27
SINTESIS OKSIDA LOGAM AURIVILLIUS SrBi4Ti4O15 MENGGUNAKAN METODE HIDROTERMAL DAN PENENTUAN SIFAT FEROELEKTRIKNYA Synthesis of Metal Oxide Aurivillius SrBi4Ti4O15 Using Hydrothermal Method and Determination of Its Ferroelectric Properties Edi Mikrianto1, Rizky Kurniawan2, Dwi Rasy Mujiyanti1, Utami Irawati1 1 Dosen Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat 2 Mahasiswa Program Studi Kimia FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru, Kalimantan Selatan E-mail:
[email protected]
ABSTRAK Salah satu material yang bersifat feroelektrik adalah oksida logam Aurivillius. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis oksida logam Aurivillius SrBi 4Ti4O15 menggunakan metode hidrotermal selama 72 jam, konsentrasi NaOH 3 M sebagai mineralizer, dan variasi suhu 200°C, 220°C, dan 240°C. Hasil sintesis dikarakterisasi dengan difraksi sinar-X dan didapatkan bahwa suhu sintesis 240°C menghasilkan senyawa berfasa tunggal dengan sistem kristal ortorombik, grup ruang A2 1am, dan parameter sel satuan a = 5,5396 Å, b = 5,5800 Å, c = 40,9734 Å. Senyawa ini memiliki tingkat kristalinitas lebih bagus dan yang lebih tinggi daripada oksida logam sejenis yang dihasilkan dengan metode reaksi kimia fasa padat. Sifat -2 -2 feroelektrik menunjukan nilai polarisasi remanen Pr(+) 35,10 Ccm , Pr(-) 24,10 Ccm . Kata kunci: sintesis, oksida logam, Aurivillius, hidrotermal
ABSTRACT One of ferroelectric materials is Aurivillius metal oxide. In this research, the synthesis of metal oxide Aurivillius SrBi4Ti4O15 was carried out using hydrothermal method for 72 hours, the concentration of NaOH which was used for mineralizer was 3 M. The temperature of synthesis were varied to be 200°C, 220°C, and 240°C. Based on the result of analysis, the synthesis at 240°C produced a single compound with orthorhombic crystal system, space group A21am, and unit cell parameters a = 5,5396 Å, b = 5,5800 Å, c = 40,9734 Å. This compound has a high crystallinity. Ferroelectric properties show the value of -2 -2 remanent polarization Pr(+) 35,10 Ccm , Pr(-) 24,10 Ccm . Keyword: synthesis, metal oxide, Aurivillius, hydrothermal
PENDAHULUAN Sifat feroelektrik senyawa piroklor sangat
potensial
dalam
perangkat elektronika seperti salah satunya
aplikasinya
adalah kapasitor. Kapasitor dapat dibuat
terutama bagi industri elektronika yang
dari material yang bersifat feroelektrik yang
berkembang sangat cepat. Hal ini didukung
mempunyai
oleh
penyusun
polarisasi elektrik setelah tegangan listrik
tersebut. Banyak
dihilangkan. Salah satu material yang dapat
komponen yang berfungsi sangat penting
bersifat feroelektrik adalah oksida logam
sebagai
Aurivillius (Mikrianto, 2007).
komponen-komponen
perangkat elektronik
penentu
operasional
pada
Sains dan Terapan Kimia, Vol.8, No. 1 (Januari 2014), 27–36
kemampuan
menahan
28 Pada
penelitian
sebelumnya
Karakterisasi senyawa hasil sintesis
(Mikrianto, 2007) telah dilakukan sintesis
senyawa Aurivillius SrBi4Ti4O15 dilakukan
oksida logam aurivillius tipe SrBi4Ti4O15
dengan
empat lapis menggunakan metode sintesis
sinar-X (XRD). Setelah itu hasil analisis
reaksi kimia fasa padat. Hasil sintesis
berupa difraktogram dibandingkan dengan
tersebut
data
menghasilkan
oksida
logam
menggunakan
Powder
metode
Diffraction
difraksi
File
(PDF).
dengan sistem kristal ortorombik dengan
Sedangkan penentuan struktur dilakukan
parameter sel satuan a = 5,4752 Å, b =
dengan menggunakan metode Rietveld
5,5443 Å, c = 41,719 Å dengan grup ruang
dengan analisis Le Baile untuk mengetahui
A21am. Hasil sintesis ini menghasilkan
parameter
kapasitor dengan karakteristik feroelektrik
indeks Miller, parameter sel, grup ruang dan
senyawa
bentuk
oksida
logam
aurivillius
SrBi4Ti4O15 dengan nilai polarisasi remanen -2
Pr(+) dan Pr(-) sebesar 24,7 Ccm dan 10,4 -2
Ccm , dan nilai polarisasi jenuh Ps(+) dan
kristalnya
geometrinya.
feroelektrik
dilakukan
diantaranya
Penentuan dengan
data
sifat
metode
keramik menggunakaan instrumen RT66A Ferroelectric System Radiant Technology.
Ps(-) adalah 45,9 Ccm-2 dan 29,1 Ccm-2. Rizal & Ismunandar (2007) juga telah berhasil
mensintesis
Aurivillius
Bi4Ti3O12
oksida dengan
METODE PENELITIAN
logam metode
hidrotermal. Metode sintesis hidrotermal
Alat dan Bahan Penelitian Alat-alat
yang
digunakan
pada
keunggulan,
penelitian ini adalah neraca analitik, pipet
diantaranya penggunaan waktu sintesis
tetes, sudip, kaca arloji, gelas beker, labu
yang lebih singkat, kemampuan solvasi
ukur, gelas ukur, mortar, alu, pengukur
yang lebih tinggi, tekanan yang tinggi, dan
waktu, furnace, oven, autoklaf, desikator.
transpot massa pelarut (Ismunandar, 2006).
Karakterisasi
senyawa
Keunggulan produk sintesis dari metode
dilakukan
dengan
hidrotermal ini tentunya akan memberikan
difraktometer
sinar-X
pengaruh pada sifat karakteristik, terutama
BASED).
sifat
menggunakan metode rietveld.
mempunyai
beberapa
feroelektrik
yang
dimiliki
produk
sintesis itu. Pada penelitian ini dilakukan sintesis
oksida
SrBi4Ti4O15
logam
empat
Aurivillius lapis
tipe
dengan
menggunakan metode sintesis hidrotermal.
Analisis
hasil
sintesis
menggunakan (XRD data
PW1710 dilakukan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
SrCO3
(Aldrich
99,99%), TiO2 (Aldrich 99,99%), Bi2O3 (Aldrich 99,99%), larutan NaOH 3 M, dan air bebas mineral.
Sintesis Oksida Logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 … (Edi Mikrianto, dkk.)
29 Prosedur Kerja Sintesis dengan metode hidrotermal Sebanyak
Aurivillius
hasil
senyawa
sintesis
oksida
dengan
nilai
kristalinitas yang paling tinggi dari beberapa
1,3755 gram Bi2O3 dan 0,4717 gram TiO2
perlakuan variasi suhu sintesis diukur sifat
ditimbang, dicampur dan digerus hingga
feroelektriknya.
menjadi homogen. Campuran dimasukkan
feroelektrik berupa data digital dan diolah
ke dalam autoklaf kemudian ditambahi
menggunakan program original lab berupa
larutan NaOH 3 M hingga volumenya ± 25
kurva
mL. Autoklaf tersebut kemudian dipanaskan
mengetahui nilai polarisasi remanen yang
di dalam furnace dengan variasi suhu
dihasilkan.
pemanasan 200°C, 220°C, 240°C selama
remanen dapat ditentukan kualitas sifat
72
feroelektriknya.
sehingga
gram
Kemudian
SrCO3,
jam
0,2179
sintesis.
terbentuk
tekanan
loop
Hasil
pengukuran
histerisis
Dari
feroelektrik
hasil
nilai
sifat
untuk
polarisasi
autogenous dalam autoklaf. Serbuk yang diperoleh dicuci dengan air bebas mineral untuk
menghilangkan
Hasil karakterisasi oksida logam
dikeringkan pada suhu 105°C di dalam oven
Aurivillius SrBi4Ti4O15 dengan difraksi sinar-
(Rizal & Ismunandar, 2007).
X untuk variasi suhu 200°C, 220°C, dan
Karakterisasi
240°C sintesis
Na
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan
Hasil
ion
+
dikarakterisasi
dapat
Berdasarkan
dilihat gambar
pada
Gambar
tersebut
1.
terlihat
menggunakan difraktometer sinar-X (XRD
bahwa hasil sintesis memiliki struktur kristal
PW1710 BASED) dari sumber sinar logam
dan bukan amorf ditunjukkan dari puncak
Cu-Kα dengan filter Ni. Proses difraksi
difraktogram yang tajam. Setelah dilakukan
dilakukan pada rentang sudut 2θ antara 10°
penelusuran data base PDF ditemukan
sampai 80° dengan interval kenaikan sudut
stuktur yang mirip dengan struktur Aurivillius
sebesar 0,05° per tahap. Pola difraksi yang
SrBi4Ti4O15
diperoleh dibandingkan dengan database
Aurivillius Bi5Ti3FeO15 empat lapis pada
Powder Difraction File (PDF) pada program
database PDF (file No. card 21-0818)
Phasanx sehingga dapat diketahui apakah
dengan goup ruang A21am bergeometri
senyawa
ortorombik.
oksida
logam
Aurivillius
empat
lapis
Dengan
yaitu
struktur
menggunakan
SrBi4Ti4O15 empat lapis telah terbentuk.
penelusuran ini tidak ditemukan adanya
Kemudian
pengotor yang biasanya ditunjukkan dengan
menggunakan
difraktogram program
dianalisis
Rietica
untuk
adanya
puncak-puncak
lain
dalam
menentukan indeks Miller, grup ruang, dan
difraktogram. Tidak adanya pengotor ini
parameter sel dari oksida logam hasil
menandakan
Sains dan Terapan Kimia, Vol.8, No. 1 (Januari 2014), 27–36
bahwa
reaksi
berjalan
30 sempurna, tidak ada sisa-sisa bahan yang
ketajaman puncak karakteristik senyawa
belum habis bereaksi atau bahan-bahan
Aurivillius
yang bereaksi tetapi membentuk struktur
menandakan terbentuknya produk dengan
yang
kristalinitas yang semakin tinggi seiring
tidak
diinginkan.
ditemukannnya
Dengan
keberadaan
tidak puncak
dengan
pada
semakin
pengotor fasa lain menandakan bahwa
Pengamatan
struktur yang terbentuk merupakan struktur
sintesis
berfasa tunggal.
berlangsung
Intensitas puncak tertinggi untuk
difraktogram.
ini
senyawa
ini
tingginya
suhu.
menunjukkan
bahwa
Aurivillius
relatif
Hal
SrBi4Ti4O15
optimal
pada
suhu
240°C.
variasi suhu 200°C terdapat pada 2θ =
Senyawa oksida logam Aurivillius
31,65° dengan nilai 832, untuk variasi suhu
SrBi4Ti4O15 telah berhasil disintesis dengan
220°C pada 2θ = 29,85° dengan nilai
metode hidrotermal. Adanya struktur kristal
intensitas 1528, dan untuk variasi suhu
dapat
240°C pada 2θ = 31,5° dengan nilai
difraksi sinar-X.
intensitas 1688. Dari suhu sintesis 200°C,
Aurivillius
kemudian 220°C, dan sampai pada 240°C
dengan difraksi sinar-X adalah sampel pada
menunjukkan
variasi suhu 200°C, 220°C, dan 240°C.
kenaikan
intensitas
dan
dibuktikan
dengan
karakterisasi
Sampel oksida logam
SrBi4Ti4O15
yang
dianalisis
Gambar 1. Perbandingan difraktogram hasil sintesis menggunakan metode hidrotermal dengan variasi suhu 200°C, 220°C, dan 240°C
Sintesis Oksida Logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 … (Edi Mikrianto, dkk.)
31 Dari Gambar 1, terlihat bahwa hasil sintesis
menunjukkan
kristal
0,6191, 0,1400 dan 0,1292 untuk nilai
dengan puncak difraktogram yang tajam
FWHM, sedangkan luas area masing-
pada masing-masing perlakukan. Intensitas
masing pada suhu pemanasan sintesis
puncak tertinggi untuk variasi suhu 200°C
tersebut adalah 0,39; 0,140 dan 0,08.
terdapat pada 2θ = 31,65° dengan nilai 832,
Perbandingan nilai FWHM dan luas area
untuk variasi suhu 220°C pada 2θ = 29,85°
menunjukkan semakin kecil nilainya FWHM
dengan nilai intensitas 1528, dan untuk
dan luas area dari difraktogram senyawa
variasi suhu 240°C pada 2θ = 31,5° dengan
hasil sintesis, maka semakin tinggi nilai
nilai intensitas 1688. Dari suhu sintesis
kristalinitas senyawa yang terbentuk. Tabel
200°C, kemudian 220°C, dan sampai pada
1
240°C menunjukkan kenaikan intensitas
FWHM
dan
untuk
ketajaman
struktur
220°C, dan 240°C masing-masing sebesar
puncak
karakteristik
memperlihatkan antara setiap
nilai
perbandingan
difraktogram-difraktogram variasi
suhu.
Dari
tabel
senyawa Aurivillius pada difraktogram. Hal
tersebut dapat terlihat bahwa senyawa
ini
produk
oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 yang
dengan kristalinitas yang semakin tinggi
terbentuk pada variasi suhu 240°C memiliki
seiring dengan semakin tingginya suhu
nilai
pemansan metode hidrotermal.
disimpulkan bahwa struktur senyawa yang
menandakan
terbentuknya
paling
kecil
sehingga
dapat
Hasil pengolahan data luas area dan
terbentuk pada variasi suhu ini relatif paling
FWHM (Full Width at Half Maximum) dari
baik dari suhu pemanasan 200°C dan
difraktogram
220°C ditinjau dari kemurnian fasa dan
senyawa
oksida
logam
Aurivillius SrBi4Ti4O15 pada puncak 2θ =
tingkat kristalinitasnya.
31,45° suhu pemanasan sintesis 200°C, Tabel 1. Perbandingan nilai FWHM antara variasi suhu 200°C, 220°C, dan 240°C No. 1. 2. 3. 4.
Faktor Perbandingan 2θ puncak tertinggi Intensitas puncak tertinggi FWHM Luas area
Menurut Mikrianto (2007), oksida logam
Aurivillius
SrBi4Ti4O15
dengan
Oksida Logam 200°C 31,46° 832 0,6191 0,39
Aurivillius SrBi4Ti4O15 220°C 240°C 31,43° 31,47° 1528 1688 0,1400 0,1292 0,09 0,08
sebesar 1160 terdapat pada 2θ = 29,75°. Jika dibandingkan dengan intensitas puncak
kristalinitas yang tinggi dihasilkan pada
tertinggi
suhu 1050°C berupa senyawa fasa tunggal.
hidrotermal dari variasi suhu 240°C sebesar
Intensitas puncak tertinggi dari difraktogram
1688 pada 2θ = 31,47°, maka dapat
hasil sintesis reaksi kimia fasa padat ini
dianggap bahwa struktur senyawa oksida
Sains dan Terapan Kimia, Vol.8, No. 1 (Januari 2014), 27–36
dari
sintesis
dengan
metode
32 logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 yang disintesis
daripada yang disintesis dengan reaksi
dengan metode hidrotermal relatif lebih baik
kimia
fasa
padat.
Gambar 2. Perbandingan difraktogram antara senyawa hasil metode reaksi kimia fasa padat dan metode hidrotermal Gambar
2
menunjukkan
disintesis
dengan
metode
hidrotermal
perbandingan difraktogram antara oksida
adalah 0,1292. Hal tersebut menunjukkan
logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 yang disintesis
bahwa kristalinitas dari senyawa yang
dengan reaksi kimia fasa padat dan metode
disintesis dengan metode hidrotermal lebih
hidrotermal.
tinggi daripada yang disintesis dengan
puncaknya
Pola
keberadaan
memiliki
puncak-
kemiripan
karena
reaksi kimia fasa padat.
sama-sama menunjukkan puncak-puncak
Hasil pengolahan data metode rietveld
karakteristik Aurivillius. Tetapi dapat jelas
didapatkan nilai indeks Miller, parameter
terlihat bahwa intensitas puncak tertinggi
sel, grup ruang serta sistem kristal dari
dari
dengan
oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 suhu
metode hidrotermal lebih besar daripada
240oC disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
intensitas
Gambar 3 memperlihatkan difraktogram
senyawa
yang
puncak
disintesis
dari
senyawa
yang
disintesis dengan metode reaksi kimia fasa
senyawa
oksida
padat. Nilai FWHM untuk puncak tertinggi
dengan metode reaksi kimia fasa padat
dari difraktogram senyawa yang disintesis
yang sudah diolah dengan metode rietveld,
dengan reaksi kimia fasa padat adalah
sedangkan
0,2567, sedangkan untuk senyawa yang
sintesis hidrotermal.
Sintesis Oksida Logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 … (Edi Mikrianto, dkk.)
logam
Gambar
4
hasil
dengan
sintesis
teknik
33
Gambar 3. Difraktogram oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 hasil sintesis metode reaksi kimia fasa padat yang diolah dengan metode rietveld (Mikrianto, 2007)
Gambar 4. Difraktogram oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 hasil sintesis metode hidrotermal yang diolah dengan metode riietveld
Sains dan Terapan Kimia, Vol.8, No. 1 (Januari 2014), 27–36
34 Tabel 2. Data indeks Miller senyawa oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 hasil sintesis metode hidrotermal yang diidentifikasi dengan metode rietveld No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
2θ (°) 20,25 23,20 29,90 31,50 37,65 38,65 39,45 43,90 51,90 54,95 55,95 61,95 65,55 73,75
hkl 018 113 1 1 13 020 215 217 1 1 22 2 1 14 0 2 22 133 139 1 3 11 327 4 1 11
Intensitas 206 114 1212 1688 124 104 207 480 140 327 234 92 189 102
Tabel 3. Sistem kristal, grup ruang, dan parameter sel senyawa oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 hasil pengindeksan metode rietveld Reaksi Kimia Fasa Padat Hidrotermal Sistem kristal Ortorombik Ortorombik Grup ruang A21am A21am Parameter sel (Å) a = 5,4752 a = 5,5396 b = 5,5443 b = 5,5800 c = 41,7190 c = 40,9734 Berdasarkan data pada Tabel 2,
daripada yang disintesis dengan metode
maka dapat dikatakan bahwa senyawa
reaksi kimia fasa padat.
oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 yang
Pada penentuan sifat feroelektrik dilakukan
disintesis melalui dua metode yang berbeda
dengan
memiliki struktur yang hampir sama. Hal ini
tembaga dengan elektroda pada instrumen
ditinjau
dan
ruangnya
dari
sistem
yang
kristal
sama,
grup
dilakukan
menghubungkan
pengaturan
kawat
pengukuran.
nilai-nilai
Data diambil pada tegangan maksimum 16
parameter sel yang tidak berbeda jauh.
volt pada kapasitor pembobot 0,1 μF
Tetapi jika ditinjau dari tingkat kemurnian
dengan jumlah titik sebanyak 300 buah.
dan kristalinitas senyawa seperti yang telah
Data yang didapat kemudian diolah agar
dijelaskan sebelumnya, maka oksida logam
dapat
Aurivillius
feroelektrik.
SrBi4Ti4O15
dan
dan
cara
yang
disintesis
dengan metode hidrotermal relatif lebih baik
membentuk Kurva
kurva
histerisis
histerisis
tersebut
ditampilkan dalam Gambar 5.
Sintesis Oksida Logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 … (Edi Mikrianto, dkk.)
35 Dari Gambar 5 dapat terlihat bahwa oksida
Aurivillius
SrBi4Ti4O15
yang
dihasilkan memiliki sifat feroelektrik Ps(+) -2
nilai polarisasi remanen Pr(+) dan Pr(-) yaitu 24,7 Ccm-2 dan 10,4 Ccm-2 untuk senyawa oksida logam SrBi4Ti4O15.
-2
66,8 Ccm , Ps(-) 50,1 Ccm , Pr(+) 35,1
Dari
Ccm-2, Pr(-) 24,1 Ccm-2. Nilai polarisasi
histerisis
remanen
terlihat
yang
cukup
mengindikasikan feroelektrik dengan
bahwa
SrBi4Ti4O15
metode
kemampuan
tinggi
material
pengukuran nilai
pola
sifat
polarisasi
loop
feroelektrik
remanen
yang
diperoleh lebih tinggi pada senyawa yang
yang
disintesis
hidrotermal
memiliki
hidrotermal. Polarisasi remanen dari reaksi
dalam
fasa padat mempunyai nilai Pr(+) dan Pr(-)
yang
mempertahankan
ini
perbandingan
besar
arah
polarisasinya.
disintesis
yaitu
menggunakan
24,7
Ccm-2
dan
metode
10,4
Ccm-2.
Sehingga pada saat pemberian medan
Sedangkan senyawa Aurivillius SrBi4Ti4O15
listrik dihilangkan, sebagian besar domain
dari metode hidrotermal mempunyai nilai
tetap mempertahankan pada keadaannya
polarisasi remanen Pr(+) dan Pr(-) masing-
semula yaitu sejajar dengan arah medan
masing yaitu sebesar 35,1 Ccm-2 dan 24,1
listrik yang diberikan. Selanjutnya medan
Ccm-2. Nilai polarisasi remanen inilah yang
listrik luar diberikan dengan arah terbalik
sangat berpengaruh terhadap kemampuan
sehingga domain-domain tadi juga akan
material
mengalami perbalikan arah. Dari kurva
sebagai kapasitor. Semakin besar nilai
histerisis terlihat bahwa setelah terjadi
polarisasi remanen, maka suatu kapasitor
proses perbalikan arah, maka nilai-nilai
akan mampu lebih lama untuk menyimpan
polarisasi mengalami penurunan, baik itu
muatan listrik.
feroelektrik
untuk
digunakan
polarisasi remanen (Pr) maupun polarisasi jenuh (Ps). Hal ini bisa terjadi karena
KESIMPULAN
sebagian momen dipol tidak berbalik arah mengikuti arah medan listrik luar yang diberikan karena masih mempertahankan
dapat disintesis dengan metode hidrotermal pada suhu 200°C, 220°C, dan 240°C
arah sebelumnya. Sementara
Oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15
pengukuran
sifat
feroelektrik pada Gambar 6 senyawa oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 hasil sintesis metode reaksi kimia fasa padat telah diukur dan ditentukan oleh Mikrianto (2007) . Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa
selama 72 jam, menggunakan NaOH 3 M sebagai mineralizer, menghasilkan senyawa berfasa tunggal dengan kristalinitas dan kemurnian yang semakin tinggi seiring dengan semakin tingginya suhu. Oksida logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 yang disintesis
Sains dan Terapan Kimia, Vol.8, No. 1 (Januari 2014), 27–36
36 dengan metode hidrotermal pada suhu 240°C memiliki sistem kristal ortorombik, grup ruang A21am, dan parameter sel satuan a = 5,5396 Å, b = 5,5800 Å, c = 40,9734
Å.
Oksida
logam
Rizal, M., & Ismunandar. 2007. Sintesis dengan Metode Hidrotermal dan Karakterisasi Senyawa Berstruktur Aurivillius Bi4Ti3O12. Kelompok Keahlian Kimia Anorganik dan Fisik, FMIPA, ITB, Bandung.
Aurivillius
SrBi4Ti4O15 yang dihasilkan memiliki sifat feroelektrik Ps(+) 66,80 Ccm-2, Ps(-) 50,10 Ccm-2, Pr(+) 35,10 Ccm-2, Pr(-) 24,10 Ccm-2. Struktur dan sifat feroelektrik oksida logam Aurivillius
SrBi4Ti4O15
yang
disintesis
dengan metode hidrotermal lebih tinggi kristalinitas
dan
nilai
feroelektriknya
daripada yang disintesis dengan metode reaksi kimia fasa padat.
DAFTAR PUSTAKA Damjanovic, D. 1998. Ferroelectric, Dielectric, and Piezoelectric Properties of Ferroelectric Thin Films and Ceramics. Rep Prog Phus. 61:1267-1324. Hervoches, C.H., Snedden, A., Riggs, R., Kicoyne, S.H., Manuel, P. & Lightfoot, P. 2002. Structural Behavior of The Four-Layer Aurivillius-Phase Ferroelectrics SrBi4Ti4O15 and Bi5Ti3FeO15, J. Solid State Chem., 164, 280. Ismunandar. 2006. Padatan Oksida Logam: Struktur, Sintesis dan Sifat-sifatnya. Penerbit ITB, Bandung. Mikrianto, E & Ismunandar. 2007. Sintesis dan Karakterisasi Senyawa Oksida Logam Berstruktur Aurivillius Seri Homolog Tipe (Bi2O2)2+ (A(n-1)BnO3n+3)2(A2+ : Ba, Sr) dan Penentuan Sifat Feroelektriknya. Laporan Hibah Pekerti. Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Sintesis Oksida Logam Aurivillius SrBi4Ti4O15 … (Edi Mikrianto, dkk.)