LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus SILABUS Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Standar Kompetensi
: SMP N 15 Yogyakarta : Ilmu Pengetahuan Sosial : VIII B/II : 5. Memahami Usaha Persiapan Kemerdekaan
Kompetens i Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
5. 1 Mendeskrip sikan peristiwaperistiwa sekitar proklamasi dan proses terbentukny a Negara Kesatuan RI.
Peristiwa seputar menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 dimulai saat peristiwa Rengasdengkl ok
menjelaskan Tes guru bersama dengan perbedaan pendapat siswa mendiskusikan antara golongan tua materi tentang dan golongan muda peristiwa seputar menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 dimulai saat peristiwa Rengasdengklok.
Proses Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
guru bersama dengan siswa mendiskusikan materi tentang proses perumusan teks Proklamasi
Indikator Penilaian
menjelaskan perumusan Proklamasi Kemerdekaan.
Teknik
Tes teks
Penilaian Alokasi Bentuk Contoh Waktu Instrumen Instrumen Pertanyaan Menjelang 4 jam isian Proklamasi pelajar singkat Kemerdekaan, an terdapat perbedaan pandangan antara para pemuda dan golongan tua mengenai ....
Pertanyaan isian singkat
Naskah proklamasi dibuat di rumah kepala perwakilan angkatan laut Jepang yang
Sumber Belajar
Karakter
Sutarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
empati, toleransi
Sutarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta:
Kerjasam a, empati
benama ....
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
guru bersama dengan siswa mendiskusikan materi tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
menjelaskan proses Tes pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.
Pertanyaan isian singkat
Apa tindakan Jepang terkait dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ....
Departemen Pendidikan Nasional Sutarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Yogyakarta, 20 Maret 2013
Empati, mandiri
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: SMP Negeri 15 Yogyakarta : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VIII/2 : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan.
Kompetensi Dasar
: 5.1 mendiskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan RI Indonesia
Alokasi
: 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
Karakter yang diharapkan
: empati, kerjasama, kerjakeras, toleransi, tanggungjawab.
A. Indikator
: Menganalisis peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
B. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. menjelaskan latar belakang proklamasi kemerdekaan Indonesia 2. menjelaskan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda C. Materi Pembelajaran: a) Peristiwa seputar menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 dimulai saat peristiwa Rengasdengklok. Berita kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II mulai tersebar di kalangan para pemuda Indonesia. Mereka menganggap inilah saat yang tepat untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi Soekarno dan Moh.Hatta tidak setuju dengan rencana para pemuda. Kedua tokoh ini khawatir akan reaksi Jepang yang dapat menyebabkan pertumpahan darah. Soekarno dan Moh.Hatta beranggapan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus lebih dulu direncanakan dan diputuskan oleh PPKI. Sementara itu, para pemuda menganggap PPKI merupakan badan bentuka Jepang. Mereka bertekat agar Proklamasi Kemerdekaan bebas dari hal-hal yang berbau Jepang. Pada 15 Agustus 1945, di laboratorium Bakteriologi Jakarta Pusat di adakan pertemuan antara beberapa pemuda dan mahasiswa. Pemimpin pertemuan tersebut adalah Chairul Saleh. Mereka sepakat untuk menolak segala bentuk hadiah kemerdekaan dari Jepang. Mereka juga sepakat kemerdekaan itu adalah hak dan persoalan rakyat Indonesia sendiri yang tidak tergantung pada bangsa lain. Para pemuda akan meminta Soekarno dan Moh.Hatta untuk memutuskan segala hubunganya dengan Jepang. Kemudian rapat memutuskan untuk mengirim Wikana dan Darwis kepada kedua tokoh tersebut untuk menyampaikan keputusan rapat para pemuda. Wikana dan Darwis tiba di tempat kediaman Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur no 56, Jakarta, sekitar pukul 22.00. Kedunya menyampaikan hasil-hasil rapat, mereka juga mendesak agar proklamasi dinyatakan keesokan harinya, pada 16 Agustus 1945. Setelah berunding dengan tokohtokoh tersebut, Soekarno menyatakan bahwa mereka tidak dapat memenuhi permintaan para pemuda. Soekarno menyatakan bahwa pada 16 Agustus 1945 sudah direncanakan akan diadakan sidang PPKI yang hendak membicarakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Lewat tengah malam, para pemuda kembali mengadakan pertemuan di Asrama Baperpi (Badan Permusyawaratan Pemuda Indonesia) di Jl.Cikini 71 Jakarta. Mereka memutuskan untuk bertindak tegas dan mengamankan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang. Tempat yang dipilih untuk mengamankan Soekarno dan Moh.Hatta adalah Rengasdengklok, suatu kota kawedanan di Karawang. Tempat ini dipilih karena merupakan markas PETA (Pembela Tanah Air) di bawah Cudanco ( komandan kompi) Subeno dan letaknya terpencil dari jalan raya Jakarta- Cirebon. Usaha mengamankan Soekarno dan Moh.Hatta dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 dini hari. Chairul Saleh dan Muwardi ditugaskan untuk menjemput Soekarno, sedangkan Sukarni dan Jusuf Kunto menjemput Moh.Hatta. Sekitar pukul 04.00 WIB, berangkatlah rombongan dari Pegangsaan Timur no 56, Jakarta. Rombongan ini terdiri atas Sukarni, Jusuf Kunto, Sutjipto, dan Umar Bachsan. Sukarni menjelaskan maksud membawa kedua tokoh politik tersebut menyingkir dari Jakarta. Soekarno dan Moh.Hatta diminta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sementara itu, keadaan Jakarta mulai genting. Jusuf Kunto kembali ke Jakarta untuk melaporkan keadaan di Rengasdengklok kepada Ahmad Subardjo yang sedang mencari Soekarno dan Moh.Hatta. Ahmad Subardjo mencapai kesepakatan dengan Wikana sebagai wakil kaum muda.Meraka bersepakat bahwa kemerdekaan Indonesia akan segera diproklamasikan.Soekarno dan Moh.Hatta harus dipulangkan ke Jakarta. Sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta. Ketika Soekarno dan Moh.Hatta datang ke rumah Laksamana Maeda, di sana sudah menanti B.M Diah dari surat kabar Asia Raya, Semaun Bakri dari Jawa Hokokai, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan para anggota PPKI. Ahmad Subardjo dan Iwa mendatangi tempat para pemuda untuk mengajak mereka ke rumah Laksamana Maeda. Para pemuda menolak karena dalam rencananya mereka tidak ada kesepakatan memakai rumah Laksamana Maeda. Akan tetapi, Ahmad Subardjo menjelaskan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah gangguan dan halangan dari Kempetai Jepang. Para pemuda kemudian sepakat bahwa yang akan datang hanyalah Chairul Saleh dan Sukarni sebagai wakil para pemuda. Para anggota PPKI banyak yang hadir. D. Metode Pengajaran : Role playing E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1 1. Pendahuluan (5 menit): a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dilanjutkan berdoa dan menanyakan kondisi siswa serta presensi. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru melakukan apersepsi. Tahukah kamu apa yang dilakukan para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan? 2. Kegiatan Inti (30 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru bersama dengan siswa mendiskusikan materi tentang peristiwa seputar menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 dimulai saat peristiwa Rengasdengklok. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru: a) memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan. b) menjelaskan langkah-langlah role playing yang akan digunakan untuk pertemuan berikutnya. c) menunjuk siswa untuk memerankan tokoh-tokoh dalam skenario.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi guru: a) bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. b) meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3. Penutup (5 menit) Dalam kegiatan penutup, guru: a) bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan c) memberikan tugas yaitu berlatih role playing untuk ditampilkan pada pertemuan berikutnya. d) menutup pembelajaran. Pertemuan 2 1. Pendahuluan (5 menit): a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dilanjutkan berdoa dan menanyakan kondisi siswa serta presensi. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru melakukan apersepsi Apakah kalian sudah siap untuk menampilkan drama singkat tentang peristiwa Rengasdengklok? 2. Kegiatan inti (30 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru: a) Mempersilahkan siswa yang telah ditunjuk untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. b) Siswa yang tidak ditunjuk dalam kegiatan role playing mengamati jalannnya cerita dan membuat kesimpulan. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru bersamaan dengan siswa merumuskan kesimpulan mengenai peran yang di mainkan sendiri atau temannya. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi guru: a) menjelaskan materi untuk memberi penguatan. b) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. 2. Penutup ( 5 menit) a) Guru memberikan soal tes yang berupa soal isian singkat. b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c) menutup pembelajaran. F. Alat/ bahan dan sumber belajar 1. Alat/ Bahan a. White board b. Spidol c. Bendera, teks proklamasi, dll sebagai perlengkapan pendukung role playing. 2. Sumber Belajar a. Sutarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
G. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur Penilaian a. Penilaian proses belajar b. Penilaian hasil belajar 2. Alat Penilaian a. Penilaian proses belajar : lembar observasi empati siswa. b. Penilaian hasil belajar : tes tertulis. Pedoman Penilaian Untuk menghitung nilai pre tes dan post tes siswa yang berjumlah 10 pilihan ganda, terlebih dahulu menggunakan pedoman penilaian yaitu sebagai berikut: skor perolehan siswa Nilai = x 100 skor maksimum Setelah itu, jumlahkan semua nilai yang diperoleh oleh siswa. Jumlah nilai ini disebut nilai akhir dari suatu perangkat tes yang diberikan. Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus (Nana sudjana, 2006: 109) yaitu sebagai berikut: ∑
= Keterangan: = Nilai rata-rata ∑ = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa
Yogyakarta, 20 Maret 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
: SMP Negeri 15 Yogyakarta : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VIII/2 : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan.
Kompetensi Dasar
: 5.1 mendeskripsikan peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi dan proses terbentuknya negara kesatuan RI
Alokasi
: 2 x 40 menit (2 x pertemuan)
Karakter yang diharapkan
: empati, kerjasama, kerjakeras, mandiri, tanggungjawab.
A. Indikator
: Menganalisis peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan
B. Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari materi siswa diharapkan mampu : 1. menjelaskan perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan. 2. menjelaskan proses pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan. C. Materi Pembelajaran: a) Proses Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Sekitar pukul 01.30, 17 Agustus 1945, perundingan di rumah Laksamana Tadashi Maeda dimulai. Dalam perundingan tersebut, Soekarno dan Moh.Hatta mengusulkan agar proklamasi kemerdekaan ditandatangani keesokan harinya di hadapan sidang PPKI. Sukarni dan Chaerul Saleh sebagai wakil kaum muda menolak usul tersebut. Sukarni kemudian membacakan teks yang sudah dipersiapkan oleh para pemuda. Isi teks tersebut, selain pernyataan kemerdekaan, ada juga penekanan bahwa rakyat akan merebut badan-badan pemerintahan yang dikuasai asing. Soekarno dan Moh.Hatta dan anggota-anggota PPKI lainya, menganggap teks tersebut terlalu keras dan mereka menolaknya. Sebelum ke rumah Maeda, Soekarno dan Moh.Hatta menemui Mayjen Nishimura untuk berunding. Dalam pertemuan ketiga tokoh ini tidak ada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia pada Jepang. Soekarno, Moh.Hatta dan Ahmad Subardjo kemudian menyiapkan tes yang ditulis dengan pada sehelai kertas dengan judul”Maklumat Kemerdekaan”. Atas usul Iwa, kata maklumat diganti dengan istilah proklamasi sehingga berbunyi” Proklamasi Kemerdekaan”. Keseluruhan rumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu sebagai berikut. Pertama : “Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia”. Kedua : “Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja”. Bagian pertama merupakan saran Ahmad Subardjo yang diambil dari rumusan BPUPKI. Sementara itu, bagian kedua merupakan buah pikiran Moh.Hatta. Setelah melalui perbedaan kecil antara golongan tua dan golongan muda, teks Proklamasi telah disetujui. Akhirnya tercapai kesepakatan bahwa hanya Soekarno dan Moh.Hatta yang akan membubuhi tanda tangan atas nama bangsa Indonesiaberdasarkan usulan Sukarni. Sayuti Melik mengetik teks ini dan siap untuk ditandatangani. Perubahan teks proklamasi dalam proses pengetikan oleh Sayuti Melik, yaitu: 1. Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”. 2. Kata “wakil-wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “atas nama bangsa Indonesia”.
3. Rumusan “Djakarta 17-08-‘05” menjadi “Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen 05”. b) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kaum muda segera mempersiapkan penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan. Pengumuman Proklamasi Kemerdekaan dicetak dengan cepat menggunakan peralatan sederhana dan disebarkan kepada masyarakat. Pagi hari, 17 Agustus 1945, barisan masyarakat berbondong-bondong datang ke lapangan Ikada. Rupanya, berita yang mereka peroleh adalah bahwa Prkolamasi Kemerdekaan akan dilaksanakan di lapangan Ikada. Padahal, Proklamasi dilaksanakan di depan kediaman Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur no 56 Jakarta Pusat. Setelah mendengar perubahan tersebut, para pemuda dan masyarakat menuju kesana. Menjelang upacara Proklamasi, terjadi ketegangan antara Soekarno dan Muwardi. Muwardi terus di desak untuk segera memulai upacara, sedangkan Soekarno bersikeras untuk menunggu sampai Moh.Hatta datang. Bung Hatta muncul beberapa menit sebelum pukul 10.00 WIB. Ketika dua toko itu sudah siap, Cudanco Latief Hendraningrat menjemput kedua tokoh tersebut bersama Ibu Fatmawati menuju ke tempat upacara. Proklamasi dilaksanakan pada hari Jum’at di bulan puasa 1356 H. Dalam suasana yang hening, Abdul Latief, Cudanco Peta, mengibarkan bendera Merah Purih diiringi lagu Indonesia Raya yang secara sepontan dinyanyikan oleh segenap hadirin. Berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia segera disebarkan ke seluruh penjuru Tanah Air dan Dunia. Pada pagi hari, 17 Agustus 1945 teks Proklamasi telah sampai di tangan Waidan B.Palenewen (kepala bagian radio kantor berita Domei). Kemudian ia memerintah F. Wuz untuk menyiarkan berita Proklamasi tiga kali berturut-turut. Selain melalui radio, berita Proklamasi juga disebarkan melalui surat kabar dan slebaran. Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka. D. Metode Pengajaran: Role playing E. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Pertemuan 1 1. Pendahuluan (5 menit): a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dilanjutkan berdoa dan menanyakan kondisi siswa serta presensi. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru melakukan apersepsi: dimana proses perumusan teks proklamasi dilakukan? 2. Kegiatan Inti (30 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru bersama dengan siswa mendiskusikan materi tentang proses perumusan teks Proklamasi dan pelaksanaan Proklamasi Indonesia. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru: 1. memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang telah diajarkan. 2. menjelaskan langkah-langlah role playing yang akan digunakan untuk pertemuan berikutnya. 3. menunjuk siswa untuk memerankan tokoh-tokoh dalam skenario. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi guru: a) bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
b) meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. 3. Penutup (5 menit) Dalam kegiatan penutup, guru: a) bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan c) memberikan tugas yaitu berlatih role playing untuk ditampilkan pada pertemuan berikutnya. d) menutup pembelajaran. Pertemuan 2 1. Pendahuluan (5 menit): a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, dilanjutkan berdoa dan menanyakan kondisi siswa serta presensi. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru melakukan apersepsi Apakah kalian sudah siap untuk menampilkan drama singkat tentang proses perumusan teks Proklamasi dan pelaksanaan Proklamasi Indonesia? 2. Kegiatan inti (30 menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi guru: a) Mempersilahkan siswa yang telah ditunjuk untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam persiapan kemerdekaan Indonesia. b) Siswa yang tidak ditunjuk dalam kegiatan role playing mengamati jalannnya cerita dan membuat kesimpulan. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi guru bersamaan dengan siswa merumuskan kesimpulan mengenai peran yang di mainkan sendiri atau temannya. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi guru: a) Menjelaskan materi untuk memberi penguatan. b) memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan. 3. Penutup ( 5 menit) a) Guru memberikan soal tes yang berupa soal isian singkat. b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c) menutup pembelajara F. Alat/ bahan dan sumber belajar 1. Alat/ Bahan a.White board b. Spidol c. Bendera, teks proklamasi, dll sebagai perlengkapan pendukung role playing. 2.Sumber Belajar a. Sutarto, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial: untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. G. Penilaian Hasil Belajar 1. Prosedur Penilaian a. Penilaian proses belajar b. Penilaian hasil belajar
2.Alat Penilaian a. Penilaian proses belajar b. Penilaian hasil belajar
: lembar observasi empati siswa. : tes tertulis.
Pedoman Penilaian Untuk menghitung nilai post tes siswa yang berjumlah 10 isian singkat, terlebih dahulu menggunakan pedoman penilaian yaitu sebagai berikut: skor perolehan siswa Nilai = x 100 skor maksimum Setelah itu, jumlahkan semua nilai yang diperoleh oleh siswa. Jumlah nilai ini disebut nilai akhir dari suatu perangkat tes yang diberikan. Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus (Nana sudjana, 2006: 109) yaitu sebagai berikut: =
∑
Keterangan: = Nilai rata-rata ∑ = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa
Yogyakarta, 4 April 2013
Lampiran 3. Naskah Role Playing NASKAH ROLE PLAYING Pada 10 Agustus 1945 di sebuah studio radio, seorang penyair radio sedang melakukan siaran. Pada saat yang bersamaan seorang pemuda bernama Chairul Saleh sedang mendengarkan siaran tersebut. Penyiar radio: “Mohon maaf, ada berita yang harus Saya sampaikan kepada seluruh pendengar yang ada di jagad raya ini, bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, hal tersebut di karenakan Hirosima dan Nagasaki telah di bom pada tanggal 6 dan 9 Agustus oleh sekutu. Chairul Saleh: Saya harus segera menemui pemuda untuk membicarakan hal ini dan segera menyusun tindakan selanjutnya. (Kerja keras, semangat, perjuangan) Setelah mendengar itu Chairul Saleh menemui pemuda dan mahasiswa, kemudian mereka melanjutkan pertemuan di laboratorium Bakteriologi Jakarta Pusat, yang langsung dipimpin oleh Chairul Saleh. Dan menghasilkan keputusan, yang selanjutnya di sampaikan kepada Soekarno oleh Wikana dan Darwis.(kerjasama). Darwis: Permisi...permisi, Pak ada di rumah? (Sopan santun) Sukarno: ya... sebentar.. (sambil membukakan pintu, kemudian mempersilahkan tamunya duduk). Ada apa saudara Wis dan Kana datang kerumah Saya? Darwis: Begini Pak kami berdua kemari karena ada beberapa hal yang harus Saya sampaikan kepada Bapak. Sukarno: Oh.. ya silahkan, dan masalah mengenai apa? Wikana: ”maaf Pak, kedatangan kami kesini untuk mewakili para pemuda menyampaikan hasil keputusan pertemuan yang kami lakukan di UI, Pak Karno dan Bung Hatta melakukan proklamasi kemerdekaan hari ini juga Pak, kami para mahasiswa, pelajar, pemuda di seluruh Jakarta akan berusaha merebut kekuasaan dari tangan jepang”. (Mandiri) Darwis: Karena apabila hal ini tidak segera dilakukan, maka akan terjadi pertumpahan darah. (dengan nada yang agak tinggi). Sukarno: (Mendengar perntayaan itu , yang sepertinya mengancam, Sukarno menjadi marah dan menjawab)“ inilah leherku! Sodara boleh membunuh Saya sekarang juga. Saya tidak dapat melepaskan tanggungjawab Saya sebagai ketua PPKI, karena itu Saya akan tanyakan kepada wakilwakil PPKI besok. (tanggung jawab, ulet, tegas) Wikana dan Darwin : Terima kasih kalau begitu Pak, kami permisi dulu. Tapi kami mohon memikirkan kembali yang kami katakan tadi. (sambil keluar). (Tidak mudah putus asa, pantang menyerah).
Mendengar pernyataan Sukarno yang seperti itu Wikana dan yang lainya pulang, dan lewat tengah malam, para pemuda kembali mengadakan pertemuan di Asrama Baperpi (Badan Permusyawaratan Pemuda Indonesia) di Jl.Cikini 71 Jakarta. Para pemuda
berunding dan menghasilkan keputusan untuk bertindak tegas dan
mengamankan kedua tokoh tersebut dari pengaruh Jepang di Rengasdengklok. Usaha mengamankan Soekarno dan Moh.Hatta dilaksanakan pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 dini hari. Chairul Saleh dan Muwardi ditugaskan untuk menjemput Soekarno, sedangkan Sukarni dan Jusuf Kunto menjemput Moh.Hatta. Dan membawa mereka langsung ke Rengasdengklok. (Cerdik, kerjasma,) Sementara itu, keadaan Jakarta mulai genting. Jusuf Kunto kembali ke Jakarta untuk melaporkan keadaan di Rengasdengklok kepada Ahmad Subardjo yang sedang mencari Soekarno dan Moh.Hatta. Ahmad Subardjo mencapai kesepakatan dengan Wikana sebagai wakil kaum muda. Meraka bersepakat bahwa kemerdekaan Indonesia akan segera diproklamasikan. Soekarno dan Moh.Hatta harus dipulangkan ke Jakarta. Jusuf Konto : permisi Pak, Saya mau melaporkan bahwa sebenarnya Pak Karno dan Bung Hatta berada di Rengasdengklok. Ahmad Subardjo: Loh kok baru ngomong kamu? Jakarta sudah terlanjur genting, lalu bagaimana keadaan Pak Karno dan Bung Hatta Jusuf Kunto: Mereka sekarang aman ditangan kami. Wikana: Permisi Pak. Ahmad Subardjo : Silahkan, ada apa? Wikana: Saya ingin menyampaikan bahwa para pemuda mengharapkan kemerdekaan segera diproklamasikan. Ahmad Subardjo: Tapi kita tidak bisa terlalu terburu- buru memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, karena kita harus masing menunggu keputusan dari sidang PPKI Wikana: tapi para pemuda sudah mendesak untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Pak, kalau tidak akan terjadi pertumpahan darah. Jusuf Kunto : betul itu Pak. Ahmad Subarjo: begini saja, proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan secepatnya, setelah sidang. Wikana : tapi kapan Pak! kita butuh sebuah kepastian, kami minta hari ini juga. Jusuf Kunto : kalau sidang tidak berlangsung, kita akan menunggu berapa lama lagi Pak? Ahmad Subarjo : baik kalau memang sidang tidak akan terlaksana maka besok pada tanggal 17 agustus 1945 akan diproklamirkan kemerdekaan Indonesia Wikana : apa jaminanya Pak? Ahmad Subarjo : Saya jamin, kalau kemerdekaan tidak terlaksana esok, nyawa Saya yang akan jadi taruhanya
Sebelum ke rumah Maeda, Soekarno dan Moh.Hatta menemui Mayjen Nishimura untuk berunding. Dalam pertemuan ketiga tokoh ini tidak ada kesimpulan bahwa tidak ada gunanya lagi membicarakan masalah kemerdekaan Indonesia pada Jepang. Sekitar pukul 23.00 WIB, rombongan tiba di Jakarta. Ketika Soekarno dan Moh.Hatta datang ke rumah Laksamana Maeda, di sana sudah menanti B.M Diah dari surat kabar Asia Raya, Semaun Bakri dari Jawa Hokokai, Sayuti Melik, Iwa Kusumasumantri, dan para anggota PPKI. Ahmad Subardjo dan Iwa mendatangi tempat para pemuda untuk mengajak mereka ke rumah Laksamana Maeda. Para pemuda menolak karena dalam rencananya mereka tidak ada kesepakatan memakai rumah Laksamana Maeda. Akan tetapi, Ahmad Subardjo menjelaskan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah gangguan dan halangan dari Kempetai Jepang. Para pemuda kemudian sepakat bahwa yang akan datang hanyalah Chairul Saleh dan Sukarni sebagai wakil para pemuda. Para anggota PPKI banyak yang hadir Sebelum perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Soekarno menemui Fatmawati yang melamun.. Sukarno: Bu, kok ngelamun, sedang mikirin apa sih Bu?(sambil menepuk bahu Fatmawati) Fatmawati: Pak, Saya khawatir dengan keadaan sekarang ini. Sukarno : kenapa Bu?, Ibu tenang saja, semua akan baik- baik saja, percayalah pada Bapak. Hadapi semua ini dengan senyuman. Fatmawati: tapi Pak........ Sukarno: tenang Bu, buktinya saja sampai sekarang ini kita sekeluarga masih bersama kan? Fatmawati : ya Pak, Ibu percaya. Sukarno : maka dari itu, agar kita benar- benar terbebas, Ibu juga harus membantu perjuangan mencapai kemerdekaan ini. Fatmawati: pasti Pak, apa yang bisa Ibu bantu?. Sukarno: begini Bu, Ibu bisa membantu menjahitkan bendera untuk bangsa kita nanti kan?. Fatmawati : baik Pak, Ibu bisa kok. Setelah itu Fatmawati langsung menjahitkan bendera merah putih
•
Proses Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Sekitar pukul 01.30, 17 Agustus 1945, perundingan di rumah Laksamana Tadashi Maeda dimulai. Sukarno: begini saudara-saudara, apabila Proklamasi dilaksanakan, penandatanganan teks proklamasi ditandatangani keesokan harinya di hadapan sidang PPKI. Hatta: ya Saya setuju dengan usul Bung Karno, karena itu akan lebih afdol. Sukarni: maaf Pak, Saya sebagai wakil pemuda tidak setuju dengan usulan Bapak, kami telah mempersiapkan teks proklamasi untuk dibacakan. Sukarno: oh begitu, kalau menurut Saya, teks proklamasi hendaknya dibuat secara bersama.
Semua yang hadir menyetujuinya, dan ahkirnya mereka membuatnya. Iwa : Pak, bagaimana kalau judulnya jangan maklumat kemerdekaan Pak?. Ahmad Subarjo : lantas apa?. Iwa : kalau proklamasi, bagaimana?. Sukarno : emmm, bagaimana saudara- saudara yang lain? Apakah setuju? Hatta: ya, bagus, Saya setuju. Sukarno : jadi kita putuskan untuk mengubah kata maklumat menjadi proklamasi, bagaimana?. Semua yang hadir menyetujuinya Ahmad Subarjo: bagaimana kalau awal kalimat dari teks proklamasi berisi “Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia”. Hatta: dan yang kedua adalah “Hal-hal jang mengenai pemindahan kekuasaan d.l.l diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya. Sukarno: Saya rasa itu sangat bagus dan sudah mencakup semuanya. Bagaimana yang lainya?. Iwa: Saya setuju, tapi lalu siapa yang akan menandatangani teks tersebut? Sukarni: kalau menurut Saya, Bung Karno dan Bung Hatta saja, namun atas nama bangsa Indonesia. Sayuti : bagus itu, nanti Saya langsung ketik hasilnya. Dalam proses pengetikan. Sayuti :bagaimana kalau kata “tempoh” diganti menjadi “tempo”?. Ahmad Subarjo : ya ga apa-apa. Sayti: lalu Kata “wakil-wakil bangsa Indonesia” diubah menjadi “atas nama bangsa Indonesia” dan “Djakarta 17-08-◌05” ֨ menjadi “Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen 05”. Hatta: bagaimana baiknya saja. Kaum muda segera mempersiapkan penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan. Pengumuman Proklamasi Kemerdekaan dicetak dengan cepat menggunakan peralatan sederhana dan disebarkan kepada masyarakat. Pagi hari, 17 Agustus 1945, barisan masyarakat berbondong-bondong datang ke lapangan Ikada. Rupanya, berita yang mereka peroleh adalah bahwa Prkolamasi Kemerdekaan akan dilaksanakan di lapangan Ikada. Padahal, Proklamasi dilaksanakan di depan kediaman Soekarno di Jl.Pegangsaan Timur no 56 Jakarta Pusat. Setelah mendengar perubahan tersebut, para pemuda dan masyarakat menuju kesana. Muwardi: Pak, bagaimana ini Pak, waktu sudah semakin siang Pak, para pemuda sudah menunggu diluar. Sukarno: sebentar lagi. Muwardi: tapi Pakkkk.. Sukarno: Saya menunggu Bung Hatta. Muwardi: tapi sudah tidak ada waktu lagi, proklamasi harus segera dilaksanakan Hatta: maaf semuanya, Saya terlambat.
Latif dan Fatmawati datang menemui ketiganya. Dan mereka semuanya menuju ke lapangan upacara segera menempatkan diri. Semua
yang hadir berdiri tegak dengan sikap sempurna. Suasana menjadi sangat hening,
Sukarno dan Hatta dipersilahkan maju beberapa langkah dari tempat semula. Sukarno mendekati mikrofon, dengan suaranya yang mantap Sukarno mengucapkan pidato pendahuluan sebelum membacakan teks proklamasi kemerdekaan. Sukarno:” saudara- saudara sekalian! Saya telah minta saudara hadir disni untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-pulah kita Bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun. Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya ada turunnya, tetapi kita tetap menuju ke arah ciat-cita. Juga dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti. Didalam jaman Jepang ini tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan kita sendiri. Sekarang tibalah kita ditangan kita sendiri, hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia, permusyawarahan itu seiya-sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita. Saudara- saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekat. Dengarkanlah proklamasi kami. Proklamasi Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain- lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Jakarta, hari 17 bulan 08 tahun 05 Atas nama Bangsa Indonesia Sukarno- Hatta Demikianlah saudara- saudara! Kita sekarang telah merdeka. Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita! Mulai saat ini, kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal dan abadi. Insyaallah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita ini.
Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa DAFTAR HADIR SISWA KELAS VIII B NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NAMA
Adia Islami Pernomo Adisya Resti Rahmadanti Afifa Dewi Larashati Afifah Kusuma Adiningtyas Albertus Bambang Dian Ardi Anggara Alfanda Resta Mareta Dovi Dora Suci Amanda Regita Maharani Andika Zidane Eldaputra Andreas Ristanto Wibowo Aulia Intan Maghfirotika Uhtivani Devia Farida Ramadhanti Dika Semesta Erina Budi Ventadewi Faranisaningrum Kartika Azzahra Gusfikhar Yusuf Nurrafif Darwanto Hindun Nur Anisah Jihan Rizka Syafiya Lamoma Judanti Cahyaning Tyas Kirana Raditya Muftazar Ilham Yudhistira Muhammad Andy Al-Fariz Muhammad Valentino Al Falkhan Muthi’a Syarifah Nabilla Hanum Pertiwi Oktarias Fatmawati Rahmanningrum Niananda Maghfiroh Raisa Permata Sari Raisah Hulaimah Nashruddin Regita Cahyani Satya Dhamma Sri Yuwaningtyas Sukma Putri Talia Dika Cahyanisa Yossua Yudita Yudha Epsen Setyawan
SIKLUS I SIKLUS II Pertem Pertem Pertem Pertem uan 1 uan 2 uan 1 uan 2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ I
KET
Yogyakarta, 20 April 2013
Lampiran 5. Lembar Hasil Observasi Empati Siswa Lembar Hasil Observasi Empati Siswa Siklus I
a. Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
b. Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
c. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
d. Kelas/Semester
: VIII B/ 2
e. Hari/ Tanggal
: Rabu/ 3 April 2013
f. Standar Kompetensi : 5. Memahami Usaha Persiapan Kemerdekaan g. Siklus
:I
Petunjuk: Isilah dengan angka krtieria skor yang diperoleh ! Kriteria Skor : Sangat Sering
= 4
Dilakukan namun jarang
= 2
Sering
= 3
Tidak Pernah
= 1
NO
NAMA
Aspek Yang Diamati
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
2 3
3 2
3 2
2 3
3 2
2 3
18
1
Adia Islami Pernomo
2
Adisya Resti Rahmadanti
3 4
3
Afifa Dewi Larashati
3
2
3
2
2
3
2
17
4
Afifah Kusuma Adiningtyas
4
2
2
3
3
2
2
18
5
Albertus Bambang Dian Ardi Anggara
3
2
4
2
2
2
3
18
6
Alfanda Resta Mareta Dovi Dora Suci
2
2
3
3
3
2
2
17
19
7
Amanda Regita Maharani
3
2
3
2
3
2
2
17
8
Andika Zidane Eldaputra Andreas Ristanto Wibowo
_ 1
_ 3
_ 2
_ 3
_ 2
_ 3
0
9
_ 2
16
10
Aulia Intan Maghfirotika Uhtivani
4
2
2
2
2
2
2
16
11
Devia Farida Ramadhanti Dika Semesta
_ 2
_ 2
_ 2
_ 2
_ 3
_ 2
0
12
_ 3
16
13
Erina Budi Ventadewi
3
2
2
3
2
2
2
16
14
Faranisaningrum Kartika Azzahra
4
2
2
2
3
2
2
17
15
Gusfikhar Yusuf Nurrafif Darwanto
2
2
2
2
3
2
3
16
16
Hindun Nur Anisah
4
2
3
3
2
2
2
18
17
Jihan Rizka Syafiya Lamoma
3
2
2
2
2
3
2
16
18
Judanti Cahyaning Tyas
3
2
2
2
2
3
2
16
19
Kirana Raditya
3
2
4
3
2
2
2
18
20
Muftazar Ilham Yudhistira
2
1
3
2
2
3
3
16
21
Muhammad Andy Al-Fariz
2
1
2
3
3
2
3
16
22
Muhammad Valentino Al Falkhan
3
2
3
2
2
2
3
17
23
Muthi’a Syarifah
3
2
2
3
2
3
2
17
24
Nabilla Hanum Pertiwi
3
2
2
3
2
3
2
17
25
Oktarias Fatmawati
2
2
3
3
3
2
2
17
26
Rahmanningrum Niananda Maghfiroh
4
1
2
3
2
2
3
17
27
Raisa Permata Sari
3
2
4
2
2
2
2
17
28
Raisah Hulaimah Nashruddin
4
2
2
2
3
3
3
19
29
Regita Cahyani
3
1
3
3
2
2
3
17
30
Satya Dhamma
3
1
2
3
2
3
3
17
31
Sri Yuwaningtyas Sukma Putri
3
2
3
2
2
3
2
17
32
Talia Dika Cahyanisa
4
2
3
4
2
2
2
19
33
Yossua Yudita
3
1
2
3
3
3
2
17
34
Yudha Epsen Setyawan
3
2
2
2
2
2
3
16
Jumlah Skor
98
58
82
80
75
76
76
545
Skor Ideal
128
128
128
128
128
128
128
896
Persentase
77%
45%
64%
63%
59%
59%
59%
61%
Keterangan Aspek Indikator Empati Siswa yang diamati :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menyimak jalannya cerita Mendengarkan dialog cerita Memperhatikan tokoh dalam cerita Memberi solusi pemecahan masalah Menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh Menerima perbedaan dalam cerita Menghargai pendapat dalam cerita
Perhitungan Rata-rata Persentase Indikator Empati siswa Siklus I adalah sebagai berikut : R
NP = SM x 100% 545
NP = 896 x 100% = 61% Observer 1
Yogyakarta, 4 April 2013 Observer 2
Dwi Oktaviani N NIM. 09416241048
Dalilah Nopani NIM. 09416241046
Lembar Hasil Observasi Empati Siswa Siklus II
a. Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
b. Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
c. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
d. Kelas/Semester
: VIII B/ 2
e. Hari/ Tanggal
: Rabu/ 17 April 2013
f. Standar Kompetensi
: 5. Memahami Usaha Persiapan Kemerdekaan
g. Siklus
: II
Petunjuk: Isilah dengan angka krtieria skor yang diperoleh ! Kriteria Skor : Sangat Sering
= 4
Dilakukan namun jarang
= 2
Sering
= 3
Tidak Pernah
= 1
NO
NAMA
Aspek Yang Diamati
Jumlah
1
Adia Islami Pernomo
1 4
2 2
3 3
4 4
5 3
6 3
7 4
23
2
Adisya Resti Rahmadanti
4
2
3
4
3
3
4
23
3
Afifa Dewi Larashati
4
2
3
4
3
3
4
23
4
Afifah Kusuma Adiningtyas
3
3
4
3
4
3
4
24
5
Albertus Bambang Dian Ardi Anggara
4
3
3
3
4
3
3
23
6
Alfanda Resta Mareta Dovi Dora Suci
3
3
3
3
4
3
4
23
7
Amanda Regita Maharani
3
4
3
3
4
3
3
23
8
Andika Zidane Eldaputra
3
3
3
3
4
3
4
23
9
Andreas Ristanto Wibowo
3
4
3
4
3
3
3
23
10
Aulia Intan Maghfirotika Uhtivani
4
4
3
3
4
4
2
24
11
Devia Farida Ramadhanti
4
4
4
3
3
3
3
24
12
Dika Semesta
4
4
4
3
4
3
2
24
13
Erina Budi Ventadewi
3
4
3
3
3
3
3
22
14
Faranisaningrum Kartika Azzahra
4
3
3
3
4
3
3
23
15
Gusfikhar Yusuf Nurrafif Darwanto
3
3
3
4
3
3
4
23
16
Hindun Nur Anisah
4
4
4
3
3
3
3
24
17
Jihan Rizka Syafiya La
3
4
3
3
3
3
3
22
18
Judanti Cahyaning Tyas
4
4
3
3
3
3
3
23
19
Kirana Raditya
3
3
4
3
3
4
3
23
20
Muftazar Ilham Yudhistira
3
3
3
4
4
3
4
24
21
Muhammad Andy Al-Fariz
3
3
3
4
3
3
4
23
22
Muhammad Valentino Al Falkhan
3
3
4
2
3
3
4
22
23
Muthi’a Syarifah
3
4
3
3
4
3
4
24
24
Nabilla Hanum Pertiwi
4
3
3
4
4
3
3
24
25
Oktarias Fatmawati
4
4
4
3
3
3
3
24
26
Rahmanningrum Niananda Maghfiroh
4
3
3
4
4
3
3
24
27
Raisa Permata Sari
3
4
3
3
3
4
4
24
28
Raisah Hulaimah Nashruddin
_
_
_
_
_
_
_
0
29
Regita Cahyani
4
3
3
3
3
4
3
23
30
Satya Dhamma
3
3
3
3
4
3
3
22
31
Sri Yuwaningtyas Sukma Putri
3
4
3
4
3
4
3
24
32
Talia Dika Cahyanisa
3
4
3
4
3
4
3
24
33
Yossua Yudita
3
3
3
4
3
4
3
23
34
Yudha Epsen Setyawan
_
_
_
_
_
_
_
0
Jumlah Skor
110
107
103
107
109
103
106
745
Skor Ideal
128
128
128
128
128
128
128
896
Persentase
85%
84%
80%
84%
85%
80%
83%
83%
Keterangan Aspek Indikator Empati Siswa yang diamati : 1. Menyimak jalannya cerita 2. Mendengarkan dialog cerita 3. Memperhatikan tokoh dalam cerita 4. Memberi solusi pemecahan masalah 5. Menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh 6. Menerima perbedaan dalam cerita 7. Menghargai pendapat dalam cerita
Perhitungan Rata-rata Persentase Indikator Empati siswa Siklus II adalah sebagai berikut : R
NP = SM x 100% NP =
745 896
x 100% = 83%
Observer 1
Yogyakarta, 18 April 2013 Observer 2
Dwi Oktaviani N NIM. 09416241048
Dalilah Nopani NIM. 09416241046
Lampiran 6. Lembar Hasil Observasi Kegiatan Guru Lembar Hasil Observasi Kegiatan Guru
a. Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
b. Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
c. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
d. Kelas/Semestr
: VIII B/ 2
e. Hari/ Tanggal
: Rabu/ 3 April 2013
f. Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan. g. Siklus
No 1. 2.
:I
Kegiatan Membuka pelajaran
Menyampaikan pembelajaran
tujuan
Keterangan Iya Tidak √ √ √
3.
Melakukan apersepsi
4.
Menentukan topik yang akan diajarkan
√
5.
Memberikan penjelasan mengenai materi disertai dengan tanya jawab Memberi gambaran tentang peran yang akan dimainkan Memilih siswa untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam persiapan kemerdekaan Indonesia
√
6. 7.
8.
Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk memerankan tokoh-tokoh tersebut
Catatan
Guru langsung menyampaikan tujuan role playing
√ √
√
Pemilihan pemeran sudah dilakukan pada pertemuan pertama, namun dalam pertemuan ke dua ini pemeran Soekarno tidak masuk, sehingga guru memilih pemeran baru Pada pertemuan pertama guru memberikan tugas untuk memerankan tokoh-tokoh dalam naskah, namun dalam pertemuan ke dua ini guru memberikan tugas
untuk membaca materi selanjutnya. jalannya
√
10. Mengklarifikasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat mengenai materi pelajaran. 11. Menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa 12. Menyampaikan tugas dan materi
√
9.
Guru mengamati kegiatan role playing
selanjutnya pelajaran dengan 13. Menutup memberikan salam penutup
√ √ √
Yogyakarta, 4 April 2013 Observer,
Dwi Oktaviani N. NIM. 09416241048
Lembar Hasil Observasi Kegiatan Guru
a. Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
b. Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
c. Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
d. Kelas/Semestr
: VIII B/ 2
e. Hari/ Tanggal
: Rabu/ 17 April 2013
f. Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan. g. Siklus
: II
No
Kegiatan
Keterangan Iya
1.
Membuka pelajaran
√
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
3.
Melakukan apersepsi
√
4.
Menentukan topik yang akan diajarkan
√
5.
Memberikan penjelasan mengenai materi
Tidak
√
disertai dengan tanya jawab
Catatan
Materi sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
6.
Memberi gambaran tentang peran yang
√
akan dimainkan
7.
Memilih siswa untuk memerankan tokohtokoh
yang
ada
dalam
√
persiapan
Memilih peran
kemerdekaan Indonesia
pengganti Fatmawati, karena pemeran Fatmawati tidak masuk
8.
Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk memerankan tokoh-tokoh
√
tersebut
9.
Guru mengamati jalannya kegiatan role
√
playing
10. Mengklarifikasi kesempatan
dan
kepada
memberikan siswa
√
untuk
bertanya atau berpendapat mengenai materi pelajaran. pelajaran
√
materi
√
13. Menutup pelajaran dengan memberikan
√
11. Menyimpulkan
materi
bersama siswa 12. Menyampaikan
tugas
dan
selanjutnya
salam penutup
Yogyakarta,18 April 2013 Observer,
Dwi Oktaviani N. NIM. 09416241048
Lampiran 7. Lembar Hasil Wawancara dengan Guru IPS TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU IPS SIKLUS I Nama Guru
:Dra. Fransisca Sumiyati
Tempat
: SMP N 15 Yogyakarta
Hari/ Tanggal : Rabu/ 3 April 2013
1.
Bagaimana tanggapan Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran role playing? Jawab: bagus mbak, apalagi metode role playing sangat cocok diterapkan pada mata pelajaran IPS khususnya Sejarah. Metode ini pun sering Saya pakai mbak.
2.
Bagaimana menurut Ibu mengenai respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran role playing? Jawab: ketika pelaksanaan metode role playing tadi, Saya melihat ada dua siswa yang mengerjakan tugas Matematika. Siswa tidak memperhatikan role playing.
3. Menurut Ibu seberapa besar pengaruh penerapan metode pembelajaran role playing terhadap peningkatan empati siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS? Jawab: cukup besar, karena siswa dapat menghayati seberapa besar perjuangan para pahlawan dalam membela tanah air dulu, sehingga siswa dapat meningkatkan empatinya di sekolah maupun di luar sekolah. 4.
Menurut Ibu apa saja manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan metode pembelajaran role playing terhadap pembelajaran IPS? Jawab: banyak mbak, dapat meningkatkan daya ingat siswa dalam menghafal naskah, dapat meningkatkan kretivitas siswa dan siswa tidak jenuh dalam belajar.
5.
Apakah menurut Ibu terdapat peningkatan empati siswa dalam pembelajaran IPS setelah diterapkannya metode pembelajaran role playing? Jawab: iya mbak ada peningkatan empati siswa, tapi belum maksimal.
6.
Menurut Ibu apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan metode pembelajaran role playing? Jawab: waktu latihan lama mbak, pelaksanaan role playing tadi masih ada siswa yang membaca naskah, dan kadang sudah ada yang di jemput orang tuanya sehingga siswa lebih memilih pulang.
7.
Bagaimana solusi menurut Ibu untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?
Jawab: ya minta izin sama orang tua mbak, biar di jemputnya tidak terlalu cepat, diperbanyak waktu latihannya juga mbak. Dilanjutkan ke siklus II ya Mbak, biar peningkatannya maksimal.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN GURU IPS SIKLUS II Nama Guru
:Dra. Fransisca Sumiyati
Tempat
: SMP N 15 Yogyakarta
Hari/ Tanggal : Rabu/ 17 April 2013
1. Bagaimana tanggapan Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran role playing? Jawab: lebih baik dari siklus I mbak 2. Bagaimana menurut Ibu mengenai respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran role playing? Jawab: tadi Saya melihat semua siswa baik yang bermain peran maupun tidak, semuanya ikut menghayati pelaksanaan role playing. 3.
Menurut Ibu seberapa besar pengaruh penerapan metode pembelajaran role playing terhadap peningkatan empati siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS? Jawab: cukup besar dari kemarin mbak.
4. Menurut Ibu apa saja manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan metode pembelajaran role playing terhadap pembelajaran IPS? Jawab: siswa bisa merasakan langsung bagaimana perjuangan para pahlawan dalam membela Indonesia, dari situ timbul perasaan yang mendalam sehingga bisa meningkatkan rasa empati siswa dalam proses pembelajaran. 5.
Apakah menurut Ibu terdapat peningkatan empati siswa dalam pembelajaran IPS setelah diterapkannya metode pembelajaran role playing? Jawab: iya saya lihat sudah ada peningkatan yang lebih baik dibanding siklus I.
6.
Menurut Ibu apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan metode pembelajaran role playing? Jawab: banyak liburnya mbak kemarin jadi waktu latihannya agak susah untuk mengumpulkan pemerannya.
7. Bagaimana solusi menurut Ibu untuk mengatasi kendala-kendala tersebut? Jawab: berkomunikasi lebih banyak lagi, agar para pemeran bisa hadir semua dalam latihan role playing.
Lampiran 8. Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SISWA SIKLUS I Nama: Hindun Nur Anisah
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita? Jawab: iya mbak. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita? Jawab: kadang-kadang. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita? Jawab: kadang mbak. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi terhadap pemecahan masalah? Jawab: lumayan sering. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak, kan Saya ikut main. 6. Apakah kamu menghargai perbedaan dalam cerita? Jawab: Insyaallah mbak. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: tergantung mbak, kalo lagi bad mood ya ga semangat. Nama: Nabilla Hanum Pertiwi
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita? Jawab: iya mbak. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita? Jawab: kadang-kadang. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita? Jawab: iya kalo lagi ga males. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi terhadap pemecahan masalah? Jawab: ya suka. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak. 6. Apakah kamu menghargai perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: kalo lagi mood ya semangat. Nama: Rahmaningrum Niananda Maghfiroh
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita? Jawab: kadang, kalo lagi males ga mbak. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita?
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jawab: kadang-kadang. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita? Jawab: suka kalo lagi ga sibuk mbak. Apakah kamu sering memberikan solusi terhadap pemecahan masalah? Jawab: iya sering. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya. Apakah kamu menghargai perbedaan dalam cerita? Jawab: saya kan ga main, tapi saya menghargai perbedaan kok . Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita? Jawab: iya. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: iya semangat.
Nama: Raisah Hulaimah Nashruddin
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita? Jawab: nggak mbak. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita ? Jawab: nggak. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: iya mbak. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah ? Jawab: jarang. 5. Apakah kamu menyatakn perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: nggak. Nama: Sri Yuwaningtyas Sukma Putri
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita ? Jawab: iya. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog dalam cerita ? Jawab: iya mendengarkan. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: kadang-kadang mbak. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi terhadap pemecahan masalah? Jawab: jarang. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya.
7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: semangat. Nama: Dika Semesta
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita ? Jawab: ga mbak, bosen. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita ? Jawab: nggak. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita? Jawab: iya suka. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah? Jawab: ya sering. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak, soalnya lucu. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: nggak mbak. TRANSKIP WAWANCARA DENGAN SISWA SIKLUS II Nama: Hindun Nur Anisah
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita ? Jawab: tadi saya menyimak mbak. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita ? Jawab: kalo tadi ga mbak. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: iya memperhatikan. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah? Jawab: lumayan sering. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: ya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: iya semangat. Nama: Nabilla Hanum Pertiwi
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita ?
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jawab: tadi nggak mbak. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita ? Jawab: iya. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: tadi ga mbak. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah ? Jawab: tadi nggak mbak, lagi males. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: ga mbak, tadi bad mood.
Nama: Rahmaningrum Niananda Maghfiroh
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita ? Jawab: iya tadi menyimak. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog dalam cerita ? Jawab: tadi nggak. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: iya mbak. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah? Jawab: kalo tadi nggak. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya mbak . 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: iya semangat. Nama: Raisah Hulaimah Nashruddin
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita? Jawab: iya. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita? Jawab: nggak. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita? Jawab: nggak mbak. 4. Apakah kamu sering memberikan tanggapan solusi pemecahan masalah? Jawab: nggak. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya mbak,
6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: nggak. Nama: Sri Yuwaningtyas Sukma Putri
1. Apakah kamu menyimak jalannya cerita ? Jawab: iya kok. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog dalam cerita ? Jawab: tadi iya. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: tadi iya mbak. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah? Jawab: jarang. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: semangat. Nama: Dika Semesta
1. Apakah kamu mengamati jalannya cerita ? Jawab: ngga mbak, lagi males. 2. Apakah kamu mendengarkan dialog cerita ? Jawab: nggak. 3. Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita ? Jawab: tadi nggak. 4. Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah ? Jawab: ya tapi ga sering banget. 5. Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh? Jawab: iya. 6. Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita? Jawab: iya. 7. Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita ? Jawab: iya. 8. Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing ? Jawab: nggak mbak.
Lampiran 9. Lembar Catatan Lapangan LEMBAR CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII B/2
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 27 Maret 2013
Siklus/ Pertemuan
: I/I
Deskripsi catatan lapangan : Siklus I dilaksanakan pada jam pelajaran pertama yaitu pukul 07.00-07.40 di kelas VIII B SMP N 15 Yogyakarta. Siklus ini diawali dengan membuka pelajaran oleh guru IPS yaitu Ibu Fransiska Sumiati sebagai pelaksana tindakan, diantaranya adalah salam pembuka, do’a dan menanyakan siswa yang tidak masuk. Setelah melakukan presensi, siswa, guru dan observer menyanyikan lagu Indonesia Raya karena di SMP Negeri 15 Yogyakarta apabila jam pelajaran pertama wajib menyayikan lagu Indonesia Raya. Penyampaian tujuan pun sudah dilakukan dengan baik, namun apersepsi belum disampaikan karena lupa. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi tentang peristiwa seputar menjelang Proklamasi 17 Agustus 1945 dimulai saat peristiwa Rengasdengklok dan siswa menyimak penjelasan guru. Setelah penyampaian materi, guru melanjutkan dengan menjelaskan langkah-langlah role playing yang akan digunakan untuk pertemuan berikutnya dan menunjuk siswa untuk memerankan tokoh-tokoh dalam skenario. Namun suasana kelas masih terlihat gaduh dan susah untuk dikondisikan, siswa cenderung mengobrol sendiri dengan teman sebangkungnya bahkan ada yang mengobrol dengan belakangnya. Pada saat penunjukan tokoh-tokoh, banyak siswa yang tidak mau untuk memerankan tokoh yang ada dalam skenario. Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan menyimpulkan materi bersama dengan siswa. Namun belum ada siswa yang berani menyimpulkan materi pelajaran. Setelah pembelajaran selesai, guru memberikan tugas yaitu berlatih role playing untuk ditampilkan pada pertemuan berikutnya dan akhirnya pembelajaran ditutup dengan mengucap salam oleh guru. Yogyakarta, 27 Maret 2013 Observer,
Dwi Oktaviani N NIM. 09416241048
LEMBAR CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII B/2
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 3 April 2013
Siklus/ Pertemuan
: I/ II
Deskripsi catatan lapangan :
Siklus I pertemuan ke II ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 3 April 2013 di kelas VIII B SMP N 15 Yogyakarta. Seperti biasanya untuk mengawali pelajaran, siswa melakukan tadarus Al-Qur’an yang didampingi oleh guru, peneliti dan observer, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa bersama dipimpin oleh guru. Setelah berdoa, guru mengabsen siswa namun banyak siswa yang telat dan menyampaikan tujuan kegiatan role playing, namun lupa melakukan apersepsi. Pada pertemuan ini metode role playing sudah diterapkan, namun role playing agak kacau karena para pemeran masih membaca naskah dan pemeran Soekarno tidak hadir, guru mendadak mencari pemeran pengganti sehingga pemeran Soekarno masih membaca naskah. Siswa yang tidak ikut dalam role playing sudah mulai mengkondisikan suasana, tidak ramai sendiri dan memperhatikan temannya yang melakukan role playing. Guru bersama observer pun mengamati jalannya role playing. Saat pelaksanaan role playing ada dua siswa yang mengerjakan tugas Matematika namun di tegur oleh guru untuk menyimpan tugasnya dan memperhatikan kegiatan role playing. Setelah kegiatan role playing selesai, peneliti yang bertindak sebagai observer membagikan soal tes yang berupa 10 soal isian singkat. Guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil tes dan guru pun menyimpulkan kegiatan role playing. Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. Sudah ada siswa yang berani menyimpulkan materi pelajaran. Setelah pembelajaran selesai, guru memberikan tugas yaitu untuk membaca materi selanjutnya tentang perumusan teks proklamasi dan pelaksanaan proklamasi akhirnya pembelajaran ditutup dengan mengucap salam oleh guru. Yogyakarta, 3 April 2013 Observer,
Dwi Oktaviani N NIM. 09416241048
LEMBAR CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII B/2
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 10 April 2013
Siklus/ Pertemuan
: II/ I
Deskripsi catatan lapangan
Pada siklus II pembelajaran di awali dengan tadarus Al-Qur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di dampingi oleh guru dan observer. Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, guru mengabsen siswa namun masih banyak siswa yang telat dan ada satu siswa yang tidak masuk. Pembelajaran di mulai oleh guru yang melakukan apersepsi dengan menanyakan pertanyaan “dimana proses perumusan teks proklamasi dilaksanakan? Siapa yang tau akan Ibu beri point!”, siswa nomor absen 31 menjawab pertanyaan “Saya Bu,dilaksanakan dirmah Laksana Maeda Bu”. Setelah melakukan apersepsi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Kegiatan inti dimulai dengan penyampaian materi oleh guru tentang proses perumusan teks proklamasi dan pelaksanaan proklamasi, bersama dengan siswa guru pun melakukan tanya jawab. Saat guru menyampaikan materi, siswa mulai dapat dikondisikan dengan baik, hanya ada dua siswa laki-laki yang mengobrol. Di sela-sela penyampaian materi, guru sudah menyampaikan karakter yang diharapkan melalui pembelajaran tersebut, siswa diharapkan dapat meningkatkan empatinya, toleransi, dan dapat menghargai pendapat orang lain. Setelah penyampaian materi, guru melanjutkan dengan menjelaskan langkah-langlah role playing yang akan digunakan untuk pertemuan berikutnya dan menunjuk siswa untuk memerankan tokoh-tokoh dalam skenario. Dalam kegiatan konfirmasi guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan menyimpulkan materi bersama dengan siswa. Namun belum ada siswa yang berani menyimpulkan materi pelajaran. Setelah pembelajaran selesai, guru memberikan tugas yaitu berlatih role playing untuk ditampilkan pada pertemuan berikutnya dan akhirnya pembelajaran ditutup dengan mengucap salam oleh guru.
LEMBAR CATATAN LAPANGAN Nama Sekolah
: SMP N 15 Yogyakarta
Alamat sekolah
: Jl. Tegal Lempuyangan No. 61 Yogyakarta
Mata pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: VIII B/2
Hari/ Tanggal
: Rabu/ 17 April 2013
Siklus/ Pertemuan
: II/II
Deskripsi catatan lapangan :
Pada siklus II pertemuan kedua ini, pembelajaran di awali dengan tadarus AlQur’an dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di dampingi oleh guru dan observer. Guru mengabsen siswa dan ada 2 siswa yang tidak masuk. Pada kegiatan inti guru langsung menyuruh siswa yang bertugas dalam role playing untuk menuju keluar kelas dan yang tidak ikut disuruh memperhatikan jalannya role playing. Kegiatan role playing ini sudah meningkat dibandingkan pada siklus I, pada siklus II ini role playing sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Semua pemeran tidak membaca naskah lagi, namun pemeran Fatmawati tidak hadir, sehingga guru mencari pemeran pengganti Fatmawati. Dengan hanya membaca naskah sebentar, pemeran pengganti Fatmawati sudah baik dalam memerankan Fatmawati dengan penuh penghayatan. Pada silkus II ini siswa lebih memperhatikan guru dan role playing sehingga sudah terdapat peningkatan empati siswa, hal ini terlihat ketika ada siswa yang kurang paham terhadap materi, ada siswa lain yang membantunya. Setelah role playing selesai, peneliti membagikan soal tes sebagai bahan pembanding dengan tes siklus I. Namun pada siklus II guru dan siswa tidak bisa mengoreksi hasil tes bersama, karena jam pelajaran sudah habis. Guru pun langsung memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum materi yang sudah diajarkan sebelumnya dan dikumpulkan minggu depan. Guru mengucap salam sebagai tanda berakhirnya pembelajaran.
Yogyakarta, 17 April 2013 Observer,
Dwi Oktaviani N. NIM. 09416241048
128 Lampiran 10. Hasil Penilaian Tes
HASIL PENILAIAN TES SISWA KELAS VIII B
No
Nama Adia Islami Pernomo
1
L/P
Tes Siklus I
Hasil Penilaian Tes Tes Kategori Siklus II Tuntas Tidak
Tuntas
Tuntas
100
Tuntas
Kategori
P
90
P
70
Tidak
90
Tuntas
P
70
Tidak
90
Tuntas
P
90
Tuntas
90
Tuntas
L
80
Tuntas
80
Tuntas
P
80
Tuntas
90
Tuntas
P
90
Tuntas
90
Tuntas
L
-
90
Tuntas
L
80
90
Tuntas
P
70
Tidak
80
Tuntas
P
-
Tidak
90
Tuntas
Adisya Resti Rahmadanti 2 Afifa Dewi Larashati 3 Afifah Kusuma Adiningtyas 4 Albertus Bambang Dian Ardi A. 5 Alfanda Resta Mareta Dovi Dora 6 Amanda Regita Maharani 7 Andika Zidane Eldaputra 8
Tidak
Andreas Ristanto Wibowo 9
Tuntas
Aulia Intan Maghfirotika U. 10 Devia Farida Rahmadhanti 11
Tidak
129 Dika Semesta 12
L
80
Tuntas
90
Tuntas
P
90
Tuntas
90
Tuntas
P
80
Tuntas
90
Tuntas
L
80
Tuntas
90
Tuntas
P
90
Tuntas
100
Tuntas
P
70
Tidak
90
Tuntas
P
70
Tidak
90
Tuntas
P
70
Tidak
90
Tuntas
P
70
Tidak
70
P
70
Tidak
90
Tuntas
L
90
100
Tuntas
P
70
P
90
Tuntas
90
Tuntas
P
80
Tuntas
90
Tuntas
P
80
Tuntas
90
Tuntas
P
70
Tidak
80
Tuntas
P
70
Tidak
-
Erina Budi Ventadewi 13 Faranisaningrum Kartika Azzahra 14 Gusfikhar Yusuf Nurrafif D. 15 Hindun Nur Anisah 16 Jihan Rizka Syafiya Lamoma 17 Judanti Cahyaning Tyas 18 Kirana Raditya 19 Muftazar Ilham Yudhistira 20
Tidak
Muhammad Andy Al-Fariz 21 Muhammad Valentino A. 22
Tuntas
Muthi’a Syarifah 23
Tidak
70
Tidak
Nabilla Hanum Pertiwi 24 Oktarias Fatmawati 25 Rahmanningrum Niananda M. 26 Raisa Permata Sari 27 Raisah Hulaimah Nashruddin 28
Tidak
130 Regita Cahyani 29
P
70
L
90
Tuntas
100
P
90
Tuntas
100
Tuntas
P
80
Tuntas
90
Tuntas
L
80
Tuntas
90
Tuntas
L
90 2240 70
Tuntas 20
2500 78
Tidak
90
Satya Dhamma 30
Tuntas Tuntas
Sri Yuwaningtyas Sukma Putri 31 Talia Dika Cahyanisa 32 Yossua Yudita 33 Yudha Epsen Setyawan 34 Jumlah Rata-rata Nilai
14
30
Tidak 4
Yogyakarta, 4 April 2013
Lampiran 11. Foto Dokumentasi Hasil Penelitian FOTO DOKUMENTASI HASIL PENELITIAN
Gambar 9. Denah SMP N 15 Yogyakarta
Gambar 10. Guru dan Siswa Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
Gambar 11. Siswa Tadarus Al-Qur’an
Gambar 12. Guru Menjelaskan Materi Pelajaran
Gambar 13. Siswa Menjawab Pertanyaan dari Guru
Gambar 14. Siswa Menjawab Pertanyaan dari Guru
Gambar 15. Siswa Mengerjakan Tes
Gambar 16. Guru dan Siswa Mengoreksi Hasil Tes
Gambar 17. Guru Menjelaskan Langkah-Langkah Role Playing
Gambar 18. Guru Memilih Pemeran
Gambar 19. Siswa Berlatih Role Playing
Gambar 20. Siswa Melakukan Role Playing
Gambar 21. Pembacaan Teks Proklamasi oleh Pemeran Role Playing
Gambar 22. Wawancara dengan guru dan siswa
Lampiran 12. Triangulasi TRIANGULASI
A. Tema : Kegiatan Pra Survey 1. Berdasarkan Observasi Pengamatan awal terhadap kelas VIII B dilakukan sebagai kegiatan pra tindakan untuk mengetahui masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP N 15 Yogyakarta. Setelah diamati, dapat diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di kelas tersebut, yaitu: rendahnya empati siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VIII B SMP N 15 Yogyakarta; 2) siswa tidak memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung; 3) siswa tidak mau membantu temannya yang sedang kesulitan belajar, dan kurangnya tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru; 4) metode dan media pembelajaran kurang menarik, belum pernah diterapkannya model-model pembelajaran baru yang inovatif seperti role playing dalam proses pembelajaran, sehingga potensi siswa tidak dapat berkembang secara optimal; 5) rendahnya aktivitas belajar siswa dan siswa mengerjakan PR di sekolah; 6) suasana pembelajaran belum banyak menumbuhkan sikap empati siswa. Masalah di atas terjadi karena pembelajaran yang diterapkan belum sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini juga terlihat dalam pembelajaran IPS di SMP. Pelaksanaan pembelajaran IPS perlu menekankan empati siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar agar tujuan pendidikan yang diharapkan dapat terwujud. Suasana pembelajaran yang menumbuhkan empati harus diciptakan dalam proses pembelajaran sehingga dapat memotivasi siswa untuk senantiasa belajar dengan baik dan memiliki sikap empati terhadap sesama maupun terhadap lingkungan. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat terlibat dan fokus dalam pembelajaran serta memahami apa yang diajarkan oleh guru, sehingga siswa dapat meningkatkan rasa empatinya. Oleh karena itu, metode pembelajaran yang dilakukan guru sebaiknya lebih kreatif atau bervariasi yang disesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan teknologi.
2. Berdasarkan Wawancara Peneliti Guru IPS Peneliti
Guru IPS
Peneliti Guru IPS
: “Selamat siang Ibu?” : “Iya siang Mba, Ada apa ya?” : “Begini Bu, Saya mahasiswi dari UNY jurusan Pendidikan IPS, mau tanya, masalah apa yang dihadapi Ibu selama melaksanakan pembelajaran IPS?” : “ooo iya ada beberapa masalah dalam pembelajaran IPS Mba, tentang empati siswa yang rendah dalam pembelajaran IPS. Siswa disini cenderung mementingkan dirinya. Terutama di kelas VIII B. Siswa kelas tersebut cenderung cuek dan tidak mau membantu temannya dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.” : “Menurut Ibu, apa yang menyebabkan empati siswa rendah?” : “Ibu sudah menggunakan model pembelajaran yang bervariasi seperti tanya jawab dan diskusi, tapi belum dapat meningkatkan
Peneliti Guru IPS Peneliti Guru IPS Peneliti Guru IPS
empati siswa di dalam kelas tersebut. Paling hanya ada 4 atau 5 siswa saja yang berempati dalam proses pembelajaran IPS.” : “Oh, begitu ya Bu...kira-kira kalau saya ingin mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas tersebut boleh tidak ya Bu?” : “Ya silakan Mba,..” : “Bu, kalau Saya menggunakan metode role playing bagaimana?” : “Silakan saja Mba. Itu bagus kok, Saya juga pernah menggunakannya..” : “Kalau begitu terimakasih ya Bu atas waktu dan izinnya. .” : “Iya sama-sama Mba.”
3. Refleksi Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan diskusi peneliti dengan guru IPS untuk membahas masalah yang dihadapi guru selama proses pembelajaran IPS. Dari pernyataan yang disampaikan oleh guru, diketahui bahwa guru merasakan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan belum mampu meningkatkan empati siswa. Padahal guru sudah menerapkan model pembelajaran yang bervariasi antara lain yaitu ceramah dan diskusi. Model pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru ternyata belum mampu meningkatkan empati siswa dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan observasi pra survey, empati siswa kelas VIII B dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari ketidakpedulian antar siswa dalam menghadapi permasalahan. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa tidak memperhatikan guru, tidak mau membantu teman di luar gengnya yang sedang kesulitan belajar, dan kurangnya tanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Suasana belajar yang kurang kondusif pun seringkali terjadi dalam pembelajaran IPS menyebabkan rendahnya empati yang di miliki oleh siswa. Suasana seperti ini tidak efektif untuk menumbuhkan sikap empati siswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan sikap empati pada siswa, tentunya metode pembelajaran yang melibatkan siswa untuk merasakan apa yang terjadi pada diri orang lain sehingga dapat memicu tumbuhnya empati siswa. Salah satu metode yang dapat meningkatkan sikap empati siswa yaitu metode role playing. Berdasarkan penjelasan peneliti tentang metode role playing yang akan diterapkan di kelas, guru sepakat untuk menerapkan metode role playing di kelas VIII B pada pembelajaran IPS.
B. Tema : Hasil Penelitian Siklus I 1. Berdasarkan Observasi a. Lembar Hasil Observasi Kegiatan Guru No
Kegiatan
1. 2.
Membuka pelajaran Menyampaikan pembelajaran
3.
Melakukan apersepsi
4.
Menentukan topik yang akan diajarkan Memberikan penjelasan mengenai materi disertai dengan tanya jawab Memberi gambaran tentang peran yang akan dimainkan Memilih siswa untuk memerankan tokoh-tokoh yang ada dalam persiapan kemerdekaan Indonesia
5.
6. 7.
tujuan
8.
Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk memerankan tokoh-tokoh tersebut
9.
Guru mengamati jalannya kegiatan role playing Mengklarifikasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat mengenai materi pelajaran. Menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa Menyampaikan tugas dan materi selanjutnya Menutup pelajaran dengan
10.
11. 12. 13.
Keterangan Iya Tidak √ √
√
Catatan
Guru langsung menyampaikan tujuan role playing
√ √
√ √
√
√ √
√ √ √
Pemilihan pemeran sudah dilakukan pada pertemuan pertama, namun dalam pertemuan ke dua ini pemeran Soekarno tidak masuk, sehingga guru memilih pemeran baru Pada pertemuan pertama guru memberikan tugas untuk memerankan tokoh-tokoh dalam naskah, namun dalam pertemuan ke dua ini guru memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya.
memberikan salam penutup
b. Lembar Hasil Observasi Empati Siswa Kriteria Skor: 1 = tidak pernah melakukan 2 = dilakukan namun jarang 3 = sering dilakukan 4 = sangat sering dilakukan Aspek Yang Diamati NO
Jumlah
NAMA 1
2
3
4
5
6
7
1
Adia
3
2
3
3
2
3
2
18
2
Adisya
4
3
2
2
3
2
3
19
3
Afifa
3
2
3
2
2
3
2
17
4
Afifah
4
2
2
3
3
2
2
18
5
Albertus
3
2
4
2
2
2
3
18
6
Alfanda
2
2
3
3
3
2
2
17
7
Amanda
3
2
3
2
3
2
2
17
8
Andika
9
Andreas
2
1
3
2
3
2
3
16
10
Aulia
4
2
2
2
2
2
2
16
11
Devia
12
Dika
3
2
2
2
2
3
2
16
13
Erina
3
2
2
3
2
2
2
16
14
Faranisa
4
2
2
2
3
2
2
17
15
Gusfikhar
2
2
2
2
3
2
3
16
16
Hindun
4
2
3
3
2
2
2
18
17
Jihan
3
2
2
2
2
3
2
16
18
Judanti
3
2
2
2
2
3
2
16
19
Kirana
3
2
4
3
2
2
2
18
20
Muftazar
2
1
3
2
2
3
3
16
21
M. Andy
2
1
2
3
3
2
3
16
22
M. Valentino
3
2
3
2
2
2
3
17
23
Muthi’a
3
2
2
3
2
3
2
17
24
Nabilla
3
2
2
3
2
3
2
17
25
Oktarias
2
2
3
3
3
2
2
17
26
Rahma
4
1
2
3
2
2
3
17
27
Raisa
3
2
4
2
2
2
2
17
28
Raisah
4
2
2
2
3
3
3
19
29
Regita
3
1
3
3
2
2
3
17
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
0
0
30
Satya
3
1
2
3
2
3
3
17
31
Sri
3
2
3
2
2
3
2
17
32
Talia
4
2
3
4
2
2
2
19
33
Yossua
3
1
2
3
3
3
2
17
34
Yudha
3
2
2
2
2
2
3
16
Jumlah Skor
98
58
82
80
75
76
76
545
Skor Ideal
128
128
128
128
128
128
128
896
Persentase
77%
45%
64%
63%
59%
59%
59%
61%
Keterangan Aspek Indikator Empati Siswa yang diamati :
8. Menyimak jalannya cerita 9. Mendengarkan dialog cerita 10. Memperhatikan tokoh dalam cerita 11. Memberi solusi pemecahan masalah 12. Menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh 13. Menerima perbedaan dalam cerita 14. Menghargai pendapat dalam cerita Perhitungan rata-rata persentase indikator empati siklus I adalah sebagai berikut: R
NP= SM x 100%
NP = x 100%= 61%
2. Berdasarkan Catatan Lapangan .....Pada pertemuan ini metode role playing sudah diterapkan, namun role playing agak kacau karena para pemeran masih membaca naskah dan pemeran Soekarno tidak hadir, guru mendadak mencari pemeran pengganti sehingga pemeran Soekarno masih membaca naskah. Siswa yang tidak ikut dalam role playing sudah mulai mengkondisikan suasana, tidak ramai sendiri dan memperhatikan temannya yang melakukan role playing. Guru bersama observer pun mengamati jalannya role playing. Saat pelaksanaan role playing ada dua siswa yang mengerjakan tugas Matematika namun di tegur oleh guru untuk menyimpan tugasnya dan memperhatikan kegiatan role playing.
3. Berdasarkan Wawancara a. Wawancara dengan Guru Wawancara dengan guru IPS siklus I selesai dilaksanakan. Peneliti Guru IPS
: “Maaf Ibu, saya mau wawancara dengan Ibu sebentar, bisa tidak?” : “oh ya Mba,,silakan.”
Peneliti Guru IPS
Peneliti
Guru IPS
Peneliti
Guru IPS
Peneliti Guru IPS
Peneliti
Guru IPS Peneliti Guru IPS
Peneliti Guru IPS
Peneliti Peneliti Guru IPS
: “Bagaimana tanggapan Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran role playing? : “bagus mbak, apalagi metode role playing sangat cocok diterapkan pada mata pelajaran IPS khususnya Sejarah. Metode ini pun sering Saya pakai mbak.” : “Bagaimana menurut Ibu mengenai respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran role playing?” : “ketika pelaksanaan metode role playing tadi, Saya melihat ada 2 siswa yang sedang mengerjakan tugas Matematika. Siswa tidak memperhatikan role playing” : “Menurut Ibu seberapa besar pengaruh penerapan metode pembelajaran role playing terhadap peningkatan empati siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS?.” : “cukup besar, karena siswa dapat menghayati seberapa besar perjuangan para pahlawan dalam membela tanah air dulu, sehingga siswa dapat meningkatkan empatinya di sekolah maupun di luar sekolah.” : “Menurut Ibu apa saja manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan metode pembelajaran role playing terhadap pembelajaran IPS?” : “banyak mbak, dapat meningkatkan daya ingat siswa dalam menghafal naskah, dapat meningkatkan kretivitas siswa dan siswa tidak jenuh dalam belajar.” : “Apakah menurut Ibu terdapat peningkatan empati siswa dalam pembelajaran IPS setelah diterapkannya metode pembelajaran role playing?” : “iya mbak ada peningkatan empati siswa, tapi belum maksimal.” : “Menurut Ibu apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan metode pembelajaran role playing? ” : “waktu latihan lama mbak, pelaksanaan role playing tadi masih ada siswa yang membaca naskah, dan kadang sudah ada yang di jemput orang tuanya sehingga siswa lebih memilih pulang.” : “Bagaimana solusi menurut Ibu untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?” : “ya minta izin sama orang tua mbak, biar di jemputnya tidak terlalu cepat, diperbanyak waktu latihannya juga mbak. Dilanjutkan ke siklus II ya mbak, biar peningkatannya maksimal.” : “oh iya Bu.” : “Terima kasih Bu.” : “Sama-sama”
b. Wawancara dengan Siswa Wawancara dengan beberapa siswa dilakukan setelah metode role playing diterapkan dalam proses pembelajaran IPS. Peneliti Siswa 1, 3 Siswa 2 Peneliti Siswa 1,
: “Apakah kamu menyimak jalannya cerita?” : “kadang-kadang mbak, kalo lagi ga males.” : “tergantung gurunya mbak” : “Apakah kamu mendengarkan dialog dalam cerita?” : “kadang mbak.”
2, 3 Peneliti Siswa 1, 3 Siswa 2 Peneliti
: “Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita?” : “Kadang mbak.” : “Iya kalo lagi ga males. ” : “Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah?” Siswa 1, 3 : “Iya sering” Siswa 2 : “Iya suka.” Peneliti : “Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh?” Siswa 1, : “Iya mbak” 2, 3 Peneliti : “Apakah kamu menerima perbedaan dalam cerita?” Siswa 1 : “Insyaallah mbak.” Siswa 2,3 : “Iya” Peneliti : “Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita? Siswa 1, : “Iya.” 2, 3 Peneliti : “Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing?” Siswa 1, 2 : “Kalo lagi mood ya semangat.” Siswa 3 : “Semangat”
4. Berdasarkan Tes a. Hasil Tes Siswa Siklus I Nilai Tes
Frekuensi
Persentas e
< 75 ≥ 75
14 20
41% 59%
Jml
34
100%
Kriteria Keberhasilan Siswa yang mencapai nilai ≥75 sebesar 75%
5. Refleksi Berdasarkan hasil wawancara siklus I, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS dengan metode role playing pada siklus I cukup baik, akan tetapi dalam pelaksanaan role playing ada pemeran yang masih membaca naskah, yaitu pemeran pengganti Soekarno yang dipilih mendadak oleh guru, sehingga belum menguasai peran. Pada awal sampai pertengahan proses pembelajaran, perhatian siswa belum sepenuhnya terpusat pada pelaksanaan role playing. Masih ada siswa yang ngobrol dengan temannya. Penerapan metode role playing pada siklus I belum sepenuhnya dapat dilaksanakan secara optimal. Berdasarkan hasil pengamatan, rata-rata persentase indikator empati siswa pada siklus I belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75%. Rata-rata persentase indikator empati siswa pada siklus I adalah sebesar 61%.
Setelah dilakukan tes pada siklus I, menunjukkan bahwa 59% siswa telah mencapai nilai 75 atau ada 20 siswa yang mencapai nilai KKM dari 34 siswa.. Beberapa kendala yang ditemukan pada siklus I antara lain:
a) Masih ada siswa yang membaca naskah saat pelaksanaan role playing. b) Waktu latihan role playing kurang, karena siswa sulit untuk diajak berlatih. c) Guru kurang tegas menegur siswa yang membuat keributan di kelas. d) Rata-rata persentase indikator empati siswa belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan karena baru mencapai 61%. Berdasarkan data-data dan kendala-kendala di atas, maka upaya meningkatkan empati siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing di kelas VIII B SMP N 15 Yogyakarta pada siklus I dapat dikatakan belum berhasil. Rata-rata indikator empati siswa pada siklus I adalah 61% sehingga belum mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan yaitu 75%. Selain itu, persentase siswa kelas VIII B yang mencapai nilai KKM baru ada sebesar 59%. Padahal kriteria keberhasilan yang harus dicapai adalah 75%. Untuk itu perlu disusun rencana tindakan yang diperbaiki, rencana tindakan yang baru, ataupun yang dimodifikasi dari siklus sebelumnya pada siklus II agar mencapai kriteria keberhasilan tindakan.
C. Tema : Hasil Penelitian Siklus II 1. Berdasarkan Observasi a. Lembar Hasil Observasi Kegiatan Guru No
Kegiatan
1. 2. 3. 4. 5.
Membuka pelajaran Menyampaikan tujuan pembelajaran Melakukan apersepsi Menentukan topik yang akan diajarkan Memberikan penjelasan mengenai materi disertai dengan tanya jawab
6.
Memberi gambaran tentang peran yang akan dimainkan Memilih siswa untuk memerankan tokohtokoh yang ada dalam persiapan kemerdekaan Indonesia
√
Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk memerankan tokoh-tokoh
√
7.
8.
Keterangan Iya Tidak √ √ √ √ √
√
Catatan
Materi sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya
Memilih peran pengganti Fatmawati, karena pemeran Fatmawati tidak masuk
9. 10.
11. 12. 13.
tersebut Guru mengamati jalannya kegiatan role playing Mengklarifikasi dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau berpendapat mengenai materi pelajaran. Menyimpulkan materi pelajaran bersama siswa Menyampaikan tugas dan materi selanjutnya Menutup pelajaran dengan memberikan salam penutup
√ √
√ √ √
b. Lembar Hasil Observasi Empati Siswa Kriteria Skor: 1 = tidak pernah melakukan 2 = dilakukan namun jarang 3 = sering dilakukan 4 = sangat sering dilakukan Aspek Yang Diamati NO
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jumlah
NAMA 2
3
4
5
6
7
Adia
4
2
3
4
3
3
4
23
Adisya
4
2
3
4
3
3
4
23
Afifa
4
2
3
4
3
3
4
23
Afifah
3
3
4
3
4
3
4
24
Albertus
4
3
3
3
4
3
3
23
Alfanda
3
3
3
3
4
3
4
23
Amanda
3
4
3
3
4
3
3
23
Andika
3
3
3
3
4
3
4
23
Andreas
3
4
3
4
3
3
3
23
Aulia
4
4
3
3
4
4
2
24
Devia
4
4
4
3
3
3
3
24
Dika
4
4
4
3
4
3
2
24
Erina
3
4
3
3
3
3
3
22
Faranisa
4
3
3
3
4
3
3
23
Gusfikhar
3
3
3
4
3
3
4
23
Hindun
4
4
4
3
3
3
3
24
Jihan
3
4
3
3
3
3
3
22
Judanti
4
4
3
3
3
3
3
23
19
Kirana
3
3
4
3
3
4
3
23
20
Muftazar
3
3
3
4
4
3
4
24
21
M. Andy
3
3
3
4
3
3
4
23
M. Valentino Muthi’a
3
3
4
2
3
3
4
22
3
4
3
3
4
3
4
24
Nabilla
4
3
3
4
4
3
3
24
Oktarias
4
4
4
3
3
3
3
24
Rahma
4
3
3
4
4
3
3
24
Raisa
3
4
3
3
3
4
4
24
Raisah
_
_
_
_
_
_
_
0
Regita
4
3
3
3
3
4
3
23
Satya
3
3
3
3
4
3
3
22
Sri
3
4
3
4
3
4
3
24
Talia
3
4
3
4
3
4
3
24
Yossua
3
3
3
4
3
4
3
23
Yudha
_
_
_
_
_
_
_
0
Jumlah Skor
110
107
103
107
109
103
106
745
Skor Ideal
128
128
128
128
128
128
128
896
Persentase
85 %
84 %
80 %
84 %
85 %
80 %
83 %
83%
17 18
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Keterangan Aspek Indikator Empati Siswa yang diamati :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Menyimak jalannya cerita Mendengarkan dialog cerita Memperhatikan tokoh dalam cerita Memberi solusi pemecahan masalah Menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh Menerima perbedaan dalam cerita Menghargai pendapat dalam cerita
Perhitungan rata-rata persentase indikator empati siswa siklus II adalah sebagai berikut: R
NP= SM x 100%
NP = x 100% = 83%
2. Berdasarkan Catatan Lapangan .....Pada silkus II ini siswa lebih memperhatikan guru dan role playing sehingga sudah terdapat peningkatan empati siswa, hal ini terlihat ketika ada siswa yang kurang paham terhadap materi, ada siswa lain yang membantunya.
3. Berdasarkan Wawancara a. Wawancara dengan Guru IPS Wawancara dengan guru IPS siklus II selesai dilaksanakan. Peneliti Guru IPS Peneliti
Guru IPS Peneliti
Guru IPS Peneliti
Guru IPS Peneliti Guru IPS
Peneliti
Guru IPS Peneliti Guru IPS Peneliti Guru IPS Peneliti Peneliti
: “Ibu maaf mengganggu sebentar, ada yang mau Saya tanyakan” : “Iya Mba bagaimana.” : “Begini Bu, bagaimana tanggapan Ibu tentang pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan metode pembelajaran role playing? : “lebih baik dari siklus I mbak.” : “Bagaimana menurut Ibu mengenai respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran role playing?” : “tadi Saya melihat semua siswa baik yang bermain peran maupun tidak, semuanya ikut menghayati pelaksanaan role playing.” : “Menurut Ibu seberapa besar pengaruh penerapan metode pembelajaran role playing terhadap peningkatan empati siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS?.” : “cukup besar dari kemarin mbak.” : “Menurut Ibu apa saja manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan metode pembelajaran role playing terhadap pembelajaran IPS?” : “siswa bisa merasakan langsung bagaimana perjuangan para pahlawan dalam membela Indonesia, dari situ timbul perasaan yang mendalam sehingga bisa meningkatkan rasa empati siswa dalam proses pembelajaran.” : “Apakah menurut Ibu terdapat peningkatan empati siswa dalam pembelajaran IPS setelah diterapkannya metode pembelajaran role playing?” : “iya saya lihat sudah ada peningkatan yang lebih baik dibanding siklus I.” : “Menurut Ibu apa saja kendala-kendala yang dihadapi selama penerapan metode pembelajaran role playing? ” : “banyak liburnya mbak kemarin jadi waktu latihannya agak susah untuk mengumpulkan pemerannya.” : “Bagaimana solusi menurut Ibu untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?” : “berkomunikasi lebih banyak lagi, agar para pemeran bisa hadir semua dalam latihan role playing.” : “Ya terimakasih ya Bu, maaf sudah mengganggu.” : “Iya tidak apa-apa mba..”
b. Wawancara dengan Siswa Wawancara dengan beberapa siswa dilakukan setelah metode role playing diterapkan dalam proses pembelajaran IPS. Peneliti Siswa 1, 3 Siswa 2 Peneliti Siswa 1, 3
: “Apakah kamu menyimak jalannya cerita?” : “Iya tadi Saya dengerin dan memperhatikan juga.” : “tadi nggak dengerin mbak” : “Apakah kamu mendengarkan dialog cerita?” : “tadi nggak.”
Siswa 2 Peneliti Siswa 1, 2 Siswa 2 Peneliti
: “iya dengarin.” : “Apakah kamu memperhatikan tokoh dalam cerita?” : “tadi nggak mbak, lagi males.” : “suka. ” : “Apakah kamu sering memberikan solusi pemecahan masalah?” Siswa 1, : “lumayan” Siswa 2, 3 : “tadi nggak mbak.” Peneliti : “Apakah kamu menyatakan perasaan yang terjadi pada tokoh?” Siswa 1, : “Iya mbak” 2, 3 Peneliti : “Apakah kamu menerima perbedaa dalam cerita?” Siswa 1, : “Iya mbak.” 2, 3 Peneliti : “Apakah kamu menghargai pendapat dalam cerita? Siswa 1, : “Iya.” 2, 3 Peneliti : “Apakah kamu selalu bersemangat dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode role playing?” Siswa 1, 3 : “Iya semangat.” Siswa 2 : “Tadi nggak, lagi bad mood.”
4. Berdasarkan Tes a. Hasil Tes Siklus II Nilai Tes
Frekuensi
Persentase
Kriteria Keberhasilan
< 75 ≥ 75 Jml
4 30 34
12% 88% 100%
Siswa yang mencapai nilai ≥ 75 sebesar 75%
5. Refleksi Berdasarkan hasil wawancara setelah pelaksanaan pembelajaran siklus II, dapat diperoleh kesimpulan bahwa upaya peningkatan empati siswa dengan metode role playing lebih baik dari siklus I. Guru sudah optimal dalam penyampaian materi pelajaran dan sudah optimal dalam pelaksanaan role playing serta dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Pengaruh penerapan metode role playing terhadap peningkatan empati siswa dalam pelaksanaan pembelajaran IPS sudah lebih baik dibandingkan siklus I. Siswa sudah menunjukkan peningkatan empati, terlihat ketika ada siswa yang sedang bingung dengan materi pelajaran IPS, ada siswa lain yang membantu menjelaskan materi terebut. Siswa yang tadinya tidak mau membantu temannya, setelah penerapan metode role playing siswa mulai mau membantu temannya yang kesulitan dalam
belajar IPS. Siswa pun mulai mengerti dan merasakan bahasa non verbal yang diperlihatkan oleh siswa lain. Selain itu keberhasilan juga terlihat pada proses pembelajaran di kelas yang berlangsung dinamis. Hal tersebut ditandai dengan siswa dalam menyampaikan pertanyaan dan memberi tanggapan terhadap pertanyaan guru. Hal ini didukung dengan pengakuan sebagian siswa yang merasa senang dengan diterapkannya metode role playing yang dianggap lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Pengelolaan kelas dalam siklus II ini jauh lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Selain itu, Guru sudah mampu memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS. Hasil refleksi siklus II ini adalah rata-rata persentase indikator empati siswa pada siklus II sudah mencapai kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 79%. Selain itu, persentase siswa yang mencapai nilai KKM pun sudah mencapai 75% sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Persentase siswa yang mencapai nilai KKM pada tes siklus II adalah sebesar 88%.
Lampiran 13. Surat-Surat Perijinan
LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
Setelah membaca instrumen dari penelitian yang berjudul “PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN EMPATI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS di KELAS VIII B SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013” yang disusun oleh: Nama
: Dwi Oktaviani N.
NIM
: 09416241048
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas
: Ilmu Sosial- Universitas Negeri Yogyakarta
Dengan ini saya : Nama
: Supardi, M. Pd
NIP
: 19730315 200312 1 001
Jabatan
: Dosen Prodi Pendidikan IPS
Menyatakan bahwa butir-butir pernyataan dalam lembar observasi, pedoman wawancara dan tes telah sesuai dengan kisi-kisinya.
Yogyakarta, 20 Maret 2013 Validator
Supardi, M. Pd NIP. 19730315 200312 1 001