SEMAKIN LUNTURNYA BUDAYA NASIONAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
SEMAKIN LUNTURNYA BUDAYA NASIONAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Disusun oleh: Nama
:
Irmas Saputra
NIM
:
11.11.4992
Kelompok
:
D
Dosen pembimbing
:
Drs. Tahajudin Sudibyo
untuk memenuhi salah satu mata kuliah pendidikan pancasila
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRAK Makalah ini mengupas tentang masalah-masalah dalam era modernisasi yang mengiringi makin lunturnya kebudayaan bangsa Indonesia dengan aktor utama adalah para pemuda Indonesia . Memang sebuah kebudayaan manusia tidak bersifat tetap akan tetapi selalu mengalami perubahan selama kehidupan ini berlangsung. Namun dengan adanya budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita harus senantiasa kita lestarikan. Untuk apa dilestarikan? Tentu saja sebagai fondasi dan jati diri bangsa Indonesia untuk menghadapi arus globalisasi yang kian marak . Namun kini sebagai pewaris kebudayaan nenek moyang yang tidak lain adalah para pemuda bangsa justru kian menipis dalam kehidupan merka.Sebagai aktor utama penerus kebudayaan bangsa kini pemuda semakin lengah dengan kebudayaan yang mereka miliki. Salah satu penyebabnya adalah kemajuan teknologi informasi, pola hidup orang barat, makanan yang serba instant, organisasi sosial yang makin beragam dan kompleks, dll. Untuk mengembalikan kebudayaan bangsa kita yang luntur tentunya diperlukan membuat kesadaran masyarakat bahwa budaya bangsa kita adalah harta yang tak ternilai harganya yang dapat mengembalikan negara kita yang penuh dengan ketentraman, ketenangan dan pandangan dunia bahwa bangsa kita adalah bangsa yang selalu menghargai kebudayaan bangsanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini kebutuhan hidup setiap orang semakin kompleks karena zaman yang semakin modern. Arus modernisasi yang kian deras melanda bangsa ini semakin terlihat jelas dalam sendi – sendi kehidupan bangsa .Hal tersebut dapat diketahui bersama bahwasanya Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Dalam proses menuju taraf negara berkembang arus globalisasi dari negara lain pun semakin deras dirasakan. Modernisasi dalam berbagai sendi kehidupan bangsa terus dilakukan bangsa ini untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan hidup mereka dan untuk mempermudah berbagai macam kepentingan hidup mereka. Namun tanpa mereka sadari hal tersebut dibarengi dengan proses pengiskisan budaya lokal Indonesia. Betapa tidak, dari kehidupan sehari-pun corak kebudayaan bangsa semakin ditinggalkan entah dari hal kecil seperti cara berpakaian hingga hal kompleks seperti menjamurnya hotel – hotel berbintang hingga korupsi dan terorisme yang merusak sendi – sendi bangsa yang berlandaskan Pancasila Hal yang sangat ironis adalah peran pemuda bangsa Indonesia dalam melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia semakn menipis. Pemuda pemudi saat ini semkain dimanjakan hidupnya dengan kemajuan teknologi yang ada. Secara tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir mereka . Budaya malas pun kian marak karena sekarang hanya dengan duduk di depan sebuah Komputer yang terhubung dengan internet semua dapat dilakukan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas, masalah yang akan diangkat dalam makalah ini adalah sebagai berikut ; a. Masih adakah peran pemuda bangsa dalam melestarikan budaya bangsa ? b. Benarkah pengaruh buruk dari budaya luar semakin merambah di kehidupan bangsa ini ? c. Adakah upaya dan peran yang dilakukan para penerus bangsa untuk menanggulani budaya buruk yang mungkin masuk ? d. Apakah melestarikan budaya bangsa merupakan kewajiban untuk kita semua?
BAB II ISI 2.1 PENDEKATAN 2.1.1 HISTORIS Budaya yaitu pikiran dan akal budi yang dimiliki manusia. Sedangkan
kebudayaan yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia sebagai hasil pemikiran dan akal budinya. Sepanjang sejarah kehidupan, kebudayaan manusia pasti mengalami perubahan. Dinamika kebudayaan terjadi seiring dengan keinginan manusia yang selalu berusaha memperbaiki kualitas kehidupanya sehingga kebudayaan pun mengalami perubahan. Kebudayaan manusia tidak bersifat tetap akan tetapi selalu mengalami perubahan selama kehidupan ini berlangsung. Namun dengan adanya budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita harus senantiasa kita lestarikan. Untuk menciptakan kehidupan yang harmonis dan memiliki ciri khas warga Negara Indonesia. 2.1.2 SOSIOLOGIS
Kebudayaan yang masih melekat pada kehidupan masyarakat kini harus dilestarikan. dengan adanya manfaat yang dirasakaan oleh masyarakat luas, yang semakin terciptanya pola hidup kebersamaan yang baik, ramah tamah dan saling menghormati. Selalu memiliki rasa toleransi terhadap masyarakat lain yang mungkin memiliki perbedaan suku ras dan agama kepercayaan mereka masingmasing. Yang dimana terdapat karakteristik karakteristik pokok kebudayaan yang menjadi perbedaan namun tetap berjalan selaras dengan adanya norma kebudayaan. Sebuah kebudayaan besar biasanya memiliki sub-kebudayaan, yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaan dari kebudayaan induknya. Munculnya sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya karena perbedaan umur, ras, etnisitas, kelas, aesthetik, agama, pekerjaan, pandangan politik dan gender. Ada beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran dan kebudayaan yang
berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasi antar budaya, dan tipe pemerintahan yang berkuasa. Monokulturalisme: Pemerintah mengusahakan terjadinya asimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda kebudayaan menjadi satu dan saling bekerja sama. Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan bergabung dengan kebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah. Multikulturalisme: Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dan kelompok minoritas untuk menjaga kebudayaan mereka masing-masing dan berinteraksi secara damai dengan kebudayaan induk.
2.2 PEMBAHASAN
Kebudayaan-kebudayaan bangsa saat ini mulai terlihat luntur dari masyarakat kita. Karena masyarakat kita khususnya para pemuda lebih cenderung mengikuti atau meniru tren gaya budaya luar daripada budaya bangsa sendiri. sebagai contoh para remaja wanita senang meniru gaya pemudi bule dengan berpakaian minim atau pakaian yang terbuka. Yang dianggap mempercantik penampilan mereka. Sehingga melupakan budaya bangsa Indonesia yang senantiasa berpakaian tertutup dan merupakan ciri khas kebudayaan bangsa kita yang mengutamakan kesopanan dan keramahanya. Para pemuda saat ini memang sangat berbeda dengan pemuda zaman dahulu, dahulu yang masih sangat kuat budaya bangsa yang melekat pada kaum muda yang di ajarkan oleh nenek moyang semasa dulu.budi pekerti, sopan santun, toleransi yang sangat terlihat menonjol pada masyarakat zaman dahulu. Keaneka ragaman budaya bangsa lah yang membuat bangsa ini dikenal oleh bangsa lain. Namun dengan keadaan yang seperti itu masyarakat kurang sadar betapa pedulinya bangsa lain untuk melihat indahnya keberagaman budaya bangsa ini. Yang seharusnya dilestarikan keindahanya di kembangkan kebudayaanya demi menjaga keaslian bangsa ini.
Semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini juga merupakan salah satu faktor tersisihnya kebudayaan bangsa ini. Banyak alat alat elektronik yang canggih dan alat komunikasi jarak jauh yang kian pesat merambah di daerah-daerah perkotaan maupun daerah terpencil. Hal ini merupakan salah satu masuknya budaya luar yang membawa dampak buruk terhadap kebudayaan kita. Dulu masyarakat kita yang terlihat aktif, kreatif, ulet, dan mau berusaha sungguh-sungguh. Sekarang jarang ditemui masyarakat
yang seperti itu. Karena telah di manjakan oleh alat-alat
telekomunikasi yang serba canggih, yang membuat masyarakat semakin malas, tidak mau berusaha keras. Semakin tersingkirnya budaya kita jelas terlihat pada pola hidup masyarakat yang serba instan, rasa semangat yang kian menurun, serta ketergantungan terhadap orang lain. Banyak sekali masyarakat sekarang ini yang
menggunakan barang-barang elektronik dari yang anak-anak sampai orang dewasa pun memakainya. Serta tersebarnya tempat-tempat internet atau yang sering disebut dengan warnet yang di sisi bainya dapat menambah banyak pengetahuan dalam negeri maupun pengetahuan luar negeri.
Budaya bangsa yang luntur dan rapuh harus kita kembalikan agar kamelutkamelut bangsa kita ini menjadi sirna. Untuk mengembalikan kebudayaan bangsa kita yang luntur tentunya diperlukan membuat kesadaran masyarakat bahwa budaya bangsa kita adalah harta yang tak ternilai harganya yang dapat mengembalikan negara kita yang penuh dengan ketentraman, ketenangan dan pandangan dunia bahwa bangsa kita adalah bangsa yang selalu menghargai kebudayaan bangsanya. Dan di era sekarang ini organisasi sosial mulai meluntur bahkan ada yang tergilas oleh rasa keegoisan individu. Organisasi sosial adalah bagaimana orang-orang memberikan struktur dalam hubungan-hubungan dan cara hidup mereka dengan orang-orang di sekitarnya supaya mereka mendapat identitas dan rasa keamanan dengan masyarakat dan kebudayaan mereka. Organisasi sosial itu dapat diibaratkan pendirian yang dibangun untuk mengatur kehidupan sehari-hari semua jiwa yang berada dalam masyarakat tertentu. Jadi seandainya kehidupan sehari-hari orang-orang itu berubah, berarti organisasi-organisasi sosial yang beraneka-ragam itu terancam karena tak relevan lagi bagi masyarakat itu yang telah memajukan diri dari masa sejarah yang dahulu.Organisasi sosial pada masyarakat adalah gotong royong dan musyarawah. Gotong royong pada masa sekarang sudah berubah. Cara hidup yang lama seperti gotong royong memang terancam oleh cara berinteraksi dan perkumpulan sosial baru yang telah muncul. Saat ini, untuk membangun rumah kebanyakan masyarakat mengatakan lebih suka kalau membayar seorang ahli untuk mengerjakannya dari pada mengandalkan masyarakat atau keluarga. Namun, karena mayoritas orang-orang masih tinggal di daerah perumahan biasa serta menerima upah pekerjaan yang lumayan berarti konsep yang lebih persis adalah orang-orang sekarang ini lebih cenderung oleh kebiasaan dari gelombang-gelombang kehidupan modern yang
mengatakan jangan mengandalkan pada orang-orang lain, menjadi lebih mandiri. Mungkin juga, karena masyarakat sekarang adalah masyarakat yang agak modern dan maju sehingga orang-orang lebih sibuk dalam pekerjaan atau segala komitmen mereka sehingga tak bisa membantu dalam sistem gotong royong ini. Sebaliknya, banyak masyarakat yang mengatakan bahwa di desa-desa yang dihuni oleh masyarakat tertentu, masih ada sistem gotong royong yang kental. Hal ini mungkin karena kekurangan pendirian modern dan juga karena masyarakat-masyarakat yang berhubungan erat. Namun, di desa-desa ini juga ada perubahan yang sedang terjadi dimana orang-orang tersebut lebih cenderung membayar tukang apabila ada sesuatu yang harus dilakukan daripada meminta bantuan dari masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, tahun-tahun mendatang kita akan menyaksikan perubahan di masyarakat dari perspektif organisasi sosial yang sesuai dengan arah tujuan masyarakat itu. Selain nilai solidaritas sosial di perdesaan telah menurun tajam, sedangkan nilai kuasa semakin meningkat dan menguat. Penguatan nilai kuasa ini dapat dilihat dari kondisi riil bahwa para petani dipedesaan telah menggunakan kuasanya dalam menggarap sawahnya, memanen padi, menyewa traktor dan dalam berbagai kegiatan lainnya, yang sebelumnya mungkin karena ikatan-ikatan tradisional harus mereka kerjakan dengan mengikutsertakan petani tetangga atau petani sedesanya. Keadaan ini menjadi pertanda yang jelas bahwa masuknya teknologi mekanisasi pertanian memang menguntungkan sekaligus juga menumbuhkan benih – benih individualisme masyarakat petani yang sebelumnya hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Nilai seni di masyarakat-pun mengalami pergeseran ke arah komersialisasi, padahal dulu seni lebih didominasi oleh rasa seni dan keindahan, terlepas dari pertimbangan material. Wayang kulit, wayang golek atau bentuk kesenian rakyat lainnya, kini sudah banyak diberi pesan sponsor, sehingga tidak lagi menghasilkan kesenian yang bermakna dalam memberi kontribusi nilai kepada kehidupan, bahkan dengan adanya pesan – pesan sponsor, nilai kesenian menjadi jelek dan tidak mandiri lagi.
Namun di sisi buruknya dapat dilihat dari banyaknya tindak kejahatan yang terjadi saat ini juga tidak lepas dari budaya asing yang masuk, tindak kriminal, narkoba, tawuran, perkosaan, pergaulan bebas terjadi karena generasi muda kita meniru kebudayaan asing yang menurut mereka sudah tidak ragu lagi untuk diikuti. Inilah fenomena yang terjadi pada generasi muda kita saat ini akibat tidak bisa memilah budaya asing yang masuk.Dalam hal ini pemerintah dan juga kita sebagai generasi muda mulai saat ini, jangan begitu saja menerima budaya asing yang masuk agar generasi muda Indonesia tidak hancur dan kita semua dapat membangun Indonesia menjadi negara yang Maju tanpa pengaruh budaya asing. Dari masalah ini semua yang mendasarinya adalah arus globalisasi yang tak bisa dibendung lagi. Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu : 1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. 2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaikbaiknya. 3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. 5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Nilai-nilai kebudayan bangsa Indonesia ini tergantung pada masyarakat penerus bangsa terutama para pemuda bangsa. yang seharusnya sadar dengan keadaan budaya yang semakin tertindas jaman modern. semakin berkembangnya pengetahuan masyarakat malah semakin malas menjaga dan melestarikan kebudayaan lingkungan alam sekitarnya. Kemungkinan aka nada lagi pengakuan kebudayaan bangsa ini yang akan diakui oleh Negara lain, karena masyarakatnya lupa akan indahnya keberagaman budaya lingkungan alam sekitarnya. Karena termanjakan oleh perkembangan jaman yang serba canggih serta membawa dampak yang buruk bagi kehidupan bangsa ini.
Untuk menjaga dan melestarikan budaya kesenian bangsa.Pengenalan budaya bangsa harus diberikan sejak dini, agar penerus bangsa ini semakin mengerti betapa penting dan indahnya keberagaman kebudaya Indonesia ini dengan bercirikan keramahan dan kesopanan dalam berperilaku di masyarakat. Melalui permainanpermainan, kesenian, serta kesenian musik.Sehingga jika perkembangan teknologi yang mungkin kian merajalela di masyarakat kita. Para pemuda sudah tau dan faham betapa pentingnya budaya bangsa ini untuk di jadikan ciri khas bangsa dan daerah kita. Dari sana, kita bisa menjalankan fungsi silang, yakni saling melakukan kontrol untuk terus-menerus menciptakan keseimbangan baru yang lebih harmonis tanpa ada dominasi. Kini kita menghadapi masalah besar, yakni bagaimana nilai kebersamaan anak bangsa ini bisa mewujud lebih konkret dalam memberikan arah dasar pembangunan orientasi dan pemerdekaan manusia Indonesia dari ketergantungan bangsa lain.
Melestarikan dan mengembangkan budaya bisa dilkukan dengan cara mencintai dan menjaga kebudayaan. Dengan awal mengenali keberagaman kebudayaan daerah Indonesia agar timbul di dalam diri seseorang untuk menjaga kebudayaan Indonesia dari pengaruh kebudayaan luar yang negative. Dengan ini tentu kita dapat membantu pemerintah dalam melestarikanya. Jadi kebudayaan tidak harus dalam seni namun dalam kepribadian diri, dan merawat bangsa ini.
Yang diantaranya sebagai berikut : 1. Menjaga dan memelihara budaya kita 2. Menghargai budaya negara kita 3. Mempraktekkanya dalam kehidupan sehari – hari 4. tidak mudah terpengaruh oleh budaya lain 5. Tidak melupakan budaya negara kita
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 3.1 KESIMPULAN Dari penulisan makalah ini saya menyimpulkan bahwa Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan masyarakat kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya lokal kita ini dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Banyak pemuda yang senang meniru budaya barat yang mungkin kurang cocok dengan kebudayaan kita. Padahal sesungguhnya budaya lokal yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa lain karena betapa berharganya nilai – nilai budaya lokal yang ada di negara ini. Sseharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di indonesia ini. Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. 3.2 SARAN Sebagai generasi muda penerus bangsa, mari kita tumbuhakan kesadaran mulai dari diri sendiri jangan sampai kita semua kembali dijajah oleh modernisasi yang semakin digalakkan. Marilah kita sambut kemajuan teknologi saat ini dengan baik, kita manfaatkan sebai – baiknya , kita olah sebagaimana mestinya agar dapat mengangkat bangsa ini tanpa meninggalkan budaya nenk moyang kita . Budaya nasional Indonesia sangat mahal dan berharga di mata dunia . Alangkah baiknya jika kita mengangkat budaya Indonesia dimata dunia dengan menanamkan ciri khas pribadi Indonesia dalam diri kita, diri setiap pemuda Indonesia .
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S dan Sultan Mohammad Zain.1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Pustaka Sinar Harapan Kusumohadiwidjojo, Budiono. 2000. Kebhinekaan masyarakat Indonesia – Suatu problematik Filsafat Kebudayaan. Jakarta:Gramedia Widiasarana Indonesia Mulyadi, Yad, dkk.2004. Sosiologi-Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Yudhistira http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya. 06.58, 25 Oktober 2011 http://jo-ardianto.blogspot.com/2010/05/pengaruh-kebudayaan-asingterhadap.html. 06:15, Selasa, 25 Mei 2010