SISTEM PAKAR ZAKAT HARTA Irman Hariman,M.T1, Suryaman Wijaya2 Program Studi Sistem Informasi STMIK LPKIA Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282 1
[email protected], 2
[email protected], 1,2
Abstrak Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar maupun ahli dalam bidang tertentu. Tetapi harus diketahui, sistem pakar ini bukan sebagai pengganti dari seorang pakar atau dokter tetapi hanya diperuntukan sebagai perlengkapan yang terbatas, karena sistem pakar ini bersifat konsultasi dan juga tidak memiliki sifat seperti pakar yang mampu melakukan identifikasi secara detail terhadap suatu keadaan yang dialami oleh orang lain dengan suatu pemikirannya. Sistem pakar yang dibuat ini menggunakan metode forward chaining yaitu sebuah metode yang memiliki arti yaitu dimulai dari pengambilan keputusan (IF terlebih dahulu) dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis Sistem pakar ini dapat diakses dimanapun dan kapanpun, sehingga sangat memudahkan seseorang untuk mengetahui nisab dari harta yang harus dikeluarkan. Penerapan sistem pakar ini akan menggunakan software Macromedia Dreamweaver dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL Kata kunci : sistem pakar,Zakat
1.
Pendahuluan
Zakat adalah rukun islam ke 3 yang menjadi pondasi dari lima rukun yang menjadi pondasinya sedangkan menurut syariahnya sendiri zakat adalah hak wajib dari harta tertentu yang dikeluarkan untuk hal tertentu, sedangkan menurut bahasa zakat adalah artinya bersih dan berkembang, Karena zakat bertujuan untuk membersihkan muzaki (orang yang wajib zakat) untuk mensucikan harta mereka dengan cara mendistribusikan harta nya kepada para mustahiq zakat (orang yang mendapatkan hak dari hasil distribusi zakat) Akan tetapi tidak sedikit dari umat islam yang belum mengetahui secara jelas perihal zakat terutaama batas minimal dan cara menghitungnya. Bisa jadi karena ketidaktahuan mereka, harta yang seharusnya telah mencapai nisab tidak dikeluarkan zakatnya karena ketidaktahuan mereka dalam menentukan batas nisab secara syar’i (hukum islam yang berlaku) Berdasarkan kondisi diatas, maka dibuatlah sebuah sistem yang dapat membuat kemampuan untuk memutuskan hal seperti seorang ahli pada bidangnya yaitu Sistem Pakar. Dengan adanya sistem pakar ini dapat memudahkan seseorang dalam melakukan konsultasi terhadap penentuan harta yang mereka miliki untuk di keluarkan .
Adapun permsalahan yang di identrifikasikan adalah sebagai berikut : 1. Kesulitan menentukan nishab yang harus dikeluarkan oleh setiap para muzaki 2. Kesulitan dengan tata cara perhitungan zakat secara hukum islam yang berlaku Berdasarkan permasalahan yang ada diatas maka perlu membatasi ruang lingkup dari permasalahan tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas meliputi : 1. Membahas tentang zakat harta 2.
Hanya membahas tentang penentuan nisab harta muzaki sesuai ilmu fiqih kontemporer
3.
Penggtunaan metode yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode forward chaining
Adapun tujuan dari perancangan sistem yang baru adalah sebagai berikut : 1. Memberikan kemudahan dalam menentukan nisab untuk muzaki 2. Memberikan solusi kepada muzaki tentang zakat harta
2.
Laandasan Teori
2.1 Sistem pakar Menurut Durkin Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar 2.2 Zakat Harta Menurut bahasa, kata “mâl” berar_ kecenderungan, atau segala sesuatu yang diinginkan sekali oleh manusia untuk dimiliki dan disimpannya. Sedangkan menurut syarat, mâl adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki atau dikuasai dan dapat digunakan (dimanfaatkan) sebagaimana lazimnya Dengan demikian, sesuatu dapat disebut mâl apabila memenuhi dua syarat berikut: a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai. b. Dapat diambil manfaatnya sebagaimana lazimnya 3. Gambaran perancangan sistem 3.1 Aliran Proses 3.1.1 Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sistem dan merepersentasikan interaksi antara actor dengan sistem
1. muzaki 2. sistem meminta muzaki masuk untuk memasukan data diri kedalam user halaman konsultasi 4. sistem memberikan pertanyaan seputar harta yang 3. muzaki dimiliki user memasukan data diri 6. sistem memproses hasil data 5. muzaki diri dari user memberikan jawaban seputar harta Kondisi akhir
Tabel 2 Use Case kelola harta 2 Nomor Nama
Kelola data harta
aktor
admin
Tujuan
Untuk mengatur dan mengelola mengenai data tentang harta Admin mengelola daftar mengenai harta
Deskripsi Scenario Kondisi awal Aksi Aktor
Gambar 1 Use Case Diagram Tabel 11 Use Case konsultasi 1 Nomor Konsultasi
aktor
muzaki
Tujuan
Untuk berkonsultasi menentukan nisab zakat muzaki masuk kedalam layanan konsultasi zakat untuk menghitung harta yang dimiliki untuk dijadikan sebagai nisab
Scenario Kondisi awal Aksi Aktor
Menampilkan konsultasi zakat Reaksi Sistem
Menampilkan halaman kelola harta Reaksi Sistem
1. Masuk 2. menampilkan menu kelola halaman harta kelola harta 4. sistem menambahkan data 3. admin harta ke database melakukan klik pada 6. sistem menampilkan hasil tombol dari ubah data harta tambah data harta 8.menghapus data harta 5. klik ubah data harta
Nama
Deskripsi
Sistem menampilkan tampil hasil konsultasi
halaman
7. klik hapus data harta Admin melakukan Kondisi aktivitas(tambah,simpan,edit akhir hapus) didalam area kelola data harta Tabel 3 Use Case kelola nisab 3 Nomor Nama
Kelola data nisab
aktor
admin
Tujuan
Untuk mengatur dan mengelola mengenai data tentang nisab
Deskripsi
Admin mengelola mengenai nisab
daftar
Kondisi akhir
Scenario Kondisi awal Aksi Aktor
Menampilkan halaman kelola nisab Reaksi Sistem
1. Masuk 2. menampilkan menu kelola halaman nisab kelola nisab 4. sistem menambahkan data 3. admin nisab ke database melakukan klik pada 6. sistem menampilkan hasil tombol dari ubah data harta tambah data nisab 8.menghapus data nisab 5. klik ubah data nisab 7. klik hapus data nisab Admin melakukan Kondisi aktivitas(tambah,simpan,edit akhir hapus) didalam area kelola data nisab Tabel 4 Use Case kelola solusi 4 Nomor Nama
Kelola data solusi
aktor
admin
Tujuan
Untuk mengatur dan mengelola mengenai data tentang solusi Admin mengelola daftar mengenai solusi
Deskripsi Scenario Kondisi awal Aksi Aktor
Menampilkan halaman kelola solusi Reaksi Sistem
1. Masuk 2. menampilkan menu kelola halaman solusi kelola solusi 4. sistem menambahkan data 3. admin nisab ke database melakukan klik pada 6. sistem menampilkan hasil tombol dari ubah data solusi tambah data solusi 8.menghapus data solusi 5. klik ubah data solusi 7. klik hapus data solusi
Admin melakukan aktivitas(tambah,simpan,edit hapus) didalam area kelola data solusi
Tabel 5 Use Case kelola sebab 5 Nomor Nama
Kelola data sebab
aktor
admin
Tujuan
Untuk mengatur dan mengelola mengenai data tentang sebab Admin mengelola daftar mengenai sebab
Deskripsi Scenario Kondisi awal Aksi Aktor
Menampilkan halaman kelola sebab Reaksi Sistem
1. Masuk 2. menampilkan menu kelola halaman sebab kelola sebab 4. sistem menambahkan data 3. admin sebab ke database melakukan klik pada 6. sistem menampilkan hasil tombol dari ubah data sebab tambah data sebab 8.menghapus data sebab 5. klik ubah data sebab 7. klik hapus data sebab Admin melakukan Kondisi aktivitas(tambah,simpan,edit akhir hapus) didalam area kelola data sebab
Tabel 6 Use Case kelola basis aturan 2 Nomor Nama
Kelola data aturan
aktor
admin
Tujuan
Untuk mengatur dan mengelola mengenai data tentang atruran Admin mengelola daftar mengenai aturan
Deskripsi Scenario Kondisi awal Aksi Aktor
Menampilkan halaman kelola aturan Reaksi Sistem
1. Masuk 2. menampilkan menu kelola halaman aturan kelola atruran 4. sistem menambahkan data aturan ke database 3. admin melakukan 6. sistem menampilkan hasil klik pada dari ubah data aruran tombol tambah data 8.menghapus data atruran aturan
interface dan relasinya, dan juga untuk memodelkan database logic
5. klik ubah data aturan 7. klik hapus data aturan Admin melakukan Kondisi aktivitas(tambah,simpan,edit akhir hapus) didalam area kelola data atruran 2.2 Activity Diagram Pada sub bab berikut ini akan dimodelkan aliran kegiatan yang terjadi sistrem pakar zakatr harta yang digambarkan dalam Activity Diagram dan secara garis besar adalah untuk memodelkan aliran kerja (workflow) atau aktivitas dan operasi dari system pakar zakatr harta
Gambar 4 class diagram 2.5 Perancangan Antar Muka Perancangan antarmuka ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai bentuk antarmuka dari sistrem yang akan digunakan oleh user untuk berinteraksi dengan sistem. Rancangan antarmuka ini mempertimbangkan berbagai kemudahan dan fungsionalitas dari perangkat lunak itu sendiri
Gambar 5 konsultasi Gambar 2 activity diagram admin Penjelasan antar muka konsultasi 1. Masuk ke menu konsultasi 2. Kemudian check pada checkbox sesuai nisab 3. Kemudian klik tombol lanjut
Gambar 3 activity diagram muzaki 2.2Class Diagram Class diagram adalah suatu diagram yang menyediakan sekumpulan class objek antar muka
Gambar 6 hasil konsultasi
3.Implementasi Pada tahapan implementasi dijelaskan tentang tahapan-tahapan yang disusun ke dalam jadwal yang mengatur pelaksanaan untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, sehingga implementasi bisa terlaksana tepat waktu. Tahapan-tahapan tersebut antara lain, yaitu: I. Perencanaan dan Persiapan Merencanakan dan mempersiapkan semua kebutuhan yang akan digunakan untuk mengembangkan aplikasi, termasuk mempersiapkan kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak untuk pengembangan serta kebutuhan lainnya. II.
Pengumpulan Data Aktivitas pengumpulan data dilakukan dalam rangka mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan perancangan serta pengembangan aplikasi yang akan dibangun. Data-data diperoleh dari beberapa referensi berupa bukubuku, jurnal/papper, dan internet.
III. Perancangan Aplikasi Tahapan perancangan aplikasi didokumentasikan pada BAB III. Pada tahapan ini didefinisikan semua kebutuhan pemakai dan meletakkan dasar-dasar untuk proses perancangan perangkat lunak, serta menjabarkan pengembangan spesifikasi perangkat lunak untuk memecahkan persoalan. Sehingga memudahkan dalam menunjang tahapan implementasi.
IV.
Pengembangan Aplikasi Pada tahapan ini aplikasi dibangun sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Membangun arsitektur serta infrastruktur lainnya yang dibutuhkan oleh aplikasi.
V.
Pengujian Aplikasi Pengujian aplikasi diperlukan setelah aplikasi dibangun, untuk melihat apakah aplikasi telah memenuhi kebutuhan serta tujuan dari perancangan. Pengujian juga bertujuan untuk melihat kelemahan yang mungkin terjadi dalam perancangan atau pengembangan.
Gambar 8 konsultasi
I. Evaluasi Aplikasi Tahapan evaluasi merupakan tindak lanjut dari tahapan pengujian aplikasi. Pada tahapan ini dilakukan tindakan perbaikan yang dibutuhkan sesuai dengan hasil yang diperoleh pada pengujian Tabel 7 Daftar Rencana Aktivitas Kode Aktivita s I II III IV V VI
Aktivitas Perencanaan dan Persiapan Pengumpulan Data Perancangan Aplikasi Pengembanga n Aplikasi Pengujian Aplikasi Evaluasi Aplikasi
Aktivitas Sebelumny a
Wakt u (hari)
-
7 Gambar 9 hasil konsultasi
I
7
I
21
II, III
77
IV
7
V
7
Gambar 6 Jadwal kegiatan 3.3 Implementasi Antarmuka
Gambar 7 halamn utrama
Daftar Pustaka: [1]
Uqaily, Ali Mahmud (2013). Praktis Dan Mudah Menghitung Zakat .Solo: Penerbit AQWAM.
[2]
kusrini.(2008),APLIKASI SISTEM PAKAR menentukan faktor kepastian pengguna dengan metode kuantifikasi pertanyaan. Yogyakarta:Penerbit CV Andi Offset
[3]
http://rumah-cerdas.net