SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Palembang, 7 Maret 2015
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2015
SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Palembang, 7 Maret 2015 Penerbit : Universitas PGRI Palembang Jl. Jend. A. Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Telp. 0711-510043 Fax 0711-514782 Editor Ahli : Prof. Dr. Indawan Dr. H. Syarwani Ahmad, MM. Penyunting : Dra. Andinasari, MM. Dra. Misdalina, M.Pd. Dessy Wardiah, M.Pd. Dian Nuzulia, M.Pd. Desain : Ramanata Disurya, SH., MH. Layang Sardana, SH., M.H. Setting : Catur Pamungkas, S.Si. Sugianto
Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras memperbanyak isi buku ini, sebagian atau keseluruhan dengan fotokopi, cetak dsb, tanpa izin dari penerbit
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI Palembang merupakan rangkaian dari kegiatan rutin universitas dalam upaya peningkatan pengetahuan tenaga kependidikan sebagai profesi yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Selain itu kegiatan seminar ini juga merupakan upaya universitas dalam melaksanakan salah satu dimensi tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian. Seminar Pendidikan Nasional ini mengangkat tema “PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA). MEA merupakan kesepakatan 10 Negara ASEAN dalam membangun pasar bebas di kawasan Asia Tenggara. Adapun tujuan dari pelaksanaan seminar ini adalah; (1) Meningkatkan pengetahuan tenaga kependidikan sebagai profesi yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, (2) Meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam mewujudkan profesi yang professional dengan mengoptimalisasikan pendidikan budaya dan karakter. (3) Melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian/penulisan karya ilmiah, (4) Meningkatkan kecintaan terhadap seni, budaya dan bahasa sebagai pembentuk karakter bangsa. Melengkapi kegiatan ini terkumpul sejumlah naskah artikel prosiding, dari berbagai disiplin ilmu, di antaranya Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan MIPA, Pendidikan IPS, Pendidikan Olahraga, Pendidikan Agama dan Pendidikan Seni, yang kesemuanya mengarah pada tema utama yaitu mewujudkan pendidikan berkualitas dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Semoga hasil seminar ini bermanfaat untuk pendidikan Indonesia ke depannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Palembang, 7 Maret 2015 Ketua Panitia Pelaksana Dr. H. Bukman Lian, M.M.,M.Si.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................
ii
KATA SAMBUTAN ..................................................................................................................................
iii
KEYNOTE SPEAKER No 1
2
Judul PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) KEWIRAUSAHAAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU PONDASI MENGHADAPI MEA
Nama Prof. Suyanto, Ph.D.
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta
Prof. Toho Cholik Mutohir, MA., Ph.D.
Rektor IKIP Mataram
Prof. Zulkardi, M.Kom.
Guru Besar Universitas Sriwijaya, Palembang
3
MEA DAN PENDIDIKAN : PELUANG DAN TANTANGAN
4
PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MENYONGSONG Prof. Dr. Dja’ali, M.Pd. ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
BIDANG : ILMU PENDIDIKAN, AGAMA DAN SENI No Judul Nama RESENTRALISASI PENGELOLAAN 1 GURU DI INDONESIA: KAJIAN Ahdi Riyono KEBIJAKAN PUBLIK PENDIDIKAN UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS 2 PENDIDIKAN DARI PERSPEKTIF Fitriyah TRADISIONAL 3
4
5
PERAN LPTK DALAM MENGHASILKAN GURU YANG PROFESIONAL PENDIDIKAN BERBASIS KEBERBAKATAN: MEMBERDAYAKAN POTENSI DIRI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT JATIDIRI BANGSA DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Instansi
Rektor Universitas Negeri Jakarta
Instansi Univ. Muria Kudu, Semarang
Hal 1
STBA BSI Jakarta
23
Juju Juangsih
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
36
Udin Kamiluddin
IAIN Cirebon
55
Isbandiyah
STKIP PGRI Lubuk Linggau
89
BIDANG : ILMU PENDIDIKAN, AGAMA DAN SENI No Judul Nama KETERAMPILAN DAN SIKAP KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN 6 Nurbaiti KONSELING MENGHADAPI PERBEDAAN INDIVIDU APLIKASI PELAYANAN KONSELING ONLINE DALAM MENGHADAPI M. Ferdiansyah, 7 PERSAINGAN MASYARAKAT M.Pd.Kons. EKONOMI ASEAN DI SEKOLAH ENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK 8 Asminto, S.Pd., M.Si. MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING 9 10 11
12
13 14
15
16
17
18
PENDIDIKAN ISLAM PARADIGMA BARU SISTEM PENDIDIKAN DAN KEGURUAN MENUJU ERA GLOBALISASI BAGAIMANA MENGELOLA KEGITAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) YANG EFEKTIF PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN UNTUK MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG NILAI-NILAI DAN KARAKTER DALAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN KONSEP RUANG PROSCENIUM STAGE DALAM KOREOGRAFI GARAP KELOMPOK NOTASI LABAN SEBAGAI SISTEM PENCATATAN TARI DALAM PEMBELAJARAN NOTASI TARI PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG BENTUK PENYAJIAN SENI GURITAN BAGI MASYARAKAT BESEMAH DI KOTA PAGARALAM MANAJEMEN DIRI SEORANG PENDIDIK UNTUK MENYIKAPI TANTANGAN DAN PERUBAHAN ERA MEA PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN: SUATU TINJAUAN
Drs. M. Arifin, M.Pd.i. Drs. Hazairin AS., M.Pd. Drs. H. Sukarno, M.Si. Eka Fitri Puspa Sari, SH., MH. M. Sirajudin Fikri, M.Hum. Rully Rochayati, M.Sn
Instansi
Hal
SMP Negeri 22 Palembang
99
Universitas PGRI Palembang
105
Universitas PGRI Palembang
116
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
131 145 157
171
178 195
Efita Elvandari
Universitas PGRI Palembang
211
Zelly Marisa Haque
Universitas PGRI Palembang
221
Kurnia Sari, M.Pd., Kons
Universitas PGRI Palembang
235
Mulyadi
Universitas PGRI Palembang
245
BIDANG : ILMU PENDIDIKAN, AGAMA DAN SENI No Judul 19 20 21
KONTRAK PSIKOLOGIS : MODEL JOHARI WINDOW PEMBINAAN KARAKTER BANGSA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PRILAKU TEMPER TANTRUM PADA ANAK BALITA DAN SIKAP ORANG TUA
BIDANG : BAHASA INDONESIA No Judul MEMUPUK KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA LUBUKL MELALUI CERITA RAKYAT 22 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIKMENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI MENYIKAPI TANTANGAN, PELUANG, DAN HARAPAN DI ERA 23 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MELALUI KAJIAN TERHADAP KURIKULUM DI INDONESIA PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK DAN MULTIKULTURAL 24 DALAM MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 MENGHADAPI MEA: PENTINGNYA 25 MEMBANGUN SDM MELALUI PENDIDIKAN KELUARGA INSTRUCTIONAL PREFERENCE OF 26 EFL STUDENTS AT TERTIARY LEVEL PENGARUH MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP 27 NEGERI 6 KAYUAGUNG MENENTUKAN JENIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI PATAH KARYA RAHMAT JABARIL
Nama
Taty Fauzi Ramanata Disurya
Instansi Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Rusmono
Hal 257 265 274
Nama
Instansi
Hal
Dr. Y. Satinem, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
279
Nur Nisai Muslimah, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
290
Normanzah, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
301
Sartika Seli, S.Pd., MA
STKIP PGRI Lubuk Linggau
312
Dwi Ratnasari, M.Ed.
STKIP PGRI Lubuk Linggau
326
Ipan Sastra
Universitas PGRI Palembang
344
28
ASPEK KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
Dessy Wardiah, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
360
29
PENGARUH STRATEGI HERRINGBONE DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 45 PALEMBANG
Dian Nuzulia, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
369
BIDANG : BAHASA INDONESIA No 30
31
32
33
34
35
Judul MENUMBUHKAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA MELALUI PERPUSTAKAAN PENGARUH KOSA KATA BAHASA DAERAH TULUNG SELAPAN SERTA IMPLIKASINYA PADA KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULUNG SELAPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR RANCANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENYIMAK DAN PEMBELAJARANNYA PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAGI SISWA KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA DALAM MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) ANALISIS KESILAPAN DAN KONTRASTIF BERBAHASA DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 AIR KUMBANG
Nama Liza Murnivianti, M.Pd.
Instansi Universitas PGRI Palembang
Hal 379
H. Muhammad Ali, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
388
Dra. Sri Wahyu Indrawati, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
400
Juaidah Agustina, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
414
Darwin Effendi, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
420
Hayatun Nufus, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
431
36
MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DENGAN MENDONGENG
Hetilaniar, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
448
37
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA KARANGAN BEBAS MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
Achmad Wahidy, S.Pd., M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
459
38
PELBAGAI VARIASI BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA
Agus Heru, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
470
39
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET MENGGUNAKAN SEARCH ENGINE (MESIN PENCARI) TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS PIDATO PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 PALEMBANG
Masnunah, SE., M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
479
BIDANG : BAHASA INGGRIS No Judul THE USE OF PICTURES IN INCREASING THE SEVENTH 40 GRADERS’ VOCABULARY MASTERY AT DIPONEGORO JUNIOR HIGH SCHOOL OF PALEMBANG THE APPLICATION OF KWL STRATEGY IN TEACHING READING COMPREHENSION TO THE EIGHTH 41 GRADE STUDENTS OF BINA WARGA JUNIOR HIGH SCHOOL OF PALEMBANG ANALISA KESALAHAN MENULIS PARAGRAF DALAM BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA SEMESTER 5B 42 PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG USING SUGGESTOPEDIA METHOD AS AN ALTERNATIVE WAY IN 43 TEACHING READING COMPREHENSION TEACHING READING COMPREHENSION BY USING 44 PICTURE STORIES TO THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMK SPPN SEMBAWA BANYUASIN IMPROVING THE STUDENTS’ SPEAKING SKILL THROUGH ROLE PLAY TECHNIQUE TO THE FIRST 45 SEMESTER STUDENTS OF ENGLISH DEPARTMENT OF PGRI UNIVERSITY PALEMBANG THE CORRELATION AMONG THE FOURTH SEMESTER STUDENTS’ READING ATTITUDE, READING COMPREHENSION ACHIEVEMENT 46 AND WRITING ACHIEVEMENT AT ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM IN PGRI UNIVERSITY OF PALEMBANG 47 48 49
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN STUDENTS’ LEARNING HABIT IN THE ENGLISH STUDY PROGRAM AT PGRI UNIVERSITY OF PALEMBANG ANALISIS INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SANDIWARA BUMI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY
Nama
Instansi
Hal
Masagus Firdaus, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
495
Hj. Noviati, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
504
Amir Suki, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
510
Dewi Kartika Sari, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
523
Aswadi Jaya, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
536
Yuspar, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
545
Asti Veto Martini, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
558
Magdad Hatim, M.Hum Evi Rosmiyati, M.Pd Ardhyta Khodija Yanti
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
571 580 593
BIDANG : MATEMATIKA No Judul PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI 50 SOFTWARE ALAT BANTU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA APLIKASI METODE ROMBERG 51 UNTUK MENENTUKAN NILAI INTEGRASI DALAM PROGRAM BASIC PERBANDINGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE 52 DISCOVERY DENGAN METODE EKSPOSITORI DI KELAS VIII SMP NEGERI 55 PALEMBANG LEGO SEBAGAI STARTING POINT 53 PADA PEMBELAJARAN POLA BILANGAN PENGEMBANGAN SOAL MODEL PISA (THE PROGRAMME FOR 54 INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT) MENGGUNAKAN KONTEKS LOKAL DESAIN PEMBELAJARAN PMRI 55 MATERI GEOMETRI BANGUN DATAR SEGITIGA DI KELAS VII MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI 56 MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DESAIN PEMBELAJARAN VOLUME 57 BANGUN RUANG SISI DATAR MENGGUNAKAN RUBIK DI KELAS VIII PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN 58 APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANYUASIN I PENERAPAN PENDEKATAN PMRI 59 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN 60 MENGGUNAKAN PENILAIAN PENUGASAN PROYEK DI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI BAHAN AJAR MATERI ATURAN PENCACAHAN MENGGUNAKAN 61 PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Nama
Instansi
Hal
Retni Paradesa, M.Pd.
IAIN
608
M. Win Afgani, M.Pd.
IAIN
626
Mewa Zabeta, S.Pd.
UNSRI
638
Sri Handayani, S.Pd.
UNSRI
653
Ninik Charmila, S.Pd.
UNSRI
663
Yudi Yunika Putra
UNSRI
676
Tarsudin, S.Pd.
UNSRI
689
Reny Wahyuni, S.Pd.
UNSRI
698
Indra Abdurrahman, S.Pd.
UNSRI
712
Reny Shinta Sari, S.Pd.
UNSRI
721
Ade Irma Oktavia, S.Pd.
UNSRI
733
Iis Juniati Lathifah, S.Pd.
UNSRI
745
BIDANG : MATEMATIKA No Judul PENGARUH PENGGUNAAN METODE RECIPROCAL TEACHING TERHADAP 62 HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PALEMBANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA 63 DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRS 64 SHARE (TPS) PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALEMBANG PEMBELAJARAN SUDUT 65 MENGGUNAKAN KONTEKS RUMAH LONTIK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER 66 (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 KELUMBAYAN BARAT PENGEMBANGAN SOAL STATISTIKA LEVEL HIGHER ORDER THINKING 67 SKILLS (HOTS) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE 68 TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI SMA NEGERI 11 PALEMBANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI 69 KONSTRUKTIVISME SOSIAL (VYGOTSKY) MENGEMBANGKAN SOAL OPENENDED UNTUK MELATIH 70 KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI 71 GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN TAKSONOMI SOLO SUPERITEM SISWA KELAS VIII PENDISAINAN HYPOTETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) MATERI 72 ARITMATIKA SOSIAL MENGGUNAKAN KONTEKS JUAL BELI BATU AKIK PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS 73 MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 SIRAH PULAU PADANG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Nama
Instansi
Hal
Desi Amelia
UNSRI
758
Okto Feriana
UNSRI
769
Asri Nurdayani
UNSRI
780
Wiwik Widya Wati
UNSRI
805
Tri Wahyudi, S.Pd.
UNSRI
817
Rahma Siska Utari, S.Pd.
UNSRI
825
Ririn Suparti Kurnianingsih, S.Pd.,
UNSRI
840
Dinal 'Ulya, S.Pd.
UNSRI
849
Henry Kurniawan, S.Pd.
UNSRI
863
Lusinda Hutauruk, S.Pd.
UNSRI
873
Rika Octalisa
UNSRI
886
Ida Suraman, S.Pd.
UNSRI
893
BIDANG : MATEMATIKA No Judul Nama PENGARUH PENGUASAAN PERKALIAN ANTARSUKU DAN KONSEP FAKTOR SEKAWAN 74 TERHADAP PENENTUAN NILAI LIMIT Rany Nopiani, S.Pd. FUNGSI DENGAN MENGALIKAN FAKTOR SEKAWAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PALEMBANG PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN 75 Deli Fikrianah, S.Pd. REALISTIK BERBENTUK PENGAJARAN MODUL DENGAN PENGAJARAN KONVENSIONAL STUDI KOMPARATIF ANTARA METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN METODE PEMBELAJARAN 76 Kiki Rizkiah Pertiwi, S. Pd TIMES TOKEN PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGKALAN BALAI ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL 77 PEMECAHAN MASALAH MATERI Khairun Nisak PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 18 PALEMBANG PEMBELAJARAN VOLUME BOLA DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN 78 Hariani Juwita, S.Pd. MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI KELAS X PENDIDIKAN KARAKTER DI 79 PERGURUAN TINGGI DALAM ERA Ety Septiati.,MT MASYARAKAT EKONOMI ASEAN FLIPCHART SEBAGAI ALTERNATIF 80 MEDIA UNTUK MENINGKATKAN Marhamah, M.Pd PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SOAL MATEMATIKA PISA MENGGUNAKAN KONTEKS BUDAYA 81 Zulva Munayati OGAN ILIR TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 82 MELALUI PEMBELAJARAN Halimah Tusa’diah INVESTIGASI KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 PAGARALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS, 83 KREATIF DAN REFLEKTIF (K2R) DAN Jayanti, M.Pd. KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA UNTUK MENGUKUR 84 Tika Dwi Nopriyanti, M.Pd. KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
Instansi
Hal
UNSRI
902
UNSRI
913
UNSRI
922
UNSRI
936
UNSRI
948
Universitas PGRI Palemban
959
Universitas PGRI Palembang
969
UNSRI
976
SMA Negeri 1 Pagaralam
986
Universitas PGRI Palembang
1001
Universitas PGRI Palembang
1014
BIDANG : MATEMATIKA No Judul PENERAPAN STRATEGI INQUIRY BASED LEARNING DALAM 85 PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN PERMAINAN INTERAKTIF YANG 86 MEMBUAT SISWA KREATIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MEMANFAATKAN PERMAINAN 87 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL 88 BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN 89 BERFIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP YPI TUNAS BANGSA PALEMBANG DESAIN PEMBELAJARAN 90 MATEMATIKA BAGI MAHASISWA FKIP UNIV PGRI PALEMBANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN 91 KOMUNIKASI (TIK) DALAM AKTIFITAS KOLABORASI PESERTA DIDIK ALTERNATIF ANALISIS KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA 92 DENGAN MENGGUNAKAN TABEL KPM (KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL) PENGEMBANGAN MATERI AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG 93 LINGKARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DI KELAS XIIPA SMA KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND 94 MAPPING DI KELAS VII.2 BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG MENEMUKAN NILAI PHI DAN RUMUS KELILING LINGKARAN 95 MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS VI MELATIH SISWA MEMBUAT ANIMASI PEMBELAJARAN MELALUI APLIKASI 96 POWERPOINT GUNA MENINGKATKAN DAYA SERAP BELAJAR SISWA
Nama Anggria Septiani, M.Pd.
Dra. Farah Diba, M.Pd. Tanzimah, M.Pd. Allen Marga Retta, M.Pd.
Sukarti
Dra. Andinasari, M.M Dra. Misdalina, M.Pd
Instansi Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Hal 1028
1038 1049 1059
1072
1082 1095
Dra. Lusiana. M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1104
Putri Fitriasari, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1114
Weni Dwi Pratiwi, M.Sc
Universitas PGRI Palembang
1128
Novita Sari, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1139
Asnurul Isroqmi, ST., M.Kom.
Universitas PGRI Palembang
1149
BIDANG : MATEMATIKA No Judul APLIKASI BLENDED LEARNING PADA 97 PEMBELAJARAN KALKULUS 1 DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG PERBANDINGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN PEMBERIAN 98 TUGAS INDIVIDUAL DENGAN YANG TIDAK DI KELAS X SMA BAKTI IBU 8 PALEMBANG DESAIN PEMBELAJARAN MATERI PROGRAM LINIER SMK 99 MENGGUNAKAN KONTEKS SERVIS KENDARAAN SEPEDA MOTOR ASPEK DAN LEVEL SOAL PISA DALAM BUKU TEKS MATA 100 PELAJARAN MATEMATIKA SMA/MA/MAK KELAS X SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 THE APPLICATION OF ROMBERG 101 METHOD TO FIND THE INTEGRATION VALUE IN BASIC PROGRAM KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI 102 MATEMATIS DALAM MATERI STATISTIKA DASAR FLIPCHART SEBAGAI ALTERNATIF 103 MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
BIDANG : MIPA - Biologi No Judul PENYELESAIAN MASALAH GERAK PESAWAT ATWOOD DENGAN PERSAMAAN EULAR104 LAGRANGESEBAGAI ALTERNATIF PERSAMAAN NEWTONPADA FISIKA SMA PEMBUATAN BATU BATA DENGAN CAMPURAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN LIFE SKILL BAGI 105 MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 VARIASI BUAH-BUAHAN TERHADAP 106 TEBAL, BERAT, DAN KADAR SERAT NATA PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN 107 TANAMAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENTS L.)
Nama Yunika Lestaria Ningsih, S.Si., M.Pd
Instansi Universitas PGRI Palembang
Hal 1164
Sri Hartati, S.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1177
Nur Hasanah Pahlepy
Universitas PGRI Palembang
1188
Nora Surmilasari
Universitas PGRI Palembang
1195
Dina Octaria, S.Si., M.Pd. Nila Kesumawati Rustam
Nama
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Instansi
1201 1212 1220
Hal
Melly Ariska
UNSRI
1227
Yaspin Yolanda, M.Pd.Si.
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1241
Ria Dwi Jayati, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1258
Nopa Nopiyanti
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1268
BIDANG : MIPA - Biologi No Judul YOGHURT DENGAN VARIASI 108 STARTER TINGKAT KETERCAPAIAN LEARNING OUTCOMES KKNI LEVEL ENAM 109 GURU FISIKA SMA LULUSAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA E-LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF 110 UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU FISIKA TINGKAT KEMAMPUAN LITERASI SAINS MAHASISWA YANG 111 MENGAMBIL MATA KULIAH IPA TERPADUMENGGUNAKAN CONTOH SOAL PISA 2009 PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY 112 UNTUK MELATIH KETERAMPILAN MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA DESKRIPSI PENAMBAHAN AIR 113 KELAPA TERHADAP ORGANOLEPTIK TEMPE PENGGUNAAN MODEL SEBAGAI TAMBAHAN ALAT PERAGA GAMBAR 114 DALAM PENGAJARAN PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
BIDANG : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL No Judul MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MELALUI 115 PEMBELAJARAN SEJARAH BERORIENTASI MASALAH SOSIAL KONTEMPORER-ECOPEDAGOGY INTEGRASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM 116 PEMBELAJARAN UNTUK MENGHADAPI MEA SISTEM PERLINDUNGAN HUKUM DALAM RANGKA PELAKSANAAN KERJA TRANSPORTASI MARITIM GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KETAHANAN 117 NASIONAL SERTA PENDIDIKAN NASIONAL (REFORMASI SISTEM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEPELABUHAN INDONESIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN NASIONAL
Nama Fitria Lestari, M.Pd
Instansi STKIP PGRI Lubuk Linggau
Hal 1281
M. Jhoni, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1292
Lukman Hakim, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1306
Sulistiawati, M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1315
Sugiarti, M.Pd Reny Dwi Riastuti, M.Pd.Si
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Marmaini
Nama
Instansi
1325 1342
1356
Hal
Aulia Novemy Dhita SBK, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1369
Supriyanto
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1379
Ning Herlina, SH., M.Hum.
Universitas PGRI Palembang
1395
BIDANG : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL No Judul HUBUNGAN ANTARA PEMBERITAHUAN NILAI ULANGAN 118 HARIAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA DI SMA AZHARYAH PALEMBANG EVALUASII KINERJA PERUSAHAAN 119 PT INDO PT. INDO TAMBANG RAYA MEGA TBK TAHUN 2011 PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN EKONOMI 120 BAGI SISWA TINGKAT SEKOLAH NMENENGAH ATAS ANALISIS RATIO PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA 121 KEUANGAN PADA KOPERASI SMK NEGERI 3 PALEMBANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI WADAH PEMBINAAN MAHASISWA 122 ENTREPRENEUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT MANFAAT DAN 123 TANTANGANMASYARAKAT ERA EKONOMI ASEAN UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA 124 MELALUI KEGIATAN PRAKTEK BERWIRAUSAHA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK 125 UNTUK MEMOTIVASI PESERTA DIDIK BELAJAR SECARA MANDIRI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 126 PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (GEOGRAFI) DI KELAS VII SMP QURANIAH 1 PALEMBANG TAHUN AJARAN 2013-2014 * PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR 127 GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 2 PALEMBANG PENGARUH METODE STOP THINK DO TERHADAP HASIL BELAJAR 128 GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 19 PALEMBANG KAJIAN POTENSI OBJEK WISATA 129 PULAU KEMARO DI KOTA PALEMBANG
Nama
Instansi
Hal
Neta Dian Lestari, S.Pd., MM.
Universitas PGRI Palembang
1432
Diana Widhi Rahmawati, S.Ip., MM.
Universitas PGRI Palembang
1446
Erma Yuliani, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1455
Zahruddin Hodsay, S.Pd., MM
Universitas PGRI Palembang
1470
Rih Laksmi Utpalsari
Universitas PGRI Palembang
1488
Barkudin, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1500
M. Toyib, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1510
Hendri Gunawan
Universitas PGRI Palembang
1521
Kiki Aryaningrum, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1533
Sukmaniar, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1549
Wahyu Saputra, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1560
Maharani Oktavia, M.Sc.
Universitas PGRI Palembang
1575
BIDANG : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL No Judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 130 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 10 PALEMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING TERHADAP 131 HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 47 PALEMBANG UPAYA PENINGKATAN KARAKTER 132 PENDIDIK BERDASARKAN NORMA, ETIKA DAN MORAL PENGUATAN KARAKTER MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: 133 UPAYA PENYIAPAN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 FAKTOR PENYEBAB SISWA MELAKUKAN PELANGGARAN 134 SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR BUDAYA SATU SURO DI DESA 135 SUKAJADI BANYUASIN SUMATERA SELATAN NASKAH MELAYU SEBAGAI SUMBER REFITALISASI PENGAJARAN MORAL 136 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA PALEMBANG NILAI BUDAYA ANYAMAN TIKAR 137 SEBAGAI MATERI PENGAYAAN SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA NILAI KARAKTER DALAM 138 MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA 139 PELAJARAN IPS TERPADU/SEJARAH (KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA) KELAS VIII DI SMPN 48 PALEMBANG ANALISIS SISTEM PENCATATAN JAM 140 KERJA TERHADAP PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PERUSAHAAN EVALUASI PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGHADAPI 141 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Nama
Instansi
Hal
Happy Fitria, M.Si
Universitas PGRI Palembang
1589
Boby Agus Yusmiono, S.Sos., MA
Universitas PGRI Palembang
1601
Sri Husnulwati, SH., MH.
Universitas PGRI Palembang
1617
Suryati, M. H.
Universitas PGRI Palembang
1629
Armansyah, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1641
Ahmad Zahmari, S.Pd,.MM.
Universitas PGRI Palembang
1652
M. Idris, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1670
Drs. Sukardi, M.Pd Budi Utomo, M.Sc
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
1683 1703
Hj. Ida Suryani
Universitas PGRI Palembang
1713
Asmuni
Universitas PGRI Palembang
1723
Susanti Faipri Selegi, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1735
BIDANG : PENDIDIKAN OLAHRAGA No Judul TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA 142 PENJASKES FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL KETERAMPILAN 143 SHOOTING SATU TANGAN DI ATAS KEPALA PADA PERMAINAN BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 LUBUKLINGGAU PENERAPAN METODE BERMAIN KREATIF PADA PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DALAM UPAYA 144 PEMBENTUKAN NILAI-NILAI DISIPLIN DAN PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 20 PAGARALAM TINJAUAN PENGETAHUAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH 145 MENENGAH ATAS SMA PGRI 2 PALEMBANG PERMAINAN TRADISIONAL DI DUNIA 146 PENDIDIKAN DAN KEPELATIHAN OLAHRAGA PENGARUH GAYA SELF CHECK DAN GAYA CONVERGENT DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN SMASH 147 BULUTANGKIS (KUASI EKSPERIMEN PADA PEMAIN BULUTANGKIS SMP FRATER PADANG)
Nama
Instansi
Hal
Iyakrus
UNSRI
1751
Nasrullah, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1760
Mirza Awali, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1776
M. Taheri Akhbar, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1792
Asriansyah, M.Or
Universitas PGRI Palembang
1805
Antoni, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1818
148 OLAHRAGA DAN POLITIK
Muh Akmal Ahny
Universitas PGRI Palembang
1833
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INQUIRY TEACHING DAN PEER TEACHING SERTA MOTIVASI BELAJAR TERHADAP 149 KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET MAHASIWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
Ilham Arvan Junaidi, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1848
PRINSIP DASAR PROGRAM 150 OLAHRAGA KESEHATAN 151
OVERTRAINING DAN RESIKO CIDERA DALAM OLAHRAGA
Maya Kurnia, M.Or Mikkey Anggara Suganda, M.Or
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
1863 1875
PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Ety Septiati Dosen FKIP Universitas PGRI Palembang
[email protected]
Abstrak Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pendidikan karakter di perguruan tinggi sebagai sebuah solusi dalam rangka menghadapai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dampak terciptanya MEA adalah pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja. Era globalisasi ini semakin menuntut perlunya pendidikan karakter agar lulusan di berbagai jenjang dapat bersaing dengan rekan-rekannya di berbagai belahan dunia lain. Karakter adalah suatu hal yang unik hanya ada pada diri individual ataupun pada suatu kelompok, bangsa dan merupakan kunci keberhasilan individu. Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Di jenjang perguruan tinggi, setiap perguruan tinggi mengemban misi pemerintah untuk mengembangkan pendidikan karakter bagi para mahasiswanya. Penyelenggaraan pendidikan karakter di perguruan tinggi(LPTK) dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu pembelajaran, manajemen perguruan tinggi, dan kegiatan kemahasiswaan. Nilai-nilai karakter yang diterapkan adalah dengan memilih nilai-nilai inti (core values) yang akan dikembangkan dan diimplementasikan pada masing-masing jurusan atau program studi. Kata kunci: Masyarakat Ekonomi Asean, Pendidikan Karakater, Perguruan Tinggi
1. Pendahuluan Pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari kesepakatan para pemimpin ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada Desember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas
perekonomian dikawasan ASEAN, serta
diharapkan mampu mengatasi masalah-masalah dibidang ekonomi antar negara ASEAN. ASEAN merupakan kekuatan ekonomi ketiga terbesar setelah Jepang dan Tiongkok, di mana terdiri dari 10 Negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.
959
Dalam penerapannya pada tahun 2015, MEA
akan menerapkan 12
sektor prioritas yang disebut free flow of skilled labor (arus bebas tenaga kerja terampil). Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya. Menurut Evienia, dkk (2013:115) banyak cara yang dapat dilakukan perguruan tinggi untuk mempersiapkan diri menyongsong pemberlakuan MEA melalui beragam program-program peningkatan kapasitas dan keahlian mahasiswa yang sifatnya hard skill dan soft skill. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, sebagaimana dinyatakan oleh Nurokhim (dikutip Paryanto, dkk 2013:127), ternyata kesuksesan seseorang tidak semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Ketika pendidikan terlibat menyambut datangnya pasar tunggal Asean 2015, sejatinya adalah mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil, peka dan kritis. Terampil bekerja, peka permasalahan dan
kritis
dalam
berperan
(Ulwiyah:
http://download.portalgaruda.org).
Pendidikan karakter merupakan sebuah solusi dalam rangka menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean. Pada makalah ini akan diuraikan mengapa pendidikan karakter menjadi sebuah solusi
di perguruan tinggi dalam
menyambut era MEA.
2. Pengertian Pendidikan Karakter Tujuan dan fokus pendidikan di Indonesia terdapat dalam UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) . UUSPN No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa :
960
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Pada Kebijakan Nasional pengembangan karakter Bangsa tahun 2010-2025 dinyatakan bahwa karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku. Karakter menurut Narwanti (2011:27) adalah suatu hal yang unik hanya ada pada diri individual ataupun pada suatu kelompok, bangsa. Terbentuknya karakter yang kuat dan kokoh diyakini merupakan hal penting dan mutlak dimiliki peserta didik untuk menghadapi tantangan hidup di masa mendatang (Dirjen Dikti, 2011). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) disebutkan bahwa karakter merupakan sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lainnya. Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma- norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat. Ki Hajar
961
Dewantara dengan tegas menyatakan bahwa ―pendidikan merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi jelaslah, pendidikan merupakan wahana utama untuk menumbuhkembangkan karakter yang baik. Di sinilah pentingnya pendidikan karakter (Kemendiknas, 2010:3). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah suatu usaha untuk mengembangkan peserta didik menjadi pribadi yang unik, memiliki sifat dan akhlak yang baik, baik kepada diri sendiri, sesama, lingkungan dan Tuhan Yang Maha Esa.
3. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter Menurut Kemendiknas (2011:7), pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila, meliputi : (1) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik, dan berprilaku baik; (2) membangun bangsa yang berkarakter Pancasila; (3) mengembangkan potensi warganegara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia. Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional, pendidikan karakter dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara lebih khusus pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama, yaitu: (1) Pembentukan dan Pengembangan Potensi Pendidikan karakter berfungsi membentuk dan mengembangkan potensi manusia atau warga negara Indonesia agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup Pancasila. (2) Perbaikan dan Penguatan Pendidikan karakter berfungsi memperbaiki karakter manusia dan warga negara Indonesia yang bersifat negatif dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi
962
manusia atau warga Negara menuju bangsa yang berkarakter, maju, mandiri, dan sejahtera. (3) Penyaring Pendidikan karakter bangsa berfungsi memilah nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan menyaring nilai-nilai budaya bangsa lain yang positif untuk menjadi karakter manusia dan warga negara Indonesia agar menjadi bangsa yang bermartabat.
4. Ruang Lingkup Pendidikan Karakter Pendidikan karakter yang baik, harus melibatkan bukan saja aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), tetapi juga merasakan dengan baik atau loving the good (moral feeling) dan perilaku yang baik (moral action). Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yaitu keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan media massa. Proses pendidikan karakter didasarkan pada totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia (kognitif, afektif, psikomotorik) dan fungsi totalitas sosiokultural pada konteks interaksi dalam keluarga, satuan pendidikan serta masyarakat. Pada Gambar berikut disajikan keterkaitan diantaranya.
963
Gambar 1. Konfigurasi Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2011:9)
Berdasarkan Gambar tersebut di atas, konfigurasi karakter dalam kontek totalitas proses psikologis dan sosial- kultural dapat dikelompokkan dalam: (1) olah hati ; (2) olah pikir; (3) olah raga/kinestetik; dan (4) olah rasa dan karsa. Proses itu secara holistik dan koheren memiliki saling keterkaitan dan saling melengkapi, serta masing-masingnya secara konseptual merupakan gugus nilai luhur yang di dalamnya terkandung sejumlah nilai.
5. Implementasi Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi Perguruan tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi strategis dalam pencapaian tujuan pendidikan secara makro. Tujuan pendidikan tinggi diatur dalam pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 adalah sebagai berikut : (1) Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan/atau kesenian. (2) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Menurut Farida (2012:450) pendidikan karakter di Perguruan Tinggi merupakan kelanjutan dari implementasi pendidikan karakter di sekolah (PAUD sampai SLTA). Jenjang perguruan tinggi merupkan jenjang terakhir dari pendidikan formal yang harus ditempuh peserta didik. Setelah melalui tahap ini, peserta didik akan menjadi tenaga kerja yang siap bersaing pada pasar global. Di lingkungan perguruan tinggi, pendidikan karakter menjadi bagian integral dalam proses perkuliahan.
Implementasi pendidikan karakter di
perguruan tinggi harus disesuaikan dengan visi dan misi perguruan tinggi tersebut dengan berbasis jurusan dan atau program studi. Penyelenggaraan pendidikan karakter di perguruan tinggi(LPTK) dilakukan secara terpadu melalui tiga jalur, yaitu pembelajaran, manajemen perguruan tinggi, dan kegiatan kemahasiswaan. Nilai-nilai karakter yang diterapkan adalah dengan memilih
964
nilai-nilai inti (core values) yang akan dikembangkan dan diimplementasikan pada masing-masing jurusan atau program studi tersebut (Hasanah, 2013:188). Adapun nilai-nilai inti yang dimaksud ada 18 buah. Kemendiknas (2011), telah mengidentifikasi 18 nilai karakter yang perlu ditanamkan kepada peserta didik yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Kedelapan belas nilai tersebut adalah: 1)religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargai prestasi, 13) bersahabat/komunikatif, 14) cinta damai, 15) gemar
membaca, 16)
peduli
lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggungjawab. Menurut Hasanah (2013:193), implementasi pendidikan karakter di perguruan tinggi (LPTK) dilaksanakan dalam tiga kelompok kegiatan, seperti berikut. (1) Pembentukan karakter yang terpadu dengan pembelajaran pada mata kuliah; Berbagai hal yang terkait dengan karakter inti, yakni: jujur, cerdas, tangguh, dan peduli dirancang dan diimplementasikan dalam pembelajaran kesemua mata kuliah. Hal ini dimulai dengan pengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, akhirnya ke pengamalan nilai secara nyata oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. (2) Pembentukan karakter yang terpadu dengan manajemen perguruan tinggi (jurusan/prodi). Berbagai hal yang terkait dengan karakter inti, yakni: jujur, cerdas, tangguh, dan peduli dirancang dan diimplementasikan dalam aktivitas manajemen PT, seperti: pelayanan akademik, regulasi/peraturan akademik, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, keuangan, perpustakaan, pembelajaran, penilaian, dan informasi, serta pengelolaan lainnya. (3) Pembentukan karakter yang terpadu dengan kegiatan kemahasiswaan. Beberapa kegiatan kemahasiswaan yang memuat nilai-nilai karakter inti, yakni jujur, cerdas, tangguh, dan peduli dapat dikemas dalam bentuk kegiatan, seperti: olahraga, kegiatan keagamaan (baca tulis Al-Qu’ran, kajian hadist, ibadah, dan lain-lain), seni budaya (menari, menyanyi, melukis, teater), kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan, PMR, pameran, lokakarya, dan lain-lain.
965
6. Implementasi Pendidikan Karakter di Malaysia Sebagai bahan perbandingan, akan ditinjau pula bagaiamana implementasi pendidikan karakter di perguruan tinggi di Malaysia. Tujuannya adalah untuk dapat melihat keunggulan sistem pendidikan karakter yang dimiliki Indonesia. Dengan begitu dapat benar-benar diyakini bahwa secara sistem, Indonesia sudah mampu bersaing dengan salah satu negara Asean lainnya. Menurut Sumintono, dkk (2012: 17), pada awalnya pendidikan karakter di Malaysia yang dikenal dengan pendidikan moral atau pendidikan nilai.
Padahal
menurut
Kemendiknas
(2010:10)
pendidikan
karakter
mempunyai makna lebih tinggi dari pendidikan moral, karena bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal yang baik sehingga peserta didik menjadi paham (domain kognitif) tentang mana yang baik dan salah, mampu merasakan (domain afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (domain perilaku). Jadi pendidikan karakter terkait erat kaitannya dengan habit atau kebiasaan yang terus menerus dipraktekan atau dilakukan. Pada awalnya, pendidikan moral menekankan aspek-aspek spiritual, kemanusiaan dan sosial masyarakat majemuk Malaysia yang harus dipahami oleh siswa. Namun, wujudnya kemudian berubah menjadi penentuan nilai-nilai utama yang bisa diterima serta harus disetujui oleh berbagai kelompok penganut agama yang ada (Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu, Tao dan lainnya) dan kelompok masyarakat tradisional lainnya yang tidak menganut agama secara formal. Akhirnya, ditetapkan enam belas buah nilai utama (yang disebut sebagai ‘nilai murni’) yang disetujui, yaitu: (1) baik hati; (2) berdikari; (3) hemah tinggi (sopan-santun); (4) hormat-menghormati; (5) kasih sayang; (6) keadilan; (7) kebebasan; (8) keberanian; (9) kebersihan fizikal dan mental; (10) kejujuran; (11) kerajinan; 12) kerjasama; (13) kesederhanaan; (14) kesyukuran; (15) rasional; dan (16) semangat bermasyarakat (gotong royong) (Chew, dikutip Sumintono, dkk, 2012: 18).
966
Nilai-nilai inti yang akan ditanamkan pada peserta didik, sangat ditentukan oleh latar belakang, agama dan sosial budaya yang diyakini dan berlaku pada tiap Negara. Meskipun sebagian besar nilai-nilai karakter di kedua negara sama baiknya, akan tetapi nilai-nilai yang dikembangkan di Indoensia lebih koheren dan komprrehensif. Keberhasilan Indonesia dalam menyambut era MEA sangat ditentukan implementasi pendidikan karakter itu sendiri di Indonesia, khususnya pada jenjang Perguruan Tinggi.
7. Simpulan Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil simpulan sebagai berikut: Pendidikan karakter, khususnya di perguruan tinggi merupakan solusi yang tepat dalam menyambut era Masyarakat Ekonomi Asean. Adapun yang menjadi alasannya adalah: 1. Sesuai definisi, tujuan dan fungsinya pendidikan karakter merupakan upaya yang tepat dalam rangka memelihara keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. 2. Pendidikan karakter lengkap, karena mencakup keempat aspek hati, pikir, raga dan rasa. 3. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan di Indonesia, secara sistem sudah mampu mengungguli Negara Asean lainnya.
8. Daftar Pustaka Evienia, Dkk. 2014. Pandangan Pelaku Pendidikan Di Universitas Terhadap Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 Bina Ekonomi Majbina Ekonomi Majalah Ilmiah Fakultas Ekonomi Unpar. 107 Volume18, Nomor2,Agustus 2014 Farida, Ida. 2012. Model Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi: Langkah Strategis Dan Implementasinya Di Universitas .Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan, Vol.3, No.1. Hasanah. 2013. Implementasi Nilai-Nilai Karakter Inti Di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun III No.2 Kementerian Pendidikan Nasional, Dirjen Dikti. 2011. Panduan Hibah Penyusunan Buku Model Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Dirjen Dikti.
967
Kemendiknas. 2010. Kerangka Acuan Pendidikan Karakter Tahun Anggaran 2010. Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Familia. Paryanto, dkk. 2013. Model Model Pembelajaran Competence Based Training (CBT) Berbasis Karakter Untuk Pembelajaran Praktik. Jurnal Kependidikan. Volume 43, nomor 2 November 2013. Sumintono, Bambang, Dkk. 2012. Pendidikan Moral Di Malaysia: Tantangan Dan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah. Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 1, Februari 2012 Ulwiyah, Nur. Tantangan Dunia Pendidikan Menghadapi Pasar Tunggal Asean 2015. Http://Www.Download.Portalgaruda.Org
968