SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIT PELAYANAN TEKNIS DAERAH PADA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA SUMSEL Maryani Alexandra Niken Ayu Mustika Herawati Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang ABSTRACT Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) merupakan unit dari dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai dengan tupoksi PU Cipta Karya Sumsel harus merancang dan membuat serta mengimplementasikan program kerjanya. Terdapat beberapa masalah pada Unit Pelayanan Teknis Daerah yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan data pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS, laporan perjalanan dinas pegawai sering terlambat disampaikan ke pimpinan, laporan rencana pembangunan permukiman tidak tepat waktu dan arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD tidak teratur. Sistem informasi manajemen ini dibuat sebagai sebuah alternatif bagi para pelaku manajemen UPTD untuk menyediakan dan mengelola informasi yang bertujuan dapat menghasilkan efektivitas dalam pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemprosesan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode Prototipe dimana metode ini menjelaskan bahwa setiap tahap pekerjaan dapat dilakukan secara berulang. Aplikasi yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi manajemen Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yaitu menggunakan Adobe Dreamweaver CS3, Bahasa Pemrograman PHP, dan MySQL sebagai databasenya. Hasil penulisan tugas akhir ini diharapkan mampu memperbaiki kelemahan sistem yang sedang berjalan misalnya pada aplikasi laporan dapat meminimalkan keterlambatan dan mampu memberikan informasi yang lebih cepat, tepat dan akurat. Kata Kunci : Sistem Informasi Manajemen UPTD, Prototype, PHP, Mysql, Dreamweaver CS3.
PENDAHULUAN Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) merupakan unit dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumatera Selatan (Sumsel). Sesuai dengan tupoksi PU Cipta Karya Sumsel harus merancang dan membuat serta mengimplementasikan program kerjanya. Setiap Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dimana, UPTD PU Cipta Karya Sumsel merupakan SKPD dari Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sumsel. Setiap SKPD membuat rencana kerja dan anggaran (RKA_SKPD) yang dirancang oleh kepala seksi pelaksanaan. Dalam membuat RKA_SKPD, UPTD terdiri dari subbagian tata usaha, kasi pelayanan informasi dan pameran, serta kasi pengembangan permukiman. karena semakin pentingnya informasi dalam menunjang proses pengambilan keputusan. Manajer UPTD seringkali mendapatkan informasi yang berlimpah, namun informasi tersebut tidak berkualitas atau tidak relevan dengan kebutuhan manajer. Hal ini disebabkan tidak adanya sebuah sistem yang mengelola arus informasi sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ketidakakuratan informasi berdampak pada rendahnya kualitas keputusan yang diambil oleh manajer UPTD. Dibawah ini dapat dilihat data mengenai sistem informasi manajemen UPTD pada tahun 2014 – 2015.
[1]
Tabel 1. Data Sistem Informasi Manajemen UPTD Tahun 2014 – 2015. No 1
Kegiatan Jumlah Subbagian Penulisan Data pegawai 8 PNS dan 8 non PNS Tata Usaha PNS dan Non PNS
2
Laporan perjalanan Dinas
3 kali setahun
Tata Usaha
Tahun
2014
3
Laporan rencana 54 pembangunan Kasi pembangunan permukiman rumah di 22 pengembangan kecamatan permukiman 4 Arsip buku perpustakaan 488 buku Kasi pelayanan UPTD informasi 5 Penulisan pegawai PNS dan 6 PNS dan 6 non PNS Tata Usaha Non PNS 2015 6 Penulisan perjalanan Dinas 3 kali setahun Tata Usaha 7 Laporan rencana 6 pembangunan Kasi pembangunan permukiman rumah di 4 kecamatan pengembangan di kota palembang. permukiman 8 Arsip buku perpustakaan 539 buku Kasi pelayanan UPTD informasi Sumber : Unit Pelayanan Teknis Daerah Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya (2014-2015). Pada tabel 1 menunjukkan bahwa pada tahun 2014 terdapat jumlah data pegawai PNS 8 orang dan non PNS 8 orang, data pembangunan permukiman berjumlah 54 pembangunan rumah di 22 kecamatan, data buku yang ada di perpustakaan UPTD berjumlah 488 buku dan data rencana perjalanan dinas dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Sedangkan pada tahun 2015 terdapat jumlah data pegawai PNS 6 orang dan non PNS 6 orang, data pembangunan permukiman berjumlah 6 pembangunan rumah di 4 kecamatan, data buku yang ada di perpustakaan UPTD berjumlah 539 buku dan data rencana perjalanan dinas dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. Dari uraian tabel 1 terdapat beberapa masalah pada Unit Pelayanan Teknis Daerah yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan data pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS, laporan perjalanan dinas pegawai sering terlambat disampaikan ke pimpinan, laporan rencana pembangunan permukiman tidak tepat waktu dan arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD tidak teratur dikarenakan media penyimpanan data tersebut masih secara manual yaitu menggunakan media alat tulis dimana dapat mengakibatkan terjadinya penumpukkan data. Oleh karena itu, diperlukan sistem informasi manajemen secara terarah agar setiap keputusan organisasi ditopang oleh informasi yang berkualitas. Sistem informasi manajemen ini dibuat sebagai sebuah alternatif bagi para pelaku manajemen UPTD untuk menyediakan dan mengelola informasi yang bertujuan dapat menghasilkan efektivitas dalam pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran informasi yang dihasilkan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para sumber daya manusia UPTD PU Cipta Karya Sumsel.
[2]
Mengingat pentingnya sistem informasi manajemen dalam mengambil keputusan bagi pihak manajemen UPTD, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Sistem Informasi Manajemen Unit Pelayanan Teknis Daerah Pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Sumsel”. LANDASAN TEORI Sistem Informasi Manajemen Menurut O’Brien dalam Rusdiana dan Irfan (2014:94), sistem informasi manajemen adalah sistem terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung kegiatan operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Sistem informasi manajemen merupakan sistem informasi yang mendapatkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam kegiatan manajemen. Sistem Menurut Hartono (2013:9),suatu himpunan dari berbagai bagian atau elemen, yang saling berhubungan secara terorganisasi berdasarkan fungsi-fungsinya, menjadi suatu kesatuan. Informasi Menurut Sutabri (2012:12), informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diinterprestasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Manajemen Menurut Hasibuan (2013:1), Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Data Primer Menurut Istijanto (2010:38), data primer merupakan data asli yang dikumpulakan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya secara khusus. Data Sekunder Menurut Istijanto (2010:33), data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pihak lain. Artinya, periset adalah tangan kedua uyang sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut kepihak lain yang telah mengumpulakannya dilapangan. Periset hanya memanfaatkan data yang ada untuk penelitiannya. Pemograman PHP Menurut Swatika dalam Akbar, Hasan dan Ardiesa (2015: 3), PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan di dalam server dan kemudian diproses di server. Observasi Menurut Muhtar (2013:100), metode observasi melakukan pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematis terhadap gejala atau fenoma yang diselidiki. Yaitu mengamati secara langsung tentang sistem informasi manajemen yang sedang berjalan dan
[3]
melihat bagaimana proses penggunaan Sistem Informasi manajemen Unit Pelayanan Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Sumsel.
Wawancara Menurut Muhtar (2013 : 101), teknik melalui wawancara adalah teknik memmperoleh informasi secara langsung melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan. Dalam penelitian ini proses wawancara dilakukan melalui narasumber yang terlibat langsung dengan pengguna sistem informasi manajemen UPTD yaitu Bapak Ir. H. Duhara Asdar, M.Si selaku subbagian Tata Usaha, Bapak Aprila Darwin Tjaja,St selaku kasi pengembangan permukiman dan bangunan, dan Bapak Dedi Ariyanto,ST,SE selaku kasi tata pelayanan informasi dan pameran dengan tema sistem informasi manajemen Unit Pelayanan Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya. Dengan cara menyiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen UPTD untuk memperoleh jawaban tentang hal-hal yang ingin diketahui dari narasumber. Dokumentasi Menurut Manurung (2014:70), dokumentasi yaitu menyelidiki rekaman-rekaman data yang telah berlalu (past) yang bersifat tulisan dari perusahaan yaitu data perpustakaan, data perjalanan dinas, data pegawai PNS dan non PNS, data rencana pembangunan permukiman yang bersumber dari Unit Pelayanan Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya. Pengujian Black-Box Menurut Simarmata (2010:316) pengujian Black Box testing di lakukan untuk menemukan berbagai kesalahan (eror). MySQL Menurut Raharjo (2011:21), MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengolah database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user. Model Data Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:50), pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Teknik Pengembangan Sistem Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:31),sering pengguna (customer) membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masuk (input), proses, maupun keluaran (output). Diagram Konteks Desain arsitektur sistem adalah memetakan Data Flow Diagram (DFD) menjadi struktur program. Hasil pemetaan DFD dapat dikelompokkan menjadi desain input, proses, dan output. Ketiga kelompok desain tersebut akan dijadikan sebagai pendukung dalam proses desain antarmuka.
[4]
Gambar 1 Diagram Konteks SIM UPTD Entity Relations Diagram Menurut Rosa dan Shalahuddin(2013:50), pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD).
Gambar 2. ERD SIM UPTD
[5]
METODE PENELITIAN Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:31),sering pelanggan (customer) membayangkan kumpulan kebutuhan yang diinginkan tapi tidak terspesifikasikan secara detail dari segi masuk (input), proses, maupun keluaran (output). Di sisi lain seorang pengembangan perangakat lunak harus menspesifikasikan sebuah kebutuhan secara detail dari segi teknis dimana pelanggan sering kurang mengerti mengenai hal teknis ini. Model prototipe dapat digunakan untuk menyambungkan ketidak pahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembangan perangkat lunak. Model prototipe (prototyping model) dimulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat. Lalu dibuatlah program prototipe agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan. Program prototipe biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi. Program prototipe ini dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user. Model prototipe juga memilki kelemahan sebagai berikut : 1. Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-nambah spesifikasi kebutuhan karena menggapa aplikasi sudah dengan cepat dikembangkan,karena adanya iterasi ini dapat menyebabkan pengembang banyak mengalah dengan pelanggan karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak. 2. Pengembang lebih sering mengambil kompromi dengan pelanggan untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat sehingga pengembangan lebih sering melakukan segala cara (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemonstrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan iteratif tanpa akhir. Permasalahan dapat terjadi pada model prototipe, hal ini dapat diatasi dengan melakukan perjanjian antara pengembang perangkat lunak dengan pelanggasn (customer) atau user agar model prototipe hanya digunakan untuk mendefinisikan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, tapi tidak untuk seluruh proses pengembangan seluruh sistem perangkat lunak. Model prototipe cocok digunakan untuk menjabarkan kebutuhan pelanggan secara lebih detail karena pelagggan sering kali kesulitan menyampaikan kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan sistem harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis. Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan sistem masih dalam ruang lingkup proyek. Adapun tahapan dalam metode prototipe adalah sebagai berikut: 1. Mendengarkan Pelanggan Tahap Mendengarkan pelanggan adalah tahapan mempelajari proses bisnis yang dibutuhkan pelanggan. Proses bisnis yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dapat diketahui dengan melakukan pengamatan proses bisnis, wawancara, dan menumpulkan data yang terkait. Hasil dari pengamatan proses bisnis, wawancara dan pengumpulan
[6]
data digunakan untuk proses analisis sehingga akan mendapatkan rumusan yang tepat. 2. Membangun / Memperbaiki Prototipe Tahap membangun prototipe dilakukan dengan memetakan hasil dari model analisis ke perancangan perangkat lunak. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memetakan hasil dari pemodelan analisis ke perancangan perangkat lunak adalah sebagai berikut: A. Disain Data Proses desain data adalah mengubah Entity Relationship Diagram (ERD) menjadi struktur data. Struktur data adalah deskripsi dari tabel yang digunakan oleh sistem. ERD Sistem Informasi manajemen UPTD dijadikan acuan untuk membentuk tabel-tabel yang akan digunakan B. Disain Arsitektur Desain arsitektur sistem adalah memetakan Data Flow Diagram (DFD) menjadi struktur program. Hasil pemetaan DFD dapat dikelompokkan menjadi desain input, proses, dan output. Ketiga kelompok desain tersebut akan dijadikan sebagai pendukung dalam proses desain antarmuka. 3. Pelanggan Menguji Coba Prototipe Dalam tahap pengujian ini penulis menggunakan pengujian black box. Alasannya karena pengujian black box dapat mengetahui apakah perangkat lunak yang dibuat dapat berfungsi dengan benar dan telah sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:275), Black-Box Testing (pengujian kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah. Proses pengujian pada penelitian ini melibatkan pengembang dan pengguna. Pengembang melakukan pengujian untuk memastikan sistem berjalan dengan baik sesuai dengan proses yang ditentukan. Pengguna yang melakukan proses pengujian pada penelitian ini yaitu petugas adminstrasi Unit Pelayanan Teknis Daerah yang terkait. Pengguna melakukan pengujian dengan cara mencoba menggunakan sistem ini untuk memberikan evaluasi dalam bentuk kritik atau saran terhadap sistem yang sudah dibuat. Hasil evaluasi dari pengguna dijadikan pertimbangan bagi pengembang untuk ditindaklanjuti dalam proses perbaikan sistem. 4. Hasil Perancangan / Simulasi Adapun hasil yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah terciptanya sistem informasi manajemen unit Pelayanan Teknis Daerah pada Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya yang bertujuan dapat menghasilkan efektivitas dalam pengelolaan data yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran informasi yang dihasilkan.
[7]
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Input Implementasi antarmuka berguna sebagai tampilan bagi pengguna sistem. Implementaasi antarmuka dilakukan pada setiap hasil perancangan antarmuka yang telah dibuat kedalam bentuk sistem informasi. Pada web ini terdapat form input menu data pegawai PNS, data perjalanan dinas pegawai, data belanja kantor dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam gambar implementasi website berikut: 1. Tampilan Beranda SIM UPTD Tampilan awal web ini berfungsi untuk masuk ke menu admin untuk menginput data seperti data pegawai PNS, data perjalanan dinas pegawai, data belanja kantor dan lain-lain. Untuk dapat menggunakan form ini maka admin harus menginput data username dan password yang telah terdaftar pada sistem.
Gambar 3 Halaman Beranda Login 2. Tampilan Home Input SIM UPTD Setelah admin melakukan login kemudian akan masuk ke menu home input sim uptd. Halaman home merupakan halaman yang pertama kali muncul ketika admin membuka web.
Gambar 4 Halaman Home Input SIM UPTD 3. Tampilan Input Perjalanan Dinas Halaman input perjalanan dinas merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data perjalanan dinas Unit Pelayanan Teknis Daerah
[8]
Gambar 5 Halaman Input Perjalanan Dinas 4. Tampilan Input Pegawai PNS Halaman input pegawai PNS merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data pegawai PNS Unit Pelayanan Teknis Daerah Pengembangan dan Permukiman.
Gambar 6 Halaman Input Pegawai PNS 5. Tampilan Input Belanja Kantor Halaman input perjalanan dinas merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data belanja kantor Unit Pelayanan Teknis Daerah.
[9]
Gambar 7 Halaman Input Belanja Kantor 6. Tampilan Input Pegawai Non PNS Halaman input pegawai non PNS merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data pegawai non PNS Unit Pelayanan Teknis Daerah.
Gambar 8 Halaman Input Pegawai Non PNS 7. Tampilan Input Perjalanan Dinas Halaman input perjalanan dinas merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data perjalanan dinas Unit Pelayanan Teknis Daerah.
8.
Gambar 9 Halaman Input Perjalanan Dinas Tampilan Input Data Pembangunan Halaman input data pembangunan merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data pembangunan Unit Pelayanan Teknis Daerah.
[ 10 ]
Gambar 12 Halaman Input Pembangunan 9.
Tampilan Input Data Pengeluaran Riil Halaman input data pengeluaran riil merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data pengeluaran riil Unit Pelayanan Teknis Daerah.
Gambar 13 Halaman Input Pengeluaran Riil 10. Tampilan Input Data Kwitansi Mobilitas Halaman input data kwitansi mobilitas merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data kwitansi mobilitas Unit Pelayanan Teknis Daerah.
Gambar 14 Halaman Input Kwitansi Mobilitas 11. Tampilan Input Data Pengunjung Halaman input data pengunjung merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data pengunjung Unit Pelayanan Teknis Daerah.
[ 11 ]
Gambar 15 Halaman Input Pengunjung Perpustakaan 12. Tampilan Input Data Transaksi Pinjam Halaman input data transaksi pinjam merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data transaksi pinjam Unit Pelayanan Teknis Daerah.
Gambar 16 Halaman Input Transaksi Pinjam 13. Tampilan Input Data Buku Baru Halaman input data buku baru merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data buku baru Unit Pelayanan Teknis Daerah.
Gambar 17 Halaman Input Buku Baru 14. Tampilan Input Data Penugasan Halaman input data penugasan merupakan halaman yang digunakan untuk menginput, mengedit dan menghapus data penugasan Unit Pelayanan Teknis Daerah.
[ 12 ]
Gambar 18 Halaman Input Penugasan PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap permasalahan pada Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) yaitu sering terjadi kesulitan dalam penulisan data pegawai negeri sipil (PNS) dan non PNS, laporan perjalanan dinas pegawai sering terlambat disampaikan ke pimpinan, laporan rencana pembangunan permukiman tidak tepat waktu dan arsip buku yang ada di perpustakaan UPTD tidak teratur, maka dengan menggunakan Sistem Informasi Menajeman Unit Pelayanan Teknis Daerah dapat mempermudah dalam menginput, mengedit, mencari dan menghapus data dan dapat mempermudah admin dalam membuat laporan sehingga laporan dapat diterima pimpinan tepat waktu. DAFTAR PUSTAKA A.S,Rosa dan Shalahuddin, M. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Hartono, Bambang. 2013.Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Jakarta: Rineka Cipta. Hasibuan. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara. Irfan, Moch dan Rusdiana. 2014. Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Pustaka Setia. Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.Gramedia Building. Manurung. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis. Medan: Umsu Press. Muhtar.2013. Metode Praktis Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta Selatan: GP Press Group. Raharjo, Budi.2011.Belajar Otodidak Membuat Database Menggunakan Mysql. Bandung: INFORMATIKA. Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset Sutabri.2012. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
[ 13 ]