RUMUSAN HASIL DISKUSI KELOMPOK I B BIDANG PIDANA KHUSUS
Pada hari ini Rabu tanggal 31 Oktober 2012 pada Rapat Kerja Nasional Mahkamah Agung RI dengan Jajaran Pengadilan Tingkat Banding dari 4 (empat) Lingkungan Peradilan seluruh Indonesia di Manado, dengan tema “Pemantapan Sistem Kamar untuk Mewujudkan Kesatuan Hukum dan Meningkatkan Profesionalisme Hakim”. Memperhatikan :
1. Pengarahan Ketua Mahkamah Agung – RI. 2. Pengarahan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial. 3. Pengarahan Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial. 4. Pengarahan Ketua Muda Mahkamah Agung Bidang Pidana Khusus
Membaca
:
Paparan yang disajikan oleh Ketua Muda Pidana Khusus yang mulia Bapak DJOKO SARWOKO,
SH.MH. Makalah berjudul Rumusan Hukum Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung RI. dan Jawaban Atas Beberapa Pertanyaan Dari Daerah (Tindak Pidana Khusus) Mendengar
:
1. Tanggapan para peserta 2. Penjelasan oleh Pemakalah.
Menimbang
:
Bahwa
setelah mendengar paparan serta pendapat
yang berkembang didalam diskusi kelompok I b bidang tindak pidana khusus perlu ditetapkan hasil diskusi tersebut dan menyimpulkan sebagai berikut :
1
MENYIMPULKAN : Bahwa jawaban yang disampaikan dalam beberapa permasalahan hukum diterima sepenuhnya dengan tambahan sebagaimana diuraikan dibawah ini : 1.
Mengenai tenggang waktu 14 hari untuk mengajukan permohonan kasasi dan menyerahkan memori kasasi berdasarkan patokan pada hari kalender jika tenggang waktu jatuh pada hari libur dihitung pada hari kerja berikutnya.
2.
Dalam tindak pidana korupsi tidak harus semua saksi diperiksa kalau memang ternyata diantara saksi-saksi itu terdapat kesamaan keterangan, hakim yang memeriksa perkara tersebut dapat saja membatasi jumlah saksi yang diajukan.
3.
Izin
penyitaan
barang
bukti
,
ijin
penggeledahan,
kewenangan
perpanjangan penahanan sebelum pelimpahan berkas perkara adalah berlaku KUHAP.
artinya kewenangan berada pada Ketua Pengadilan
dimana terjadi peristiwa pidana (Locus delicti). 4.
Dengan dengan berlakunya Undang-Undang No. 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, maka semua perkara tindak pidana Tipikor hanya diadili oleh
Pengadilan Tipikor walaupun sebagian besar
saksinya bertempat tinggal diluar wilayah hukum Pengadilan Tipikor; 5.
a. Tentang ketentuan pasal 197 huruf k KUHAP. tidak bersifat imperatif apabila terdakwanya sejak semula tidak ditahan maka amar putusan hakim pada tingkat pertama dan tingkat banding tidak diwajibkan mencantumkan dalam amar putusan bahwa terdakwa harus ditahan karena itu termasuk diskresi hakim artinya hakim dapat melakukan penahanan dan dapat pula tidak menahan dengan demikian putusan hakim pengadilan yang tidak mencantumkan perintah penahanan, 2
tidak batal demi hukum dan setelah berkekuatan hukum tetap jaksa / penuntut umum berkewajiban melaksanakan. b. Kalau terdakwa sejak semula sudah berada dalam tahanan maka didalam putusannya hakim wajib mencantumkan perintah agar terdakwa ditahan apabila tidak dicantumkan amar perintah untuk tetap berada dalam tahanan maka putusan batal demi hukum (Pasal 197 (2) KUHAP.); 6.
Dalam
putusan
kasasi
dan
peninjauan
kembali
apabila
tidak
mencantumkan atau menyatakan terdakwa ditahan atau tetap berada didalam tahanan tidak mengakibatkan putusan batal demi hukum apa lagi dalam putusan Peninjauan Kembali, pemohonnya adalah narapidana, tidak dan bukan lagi berstatus tahanan maka Jaksa wajib melaksanakan eksekusi karena putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap (Pasal 270 KUHAP.). 7.
Bahwa hakim Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk menetapkan non eksekutable terhadap putusan putusan Mahkamah Agung RI.
yang
berkekuatan hukum tetap. Hakim yang menetapkan semacam itu dapat dikategorikan sebagai telah melakukan unprofesional conduct, karena telah melampaui batas kewenangannya. 8.
Permohonan perdata pihak ke tiga terhadap barang sitaan dalam tindak pidana korupsi adalah modus operandi baru yang dilakukan oleh pemohon (terdakwa atau keluarganya) guna menyelamatkan aset-aset hasil korupsi melalui cara cara yang tidak sesuai dengan Undang Undang. Menurut ketentuan pasal 18 , 19, 20, Undang-Undang No. 31 Tahun
1999
Pemberantasan
yo
Undang-Undang
Tindak
Pidana
No.
Korupsi
20
Tahun
upaya
2001
yang
tentang
seharusnya
ditempuh melalui ” keberatan” sebab penyitaan tipikor tersebut berada diranah bidang pidana, sehingga tidak dapat diajukan permohonan 3
melalui jalur bidang perdata, permohonan semacam itu harus ditolak atau tidak dapat diterima. 9.
Untuk
menghindarkan
disparitas
putusan
perkara
yang
di-splits,
pengadilan pengaju harus memberikan tanda khusus atau penjelasan baik disampul maupun didalam pengantarnya. 10. Tentang susunan majelis hakim Tipikor supaya memperhatikan Perma. No. 1 Tahun 2010 yang menentukan bahwa jika nilai yang dikorupsi diatas 50 Milyar harus disidangkan dengan majelis hakim terdiri dari 5 orang sedangkan dibawah 50 Milyar disidangkan dengan majelis hakim terdiri dari 3 orang; 11. Dalam sistem pemidanaan tindak pidana korupsi menganut sistem retributif dan batas minimum khusus yang menekankan pada efek jera oleh karena itu dilarang menjatuhkan pidana percobaan atau denda saja. 12. Permohonan kasasi yang diajukan oleh terdakwa yang meninggal dunia sebelum perkaranya diputus mengacu pasal 77 KUHP., penuntutan dari Jaksa Penuntut Umum dinyatakan gugur; 13. Permohonan Peninjauan Kembali yang diajukan oleh terdakwa yang Meninggal dunia sebelum permohonan Peninjauan Kembali diputus oleh Mahkamah Agung dikembalikan ke Pengadilan Negeri, oleh Panitera Mahkamah Agung untuk dilengkapi administrasinya oleh ahli warisnya. 14. Permohonan Peninjauan Kembali dan Pemeriksaan Peninjauan Kembali di persidangan harus dihadiri oleh terpidana sendiri dan dapat didampingi oleh Penasihat hukum. 15. Putusan Peninjauan Kembali tidak boleh melebihi pidana yang dijatuhkan dalam putusan pengadilan semula (vide pasal 266 (3) KUHAP.); 4
16. Jika dalam perkara tindak pidana korupsi barang yang disita bukan atas nama terdakwa tetapi atas nama isteri atau anaknya maka untuk dapat mengambil atau mengeksekusi harta tersebut Jaksa Penuntut umum harus mengajukan gugatan ke Pengadilan .
5
Lampiran ANGGOTA KOMISI I B (PIDANA KHUSUS) HAKIM AGUNG 1.
Djoko Sarwoko, S.H., M.H.
2.
Dr. Artidjo Alkostar, S.H., LLM.
3.
H.M. Imron Anwari, S.H., Sp.N., M.H.
4.
Timur P. Manurung, S.H., M.M.
5.
Prof . Dr. Hakim Nyak Pha, S.H., DEA
6.
Dr. H. Moh. Zaharuddin Utama, S.H., M.H.
7.
Prof. Dr. Komariah E. Sapardjaja, S.H.
8.
Dr. Sofyan Sitompul, S.H., M.Hum.
9.
H. Achmad Yamanie, S.E., M.H.
10.
Dr. H. Andi Samsan Nganro, S.H., M.H.
11.
Suhadi, S.H., M.H.
12.
Dr. Andi Abu Ayyub Saleh, S.H., M.H.
13.
Dr. Salman Luthan, S.H., M.H.
14.
Prof. Dr. Surya Jaya, S.H., M.Hum.
15.
Sri Murwahyuni, S.H., M.H.
16.
Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H.
17.
Dr. Drs. Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum.
HAKIM AD HOC TIPIKOR 1.
Prof. Dr. H. ABD. Latif, SH., M.Hum.
2.
Prof. Dr. Krisna Harahap, S.H., M.H.
3.
Prof. Dr. Mohammad Askin, S.H. 6
4.
Leopold Luhut Hutagalung, S.H., M.H.
5.
Sophian Marthabaya, S.H.
6.
H. Surachmin, S.H., M.H.
7.
H. Hamrad Hamid, S.H.
8.
H. Syamsul Rakan Chaniago, S.H., M.H.
9.
MS. Lumme, S.H.
10.
ODJAK PARULIAN SIMANJUNTAK, SH.
ESELON I DAN II 1.
H. Soeroso Ono, S.H., M.H.
2.
Dr. H. Cicut Sutiarso, S.H., M.Hum.
3.
H. Sunaryo, S.H., M.H.
4.
H. Machmud Rachimi, S.H., M.H.
5.
Mugyana Sukandar, S.H., M.H.
6.
Ali Murad Harahap, S.H., M.H.
7.
H.R.M. Anton Sujantno, S.H., M.H.
8.
Drs. Mahyudin, M.Si.
9.
Zarof Ricar, S.H., S.Sos., M.Hum.
10.
H. Soeroso Ono, S.H., M.H.
11.
H. Sulistyo, S.H., M.Hum.
12.
Ali Murad Harahap, S.H., M.H.
13.
Kol. Laut. Pangihutan Simorangkir, S.H.
14.
H. Sugiyoto, S.H. C.N., M.M.
15.
Kol. Chk Yan Akhmad Mulyana, S.H.
16.
Kol. Chk. H. Riza Thalib, S.H., M.H.
7
KETUA PENGADILAN TINGGI
1.
Dr. Sareh Wijono, S.H., M.H.
2.
A.TH. Pudjiwahono, S.H., M.Hum.
3.
H. Suwardi, S.H.
4.
Henricus Soejatmo, S.H.
5.
Soemarno, S.H., M.Hum.
6.
H.M. Mas’ud Halim, S.H., M.Hum
7.
Sabirin Janah, S.H.
8.
Dr. Nommy HT. Siahaan, S.H., M.H.
9.
I Ketut Gede, S.H., M.H.
10. Sugeng Achmad Yudhi, S.H.
11. Moerino, S.H.
12. Ny. Hj. Partinia Alamsjah, S.H.
13. Ny. Maulida, S.H. 14. Yohanes Ether Binti, S.H., M.Hum 15. Dr. Muh Daming Sunusi, S.H., M.Hum 16. Suryadarma Belo, S.H., M.H. 17. Muhammad Ramli, S.H. 18. Gimin Aris Wardojo, S.H., M.H. 19. H.M. Fachrur Rozie, S.H. 20. Dam Dam Bachtiar, S.H. 21. Maruap Dohmatiga Pasaribu, S.H., M.Hum. 22. Anasroel Haroen, S.H., M.H. 23. Mabruq Nur, S.H., M.H. 24. I Nengah Suriada, S.H., M.Hum. 25. Andarias Kadang Paruasan, S.H.
8
KADILMILTAMA 1.
Mayjen TNI. Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H.
KADILMILTI 1.
Kol. Chk. Hazarmein, S.H.
2.
Kol. Chk. Anthon R. Saragih, S,.H., M.H.
3.
Kol. Chk. A.A.A. Putu Oka Dewi, S.H., M.H.
WAKIL KETUA PENGADILAN TINGGI 1.
I Gede Sumitra, S.H., M.H.
2.
H. Sjam Amansjah, S.H., M.H.
3.
Tewer Nussa Steven, S.H., M.H.
4.
Achmad Iswandi, S.H.
5.
Dr. Soedarmadji, S.H., M.Hum.
6.
H. Sumantri, S.H., M.H.
7.
Abdul Kadir, S.H., M.H.
8.
Adam Hidayat Abu Atiek, S.H., M.H.
9.
Husni Rizal, S.H.
10. H. Haryanto, S.H., M.H. 11. Hj. Salma Ali, S.H., M.H. 12. Hesmu Purwanto, S.H., M.H. 13. Dr. Hj. Sri Sutatiek, S.H., M.Hum. 14. Yunus Dandel, S.H. 15. Zahrul Rabain, S.H., M.H. 16. Sudrajad Dimyati, S.H., M.H. 17. Robinson Tarigan, S.H., M.H. 18. Zaid Umar Bob Said, S.H. 19. Arwan Byrin, S.H., M.H. 9
20. Nasaruddin Tappo, S.H. 21. Makkasau, S.H., M.H.
WAKADILMILTAMA 1.
Laksma TNI. A.R. Tampubolon, S.H., M.H.
WAKADILMITI / POKKIMMILTI 1.
Kol. Chk. Bambang Aribowo, S.H., M.H.
2.
Kol. Chk. Hidayat Manao, S.H.
3.
Kol. Chk. Bambang Angkoso W., S.H., M.H.
ASISTEN KOORDINATOR 1.
Susilowati, S.H., M.H.
2.
Muyadi, S.H., M.H.
3.
gMariana Sondang M. Panjaitan, S.H.
4.
Mayjen TNI. Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H.
5.
Bambang Aryanto, S.H., M.H.
PANSEK TINGKAT BANDING 1.
Joko Sabar Simatupang, SH
2.
Nelida, S.H.
3.
Sahabuddin Samad, S.H.
4.
I Ketut Sumarta, S.H.
5.
Waluyo Sutjipto, S.H., M.H.
6.
Drs. Lasmen Sinurat, S.H.
7.
I Ketut Payu Adnyana, S.H., M.H.
8.
Lilies Djuaningsih, S.H., M.H.
9.
Tjatur Wahjoe Boewana Soegito Poetro, S.H., M.Hum. 10
10. Wuryanto, S.H. 11. Pujiono Akhmadi, S.H., M.H. 12. Bambang Hermanto Wahid, S.H., M.Hum. 13. Muljono, S.H. 14. Sintje Tinike Sampelan, S.H. 15. Mujizat, S.H., M.H. 16. Meri Ulfa, S.H., M.H. 17. Soehardi, S.H. 18. Arman, S.H. 19. Chairul Sutrisno, S.H., CN., M.M. 20. M. Basir, S.H. 21. Joni Effendi, S.H., M.H. 22. Saudin Napitupulu, S.H. 23. Syamsul Alam, S.H. 24. Ardani, S.H. 25. Bakri Ali, S.H. 26. Ruslan, S.H., M.H. 27. Said Salem, S.H., M.H. 28. Yohanes A Sandy, S.H.
KATERA 1.
Letkol. Chk. Agung Iswanto, S.H
2.
Mayor. Chk. Anwar, S.H.
3.
Mayor. Sus. Tutut Dyah Rojani, S.H.
4.
Letkol. Laut (KH). Maryanto, S.H.
11