SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Palembang, 7 Maret 2015
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2015
SEMINAR PENDIDIKAN NASIONAL PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) Palembang, 7 Maret 2015 Penerbit : Universitas PGRI Palembang Jl. Jend. A. Yani Lrg. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Telp. 0711-510043 Fax 0711-514782 Editor Ahli : Prof. Dr. Indawan Dr. H. Syarwani Ahmad, MM. Penyunting : Dra. Andinasari, MM. Dra. Misdalina, M.Pd. Dessy Wardiah, M.Pd. Dian Nuzulia, M.Pd. Desain : Ramanata Disurya, SH., MH. Layang Sardana, SH., M.H. Setting : Catur Pamungkas, S.Si. Sugianto
Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras memperbanyak isi buku ini, sebagian atau keseluruhan dengan fotokopi, cetak dsb, tanpa izin dari penerbit
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita semua Seminar Nasional Pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas PGRI Palembang merupakan rangkaian dari kegiatan rutin universitas dalam upaya peningkatan pengetahuan tenaga kependidikan sebagai profesi yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Selain itu kegiatan seminar ini juga merupakan upaya universitas dalam melaksanakan salah satu dimensi tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian. Seminar Pendidikan Nasional ini mengangkat tema “PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA). MEA merupakan kesepakatan 10 Negara ASEAN dalam membangun pasar bebas di kawasan Asia Tenggara. Adapun tujuan dari pelaksanaan seminar ini adalah; (1) Meningkatkan pengetahuan tenaga kependidikan sebagai profesi yang penting dalam pencapaian tujuan pendidikan dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN, (2) Meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam mewujudkan profesi yang professional dengan mengoptimalisasikan pendidikan budaya dan karakter. (3) Melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu penelitian/penulisan karya ilmiah, (4) Meningkatkan kecintaan terhadap seni, budaya dan bahasa sebagai pembentuk karakter bangsa. Melengkapi kegiatan ini terkumpul sejumlah naskah artikel prosiding, dari berbagai disiplin ilmu, di antaranya Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, Pendidikan MIPA, Pendidikan IPS, Pendidikan Olahraga, Pendidikan Agama dan Pendidikan Seni, yang kesemuanya mengarah pada tema utama yaitu mewujudkan pendidikan berkualitas dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Semoga hasil seminar ini bermanfaat untuk pendidikan Indonesia ke depannya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Palembang, 7 Maret 2015 Ketua Panitia Pelaksana Dr. H. Bukman Lian, M.M.,M.Si.
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................
ii
KATA SAMBUTAN ..................................................................................................................................
iii
KEYNOTE SPEAKER No 1
2
Judul PELUANG DAN TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN DALAM ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) KEWIRAUSAHAAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU PONDASI MENGHADAPI MEA
Nama Prof. Suyanto, Ph.D.
Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta
Prof. Toho Cholik Mutohir, MA., Ph.D.
Rektor IKIP Mataram
Prof. Zulkardi, M.Kom.
Guru Besar Universitas Sriwijaya, Palembang
3
MEA DAN PENDIDIKAN : PELUANG DAN TANTANGAN
4
PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA MENYONGSONG Prof. Dr. Dja’ali, M.Pd. ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
BIDANG : ILMU PENDIDIKAN, AGAMA DAN SENI No Judul Nama RESENTRALISASI PENGELOLAAN 1 GURU DI INDONESIA: KAJIAN Ahdi Riyono KEBIJAKAN PUBLIK PENDIDIKAN UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS 2 PENDIDIKAN DARI PERSPEKTIF Fitriyah TRADISIONAL 3
4
5
PERAN LPTK DALAM MENGHASILKAN GURU YANG PROFESIONAL PENDIDIKAN BERBASIS KEBERBAKATAN: MEMBERDAYAKAN POTENSI DIRI PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA MEMPERKUAT JATIDIRI BANGSA DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Instansi
Rektor Universitas Negeri Jakarta
Instansi Univ. Muria Kudu, Semarang
Hal 1
STBA BSI Jakarta
23
Juju Juangsih
Universitas Pendidikan Indonesia Bandung
36
Udin Kamiluddin
IAIN Cirebon
55
Isbandiyah
STKIP PGRI Lubuk Linggau
89
BIDANG : ILMU PENDIDIKAN, AGAMA DAN SENI No Judul Nama KETERAMPILAN DAN SIKAP KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN 6 Nurbaiti KONSELING MENGHADAPI PERBEDAAN INDIVIDU APLIKASI PELAYANAN KONSELING ONLINE DALAM MENGHADAPI M. Ferdiansyah, 7 PERSAINGAN MASYARAKAT M.Pd.Kons. EKONOMI ASEAN DI SEKOLAH ENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK 8 Asminto, S.Pd., M.Si. MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING 9 10 11
12
13 14
15
16
17
18
PENDIDIKAN ISLAM PARADIGMA BARU SISTEM PENDIDIKAN DAN KEGURUAN MENUJU ERA GLOBALISASI BAGAIMANA MENGELOLA KEGITAN BELAJAR MENGAJAR (KBM) YANG EFEKTIF PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN UNTUK MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG NILAI-NILAI DAN KARAKTER DALAM PENDIDIKAN KEAGAMAAN KONSEP RUANG PROSCENIUM STAGE DALAM KOREOGRAFI GARAP KELOMPOK NOTASI LABAN SEBAGAI SISTEM PENCATATAN TARI DALAM PEMBELAJARAN NOTASI TARI PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG BENTUK PENYAJIAN SENI GURITAN BAGI MASYARAKAT BESEMAH DI KOTA PAGARALAM MANAJEMEN DIRI SEORANG PENDIDIK UNTUK MENYIKAPI TANTANGAN DAN PERUBAHAN ERA MEA PELUANG DAN TANTANGAN INDONESIA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN: SUATU TINJAUAN
Drs. M. Arifin, M.Pd.i. Drs. Hazairin AS., M.Pd. Drs. H. Sukarno, M.Si. Eka Fitri Puspa Sari, SH., MH. M. Sirajudin Fikri, M.Hum. Rully Rochayati, M.Sn
Instansi
Hal
SMP Negeri 22 Palembang
99
Universitas PGRI Palembang
105
Universitas PGRI Palembang
116
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
131 145 157
171
178 195
Efita Elvandari
Universitas PGRI Palembang
211
Zelly Marisa Haque
Universitas PGRI Palembang
221
Kurnia Sari, M.Pd., Kons
Universitas PGRI Palembang
235
Mulyadi
Universitas PGRI Palembang
245
BIDANG : ILMU PENDIDIKAN, AGAMA DAN SENI No Judul 19 20 21
KONTRAK PSIKOLOGIS : MODEL JOHARI WINDOW PEMBINAAN KARAKTER BANGSA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PRILAKU TEMPER TANTRUM PADA ANAK BALITA DAN SIKAP ORANG TUA
BIDANG : BAHASA INDONESIA No Judul MEMUPUK KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA LUBUKL MELALUI CERITA RAKYAT 22 DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIKMENGHADAPI TANTANGAN ERA GLOBALISASI MENYIKAPI TANTANGAN, PELUANG, DAN HARAPAN DI ERA 23 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MELALUI KAJIAN TERHADAP KURIKULUM DI INDONESIA PEMBELAJARAN BERBASIS SAINTIFIK DAN MULTIKULTURAL 24 DALAM MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015 MENGHADAPI MEA: PENTINGNYA 25 MEMBANGUN SDM MELALUI PENDIDIKAN KELUARGA INSTRUCTIONAL PREFERENCE OF 26 EFL STUDENTS AT TERTIARY LEVEL PENGARUH MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP 27 NEGERI 6 KAYUAGUNG MENENTUKAN JENIS MAJAS DALAM KUMPULAN PUISI PATAH KARYA RAHMAT JABARIL
Nama
Taty Fauzi Ramanata Disurya
Instansi Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Rusmono
Hal 257 265 274
Nama
Instansi
Hal
Dr. Y. Satinem, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
279
Nur Nisai Muslimah, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
290
Normanzah, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
301
Sartika Seli, S.Pd., MA
STKIP PGRI Lubuk Linggau
312
Dwi Ratnasari, M.Ed.
STKIP PGRI Lubuk Linggau
326
Ipan Sastra
Universitas PGRI Palembang
344
28
ASPEK KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
Dessy Wardiah, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
360
29
PENGARUH STRATEGI HERRINGBONE DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 45 PALEMBANG
Dian Nuzulia, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
369
BIDANG : BAHASA INDONESIA No 30
31
32
33
34
35
Judul MENUMBUHKAN KEBIASAAN MEMBACA SISWA MELALUI PERPUSTAKAAN PENGARUH KOSA KATA BAHASA DAERAH TULUNG SELAPAN SERTA IMPLIKASINYA PADA KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULUNG SELAPAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR RANCANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENYIMAK DAN PEMBELAJARANNYA PENGGUNAAN METODE SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAGI SISWA KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA DALAM MENYONGSONG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) ANALISIS KESILAPAN DAN KONTRASTIF BERBAHASA DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 AIR KUMBANG
Nama Liza Murnivianti, M.Pd.
Instansi Universitas PGRI Palembang
Hal 379
H. Muhammad Ali, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
388
Dra. Sri Wahyu Indrawati, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
400
Juaidah Agustina, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
414
Darwin Effendi, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
420
Hayatun Nufus, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
431
36
MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK DENGAN MENDONGENG
Hetilaniar, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
448
37
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA KARANGAN BEBAS MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
Achmad Wahidy, S.Pd., M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
459
38
PELBAGAI VARIASI BAHASA DALAM BAHASA INDONESIA
Agus Heru, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
470
39
PENGARUH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET MENGGUNAKAN SEARCH ENGINE (MESIN PENCARI) TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS PIDATO PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 PALEMBANG
Masnunah, SE., M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
479
BIDANG : BAHASA INGGRIS No Judul THE USE OF PICTURES IN INCREASING THE SEVENTH 40 GRADERS’ VOCABULARY MASTERY AT DIPONEGORO JUNIOR HIGH SCHOOL OF PALEMBANG THE APPLICATION OF KWL STRATEGY IN TEACHING READING COMPREHENSION TO THE EIGHTH 41 GRADE STUDENTS OF BINA WARGA JUNIOR HIGH SCHOOL OF PALEMBANG ANALISA KESALAHAN MENULIS PARAGRAF DALAM BAHASA INGGRIS PADA MAHASISWA SEMESTER 5B 42 PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG USING SUGGESTOPEDIA METHOD AS AN ALTERNATIVE WAY IN 43 TEACHING READING COMPREHENSION TEACHING READING COMPREHENSION BY USING 44 PICTURE STORIES TO THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMK SPPN SEMBAWA BANYUASIN IMPROVING THE STUDENTS’ SPEAKING SKILL THROUGH ROLE PLAY TECHNIQUE TO THE FIRST 45 SEMESTER STUDENTS OF ENGLISH DEPARTMENT OF PGRI UNIVERSITY PALEMBANG THE CORRELATION AMONG THE FOURTH SEMESTER STUDENTS’ READING ATTITUDE, READING COMPREHENSION ACHIEVEMENT 46 AND WRITING ACHIEVEMENT AT ENGLISH EDUCATION STUDY PROGRAM IN PGRI UNIVERSITY OF PALEMBANG 47 48 49
PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN STUDENTS’ LEARNING HABIT IN THE ENGLISH STUDY PROGRAM AT PGRI UNIVERSITY OF PALEMBANG ANALISIS INTERAKSI SOSIAL DALAM NOVEL SANDIWARA BUMI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY
Nama
Instansi
Hal
Masagus Firdaus, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
495
Hj. Noviati, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
504
Amir Suki, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
510
Dewi Kartika Sari, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
523
Aswadi Jaya, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
536
Yuspar, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
545
Asti Veto Martini, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
558
Magdad Hatim, M.Hum Evi Rosmiyati, M.Pd Ardhyta Khodija Yanti
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
571 580 593
BIDANG : MATEMATIKA No Judul PROGRAM GEOGEBRA SEBAGAI 50 SOFTWARE ALAT BANTU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA APLIKASI METODE ROMBERG 51 UNTUK MENENTUKAN NILAI INTEGRASI DALAM PROGRAM BASIC PERBANDINGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN METODE 52 DISCOVERY DENGAN METODE EKSPOSITORI DI KELAS VIII SMP NEGERI 55 PALEMBANG LEGO SEBAGAI STARTING POINT 53 PADA PEMBELAJARAN POLA BILANGAN PENGEMBANGAN SOAL MODEL PISA (THE PROGRAMME FOR 54 INTERNATIONAL STUDENT ASSESSMENT) MENGGUNAKAN KONTEKS LOKAL DESAIN PEMBELAJARAN PMRI 55 MATERI GEOMETRI BANGUN DATAR SEGITIGA DI KELAS VII MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI 56 MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN SAINTIFIK DESAIN PEMBELAJARAN VOLUME 57 BANGUN RUANG SISI DATAR MENGGUNAKAN RUBIK DI KELAS VIII PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN 58 APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANYUASIN I PENERAPAN PENDEKATAN PMRI 59 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN 60 MENGGUNAKAN PENILAIAN PENUGASAN PROYEK DI SMA NEGERI 2 TEBING TINGGI BAHAN AJAR MATERI ATURAN PENCACAHAN MENGGUNAKAN 61 PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Nama
Instansi
Hal
Retni Paradesa, M.Pd.
IAIN
608
M. Win Afgani, M.Pd.
IAIN
626
Mewa Zabeta, S.Pd.
UNSRI
638
Sri Handayani, S.Pd.
UNSRI
653
Ninik Charmila, S.Pd.
UNSRI
663
Yudi Yunika Putra
UNSRI
676
Tarsudin, S.Pd.
UNSRI
689
Reny Wahyuni, S.Pd.
UNSRI
698
Indra Abdurrahman, S.Pd.
UNSRI
712
Reny Shinta Sari, S.Pd.
UNSRI
721
Ade Irma Oktavia, S.Pd.
UNSRI
733
Iis Juniati Lathifah, S.Pd.
UNSRI
745
BIDANG : MATEMATIKA No Judul PENGARUH PENGGUNAAN METODE RECIPROCAL TEACHING TERHADAP 62 HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PALEMBANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA 63 DENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIRS 64 SHARE (TPS) PADA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALEMBANG PEMBELAJARAN SUDUT 65 MENGGUNAKAN KONTEKS RUMAH LONTIK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER 66 (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 KELUMBAYAN BARAT PENGEMBANGAN SOAL STATISTIKA LEVEL HIGHER ORDER THINKING 67 SKILLS (HOTS) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PEMBELAJARAN TRIGONOMETRI MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE 68 TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DI SMA NEGERI 11 PALEMBANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN TEORI 69 KONSTRUKTIVISME SOSIAL (VYGOTSKY) MENGEMBANGKAN SOAL OPENENDED UNTUK MELATIH 70 KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA SISWA PADA MATERI 71 GEOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN TAKSONOMI SOLO SUPERITEM SISWA KELAS VIII PENDISAINAN HYPOTETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) MATERI 72 ARITMATIKA SOSIAL MENGGUNAKAN KONTEKS JUAL BELI BATU AKIK PEMAHAMAN KONSEP SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS 73 MENGGUNAKAN MEDIA POSTER DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 SIRAH PULAU PADANG KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Nama
Instansi
Hal
Desi Amelia
UNSRI
758
Okto Feriana
UNSRI
769
Asri Nurdayani
UNSRI
780
Wiwik Widya Wati
UNSRI
805
Tri Wahyudi, S.Pd.
UNSRI
817
Rahma Siska Utari, S.Pd.
UNSRI
825
Ririn Suparti Kurnianingsih, S.Pd.,
UNSRI
840
Dinal 'Ulya, S.Pd.
UNSRI
849
Henry Kurniawan, S.Pd.
UNSRI
863
Lusinda Hutauruk, S.Pd.
UNSRI
873
Rika Octalisa
UNSRI
886
Ida Suraman, S.Pd.
UNSRI
893
BIDANG : MATEMATIKA No Judul Nama PENGARUH PENGUASAAN PERKALIAN ANTARSUKU DAN KONSEP FAKTOR SEKAWAN 74 TERHADAP PENENTUAN NILAI LIMIT Rany Nopiani, S.Pd. FUNGSI DENGAN MENGALIKAN FAKTOR SEKAWAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 10 PALEMBANG PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA ANTARA YANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN 75 Deli Fikrianah, S.Pd. REALISTIK BERBENTUK PENGAJARAN MODUL DENGAN PENGAJARAN KONVENSIONAL STUDI KOMPARATIF ANTARA METODE PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN METODE PEMBELAJARAN 76 Kiki Rizkiah Pertiwi, S. Pd TIMES TOKEN PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 1 PANGKALAN BALAI ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL 77 PEMECAHAN MASALAH MATERI Khairun Nisak PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP NEGERI 18 PALEMBANG PEMBELAJARAN VOLUME BOLA DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN 78 Hariani Juwita, S.Pd. MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI KELAS X PENDIDIKAN KARAKTER DI 79 PERGURUAN TINGGI DALAM ERA Ety Septiati.,MT MASYARAKAT EKONOMI ASEAN FLIPCHART SEBAGAI ALTERNATIF 80 MEDIA UNTUK MENINGKATKAN Marhamah, M.Pd PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SOAL MATEMATIKA PISA MENGGUNAKAN KONTEKS BUDAYA 81 Zulva Munayati OGAN ILIR TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 82 MELALUI PEMBELAJARAN Halimah Tusa’diah INVESTIGASI KELOMPOK DI SMA NEGERI 1 PAGARALAM PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS, 83 KREATIF DAN REFLEKTIF (K2R) DAN Jayanti, M.Pd. KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA UNTUK MENGUKUR 84 Tika Dwi Nopriyanti, M.Pd. KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA
Instansi
Hal
UNSRI
902
UNSRI
913
UNSRI
922
UNSRI
936
UNSRI
948
Universitas PGRI Palemban
959
Universitas PGRI Palembang
969
UNSRI
976
SMA Negeri 1 Pagaralam
986
Universitas PGRI Palembang
1001
Universitas PGRI Palembang
1014
BIDANG : MATEMATIKA No Judul PENERAPAN INQUIRY MATERI 85 PERBANDINGAN DAN SKALA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PERMAINAN INTERAKTIF YANG 86 MEMBUAT SISWA KREATIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA MEMANFAATKAN PERMAINAN 87 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA 88
89
90 91
92
93
94
95
96
APLIKASI MATERI KALKULUS UNTUK BIOLOGI PENERAPAN STRATEGI BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP YPI TUNAS BANGSA PALEMBANG DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI MAHASISWA FKIP UNIV PGRI PALEMBANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DALAM AKTIFITAS KOLABORASI PESERTA DIDIK ALTERNATIF ANALISIS KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TABEL KPM (KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL) PENGEMBANGAN MATERI AJAR PERSAMAAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERBASIS KONSTRUKTIVISME DI KELAS XIIPA SMA KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS VII.2 BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG MENEMUKAN NILAI PHI DAN RUMUS KELILING LINGKARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PMRI DI KELAS VI MELATIH SISWA MEMBUAT ANIMASI PEMBELAJARAN MELALUI APLIKASI POWERPOINT GUNA MENINGKATKAN DAYA SERAP BELAJAR SISWA
Nama Anggria Septiani, M.Pd. Dra. Farah Diba, M.Pd. Tanzimah, M.Pd. Allen Marga Retta, M.Pd.
Sukarti
Dra. Andinasari, M.M Dra. Misdalina, M.Pd
Instansi Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Hal 1028 1038 1049 1059
1072
1082 1095
Dra. Lusiana. M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1104
Putri Fitriasari, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1114
Weni Dwi Pratiwi, M.Sc
Universitas PGRI Palembang
1128
Novita Sari, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1139
Asnurul Isroqmi, ST., M.Kom.
Universitas PGRI Palembang
1149
BIDANG : MATEMATIKA No Judul APLIKASI BLENDED LEARNING PADA 97 PEMBELAJARAN KALKULUS 1 DI UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG PERBANDINGAN ANTARA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN PEMBERIAN 98 TUGAS INDIVIDUAL DENGAN YANG TIDAK DI KELAS X SMA BAKTI IBU 8 PALEMBANG DESAIN PEMBELAJARAN MATERI PROGRAM LINIER SMK 99 MENGGUNAKAN KONTEKS SERVIS KENDARAAN SEPEDA MOTOR ASPEK DAN LEVEL SOAL PISA DALAM BUKU TEKS MATA 100 PELAJARAN MATEMATIKA SMA/MA/MAK KELAS X SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 THE APPLICATION OF ROMBERG 101 METHOD TO FIND THE INTEGRATION VALUE IN BASIC PROGRAM KEMAMPUAN MULTI REPRESENTASI 102 MATEMATIS DALAM MATERI STATISTIKA DASAR FLIPCHART SEBAGAI ALTERNATIF 103 MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
BIDANG : MIPA - Biologi No Judul PENYELESAIAN MASALAH GERAK PESAWAT ATWOOD DENGAN PERSAMAAN EULAR104 LAGRANGESEBAGAI ALTERNATIF PERSAMAAN NEWTONPADA FISIKA SMA PEMBUATAN BATU BATA DENGAN CAMPURAN KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN LIFE SKILL BAGI 105 MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 VARIASI BUAH-BUAHAN TERHADAP 106 TEBAL, BERAT, DAN KADAR SERAT NATA PENGARUH PEMBERIAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN 107 TANAMAN CABAI RAWIT (CAPSICUM FRUTESCENTS L.)
Nama Yunika Lestaria Ningsih, S.Si., M.Pd
Instansi Universitas PGRI Palembang
Hal 1164
Sri Hartati, S.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1177
Nur Hasanah Pahlepy
Universitas PGRI Palembang
1188
Nora Surmilasari
Universitas PGRI Palembang
1195
Dina Octaria, S.Si., M.Pd. Nila Kesumawati Rustam
Nama
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Instansi
1201 1212 1220
Hal
Melly Ariska
UNSRI
1227
Yaspin Yolanda, M.Pd.Si.
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1241
Ria Dwi Jayati, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1258
Nopa Nopiyanti
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1268
BIDANG : MIPA - Biologi No Judul YOGHURT DENGAN VARIASI 108 STARTER TINGKAT KETERCAPAIAN LEARNING OUTCOMES KKNI LEVEL ENAM 109 GURU FISIKA SMA LULUSAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA E-LEARNING SEBAGAI ALTERNATIF 110 UNTUK PENGEMBANGAN PROFESI GURU FISIKA TINGKAT KEMAMPUAN LITERASI SAINS MAHASISWA YANG 111 MENGAMBIL MATA KULIAH IPA TERPADUMENGGUNAKAN CONTOH SOAL PISA 2009 PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY 112 UNTUK MELATIH KETERAMPILAN MENYELESAIKAN MASALAH FISIKA DESKRIPSI PENAMBAHAN AIR 113 KELAPA TERHADAP ORGANOLEPTIK TEMPE PENGGUNAAN MODEL SEBAGAI TAMBAHAN ALAT PERAGA GAMBAR 114 DALAM PENGAJARAN PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
BIDANG : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL No Judul MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN MELALUI 115 PEMBELAJARAN SEJARAH BERORIENTASI MASALAH SOSIAL KONTEMPORER-ECOPEDAGOGY INTEGRASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN DALAM 116 PEMBELAJARAN UNTUK MENGHADAPI MEA SISTEM PERLINDUNGAN HUKUM DALAM RANGKA PELAKSANAAN KERJA TRANSPORTASI MARITIM GUNA MENDUKUNG PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KETAHANAN 117 NASIONAL SERTA PENDIDIKAN NASIONAL (REFORMASI SISTEM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEPELABUHAN INDONESIA DALAM DUNIA PENDIDIKAN NASIONAL
Nama Fitria Lestari, M.Pd
Instansi STKIP PGRI Lubuk Linggau
Hal 1281
M. Jhoni, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1292
Lukman Hakim, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1306
Sulistiawati, M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1315
Sugiarti, M.Pd Reny Dwi Riastuti, M.Pd.Si
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
Marmaini
Nama
Instansi
1325 1342
1356
Hal
Aulia Novemy Dhita SBK, M.Pd
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1369
Supriyanto
STKIP PGRI Lubuk Linggau
1379
Ning Herlina, SH., M.Hum.
Universitas PGRI Palembang
1395
BIDANG : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL No Judul HUBUNGAN ANTARA PEMBERITAHUAN NILAI ULANGAN 118 HARIAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA DI SMA AZHARYAH PALEMBANG EVALUASII KINERJA PERUSAHAAN 119 PT INDO PT. INDO TAMBANG RAYA MEGA TBK TAHUN 2011 PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN EKONOMI 120 BAGI SISWA TINGKAT SEKOLAH NMENENGAH ATAS ANALISIS RATIO PROFITABILITAS SEBAGAI ALAT EVALUASI KINERJA 121 KEUANGAN PADA KOPERASI SMK NEGERI 3 PALEMBANG PENDIDIKAN TINGGI SEBAGAI WADAH PEMBINAAN MAHASISWA 122 ENTREPRENEUR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT MANFAAT DAN 123 TANTANGANMASYARAKAT ERA EKONOMI ASEAN UPAYA MENINGKATKAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA 124 MELALUI KEGIATAN PRAKTEK BERWIRAUSAHA PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK 125 UNTUK MEMOTIVASI PESERTA DIDIK BELAJAR SECARA MANDIRI PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA 126 PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (GEOGRAFI) DI KELAS VII SMP QURANIAH 1 PALEMBANG TAHUN AJARAN 2013-2014 * PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR 127 GEOGRAFI PADA SISWA KELAS X DI SMA MUHAMMADIYAH 2 PALEMBANG PENGARUH METODE STOP THINK DO TERHADAP HASIL BELAJAR 128 GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI 19 PALEMBANG KAJIAN POTENSI OBJEK WISATA 129 PULAU KEMARO DI KOTA PALEMBANG
Nama
Instansi
Hal
Neta Dian Lestari, S.Pd., MM.
Universitas PGRI Palembang
1432
Diana Widhi Rahmawati, S.Ip., MM.
Universitas PGRI Palembang
1446
Erma Yuliani, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1455
Zahruddin Hodsay, S.Pd., MM
Universitas PGRI Palembang
1470
Rih Laksmi Utpalsari
Universitas PGRI Palembang
1488
Barkudin, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1500
M. Toyib, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1510
Hendri Gunawan
Universitas PGRI Palembang
1521
Kiki Aryaningrum, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1533
Sukmaniar, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1549
Wahyu Saputra, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1560
Maharani Oktavia, M.Sc.
Universitas PGRI Palembang
1575
BIDANG : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL No Judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF 130 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 10 PALEMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING TERHADAP 131 HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VII DI SMP NEGERI 47 PALEMBANG UPAYA PENINGKATAN KARAKTER 132 PENDIDIK BERDASARKAN NORMA, ETIKA DAN MORAL PENGUATAN KARAKTER MAHASISWA DALAM MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN: 133 UPAYA PENYIAPAN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 FAKTOR PENYEBAB SISWA MELAKUKAN PELANGGARAN 134 SEKOLAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR BUDAYA SATU SURO DI DESA 135 SUKAJADI BANYUASIN SUMATERA SELATAN NASKAH MELAYU SEBAGAI SUMBER REFITALISASI PENGAJARAN MORAL 136 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA PALEMBANG NILAI BUDAYA ANYAMAN TIKAR 137 SEBAGAI MATERI PENGAYAAN SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA NILAI KARAKTER DALAM 138 MENGHADAPI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA 139 PELAJARAN IPS TERPADU/SEJARAH (KRONOLOGI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA) KELAS VIII DI SMPN 48 PALEMBANG ANALISIS SISTEM PENCATATAN JAM 140 KERJA TERHADAP PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PERUSAHAAN EVALUASI PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENGHADAPI 141 MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Nama
Instansi
Hal
Happy Fitria, M.Si
Universitas PGRI Palembang
1589
Boby Agus Yusmiono, S.Sos., MA
Universitas PGRI Palembang
1601
Sri Husnulwati, SH., MH.
Universitas PGRI Palembang
1617
Suryati, M. H.
Universitas PGRI Palembang
1629
Armansyah, S.Pd., M.Si.
Universitas PGRI Palembang
1641
Ahmad Zahmari, S.Pd,.MM.
Universitas PGRI Palembang
1652
M. Idris, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1670
Drs. Sukardi, M.Pd Budi Utomo, M.Sc
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
1683 1703
Hj. Ida Suryani
Universitas PGRI Palembang
1713
Asmuni
Universitas PGRI Palembang
1723
Susanti Faipri Selegi, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1735
BIDANG : PENDIDIKAN OLAHRAGA No Judul TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA 142 PENJASKES FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA PENGARUH METODE LATIHAN DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP HASIL KETERAMPILAN 143 SHOOTING SATU TANGAN DI ATAS KEPALA PADA PERMAINAN BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 LUBUKLINGGAU PENERAPAN METODE BERMAIN KREATIF PADA PEMBELAJARAN LOMPAT JAUH DALAM UPAYA 144 PEMBENTUKAN NILAI-NILAI DISIPLIN DAN PERCAYA DIRI PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI 20 PAGARALAM TINJAUAN PENGETAHUAN KESEHATAN SISWA SEKOLAH 145 MENENGAH ATAS SMA PGRI 2 PALEMBANG PERMAINAN TRADISIONAL DI DUNIA 146 PENDIDIKAN DAN KEPELATIHAN OLAHRAGA PENGARUH GAYA SELF CHECK DAN GAYA CONVERGENT DISCOVERY TERHADAP KETERAMPILAN SMASH 147 BULUTANGKIS (KUASI EKSPERIMEN PADA PEMAIN BULUTANGKIS SMP FRATER PADANG)
Nama
Instansi
Hal
Iyakrus
UNSRI
1751
Nasrullah, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1760
Mirza Awali, M.Pd.
Universitas PGRI Palembang
1776
M. Taheri Akhbar, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1792
Asriansyah, M.Or
Universitas PGRI Palembang
1805
Antoni, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1818
148 OLAHRAGA DAN POLITIK
Muh Akmal Ahny
Universitas PGRI Palembang
1833
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INQUIRY TEACHING DAN PEER TEACHING SERTA MOTIVASI BELAJAR TERHADAP 149 KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET MAHASIWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
Ilham Arvan Junaidi, M.Pd
Universitas PGRI Palembang
1848
PRINSIP DASAR PROGRAM 150 OLAHRAGA KESEHATAN 151
OVERTRAINING DAN RESIKO CIDERA DALAM OLAHRAGA
Maya Kurnia, M.Or Mikkey Anggara Suganda, M.Or
Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
1863 1875
PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA (Tika Dwi Nopriyanti, M.Pd)
Abstrak Kemampuan koneksi matematis siswa sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam menyelesaikan soal-soal matematika maupun dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Development Research) menghasilkan 20 soal matematika yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa yang valid dan praktis. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX.3 SMP Negeri 1 Inderalaya yang berjumlah 32 siswa dengan 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Peneliti menyarankan agar siswa dapat menggunakan soal-soal ini untuk melatih kemampuan koneksi matematis siswa selain itu soal tipe ini akan sangat membatu guru untuk meningkatkan daya ingat siswa dalam mengingat materi-materi sebelumnya sehinngga ini jelas akan mempermudah guru dalam memberikan materi selanjutnya. A. PENDAHULUAN “When student can connect mathematical ideas, their understanding is deeper and more lasting” (NCTM, 2000: 64). Apabila para siswa dapat menghubungkan gagasan-gagasan matematis, maka pemahaman mereka akan lebih mendalam dan lebih bertahan lama. Pemahaman siswa akan lebih mendalam jika siswa dapat mengaitkan antar konsep yang telah diketahui siswa dengan konsep baru yang akan dipelajari oleh siswa. Seseorang akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah diketahui orang tersebut. Oleh karena itu untuk mempelajari suatu materi matematika yang baru, pengalaman belajar yang lalu dari seseorang itu akan mempengaruhi terjadinya proses belajar materi matematika tersebut. Menurut NCTM (2000: 15), koneksi matematik dibagi menjadi tiga klasifikasi, yaitu (a) koneksi antar topik matematika, (b) koneksi dengan disiplin ilmu lain, dan (c) koneksi dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan koneksi matematik adalah kemampuan yang ditunjukkan siswa dalam: 1. mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama; 2. mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi ke prosedur representasi yang ekuivalen; 3. menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan di luar matematika;
1014
4. menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu kemampuan koneksi matematis siswa sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam menyelesaikan soal-soal matematika maupun dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Semakin hari masalah yang dihadapin akan semakin sulit terutama beberapa tahun lagi era globalisasi akan menyebabkan masalah bukan hanya dalam lingkungan nasional tapi
juga
internasional
dan
itu
artinya
kemampuan
seseorang
untuk
menyelesaikan masalah dengan solusi tepat sangat diharapkan. Rumusan Masalah Bagaimana soal matematika untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama yang valid dan praktis? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal-soal matematika untuk kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama yang valid dan praktis. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan peneliti. 1. Dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan koneksi matematis melalui soal-soal matematika 2. Sebagai apresiasi dalam perbaikan evaluasi pembelajaran sehingga dapat melatih kemampuan koneksi matematis siswa. 3. Sebagai bahan masukan untuk mengkaji lebih mendalam mengenai soalsoal matematika dalam upaya mengukur kemampuan koneksi matematis
B. TINJAUAN PUSTAKA 1.
Koneksi Matematika Koneksi secara umum adalah suatu hubungan atau keterkaitan. Koneksi
dalam kaitannya dengan matematika yang disebut dengan koneksi matematika dapat diartikan sebagai keterkaitan secara internal dan eksternal. Keterkaitan secara internal adalah keterkaitan antara konsep-konsep matematika yaitu berhubungan dengan matematika itu sendiri dan keterkaitan secara eksternal, yaitu keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari. Adanya keterkaitan antara kehidupan sehari-hari dengan materi pelajaran yang akan dipelajari oleh siswa juga akan menambah pemahaman siswa dalam
1015
belajar matematika. Kegiatan yang mendukung dalam peningkatan kemampuan koneksi matematika siswa adalah ketika siswa mencari hubungan keterkaitan antar topik matematika, dan mencari keterkaitan antara konteks eksternal diluar matematika dengan matematika. Konteks eksternal yang diambil adalah mengenai hubungan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Konteks tersebut dipilih karena pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa dapat melihat masalah yang nyata dalam pembelajaran. Mudah sekali mempelajari matematika kalau kita melihat penerapannya di dunia nyata (Elanie B. Johnson, 2010). Menurut NCTM (National Council of Teacher of Mathematics) (2008: 64), indikator untuk kemampuan koneksi matematika yaitu: a) Mengenali dan memanfaatkan hubungan-hubungan antara gagasan dalam matematika. Dalam hal ini, koneksi dapat membantu siswa untuk memanfaatkan konsep-konsep yang telah mereka pelajari dengan konteks baru yang akan dipelajari oleh siswa dengan cara menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya sehingga siswa dapat mengingat kembali tentang konsep sebelumnya yang telah siswa pelajari, dan siswa dapat memandang gagasan-gagasan baru tersebut sebagai perluasan dari konsep matematika yang sudah dipelajari sebelumnya. b) Memahami bagaimana gagasan-gagasan dalam matematika saling berhubungan Berhubungan dan mendasari satu sama lain untuk menghasilkan suatu keutuhan koheren. Pada tahap ini siswa mampu melihat struktur matematika yang sama dalam setting yang berbeda, sehingga terjadi peningkatan pemahaman tentang hubungan antar satu konsep dengan konsep lainnya. c) Mengenali dan menerapkan matematika dalam konteks-konteks di luar matematika. Konteks-konteks eksternal matematika pada tahap ini berkaitan dengan hubungan matematika dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa mampu mengkoneksikan antara kejadian yang ada pada kehidupan sehari-hari (dunia nyata) ke dalam model matematika Menurut Utari Sumarmo (2003), kemampuan koneksi matematika siswa dapat dilihat dari indikator-indikator berikut: 1) Mengenali representasi ekuivalen dari konsep yang sama;
1016
2) Mengenali hubungan prosedur matematika suatu representasi keprosedur representasi yang ekuivalen; 3) Menggunakan dan menilai keterkaitan antar topik matematika dan keterkaitan diluar matematika; dan 4) Menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Konsep-konsep matematika tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Ibarat membangun sebuah gedung bertingkat, lantai kedua dan selanjutnya tidak akan terwujud apabila fondasi dan lantai sebelumnya yang menjadi prasyarat benarbenar dikuasai, agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya (Suherman, 2003: 22). Kemampuan siswa dalam mengkoneksikan keterkaitan antar topik matematika dan dalam mengkoneksikan antara dunia nyata dan matematika dinilai sangat penting, karena keterkaitan itu dapat membantu siswa memahami topik-topik yang ada dalam matematika. Siswa dapat menuangkan masalah dalam kehidupan sehari-hari ke model matematika, hal ini dapat membantu siswa mengetahui kegunaan dari matematika. Maka dari itu, efek yang dapat ditimbulkan dari peningkatan kemampuan koneksi matematika adalah siswa dapat mengetahui koneksi antar ide-ide matematika dan siswa dapat mengetahui kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dua hal tersebut dapat memotivasi siswa untuk terus belajar matematika. Berdasarkan indikator koneksi di atas, peneliti menggunakan indikator koneksi matematis berikut untuk pengukuran kemampuan koneksi matematis siswa: menggunakan koneksi antara matematika dengan disiplin ilmu lain menggunakan koneksi antar topic matematika menghubungkan prosedur antar representasi ekuivalen menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain mengeksplorasi masalah dan menjelaskan hasilnya dengan grafik numeric, fisik, aljabar, dan model matem
1017
C METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Penelitian
dilaksanakan
pada
semester
genap
tahun
pelajaran
2011/2012. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX.3 SMP Negeri 1 Inderalaya yang berjumlah 32 siswa dengan 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. B. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau development research. Penelitian pengembangan ini adalah jenis penelitian yang
ditujukan
untuk
menghasilkan
soal
matematika
untuk
mengukur
kemampuan koneksi matematis yang valid dan praktis Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu Self Evaluation dan tahap formatifevaluation (Prototyping) yang meliputi expert reviews dan one-to-one (low resistance to revision) dan small group serta field test (high resistance in revision) (Tessmer,1993) Low resistance to Revise
High resistance to Revision
Expert Reviews
Revise
Revise
Revise
Small Group
Self Evaluation
Group
test
One-to-one
Gambar 3.1. Alur Desain formative evaluation (Tessmer,1993) C. Prosedur Penelitian 1. Self Evalution 1.1
Persiapan Pada
tahap
ini dilakukan
analisis
terhadap
kurikulum
dan
buku
paket/pegangan siswa dikelas VIII SMP Negeri 1 Inderalaya. 1.2
Field Test
Pendesainan Pada tahap ini dilakukan pendesainan kisi-kisi dan soal-soal yang
didasarkan pada indicator koneksi matematis.
1018
2. Prototyping (validasi, evaluasi, dan revisi) 2.1 Expert Reviews (Uji Pakar) Pada tahap ini desain soal yang dibuat peneliti divalidasi oleh pakar, teman sejawat dan guru matematika. Produk yang didesain dilihat, dinilai dan dievaluasi. Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas konten, uji validitas konstruk, dan uji validitas bahasa. 2.2
One-to-one Pada tahap ini, peneliti meminta tiga orang siswa dengan berbagai
tingkatan keampuan sebagai tester. 2.3
Small Group (Kelompok Kecil) Hasil revisi dan komentar dari expert review dan one-to-one dijadikan dasar
untuk mendesain soal pada tahap selanjutnya. Desain soal ini dicobakan pada small group non subjek penelitian untuk melihat kepraktisannya. Siswa-siswa tersebut diminta untuk memberikan tanggapan terhadap soal-soal matematika yang diujikan 2.4
Field Test (uji Lapangan) Pada tahap ini uji coba dilakukan pada subjek penelitian yang
sesungguhnya sebagai field test. Produk yang telah diujicobakan pada field test haruslah
yang
telah
memenuhi
criteria
kualitas.
Akker
(1999:126)
mengemukakan bahwa tiga kreteria kualitas adalah: validitas (dari pakar, teman sejawat dan guru matematika), kepraktisan (penggunaannya mudah dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran) dan efektivitas (memiliki efek potensial). Suatu perangkat pembelajaran yang memiliki validitas baik jika soal-soal tersebut mampu mengukur kemampuan koneksi matematis siswa yang seharusnya dikuasai sesuai dengan dimensi pembelajaran yang tercantum dalam indicator pembelajaran. Kepraktisan berarti produk mudah digunakan oelh pengguna dalam hal ini siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis data yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah soal-soal matematika dan dokumen hasil jawaban siswa dalam menyelesaikan soal matematika Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah dengan teknik sebagai berikut: 1.
Walkthrough
1019
Tabel Gambaran pakar tentang soal-soal matematika Jumlah pakar (ahli)
3 orang pakar
Waktu pelaksanaan
Dikonsultasikan
Fokus
Kevalidan dari soal-soal matematika meliputi analisis bahasa, kalimat dan kata yang digunakan dalam soal-soal yang didesain Walkthrough
Teknik Prosedur
2.
Peneliti memberikan hasil dari desain soal-soal matematika untuk mengukur kemampuan koneksi matematis kepada pakar/pembimbing. Peneliti melakukan perbaikan terhadap soal-soal tersebut dengan mempertimbangkan semua komentar dan saran dari pakr/pembimbing.
Dokumen Untuk memperoleh data dan dan melihat kepraktisan soal-soal untuk
mengukur kemampuan koneksi matematis siswa Sekolah Menengah Pertama yang telah dibuat peneliti yang meliputi kejelasan dan keterbacaan soal.
3.
Tes soal-soal matematika Tes dilakukan untuk melihat kemampuan koneksi matematis siswa
sekolah dasar yang dibetikan berdasarkan kreteria-kreteria yang telah dibuat. E. Teknik Analisis Data 1.
Analisis Data Validasi Ahli Untuk menganalisis data validasi ahi digunakan analisi deskriptif dengan
cara merevisi berdasarkan catatan validator. Hasil dari analisis digunakan untuk merevisi soal-soal yang dibuat oleh peneliti.
2.
Analisis Data Kepraktisan Soal Untuk menganalisis data kepraktisan soal-soal matematika digunakan
analisis deskriptif. Data analisis berdasarkan dokumen hasil tes yang diperoleh siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika. Hasil dari analisis digunakan untuk merevisi soal-soal yang dibuat oleh peneliti.
1020
3.
Analisis Data Tes Soal-soal Matematika Untuk melihat kemampuan koneksi matematis siswa dapat diketahui
berdasarkan hasil tes soal-soal matematika
yang dibeikan pada siswa.
Selanjutnya dilakukan penyekoran terhadap jawaban siswa dan skor yang diperoleh siswa dianalisis secara deskriptikualitatif dan dikelompokkan dalam kategori sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan F. Sistem Penskoran Kemampuan Koneksi matematis Data yang didapat dari hasil tes dianalisis untuk menentukan tingkat kemampuan koneksi matematis siswa dikategorikan sebagai berikut:
Tabel Kategori Kemampuan Koneksi matematis Nilai Siswa
Tingkat Kemampuan Koneksi matematis Siswa
76 – 100
Sangat Baik
51– 75
Baik
26 – 50
Cukup
0 – 25
Kurang Baik Sumber: Modifikasi Arikunto (2006)
G. Kriteria Keberhasilan 1. Valid secara kualitatif Soal dikatakan valid secara kualitatif jika semua pakar mengatakan bahwa soal valid dari segi, konten, konstruk dan bahasa 2. Valid secara kuantitatif (Reliabilitas) Valid secara butir tercermin pada besaran koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen (Djaali dan Muljono, 2008). 3. Praktis Aspek praktis hanya dapatdipenuhi jika: a.
para ahli dan praktisi menyatakan bahwa apa yang dikembangkan dapat diterapkan;
b.
kenyataan menunjukkan bahwa apa yang dikembangkan tersebut dapat diterapkan
1021
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengembangan Soal Berdasarkan prosedur penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, ada 3 tahapan besar pada penelitian ini, yaitu Self Evaluation, Prototyping dan Field test. Berikut ini adalah hasil dari setiap tahapan tersebut: Self Evaluation a. Analisis Pada tahap ini meliputi: Analisis siswa, bertujuan untuk mengetahui jumlah siswa, dan informasi bahwa siswa SMP N 1 Inderalaya belum pernah mengenal soal-soal matematika model ini. Analisis materi, bertujuan untuk mengetahui materi pembelajaran matematika yang diberikan di tingkat SMP, yaitu: (1) Bilangan, (2) Aljabar, (3) Geometri dan pengukuran, (4) Statistika dan peluang. Analisis soal-soal yang sesuai dengan indikator kemampuan koneksi matematis, bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk soal yang mengukur kemampuan koneksi matematis pada soalsoal . b. Desain Desain soal matematika untuk kemampuan koneksi matematis yang dibuat meliputi: Pengembangan kisi-kisi soal. Kartu soal dan kunci jawaban. Pengembangan soal matematika. Desain soal yang telah dihasilkan terdiri dari 20 soal untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa. Sebagai bahan pertimbangan
bagi
validator
untuk
memeriksa
validitas
soal.
Keseluruhan soal tersebut dapat dilihat secara lengkap dalam lampiran beserta kunci jawabannya. Prototyping
a. Expert Reviews Pada tahap ini, 20 soal yang telah dibuat dilakukan validitas soal secara kualitatif dikonsultasikan kepada pakar , yaitu Dr. Yusuf Hartono dan Dr. Ratu
1022
Ilma Indra Putri, M.Si. Setelah itu, peneliti meminta pendapat kepada para pakar (dosen) dan teman sejawat yang sudah berpengalaman dalam pendidikan matematika dan berpengalaman dalam soal sebagai validator Soal-soal matematika untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa yang telah dibuat beserta kisi-kisi dan kartu soal diberikan kepada validator b. One-to-one Pada tahap one-to-one, soal yang telah dihasilkan diujicobakan pada 2 siswa kelas IX SMP . Masing-masing siswa tersebut berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.Siswa diminta untuk mengerjakan soal matematika kemudian peneliti meminta siswa untuk memberikan komentar terhadap soal yang sudah dikerjakan. c. Uji validasi Setelah expert review dan one-to-one yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis butir soal yang ada pada prototype 2 untuk menguji validits butir soal. perhitungan validitas butir soal dilakukan dengan menentukan korelasi product moment dari Karl Pearson. Dari perhitungan tersebut diperoleh 20 soal valid
d. Small Group Pada tahap ini, soal-soal yang telah direvisi berdasarkan hasil dari expert review dan one-to-one dinamakan dengan prototype 2. Soal-soal tersebut diujicobakan terhadap siswa kelas IX SMP N 1 Inderalaya yang terdiri dari 5 orang siswa dengan kemampuan yang berbeda, yaitu 2 siswa berkemampuan rendah, 2 siswa berkemampuan sedang dan 1 siswa berkemampuan tinggi. Kelima siswa tersebut menjawab 20 soal yang diujicobakan di lembar jawaban yang tersedia. Setelah proses small group selesai kelima siswa tersebut diminta menuliskan komentar mengenai soal yang diujicobakan. e. Field Test Soal matematika model PISA untuk mengukur kemampuan koneksi matematis pada tahap ini diujicobakan pada subjek penelitian yaitu siswa kelas IX.3 SMP N 1 Inderalaya dengan jumlah siswa 32 siswa yang terdiri dari 18 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki pada tanggal 23 maret dan 24 maret 2012. Soal-soal tersebut diberikan kepada siswa selama 2 kali pertemuan (80 menit) dengan masing-masing 10 soal ditiap pertemuan. Peneliti mengobservasi untuk
melihat
kesulitan-kesulitan
yang
mungkin
terjadi
selama
proses
1023
pengerjaan, sehingga dapat mengetahui masalah siswa dalam menjawab soalsoal tersebut. Data
yang
diperoleh
dalam
tahap ini kemudian
dianalisis
untuk
memperoleh nilai masing-masing siswa yang selanjutnya dikonversikan ke dalam data kualitatif untuk menentukan kategori kemampuan koneksi matematis siswa masing-masing
siswa
dan
menganalisis
jawaban
siswa
untuk
melihat
kemampuan koneksi mereka. Berikut adalah tabel tingkat kemampuan koneksi matematis siswa kelas field test terhadap 20 soal model PISA:
Distribusi nilai rata-rata kemampuan koneksi matematis siswa
Interval Nilai
frekuensi Persentase
kategori
0 - 25
2
6,25
kurang
26 - 50
11
34,375
cukup
51 - 75
16
50
baik
76 - 100
3
9,375
sangat baik
Total
32
100
rata-rata
54,14
Cukup
Sumber: Hasil analisis peneliti 2012 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa soal-soal yang telah dikembangkan dapat mengukur kemampuan koneksi matematis siswa, secara umum juga dapat terlihat bahwa kemampuan koneksi siswa kelas field test berada dikeempat kategori yang ada. Sedangkan secara klasikal kemampuan koneksi matematis siswa pada kelas field tes ini diperoleh rata-rata 54,14 yang masuk dikategori cukup sehingga masih sangat dibutuhkan usaha lebih lanjut dalam hal ini adalah latihan soal-soal yang diberikan guru hendaknya bisa memacu siswa untuk menggunakan kemampuan koneksinya.
Soal nomor 4 Soal nomor 4 ini oontek yang dipakai adalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari siswa yaitu diskon. Pada tahap one-to-one soal no 4
1024
mengalami revisi pada redaksi soal karena menghasilkan pemahaman yang berbeda pada siswa. Siswa pada tahap one-to-one kurang memahami arti diskon 30%+20%, secara umum kesalahan tersebut karena siswa menafsirkannya dengan diskon 50% itu sama (30%+20%=50%). Oleh karena itu redaksi soal diperjelas menjadi “memberikan diskon 30%
dan mendapatkan diskon lagi
sebesar 20%”. Indikator kemampuan koneksi matematis yang akan muncul ketika siswa menyelesaikan soal nomor 4 adalah sebagai berikut: menggunakan koneksi antar topic matematika; menerapkan pemikiran dan pemodelan matematika untuk menyelesaikan masalah yang muncul pada disiplin ilmu lain; mengeksplorasi masalah dan menjelaskan hasilnya dengan grafik numeric, fisik, aljabar, dan model matematika Menganalisis hasil validitas siswa sudah memahami maksud soal dan mampu menyelesaikannya, meskipun masih ada siswa yang melakukan kesalahan dalam menentukan jumlah diskon. Hal ini juga terjadi pada saat field tes. Berikut jawaban siswa:
Gambar 4.60 Jawaban Siswa yang Salah Jawaban siswa di atas menunjukkan bahwa siswa tersebut masih belum mampu memahami kalimat yang ada pada soal sehingga terjadi kekeliruan yang sama pada tahap sebelumnya. Diskon yang diberi toko kedua adalah 30% dari
1025
harga awal, kemudian didiskon kembali 20% itu bukan dari harga awal tapi dari harga setelah diskon 30%. Akan tetapi, indikator kemampuan koneksi matematis sudah terlihat pada siswa tersebut. Dengan menggunakan konsep yang ada pada matematika khususnya pada materi diskon, siswa sudah mampu menyelesaikan persoalan yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Perhitungan diskon pada toko pertama sudah tepat artinya pada tahap menghitung diskon di toko pertama siswa sudah mampu mengeksplorasi masalah dan menjelaskan hasilnya dengan grafik numeric, fisik, aljabar, dan model matematika verbal atau representasi. Sedangkan untuk menghitung diskon di toko ke dua siswa kurang tepat, sehingga siswa ini diberi skor 2.
Berikut jawaban siswa yang tepat secara cara, perhitungan dan kesimpulan:
=80.000x (30/100) = 24.000 = 80.000-24.000=56.000 = 56.000 x (20/100) = 11.200 = 56.000 – 11.200 = 44.800
Gambar 4.61 Jawaban Siswa yang Benar
G.KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah menghasilkan suatu produk pengembangan soal matematika yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa sekolah menengah pertama. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1026
Prototype perangkat soal yang dihasilkan adalah sebanyak 20 soal dikategorikan valid dan praktis baik secara kualitatif maupun secara kuantitif. Valid secara kualitatif tergambar dari hasil penilaian validator, dimana hampir semua validator menyatakan baik berdasarkan konten (sesuai dengan indikator kemampuan koneksi matematis), konstruk (mengukur kemampuan koneksi matematis, kaya dengan konsep, sesuai dengan level siswa kelas IX SMP), dan bahasa (sesuai dengan EYD, soal tidak berbelit-belit, soal tidak mengandung penafsiran ganda, batasan pertanyaan dan jawaban jelas). Adapun valid secara kuantitatif tergambar berdasarkan analisis butir soal (validasi butir soal), sedangkan praktis tergambar dari hasil ujicoba, dimana semua siswa dapat menggunakan perangkat soal dengan baik.
B. Saran Berdasrkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka berikut ini terdapat beberapa saran bagi siswa, guru dan peneliti lain. 1. Bagi siswa Peneliti menyarankan agar siswa dapat menggunakan soal-soal ini untuk melatih kemampuan koneksi matematis siswa. 2. Bagi guru matematika Peneliti mengharapkan agar guru matematika dapat menggunakan perangkat soal matematika dalam pembelajaran untuk menggali potensi siswa terutama kemampuan koneksi matematis siswa. Soal tipe ini akan sangat membatu guru untuk meningkatkan daya ingat siswa dalam mengingat
materi-materi
sebelumnya
sehinngga
ini
jelas
akan
mempermudah guru dalam memberikan materi selanjutnya. 3. Bagi peneliti lain Bagi peneliti lain disarankan agar perangkat soal ini dapat dipergunakan sebagai masukan untuk mengkaji lebih dalam mengenai pengembangan soal-soal untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
1027
Akker, J.v.d. 1999. Principles and Methods of Development Research. Dalam J.v.d Akker (Ed). Desaign Approaches and Tools in Education and Training. Dordrecht: Kluwer Academic Publisher. Arikunto, S. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standar Kompetensi SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas Djaali dan Muljono, Pudji. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Hayat, B. dan Yusuf, S. 2010. Mutu Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Johnson, Elain B. (2007). Contextual Teaching and Learning. Bandung: MLC. Krathwohl, D.R. 1997. Methods of Educational & Social Science Research: An Integrated Approach. New York: Longman NCTM. 1989. Curriculum and Evaluation Standards for SchoolMathematics. Reston, VA: Authur. http://educare.e-fkipunla.net ______. 2000. Principles and Standarts for School Mathematic.Reston: NCTM. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito Suherman, Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika UPI. Sukardi. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ______. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Tessmer, Martin. 1993. Planning and Conducting-Formative Evaluations. London, Philadelphia: Kogan Page. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya: Prenada Media. Yuniawatika. 2011. Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Strategi REACT untuk Meningkatkan Kemampuan Koneksi dan Representasi Matematik Siswa Sekolah Dasar. (jurnal online) Tersedia: http://jurnal.upi.edu/104/author/yuniawatika. Diakses tanggal 19 november 2011 Walle, John. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
1028