Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
ANALISA DAN DESAIN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGENDALIAN PROYEK PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA SURABAYA) Caesar Bayu Bentala Tirta1) dan Daniel Oranova S. 2) 1) Manajemen Teknologi Informasi, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember, e-mail:
[email protected] 2) Jurusan Sistem Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember ABSTRAK Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang cipta karya dan tata ruang. Penyelenggaraan pembangunan gedung merupakan salah satu kegiatan pembangunan yang termasuk dalam bidang tersebut. Penyelenggaraan pembangunan meliputi proses perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan serta kegiatan pemamfaatan, pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung. Dalam penyelenggaraan pembangunan gedung masih terdapat kekurangan. Seperti lemahnya pengawasan proyek gedung, penyerahan data administrasi penyedia yang terlambat. Untuk menangani permasalahan ini maka diperlukan sistem pengendalian elektronik. Penelitian ini mengajukan Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Proyek. Dengan sistem ini diharapkan dapat dilakukan penilaian terhadap efektivitas dan efisiensi serta kesesuaian pekerjaan yang dipersyaratkan khususnya pelaksanaan pekerjaan yang ada di lingkungan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. Dalam membangun sebuah sistem terdapat beberapa tahap rekayasa kebutuhan, desain sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan FAST (Framework for the Application of Systems Techniques). Dengan metodologi ini diharapkan dapat memberikan jawaban atas masalah di atas, yaitu sebuah desain sistem informasi manajemen pengendalian proyek yang transparan dan akuntabel. Penelitian ini menghasilkan dokumen analisa dan desain kebutuhan sistem informasi manajemen pengendalian proyek. Kata kunci: Pengendalian Proyek, Sistem Informasi Manajemen, Desain.
PENDAHULUAN Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih perlu didukung dengan pengelolaan keuangan yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang cipta karya dan tata ruang. Penyelenggaraan pembangunan gedung merupakan salah satu kegiatan pembangunan yang termasuk dalam bidang tersebut. Kegiatan tersebut meliputi proses perencanaan teknis,
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Pemerintah Kota Surabaya memiliki misi untuk menyediakan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sehingga dalam melakukan proses perencanaan hingga pengawasan dilakukan elektronik. Dengan adanya pengawasan setiap pekerjaan agar tercapai kesesuaian waktu, dan kesesuaian output yang diharapkan. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya dalam penyelenggaraan pembangunan gedung melibatkan beberapa pihak. Pihak dalam dinas ada pejabat pengadaan, pejabat pembuat komitmen (PPK). Pihak luar dinas ada penyedia barang dan jasa, dan pengawas. Lemahnya pengawasan proyek gedung, dan laporan data pekerjaan yang selalu terlambat. Sehingga menimbulkan proyek yang dikerjakan tidak dapat diketahui perkembangannya secara cepat, keterlambatan pekerjaan akibat adanya permasalahan yang tidak diketahui, dan keterlambatan pembayaran pekerjaan. Dikarenakan hal tersebut, penulis akan melakukan analisis dan desain sistem pengendalian proyek yang dibahas menggunakan konsep FAST (Framework for the Application of Systems Techniques) dengan pertimbangan bahwa framework tersebut cukup fleksibel digunakan untuk berbagar jenis proyek dan strategi dalam pembangunan sistem sesuai dengan kebutuhan organisasi yang menginginkan menyediakan pelayanan publik yang prima berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan melakukan analisa dan desain untuk proses pengendalian proyek konstruksi pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, sehingga diperoleh laporan rancangan desain sistem untuk dijadikan acuan pembangunan sistem oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. METODE Tahapan penelitian di atas digambarkan ke dalam diagram alir sebagai berikut:
Gambar 1. Metode Penelitian
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Langkah I : Identifikasi Tujuan dan Kebutuhan Informasi Identifikasi tujuan dan kebutuhan informasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data organisasi dan studi pustaka. Pengumpulan data organisasi dilakukan dengan pengumpulan bahan terkait dengan organisasi Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Sumber referensi utama adalah Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005. Sumber lain yang penulis gunakan yaitu surat-surat resmi dari pejabat struktural yang terkait dengan kebijakan dan pelaksanaan proyek konstruksi di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. Langkah II : Problem Analysis dengan menggunakan PIECES Dari hasil pengamatan proses dan pengumpulan dokumen dan informasi melalui survey lapangan, proses pengendalian pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dilakukan Dinas Cipta Karta dan Tata Ruang ditemukan permasalahan yang terjadi. Untuk mendefinisikan permasalahan yang ada di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, maka metode yang digunakan adalah metode PIECES. Langkah III : Analisa Kebutuhan Kebutuhan sistem merupakan kondisi atau kemampuan yang harus dipenuhi oleh software atau aplikasi yang akan dibuat. Tujuan untuk analisa kebutuhan sistem untuk identifikasi kebenaran proses bisnis, kemampuan sistem, dan hubungan antar pengguna. Kesalahan dan kelalaian dalam analisa kebutuhan berakibat ketidakpuasan pengguna terhadap sistem final. Analisa kebutuhan untuk aplikasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu functional requirement dan non-functional requirement. Langkah IV : Logical Design Logical design merupakan perancangan yang dapat dilakukan tanpa tergantung platform atau teknologi yang akan digunakan untuk implementasi. Untuk mendapatkan deskripsi yang tepat maka perlu dibuat laporan diagram yang akan menampilkan alur proses sistem. Dalam tahap ini terdapat 2 laporan model yang akan dibuat, pertama Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD). Langkah V : Physical Design and Integration Setelah dari tahap membuat logical design berdasarkan hasil analisa di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya., dilanjutkan ke tahapan penerapan perancangan desain arsitektur sistem. Dalam hal ini, dibuat rancangan database sistem, dan desain interface system yang akan dibuat sesuai model logical design. Langkah VI : Verifikasi dan Validasi Tahap selanjutnya adalah melakukan verifikasi dan validasi hasil analisa model dan desain. Verifikasi merupakan proses evaluasi sistem atau proses yang dipakai untuk menentukan apakah tahap model yang diberikan memenuhi kondisi yang ditentukan pada tahap analisis.Validasi merupakan proses evaluasi sistem atau proses akhir pembangunan sistem untuk menentukan apakah sistem tersebut memenuhi persyaratan yang ditentukan.
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Langkah VII : Penyusunan Laporan Penyusunan Laporan dilakukan setelah semua proses dilakukan dan dibuat dengan format yang mengacu kepada Pedoman Penyusunan Tesis Institut Teknologi Sepuluh Nopember. HASIL DAN PEMBAHASAN Tahapan proses yang dilakukan mencakup problem analysis, analisa kebutuhan, logical design, physical design, dan verifikasi serta validasi. Tahap I : Problem Analysis Analisa permasalahan dilakukan dengan cara melakukan pengamatan proses, dan survey lapangan. Dari hasil analisa tersebut, pernyataan permasalahan dimasukkan dalam kerangka PIECES. Tabel 1. Definisi Masalah Berdasarkan Kerangka PIECES
Control Objective Performance
Information
Economics Control
Efficiency
Services
Pernyataan Proses kualifikasi yang lama, karena melibatkan banyak pihak seperti PPK, Pejabat Pengadaan, dan Penyedia Proses pengumpulan data dokumen yang lama, karena dokumen berupa paper based. Informasi belum disajikan secara akurat, relevan dan tepat waktu serta sistem evaluasi yang dapat mendukung pengelolaan yang tepat. Karena lamanya proses kualifikasi pengadaan menyebabkan penambahan biaya pelaksanaan pekerjaan Belum dilakukan kontrol terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sudah atau sedang dilaksanakan, dalam hal laporan progress pekerjaan. Karena untuk mengajukan termin, penyedia harus datang ke SKPD, dimana penyedia juga harus mengejar waktu dengan pekerjaannya juga agar selesai tepat waktu Data perusahaan, laporan pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan serta pencatatan hasil pekerjaan disimpan dalam file yang berbasis paper base.
Tahap II : Analisa Kebutuhan Analisa kebutuhan untuk aplikasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu functional requirement dan non-functional requirement. Untuk identifikasi functional requirement dapat dilihat dari tugas dan fungsi pengguna yang akan terlibat dalam sistem. Tabel 2. Non-Functional Requirement
Parameter Fungsi Availability Reliability
Deskripsi Perangkat lunak ini dapat diakses atau dijalankan satu hari penuh 24 jam Database persistent dan terjaga secara konsistent, sehingga bisa mengunakan atau mengakses aplikasi ini kapan saja
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Parameter Fungsi Interface
Portability Performance Security
Deskripsi Dengan menerapkan konsep antarmuka graphical user interface (GUI) dan kemudahan pemakai sehingga mudah untuk dioperasikan. Perangkat lunak dapat diakses dimana saja. Bisa cepat diakses. Data hanya dapat diakses dan diubah oleh pihak yang berhak.
Tabel 3. Functional Requirement
Pelaksana Pejabat Pembuat Komitmen
-
Sekretariat Proyek
-
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
-
Pejabat Penatausahaan Keuangan Penyedia Barang dan Jasa
-
Pejabat Pengadaan
-
Kepala SKPD
-
Pengawas
-
Tugas Membuat Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk setiap paket pekerjaan Menunjuk Calon Penyedia Barang dan Jasa memastikan masing-masing tahapan pada proses pelaksanaan prakualifikasi ini dijalankan sesuai waktu yang telah ditetapkan Memastikan kesesuaian serta kebenaran seluruh dokumen persyaratan penyedia Verifikasi kelengkapan persyaratan termin pencairan penyedia Memverifikasi dokumen termin penyedia Membuat dokumen administrasi untuk penawaran pekerjaan Membuat laporan pekerjaan yang dilakukan Membuat jadwal dan tata cara pengadaan kualifikasi pengadaan Melakukan verifikasi dokumen penyedia barang dan jasa Melihat laporan pekerjaan progress yang dilakukan penyedia Melihat laporan pekerjaan progress yang dilakukan penyedia Melakukan penelitian progress pekerjaan penyedia
Tahap III : Logical Design Untuk mendapatkan deskripsi yang tepat maka perlu dibuat laporan diagram yang akan menampilkan alur proses sistem. Dalam tahap ini terdapat 2 laporan model yang akan dibuat, pertama Data Flow Diagram (DFD) dan Entity Relationship Diagram (ERD). Untuk DFD dan ERD yang ditampilkan disini merupakan bagian dari proses pelaksanaan pekerjaan dalam sistem informasi manajemen pengendalian pekerjaan proyek.
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
21
data ri nci an pekerj aan
Input Ri nci an Pekerj aan
Pengawas
Penyedi a Barang dan Jasa
data ri nci an pekerj aan 21 l aporan ri nci an pekerj aan
data ri nci an pekerj aan
data ri nci an pekerj aan 22 Input Progress Pekerj aan
data progress pekerj aan
data progress pekerj aan veri fi kasi progress pekerj aan
22
data progress pekerj aan
data progress pekerj aan 23 Input Laporan Progress Pekerj aan
Kepal a SKPD
l aporan progress pekerj aan
l aporan progress pekerj aan
l aporan progress pekerj aan Pej abat Pel aksana T ekni s Kegi atan
Gambar 2. DFD Level 2 (dua) Pelaksanaan Pekerjaan
Gambar 3. ERD Sistem Informasi Manajemen Pengendalian Proyek Pemerintah Daerah
Tahap IV : Physical Design Setelah dari tahap membuat logical design berdasarkan hasil analisa di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya., dilanjutkan ke tahapan penerapan perancangan desain arsitektur sistem. Dalam hal ini, dibuat rancangan database sistem, dan desain interface system yang akan dibuat sesuai model logical design. Kamus data yang interface yang ditampilkan berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan penyedia untuk proses pengendalian.
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Tabel 4. Kamus Data Rincian Isi Pekerjaan Nama Field Kode_pekerjaan
Tipe Data Integer
Rincian_id Penyedia_id Sub_uraian Komponen Harga Satuan Pajak Volume Tanggalmulai Tanggalselesai
Integer Integer Character varying Character varying Double precision Character varying Integer Double precision Date Date
Lebar / Nilai 100 100 25
Keterangan Primary Key, kode pekerjaan dari tabel master pekerjaan Primary key, nomor rincian Foreign Key, kode penyedia Uraian tambahan Nama komponen Harga komponen Nama satuan Besar persentase pajak Volume komponen Tanggal mulai pekerjaan Tanggal selesai pekerjaan
Gambar 4. Desain Interface Rincian Isi Pekerjaan oleh Penyedia
Tahap V : Verifikasi dan Validasi Untuk verifikasi dan validasi hasil penelitian ini, penulis membuat kuesioner sesuai dengan hasil analisis dan desain. Untuk proses kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi responden sesuai dengan jadwal yang disepakati. Resume hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Jawaban Hasil Kuesioner NO
OBJEK PERTANYAAN
1. Tingkat Kesesuaian Kebutuhan Fungsional (A1) 2. Tingkat Kesesuian Kebutuhan Non – Fungsional (A2) 3. Tingkat Kesesuian Kebutuhan Model Proses (B1) 4. Tingkat Kesesuaian Model Data (B2) 5. Kelengkapan Desain Interface (C1) Rata- rata
DISTRIBUSI JAWABAN (%) LOW HIGH 9,02 90,72 12,03 87,96 7,40 92,59 8,33 91,67 7,40 92,59 8,84 91,15
Sebelum menganalisa kuesioner, maka dilakukan uji dulu untuk reliabilitas dan validitas sehingga data yang akan dianalisa nanti dapat memberikan keyakinan bahwa data yang dikumpulkan dapat mencerminkan kebutuhan kondisi yang sesungguhnya. Tabel 6.
Perhitungan Uji Validitas Data Kuesioner Tingkat Kesesuaian Kebutuhan Fungsional
No Item Pertanyaan 1 2 3 4
Koefisien Korelasi 0.074 -0.117 0.742 -0.145
P Value (Sig) 0.770 0.645 0.000 0.565
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-7
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
No Item Pertanyaan 5 6 7 8
Koefisien Korelasi -0.015 0.074 -0.015 -0.021
P Value (Sig) 0.954 0.770 0.954 0.933
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid
Tabel 7. Perhitungan Uji Validitas Data Kuesioner Tingkat Kesesuaian Kebutuhan NonFungsional No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 Tabel 8.
P Value (Sig) 0.954 0.645 0.004 0.000 0.022 0.022
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Perhitungan Uji Validitas Data Kuesioner Tingkat Kesesuaian Model Proses
No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tabel 9.
Koefisien Korelasi -0.015 -0.117 0.647 0.742 0.536 0.536
Koefisien Korelasi -0.015 -0.212 -0.021 -0.015 -0.145 -0.145 0.116 -0.015 0.742
P Value (Sig) 0.954 0.398 0.933 0.954 0.565 0.565 0.646 0.954 0.000
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid
Perhitungan Uji Validitas Data Kuesioner Tingkat Kesesuaian Model Data
No Item Pertanyaan 1 2 3 4
Koefisien Korelasi -0.145 0.116 0.647 0.551
P Value (Sig) 0.565 0.646 0.004 0.018
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
Tabel 10. Perhitungan Uji Validitas Data Kuesioner Tingkat Kesesuaian Rancangan Interface No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Koefisien Korelasi -0.015 0.116 -0.015 -0.015 -0.015 -0.145 -0.145 0.647 0.617
P Value (Sig) 0.954 0.646 0.954 0.954 0.954 0.565 0.565 0.004 0.006
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-8
Kesimpulan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Dari hasil P Value (Signifikan Value). semua item pertanyaan , dapat dilihat ada yang valid da nada yang tidak valid. Yang tidak valid dapat dihapus untuk analisa data selanjutnya. Sehingga hasil yang valid bisa di cocokkan untuk uji realibilitas data. Tabel 11. Perhitungan Uji Reliabilitas Data Item Pertanyaan Tabel 6. No 3 Tabel 7. No 3 Tabel 7. No 4 Tabel 7. No 5 Tabel 7. No 6 Tabel 8. No 9 Tabel 9. No 3 Tabel 9. No 4 Tabel 10. No 8 Tabel 10. No 9
Koefisien Korelasi 0.742 0.647 0.742 0.536 0.536 0.742 0.647 0.551 0.647 0.617
Harga r11 0.7690 0.7716 0.7690 0.7766 0.7766 0.7716 0.7741 0.7767 0.7741 0.7740
Spearman’s Rho Table rtabel 0.401 0.401 0.401 0.401 0.401 0.401 0.401 0.401 0.401 0.401
N Item
Kesimpulan
18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dari hasil di atas, didapat data yang valid dari uji validitas sebelumnya juga reliabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang didapat dapat memberikan keyakinan atas hasil analisis dan desain yang dihasilkan. Setelah semua langkah dilakukan, selanjutnya dilakukan analisis data. Pertama, analisis data dilakukan uji normalitas data. Untuk melakukan uji normalitas data, penulis menggunakan Kolomogorov-Smirnorv. Untuk analisis data uji normalitas dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Hipotesa H0 : data berdistribusi normal H1 : data tidak berdistribusi normal 2. Signifikan level α=0.05 3. Kriteria Tolak H0 jika P-Value < α Tabel 12. Perhitungan Uji Normalitas Data No Item Pertanyaan N Kolmogorov – Smirnov Z P-Value
Analysis and Design 18 0.301 0.010
Dari Tabel 12, dapat dilihat bahwa H0 diterima. Sehingga data ini dapat disimpulkan berdistribusi normal. Setelah diketahui data kuisioner adalah berdistribusi normal, maka dapat dilanjutkan ke analisis selanjutnya menggunakan ANOVA, dengan cara sebagai berikut: 1. Hipotesa H0 : tidak ada kaitan antara metode FAST Framework dengan analisa dan desain yang dihasilkan H1 : ada kaitan antara metode FAST Framework dengan analisa dan desain yang dihasilkan 2. Signifikan Nilai : F , level α=0.05, 3. Kriteria Tolak H0 jika F tabel < F hitung
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
Dari syarat di atas, data kuisioner dimasukkan ke dalam minitab dengan kategori B sebagai distribusi jawaban responden, dan kategori P sebagai kategori pertanyaan. Apabila dijalankan didalam aplikasi Minitab dengan metode ANOVA – One Way, maka hasilnya dapat dilihat dalam Gambar 5. One-way ANOVA: A1, A2, B1, B2, C1 Source Factor Error Total
DF 4 85 89
S = 0.7131
SS 302.733 43.222 345.956
MS 75.683 0.508
R-Sq = 87.51%
F 148.84
P 0.000
R-Sq(adj) = 86.92%
Gambar 5. Hasil Analisis ANOVA – One Way
Dari hasil Gambar 5 dapat disimpulkan karena F tabel (df=n-1) = 2.77 < Fhitung = 148,84. Sehingga kondisi tolak H0, dan dapat disimpulkan hasil analisis dan desain yang dibuat sudah sesuai dengan alur metode FAST. Untuk mengukur hasil analisis dan desain yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan yang ada di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya, maka penulis menggunakan metode Tukey’s dengan aplikasi Minitab.
Gambar 6. Hasil Metode Tukey’s
Dalam menggunakan aplikasi Minitab, diisi terlebih dahulu Response dengan hasil data kuisioner dan Factor diisi dengan kolom group item pertanyaan. Confidence
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014
level yang digunakan dalam aplikasi ini adalah 95 dengan family error rate nya adalah 5. Dilihat dari hasil pada Gambar 6 bahwa tingkat kepuasaan dari analisis dan desain yang dihasilkan adalah sebesar 99.34%. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat ditarik adalah penelitian ini telah menghasilkan desain proses, desain basis data, dan desain antar-muka sistem informasi manajemen pengendalian proyek konstruksi pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya. DAFTAR PUSTAKA Whitten, Jeffrey L and Bentley, Lonnie D, (2009), System Analysis and Design Method (7th Edition), McGraw-Hill. Galin, Daniel, (2004), Software Quality Assurance, Pearson Addison Wesley. Handoyo, Eko. Et al. (2012), “SRS Document Proposal Analysis on the Design of Management Information System According to IEEE STD 830-1998”. Social and Behavioral Sciences, vol 67, pp 123-134, http://www.sciencedirect.com.
ISBN : 978-602-70604-0-1 C-9-11