasil Belajar Siswa 29. Materi Pentingnya Keanekaragaman Makhluk hidup 30. Catatan Lapangan 31. Tabel Luas Di Bawah Lengkungan Kurve Normal Dari 0 S/D Z 32. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t 33. Tabel Nilai-Nilai r Poduct Moment 34. Tabel Nilai-Nilai Untuk Distribusi F 35. Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors
xiv
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI GROUP TO GROUP EXCHANGE PADA POKOK BAHASAN PENTINGNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009 MARTINA, A 420 050 033, Program Studi Pendidikan Biologi Falkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009. 48 halaman ABSTRAK Siswa pasif dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru saat pembelajaran, menyebabkan hasil belajar biologi siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan metode group to group exchange dapat meningkatkan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 sebanyak 40 siswa.Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan metode tes, serta catatan lapangan dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik kovariansi. Melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan guru biologi kepada siswa dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Hal ini berdasarkan refleksi dan evaluasi pada analisis data yang diperoleh, aspek afektif siswa sebelum tindakan 25.6 (kurang berhasil), Siklus I 25.26 (kurang berhasil), Siklus II 35.3 (cukup berhasil) dan Siklus III 40.77 (berhasil). Aspek kognitif, yaitu anava Fhit (6.75) lebih besar dari pada Ftab (0.05) (2.80) artinya ada perbedaan yang bermakna dari hasil belajar siswa keseluruhan siklus. t-tes (dua arah) dengan membandingkan nilai ttabel (0.05) (2.021) dan ttab (0.01) (2.704), antara sebelum tindakanl dengan Siklus I thit (-10.25) lebih besar daripada ttab, artinya adanya perbedaan hasil belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Antara Siklus I dengan Siklus II thit (-41.67) lebih besar daripada ttab, artinya adanya perbedaan hasil belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Antara Siklus II dengan Siklus III thit (-36) lebih besar daripada ttabel, artinya adanya perbedaan hasil belajar siswa antar siklus dan sangat bermakna. Korelasi, dengan membandingkan nilai rtab (0.05) (0.320) dan rtabel (0.01) (0.413), antara sebelum tindakan dengan Siklus I rhit (0.981) lebih besar dari pada rtab, artinya adanya hubungan antara metode group to group exchange dengan hasil belajar biologi masing-masing individu, bersifat kuat dan sangat bermakna. Antara Siklus I dengan Siklus II rhit (0.978) lebih besar dari pada rtab artinya adanya hubungan antara metode group to group exchange dengan hasil belajar biologi masing-masing individu, bersifat kuat dan sangat bermakna.Antara Siklus II dengan Siklus III rhit (0.983) artinya adanya hubungan antara metode group to group exchange dengan aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar biologi masing-masing individu, bersifat kuat dan sangat bermakna. Kata kunci : Metode Pembelajaran model group to group exchange, aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan di tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah agar dapat memiliki pengetahuan ketrampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan hasil belajar. Perubahan diri hal ini biasanya dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa metode dan kegiatan praktek untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar metode dan kegiatan proses belajar mengajar sehingga siswa aktif didalamnya (Hadi, 1994). Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keamanan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal (1)). Pendidikan dalam pelaksanaannya memerlukan proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan yang saling berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral.
1
2
Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan adalah dengan menggunakan pembelajaran aktif dimana siswa melakukan sebagian besar pekerjaan yang harus dilakukan. Siswa menggunakan otak untuk mempelajari berbagai masalah dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung, dan menarik hati dalam belajar. Untuk mempelajari sesuatu dengan baik, belajar aktif membantu untuk mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyan tentang pelajaran tertentu, dan mendiskusikannya dengan yang lain. Dalam belajar aktif yang paling penting siswa perlu memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba ketrampilan dan melaksanakan tugastugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah dimiliki (Silberman, 2001). Dalam proses belajar mengajar, guru kedudukan sehingga figure sentral di tangan para gurulah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan belajar mengajar di sekolah agar para guru mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, maka hendaknya para guru memahami dengan seksama hal-hal yang penting dalam proses belajar mengajar (Usman, 1990). Dalam melakukan proses pembelajaran guru dapat memilih dan menggunakan beberapa hal seperti materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia. Jumlah siswa, materi pelajaran, dan kondisi siswa dalam proses pembelajaran (Suryabrata, 1993). Peran guru sebagai fasilitator dan motivator yang mampu membimbing dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran. Dalam melaksanakan perannya
3
guru harus kreatif dan inovatif serta menerapkan pembelajaran aktif untuk meningkatkan keberhasilan pendidikan (Hidayat, 2001). Guru berhak memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan, tujuan pembelajaran, pembelajaran (Suryabarata, 1994). Dengan demikian terdapat pembaharuan di bidang metode pembelajaran, strategi pembelajaran dan peningkatan referensi pendidikan. Untuk meningkatkan kekurangan-kekurangan metode maupun strategi yang digunakan seseorang guru dianjurkan untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) bersama guru lain atau peneliti dengan melihat aspek interaksi siswa dalam proses dapat menganalisis, mensitesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas, yang berarti guru dapat memperbaiki pembelajaran sehingga lebih efektif (Supardi, 2006). Keberhasilan suatu pendidikan berkaitan dengan masalah untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran akan efektif apabila siswa menggunakan otak untuk mempelajari berbagai masalah dan mencari solusinya (Hidayat, 2006). Salah satu cara untuk membuat siswa belajar aktif adalah dengan membuat mereka bertanya dan berani mengemukakan pendapatnya. Cara ini mampu mengubah siswa untuk mencapai kunci belajar yaitu bertanya (Zaini, dkk, 2007). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah bagaimana menyampaikan pesan-pesan kurikulum kepada peserta ddik untuk membentuk kompetensi mereka sesuai dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing. Tugas guru dalam implementasi KTSP adalah bagaimana agar
4
mereka mampu berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga terjadi perubahan perilaku sesuai dengan yang dikemukakan dalam Standar Isi (SI) dan standar kompetensi kelulusan. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum. Kurikulum potensial dalam suatu aktivitas pembelajaran sehinga peserta didik menguasai seperangkat komperensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan (Mulyasa, 2008) Model pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran dengan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif memandang siswa sebagai kesatuan tersendiri untuk mencapai tujuan. Kelompok dapat dibuat berdasarkan perbedaan individual dalam kemampuan belajar, perbedaan minat dan bakat belajar, jenis kegiatan wilayah tempat tinggal dan sebagainya. Strategi group to group exchange merupakan pembelajaran kelompok yang melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok dan melatih siswa belajar sambil berkreatifitas. Dari
uraian
“PENINGKATAN
diatas
perlu
AKTIVITAS
STRATEGI
GROUP
TO
BAHASAN
PENTINGNYA
dilakukan
BELAJAR
GROUP
penelitian
BIOLOGI
EXCHANGE
DENGAN
PADA
KEANEKARAGAMAN
tentang
POKOK
MAKHLUK
HIDUP SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO SEMESTER II TAHUN AJARAN 2008/2009”.
5
B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan dikaji secara mendalam maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Subyek Penelitian Siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009. 2. Obyek Penelitian Aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan strategi Group to group exchange. 3. Parameter Parameter yang digunakan adalah aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa, yaitu hasil akhir dan pembelajaran siswa kelas VII E SMP N 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 dengan strategi Group to group exchange yang ditujukan dalam aspek kognitif dan afektif.
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan yaitu, Apakah ada peningkatan aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa dengan strategi group to group exchange pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009?
6
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa dengan strategi group to group exchange pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009.
E. Manfaat Penelitian Dari hasil ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Dapat memberikan masukan dalam pengembangan dunia pendidikan tentang penggunaan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif. 2. Guru a. Memberikan masukan dan mempertimbangkan untuk menerapkan strategi group to group exchange. b. Memberikan informasi untuk lebih lanjut menekankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. c. Sebagai sistem pertimbangan dan masukan serta menumbuhkan motivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas. 3. Sekolah Penerapan strategi pembelajaran aktif dan menyenangkan mampu menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sehingga tujuan pendidikan tercapai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia (1999) kata aktivitas berasal dari bahasa inggris activity yang artinya “keaktifan , kegiatan, kesibukan yang dilakukan seseorang disebut aktivitas. Montessori (Sardiman, 2001) berpendapat
anak-anak
memiliki
tenaga
untuk
berkembang
sendiri
membentuk sendiri. Pendidik akan berperan sebagai pembimbing dan mengamati bagaimana perkembangan anak didiknya. Pertanyaan Montessori tersebut memberikan petunjuk bahwa yang lebih banyak melakukan aktivitas adalah anak itu sendiri, sedangkan pendidik hanya memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan dilalui dalam proses proses belajar mengajar. Rousseau (Sardiman, 2001) memberikan penjelasan bahwa dalam kegiatan belajar segala pengetahuan harus diperoleh dengan bekerja sendiri pengalaman sendiri, baik secara rohani maupun teknis. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri, tanpa adanya aktivitas maka proses belajar tak mungkin terjadi. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan siswa di sekolah. Aktivitas tersebut tidak cukup hany amendengarkan dan mencatat seperti lazim yang terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Diedrich (Rohani, 2004) membuat suatu daftar yang dapat digolongkan sebagai berikut: 1) Visual
7
8
activities, seperti: membaca, melihat gambar demontrasi, percobaan, pengamatan. Percobaan orang lain. 2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan,
bertanya,
memberikan
mengadakan
wawancara,
diskusi.
mendengarkan
saran, 3)
mengeluarkan
Listening
activities,
pendapat seperti
uraian, mendengarkan percakapan diskusi, mendengarkan
musik, mendengarkan pidato. 4) Writing activities, seperti: menulis cerita, menulis karangan, menulis laporan, mengisi angket, menyalin. 5) Drawing activities, seperti menggambar, membuat garafik, peta, diagram. 6) Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model konstruksi, model merapasi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa melihat hubungan, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasakan bosan, gembira, bersemangat, berpengaruh, berlari, tenang, gugup. Dari beberapapendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivitas siswa merupakan salah satu faktor yang sangat dominant dalam proses memperoleh pengetahuan dan beranekaragam jenisnya. Belajar merupakan perilaku siswa yang komplek sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa merupakan penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar (Bradway, 2003). Belajar merupakan proses siswa memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap yang dimulai dari kecil sampai akhir hayat. Belajar sebagai proses perubahan perilaku melalui pengalaman belajar siswa yang meliputi strategi
9
dan metode yang digunakan dalan kegiatan pembelajaran. Adapun unsurunsur belajar yang berpengaruh yaitu : a) motif untuk belajar (sesuatu uang mendorong keinginan yang akan dipenuhi), b) tujuan yang akan dicapai (hasil akhir suatu perbuatan) dan c) situasi yang mempengaruhi keadaan diri sendiri yang menunjang efisiensi belajar yaitu: kesiapan untuk belajar, minat dan konsentrasi dalam belajar (Salam, 2004), jadi belajar merupakan tindakan yang dialami oleh siswa sendiri dalam proses memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap sebagai proses perubahan tingkah laku siswa melalui pengalaman yang diperoleh dari kecil sampai akhir hayat. Menurut Siregar (2004), menyatakan bahwa pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat dipermudah pencapaiannya. Dalam kegunaan pembelajaran perlu dipilih strategi yang tepat. Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan, pembelajaran adalah usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan (Selfert, 2007) Belajar adalah proses yang dialami oleh siswa dalam memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap sebagai proses perubahan tingkah laku yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya yang dimulai sejak kecil hingga akhir hayat melalui pengalaman. Belajar dialami oleh setiap individu yang dipengaruhi oleh minat dan konsentrasi belajar, keteraturan waktu, disiplin
10
dan motif belajar yang dirancang untuk membantu siswa mempelajari suatu pengetahuan, ketrampilan dan sikap melalui proses interaksi antara siswa dan siswa lain, siswa dengan guru dan siswa dengan lingkungan sekitar, sehingga siswa mampu menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari yang mengarah pada perubahan tingkah laku yang lebih baik. Bradway (2003), menyatakan bahwa kondisi-kondisi umum yang mengganggu proses pembelajaran adalah kekacauan karena kurang perhatian, problem
perkembangan
penglihatan
dan
dislexia
(gangguan
dalam
kemampuan membaca).
B. Pembelajaran Biologi Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang berasal atau berubah lewat reaksi dari situasi yang dihadapi dengan keadaan bahwa karakeristik-karakteristik dari perubahan dari aktivitas tidak dapat dijelaskan dengan sadar kecenderungan reaksi asli, kematangan atau perubahanperubahan sementara dari organisme (Jogiyanto, 2006). Pembelajaran juga dapat diartikan kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan (Sagala, 2003). Pembelajaran merupakan proses dua arah. Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk memeblajarkan
11
siswa dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Pembelajaran menurut Dimyati dan Moedjiono (1990) adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20. tahun 203 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Pemahaman tentang pengetahuan biologi yang dilakukan melalui kegiatan belajar mengajar di SMP lebih ditekankan pada penguasaan konsepkonsep biologi erat kaitannya dengan aspek lainnya disamping itu juga untuk memberikan bekal kepada siswa agar mampu menggunakan metode ilmiah dilandasi
dengan
sikap
ilmiah
untuk
memecahkan
masalah
yang
dihadapi.(Hasibuan dan Moedjiono, 1995). Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang merupakan hasil kegiatan manusia yang berupa pengetahuan gagasan, konsep terorganisasi, tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah, proses ini melalui penyelidikan,
12
penyusunan
dan
penyajian
gagasan
untuk
menjawab
gejala-gejala
permasalahan yang harus ada melalui proses ilmiah (Nuryani,1995). Biologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang makhluk hidup.mata pelajaran biologi diberikan kepada siswa disekolah dengan tujuan agar siswa lebih memahami konsep biologi dengan mengagumi kebesaran dan keagungan penciptanya,yang lebih penting adalah mengarahkan siswa untuk mampu berfikir secara kritis dan ilmiah dalam menyelesaikan masalah.
C. Strategi Group To Group Exchange Strategi group to group exchange merupakan pemberian tugas yang berbeda kepada kelompok siswa yang berbeda. Masing-masing kelompok mengajarkan apa yang dipelajari untuk sisa kelas (Silberman, 2006) Adapun langkah-langkah strategi Group to group exchange sebagai berikut : a. Memilih sebuah topik yang mencakup perbedaan ide, kejadian posisi, konsep,pendekatan untuk ditugaskan. Topik haruslah sesuatu yang mengembangkan sebuah pertukaran. b. Membagi kelas kedalam kelompok sesuai jumlah tugas. c. Masing-masing kelompok mempersiapkan untuk mengujikan topik yang mereka kerjakan. d. Kelompok memilih presenter untuk menyampaikan kepada kelompok lain. e. Setelah presentasi singkat, siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk bertanya atau tawarkan pandangan mereka sendidri
13
f. Melanjutkan sisa presentasi agar setiap kelompok memberikan informasi dan merespon pertanyaan juga komentar peserta Menurut Sagala (2006), kelebihan dan kekurangan kerja kelompok yaitu sebagai berikut : a. Kebihannya adalah : 1) membiasakan siswa bekerja sama menurut paham demokrasi, memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan tanggung jawab, 2) menimbulkan rasa kompetitif yang sehat, 3) guru tidak perlu mengawasi masing-masing murid cukup memperhatikan kelompok, 4) melatih ketua untuk melaksanakan tugas kewajiban sebagai siswa yang patuh peraturan. b. Kelemahannya adalah : 1) sulit menyusun kelompok yang homogen, terkadang siswa merasa tidak enak dengan anggota kelompok yang dipilih oleh guru, 2) dalam kerja kelompok terkadang pemimpin kelompok sulit menjelaskan dan mengadakan pembagian kerja, anggota kelompok kadang-kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan oleh pemimpin kelompok dan dalam belajar kelompok sering tidak terkendali sehingga menyimpang dari rencana yang telah ditentukan. Strategi group to group exchange merupakan salah satu strategi pembelajaran
aktif
yang
memanfaatkan
kelompok
belajar
untuk
memaksimalkan belajar. Kelompok dibuat heterogen untuk menghindari penguasaan pada proses pembelajaran oleh salah satu kelompok. Masingmasing kelompok mendapatkan topik yang berbeda. Strategi group to group exchange merupakan gabungan dari metode diskusi, Tanya jawab dan
14
mengajarkan teman sebaya. Penerapan dari strategi ini mempunyai kelebihan yaitu membiasakan siswa untuk bekerja sama, bermusyawarah, bertanggung jawab, menghormati pandangan atau tanggapan siswa lain, menumbuhkan sikap ketergantungan positif dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan potensinya. Adapun kekurangannya yaitu sulit menyusun kelompok yang heterogen dan menjadikan siswa kurang mandiri. Kelemahan-kelemahan yang melekat dan yang akan ditemui dalam metode ini, bukannya berarti untuk melemahkan penggunaannya melainkan agfar dapat diambil langkah buat mengatasinya. Langkah-langkah untuk mengatasinya menurut Mansyur (1996) antara lain adalah 1) guru haruslah berusaha memperoleh pengetahuan yang luas dalam hal cara menyusun kelompok, baik melalui buku atau dengan bertanya kepada mereka yang telah berpengalaman; 2) kumpulan data tentang siswa untuk menunjang tugas-tugas guru; 3) adakan tes sosiometri dan buatlah sosiogram dari kelas bersangkutan untuk mengetahui klik atau ada murid yang terisolasi; 4) Bimbingan terhadap kelompok harus dilakukan terus menerus; 5) arahkan agar jumlah kelompok itu tak terlalu besar dan anggotanya dalam waktu tertentu berganti-ganti dan 6) dalam memberikan motivasi haruslah menuju kepada kompetensi yang sehat.
15
D. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam mempelajari mata pelajaran khususnya biologi. Evaluasi hal belajar dilakukan untuk mengetahui perubahan perilaku dengan penilaian kelas (ulangan harian, ulangan umum dan akhir). Tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan (ketuntasan belajar siswa dalam waktu tertentu), banchmarking (proses dan hasil untuk mencapai keunggulan) dan penilaian program Kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan tuntutan perkembangan masyarakat dan kemajuan zaman (Mulyasa, 2007). Arikunto (2001), menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai seseorang setelah melaksanakan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran diterima siswa. Dalam dalam menentukan tercapai tidaknya tujuan pembelajaran dilakukan usaha menilai hasil belajar yang bertujuan melihat kemajuan peserta materi. Hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik secara keseluruhan yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan perilaku upaya bersangkutan
oleh karena itu dalam kaitannya dengan
implementasi KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan), kebiasaan di sekolah dalam penentuan nilai mata pelajaran pada rapot seorang peserta didik perlu yang nota bene mengamati kemajuan ranah kognitif daripada ranah-
16
ranah lainnya. Ranah afektif dan ranah psikomotorik pun tentu saja harus diamati hanya dengan test tertulis pada penilaian akan tetapi harus dengan test observasi bahkan dalam bentuk non test misalnya dengan mengadakan observasi, wawancara jawaban terinci, lembar pendapat dan lain-lain sesuai dengan kepentingan (Mulyasa, 2008) Sudjana (2000), ada tiga ranah domain hasil belajar yaitu kognitif, psikomotorik dan afektif. Ranah kognitif merupakan aspek yang berkaitan dengan
kemampuan
berfikir
(kemampuan
memperoleh
pengetahuan,
pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran). Ranah psikomotorik merupakan aspek yang berkaitan dengan kemampuan pekerjaan dengan melibatkan anggota badan, kemampuan yang berkaitan dengan gerak fisik. Sedangkan ranah afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan perasaan, emosi, sikap derajat penerimaan atau penolakan terhadap suatu obyek . Budimansyah (2002), menyatakan bahwa penilaian dijadikan media untuk merefleksikan pengamalan yang siswa dengan kegiatan yang dilakuakn refleksi pengalaman belajar merupakan suatu cara untuk menghindari kesalahan dimasa yang akan datang dan untuk meningkatkan kinerja. Hasil belajar siswa adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah melaksanakan
kegiatan
belajar
sebagai
tolak
ukur
untuk
melihat
perkembangan siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran yang dipengaruhi oleh faktor internal siswa dan eksternal siswa. Hasil belajar ideal
17
meliputi segenap ranah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa yang meliputi segenap ranah cipta kognitif dan ranah rasa atau afektif.
E. Penelitian Tindakan Kelas Arikunto (2006), menyatakan bahwa penelitian tindakan kelasatau istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR). terdiri dari tiga kata pembentuk pengertian PTK yaitu a) penelitian menunjuk kegiatan mencermati obyek dengan menggunakan cara tertentu untuk memperoleh informasi; b) tindakan menunjukkan kegiatan yang disengaja dengan tujuan tertentu; c) kelas yaitu sekelompok siswa dalam waktu yang bersaman menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama. Dengan menggabungkan pengertian tiga kata tersebut dapat disimpukan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. PTK terdiri atas empat rangkaian yang dilakukan siklus berulang yaitu a) perencanaan
(planning) menjelaskan
tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagamana tindakan tersebut dilakukan; b) tindakan (acting) merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan mengenai tindakan di kelas; c) pengamatan (observasing);
d)
refleksi
(reflecting)
merupakakn
kegiatan
untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Aqib, (2006), menyatakan PTK merupakan tugas dan tanggung jawab guru terhadap kelasnya. Adapaun karakteristik PTK, yaitu a) didasarkan pada
18
masalah yang dihadapi guru dalam intuksional; b) adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya; c) peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi; d) bertujuan memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek intruksional; e) dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan berbagai siklus. Dalam PTK peneliti atau guru dapat melihat sendiri praktek pembelajaran atau bersama guru lain ia dapat melakukan penelitian terhadap siswa dilihat dari segi aspek interaksinya dalam proses pembelajaran dalam PTK guru secara reflektif dapat menganalisis, mensintesis tehadap apa yang telah dilakukan dikelas. Sehingga pendidik dapat memperbaiki praktekpraktek pembelajaran agar menjadi lebih efektif. Dengan adanya PTK juga dapat menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek. Hal ini terjadi karena kegiatan tersebut dilaksanakan sendiri di kelas sendiri, dengan melibatkan
siswanya
sendiri
melalui
tindakan
yang
direncanakan,
dilaksanakan dan dievaluasi. Dengan demikian diperoleh umpan balik yang sistematis mengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping ini dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk diterapka dengan baik di kelas yang ditekuni. Jika sekiranya ada teori yang mengadaptasi teori lain untuk kepentingan proses atau produk belajar yang efektif, optimal dan fungsional (Supardi 2006). Suhardjono (2006), tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalah tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk
19
meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan profesionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatkan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. PTK tediri atas empat rangkaian yang dilakukan dalam siklus berulang . keempat kegiatan yang ada ada pada setiap siklus yaitu (a) perencanaan; (b) tindakan kelas; (c) pengamatan; (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut : Permasalahan
Perencanaan Tindakan I
Refleksi I
Siklus I Permasalahan baru Hasil Refleksi
Siklus II
Perencanaan Tindakan II
Refleksi II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Pelaksanaan Tindakan I
Pengamatan / Pengumpulan data I Pelaksanaan Tindakan II
Pengamatan / Pengumpulan data II
Dilanjutkan ke Siklus berikutnya
Bagan 1. Kegiatan pada setiap siklus PTK
F. Kerangka Pemikiran Siswa merupakan subyek sekaligus didalam proses pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan motivator. Keberhasilan dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya : motivasi belajar, waktu belajar, lingkungan dan juga strategi Pembelajaran
20
yang digunakan. Ketepatan dalam penggunakan strategi pembelajaran mempengaruhi keberhasilan dari proses pembelajaran. Strategi pembelajaran aktif akan memberikan motivasi dan kesenangan dalam belajar. Strategi group to group exchange merupakan strategi pembelajaran aktif yang menempatkan satu sama lain dalam menyelasaikan kegiatan pembelajaran. Tugas yang diberikan pada siswa dalam satu kelompok berbeda-beda, dengan tujuan melatih siswa untuk bertanya dan berpendapat hasil belajar dapat diukur dari aspek kognitif dan efektif. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dituangkan dalam bagan berikut : • • •
Problem : Konsentrasi siswa kurang berfokus. Keaktifan dan partisipasi. Siswa didalam pelajaran belum tampak. Siswa kelas
Pembelajaran dengan metode group to group exchange
Proses pembelajaran
Melatih siswa bertanggung jawab
Melatih siswa menghargai pendapat orang lain
Melatih siswa bertanya dan mengeluarkan pendapat
Bagan 2. Kerangka Pemikiran
Hasil belajar
Aspek afektif
Aspek kognitif
21
G. Hipotesis Berdasarkan uraian dan kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan penelitian yaitu: “Ada peningkatkan hasil belajar bidang biologi dengan strategi group to group exchange pada siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran ajaran 2008/2009”.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono Boyolali. b. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2009. B. Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
penelitian
tindakan
kelas,
untuk
memperbaiki suatu permasalahan yang ada dalam suatu kelas yang mengalami masalah dalam hasil belajar siswa. Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan suatu penelitian tindakan kelas yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan. Dalam penelitian tindakan kelas, guru secara reflektif dapat menganalisis, mensitesis terhadap apa yang telah dilakukan di kelas. Dalam hal ini berarti dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), pendidik dapat memperbaiki praktek-praktek pembelajaran sehingga menjadi lebih efektif (Supardi, 2006). Penelitian tindakan kelas (PTK), merupakan jenis penelitian yang mampu menawarkan pendekatan dan produksen baru yang lebih menyajikan dampak langsung dan lebih efektif. Dampak tersebut diwujudkan dalam bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola
22
23
proses dan pembelajaran ynag terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan hasil implementasi berbagai program sekolah. Penelitian tindakan ditandai dengan adanya perbaikan terus menerus sehingga tercapai sasaran dari penelitian tersebut. Perbaikan-perbaikan tersebut dilaksanakan pada setiap siklus yang telah dirancang peneliti dan subyek yang membantu.
C. Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas sehingga penelitian ini melakukan kerjasama dengan guru kelas yang berupaya memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dan revisi untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap siswa khususnya bidang studi biologi. Peneliti bekerja sama dengan guru biologi yang berpacu pada penelitian tindakan kelas yang menggunakan prosedur sebagai berikut: a. Dialog Awal Dialog awal dilakukan dengan mengadakan penemuan antara peneliti dan guru bidang studi biologi untuk menyampaikan maksud, tujuan peneliti dan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi guru pada saat proses pembelajaran berlangsung yang meliputi hasil belajar siswa baik dalam
konsentrasi
dan
kesiapan
pertanyaan dan nilai rata-rata harian.
mengikuti
pelajaran,
pengajuan
24
Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan 10 Maret sampai 31 Maret 2009, dengan diawali dialog awal antara peneliti dan guru biologi kelas VII E. Dialog awal dilaksanakan pada tanggal 26 februari 2009 pada pukul 09.00-10.30 WIB, di ruang guru SMP Negeri 2 Banyudono. Pertemuan tersebut sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. Berdasarkan pengalaman guru menghadapi situasi kelas dalam mengajarkan materi biologi, pengamatan langsung di kelas dan melalui diskusi yang disepakati, disimpulkan bahwa permasalahan di kelas VII E yang perlu segera diatasi dalam penelitian ini adalah : a)
Keaktifan siswa didalam pembelajaran masih kurang
b)
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan dan mengungkapkan pendapat kurang
c)
Kemampuan menguasai materi yang belum optimal.
d)
Pemahaman siswa terhadap materi sangat lemah sehingga hasil belajar siswa masih rendah. Masalah-masalah tersebut diatas, tentunya telah memenuhi syarat
sebagai permasalahan yang dapat dipecahkan melalui penelitian tindakan kelas (PTK). Setelah mendapatkan masalah, selanjutnya diskusi dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab masalahnya dengan memahami berbagai
kemungkinan
dikembangkan.
penyebab
masalah
maka
suatu
tindakan
25
Hasil dialog awal antara guru biologi dan peneliti disepakati asumsi penyebab masalah tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 1. Asumsi penyebab masalah No. 1.
2.
Faktor Siswa
a. b. c. d. e. a.
Guru
3.
Proses mengajar
4.
Materi Guru
5.
Lain-lain
belajar
b. c. d. a. b. c. d. a. b. a.
b. c. d.
Penyebab Masalah Kurang memperhatikan dalam pembelajaran Pasif dalam menerima informasi maupun dalam proses pembelajaran Takut untuk bertanya Takut gagal dan berkomunikasi Menganggap biologi sebagai ilmu yang penuh hafalan Kurang mendorong siswa untuk menyampaikan pendapat atau untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Kurang menyeluruh dalam memperhatikan siswa Kurang memfungsikan laboratorium untuk pembelajaran Penyampaian materi cenderung monoton (kurang bervariasi) Cenderung satu arah dan tidak demokrasi Pembelajaran masih terpusat oleh guru Membosankan tidak bervariasi Pembelajaran kurang melibatkan siswa secara aktif Nyata Proses Alat laboratorium lumayan lengkap tetapi hanya sedikit dan banyak yang rusak karena jarang dan bahkan tidak digunakan untuk kegiatan atau pembelajaran. Pengaruh siswa lain yang tidak belajar sangat kuat Kurangnya perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak dirumah. Suasana kelas yang kurang kondusif
Berbagai kemungkinan penyebab masalah-masalah yang dijelaskan diatas kemudian dianalisis melalui kerja kolaborasi. Dari hasil kolaborasi tersebut peneliti dan guru biologi sepakat bahwa penyebab masalah yang paling dominan adalah kualitas proses pembelajaran yang tidak kondusif bagi siswa yang ditandai dengan pembelajaran yang cenderung satu arah dan guru kurang memfungsikan laboratorium sehingga pembelajaran berpusat pada guru dan siswa tidak aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan pada penyebab masalah yang telah disepakati. Oleh rekan kolaborasi, kegiatan dilanjutkan dengan dialog membahas
26
perencanaan solusi masalah yang dikembangkan berdasarkan akan penyebab masalah. Pembelajaran perencanaan solusi masalah ini dilakukan dalam satu rangkaian dialog awal yaitu pada hari kamis, 26 Februari 2009. Tindakan solusi masalah yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah pembelajaran melalui strategi group to group exchange. Tindakan pembelajaran melalui strategi group to group exchange pada kelas VII E yang akan dikembangkan pada setiap siklus tindakan melalui perencanaan yang terevisi dengan strategi group to group exchange. Dalam pembelajaran diharapkan dapat mengubah pembelajaran yang semula siswa hanya pasif menjadi lebih aktif dan pemahaman siswa pada keanekaragaman.makhluk hidup dan upaya pelestariannya. b. Perencanaan Tindakan 1. Proses pembelajaran akan dilaksanakan dengan strategi pembelajaran group to group exchange. 2. Membuat kesepakatan bersama guru bidang studi biologi untuk menetapkan materi yang akan diajarkan 3. Merancang program pembelajaran yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar penilaian kognitif, lembar penilaian afektif, soal post test, serta menyiapkan materi yang akan dilaksanakan. 4. Sebelum pelakasanaan pembelajaran, peneliti dan guru berlatih bersama untuk menyamakan persepsi dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.
27
Tabel 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Strategi Group to Group Exchange Waktu (menit) 2x40 menit
5
10
15 25 10 10 5
Kegiatan Guru membuka pelajaran, dengan salam dan berdoa bersama-sama. Guru memberikan kesempatan kepada siswa agar mempersiapkan terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran Guru memberikan pengantar kemudian membagi kelompok menjadi 4 kelompok dimana secara acak dan memberi materi yang berbeda pada setiap kelompok • Kelompok 1 : Keanekaragaman makhluk hidup • Kelompok 2 : Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup • Kelompok 3 : Flora dan fauna langka • Kelompok 4 : Usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati Siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing dan meresum hasilnya Presentasi hasil kelompok dan anggota kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan Guru menyimpulkan hasil persentasi semua kelompok l Post test Guru memberi tugas pada siswa untuk meresum hasil presentasi kelompok lain dan dikumpulkan pada pertemuan yang akan datang.
c. Pelaksanaan Tindakan Dalam tindakan ini peroleh melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang diuraikan pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi group to group exchange dalam usaha kearah perbaikan. Namun perencanaan sesuai dengan keadaan yang terjadi dalam proses pelaksanaan di lapangan . proses pembelajaran pada tahap ini mengarah pada pokok permasalahan untuk dapat meningkatkan aktivitas belajar yang dicerminkan denga hasil belajar siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono dengan menggunakan strategi group to group exchange pada materi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup yang
28
ditujukan dalam ranah kognitif dan afektif. SMP Negeri 2 Banyudono merupakan sekolah berstandar nasional sehingga diharapkan rata-rata ranah kognitif mencapai 9 dan rata-rata ranah afektif 45. Adapun tahap-tahap pelaksanaan tindakan prosedur penelitian sebagai berikut : 1. Persiapan Penelitian Tahap persiapan diawalai dengan mengajukan permohonan riset di fakultas keguruan dan ilmu pendidikan pada biro skripsi di UMS yang diajukan kepada SMP Negeri 2 Banyudono kemudian mengadakan observasi lapangan untuk menentukan kelas yang bermasalah. Setelah menentukan kelas kemudian menyusun silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, format penilaian kognitif, afektif dan membuat soal post test. 2. Pelaksanaan Penelitian Setelah
menentukan
kelas
yang
bermasalah
kemudian
dilaksanaan pembelajaran dengan strategi group to group exchange, proses pembelajaran dilaksanakan tiga kali pertemuan pada setiap akhir pertemuan dilakukan post test kepada siswa. d. Observasi Observasi dilaksanakan berdasarkan dengan proses pembelajaran. Pengamatan terhadap jalannmya proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh guru bidang studi biologi.
29
Pada tahap ini dilakukan pengamatan dan mencatat semua hal diperlukan dan terjadi selama proses pembelajaran. Pengumpulan data ini dimasukkan dalam format penilaian afektif yanga telah disusun post test dan (keaktifan). Berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan analisis, refleksi dan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan. e. Refleksi Data yang diperoleh dari hasil yang berupa data kualitatif dan keaktifan siswa dan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil post test sebelum dan sesudah tindakan selanjutnya didiskusikan antara guru bidang studi dengan peneliti untuk mengetahui 1. Apakah tindakan yang dilakukan sesuai rencana. 2. Kemajuan yang dicapai siswa, terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa dan keaktifan siswa. Jika dari refleksi ini terdapat masalah, maka dilakukan tindakan ulang yang meliputi perencanaan ulang, tindakan ulang dan observasi ulang sehingga masalah tersebut dapat di atasi dan dicapai hasil yang optimal. f. Evaluasi Kegiatan ini sebagai proses pengumpulan, mengolah dan menyajikan informasi sehingga bermanfaat untuk pengambilan keputusan tindakan antara dialog awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi yang merupakan proses yang saling terkait secara sistematis dan berkesinambungan bidang studi biologi siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 yang meliputi ranah kognitif dapat
30
dilihat dari keaktifan siswa yang berkaitan dengan perasaan emosi, sikap, peneriman atau penolakan terhadap suatu obyek.
D. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan metode sebagai berikut: a. Metode Wawancara Wawancara merupakan komunikasi dalam bentuk pertanyaanpertanyaan untuk memperoleh informasi yang diperlukan peneliti. b. Metode Observasi Observasi yaitu pengambilan data yang dilakukan dengan mengamati langsung dalam proses pembelajaran pada setiap pertemuan mengenai kondisi siswa. c. Metode Test Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang dilakukan diakhir proses pembelajaran pada setiap siklus atau post test. d. Catatan Lapangan Catatan lapangan yaitu catatan tertulis tentang apa yang didengan, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data, catatan lapangan merupakan sumber data yang penting. Kekayaan data dalam catatan memuat secara deskritif kegiatan. Suasana kelas dan berbagai bentuk interaksi.
31
e. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui daftar nama dan nomer absen siswa yang menjadi subyek penelitian yang diperoleh dengan melihat dokumen yang ada di sekolah.
E. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji statistik kovariansi. Analisis data dilakukan selama proses pengambilan data ini dikhususkan agar tidak terjadi penumpukkan data dan penelitian dapat memberi refleksi terhadap data, sehingga proses pemaknaan dan kesimpulan yang diambil lebih tepat. Dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data mempunyai sebaran yang normal atau tidak. Uji normalitas dilaksanakan dengan metode lilliefors. untuk menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) dilakukan dengan membandingkan Lomaks dengan nilai kritis Ltabel pada taraf signifikan 0.05. Jika Lomaks < Ltabel maka hipotesis nol (Ho) diterima atau data berdistribusi normal. Rumus:
Ζi =
Χi − Χ SD
Statistik uji untuk metode ini adalah: L = Maks F(Zi) - S(Zi)
32
a. Hipotesis Ho : Data tidak berdistribusi normal Hi : Data berdistribusi normal b. Menarik kesimpulan Apabila Lomaks < Ltabel. Ho ditolak dan Hi diterima. sebaliknya bila Lomaks > Ltabel. maka Ho diterima Hi ditolak. 2. Korelasi Mencari nilai korelasi (r), untuk mengetahui hubungan variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dan besar kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam perlakuan ini kita mencari 3 pasang korelasi, yaitu r 1 = X 1 dengan X 2 r 2 = X 2 dengan X 3 r 3 = X 3 dengan X 4 Rumus : r=
x + y − Σ (x − y ) 2
2
(x )(y )
a. Hipotesis: Ho : tidak ada hubungan yang bermakna antara metode group to group exchange dengan aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi masing-masing individu.
33
Hi : ada hubungan yang bermakna antara metode group to group exchange dengan hasil belajar siswa biologi masing-masing individu. b. Menarik kesimpulan Apabila r hitung < r tabel , maka Ho diterima, dan H 1 ditolak. Sebaliknya bila r hitung > r tabel , maka Ho ditolak, dan H 1 diterima. Kemudian memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi. Tabel 3.. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0.00-0.199 0.20-0.399 0.40-0.599 0.60-0.799 0.80-1.000
Tingkat Hubungan Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
3. Varian Sebelum analisis varians dilakukan pengujian hipotesis, maka diperlukan pengujian homogenitas varians terlebih dahulu. Pengujiannya menggunakan uji F, dengan rumus:
Varians terbesar F = Varians terkecil Varian (s 2 ) =
∑ ( X .i − X )
2
(n − 1)
Hipotesis: Ho : varians data yang akan dianalisis tidak homogen. Hi : maka varians data yang akan dianalisis homogen.
34
Kesimpulan : Apabila F hitung < F tabel , maka Ho ditolak dan Hi diterima. Sebaliknya bila F hitung > F tabel , maka Ho diterima Hi ditolak. Bila data homogen, maka uji dilanjutkan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata k sampel. Langkah-langkah sebagai berikut: a. Menghitung nilai
(∑ X )
2
1) JK tot =
∑X
2 tot
tot
-
N
(∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) + + + − 2
2) JK antar = 3) JK
dalam
4) MK
antar
2
2
n1
n2
2
3
n3
2
4
n4
tot
N
= JK tot - JK antar =
5) MK dalam =
6) F hitung =
2
1
JK tot m −1
JK dalam N −m
MK antar MK dalam
b. Membuat Tabel.4. Ringkasan Anava atau Variansi untuk Menguji Hipotesis k sampel Sumber Variasi db JK MK F hitung F tabel ( 5%) Antar Dalam ∑ Total
m-1 N-m N-1
35
c. Hipotesis Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi SMP Negeri 2 Banyudono antar perlakuan. H 1 : ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi SMP Negeri 2 Bnyudono antar perlakuan. d. Kesimpulan 1. Apabila F hitung < F tabel , maka Ho diterima, dan H 1 ditolak. Sebaliknya bila F hitung > F tabel , maka Ho ditolak, dan H 1 diterima. 2. Apabila H 1 diterima artinya ada makna aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi SMP Negeri 2 Bnyudono antar perlakuan, maka uji dilanjutkan untuk menguji ada tidaknya perbedaan yang bermakna dari hasil belajar biologi siswa SMP Negeri 2 Bnyudono antar perlakuan dengan uji t-tes. 4. t-tes (related berpasangan) Menurut Sehefler (1999), untuk mendapatkan informasi bahwa terdapat perbedaan hasil belajar biologi kelas
SMP Negeri 2 Bnyudono
tahun ajaran 2008/2009 selama empat kali pengukuran, yaitu sebelum menggunakan metode group to group exchange
(X 1 ), setelah
menggunakan metode group to group exchange (X 2 ), setelah siklus I menggunakan metode group to group exchange (X 3 ), setelah siklus 2
36
menggunakan metode group to group exchange (X 4 ). Disini belum diketahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa biologi antara X 1 dengan X 2 ; X 2 dengan X 3 ; X 3 dengan X 4 . untuk itu diperlukan pembuktian antar dua sampel tersebut, dengan t-tes (related berpasangan). a. Hipotesis 1) Ho = Tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E sebelum menggunakan metode group to group exchange dengan siklus pertama. H1 = Ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E sebelum menggunakan metode group to group exchange dengan siklus pertama. 2) Ho = Tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E antara siklus pertama dengan siklus kedua. H1 =
Ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E antara siklus pertama dengan siklus kedua.
3) Ho = Tidak ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi kelas VII E antara siklus kedua dengan siklus ketiga.
37
H1 =
Ada perbedaan yang bermakna dari aktivitas belajar yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa biologi VII E antara siklus kedua dengan siklus ketiga.
b. Menguji hipotesi dengan menggunakan rumus t Rumus : t=
X1 − X 2 s s s12 s 22 + + 2r 1 2 n n n1 n 2 1 2
c. Penarikan kesimpulan Apabila t hitung < t tabel , Ho diterima dan H 1 ditolak. Sebaliknya bila t hitung > t tabel , Ho ditolak dan H 1 diterima.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pada observasi dan dialog awal yang dilakukan sebelum penelitian di peroleh hasil bahwa pada pengamatan yang dilakukan pada kelas VII E adalah timbulnya berbagai permasalahan di kelas VII E terjadi karena beberapan faktor ditinjau dari kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran yang cenderung pasif, siswa terlihat kurang tertarik pada mata pelajaran biologi karena menganggap pelajaran biologi susah dimengerti dan dihafalkan, siswa tidak mau berusaha belajar dengan sungguh-sungguh, siswa cenderung pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga peran guru masih sangat mendominasi dikelas, metode mengajar yang digunakan oleh guru kurang bervariasi atau hanya dengan menggunakan metode ceramah saja, sehingga menyebabkan siswa merasa bosan selama proses pembelajaran, serta kondisi pembelajaran yang kurang kondusif dan tidak mendukung menyebabkan hasil belajar biologi siswa menjadi rendah.
38
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Penilaian Dengan Metode Pembelajaran Model Group To Group Exchange Siklus I Sampai Dengan Siklus III
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Observasi 1. Siswa masih pasif 2. Siswa masih ramai 3. Siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru
Refleksi 1. Siswa kurang siap menerima pejalaran 2. Siswa masih pasif 3. Pemahaman siswa akan pelajaran masih kurang
1. Sebagian siswa sudah memulai aktif 2. Keramaian dari siswa sudah agak berkurang 3. Siswa sudah mulai memperhatikan penjelasan dari guru 1. Siswa sudah aktif 2. Siswa sudah tenang dan serius mengikuti pelajaran
1. Siswa sudah cukup menerima pelajaran 2. Siswa sudah mulai aktif 3. Siswa sudah cukup paham akan materi pelajaran
1. Proses belajar berjalan lancar 2. Siswa aktif bertanya 3. Siswa paham akan materi pelajaran
Evaluasi 1. Peneliti dan guru biologi memotivasi siswa agar menjadi lebih aktif 2. Peneliti dan guru biologi menjelaskan tujuan dari kegiatan yang akan dilaksanakan 3. Penerapan pembelajaran model Group To Group Exchange dalam pembelajaran biologi belum cukup baik sehingga guru dan peneliti harus memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk giat belajar 1. Peneliti dan guru harus lebih memotivasi siswa agar menjadi aktif lagi. 2. Memperbaiki komunikasi dalam belajar secara bersahabat, ramah dan terbuka 3. Penerapan pembelajaran model Group To Group Exchange sudah cukup baik dan meningkat dari pertemuan sebelumnya karena peneliti dan guru biologi selalu memberikan motivasi untuk belajar dan diperoleh hasil belajar biologi meningkat. 1. Peneliti dan guru harus lebih memotivasi siswa agar menjadi aktif lagi. 2. Memperbaiki komunikasi dalam belajar secara bersahabat, ramah dan terbuka 3. Penerapan metode Group To Group Exchange dalam pembelajaran sudah cukup optimal, karena peneliti dan guru biologi selalu memberikan motivasi untuk belajar dan didapat hasil belajar biologi siswa meningkat.
Kognitif = rata-rata 7,5 Afektif = 35.3
Kognitif = rata-rata 8,4 Afektif = 40.77
39
39
Nilai Kognitif = rata-rata 6,5 Afektif = 26.25
B. Pembahasan Berdasarkan
hasil
rekapitulasi,
dengan
penerapan
metode
pembelajaran model Group to group exchange dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi pada pembelajaran Biologi seperti siswa yang pasif dalam pembelajaran Biologi dan siswa kurang memperhatikan apa yang telah disampaikan oleh guru, sehingga kualitas pembelajaran Biologi yang semula rendah dapat ditingkatkan dengan metode pembelajaran model Group to group exchange. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar Biologi dari kedua ranah yang diamati, yaitu ranah kognitif dan ranah afektif. Dalam ranah kognitif terdapat penilaian awal, siklus I, siklus II dan siklus III, terjadi peningkatan dengan nilai siklus I yaitu 6,5 dari nilai awal yaitu 5,3. Pada siklus I, hasil yang didapatkan kurang begitu memuaskan yang ditunjukan dengan hasil rata-rata afektif siswa yang hanya mencapai 25,6 yang artinya pada pembelajaran siklus I dengan Group to group exchange kurang berhasil. Karena siswa belum bisa untuk mengikuti pembelajaran dengan penerapan metode Group to group exchange dalam pembelajaran biologi. Proses pembelajaran
yang berlangsung di dalam kelas dengan
merealisasikan contoh nyata langsung kepada siswa dari pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup. Pada proses pembelajaran siklus I banyak siswa yang ramai dan berbicara sendiri dengan teman sebangku pada waktu dijelaskan oleh guru. Sikap siswa pun masih terlihat pasif saat guru memberikan
kesempatan
bertanya
40
dan
mengeluarkan
pendapat
saat
41
pembelajaran berlangsung. Guru belum begitu bisa menguasai kondisi kelas, saat menjelaskan guru masih banyak terpaku didepan kelas saja. Kemampuan kognitif yang dicapai siswa pun kurang optimal. Setelah siklus I hasil belajar biologi siswa kemampuan kognitifnya ada perbedaan yang sangat bermakna. Hal ini ditunjukkan hasil dari analisis t-tes, bahwa t hitung (-10.25) lebih besar daripada t tabel 1% (2.704) (lampiran 27). Dan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar masing-masing siswa ada hubungan yang bermakna dengan metode Group to group exchange dalam proses pembelajaran. Dari hasil observasi tersebut maka perlu diadakan refleksi dan evaluasi dari tindakan kelas siklus I mengarah kepada peneliti yang berperan sebagai pembimbing dan fasilitator pada proses pembelajaran tersebut. Revisi untuk pelaksanaan tindakan kelas siklus I agar lebih baik lagi di setiap pertemuan, maka peneliti dan guru mata pelajaran biologi harus memberikan motivasi kepada siswa agar berani dalam pembelajaran dapat tumbuh, bersikap ramah dan terbuka kepada siswa, dan memberikan suatu penghargaan untuk siswa yang aktif baik bertanya maupun mengeluarkan pendapatnya, walaupun pertanyaan dan pendapat masih kurang bermakna. Proses pembelajaran tindakan kelas siklus II berjalan cukup baik dibandingkan dengan tindakan kelas siklus I, yang ditunjukan dengan hasil rata-rata kognitif yaitu 7,5 dan hasil nilai rata-rata afektif siswa meningkat yaitu mencapai 35,3 yang artinya pada pembelajaran siklus II dengan group to group exchange cukup berhasil. Hal ini dikarenakan sebagian besar siswa
42
sudah bisa mengikuti pembelajaran dengan tenang,
memperhatikan guru
ketika menjelaskan, sudah cukup aktif bertanya dan mengeluarkan pendapat. Guru pun sudah cukup bisa mengelola kelas, saat menjelaskan sudah tidak lagi terpaku pada satu titik di depan kelas saja, tetapi berkeliling kelas. Tetapi masih ada sebagian siswa yang belum bisa memperhatikan dengan seksama saat guru menjelaskan dan saat diberi pertanyaan pun kurang bisa menjawab dengan benar. Setelah siklus II aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa kemampuan kognitifnya juga ada perbedaan yang sangat bermakna. Hal ini ditunjukkan hasil dari analisis t-tes, bahwa t hitung (-41.67) lebih besar daripada t tabel 1% (2.704) (lampiran 27). Dan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar
masing-masing siswa ada
hubungan yang bermakna dengan metode group to group exchange dalam proses pembelajaran. Refleksi pada siklus II yaitu proses belajar sudah berjalan cukup lancar dalam kegiatan pembelajaran siswa sudah cukup paham dan mengerti materi yang disampaikan dengan penerapan metode group to group exchange. Pemahaman siswa terhadap materi sudah cukup baik karena penerapan group to group exchange sudah cukup optimal dan siswa cukup aktif. Dari hasil refleksi tersebut, peneliti dan guru mata pelajaran biologi mengadakan evaluasi terhadap tindakan kelas siklus II, selain memberikan motivasi, peneliti dan guru biologi juga harus menyesuaikan strategi dalam pembelajaran, peneliti dan guru biologi bersikap ramah dan terbuka sehingga
43
keberanian siswa dalam belajar dapat tumbuh, memperbaiki komunikasi dalam belajar secara terbuka, bersahabat dan menyenangkan. Peneliti selaku pengajar harus menghargai dan merespon setiap pendapat siswa dengan baik. Untuk revisi pada tindakan kelas siklus II agar pelaksanaan tindakan kelas berikutnya dapat berjalan dengan lebih baik diantaranya dalam setiap pertemuan peneliti dan guru mata pelajaran biologi memberikan motivasi kepada siswa agar terbiasa untuk mengemukakan pendapat sehinggga siswa menjadi aktif dalam belajar, proses pembelajaran berpusat pada siswa, menghargai setiap pendapat dan memberikan penghargaan kepada siswa yang aktif dalam setiap pembelajaran. Pembelajaran tindakan kelas siklus III dengan penerapan group to group exchange berjalan baik dibandingkan pembelajaran tindakan kelas siklus II, yang ditunjukan dengan hasil rata-rata kognitif 8,4 dan hasil rata-rata afektif siswa meningkat yaitu mencapai 40,775 yang artinya pada pembelajaran siklus III dengan menggunakan metode group to group exchange berhasil. Karena siswa sudah terbiasa dengan langkah-langkah dalam strategi pembelajaran tersebut. Setelah siklus III aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar biologi siswa kemampuan kognitifnya juga ada perbedaan yang sangat bermakna. Hal ini ditunjukkan hasil dari analisis t-tes, bahwa t hitung (36) lebih besar daripada t tabel 1% (2.704) (lampiran 27). Dan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar masing-masing siswa ada hubungan yang bermakna dengan metode group to group exchage dalam proses pembelajaran, dan tingkat hubungannya kuat.
44
Proses pembelajaran pada pokok bahasan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup mengalami peningkatan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar siswa yang ditandai adanya perbedaan hasil belajar biologi siswa pada setiap siklus (kognitif), dan metode yang digunakan yaitu group to group exchange dalam pembelajaran sangat bermakna terhadap hasil belajar biologi siswa yang telah dicapai. Peningkatan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar
juga didukung adanya
hubungan antara metode group to group exchange dengan aktivitas belajar biologi yang dicerminkan dengan hasil belajar pada masing-masing siswa pada ketiga siklus (Siklus I, II, dan III). Hubungan ini kuat dan sangat bermakna terhadap hasil belajar biologi yang dicapai masing-masing siswa. Aspek kognitif siswa yang mengalami peningkatan ini ditunjang dengan adanya kemampuan afektif siswa yang mengalami peningkatan pula pada setiap siklus. Proses pembelajaran sebelum menggunakan Group to group exchange tidak berhasil, setelah menggunakan Group to group exchange yaitu siklus I proses pembelajarannya tidak berhasil. Setelah siklus II proses pembelajarannya cukup berhasil dan pada siklus terakhir proses pembelajarannya berhasil. Segala pengetahuan harus diperoleh dari pengamatan sendiri, pengalaman sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri. Tanpa adanya aktifitas, maka proses belajar tidak akan terjadi (Sardiman, 2001).
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono tahun ajaran 2008/2009 baik dari penilaian awal hingga siklus III terjadi peningkatan. Pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 1,2 dari penilaian awal tindakan.pada siklus II juga mengalami peningkatan sebesar 1,0 dari penilaian siklus I. Sedangkan siklus III juga mengalami peningkatan sebesar 0,9 dari penilaian siklus II. Hasil belajar afektif mengalami peningkatan sebelum tindakan = 25,6 (tidak berhasil), siklus I = 26,25 (tidak berhasil), siklus II = 35,3 (cukup berhasil) dan siklus III = 40,775 (berhasil).
B. Saran 1. Kepada peneliti selanjutnya agar mencari pokok bahasan lain yang cocok dengan metode pembelajaran model Group to group exchange. 2. Kepada calon guru hendaknya menciptakan strategi-strategi belajar yang baru, agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan
45
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara. . 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Bumi Aksara. Aqib, Zaenal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya. Bradway, Lauren., Barbara Albers Hall. 2003. Pola-Pola Belajar. Jakarta: Inisiasi Press. Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian. Bandung: PT. Genesindo. Dimyati dan Moedjiono. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi, Margono. 1994. Pengetahuan Laboratorium Malang: IKIP. Hasibuan dan Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya Hidayat, Komarudin. 2006. Belajar dan Mengajar. Jakarta: Rineka Karya. Jogiyanto. 2006. Pembelajaran Metode Kasus untuk Dosen dan Mahasiswa. Yogyakarta: Andi Offset. Mansyur. 1996. Pemanfaatan Model-Model Pembelajaran: Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. . 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Salam, Burhanudin. 2004. Cara Belajar Sukses di Perguruan Tinggi. Jakarta: Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sehefler, W. 1999. Statistika Untuk Biologi, Farmasi, Kedokteran, dan Ilmu yang Bertautan. Bandung: ITB.
46
47
Selfert, Kelvin. 2007. Manajemen Pembelajaran dan Instruksi Pendidikan (Manajemen Mutu Psikologi Pendidikan Para Pendidik). Yogyakarta: Irasod. Silberman, Melvin. 2006. Active Learning = 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Yappendis. Siregar, Eveline, Dewi Salma Prawiradilaga. 2004. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. Sudjana, Nana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar. Bandung: Sinar Baru. Suhardjono. 2006. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Bina Aksara. Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Supardi. 2006. Penelitian. Tindakan Kelas Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya. Jakarta: Bumi Aksara. Suryabrata, Sumadi. 1993. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Andi Offset. . 1994. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Press. Undang-Undang. RI. No. 20. Tahun. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Yogyakarta: Media Abadi. Usman, Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya. Yasmin, Martinus. 2006. Profesionalisasi Guru dan Implementasi kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press. Zaini, Hisyam, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga.
48
Lampiran 2 SILABUS
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi dasar Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
: SMP Negeri 2 Banyudono : IPA (biologi) : VII/ genap : Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Materi pembelajaran
A. Keanekaragaman makhluk hidup indonesia
Penilaian
Pengalaman belajar Pembelajaran dengan menggunakan metode guided note talking
Indikator
Mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup indonesia Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
Teknik Tes tulis
49
Bentuk instrumen
Contoh instrumen
1. Essay
1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman makhluk hidup indonesia? 2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati?
2. Pilihan ganda
1.
Mengapa keanekaragaman perlu dilestarikan karena……… a. Jenisnya terlalu banyak b. Setiap jenis makhluk hidup mempuyai peranan didalam lingkungannya c. Terdapat flora langka didalamnya d. Terdapat fauna langka didalamnya
Alokasi waktu
Sumber belajar
2 x 40 menit
Buku biologi kelas VII LKS Gambar
2.
Tipe flora dan fauna ini ada di indonesia, kecuali……… a. Australia b. Peralihan c. Americana d. Oriental
1.
Sebutkan macam-macam flora langka di indonesia! Bagaimanakah deskripsi dan penyebaran dari macam-macam flora langka di indonesia!
2.
Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
B. Macam-macam Pembelajaran flora langka di dengan indonesia menggunakan metode guided note talking
Menyebutkan macam-macam flora langka di indonesia Mendiskripsikan penyebaran dari macam-macam flora langka di Indonesia
Tes tulis
1. Essay
1.
2. Pilihan ganda
2.
Berikut ini yang termasuk flora langka di indonesia adalah……… a. Bunga bangkai b. Bunga melati c. Akasia d. Bunga matahari Berikut ini termasuk flora langka di indonesia, kecuali……… a. Kantong semar b. Kepel c. Durian d. Kemenyan
Kompetensi dasar Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
Materi pembelajaran
Penilaian
Pengalaman belajar
C. Macam-macam Pembelajaran fauna langka di dengan indonesia menggunakan metode guided note talking
Indikator
Menyebutkan dan menjelaskan macam-macam fauna langka di indonesia Mendiskripsikan penyebaran dari macam-macam fauna langka di Indonesia
Teknik Tes tulis
Bentuk instrumen
Contoh instrumen
1. Essay
1. Sebutkan macam-macam fauna langka di Indonesia! 2. Bagaimanakah deskripsi dan penyebaran dari macam-macam fauna langka di indonesia?
2. Pilihan ganda
1.
2.
Berikut ini merupakan fauna langka yang ada di Indonesia adalah……… a. Babi rusa b. Singa c. Harimau d. Gajah Yang termasuk fauna langka di Indonesia, kecuali……… a. Komodo b. Tarsius c. Babi rusa d. Ular
Alokasi waktu
Sumber belajar
2 x 40 menit
Buku biologi kelas VIII LKS Gambar
Kompetensi dasar Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
Materi pembelajaran
D.
Usaha- usaha untuk melindungi keanekaragama n hayati
Penilaian
Pengalaman belajar Pembelajaran dengan menggunakan metode guided note talking
Indikator
Menyebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati Menyebutkan macam-macam konservasi alam
Teknik Tes tulis
Bentuk instrumen
Contoh instrumen
1. Essay
1. Sebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati ! 2. Sebutkan dua macam konservasi alam!
2. Pilihan ganda
1.
Membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya merupakan pengertian dari……… a. Suaka Margasatwa b. Keanekaragaman Hayati c. Cagar Alam d. Konservasi
Alokasi waktu
Sumber belajar
2 x 40 menit
Buku biologi kelas VIII LKS Gambar
2. Contoh konservasi In Situ adalah……… a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor b. Suaka Margasatwa Way Kambas c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor
Mengetahui, Guru pamong
Peneliti
Sri Subiyanti S.Pd
MARTINA
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nama Sekolah
:
SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran
:
IPA / Biologi / Pentingnya keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas / Semester
:
VII/ Genap
Standar Kompetensi
:
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar
:
7.2
Mengidentifikasi
pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Indikator
:
1.
Mendeskripsikan
pengertian
keanekaragaman hayati 2.
Menyebutkan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keanekaragaman hayati Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
Tujuan Pembelajaran Siswa mampu mendeskripsikan keanekaragaman makhluk hidup indonesia Siswa
mampu
menyebutkan
faktor-faktor
yang
keanekaragaman hayati
Materi Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
Metode Pembelajaran •
Group To Group Exchange
54
mempengaruhi
Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Awal (5 menit)
Prasarat
: Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman?
Motivasi
: Mengapa keanekaragaman perlu dilestarikan?
Kegiatan Inti (65 menit)
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang berisi permasalahan mengenai keanekaragaman makhluk hidup Indonesia dan faktor-fakror yang mempengaruhi keanekaragaman hayati
Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah ditentukan
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah Setiap kelompok mempresentasikan hasl diskusi yang telah dipersiapkan
Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa
untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
Guru memberikan postest Kegiatan Akhir (10 menit)
Kesimpulan dengan: Refleksi: 1. Apakah keanekaragaman makhluk hidup indonesia? 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati?
Penguatan materi - Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan singkat dan jelas.
Penugasan Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah dipresentasikan Sumber Belajar Buku paket biologi kelas VII LKS Gambar Penilaian Teknis : Tes tertulis Bentuk Instrumen
: Soal essay
Soal / instrumen
:
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman? 2. Mengapa keanekaragaman makhluk hidup perlu dilestarikan 3. Apakah keanekaragaman makhluk hidup Indonesia? 4. Sebutkan tipe-tipe keanekaragaman Fauna? 5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup?
Kunci Jawaban 1. Perbedaan diantaranya makhluk hidup yang berbeda spesies/jenisnya 2. Karena setiap jenis makhluk hidup mempunyai peranan di dalam lingkungannya 3. Indonesia dikenal mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi karena habitatnya, kekayaan tumbuhan dan hewan serta banyaknya jumlah spesies endemik 4. Tipe oriental. Australian dan peralihan 5. Faktor biotik dan faktor abiotik
Pedoman Penilaian No soal 1 2 3 4 5 Jumlah
Nilai =
Skor maksimal 3 3 1 2 1 10
ΣJumlah skor yang diperoleh x100 Σ Jumlah skor
Lembar Observasi Nilai
Keterangan
A
Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B
Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C
Siswa pasif dan hanya diam saja
D
Siswa pasif dan tidak merespon cenderung ramai
Surakarta, Maret 2009 Mengetahui, Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nama Sekolah
:
SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran
:
IPA / Biologi
Kelas / Semester
:
VII/ Genap
Standar Kompetensi
:
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar
:
7.
2
Mengidentifikasi
pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Indikator
:
1. mendeskripsikan macam-macam flora langka 2.
menunjukkan
macam-macam
flora
langka dari gambar Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menyebutkan macam-macam flora langka di Indonesia b. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam flora langka
di
Indonesia c. Siswa dapat menjelaskan penyebaran macam-macam flora langka di Indonesia
B. Materi Pembelajaran Macam-macam flora langka yang terdapat di Indonesia
C. Metode Pembelajaran • Group to group exchange
D. Langkah-Langkah Pembelajaran a.
Kegiatan Awal (5 menit)
Prasarat
: Flora langka apa saja yang terdapat di Indonesia?
Motivasi
: Bagaimanakah diskripsi dan penyebaran dari macam-macam flora langka di Indonesia?
b.
Kegiatan Inti (65 menit)
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang berisi permasalahan mengenai macam-macam flora langka yang terdapat di Indonesia
Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah ditentukan
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing Setiap kelompok mempresentasikan hasl diskusi yang telah dipersiapkan
Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa
untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
Guru memberikan postest c.
Kegiatan Akhir (10 menit)
Kesimpulan dengan: Refleksi: 1. Apa saja yang termasuk macam-macam flora langka di Indonesia? 2. Bagaimanakah deskripsi flora langka di Indonesia?
Penguatan materi - Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan singkat dan jelas.
Penugasan Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah dipresentasikan E. Sumber Belajar Buku paket biologi kelas VII LKS Gambar F. Penilaian a. Teknis : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen
: Soal essay
c. Soal / instrumen
:
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Sebutkan macam-macam flora langka di Indonesia? 2. Dimanakah penyebaran dari flora langka kayu hitam? 3. Deskripsikan jenis flora langka dari Styrax benzoin (kemenyan)? 4. Deskripsikan jenis flora langka dari Limnocitrus littoralis (klemohan)? 5. Dimanakah penyebaran dari flora langka kepel?
Kunci Jawaban 1. Diospyros celebica (eboni atau kayu hitam), Styrax benzoin (kemenyan), Stelechocarpus buharol (kepel), Phalaenopsis javanica (anggrek bulan jawa), Rafflesia arnoldii (bunga bangkai), Limnocitrus littoralis (klemohan), Aquilaria sp (gaharu), kantong semar 2. Beberapa daerah di Sulawesi 3. Pohon yang dapat mencapai tinggi 30m, dan gatahnya disebut kemenyan 4. Termasuk jeruk-jerukan, berupa semak dengan tinggi dapat mencapai 2m, dan tumbuh liar di pinggir jalan di tepi-tepi tambak daerah pesisir 5. Asia Tenggara
Pedoman Penilaian
Nilai =
No soal
Skor maksimal
1 2 3 4 5 Jumlah
3 3 1 2 1 10
ΣJumlah skor yang diperoleh x100 Σ Jumlah skor
Lembar Observasi Nilai
Keterangan
A
Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B
Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C
Siswa pasif dan hanya diam saja
D
Siswa pasif dan tidak merespon cenderung ramai
Surakarta, Maret 2009 Mengetahui, Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nama Sekolah
:
SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran
:
IPA / Biologi
Kelas / Semester
:
VII/ Genap
Standar Kompetensi
:
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar
:
7.
2
Mengidentifikasi
pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Indikator
:
1. mendeskripsikan macam-macam fauna langka dari gambar 2. menunjukkan macam-macam fauna langka dari gambar
Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menyebutkan macam-macam fauna langka di Indonesia b. Siswa dapat mendeskripsikan macam-macam fauna langka di Indonesia c. Siswa dapat menjelaskan penyebaran macam-macam fauna langka di Indonesia
B. Materi Pembelajaran Macam-macam fauna langka yang terdapat di Indonesia
C. Metode Pembelajaran •
Group to group exchange
D. Langkah-Langkah Pembelajaran a.
Kegiatan Awal (5 menit)
Prasarat
: Fauna langka apa saja yang terdapat di Indonesia?
Motivasi
: Bagaimanakah diskripsi dan penyebaran dari macam-macam fauna langka di Indonesia?
b.
Kegiatan Inti (65 menit)
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang berisi permasalahan mengenai macam-macam fauna langka yang terdapat di Indonesia
Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah ditentukan
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing Setiap kelompok mempresentasikan hasl diskusi yang telah dipersiapkan
Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa
untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
Guru memberikan postest c.
Kegiatan Akhir (10 menit)
Kesimpulan dengan: Refleksi: 1. Apa saja yang termasuk macam-macam fauna langka di Indonesia? 2. Bagaimanakah deskripsi fauna langka di Indonesia?
Penguatan materi - Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan singkat dan jelas.
Penugasan Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah dipresentasikan E. Sumber Belajar Buku paket biologi kelas VII LKS Gambar F. Penilaian a.
Teknis
: Tes tertulis
b.
Bentuk Instrumen
: Soal essay
c.
Soal / instrumen
:
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Sebutkan macam-macam fauna langka di Indonesia? 2. Deskripsikan jenis fauna langka harimau sumatra? 3. Dimanakah penyebaran dari fauna langka babi rusa? 4. Deskripsikan jenis fana langka dari Tarsius spectrum (tarsius)? 5. Dimanakah penyebaran dari fauna langka badak bercula satu?
Kunci Jawaban 1. Pongo pygmaeus (orang utan), Rhinoceros sundaicus (badak bercula satu), Dicerorhinus
sumantrensis
(badak
baercula
dua),
Panthera
tigris
sumantrensis (harimau sumatra), Babyrousa babyrussa (babi rusa), Tarsius spectrum (tarsius) 2. Pada malam hari dapat mengetahui adanya mangsa dalam jarak 10-20 km 3. Sulawesi dan Pulau Buru 4. Makananya serangga dan cecak, melakukan aktivitas makan sebagian besar pada malam hari dan memiliki penglihatan yang tajam 5. Ujung Kulon
Pedoman Penilaian
Nilai =
No soal
Skor maksimal
1 2 3 4 5 Jumlah
3 3 1 2 1 10
ΣJumlah skor yang diperoleh x100 Σ Jumlah skor
Lembar Observasi Nilai
Keterangan
A
Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B
Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C
Siswa pasif dan hanya diam saja
D
Siswa pasif dan tidak merespon cenderung ramai
Surakarta, Maret 2009 Mengetahui, Guru Pamong
Sri Subiyanti S.Pd
Peneliti
MARTINA
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Nama Sekolah
:
SMP Negeri 2 Banyudono
Mata Pelajaran
:
IPA / Biologi
Kelas / Semester
:
VII/ Genap
Standar Kompetensi
:
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar
:
7.
2
Mengidentifikasi
pentingnya
keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem Indikator
:
1.
Menyebutkan
usaha-usaha
untuk
melindungi keanekaragaman hayati 2. Menunjukkan tempat untuk melindungi keanekaragaman
hayati
dari
gambar
sebagai alat peraga Alokasi Waktu
:
2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
A. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menyebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekeragaman hayati b. Siswa dapat mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional dan taman laut c. Siswa dapat menjelaskan dan menyebutkan macam-macam konservasi alam
B. Materi Pembelajaran Usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
C. Metode Pembelajaran •
Group to group exchange
D. Langkah-Langkah Pembelajaran a.
Kegiatan Awal (5 menit)
Prasarat
: usaha-usaha apa saja yang digunakan untuk melindungi keanekaragaman hayati?
Motivasi
: Bagaimanakah diskripsi dari cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman laut dan konservasi alam?
b.
Kegiatan Inti (65 menit)
Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok Guru membagikan LKS dengan memberikan lembar diskusi yang berisi permasalahan mengenai usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati
Guru membimbing siswa berdiskusi dengan kelompok yang telah ditentukan
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing Setiap kelompok membuat laporan hasil pemecahan masalah Guru mengadakan interaksi edukatif dengan siswa
untuk
memecahkan masalah yang sulit dipahami siswa
Guru memberikan postest c.
Kegiatan Akhir (10 menit)
Kesimpulan dengan: Refleksi: 1. Apa saja yang termasuk usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati? 2. Bagaimanakah deskripsi dari cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional dan taman laut?
Penguatan materi - Guru memandu siswa untuk mengulang materi dengan singkat dan jelas.
Penugasan Siswa meresum hasil diskusi keseluruhan kelompok yang telah dipresentasikan E. Sumber Belajar Buku paket biologi kelas VII LKS Lingkungan F. Penilaian a. Teknis
: Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
: Soal essay
c. Soal / instrumen
:
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! Sebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati? Deskripsikan apa yang dimaksud dengan cagar alam dan suaka margasatwa! Deskripsikan apa yang dimaksud dengan taman nasional dan taman laut! Apakah yang dimaksud dengan konservasi alam? Sebut dan jelaskan macam-macam konservasi!
Kunci Jawaban 1. Dengan upaya pelestarian di suatu wilayah, perlindungannya meliputi: b. Cagar alam
c. Taman nasional
c. Suaka margasatwa
d. Taman laut
2. a. Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya b. Suaka margasatwa merupakan pelestarian satwa lagka, perburuan dibuat peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus 3. a. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli
b. Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah 4. Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamain kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan masa mendatang 5. a. In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli b. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli
Pedoman Penilaian
Nilai =
No soal
Skor maksimal
1 2 3 4 5 Jumlah
3 3 1 2 1 10
ΣJumlah skor yang diperoleh x100 Σ Jumlah skor
Lembar Observasi Nilai
Keterangan
A
Siswa aktif dan mengikuti jalannya diskusi
B
Siswa kurang aktif dalam berdiskusi
C
Siswa pasif dan hanya diam saja
D
Siswa pasif dan tidak merespon cenderung ramai
Surakarta, Maret 2009 Mengetahui, Guru Pamong
Peneliti
Sri Subiyanti S.Pd
MARTINA
Lampiran 6
LEMBAR DISKUSI KEMAMPUAN AWAL
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman? 2. Mengapa keanekaragaman makhluk hidup perlu dilestarikan 3. Apakah keanekaragaman makhluk hidup Indonesia? 4. Sebutkan tipe-tipe keanekaragaman Fauna? 5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekarafgaman makhluk hidup?
Kunci Jawaban 1. Perbedaan diantaranya makhluk hidup yang berbeda spesies/jenisnya 2. Karena setiap jenis makhluk hidup mempunyai peranan di dalam lingkungannya 3. Indonesia dikenal mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi karena habitatnya, kekayaan tumbuhan dan hewan serta banyaknya jumlah spesies endemik 4. Tipe oriental. Australian dan peralihan 5. Faktor biotik dan faktor abiotik
Lampiran 7
LEMBAR DISKUSI SIKLUS I
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Sebutkan macam-macam flora langka di Indonesia? 2. Dimanakah penyebaran dari flora langka kayu hitam? 3. Deskripsikan jenis flora langka dari Styrax benzoin (kemenyan)? 4. Deskripsikan jenis flora langka dari Limnocitrus littoralis (klemohan)? 5. Dimanakah penyebaran dari flora langka kepel?
Kunci Jawaban 1. Diospyros celebica (eboni atau kayu hitam), Styrax benzoin (kemenyan), Stelechocarpus buharol (kepel), Phalaenopsis javanica (anggrek bulan jawa), Rafflesia arnoldii (bunga bangkai), Limnocitrus littoralis (klemohan), Aquilaria sp (gaharu), kantong semar 2. Beberapa daerah di Sulawesi 3. Pohon yang dapat mencapai tinggi 30m, dan gatahnya disebut kemenyan 4. Termasuk jeruk-jerukan, berupa semak dengan tinggi dapat mencapai 2m, dan tumbuh liar di pinggir jalan di tepi-tepi tambak daerah pesisir 5. Asia Tenggara
Lampiran 8
LEMBAR DISKUSI SIKLUS II
FLORA LANGKA Dan FAUNA LANGKA Deskripsikan Gambar Flora Langka Dibawah Ini! KAYU HITAM
RAFFLESIA ARNOLDII
ANGGREK BULAN
KEPEL
KEMENYAN
HARIMAU SUMATRA
KANTONG SEMAR
TARSIUS
BADAK BERCULA SATU
BADAK BERCULA
DUA
BABI RUSA
KOMODO
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI
SIKLUS II 1. Kayu Hitam Kayu hitam mempunyai ciri-ciri pohon yang dapat mencapai tinggi 40 m. Pohon ini dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, tiang jembatan dan peralatan rumah tangga. Pohon ini terdapat di beberapa daerah Sulawesi. 2. Anggrek Bulan Anggrek bulan ini hidup di hutan tropis yang teduh dan lembab. Wilayah penyebarannya cukup luas dari Sumatra barat kearah selatan, Kalimantan termasuk serawak. Variasi bentuk dan ukuran bunga anggrek berjuluk batterfly , warnanya indah, dijadikan tanaman hias, dan tingginya mencapai 510 cm. 3. Rafflesia Arnoldii Rafflesia arnoldii sering disebut bunga bangkai. Perkembangan pertumbuhannya di dalam akar disebabkan tumbuhan inang serta terbentuk kuncup, setelah pecah berwarna coklat kehitaman, pada diameter 25 cm, bunga mulai mekar dengan membukannya lobur perigonium satu persatu kirakira pada kucup berdiameter 30-35 cm. Tumbuhan ini terdapat di daerah Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung dan Kalimantan Barat. 4. Kepel Kepel mempunyai ciri-ciri pohon yang dapat mencapai tinggi 25 m dan buahnya dapat di makan. Pohon ini terdapat di daerah Asia Tenggara. 5. Kemenyan Kemenyan mempunyai ciri-ciri pohon yang dapat mencapai tinggi 30 m dan getahnya disebut kemenyan. Kemenyan terdapat di daerah Sumatra dan Bangka. 6. Kantong Semar Kantong semar mempunyai ciri-ciri tingginya mencapai 1 m, daun memanjang dengan tepi yang tidak teratur dan ujung yang meruncing. Warna daunnya hijau dan sedikit kecoklatan. Kantong semar mempunyai berbagai
khasiat yaitu menambah nafsu makan, memperlancar pencernaan, menggobati penyakit gondok, menurunkan kolesterol dan kadar gula dar 7. Harimau Sumatra Harimau sumatra pada malam hari, dapat mengetahui adanya mangsa dalam jarak 10-20 km. Harimau Sumatra terdapat di daerah Sumatra. 8. Tarsius Tarsius makanannya serangga dan cecak. Melakukan aktivitas makan sebagian besar pada malam hari dan memilki penglihatan yang tajam. Tarsius terdapat di daerah hutan hujan tropis Indonesia. 9
Badak Bercula Satu Badak bercula satu merupakan hewan herbivora (pemakan tumbuhan). Memiliki indera penciuman yang tajam. Badak bercula satu hanya ditemukan di daerah Sumatra.
10 Badak Bercula Dua Badak Bercula Dua memiliki tubuh gemuk dan agak bulat, kulitnya licin dan berambut jarang, menarik perhatian dengan adanya dua lipatan kulit yang besar. Berat tubuhnya dapat mencapai 909 kg. Habitat badak bercula dua terdapat di daerah Sumatra di gunung Leuser. 11 Babi Rusa Babi Rusa mempunyai gigi taring bawah yang menonjol ke luar. Hewan ini melakukan aktivitas makan sepanjang hari. Babi rusa terdapat di daerah Pulau Buru dan Sulawesi. 1. Komodo Komodo bisa disebut dengan biawak komodo. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia dengan rata-rata panjang 2-3 m. Komodo tidak memiliki indera penglihatan dan bisa melihat sejauh 300 m. Komodo mengunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa yang mencium stimuli. Komodo terdapat di daerah Pulau komodo.
Lampiran 9
LEMBAR DISKUSI SIKLUS III
Jawablah pertanyaan dibawah ini ! 1. Sebutkan usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati? 2. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan cagar alam dan suaka margasatwa! 3. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan taman nasional dan taman laut! 4. Apakah yang dimaksud dengan konservasi alam? 5. Sebut dan jelaskan macam-macam konservasi!
KUNCI JAWABAN LEMBAR DISKUSI SIKLUS III
1. Dengan upaya pelestarian di suatu wilayah, perlindungannya meliputi: a. Cagar alam
c. Taman nasional
b. Suaka margasatwa
d. Taman laut
2. a. Cagar alam adalah membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya b. Suaka margasatwa merupakan pelestarian satwa lagka, perburuan dibuat peraturan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi, sehingga kepemilikannya harus memiliki izin khusus 3. a. Taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli b. Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah 4. Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamain kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan masa mendatang 5. a. In situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli 6. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan di luar habitat asli
Lampiran 10
SOAL KEMAMPUAN AWAL
Mata Pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Keanekaragaman
Makhluk
Hidup
dan
upaya
pelestariannya Kelas
: VII
PETUNJUK UMUM •
Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
•
Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
•
Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
•
Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Mengapa keanekaragaman perlu dilestarikan karena……… a. Jenisnya terlalu banyak b. Setiap jenis makhluk hidup mempuyai peranan didalam lingkungannya c. Terdapat flora langka didalamnya d. Terdapat fauna langka didalamnya 2. Tipe flora dan fauna ini ada di indonesia, kecuali……… a. Australia
c. Oriental
b. Peralihan
d. Americana
3. Flora dan fauna yang hanya hidup di daerah tertentu dan tidak ditemukan di daerah lain disebut………. a. Pandemik
c. In Situ
b. Endemik
d. Ex Situ
4. Perbedaan yang ada diantaranya makhluk hidup yang berbeda spesies atau jenisnya disebut……… a. Makhluk hidup
c. sumberdaya alam
b. Keanekaragaman
d. populasi
5. Kandungan mineral, sanitasi dan tingkat keasinan termasuk factor….. a. Faktor alami
c. faktor kimis
b. Faktor manusia
d. faktor fisik
6. Yang termasuk hewan endemik adalah……… a. Gajah
c. Kera
b. Badak bercula Satu
d. Ular
7. Faktor yang mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup adalah……… a. Faktor biotik dan abiotik b. Faktor fisik dan faktor kimis c. Faktor alami dan faktor manusia d. Faktor fisik dan faktor biotik 8. Yang termasuk faktor abiotik adalah……… a. Kandungan mineral, sanitasi dan tingkat keasinan b. Faktor alami dan faktor manusia c. Cahaya, suhu, air dan kelembaban d. Faktor fisik dan faktor kismis 9.
Di bawah ini yang termasuk fauna tipe oriental……… a. Gajah, banteng, harimau dan badak b. Kangguru dan kuskus c. Cendrawasih dan betet d. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa
10. Yang termasuk faktor alami dalam penurunan keanekaragaman hayati,
kecuali a. Banjir b. Gunung meletus c. Tanah longsor d. Cahaya 11. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa termasuk fauna tipe……… a. Amerikana
c. Peralihan
b. Oriental
d. Australia
12. Dibawah ini merupakan hewan tipe Australian yang mempunyai bulu indah adalah……. a. kangguru
c. bebek
b. cendrawasih
d. angsa
13. Cahaya, suhu, air dan kelembaban termasuk faktor……… a. Faktor kimis
c. Faktor manusia
b. Faktor alami
d. Faktor fisik
14. Berikut ini merupakan tindakan manusia yang dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, kecuali a. Pembuatan taman kota
c. pemuliaan
b. penghijauan
d. seleksi
15. Dibawah ini yang termasuk spesies mamalia berukuran besar,kecuali ……… a. Gajah
c. Harimau
b. Semut
d. Badak
16. Indonesia terletak diantara dua benua yaitu……… a. Benua Afrika dan Benua Asia b. Benua Australia dan Benua Afrika c. Benua Asia dan Benua Australia d. Benua Eropa dan Benua Asia 17. Dibawah ini merupakan salah satu manfaat dari keanekaragaman hayati dalam bidang ekonomi adalah……… a. Sumber bahan makanan
c.
Menjaga keseimbangan
SDA b. Menjaga keseimbangan ekosistem
d. Menjaga erosi
18. Berikut ini yang merupakan hewan jenis primata adalah……… a. Moyet, kera, orang utan dan tarsius b. Gajah, harimau, banteng dan badak c. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa d. Cendrawasih dan betet
19. Berikut ini termasuk ciri khas hewan di Indonesia bagian timur……… a. Banyak jenis mamalia berukuran besar b. Terdapat spesies kera c. Terdapat mamalia berukuran kecil dan hewan berkantung d. Jenis-jenis burung mempunyai warna yang beragam 20. Berikut ini yang merupakan hewan berkantong adalah…………… a. Gajah
c. Kangguru
b. Harimau
d. Badak
KUNCI JAWABAN SOAL KEMAMPUAN AWAL
1.
B
11.
B
2.
D
12.
B
3.
B
13.
D
4.
B
14.
C
5.
C
15.
B
6.
B
16.
C
7.
A
17.
A
8.
D
18.
A
9.
A
19.
C
10.
D
20.
C
Lampiran 11
SOAL POSTES SIKLUS I Mata Pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Keanekaragaman
Makhluk
Hidup
dan
upaya
pelestariannya Kelas
: VII
PETUNJUK UMUM •
Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
•
Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
•
Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
•
Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Perlindungan (konversi) keanekaragaman hayati bertuuan untuk melindungi …… a. Fauna Saja
c. Flora dan Fauna
b. Flora Saja
d. Cagar Alam
2. Membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya merupakan pengertian dari……… a. Suaka Margasatwa
c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam
d. Konservasi
3. Upaya melestarikan satwa langka biasa disebut………. a. Suaka Margasatwa
c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam
d. Konservasi
4. Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli merupakan pengertian dari……… a. Taman Laut
c. Cagar Alam
b. Konservasi Alam
d. Taman Nasional
84
5. Taman yang mempunyai wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah biasa disebut dengan taman ……… a. Taman Laut
c. Taman Nasional
b. Taman Kota
d. Taman Internasional
6. Upaya pengelolaan SDA untuk menjamin kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan masa mendatang merupakaan pengertian dari……… a. Keanekaragaman Hayati
c. Cagar Alam
b. Konservasi
d. Suaka Margasatwa
7. Konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli disebut dengan……… a. In Situ
c. Pandemik
b. Ex Situ
d. Endemik
8. Konservasi flora dan fauna yang dilakukan diluar habitat asli disebut dengan……… a. In Situ
c. Pandemik
b. Ex Situ
d. Endemik
9. Contoh konservasi In Situ adalah……… a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor b. Suaka Margasatwa Way Kambas c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor 10. Contoh konservasi Ex Situ adalah ……… a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor b. Suaka Margasatwa Way Kambas c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor dan Konservasi Fauna di Suaka Margasatwa Way Kambas
11. Berikut ini tujuan dari Cagar Alam, kecuali……… a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan dan ekosistem alam b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan 12. Dibawah ini yang termasuk konservasi alam adalah……… a. Perlindungan, pelestarian dan pemanfaan b. Melestarikan, menjaga dan melindungi c. Mempertahankan, memelihara dan melindungi d. Melindungai, memelihara dan memanfaatkan 13. Perlindungan meliputi 2 hal yaitu ……… a. Siklus udara dan air b. Proses ekologis dan sisitem penyangga kehidupan c. Sumber daya alam dan keanekaragaman hayati d. Memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya 14. Pelestarian Rafflesia arnoldi di kebun raya bogor merupakan upaya pelestarian secara ……… a. In Situ
c. Pandemik
b. Ex Situ
d. Endemik
15. Badak bercula satu adalah binatang langka upaya pelestariannya dilakukan di……… a. Taman Safari Surabaya b. Taman Nasional Gunung Lauser c. Taman Nasional Galuran d. Taman Nasional Ujung Kulon
16. Di Pulau Jawa ada 2 Kebun Raya yang terkenal yaitu di ……… a. Ujung Kulon dan Pangadaran b. Bogor dan Purwodadi c. Baluran dan Purwodadi d. Bromo dan Tengger 17. Pelestarian dalam konservasi alam mempunyai fungsi untuk ……… a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan dan ekosistem alam b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan 18. Pemanfaatan dalam konservasi alam mempunyai fungsi untuk ……… a. Memanfaatkan secara bijaksana sumber daya alam dan lingkungannya b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan 19. Berikut ini yang merupakan contoh dari taman nasional yang ada di Sumatera, kecuali……… a. Taman Nasional Leuseur b. Taman Nasional Siberut c. Taman Nasional Kerinci Sebat d. Taman Nasional Bunaken 20. Taman Nasional Bunaken merupakan taman nasional yang berada di daerah……… a. Kalimantan
c. Sumatera
b. Sulawesi
d. Maluku
KUNCI JAWABAN SOAL POSTES SIKLUS I
1. C
11. C
2. B
12. A
3. A
13. B
4. D
14. C
5. A
15. D
6. B
16. B
7. A
17. C
8. B
18. A
9. C
19. D
10. D
20. B
Lampiran 12
SOAL POSTES SIKLUS II Mata Pelajaran
: Biologi
Materi Pokok
: Keanekaragaman
Makhluk
Hidup
dan
upaya
pelestariannya Kelas
: VII
PETUNJUK UMUM •
Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik
•
Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik
•
Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d)
•
Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan
1. Eboni atau kayu hitam merupakan tumbuhan langka yang terdapat di pulau …… a. Kalimantan
c. Sulawesi
b. Sumatera
d. Bangka
2. Pohon yang dapat mencapai tinggi 60 m dan diameter batang 1,5 m serta dimanfaatkan untuk konstruksi berat merupakan ciri-ciri dari tubuhan……… a. Ulin
c. Kemenyan
b. Kayu hitam
d. Kepel
3. Berikut ini yang merupakan ciri dari tumbuhan kemenyan adalah………. a. Pohon yang dapat mencapai tinggi 30 m b. Pohon yang dapat mencapai tinggi 40 m c. Pohon yang dapat mencapai tinggi 60 m dan diameter batang 1,5 m d. Pohon yang dapat mencapai 25 m dan buahnya dapat dimakan 4. Asia tenggara merupakan daerah penyebaran dari tumbuhan……… a. Apel
c. Kepel
b. Durian
d. Pisang monyet
89
5. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari dari tanaman anggrek bulan adalah ……… a. Digunakan sebagai bahan obat-obatan b. Dimanfaatkan sebagai tanaman hias c. Tidak banyak dimanfaatkan karena buahnya berbiji d. Digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal 6. Digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal merupakan ciri-ciri dari tumbuhan……… a. Gaharu
c. Kemenyan
b. Rafflesia
d. Pisang monyet
7. Bunga rafflesia sering disebut juga……… a. Bunga harum
c. Bunga bangkai
b. Bunga anggrek
d. Bunga melati
8. Berikut ini merupakan daerah penyebarandari tumbuhan ulin, kecuali……… a. Sulawesi
c. Kalimantan Timur
b. Belitung
d. Sumatera Selatan
9. Gunung Leuser dn kawasan hutan Sumatera merupakan daerah penyebaran dari buah ……… a. Durian
c. Apel
b. Kepel
d. Pisang monyet
10. Dibawah ini merupaka nama latin dari tanaman pisang monyet adalah ……… a. Musa parisade
c. Rafflesia arnoldii
b. Musa acuminate colla
d. Durio kutejensis
11. Durio kutejensis merupakan nama latin dari tanaman……… a. Kepel
c. Pisang monyet
b. Gaharu
d. Durian lae
12. Tumbuhan yang hanya satu-satunya ditemukan di Rembang, Jawa Tengah adalah tumbuhan ……… a. Gaharu
c. Kemenyan
b. Kayu besi
d. Klemohan
13. Makanannya serangga dan cecak, melakukan aktifitas makan sebagaian bsear pada malam hari dan memiliki penglihatan yang tajam merupakan ciri-ciri dari hewan……… a. Tarsius
c. Orang utan
b. Babirusa
d. Badak bercula satu
14. Hewan dibawah ini yang mempunyai ciri-ciri hanya ditemukan di pulau Sumatera adalah ……… a. Badak bercula satu
c. Harimau Sumatera
b. Badak bercula dua
d. Orang utan
15. Sulawesi dan Pulau buru merupakan habitat dari hewan……… a. Badak bercula satu
c. Harimau Sumatera
b. Badak bercula dua
d. Babirusa
16. Herbivora dan memiliki indera penglihatan yang tajam adalam ciri-ciri dari hewan ……… a. Badak bercula satu
c. Harimau Sumatera
b. Badak bercula dua
d. Babirusa
17. Harimau Sumatera merupakan hewan langka yang mempunyai ciri-ciri……… a. Melakukan aktivitas makan pada malam hari serta memiliki penglihatan yang tajam b. Hanya ditemukan dipulau Sumatera c. Pada malam hari dapat mengetahui mengetahui adanya mangsa dalam jarak 10-20 d. Herbivora dan memiliki penciuman yang tajam
18. Pongo pygmaeus (Orang utan) mempumyai tempat penyebaran di daerah……… a. Ujung Kulon b. Dataran rendah dan hutan hujan tropis sumatera c. Sumatera d. Sulawesi 19. Babirusa merupakan hewan langka yang ditemukan di pulau……… a. Sulawesi b. Kalimantan dan Pulau Buru c. Kalimantan d. Sulawesi dan Pulau Buru 20. Ujung Kulon merupakan habitat dari hewan……… a. Tarsius
c. Badak bercula satu
b. Babirusa
d. Orang utan
KUNCI JAWABAN SOAL POSTES SIKLUS II
1. C
11. D
2. A
12. D
3. A
13. A
4. C
14. B
5. B
15. D
6. A
16. A
7. C
17. C
8. A
18. B
9. D
19. D
10. B
20. C
Lampiran 13
SOAL POSTEST SIKLUS III
Mata Pelajaran Materi Pokok Kelas
: Biologi : Keanekaragaman pelestariannya : VII
Makhluk
Hidup
dan
upaya
PETUNJUK UMUM • Tulis nama, nomor absent dan kerjakan dengan baik • Bacalahdengan teliti dan kerjakan dengan baik • Tulis jawaban yang benar (a, b, c atau d) • Periksa kembali pekerjaan sebelum dikumpulkan 1. Tipe flora dan fauna ini ada di indonesia, kecuali……… a. Australia
c. Oriental
b. Peralihan
d. Americana
2. Flora dan fauna yang hanya hidup di daerah tertentu dan tidak ditemukan di daerah lain disebut………. a. Pandemik
c. In Situ
b. Endemik
d. Ex Situ
3. Berikut ini yang termasuk flora langka, kecuali……… a. Bunga bangkai
c. Melati
b. Anggrek selop
d. Kantong Semar
4. Yang termasuk fauna langka adalah……… a. Komodo
c. Angsa
b. Burung
d. Ular
5. Yang termasuk hewan endemik adalah……… a. Gajah
c. Kera
b. Badak bercula Satu
d. Ular
94
6. Di bawah ini yang termasuk fauna tipe oriental……… a. Gajah, banteng, harimau dan badak b. Kangguru dan kuskus c. Cendrawasih dan betet d. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa 7. Berikut ini termasuk tindakan manusia yang merusak habitat, kecuali……… a. Membuka lahan pertanian di hutan b. Penebangan hutan untuk pemukiman c. Kegiatan lading berpindah d. Pembuatan taman kota 8. Yang termasuk faktor alami dalam penurunan keanekaragaman hayati adalah……… a. Reboisasi b. Hutan gundul c. Penebangan liar dan pembuangan limbah di aliran sungai d. Banjir, gunung meletus dan tanah longsor 9. Maleo, anoa, tarsius dan babi rusa termasuk fauna tipe……… a. Amerikana
c. Oriental
b. Peralihan
d. Australia
10. Berikut ini termasuk ciri khas hewan di Indonesia bagian barat adalah……… a. Banyak jenis mamalia berukuran besar b. Banyak hewan berkantung c. Tidak terdapat spesies kera d. Jenis-jenis burung mempunyai warna yang beragam 11. Perlindungan (konversi) keanekaragaman hayati bertuuan untuk melindungi …… a. Fauna Saja
c. Flora dan Fauna
b. Flora Saja
d. Cagar Alam
12. Membiarkan ekosistem dalam suatu wilayah apa adanya merupakan pengertian dari……… a. Suaka Margasatwa
c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam
d. Konservasi
13. Upaya melestarikan satwa langka biasa disebut………. a. Suaka Margasatwa
c. Keanekaragaman Hayati
b. Cagar Alam
d. Konservasi
14. Kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli merupakan pengertian dari……… a. Taman Laut
c. Cagar Alam
b. Konservasi Alam
d. Taman Nasional
15. Contoh konservasi Ex Situ adalah ……… a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor b. Suaka Margasatwa Way Kambas c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor dan Konservasi Fauna di Suaka Margasatwa Way Kambas 16. Contoh konservasi In Situ adalah……… a. Cagar Alam dan Kebun Raya Bogor b. Suaka Margasatwa Way Kambas c. Cagar Alam dan Suaka Margasatwa d. Konservasi Flora di Kebun Raya Bogor 17. Upaya pengelolaan SDA untuk menjamin kelangsungan hidup manusia dimasa kini dan masa mendatang merupakaan pengertian dari……… a. Keanekaragaman Hayati
c. Cagar Alam
b. Konservasi
d. Suaka Margasatwa
18. Taman yang mempunyai wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah biasa disebut dengan taman ……… a. Taman Laut
c. Taman Nasional
b. Taman Kota
d. Taman Internasional
19. Berikut ini tujuan dari Cagar Alam, kecuali……… a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan dan ekosistem alam b. Mempertahankan keanekaragaman gen dan memmelihara proses ekologi c. Melestarikan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati d. Menjamin pemanfaatan ekosisitem secara berkelanjutan 20. Dibawah ini yang termasuk konservasi alam adalah……… a. Perlindungan, pelestarian dan pemanfaan b. Melestarikan, menjaga dan melindungi c. Mempertahankan, memelihara dan melindungi d. Melindungai, memelihara dan memanfaatkan 21. Eboni atau kayu hitam merupakan tumbuhan langka yang terdapat di pulau……… a. Kalimantan
c. Sulawesi
b. Sumatera
d. Bangka
22. Pohon yang dapat mencapai tinggi 60 m dan diameter batang 1,5 m serta dimanfaatkan
untuk
konstruksi
berat
merupakan
ciri-ciri
tumbuhan……… a. Ulin
c. Kemenyan
b. Kayu Hitam
d. Kepel
23. Berikut ini merupakan ciri dari tumbuhan kemenyan adalah……… a. Pohon yang mencapai tinggi 30 cm b. Pohon yang dapat mencapai tinggi c. Pohon yang dapat mencapai tinggi 40 m d. Pohon yang dapat mencapai 25 m dan buahnya dapat dimakan
dari
24. Asia Tenggara merupakan daerah penyebaran dari tumbuhan……… a. Apel
c. Kepel
b. Durian
d. Pisang Monyet
25. Berikut ini ciri-ciri dari tanaman anggrek bulan adalah……… a. Digunakan sebagai bahan obat-obatan b. Dimanfaatkan sebagai tanaman hias c. Tidak banyak dimanfaatkan karena buahnya berbiji d. Digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal 26. Makanannya serangga dan cecak, melakukan aktifitas makan sebagian besar pada malam hari dan memiliki penglihatan yang tajam merupakan ciri-ciri dari hewan……… a. Tarsius
c. Orang Utan
b. Babirusa
d. Badak Bercula Satu
27. Sulawesi dan Pulau Buru merupakan habitat dari hewan……… a. Badak Bercula Satu
c. Orang Utan
b. Badak Bercula dua
d. Babirusa
28. Harimau Sumatera merupakan hewan langka yang mempunyai ciri-ciri……… a. Melakukan aktivitas makan pada malam hari serta memiliki penglihatan yang tajam b. Hanya ditemukan di pulau sumatera c. Pada malam hari dapat mengetahui adanya mangsa dalam jarak 10-20 m d. Herbivora dan memiliki penciuman yang tajam
29. Herbivora dan memiliki indera penglihatan yang tajam adalah ciri-ciri dari hewan……… a. Badak Bercula Satu
c. Orang Utan
b. Badak Bercula dua
d. Babirusa
30. Pongo
pygmaeus
(orang
Utan)
mempunyai
daerah……… a. Ujung kulon b.
Dataran rendah dan hutan hujan tropis Sumatera
c. Sumatera d. Sulawesi
tempat
penyebaran
di
KUNCI JAWABAN SOAL POSTEST SIKLUS III
1. C
16. C
2. B
17. A
3. C
18. D
4. A
19. D
5. A
20. A
6. A
21. C
7. D
22. A
8. C
23. A
9. B
24. C
10. A
25. B
11. C
26. A
12. B
27. D
13. A
28. C
14. D
29. A
15. B
30. B
Lampiran 14 DAFTAR PRESENSI SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 2 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2008 / 2009
NOMOR URUT
INDUK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
7309 7310 7311 7312 7313 7314 7315 7316 7317 7318 7319 7320 7321 7322 7323 7324 7325 7326 7237 7328 7329 7330 7331 7332 7333 7334 7335 7336 7337 7338 7339 7340 7341 7342 7343
NAMA Aldo Priambodo Aprllia Dita Putri Sutrisno Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu Wibowo Latifah Hardiyani Nilasari Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti
L/P L P L P L L P L L P P P P P P P P L P P L P P P P P L P P L P P L P P
Pertemuan Awal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Siklus I
Siklus II
Siklus III
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
36 37 38 39 40
7344 7345 7346 7347 7348
Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
P P L L P
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
Lampiran 15
DAFTAR KELOMPOK DISKUSI
Kelompok I Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri Sutrisno Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chisna Fanda Saputro Cornelia Septiani
Kelompok III Jonet Ari Wahyu Wibowo Latifah Hardiyani nilasari Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato
Kelompok II
Kelompok IV
Denti Citra Dewi
Rian Rahmasari
Diyah Nur Indah Sari
Rika Yunitasari
Dwi Hestuti
Rudy Setiyawan
Dwi Kartika Wulandari
Sri Handayani
Dyah Ayu Lestari
Surya Purboy Adiyanti
Endah Puspitasari
Tri Meylani
Endah Tri Mulyani
Ugik Sugiyanto
Galih Nur Pangestu
Wisnu Tri Pamungkas
Hana Eka Mulyantini
Yacub Kristiawan
Ika Yuniarti
Yasita Indriwati
103
Lampiran 16
FORMAT PENILAIAN RANAH KOGNITIF
Mata Pelajaran : IPA / Biologi
Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
No Induk 07309 07310 07311 07312 07313 07314 07315 07316 07317 07318 07319 07320 07321 07322 07323 07324 07325 07326 07327 07328 07329 07330 07331 07332 07333 07334 07335 07336 07337 07338 07339 07340 07341 07342 07343 07344 07345 07346 07347 07348 Jumlah Rata
Nama
Kelas / Semester : VII E/ Genap Nilai awal
Nilai siklus I
Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri S Ari Widodo Budi Setiawan Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Candra Adi Prabowo Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu Wibowo Latifah Hardiyani Nilasari Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
104
Nilai Nilai Jumlah siklus II siklus III
Ratarata
Lampiran 17
DATA PENILAIAN RANAH KOGNITIF Mata Pelajaran : IPA / Biologi
Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
No Induk 07309 07310 07311 07312 07313 07314 07315 07316 07317 07318 07319 07320 07321 07322 07323 07324 07325 07326 07327 07328 07329 07330 07331 07332 07333 07334 07335 07336 07337 07338 07339 07340 07341 07342 07343 07344 07345 07346 07347 07348 Jumlah Rata
Nama Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri S Ari Widodo Budi Setiawan Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Candra Adi Prabowo Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu Wibowo Latifah Hardiyani Nilasari Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
Kelas / Semester : VII E/ Genap Nilai awal 5 6 6 4 6 5 4 7 4 7 5 5 4 5 6 6 8 4 7 6 4 5 4 5 6 5 3 6 6 5 7 5 5 8 5 6 4 5 7 4 215 5.3
Nilai siklus I 6 7 7 7 7 7 5 7 5 8 6 6 7 5 6 7 8 5 8 6 5 6 6 6 7 8 5 8 7 6 8 8 6 8 5 7 6 4 4 5 261 6.5
Nilai RataNilai Jumlah rata siklus II siklus III 7 8 25 6.5 8 9 25 7.5 7 8 30 7 7 8 28 6.5 8 8 26 7.25 8 8 29 7 8 9 28 6.5 8 8 26 7.5 6 8 30 5.75 9 9 23 5.25 8 8 33 8.25 9 10 27 6.75 8 8 30 7 6 9 27 6.75 8 8 25 7.5 8 8 28 6.5 9 10 29 7 8 9 35 8.75 8 9 26 7.5 8 9 32 8 5 8 29 7 8 8 22 5.5 6 8 27 6.75 7 9 24 6 8 8 27 6.75 8 9 29 7 6 7 30 5.75 8 9 21 5.25 7 8 31 7.75 8 8 28 6.5 8 8 27 6.75 9 10 31 7.75 6 9 32 8 8 9 26 7.5 6 7 33 8.25 8 9 23 5.25 6 7 30 5.75 8 9 23 5.25 7 8 29 7 7 8 29 7 300 336 1112 309.25 7.5 8.4 27.8 7.73
Lampiran 18 FORMAT PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Nilai Rata-rata (Kualitatif/Huruf)
Tanggung Jawab
Kedisiplinanan
Kerjasama
Memperhatikan
Menghargai Teman yang bicara
Menjawab Pertanyaan
Nama Siswa Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri. S Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu. W Latifah Hardiyani. N Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari
Kesiapan Mengikuti Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Ketekunan Berdiskusi
Indikator Sikap
Membaca Buku
No
Kelas/Semester : VIIE/Genap
Membawa Buku
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
33 34 35 36 37 38 39 40
Rudy Setiyawan Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati JUMLAH RATA-RATA Keterangan : skor nilai : 5 4 3 2 1
= = = = =
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria Penilaian : Nilai 10-19 = Tidak Berminat 20-29 = Kurang Berminat 30-39 = Cukup Berminat 40-49 = Berminat 50 = Sangat Berminat
Lampiran 19 FORMAT PENILAIAN RANAH AFEKTIF
Nilai Rata-rata (Kualitatif/Huruf)
Tanggung Jawab
Kedisiplinanan
Kerjasama
Memperhatikan
Menghargai Teman yang bicara
Menjawab Pertanyaan
Nama Siswa Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri. S Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu. W Latifah Hardiyani. N Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan
Kesiapan Mengikuti Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Ketekunan Berdiskusi
Indikator Sikap
Membaca Buku
No
Kelas/Semester : VIIE/Genap
Membawa Buku
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
34 35 36 37 38 39 40
Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati JUMLAH RATA-RATA Keterangan : skor nilai : 5 4 3 2 1
= = = = =
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria Penilaian : Nilai 10-19 = Tidak Berminat 20-30 = Kurang Berminat 30-40 = Cukup Berminat 40-50 = Berminat 50 = Sangat Berminat
Lampiran 20 SISTEM PENILAIAN AFEKTIF KEMAMPUAN AWAL
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Teman yang bicara
Memperhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jawab
3 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3
3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2
2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2
2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Nilai Rata-rata (Kualitatif/Huruf)
Kesiapan Mengikuti Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri. S Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu. W Latifah Hardiyani. N Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan
Ketekunan Berdiskusi
Indikator Sikap
Membaca Buku
No
Kelas/Semester : VIIE/Genap
Membawa Buku
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
27 28 29 29 28 28 29 28 25 18 24 18 27 27 29 28 33 25 23 23 29 27 27 27 24 24 25 27 22 25 22 24 22
34 35 36 37 38 39 40
Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 2 2
3 2 3 2 3 2 2
3 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 3
3 2 3 2 2 2 3
3 2 3 2 3 3 2
2 2 3 2 3 2 2
3 2 3 2 2 2 2
JUMLAH RATA-RATA Keterangan: Hasil rata-rata sebesar 25,6 menunjukkan bahwa pada kemampuan awal kemampuan afektif siswa kurang berhasil Keterangan : skor nilai : 5 4 3 2 1
= = = = =
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria Penilaian : Nilai 10-19 = Tidak Berminat 20-31 = Kurang Berminat 30-41 = Cukup Berminat 40-51 = Berminat 50 = Sangat Berminat
3 2 3 2 3 2 2
28 22 28 22 27 22 24
1024 25.6
Lampiran 21 SISTEM PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS I
Menghargai Teman yang bicara
Memperhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jawab
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2
3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3
2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2
2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2
Nilai Rata-rata (Kualitatif/Huruf)
Menjawab Pertanyaan
Nama Siswa Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri. S Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu. W Latifah Hardiyani. N Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari
Kesiapan Mengikuti Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Ketekunan Berdiskusi
Indikator Sikap
Membaca Buku
No
Kelas/Semester : VIIE/Genap
Membawa Buku
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
24 22 22 26 27 27 28 27 26 27 23 35 27 27 28 22 27 34 26 27 27 27 26 23 27 28 26 22 28 22 28 22
33 34 35 36 37 38 39 40
Rudy Setiyawan Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
3 3 3 3 3 4 3 3
3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 JUMLAH RATA-RATA
3 2 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 3 2 3
3 2 3 3 2 3 3 2
3 2 2 3 2 3 2 2
Keterangan: Hasil rata-rata sebesar 26,25 menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan afektif siswa kurang berhasil Keterangan : skor nilai : 5 4 3 2 1
= = = = =
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria Penilaian : Nilai 10-19 = Tidak Berminat 20-32 = Kurang Berminat 30-42 = Cukup Berminat 40-52 = Berminat 50 = Sangat Berminat
3 2 3 3 2 3 3 3
2 2 2 3 2 3 3 2
27 22 27 27 22 33 28 26 1050 26.25
Lampiran 21 SISTEM PNILAIAN AFEKTIF SIKLUS II
Menjawab Pertanyaan
Menghargai Teman yang bicara
Memperhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
Tanggung Jawab
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nilai Rata-rata (Kualitatif/Huruf)
Kesiapan Mengikuti Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri. S Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu. W Latifah Hardiyani. N Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan
Ketekunan Berdiskusi
Indikator Sikap
Membaca Buku
No
Kelas/Semester : VIIE/Genap
Membawa Buku
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
26 26 24 30 30 30 34 36 35 36 32 39 35 35 36 27 36 39 36 37 37 38 36 34 38 39 37 39 39 38 38 38 38
34 35 36 37 38 39 40
Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 JUMLAH RATA-RATA
4 4 3 4 4 3 4
4 4 3 4 4 3 4
4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 3
Keterangan: Hasil rata-rata sebesar 35,3 menunjukkan bahwa pada Siklus II kemampuan afektif siswa kurang berhasil Keterangan : skor nilai : 5 4 3 2 1
= = = = =
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria Penilaian : Nilai 10-19 = Tidak Berminat 20-33 = Kurang Berminat 30-43 = Cukup Berminat 40-53 = Berminat 50 = Sangat Berminat
4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 4 4 4 3
38 38 38 39 39 38 34 1412 35.3
Lampiran 22 SISTEM PENILAIAN AFEKTIF SIKLUS III
Memperhatikan
Kerjasama
Kedisiplinanan
5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 3 5 4 4
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4
3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Nilai Rata-rata (Kualitatif/Huruf)
Menghargai Teman yang bicara
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Tanggung Jawab
Menjawab Pertanyaan
Nama Siswa Aldo Priambodo Aprillia Dita Putri. S Ari Widodo Atika Wulandari Bayu Aji Saputro Bayu Sutrisno Brigita Suwastias Galuh Candra Adi Prabowo Chrisna Ganda Saputro Cornelia Septiani Denti Citra Dewi Diyah Nur Indah Sari Dwi Hestuti Dwi Kartika Wulandari Dyah Ayu Lestari Endah Puspitasari Endah Tri Mulyani Galih Nur Pangestu Hana Eka Mulyantini Ika Yuniarti Jonet Ari Wahyu. W Latifah Hardiyani. N Listyaningrum Mega Lumintang Meilani Dwi Ambarwati Meri Puspitasari Mursito Nur Aini Oscarina Indah Jelita Prasasti Septiano Palato Rian Rahmasari Rika Yunitasari Rudy Setiyawan
Kesiapan Mengikuti Pelajaran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Ketekunan Berdiskusi
Indikator Sikap
Membaca Buku
No
Kelas/Semester : VIIE/Genap
Membawa Buku
Mata Pelajaran : IPA/Biologi
37 36 35 35 36 40 40 40 40 37 42 46 42 42 44 35 42 46 41 42 42 42 40 42 43 44 42 40 45 40 44 45 42
34 35 36 37 38 39 40
Sri Handayani Surya Purboy Adiyanti Tri Meylani Ugik Sugiyanto Wisnu Tri Pamungkas Yacub Kristiawan Yasita Indriwati
5 5 5 5 5 5 5
5 4 4 5 4 3 5 4 3 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 3 JUMLAH RATA-RATA
4 4 4 4 4 4 3
3 4 4 3 4 4 3
5 4 4 4 5 4 4
4 4 4 3 4 4 4
4 4 4 3 4 4 3
4 4 4 3 4 4 3
42 42 41 35 44 41 37 1631 40.775
Keterangan: Hasil rata-rata sebesar 40,775 menunjukkan bahwa pada Siklus III kemampuan afektif siswa kurang berhasil Keterangan : skor nilai : 5 4 3 2 1
= = = = =
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik
Kriteria Penilaian : Nilai 10-19 = Tidak Berminat 20-34 = Kurang Berminat 30-44 = Cukup Berminat 40-54 = Berminat 50 = Sangat Berminat
Lampiran 23
Data Hasil Belajar Siswa Biologi (Pengujian Hipotesis Analisis Kovariansi dengan 4 Variabel) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
X1 5 6 6 4 6 5 4 7 4 7 5 5 4 5 6 6 8 4 7 6 4 5 4 5 6 5
X2 6 7 7 7 7 7 5 7 5 8 6 6 7 5 6 7 8 5 8 6 5 6 6 6 7 8
X3 7 8 7 7 8 8 8 8 6 9 8 9 8 6 8 8 9 8 8 8 5 8 6 7 8 8
X4 8 9 8 8 8 8 9 8 8 9 8 10 8 9 8 8 10 9 9 9 8 8 8 9 8 9
x1 -0.3 0.7 0.7 -1.3 0.7 -0.3 -1.3 1.7 -1.3 1.7 -0.3 -0.3 -1.3 0.3 0.7 0.7 2.7 -1.3 1.7 0.7 -1.3 -0.3 -1.3 -.0.3 0.7 -0.3
x2 -0.5 0.5 0.5 0.5 -0.5 0.5 0.5 0.5 -1.5 1.5 0.5 1.5 0.5 -1.5 -0.5 0.5 1.5 -1.5 1.5 -0.5 -1.5 -0.5 -0.5 -0.5 0.5 1.5
x3 -0.5 0.5 -0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5 -1.5 1.5 0.5 1.5 0.5 -1.5 0.5 0.5 1.5 0.5 0.5 0.5 -2.5 0.5 -1.5 -0.5 0.5 0.5 118
x4 -0.4 0.6 -0.4 -0.4 -0.4 -0.4 0.6 -0.4 -0.4 0.6 -0.4 1.6 -0.4 0.6 -0.4 -0.4 1.6 0.6 0.6 0.6 -0.4 -0.4 -0.4 0.6 -0.4 0.6
X12 25 36 36 16 36 25 16 49 16 49 25 25 16 25 36 36 64 16 49 36 16 25 16 25 36 25
X22 36 49 49 49 49 49 25 49 25 64 36 36 49 25 36 49 64 25 64 36 25 36 36 36 49 64
X32 49 64 49 49 64 64 64 64 36 81 64 81 64 36 64 64 81 64 64 36 49 64 36 49 64 64
X42 49 81 64 64 64 64 81 64 64 81 64 100 64 81 64 64 100 81 81 81 64 64 64 81 64 81
ΣXtotal X 25 30 28 26 29 28 26 30 23 33 27 30 27 25 28 29 35 26 32 29 22 27 24 27 29 30
X2 159 230 198 178 213 202 186 226 141 275 189 242 193 167 200 213 309 186 258 117 130 189 152 191 213 234
Lanjutan Lampiran 23 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 ∑
Χ s2
3 6 6 5 7 5 5 8 5 6 4 5 7 4 215 5.3
5 8 7 6 8 8 6 8 5 7 6 7 7 5 261 6.5
6 8 7 8 8 9 6 8 6 8 6 8 7 7 300 7.5
7 9 8 8 8 10 9 9 7 9 7 9 8 8 336 8.4
-2.3 0.7 0.7 -0.3 1.7 -0.3 -0.3 2.7 -0.3 0.7 -1.3 -0.4 1.7 -1.3 3.5
-1.5 1.5 0.5 -0.5 0.5 -1.5 -0.5 1.5 -0.5 0.5 -0.5 0.5 0.5 -1.5 5
-1.5 0.5 -0.5 0.5 0.5 1.5 -1.5 0.5 -1.5 0.5 -1.5 0.5 -0.5 -0.5 1
-1.4 0.6 -0.4 -0.4 -0.4 1.6 0.6 0.6 -1.4 0.6 -1.4 0.6 -0.4 -0.4 1.8
0.31
0.64
0.02
0.08
9 36 36 25 49 25 25 64 25 36 16 25 49 16 1211
25 64 49 36 64 64 36 64 25 49 36 49 49 25 1745
36 64 49 64 64 81 36 64 36 64 36 64 49 49 2288
49 81 64 64 64 100 81 81 49 81 49 81 64 64 2846
21 31 28 27 31 32 26 33 23 30 23 29 29 24 1112
119 245 198 189 241 270 178 273 135 230 137 219 211 154 8090
Lampiran 24
1. Uji Normalitas a. Nilai awal No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
-
Xi 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 8 8
Zi -2.09 -0.81 -0.81 -0.81 -0.81 -0.81 -0.81 -0.81 -0.81 -0.81 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 -0.27 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 1.54 1.54 1.54 1.54 1.54 3.18 3.18
F (Zi) 0.0183 0.209 0.209 0.209 0.209 0.209 0.209 0.209 0.209 0.209 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.3936 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.7357 0.9382 0.9382 0.9382 0.9382 0.9382 0.9993 0.9993
Jumlah X = 215
X = 5.3 S
= 1.10
120
S (Zi) 0.025 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2 0.225 0.25 0.275 0.3 0.325 0.35 0.375 0.4 0.425 0.45 0.475 0.5 0.525 0.55 0.575 0.6 0.625 0.65 0.675 0.7 0.725 0.75 0.775 0.8 0.825 0.85 0.875 0.9 0.925 0.95 0.975 1 Lomaks =
Lo -0.006 0.159 0.134 0.109 0.084 0.059 0.034 0.009 -0.016 -0.041 0.1186 -0.0936 0.0686 0.0436 0.0186 -0.006 -0.0314 -0.0564 -0.0814 -0.1064 -0.1314 -0.1567 -0.1814 0.1357 0.1107 0.0857 0.0607 0.0357 0.0107 -0.0143 -0.0393 -0.0643 -0.0893 0.0882 0.0632 0.0382 0.0132 -0.0118 0.0243 -00007 0.1357
-
Hipotesis 1) Ho : data tidak berdistribusi normal 2) Hi : data berdistribusi normal
-
Keputusan Lomaks < Ltabel = 0.1357 < 0.1401
-
Kesimpulan Data Normal
Perhitungan 1. Mean ( X ) =
ΣΧ Ν
=
215 40
= 5.3
SD =
ΣΧ 2 −
(ΣΧ )2
Ν Ν −1
=
48140 − (215) 39 . 40
=
1915 1560
2
= 1.227 = 1.10 2. Menghitung luas daerah (Z) Zi =
Χi − Χ SD
=
3 − 5.3 1.10
= -2.09 3. Mencari F(Zi) dengan bantuan daftar F daftar luas dibawah luas lengkung normal standart. Contoh: -2.09 dalam daftar F = 0.4817 maka 0.5 - 0.4817 = 0.0183
4. Menentukan S (Zi), proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh Zi Contoh:
1 = 0.025 40
5. Menghitung luas daerah, selisih F(Zi) dengan S(Zi) Contoh: 0.0183 - 0.025= -2.09 (lampiran 15) 6. Kesimpulan, karena Lomaks < Ltabel (0.05, 38) yaitu 0.1357 < 0.1401 maka dapat dinyatakan bahwa data-data yang diperoleh dalam penelitian ini memiliki sebaran normal.
b. Nilai Post Test I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Xi 5 5 5 5 5 5 5 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8
Zi -1.31 -1.31 -1.31 -1.31 -1.31 -1.31 -1.31 -1.31 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 -0.48 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 0.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68 1.68
F (Zi) 0.0951 0.0951 0.0951 0.0951 0.0951 0.0951 0.0951 0.0951 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.3156 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.7517 0.9535 0.9535 0.9535 0.9535 0.9535 0.9535 0.9535 0.9535
Jumlah X = 261
X = 6.5 S -
= 1.03
Keputusan uji
Lomaks < Ltabel = 0.1285< 0.1401 -
Kesimpulan Data Normal
S (Zi) 0.025 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2 0.225 0.25 0.275 0.3 0.325 0.35 0.375 0.4 0.425 0.45 0.475 0.5 0.525 0.55 0.575 0.6 0.625 0.65 0.675 0.7 0.725 0.75 0.775 0.8 0.825 0.85 0.875 0.9 0.925 0.95 0.975 1 Lomaks =
Lo 0.0701 0.0451 0.021 0.004 -0.0299 -0.0549 -0.0799 -0.1049 -0.0894 0.0656 0.0406 0.0156 -0.009 -0.0344 -0.0594 -0.0844 -0.1094 -0.1344 -0.1594 -0.1517 0.1267 0.1017 -0.1767 -0.1517 0.1267 0.1017 0.0767 0.0517 0.0267 0.0017 -0.0233 -0.0483 0.1285 0.1035 0.0785 0.0535 0.0285 0.0035 -0.0215 -0.0465 0.1285
c. Nilai Post Test II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Xi 5 6 6 6 6 6 6 6 7 7 7 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9
Zi -2.42 -1.48 -1.48 -1.48 -1.48 -1.48 -1.48 -1.48 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 0.49 0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 -0.49 1.48 1.48 1.48 1.48
F (Zi) 0.0068 0.0694 0.0694 0.0694 0.0694 0.0694 0.0694 0.0694 0.3121 0.3121 0.3121 0.3121 0.3121 0.3121 0.3121 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.6879 0.49 0.49 0.49 0.49
S (Zi) 0.025 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2 0.225 0.25 0.275 0.3 0.325 0.35 0.375 0.4 0.425 0.45 0.475 0.5 0.525 0.55 0.575 0.6 0.625 0.65 0.675 0.7 0.725 0.75 0.775 0.8 0.825 0.85 0.875 0.9 0.925 0.95 0.975 1
Lomaks = -
Jumlah X = 300
X = 7.5 S -
= 1.01
Keputusan uji Lomaks < Ltabel = 0.1329< 0.1401
-
Kesimpulan Data Normal
Lo -0.0182 0.0194 -0.0056 -0.0306 -0.0606 -0.0806 -0.1056 -0.1306 0.0871 0.0621 0.0371 0.0121 -0.0129 -0.0379 -0.0629 -0.2879 -0.2629 -0.2379 -0.2129 -0.1879 -0.1629 0.1329 0.1129 0.0879 0.0629 0.0379 0.0129 -0.0121 -0.0371 -0.0621 -0.0871 -0.1121 -0.1371 -0.1621 -0.1871 -0.2121 0.0056 -0.0194 -0.0444 -0.0694
0.1329
d. Nilai Post Test III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
-
Xi 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10 10 10
Zi -1.81 -1.81 -1.81 -1.81 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 -0.51 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 2.07 2.07 2.07
F (Zi) 0.0351 0.0351 0.0351 0.0351 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.0305 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.7794 0.9808 0.9808 0.9808
Jumlah X = 336
X = 8.4 S -
= 0.77
Keputusan uji Lomaks < Ltabel = 0.1294< 0.1401
-
Kesimpulan Data Normal
S (Zi) 0.025 0.05 0.075 0.1 0.125 0.15 0.175 0.2 0.225 0.25 0.275 0.3 0.325 0.35 0.375 0.4 0.425 0.45 0.475 0.5 0.525 0.55 0.575 0.6 0.625 0.65 0.675 0.7 0.725 0.75 0.775 0.8 0.825 0.85 0.875 0.9 0.925 0.95 0.975 1 Lomaks =
Lo -0.0101 -0.0146 -0.0399 -0.0649 -0.0945 0.155 -0.1445 -0.1695 -0.1945 -0.2195 -0.2445 -0.2695 -0.2945 -0.3195 -0.3445 -0.3695 -0.3945 -0.4195 -0.4445 -0.4695 -0.4945 -0.5195 -0.5445 0.1794 -0.1544 0.1294 0.1044 0.0794 0.0544 0.0294 0.0044 -0.0206 -0.0456 -0.0706 -0.6956 -0.1206 -0.1456 0.0308 0.058 -0.0192 0.1294
Lampiran 25
2. Korelasi r1 = x 1 dengan x 2 N
x
Peringkat
y
Peringkat
(x - y)
(x - y)2
1
5
3.5
1
1
6
4.5
3.5
1
1
3
6
4.5
3.5
1
1
4
4
2.5
3.5
-1
1
5
6
4.5
3.5
1
1
6
5
3.5
3.5
0
0
7
4
2.5
1.5
1
1
8
7
4.5
3.5
1
1
9
4
2.5
1.5
1
1
10
7
4.5
4.5
0
0
11
5
3.5
2.5
1
1
12
5
3.5
2.5
1
1
13
4
2.5
.3.5
-1
1
14
5
3.5
1.5
2
4
15
6
4.5
2.5
2
4
16
6
4.5
3.5
1
1
17
8
6.5
4.5
2
4
18
4
2.5
1.5
1
1
19
7
4.5
4.5
0
0
20
6
3.5
2.5
1
1
21
4
2.5
1.5
1
1
22
5
3.5
2.5
1
1
23
4
2.5
2.5
0
0
24
5
3.5
2.5
1
1
25
6
4.5
26
5
3.5
27
3
1.5
28
6
4.5
6 7 7 7 7 7 5 7 5 8 6 6 7 5 6 7 8 5 8 6 5 6 6 6 7 8 5 8 7 6 8 8 6 8 5 7 6 7 7 5
2.5
2
29
6
4.5
30
5
3.5
31
7
5.5
32
5
3.5
33
5
3.5
34
8
6.5
35
5
3.5
36
6
4.5
37
4
2.5
38
5
3.5
39
7
5.5
40
4
2.5
Σ (x - y)2
3.5
1
1
4.5
-1
1
1.5
0
0
4.5
0
0
3.5
1
1
2.5
1
1
4.5
1
1
4.5
-1
1
2.5
1
1
4.5
2
4
1.5
2
4
3.5
1
1
2.5
0
0
3.5
0
0
3.5
2
4
1.5
2
4 54
x1 x2
∑m
Seri x =
3
−m
N
=
9 3 − 9 133 − 13 10 3 − 10 5 3 − 5 2 2 − 2 + + + + 40 40 40 40 40
=
720 2184 990 120 6 + + + + 40 40 40 40 40
= 18 + 54.6 + 24.75 + 3 + 0.15 = 100.5
∑m
Seri y =
3
−m
N
=
83 − 8 113 − 11 133 − 13 83 − 8 + + + 40 40 40 40
=
4896 60 1320 504 + + + 40 40 40 40
= 12.6 + 33 + 54.6 + 12.6 = 112.8
x =
n3 − n − seri x n
=
403 − 40 − 100.5 40
=
63960 − 100.5 40
= 1599 - 100.5 = 1498.5 y=
n3 − n − seri y n
=
403 − 40 − 112.8 40
=
6400 − 40 − 112.8 40
63960 − 112.8 40
=
= 1599 – 112.8 = 1486.2
rx1x 2 =
x + y - Σ (x - y ) 2
2
(x )(y )
=
1498.5 + 1486.2 − 54 2 (1498.5). (1486.2 )
=
2984.7 − 54 2 . 2227070.7
=
2930.7 2 . (1492.33)
=
2930.7 2984.67
= 0.981 a. Hipotesis Ho = tidak ada hubungan yang bermakna antara nilai awal (x1) dan siklus I (x2) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. Hi = ada hubungan yang bermakna antara nilai awal (x1) dan siklus I (x2) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode
Group to group exchange. b. Menarik kesimpulan Hasil perhitungan r1 = x1 dengan x2 yaitu r hitung 0.981 lebih besar dari rtabel 5% (0.312) dan 1% (0.403) maka, hubungan ini bersifat sangat bermakna terhadap hasil belajar masing-masing siswa. Nilai rhitung 0.981 ini terletak pada koefisien antara 0.80 sampai dengan 1.000. Jadi tingkat hubungannya kuat.
Tabel Korelasi r2 = x 2 dengan x 3 N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
x 6 7 7 7 7 7 5 7 5 8 6 6 7 5 6 7 8 5 8 6 5 6 6 6 7 8 5 8 7 6 8 8 6 8 5 7 6 7 7 5
Peringkat 2.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 1.5 3.5 1.5 4.5 2.5 2.5 3.5 1.5 2.5 3.5 4.5 1.5 4.5 2.5 1.5 2.5 2.5 2.5 3.5 4.5 1.5 4.5 3.5 2.5 4.5 4.5 2.5 4.5 2.5 3.5 2.5 3.5 3.5 1.5
y 7 8 7 7 8 8 8 8 6 9 8 9 8 6 8 8 9 8 8 8 5 8 6 7 8 8 6 8 7 8 8 9 6 8 6 8 6 8 7 7
Σ (x - y)2
Peringkat 3.5 4.5 3.5 3.5 4.5 4.5 4.5 4.5 2.5 5.5 4.5 5.5 4.5 2.5 4.5 4.5 5.5 4.5 4.5 4.5 1.5 4.5 2.5 3.5 4.5 4.5 2.5 4.5 3.5 4.5 4.5 5.5 2.5 4.5 2.5 4.5 2.5 4.5 3.5 3.5
(x - y) -1 -1 0 0 -1 -1 -3 -1 -1 -1 -2 -3 -1 -1 -2 -1 -1 -3 0 -2 0 -2 0 -1 -1 0 -1 0 0 -2 0 -1 0 0 0 -1 0 -1 0 -2
(x - y)2 1 1 0 1 1 1 3 1 1 1 4 9 1 1 4 1 1 9 0 4 0 4 0 1 1 0 1 0 0 4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4 63
rx 2 x 3 =
x + y - Σ (x - y ) 2
2
(x )(y )
=
1486.2 +1349.4 − 63 2 (1486.2 )(1349.4 )
=
2835.6 − 63 2 . 2005478.28
=
2772.6 2832.29
= 0.978
a. Hipotesis Ho = tidak ada hubungan yang bermakna antara siklus I (x2) dan siklus II (x3) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. Hi = ada hubungan yang bermakna antara siklus I (x2) dan siklus II (x3) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode
Group to group exchange. b. Menarik kesimpulan Hasil perhitungan r2 = x2 dengan x3 yaitu r hitung 0.978 lebih besar dari rtabel 5% (0.312) dan 1% (0.403) maka, hubungan ini bersifat sangat bermakna terhadap hasil belajar masing-masing siswa. Nilai rhitung 0.978 ini terletak pada koefisien antara 0.80 sampai dengan 1.000. Jadi tingkat hubungannya kuat.
Tabel Korelasi r3 = x 3 dengan x 4 N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
x 7 8 7 7 8 8 8 8 6 9 8 9 8 6 8 8 9 8 8 8 5 8 6 7 8 8 6 8 7 8 8 9 6 8 6 8 6 8 7 7
Peringkat 2.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 1.5 3.5 1.5 4.5 2.5 2.5 3.5 1.5 2.5 3.5 4.5 1.5 4.5 2.5 1.5 2.5 2.5 2.5 3.5 4.5 1.5 4.5 3.5 2.5 4.5 4.5 2.5 4.5 2.5 3.5 2.5 3.5 3.5 1.5
y 8 9 8 8 8 8 9 8 8 9 8 10 8 9 8 8 10 9 9 9 8 8 8 9 8 9 7 9 8 8 8 10 9 9 7 9 7 9 8 8
Σ (x - y)2
Peringkat 2.5 3.5 2.5 2.5 2.5 2.5 3.5 2.5 2.5 3.5 2.5 4.5 2.5 3.5 2.5 2.5 4.5 3.5 3.5 3.5 2.5 2.5 2.5 3.5 2.5 3.5 2.5 3.5 1.5 2.5 2.5 4.5 3.5 3.5 1.5 3.5 2.5 3.5 2.5 2.5
(x - y) 0 0 1 1 1 1 -2 1 -1 1 0 -2 1 -2 0 1 0 -2 1 -1 -1 0 0 -1 1 -1 -1 1 2 0 2 0 -1 1 1 0 0 0 1 -1
(x - y)2 0 0 1 1 1 1 4 1 1 1 0 4 1 4 0 1 0 4 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 4 0 4 0 1 1 1 0 0 0 1 1 46
rx 3 x 4 = =
=
x + y - Σ (x - y ) 2
2
(x )(y )
1349.4 + 1357.64 − 46
2 (1349.4 )(1357.64 ) 2707.04 − 46 2 1831999.416
=
2661.04 2(1353.51)
=
2661.04 2707.02
= 0.983
a. Hipotesis Ho = tidak ada hubungan yang bermakna antara siklus II (x3) dan siklus III (x4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. Hi = ada hubungan yang bermakna antara antara siklus II (x3) dan siklus III (x4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. b. Menarik kesimpulan Hasil perhitungan r3 = x3 dengan x4 yaitu r hitung 0.983 lebih besar dari rtabel 5% (0.312) dan 1% (0.403) maka, hubungan ini bersifat sangat bermakna terhadap hasil belajar masing-masing siswa. Nilai rhitung 0.983 ini terletak pada koefisien antara 0.80 sampai dengan 1.000. Jadi tingkat hubungannya kuat.
Lampiran 26
3. Variansi Homogenitas Variansi F = = =
Vterbesar Vterkecil 0.64 0.02 0.32
a. Hipotesis: Ho : varians data yang akan dianalisis tidak homogen. Hi : maka varians data yang akan dianalisis homogen. b. Kesimpulan : Berdasarkan table F dengan taraf kesalahan ditetapkan 5 % (taraf kepercayaan 95 %), maka harga F table adalah 2.80 dan F hitung 0.32. Ternyata harga F hitung (0. 32) lebih kecil dari F table (2.80) maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya varians data yang akan dianalisis homogen, sehingga perhitungan Anova dapat dilanjutkan. 1) JK tot
2 = ∑ X tot -
= 8090 = 8090 -
(∑ X )
2
tot
N
(1112)2 160
(1236544) 160
= 8090 – 7728.4 = 361.6
(∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) (∑ X ) + + + − 2
2) JK antar =
2
1
n1
2
2
n2
2
3
n3
2
4
n4
=
215 2 2612 300 2 336 2 + + + − 7728.4 40 40 40 40
=
46225 68121 90000 112898 + + + − 7728.4 40 40 40 40
= 1155.625 + 1703.025 + 2250 + 2822.4 – 7728.4
tot
N
= 7931.05 – 7728.4 = 202.65 3) JK
dalam
= JK tot - JK antar = 361.6– 202.65 = 158.95
4) MK
=
JK antar m −1
=
202.65 4 −1
=
202.65 3
antar
= 67.55 5) MK dalam =
JK tot N −m
=
361.6 40 − 4
=
361.6 36
= 10.04
MK antar 6) F hitung = MK dalam =
67.55 10.04
= 6.72 a. Membuat Ringkasan Anava atau Variansi untuk Menguji Hipotesis k sampel Sumber Variasi Antar Dalam
∑
Total
db 3 36 39
JK 202.65 158.96 361.61
MK 67.55 10.04 77.59
F hitung
F tabel ( 5%)
6.72
2,80
b. Hipotesis Ho : tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil belajar Biologi siswa SMP Negeri 2 Banyudono antar perlakuan. H 1 : ada perbedaan yang bermakna dari hasil belajar Biologi siswa SMP Negeri 2 Banyudono antar perlakuan. c. Kesimpulan Berdasarkan table F dengan taraf kesalahan ditetapkan 5 % (taraf kepercayaan 95 %), maka harga F table adalah 2.80 dan F hitung 6.72. Ternyata harga F hitung (6.72) lebih besar dari F table (2.80), maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya ada perbedaan yang bermakna dari hasil belajar Biologi siswa SMP Negeri 2 Banyudono antar perlakuan.
Lampiran 27
4. t-tes a. t x1x2 1) Hipotesis Ho = tidak ada perbedaan yang bermakna antara nilai awal (X1) dan siklus I (X2) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. Hi = ada perbedaan yang bermakna antara nilai awal (X1) dan siklus I (X2)
dari
hasil
belajar
masing-masing
siswa
dengan
menggunakan metode Group to group exchange. 2) Menguji hipotesi dengan menggunakan rumus t
X1 − X 2 t x1 x2 =
=
=
= = =
s s s12 s 22 + + 2r 1 2 n n n1 n 2 1 2
5 .3 − 6 .5 0.31 0.64 0.31 0.64 + − 2(0.981) 40 40 40 40 − 1 .2 0.31 0.64 0.0075 + 0.016 − 1.966 6.32 6.32 − 1.2 0.0235 − 0.0097
− 1 .2 0.0138
− 1.2 0.117
= - 10.25 3) Penarikan kesimpulan Hasil perhitungan t x1x2 yaitu -10.25 lebih besar dari ttabel 5% (2.021) dan 1% (2.704) yang menggunakan uji dua fihak. Maka ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VII E yang sangat bermakna.
b. t x2x3 1) Hipotesis Ho = tidak ada perbedaan yang bermakna antara siklus I (X2) dan siklus II (X3) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. Hi = ada perbedaan yang bermakna antara siklus I (X2) dan siklus II (X3)
dari
hasil
belajar
masing-masing
siswa
dengan
menggunakan metode Group to group exchange. 2) Menguji hipotesis dengan menggunakan rumus t
6 .5 − 7 .5
t x2 x 3 =
0.64 0.02 0.64 0.02 + − 2(0.978) 40 40 40 40 =
=
=
=
−1 0.64 0.02 0.016 + 0.0005 − 2(0.978) 6.32 6.32 −1 0.0165 − (1.956 )(0.10 )(0.003) −1 0.0165 − 0.0027 −1 0.0005868
=
−1 0.024
= - 41.67 3) Penarikan kesimpulan Hasil perhitungan t x2 x3 yaitu - 41.67 lebih besar dari ttabel 5% (2.021) dan 1% (2.704) yang menggunakan uji dua fihak. Maka ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VII E yang sangat bermakna.
c. t x3x4 1) Hipotesis Ho = tidak ada perbedaan yang bermakna antara siklus II (X3) dan siklus III (X4) dari hasil belajar masing-masing siswa dengan menggunakan metode Group to group exchange. Hi = ada perbedaan yang bermakna antara siklus II (X3) dan siklus III (X4)
dari
hasil
belajar
masing-masing
siswa
dengan
menggunakan metode Group to group exchange. 2) Menguji hipotesi dengan menggunakan rumus t
7 .5 − 8 .4
t x3 x 4 =
0.02 0.08 0.02 0.08 + − 2(0.983) 40 40 40 40 =
=
= = =
− 0 .9 0.02 0.08 0.0005 + 0.0002 − 2(0.983) 6.32 6.32 − 0 .9
0.0007 − (1.966 )(0.0031)(0.012 ) − 0 .9 0.0007 − 0.00007 − 0 .9 0.00063
− 0.9 0.025
= - 36 3) Penarikan kesimpulan Hasil perhitungan t x3 x 4 yaitu -36 lebih besar dari ttabel 5% (2.021) dan 1% (2.704) yang menggunakan uji dua fihak. Maka ada perbedaan hasil belajar siswa kelas VII E yang sangat bermakna.
Lampiran 28
TABULASI ANALISIS DATA HASIL BELAJAR SISWA Tabel 6. Rangkuman hasil uji normalitas data hasil belajar Biologi pada siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2008/2009 Kelas Sampel
Ltabel (5%) 0.1401 0.1401 0.1401 0.1401
Lomaks 0.1357
Nilai awal Post test I Post test II Post test III
0.1285 0.1329 0.1294
Keputusan Uji Normal Normal Normal Normal
Tabel 7. Hubungan strategi group to group exchange dengan Hasil belajar Biologi pada masing-masing Siswa Kelas VII E SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Ajaran 2008/2009 r hitung
pertemuan Antara awal dengan Siklus I
0.981
Antara Siklus I dengan Siklus I
0.978
Antara Siklus II dengan Siklus III
0.983
r tabel 5 % 1% (0.05) (0.01)
0.312
0.403
keterangan Ada hubungan (kuat dan sangat bermakna) Ada hubungan (kuat dan sangat bermakna) Ada hubungan (kuat dan sangat bermakna)
Tabel 8.Hasil Ringkasan Anava atau Variansi untuk Menguji Hipotesis k sample Sumber Variasi Antar Dalam ∑ Total
db 3 36 39
JK
MK
202.65 67.55 158.96 10.04 3661.61 77.59
F hitung
F tabel ( 5%)
ketrerangan
6.75
2.80
Ada perbedaan (bermakna)
Tabel 9. Perbedaan hasil belajar antara Perlakuan dengan strategi group to group exchange pertemuan
t hitung
Antara awal dengan Siklus I
- 10.25
Antara Siklus I dengan Siklus I
- 41.67
Antara Siklus II dengan Siklus III - 36
t tabel 1% (0.01)
2.704
keterangan ada perbedaan (sangat bermakna) ada perbedaan (sangat bermakna) ada perbedaan (sangat bermakna)
Tabel 10. Hasil Belajar Siwa Ranah Afektif Siswa Kelas VII E SMP Negeri Banyudono Tahun Ajaran 2008/2009 Pertemuan Awal SiklusI SiklusII SiklusIII
Rata-rata
25.6 26.25 35.3 40.775
kriteria Tidak berhasil Cukup berhasil Cukup berhasil Berhasil
2
Lampiran 29
MATERI KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP INDONESIA Keanekaragaman merupakan perbedaan yang ada di antaranya makhluk hidup yang berbeda spesies / jenisnya. Sedangkan perbedaan antara individu satu dengan yang lain dalam satu spesies / jenis menunjukkan adanya variasi. Indonesia dikenal mempunyai kenekaragaman hayati tinggi karena habitatnya, kekayaan tumbuhan dan hewan serta banyaknya jumlah spesies endemik Indonesia terletak di daerah tropik di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia dan diantara dua samudera yaitu samudera Pasifik dan samudera Hindia, wilayahnya berbentang dari Sumatera sampai dengan Papua. Indonesia memiliki beberapa tipe keanekaragaman fauna yaitu tipe Oreintal, Australian, dan Peralihannya, tipe oreintal terdapat di Indonesia bagian barat, termasuk Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Di wilayah ini terdapat spesies mamalia berukuran besar misalnya gajah, benteng, harimau dan badak. Terdapat berbagai jenis primata misalnya : monyet, kera, orang utan dan tarsius. Tipe Australian terdapat di Indonesia bagian timur termasuk Maluku dan Papua. Mamalia di wilayah ini bertubuh kecil, terdapat hewan berkantong, misalnya kangguru dan kuskus. Terdapat burung berbulu indah misalnya; cendrawasih dan betet. Tipe peralihan meliputi daerah Sulawesi, Lombok, Nusa Tenggara. Disebut daerah peralihan, karena hewan-hewan yang ada merupakan peralihan antara tipe Oriental dan Australian misalnya; maleo, anoa, tarsius dan babi rusa. Faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati / makhluk hidup terdiri dari: 1. Faktor biotik yaitu terdiri dari makhluk hidup 2. Faktor abiotik yang meliputi a. Faktor fisik meliputi tanah, suhu, air dan kelembapan b. Faktor kismis meliputi kandungan mineral, sanitasi dan tingkat keasinan Sedangkan penurunan keanekaragaman hayati disebabkan oleh faktorfaktor berikut: 1. Faktor alami. Misalnya; banjir, gunung meletus dan tanah longsor 2. Faktor manusia. Misalnya; penebangan liar dan pembuangan limbah aliran sungai.
141
Flora Langka
Pada umumnya flora langka yang terdiri di kawasan konservasi termasuk dalam kategori terancam punah. Kepunahan merupakan salah satu dari proses evolusi dalam resiko atas ketidakmampuan menyesuaikan diri dari punah. Berbagai jenis flora langka yang ditemukan di kawasan konservasi antara lain anggrek, bunga bangkai, kantung semar, gaharu, kepel, kemenyan, klemohan.
Anggrek Bulan Anggrek bulan ini hidup di hutan tropis yang teduh dan lembab, wilayah penyebarannya cukup luas dari sumatera barat ke arah selatan ke arah kalimantan termasuk serawak Ciri-ciri dari sebuah bunga anggrek : bunganya berbentuk kupu-kupu warnannya indah, dijadikan tanaman hias, tinggginya mencapai 5-10 cm, pertumbuhan batang anggrek bulan bersifat monopodial yang artinya meninggi atau vertikal pada satu titik tumbuh dan terdiri dari satu batang hama bunga anggrek dilindungi oleh pemerintah dan UUD yang berlaku di cagar alam.
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi) Penyebaran bunga bangkai berada disepanjang punggung bukit barisan dari aceh sampai lampung dengan pusat ekoli di bengkulu, pertumbuhan raflesia arnoldi dimulai dengan perkecambahan yang terdapat dalam kulit inang.
Bunga Bangkai (Raflesia Arnoldi)
Penyebaran bunga bangkai berada di sepanjang punggung bukit barisan dari Aceh sampai Lampung dengan pusat ekologi di Bengkulu. Pertumbuhan Raflesia Arnoldi dimulai dengan perkecambahan yang terdapat dalam kulit inang. Proses terbentuknya bunga diawali oleh pembengkakan didalam akar atau batang tumbuhan inang. Pada diameter sekitar 25 cm, braktea dapat dibedakan dari perigonium yaitu dari warnanya yang lebih gelap, lebih keras dan lebih tipis. Bunga mulai mekar dengan membuka lobur perigonitum satu per satu atau kirakira pada saat kuncup berdiameter 30 -35 cm. Masa mekar sampai layu bunga Raflesia Arnoldi biasanya 5-7 hari. Kemudian membusuk dan biasanya akan dikerumini lalat dan serangga lain. Raflesia Arnoldi berbunga sepanjang tahun dan paling banyak adalah pada bulanbulan basah. Saat mekar bunga tersebut mengeluarkan bau busuk jadi namanya bunga bangkai (amorphophallcis titanum) juga dikenai "Padma Raksasa" karya ukurannya yang besar Bau busuk dari Raflesia Arnoldi akan menarik berbagai jenis serangga terutama lalat. Lalat akan hinggap dari satu bunga ke bunga lain. Raflesia Arnoldi merupakan tumbuhan berumah dua. Lalat merupakan hewan utama yang membantu dalam penyerbukan. Lalat penyerbuk pada tumbuhan ini adalah lucilia so (lalat hijau) dan sarchopoga (lalat, abu-abu). Bunga jantan dan bunga betina
akan sulit dibedakan, karena kedua-duanya berwarna merah kecoklat-coklatan dengan bintik-bintik putih. Biji Raflesia Arnoldi yang terdapat pada jaringan buah yang hanya dapat tumbuh pada tumbuhan inangnya bila terdapat hewan penyebar biji yang berfungsi sebagai pembawa biji dan melukai akar tumbuhan inang. Hewan yang berperan dalam penyebaran biji ini diduga berasal dari mamalia berkuku (ungulata) sepert babi hutan, rusa, kijang dan jenis tupai.
Kantong Semar
Si jukkot atau kantong semar merupakan salah satu tumbuhan yang senang dan sinar matarhari. Ciri-ciri kantung seminar: -
Tingginya mencapai 5- 20 meter
-
Dengan daun menunjang dengan tepi tidak teratur dan ujung yang meruncing
-
Warna daun hijau dan sedikit kecoklatan
-
Warnanya serasi dengan warna batang yang putih kemerah-merahan
-
Secara ekonomis kandungan airnya sangat tinggi
-
Rasanya mirip dan ubi jalar
Manfaat / khasiat dari kantong semar adalah: 1. Penambah nafsu makan 2. Memperlancar pencernaan 3. Mengobati penyakit gondok dan maag 4. Menurunkan kolseterol, kadar gula darah dan resiko serangan kanker Makanan tumbuhan kantong semar ialah: 1. Serangga 2. Pacet 3. Anak kodok yang masuk ke dalamnya
Garuhu Gaheriru adalah pokok dalam Thymelaeceae. Gharu juga sering digunakan sebagai bahan wewangian yang mahal dan industri minyak wangi. Tumbuhan-tumbuhan ini ditemukan mencapai 40 m dan berdiameter 40 cm.
Kepel Tumbuhan kepel atau biasanya disebut dengan buharol mempunyai nama latin "stechocarpus buharol" biasanya digunakan sebagai tanaman hias Ciri-ciri dari tumbuhan kepel: -
Pohonnya tegak dan berwarna hijau
-
Tingginya mencapai 25 m
-
Daunnya berbentuk lonjong sampai bulat dan telor
Manfaat tumbuhan kepel: -
Sebagai peluruh kencing
-
Mencegah radang ginjal dan bisa menyebabkan kemandirian, tumbuhan ini terdapat di Asia.
Kemenyan Kemenyan di Indonesia terutama dihasilkan dari daerah Papua Utara. Pohon kemenyan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut -
Berbatang lurung dengan percabangan yang sedikit dan kulit batang berwarna kemerahan
-
Berdaun tunggal yang tersusun spiral dan berbentuk oval, bukit memanjang dan ujung daun meruncing
-
Buahnya berbentuk bukit dan lonjong dengan ukuran agak kecil
-
Biji berwarna coklat terbungkus dalam daging buah yang tebal dan keras Getah kemenyan disebut kemenyan digunakan sebagai bahan abat-
obatan dan berbagai acara ritual.
Klemohan Klemohan terguling tumbuhan semak dengan tinggi mencapai 2 meter. Klemohan memiliki ranting, dan cabang yang kuat dan keras serta berduri tunggal. Daunnya berbentuk bundar telur dan memiliki kelenjar minyak. Buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Klemohan berbunga dan berbuah pada bulan Oktober. Klemohan memiliki toleransi tinggi terhadap salinitas dan kelembapan tanah. Tanaman ini juga bisa dimanfaatkan sebagai tanaman obat dan sumber plasma nuftah jeruk. Penyebarannya ditemukan di Rembang, Jawa Tengah.
Fauna Langka
Pada umumnya fauna langka yang terdapat di kawasan konservasi termasuk dalam kategori terancam punah. Adapun jenis fauna langka di antaranya harimau, badak bercula satu, badak bercula dua, orang utan, komodo, jalak bali, tarsius, babi rusa.
HARIMAU SUMATERA
Harimau Sumatera (panthera tigris sumaterae) hanya ditemukan di pulau Sumatera di Indonesia. Pupulasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan bahwa spesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila hasil lestari. Pnghancuran habitat adalah ancaman terbesar terhadap pipulasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau terbunuh antara 1998 dan 2000. Harimau Sumatera adalah subspesies harimau terkecil. Harimau Sumatera jantan memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke buntut dengan berat 300 pound. Betinanya rata-rata memiliki panjang 78 inci dan berat 200 pound. Belang Harimau Sumatera lebih tipis daripada subspesies harimau lain. Subspesies ini juga punya lebih banyak janggut serta suari dibandingkan subspesies lain, terutama harimau jantan. Ukuranya yang kecil memudahkannya menjelajahi rimba. Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu berenang cepat. Harimau ini diketahui menyudutkan mangsanya ke air terutama bila binatang buruan tersebut lambat berenang. Bulunya berubah warna menjadi gelap ketika melahirkan. Harimau Sumatera hanya ditemukan di pulau Sumatera. Kucing besar ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi. Hanya sekitar 400 ekor tinggal di cagar alam dan taman nasional, dan sisanya tersebar di daerah-daerah lain yang ditebang untuk pertanian.
BADAK BERCULA SATU
Badak bercula satu adalah binatang tenang dengan pengecualian ketika mereka berkembang biak dan apabila seekor inang mengasuh anaknya. Mereka terkadang akan berkerumun pada kelompok kecil di tempat mencari mineral dan kubangan lumpur. Berkubang di lumpur adalah sifat umum semua badak, aktivitas itu membuat mereka dapat menjaga suhu tubuh dan membantu mencegah penyakit dan parasit. Badak bercula satu memiliki bibir panjang, atas dan tinggi yang membantunya mengambil makanan. Gizi serinya panjang dan tajam; ketika badak Jawa bertempur, mereka menggunakan gigi ini. Di belakang gigi seri, enam gigi geraham panjang digunakan untuk mengunyah tanaman kasar. Seperti semua badak, badak Jawa memiliki penciuman dan pendengaran yang baik baik tetapi memiliki pandangan mata yang buruk. Mereka diperkirakan hidup selama 30 sampai 45 tahun. Kulitnya yang sedikit berbulum berwarna abu-abu atau abu-abu coklat membungkus pundak, punggung dan pantat. Kulitnya memiliki pola mosaik alami yang menyebabkan badak memiliki perisai. Pembungkus leher badak jawa lebih kecil dari pada badak India, tetapi tetap membentuk bentuk pelana pada pundak. Karena resiko mengganggu spesies terancam, badak Jawa dipelajari melalui sampel kotoran dan kamera. Mereka jarang ditemui, diamati atau diukur secara langsung. Sifat seksual badak jawa sulit dipelajari karena spesies ini jarang diamati secara langsung dan tidak ada kebun binatang memiliki spesimennya. Betina mencapai kematangan seksual apada usia 3-4 tahun sementara kematangan seksual jantan pada umur 6 tahun. Kemungkinan untuk hamil diperkirakan muncul pada periode 16-19 bulan. Interval kelahiran spesies ini 4-5 tahun dan anaknya membuat berhenti pada waktu sekitar 2 tahun. Empat spesies badak lainnya memiliki sifat pasangan yang mirip. Habitat badak adalah hutan dataran rendah dan rawa-rawa (tropical rainforest) dan montain moss forest. Beberapa dijumpai pada ketinggian 1000 m dari permukaan laut.
1. Badak bercula satu terdapat di daerah barat pulau Jawa tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.
2. Tempat-tempat yang rimbun dengan semak dan perdu yang rapat serta menghindari tempat-tempat yang terbuka, terutama pada siang hari. 3. Hutan teduh dan rapat, seperti halnya formasi langkap disukai badak untuk bernaung dan berlindung dari kejaran manusia. 4. Daerah jelajah untuk badak betina diperkirakan sekitar 10-20 km2 dan untuk badak jantan diperkirakan sekitar 30 km2.
BADAK BERCULA DUA
Badak Asia cula dua yang kemudian oleh Fischer (1814) diberi nama ilmiah Rhinoceros sematrensis (sumateranus), dengan berbagai nama sinonim: Ceratorhinus
sumatrensis
(sumateranus),
Didermocerus
sumatrensis
(sumateranus), Ceratorhinus crosii, Rhinoceros crosii, Ceratorhinus niger, Ceratorhinus blythii, Dicerorhinus; berasal dari bahasa Yunani yaitu di, berarti
"dua", cero, berarti "cula" dan rhinusm berarti "bidung" sumatrenis: merujuk pada pulau Sumatera (ditambah akhiran ensis menurut bahasa Latin, berarti lokasi) •
Badak Sumatera meruapakan badak terkecil dan jenis yang paling primitif dari kelima jenis badak yang masih hidup di dunia.
•
Tubuhnya ditumbuhi rambut yang berukuran pendek dan jarang, sehingga sering disebut fosil hidup atau badak primitif.
•
Tinggi badak Sumatera diukur dari telapak kaki sampai ke bahu antara 120125 cm, panjang dari mulut sampai pangkal ekor antara 200-270 cm.
•
Berat tubuhnya dapat mencapai 909 kg.
•
Tubuhnya gemuk dan agak bulat, kulitnya licin dan berambut jarang, menarik perhatian dengan adanya dua lipatan kulit yang besar.
•
Lipatan pertama melingkari pada paha diantara kaki depan dan lipatan kedua di atas abdomen dan bagian leteral.
•
Di atas tubuhnya tidak ada lipatan, jadi lipatan kulit tampak nyata dekat dengan kaki belakang dan lipatan bagian depan dekat kedua culanya.
•
Cula bagian depan (anterior) di atas ujung dari moncongnya jauh lebih besar dari cula bagian belakang (pasterior).
•
Cula belakang terletak di atas matanya dan sering kali hanya merupakan gumpalan yang tidak lebih besar ukuranya dari cula depan. 1. Hidup pada daerah tergenang diatas permukaan laut sampai daerah pegunungan yang tinggi (dapat juga mencapai ketinggian lebih dari 2000 meter diatas permukaan laut). 2. Tempat hidup yang penting bagi dirinya adalah cukup makanan, air, tempat berteduh dan lebih menyukai hutan lebat.
3. Pada cuaca yang cerah sering turun ke daerah dataran randah, untuk mencari tempat yang kering. Pada cuaca panas ditemukan berada di hutan-hutan di atas bukit dekat air terjun. Senang makan di daerah hutan sekunder. 4. Habitat badak Sumatera di gunung leuser, terbatas pada hutan-hutan primer pada ketinggian antara 1000-2000 m diatas permukaan laut.
ORANG UTAN
Orang utan (atau orang utan, nama lainnya adalah mawas) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang coklat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia. Istilah orang utan diambil dari bahasa Indonesia dan/atau bahasa Melayu yang berarti manusia (orang ) hutan. Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor. Orang utan berikuran 1-1.4 m untuk jantan, yaitu kira-kira 2/3 kali ukuran seekor gorila. Tubuh orang utan diselimuti rambut merah kecokelatan. Mereka mempunyai kepala yang besar dengan posisi mulut yang tinggi. Telapak tangan mereka mempunyai 4 jari-jari panjang ditambah 1 ibu jari. Telapak kaki mereka juga memiliki susunan jari-jemari yang sangat mirip dengan manusia. Orang utan ditemukan di wilayah hutan hujan tropis Asia Tenggara, yaitu di pulau Borneo dan Sumatera di wilayah bagian negara Indonesia dan Malaysia. Mereka biasa tinggal di pepohonan lebat dan membuat sarangnya dari dedaunan. Orang utan dapat hidup pada berbagai tipe, hutan, mulai dari hutan dipterokarpus perbukitan dan dataran rendah, daerah aliran sungai, hutan rawa air tawar, rawa gambut, tanag kering di atas rawa bakau dan nipah, sampai ke hutan pegunungan. Di borneo orang utan dapat ditemukan pada ketinggian 500 m diatas permukaan laut (dpl), sedangkan kerabatnya di Sumatera dilaporkan dapat mencapai hutan pegunungan pada 1.000 m dpl. Orang utan jantan memiliki pelipis yang gemuk. Mereka mempunyai indera yang sama seperti manusia, yaitu pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecap, dan peraba. Orang utan betina biasanya melahirkan pada usia 7-10 tahun dengan lama kandungan berkisar antara 8,5 hingga 9 bulan, hampir sama dengan manusia. Jumlah bayi yang dilahirkan seorang betina biasanya hanya satu. Bayi orang utan dapat hidup mandiri pada usia 6-7 tahun.
KOMODO Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis) adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo,
Rinca, Flores, Gili Motang dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat Ora. Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup. Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi dibawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka. Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga. Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena retinanya hanya memiliki sel kerucut, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan objek yang tak bergerak. Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium stimuli, sepertik reptil lainnya, dengan indera vomeronasal memanfaatkan organ Jacobson, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap. Dengan bantuan angin dan kebiasaanya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan. Komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4 - 9,5 kilometer. Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki sakit rongga badan. Hewan ini tidak memiliki indera perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan.
JALAK BALI
Jalak bali atau dalam nama ilmiahnya Leucopsar rothshildi adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25 cm, dari suku Sturnidae, jalak bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubunya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Jalak Bali memiliki pipi yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru cerah dan kaki yang berwarna keabu-abuan. Burung jantan
dan betina
serupa. Endemik Indonesia, jalak bali hanya ditemukan di hutan bagian barat pulau bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik bali, dimana pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah jalak Bali dinamakan setelah pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, yang merupakan orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pda tahun 1912. Dikarenakan penampilannya yang indah dan elok, jalak Bali merupakan salah satu burung yang paling diminati oleh para kolektor dan pemeliharan burung, penangkapan liar, hilangnya habitat hutan, serta daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas menyebabkan populasi jalak bali cepat menyusut dan terancam punah dalam waktu singkat.Untuk mencegah hal ini sampai terjadi, sebagian besar kebun binatang di seluruh dunia di seluruh dunia menjalankan program penangkaran jalak Bali. Jalak Bali dievaluasikan sebagai kritis di dalam IUCN red list serta didaftarkan dalam CITES apendix I
TARSIUS
Tarsius bertubuh kecil dengan mata yang sangat besar dan kaki belakang yang sangat panjang, tulang tarsius di kakinya sangat panjang dan dari tulang tarsius inilah tarisus mendapatkan nama. Panjang kepala dan tubuhnya 10 sampai 15 cm, namun kaki belakangnya hampir dua kali panjang ini, mereka juga punya ekor yang ramping sepanjang 20 hingga 25 cm. Jari-jari mereka juga memanjang, dengan jari ketiga kira-kira sama panjang dengan lengan atas. Di banyak ujung jarinya ada kuku namun pada jari kedua dan ketiga dari kaki belakang berupa berupa cakar yang mereka pakai untuk merawat tubuh. Bulu tarsius sangat lembuh dan mirip beludru yang bisanya berwarna cokelat abu-abu, cokelat muda dan kuning-jingga muda. Semua jenis
tarsius bersifat nokturnal, namun seperti
organisme nokturnal lain beberapa individu mungkin lebih banyak atau sedikit beraktivitas selama siang hari. Tidak seperti kebanyakan binatang nokturnal lain, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya (tapetum lucidum) di matanya. Mereka juga memiliki fovea, suatu hal yang tidak biasa pada binatang nokturnal. Otak tarsius berada dari primata lain dalam hal koneksi kedua mata dan laeral geniculate nucleus, yang merupakan daerah utama di talamus yang
menerima mata ipsilateral (sisi kepala yang sama) dan contralateral (sisi kepala yang berbeda) di lateral geniculate nucleus membedakan tarsius dari lemur, kukang, dan monyet, yang semuanya sama dalam hal ini. Tarsius merupakan satwa insektivora, dan menangkap serangga dengan melompat pada serangga itu. Mereka juga diketahui memangsa vertebrata kecil sepeerti burung, ular, kadal dan kelelawar. Saat melompat dari satu pohon ke pohon lain. Tarsius bahkan dapat menangkap burung yang sedang bergerak. Kehamilan berlangsung enam bulan, kemudian tarsius melahirkan seekor anak tarsius muda lahir berbulu dan dengan mata terbuka serta mampu memanjat dalam watu sehari setelah kelahiran. Mereka mencapai masa dewasa setelah satu tahun/tarsius dewasa hidup berpasangan dengan jangkauan tempat tinggal sekitar satu hektar.
BARI RUSA
Bari rusa (Baryousa barirussa) hanya terdapat di sektar Sulawesi, pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitast babi rusa banyak ditemukan di hutan hujan tropi. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa bintaang buas yang sering menyerang. Oanjang tubuh babi rusa sekitar 87 sampai 106 sentimeter. Tinggi babi rusa berkisar pada 65-80 sentimeter dan berat mereka hidup berkelompok dengan seekor perjantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya. Binatang yang pemalu ini bisa menjadi buas jika diganggu. Taringnya panjang mencuat ke atas, berguna melindungi matanya dari duri rotan. Babi rusa betina melahirkan satu sampai dua ekor satu kali melahirkan. Masa kehamilannya berkisar antara 25 hingga 150 hari. Bayi babi rusa itu akan disusui selama satu bulan, setelah hanya melahirkan sasatu kali. Usia dewasa seekor babi rusa lima hingga 10 bulan, dan dapat bertahan hingga usia 24 tahun. Gigi taring atas babi rusa tumbuh berukuran ekstrem bak gading yang menembus kulit moncongnya, gigi. 'Gading' ini membengkok ke dalam hingga menyentuh kepalanya. Gigi 'gading' itu membentuk lingkaran unik yag sekaligus menjadi pembeda babi rusa dengan hewan lain. Babi rusa jantan umumnya memiliki gading yang besar & tajam. Sebetulnya kelebihan itu tidak membantu babi rusa dalam berperang, bila tersundul sesuatu, gading itu akan menusuk kepalanya sendiri. Binatang ini termasuik babi yang hebat, babi rusa pandai berenang dan jago lari, tidak seperti babi yang bisa beranak sampai 6 ekor, babi rusa betina hanya melahirkan paling banyak dua anak saja. Mereka biasa hidup bersama, ikatan kekeluargaan inilah yang membuat pertahanan diri terhafap predator menjadi lebih baik. Induk babi ursa membuatkan anaknya sarang dari rerumputan. Dengan jumlah anak yang sedikit, induk babi rusa punya perhatian yang besar untuk merawat keturunanya. Saat masih kecil baburusa sangat rentan terhadap serangan predator.
Usaha-usaha untuk melindungi keanekaragaman hayati Perlindungan (konservasi) keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi flora dan fauna dari anfaman kepunahan. Upaya pelesatarian perlindungan tersebut diantaranya. 1. Cagar alam Cagar alam adalah membiarkan ekosistem daam suatu wilayah apa adanya. Perkembangan terjadi secara alami. 2. Cagar alam bertujuan a. Melindungi ciri khas tumbuhan, hewan, dan ekosistem alam b. Mempertahankan keanekaragaman gen c. Menjamin pemanfaatan ekosistem seara berkelanjutan d. Memelihara proses ekologi 3. Suaka margasatwa Merupakan pelestaraian satwa langka, perburan dibuat perautan tertentu. Satwa langka dilindungi oleh undang-undang konservasi sehingga pemilikannya harus memilih ijin khusus. 4. Taman nasional Taman
nasional
adalah
kawasan
pelestarian
alam
yang
mempunyai ekosistem asli. Taman nasional dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi taman nasional juga berfungsi melindungi ekosistem, melestarikan keanekaragaman flora dan fauna dan melestarikan pemanfaatan sumber daya alam hayati. 5. Taman laut Taman laut adalah wilayah lautan yang memiliki keanekaragaman flora dan fauna yang tinggi dan indah. Konservasi alam adalah upaya pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin kelangsungan hidup manusia di masa kini dan masa mendatang.
Konservasi alam meliputi tiga hal yaitu: a. Perlindungan b. Pelsetarian c. Pemanfaatan Konservasi dibagi 2 macam yaitu: a. Institut adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan pada habitat asli. Meliputi kategori yaitu : cagar alam, suaka margasatwa, taman laut, taman buru, hutan / taman wisata. b. Ex situ adalah konservasi flora dan fauna yang dilakukan diluar habitat asli misalnya konservasi flora di Kebun Raya Bogor dan konservasi fauna di Suaka Margasatwa Way Kambas, Lampung.
Lampiran 30
CATATAN LAPANGAN
Rekapitulasi hasil catatan lapangan Aktifitas siswa dalam pembelajaran Pada siklus I masih banyak siswa yang kurang siap dalam menghadapi pelajaran yang terlihat dari banyaknya siswa yang tidak membawa buku materi biologi, kemampuan siswa dalam menerima pelajaran biologi masih kurang, siswa pasif dalam diskusi kelompok, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan pada saat proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa merasa asing dengan model pembelajaran yang diterapkan. Pada siklus II siswa mengalami peningkatan pembelajaran meskipun masih terbatas. Siswa yang semula sama sekali belum mengerti langkahlangka diskusi menjadi lebih mengerti, siswa yang semula pasif dan takut dalam kegiatan diskusi menjadi lebih berani dan aktif, kemampuan siswa sudah terlihat mulai meningkat namun masih banyak siswa yang tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas. Pada siklus III keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab semakin meningkat, banyak siswa yang sudah terampil
dalam diskusi dan
memecahkan masalah, siswa lebih mandiri dalam mengerjakan tugas dan tes yang diberikan peneliti. Dengan demikian pembelajaran dengan metode group to group exchange denagan bantuan alat peraga gambar yang diterapkan dengan optimal terbukti dapat meningkatkan pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Lampiran 31 TABEL I LUAS DI BAWAH LENGKUNG KURVE NORMAL DARI 0 S/D Z
Lampiran 32 TABEL II NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t
Lampiran 33 TABEL III NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
162
Lampiran 34 TABEL IV NILAI-NILAI UNTUK DISTRIBUSI F Baris atas untuk 5% Baris bawah untuk 1 %
Lanjutan Lampiran 34
Lanjutan Lampiran 34
Lamjutan Lampiran 34
Lampiran 35
TABEL V NILAI KRITIK UJI LILIEFORS