MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI ALTERNATIF MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SDN NO.15 KECAMATAN KABUPATEN GORONTALO Siska S. Adu Drs. Djotin Mokoginta, M.Pd. Irvin Novita Arifin,S.Pd., M.Pd. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
ABSTRACT Formulation of the problem in this study is whether the approach through the application of process skills can improve student learning outcomes of alternative energy? The purpose of this research is to improve student learning outcomes of alternative energy through a process approach to skills in Fourth Class of SDN 15 Limboto Kabupaten Gorontalo. Through the application of process skills approach, in the first cycle, the data obtained by the number of students who scored above 75 are 15 students from 28 students, or as much as 53.57%. and for the absorption of students 73.93%. These results indicate that the implementation of the first cycle of action by applying the skills approach in the learning process, have not reached the performance indicator. Therefore, performance indicators have not been met, then further research on the second cycle, the data obtained had significant improvements that students who obtain the total value of 75 to 24 students or 85.71%. As for the absorption of the second cycle is 87.14%. If we look at the results of the acquisition of the first cycle and second cycle an increase in the acquisition of 13.22% of learning outcomes. Based on the results mentioned above, the achievements of this research can be concluded that the approach of process skills can improve student learning outcomes in science teaching especially in alternative energy. Keywords: Learning Outcomes, Process Skills Approach Pendahuluan Mata pelajaran IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA adalah proses
1
kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut (Bundu, 2006: 10). Berdasarkan hasil observasi awal di SDN 15 Limboto Kabupaten Gorontalo, ditemukan sebagian besar siswa memiliki pengetahuan yang cukup baik, tetapi mereka kurang kreatif dan kurang mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, maupun bersikap kritis dalam kehidupan yang nyata. Disamping itu, banyak peserta didik yang mengalami kesulitan dan kurang memahami penyelesaian soal-soal yang berhubungan dengan IPA, sehingga hasil belajar peserta didik banyak yang belum memuaskan. Sudjana (2005:10) bahwa secara umum keberhasilan dalam proses belajar mengajar ditinjau dari dua segi yakni dari segi proses dan segi hasil belajar. Hasil belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, perubahan itu tampak pada perbuatan yang dapat diamati dan dapat diukur (Arikunto, 2006: 127). Sedangkan menurut Gagne (Uno 2007; 210) hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa, dapat dilihat dari lima kategori yaitu keterampilan intelek tual (intelectual skills) informasi verbal (verbal information) strategi kognitif (cognitive strategies) keterampilan motorik (motor skills) dan sikap (anttitudes). Berdasarkan data hasil belajar IPA siswa pada T.P. 2011/2012, diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas terdapat 9 orang atau 32,1%. Sedangkan 19 orang atau 67,8% siswa belum tuntas dengan rata-rata nilai 58,25%. Dari hasil capaian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa SDN 15 Limboto Kabupaten Gorontalo khususnya kelas IV masih rendah. Dari capaian di atas dapat di duga rendahnya hasil belajar siswa ini disebabkan antara lain: (1) mata pelajaran IPA dianggap sulit, (2) rendahnya minat siswa pada mata pelajaran sains, (3) tidak menarik, dan membosankan, (4) metode dan pendekatan pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi, (5) aktivitas pembelajaran lebih banyak dilakukan oleh guru, (6) guru dalam penerapan delapan keterampilan dasar mengajar tidak maksimal, dan (7) alat bantu dan madia pembelajaran belum dimanfaatkan secara optimal. Jika keadaan seperti ini tidak segera dicari solusinya maka akan berdampak pada hasil belajar
2
siswa. Sebagai solusi mengatasi masalah tersebut di atas salah satunya guru perlu berupaya mengubah pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan peneliti adalah mengambil langkah dengan memilih pendekatan keterampilan proses sebagai solusi dari masalah yang dihadapi. Keterampilan proses adalah salah satu pendekatan disamping pendekatan yang menekankan pada fakta dan pendekatan konsep, yang digunakan dalam pembelajaran IPA yang didasarkan pada langkah kegiatan dalam menguji sesuatu hal yang bias dilakukan oleh para ilmuan pada waktu membangun atau membuktikan suatu teori. Khusus keterampilan proses dasar, proses prosesnya meliputi
keterampilan
mengobservasi,
mengklasifikasi,
mengukur,
mengkomunikasikan, menginfentaris, memprediksi, mengenal hubungan ruang dan waktu, serta mengenal hubungan hubungan angka (Bundu, 2006:31) Pendidikan IPA untuk sekolah dasar harus secara konsisten berorientasi pada: (1) pengembangan keterampilan proses, (2) pengembangan konsep, (3) aplikasi, dan (4) isu sosial yang berdasar pada sains (Carin & Sund,1989:16). Melalui pendekatan keterampilan proses diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berfikir siswa sehingga siswa bukan hanya saja mampu dan trampil dalam
bidang
pisikomotorik
melainkan
sebagai
alat
untuk
membantu
mengembangkan keperibadian siswa sehingga kualitas belajarnya menjadi meningkat dan hasil belajar yang diperoleh sangat memuaskan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Apakah melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi energi alternatif”? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi energi alternatif melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu ”jika dalam pembelajaran IPA tentang energi alternatif, guru menggunakan pendekatan keterampian proses, maka hasil belajar siswa Kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto akan meningkat”. Sedangkan indikator kinerja dalam penelitian ini adalah: (1) untuk 3
hasil belajar siswa minimal 75 % dari seluruh siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 70 ke atas, dan (2) hasil belajar seluruh siswa di kelas diperoleh daya serap mencapai minimal 80 %.
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan pada siswa kelas IV yang berjumlah 28 orang, diaantaranya anak laki-laki berjumlah sembilan (14) orang dan anak perempuan berjumlah sebelas orang (14) orang. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo selama tiga bulan yaitu bulan April - Juni 2013. Variabel pada penelitian ini terdiri dari variabel input, proses dan output. Variabel input merupakan proses sebelum pembelajaran berlangsung, seperti, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, dan lingkungan belajar. Variabel proses yaitu penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran IPA yang dapat diukur melalui lembar observasi kegiatan guru dan siswa. Variabel output penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi energi alternatif melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara yaitu: (1) tes hasil belajar, (2) observasi dan (3) dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data untuk pengujian hipotesis tindakan kelas ini dilaksanakan cara kuantitatif dengan teknik persentase.
Hasil dan Pembahasan Kegiatan Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 2 April 2013. Sebelum mulai observasi awal peneliti terlebih dahulu minta ijin kepada kepala sekolah. peneliti melaksanakan observasi langsung saat ibu Indriyati Agus, S.Pd. selaku guru kelas, melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, kemudian peneliti mengambil hasil pekerjaan siswa, memeriksa dan menganalisis hasil
4
tersebut dan dijadikan sebagai data awal hasil dari observasi awal untuk penelitian tindakan. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pada Observasi Awal No. Jumlah Perolehan Nilai 1. 2 Orang 30 2. 5 Orang 40 3. 7 Orang 50 4. 5 Orang 60 5. 8 Orang 80 6. 1 Orang 90 Jumlah 28 Orang Daya Serap (1640 : 28) x 100%
Jumlah 60 200 350 300 640 90 1640 58,57%
Berdasarkan tabel 4.1 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas (tuntas) berjumlah 9 orang (32,14%), sedangkan yang memperoleh nilai 75 ke bawah (tidak tuntas) berjumlah 19 orang siswa (67,85%), dengan daya serap siswa 58,57%. Dalam pengambilan data pada observasi awal ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan yang menjadi pertimbangan oleh peneliti untuk melaksanakan tahap selanjutnya, yakni (1) Pada saat pembelajaran suasana kelas tidak kondusif gaduh/ribut, dan sebagaian siswa kurang serius dalam menyelesaikan LKS dan soal yang diberikan oleh guru; (2) Pada waktu siswa diminta untuk menjawab soal latihan di papan tulis, siswa terlihat masih kurang paham, (3) Sebagian besar, siswa menunggu jawaban dari temannya, (4) Pada waktu ditanyakan alasan jawaban pekerjaannya kebanyakan siswa masih bingung, (5) Kurangnya pengelolaan kelas dari guru, (6) Tidak adanya media yang relevan yang digunakan oleh guru dalam membelajarkan materi energi alaternatif melalui pendekatan keterampilan proses, (7) Kegiatan belajar tidak bermakna bagi siswa dapat dilihat pada kegiatan awal proses dan inti pembelajaran terkesan biasa-biasa saja. Dengan diperolehnya data dalam kegiatan observasi awal maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada materi energi alternatif melalui pendekatan keterampilan proses di Kelas IV SDN 15 Limboto Kabupaten Gorontalo masih rendah.
5
Siklus I Pada siklus I, hari selasa tanggal 9 April 2013 kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sesuai dengan skenario pembelajaran yang penelitian tindakan. Kemudian guru menjelaskan tentang energi alternatif melalui media gambar. Setelah para siswa sudah jelas tentang materi yang dipelajari, kemudian siswa diberikan
kesempatan
bertanya,
guru
menginstruksikan
duduk
secara
berkelompok, guru membagikan LKS yang akan diselesaikan oleh kelompok dengan jalan berdiskusi. Guru memfasilitasi siswa membacakan hasil kerja kelompoknya setelah itu siswa dari kelompok lain menanggapi. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya sebelum guru memberikan soal-soal latihan baik secara kelompok maupun individual. Pada siklus I ini, peneliti berusaha menghindari hal-hal yang terjadi pada saat guru kelas melaksanakan pembelajaran seperti saat observasi awal berlangsung. Peneliti melakukan beberapa upaya agar siswa menjadi fokus dalam menerima pelajaran sehinga mereka bisa dengan mudah menyelesaikan LKS dan soal latihan. Dalam pelaksanaannya tetap akan mengacu pada tahapan-tahapan pada waktu observasi, hanya saja pada siklus I peneliti yang langsung tampil mengajar. Tabel 2 Hasil belajar siswa siklus I No. Jumlah Perolehan Nilai 1. 1 Orang 40 2. 5 Orang 50 3. 4 Orang 60 4. 3 Orang 70 5. 4 Orang 80 6. 9 Orang 90 7. 2 Orang 100 Jumlah 28 Orang Daya Serap ( 2070 : 28 ) x 100%
Jumlah 40 250 240 210 320 810 200 2070 73,93%
Berdasarkan tabel 2 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas (tuntas) berjumlah 15 orang (53,57%), sedangkan yang memperoleh nilai 75 ke bawah (tidak tuntas) berjumlah 13 orang (46,42%), dengan daya serap siswa 73,93%. Hasil tersebut jika dihubungkan dengan 6
indikator kinerja yang menjadi capaian dalam penelitian ini, maka dinyatakan siklus I belum berhasil. Oleh karena itu peneliti bersama guru mitra mengadakan kegiatan refleksi dalam bentuk diskusi kecil untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I. Sesuai dengan hasil refleksi, maka peneliti dan guru mitra menemukan beberapa kelemahan yang masih ada pada pelaksanaan pembelajaran, dalam peningkatan hasil belajar siswa tentang energi alternatif melalui pendekatan keterampilan proses di kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo, adalah sebagai berikut : (1) Lebih memperjelas kepada siswa kegiatan apa yang akan dilaksanakan pada kegiatan awal, inti dan proses pelajaran (2) penyajian materi energi alternatif kepada siswa belum maksimal, (3) Lebih melengkapi alat bantu/media pembelajaran dalam mambelajarkan materi tentang energi alternatif (4) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan hirarki dan tingkat perkembangan pengetahuan dan kebutuhan siswa, (5) apersepsi dan motivasi belum maksimal dilaksanakan, (6) penerapan pendekatan keterampilan proses belum begitu maksimal dan (7) partisipasi siswa dalam pembelajaran masi kurang, (8) lebih mengefesienkan waktu dalam penerapan pendekatan keterampilan prose. Berdasarkan hasil refleksi bersama guru mitra bahwa untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I, maka peneliti bersama guru mitra menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi energi alternatif, akan disempurnakan pada pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya, yaitu siklus II. Siklus II Siklus ini dilaksanakan pada tanggal 26 April 2013. Pembelajaran ini dilaksanakan seperti pada siklus I, sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, lebih memperhatikan hal-hal yang disampaikan oleh guru partisipan dan hasil diskusi kecil. Dalam hal kelengkapan media pembelajaran, guru menggunakan berbagai media dalam bentuk chart/ gambar, yang diharapkan dapat menunjang dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dasar pada materi energi alternatif. Pada siklus yang kedua ini,
7
selain guru memaksimalkan penggunaan media, peneliti juga memaksimalkan penerapan pendekatan keterampilan proses baik secara individual, kelompok dan klasikal. pendekatan ini dilakukan untuk melihat secara langsung bagai mana proses siswa menemukan sesuatu dalam pembelajaran. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3 berikut. Tabel 3. Hasil Pengamatan Siklus II No. Jumlah Perolehan Nilai 1. 2 Orang 60 2. 2 Orang 70 3. 7 Orang 80 4. 8 Orang 90 5. 9 Orang 100 Jumlah 28 Orang Daya Serap ( 2440 : 28) x 100%
Jumlah 120 140 560 720 900 2440 87,14%
Berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh pada siklus II, terlihat bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh pada siklus II yaitu dari 28 orang siswa, terdapat 24 orang siswa 85,71yang tuntas dan 4 orang siswa 14,28% yang tidak tuntas hasil belajarnya. Dengan daya serapnya mencapai 87,14%. Dengan demikian dari data di atas maka diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya, karena sudah mencapai indikator kinerja dan hipotesis terterima. Adapun yang menjadi temuan pada siklus II yaitu; (1) Pada saat kegiatan mengerjakan soal latihan, sebagian besar siswa sudah mampu menyelesaian soal yang diberikan melalui proses pembelajaran, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih memerlukan bimbingan dari guru; (2) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung dengan baik dan tertib, dengan digunakannya media dan pendekatan keterampilan proses pembelajaran lebih bermakna serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa; (3) Pada umumnya siswa sudah tertip dalam kegiata pembelajaran baik menyelesaikan tugas berkelompok maupun indifidual, mereka juga mampu menyelesainnya LKS dan soal latihan dengan baik melalui proses penemuan, (4) Dengan digunakanya alat bantu media dan pendekatan
8
keterampilan proses dalam proses KBM, siswa lebih termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar yang dicapai dan (5) Penggunaan alat bantu seperti media dan dipadukan dengan pendekatan keterampilan proses membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pelajaran yang disajikan oleh guru. Pembahasan Dalam
proses
pembelajaran,
alat
bantu
media
dan
pendekatan
keterampilan proses memegang peranan penting dan harus diperhatikan oleh seorang guru. Hal ini berkaitan dengan kesesuaian antara materi ajar dengan media dan pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran. Dengan demikian pemahaman dan penanaman konsep terhadap meteri yang diajarkan kepada siswa akan menjadi kontekstual. Peningkatkan hasil belajar siswa tentang energi alternatif melalui pendekatan keterampilan proses, sangat dibutuhkan dan dapat menumbuhkan semangat belajar, serta dapat meningkatkan kemampuan daya
Persentase Jumlah Siswa %
serap dan keterampilan dasar yang tertanam pada diri siswa.
100
85.71 73.93
80 58.57
60 40
87.14
53.57
Ketuntasan (%)
32.14
Daya Serap (%)
20 0 Observasi
Siklus I
Siklus II
Gambar 1 Grafik persentasi peningkatan hasil belajar siswa observasi awal, siklus I, dan siklus II. SDN 15 Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo
Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu peneliti mendapatkan data melalui 3 (tiga) tahap yaitu pada observasi awal, siklus I dan siklusII. Pada observasi awal, jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas sebanyak 9 siswa dari 28 siswa atau sebanyak 32,14%. Untuk daya serap siswa terhadap materi yang diajarkan yaitu rata-rata 58,57%. Pada siklus I, data yang diperoleh yaitu
9
jumlah siswa yang mendapat nilai 75 ke atas meningkat menjadi 15 siswa atau sebanyak 53,57% dan untuk daya serap siswa 73,93%. Selanjutnya pada siklus II, data yang diperoleh mengalami peningkatan yang siknifikan yaitu siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas berjumlah 24 siswa atau 85,71%. Sedangkan untuk daya serap pada siklus II ini yaitu 87,14%. Untuk melihat peningkatan hasil belajar dari observasi awal, kesiklus I dan kesiklus II, dapat dilihat pada gambar 2. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, maka dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan ini telah berhasil karena telah sesuai dengan indikator kinerja yang diharapkan. Dengan berhasilnya penelitian ini, maka peningkatan hasil belajar siswa tentang energi alternatife di Kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontal, telah tuntas. Dari data yang telah diperoleh dalam penelitian tindakan apa bila disesuaikan dengan hipotesis yaitu jika dalam pembelajaran IPA tentang energi alternatif, guru menggunakan pendekatan keterampilan proses maka hasil belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan hipotesis tersebut jika dikaitkan dengan data hasil penelitian tindakan maka hipotesis dalam penelitian ini terterima.
Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, tentang energi alternatif siswa Kelas IV SDN 15 Limboto Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan
simpulan
yang
telah
dipaparkan,
maka
peneliti
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut : a. Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam proses KBM diperlukan kesesuaian antara materi ajar, alat bantu media dan pendekatan keterampilan proses pada setiap pembelajaran yang akan dilakukan. b. Dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA hendaknya guru dapat menerapkan pendekatan keterampilan proses.
10
Daftar Rujukan Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta. Bundu, P. (2006). Model Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains SD. Jakarta: Depdiknas Carin , A. and R.B. Sund. 1989. Teaching Science Teaching Discovery. Melbourne: Merril Publishing Company. Sudjana, N. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Uno, H.B. (2007). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
11