KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA Alamat : Karangmalang, Yogyakarta 55281, (0274) 550843,548207 Fax 548207 http:www.fbs.uny.ac.id//
SILABUS MATA KULIAH: PENGAJRAN MIKRO SILABUS/JURUSAN SENI RUPA
PENDIDIKAN
Semester 6
Revisi :00
31 Juli 2008
1
Latihan terbatas dan terpadu
16 x 100’
1. Fakultas/ Program Studi 2. Mata Kuliah dan Kode 3. Jumlah SKS
: Bahasa dan Seni/ Pendidikan Seni Rupa : Pengajaran Mikro : Latihan : 1 SKS Semester : 6 (Genap) Waktu: 1600 menit 4. Mata Kuliuah Prasyarat & Kode : Teknologi Pembelajaran 5. Dosen : Drs. Suwarna I.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata Kuliah ini merupakan latihan pembelajaran terbatas dan terpadu dengan teman sendiri mATA (peer teaching), sesuai dengan kompetensi , dipersiapkan untuk menempuh Praktek Pengalaman Lapangan pada semester berikutnya .
II.
STANDAR KOMPETENSI MATA KULIAH
Standar Kompetensi : Mampu berlatih pembelajaran secara terbatas maupun terpadu dengan teman sendiri (per teaching), sesuai dengan kompetensi, setiap mahasiswa minimal 8 kali latihan. III. POKOK BAHASAN DAN RINCIAN POKOK BAHASAN
Minggu ke
Pokok Bahasan
1
Silabus dan jadwal pembagian kompetensi
2
Latihan terbatas
3 4 5
Latihan terbatas Latihan terbatas Latihan terbatas
Rincian Pokok Bahasan
Media
Waktu
Silabus Pengajaran Mikro, Penyususnan Jadwal latihan terbatas dan terpadu, pembagian kompetensi Keterampilan Membuka pembelajaran Keterampilan membuka pembelajaran Keterampilan Bertanya Keterampilan memotivasi pembelajar
LCD
100’
LCD
100’
LCD CHART LCD
100’ 100’ 100’
6
Latihan terbatas
7 8 9 10 11
Latihan Latihan Latihan Latihan Latihan
12
Latihan terpadu
13
Latihan terpadu
14
Latihan terpadu
15
Latihan terpadu
16
Penutup
IV.
terpadu terpadu terpadu terpadu terpadu
Keterampilan menutup pembelajaran Kompetensi teori LCD Kompetensi teori LCD Kompetensi teori LCD Kompetensi teori LCD Kompetensi praktik LCD, bahan dan alat praktik Kompetensi praktik LCD, bahan /alat2/3 demen si Kompetensi praktik LCD, bahan /alat2/3 demen si Kompetensi praktik LCD ,bahan /alat2/3 demen si Kompetensi praktik LCD, bahan /alat2/3 demen si Diskusi, evaluasi, masukan -
100’ 100’ 100’ 100’ 100’ 100’
100’
100’
100’
100’
100’
REFERENSI /SUMBER BAHAN
A. WAJIB TIM. 2010. Panduan Pengajaran Mikro UNY 2010 . Yogyakarta: UNY Press.(Terlampir) B. ANJURAN Abdul Gafur 1986 . Disain Instruksional . Sala : Tiga Serangkai. ---------- 2008. Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UNY.
Burhan N. 2010. Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UNY Press. Mukminan, dkk.2010. Pedoman Umum Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi Siswa SLTP. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana UNY. Tim. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi.
V.
EVALUASI
Nomor 1 Partisipasi kuliah 2 Latihan terbatas 3 Latihan terpadu Jumlah
Komponen evaluasi
Bobot (%) 20 % 30% 50% 100 %
Yogyakarta, 10 Januari 2010 Dosen,
Suwarna, M. Pd. NIP. 195207271978031003 Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY,
B Muria Zuhdi. M. Sn. NIP.19600520 198703 1 001
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kuliah : pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul teori: Pertemuan ke 2 TA 2010/20011 Seni Rupa dua demensional
I.
Standar Kompetensi Menguasai cabang-cabang Seni Rupa dua demensional.
II. Kompetensi Dasar Menguasai cabang-cabang Seni Rupa dua demensional: Menggambar teknik kering dan basah, Ilustrasi, Disain ragam hias, secara teoritis. III. Indikator A. Menuliskan cabang-cabang Seni Rupa dua demensional, dengan benar. B. Menujukkan cotoh-contoh Menggambar teknik kering dan basah, Ilustrasi, Disain Ragam Hias, secara teoritis. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa mampu: 2. 1. Menuliskan cabang-cabang Seni Rupa dua demensional, dengan benar. 3. 2.. Menujukkan cotoh-contoh Menggambar teknik kering dan basah, Ilustrasi, Disain Ragam Hias, secara teoritis
V. Materi Pembelajaran 1. Cabang-cabang Seni Rupa dua demensional 2. Contoh-contoh Menggambar teknik kering dan basah, Ilustrasi, dan Disain Ragam Hias. VI. Pendekatan PAIKEM
VII. Metode Pembelajaran Diskusi dan ceramah.
VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) 1. Berdoa, dilanjutkan presensi., dan apersepsi dengan metode ceramah. 2. Menuliskan Cabang-cabang Seni Rupa dua demensional di SD berdasarkan paket.
buku
B. Kegiatan inti (80 menit) Menunjukkan contoh-contoh Menggambar teknik kering dan basah, Ilustrasi, Disain Ragam Hias, dengan berdiskusi.
dan
C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Kesimpulan diskusi dirumuskan secara tertulis. 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup.
IX. Sumber belajar Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes proses. 2. Jenis Tes : Penampilan diskusi. 3. Alat Tes : Instrumen penilaian diskusi.
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Antusias Kebenaran / mempertahankan pendapat Rumusan hasil diskusi tertlis Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap kelompok diskusi mendapat minimal skor 75.
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
A. M. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidkan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kuliah:.. pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul Teori: Pertemuan ke 1 TA 2010/20011 Konsep Pendidikan Seni Rupa dan Ketrerampilan di SD
I. Standar Kompetensi Menguasai konsep pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan di SD I. Kompetensi Dasar Menguasai konsep pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan di SD, serta dapat menerapakan konsep tersebut untuk pembelajaran di SD.
III. Indikator A. Menuliskan konsep pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan di SD, dengan benar. B. Menujukkan cotoh penerapakan konsep tersebut untuk pembelajaran di SD, dengan tepat.
IV. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa dapat: A. Menuliskan konsep pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan di SD. B. Menujukkan cotoh penerapakan konsep tersebut untuk pembelajaran di SD. V. Materi Pembelajaran A. Education through art. B. Contoh penerapan Education through art: seni untuk mendidik anak SD agar terbina sensitivitas, fantasi, kreasi dan ekspresinya dengan berkarya seni rupa dan keterampilan, sehingga akan harmonis lahir dan bathin.
VI. Pendekatan PAIKEM
VII. Metode Pembelajaran Diskusi VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) 1. Berdoa, dilanjutkan presensi. 2. Menuliskan konsep pendidikan seni rupa dan keterampilan di SD berdasarkan buku paket.
B. Kegiatan inti (80 menit) 1. Menuliskan konsep pendidikan seni rupa dan keterampilan di SD. 2. Menunjukkan contoh-contoh konsep pendidikan lewat seni di SD dengan diskusi sesuai dengan: a. Pembinaan sensitivitas. b. Pembinaan fantasi. c. Pembinaan kreasi. d. Pembinaan ekspresi. C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Kesimpulan diskusi dirumuskan secara tertulis. 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup.
IX.
Sumber belajar/Referensi
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes proses. 2. Jenis Tes : Penampilan diskusi. 3. Alat Tes : Instrumen penilaian diskusi.
XI. . Kriteria penilaian
No 1 2 3
Penilaian Antusias Kebenaran / mempertahankan pendapat Rumusan hasil diskusi tertlis Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap kelompok diskusi mendapat minimal skor 75.
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
A.M. Yusuf, M. Pd.
Suwarna, M. Pd.
NIP. 1951127 198103 1 001
NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kulioah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Pertemuan ke 3 TA 2010/20011 Seni Rupa dua demensional
I.
Standar Kompetensi Mampu berkreasi cabang Seni Rupa teknik basah dan kering
II. Kompetensi Dasar Mampu berkarya cabang seni rupa teknik aquarel cat air dan teknik kering pastel. III. Indikator A. Karya seni lukis cat air teknik aquarel, yang artistik. B. Karya seni lukis teknik kering pastel, yang artistik. IV. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: A. Melukis teknik basah aquarel cat air sesuai dengan kaidah seni lukis. B. Melukis teknik kering pastel sesuai dengan kaidah seni lukis. V. Materi Pembelajaran A. Teknik melukis aquarel: melukis dengan cat air secara spontan transparan berdasarkan objek di sekitarnya. B. Teknik melukis kering-pastel: melukis dengan pastel secara spontan pekat-padat berdasarkan objek fantastis. VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Eksperimen. VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah.
B. Kegiatan inti (80 menit) 1. Bereksperimen melukis teknik aquarel, dengan objek alam sekitar, sesuai dengan kaidah seni lukis. 2.Bereksperimen melukis teknik kering-pastel, objek fantastis, sesuai dengan kaidah seni lukis: keseimbangan, harmoni, irama, point of interest. C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Evaluasi teknik seni lukis aquarel dan kering pastel. 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. IX.
Sumber belajar
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Eksperimen Melukis teknik aquarel dan kering 3. Alat Tes : Instrumen penilaian seni lukis
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah seni lukis Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75.
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah
Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
A. M. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kulioah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Pertemuan ke 4 TA 2010/20011 Disain Ragam Hias
III.
Standar Kompetensi Mampu berkreasi mendisain ragam hias berbagai daerah Indonesia teknik basah/ kering
IV.
Kompetensi Dasar Mampu berkarya disain ragam hias Indonesia, dengan memilih salah ragam hias daerah teknik aquarel cat air dan atau teknik kering pastel.
III. Indikator A. Terciptanya disain ragam hias daerah Indonesia dengan rapi cat air teknik aquarel, dan atau teknik kering pastel yang artistik, dengan ciri khas daerah Indonesia. IV. Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: A. Menggambar disain ragam hias daerah Indonesia teknik basah aquarel cat air dah atau teknik kering sesuai dengan kaidah hias, rapi, indah dan aplikatif.
V. Materi Pembelajaran A. Stilir berbagai bentuk motif manusia, hewan, tumbuhan, alami. B. Teknik menggambar disain ragam hias. C. Penerapan disain ragam hias pada berbagai benda fungsional.
VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah.
B. Kegiatan inti (80 menit) 1. Berkarya disain ragam hias Indonesia dengan menyetilir minimal tiga motif dan dipadukan sehingga menyatu. 2. Penerapan disain ragam hias pada benda fungsional.
C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Evaluasi disain ragam hias aplikatif. 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. X. Sumber belajar Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan menggambar disain ragam hias daerah. 3. Alat Tes : Instrumen penilaian disain ragam hias
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah ragam hias Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75. Yogyakarta, 1 Maret 2010 Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
AM. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kulioah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Pertemuan ke 5 TA 2010/20011 Cetak tinggi, folder print, monoprint
V. Standar Kompetensi Mampu berkreasi cetak tinggi, folder print, monoprint. VI. Kompetensi Dasar Mampu berkarya cetak tinggi, folder print, monoprint, secara sederhana, minimal satu teknik satu karya setiap mahasiswa. III. Indikator A. Terciptanya karya seni cetak tinggi, folder print, monoprint, secara sederhana, minimal satu teknik satu karya setiap mahasiswa, dibingkai. IV. Tujuan Pembelajaran A. Mahasiswa mampu menuliskan pengertian seni cetak tinggi, folder print, monoprint. B. Mahasiswa mampu berkarya seni cetak tinggi, folder print, monoprint, secara sederhana, minimal satu teknik satu karya setiap mahasiswa, dibingkai. A. Pengertian seni cetak tinggi atau cetak penampang, bagian klise yang menonjol akan V. Materi Pembelajaran membekas tinta dan menghasilkan gambar. Folder print adalah cetak lipat menggunakan pasta ajaib. Monoprint adalah jenis seni cetak yang hanya dapat mencetak gambar sekali. B. Teknik cetak tinggi, folder print, dan monoprint. C. Karya dibingkai yang layak. VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah.
B. Kegiatan inti (80 menit) 1. Berkarya seni cetak tinggi, folder print dan monoprint, setiap mhs minimal satu karya setiap tekniknya.
C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Evaluasi seni cetak tinggi, folder print dan monoprint, 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. XI.
Sumber belajar
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan seni cetak tinggi, folder print dan monoprint 3. Alat Tes : Instrumen penilaian disain ragam hias
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah seni cetak Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75. Yogyakarta, 1 Maret 2010 Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
AM. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kulioah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Pertemuan ke 6 TA 2010/20011 Collage, Montage, Mozaik
VII.
Standar Kompetensi Mampu berkreasi Collage, Montage, Mozaik
VIII. Kompetensi Dasar Mampu berkarya Collage, Montage, Mozaik secara sederhana, minimal satu teknik satu karya setiap mahasiswa. III. Indikator A. Terciptanya karya Collage, Montage, Mozaik yang artistik, minimal satu teknik satu karya setiap mahasiswa, dibingkai. IV. Tujuan Pembelajaran C. Mahasiswa mampu menuliskan pengertian Collage, Montage, Mozaik. D. Mahasiswa mampu berkarya Collage, Montage, Mozaik, yang artistik, minimal satu teknik satu karya setiap mahasiswa, dibingkai. V. Materi Pembelajaran A. Pengertian Collage: jenis teknik tempel menggunakan berbagai bahan dengan motif dan tema bebas, Montage: jenis teknik tempel memanfaatkan berbagai gambar yang sudah ada, ditambah dan dipadukan dengan motif yang lain sehingga menyatu. Mozaik : jenis teknik tempel dengan berbagai bahan, untuk membentuk motif menggunakan buturan/bidangbidang kecil sehingga menyatu dan artistik. B. Teknik Collage, Montage, Mozaik. C. Karya dibingkai yang layak.
VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran
A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah
B. Kegiatan inti (80 menit) 1. Menuliskan pengertian Collage, Montage, Mozaik. 2. Berkarya Collage, Montage, Mozaik, setiap mhs minimal satu karya setiap tekniknya. 3. Pembahasan karya
C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Evaluasi Collage, Montage, Mozaik. 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. XII.
Sumber belajar
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan membuat Collage, Montage, Mozaik 3. Alat Tes : Instrumen penilaian Collage, Montage, Mozaik
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah seni cetak Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75. Yogyakarta, 1 Maret 2010 Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
AM. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kuliah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: M3 Pertemuan ke 7 TA 2010/20011
I. Standar Kompetensi Mampu berkarya M3 II. Kompetensi Dasar Mampu berkarya dengan mengembangkan teknik M3 (Mixed media). III. Indikator A. Terciptanya sebuah karya merupakan perpaduan teknik M3 yang artistik, dibingkai. IV. Tujuan Pembelajaran A. Mahasiswa mampu menuliskan pengertian M3. B. Mahasiswa mampu berkarya perpaduan teknik M3 yang artistik, ukuran 30 Cm x 40 Cm, dibingkai. V. Materi Pembelajaran A. Pengertian: M3 adalah jenis karya dengan memadukan teknik melipat menggunting dan menempel, dalam bidang dua demensional sehingga menyatu dan artistik. B. Teknik: melipat menggunting dan menempel C. Karya dibingkai yang layak.
VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah
B. Kegiatan inti (80 menit) 1. Menuliskan pengertian M3. 4. Berkarya M3 dengan landasan karton tebal atau triplek, dibingkai yang layak.
C. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Evaluasi M3 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. XIII. Sumber belajar Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan M3 3. Alat Tes : Instrumen enilaian M3
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah M3 Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75.
Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
AM. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kuliah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Anyam Pertemuan ke 8 TA 2010/20011
I. Standar Kompetensi Mampu berkarya teknik Anyam yang dikembangkan. III. Kompetensi Dasar Mampu berkarya dengan mengembangkan teknik anyam dipadukan dengan teknik lain. III. Indikator A. Terciptanya sebuah karya merupakan perpaduan teknik anyam dengan teknik lainyang artistik, dibingkai. IV. Tujuan Pembelajaran A. Mahasiswa mampu menuliskan pengertian teknik anyam yang dikembangkan dengan teknik lain sehingga fungsional. B. Mahasiswa mampu berkarya perpaduan teknik anyam dengan teknik lain yang artistik, ukuran 30 Cm x 40 Cm, dibingkai. V. Materi Pembelajaran A. Pengertian perpaduan teknik anyam dengan teknk yang lain, misalnya dipadukan dengan teknik tempel, mozaik dan lipat sehingga menjadi sebuah karya yang artistik. B. Teknik: perpaduan teknik anyam dengan teknik yang lain. C. Karya dibingkai yang layak.
VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah
B. Kegiatan inti (80 menit) Perpaduan teknik anyam dengan teknik yang lain. 1. Menuliskan C. Kegiatan akhir (10 pengertian menit) 2. Berkarya perpaduan teknik anyam dengan teknik yang lain, dengan landasan karton tebal atau triplek, sehingga artistik dan fungsional, dibingkai yang layak. 3. Pembahasan karya
C. Kegiatan akhir (10’) 1. Evaluasi perpaduan teknik anyam 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. IX.
Sumber belajar
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan karya perpaduan teknik anyam dengan yang lain. 3. Alat Tes : Instrumen penilaian teknik anyam dengan teknik yang lain.
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah perpaduan teknik anyam dengan teknik lain Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75.
Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
A. M. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kuliah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Membentuk Pertemuan ke 9 TA 2010/20011
I. Standar Kompetensi Mampu berkarya membentuk. IV. Kompetensi Dasar Mampu berkarya membentuk dengan plastisin minimal tiga motif dalam satu kesatuan. III. Indikator A. Terciptanya sebuah karya membentuk / seni patung dengan bentuk artistik, dari bahan plastisin minimal tiga motif dalam satu kesatuan. IV. Tujuan Pembelajaran A. Mahasiswa mampu menuliskan pengertian membentuk/senipatung dengan plastisin .
B. Mahasiswa mampu berkarya membentuk/seni patung dengan plastisin artistik, minimal tiga motif dan menyatu.
V. Materi Pembelajaran A. Pengertian membentuk: Membentuk adalah mencipta bentuk-bentuk tiga demensional sehingga dapat menyatakan bahwa bentuk itu bermakna, baik simbolis, realis, maupun non realis. B. Teknik: membentuk dengan butsir. C. Diskusi-evaluasi membentuk.
VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit)
Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah
B. Kegiatan inti (80 menit) membentuk. 1. Menuliskan C. Kegiatan akhir (10 pengertian menit) 4. Berkarya tiga demensional/ seni patung dengan menyusun minimal tiga motif. 5. Pembahasan-evaluasi karya membentuk.
C. Kegiatan akhir (10’) 1. Evaluasi membentuk. 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. X.
Sumber belajar
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan membentuk/ seni patung. 3. Alat Tes : Instrumen penilaian membentuk.
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah membentuk Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75.
Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
B. M. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Nama Mata Kuliah: Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan Kode Mata Revisi : 00 Tgl : 1 April 2010 Waktu:1x Kuliah: pertemuan (100 menit) Semester Ganjil Judul praktik: Relief Pertemuan ke 10 TA 2010/20011
I. Standar Kompetensi Mampu berkarya relief II. Kompetensi Dasar Mampu berkarya relief dengan plastisin minimal tiga motif dalam satu kesatuan, bertema pedagogies. III. Indikator A. Terciptanya sebuah karya relief bertema pedagogies dengan bentuk artistik, dari bahan plastisin minimal tiga motif dalam satu kesatuan. IV. Tujuan Pembelajaran A. Mahasiswa mampu menuliskan pengertian relief dengan plastisin . B. Mahasiswa mampu berkarya membentuk/seni patung dengan plastisin artistik, minimal tiga motif dan menyatu. C. Mahasiswa mampu membahas relief yang baik, sedang dan kurang.
V. Materi Pembelajaran A. Pengertian relief: Relief adalah lukisan timmbul. Bahan dari plastisin. B. Teknik: membentuk dengan tangan atau sudip. C. Diskusi-evaluasi relief. VI. Pendekatan PAIKEM VII. Metode Pembelajaran Pemberian tugas VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan awal (10 menit) Berdoa, dilanjutkan apersepsi dengan metode ceramah
B. Kegiatan inti (80 menit) pengertian C.1.Menuliskan Kegiatan akhir (10 menit)relief. 2.Berkarya relief dengan plastisin minimal menyusun tiga motif, bertema pedagogies. Pembahasan-evaluasi karya membentuk.
C. Kegiatan akhir (10’) 1. Evaluasi relief 2. Kegiatan ditutup dengan salam dan doa penutup. XI.
Sumber belajar
Sumanto. 2006. Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak SD. Jakarta: Ditjen Dikti.
X. Evaluasi 1. Prosedur Tes : Tes unjuk kerja 2. Jenis Tes : Perbuatan membuat relief. 3. Alat Tes : Instrumen penilaian relief.
XI. Kriteria penilaian No 1 2 3
Penilaian Partisipasi Penguasaan teknik Kaidah relief Jumlah skor
Skor maksimal 20 40 40 100
Nilai = Jumlah skor XII. Kriteria Keberhasilan Kriteria dianggap berhasil apabila setiap mahasiswa mendapat minimal skor 75.
Mengetahui, Ketua Jurusan PPSD FIP UNY
Yogyakarta, 1 Maret 2010 Dosen Pengampu Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Keterampilan
C. M. Yusuf, M. Pd. NIP. 1951127 198103 1 001
Suwarna, M. Pd. NIP 19520727 197803 1 003
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI ___________________________________________________________________________ PROGRAM STUDI MATA UJIAN JUMLAH HARI JAM
: SASING II AB : APRESIASI SENI : 40 MHS : SENIN 15 JUNI 2010 : 07.30-09.30
KELAS NAMA NIM: KELAS TANDA TANGAN
: : : :
___________________________________________________________________________ Petunjuk :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Kerjakan dikertas ini juga 3. Tulislah identitas saudara 4. Serahkan tugas saudara sebagai syarat ujian 5. Kerjakan di kertas ini juga.
Soal A. Pilih salah satu dari permasalahan seni berikut:
1. Seni Pra Sejarah luar negeri atau dalam negeri, secara faktual artevak dan nilai-nilainya. Seni Hinduistis, secara filosofis, faktual artefak, dan nilai-nilainya. Sendratari Ramayana, sumber, realita dan makna pedagogisnya. Candi Prambanan, secara filosofis, artevak dan nilai-nilainya. Relief candi Sojiwan dan Mendut, secara faktual artevak, dan nilai-nilainya. Candi Borobudur, tinjauan faktual artevak, nilai kultural dan estetisnya. Museum Sonobudoyo Yogyakarta dalam khasanah seni serta nilai-niainya. Karaton Yogyakarta, tinjauan eksistensi, faktual dan nilai-nilai artistik maupun pedagogis. 9. Eksistensi sanggar seni .....atau Art gallery .......di Indonesia. 10. Profil seniman manca ....dan dalam negeri..., sumbangan serta keberadaan nilai karyanya. 11. Taman Pintar Yogyakarta, eksisitensi, nilai pedagogis dan artistiknya. 12. Candi Hindu di kampus UII Jl Kaliurang Yogyakarta ditinjau dari arkeologis dan nilai seninya. 13. Eksistensi seni instalasi, body painting, dan performance art, dan nilai-nilainya. 14. Tayangan seni.....di TV, tinjauan apresiatif, serta nlai-nilai pedagogisnya. 15. Wayang sebagai seni adiluhung, eksistensi, faktual, artevak nilai-nilai pedagogisnya. 16. Tinjauan apresiatif dari kelahiran seni, perkembangan, pengaruh, dan contoh faktual artevak, serta berbagai nilai yang terkandung di dalamnya.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jawaban soal A:
1 2 Lanjutan jawaban soal A
Soal B: Tuliskan perubahan sikap apresiatif saudara setelah mempelajarai berbagai fenomena seni bila dilihat dari: 1. Aspek kognitif:
2. Psikomotor:
3. Afektif:
Soal C
3
Pilih salah satu, gambarlah dan jelaskan singkat: 1. Lambang Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat; 2. Nekara; 3. Cingkarabala; 4. Gatotkaca - wayang kulit; 5. Kala Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat; 6. Werdu Yaksa Naga Raja; 7. Dwi Naga Rasa Tunggal; 8. Bangsal Kencana Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat; 9. Wayang Dipanegara; 10. Gapura Belah Bentar Bali di museum Sonobudoyo. 11. Arca Budha di museum Sonobudoyo Yogyakarta. 12. Wayang Beber di museum Sonobudoyo.
Jawaban soal C:
XIV. Tuliskan secara singkat manfaat mata kuliah apresiasi seni, serta masukan saudara untuk peningkatan agar mahasiswa aktif.
-0-
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA MATA UJIAN SEJARAH SENI RUPA INDONESIA I NAMA
:
NIM
:
KELAS
:
SEMESTER 1 G ,
H(CORET SALAH SATU)
TANDA TANGAN
:
DOSEN
: DRS. SUWARNA
JUMLAH MHS : 50 ORANG _____________________________________________________________________ Petunjuk :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Kerjakan dikertas ini juga 3. Tulislah identitas saudara 4. Kerjakan sesuai dengan perintahnya 5. Waktu 100 menit 6. semua catatan , buku, tas ditaruh di depan kelas. 7. HP dimatikan
A. Pilih dengan menyilang huruf a, b, c, atau d salah satu item yang punya hubungan logis kesejarahan atau terdekat, 1.a. Candi Dieng-arah barat-c. Bima b. Candi Bima-Dieng-Arca Kudhu c. Arca Kudhu- Timur- Candi Sari d. Candi Srikandi-Bima-relief Tri Murti 2.a. C.Srikandi-c, Arjuna-c.Kelir b. C.Arjuna- relief Tri Murti-dinding candi c. C. Srikandi-dinding candi-relief Tri Murti d.Relief Tri Murti-c.Bima- tinggi 3 a. C.Mendut-barat laut-c. Pawon b.C. Pawon-Sri Kahulunan-Hindu c. Relief cerita binatang-c. Kalasan-Bhiksu d. Arah barat laut-c. Mendut-Benares 4.a. Pra Sejarah-Hinduistis-Nekara b. Nekara-genderang perunggu-dua sisi ditutup c. Genderang perunggu-buka bagian bawah-parasyu
d. Parasyu-dewaperang-Ganesya 5.a. Arca Budha-Usnisa-Moonstone b. Moonstone-c. Kalasan-timur c. C. Kalasan-Hinduistis-rekalsitran d. Hinduistis-reklasitran-Bhiksu 6.a.Trinayapitaka-tiga lipatan kebahagiaan-Budha b. Tri Netra-ri Pitaka-Tri Murti c. Trinayapitaka-mudra-urna d. Mudra-urna-kamandalu 7.a. Dewi Tara-dewa Kuwera-dewa kekayaan b. Dewa Kuwera-kamandalu-hinduistis c. Kamandalu-teratai-batu andhesit d. Teratai-dewi Tara-Dewi Kematian 8. a. Relief lingga-yoni realistis- candi Sukuh-di inti candi b. Di inti candi Hindu - sumuran-peripih c. Peripih- garbagrha- syikara d. Syikara- kalamakara-pralambapadasana 9. a. Candi Penataran – Majapahit – kinara-kinari b. Kinara-kinari – Candi Singhasari- Joko Dolok c. joko Dolok- Kertanegara- Singhasari d. Singhasari- Kertanegara- c. Sukuh 10. a. Relief Arjuna Wiwaha- candi Sukuh- di gapura b. Di Gapura- candi Sukuh-relief lingga yoni realistis c. Relief Lingga Yoni realistis- candi Wringin Lawang- gapura d. Gapura- candi Tikus- batu bata
B. Lengkapilah 11. Arca……………………………………………………….senyum archais di candi Mendut
12. Kendaraan Dewa. Brahma…………. 13. Bhiksu, Bhiksuni, adalah…………… 14. Sradda =…………… 15. C. Jabung bersifat……………………………… 16. Di candi Prambanan terdapat hiasan Kala ……………………………..sebagai ciri restaurasi 17. Dewi Durga adalah sakti……………………………………………. 18. ………………………………………………………………….sebagai pembersih kaki c. Kalasan. 19. Hiasan puncak candi Sambisariberujud…………………………………………….. 20. Portal adalah…. 21. Lawan Pradaksina….. 22. Arti garbhagrha….. 23. Relief c, Prambanan pada candi Wisnu adalah ceritera……………………………. 24. Tiga Candi corak restaurasiadalah……………………………….,…………………..,…………. 25. Salah satu ciri candi corak restaurasi adalah……………………………………………… 26. Di Museum Sonobudoyo terdapat pemujaan dewi Sri disebut……………………..……… 27. Wayang peninggalan zaman Majapahit, duplikat disimpan di museum Sonobudoyo, berupa lukisan di kain disebut…………………. 28. Di Sonobudoyo juga terdapat wayang kulit bersumber dari dua kisah………………………, …. 29. Di Sonobudoyo terdapat Acintya, dewa ………………………………………dari agama Hindu Bali 30. Makam Anusapati di candi………………………………… 31. Arca kepala Gajah Mada disimpan di museum………………………………………….
32. Candi Singhasari bersifat………………………………… 33. Candi di jatim yang sebenarnya berupa pertapaan adalah…………………………………….. 34. Relief Ramayana candi Penataran becorak…………………………….. 35. Arca Prajnaparamita di jatim perwujudan dari ………………………………….. 36. Candi Jago , nama lainnya adalah………………………………. 37. Maituna pada zaman raja Kertanegara sebenarnya berupa upacara………………………………. 38. Patung Erlangga naik garuda di Jatim merupakan manifestasi dari………………………….
39. Bekas kraton Majapahit terdapat pada situs purbakala di kota……………………………….Jatim 40. Relief Durga Ruwat terdapat di candi…………………………..
C. Tulis B jika pernyataan betul dan S jika pernyataan salah pada kolom yang tersedia
41. Arca Syiwa Mahadewa sebenarnya juga tedapat di candi Penataran Jatim . …… 42. Tribhangga merupakan tiga gerakan luwes terdapat pada relief candi Sari ………. 43. Kinara-kinari pada candi Prambanan berujud burung dengan kepala manusia. …… 44. Candi Sewu mempunyai relief Budhistis yang sangat indah………… 35. Anomoda sri Kahulunan , prasasti pendek berarti hadiah sebuah candi untuk Sri Kahulunan terdapat di candi Plaosan Lor…. 46. Kamulan bumi sambara budhara juga bunyi prasasti yang menjelaskan asal usul nama candi Borobudur…. 47. Tokoh Hanoman di candi Prambanan berujud kera biasa, tetapi di candi Panataran berujud kera berpakain senopati Ayodya…… 48. Di depan Gua Gajah di Bali terdapat pancuran air keluar dari payudara… 49. Dewi Saraswati sebenarnya sakti dewa Brahma…. 50. Susunan halaman candi Jatim yang meninggi kebelakang merupakan pengejawantahan system pemerintahan kerajaan desentralisasi… D. Gambar dan jelaskan singkat di kertas ini juga, jika kurang dapat disebaliknya. 1. Denah candi Kalasan 2. Arca Budha candi Mendut. 3. Arca Ganesya. 4. Gapura Candi ratu Boko 5. Arca Prajnaparamita
Jawaban D. 1.
III. Gambar dan jelaskan singkat, dikertas ini juga.
1. Nekara di museum Sonobudoyo 2. Stupa keliling candi Klasan.
A. Pilih salah satu pernyataan /kata yang dicetak tebal yang paling tepat, dengan memberi tanda kurung penuh . 1. Nekara atau moko , yang bentuknya langsing. 2. Dolmen atau menhir, yang merupakan meja sasji. 3. Candrasa atau candra, yang merupakan kapak corong. 4. Batu Gajah atau batu andhesit, yang merupakan artevak Pra sejarah. 5. Palaeolithikum atau Megalithikum, yang merupakan zaman Batu Tua. 6. Di Sangiran atau di Mojokerto, terdapat museum Pra Sejarah. 7. Stupa atau Lingga teratai, puncak candi Kalasan. 8. Relief Ramayana atau Kresnayana, terdapat pada candi Wisnu di Prambanan. 9. Cakra atau kamandalu, merupakan atribut dewa Syiwa Mahaguru. 10. Di candi Mendut atau candi Kalasan, terdapat arca Budha bermudra Dharmacakra. 11. Kamadhatu atau arupadhatu, merupakan tingkatan manusia yang telah mencapai tingkat kebijaksanaan terrtinggi. 12. Pradaksina atau prasavia,cara baca relief candi Prambanan. 13. Candi Bima atau Puntadewa yang tertinggi di Dieng. 14. Moonstone atau anteviks, yang merupakan stiliran gunung Mahameru. 15. Candi Kelir atau candi Pengapit, yang terdapat kala berahang bawah dicandi Prambanan. 16. Trinetra atau tri pitaka, merupakan mata ketiga Syiwa. 17. Tri naya pitaka atau tri banggha, merupakan tiga lipatan kebahagiaan Budha. 18. Pralambhapadasana atau lalitasana, sikap kaki kaki Budha candi Mendut. 19. Candi Prambanan atau candi Sewu , merupakan candi corak restaurasi. 20. Candi Sambisari atau candi Sari, yang merupakan candi bersifat Syiwaistis
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NAMA
:
FAKULTAS BAHASA DAN SENI NIM
:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BHS. JERMAN KELAS MATA UJIAN SEJARAH SENI RUPA INDONESIA I TANDA TANGAN
:
:
___________________________________________________________________________ Petunjuk :
1. Berdoalah sebelum mengerjakan soal 2. Kerjakan dikertas folio 3. Tulislah identitas saudara
4. Soal dikumpulkan kembali
A. Pilih salah satu dari 11 soal pada bagian A, dan kerjakan 1. Kebudayaan Pra Sejarah Indonesia sebagai embrio budaya nasional Indonesia 2. Kebudayaan Hinduistis sebagai salah satu mutiara di Indonesia 3. Kebudayaan Budhistis dan keberadaannya di Indonesia 4. Batik sebagai salah satu mutiara budaya Indonesia dan eksistensinya. 5. Sendratari Ramayana sebagai duta budaya Indonesia 6. Kebudayaan zaman Madya sebagai lokal jenius bangsa 7. Topeng sebagai hasil budaya klasik-tradisional Indonesia 8. Wayang di mata dunia. 9. Labuhan sebagai fenomena budaya Indonesia 10. Ngaben sebagai akumulasi nilai ritual dan cultural Hindu 11. Museum Sonobudoyo Yogyakarta dibidik dari nilai pedagogis dan manfaatnya B.
Praktek Kuliah Lapangan di Museum Sonobudoyo Yogyakarta, tuliskan: 1. Aspek kognitif 2. Aspek psikomotor 3. Aspek afektif
C.
Seberapa jauh manfaat mata kuliah Apresiasi Budaya bagi saudara calon pendidik yang professional. -0-
Prodi Ujian Mid Semester Sem. / kelas / jumlah Hari /tanggal / jam Dosen Ruang Nama mahasiswa Kelas
: : : : : : : :
Pendidikan Seni Rupa FBS UNY Tinjauan Seni Rupa Nusantara II AB = 46 orang Rabu , 23 Juni 2010, 13.00 – 14. 40 Drs. Suwarna T1
1
Tanda tangan :
NIM:
Petunjuk 1. Berdoalah terlebih dahulu 2. Kerjakan di kertas ini 3. Mahasiswa berpakain sopan 4. HP dimatikan, buku, tas ditaruhdi depan kelas A. Pilih salah satu pernyataan yang mempunyai hubungan logis /hubungan terdekat dengan menyilang huruf A, B, C, di depan pernyataan 1 A. Sirna hilang kertaning bumi- kerajaan Demak-tahun 1500 M B. Tahun 1478 M- Majapahait runtuh- oleh Girindrawardana
C. Sirna hilang kertaning bumi- tahun 1400 Syaka-Majapahit runtuh 2 A. Masjid Demak- turbah Sendangduwur-Kala mrga B. Kala mrga- pintu turbah Sendangduwur-kala dengan makara kepala kijang C. pintu turbah Sendangduwur-kala dengan makara kepala kijang-terdapat di masjid Demak 3 A. Sunan Kalijaga – saka tatal- Kadilangu B. saka tatal- masjid Demak- Sunan Kalijaga C. Sunan Kudus-masjid Demak- dan masjid Kudus 4
A. Medalion – kera kepiting-masjid Mantingan B. Masjid Kudus-Masjid sakatunggal Kotagede-corak tradisional C. corak tradisional-menara masjid Banten-atap tumpang
5
A. Mega mendung- motif kaligrafi- Cirebon B. Sunan Bonang-mencipta menara masjid –paksi naga liman C. Kereta - paksi naga liman - Cirebon
6 A. Motif Majapahit- saka serambi masjid Gedhe Yogyakarta- asli B. usuk pinayung – lambang sinar Illahi- masjid Gedhe Yogyakarta C. lambang sinar Illahi- masjid Gedhe Yogyakarta-atap meru 7 A. Topeng gaya Yogyakarta- karawista-hiasan di atas urna B. Urna – hiasan topeng- bagian belakang C. Gurda mungkur- hiasan topeng- bentuk rambut ikal 8 A. Putri mirong-bagian bawah tiang-stiliran huruf Arab B. Stiliran huruf Arab-panggang pe- Trajumas C. Putri mirong – hiasan- bagian tengah tiang
1 9 A. Brunjung- sentong – dewi Sri B. Joglo Ageng – dewi Sri- kekayaan C. Brunjung- penanggap, penitih , peningrat- atap joglo ageng
2
10 A. Gunungan – bentuk pohon Hayat- kalpataru B. Kalpataru – pauh jenggi- kirab pusaka karaton C. Kirab pusaka karaton- membawa pauh jenggi- keliling beteng kraton Yogyakarta
B. Tulis S jika pernyataan salah dan B bila benar di depan angkanya 11. Liwan sebenarnya sama artinya dengan ma’surah 12. Pagongan di masjid Gedhe Yogyakarta berfungsi sebagai alat untuk nabuh gamelan 13. Lengkung tapal kuda di masjid P. Diponegoro Yogyakarta, lengkung tsb. Sebenarnya pengaruh dari Arab 14. Sesungguhnya Masjid Agung Manunggal Bantul terdapat mi’rab berbentuk gunungan 15. Masjid Agung Kulonprogo sebenarnya merupakan masjid yang bercorak modern seperti masjid Syuhada Yogyakarta
16. Masjid Agung Gunungkidul sangat artistic karena memiliki menara di sebelah timur laut sangat lain dengan masjid-masjid di DIY 17. Di Sleman sebetulnya terdapat masjid Agung Dokter Wahidin Sudirohusodo 18. Gunungan Lanang sebenarnya merupakan stiliran bentuk brunjung 19. Sukasman juga membuat dan mengembangkan wayang kulit, wayang Ukur disebutnya 20. Kisma, tirta, samodra, samirono, candra, surya, dahana, kartika, merupakan ajaran mulia disebutb triangga C. Isian singkat 1. Bima gaya Yogyakarta pada pahanya terdapat gambar……………………… 2. “Antara hidup dan mati” judul lukisan……… 3. “Seni adalah jiwa ketok”, pernyataan dari….. 4. I Gusti Nyoman Lempad terkenal lukisan………… 5. “Dalam taman nirwana” , judul lukisan….. 6. Lukisan masterpiece S. Soedjojono adalah….. 7. Nindito dan Mella Jaarsma mendirikan………………………………….di Yogyakarta. 8. Tidak membeda-bedakan disiplin seni merupakan salah satu konsep dari……………. 9. Affandi belajar melukis scara……………………….. 10. H. Widayat seorang pelukis bercorak …………………… D. Tinjaulah berbagai fenomena seni rupa berikut dari aspek: Etimologis, Kosmologis, Filosofis, Semiotis, Nilai pedagogis, Agamis, Sosiologis, Estetis, Artistik dari 6 soal berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Lukisan H. Widayat Monumen Serangan umum 1 Maret 1949 Monumen Pancasila Sakti Gejala-gejala/ciri seni lukis anak-anak Masjid Agung Manunggal Bantul Karaton Yogyakarta -03 Tempat mengerjakan jawaban D dan disebaliknya
Mengetahui, Kajur Pend. Seni Rupa FBS UNY
B Muria Zuhdi, M, Sn.
B. Jawab singkat
11. Sirna hilang kertaning bumi berarti tahun ……………. Syaka, Majapahit runtuh. 12. Masjid berasal dari bhs Arab…………………………………………………………….. 13. Masjid Agung Demak merupakan masjid kompleks kuburan disebut…………………. 14. Sunan Kalijaga dakwah dengan “tapa ngeli”, makamnya di……………………………. 15. Hiasan ukiran batu putih Kera dan kepiting terdapat di masjid………………….. 16. Motif Majapahit terdapat di tiang……………masjid Demak. 17. Sengkalan memet bulus masjid Agung Demak berarti tahun…………. 18. Di Karaton Kasepuhan Cirebon terdapat kereta………………………………………… 19. Motif batik………………………………..,ciri khas Cirebon 20. Topeng Panji melambangkan nafsu……………………….. 21. Sunan Kalijaga membuat 9 tokoh topeng, termuat didalam…………………………….. 22. Masjid Banten terkenal dengan atap…………………… 23. Masjid Saka Tunggal terdapat di……. ………………, peninggalan kraton Mataram Islam. 24. Seni hias Gapura bersayap merupakan gapura turbah…………………….. 25. Mustika di puncak gunungan sebagai lambang……………………………………... 26. Ular Amantaboga jika sebagai sengkalan berarti angka… 27. Bima gaya Yogyakarta pada pahanya terdapat gambar……………………… 28. Wayang Beber duplikat di museum Sonobudoyo dibuat oleh……………. 29. Menara masjid Kudus terkenal karena bentuknya mirip dengan…………. …………Bali. 30. Hiasan putri mirong terdapat pada bagian bangunan bangsal Kencana kraton Yogyakarta yaitu stiliran huruf Arab…………………. 31. Gapura masjid Gedhe Yogyakarta termasuk jenis…………………… 32. Atap joglo bagian bawah disebut……………. 33. Peringgitan berfungsi untuk……………… 34. Pohon pakel di kraton Yogyakarta melambangkan………………… 35. Konsep filosofis triangga mengilhami ……………………………………kraton Yogyakarta 2 36. Prabha merupakan lambang……………………………….raja. 37. Hiasan Nanasan disebut juga……………………………….. 38. Pasren merupakan tempat memuja…………………. 39. Werdu yaksa naga raja merupakan sengkalan memet di kraton Yogyakarta terdapat di bangsal…………………. 40. Initial huruf Jawa……………….. terdapat ditengah-tengah lambang kraton Yogyakarta 41. Gamelan Sekaten kraton Yogyakarta bernama……………………dan……………….. 42. Plengkung Gading kraton Yogyakarta mengadap kearah ………………. 43. Gedebog/pohon pisang pada pentas wayang secara psikis sebagai lambang…………… 44. Semar bertugas ………………………………………………sebagai pamomong Pandawa. 45. Kisma, tirta, samodra, samirono, candra, surya, dahana, kartika, merupakan ajaran mulia disebut…………………….. 46. Tatahan Gempuran wayang Kulit Purwa pada saat kerajaan………………………pada zaman Sutowijoyo naik tahta. 47. Wayang Klithik Joko Tingkir bermahkota……………………. 48. …………………….berarti memberi cahaya diwaktu gelap, merupakan suami Kencana Wungu, Majapahit. 49. Banyak/Angsa merupakan symbol kesucian dan…………………..…Kraton Yogyakarta.
50. Usuk serambi masjid Gedhe Yogyakarta disebut……………………lambang sinar kebesaran Illahi.
disusun
memusat
E. Buatlah gambar dan keterangan singkat 1. 2. 3. 4.
Denah masjid Agung Demak Hiasan ukir batu masjid Mantingan Lambang kraton Yogyakarta Salah satu tokoh wayang Kulit Purwa dan nama bagian-bagiannya
-0-
B.Tulislah B bila pernyataan benar dan S bila pernyataan salah pada kolom yang tersedia. 51. Liwan sebenarnya sama artinya dengan ma’surah.………… 52. Pagongan di masjid Gedhe Yogyakarta berfungsi sebagai alat untuk nabuh gamelan….. 53. Lengkung tapal kuda di masjid P. Diponegoro Yogyakarta, lengkung tsb. Sebenarnya pengaruh dari Arab.…. 54. Sesungguhnya Masjid Agung Manunggal Bantul terdapat mi’rab berbentuk gunungan … 55. Masjid Agung Kulonprogo sebenarnya merupakan masjid yang bercorak modern seperti masjid Syuhada Yogyakarta…… 56. Masjid Agung Gunungkidul sangat artistic karena memiliki menara di sebelah timur laut sangat lain dengan masjid-masjid di DIY …… 57. Di Sleman sebetulnya terdapat masjid Agung Dokter Wahidin Sudirohusodo….. 58. Gunungan Lanang sebenarnya merupakan stiliran bentuk antevik ….. 59. Sukasman juga membuat dan mengembangkan wayang kulit, wayang Ukur disebutnya.. 60. R. Saleh belajar melukis dengan AAJ Payen pelukis Belanda.
61. Lukisan “Perkelahian dengan singa” R. Saleh sangat realistic bentuknya, maka corak lukisan disebut surealisme….. 62. Di Bali tedapat pelukis barat Le Mayeur, R. Bonnet, dan Walter Spies, tergabung dalam kelompok “Kunst Kring”…. 63. Sebenarnya I Gusti Nyoman Lempat di Bali terkenal dengan lukisan hitam putihnya…. 64. Heng Ngantungadalah pelukis yang sangat benar ia pernah sebagai gubernur Jakarta… 65. “Dalam Taman Nirwana” lukisan Agus Jaya sangat manis menampilkan gadis-gadis yanglemah gemulai….. 66. “ Di depan kelambu terbuka “ sebetulnya karya Basuki Abdullah ….. 67. Karena melukis dengan spontan dan ditempat objeknya, maka lukisan Affandi termasuk aliran realis ekspresionisme …. 68. “Perempuan desa” , lukisan Soedarso Sentul tampak kontemplatif (termenung)…… 3 69. H. Widayat mendirikan museum di Mungkid, sedang Affandi di sebelah utara UIN Sunan Kalijaga, Sleman Yogyakarta….. 70. “Kelaparan”, judul patung Edi Soenarso, sedangkan monument Tonggak Samudra juga merupakan karyanya….. 71. Amri Yahya (almarhum) adalah pelukis berasal dari Palembang dan menetap di Yogyakarta dan dosen jurusan Pendidikan seni Rupa FBS UNY, lebak sebenarnya telah banyak mengilhami lukisannya….. 72. “Dinamika keruangan”, merupakan cirri khas lukisan Fajar Sidiq, kucing merupakan cirri khas AD Pirous. 73. “Tiang Kehidupan” adalah patun G.Sidharta, Tonggak samudra di Tanjung Priuk sebenarnya juga karyanya….. 74. Tidak membedakan disiplin seni merupakan salah satu konsep Gerakan Seni Rupa Baru Indonesia, salah satu tokohnya adalah Basuki Abdullah Sr. 75. Iwan Wiyono dengan “ Green Man” berjalan di Malioboro, di Makasar juga terdapat Seni Rupa pertunjukan Koran oleh Firman Jamil dkk, ini merupakan faham “seni untuk seni”. 76. Heri Dono pelukis : ”Inul is Angel”, dengan subject matter manusia, benda artificial, yang dideformasi secara bebas…. 77. “Yuxta posisi”, merupakan gejala lukisan anak-anak dengan menyususn objek berjajar keatas…… 78. Monumen Jenderal Soedirman di depan gedung DPRD Yogyakarta, merupakan karya Edi Soenarso…. 79. Falsafah : mengenal pahlawan bangsa adalah mengenal diri sebagai bangsa, pahlawan , ia tokoh tiada tetapi dharmanya tetap abadi, terpampang di monument Pahlawan Kalibata Jakarta…. 80. Monumen Selamat Datang di Jakarta, monument pembebebasan Irian Jaya juga di Jakarta, ide Bung Karno, keduanya untuk menyambut Asian Games I di Jakarta…. 81. Guna memperingati perintis penerbangan maka dibangunlah monument Dirgantara di Lanud Adisocipto Yogyakarta…. 82. Monumen Pancasila Sakti berbentuk tujuh pahlawan revolusi, sedangkan monument serangan umum 1 Maret 1949 berbentuk lima tokoh yang berjuang…. 83. Latar belakang monument Proklamator RI berbentuk pilar-pilar segitiga, bermakna dinamika kehidupan, sedangkan latar belakang monument Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah gunungan sebagai pohon kehidupan….. 84. “Tetesing ludiro kusumaning bangsa” merupakan sengkalan di monument P. Diponegoro Yogyakarta….. 85. Buto mekso basukuning bawono , merupakan sengkalan memet di momnumen P. Diponegoro Yogyakarta….
86. Monumen Ki Hajar Dewantoro di Taman Siswo Yogyakarta berbentuk patung buste…. 87. Patung Jenderal Soedirman dan Jenderal Gatot Soebroto mengapit tiga patung monument Palagan Ambarawa….. 88. Masjid Syuhada , kubahnya bercorak MOOR, pengaruh dari Timur Tengah….. 89. Monas, Jakarta, merupakan lambang lingga-yoni, lingga lambang wanita, yoni lambang lelaki…… 90. “siapa ikut Belanda achirnya diperkuda”, poster perjuangan disimpan di Monjali Yogyakarta....
4 A. Gambar dan jelaskan, deretan mhs paling kiri kebelakang mengerjakan soal ganjil, deret berikutnya nomor genap, dst. 1. Motif mega mendung Yogyakarta 3. Tokoh Wayang Bima Yogyakarta 5. Putri mirong
2. Motif mega mendung Cirebon 4. Tokoh wayang Narada 6. Lambang Kraton Yogyakarta -0-
RPP Nomor: 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Program Studi Fakultas Mata Kuliah dan Kode Semester dan Waktu Kompetensi Dasar Indikator Ketercapaian Materi Pokok
: Pendidikan Seni Rupa : FBS UNY : Sejarah Seni Rupa Indonesia I/ PSR 204 : 1 (Gasal) / 100 menit : Mendeskripsikan peninggalan seni rupa zaman Logam : Menuliskan pengertian Candrasa, Nekara, Bejana, Kapak Corong, Perhiasan, dan Manik-manik. : 1. Candrasa, 2. Nekara, 3. Bejana, 4. Kapak Corong, 5.Perhiasan, 6. Manik-manik.
KEGIATAN PERKULIAHAN Komponen Langkah PENDAHULUAN
Uraian Kegiatan
Metode
1. Pengantar Kebudayaan Pra Sejarah Ceramah Indonesiazaman Logam (dosen): Kebudayaan Pra Sejarah Zaman Logam Indonesia brlangsung sekitar 500 th SM, bersamaan dengan zaman Megalithikum. Manusia pendukungnya adalah Austronesia (Indonesia). Brandes mengatakan bahwa masyarakatnya telah teratur dengan dipimpin oleh kepala suku. Berbagai alat upacara diciptakan dari logam (perunggu) dengan teknik “a cire perdue” untuk keperluan ritual dan kebutuhan sehari-hari. Berbagai peninggalan seni rupa dari perunggu adalah: candrasa, nekara, bejana, candrasa, perhiasan, dan manik-manik. 2. Penjelasan strategi perkuliahan Ceramah dengan metode diskusi, mhs menyusun makalah berdasarkan sumber, buku dan modul, internet. Mahasisa secara kelompok antara 2-3 mhs. Mhs yang Presentasi, diskusi,dan yang bertanya dinilai. Pembenahan makalah oleh dosen, diserahkan pada akhir semester dijilid bersama makalah yang lain.
Media Estimasi Waktu LCD
20 menit
LCD
10 menit
1 PENYAJIAN (INTI)
3. Pembahasan hasil seni rupa zaman Logam: a. Candrasa
Diskusi
LCD
60 menit
Candrasa adalah kapak corong berbentuk melengkung seperti bulan sabit, bahan perunggu, berfungsi untuk upacara ritual,ditemukan di pulau Roti. b. Nekara Nekara berbentuk seperti berumbung berpinggang tertutup bagian atas, lubang bagian bawah. Pada bagian pinggang terdapat pegangan empat buah. Hiasa nekara dari Pulau selayar sangat indah: tiga katak di permukaannya (tiga demensi), burung merak dibagian atas dan gajah di bagian bawah. Hal ini sesuai engan keberadannya. Ditemukan di Jawa, Bali, Sumatra, Sangean dekat Sumbawa, Roti, Selayar, Kei, Alor. Fungsi sebagai mas kawin. Nekara berhiaskan katak berfungsi untuk memanggil hujan didaera Nusa Tenggara. Nekara yang berbentuk langsing disebut Moko. Di Bulan Pejeng Bali ditemukan Nekara terbesar dengan garis tengah t = 1,86 M, garis tengah = 1,6M. c. Bejana Bejana berbentuk seperti kepis (Jawa), dari perunggu, hiasan geometris, dan pilin gnda, fungsi belum diketahui, ditemukan di Kerinci, Sumatra. c. Kapak Corong Kapak corong disebut juga kapak sepatu, terdapat mulut dibagian atas, dan dimasukkan kayu sebagai tangkainya, bahan dari perunggu, berfungsi untuk pemotong. Ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan selatan. Selayar, Papua dekat danau Sentani.
2 d. Perhiasan Perhiasan dibuat dari perunggu bentuknya sangat artistik ,
digunakan untuk anting-anting, gelang, binggel, kalung, cincin, bahan perunggu. e. Manik-manik Manik-manik dari bahan berbagai bebatuan (warna - warni, kuning, merah, biru, hijau, putih), berbentuk silindris berlubang ditengah, diberi tali untuk kalung. PENUTUP
Penutup, menyimpulkan hasil diskusi, dan menuliskan deskripsi singkat dari berbagai peninggalan seni rupa zaman Perunggu.
10 menit
PENILAIAN : Jenis Tagihan : kuis, bentuk instrument : jawaban singkat. Deskripsi singkat berbagai peninggalan seni rupa zaman Logam. SUMBER BAHAN / REFERENSI : A. Buku Teks (Texbook) Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia.New York : Cornel University Press. Stutterheim. 1926. Culturgeschiedenis van Java in Beelt.Weltevreden: NG. Kolf. B. Acuan/Referensi Soekmono.1974. Sedjarah Kebudajaan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Soedarso, Sp. 2002. Tinjauan Seni. Yogyakarta: Sakudayarsana. Suwarna. 2003. Sejarah seni Rupa Indonesia. Yogyakarta: FBS UNY
Yogyakarta, 29 Desember 2009 Dosen,
Suwarna, M. Pd. NIP. 195207271978031003
RPP Nomor: 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Program Studi Fakultas Mata Kuliah dan Kode Semester dan Waktu Kompetensi Dasar Indikator Ketercapaian Materi Pokok
: : : :
Pendidikan Seni Rupa FBS UNY Sejarah Seni Rupa Indonesia I/ PSR 204 1 (Gasal) 100 menit : Mendeskripsikan peninggalanseni rupa berupa candi corakSyailendra di sekitar Magelang : Menuliskan secara global dan kronologis visualisasi candi corak Syailendra di sekitar Magelang. : 1.Candi Mendut, 2. Candi Borobudur, 3. Candi Pawon
KEGIATAN PERKULIAHAN Komponen Langkah PENDAHULUAN
Uraian Kegiatan
Metode
1. Pengantar secara historis dinasti Ceramah Syailendra dan berbagai Oleh peninggalan seni rupa berupa candi dosen Mendut, Borobudur dan Pawon di sekitar Magelang.
Media Estimasi Waktu LCD
20 menit
a. Candi Mendut dibangun pada abad VIII oleh raja Indra, bersifat Budhistis, menghadap ke Benares India, fungsi untuk pemujaan agama Budha. Di ruang inti terdapat arca Budha diapit DB Padmapani dan Wajrapani, monolith. Relief cerita binatang ; pendidikan moral. Ukuran : p = 28 M, l = 24 M, t = 26,4 M. b. Candi Borobudur dibangun pada abad IX oleh Samaratungga (842 M) berdasarkan prasasti Sri Kahulunan (cucu raja Indra), letak sangat ideal di sebelah utara terdapat gunung Sindoro dan Sumbing, selatan bukit Menoreh, timur Gunung Merapi dan Merbabu. Fungsi sebagai monumen Budhistis, merupakan ajaran Budha yang direliefkan. c. Candi Pawon, bersifat Budhistis, Ceramah kecil proporsional, fungsi sebagai
1 LCD
tempat perabuan, dibangun oleh raja putrid Sri Kahulunan abad IX. PENYAJIAN (INTI)
PENUTUP
. 1. Tinjauan historis candi Mendut, Diskusi Borobudur, dan Pawon, dan mithologinya. Merupakan candi tiga serangkai, terletak segaris lurus membujur arah timur-barat. 2. Corak candi Dinasti Syailendra di sekitar Magelang :bersifat Budhistis, megah, klasik, cenderung arah horizontaliskemasyarakatan. 3. Seni Patung Budha candi Mendut : Budha diapit Padmapani dan Wajrapani, di candi Borobudur Budha menurut kedudukan arah mata angin: timur DB. Aksobya, selatan DB Ratnasambawa, Barat DB Amitaba, utara DB Amogasidha, tengah DB Wairocana. 4. Relief cerita binatang candi Mendut mengandung pendidikan moral. 5. Relief cerita candi Borobudur merupakan ajaran Budha yang direliefkan dari kitab Lalitawistara dan Gandawyuha. 6. Tiga tingkatan pencapaian kebudhaan di candi Borobudur: kamadhatu, rupadhatu, dan arupadhatu. 7. Kaki tambahan candi Borobudur : ditemukan oleh Eyzerman, kemudian dinamai kaki Eyzerman. 8. Ditemukan arca Budha di rongga stupa Induk, sekarang disimpan disimpan di museum Karmawibhangga, sikap tangan bumisparsamudra, ujud tidak sempurna. 9. Relief di kaki asli 160 panel relief telah difoto dan disimpan di museum Karmawibhangga, berdasarkan hokum karma. 10. Museumkapal danmuseum Karmawibangga di candi Borobudur, bernilai pedagogis. 1. Pembenahan oleh dosen. 2. Sepuluh
makalah menit
LCD
60 menit
LCD
2 5 menit 10
menuliskan deskripsi global ketiga candi tersebut. 3. Pembacaan kesimpulan oleh presenter mhs.
menit
5 menit
PENILAIAN : Jenis Tagihan : kuis, bentuk instrument : jawaban singkat. Deskripsi singkat dan kronologis visualisasi candi Mendut, Borobudur, dan Pawon. SUMBER BAHAN / REFERENSI : A. Buku Teks (Texbook) Holt, Claire. 1967. Art in Indonesia.New York : Cornel University Press. Stutterheim. 1926. Culturgeschiedenis van Java in Beelt.Weltevreden: NG. Kolf. B. Acuan/Referensi Soekmono.1974. Sedjarah Kebudajaan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Soedarso, Sp. 2002. Tinjauan Seni. Yogyakarta: Sakudayarsana. Suwarna. 2003. Sejarah Seni Rupa Indonesia I. Yogyakarta: FBS UNY.
Yogyakarta, 29 Desember 2009 Dosen,
Suwarna, M.Pd. NIP. 195207271978031003
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI __________________________________________________________________________________ Prodi : Pendidikan Seni Rupa dan Pendidikan Seni Kerajinan Ujian Semester : Ilustrasi Papan Tulis Sem. / kelas / jumlah : II G NR = orang Hari /tanggal / jam : Senin , 14 Juni 2010, 10.00 – 11. 40 Dosen : Drs. Suwarna Ruang : Gambar
Petunjuk 1. Berdoalah terlebih dahulu 2. Kerjakan di papan tulis 3. Mahasiswa berpakain sopan 4. HP dimatikan 5. Teknik positif dengan spidol, pandangan tigaperempat dengan dua titik lenyap. 6. Pilih salah satu soal berikut
Soal Buatlah Ilustrasi Papan tulis , pilih salah satu dari topik-topik berikut: 1. Pawai Andong hias dalam rangka merayakan suatu kegiatan tertentu, tampak banyak penonton yang merayakannya. 2. Pawai becak hias dalam rangka merayakan suatu kegiatan tertentu, tampak banyak penonton yang merayakannya. 3. Pawai mengarak mustaka masjid yang akan dipasang di tempat tertentu. 4. Pawai speda hias dalam rangka merayakan suatu kegiatan tertentu, tampak banyak penonton yang merayakannya. Mengetahui Ketua jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY
B Muria Zuhdi, M Sn. NIP
UJI SELEKSI PPG DALAM JABATAN Petunjuk : Pilih jawaban A, B, C, D, atau E, pada lembar jawaban jika: A. Antara pernyataan dan alasan benar dan berhubungan. B. Antara pernyataan dan alasan benar tetapi tidak ada hubungan. C. Pernyataan benar, alasan salah. D. Pernyataan salah, alasan benar. E. Keduanya salah Soal 1. Konsep pendidikan seni rupa: ”Education through art” dikemukakan oleh Herbert Read. Sebab : Dengan berseni rupa dapat membina dan mengembangkan fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. 2. Tujuan pendidikan seni rupa adalah: membina dan mengembangkan fantasi, sesitifitas, kreativitas dan ekspresi. Sebab: Seni adalah ”Jiwa ketok”, menurut Soedjojono. 3. Seorang guru dalam pembelajaran teori warna menggunakan metode demonstrasi menggunakan cat air. Sebab : Penggunaan warna dalam poster tidak boleh menggunakan warna primer. 4. Pendekatan individual tidak diperlukan di dalam pembelajaran Seni Lukis. Sebab: Seni Lukis merupakan cabang seni rupa yang tidak memerlukan sensitivitas. 5. Percampuran antara warna primer merah, biru, kuning adalah menjadi coklat. Sebab: Warna sekundair adalah merah, biru, ungu. 6. Menggambar Bentuk dengan mencontoh model yang ditata sedemikian rupa di depan kelas. Sebab: Dengan mencontoh model tersebut, perspektif, proporsi, sinar dan gelap terang terlihat jelas sehingga gambar akan berkesan plastis. 7. Was (plastisin berwarna-warni) sangat cocok untuk latihan membentuk. Sebab: Was tersebut jika kena panas matahari langsung akan meleleh. 8. Melukis dengan percampuran teknik spidol, pastel, dan cat air pada kertas dapat menghasikan lukisan yang artistik. Sebab teknik tersebut disebut mixed media. 9. Patung Ki Hajar Dewantara di depan pendapa Tamansiswa Yogyakarta berbentuk kepala sampai dada dari bahan perunggu. Sebab: Patung yang demikian itu disebut torso. 10. Patung Selamat Datang di Jakarta berujud pemuda, pemudi membawa bunga dan melambaikan tangan. Sebab: Patung tersebut merupakan buah karya dari pematung But Muhtar dari Bandung. 11. Sedangkan Monumen Serangan Umum 1 Maret di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta, merupakan patung Buste. Sebab: Patung buste berbentuk kepala manusia sampai dada. 12. Monumen Yogya Kembali berbentuk Kerucut. Sebab: Monumen proklamator Soekarno-Hatta juga bebentuk kerucut di Jakarta. 13. Lukisan H. Widayat disimpan di museum H. Widayat, Mungkid Muntilan. Sebab: Lukisan H. Widayat menurut kritikus Suwarno Wisetrotomo termasuk realisme. 14. Affandi merupakan tokoh Su Realisme di Indonesia. Sebab: Affandi belajar melukis secara ottodidak.
15. Sedangkan Raden Saleh SB merupakan pelopos seni lukis Mooi Indie. Sebab: Raden Saleh terpengaruh corak lukisan Piccasso. 16. Candi-candi Dieng diberi namaWayang. Sebab: Nama ponokawan dalam wayng adalah Semar, Gareng, Petruk, Bagong. 17. Candi Mendut dibangun oleh raja Daranindra dari dinasti Syailendra. Sebab: Candi Mendut sebenarnya dibuat dari bahan batu merah (bata) seperti candi Bajangratu Jatim. 18. Sebenarnya menurut Ezerman relief candi Borobudur adalah Ramayana. Sebab: Relief candi Prambanan adalah Krenayana dan Ramayana. 19. Candi Prambanan merupakan candi tertinggi di Indonesia: 47 M. Sebab: Candi tersebut dibangun oleh Rato Boko. 20. Candi Ratu Boko sebenarnya merupakan bekas kraton dinasti Sanjaya. Sebab: Bandung Bondowoso adalah suami Roro Jonggrang. 21. Sendratari Ramayana berdasarkan relief cerita di candi Prambanan. Sebab: Relief Ramayana tersebut dibaca secara pradaksina-yaitu searah jarum jam. 22. Sebenarnya Museum Sonobudoyo terletak disebelah barat kraton Yogyakarta. Sebab: Museum Sono budoyo menyimpan koleksi hasil seni-budaya Jawa-Bali. 23. Wajah Gajahmada menurut Muhammad Yamin berdasarkan patung kop teracotta yang ditemukan di bekas halaman kediaman mahapatih Gajahmada. Sebab: Terracotta merupakan teknik pembuatan patung sama dengan a cire perdue. 24. Aspek afektif dalam pembelajaran seni rupa dicapai dengan melihat pameran. Sebab : Dengan melihat pameran di Museum Affandi akan memeperluas apresiasi seni pembelajar. 25. Spinx adalah penjaga piramide di Mesir. Sebab: Dwarapala tertinggi dan terbesar di Indonesia (4,7M) juga merupakan patung penjaga pintu candi Singhasari di Jatim. 26. Stupa Sachi terkenal di India merupakan monumen Buddhistis. Sebab: Monumen Budhistis di Indonesia yang terkenal adalah candi Mendut, Pawon dan Borobudur dipakai upacara Waisak pada setiap bulan purnama pada bulan Mei pada tipa tahunnya. 27. Agama Buddha dapat berkembang dari India sampai ke Cina, Jepang, Thailan, Burma, Indonesia. Sebab: Agama Budhha diajarkan oleh Sidharta Gautama, bersifat universal. 28. Agama Hindu dapat bertahan di Bali dengan pura terbesarnya adalah Taman Ayun. Sebab: Pura di Bali merupakan sarana ibadah untuk memuja Acintya (Sang Hyang Widdhi Wasa). 29. Kita bangga bahwa Wayang kulit Purwa saat ini telah diakui menjadi salah satu budaya dunia yang sangat artistik dan klasik. Sebab: Wayang Kulit ujudnya sangat mirip dengan bentuk manusia, dan merupakan hasil seni budaya adiluhung. 30. Taj Mahal di India merupakan masjid yang sangat indah dari mamer. Sebab: Taj Mahal dibangun oleh Syah Jehan untuk makam Muntaj I Mahal (istrinya) yang meninggal lebih dahulu.
UJI KOMPETENSI PPG DALAM JABATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL - ASESMEN KINERJA GURU DI KELAS No
KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN
I SKOR
A 1 2 3
Perumusan tujuan pembelajaran Kejelasan rumusan Kelengkapan cakupan rumusan Kesesuaian dengan kompetensi dasar
1234 1234 1234
B 1 2 3 4
Pemilihan dan pengorganisasian materi ajar Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik Keruntutan dan sistematika materi Kesesuaian materi dengan alokasi waktu
1234 1234 1234 1234
C 1
Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan 1 2 3 4 pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi 1 2 3 4 pembelajaran Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakter 1 2 3 4 peserta didik
2 3
D 1 2 3 4
E 1 2 3
Skenario/kegiatan pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik pembelajar Kelengkapan langkah –langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu Peniulaian hasil belajar Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran Kejelasan prosedur penilaian Kelengkapan instrumen
1234 1234 1234 1234
1234 1234 1234
SKOR TOTAL
Yogyakarta,................................ Pengamat,
....................................................
II No I 2
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran Memeriksa kesiapan pembelajar
1 2 3 4 1 2 3 4
II 1 2
MEMBUKA PEMBELAJARAN Apersepsi Menyampaikan kompetesi (tujuan) dan rencana kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4
III A 1 2 3 B 1 2 3 4 5
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi Menunjukkan penguasaan materi Mengaitkan materi dengan pengetahuan/ karya lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Penekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Kontektual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect) Sesuai dengan aokasi waktu yang direncanakan Melatih keterampilan berkarya seni Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bernalar Memupuk kecintaan terhadap seni-budaya nusantara Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar/ media pembelajaran Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan pembelajar dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan pembelajar Menumbuhkan partisipasi aktif, interaksi guru, siswa, sumber Merespon positif partisipasi pembelajar Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-pembelajar, pembelajarpembelajar Terbuka terhadap respons Hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiaisme pembelajar dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar Memantau kemajuan belajar Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
1
6 7 8 9 C 1 2 3 D 1 2 3 4 5 6 E 1 2
SKOR
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
F 1
2 3 IV 1 2
Penguasaan materi Menggunakan bahasa lisan secara lancar dan jelas Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PENUTUP Melakukan refleksi /membuat rangkuman dengan melibatkan 1 2 3 4 pembelajar Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau 1 2 3 4 kegiatan atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan SKOR TOTAL Yogyakarta,..................... Pengamat,
..................................